laporan tutorial 4 final
DESCRIPTION
laporan tutorial 4 finalTRANSCRIPT
PEMBAHASAN
A. Analisis skenario
HIPERTIROIDISME DAN HIPOTIROIDISME
1. Hipertiroidisme
Merupakan respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolic hormone tiroid
yang berlebihan. Keadaan ini timbul spontan akibat asupan hormone tiroid yang berlebihan. Ada
2 tipe hipertiroidisme spontan yang paling sering dijumpai, yaitu Penyakit Graves dan Goiter
Nodular Toksik. Penyakit graves biasanya terjadi pada usia sekitar tiga puluh atau empat puluh
dan lebih sering ditemukan pada perempuan. Pasien yang mengalami penyakit ini biasanya
mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab,
berat badan menurun dan nafsu makan bertambah. Dalam serum pasien ditemukan antibody
immunoglobulin (IgG). Antibodi bereaksi dengan TSH (Tyroid Stimulating Hormone) sehingga
dapat merangsang fungsi tiroid tanpa bergantung pada TSH hipofisis sehingga mengakibatkan
hipertiroidisme. Sedangkan Goiter Nodular Toksik,sering ditemukan pada pasien lanjut usia
sebagai komplikasi goiter nodular kronik. Pada pasien ini, hipertiroidisme timbul secara lambat
dan manifestasi klinisnya lebih ringan daripada penyakit Graves. Pada pemeriksaan laboratorium
hipertiroidisme ini menunjukkan kadar tiroksin dan triyodotironin bebas dalam serum yang
tinggi, serta kadar TSH yang rendah.
2. Hipotiroidisme
Berdasarkan lokasi timbulnya masalah, penyakit ini dapat dibedakan menjadi primer dan
sekunder. Dikatakan primer apabila timbul akibat proses patologis yang merusak kelenjar tiroid.
Sedangkan dikatakan sekunder apabila diakibatkan defisiensi sekresi TSH hipofisis. Beberapa
pasien hipotiroidisme mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami atrofi atau tidak mempunyai
kelenjar tiroid akibat pembedahan atau akibat destruksi oleh antibody autoimun. Pada pasien
seperti ini terjadi penurunan jumlah hormone tiroid dan terjadi peningkatan TSH yang
menyebabkan pembesaran tiroid. Manifestasi klinik hipotiroidisme bentuk dewasa antara lain,
lelah, suara parau, tidak tahan dingin, kulit dingin dan kering, wajah membengkak, dan gerakan
lamban. Goiter Nontoksik (Gondok) merupakan defisiensi yodium yang menyebabkan
kelenjar tiroid sukar untuk mensekresi hormone tiroid sehingga menyebabkan kadar TSH
Page | 1
meningkat dan terjadilah pembengkakkan kelenjar tiroid yang biasanya timbul di sepertiga
bagian bawah leher.
ANALISIS SKENARIO
Ibu pada skenario tersebut mengalami Hipotiroidisme, dimana terjadi kekurangan
hormone tiroid yang disebabkan karena defisiensi yodium sehingga menyebabkan
pembengkakan kelenjar tiroid (Gondok/Goiter). Mudah lelah, kulit kering dan terjadi
pembengkakan di leher menunjukkan terjadi hipotiroidisme. Pembengkakan kelenjar tiroidnya
tidak mengalami nyeri maupun tidak merasa sakit saat menelan itu dikarenakan goiter yang
dialamai ibu tersebut termasuk grade yang tidak menyebabkan rasa nyeri. Ibu tersebut
mengalami defisiensi yodium karena asupan yodiumnya kurang. Tempat tinggal di daerah
pegunungan dan jarang makan garam beryodium merupakan faktor penyebab hal tersebut.
Tanaman yang tumbuh di tanah yang dari daerah laut akan sedikit mengandung yodium. Maka
dari itu, ibu tersebut harus menambah asupan yodiumnya, apalagi ibu tersebut saat ini sedang
hamil, sehingga anak yang dikandungnya tidak kekurangan yodium sehingga terhindar dari
kretinisme dan gangguan mental.
VITAMIN
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu vitamin larut lemak dan vitamin
larut air. Tabel berikut menjelaskan tentang sifat-sifat umum vitamin larut lemak dan vitamin
larut air.
VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN LARUT AIR
Larut dalam lemak dan pelarut
lemak
Larut dalam air
Kelebihan konsumsi dari yang
dibutuhkan disimpan dalam tubuh
Simpanan sebagai kelebihan kebituhan
sangat sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah kecil
melalui empedu
Dikeluarkan melalui urin
Gejala defisiensi berkembang lambat Gejala defisiensi sering terjadi dengan
cepat
Tidak selalu perlu ada dalam Harus selalu ada dalam makanan sehari-
Page | 2
makanan sehari-hari hari
Mempunyai prekusor atau
provitamion
Umumnya tidak mempunyai prekusor
Hanya mengandung unsur-unsur
C,H, dan O
Selain C,H, O, mengandung N, kadang-
kadang S dan Co
Diabsorpsi melalui sistem limfe Diabsorpsi melalui vena porta
Hanya dibutuhkan oleh organisme
kompleks
Dibutuhkan oleh organisme sederhana
dan kompleks
Beberapa jenis bersifat toksik pada
jumlah relatif rendah (6-10xKGA)
Bersifat toksik hanya pada dosis
tinggi/megadosis (>10xKGA)
B. Vitamin larut lemak
1. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut lemak. Secara luas, vitamin A merupakan nama
generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor /provitamin A karotenoid yang
mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan
dan kelangsungan hidup
Vitamin adalah suatu kristal alcohol yang berwarna kuning dan larut dalam lemak atau
pelarut lemak. Dalam makanan vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retinil, yang
terikat pada asam lemak rantai panjang. Di dalam tubuh, vitamin A berfungsi dalam beberapa
bentuk ikatan kimia aktif, yaitu: retinol (bentuk alcohol), retinal (aldehida), asam retinoat
(bentuk asam).
Page | 3
Retinol bila dioksidasi berubah menjadi retinal dan retinal dapat kembali direduksi
menjadi retinol. Selanjutnya, retinal dapat dioksidasi menjadi asam retinoat.
Vitamin A tahan terhadap panas, cahaya dan alkali, tetapi tidak tahan terhadap asam dan
oksidasi. Ketersediaan biologic vitamin A meningkat dengan kehadiran vitamin E dan
antioksidan lain.
Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung
karotenoid yang merupakan precursor (provitamin) vitamin A. Beta-karoten adalah bentuk
provitamin A paling aktif, yang terdiri atas dua molekul retinol yang saling berkaitan.
Karotenoid terdapat di dalam kloroplas tanaman dan berperan sebagai katalisator dalam
fotosintesis yang dilakukan oleh klorofil. Oleh karena itu, karotenoid paling banyak terdapat
dalam sayuran berwarna hijau tua.
Seperti halnya lemak, pencernaan dan absorbsi karoten dan retinoid membutuhkan
empedu dan enzim pancreas. Vitamin A yang di dalam makanan sebagian besar terdapat dalam
bentuk ester retinil, bersama karotenoid bercampur dengan lipida lain di dalam lambung. Di
dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim pancreas esterase
menjadi retinol yang lebih efisien di absorbsi daripada ester retinil. Sebagian dari karotenoid,
terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Retinol di dalam mukosa usus halus harus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk
ester dan dengan bantuan cairan empedu menyeberangi sel-sel vili dinding usus halus untuk
kemudian diangkut oleh kilomikron melalui system limfe ke dalam aliran darah menuju hati.
Hati berperan sebagai tempat menyimpan vitamin A utama di dalam tubuh. Dalam keadaan
normal, cadangan vitamin A dalam hati dapat bertahan hingga enam bulan. Bila tubuh
mengalami kekurangan konsumsi vitamin A , asam retinoat di absorbsi tanpa perubahan. Asam
retinoat merupakan sebagaian sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam
deferensiasi sel dan pertumbuhan.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinolyang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBP) yang disintesis di dalam hati. Pengambilan retinol
oleh berbagai sel tubuh bergantung pada reseptor pada permukaan membrane yang spesifik
untuk RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membrane sel untuk kemudian diikatkakn pada
Celluler Retinol Binding-Protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan.
Page | 4
Fungsi. Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh.
Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di dalam mata,
retinol, bentuk vitamin A yang di dapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal
kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual
purple) atau rodopsin. Rodopsin ada di dalam sel khusus di dalam retina mata yang
dinamakan rod. Bila cahaya mengenai retina, pigmen visual merah ungu ini berubah
menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan
elektrokimia yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya
suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein
dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal,
yang kemudian mengikat opsin lagi untuk membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol
hilang selama proses ini dan harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang
tersedia di dalam darah menentukan kecepatan pembentukan kemabali rodopsin yang
kemudian bertindak kembali sebagai bahan reseptor dalam retina mata. Penglihatan
dengan cahay
a samara-samar/buram baru bias terjadi bila seluruh silus ini selesai.
Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi
semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu karakteristik dari
kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh., seperti
pada tahap pembentuka sperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan strukrur dan
organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, massa bayi, anak-anak, dewasa dan
masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat memegang peranan aktif dalam
kegiatan init sel, dengan demikian dalam pengaturan factor penentu keturunan/gen yang
berpengaruh pada sintesis protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk
dan fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-
sel yang paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel
goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mucus atau lendir. Perana
vitamin A diduga berkaitan dengan dua hal: a) peranan vitamin A dalam sintesis
Page | 5
glikoprotein khusus yang terlibat dalam pembebntukan membrane sel yang mengontrol
diferensiasi sel dan b) kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nucleus sel sehingga
mempengaruhi DNA.
Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap perumbuhan
sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk
email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurang vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat
dan bentuk tulang tidak normal.
Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus.
Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur danperkembangan
janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol.
Pencegahan kanker dan penyakit jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas
system kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta-karoten
bersama vitamin C dan E berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah
kanker paru-paru.
Absopsi, transportasi dan metabolisme. Seperti halnya lemak, pencernaan dan absorpsi
karoten dan retinoid membutuhkan empedu dan enzim pancreas. Vitamin A dalam makanan
sebagian besar dalam bentuk ester retini, bersama karotenoid bercampur dengan lipida lain
dalam lambung. Di dalam sel-sel mukosa usus halus ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim
pancreas esterase menjadi retinol yang lebih efisien diabsorpsi daripada ester retinil.sebagian
dari karotenoid terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa dan usus hakus dipecah
menjadi retinol.
Retinol di dalam mukosa usus halus bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester
dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk diangkut
oleh kilomikrron melaluisistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati.dengan konsumsi lemak
yang cukup, sekitar 80-90% ester retinil dan hanya 40-60% karotenoid yang diabsorpsi. Hati
berperan sebagai tempat penyimpana vitamin A utama di dalam tubuh. Dalam keadaan normal
Page | 6
cadangan vitamin A dalam hati dapat bertahan hingga 6 bulan. Bila tubuh mengalami
kekurangan konsumsi vitamin A, asam retinoat diabsorpsi tanpa perubahan. Asam retinoat
merupakan sebagian kecil vitamin A dalam darah yang aktif dalam deferensiasi sel dan
pertumbuhan.
Bila tubuh memerlukan vitamin A dimobilasi darihati dalam bentuk retinol yang diangkut
oleh Retinol Binding-Protein (RBP) yang disintesis di dalam hati. Pengambilan retinol oleh
berbagai sel tubuh bergantung pada reseptor pada permukaan membrane yang spesifik untuk
RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membrane sel untuk diikatkan pada Celluler Retinol
Binding-Protein (CRBP) dan RBP kemudian di lepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi
sebagai retinal dan di dalam sel epitel sebagai asam retinoat.
Kurang lebih sepertiga dari semua karotenid dalam makanan diubah menjadi vitamin A.
sebagian dari karotenoid diabsorpsi tanpa mengalami perunbahan dan masuk ke dalam peredaran
darah dalam bentuk karoten. Sebanyak 15-30% karotenoid di dalam darah adalah beta-karoten,
selebihnya adalah karotenoid nonvitamin. Karotenoid ini diangkut di dalam darah oleh berbagai
lipoprotein. Karotenoid disimpan di dalam jaringan lemak dan adrenal.
