laporan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan i 2016 · laporan evaluasi pelaksanaan anggaran...

67
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Upload: hoangtram

Post on 16-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

Laporan

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

Triwulan I 2016

Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Page 2: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

1 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan III-2015

Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

Triwulan I 2016

Ruang Lingkup

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

Page 3: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Page 4: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

i | daftar EPA

Executive Summary

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat

strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor PMK-

169/PMK.01/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat

Jenderal Perbendaharaan. Evaluasi pelaksanaan anggaran berkaitan tentang

penilaian pelaksanaan anggaran, seperti operasionalisasi/teknis pelaksanaan

anggaran, kendala-kendala pembayaran, teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-

isu terkait pelaksanaan anggaran lainnya. Dalam pelaksanaanya, evaluasi

pelaksanaan anggaran dilakukan melalui kegiatan evaluasi pelaksanaan

anggaran (EPA).

Dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I-2016,

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau

telah melaksanakan kegiatan rapat koordinasi pelaksanaan APBN dalam rangka

menjamin kelancaran dan akuntabilitas pembangunan di Provinsi Kepulauan

Riau.

Berdasarkan hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan I tahun 2016 dapat

digambarkan perkembangan pelaksanaan anggaran lingkup Kanwil Ditjen

Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau adalah:

Berdasarkan hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan I tahun 2016, dapat

ditarik kesimpulan bahwa rendahnya penyerapan anggaran karena terdapat

berbagai permasalahan dalam pelaksanaan anggaran. Berbagai permasalahan

yang mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1) Penyerapan anggaran sampai dengan Triwulan I 2016 adalah sebesar

Rp5.523,02 miliar atau sebesar 12,39%. Penyerapan Triwulan I 2016 relatif

lebih baik jika dibandingkan dengan periode Triwulan I tahun 2015 yaitu

sebesar 6,56%. Meningkatnya penyerapan tersebut dapat dilihat dari

meningkatnya pendaftaran dan realisasi kontrak yang dilaksanakan pada

periode Triwulan I tahun 2016.

2) Kinerja pelaksanaan anggaran pada periode Triwulan I tahun 2016 yang

diukur dari 12 indikator pelaksanaan menunjukkan bahwa Bagian Anggaran

yang mempunyai nilai rata-rata kinerja pelaksanaan anggaran tertinggi adalah

RRI dengan nilai 83,04 dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan dengan

nilai 52,60.

3) Proyek Strategis di Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari pekerjaan-pekerjaan

fisik berupa pembangunan infrastruktur sebesar Rp1,57 triliun. Proyek

Page 5: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

ii | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

strategis tersebut sebagian telah dikontrakkan dengan nilai kontrak sebesar

Rp775,74 miliar dan realisasinya telah mencapai 176,88 miliar.

Berdasarkan kesimpulan dalam hasil EPA triwulan I-2016, dapat diusulkan

rekomendasi kebijakan sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan penyerapan pada triwulan II, maka satuan kerja

didorong untuk memperbaiki kinerjanya;

2) Proyek strategis dengan nilai yang signifikan harus didorong untuk berjalan

tepat waktu sehingga tidak menghambat penyerapan;

3) Segera dilakukan revisi rencana penarikan dana yang ada dalam halaman III

DIPA yang disesuaikan dengan realisasi pada triwulan I 2016 dan selanjutnya

rencana penarikan dana pada triwulan berikutnya agar direncanakan dengan

akurat;

4) Dana yang diblokir agar segera dibuka dengan cara berkoordinasi dengan unit

eselon I agar melengkapi persyaratan yang dibutuhkan;

5) Kontrak yang sudah ditandatangani agar segera dilaporkan kepada KPPN

dengan cara menyampaikan ADK kontrak untuk keperluan penyediaan dana

oleh Kuasa BUN;

6) Satker dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang belum ditetapkan pejabat

perbendaharaan agar segera berkoordinasi dengan kepala daerah sebagai

pejabat yang berwenang untuk menunjuk dan menetapkan pejabat

perbendaharaan;

7) Dalam hal terdapat kesulitan dalam penyusunan pertanggungjawaban maka

satker agar segera berkoordinasi dengan KPPN.

Page 6: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

iii | daftar EPA

Daftar Isi

EXECUTIVE SUMMARY I

DAFTAR ISI III

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL V

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. LATAR BELAKANG 1

1.2. TUJUAN 2

1.3. PELAKSANAAN 3

BAB II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN TRIWULAN I TAHUN 2016 5

2.1. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 5

2.1.1. ALOKASI DANA 5

2.1.2. REALISASI BELANJA 6

2.1.3. DEVIASI HALAMAN III DIPA 6

2.1.4. REVISI ANGGARAN 7

2.1.5. PENGELOLAAN UANG PERSEDIAAN 8

2.1.6. MANAJEMEN KOMITMEN 9

2.1.7. DANA BLOKIR APBN 9

2.1.8. PROYEK STRATEGIS APBN 10

2.2. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PER-SEKTOR 11

2.2.1. SEKTOR POLITIK HUKUM DAN KEAMANAN 11

2.2.2. SEKTOR PEREKONOMIAN 18

2.2.3. SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 24

2.2.4. SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 29

BAB III. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN 37

3.1. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 37

3.2. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR POLHUKKAM 38

3.3. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR PEREKONOMIAN 38

3.4. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 39

3.5. KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN

40

BAB IV. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN PELAKSANAAN ANGGARAN 41

Page 7: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

iv | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

4.1. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 41

4.2. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR POLITIK HUKUM DAN KEAMANAN 42

4.3. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR PEREKONOMIAN 46

4.4. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT 48

4.5. ISU PELAKSANAAN ANGGARAN SEKTOR DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 51

BAB V. PENUTUP 55

5.1. KESIMPULAN 55

5.2. REKOMENDASI 56

Page 8: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

v | daftar EPA

Daftar Gambar dan Tabel

Gambar 1 Pergerakan Pagu DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 5

Gambar 2 Perkembangan Realisasi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 6

Gambar 3 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 7

Gambar 4 Revisi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 8

Gambar 5 Kontrak DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 9

Gambar 6 Pagu DIPA Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 25

Tabel 1 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 8

Tabel 2 Dana Blokir Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 10

Tabel 3 Proyek Strategis Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau 10

Tabel 4 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 12

Tabel 5 Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 13

Tabel 6 Realisasi Jenis Belanja APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan

Keamanan 13

Tabel 7 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

14

Tabel 8 Deviasi Jenis Belanja Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 14

Tabel 9 Revisi Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 15

Tabel 10 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan

Keamanan 16

Tabel 11 Data Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 17

Tabel 12 Dana Blokir APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 17

Tabel 13 Proyek Strategis APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan 18

Tabel 14 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 19

Tabel 15 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 20

Tabel 16 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 21

Tabel 17 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 21

Tabel 18 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 22

Tabel 19 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 23

Tabel 20 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 23

Tabel 21 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 24

Tabel 22 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 25

Tabel 23 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 26

Tabel 24 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 27

Tabel 25 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 27

Tabel 26 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 28

Tabel 27 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 28

Tabel 28 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 29

Tabel 29 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan 30

Page 9: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

vi | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 30 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan 31

Tabel 31 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan 32

Tabel 32 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor dekonsentrasi dan tugas

pembantuan 33

Tabel 33 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

34

Tabel 34 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 34

Tabel 35 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 35

Tabel 36 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 37

Tabel 37 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan

Keamanan 38

Tabel 38 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian 39

Tabel 39 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat 39

Tabel 40 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan 40

Page 10: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

1 | isi EPA

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Salah satu keberhasilan dalam mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) dapat dinilai dari pelaksanaan anggaran yang berjalan

dengan baik. Hal tersebut mendorong penyelesaian tingkat capaian kinerja yang

dihasilkan dan realisasi anggaran berjalan lancar sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya. Berbagai kebijakan reformasi dalam pengelolaan

Keuangan Negara telah dilaksanakan. Kebijakan dengan tujuan agar

pengelolaan Keuangan Negara dapat berjalan dengan sebaik-baiknya dan

akuntabel. Sistem penganggaran berbasis kinerja, perencanaan kas yang lebih

baik, pelaksanaan lelang secara elektronik, perbaikan sistem yang mendukung

kelancaran pencairan merupakan berbagai reformasi pengelolaan Keuangan

Negara yang dibangun untuk mendukung keberhasilan pengelolaan keuangan

negara yang akuntabel.

Dalam pelaksanaannya, masalah-masalah pelaksanaan anggaran yang terjadi

saat ini masih relatif sama dengan periode-periode tahun anggaran sebelumnya.

Berbagai masalah pelaksanaan anggaran yang masih sering terjadi hingga saat

ini antara lain:

a) penumpukan penyerapan anggaran pada akhir tahun;

b) keterlambatan penunjukan pejabat perbendaharaan;

c) keterlambatan pelaksanaan lelang;

d) keterbatasan pengetahuan para pejabat perbendaharaan/pengelola keuangan;

e) keterlambatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan;

f) penundaan penyelesaian pekerjaan dan masalah pelaksanaan anggaran

lainnya.

Dalam rangka mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut dan untuk

mendukung peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja Pemerintah maka

diperlukan suatu proses pengendalian. Salah satu proses pengendalian dilakukan

melalui kegiatan evaluasi pelaksanaan anggaran pada satuan kerja penerima

APBN. Evaluasi pelaksanaan anggaran sangat penting untuk melihat

Page 11: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

2 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

perkembangan pelaksanaan anggaran dalam periode yang telah ditetapkan.

Dalam evaluasi tersebut akan dilakukan suatu penilaian dan pengukuran

terhadap pelaksanaan aggaraan dan diikuti dengan identifikasi serta analisis

terhadap permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan anggaran. Evaluasi

pelaksanaan anggaran ini sangat penting dilakukan sehingga perkembangan

pelaksanaan anggaran dapat terlihat dan permasalahan yang timbul dapat

teridentifikasi.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai peran sangat

strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam hal pelaksanaan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor PMK-

169/PMK.01/2012 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat

Jenderal Perbendaharaan. Berbagai evaluasi yang dilaksanakan terkait

pelaksanaan anggaran adalah terkait penilaian pelaksanaan anggaran, seperti

operasionalisasi/teknis pelaksanaan anggaran, kendala-kendala pembayaran,

teknis keterlaksanaan kegiatan, dan isu-isu terkait pelaksanaan anggaran lainnya.

Dalam pelaksanaanya, pelaksanaan evaluasi pelaksanaan anggaran dilakukan

melalui kegiatan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan anggaran (EPA). Kegiatan

EPA serta pelaporan hasil pelaksanaannya dilaksanakan setiap triwulan.

Penyusunan EPA secara Triwulanan dilaksanakan agar dapat mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan lebih cepat. Fokus utama EPA

terutama EPA Triwulan I ini adalah melakukan identifikasi permasalahan-

permasalahan dalam pelaksanaan anggaran yang terjadi pada Triwulan I-2016.

1.2. Tujuan

Evaluasi pelaksanaan anggaran memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama dalam

penyusunan evaluasi tersebut antara lain:

a. Identifikasi isu-isu pelaksanaan anggaran yang terjadi hingga tingkat satuan

kerja;

b. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait pelaksanaan

anggaran;

c. Menilai pelaksanaan anggaran. Penilaian mencakup apakah telah

dilaksanakan dengan baik, mencapai target keluarannya, memenuhi

Page 12: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

3 | isi EPA

tujuannya, memberikan dampak seperti yang diharapkan, dan hal-hal

lainnya.

d. Memberikan rekomendasi kebijakan, strategi implementasi, mekanisme

pelaksanaan anggaran yang bersifat teknis dan aplikatif;

e. Merumuskan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan anggaran untuk periode

berikutnya;

Selain tujuan tersebut, evaluasi pelaksanaan anggaran disusun untuk

kepentingan manajerial. Kepentingan manajerial tersebut berkaitan dalam

pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan APBN, antara lain:

a. bagi Kementerian Keuangan, sebagai masukan bagi pengambilan kebijakan

anggaran;

b. bagi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sebagai bahan perumusan regulasi,

strategi pembinaan dalam rangka memperbaiki kinerja pelaksanaan

anggaran;

c. bagi Kementerian Negara/Lembaga dan satuan kerjanya, sebagai bahan

masukan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan anggaran beserta dengan

persiapan-persiapan dalam perencanaan dan penganggaran di waktu yang

akan datang;

d. bagi Pemerintah Daerah terkait, K/L maupun satker yang menjadi tanggung

jawabnya, untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan hal-hal

teknis pelaksanaan keuangan pusat dan daerah sehingga dapat digunakan

untuk mengharmonisasikan kebijakan fiskalnya;

e. bagi masyarakat umum, sebagai alat kontrol pelaksanaan APBN yang

diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan pemerintah;

f. bagi pihak Swasta, sebagai informasi terkait keikutsertaan dalam aktivitas

pemerintah.

1.3. Pelaksanaan

Evaluasi pelaksanaan anggaran yang dilakukan pada triwulan I tahun 2016

dilaksanakan beberapa tahapan pelaksanaan. Berbagai kegiatan evaluasi

pelaksanaan anggaran dengan satuan kerja dengan metode focus group

discussion (FGD) dalam rangka menjamin kelancaran dan akuntabilitas

pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Maret 2016.

Page 13: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Page 14: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

5 | isi EPA

Bab II. Perkembangan Pelaksanaan Anggaran

Triwulan I Tahun 2016

2.1. Perkembangan Pelaksanaan Anggaran di Provinsi Kepulauan Riau

Perkembangan pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat

berdasarkan perkembangan alokasi dana (pagu anggaran), realisasi belanja,

deviasi halaman III DIPA, revisi anggaran, pengelolaan UP, manajemen

komitmen, dan penyelesaian tagihan.

2.1.1. Alokasi Dana

Pagu anggaran adalah alokasi dana atau batas maksimum anggaran yang

diberikan oleh Kementerian Keuangan kepada Kementeriaan Negara/Lembaga

untuk setiap program pemerintah sebagai acuan dalam pelaksanaan APBN. Pada

awal tahun 2016, seluruh Kementerian Negara/Lembaga di Provinsi Kepulauan

Riau memperoleh alokasi dana sebesar Rp.5.523,02 miliar. Dalam triwulan I ini

terjadi perubahan alokasi seiring perubahan kebutuhan dan kebijakan Kementerian

Negara/Lembaga.

Gambar 1 Pergerakan Pagu DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Peningkatan pagu anggaran terjadi pada akhir triwulan I-2016. Perubahan

tersebut didorong oleh beberapa hal diantaranya perubahan pagu dan

penambahan DIPA untuk satuan kerja baru yakni pada Bagian Anggaran 111

Badan Nasional Pengelola Perbatasan.

5,523.02 5,523.02

5,525.43

0.00%

0.04%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

5,522

5,522

5,523

5,523

5,524

5,524

5,525

5,525

5,526

5,526

Januari Februari Maret

dal

am m

liar

an R

upia

h

Pagu

Page 15: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

6 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

2.1.2. Realisasi Belanja

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, Kementerian Negara/Lembaga

melakukan belanja dengan merealisasikan anggaran untuk membiayai

pelaksanaan pekerjaan/kegiatan. Di Provinsi Kepulauan Riau, pelaksanaan

kegiatan yang dibiayai oleh APBN dilakukan oleh satuan-satuan kerja dibawah

45 Kementerian Negara/Lembaga.

Gambar 2 Perkembangan Realisasi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Hingga triwulan I berakhir, APBN di Provinsi Kepulauan Riau telah direalisasikan

sebesar Rp684,73 miliar atau 12,39 persen. Penyerapan selama triwulan I masih

di bawah target penyerapan nasional (15 persen). Peningkatan penyerapan secara

signifikan terjadi pada bulan Maret yakni meningkat hampir dua kali lipat

dibandingkan bulan sebelumnya.

