laporan triwulan ii 2016 direktorat perbenihan tanaman...

14
PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

Upload: ledat

Post on 17-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM

PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN

TRIWULAN II 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN-RI

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

Page 2: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fungsi utama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam mendukung

pembangunan pertanian adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang peningkatan produksi padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan

lainnya. Sasaran produksi tahun 2016 untuk padi 76,28 juta ton gabah kering giling,

jagung 21,3 juta ton pipilan kering dan kedelai 1,5 juta ton biji kering.

Dalam rangka pencapaian produksi tersebut maka fokus pembangunan tanaman

pangan tahun 2016 adalah: (1) mendorong peningkatan produksi melalui kegiatan

budidaya padi, jagung, dan kedelai; (2) mendorong pemanfaatan lahan tanaman

pangan (PAT); (3) memperkuat penyediaan benih; (4) meningkatkan penanganan

pasca panen; (5) memperkuat penanganan daerah rawan OPT dan DPI; (6)

meingkatkan penanganan pengolahan dan pemasaran tanaman pangan; (7)

memperkuat pendataan statistik.

Sebagaimana yang dijelaskan di atas, perbenihan merupakan unsur pendukung dan

memiliki peranan sangat penting dalam pencapaian produksi yang ditetapkan,

dimana salah satu strategi pencapaian sasaran adalah melalui peningkatan

produktivitas dengan penggunaan varietas unggul bersertifikat.

Sesuai tugas dan fungsinya seperti yang dijelaskan pada Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, pelaksanaan kegiatan di bidang perbenihan yang mengacu

pada fungsi Direktorat Perbenihan berorientasi pada pengelolaan sistem penyediaan

benih.

Pada tahun 2016 kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih didukung oleh

beberapa sub-sub kegiatan diantaranya: (1) Perbanyakan Benih Sumber; (2)

Penguatan Desa Mandiri Benih; (3) Pengembangan Desa Mandiri Benih; (4)

Penilaian Varietas, Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan; (5)

Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan kegiatan perbenihan.

Guna mewujudkan capaian strategis khususnya dalam mendukung program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan, disusun Perjanjian Kinerja (PK)

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2016 dan merupakan lembar/dokumen

yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja berdasarkan

tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian Kinerja

(PK) Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2016 sedang dalam proses

penandatanganan.

Page 3: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

2

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian

Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II Tahun 2016.

2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan

dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan II

Tahun 2016.

3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam

rangka perencanaan Pembangunan Pertanian ke depan.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan

Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman

Pangan Triwulan II Tahun 2016.

Page 4: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

3

II. CAPAIAN KINERJA

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang

menjadi sasaran dalam menunjang program Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Mutu Hasil Tanaman Pangan dipantau secara berkala dan dilaporkan setiap

triwulan.

2.1. Sasaran Indikator Kinerja 1: Perbanyakan Benih Sumber

Perbanyakan benih sumber tanaman pangan dilaksanakan di 31 provinsi. Target

perbanyakan benih sumber pada PK Direktorat Perbenihan tahun 2016 seluas 530

ha terealisasi 141,50 ha (26,70%). Kegiatan yang mendukung perbanyakan benih

sumber selain usaha tani untuk perbanyakan benih antara lain : administrasi balai

benih, optimalisasi sarana dan prasarana, dan pembinaan.

Sesuai dengan fungsinya maka Balai Benih Provinsi dapat memproduksi dua kelas

benih yaitu: (1) kelas Benih Dasar (BD) (perbanyakan Benih Penjenis (BS) ke BD)

dan (2) kelas Benih Pokok (BP) (perbanyakan BD ke BP). Benih sumber untuk

perbanyakan benih adalah BS, yang berasal dari institusi Badan Litbang Pertanian

atau untuk penyedia BS lain. Selanjutnya Balai Benih memproduksi benih sumber

(BD dan BP) sesuai aturan yang ditetapkan. Benih sumber yang dihasilkan Balai

Benih Provinsi dapat disalurkan ke Balai Benih Kabupaten/Kota atau produsen benih

swasta/BUMN dan penangkar benih yang memproduksi Benih Sebar (BR).