Sumber. Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani. Sedangkan karoten terutama di dalam
pangan nabati.
Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu, dan mentega. Margarin biasanya
diperkaya dengan vitamin A. karena vitamin A tidak berwarna, warna kuning pada kuning telur
adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. minyak hati ikan digunakan sumber
vitamin A yang diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan berwarna kuning
jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel,
tomat, jagung kuning, papaya, manga, nangka masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang
berwarna merah kaya akan karoten.
Akibat Kekurangan. Kekurangan vitamin A dapat berupa kekurangan primer karena kurang
konsumsi, atau kekurangan sekunder akibat gangguan penyerapan dan penggunaanya dalam
tubuh kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi keroten menjadi
vitamin A.
Page | 7
Buta senja
Salah satu kekurangan vitain A adalah buta senja yaitu ketidakmampuan menyesuaikan
penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samar-samar/senja. Konsumsi vitamin A yang
tidak cukup menyebabkan simpanan dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A
darah menurun yang berakibat vitamin A tidak cukup diperoleh retina mata untuk
membentuk pigmen penglihatan rhodopsin.
Perubahan pada Mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. kelenjar air mata tidak
mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi
kornea. Ini diikuti oleh tanda-tanda: atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva,
pemburaman, pelepasan sel-sel epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan
pecahnya kornea. Mata terkena infeksi dan terjadi perdarahan, gejala-gejala ini dalam
bentuk ringan dinamakan xerosis konjungtiva yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak
bitot yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk sedang
dinamakan xerosis kornea yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya.
Tahap akhir adalah keratomalasia di mana kornea menjadi lunak dan bias pecah yang
menyebabkan kebutaan total.
Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada defisiensi vitamin A sehingga mudah terserang
infeksi. Di samping itu lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-paru mengalami
keratinisasi, tidak mengeluarkan lender, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme atau
bakteri atau virus dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Bila terjadi pada
permukaan dinding usus halus akan terjadi diare. Perubahan pada permukaan saluran
kemih dan kelamin dapat menimbulkan infeksi pada ginjal dan kantung kemih serta
vagina. Perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium yang dapat
menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung kemih.
Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan
mengalammi keratinisasi. Mula-mula terkena lengan dan paha, kemudian dapat menyebar
ke seluruh tubuh.
Gangguan pertumbuhan
Page | 8
Kekurangan vitamin A dapat menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel tulang.
Fungsi sel-sel untuk membentuk email pada gigi terganggu dan terjadi atrofi sel-sel yang
membentuk dentin sehingga gigi mudah rusak.
Lain-lain
Perubahan lain yang dapt terjadi adlah keratinisasi sel-sel rasa pada lidah yang
menyebabkan berkut=rangnya nafsu makan dan anemia.
Akibat kelebihan. Kelebihan vitamin A hanya bias terjadi bila memakan vitamin A sebagai
suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16000 RE dalam jangka waktu
lama atau 40000-50000 RE/hari.
Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rasa nek, rambut rontok, kulit
mengering, tidak ada nafsu makan dan sakit pada tulang. Pada bayi terjadi pembesaran kepala,
hidrosefalus dan mudah tersinggung yang dapat terjadi pada konsumsi 8000 RE/hari selam 30
hari.
2. Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit dimana tulang tidak
mampu melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari.
Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumis vitamin D melalui makanan tidak
dibutuhkan. Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin,
tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi
melalui makanan.
Vitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu.
Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke tempat-
tempat penyimpanan di hati, kulit otak, tulang dan jaringan lain. Absosrbsi vitamin D pada
orang tua kurang efisien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinan hal ini
disebabkan oleh gangguan ginajal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin D3 (kolekalsiferol) dibentuk di dalam kulit oleh sinar ultraviolet dari 7-
dehidrokolesterol. Sinar matahari juga dapat mengubah provitamin D3 menjadi bahan yang tidak
aktif . banyaknya provitamin D dan bahan tidak aktif yang dibentuk bergantung pada intensitas
Page | 9
radiasi ultraviolet. Factor lain yang berpengaruhtehadap pembentukan provitamin D3 adalah
pigmentasi, penggunaan alas penahan matahari dan lama waktu penyingkapan terhadap matahari.
Vitamin D 3 di dalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi kolekalsiferol
[25(OH)D3] yang lima kali lebih aktif daripada vitamin D3. bentuk [25(OH)D3] adalah bentuk
vitamin D yang paling banyak di dalam darah dan banyaknya bergantung pada konsumsi dan
penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif adalah kalsitriol atau 1,25 dihidroksi
kolekalsiferol [1,25(OH)2D3] yang 10 kali lebih aktif fari vitamin D3. bentuk aktif ini dibuat oleh
ginjal. Kalsitriol pada usus halus meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang
meningkatkan mobilitasnya.
Sintesis kalsiterol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor dalam serum. Hormone paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan perantara yang
yang merangsang produksi [1,25(OH) 2D3] oleh ginjal. Jadi taraf konnsumsi kalsium yang rendah
tercermin pada taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi PTH dan
peningkatan sintesis kalsitriol oleh ginjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai pengaruh yang
sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
Fungsi. Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang
bersama vitamin A dan vitamin C, hormone-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein kolagen,
serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal
ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia
di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut:
Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi aktif vitamin D dengan cara
merangsang sintesis protein pengikat-kalsium dan protein pengikat-fosfor pada mukosa
usus halus.
Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormone paratiroid merangsang pelepasan kalsium
dari permukaan tulang ke dalam darah.
Di dalam ginjal, kalsitriol merangasang reabsorbsi kalsium dan fosfat.
Absorpsi, Transportasi dan Penyimpanan. Vitamin D diabsorpsi dalam usus halus bersama
lipida dengan bantuan cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus diangkut oleh D-plasma
Binding Protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, di kulit, otak, tulang dan jaringan
Page | 10
lain. Absorpsi vitamin D pada orang tua kurang efisien bila kandungan kalsium makanan rendah.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gangguan ginjal dalam metabolism vitamin D.
Metabolisme. Vitamin D3 (kolekalsiferol) dibentuk di dalam kulit oleh sinar uv dari 7-
dehidrokolesterol. Sinar matahari juga dapat mengubah vitamin D3 menjadi bahan yang tidak
aktif. Banyaknya provitamin Ddan bahan yang tidak aktif bergantung pada intersitan radiasi
ultraviolet. Factor lain yang berpengaruh terhadap pembentukan provitamin D3 adalah
pigmentasi, penggunaan alas penahan matahari dan lama waktu penyingkapan terhadap matahari.
Vitamin D3 di dalam hati diubah menjadi aktif 25-hidroksi kalsiferol yang 5 kali lebih
aktif daripada vitamin D3. Bentuk 25-hidroksi kalsiferol adalah bentuk vitamin D yang paling
banyak dalam darah dan banyaknya bergantung dari konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap
matahari. Bentuk paling aktif adalah kalsitriol ataun 1,25-dihidrokdi kalsiferol yang 10 kali lebih
aktis daripada vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh ginjal. Kalsitriol pada usus halus
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor pada tulang meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor dalam serum. Hormone paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya perantara yang
merangsang produksi 1,25-dihidroksi kalsiferol oleh ginjal. Taraf fosfat dari makanan
mempunyai pengaruh yang sama tetapi tidak membutuhkan PTH.
Angka Kecukupan vitamin D yang Dianjurkan
Golongan umur AKD* (ug) Golongan umur AKD* (ug)
0-6 bulan 5 wanita :
10-12 th 5
7-11 bulan 5 13-15 th 5
1-3 th 5 16-18 th 5
4-6 th 5 19-29 th 5
7-9 th 5 30-49 th 5
Page | 11
Pria :
10-12 th 5
50-64 th 10
13-15 th 5 ≥ 65 th 15
16-18 th 5 Hamil + 0
19-29 th 5 Menyusui:
0-6 bulan + 0
30-49 th 5 7-12 bulan + 0
50-64 th 10
≥ 65 th 15
Sumber. Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Di daerah tropic
penduduk tidak perlu menghiraukan kekurangan vitamin D. bayi dan anak-anak dianjurkan
berada di bawah sinar matahari beberapa waktu tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih mungkin
terjadi di Negara-negara yng tidak selalu mendapat sinar matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah makanan. Makanan hewani adalah
sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan
minyak hati ikan.
Akibat Kekurangan. Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang
dinamakan riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada
orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan tulang
pada anak-anak terhambat sehingga menjadi lembek. Kzki membengkok, ujung-ujung tulang
panjang membesar, tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena fontanel terlambat,
gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Riketsia jarang dapat
disembuhkan sepenuhnya. Sebelum ditemukan fortifikasi makanan dengan vitamin D, riketsia
banyak terdapat di Negara-negara 4 musim. Sekarang masih terdapat pada anak-anak di kota-
kota industry yang kurang mendapat sinar matahari.
Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang
konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak
kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat juga terjadi pada mereka yang menderita penyakit
saluran cerna, hati, kantung empedu atau ginjal. Tulang melembek yang menyebabkan gangguan
Page | 12
pada bentuk tulang, terutama pada kaki, tulang belakang, toraks dan pelvis. Gejala awalnya
adalah rasa sakit seperti rematik dan lemah, dan kadang muka menggamit, tulang membengkok
(bentuk O atau X) dan dapat menyeebabkan fraktur.
Akibat Kelebihan. Konsumsi vitamin D yang berlebih mencapai 5 AKG, yaitu lebih dari 25 ug
sehari, akan menyebabkan keracunan. Gejalanya adalah kelebihan absorpsi vitamin D yang pada
akhirnya menyebabkan kalsifikasi berlebih pada tulang dan jaringan tubuh seperti ginjal, paru-
paru dan organ tbuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia seperti lemah, sakit
kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah gangguan mental dan pengeluaran urin
berlebih.bayi yang diberikan vitamin D berlebihan menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh
tulang, gangguan pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.
3. Vitamin E (Tokoferol)
Fungsi. Fungsi utama dari Vitamin E (Tokoferol) adalah sebagai antioksidan yang larut dalam
lemak dan mudah memberikan hydrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin ke
radikal bebas yang akan menyebabkan tidak aktifnya radikal bebas tersebut. Perlu diketahui
bahwa radikal bebas ini adalah molekul-molekul reaktif yang dapat merusak karena mempunyai
electron yang tidak berpasangan. Untuk penjabaran lebih dalam, vitamin E memiliki fungsi lain,
diantaranya :
a. Fungsi structural dalam memelihara integritas membrane sel
b. Sintesis DNA
c. Merangsang reaksi kekebalan
d. Mencegah penyakit jantung koroner
e. Mencegah keguguran dan sterelisasi
f. Mencegah gangguan menstruasi
Sumber. Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah
minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa
dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. sayur dan buah-buahan juga merupakan sumber
vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan mengandung vitamin E namun
hanya dalam jumlah yang terbatas. Namun, vitamin E mudah rusak pada pemanasan. Oleh
Page | 13
karena itu, sumber utama vitamin E diutamakan berasal dari makanan yang segar dan tidak
terlalu mengalami banyak pemrosesan.
Absorbsi, transportasi, dan metabolisme. Pengabsorbsian vitamin E terbanyak terjadi di
bagian atas usus halus dalam bentuk misel yang pembentukannya bergantung pada garam
empedu dan lipase pancreas. Pengabsorbsian ini dibantu oleh trigliserida rantai sedang dan
dihambat oleh asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda. Transportasi vitamin E yakni
melintasi sel epitel usus halus, namun untuk penjabaran lebih dalam masih belum diketahui
dengan pasti. Yang diketahui hanyalah bahwa transportasi ini dilakukan oleh kilomikron untuk
dibawa ke hati. Sedangkan untuk metabolism vitamin E, berbagai sumber menyatakan belum
banyak mengetahui dengan pasti mengenai hal tersebut. Yang diketahui adalah vitamin E
disimpan di dalam hati dan jaringan lemak.