Jenis Belanja Pagu* Realisasi* %

51 Belanja Pegawai 1,286,148.82 265,231.99 20.62%

52 Belanja Barang 2,525,050.18 288,775.03 11.44%

53 Belanja Modal 1,628,556.62 128,815.46 7.91%

57 Bantuan Sosial 6,683.65 - 0.00%

59 Belanja Lain-Lain 78,986.50 1,911.63 2.42%

5,525,425.76 684,734.11 12.39%

*dalam jutaan Rupiah Sumber: PA Perbendaharaan

2.1.3. Deviasi Halaman III DIPA

Halaman III DIPA memuat informasi rencana penarikan yang dibuat oleh satuan

kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga yang seharusnya dijadikan dasar

atau standar dalam realisasi dana belanja. Deviasi atas besaran rencana ini akan

142.30 213.84 328.59 142.30 356.14 684.73

3.87%

5.94%

2.57%

6.44%

12.39%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

-

100

200

300

400

500

600

700

800

Januari Februari Maret

dal

am m

liar

an R

upia

h

Realisasi Akum.RealPenyerapan Tdk Akumulati Penyerapan Akumulatif

Page 16: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

7 | isi EPA

menjadi indikator buruknya perencanaan anggaran dan tidak disiplinnya satuan

kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga dalam pelaksanaan anggaran.

Gambar 3 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: PA Perbendaharaan

Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan

realisasi pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I tahun 2016, diperoleh

deviasi antara rencana penarikan dana dengan realisasi mencapai 74,45 persen.

Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Maret dan sebaliknya tingkat

deviasi paling rendah terjadi pada bulan Februari. Tingginya deviasi ini

mengindikasikan bahwa rencana yang dibuat belum sesuai dengan perencanaan

dalam pelaksanaan kegiatan.

2.1.4. Revisi Anggaran

Implementasi penganggaran berbasis kinerja masih belum optimal diterapkan di

Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan anggaran yang masih

kurang berkualitas sehingga dalam pelaksanaan anggaran sering terjadi revisi

anggaran (DIPA). Mayoritas revisi DIPA disebabkan oleh perencanaan satuan

kerja dan atau Kementerian Negara/Lembaga yang belum baik, walaupun tidak

tertutup kemungkinan terjadi karena sebab yang lain. Perencanaan anggaran

yang baik akan mendorong pelaksanaan anggaran yang baik. Oleh karena itulah

perencanaan merupakan salah satu indikator kualitas dan kinerja pelaksanaan

anggaran. Indikator tersebut menunjukkan apakah satuan kerja dan atau

Kementerian Negara/Lembaga serius dan bekerja dengan baik jauh sebelum

pelaksanaan anggaran dilaksanakan.

116.32

181.43

243.34

90.34 149.02 159.99

22.33%17.86%

34.25%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

-

50

100

150

200

250

300

Januari Februari Maret

dal

am m

liar

an R

upia

h

Pagu Realisasi Deviasi

Page 17: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

8 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Revisi anggaran oleh pergeseran antar program/kegiatan/output/jenis belanja/ dan

lain-lain menunjukkan adanya ketidaksesuaian perencanaan terhadap kebutuhan

anggaran yang sebenarnya diperlukan. Oleh karena itu perlu usaha lebih untuk

peningkatan kualitas perencanaan Kementerian Negara/Lembaga. Dengan

melihat jumlah revisi yang cukup besar akan mempengaruhi pelaksanaan

kegiatan.

Gambar 4 Revisi DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: Kanwil DJPB Prov.Kepri

Selama triwulan I-2016 telah terjadi revisi sebanyak 160 revisi. Revisi di tingkat

Kanwil Ditjen Perbendaharaan sebanyak 120 revisi dengan revisi terbesar untuk

revisi yang bersifat administratif.

2.1.5. Pengelolaan Uang Persediaan

Uang Persediaan (UP) digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-

hari satuan kerja dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui

mekanisme Pembayaran LS. UP merupakan uang muka kerja dari Kuasa BUN

kepada Bendahara Pengeluaran yang dapat dimintakan penggantiannya

(revolving) setelah digunakan minimal 50 persen. Maksimal pembayaran

dengan UP kepada satu penerima paling banyak sebesar Rp.50 juta kecuali untuk

pembayaran honorarium dan perjalanan dinas. Pada akhir hari kerja, uang tunai

yang berasal dari UP pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling banyak

sebesar Rp.50 juta.

Tabel 1 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Periode Uang

Persediaan GUP

Tepat Waktu

Tambahan Uang

Persediaan PTUP

Tepat Waktu

40

12

29

79

-

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Revisi Perubahan Pagu Pergeseran Administrasi

DJA DJPb

Page 18: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

9 | isi EPA

Triwulan I 2016 36,189,899,500 475 475 8,177,188,200 14 14

Sumber: OMSPAN

2.1.6. Manajemen Komitmen

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang

mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen.

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentuk perjanjian/kontrak untuk

pengadaan barang jasa dan dalam bentuk penetapan keputusan. Data

perjanjian/kontrak disampaikan kepada KPPN paling lambat lima hari kerja

setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatat dalam Kartu

Pengawasan Kontrak di KPPN.

Gambar 5 Kontrak DIPA Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

Sumber: OMSPAN

Selama triwulan I tahun 2016 telah dikontrakkan 445 kegiatan dengan nilai

mencapai Rp948,76 miliar yang terdiri dari tiga jenis belanja. Kontrak didominasi

oleh kontrak belanja modal dengan porsi sebesar 68,34 persen. Dari total kontrak,

telah direaliasikan sebesar 18,67 persen atau mencapai Rp177,09 miliar pada 289

kontrak. Kontrak yang telah direalisasikan sebagian besar berupa belanja barang.

2.1.7. Dana Blokir APBN

Dalam Triwulan I, total blokir anggaran sebesar Rp.159,06 miliar yang terdiri

dari dua jenis belanja yakni belanja barang, dan belanja modal. Blokir untuk

belanja barang terdapat pada tujuh K/L sedangkan blokir belanja modal terdapat

pada empat K/L.

299,441,796,149

648,334,043,260

979,480,000 70,539,901,446 106,553,377,738 -

23.56% 16.43%

0.00%

0.0 0%

5.0 0%

10. 00%

15. 00%

20. 00%

25. 00%

-

100,000,000,000

200,000,000,000

300,000,000,000

400,000,000,000

500,000,000,000

600,000,000,000

700,000,000,000

Belanja Barang Belanja Modal Belanja Lain-Lain

Kontrak Realisasi %

Page 19: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

10 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 2 Dana Blokir Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

No Bagian Anggaran Jumlah Blokir*

Keterangan Barang Modal

1 Kementerian Hukum dan

HAM (013)

- 19,316,206

Pembangunan dan renovasi gedung

kantor dan rumah dinas.

2 Kementerian Perhubungan

(022)

- 30,601,471 Faspel, Rehab Gedung, AC, Tunjangan

Beras dan Perjalanan Dinas.

3 Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (023)

32,174,737 - Sewa mobil & kegiatan pelayanan

prima kerjasama luar negeri.

4 Kementerian Kesehatan

(024)

1,951,611 - Diklat, surveylan, penelitian tnaga pendidik, dan pembinaan pelayanan

kesehatan tradisonal.

5 Kementerian Agama (025) 285,000 - Kendaraan dinas.

6 Kementerian Kelautan

dan Perikanan (032)

22,573,870 - Gedung Bangunan untuk diserahkan

kepada masyarakat.

7 Kementerian PUPR (033) - 11,780,315 Peningkatan Kualitas Permukiman dan

pembangunan infrastruktur.

8 Kementerian Komunikasi

dan Informatika (059)

1,660,130 800,800 Pengembangan aula dan mobilisasi

capaian PNBP.

9 Kepolisian NRI (060) 6,098,500 - pengamanan objek vital dan

pembinaan potensi keamanan.

10 Kementerian Pemuda dan

OR (092)

6,778,629 - Kegiatan Kepemudaan dan

keolahragaan

Total 71,522,477 87,533,730

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.1.8. Proyek Strategis APBN

Proyek strategis di Provinsi Kepulauan Riau mencapai Rp1.571,60 miliar

dengan Rp775,74 miliar telah dikontrakkan dan telah direalisasikan Rp176,88

miliar. Proyek strategis terdiri dari tujuh jenis proyek dengan proyek yang paling

dominan adalah proyek terkait jalan dan jembatan.

Tabel 3 Proyek Strategis Triwulan I-2016 di Provinsi Kepulauan Riau

No Jenis Proyek Pagu* Kontrak* Realisasi*

1 Gedung 247,142,962 114,517,633 58,633,547

2 Jalan Jembatan 480,824,929 286,222,028 57,291,055

3 Pelabuhan Laut 327,503,808 18,181,524 2,527,779

4 Bandar Udara 110,966,223 103,715,303 20,743,061

5 Sumberdaya Air 314,880,141 211,771,083 28,913,061

6 Peralatan dan Mesin 28,488,229 3,601,152 1,943,144

7 Lainnya 61,792,216 37,732,945 6,825,293

TOTAL 1,571,598,508 775,741,668 176,876,940

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

Page 20: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

11 | isi EPA

2.2. Perkembangan Pelaksanaan Anggaran Per-Sektor

Perkembangan pelaksanaan anggaran di Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat

berdasarkan perkembangan pelaksanaan anggaran pada masing-masing Sektor.

Terdapat empat sektor dalam pengelompokan pelaksana anggaran di Provinsi

Kepulauan Riau. Sektor tersebut adalah politik hukum dan keamanan, ekonomi

dan perindustrian, kesejahteraan rakyat, dan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Kondisi pelaksanaan anggaran Triwulan I dapat dipotret dari perkembangan

pagu dan realisasi anggaran di tiap satker, baik ditinjau dari unit organisasi

(Bagian Anggaran) maupun jenis belanjanya. Pemantauan dari sisi unit

organisasi berguna untuk mengetahui kondisi penyerapan anggaran pada suatu

K/L yang terkait dengan kebijakan intern yang diambil serta karakteristik

pelaksanaan kegiatannya. Evaluasi dari sisi jenis belanja bermanfaat untuk

mengetahui besar penggunaan anggaran untuk yang sifatnya konsumtif dan

menunjang layanan (Belanja Pegawai dan Belanja Barang) maupun yang

sifatnya berdaya produktif lebih karena memiliki umur manfaat lebih dari 1

(satu) tahun anggaran (Belanja Modal).

2.2.1. Sektor Politik Hukum dan Keamanan

Sektor politik hukum dan keamanan terdiri dari sebelas Bagian Anggaran (BA).

BA tersebut antara lain Badan Pemeriksa Keuangan (BA004), Mahkamah

Agung (BA05), Kejaksaan Republik Indonesia (BA006), Kementerian

Pertahanan (BA012), Kementerian Hukum dan HAM (BA013), Kementerian

Komunikasi dan Informatika (BA059), Kepolisian Negara RI (BA060), Badan

Narkotika Nasional (BA066), Komisi Pemilihan Umum (BA076), Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BA089), dan Badan Pengawas

Pemilihan Umum (BA115). Dalam sektor ini hanya terdiri dari jenis

kewenangan kantor pusat dan kantor daerah.

2.2.1.1. Perkembangan Alokasi Dana

Perkembangan alokasi dana untuk Sektor Politik Hukum dan Keamanan selama

Triwulan I adalah sebagai berikut:

Page 21: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

12 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 4 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

Kementerian Negara/Lembaga Januari* Februari* Maret*

DIPA Pagu DIPA Pagu DIPA Pagu

Badan Pemeriksa Keuangan (004) 2 18.424.962 2 18.424.962 2 18.424.962

Mahkamah Agung (005) 22 77.686.531 22 77.686.531 22 77.686.531

Kejaksaan RI (006) 9 51.015.623 9 51.015.623 9 51.015.623

Pertahanan (012) 6 387.259.211 6 387.259.211 6 387.259.211

Hukum dan HAM (013) 29 156.178.453 29 156.178.453 29 156.178.453

Komunikasi & Informatika (059) 1 10.228.372 1 10.228.372 1 10.228.372

Polri (060) 27 478.067.896 27 481.476.878 27 485.802.560

Badan Narkotika Nasional (066) 4 11.482.699 4 11.482.699 4 11.482.699

Komisi Pemilihan Umum (076) 8 18.333.919 8 18.333.919 8 18.333.919

BPKP (089) 1 35.543.288 1 35.543.288 1 35.543.288

BAWASLU (115) 1 4.027.112 1 4.027.112 1 4.027.112

Sektor Polhukkam 110 1.248.248.066 110 1.251.657.048 110 1.255.982.730

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN

Selama Triwulan I, pergerakan pagu anggaran yang terjadi di Sektor Polhukkam

terdapat pada satker-satker di lingkup Kepolisian Negara RI (POLRI), dengan

uraian perubahan sebagai berikut:

1) Di bulan Februari 2016 terjadi peningkatan total pagu untuk satker-satker di

lingkup POLRI sebesar Rp3,41 miliar yang terdiri dari pergeseran pagu

anggaran untuk 27 satker, baik dalam Belanja Pegawai dan Belanja Barang.

Revisi yang disebabkan perubahan kebijakan Eselon I ini disahkan oleh

Direktorat Jenderal Anggaran.

2) Di bulan Maret 2016 terjadi peningkatan total pagu untuk satker-satker di

lingkup POLRI sebesar Rp4,33 miliar yang merupakan penambahan sisa

hibah langsung dalam bentuk uang terkait Pilkada Tahun Anggaran 2015 ke

tiga satker yang masih melaksanakan kegiatan terkait Pilkada dan pelantikan

pejabat pemerintah daerah, yaitu: Polres Karimun (641017) menambahkan

sisa dana Rp1,07 miliar, Polres Natuna (654823) menambahkan sisa dana

Rp1,74 miliar, Polres Bintan (665815) menambahkan sisa dana Rp.1,5 miliar.

Ketiga penambahan dana diajukan melalui revisi yang disahkan oleh Kanwil

Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Maret 2016.

2.2.1.2. Perkembangan Realisasi Anggaran

Rata-rata penyerapan anggaran untuk Sektor Polhukkam dalam Triwulan I

sebesar 19,17 persen. Penyerapan tertinggi terdapat pada satker-satker lingkup

Kepolisian Negara RI dan Kementerian Pertahanan dengan nilai penyerpaan di

Page 22: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

13 | isi EPA

atas 20 persen. Penyerapan terendah terdapat pada satker Sekretariat Bawaslu

Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 5 Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

Kementerian Negara/ Lembaga

Pagu Januari Februari Maret Total

Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi %

BPK (004) 18.424.962 369.151 2,00% 2.005.054 10,88% 801.627 4,35% 3.175.832 17,24%

Mahkamah Agung(005) 77.686.531 3.223.047 4,15% 4.099.116 5,28% 4.247.764 5,47% 11.569.928 14,89%

Kejaksaan (006) 51.015.623 1.567.395 3,07% 2.778.221 5,45% 3.365.683 6,60% 7.711.299 15,12%

Pertahanan (012) 387.259.211 21.091.651 5,45% 27.966.824 7,22% 29.148.948 7,53% 78.207.423 20,20%

Hukum&HAM (013) 156.178.453 3.900.567 2,50% 7.685.777 4,92% 9.850.882 6,31% 21.437.225 13,73%

Kominfo(059) 10.228.372 84.387 0,83% 342.522 3,35% 859.148 8,40% 1.286.059 12,57%

Polri (060) 485.802.560 25.883.591 5,33% 38.255.257 7,87% 40.878.283 8,41% 105.017.131 21,62%

BNN (066) 11.482.699 443.643 3,86% 546.059 4,76% 1.005.019 8,75% 1.994.722 17,37%

KPU (076) 18.333.919 675.189 3,68% 863.222 4,71% 1.765.129 9,63% 3.303.539 18,02%

BPKP (089) 35.543.288 681.194 1,92% 1.005.544 2,83% 4.929.069 13,87% 6.615.806 18,61%

Bawaslu (115) 4.027.112 2.223 0,06% 124.149 3,08% 283.498 7,04% 409.868 10,18%

Sektor Polhukkam 1.255.982.730 57.922.039 4,61% 85.671.745 6,82% 97.135.051 7,73% 240.728.835 19,17%

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN

Selama Triwulan I, Belanja Pegawai menyerap anggaran tertinggi di Sektor

Polhukkam, yaitu sebesar 22,48 persen dari pagunya. Belanja barang untuk

Sektor Polhukkam terserap sebesar 14,81 persen dari pagunya, sedangkan

Belanja Modal baru terserap sebesar 6,26 persen dari pagunya.

