laprak daya oksidasi relatif dari halogen.pdf

5
Daya Oksidasi Relatif dari Halogen 9 Oktober 2014 Afina Zahrah 1113016200059 ABSTRAK Unsur-unsur halogen VIIA yaitu flour, klor, brom, dan iod adalah unsur yang memiliki kereatifan yang relatif besar dibandingkan unsur lain, maka halogen memiliki sifat daya oksidasi yang relatif baik. Tujuan dari praktikum daya oksidasi relatif yaitu untuk menentukan urutan kekuatan oksidasi dari halogen. Metode yang digunakan yaitu dengan metode basah dengan cara menambahkan senyawa yang mengandung unsur halogen dengan unsur lainnya. dari praktikum yang telah dilakukan bahwa larutan yang mengandung unsur iod memdiliki warna yang lebih pekat dibandingkan dengan larutan yang mengandung klor ataupun brom. Atau dapat dikatakan unsur iod lebih reaktif dibandingkan unsur klor dan brom dan disimpulkan urutan dari kereatifan usnur halogen yaitu I > Br > Cl > F. Kata Kunci : Daya Oksidasi, Halogen, Kereaktifan, FeSO 4 , KSCN. I. PENDAHULUAN Unsur halogen disebut halogen (Yunani: halos = garam, dan genes = pembentuk atau pencipta), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Halogen dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen. Yang termasuk unsur halogen adalah lima unsure yang berada pada deret ketujuh tabel periodik unsur kimia. Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod, dan Astatin. Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns 2 np 5 dan merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif. Oleh karena itu selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1), kecuali Fluor yang selalu univalen. (UPI, 2014) Semua halogen adalah nonlogam dengan rumus umum X 2 , di mana X melambangkan unsur halogen. Karena kereaktifannya yang besar, halogen tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya di alam. Halogen memiliki energi

Upload: afina-zahrah

Post on 22-Dec-2015

270 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: LAPRAK Daya Oksidasi Relatif dari Halogen.pdf

Daya Oksidasi Relatif dari Halogen

9 Oktober 2014

Afina Zahrah

1113016200059

ABSTRAK

Unsur-unsur halogen VIIA yaitu flour, klor, brom, dan iod adalah unsur yang

memiliki kereatifan yang relatif besar dibandingkan unsur lain, maka halogen

memiliki sifat daya oksidasi yang relatif baik. Tujuan dari praktikum daya oksidasi

relatif yaitu untuk menentukan urutan kekuatan oksidasi dari halogen. Metode yang

digunakan yaitu dengan metode basah dengan cara menambahkan senyawa yang

mengandung unsur halogen dengan unsur lainnya. dari praktikum yang telah

dilakukan bahwa larutan yang mengandung unsur iod memdiliki warna yang lebih

pekat dibandingkan dengan larutan yang mengandung klor ataupun brom. Atau dapat

dikatakan unsur iod lebih reaktif dibandingkan unsur klor dan brom dan disimpulkan

urutan dari kereatifan usnur halogen yaitu I > Br > Cl > F.

Kata Kunci : Daya Oksidasi, Halogen, Kereaktifan, FeSO4, KSCN.

I. PENDAHULUAN

Unsur halogen disebut halogen (Yunani: halos = garam, dan genes =

pembentuk atau pencipta), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam

anorganik. Halogen dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom

memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen. Yang termasuk unsur

halogen adalah lima unsure yang berada pada deret ketujuh tabel periodik unsur

kimia. Masing-masing Fluor, Chlor, Brom, Iod, dan Astatin. Unsur-unsur halogen

mempunyai konfigurasi elektron ns2 np

5 dan merupakan unsur-unsur yang paling

elektronegatif. Oleh karena itu selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1), kecuali Fluor

yang selalu univalen. (UPI, 2014)

Semua halogen adalah nonlogam dengan rumus umum X2, di mana X

melambangkan unsur halogen. Karena kereaktifannya yang besar, halogen tidak

pernah ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya di alam. Halogen memiliki energi

Page 2: LAPRAK Daya Oksidasi Relatif dari Halogen.pdf

ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang bernilai positif besar. Fakta ini

menyarankan bahwa unsure-unsur ini akan mudah membentuk anion dengan jenis X-.

Anion yang diturunkan dari halogen (F-, Cl

-, Br

-, I

-) disebut halida. Ion-ion ini

isoelektron dengan gas mulia. Misalnya F- isoelektron dengan Ne, Cl

- dengan Ar, dan

seterusnya. (Chang, 2005: 251)

Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan

I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, fluorin berwarna kuning pucat dan klorin

berwarna kuning kehijauan. Bromin mudah menguap, cairan dan uapnya berwarna

cokelat-kemerahan. Iodin berupa zat padat berwarna hitam mengkilap yang dapat

menyublim menghasilkan uap berwarna ungu. Unsur-unsur halogen mudah dikenali

dari bau dan warnanya. Halogen umumnya berbau menyengat, terutama klorin dan

bromine (bromos, artinya pesing). Kedua gas ini bersifat racun sehingga harus

ditangani secara hati-hati. Jika wadah bromin bocor maka dalam beberapa saat,

ruangan akan tampak cokelat-kemerahan. (UPI, 2014)

Kebanyakan sifat kimia halogen dan senyawanya melibatkan reaksi-reaksi

oksidasi-reduksi (Petrucci, 1985: 53). Dari sejarah istilahnya oksidasi diterapkan

untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap

sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian penangkapan

hydrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut oksidasi.