Angka kecukupan vitamin E yang dianjurkan
Golongan umur Angka kecukupan vitamin E (mg)
0-6 bulan 4
7-11 bulan 5
1-3 tahun 6
4-9 tahun 7
Pria dan Wanita
10-12 tahun 11
13- ≥65 tahun 15
Hamil +0
Menyusui
0-12 bulan +4
Akibat kekurangan. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin E jarang terjadi, hal ini
karena vitamin E telah tersebar banyak di dalam bahan makanan. Kekurangan terjadi
kemungkinan karena adanya gangguan dalam absorbsi, transportasi, dan metabolismenya. Akibat
kekurangan vitamin E, seseorang dapat mengalami hemolisis eritrosit. Selain itu, kekurangan
Page | 14
vitamin E juga dapat menyebabkan sindroma neurologic yang menyebabkan gangguan dalam
fungsi normal di sum-sum tulang belakang dan retina.
Akibat kelebihan. Penggunaan vitamin E secara berlebihan dapat menyebabkan efek
toksisitaas / keracunanan.
4. Vitamin K
Fungsi. Fungsi utama vitamin K adalah dalam pembekuan darah, meski hingga kini kepastian
mekanismenya belum diketahui. Selain berperan dalam pembekuan darah, vitain K juga ternyata
berperan dalam proses pembentukan tulang.
Sumber. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna hijau, kacang buncis,
kacang polong, kol, dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan, semakin tinggi kandungan vitamin
K-nya.
Absorbsi, transportasi, dan metabolisme. Vitamin K terbanyak (50-80%) diabsorbsi di dalam
usus halus dengan bantuan empedu dan cairan pancreas. Setelah diabsorbsi, vitamin K dikaitkan
dengan kilomikron untuk diangkut melalui sistem limfe ke hati. Selanjutnya dari hati, vitamin K
diangkut terutama oleh lipoprotein VLDL di dalam plasma ke sel-sel tubuh. Dalam keadaan
normal, 30-40% vitamin K yang diabsorbsi, akan dikeluarkan melalui empedu, dan 15% lainnya
akan di keluarkan melalui urin. Sedangkan simpanan vitamin K dalam tubuh terjadi di hati kira-
kira sebanyak 10% berupa fifilokinon dan 90% sisanya berupa menakinon.
Angka kecukupan vitamin K yang dianjurkan
Golongan umur Angka kecukupan vitamin E (mg)
0-6 bulan 5
7-11 bulan 10
1-3 tahun 15
4-6 tahun 20
7-9 tahun 25
Pria
10-12 tahun 35
Page | 15
13-18 tahun 55
19- ≥65 tahun 65
Wanita
10-12 tahun 35
13- ≥65 tahun 55
Hamil +0
Menyusui
0-12 bulan +0
Akibat kekurangan. Sesuai dengan fungsinya yakni berperan dalam proses pembekuan darah,
jika terjadi kekurangan vitamin K maka menyebabkan darah tidak dapat menggumpal, sehingga
bila ada luka atau pada operasi akan terjadi pendarahan.
Akibat kelebihan. Kelebihan vitamin K biasa terjadi jika vitamin K diberikan dalam bentuk
berlebih berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala yang akan timbul berupa hemolisis sel
darah merah, sakit kuning, dan kerusakan pada otak.
C. Vitamin larut air
1. Vitamin C
Vitamin C merupakan kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering,
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan
dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Okssidasi dipercepat dengan kehadiran
tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan
asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling stabil.
Page | 16
Susunan kimia. Asam askorbat (vitamin C) adalah suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan
sebagai karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida. Vitamin C dapat disintesis dari D-
glukosa dan D-galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan. Vitamin C
terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuk tereduksi) menjadi L-asam
dehidro askorbat (bentuk teroksidasi). Oksidasi bolak-balik L-asam askorbat menjadi L-asam
dehidro askorbat terjadi bila bersentuhan dengan tembaga, panas atau alkali.
Gambar. Vitamin C (asam askorbat) dan bentuk oksidasinya asam dehidroaskorbat
Kedua bentuk vitamin C aktif ssecara biologik tetapi bentuk tereduksi adalah yang paling
aktif. Oksidasi lebih lanjut L-asam dehidro askorbat menghasilkan asam diketo L-glukonat dan
oksalat yang tidak dapat direduksi kembali (berarti telah kehilangan sifat antiaskorbutnya).
Metabolisme. Di dalam jaringan tumbuhan dan hewan tertentu, vitamin C disintesa dari
beberapa jenis gula yaitu glukosa, fruktosa, sukrosa, dan galaktosa. Pentosa tidak dapat diubah
menjadi vitamin C meskipun struktur molekulnya lebih mirip dengan vitamin C dibanding jenis-
jenis gula lainnya. Manusia tidak dapat mensintesa vitamin C di dalam tubuhnya, sehingga harus
didapatkan dari luar tubuh dalam bentuk makanan ataupun pengobatan. Vitamin C dioksidasi
secara reversible menjadi dehydro vitamin C dan katabolisme lebih lanjut menghasilkan asam
oksalat. Vitamin C banyak terdapat pada jaringan retina, kelenjar pituitari, corpus luteum,
adrenal cortex, timus, hepar, otak, testis, dan ovarium.
Absorbsi dan Transportasi. Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara
difusi pada bagian atas usus halus ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi
Page | 17
adalah 90% untuk konsumsi di antara 20 dan 120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram
(sebagai pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa masuk ke semua
jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg
sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama tiga bulan. Tanda-tanda skorbut
akan terjadi bila persediaan tinggal 300 mg. Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai
jaringan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg
sehari, kelebihan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai karbon dioksida melalui
pernapasan. Walaupu tubuh mengandung sedikit vitamin C, sebagian tetap akan dikeluarkan.
Makanan yang tinggi dalam seng atau pektin dapat mengurangi absorpsi sedangkan zat-zat di
dalam ekstrak jeruk dapat meningkatkan absorpsi.
Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran kadar
vitamin C di dalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain, perdarahan gusi dan perdarahan kapiler
di bawah kulit. Tanda dini kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah di
bawak 0,20 mg/dL.
Fungsi. Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor.
Asam askorbat adalah bahan yang kekuatan reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam
reaksi-reaksi hidroksilasi. Beberapa turunan vitamin C (seperti asam eritrobik dan askorbik
palmitat) digunakan sebagai antioksidan di dalam industri pangan untuk mencegah proses
ketengikan, perubahan warna pada buah-buahan dan untuk mengawetkan daging. Fungsi lainnya
yaitu:
a. Asam askorbat adalah donor ekuivalen pereduksi (asam askorbat dioksidasi
menjadi asam dehidroaskorbat).
b. Mekanisme kerja berbagai aktivitas asam askorbat masih belum jelas sama sekali.
Beberapa proses tercatat memerlukan keterlibatan asam askorbat. Dalam proses
ini asam askorbat tidak berpartisipasi langsung, tetapi diperlukan untuk
mempertahankan agar kofaktor logam tetap berada dalam keadaan tereduksi.
1. Sintesis kolagen : asam askorbat diperlukan untuk hidroksilasi prolin.
Page | 18
2. Penguraian tirosin : mempertahankan terreduksinya ion tembaga untuk
memberikan aktivitas maksimal pada oksidasi p-hidroksifenil piruvat
menjadi homogentisat.
3. Sintesis epinefrin dari tirosin : diperlukan dalam tahap dopamine β-
hidroksilase.
4. Pembentukan asam empedu : diperlukan dalam tahap awal reaksi 7α-
hidroksilase.
5. Korteks adrenal : steroidogenesis melibatkan berbagai reaksi sintesis yang
bersifat reduktif.
6. Penyerapan besi : asam askorbat mengubah ferri menjadi ferro, sehingga
dapat diabsopsi, asam askorbat juga menghambat pembentukan
hemosiderin yang sukar dimobilisasi.
7. Antioksidan larut air : misalnya dalam mereduksi tokoferol-teroksidasi
dalam membran, dan menghambat pembentukan mitrosamin selama
proses pencernaan.
Ekskresi. Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai jaringan dikeluarkan melalui urin dalam
bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai
asam askorbat atau sebagai karbondioksida melalui pernapasan.
Defisiensi. Skorbut dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi karena sudah diketahui cara
mencegah dan mengobatinya. Tanda-tanda awal antara lain lelah, lemah, napas pendek, kejang
otot, tulang, otot dan persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan
gatal, warna merah kebiruan di bawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar,
mulut dan mata kering dan rambut menjadi rontok. Di samping itu luka bakar sukar sembuh,
terjadi anemia, kadang-kadang jmlah sel darah putih menurun, serta depresi dan timbul gangguan
saraf. Gangguan saraf dapat terjadi berupa histeria, depresi diikuti oleh gangguan psikomotor.
Gejala skorbut akan terlihat bila taraf asam askorbat dalam serum turun di bawah 0,20 mg/dL.
Kelebihan. Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi,
konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan setiap hari dapat menimbulkan
hiperoksaluria dan resikolebih tinggi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5 – 10 gram vitamin
Page | 19
C baru sedikit asam askorbat yang dikeluarkan melalui urin. Resiko batu oksalat dengan
suplemen vitamin C dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat menjadi
berarti pada seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk pembentukan batu ginjal.
Sumber. Jeruk dan buah-buahan lainnya.
2. Vitamin B1 (TIAMIN)
Bentuk aktif dari tiamin adalah tiamin difosfat, di mana reaksi konversi tiamin menjadi
tiamin difosfat tergantung oleh enzim tiamin difosfotransferase dan ATP yang terdapat di dalam
otak dan hati. Tiamin difosfat berfungsi sebagai koenzim dalam sejumlah reaksi enzimatik
dengan mengalihkan unit aldehid yang telah diaktifkan, yaitu pada reaksi :
1. Dekarboksilasi oksidatif asam-asam α-keto (misalnya α-ketoglutarat, piruvat, dan
analog α-keto dari leusin, isoleusin, serta valin).
2. Reaksi transketolase (misalnya dalam lintasan pentosa fosfat).
Semua reaksi ini dihambat pada defisiensi tiamin. Dalam setiap keadaan, tiamin difosfat
menghasilkan karbon reaktif pada tiazol yang membentuk karbanion, yang kemudian
ditambahkan dengan bebas kepada gugus karbonil, misalnya piruvat. Senyawa adisi kemudian
mengalami dekarboksilasi dengan membebaskan CO2. Reaksi ini terjadi dalam suatu kompleks
multienzim yang dikenal sebagai kompleks piruvat dehidrogenase. Dekarboksilasi oksidatif α-
ketoglutarat menjadi suksinil Ko-A dan CO2 dikatalisis oleh suatu kompleks enzim yang
strukturnya sangat serupa dengan struktur kompleks piruvat dehidrogenase.
Susunan kimia. Tiamin tersusun dari pirimidin tersubstitusi yang dihubungkan oleh jembatan
metilen dengan tiazol tersubstitusi.
Page | 20
Absorpsi. Vitamin C Diabsorpsi secara aktif di duodenum bagian atas yang bersuasana asam
dengan bantuan ATPase yang bergantung pada natrium. Tiamin yang dikonsumsi > 5
mg/hari sebagian akan diabsorpsi secara pasif, absorpsi aktifnya akan dihambat oleh alcohol.
Setelah diabsorpsi, 30 mg tiamin akan mengalami fosforilasi dan disimpan dalam bentuk
TPP (Tiamin Pirifosfat) di dalam jantung, otak, hati, dan jaringan otot.
Distribusi. Thiamin => diserap di mukosa usus halus => di epitel, difosforilasi dengan
pertolongan ATP => menjadi TPP => dialirkan oleh vena porta ke hati. Tubuh mengandung
30-70 mg tiamin, 80% dalam bentuk TPP. Yang mana separuhnya berada di otot, sebagian
lagi dalam hati, ginjal, dan otak. Thiamin berada dalam sirkulasi darah dalam jumlah kecil
dalam bentuk bebas.
Ekskresi . Dalam urine, ekskresi thiamin paralel terhadap tingkat konsumsi. Pada konsumsi
adekuat sekitar 100 mikrogram/hari, pada konsumsi < 0,6 mg/hari jumlah ekskresinya < 40
mikrogram/hari. Bentuk ekskresinya, dalam bentuk utuh dan sebagian kecil dalam bentuk
metabolit, terutama tiamin difosfat dan disulfit.