Tabel 6 Realisasi Jenis Belanja APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

Jenis Belanja Pagu Januari Februari Maret Total

Realisasi % Realisasi % Realisasi % Realisasi %

Belanja Pegawai 800.303.781 53.880.667 6,73% 62.243.436 7,78% 63.806.455 7,97% 179.930.559 22,48%

Belanja Barang 377.457.019 4.014.348 1,06% 23.305.952 6,17% 28.579.432 7,57% 55.899.731 14,81%

Belanja Modal 78.221.930 27.024 0,03% 122.356 0,16% 4.749.164 6,07% 4.898.544 6,26%

Sektor

Polhukkam 1.255.982.730 57.922.039 4,61% 85.671.745 6,82% 97.135.051 7,73% 240.728.835 19,17%

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN

2.2.1.3. Halaman III DIPA

Rata-rata deviasi Rencana Penarikan Dana pada Halaman III DIPA untuk Sektor

Polhukkam di Triwulan I adalah 28,27 persen, dengan deviasi tertinggi ada pada

satker-satker di lingkup Badan Narkotika Nasional yaitu 165,62 persen.

Page 23: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

14 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 7 Deviasi Halaman III DIPA Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

Kementerian Negara/ Lembaga

Triwulan I

Rencana Realisasi gap % dev

Badan Pemeriksa Keuangan (004) 1.676.039 3.175.832.484 1.499.793.484 89,48%

Mahkamah Agung (005) 10.753.514 11.569.927.532 816.413.532 7,59%

Kejaksaan RI (006) 7.173.361 7.974.246.388 800.885.388 11,16%

Pertahanan (012) 73.462.960 78.211.673.250 4.748.713.250 6,46%

Hukum dan HAM (013) 24.531.431 21.552.538.263 2.978.892.737 12,14%

Komunikasi & Informatika (059) 936.651 1.286.059.313 349.408.313 37,30%

Polri (060) 63.523.244 106.750.498.440 43.227.254.440 68,05%

Badan Narkotika Nasional (066) 750.969 1.994.722.037 1.243.753.037 165,62%

Komisi Pemilihan Umum (076) 2.618.400 3.303.539.966 685.139.966 26,17%

BPKP (089) 3.569.841 6.615.806.020 3.045.965.020 85,32%

BAWASLU (115) 326.364 409.868.403 83.504.403 25,59%

Sektor Polhukkam 189.322.774 242.844.712.096 53.521.938.096 28,27%

Rata-rata deviasi Rencana Penarikan Dana pada Halaman III DIPA berdasarkan

jenis belanjanya ada pada jenis Belanja Barang, di mana deviasinya mencapai

128,48 persen. Penarikan dana terkait dengan Belanja Pegawai relatif akurat

dengan tingkat deviasi sebesar 19,93 persen. Untuk Belanja Modal, didapati

deviasi Renacan Penarikan Dana yang cukup tinggi, yaitu 64,75 persen.

Tabel 8 Deviasi Jenis Belanja Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No Jenis Belanja Triwulan I

Rencana Realisasi gap %

Deviasi

1 Belanja Pegawai (51) 150.034.993 179.933.691.385 29.898.698.385 19,93%

2 Belanja Barang (52) 25.390.656 58.012.476.738 32.621.820.738 128,48%

3 Belanja Modal (53) 13.897.125 4.898.543.973 8.998.581.027 64,75%

Sektor Polhukkam 189.322.774 242.844.712.096 53.521.938.096 28,27%

2.2.1.4. Revisi Anggaran

Untuk lingkup Sektor Polhukkam selama Triwulan I, terdapat 33 revisi dari

Eselon I satker yang disahkan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), yang terinci

atas 27 revisi satker di lingkup Polri, 1 revisi satker di lingkup Mahkamah

Agung, 1 satker di lingkup Kementerian Hukum dan Ham, dan 4 revisi satker di

lingkup Komisi Pemilihan Umum.

Page 24: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

15 | isi EPA

Tabel 9 Revisi Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA) Revisi DJA

Revisi Kanwil Jml

Rev1 Rev2 Rev3

1 Badan Pemeriksa Keuangan (004) - - - - -

2 Mahkamah Agung (005) 1 - 5 2 8

3 Kejaksaan RI (006) - - - - -

4 Pertahanan (012) - - - - -

5 Hukum dan HAM (013) 1 - 12 1 14

6 Komunikasi & Informatika (059) - - - - -

7 Polri (060) 27 3 2 15 47

8 Badan Narkotika Nasional (066) - - 2 - 2

9 Komisi Pemilihan Umum (076) 4 - - - 4

10 BPKP (089) - - - - -

11 BAWASLU (115) - - 1 - 1

Sektor Polhukkam 33 3 22 18 76

Terdapat 43 revisi yang disahkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan selama

Triwulan I di lingkup Sektor Polhukkam. Revisi tersebut dikelompokkan dalam

tiga jenis, yaitu:

1) Revisi yang mengakibatkan penambahan/pengurangan pagu anggaran

Terdapat 3 revisi yang berupa penambahan pagu anggaran DIPA TA 2016

untuk 3 satker, dengan rincian sebagai berikut:

No Satker Nilai Revisi Keterangan

1. Polres Karimun

(641017)

Rp.1.066.944.300 Sisa dana Hibah Pilkada 2015 yang

digunakan untuk penyelesaian

kegiatan di TA 2016

2. Polres Natuna

(654823)

Rp.1.743.029.500 Sisa dana Hibah Pilkada 2015 yang

digunakan untuk penyelesaian

kegiatan di TA 2016

3. Polres Bintan

(665815)

Rp.1.515.709 Sisa dana Hibah Pilkada 2015 yang

digunakan untuk penyelesaian

kegiatan di TA 2016

Jumlah Rp.4.325.682.800

2) Revisi pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap

Terdapat 22 revisi pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran

tetap, yang dilakukan dalam keluaran (output) yang sama maupun antara

keluaran (output). Revisi ini paling banyak diajukan oleh satker-satker di

lingkup Kementerian Hukum dan Ham (BA 013).

3) Revisi karena kesalahan administrasi

Revisi karena kesalahan administrasi total sejumlah 18 revisi di Triwulan I,

dengan pengajuan terbanyak dari satker-satker di lingkup POLRI (BA 060)

berupa revisi akun persediaan untuk menyesuaikan dengan kaidah akuntansi.

Page 25: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

16 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

2.2.1.5. Pengelolaan Uang Persediaan

Selama Triwulan I, terdapat 99 satker yang mengajukan UP dan TUP di lingkup

Sektor Polhukkam, yang pertanggungjawabannya telah dilaksanakan secara

tepat waktu, atau tidak ada GUP yang terlambat. Terdapat beberapa satker di

lingkup Kejaksaan Agung yang mengajukan UP dengan sumber dana PNBP,

selain UP dari sumber dana Rupiah Murni (RM).

Tabel 10 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No Uraian Satker UP TUP

GUP PTUP

Jumlah Tepat Waktu

Total Tepat Waktu

1 BPK (004) 350 - 350 2 - -

2 Mahkamah Agung(005) 552.175 - 551.195 19 - -

3 Kejaksaan (006) 546.845 537.886 546.845 9 - -

4 Pertahanan (012) 83.895 - - - - -

5 Hukum&HAM (013) 2.290 - 2 27 - -

6 Kominfo(059) 275 - 275 1 - -

7 Polri (060) 4.179.700 - 4.179.700 27 - -

8 BNN (066) 750 - 750 4 - -

9 KPU (076) 425 - 425 8 - -

10 BPKP (089) 400 - 400 1 - -

11 Bawaslu (115) 50 - 50 1 - -

Sektor Polhukkam 9.902.615 537.886 9.527.740 99 - -

2.2.1.6. Manajemen Komitmen

Selama Triwulan I, terdapat 78 kontrak Belanja Barang yang diajukan oleh

satker di Sektor Polhukkam dengan kontrak yang telah terealisasi sebesar 60

kontrak. Untuk Belanja Modal, terdapat 13 kontrak yang didaftarkan dengan

realisasi pada 5 kontrak.

Page 26: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

17 | isi EPA

Tabel 11 Data Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Kontrak Belanja Barang Kontrak Belanja Modal Penyampaian ADK Kontrak

Jml Nilai* Jml

Realisasi Realisasi* Jml Nilai*

Jml Realisa

si Realisasi * Tepat Telat Total

1 BPK (004) 2 946 1 162 - - - - - 2 2

2 Mahkamah Agung(005) - - - - 4 431 2 148 1 3 4

3 Kejaksaan (006) - - - - - - - - - - -

4 Pertahanan(012) 6 614.313 6 614.313 - - - - 4 2 6

5 Hukum&HAM (013) 24 16.172.965 13 3.405.552 7 1.150.798 2 561.184 13 18 31

6 Kominfo(059) 5 555 4 450 - - - - 4 1 5

7 Polri (060) 35 44.295 33 8.882.591 - - - - - 35 35

8 BNN (066) 4 329 1 100 - - - - 1 3 4

9 KPU (076) 1 1 1 1 - - - - - 1 1

10 BPKP (089) - - - - 2 19.737 1 3.864 - 2 2

11 Bawaslu (115) 1 0 1 1 - - - - - 1 1

Sektor Polhukkam 78 63.172.407 60 13.874.679 13 21.318.748 5 4.573.316 23 68 91

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN

Terkait dengan ketepatan waktu penyampaian Arsip Data Komputer (ADK)

Kontrak, terdapat 23 kontrak yang ADKnya disampaikan secara tepat waktu, dan

68 kontrak yang ADKnya disampaikan terlambat atau melebihi batas waktu lima

hari kerja sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

190/PMK.05/2012.

2.2.1.7. Dana Blokir APBN

Dalam Triwulan I, total blokir anggaran untuk Sektor Polhukkam adalah sebesar

Rp7.758.630 untuk Belanja Barang, dan Rp.20.117.006.

Tabel 12 Dana Blokir APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No

Kementerian Negara/

Lembaga (BA)

Jumlah Blokir

Keterangan Belanja Barang

Belanja Modal

1 Kementerian Hukum

dan Ham (013)

- 19.316.206 Satker Kanim Belakang Padang (408128) blokir

sejumlah Rp.7,652,456,000 terkait pekerjaan

pembangunan gedung dan bangunan.

Satker Kanim Tarempa (409020) blokir total

sejumlah Rp.8,928,465,000 untuk renovasi

kantor, pagar, dan plafon.

Satker Rudenim Pusat di Tpi (677181) blokir

total sejumlah Rp.2,735,285,000 terkait

pembangunan rumah dinas.

Page 27: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

18 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

No

Kementerian Negara/

Lembaga (BA)

Jumlah Blokir

Keterangan Belanja Barang

Belanja Modal

2 Kementerian

Komunikasi dan

Informatika (059)

1.660.130 800.800 Satker Balmon Spektrum Frekuensi Radio Kelas

II Batam (653970) blokir Rp.800,800,000

terkait pengembangan aula (Belanja Modal) dan

Rp.1,660,130,000 terkait Biaya Mobilisasi

Capaian Target PNBP (Belanja Barang).

3 Kepolisian Negara

Republik

Indonesia (060)

6.098.500 - Blokir 7 satker terkait kegiatan pengamanan

objek vital Rp. 5,938,875,000 (Polres Tpi,

Polres Karimun, Polresta Barelang, Polres

Natuna, Polres Bintan, Polres Lingga, dan

Ditpamobvit Polda Kepri) dan 1 satker tekait

kegiatan pembinaan potensi keamanan Rp.

159,625,000 (Ditbinmas Polda Kepri).

Sektor Polhukkam 7.758.630 20.117.006

Blokir anggaran untuk kegiatan dengan sumber dana PNBP ini akan dibuka

apabila target PNBP telah tercapai dan telah diterbitkan pengaturan mengenai

batas maksimum pencairan dana DIPA PNBP pada masing-masing Kementerian

telah diterbitkan.

2.2.1.8. Proyek-Proyek Strategis

Untuk Sektor Polhukkam, proyek strategis selama Triwulan I teridentifikasi ke

dalam 4 kategori, yaitu:

Tabel 13 Proyek Strategis APBN Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No Jenis Proyek Pagu Kontrak Realisasi Tw I

1 Tanah, Gedung, dan Bangunan K/L 65.369.629 20.213.641 3.863.698

2 Peralatan/Mesin Operasional 3.902.862 3.601.152 1.943.144.100

3 Persediaan 56.764.390 35.257.944.720 5.835.292.529

4 Lain-Lain 1.891.989 - -

Sektor Polhukkam 127.928.870 59.072.737.720 11.642.134.629

2.2.2. Sektor Perekonomian

Sektor perekonomian terdiri dari dua belas Bagian Anggaran (BA). BA tersebut

antara lain Kementerian Keuangan (BA015), Kementerian Keuangan (BA018),

Kementerian Perhubungan (BA022), Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan (BA029), Kementerian Kelautan dan Perikanan (BA032),

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BA033), Badan Pusat

Page 28: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

19 | isi EPA

Statistik (BA054), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (BA056), Badan POM

(BA063), Badan Meteorologi dan Geofisika (BA075), BNP2TKI (BA104) dan

Badan SAR Nasional (BA107). Dalam sektor ini hanya terdiri dari jenis

kewenangan kantor pusat dan kantor daerah.

2.2.2.1. Perkembangan Alokasi Dana

Perkembangan pagu anggaran untuk Sektor Perekonomian selama Triwulan I

adalah sebagai berikut:

Tabel 14 Pagu APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

Kementerian Negara/Lembaga Januari* Februari* Maret*

DIPA Pagu DIPA Pagu DIPA Pagu

Keuangan (015) 22 422,483,612 22 422,483,612 22 422,483,612

Pertanian (018 4 32,290,538 4 32,290,538 4 32,290,538

Perhubungan (022) 16 716,144,357 16 716,144,357 16 716,144,357

Lingkungan & Kehutanan (029) 2 21,275,116 2 21,275,116 2 21,275,116

Kelautan dan Perikanan (032) 3 43,213,564 3 43,213,564 3 43,213,564

Pekerjaan Umum dan Pera (033) 12 953,135,247 12 953,135,247 12 953,135,247

Badan Pusat Statistik (054) 8 62,565,670 8 62,565,670 8 62,565,670

Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 8 58,393,927 8 58,393,927 8 58,393,927

Badan POM (063) 1 16,405,682 1 16,405,682 1 16,405,682

BMKG (075) 6 10,999,241 6 10,999,241 6 10,999,241

BNP2 TKI (104) 1 6,703,247 1 6,703,247 1 6,703,247

Badan SAR Nasional (107) 1 19,323,280 1 19,323,280 1 19,323,280

JUMLAH 84 2,362,933,481 84 2,362,933,481 84 2,362,933,481

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN

Alokasi dana pada seluruh Kementerian Negara/Lembaga Sektor Perekonomian

di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.2.362,93 miliar.

Dalam triwulan I ini tidak terjadi perubahan alokasi dana, alokasi masih tetap

seperti pagu pada awal tahun. Alokasi terbesar diperuntukkan untuk

menjalankan kegiatan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

rakyat. Dalam sektor ini terdapat 84 DIPA untuk menjalankan kegiatan sektor

Perekonomian.

2.2.2.2. Perkembangan Realisasi Belanja

Realisasi anggaran selama triwulan I-2016 pada sektor perekonomian di

Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp265,93 miliar dengan penyerapan 11,25

persen. Selama triwulan I, realisasi terbesar terjadi pada bulan Februari.

Realisasi selama triwulan I sangat dipengaruhi oleh realisasi dari Kementerian

Page 29: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

20 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Keuangan dengan

kontribusi terhadap realisasi triwulan I masing-masing sebesar 36,69 persen

27,83 persen dan 19,16 persen.