2.2. Sasaran Indikator Kinerja 2: Luas Areal Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Berdasarkan target benih yang tersertifikasi pada PK Direktorat Perbenihan tahun

2016 seluas 67.567 ha terealisasi 53.314,28 ha (78,91%). Beberapa kegiatan yang

mendukung indikator kinerja jumlah benih yang tersertifikasi yaitu: Perbanyakan

Benih Sumber, Pengembangan Desa Mandiri Benih, Penguatan Desa Mandiri Benih,

dan Pengawalan Penyediaan Benih Kedelai Bersertifikat.

Tabel 1. Realisasi Indikator Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

Triwulan II Tahun 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Luas lahan yang tersedia untuk

perbanyakan benih sumber terbatas,

sehingga perbanyakan benih sumber

dilakukan sesuai jadwal tanam dan

musim tanam.

2 Data rencana dan realisasi perbanyakan

benih sumber yang dilakukan oleh Balai

Benih belum dilaporkan secara rutin dan

berkala kepada Direktorat Perbenihan,

sehingga informasi dan kendala yang

dialami di lapangan sulit diketahui.2. Jumlah Benih yang

Tersertifikasi (Ha)

67.567 10.885,41 15.306,42 2.269,01 10.648,55 3.189,99 11.014,90 78,91

2,00 29,50 23,00 29,50 19,50 38,00 26,701. Jumlah Perbanyakan

Benih Sumber (Ha)

530

Kemajuan

Pelaksanaan

(%)

Keterangan

1 Terselenggaranya

sistem pembinaan

lembaga perbenihan

tanaman pangan yang

efisien di lokasi

penerapan budidaya

tanaman pangan yang

tepat.

PermasalahanNo Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Realisasi Bulan

Page 5: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

4

2.3. Capaian Indikator Pendukung

2.3.1. Pengembangan Desa Mandiri Benih

Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 kegiatan Pengembangan

Desa Mandiri Benih merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat

mendukung pencapaian sasaran produksi dan merupakan salah satu upaya

pemecahan masalah dari aspek perbenihan. Selain itu diharapkan akan tumbuh

kelompok penangkar atau gabungan kelompok penangkar yang mampu

menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-masing.

Tujuan kegiatan engembangan desa mandiri benih adalah memberikan fasilitasi

kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau gabungan kelompok tani dengan

kelompok penangkar untuk meningkatkan kapasitas (capacity building) dalam rangka

memproduksi benih guna memenuhi kebutuhan benih di wilayahnya.

Pada Tahun Anggaran 2016 pelaksanaan kegiatan Pengembangan Desa Mandiri

Benih sebanyak 138 unit/desa di 25 provinsi, indikator keberhasilan diukur dalam

satuan unit, yaitu unit (kelompok) penangkar benih padi. Bantuan sarana produksi

dan lainnya, sarana/peralatan, pengolahan dan pengemasan, gudang dan lantai

jemur, jasa konsultan (perencanaan dan pengawasan), verifikasi CPCL dan

pembinaan. Alokasi kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih TA. 2016

sebagaimana pada Tabel 2.

Tabel 2. Alokasi Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih TA.2016

(Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha)