Fungsi
a. Peranan utamanya dalam metabolisme karbohidrat
Bentuk aktif thiamin di dalam koenzim co-carboksilase adalah sebagai thiamin
pyrophosphate atau TPP. Ikatan ini merupakan koenzim dari 2 jenis enzim, yaitu
piruvat decarboxilase dan transketolase. Kedua enzim ini sangat penting dalam
metabolisme karbohidrat.
b. Mempertahankan sistem saraf yang sehat
c. Mempertahankan tonus otot yang baik
Defisiensi
a. Penyakit beri-beri
b. Kelainan neurologi dan emosional
c. Penurunan aktivitas transketolase
d. Mengalami gangguan kulit, seperti kulit kering dan bersisik
Page | 21
Sumber. Gandum, nasi, daging, susu, telur, dan kacang-kacangan.
3. Vitamin B2 (RIBOFLAVIN)
Absorpsi, Transportasi, dan Ekskresi. Riboflavin dibebaskan dari ikatan-ikatan protein
sebagai FAD dan FMN di dalam lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian di
dalam usus halus dihidrolisis oleh enzim-enzim pirofosfatase dan fosfatase menjadi riboflavin
bebas. Riboflavin diabsorpsi diabgian atas usus halus secara aktif oleh proses yang
membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hinggamenjadi FMN di dalam
mukosa usus halus.
Riboflavin dan FMN dalam aliran darah sebagian besar terikat pada albumin dan
sebagian kecil pada imunoglobulin G. riboflavin dan metabolitnya terutama tersimpan di dalam
hati, jantung dan ginjal. Simpanan riboflavin terutamadalam bentuk FAD yang mewakili 70-90%
vitamin tersebut. Konsentrasinya lima kali FMN dan limah puluh kali riboflavin. Sebanyak 200
µg riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin tiap hati. Jumlahnya bergantung pada
konsumsi dan kebutuhan jaringan. Simpanan riboflavin dalam tubuh tidak seberapa, oleh karena
itu harus tiap hari diperoleh dari makanan dalam jumlah cukup.
Fungsi. Riboflavin mengikat asam fosfat dan menjadi bagian dari dua jenis koenzim FMN dan
FAD. Kedua jenis koenzim ini berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi dalam sel sebagai
pembawa hidrogen dalam sistem transpor elektron dalam mitokondria. Keduanya juga
merupakan koenzim dehidrogenase yang mengkatalisis langkah pertama dalam oksidasi berbagai
tahap metabolisme glukosa dan asam lemak. Enzim yang mengkatalisis fosforilasi riboflavin
menjadi bentuk koenzim adalah flavokinase. Oleh karena koenzim ini diperlukan untuk sintesis
DNA, riboflavin mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan. Enzim ini diatur
oleh hormon tiroksin.
Sumber. Riboflavin terdapat pada makanan hewani dan nabati yaitu didalam susu, keju, hati,
daging, dan sayuran berwarna hijau.
Page | 22
Defisiensi. Tanda-tanda awal kekurangan Riboflavin antara lain mata panas dan gatal, tidak
tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut, serta lidah sakit dan panas. Gejala-gejala
ini berkembang menjadi Cheilosis (bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah),
Glossitis (lidah licin dan berwarna keunguan) dan pembesaran kapiler darah disekelilig kornea
mata. Disamping itu dapat mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.
4. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Absorpsi, Transportasi dan Ekskresi. Sebelum diabsorpsi, vitamin B6 di dalam makanan yang
terutama terdapat dalam bentuk fosforilasi, di hidrólisis oleh enzim fosfatase di dalam usus
halus. Di dalam hati, ginjal, dan otak vitamin B6 difosforilasi kembali untuk kemudian diubah
menjadi bentuk PLP oleh enzim oksidase. Fosforilasi dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga
dapat terjadi di dalam sel darah merah dimana PLP terikat pada hemoglobin. Sebanyak 50%
jumlah vitamin B6 dalam tubuh disimpan dalam bentuk otot. PLP dalam hati diikat oleh
apoenzim dan beredar dalam darah dalam keadaan terikat dengan albumin. PLP yang tidak
terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh enzim oksidase di dalam hati dan ginja, yaitu
metabolit utama yang dikeluarkan urin.
Fungsi. Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP sebagai koenzim terutama
dalam transminasi, dekarboksilasi, dan reaksi lain yang berikatan dengan metabolisme protein.
Dekarboksilasi yang bergantung pada PLP menghasilkan berbagai bentuk amin, seperti
epinefrin, norepinefrin, dan serotonin. PLP juga berperan dalam pembentukan alfa-
aminolevulinat, yaitu prekursor hem dalam hemoglobin.
5. Vitamin B12 (Kobalamin)
Absorpsi, Transportasi, dan Penyimpanan. Dalam keadaan normal sebanyak kurang lebih
70% vitamin B12 yang dikonsumsi dapat diabsorpsi. Angka ini menurun hingga 10% pada
konsumsi melebihi lima kali Angka Kecukupan Gizi (AKG). Dalam lambung kobalamin
dibebaskan dari ikatannya dengan protein oleh cairan lambung dan pepsin, kemudian segera
diikat oleh protein-proteinkhusus (faktor R/rapid electrophoretic mobility) dalam lambung.
Vitamin B12 dilepas dari faktor R did lam duodenum yang bersuasana alkali, oleh enzim-enzim
protease pancreas terutama tripsin untuk segera diikat oleh faktor intrinsic (IF). Kompleks
Page | 23
vitamin B12-IF ini kemudian diikat oleh reseptor khusus pada membrane mikrovili ileum usus
halus dan diabsorpsi. Di dalam sel mukosa usus halus vitamin B12 dilepas dan dipindahkan ke
protein lain (transkobalamin II atau TC-2) untuk kemudian dibawa ke hati.
Proses reabsorpsi, dimulai dari konsumsi ke penampilan vitamin B12 dalam vena porta
memakan waktu 8-12 jam. Vitamin B12 yang terikat pada TC-2 kemudian dibawa ke jaringan-
jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus.
Lebih 95% dari vitamin B12 di dalam sel berada dalam keadaan terikat ada enzim
metionin sintetase yang ada dalam sitoplasma sel atau pada enzim metilmalonil-KoA mutase
yang terdapat dalam mitokondria sel. Persediaan vitamin B12 dalam tubuh adalah 2-3 mg dan
sebanyak 1,2-1,3 µg sehari diekskresi melalui feses dan urin. Tubuh hemat dalam penggunaan
vitamin B12. Vitamin B12 yang terdapat di dalam cairan empedu dan sekresi saluran cerna lain
dislaurkan kembali melalui sirkulasi entero hepatic. Dengan demikian, simpanan vitamin B12
dapat bertahan hingga sepuluh tahun. Kekurangan konsumsi vitamin B12 baru menunjukkan
tanda-tanda setelah sepuluh tahun, asalkan persediaan tubuh cukup dan kemampuan absorpsi
tidak terganggu. Bila absorpsi vitamin B12 dalam saluran cerna terganggu karena kekurangan
faktor intrinsic, akibatnya baru terlihat setelah empat hingga sepuluh tahun.
Fungsi. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat mejadi bentuk aktif, dan dalam fungsi
normal metabolism semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf.
Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia, yaitu metoinin sintetse dan
metilmalonil-KoA mutase.
Reaksi metionin sintetase melibatkan asam folat. Gugus metal 5-metil tetrahidrofolat (5-
metil-H4) folat) dipindahkan ke kobalamin untuk membentuk metilkobalamin yang kemudian
memberikan gugus metal ke homosistein. Produk akhir adalah metionin, kobalamin, H4 folat,
yang dibutuhkan dalam pembentukan poliglutamil folat dan 5,10-metil-H4 folat, yang merupakan
kofaktor timidilat sintetase dan akhirnya untuk sintesis DNA. Terjadinya anemia megaloblastik
pada kekurangan vitamin B12 dan folat terletak pada peranan vitamin B12 dalam reaksi yang
dipengaruhi oleh metionin sintetase.
Reaksi metilmalonil-KoA mutase terjadi dalam mitokondria sel dan menggunakan
deoksiadenosilkobalamin sebagai kofaktor. Reaksi ini mengubah metilmalonil-KoA menjadi
suksinil-KoA. Reaksi-reaksi ini diperlukan untuk degradasi asam propionate dan asam lemak
Page | 24
rantai ganjil terutama dalam sistem saraf. Diduga gangguan saraf pada kekurangan vitamin B12
disebabkan oleh aktivitas gangguan enzim.
6. Niasin (ASAM NIKOTINAT)
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolism karbohidrat untuk menghasilkan energy, metabolism lemak, dan protein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
Niasin ditemukan oleh C.A. Elvehjem dan rekan-rekannya pada tahun 1937. Niasin
tergolong vitamin non esensial dan dapat dibuat oleh tubuh dengan mengubah triptofan sebagai
bahan bakunya. Sekitar tahun 1956, niasin mulai digunakan pertama kali untuk menurunkan
kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk
meningkatkan HDL, menurunkan kadar LDL dan trigliserida. Namun penggunaan yang
berlebihan dapat berakibat gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan tranplantasi.
Sifat dari niasin yaitu :
- Nicotinic Acid dan Niacinamide merupakan Kristal putih dan larut dalam air
- Stabil terhadap panas, cahaya , udara dan alkali
- Mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamide
(niasin amida). Niasin berfungsi senagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida
(NAD) dan NADP, yang berada di semua sel dan berperan sebagai factor berbagai
oksidoreduktase yang terlibat dalam glikolisis, metabolism asam lemak, pernapasan jaringan dan
detoksifikasi. Di dalam makanan niasin berada dalam keadaan terikat dengan protein pada
koenzim
Kebutuhan niasin bertambah sesuai dengan bertambahnya usia. Tentunya pria butuh lebih
banyak asupan niasin daripada wanita. Sumber niasin adalah hati, ginjal, daging, ayam dan
kacang tanah. Susu dan telur (protein hewani) mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan.
Niasin juga terkandung dalam ikan-ikan laut, udang, beras, dan kacang merah.
Page | 25
Kekurangan niasin menyebabkan kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan
kulit memerah. Kelainan pada saluran cerna ditandai dengan peradangan pad mukosa mulut dan
diare.
7. Biotin
Biotin adalah suatu asam monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu
dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Bagian imidasol penting
sebagai tempat mengikat avidin, protein utama putih telur. Biotin merupakan kofaktor berbagai
enzim karboksilase yang digunakan dalam sintesis dan metaboilisme asam lemak,
gluconeogenesis, dan metabolism asam amino berantai-cabang. Biotin juga berfungsi sebagai
koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbondioksida
pada senyawa aktif, serta berperan dalam proses deaminasi. Biotin tahan panas, larut air dan
alcohol, serta mudah dioksidasi.
Biotin diabsorpsi secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas, serta disimpan
dalam hati, otot, dan ginjal. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50
µg/hari. Biotin terdapat pada hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang-kacangan, sayur dan
buah.
Gejala-gejala kurang biotin adalah rasa lelah, anoreksia, nausea, myalgia, kulit kering,
alopesia (botak setempat) dan sering kesemutan.
8. Asam pantotenat
Asam pantotenat adalah suatu derivative dimetil dari asam butirat yang berkaitan dengan
beta-alanin. Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut dalam air, pahit, labil dalam larutan,
mudah terurai oleh asam, alakali dan panas kering. Asam pantotenat disintesis kembali di dalam
hati dalam bentuk KoA. Kemudian ekskresinya melalui urin dan feses.
Peran utama asam pantotenat adalah sebagai bagaian koenzim A, yang diperlukan dalam
berbagai reaksi metabolism sel (metabolism karbohidrat dan lipida), termasuk sintesis dan
pemecahan asam lemak, serta diperlukan dalam pembentukan hemoglobin
Asam pantotenat banyak terdapat dalam protein hewani, seperti daging, telur, hati, dsb.
Asam pantotenat baik dikonsumsi oleh orang dewasa sebanyak 3-7µg/hari. Kekurangan asupan
Page | 26
asam pantotenat sangat jarang terjadi, gejalanya adalah kesemutan pada kaki, nausea, diare,
lelah, dan sulit tidur.
9. Folat
Absorpsi, Metabolisme, dan Simpanan. Folat dalam makanan terdapat sebagai poliglutamat
yang terlebih dahulu harus dihidrolisis menjadi bentuk monoglutamat di dalam mukosa usus
halus, sebelum ditranportasi secara aktif ke dalam sel usus halus. Pencernaan ini dilakukan oleh
enzim hidrolase, terutama conjugase pada mukosa bagian atas usus halus. Hidrolisis
poliglutamat folat dibantu oleh seng.