Tabel 15 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Pagu (dalam ribuan

Rupiah)

Realisasi

Januari Februari Maret Triwulan

I

1 Keuangan (015) 422,483,612 2.03% 4.12% 5.91% 12.06%

2 Pertanian (018 32,290,538 4.26% 9.34% 7.05% 20.66%

3 Perhubungan (022) 716,144,357 0.98% 5.94% 3.42% 10.34%

4 Lingkungan & Kehutanan (029) 21,275,116 3.45% 5.14% 4.07% 12.66%

5 Kelautan dan Perikanan (032) 43,213,564 2.98% 4.89% 7.07% 14.94%

6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 953,135,247 5.10% 3.27% 2.71% 11.07%

7 Badan Pusat Statistik (054) 62,565,670 2.45% 4.06% 4.83% 11.34%

8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 58,393,927 1.58% 3.11% 5.31% 10.00%

9 Badan POM (063) 16,405,682 1.38% 3.53% 3.27% 8.18%

10 BMKG (075) 10,999,241 3.68% 7.90% 8.36% 19.94%

11 BNP2 TKI (104) 6,703,247 0.77% 2.68% 4.53% 7.98%

12 Badan SAR Nasional (107) 19,323,280 2.66% 6.17% 4.51% 13.34%

Sektor Perekonomian 2,362,933,481 3.01% 4.42% 3.82% 11.25%

Sumber: OM Span

Berdasarkan penyerapan, Kementerian Pertanian dan BMKG merupakan K/L

dengan penyerapan tertinggi sedangkan BNP2TKI dan BPOM merupakan K/L

dengan penyerapan terendah (penyerapan di bawah 10 persen).

Jenis Belanja Pagu* Realisasi* %

51 Belanja Pegawai 280,917.95 58,428.91 20.80%

52 Belanja Barang 852,979.85 87,976.62 10.31%

53 Belanja Modal 1,229,035.68 119,522.18 9.72%

57 Bantuan Sosial 2,362,933.48 265,927.71 11.25%

59 Belanja Lain-Lain 280,917.95 58,428.91 20.80%

852,979.85 87,976.62 10.31%

*dalam jutaan Rupiah Sumber: Kanwil DJPB

2.2.2.3. Deviasi Halaman III DIPA

Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan

realisasi pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I-2016, diperoleh rata-

rata tingkat ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi

berkisar 190,82 persen.

Page 30: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

21 | isi EPA

Tabel 16 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA) Deviasi

Januari Februari Maret Twulan I

1 Keuangan (015) 4.96% 24.20% 27.80% 56.96%

2 Pertanian (018 114.89% 208.78% 63.78% 387.45%

3 Perhubungan (022) 28.70% 97.77% 16.33% 142.79%

4 Lingkungan & Kehutanan (029) 57.26% 65.67% 6.50% 129.43%

5 Kelautan dan Perikanan (032) 39.77% 46.47% 58.02% 144.27%

6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 916.59% 6.80% 30.81% 954.20%

7 Badan Pusat Statistik (054) 11.20% 7.71% 0.21% 19.13%

8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 17.17% 10.41% 21.92% 49.50%

9 Badan POM (063) 18.08% 15.59% 23.05% 56.72%

10 BMKG (075) 23.55% 103.10% 70.64% 197.30%

11 BNP2 TKI (104) 53.68% 0.64% 12.23% 66.55%

12 Badan SAR Nasional (107) 13.82% 92.23% 1.69% 107.74%

Sektor Perekonomian 140.26% 41.97% 8.59% 190.82%

Sumber: PA Perbendaharaan

Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Januari dengan kecenderungan

mengalami penurunan deviasi tiap bulannya. Hal ini mengindikasikan bahwa

rencana yang dibuat belum sesuai dalam pelaksanaannya namun terus

mengalami perbaikan perencanaan.

2.2.2.4. Revisi Anggaran

Selama triwulan I-2016 telah terjadi revisi sebanyak 47 revisi. Dari total revisi

yang telah disetujui, 85,11 persen merupakan revisi kewenangan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan. Revisi yang dilakukan selama triwulan I sebagian besar merupa

kan revisi yang bersifat administratif.

Tabel 17 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA) Revisi DJA

Revisi Kanwil DJPb Triwulan I a* b* c* Kanwil

1 Keuangan (015) - - 4 7 11 11

2 Pertanian (018 - - - 2 2 2

3 Perhubungan (022) 1 - 1 9 10 11

4 Lingkungan & Kehutanan (029) - - 1 - 1 1

5 Kelautan dan Perikanan (032) - - - 2 2 2

6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 6 - - - - 6

7 Badan Pusat Statistik (054) - 8 - - 8 8

8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) - - - 2 2 2

9 Badan POM (063) - - - - - -

10 BMKG (075) - - - 4 4 4

11 BNP2 TKI (104) - - - - - -

12 Badan SAR Nasional (107) - - - - - -

Sektor Perekonomian 7 8 6 26 40 47

Page 31: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

22 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

*a:perubahan pagu; *b:geser antar output; *c:administrasi Sumber: Kanwil DJPB Prov.Kepri

2.2.2.5. Pengelolaan Uang Persediaan

Selama triwulan I-2016, jumlah UP telah diajukan Ganti Uang Persediaan

(GUP) sebanyak 201 kali sedangkan jumlah Tambahan Uang Persediaan (TUP)

telah diajukan Penggangtian Tambahan Uang Persediaan (PTUP) sebanyak 10

kali. Seluruh pengajuan dilakukan tanpa terdapat keterlambatan.

Tabel 18 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA) Uang Persediaan Tambahan UP Ketepatan

Waktu Ribu Rupiah GUP Tepat Ribu Rupiah PTUP Tepat

1 Keuangan (015) 3,819,900 62 62 - - - 100%

2 Pertanian (018 700,000 13 13 - - - 100%

3 Perhubungan (022) 2,513,696 35 35 - 10 10 100%

4 Lingkungan & Kehutanan (029) 1,082,700 7 7 - - - 100%

5 Kelautan dan Perikanan (032) 576,000 6 6 - - - 100%

6 Pekerjaan Umum dan Pera (033) 1,175,000 21 21 - - - 100%

7 Badan Pusat Statistik (054) 400,000 26 26 3,211,650 - - 100%

8 Agraria & Tata Ruang/BPN (056) 910,000 14 14 - - - 100%

9 Badan POM (063) 300,000 2 2 239,221 - - 100%

10 BMKG (075) 260,000 10 10 - - - 100%

11 BNP2 TKI (104) 120,000 2 2 - - - 100%

12 Badan SAR Nasional (107) 250,000 3 3 - - - 100%

Sektor Perekonomian 12,107,296 201 201 3,450,871 10 10 100%

Sumber: OM Span

2.2.2.6. Manajemen Komitmen

Pelaksanaan kegiatan selama triwulan I-2016 dalam tiga jenis belanja telah

dikontrakkan sebanyak 328 kontrak senilai Rp785,67 miliar dengan realisasi

sebesar Rp46,10 miliar. Jumlah kontrak terbanyak pada belanja barang

sedangkan nilai kontrak terbesar pada belanja modal.

Page 32: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

23 | isi EPA

Tabel 19 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Bagian Anggaran Kontrak Belanja Barang* Kontrak Belanja Modal*

Kontrak Belanja Lain-Lain*

Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi

1 Keuangan (015) 37 68,159,505 12,139,418 17 3,597,998 1,108,569 - - - 2 Pertanian (018 2 203,693 99,695 13 1,564,936 1,357,976 - - - 3 Perhubungan (022) 56 130,060,641 32,131,174 17 18,438,144 4,614,850 - - - 4 Lingkungan&Kehutanan (029) 2 238,750 43,200 - - - - - - 5 Kelautan & Perikanan (032) 2 143,000 - 10 1,635,416 1,390,228 - - - 6 Pekerjaan Umum &Pera (033) 84 26,420,065 8,129,227 73 533,903,292 90,075,356 - - - 7 Badan Pusat Statistik(054) - - - 4 294,237 294,237 - - - 8 Agraria & Tata Ruang (056) 1 200,000 200,000 - - - - - - 9 Badan POM (063) 1 199,956 16,663 - - - - - - 10 BMKG (075) 1 53,000 26,500 4 286,406 137,100 - - - 11 BNP2 TKI (104) 1 55,000 55,000 1 89,950 89,950 - - - 12 Badan SAR Nasional (107) 2 129,234 129,234 0 - - - - -

Sektor Kesejahteraan Rakyat 189 225,862,844 52,970,112 139 559,810,378 99,068,266 - - -

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.2.7. Proyek-Proyek Strategis

Proyek strategis sektor perekonomian mencapai Rp1.190,41 miliar dengan

Rp706,92 miliar telah dikontrakkan dan telah direalisasikan Rp161,81 miliar.

Tabel 20 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Jenis Proyek Pagu* Kontrak* Realisasi*

1 Gedung 134,131,204 93,082,992 53,548,849

2 Jalan Jembatan 416,403,180 280,164,902 56,079,630

3 Pelabuhan Laut 214,029,983 18,181,524 2,527,779

4 Bandar Udara 110,966,223 103,715,303 20,743,061

5 Sumberdaya Air 314,880,141 211,771,083 28,913,061

TOTAL 1,190,410,731 706,915,804 161,812,379

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.2.8. Blokir Anggaran

Terdapat dana blokir pada sektor ini sebesar Rp42,38 miliar. Bolkir tersebut

terdapat pada Kementerian Perhubungan dan kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat.

Page 33: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

24 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 21 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Bagian Anggaran Jumlah Blokir*

Keterangan Barang Modal

1 Kementerian Perhubungan (022) - 30,601,471 KSOP TgPinang–Pemb.Faspel Laut

Dompak

KSOP Tg.Pinang – Pemb. Faspel

laut Tanjung Mocoh

KSOP Pulau Sambu - Rehab Gedung

KSOP Tg.Balai - Pengadaan AC

UPP Tg. Uban - Tunj Beras PNS

UPP Tarempa – Pemb. Faspel Subi

UPP Tg. Batu Kundur - Perjalanan

2 Kementerian PUPR (033) - 11,780,315 Peningkatan Kualitas Permukiman

BLM

BLM P2KP Kota

Pemb.Infrastruktur TPS3R Kab

Bintan

Pemb.Infrastruktur TPS3R Kota

Batam

Sektor Kesejahteraan Rakyat 42,381,786

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.3. Sektor Kesejahteraan Rakyat

Sektor kesejahteraan rakyat terdiri dari delapan Bagian Anggaran (BA). BA

tersebut antara lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BA023),

Kementerian Kesehatan (BA024), Kementerian Agama (BA025), Kementerian

Riset dan Pendidikan Tinggi (BA042), Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BA068), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan

Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam BA112), Radio Republik

Indonesia (BA116), dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas Batam (Dewan Kawasan BBK BA999). Dalam sektor ini

hanya terdiri dari jenis kewenangan kantor pusat dan kantor daerah.

2.2.3.1. Perkembangan Alokasi Dana

Alokasi dana pada seluruh Kementerian Negara/Lembaga Sektor Kesejahteraan

Rakyat di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.1.664,27

miliar. Dalam triwulan I ini terjadi perubahan alokasi seiring perubahan

kebutuhan dan kebijakan Kementerian Negara/Lembaga.

Page 34: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

25 | isi EPA

Gambar 6 Pagu DIPA Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

Sumber: OM SPAN

Tidak terjadi perubahan alokasi dana sehingga pagu anggaran untuk sektor ini,

alokasi masih tetap seperti pagu pada awal tahun. Alokasi terbesar

diperuntukkan untuk menjalankan kegiatan pada BP Batam (BA112). Dalam

sektor ini terdapat 90 DIPA untuk menjalankan kegiatan sektor kesejahteraan

rakyat dengan 80 persen dari total DIPA tersebut untuk Kementerian Agama.

2.2.3.2. Perkembanagan Realisasi Belanja

Realisasi anggaran selama triwulan I-2016 pada sektor kesejahteraan rakyat di

Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp164,87 miliar dengan penyerapan 9,91

persen. Selama triwulan I, realisasi terbesar terjadi pada bulan Maret. Realisasi

selama triwulan I sangat dipengaruhi oleh realisasi dari BP Batam (BA112) dan

Kementerian Agama (BA025) dengan kontribusi terhadap realisasi triwulan I

masing-masing sebesar 65,20 persen dan 15,37 persen.

Tabel 22 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Pagu (dalam ribuan

Rupiah)

Realisasi

Januari Februari Maret Triwulan

I

1 Pendidikan dan Kebudayaan (023) 52,474,238 0.56% 1.76% 3.64% 5.95%

2 Kesehatan (024) 142,049,767 0.95% 3.22% 3.52% 7.68%

3 Kemenag (025) 253,287,471 1.55% 3.39% 5.07% 10.01%

4 Ristek dan Dikti (042) 90,460,201 2.14% 4.72% 5.50% 12.36%

5 BKKBN (068) 27,013,457 1.25% 3.45% 5.53% 10.24%

6 BP Batam (112) 1,005,355,506 0.44% 0.00% 10.25% 10.69%

7 RRI (116) 14,643,450 2.53% 5.47% 6.68% 14.68%

8 DK BBK (999) 78,986,496 0.00% 0.00% 2.42% 2.42%

Sektor Kesejahteraan Rakyat 1,664,270,586 0.76% 1.21% 7.94% 9.91% Sumber: OM Span

BA0233.15%

BA0248.54%

BA02515.22%BA042

5.44%

BA0681.62%

BA11260.41%

BA1160.88%

BA9994.75%

Other5.66%

BA023 3 satker BA024 6 satker BA025 72 satker BA042 3 satker BA068 1 satker BA112 1 satker BA116 3 satker BA999 1 satker

Page 35: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

26 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Berdasarkan penyerapan, RRI dan Kementerian Ristek dan Dikti merupakan

K/L dengan penyerapan tertinggi sedangkan Dewan Kawasan BBK,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Kesehatan

merupakan K/L dengan penyerapan terendah (penyerapan di bawah 10 persen).

Jenis Belanja Pagu* Realisasi* %

51 Belanja Pegawai 204,927.09 26,835.22 13.10%

52 Belanja Barang 1,063,390.53 133,937.17 12.60%

53 Belanja Modal 314,954.42 2,189.55 0.70%

57 Bantuan Sosial 2,012.05 - 0.00%

59 Belanja Lain-Lain 78,986.50 1,911.63 2.42%

1,664,270.59 164,873.57 9.91%

*dalam jutaan Rupiah Sumber: PA Perbendaharaan

2.2.3.3. Deviasi Halaman III DIPA

Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan

realisasi pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I-2016, diperoleh rata-

rata tingkat ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi

berkisar 70,13 persen.

Tabel 23 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA)

Deviasi

Januari Februari Maret Triwulan

I

1 Pendidikan dan Kebudayaan (023) 48.84% 36.47% 11.74% 25.60%

2 Kesehatan (024) 46.65% 9.59% 15.26% 19.68%

3 Kemenag (025) 59.61% 23.13% 6.18% 26.70%

4 Ristek dan Dikti (042) 5.77% 43.39% 11.55% 20.31%

5 BKKBN (068) 26.40% 29.41% 37.67% 32.77%

6 BP Batam (112) 44.00% 100% 176.83% 135.30%

7 RRI (116) 3.39% 68.40% 35.44% 38.25%

8 DK BBK (999) 100% 100% 93.94% 97.98%

Sektor Kesejahteraan Rakyat 58.09% 60.39% 82.12% 70.13%

Sumber: PA Perbendaharaan

Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Maret dengan kecenderungan

mengalami peningkatan deviasi tiap bulannya. Terjadinya deviasi ini

mengindikasikan bahwa rencana yang dibuat belum sesuai dalam

pelaksanaannya. Dari delapan K/L, terdapat dua K/L yang mengalami perbaikan

perencanaan dengan semakin menurunnya deviasi tiap bulan, yaitu Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama.

Page 36: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

27 | isi EPA

2.2.3.4. Revisi Anggaran

Selama triwulan I-2016 telah terjadi revisi sebanyak 29 revisi. Dari total revisi

yang telah disetujui, seluruhnya merupakan revisi kewenangan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan. Revisi yang dilakukan selama triwulan I sebagian besar merupa

kan revisi yang bersifat administratif.