Sekali lagi reaksi-reaksi lain dimana baik oksigen maupun hidrogen tidak ambil

bagian belum dapat dikelompokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum definisi

oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan

pengambilan elektron, disusun orang. (Vogel, 1979 : 107)

Dan dapat ditarik beberapa kesimpulan umum dan dapatlah didefinisikan

oksidasi dan reduksi sebagai berikut :

Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron atau

lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsure dioksidasi,

keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat

pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat

itu direduksi. Definisi oksidasi ini sangat umum, karena itu berlaku juga untuk

proses dalam zat padat, lelehan maupun gas.

Reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya

satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion, atau molekul). Bila suatu unsure

Page 3: LAPRAK Daya Oksidasi Relatif dari Halogen.pdf

direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih lebih negative (kurang

positif). Jadi suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam

proses itu zat ini dioksidasi. Definisi reduksi ini juga sangat umum dan berlaku

juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun gas (Vogel, 1979 : 108)

II. METODOLOGI

Dalam praktikum daya oksidatif relatif dari halogen disiapkan tiga tabung

reaksi yang masing-masing dari tabung reaksi diisi dengan 10 tetes NaCl, NaBr dan

NaI. Setelah itu ditambahkan dengan 10 tetes FeSO4 lalu diamati perubahan warnanya

pada setiap tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan 1 tetes KSCN dan kembali dilihat

perubahan warnanya. Dari perubahan warna ini dapat disimpulkan urutan kereaktifan

dari larutan-larutan yang mengandung unsur halogen ini. larutan yang memiliki

perubahan warna yang lebih pekat dikatakan lebih reaktif dari pada larutan yang

mengalami perubahan warna yang tidak begitu pekat.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam praktikum daya oksidasi relatif dari halogen ini disiapkan 3 larutan

yaitu NaCl, NaBr serta NaI. Masing-masing larutan ini ditempatkan pada tabung

reaksi yang berbeda masing-masing 10 tetes. Setelah itu masing-masing tabung rekasi

ini juga ditambahkan dengan 10 tetes FeSO4 serta dilihat perubahan warnanya. Pada

tabung yang diletakan NaCl mengalami perubahan warna menjadi kuning bening

karat. Sedangkan tabung yang diletakkan NaBr mengamali perubahan yang sama

dengan NaCl yaitu berwarna kuning bening karat namun warna kuningnya lebih nyata

dari pada NaCl dan untuk NaI juga mengalami perubahan warna yang sama dengan

NaCl dan NaBr namun warna kuningnya juga jauh lebih nyata jika dibandingkan

dengan kedua larutan sebelumnya. Setelah diamati perubahan warna pada ketiganya

kemudian ditambahkan dengan 1 tetes larutan KSCN untuk lebih yakin mengetahui

perubahan warna yang dialami pada ketiga larutan ini. setelah di tambahkan denga

KSCN larutan tidak begitu mengalami perubahan warna yang begitu signifikan dari

sebelumnya tetep berwarna kuning karat namun lebih pekat dari sebelumnya. Namum

urutan kepekatan perubahan warna ini tetap sama yaitu larutan NaI lebih pekat

dibandingkan larutan NaBr dan larutan NaBr lebih pekat jika dibandingkan dengan

larutan NaCl.

Page 4: LAPRAK Daya Oksidasi Relatif dari Halogen.pdf

Dari hasil perubahan yang diketahui ini disimpulkan bahwa urutan kepekatan

perubahan warna yang dialami yaitu I > Br > Cl. NaCl memiliki kepekatan warna

yang mendekati seperti larutan FeSO4 yaitu berwarna kuning bening tidak begitu

pekat. Larutan yang memiliki perubahan warna yang mendekati warna seperti larutan

FeSO4 maka memiliki daya oksidasi yang rendah. Namum seharusnya urutan

kepekatan warna yang benar yaitu Cl > Br > I dan urutan kepekatan sebanding dengan

besarnya daya oksidasi sehingga urutan daya oksidasi seharusnya Cl > Br > I juga.

Dalam praktium kali ini diketahui terjadi kesalahan karena larutan FeSO4 sudah

teroksidasi dengan udara sehingga terbentuk endapan pada dasar gelas beaker. Hal

inilah yang menyebabkan warna hasil akhir reaksi tidak sesuai dengan yang

seharusnya.

IV. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah kami lakukan maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

Daya oksidasi unsur halogen berkurang dari atas ke bawah.

Urutan kekuatan oksidasi unsur halogen yaitu F > Cl > Br > I.

Urutan kekuatan kepekatan unsur halogen setelah ditambahkan larutan

FeSO4 yaitu Cl > Br > I.

Urutan kepekatan perubahan warna yang diuji coba I > Br > Cl.

Larutan FeSO4 yang tidak murni (teroksidasi) menyebabkan warna hasil

reaksi berbeda karena sudah terbentuk endapan.

V. DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 2005.

Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid II. Jakarta: Erlangga.

1985.

Vogel, A. I. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I. Jakarta: PT.

Kalman Media

Anonim. 2014. Deskripsi Unsur-Unsur Golongan Utama.

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0704004/1.%20Mudah

%20dan%20Aktif%20Belajar%20Kimia_bab3.pdf [Diakses pada 15 Oktober

2014 Pukul 12.56 WIB]

Page 5: LAPRAK Daya Oksidasi Relatif dari Halogen.pdf

Anonim. 2014. Senyawa Halogen.

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0704127/materi_senyaw

a_halogen.htm [Diakses pada 15 Oktober 2014 pukul 13.03 WIB]

VI. LAMPIRAN

FOTO

Masing-masing tabung

rekasi berisi 10 tetes larutan

NaI, NaBr dan NaCl

Masing-masing tabung rekasi

ditambahkan larutan FeSO4

masing-masing 10 tetes.

Perubahan warna yang terjadi setelah

ditambahkan dengan 10 tetes FeSO4. Perubahan warna yang terjadi setelah

ditambahkan dengan 1 tetes KSCN.