Setelah dihidrolisis, monoglutamat folat diikat oleh resep[tor folat khusus pada mikrovili
dinding usus halus yang kemungkinan juga merupakan alat angkut vitamin tersebut. Folat di
dalam sel kemudian diubah menjadi 5-metil-tetrahidrofolat (5-metil-H4 folat) dan dibawa ke hati
melalui sirkulasi darah portal untuk disimpan. Jumlah simpanan folat di dalam tubuh orang
dewasa sehat ditaksir sebanyak 7,5 mg. hati merupakan tempat simpanan utama folat. Di dalam
hati, asam metal tetrahidrofolat diubah menjadi asam tetrahidrofolat (THFA) dan gugus metal
disumbangkan ke metionin. Tetrahidrofolat kemudian berekasi dengan enzim poliglutamat
sintetase untuk membentuk kembali poliglutamil folat yang kemudian berikatan dengan
bermacam enzim dan melakukan sebagian besar fungsi metabolic vitamin tersebut. Folat yang
dihidrolisis meninggalkan hati dan bersirkulasi di dalam plasma dan empedu sebgai 5-metil-H4
folat. Setelah diambil dan digunakan oleh sumsum tulang, folat bersirkulasi sebagai poliglutamat
di dalam pooll simpanan sel darah merah. Folat dikelurkan melalui feses dan urin sebagai 5-
metil-H4. Jumlah folat yang dikeluarkan melalui feses dan urin hampir sama dengan jumlah
yang terdapat dalam simpanan tubuh, yang umurnya adalah 100 hari. Persedian folat habis dalam
waktu dua puluh minggu.
Fungsi. Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom karbon tunggal dalam
bentuk gugus formil, hidroksimetil atau metal dalam reaksi-reaksi penting metabolism bebrapa
asam amino dan sintesis asam nukleat. THFA berperan dalam sintesis purin-purin guanine dan
adenin serta pirimidin timin, yaitu senyawa-senyawa yang digunakan dalam pembentukan asam-
asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukeat (RNA).
Page | 27
THFA berperan dalam saling mengubah antara serin dan glisisn, oksidasi glisin, metilasi
homosistein menjadi metionin dengan vitamin B12 sebagai kofaktor, dan metilasi precursor
etanolamin menjadi vitamin kolin. Perubahan nikotinamida menjadi N-metil nikotinamida
dengan penambahan satu gugus metil tunggal dan oksidasi fenilalanin menadi tirosin
membutuhkan folasin.
Folat juga dibutuhkan dalam perubahan histidin menjadi asam glutamate. Gangguan
metabolism histidin menyebabkan penumpukan produk antara, asam forminoglutamat/FIGLU,
yang dikeluarkan melalui urin. Di samping ini folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
meraj dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan pendewasaannya. Folat berperan sebagai
pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak
menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala gastrointestinal, dan gangguan saraf tetap
bertahan.
10. Bahan mirip vitamin
1. Kolin
Kolin merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin dan asetilkolin. Penelitiaan
menunjukkan bahwa kekurangan kolin secara kronis mempengaruhi ingatan. Kolin bebas
terdapat dalam hati, kacang kedelai, dan kacang tanah
2. Mio – Inositol
Inositol terdapat dalam buah, serealia, sayur, kacang, hati dan jantung. Fungsinya
termasuk mengatur respons sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan
aktivitas enzim. Metabolism inositol dipengaruhi oleh jumlah dan tingkat kejenuhan
lemak makanan dan komposisi asam lemak dalam tubuh.
D. Makromineral
1. Natrium (Na)
Absorpsi dan Metabolisme Natrium. Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram/hari)
diabsorpsi terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorpsi secara aktif. Natrium yang
Page | 28
diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke aliran darah
dalam jumlah yang cukup. Kelebihan natrium yang dikonsumsi akan dikeluarkan melalui urine.
Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila
kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorpsi kebali
Natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluarkan melalu urine sejajar dengan jumlah
natrium yang dikonsumsi.
Fungsi Natrium. Sebagai kation utama dalam cairan ekstraseluler, natrium menjaga
keseimbangan cairan dalam kompartemen tersebut. Natrium lah yang mengatur tekanan osmosis
yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel-sel. Bila jumlah natrium di
dalam sel meningkat secara berlebihan, air akan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan
membengkak. Inilah yang menyebabkan terjadinya edema dalam jaringan tubuh. Keseimbangan
cairan juga akan terganggu bila seseorang kehilangan natrium. Air akan memasuki sel untuk
mengencerkan natrium dalam sel. Cairan ekstraselular akan menurun. Perubahan ini akan
menurunkan tekanan darah.
Natrium menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat
yang membentuk asam. Natrium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium
berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut dari zat-zat gizi lain melalui
membran, terutama melalui dinding usus melalui pompa natrium.
Sumber. Sumber natrium adalah garam dapur, mono sodium glutamat (MSG), kecap dan
makanan yang diawetkan menggunakan garam dapur. Diantara makanan yang belum diolah,
sayuran dan buah mengandung paling sedikit natrium.
Akibat Kekurangan Natrium. Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis, dan
kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan dan bila menjalankan diet yang sangat terbatas dalam natrium. Bila kadar natrium
darah turun, perlu diberikan natriu dan air untuk mengembalikan keseimbangan. Pemberian
tablet garam sesudah latihan berat tidak dianjurkan, karena dapat menyebabkan kebanyakan
garam, terumata bila dimakan dengan air terbatas. Hal ini dapat menimbulkan dehidrasi.
Page | 29
Akibat Kelebihan Natrium. Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam
keadaan akut menyebabkan edema atau hipertensi. Hal ini dapat diatasi dengan banyak minum.
Kelebihan konsumsi natrium secara terus-menerus terutama dalam bentuk garam dapur dapat
menimbulkan hipertensi.
2. Kalsium (Ca)
Absorpsi dan Ekskresi Kalsium. Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang
dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan
menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi daripada pada
perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi kalsium terutama terjadi di duodenum. Kalsium
membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsiu. Absorpsi pasif terjadi
pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya
dapat diabsorpsi dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain seperti
oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feces. Jumlah kalsium yang
diekskresikan melalui urine mencerminkan jumlah kalsium yang diabsorpsi. Kehilangan kalsium
melalui urine meningkat pada asidosis dan pada konsumsi fosfor tinggi. Kehilangan kalsium juga
terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat.
Fungsi Kalsium. Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, yaitu :
- Pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dan mineral lain memberi kekuatan dan bentuk
pada tulang dan gigi. Kalsium di dalam tulang mempunyai dua fungsi (1) sebagai bagian
integral dari struktur tulang, (2) sebagai tempat penyimpanan kalsium. Kemudian,
mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian tengah dan luar dari
gigi adalah mineral yang sama dengan yang membentuk tulang. Kekurangan kalsium
selama masa pembentukan gigi dapat menyebabkan kerentanan terhadap kerusakan gigi.
- Mengatur pembekuan darah. Bila terjadi luka, ion kalsium di dalam darah menrangsang
pembebasan fosfolipida tromboplasin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini
mengkatalisis perubahan protrombin menjadi trombin. Trombin kemudian membantu
perubahan fibrinogen menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah.
Page | 30
- Katalisator reaksi-reaksi biologik. Misalnya seperti pada absorpsi vitamin B12 , tindakan
enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas, pembentukan dan
pemecahan asetik kolin.
- Kontraksi otot. Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di
dalam otot yakni aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa
mengendur setelah kontraksi tubuh akan kaku dan menimbulkan kejang
- Beberapa fungsi kalsium lain adalah meningkatkan fungsi transpor membran sel,
kemungkinan bertindak sebagai stabilisator membran, dan transmisi ion melalui
membran organel sel.
Sumber. Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan,
tahu dan tempe, serta sayuran hijau merupakan sumber kasium yang baik juga, tetapi bahan
makanan ini mengandung zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat, dan
oksalat.
Akibat Kekurangan Kalsium. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Semua
orang dewasa terutama setelah usia 50 tahun kehilangan kalsium dalam tulangnya. Tulang
menjadi rapuh dan mudah patah, hal ini dinamakan osteoporosis yang dapat dipercepat dengan
stres sehari-hari. Kekurangan kalsium dapat pula menyebaban osteomalasia, yang dinamakan
juga riketsia pada orang dewasa dan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan
ketidakseimbangan konsumsi kalsium dengan fosfor.
Kadar kalsium darah yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Kepekaan serabut saraf pada pusat saraf terhadap rangsangan meningkat, sehingga terjadi kejang
otot misalnya pada kaki.
Akibat Kelebihan Kalsium. Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari.
Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Disamping itu, dapat
menyebabkan konstipasi. Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium
berupa tablet atau bentuk lain.
Page | 31
3. Fosfor (P)
Absorpsi dan Metabolisme Fosfor. Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas
di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Fosfor dilepaskan dari makanan oleh
enzim alkalin fosfatase didalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif.
Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. sebagian besar fosfor di dalam darah
terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau sebagai fosfolipida. Kadar fosfor dalam darah
diatur oleh hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh hormon
kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah
fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan
di dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Konsumi fosfor yang relatig
tinggi terhadap kalsium sehingga diperoleh perbandingan P : Ca yang tinggi dalam serum akan
merangsang pembentuka PTH yang mendorong pengeluaran fosfor tubuh.
Fosfor sebagai bagian dari asam folat yang terutama terdapat di serealia tidak dapat
dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor lain yang menghalangi absorpsi
fosfor adalah Fe2+, Mg2+, asam lemak jenuh dan antasid yang mengandung aluminium, karena
membentuk garam yang tidak larut dalam air.
Fungsi. Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh, yaitu :
- Kalsifikasi tulang dan gigi. Kalsifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan
fosfor pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase
yang diperlukan untuk melepas fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh
perbaningan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk pertumbuhan tulang.
- Mengatur pemeliharaan energi. Melalui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai
enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein.
- Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfat berperan sebagai alat
angkut untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau didalam aliran
darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di saluran cerna,
pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan intraseluler dan pengalihannya ke
dalam sel.
Page | 32
- Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungi bila
terlebih dulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang menganding vitamin B1
tiamin tirofosfat (TPP). Fosfat merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA.
- Pengaturan keseimbangan asam basa. Fosfor memegang peranan penting sebagai buffer
untuk mencegah tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor
untuk mengikat tambahan ion hidrogen.
Sumber. Karena fosfor ada di semua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di dalam semua
makanan, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya,
kacang-kacangan dan hasilnya, serta serealia.
Akibat Kekurangan Fosfor. Karena fosfor banyak terdapat di bahan makanan, jarang terjadi
kekurangan. Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan
asam lambung. Kekurangan fosfor juga bisa terjadi bila kehilangan banyak cairan melalui urine.
Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang. Gejalanya adalah rasa lelah, kurang nafsu
makan dan kerusakan tulang.
Akibat Kelebihan Fosfor. Kelebihan fosfor pada makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor
darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
4. Magnesium
Absorpsi. Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan
alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak
30 % magnesium yang diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi
magnesium dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang mempengaruhi absorpsi kalsium
kecuali vitamin D tidak berpengaruh. Bila kalsium dalam makanan turun, absorpsi manesium
meningkat.
Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam
bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh
terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. Seperti halnya fosfor, ekskresi
magnesium meningkat oleh hormon tiroid, asidosis, aldosteron serta kekurangan fosfor dan
kalsium. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon, dan PTH
terhadap resorpsi tubula ginjal.
Page | 33
Fungsi. Magnesium berperan penting dalam lebih dari tiga ratus jenis sistem enzim di dalam
tubuh. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-
reaksi biologik termasuk reaksi-reaksi yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat, lipida,
protei dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian
besar reaksi ini terjadi di dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot
dan pembekuan darah. Dalam hal ini, peranan magnesium berlawanan dengan kalsium. Kalsium
merangsang kontraksi otot sedangkan magnesium untuk relaksasi otot. Kalsium mendorong
penggumpalan darah sedangkan magnesium mencegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf,
sedangkan magnesium melemaskan saraf.
Sumber. Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang
baik.
Akibat Kekurangan Magnesium. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan kurang nafsu
makan, gangguan pada pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan SSP,
halusinasi, koma, gagal jantung.