Tabel 24 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA) Revisi DJA

Revisi Kanwil DJPb Triwulan I a* b* c* Kanwil

1 Pendidikan dan Kebudayaan (023) - - - - - -

2 Kesehatan (024) - - - 3 3 3 3 Kemenag (025) - - 1 23 24 24 4 Ristek dan Dikti (042) - 1 - 1 2 2 5 BKKBN (068) - - - - - - 6 BP Batam (112) - - - - - - 7 RRI (116) - - - - - - 8 DK BBK (999) - - - - - -

Sektor Kesejahteraan Rakyat - 1 1 27 29 29

*a:perubahan pagu; *b:geser antar output; *c:administrasi Sumber: Kanwil DJPB Prov.Kepri

2.2.3.5. Pengelolaan Uang Persediaan

Selama triwulan I-2016, jumlah UP telah diajukan Ganti Uang Persediaan

(GUP) sebanyak 149 kali sedangkan jumlah Tambahan Uang Persediaan (TUP)

telah diajukan Penggangtian Tambahan Uang Persediaan (PTUP) sebanyak 10

kali. Seluruh pengajuan dilakukan tanpa terdapat keterlambatan.

Tabel 25 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Uang Persediaan Tambahan UP Ketepatan Waktu

Ribu Rupiah GUP Tepa

t Ribu Rupiah PTUP

Tepat

1 Pendidikan dan Kebudayaan (023) 275,000 8 8 - - - 100%

2 Kesehatan (024) 1,680,000 17 17 - - - 100%

3 Kemenag (025) 3,457,000 102 102 552,703 10 10 100%

4 Ristek dan Dikti (042) 1,599,999 6 6 - - - 100%

5 BKKBN (068) 500,000 3 3 - - - 100%

6 BP Batam (112) - - - - - - 100%

7 RRI (116) 520,000 9 9 - - - 100%

8 DK BBK (999) 499,990 4 4 - - - 100%

Sektor Kesejahteraan Rakyat 8,531,989 149 149 552,703 10 10 100%

Sumber: OM Span

Page 37: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

28 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

2.2.3.6. Manajemen Komitmen

Pelaksanaan kegiatan selama triwulan I-2016 dalam tiga jenis belanja telah

dikontrakkan sebanyak 58 kontrak senilai Rp69,58 miliar dengan realisasi

sebesar Rp4,03 miliar. Jumlah kontrak terbanyak pada belanja barang sedangkan

nilai kontrak terbesar pada belanja modal.

Tabel 26 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Bagian Anggaran Kontrak Belanja Barang* Kontrak Belanja Modal*

Kontrak Belanja Lain-Lain*

Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi

1 Dikbud (023) 2 194,610 194,610 1 118,520 118,520 - - - 2 Kesehatan (024) 15 4,137,954 504,606 8 2,916,998 1,432,600 - - - 3 Kemenag (025) 6 445,986 380,986 1 89,750 89,750 - - - 4 Ristek Dikti (042) 8 2,278,680 834,374 2 239,377 59,500 - - - 5 BKKBN (068) 2 417,450 417,450 - - - - - - 6 BP Batam (112) - - - 3 57,783,144 - - - - 7 RRI (116) - - - - - - - - - 8 DK BBK (999) - - - - - - 10 979,480 -

Sektor Kesejahteraan Rakyat 33 7,474,681 2,332,026 15 61,147,790 1,700,370 10 979,480 -

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.3.7. Proyek-Proyek Strategis

Proyek strategis sektor kesejahteraan rakyat mencapai Rp244,72 miliar dengan

Rp1,22 miliar telah dikontrakkan dan telah direalisasikan.

Tabel 27 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Jenis Proyek Pagu* Kontrak* Realisasi*

1 Alat Kesehatan 17,935,828

2 Sarana Kesehatan & Kendaraan Dukungan Kesehatan 41,450,025 1,221,000 1,221,000

3 Gedung Bangunan 6,192,104

4 Peralatan Pendidikan 6,649,539

5 Dermaga 113,473,825

6 Jalan dan Jembatan 58,357,228

7 Film Dokumenter Keagamaan 660,837

TOTAL 244,719,386 1,221,000 1,221,000

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.3.8. Blokir Anggaran

Terdapat dana blokir pada sektor ini sebesar Rp45,29 miliar. Blokir tersebut

terdapat pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian

Kesehatan, dan Kementerian Agama.

Page 38: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

29 | isi EPA

Tabel 28 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Bagian Anggaran Jumlah Blokir*

Keterangan Barang Modal

1 Pendidikan dan Kebudayaan(023) 18,231,065 - Sewa Mobil Operasional

- 17,549,165 Pembangunan Gedung, Parkir,

dan Pengadaan kendaraan dinas

2 Kesehatan (024) 1,736,361 - diklat,surveilan,penelitian

tenaga pendidik

- 7,485,773

3 Kemenag (025) 285,000 - Pengadaan kendaraan dinas

Sektor Kesejahteraan Rakyat 20,252,426 25,034,938

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.4. Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan terdiri dari dua puluh satu (21)

Bagian Anggaran (BA). BA tersebut merupakan pemberi kewenangan kepada

satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) untuk melaksanakan kegiatan di

Provinsi Kepulauan Riau. Kewenangan yang diberikan dalam hal kewenangan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

2.2.4.1. Perkembangan Alokasi Dana

Perkembangan pagu anggaran untuk sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan

selama Triwulan I adalah sebagai berikut:

Kementerian Negara/Lembaga Januari* Februari* Maret*

DIPA Pagu DIPA Pagu DIPA Pagu

Dalam Negeri (010) 17 16,669,416 17 16,669,416 17 16,669,416

Pertanian (018) 11 29,598,539 11 31,899,081 11 28,623,619

Perindustrian (019) 2 4,126,000 2 4,126,000 2 4,126,000

Dikbud (023) 3 13,276,166 3 13,276,166 4 13,943,672

Kesehatan (024) 6 45,843,727 6 45,843,727 6 45,843,727

Ketenagakerjaan (026) 6 11,995,486 6 11,995,486 6 11,995,486

Sosial (027) 4 14,601,740 4 14,601,740 4 14,601,740

LH dan Kehutanan (029) 2 4,189,025 2 4,189,025 2 4,189,025

Kelautan dan Perikanan (032) 14 60,963,425 14 60,963,425 14 60,963,425

Kemenpu Pera (033) 1 7,162,337 1 7,162,337 1 7,162,337

Pariwisata (040) 1 5,493,000 1 5,493,000 1 5,493,000

Koperasi dan PKM (044) 1 2,688,512 1 2,688,512 1 2,688,512

Kemen PPN (055) 1 955,291 1 955,291 1 955,291

ATR/BPN (056) 2 3,543,062 2 3,543,062 2 3,436,192

Perpustakaan Nasional (057) 1 338,877 1 338,877 1 338,877

BKPM (065) 1 627,413 1 627,413 1 627,413

Desa, PDT & Trans (067) 3 11,361,649 3 10,520,489 3 10,520,489

Page 39: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

30 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Kementerian Negara/Lembaga Januari* Februari* Maret*

DIPA Pagu DIPA Pagu DIPA Pagu

Arsip Nasional (087) 1 342,514 1 342,514 1 342,514

Perdagangan (090) 2 1,939,603 2 1,939,603 2 1,939,603

Kemenpora (092) 1 6,778,629 1 6,778,629 1 6,778,629

BNP Perbatasan (111) - - - - 1 1,000,000

JUMLAH 80 242,494,411 80 243,953,793 82 242,238,967

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OMSPAN

Alokasi dana pada seluruh Kementerian Negara/Lembaga Sektor dekonsentrasi

dan tugas pembantuan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2016

sebesar Rp.242,49 miliar. Dalam triwulan I ini terjadi perubahan alokasi dana,

penambahan alokasi terjadi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

BNP Perbatasan karean adanya penambahan DIPA. Alokasi terbesar

diperuntukkan untuk menjalankan kegiatan pada Kementerian kelautan dan

Perikanan. Dalam sektor ini terdapat 82 DIPA untuk menjalankan kegiatan

sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

2.2.4.2. Perkembangan Realisasi Belanja

Realisasi anggaran selama triwulan I-2016 pada sektor dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp10,04 miliar dengan

penyerapan 4,14 persen. Selama triwulan I, realisasi terbesar terjadi pada bulan

Februari. Realisasi selama triwulan I sangat dipengaruhi oleh realisasi dari

Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian

dengan kontribusi terhadap realisasi triwulan I masing-masing sebesar 43,85

persen 13,21 persen dan 12,40 persen.

Tabel 29 Pagu Realiasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Pagu (dalam ribuan

Rupiah)

Realisasi

Januari Februari Maret Triwulan

I

1 Dalam Negeri (010) 16,669,416 0.00% 0.00% 0.91% 0.91%

2 Pertanian (018) 28,623,619 0.00% 3.46% 0.89% 4.35%

3 Perindustrian (019) 4,126,000 0.00% 0.00% 1.62% 1.62%

4 Dikbud (023) 13,943,672 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

5 Kesehatan (024) 45,843,727 1.09% 5.48% 3.03% 9.60%

6 Ketenagakerjaan (026) 11,995,486 0.00% 0.80% 2.24% 3.04%

7 Sosial (027) 14,601,740 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

8 LH dan Kehutanan (029) 4,189,025 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

9 Kelautan dan Perikanan (032) 60,963,425 0.00% 0.00% 0.84% 0.84%

10 Kemenpu Pera (033) 7,162,337 0.00% 17.73% 0.79% 18.52%

Page 40: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

31 | isi EPA

11 Pariwisata (040) 5,493,000 0.00% 0.00% 7.26% 7.26%

12 Koperasi dan PKM (044) 2,688,512 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

13 Kemen PPN (055) 955,291 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

14 ATR/BPN (056) 3,436,192 0.00% 3.45% 5.42% 8.86%

15 Perpustakaan Nasional (057) 338,877 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

16 BKPM (065) 627,413 0.00% 0.00% 7.93% 7.93%

17 Desa, PDT & Trans (067) 10,520,489 0.00% 0.00% 10.87% 10.87%

18 Arsip Nasional (087) 342,514 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

19 Perdagangan (090) 1,939,603 0.00% 0.00% 3.90% 3.90%

20 Kemenpora (092) 6,778,629 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

21 BNP Perbatasan (111) 1,000,000 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Sektor 242,238,967 0.21% 2.06% 1.88% 4.14%

Sumber: OM Span

Berdasarkan penyerapan, Kementerian PUPR dan Kementerian Desa merupakan

K/L dengan penyerapan tertinggi dan masih terdapat sembilan K/L yang belum

melakukan realisasi sama sekali.

Jenis Belanja Pagu* Realisasi* %

52 Belanja Barang 231,218.16 8,816.91 3.81%

53 Belanja Modal 6,349.21 1,222.33 19.25%

57 Bantuan Sosial 4,671.60 - 0.00%

242,238.97 10,039.23 4.14%

*dalam jutaan Rupiah Sumber: PA Perbendaharaan

2.2.4.3. Deviasi Halaman III DIPA

Berdasarkan perbandingan antara perencanaan penarikan dana yang dibuat dan

realisasi pencairan dana yang dilaksanakan pada triwulan I-2016, diperoleh rata-

rata tingkat ketepatan antara rencana penarikan dana perbulan dengan realisasi

berkisar 38,83 persen.

Tabel 30 Pagu Realisasi APBN Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA)

Deviasi

Januari Februari Maret Triwulan

I

1 Dalam Negeri (010) 100.00% 100.00% 90.15% 92.33%

2 Pertanian (018) 100.00% 69.54% 75.16% 33.52%

3 Perindustrian (019) 100.00% 100.00% 54.70% 75.20%

4 Dikbud (023) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

5 Kesehatan (024) 18.51% 168.78% 15.37% 46.84%

6 Ketenagakerjaan (026) 100.00% 60.79% 37.31% 53.45%

7 Sosial (027) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

8 LH dan Kehutanan (029) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

9 Kelautan dan Perikanan (032) 100.00% 100.00% 76.64% 87.21%

Page 41: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

32 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

10 Kemenpu Pera (033) 100.00% 495.16% 80.42% 148.19%

11 Pariwisata (040) 100.00% 100.00% 102.77% 11.00%

12 Koperasi dan PKM (044) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

13 Kemen PPN (055) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

14 ATR/BPN (056) 100.00% 68.95% 51.29% 35.52%

15 Perpustakaan Nasional (057) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

16 BKPM (065) 100.00% 100.00% 121.49% 21.24%

17 Desa, PDT & Trans (067) 100.00% 100.00% 195.35% 61.68%

18 Arsip Nasional (087) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

19 Perdagangan (090) 100.00% 100.00% 8.96% 40.36%

20 Kemenpora (092) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

21 BNP Perbatasan (111) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

Sektor 76.10% 0.47% 51.21% 38.83%

Sumber: PA Perbendaharaan

Tingkat deviasi paling tinggi terjadi pada bulan Januari. Hal ini mengindikasikan

bahwa rencana yang dibuat belum sesuai dalam pelaksanaannya.

2.2.4.4. Revisi Anggaran

Selama triwulan I-2016 telah terjadi revisi sebanyak 8 revisi. Dari total revisi

yang telah disetujui, seluruhnya merupakan revisi kewenangan Kanwil Ditjen

Perbendaharaan. Revisi yang dilakukan selama triwulan I seluruhnya merupa

kan revisi yang bersifat administratif.

Tabel 31 Revisi APBN Triwulan I-2016 Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan

No Kementerian Negara/Lembaga

(BA) Revisi DJA

Revisi Kanwil DJPb Triwulan I a* b* c* Kanwil

1 Dalam Negeri (010) - - - 3 3 3

2 Pertanian (018) - - - 1 1 1

3 Perindustrian (019) - - - - - -

4 Dikbud (023) - - - - - -

5 Kesehatan (024) - - - 1 1 1

6 Ketenagakerjaan (026) - - - - - -

7 Sosial (027) - - - - - -

8 LH dan Kehutanan (029) - - - 1 1 1

9 Kelautan dan Perikanan (032) - - - 2 2 2

10 Kemenpu Pera (033) - - - - - - 11 Pariwisata (040) - - - - - - 12 Koperasi dan PKM (044) - - - - - - 13 Kemen PPN (055) - - - - - - 14 ATR/BPN (056) - - - - - - 15 Perpustakaan Nasional (057) - - - - - - 16 BKPM (065) - - - - - - 17 Desa, PDT & Trans (067) - - - - - - 18 Arsip Nasional (087) - - - - - - 19 Perdagangan (090) - - - - - -

Page 42: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

33 | isi EPA

20 Kemenpora (092) - - - - - -

21 BNP Perbatasan (111) - - - - - -

Sektor - - - 8 8 8 *a:perubahan pagu; *b:geser antar output; *c:administrasi

Sumber: Kanwil DJPB Prov.Kepri

2.2.4.5. Pengelolaan Uang Persediaan

Selama triwulan I-2016, jumlah UP telah diajukan Ganti Uang Persediaan

(GUP) sebanyak 26 kali sedangkan jumlah Tambahan Uang Persediaan (TUP)

telah diajukan Penggangtian Tambahan Uang Persediaan (PTUP) sebanyak 4

kali. Seluruh pengajuan dilakukan tanpa terdapat keterlambatan.