1 Aceh 8 80 17 Nusa Tenggara Timur 2 20

2 Sumatera Utara - - 18 Kalimantan Barat 3 30

3 Sumatera Barat 5 50 19 Kalimantan Tengah 9 90

4 Riau 8 80 20 Kalimantan Selatan 11 110

5 Jambi 2 20 21 Kalimantan Timur 4 40

6 Sumatera Selatan 10 100 22 Sulawesi Utara 10 100

7 Bengkulu 2 20 23 Sulawesi Tengah 3 30

8 Lampung 3 30 24 Sulawesi Selatan 7 70

9 Kep Bangka Belitung - - 25 Sulawesi Tenggara 2 20

10 Jawa Barat 10 100 26 Gorontalo 10 100

11 Jawa Tengah - - 27 Sulawesi Barat 2 20

12 Di Yogyakarta - - 28 Maluku - -

13 Jawa Timur 10 100 29 Maluku Utara 8 80

14 Banten 2 20 30 Papua 2 20

15 Bali - - 31 Papua Barat 2 20

16 Nusa Tenggara Barat 3 30 138 1.380

Pengembangan DMB

Jumlah

No. ProvinsiNo. ProvinsiPengembangan DMB

Sampai dengan triwulan II tahun 2016, realisasi kegiatan pengembangan desa

mandiri benih sebagai berikut:

1. Diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

207.1/HK.140/C/02/2016 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Mandiri

Benih Tahun Anggaran 2016.

Page 6: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

5

2. Realisasi pengembangan desa mandiri benih s.d bulan Juni 2016 sebanyak 1

unit atau 10 ha, di Provinsi Lampung, sebagaimana pada Tabel 3.

Tabel 3. Realisasi Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Benih TA 2016

(Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha)

1 Aceh 8 80 - - 17 Nusa Tenggara Timur 2 20 - -

2 Sumatera Utara - - - - 18 Kalimantan Barat 3 30 - -

3 Sumatera Barat 5 50 - - 19 Kalimantan Tengah 9 90 - -

4 Riau 8 80 - - 20 Kalimantan Selatan 11 110 - -

5 Jambi 2 20 - - 21 Kalimantan Timur 4 40 - -

6 Sumatera Selatan 10 100 - - 22 Sulawesi Utara 10 100 - -

7 Bengkulu 2 20 - - 23 Sulawesi Tengah 3 30 - -

8 Lampung 3 30 1,00 10,00 24 Sulawesi Selatan 7 70 - -

9 Kep Bangka Belitung - - - - 25 Sulawesi Tenggara 2 20 - -

10 Jawa Barat 10 100 - - 26 Gorontalo 10 100 - -

11 Jawa Tengah - - - - 27 Sulawesi Barat 2 20 - -

12 Di Yogyakarta - - - - 28 Maluku - - - -

13 Jawa Timur 10 100 - - 29 Maluku Utara 8 80 - -

14 Banten 2 20 - - 30 Papua 2 20 - -

15 Bali - - - - 31 Papua Barat 2 20 - -

16 Nusa Tenggara Barat 3 30 - - 138 1.380 1,00 10,00 Jumlah

No. Provinsi

Pengembangan DMB

Rencana RealisasiNo. Provinsi

Pengembangan DMB

Rencana Realisasi

3. Dalam proses penyusunan Daftar Usulan Penerima Bantuan Pengembangan

Desa Mandiri Benih, dan pengumpulan serta verifikasi Calon Petani/Calon

Lokasi.

4. Proses penyusunan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi tentang

Penerima Bantuan Pengembangan Desa Mandiri Benih.

2.3.2. Penguatan Desa Mandiri Benih

Kegiatan Desa Mandiri Benih telah dialokasikan mulai TA. 2015, yaitu sebanyak

seribu unit/desa yang tersebar di 31 provinsi/356 kabupaten/kota. Agar kegiatan

tersebut tetap berkelanjutan dan semakin lebih baik lagi, maka pada TA. 2016

dialokasikan kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih yaitu dengan memberikan

bantuan benih sumber, sarana pelengkap gudang, dan peningkatan

kemampuan/pelatihan produksi benih bagi kelompoktani/kelompok penangkar atau

gabungan kelompoktani dengan kelompok penangkar penerima bantuan

Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih TA. 2015. Ke depan diharapkan akan

tumbuh kelompoktani/kelompok penangkar atau gabungan kelompoktani dengan

kelompok penangkar yang mampu menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan

benih di desanya.

Tujuan kegiatan penguatan desa mandiri benih adalah memberikan fasilitasi kepada

kelompok tani, kelompok penangkar atau gabungan kelompok tani dengan kelompok

Page 7: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

6

penangkar untuk meningkatkan kapasitas (capacity building) dalam rangka

memproduksi benih guna memenuhi kebutuhan benih di wilayahnya.

Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih pada TA. 2016 dialokasikan sebanyak 995

unit/desa di 31 provinsi. Lokasi dan pelaksana kegiatan Penguatan Desa Mandiri

Benih adalah sama dengan lokasi dan pelaksana kegiatan Pengembangan Seribu

Desa Mandiri Benih TA. 2015. Komponen kegiatan pendukung pelaksanaan

penguatan diantaranya: pelatihan, pemberian bantuan benih dan pengadaan sarana

dan prasarana gudang. Oleh karena itu sub-sub output yang diharapkan adalah: (1)

tersusunnya pedoman pelaksanaan, (2) terlaksananya pelatihan penguatan desa

mandiri benih di 31 provinsi, dan (3) terlaksananya bantuan benih untuk areal 10.000

ha dan pengadaan sarana dan prasarana gudang. Alokasi kegiatan Penguatan Desa

Mandiri Benih TA. 2016 sebagaimana pada Tabel 4.

Tabel 4. Alokasi Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih TA 2016

(Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha)

1 Aceh 54 540 17 Nusa Tenggara Timur 34 340

2 Sumatera Utara 46 460 18 Kalimantan Barat 42 420

3 Sumatera Barat 60 600 19 Kalimantan Tengah 30 300

4 Riau 25 250 20 Kalimantan Selatan 40 400

5 Jambi 25 250 21 Kalimantan Timur 27 270

6 Sumatera Selatan 50 500 22 Sulawesi Utara 28 280

7 Bengkulu 25 250 23 Sulawesi Tengah 30 300

8 Lampung 54 540 24 Sulawesi Selatan 50 500

9 Kep Bangka Belitung 10 100 25 Sulawesi Tenggara 25 250

10 Jawa Barat 55 550 26 Gorontalo 20 200

11 Jawa Tengah 54 540 27 Sulawesi Barat 22 220

12 Di Yogyakarta 15 150 28 Maluku 12 120

13 Jawa Timur 55 550 29 Maluku Utara 15 150

14 Banten 17 170 30 Papua 18 180

15 Bali 6 60 31 Papua Barat 16 160

16 Nusa Tenggara Barat 35 350 995 9.950 Jumlah

No. ProvinsiPenguatan DMB

No. ProvinsiPenguatan DMB

Sampai dengan triwulan II tahun 2016, realisasi kegiatan penguatan desa mandiri

benih sebagai berikut:

1. Diterbitkannya Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

036/HK.150/C/01/2016 tentang Pedoman Teknis Penguatan Desa Mandiri Benih

Tahun Anggaran 2016.

2. Realisasi penguatan desa mandiri benih s.d bulan Juni 2016 sebanyak 120 Unit

atau 1.203 ha, seperti pada Tabel 5.

Page 8: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

7

Tabel 5. Realisasi Kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih TA. 2016

(Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha) (Desa/Unit) Luas (Ha)