E. Mikromineral
1. Besi (Fe)
Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh manusia dan hewan yaitu
sekitar 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.
Absorpsi, Transportasi, dan Penyimpanan. Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi.
Sebelum diabsorpsi, di dalam lambung besi dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein.
Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam
suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C yang terdapat di dalam
makanan.
Page | 34
Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat
angkut protein khusus. Ada dua jenis alat angkut protein dalam sel mukosa usus halus yang
membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin, protein yang disintesis di
dalam hati, terdapat dalam dua bentuk. Transferin mukosa mengangkut besi dari saluran cerna ke
dalam sel mukosa dan memindahkannya ke transferin reseptor yang ada di dalam sel mukosa.
Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran cerna untuk mengikat besi lain,
sedangkan transferin reseptor mengangkut besi melalui darah ke seluruh jaringan tubuh. Dua ion
feri diikatkan pada transferin untuk dibawa ke jaringan-jaringan tubuh. Banyaknya reseptor
transferin yang terdapat pada membran sel bergantung pada kebutuhan tiap sel. Kekurangan besi
pertama dapat dilihat dari tingkat kejenuhan transferin.
Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapat dalam hemoglobin
dan mioglobin makanan hewani, dan besi-nonhem dalam makanan nabati. Besi-hem diabsorpsi
ke dalam sel mukosa sebagai kompleks porfirin yang utuh. Cincin porfirin di dalam sel mukosa
kemudian dipecah oleh enzim khusus (hemoksigenase) dan besi dibebaskan. Besi-hem dan
nonhem kemudian melewati alur yang sama dan meninggalkan sel mukosa dalam bentuk yang
sama dengan menggunakan alat angkut yang sama. Absorpsi besi hem tidak banyak dipengaruhi
oleh komposisi makanan dan sekresi saluran cerna serta oleh status besi seseorang. Besi hem
hanya merupakan sebagian kecil dari besi yang diperoleh dari makanan (kurang lebih 5 % dari
besi total makanan), terutama di Indonesia, namun yang dapat diabsorpsi dapat mencapai 25 %
sedangkan nonhem hanya 5 %.
Agar dapat diabsorpsi, besi nonhem di dalam usus halus harus berada dalam bentuk
terlarut. Besi-nonhem diionisasi oleh asam lambung, direduksi menjadi bentuk fero dan
dilarutkan dalam cairan pelarut seperti asam askorbat, gula dan asam amino yang mengandung
sulfur. Pada suasana pH hingga 7 di dalam duodenum, sebagian besar besi dalam bentuk feri
akan mengendap, keculai dalam keadaan terlarut seperti disebutkan di atas. Besi fero lebih
mudah larut pada pH 7, oleh karena itu dapat diabsorpsi.
Tahap absorpsi besi diatur oleh mukosa saluran cerna yang ditentukan oleh kebutuhan
tubuh. Transferin mukosa yang dikeluarkan ke dalam empedu berperan sebagai alat angkut
protein yang bolak-balik membawa besi ke permukaan sel usus halus untuk diikat oleh transferin
reseptor dan kembali ke rongga saluran cerna untuk mengangkut besi lain. Di dalam sel mukosa
Page | 35
besi dapat mengikat apoferitin dan membentuk feritin sebagai simpanan besi sementara dalam
sel. Dalam sel mukosa apoferitin dan feritin membentuk pool besi.
Penyebaran besi daru sel mukosa ke sel-sel tubuh berlangsung lebih lambat daripada
penerimaannya dari saluran cerna, bergantung pada simpanan besi dalam tubuh dan kandungan
besi dalam makanan. Laju penyebaran ini diatur oleh jumlah dan tingkat kejenuhan transferin.
Tingkat kejenuhan transferin biasanya sepertiga dari mampu-ikat besi totalnya (Total Iron
Binding Capacity/TIBC). Bila besi tidak dibutuhkan, reseptor transferin berada dalam keadaan
jenuh dan hanya sedikit besi diserap dari sel mukosa. Transferin yang ada di dalam sel kemudian
dikeluarkan bersama sel mukosa yang umurnya hanya dua hingga tiga hari. Bila besi dibutuhkan,
transferin pada sel mukosa ini tidak jenuh, dan dapat lebih banyak mengikat besi untuk
disalurkan ke dalam tubuh.
Sebagian besar transferin darah membawa besi ke sumsum tulang dan bagian tubuh lain.
Di dalam sumsum tulang besi digunakan untuk membuat hemoglobin yang merupakan bagian
dari sel darah merah. Sisanya dibawa ke jaringa tubuh yang membutuhkan. Kelebihan besi yang
dapat mencapai 200 hingga 1500 mg, disimpan sebagai protein feritin dan hemosiderin di dalam
hati (30%), sumsum tulang belakang (30%), dan selebihnya di dalam limpa dan otot. Dari
simpanan besi tersebut hingga 50 mg sehari dapat dimobilisasi untuk keperluan tubuh seperti
pembentukan hemoglobin. Feritin yang bersirkulasi di dalam darah mencerminkan simpanan
besi di dalam tubuh.
Fungsi. Dalam keadaan tereduksi besi kehilangan dua elektron, oleh karena itu mempunyai dua
sisa muatan positif. Besi dalam bentuk muatan ion dua positif ini adalah bentuk fero (Fe++).
Dalam keadaan teroksidasi, besi kehilangan tiga elektron, sehingga mempunyai sisa tiga muatan
positif yang dinamakan bentuk feri (Fe+++). Karena dapat berada dalam dua bentuk ion ini, besi
berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang terlibat di
dalam reaksi oksidasi-reduksi.
Metabolisme energi. Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protei
pengangkut elektron, yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi. Protein
ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi penghasil energi ke oksigen,
sehingga membentuk air. Dalam proses tersebut dihasilkan ATP. Sebagian besar besi berada di
Page | 36
dalam hemoglobin, yaitu molekul protein mengandung besi dari sel darah merah dan mioglobin
di dalam otot.
Kemampuan belajar. Penelitian-penelitian di Indonesia oleh Soemantri (1985) dan
Almatsier (1989) menunjukkan peningkatan prestasi belaja pada anak-anak sekolah dasar bira
diberikan suplemen besi. Beberapa bagian otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari
transpor besi yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Kadar besi dalam darah meningkat
selama pertumbuhan sampai remaja. Kadar besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak
dapat digantikan setelah dewasa.
Sistem kekebalan. Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Respon
kekebalan sel oleh limfosit-T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang
kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sintesis DNA ini
disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat
berfungsi.
2. Seng (Zn)
Metabolisme. Absorpsi seng membutuhkan alat angkut dan terjadi dibagian atas usus halus
(duodenum). Seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk kealiran darah dan dibawa kehati.
Kelebihan seng disimpan didalam hati dalam bentuk metalotionein. Lainnya dibawa kepankreas-
pankreas dan jaringan tubuh lain. Dipankreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan.
Sirkulasi seng didalam tubuh dari pankreas kesaluran cerna dan kembali kepankreas dinamakan
sirkulasi enteropankreati. Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang disentesis didalam sel
dinding saluran cerna. Bila konsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian
diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absorpsi berkurang. Simpanan ini
akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya 2-5 hari. Metalotionein didalam
hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh. Metalotionein diduga mempunyai peranan
dalam mengatur kandungan seng didalam cairan intraselular. Disdtribusi seng antara cairan
ekstraselular, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stres. Hati
memegang peranan penting dalam redistribusi ini.
Page | 37
Sumber. Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, dan
telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang baik, namun
mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.
Defisiensi. Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak remaja
laki-laki dimesir, Iran dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan keterlambatan
pamatangan seksual. Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit mengandung daging,
ayam dan ikan yang merupakan sumber utama seng. Makanan terutama terdiri atas serealia
tumbuk dan kacang-kacangan yang tinggi akan serat dan fitat yang menghambat absorpsi seng.
Serealia terutama dimakan sebagai roti yang pembuatannya tidak diragikan. Pada proses
fermentasi oleh ragi, fitat dipecah sehingga tidak menghambat absorpsi seng.
Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil, dan
menyusui serta orang tua. Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan dan
kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu gangguan fungsi pankreas, gangguan
pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna. Disamping itu dapat terjadi
diare dan fungsi kekebalan. Kekurangn seng kronis mengganggu pusat sistem syaraf dan fungsi
otak. Kekurang seng juga mengganggu metabolisme vitamin A, fungsi kelenjartiroid gangguan
nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat kesembuhan luka.
Kelebihan. Kelebihan seng hingga dua sampai tiga kali Akg menurunkan Absorpsi tembaga.
Pada hewan hal ini menyebabkan degenerasi otot jantung. Kelebihan sampai sepuluh kali Akg
mempengaruhi metabolisme kolesterol, megubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat
mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng
bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan didalam kaleng yang
dilapisi seng
3. Iodium (I)
Absorbsi, Transpor, dan Distribusi. Iodium diserap dalam bentuk iodida. Iodida dengan cepat
dan secara sempurna diserap di lambung dan usus halus bagian atas. Sebagian besar bentuk dari
iodin didegradasi di usus dan iodida yang dilepaskan diabsorbsi kembali. Sekitar 80% dari T4
Page | 38
diabsorbsi tanpa dirubah bentuknya dan hasil akhir dibuang di dalam feses. Iodate, bentuk dari
iodine, sering digunakan di dalam garam untuk mencegah defisiensi iodine yang ketika masuk ke
dalam usus, ia akan segera dicerna.
Iodida yang masuk ke tempat distribusinya kira-kira sama dengan volume cairan
ekstraselular. Ia berada di dalam darah dalam bentuk bebasdan tidak terikat dengan protein darah
tapi dengan cepat ditangkap oleh tiroid dan ginjal; konsentrasi di dalam plasma tergantung dari
persediaan dan kecepatan penggunaannya. Penggunaan iodine oleh ginjal biasanya konstan
kecuali pada wanita hamil yang cenderung meningkat. Penggunaan iodine oleh tiroid beragam
sesuai dengan keadaan. Jika persediaan iodine banyak, hanya sekitar ≤10% dari iodine yang
diabsorbsi dari usus yang masuk ke tiroid, tetapi pada kasus defisiensi berat, bisa mencapai
≥80%. Iodida dalam jumlah kecil disekresikan oleh kelenjar saliva dan lebih sedikit lagi berada
di pleksus koroid, air mata dan keringat. Air susu ibu juga mengandung iodine untuk menunjang
kebutuhan bayi.
Kerja tiroid dalam pemidahkan iodida dari darah, sintesis serta penyimpanan hormon
tiroid dikontrol oleh thyroid-stimulating hormone (TSH) dari pituitary yang disekresikan
berdasarkan respon dari jumlah hormon tiroid di dalam peredaran. Sistem tiroid ini dibentuk oleh
sejumlah interaksi feedback complex mencakup suplai iodine, síntesis dan sekresi hormon,
sekresi TSH oleh pituitary dan modulasinya oleh TSH-releasing hormon dari hipotalamus.
Kontrol ini tidak mempengaruhi jumlah absorbsi iodine dari usus ataupun ekskresinya oleh
ginjal.
Penyimpanan iodida hampir seluruhnya di dalam kelenjar tiroid dalam bentuk mono- dan
diiodotyrosine serta T4 dan sedikit T3. Normalnya, ≥60% ditemukan dalam bentuk pecahan
iodotyrosine dan T4. Selain itu, sejumlah iodohistidine juga ditemukan.
Tiroid menyimpan sejumlah besar iodine sebagai hormon atau precursor hormon. Ketika suplai
iodine banyak, tiroid bisa mengandung 80-160 µmol (10-20 mg) iodine, tapi jika terjadi
defisiensi iodine jumlahnya bervariasi. Defisiensi yang lama bisa menyebabkan kadarnya turun
sampai ≤0,16 mmol (20µg).
Iodida beredar di dalam darah tergantung pada penggunaannya oleh tiroid. Dalam keadaan
normal, iodida memiliki waktu paruh 10 jam dan bisa lebih cepat pada keadaan overaktif seperti
tirotoksikosis atau defisiensi iodine.
Page | 39
Fungsi. Hormon tiroid memiliki fungsi sebagai regulator dari aktivitas dan pertumbuhan sel.