Tabel 32 Pengelolaan Uang Persediaan Triwulan I-2016 Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Uang Persediaan Tambahan UP Ketepatan

Waktu Ribu

Rupiah GUP Tepat

Ribu Rupiah

PTUP Tepat

1 Dalam Negeri (010) 415,000 2 2 - - - 100%

2 Pertanian (018) 740,000 1 1 - - - 100%

3 Perindustrian (019) 250,000 - - - - 100%

4 Dikbud (023) - - - - - - 100%

5 Kesehatan (024) 1,800,000 8 8 3,498,743 3 3 100%

6 Ketenagakerjaan (026) 550,000 2 2 136,985 1 1 100%

7 Sosial (027) - - - - - - 100%

8 LH dan Kehutanan (029) 300,000 - - - - - 100%

9 Kelautan dan Perikanan (032) 725,000 5 5 - - - 100%

10 Kemenpu Pera (033) 30,000 1 1 - - - 100%

11 Pariwisata (040) 200,000 1 1 - - - 100%

12 Koperasi dan PKM (044) - - - - - - 100%

13 Kemen PPN (055) 53,000 1 1 - - - 100%

14 ATR/BPN (056) 225,000 3 3 - - - 100%

15 Perpustakaan Nasional (057) 50,000 - - - - - 100%

16 BKPM (065) 50,000 1 1 - - - 100%

17 Desa, PDT & Trans (067) 70,000 - - - - - 100%

18 Arsip Nasional (087) - - - - - - 100%

19 Perdagangan (090) 190,000 1 1 - - - 100%

20 Kemenpora (092) - - - - - - 100%

21 BNP Perbatasan (111) - - - - - - 100%

Sektor 5,648,000 26 26 3,635,728 4 4 100%

Sumber: OM Span

2.2.4.6. Manajemen Komitmen

Pelaksanaan kegiatan selama triwulan I-2016 dalam tiga jenis belanja telah

dikontrakkan sebanyak 7 kontrak senilai Rp8,99 miliar dengan realisasi sebesar

Rp2,57 miliar. Jumlah kontrak terbanyak pada belanja barang sedangkan nilai

kontrak terbesar pada belanja modal.

Page 43: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

34 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Tabel 33 Pendataan Kontrak Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

No Bagian Anggaran Kontrak Belanja Barang* Kontrak Belanja Modal*

Kontrak Belanja Lain-

Lain*

Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi Jml Nilai Realisasi

1 Dalam Negeri (010) - - - - - - - - - 2 Pertanian (018) 1 2,475,000 990,000 - - - - - - 3 Perindustrian (019) 1 66,920 66,920 - - - - - - 4 Dikbud (023) - - - - - - - - - 5 Kesehatan (024) 1 75,909 75,909 - - - - - - 6 Ketenagakerjaan (026) 1 95,900 95,900 - - - - - - 7 Sosial (027) - - - - - - - - - 8 LH dan Kehutanan (029) - - - - - - - - - 9 Kelautan & Perikanan (032) - - - - - - - - - 10 Kemenpu Pera (033) - - - 1 6,057,127 1,211,425 - - - 11 Pariwisata (040) - - - - - - - - - 12 Koperasi dan PKM (044) - - - - - - - - - 13 Kemen PPN (055) - - - - - - - - - 14 ATR/BPN (056) - - - - - - - - - 15 Perpustakaan Nasional(057) - - - - - - - - - 16 BKPM (065) - - - - - - - - - 17 Desa, PDT & Trans (067) - - - - - - - - - 18 Arsip Nasional (087) - - - - - - - - - 19 Perdagangan (090) - - - - - - - - - 20 Kemenpora (092) - - - - - - - - - 21 BNP Perbatasan (111) - - - - - - - - -

Sektor 6 2,931,864 1,363,084 1 6,057,127 1,211,425 - - -

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.4.7. Proyek-Proyek Strategis

Proyek strategis sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan mencapai Rp8,54

miliar dengan Rp8,53 miliar telah dikontrakkan dan telah direalisasikan Rp2,20

miliar.

Tabel 34 Proyek Strategis Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

No Jenis Proyek Pagu* Kontrak* Realisasi*

1 Jalan Jembatan 2,475,000 2,475,000 990,000

2 Lainnya 6,064,521 6,057,126 1,211,425

TOTAL 8,539,521 8,532,126 2,201,425

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

2.2.4.8. Dana Blokir APBN

Terdapat dana blokir pada sektor ini sebesar Rp43,51 miliar. Blokir tersebut

terdapat pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian

Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Pemuda dan

Olahraga.

Page 44: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

35 | isi EPA

Tabel 35 Dana Blokir Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

No Bagian Anggaran Jumlah Blokir*

Keterangan Barang Modal

1 Kementerian Dikbud (023) 13,943,672 - Kegiatan Pelayanan Prima dalam

perencanaan, penganggaran dan

kerjasama luar negeri

2 Kementerian Kesehatan (024) 215,250 - Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisonal

3 Kelautan dan Perikanan (032) 22,573,870 - Gedung dan Bangunan untuk diserahkan kepada masyarakat

4 Kemenpora (092) 6,778,629 - Kegiatan Kepemudaan dan keolahragaan

Sektor Kesejahteraan Rakyat 43,511,421 -

*dalam ribuan Rupiah Sumber: OM Span

Page 45: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Page 46: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

37 | isi EPA

Bab III. Kinerja Pelaksanaan Anggaran

3.1.Kinerja Pelaksanaan Anggaran di Provinsi Kepulauan Riau

Kinerja Pelaksanaan Anggaran ini didasarkan pada penilaian atas 12 indikator

untuk Kementerian Negara/Lembaga di Provinsi Kepulauan Riau. Terdapat 52

K/L di Provinsi Kepulauan Riau dengan indeks mencapai 52,60 sampai dengan

83,04.

Tabel 36 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

No K/L Indeks No K/L Indeks

1 RRI (116) 83.04 27 Mahkamah Agung (005) 65.37

2 Kemen PUPR (033)DKTP 78.67 28 Kemen LHK (029) 65.01

3 BKKBN (068) 74.91 29 Kemen Perhubungan (022) 63.71

4 Polri (060) 73.78 30 Kemen Keuangan (015) 62.96

5 Kemen Kesehatan (024) DKTP 73.32 31 Kemen Pertanian (018) DKTP 61.95

6 Kemen Pertanian (018) 73.05 32 Kemen Hukum dan HAM (013) 61.49

7 BP Batam (112) 72.92 33 BP Batam (999) 60.63

8 Kemen Agama (025) 72.91 34 BNP2TKI (104) 60.58

9 Kemen Kesehatan (024) 72.90 35 Bawaslu (115) 59.98

10 Komisi Pemilihan Umum (076) 72.68 36 Kemen PUPR (033) 59.75

11 BNN (066) 72.54 37 BPOM (063) 59.28

12 BPK (004) 72.15 38 Kemen Perdagangan (090) DKTP 59.10

13 Kominfo (059) 72.06 39 Kemen Pertahanan (012) 58.24

14 Kemendikbud (023) 71.18 40 Kemen Perindustrian (019) DKTP 57.23

15 Ristek Dikti (042) 71.04 41 Kemen PPN (055) DKTP 57.02

16 BMKG (075) 71.04 42 Perpustakaan Nasional (057) DKTP 55.93

17 Desa, Pdt & Trans (067) DKTP 70.72 43 KKP (032) DKTP 55.60

18 BPKP (089) 70.50 44 Kemen LHK (029) 54.27

19 Kejaksaan RI (006) 70.18 45 Kemen Dalam Negeri (010) DKTP 54.12

20 KKP (032) 69.46 46 Kemendikbud (023) DKTP 53.70

21 Kemen ATR/BPN (056) DKTP 69.30 47 Kemen Koperasi (044) DKTP 53.70

22 BKPM (065) DKTP 68.57 48 Kemen Ketenagakerjaan (026) DKTP 53.67

23 Badan Pusat Statistik (054) 66.71 49 Kemen Sosial (027) DKTP 53.43

24 Kemen ATR/BPN (056) 65.95 50 Arsip Nasional (087) DKTP 52.60

25 Badan SAR Nasional (107) 65.94 51 Kemenpora (092) DKTP 52.60

26 Kemen Pariwisata (040) DKTP 65.80 52 BNP Perbatasan (111) DKTP 52.60

Sumber: Kanwil DJPB

Berdasarkan kinerja pelaksanaan anggaran selama triwulan I-2016 di Provinsi

Kepulauan Riau, pelaksanaan anggaran terbaik adalah pelaksanaan pada Radio

Republik Indonesia dan pelaksanaan anggaran terendah pada tiga K/L

Page 47: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

38 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

dekonsentrasi dan tugas pembantuan yakni Arsip Nasional, Kementerian

Pemuda dan Olahraga, dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan.

3.2.Kinerja Pelaksanaan Anggaran Sektor Polhukkam

Untuk Sektor Polhukkam, rata-rata Kinerja Pelaksanaan Anggaran selama

Triwulan I adalah 68,09. Nilai tertinggi dicapai satker-satker di lingkup POLRI

(BA 060) dengan nilai 73,78, sedangkan nilai terendah ada pada Kementerian

Pertahanan (BA 012) dengan nilai 58,24.

Kinerja Pelaksanaan Anggaran selama Triwulan I adalah 68,09. Nilai tertinggi

dicapai satker-satker di lingkup POLRI (BA 060) dengan nilai 73,78, sedangkan

nilai terendah ada pada Kementerian Pertahanan (BA 012) dengan nilai 58,24.

Tabel 37 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Politik Hukum dan Keamanan

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Nilai Indikator Setelah Pembobotan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

1 BPK (004) 25,00 15,00 7,15 0,00 5,00 5,00 3,00 4,00 5,00 0,00 3,00 72,15

2 MA (005) 19,50 12,95 8,35 0,23 3,41 4,83 4,17 3,93 5,00 0,00 3,00 65,37

3 Kejaksaan RI(006) 22,38 15,00 9,23 0,00 3,15 5,00 3,78 3,64 5,00 0,00 3,00 70,18

4 Pertahanan (012) 25,00 0,00 10,45 0,56 0,83 5,00 3,33 3,47 5,00 1,60 3,00 58,24

5 Hukum HAM (013) 16,38 12,41 7,87 1,00 2,59 4,69 4,47 3,94 5,00 0,14 3,00 61,49

6 Kominfo (059) 20,96 15,00 6,6 4,00 5,00 5,00 3,50 4,00 5,00 0,00 3,00 72,06

7 Polri (060) 24,76 15,00 7,41 0,00 4,14 4,94 4,15 3,94 5,00 1,44 3,00 73,78

8 BNN (066) 25,00 15,00 6,60 0,42 4,58 4,63 4,31 4,00 5,00 0,00 3,00 72,54

9 KPU (076) 25,00 15,00 7,70 0,00 3,54 5,00 4,44 4,00 5,00 0,00 3,00 72,68

10 BPKP (089) 25,00 15,00 6,6 0,00 5,00 5,00 3,50 2,40 5,00 0,00 3,00 70,50

11 Bawaslu (115) 16,96 15,00 6,6 0,00 1,67 4,25 3,50 4,00 5,00 0,00 3,00 59,98

22,36 13,22 7,69 0,56 3,54 4,85 3,83 3,76 5,00 0,29 3,00 68,09

Sumber: kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.Kepri

3.3. Kinerja Pelaksanaan Anggaran Sektor Perekonomian

Kinerja Pelaksanaan Anggaran ini didasarkan pada penilaian atas 12 indikator

sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Untuk Sektor Perekonomian, rata-

rata Kinerja Pelaksanaan Anggaran selama Triwulan I adalah 61,82. Nilai

tertinggi dicapai satker-satker di Kementerian Pertanian (BA018) dengan nilai

73,05, sedangkan nilai terendah ada pada BPOM (BA063) dengan nilai 59,28.

Page 48: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

39 | isi EPA

Tabel 38 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Perekonomian

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Nilai Indikator Setelah Pembobotan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

1 Keuangan (015) 12.06 15.00 6.60 2.31 4.43 4.25 3.50 2.80 5.00 4.00 3.00 62.96

2 Pertanian (018 20.66 15.00 6.60 2.67 4.38 4.25 3.50 4.00 5.00 4.00 3.00 73.05

3 Perhubungan(022) 10.34 15.00 6.60 3.61 3.67 4.25 4.25 4.00 5.00 4.00 3.00 63.71

4 LHK (029) 12.66 15.00 6.60 2.50 3.75 4.25 4.25 4.00 5.00 4.00 3.00 65.01

5 KKP (032) 14.94 15.00 6.60 4.25 4.17 4.25 4.25 4.00 5.00 4.00 3.00 69.46

6 PUPR (033) 11.07 15.00 6.60 1.75 1.43 4.25 4.25 3.40 5.00 4.00 3.00 59.75

7 BPS (054) 11.34 15.00 11.00 2.50 3.13 4.25 3.50 4.00 5.00 4.00 3.00 66.71

8 ATR/BPN (056) 10.00 15.00 7.70 5.00 3.75 5.00 3.50 4.00 5.00 4.00 3.00 65.95

9 Badan POM (063) 8.18 15.00 6.60 0.00 5.00 5.00 3.50 4.00 5.00 4.00 3.00 59.28

10 BMKG (075) 19.94 15.00 6.60 3.33 2.92 4.25 3.00 4.00 5.00 4.00 3.00 71.04

11 BNP2TKI (104) 7.98 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 60.58

12 Basarnas (107) 13.34 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 65.94

11.25 15.00 6.60 2.35 3.47 4.25 3.50 3.40 5.00 4.00 3.00 61.82

Sumber: kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.Kepri

3.4. Kinerja Pelaksanaan Anggaran Sektor Kesejahteraan Rakyat

Kinerja Pelaksanaan Anggaran ini didasarkan pada penilaian atas 12 indikator

sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Untuk Sektor Kesejahteraan Rakyat,

rata-rata Kinerja Pelaksanaan Anggaran selama Triwulan I adalah 72,44. Nilai

tertinggi dicapai satker-satker di Radio Republik Indonesia (BA116) dengan

nilai 83,04, sedangkan nilai terendah adalah Dewan Kawasan BBK (BA999)

dengan nilai 60,63.

Tabel 39 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Kesejahteraan Rakyat

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA)

Nilai Indikator Setelah Pembobotan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

1 Dikbud (023) 15.14 15.00 9.35 5.00 2.22 5.00 4.00 3.47 5.00 4.00 3.00 71.18

2 Kesehatan (024) 14.28 15.00 11.00 3.91 4.17 5.00 3.54 4.00 5.00 4.00 3.00 72.90

3 Kemenag (025) 18.97 15.00 9.35 0.71 3.60 5.00 4.40 3.93 5.00 4.00 2.95 72.91

4 Ristekdikti(042) 15.29 15.00 11.00 2.50 3.33 4.25 3.67 4.00 5.00 4.00 3.00 71.04

5 BKKBN (068) 17.06 15.00 9.35 2.50 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 74.91

6 BP Batam (112) 17.82 15.00 6.60 2.50 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 72.92

7 RRI (116) 24.90 15.00 7.70 5.00 4.44 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 83.04

8 DK BBK (999) 4.03 15.00 6.60 4.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 60.63

15.94 15.00 8.87 3.27 4.10 4.91 4.45 3.93 5.00 4.00 2.99 72.44

Sumber: kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.Kepri

Page 49: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

40 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

3.5. Kinerja Pelaksanaan Anggaran Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Kinerja Pelaksanaan Anggaran ini didasarkan pada penilaian atas 12 indikator

sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Untuk Sektor Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan, rata-rata Kinerja Pelaksanaan Anggaran selama Triwulan I

adalah 59,71. Nilai tertinggi dicapai satker-satker di Kementerian PUPR

(BA033) dengan nilai 78,67, sedangkan nilai terendah Arsip Nasional (BA087),

Kementerian Pemuda dan Olahraga (BA092), dan Badan Nasional Pengelola

Perbatasan (BA111) dengan nilai yang sama yaitu 52,60.