1 Aceh 54 540 1,0 10,0 17 Nusa Tenggara Timur 34 340 - -

2 Sumatera Utara 46 460 - - 18 Kalimantan Barat 42 420 - -

3 Sumatera Barat 60 600 - - 19 Kalimantan Tengah 30 300 - -

4 Riau 25 250 - - 20 Kalimantan Selatan 40 400 - -

5 Jambi 25 250 25,0 250,0 21 Kalimantan Timur 27 270 - -

6 Sumatera Selatan 50 500 - - 22 Sulawesi Utara 28 280 - -

7 Bengkulu 25 250 - - 23 Sulawesi Tengah 30 300 3,1 31,0

8 Lampung 54 540 17,2 172,0 24 Sulawesi Selatan 50 500 - -

9 Kep Bangka Belitung 10 100 - - 25 Sulawesi Tenggara 25 250 - -

10 Jawa Barat 55 550 - - 26 Gorontalo 20 200 20,0 200,0

11 Jawa Tengah 54 540 54,0 540,0 27 Sulawesi Barat 22 220 - -

12 Di Yogyakarta 15 150 - - 28 Maluku 12 120 - -

13 Jawa Timur 55 550 - - 29 Maluku Utara 15 150 - -

14 Banten 17 170 - - 30 Papua 18 180 - -

15 Bali 6 60 - - 31 Papua Barat 16 160 - -

16 Nusa Tenggara Barat 35 350 - - 995 9.950 120 1.203 Jumlah

No. ProvinsiNo. Provinsi

Penguatan DMB

Rencana Realisasi

Penguatan DMB

Rencana Realisasi

3. Dalam proses pengadaan sarana produksi dan sarana pelengkap gudang.

4. Persiapan pelatihan produksi benih.

2.3.3. Pengawalan Penyediaan Benih Kedelai Bersertifikat

Saat ini penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai di beberapa daerah

masih rendah. Hal ini antara lain disebabkan karena lambatnya informasi, kurangnya

sosialisasi, tidak sesuai dengan keinginan petani dan agroklimat setempat,

keterbatasan ketersediaan benih, kurangnya kemampuan atau minat petani membeli

benih varietas unggul bersertifikat.

Sasaran produksi kedelai ditempuh melalui program intensifikasi dalam rangka

peningkatan produktivitas melalui kegiatan penerapan teknologi Pengelolaan

Tanaman Terpadu (PTT) dan Budidaya Jenuh Air (BJA), ekstensifikasi dalam rangka

Perluasan Areal Tanam kedelai melalui kegiatan Peningkatan Indeks Pertanaman

(PAT-PIP) pada lahan sawah, lahan kering maupun lahan baru.

Pada TA. 2016 telah dialokasikan anggaran untuk melakukan pengawalan

penyediaan benih kedelai bersertifikat yang dialokasikan di Pusat, Dinas Pertanian

Provinsi dan instansi penyelenggara pengawasan dan sertifikasi benih (UPTD

BPSBTPH) berupa pembinaan dan pengawalan, koordinasi teknis serta bantuan

sertifikasi benih kedelai.

Tujuan kegiatan pengawalan penyediaan benih kedelai adalah :

a. Mendukung pelaksanaan program pengawalan penyediaan benih kedelai

bersertifikat dari program pengembangan kedelai tahun 2016.

Page 9: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

8

b. Mendukung ketersediaan benih kedelai bersertifikat dalam rangka mencapai

sasaran produksi kedelai.

Kegiatan pengawalan penyediaan benih kedelai bersertifikat dilaksanakan di tingkat

pusat dan provinsi baik di Dinas Pertanian dan UPTD BPSBTPH di 13 provinsi yang

kegiatannya meliputi koordinasi teknis, pembinaan/ monitoring penyediaan benih

kedelai, inventarisasi dan pembinaan produsen benih kedelai. Tiga belas provinsi

tersebut yaitu Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan

Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara. Alokasi pengembangan kedelai di 13

provinsi sebagaimana pada Table 6.

Tabel 6. Alokasi Pengembangan Kedelai Tahun 2016

Intensifikasi

(Ha)

Ekstensifikasi

(Ha)

Budidaya Jenuh

Air (Ha)

Swadaya

(Ha)

1 Aceh 10.100 8.379 - - 18.479

2 Jambi 2.767 7.000 500 - 10.267

3 Sumatera Selatan 3.200 13.078 4.000 - 20.278

4 Lampung 3.714 895 213 4.822

5 Banten 3.350 6.890 - - 10.240

6 Jawa Barat 29.729 8.430 - - 38.159

7 Jawa Tengah 33.200 10.020 - - 43.220

8 Jawa Timur 59.810 97.925 - - 157.735

9 Nusa Tenggara Barat 36.356 27.626 - - 63.982

10 Nusa Tenggaran Timur 3.575 5.420 - - 8.995

11 Kalimantan Selatan 4.151 20.297 860 - 25.308

12 Sulawesi Selatan 27.000 26.950 - - 53.950

13 Sulawesi Utara 5.700 13.200 - - 18.900

222.652 246.110 5.573 - 474.335 Jumlah

Kegiatan

Jumlah (Ha)Provinsi/KabupatenNo.

Sampai dengan triwulan II tahun 2016, realisasi kegiatan pengawalan penyediaan

benih kedelai bersertifikat sebagai berikut:

1. Dibentuknya Tim Pengawalan Penyediaan Benih Kedelai Bersertifikat Tahun

Anggaran 2016 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal

Tanaman Pangan Nomor : 25/KPA/SK.310/C/3/2016 tanggal 11 Maret 2016.

2. Proses penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pengawalan Penyediaan Benih

Kedelai Bersertifikat.

Page 10: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

9

III. PENUTUP

Dari hasil pemantauan triwulan II kegiatan sertifikasi benih telah melebihi target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) yaitu 78,91% sedangkan perbanyakan

benih sumber telah terealisasi 26,70%.

Page 11: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau
Page 12: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

Lampiran 1.

TW I TW II TW III TW IV

1. Jumlah perbanyakan benih

sumber (Ha)

530 84,00 141,50 26,70 1. Luas lahan yang tersedia untuk

perbanyakan benih sumber

terbatas, sehingga perbanyakan

benih sumber dilakukan sesuai

jadwal tanam dan musim tanam.

2.Data rencana dan realisasi

perbanyakan benih sumber yang

dilakukan oleh Balai Benih belum

dilaporkan secara rutin dan berkala

kepada Direktorat Perbenihan,

sehingga informasi dan kendala

yang dialami di lapangan sulit

diketahui.

2. Jumlah benih yang

tersertifikasi (Ha)

67.567 28.460,84 53.314,28 78,91

1 Terselenggaranya sistem

pembinaan lembaga

perbenihan tanaman pangan

yang efisien di lokasi

penerapan budidaya tanaman

pangan yang tepat.

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Realisasi Triwulan

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2016TRIWULAN II

Kemajuan

Pelaksanaan (%)Keterangan Permasalahan

Page 13: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

Lampiran 2.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PERBANYAKAN BENIH SUMBER 530 Ha

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Perbanyakan benih sumber padi (Ha) 242 56,00 80,00 3.683.837.000

2 Perbanyakan benih sumber jagung (Ha) 63 9,00 11,00 1.033.195.000

3 Perbanyakan benih sumber kedelai (Ha) 213 17,00 48,00 3.815.475.000

4 Perbanyakan benih sumber palawija lainnya (Ha) 12 2,00 2,50

Keterangan:*) Perbanyakan benih sumber (padi, palawija) dialokasikan pada kegiatan UPTD Balai Benih (BBI).

Hingga triwulan II 2016 total realisasi anggaran kegiatan UPTD Balai Benih sebesar Rp.5.615.689.188

3.139.031.735*) 5.615.689.188*)

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi

Page 14: Laporan Triwulan II 2016 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II 2016 DIREKTORAT... · kepada kelompok tani, kelompok penangkar atau

Lampiran 3.

INDIKATOR KINERJA: JUMLAH BENIH YANG TERSERTIFIKASI 67.567 Ha

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV

1 Penguatan desa mandiri benih (Unit) 995 0 120 20.448.352.000 6.165.178.128

2 Pengembangan desa mandiri benih (Unit) 138 0 1 28.980.000.000 4.723.740.000

3 Pengawalan penyediaan benih kedelai bersertifikat

(Provinsi)

13 0 0 11.000.000.000 0

Keterangan:

*) Pada triwulan I 2016 total realisasi anggaran untuk kegiatan Penguatan Desa Mandiri Benih dan Pengembangan Desa Mandiri Benih sebesar Rp.43.380.000

43.380.000*)

No Kegiatan Pendukung

Fisik Anggaran (Rp.)

TargetRealisasi

PaguRealisasi