Tiroid masuk melalui plasenta pada kehidupan sangat awal dari embrio. Ia mempengaruhi
pertumbuhan sel neuronal, migrasi dan petumbuhan dendritik. Ia juga berperan dalam maturasi
dan pertumbuhanjaringan periperal. Defisiensi hormon ini pada fetus dapat menyebabkan
keterlambatan pertumbuhan tulang.
Maturasi serta pertumbuhan tulang semasa postnatal tergantung pada aliran normal dari
hormon tiroid dan akan terhambat jika suplai iodine rendah. Hormon tiroid berperan penting
dalam metabolisme energi dari sel-sel di dalam tubuh. Indikator yang paling sering digunakan
adalah basal metabolic rate. Defisiensi iodine terhadap gangguan produksi hormon tiroid
bermanifestasi menjadi perubahan kulit, perbesaran lidah, deposit subkutikular dari
mucopolisakarida, perubahan suara, pergerakan menjadi lambat, ketelambatan reflex relaksasi,
kenaikan konsentrasi lipid dalam plasma, akumulasi cairan pada rongga tubuh, efusi perikardial
dan peningkatan sensitivitas terhadap beberapa macam obat (seperti morfin).
Sumber. Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu makanan berupa ikan laut,
udang, kerang, ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Daerah pantai tanahnya
mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang tumbuh di daerah pantai mengandung
cukup banyak iodium.
4. Mangan (Mn)
Metabolisme. Belum diketahui secara pasti. Seperti hal dengan mineral mikro lainnya, faktor
makanan mempengaruhi absorpsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan.
Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan dalam
waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan dengan feses. Taraf mangan dalam
jaringan diatur oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk
dalam hati.
Fungsi. Mangan berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu bermacam proses
metabolisme. Beberapa bentuk enszim tersebut adalah Glutamin Sintetase, Superoksida,
desmotase didalam mitokondria dan piruvat karboksilase yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan lipida. Enzim-enzim lain yang berikatan dengan mangan juga berperan dalam
Page | 40
sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang serta pencegahan peroksidasi lipida oleh
radikal bebas.
Defisiensi. Kekurangan mangan belum pernah terlihat pada manusia. Kekurangan mangan
menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita
kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan
suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatika karena kedua zat gizi ini menghambat absorpsi.
Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi protein
dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
Kelebihan. Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi
oleh mangan. Pekerja tambang yang menghisap mangan yang ada pada debu tambang untuk
jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah
laku abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson.
5. Selenium
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan
selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang dewasa berkisar antara 20-3
μg bergantung pada kandungan tanah. Selenium baru dianggap zat gizi esensial sejak 1957.
Selenium terbukti dapat mencegah timbulnya penyakit hati pada tikus yang menderita
kekurangan vitamin E. Pada tahun 1973 diternukan bahwa selenium adalah mineral mikro
yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.
Absorpsi dan Ekskresi Selenium. Selenium berada dalam makanan dalam bentuk
selenometionin dan selenosistein. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara
aktif Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorpsi lebih efisien, bila tubuh
dalam keadaan kekurangan selenium Konsumsi tinggi menyebabkan peningkatan ekskresi
melalui urin.
Fungsi. Enzim glutation peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida
yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksi berubah
Page | 41
menjadi radikal bebas yang dapar mengoksidasi asam lernak-tidak jenuh . pada membran sel,
sehingga merusak membran sel rersebut. Selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam
perannya sebagai antioksidan. Selenium berperan serta dalam system enzim yang mencegah
terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin
E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbenruk, demikian konsumsi selenium dalam
jumlah cukup menghemat penggunaan vitam E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu
reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran
sel dan membantu sintesis immunoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksida berperan di
dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membrane sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini
mernpunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.tentang hal
ini belum cukup unruk menganjurkan penggunaan selenium sebagai suplemen.
Sumber. Sumber utama selenium adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Daging dan unggas juga
merupakan sumber selenium yang baik. Kandungan selenium dalam serealia, biji-bijian, kacang-
kacangan bergantung pada kondisi tanah tempat rumbuhnya bahan makanan ersebut, Kandungan
selenium pada sayur dan buah tergolong rendah. Daftar kornposisi ahan makanan belum memuat
kandungan selenium bahan makanan.
Akibat Kekurangan Selenium . Tubuh dengan penyakit Keshan, di mana terjadi kardiomiopati
atau degenerasi otot jantung yang terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa
(Keshan adalah sebuah propinsi di Cina). Penyakit Keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan
rasa kaku, pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti oleh osteoartritis secara
umum. terutarna dirasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat
makanan parenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan
aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dan sel darah merah
yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-orot dan terjadi kardiorniopati
Pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurangan selenium dan
vitamin E juga dihubungkan dengan penyakir jantung.
Page | 42
6. Molibden (Mo)
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidase, sulfat
oksidase dan aldehid okdidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi
aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan
sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dari sulfit. Absorpsi molibden
sangat efektif (kurang lebih 80%). Molibden dalam jumlah berlebihan menghambat absorpsi
tembaga. Akibat kekurangan molibden karena makanan belum pernah terlihat. Molibden terdapat
falam jumlah sedikit sekali dalam tubuh, segera diabsorpsi dari saluran cerna, dan diekskresi
melalui urin. Kekurangan molibden pernah terlihat pada pasien yang mendapat makanan
parenteral total. Gejalannya adalah mudah tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju
pernapasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan.
Sumber. Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana makanan tersebut
ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan. Konsumsi yang
dianggap aman adalah sebanyak 75-250 ug sehari untuk orang dewasa dan 15-20mg sehari untuk
anak-anak. Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai
peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidase xantin di dalam darah. Konsumsi sampai
0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin.
7. Flour (F)
Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Hanya sedikit sekali
ada di dalam tubuh manusia, namun peranannya penting.
Fungsi. Fluor dianggap zat gizi esensial karena peranannya dalam mineralisasi tulang dan
pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal
hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian fluor akan menggantikan gugus
hidroksil OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoroapatit. Pembentukan fluoroaparit ini
menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan.
Fluorodisasi dan Karies Gigi. Kekurangan fluor akan menyebabkan kerusakan gigi/karies gigi.
Page | 43
Melalui fluorodisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindung dari karies gigi
ini. Penambahan Fluorida pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
Fluorodisasi dan Osteoporosis. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos)
pada orang dewasa dan orang tua. Angka kecukupan fluor sehari yang dianjurkan berdasarkan
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) dapat dilihat pada Tabel di bawah
Angka kecukupan flour vang dianjurkan
Umur AKF* Umur AKF* (mg)
0- 6 bl
7-1 Ibl
1-3 th
4-6 th
7- 9 th
Pria:
10-12 th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 rh
50-64 th
≥ 65 rh
0,01
0,4
0,6
0,9
1,2
1,7
2,4
2,7
3,0''
3,1
3,1
3,1
Wanita:
10-12 th
13-15 th
16-18 th
19-29 th
30-49 th
50-64 th
≥ 65 th
Hamil
Menyusui:
0-6bl
7-12 bl
1,9
2,4
2,5
2,5
2,7
2,7
2,7
+ 0
+ 0
+ 0
Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
Angka Kecukupan Fluor
Akibat Kekurangan Fluor. Kekurangan fluor terjadi di daerah di mana air minum kurang
mengandung fluor. Akibatnya, adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua.
Akibat Kelebihan Fluor. Kelebihan fluor dapat menyebabkan keracunan. Hal ini baru terjadi
pada dosis sangar tinggi arau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-
80 mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas,
Page | 44
diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah.
8. COBALT
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12. Plasma darah mengandung
kurang lebih 1 μg kobal/100 ml.
Absorpsi dan Ekskresi. Absorpsi kobal terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti
mekanismeabsorpsi besi. Absorpsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi
kobal dilakukan melalui urin, selebihnya melalui feses dan keringat.
Fungsi. Kobal merupakan komponen vitamin BI2 (kobalamin). Vitamin ini diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga
berperan dalam fungsi berbagai enzim.
9. Mineral mikro lain
a. Silikon (Si)
Silicon baru dianggap sebagai zat gizi esensial sejak 20 tahun yang lalu.
Konsentrasi tertinggi terdapat dalam epidermis jaringan ikat. Silicon berperan
dalam bentuk asam silikat dan diekskresi melalui urin. Konsentrasi rata-rata
dalam plasma adalah 0,5 µg/liter. Silicon terutama terdapat dalam makanan nabati
terutama biji-bijian dan serealia utuh. Bir mengandung silicon dalam konsentrasi
tinggi.
b. Vanadium (Va)
Vanadium berasal dari nama dewi Skandinavia yang menggambarkan kecantikan,
kemudaan, dan kemilauan. Vanadium diduga berperan dalam fungsi enzim-enzim
yang berkaitan dengan fosforilasi. Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta untuk reproduksi normal. Seumber baik vanadium
adalah serealia dan hasilnya/ daging, ikan dan unggas merupakan sumber yang
sedang.
c. Timah (Pb)
Timah dalam jaringan tubuh mula-mula hanya dianggap sebagai kontaminasi
lingkungan. Belakangan terbukti bahwa timah pada tikus meningkatkan
pertumbuhan. Timah cenderung membentuk ikatan kovalen seperti halnya karbon.
Page | 45
Timah mempunyai pengaruh induksi terhadap enzim oksigenase hem, yang
menyebabkan pemecahan hem dalam ginjal dan mengganggu fungsi sel yang
bergantung hem. Belum banyak diketahui tentang kandungan timah dalam
makanan.
d. Nikel (Ni)
Nikel pada tahun 1974 ditemukan sebagai zat gizi esensial untuk ayam. Tikus,
dan kambing. Nikel terdapat di dalam DNA dan RNA. Fungsinya mungkin
menstabilisasi struktur asam nukleat dan protein atau sebagai kofaktor atau
komponen structural berbagai enzim. Kekurangan nikel dapat menyebabkan
kerusakan hati dan alat tubuh lain. Sumber baik bagi nikel adalah kacang-
kacangan, serealia, dan produk serealia. Makanan hewani hanya sedikit
mengandung nikel.
e. Arsen (As) dan Boron (Bo)
Arsen diduga merupakan zat gizi esensial lain. Kebenarannya masih memerlukan
penelitian lebih lanjut. Penelitian pada tikus dan anjing percobaan menunjukkan
bahwa boron berpengaruh terhadap metabolisme mineral makro. Suplementasi
boron pada perempuan sesudah menopause, dapat mencegah kehilangan kalsium
dan demineralisasi tulang. Mineral mikro lain yang masih memerlukan
pembuktian tentang kegunaannya adalah perak (Ag), Merkuri (Hg), Stanum (Sn),
Barium (Ba), Kadmium (Cd), dan Arsen (As).
F. Penilaian status mikronutrien dan terapi
Penilaian status gizi untuk beberapa kandungan mikronutrisi di dalam tubuh serta
terapi yang harus diberikan akan dijelaskan di bawah ini.
VITAMIN A
Penilaian Status Vitamin A
Strategi penilaian status vitamin A dibagi menjadi 3 bagian yaitu:pengukuran biokimia
dari retinoid, penilaian fungsional, dan ecological-determinant proxies.
Page | 46
Analisis serum retinol dengan HPLC adalah metode yang biasanya digunakan untuk menilai
defisiensi vitamin A, namun analisis serum ini bukan merupakan indikator yang baik untuk
menilai status adequate ataupun hipervitaminosis.
Metode paling akurat dalam menilai status vitamin A adalah isotope dilution mass
spectrometry. Tehnik yang mahal ini memerlukan alat yang canggih serta keahlian untuk
melakukannya. Baru-baru ini, metode tsb telah berkemabang untuk mengukur retinol dalam
spot-spot darah yang kering . metode ini mengurangi jumlah darah yang dibutuhkan dan
membuat koleksi sampel, transpor dan penyimpanan menjadi lebih mudah.
Treatment
Spesifik rekomendasi internasional untuk pemberian dosis tinggi suplemen vitamin A
Hypovitaminosis A dengan grade X-2 xeropthalmia atau lebih besar merupakan keadaan
emergensi kedokteran, dan pasien seharusnya mendapat penobatan sesuai dengan tabel di bawah
ini.