Tabel 40 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016 Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

No Kementerian

Negara/Lembaga (BA) Nilai Indikator Setelah Pembobotan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

1 Dalam Negeri(010) 1.52 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 54.12

2 Pertanian (018) 7.25 15.00 7.70 5.00 1.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 61.95

3 Perindustrian(019) 2.70 15.00 7.70 5.00 0.83 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 57.23

4 Dikbud (023) 0.00 15.00 7.70 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 53.70

5 Kesehatan (024) 16.01 15.00 7.70 5.00 3.61 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 73.32

6 Ketenagakerjaan(026) 5.07 15.00 6.60 0.00 1.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 53.67

7 Sosial (027) 0.00 15.00 6.60 5.00 0.83 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 53.43

8 LHK(029) 0.00 15.00 6.60 5.00 1.67 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 54.27

9 KKP (032) 1.39 15.00 7.70 5.00 0.51 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 55.60

10 PUPR (033) 25.00 15.00 11.00 0.00 1.67 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 78.67

11 Pariwisata (040) 12.10 15.00 7.70 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 65.80

12 Koperasi (044) 0.00 15.00 7.70 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 53.70

13 PPN (055) 0.00 15.00 9.35 5.00 1.67 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 57.02

14 ATR/BPN (056) 14.77 15.00 7.70 5.00 0.83 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 69.30

15 Perpustakaan Nas.(057) 0.00 15.00 6.60 5.00 3.33 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 55.93

16 BKPM (065) 13.22 15.00 9.35 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 68.57

17 Desa, PDT&Trans (067) 18.12 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 70.72

18 Arsip Nasional (087) 0.00 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 52.60

19 Perdagangan (090) 6.50 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 59.10

20 Kemenpora (092) 0.00 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 52.60

21 BNP Perbatasan (111) 0.00 15.00 6.60 5.00 0.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 52.60

5.89 15.00 7.49 4.52 0.81 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 3.00 59.71

Sumber: kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov.Kepri

Page 50: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

41 | isi EPA

Bab IV. Isu Strategis dan Permasalahan Pelaksanaan

Anggaran

4.1. Isu Pelaksanaan Anggaran di Provinsi Kepulauan Riau

Penyerapan

a) Penyerapan APBN Triwulan I-2016 sebesar 12,39 persen jauh di bawah

target penyerapan Triwulan I Nasional yaitu sebesar 15 persen.

b) Terdapat penyerapan di atas target Nasional yakni penyerapan pada delapan

K/L Polri, Kemenhan, BMKG, BPKP, KPU, BNN, BPK, dan Kejaksaan RI.

c) Jika dilihat dari sisi jenis belanja, penyerapan paling tinggi terjadi pada jenis

belanja pegawai, belanja barang dan selanjutnya belanja modal dan belanja

lain-lain. Bantuan sosial belum terdapat realisasi.

Revisi

a) Jumlah revisi selama Triwulan I-2016 sebanyak 160 revisi. 75 persen revisi

adalah revisi yang disahkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau..

b) Berdasarkan distribusi jenis revisi yang ada selama Triwulan I-2016,

sebanyak 79 revisi yang disahkan atau sebesar 49,38 persen revisi hanya

berupa revisi admistratif, sedangkan sisanya sebanyak 29 revisi adalah

pergeseran antar output dan 12 revisi penambahan pagu karena adanya

lanjutan pelaksanaan pekerjaan yang dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri.

c) Jika dilihat dari distribusi K/L yang melakukan revisi, terdapat 23 dari 51 K/L

yang melaksanakan revisi atau sebesar 45,1 persen. K/L yang paling benyak

melaksanakan revisi adalah Polri yaitu 47 revisi atau sebesar 29,38 persen.

Halaman III DIPA

Tingkat akurasi penarikan dana pada Halaman III DIPA masih sangat rendah

dengan rata-rata tingkat akurasi sebesar 74,45 persen. Tingkat akurasi tertinggi

pada BPS sebesar 19,13 persen dan tingkat akurasi terendah pada Kementerian

PUPR sebesar 949,28 persen. Tingginya deviasi penarikan dana pada Halaman

III DIPA tersebut karena satuan kerja tidak merencanakan penarikan dana

Page 51: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

42 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

dengan baik serta tidak melakukan penyesuaian penarikan dana pasca realisasi

melalui mekanisme revisi DIPA.

Blokir

Jumlah Blokir sebesar 44,97 persen belanja barang sedangkan sisanya adalah

blokir pada belanja modal. Blokir pada belanja barang terdapat pada tujuh K/L

yakni Kementerian Kominfo, Polri, Kemendikbud, Kesehatan, Kemenag, KKP

dan Kemenpora. Blokir pada belanja Modal terdapat pada Kemenkumham,

Kementerian Kominfo, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan

Kemenkes.

UP/GUP/TUP

Semua K/L telah mengambil Uang Persediaan untuk keperluan belanja

operasional. Semua K/L yang sudah menarik dana tersebut telah melaksanakan

penggantian uang persediaan tepat waktu yaitu sebelum 3 bulan sejak SP2D UP/

GUP terakhir. Untuk keperluan dalam satu bulan yang sangat mendesak,

beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan, Kemenaker,

Kemenag, Kemenkeu, BPS, BPOM, dan Kejaksaan RI pernah memintakan dana

Tambahan Uang Persediaan (TUP). TUP tersebut telah dipertanggungjawabkan

dengan tepat waktu.

4.2.Isu Pelaksanaan Anggaran Sektor Politik Hukum dan Keamanan

Penyerapan

a) Penyerapan Sektor Perekonomian sampai dengan Triwulan I-2016 sebesar

19,17 persen. Penyerapan tersebut di atas target penyerapan Nasional.

b) Terdapat tujuh dari 11 K/L yang penyerapannya di atas target Nasional yakni

Kementerian Pertahanan, Polri, BPKP, KPU, BNN, BPK, dan Kejaksaan RI.

c) Dalam sektor Perekonomian hanya terdapat tiga jenis belanja yakni belanja

pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Jika dilihat dasi sisi jenis

belanja, penyerapan tertinggi adalah belanja pegawai, barang dan kemudian

belanja modal.

Adapun permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Realisasi anggaran menjelang akhir triwulan I baru mencapai sekitar 11,7

persen karena adanya banyak kegiatan yang sudah menghasilkan output

Page 52: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

43 | isi EPA

kegiatan namun terkendala pertanggungjawaban keuangan. Contohnya,

proses pertanggungjawaban keuangan pada kegiatan penyidikan, baru dapat

dilaksanakan setelah selesainya P21 pada BNN.

b) Rendahnya penyerapan belanja modal dalam pembangunan gedung kantor

yang sudah dikontrakkan adalah karena keterlambatan pengajuan uang muka

dari kontraktor pelaksana pada BPKP.

c) Rendahnya penyerapan karena kegiatan masih menggunakan sisa dana Hibah

Pilkada TA 2015 pada Bawaslu.

d) Penyesuaian akun persediaan yang belum diajukan revisinya ke Kanwil turut

menyebabkan rendahnya penyerapan di Triwulan I. Terdapat kegiatan

Musrenbangda yang sedianya dilaksanakan bulan Maret 2016, namun diundur

pelaksanaannya karena menunggu pelaksanaan Musrenbangnas. Dana

pengamanan objek vital (pamobvit) belum dapat dicairkan karena menunggu

selesainya perubahan atas PP Nomor 50 Tahun 2010 pada Polri.

e) Pemotongan anggaran terkait penyelesaian berkas perkara setelah adanya

hearing tiap tahunnya dengan DPR pada Kejaksaan RI.

Revisi

a) Jumlah revisi pada sektor Politik Hukum dan Keamanan selama Triwulan I-

2016 sebanyak 76 revisi. 56,58 persen revisi tersebut adalah revisi yang

disahkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau.

Sebagian besar revisi berupa revisi DJA (43,42 persen).

b) Jika dilihat dari distribusi K/L yang melakukan revisi pada sektor

Perekonomian terdapat enam dari 11 K/L yang melaksanakan revisi. K/L

yang paling benyak melaksanakan revisi adalah Polri dengan jumlah revisi

47 revisi atau 61,84 persen.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Deviasi Halaman III DIPA diakibatkan adanya blokir untuk kegiatan fisik

yang dibiayai sumber dana PNBP, namun belum dilakukan revisi untuk

meng-update data RPD pada Halaman III DIPA pada Kementerian Hukum

dan HAM.

b) Terdapat deviasi yang tinggi untuk Renkas/RPD Harian karena terlambatnya

pengajuan RPD harian ke KPPN. Deviasi tinggi karena belum ada update

melalui pengajuan revisi Halaman III DIPA pada Polri

Page 53: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

44 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

c) Kurangnya alokasi anggaran untuk belanja barang inventaris yang sangat

dibutuhkan, dan berlebihnya anggaran untuk ATK. Deviasi RPD pada

Halaman III DIPA tinggi karena belum ada update melalui pengajuan revisi

Halaman III DIPA pada Kementerian Pertahanan.

Halaman III DIPA

Tingkat akurasi penarikan dana pada Halaman III DIPA sangat tinggi dengan

rata-rata tingkat akurasi sebesar 28,27 persen. Tingkat akurasi tertinggi pada

Kementerian Pertahanan sebesar 6,46 persen dan tingkat akurasi terendah pada

BNN sebesar 165,62 persen. Tingginya deviasi penarikan dana pada Halaman

III DIPA tersebut karena satuan kerja tidak merencanakan penarikan dana

dengan baik serta tidak melakukan penyesuaian penarikan dana pasca realisasi

melalui mekanisme revisi DIPA.

Blokir

Jumlah Blokir merupakan blokir pada belanja barang dan modal pada tiga K/L

yakni Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Komunikasi dan

Informatika dan Polri. Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Masih terdapat blokir dana pada pembangunan gedung dan bangunan,

renovasi kantor, dan pembangunan rumah dinas.

b) Masih terdapat blokir dana pada pengembangan aula dan mobilisasi capaian

PNBP.

c) Masih terdapat blokir dana pada pengamanan objek vital dan pembinaan

potensi keamanan.

UP/GUP/TUP

Semua K/L telah mengambil Uang Persediaan untuk keperluan belanja

operasional. Semua K/L yang sudah menarik dana tersebut telah melaksanakan

penggantian uang persediaan tepat waktu yaitu sebelum 3 bulan sejak SP2D UP/

GUP terakhir. Untuk keperluan dalam satu bulan yang sangat mendesak,

beberapa satuan kerja di Kejaksaan RI pernah memintakan dana Tambahan

Uang Persediaan (TUP). TUP tersebut telah dipertanggungjawabkan tepat waktu.

Pencairan Dana

Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

Page 54: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

45 | isi EPA

a) Keterlambatan peraturan dan petunjuk teknis mengenai dana Hibah

Pilkada di TA 2015 pada Bawaslu.

b) Terdapat beberapa satker Polri di wilayah bayar KPPN Tanjungpinang

yang belum melengkapi pengisian NIP/nomor rekening dalam Aplikasi

GPP, sehingga menyulitkan pembayaran gaji untuk satker Polri yang

menerima mutasi pegawai. Terdapat beberapa personel Polri yang

mengubah nomor rekening untuk pembayaran gaji dengan berbagai alasan,

namun tidak melaporkan ke Bendahara Pengeluaran sehingga data tidak

terbarui dan mengakibatkan penolakan SPM di KPPN pada Polri.

c) Keterlambatan diterimanya Daftar Pembayaran Penghasilan (DPP) dari

Diskual Mabesal setiap tanggal 13 yang mengakibatkan terlambatnya

pengajuan SPM Gaji ke KPPN karena perlunya proses pencocokan data.

Penolakan SPM Gaji oleh KPPN karena kurang validnya data nomor

rekening pembayaran gaji pada Kementerian Pertahanan.

Lain-Lain

Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Pergantian tampuk kepemimpinan pada beberapa kantor Kejaksaan turut

menghambat penyerapan anggaran karena adanya perubahan kebijakan

intern pengelolaan keuangan pada Kejaksaan RI.

b) Pergantian tampuk kepemimpinan pada beberapa kantor Kejaksaan turut

menghambat penyerapan anggaran karena adanya perubahan kebijakan

intern pengelolaan keuangan pada Badan Narkotika Nasional.

c) Keterlambatan pendaftaran ADK Kontrak kurang dikontrol oleh

koordinator keuangan, namun akan diperbaiki sehingga mengurangi

keterlambatan penyampaian ADK Kontrak ke KPPN. Perpindahan

kebijakan pembayaran tagihan langganan daya dan jasa (listrik) ke Polres

(tidak lagi dibayarkan oleh Polda) belum disertai dengan pelunasan

sebagian kewajiban/tagihan TA 2015, sehingga menyulitkan Polres yang

akan melakukan pembayaran tagihan TA 2016 (ditolak PLN jika tagihan

TA 2015 belum dibayarkan). Terdapat beberapa kontrak BBM yang

melibatkan Pertamina untuk kebutuhan operasional di pulau-pulau terluar

yang belum dapat dilaksanakan mengingat proses penyusunan kontrak

Page 55: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

46 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

yang lama. Kendala dalam pengoperasian Aplikasi SAIBA, Aplikasi

Persediaan, dan Aplikasi SABMN pada Polri.

d) Kendala dalam pengoperasian Aplikasi SAIBA. Keterlambatan

penyampaian ADK Kontrak ke KPPN pada Kementerian Pertahanan.

4.3. Isu Pelaksanaan Anggaran Sektor Perekonomian

Penyerapan

a) Penyerapan Sektor Perekonomian sampai dengan Triwulan I-2016 sebesar

11,25 persen. Penyerapan tersebut jauh di bawah target penyerapan Nasional.

b) Terdapat dua K/L yang penyerapannya di atas target Nasional yakni

Kementerian Pertanian (20,66 persen) dan BMKG (19,94 persen), 10 K/L

lainnya di bawah target.

c) Dalam sektor Perekonomian hanya terdapat tiga jenis belanja yakni belanja

pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Jika dilihat dasi sisi jenis

belanja, penyerapan tertinggi adalah belanja pegawai modal, barang dan

kemudian belanja modal.

Adapun permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Lima kegiatan pengadaan SROP masih dalam proses penawaran lelang

(Rp9.326.784.000) dan lima kegiatan pengadaan masih dalam rencana

kontrak (Rp10.410.075.000) pada Kementerian Perhubungan.

b) Proses Pengadaan Barang/Jasa baru efektif berjalan pada awal bulan Februari

tahun 2016, dikarenakan Pengelola Anggaran terbentuk tanggal 28 Januari

2016 setelah adanya rotasi Jabatan di Kementerian Perhubungan.

c) Perkiraan lelang di bulan Juni 2016 karena sedang menunggu review design

oleh satker P2JN untuk kegiatan pembangunan fly over Sp.Kabil Kota Batam

(Rp.50.080.553.000) pada Kementerian PUPR.

d) Proses lelang pemasukan dokumen pemilihan pada kegiatan penyusunan

ledger jalan (Rp1.628.870.000) Kementerian PUPR.

e) masih dalam tahapan review design pembangunan fly over Sp.Kabil Kota

Batam (Rp.1.172.490.000) Kementerian PUPR.

f) Pembangunan bendungan Sei Gong Batam masih dalam proses lelang

Kementerian PUPR.

g) PNBP yang bersifat terpusat baru dimulai di tahun 2016, dan pengaturan

mengenai maksimum pencairan baru ditetapkan tanggal 14 Maret 2016

Page 56: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

47 | isi EPA

sehingga membutuhkan waktu untuk memahami pengelolaan PNBP terpusat

ini pada Badan Pertanahan Nasional.

Revisi

a) Jumlah revisi pada sektor Perekonomian selamat periode Triwulan I-2016

sebanyak 47 revisi. 85,11 persen revisi tersebut adalah revisi yang disahkan

oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau. Sebagian besar

revisi berupa revisi administratif (55,32 persen).

b) Jika dilihat dari distribusi K/L yang revisi pada sektor Perekonomian terdapat

sembilan dari 12 K/L yang melaksanakan revisi. K/L yang paling banyak

revisi adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian Perhubungan dengan

jumlah revisi masing-masing 11 revisi atau 46,80 persen.

Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Deviasi RPD pada Halaman III DIPA tinggi karena belum ada update melalui

pengajuan revisi Halaman III DIPA pada Badan Pusat Statistik.

b) Perubahan lokasi kegiatan dan revisi administrasi belum diajukan oleh

Kementerian Perhubungan.