VITAMIN D
Page | 47
Pemerikasaan Vitamin D
1. Penilaian/ pengukuran secara langsung kadar Vitamin D dalam Plasma. Konsentrasi
vitamin D yang normal (D1 dan D3) di dalam plasma yaitu 1 sampai 2 ng/ml. 25-
Hidroxyvitamin D3 merupakan bagian dari vitamin yang konsentrasinya dalam plasma
paling tinggi (8-40 ng/ml), sehingga jika pengukurannya di bawah 12 ng/ml dapat
disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki defisiensi vitamin D. Pengukuran status
viatmin D bisa dilakukan tes secara langsung untuk 25-(OH)D3 didalam serum. Tes
competitif binding ini terdiri dari tiga komponen, yaitu: (1) sampel serum, (2) Radio aktif
25-Hidroxy [3H] Vitamin, (3) Vitamin D-binding protein
2. Melihat hormon paratiroid dan melihat kadar kalsium, karena penyerapan kalsium juga
dibantu oleh vitamin D, sehingga jika vitamin D mengalami defisiensi di dalam tubuh,
maka absorpsi dari kalsium juga akan terganggu.
Treatment
Treatment vitamin D pada orang yang defisiensi dengan penyakit Riketsia adalah dengan
memberikan suplemen vitamin D sebanyak 4000 IU peroral perhari untuk satu bulan. Untuk
abnormalitas pada tulang (dilihat dengan sinar X) diberikan treatmen selama 3-9 bulan. Untuk
Osteomalasia diberikan suplemen vitamin D sebanyak 2500 IU/hari selama 3 bulan. Pengukuran
dari 25-Hidroxyvitamin D, kalsium, hormon paratiroid juga termasuk bagian dalam treatmen
vitamin D.
VITAMIN E
Pemeriksaan
Ada dua tes untuk mengetahui kandungan vitamin E, yaitu : tes sel darah merah dan
biopsi jaringan. Tes sel darah ini biasanya untuk melihat apakah adanya hemolisis pada eritrosit.
Hal ini terjadi karena respon eritrosit terhadap Hidrogen perixide (HOOH).
Treatment
Penyakit sindroma neurologik bisa disembuhkan dengan menginjeksikan 100 mg α-
tokoferol setiap minggu selama setengah tahun. Anemia hemolitik diobati dengan pemberian
suplemen vitamin E
Page | 48
VITAMIN K
Pemeriksaan
Bila dicurigai adanya kekurangan vitamin K, dilakukan pemeriksaan darah untuk
mengukur kadar protrombin, salah satu faktor pembekuan darah yang memerlukan vitamin K.
Kadar yang rendah (kurang dari 50% dari normal) menunjukkan adanya kekurangan vitamin K.
Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika setelah penyuntikkan vitamin K, terdapat
peningkatan kadar protrombin dalam beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6 jam.
Jika penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu mensintesa faktor
pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K. Pada kasus seperti ini diperlukan tranfusi
plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan.
Vitamin Larut Air
RIBOFLAVIN
Pemeriksaan
Flavin hilang dari tubuh saat intact riboflavin, lebih dari saat pemecahan produk
riboflavin. Oleh karena itu, status vitamin dapat diperiksa dengan memeriksa tingkat riboflavin
dalam urine. Umumnya, kehilangan 30 g riboflavin/g kreatinin or less per day mengindikasikan
suatu defisiensi. Metode pemeriksaan ini tidak dianjurkan karena hasilnya dapat dipengaruhi
oleh sejumlah faktor yang tidak berkaitan dengan status vitamin. Masalah lain dalam metode ini
adalah besarnya sensitivitas terhadap defisiensi jangka pendek, dan tidak terlalu perlu untuk
megetahui konsentrasi FAD dan FMN dalam jaringan.
Pemeriksaan riboflavin yang paling dapat dipercaya adalah tes fungsional. Tes ini meliputi
glutathione reductase assay, menggunakan eritrosit sebagai sumber enzim. Glutathione
reductase, yang memakai FAD sebagai kofaktor, mengkatalisis reduksi ikatan disulfida dari
dimer glutathione (GSSG) untuk memproduksi dua molekul glutathione (GSH):
Page | 49
Gambar: Reaksi glutathione reductase assay
Enzim assay dikonduksi menggunakan glutathione reductase yang diekstrak dari eritrosit,
dengan atau tanpa tambahan FAD. Konsumsi secara terus-menerus dari diet yang kekurangan
riboflavin membuat sintesis flavoprotein terus-menerus, namun mengakibatkan akumulasi
apoenzim tanpa konversi ke holoenzim. Penambahan FAD murni pada cairan yang mengandung
apoenzim mengakibatkan stimulasi aktivitas enzim karena susunan holoenzim.Stimulasi aktivitas
enzim ini yang digunakan untuk membedakan status vitamin pada manusia.
Studi di bawah ini mengilustrasikan penggunaan tes stimulasi FAD untuk memeriksa status
vitamin pada siswa SMP/SMA. Sampel darah diambil dari 184 gadis Kaukasia dan 34 gadis
Afro-America. Eritrosit dipecah dengan mengocoknya dengan tambahan air saringan. NAD dan
GSSG yang telah tereduksi ditambahkan ke dalam ekstrak sel tadi, dengan atau tanpa FAD.
Campuran diinkubasi selama 10 menit untuk membiarkan holoenzim mengkatalisis reaksi itu.
PIRIDOKSIN
Pemeriksaan
Terdapat beberapa test yang digunakan untuk mengukur status vitamin B6 yaitu dengan
pengukuran plasma level dari PLP, pengukuran persentasi dari stimulasi sel darah merah
glutamate-oxaloasetat aminotransferase, pengukuran ekskresi asam piridoksik perhari, dan
thryptophan load test.
Pada pengukuran plasma level dari PLP, level dari plasma PLP ini menjadi indikator
untuk status vitmamin tersebut. Vitamin B6 yang terikat nantinya dapat dipisahkan satu sama
lain dengan HLPC (High - Pressure Liquid Chromatography) yang nantinya setelah dipisahkan
vitamin akan dideteksi dengan fluorosensi. Pada pengukuran akitivitas aminotrasferase akan
melibatkan konstitusi dengan apoenzim. Aktivitas enzim dalam menghancurkan sel darah merah
akan diukur dengan atau tanpa PLP.
Page | 50
Untuk pengukuran ekskresi asam pridoksik hal ini dilakukan karena kebanyakan vitamin
yang ada didalam tubuh nantinya akan didegradasi menjadi asam piridoksik. Orang yang
mengkonsumsi vitamin B6 dengan ukuran normal dapat mengalami defesiensi apabila tidak
mengkonsumsi vitamin B6 dalam 45 hari.
Page | 51
Treatment
Untuk kekurangan maka akan diberikan pemberian vitamin B6 hingga mencapai kadar
normal tergantung pada karekteristik fisiologisnya. Dan dapat juga diberikan piridoksin untuk
kekurangannya.
Untuk kelebihan vitamin B6, ketika suplementasi B6 dihentikan, pemulihan akan dimulai
setelah 2 bulan. Penyembuhan total akan berlangsung 2-3 tahun setelah penghentian untuk
konsumsi vitamin B6
KOBALAMIN
Pemeriksaan
Ada sejumlah metode untuk memeriksa status vitamin B12, untuk mengetes kegagalan jalur
absorpsi vitamin B12.
1. Tes konsentrasi vitamin di serum (tes langsung)
2. Tes kadar asam methylmalonat dalam serum (tes fungsional)
3. Tes absorpsi vitamin B12 (Schilling Test)
4. Tes absorpsi vitamin B12 (TC II test)
Pemeriksaan kadar vitamin B12 dalam serum (tes langsung), menyatakan konsentrasi
vitamin itu sendiri. Pemeriksaan kadar MMA menyatakan komponen metabolisme yang
tergantung pada fungsi vitamin B12. hasil dari tes MMA merefleksikan aktivitas methylmalonyl-
CoA mutase di hati. Ini menyebabkan tes fungsional lebih baik dibandingkan dengan tes
langsung. Kadar vitamin B12 dalam serum boleh jadi tidak merefleksikan penggunaan vitamin
Page | 52
B12 oleh enzim dalam sel. Kadar vitamin B12 dalam serum kadang-kadang tetap normal
meskipun ada kenaikan ekskresi MMA. Normalnya, kadar vitamin B12 dalam serum adalah
antara 0,2 – 1,0 ng/ml. Kadar MMA dalam serum normalnya 20 – 75 ng/ml dan kadar MMA
dalam serum normalnya 0,8 – 3,0 mikrogram/ml.
NIASIN
Pemeriksaan
Pengukuran dapat dilakukan melalui hasil metabolit yang ada di urin. Ekskresi pada
kuantitas normal mengindikasikan bahwa pemasukannya sudah adekuat. Pada orang dewasa
normal biasanya mengekresi 4 – 6 mg (N – methyl – nicotinamide) per hari. Jika ekskresi
abnormal atau kurang mengindikasikan bahwa pemasukan tidak adekuat.
Treatment
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemeberian niacinamida 300-500 mg oral sehari,
terbagi menjadi dosis 50 – 100 mg setiap kali. Bila dosis oral tidak dapat diberikan karena
stomatitis dapat digantikan dengan suntikan IM dengan dosis 100 mg setiap kali, 2- 3 kali sehari,
yang terus diberikan hingga semua gejala sembuh.
Asam nikotinat tidak dipergunakan karena memberikan hyperemia muka, sehingga kulit
muka akan terasa panas.
ZAT BESI
Pemeriksaan kadar besi bertujuan untuk melihat apakah seseorang terkena anemia atau
tidak. Namun, untuk benar-benar membuktikan apakah anemia yang dialami seseorang akibat
kekurangan besi atau tidak, kita dapat melakukan penghitungan TIBC. TIBC atau Total Iron
Binding Capacity adalah kemampuan ikat besi total yang cukup berguna untuk mewakili jumlah
besi pada tubuh seseorang. R Nilai TIBC bertolak belakang dengan nilai atau kadar besi. Apabila
TIBC seseorang tinggi, maka berarti kadar besi di dalam tubuhnya rendah begitu pula
sebaliknya. Nilai TIBC yang dimaksud adalah kadar ferritin yang muncul dari pemeriksaan
darah lengkap.
Page | 53
Penyediaan Pangan
Konsumsi Makanan
Distribusi Pangan
Produksi panganPerlakuan pasca panenPerdagangan
TransportasiPenyimpananPengolahan PengemasanPemasaran
Pengan yang dibeliPemasakanDistribusi dalam keluargaKebiasaan makan perorangan
PendapatanAgama /adat kebiasaan/pendidikan pemasakanJumlah anggota keluarga
Utilisasi makanan :Pencernaan dan penyerapanMetabolisme zat gizi
(3)(2)(1)
(4)
G. Faktor asupan gizi
Oleh karena keterkaitan gizi dengan berbagai factor seperti pertanian,sosial, ekonomi dan budaya
maka perbaikan gizi masyarakat dilakukan dengan pendekatan yang dinamakan Sistem Pangan
dan Gizi yang nantinya akan mempengaruhi status gizi individu bahkan populasi.
Page | 54
KESIMPULAN
Setiap mikronutrien setelah diabsorpsi dari saluran pencernaan (paling banyak di usus
halus) akan disimpan di hati, otak, otot, dan jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh.
Penyebarannya di bantu oleh aliran darah vena porta untuk mikro dan makromineral dan vitamin
larut air . Sedangkan untuk vitamin larut lemak membutuhkan bantuan aliran limfe untuk
disalurkan ke hati dan kemudian ke saluran tubuh. Vitamin larut lemak larut bersama
kilomikron. Sedangkan untuk vitamin larut air membutuhkan protein pembawa masing-masing
yang akan membantu perjalanannya di aliran darah.
Mikromineral (vitamin dan mineral) ini sangat penting dalam menjaga homeostasis
dalam tubuh manusia. Mikromineral ini dijuluki zat pembangun dan pengatur karena fungsinya
sebagai pengatur proses-proses tubuh dan sebagai pembentuk sel dan jaringan.
Page | 55
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
Guyton, AC and Hall, JE, 2006. Textbook of Medical Physiology, 11th edition. Jakarta: EGC
Price, Wilson. 2006. Patofisiologi; Konsep Klinis Proses-Proses penyakit. 6th edition, Jakarta:
EGC
Page | 56
Page | 57