Halaman III DIPA

Tingkat akurasi penarikan dana pada Halaman III DIPA masih sangat rendah

dengan rata-rata tingkat akurasi sebesar 190,82 persen. Tingkat akurasi tertinggi

pada BPS sebesar 19,63 persen dan tingkat akurasi terendah pada Kementerian

PUPR sebesar 954,20 persen. Tingginya deviasi penarikan dana pada Halaman

III DIPA tersebut karena satuan kerja tidak merencanakan penarikan dana

dengan baik serta tidak melakukan penyesuaian penarikan dana pasca realisasi

melalui mekanisme revisi DIPA.

Blokir

Jumlah Blokir pada Sektor Perekonomian seluruhnya merupakan blokir pada

belanja modal pada dua K/L yakni Kementerian Perhubungan dan Kementerian

PUPR. Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Masih terdapat blokir dana pada lanjutan faspel Tanjung Mocoh, faspel

Dompak, faspel Subi, rehab gedung, pengadaan AC, Tunjangan Beras PNS,

dan perjalanan dinas biasa pada Kementerian Perhubungan.

Page 57: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

48 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

b) Masih terdapat blokir dana pada peningkatan kualitas permukiman BLM,

BLM P2KP, dan pembangunan infrastuktur TPS3R pada Kemeneterian

PUPR.

UP/GUP/TUP

Semua K/L Sektor Perekonomian telah mengambil Uang Persediaan untuk

keperluan belanja operasional. Semua K/L yang sudah menarik dana tersebut

telah melaksanakan penggantian uang persediaan tepat waktu yaitu sebelum 3

bulan sejak SP2D UP/ GUP terakhir. Untuk keperluan dalam satu bulan yang

sangat mendesak, beberapa satuan kerja di BPS dan BPOM pernah memintakan

dana Tambahan Uang Persediaan (TUP). Tambahan Uang Persediaan tersebut

telah dipertanggungjawabkan dengan tepat waktu.

Lain-Lain

Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Kendala dalam penggunaan Aplikasi SAIBA pada Badan Pusat Statistik.

b) Letak geografis beberapa kantor BPN di remote area turut menghambat

kelancaran pelaksanaan anggaran, dan layanan filial dirasakan kurang

panjang jangka waktunya pada Badan Pertanahan Nasional.

c) Perlunya sinkronisasi dan adaptasi terkait adanya rotasi Jabatan di

Kementerian Perhubungan.

d) Keterbatasan personil yang hanya terdiri dari 16 PNS untuk operasional

sekaligus merangkap dalam pengelolaan anggaran, sehingga konsentrasi

dalam pengelolaan anggaran belum maksimal pada Kementerian

Perhubungan.

4.4. Isu Pelaksanaan Anggaran Sektor Kesejahteraan Rakyat

Penyerapan

a) Penyerapan Sektor Kesejahteraan Rakyat sampai dengan Triwulan I-2016

sebesar 9,91 persen. Penyerapan tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan

dengan periode yang sama pada tahun anggaran sebelumnya yaitu hanya 2,51

persen.

b) Tidak terdapat K/L dengan penyerapan di atas target penyerapan Nasional.

Terdapat lima K/L (62,5 persen) di lingkungan Kesra dengan tingkat

Page 58: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

49 | isi EPA

penyerapan di atas penyerapan sektor tersebut yaitu pada RRI, Kementerian

Ristek Dikti, BP Batam, BKKBN, dan Kementerian Agama.

c) Jika dilihat dasi sisi jenis belanja, penyerapan paling tinggi terjadi pada jenis

belanja pegawai dan selanjutnya belanja barang sebesar 12,60 persen.

Penyerapan selain kedua belanja tersebut masih ≤ 3 persen. Bantuan sosial

belum terealisasi sama sekali karena penyaluran dana Bantuan Sosial di

lingkungan Kementerian Agama masih dalam tahap pendataan ulang siswa

yang berhak untuk menerima Bantuan sosial tersebut.

d) Penyerapan anggaran pada sektor Kesejahteraan Rakyat yang relatif baik jika

dibandingkan dengan tahun lalu dapat dilihat dari peningkatan pendaftaran

dan realisasi kontrak pada periode Triwulan I-2016. Hampir semua K/L telah

mendarkan kontrak pada Triwulan I-2016 dan sebagian telah merealisasikan

kontrak tersebut.

e) Penyerapan Anggaran pada BP Batam pada Triwulan I lebih baik jika

dibandingkan dengan periode yang sama 2015. Penyerapan anggaran

Triwulan I-2016 mencapai 10,69 persen. Penyerapan anggaran pada BP

Batam pada tahun 2015 baru dilaksanakan pada bulan April 2016.

Penyerapan anggaran yang lebih baik pada Triwulan I-2016 karena

pengesahan SP3B BLU pada BP Batam telah dilaksanakan dengan lebih

tertib.

Adapun permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Terkait penyaluran tunjangan profesi guru, terdapat kendala dalam

standarisasi impassing untuk guru-guru dari sekolah (madrasah) swasta pada

Kementerian Agama.

b) Penyerapan Bantuan Sosial pada Kementerian Agama yaitu untuk program

kartu indonesia pintar belum terlaksana karena adanya pendataan ulang

semua siswa penerima Bantuan Sosial tersebut.

c) Rendahnya penyerapan Belanja Modal pada Sektor Kesejahteraan Rakyat

karena proyek-proyek strategis yang belum direalisasikan dan sampai dengan

periode Triwulan I 2016, proyek-proyek strategis tersebut masih dalam

proses pelelangan.

Page 59: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

50 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Revisi

a) Jumlah revisi pada sektor Kesejahteraan rakyat selama Triwulan I-2016

sebanyak 29 revisi. Semua revisi tersebut adalah revisi yang disahkan oleh

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau. Tidak ada revisi

DJA pada sektor Kesra selama Triwulan I-2016.

b) Berdasarkan distribusi jenis revisi yang ada selama Triwulan I-2016,

sebanyak 27 revisi yang disahkan (93,10 persen) revisi hanya berupa revisi

admistratif, sedangkan sisanya sebanyak 2 revisi adalah pergeseran antar

output dan penambahan pagu karena adanya lanjutan pelaksanaan pekerjaan

yang dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri.

c) Jika dilihat dari distribusi K/L yang melakukan revisi, pada sektor Kesra

hanya terdapat 3 dari 8 K/L (37,5 persen) yang melaksanakan revisi. K/L yang

paling benyak melaksanakan revisi adalah Kementerian Agama yaitu 24

revisi atau sebesar 82,76 persen.

Adapun permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

Deviasi RPD pada Halaman III DIPA tinggi karena belum ada update melalui

pengajuan revisi Halaman III DIPA pada Kementerian Agama.

Halaman III DIPA

Tingkat akurasi penarikan dana pada Halaman III DIPA masih sangat rendah

dengan rata-rata tingkat akurasi pada Sektor Kesejahteraan Rakyat sebesar 70,13

persen. Tingkat akurasi tertinggi pada Kementerian Kesehatan sebesar 19,68

persen dan tingkat akurasi terendah pada BP Batam sebesar 135,30 persen.

Tingginya deviasi penarikan dana pada Halaman III DIPA tersebut karena satuan

kerja tidak merencanakan penarikan dana dengan baik serta tidak melakukan

penyesuaian penarikan dana pasca realisasi melalui mekanisme revisi DIPA.

Blokir

Jumlah Blokir pada Sektor Kesejahteraan Rakyat sebesar Rp45,29 miliar yang

terdiri dari blokir pada belanja barang sebesar Rp20,25 miliar dan belanja modal

sebesar Rp25,03 miliar. Blokir pada belanja barang terdapat pada tiga

Kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan dan

Agama. Blokir pada belanja Modal terdapat pada Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan dan Kesehatan.

Page 60: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

51 | isi EPA

UP/GUP/TUP

Semua K/L di lingkungan Kesejahteraan Rakyat telah mengambil Uang

Persediaan untuk keperluan belanja operasional kecuali BP Batam. Semua K/L

yang sudah menarik dana tersebut telah melaksanakan penggantian uang

persediaan tepat waktu yaitu sebelum 3 bulan sejak SP2D UP/ GUP terakhir.

Untuk keperluan dalam satu bulan yang sangat mendesak, beberapa satuan kerja

di lingkungan Kementerian Agama pernah memintakan dana Tambahan Uang

Persediaan (TUP). Tambahan Uang Persediaan tersebut telah dipertanggung-

jawabkan dengan tepat waktu.

Lain-Lain

Permasalahan-permasalahan yang terjadi antara lain:

a) Kesulitan dalam menempatkan pejabat perbendaharaan satker, mengingat

pegawai untuk satker sekolah (madrasah) kurang memiliki pengetahuan di

bidang perbendaharaan dan pengelolaan keuangan negara pada Kementerian

Agama.

b) Rendahnya penyerapan belanja barang pada sektor Kesejahteraan Rakyat

khususnya pada Kementerian Agama disebabkan oleh adanya perubahan/

penyesuaian dari rencana semula yaitu terdapat beberapa penyesuaian/revisi

dana pada penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

4.5. Isu Pelaksanaan Anggaran Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Penyerapan

a) Penyerapan Sektor Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sampai dengan

Triwulan I-2016 sebesar 4,14 persen. Penyerapan tersebut jauh di bawah

target penyerapan Nasional. Terdapat sembilan dari 21 K/L yang belum

sekalipun melakukan realisasi anggarannya.

b) Terdapat satu K/L yang penyerapannya di atas target Nasional yakni

Kementerian PUPR, 20 K/L lainnya di bawah target. Sembilan K/L belum

melakukan realisasi anggaran selama 2016.

c) Dalam sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan hanya terdapat tiga jenis

belanja yakni belanja barang, modal, dan bantuan sosial. Jika dilihat dasi sisi

jenis belanja, penyerapan tertinggi adalah belanja modal dan kemudian

belanja barang. Bantuan sosial belum direalisasikan sama sekali.

Page 61: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

52 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

Revisi

a) Jumlah revisi pada sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan selama

periode Triwulan I 2016 sebanyak delapan revisi. Semua revisi tersebut

adalah revisi yang disahkan oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kepulauan Riau dan semuanya berupa revisi administratif.

b) Jika dilihat dari distribusi K/L yang melakukan revisi pada sektor

dekonsentrasi dan tugas pembantuan hanya terdapat lima dari 21 K/L yang

melaksanakan revisi. K/L yang paling benyak melaksanakan revisi adalah

Kementerian Dalam Negeri yaitu tiga revisi atau 37,5 persen.

Halaman III DIPA

Tingkat akurasi penarikan dana pada Halaman III DIPA sangat tinggi dengan

rata-rata tingkat akurasi pada sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan

sebesar 38,83 persen. Terdapat empat K/L (19,05 persen) yang memiliki

keakuratan penarikan dana sangat baik di bawah rata-rata sektor ini. K/L tersebut

adalah Kementerian Pariwisata, BKPM, Kementerian Pertanian, dan

Kementerian ATR. Sepuluh K/L (47,62 persen) memiliki deviasi di atas 100

persen.

Blokir

Jumlah Blokir pada Sektor dekonsentrasi dan tugas pembantuan terdapat pada

empat K/L. Seluruh blokir dana merupakan blokir pada belanja barang. Blokir

tersebut pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian

Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Pemuda dan

Olahraga.

UP/GUP/TUP

15 K/L (71,43 persen) telah mengambil Uang Persediaan untuk keperluan

belanja operasional. Semua K/L yang sudah menarik dana tersebut telah

melaksanakan penggantian uang persediaan tepat waktu yaitu sebelum 3 bulan

sejak SP2D UP/ GUP terakhir. Untuk keperluan dalam satu bulan yang sangat

mendesak, beberapa satuan kerja di Kementerian Kesehatan dan Kementerian

Ketenagakerjaan pernah memintakan dana Tambahan Uang Persediaan (TUP).

Page 62: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

53 | isi EPA

Tambahan Uang Persediaan tersebut telah dipertanggungjawabkan dengan tepat

waktu.

Page 63: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Page 64: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

55 | isi EPA

Bab V. Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran triwulan I tahun 2016, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

4) Penyerapan anggaran sampai dengan Triwulan I 2016 adalah sebesar

Rp5.523,02 miliar atau sebesar 12,39%. Penyerapan Triwulan I 2016 relatif

lebih baik jika dibandingkan dengan periode Triwulan I tahun 2015 yaitu

sebesar 6,56%. Meningkatnya penyerapan tersebut dapat dilihat dari

meningkatnya pendaftaran dan realisasi kontrak yang dilaksanakan pada

periode Triwulan I tahun 2016.

5) Kinerja pelaksanaan anggaran pada periode Triwulan I tahun 2016 yang

diukur dari 12 indikator pelaksanaan menunjukkan bahwa Bagian Anggaran

yang mempunyai nilai rata-rata kinerja pelaksanaan anggaran tertinggi

adalah RRI dengan nilai 83,04 dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan

dengan nilai 52,60.

6) Proyek Strategis di Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari pekerjaan-

pekerjaan fisik berupa pembangunan infrastruktur sebesar Rp1,57 triliun.

Proyek strategis tersebut sebagian telah dikontrakkan dengan nilai kontrak

sebesar Rp775,74 miliar dan realisasinya telah mencapai 176,88 miliar.

7) Permasalahan-permasalahan pelaksanaan anggaran yang terjadi pada

periode Triwulan I tahun 2016 adalah sebagai berikut:

a. Tingginya deviasi penarikan dana pada Halaman III DIPA karena satuan

kerja tidak merencanakan penarikan dana dengan baik serta tidak

melakukan penyesuaian penarikan dana pasca realisasi melalui

mekanisme revisi DIPA;

b. Besarnya jumlah blokir dana sehingga mempengaruhi penyerapan secara

signifikan pada satker-satker tersebutl;

c. banyak kegiatan yang sudah menghasilkan output kegiatan namun

terkendala pertanggungjawaban keuangan. Kendala dalam pengoperasian

Aplikasi SAIBA.

Page 65: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

56 | Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I-2016

d. Keterlambatan penyampaian ADK Kontrak ke KPPN;

e. Rendahnya penyerapan belanja modal dalam pembangunan gedung

kantor yang sudah dikontrakkan adalah karena keterlambatan pengajuan

uang muka dari kontraktor pelaksana pada BPKP.

f. Rendahnya penyerapan karena kegiatan masih menggunakan sisa dana

Hibah Pilkada TA 2015.

g. Keterlambatan penunjukan dan terjadinya perubahan pejabat

perbendaharaan, dan keterlambatan penerbitan petunjuk teknis

pelaksanaan;

h. Kegiatan masih dalam proses lelang. Kegiatan masih dalam proses e-

purchasing;

i. Perencanaan pengadaan barang/jasa yang kurang baik;

j. Keterlambatan peraturan dan petunjuk teknis mengenai dana Hibah

Pilkada di TA 2015 pada Bawaslu.

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dalam hasil EPA triwulan IV-2015, dapat diusulkan

rekomendasi kebijakan sebagai berikut:

8) Untuk meningkatkan penyerapan pada triwulan II, maka satuan kerja

didorong untuk memperbaiki kinerjanya;

9) Proyek strategis dengan nilai yang signifikan harus didorong untuk berjalan

tepat waktu sehingga tidak menghambat penyerapan;

10) Segera dilakukan revisi rencana penarikan dana yang ada dalam

halaman III DIPA yang disesuaikan dengan realisasi pada triwulan I 2016 dan

selanjutnya rencana penarikan dana pada triwulan berikutnya agar

direncanakan dengan akurat;

11) Dana yang diblokir agar segera dibuka dengan cara berkoordinasi

dengan unit eselon I agar melengkapi persyaratan yang dibutuhkan;

12) Kontrak yang sudah ditandatangani agar segera dilaporkan kepada

KPPN dengan cara menyampaikan ADK kontrak untuk keperluan

penyediaan dana oleh Kuasa BUN;

13) Satker dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang belum ditetapkan

pejabat perbendaharaan agar segera berkoordinasi dengan kepala daerah

Page 66: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

57 | isi EPA

sebagai pejabat yang berwenang untuk menunjuk dan menetapkan pejabat

perbendaharaan;

14) Dalam hal terdapat kesulitan dalam penyusunan pertanggungjawaban

maka satker agar segera berkoordinasi dengan KPPN.

Page 67: Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 · Laporan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I 2016 Ruang Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi