direktorat pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/renstra...

92
Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi) 1 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Upload: dangtu

Post on 12-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

1 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Page 2: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Dir olahandan Pemasaran aman Pangan

stin Satriani 08271983032010

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan PemasaranHasilTanamanPangan

Tahun 2016-2019 (EdisiRevisi)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 edisi revisi telah dapat diselesaikan.

Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman (Direktorat PPHTP) dilakukan sebagai langkah penegasan atas terjadinya perubahan struktur di lingkungan Kementerian Pertanian dan perubahan isu-isu strategis terkini.

Pemenuhan kebutuhan nasional berbasis produksi nasional dan mengutamakan pelaku usaha nasional merupakan roh penyusunan rencana strategis dimaksud. Kekuatan kemandirian harus didorong dengan memperhatikan kebijakan dan peraturan yang berlaku serta kondisi spesifiklokasi.

Fokus pengelolaan isu strategis oleh Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan antara lain kehilangan hasil produksi, peningkatan dan jaminan mutu, nilai tambah, dan penguatan akses pasar dan logistik nasional serta meningkatnya minat investasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 edisi revisi ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua pihak.

Jakarta, Desember 2016

DirektoratPengolahandanPemasaranHasilTanamanPangan

Page 3: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan PemasaranHasilTanamanPangan Tahun 2016-2019 (EdisiRevisi)

DirektoratPengolahandanPemasaranHasilTanamanPangan

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................... i

DAFTAR ISI . .................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................. iii

DAFTAR TABEL.................................................................. iv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................... 1

1.2. Kondisi Umum Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan ......................................... 7

1.3. Potensi, Permasalahan, dan Tantangan

Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan ................................................. 27

BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN ...................................... 35

2.1. Visi ....................................................................... 35

2.2. Misi ....................................................................... 38

2.3. Tujuan .................................................................. 39

2.4. Sasaran Strategis ................................................. 40

2.5. Analisa Risiko ....................................................... 41

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ................. 43

3.1. Arah Kebijakan Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan ..................... 43

3.2. Strategi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Page 4: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan PemasaranHasilTanamanPangan Tahun 2016-2019 (EdisiRevisi)

DirektoratPengolahandanPemasaranHasilTanamanPangan

Hasil Tanaman Pangan ........................................ 56

3.3. Langkah Operasional Direktorat Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan .............. 57

3.4. Program dan Kegiatan .......................................... 59

3.5. Kerangka Regulasi ............................................... 64

3.5. Kerangka Kelembagaan ....................................... 64

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. Target Kinerja ....................................................... 66

4.2. Kerangka Pendanaan ........................................... 67

BAB V. PENUTUP ............................................................. 68

LAMPIRAN ......................................................................... 70

Page 5: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan PemasaranHasilTanamanPangan Tahun 2016-2019 (EdisiRevisi)

DirektoratPengolahandanPemasaranHasilTanamanPangan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Struktur Organisasi Ditjen Tanaman Pangan dan

Direktorat PPHTP......................................................... 4 2. Alur Proses PemenuhanKebutuhan………………….. 8 3. Hubungan Kebutuhan dan Karakteristik

Pengembangan Daya Saing…………………………… 11 4. Hubungan Indikator Keberhasilan Direktorat PPHTP

Dalam Sistem Produksi…………………………………. 43 5. Penguatan Kebijakan Pemenuhan Pangan

Nasional………………………………………………….. 45 6. Penerapan Proses Produksidan Pemasaran

Yang Baik………………………………………………… 47 7. Alur Kebijakan Pengembangan Sarana

Pascapanen……………………………………………… 49 8. Struktur Arsitektur dan Informasi Kinerja Ditjen

Tanaman Pangan……………………………………….. 60 9. Proses Pencapaian Kinerja Lingkup Direktorat

PPHTP……………………………………………………. 63 10. Kerangka Kelembagaan………………………………... 65

Page 6: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan PemasaranHasilTanamanPangan Tahun 2016-2019 (EdisiRevisi)

DirektoratPengolahandanPemasaranHasilTanamanPangan

DAFTAR TABEL

TabelHalaman 1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan dan Direktorat PPHTP ................................... 6 2. Alokasi Sarana Pascapanen Melalui APBN

Tahun 2011-2015 ........................................................ 13 3. Alokasi Sarana Unit Pengilingan Padi Melalui APBN

Tahun 2011-2015 ....................................................... 14 4. Jumlah Pengilingan Padi di Indonesia......................... 15 5. Alokasi Sarana Unit Pengolahan Tepung Melalui

APBN Tahun 2010-2015.............................................. 17 6. Alokasi Sarana Unit Pengolahan Hasil Jagung

Melalui APBN Tahun 2012-2015................................. 18 7. Alokasi Sarana Unit Pengolahan Hasil Kedelai

Melalui APBN Tahun 2012-2015................................. 19 8. Jumlah Revisi SNI Tahun 2010-2015 ......................... 21 9. Jumlah Sertifikasi Organik Tanaman Pangan Tahun

2010-2015 .................................................................. 22 10. Kontribusi Penurunan Susut Hasil dari Bantuan Sarana

Pascapanen Tahun 2011-2015 23 11. Neraca Perdagangan Tanaman Pangan 12. Tahun 2010-2015........................................................ 25 13. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan Tahun

2010-2014................................................................... 27 14. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat

PPHTP......................................................................... 41 15. Sasaran Produksi Komoditi Utama Tanaman Pangan

Tahun 2015-2019........................................................ 46 15. Jenis Kegiatan Berdasarkan Unit Kerja Eselon II

Lingkup Ditjen Tanaman Pangan................................ 61 16. Kerangka Kegiatan dan Pendanaan Direktorat PPHTP

Tahun 2016-2019........................................................ 68

Page 7: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

1 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Beberapa tantangan yang dihadapi Bangsa

Indonesia saat ini antara lain: 1) belum optimalnya

produktivitas dan nilai tambah produk pertanian di

beberapa sentra produksi serta masih tingginya tingkat

konversi lahan yang sulit dikendalikan; 2)kurangnya

perbaikan dan pembangunan infrastruktur lahan

dan air; 3) masih kurangnya akses pembiayaan

pertanian dengan suku bunga rendah bagi petani;

4) belum tercapainya Millenium Development

Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan,

pengangguran, dan rawan pangan; 5) kurangnya

kebijakan yang proporsional untuk produk-produk

pertanian khusus; 6) lemahnya persaingan global

dalam berbagai dimensi; 7) menurunnya citra petani

dan pertanian serta pentingnya diciptakan suatu

keadaan agar kembali diminati generasi muda;

8) masih lemahnya kelembagaan usaha

ekonomi produktif di perdesaan;9) pentingnya

sistem penyuluhanpertanian yang inovatif; dan

10) perlunya kebijakan insentif yang tepat agar

sektor pertanian menjadi bidang usaha yang

menarik dan menjanjikan.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman pangan merupakan salah satu subsektor

pertanian yang penting bagi pembangunan pertanian dan ekonomi

Indonesia. Berbagai manfaat subsektor tanaman pangan bagi

Indonesia antara lain sebagai

sumber pangan dan bahan

kebutuhan lainnya, sumber

pendapatan dan kesempatan

kerja, serta sumber devisa

bagi negara Indonesia. Dalam

konteks ini, pengoptimalan

manfaat subsektor tanaman

pangan perlu dirumuskan

dalam koridor perencanaan

pembangunan yang

memperhatikan karakteristik,

kondisi saat ini, dan

perubahan yang terjadi atas

sumber daya lahan, sumber

daya manusia, ilmu dan teknologi, kelembagaan dan sosial,

sertadinamika lingkungan strategis lainnya.

Page 8: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

2 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Berbagai perubahan saat ini seperti lahan yang semakin

terbatas dan makin bersaing, teknologi yang berkembang sangat

dinamis, pertumbuhan jumlah penduduk yang signifikan,

perubahan iklim yang semakin tidak terprediksi serta perubahan

perilaku konsumen yang terus berkembang, harus mendorong

pembangunan tanaman pangan ditangani secara tepat.

Keberhasilan hal ini dilandasi

denganpenguatan penyediaan

(produksi) bersumber dari dalam

negeri.

Tantangan pembangunan

subsektor tanaman pangan

Indonesia saat ini dan dimasa

mendatang adalah mendorong

produksi dalam negeri yang

berdaya saing dan berkelanjutan

serta berpihak pada kekuatan

pelaku usaha nasional.Dinamika

glolablisasi perdagangan akan

mendorong penciptaan produk

yang berdaya saing dan pola

penguasaan pasar secara signifikan. Perusahaan asing melalui model

korporasi yang memiliki jangkauan luas atau sering disebut dengan

multinational corporations menjadi kekuatan tersendiri bagi pelaku

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992

tentang Sistem Budidaya Tanaman

mengamanatkan hal-hal sebagai berikut:

a. Sistem budidaya tanaman adalah sistem

pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam nabati melalui upaya manusia yang dengan modal, teknologi, dan sumberdaya lainnya menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik.

b. Sistem budidaya tanaman sebagai bagian pertanian berasaskan manfaat, lestari, dan berkelanjutan.

c. Sistem budidaya tanaman bertujuan: - meningkatkan dan memperluas

penganekaragaman hasil tanaman, guna memenuhi kebutuhan

- meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani

- mendorong perluasan dan

pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.

d. Ruang lingkup sistem budidaya tanaman meliputi proses kegiatan produksi sampai dengan pascapanen.

e. Pascapanen meliputi kegiatan pembersihan, pengupasan, sortasi, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi mutu, dan transportasi hasil produksi budidaya tanaman

f. Kegiatan pascapanen ditujukan untuk meningkatkan mutu, menekan tingkat kehilangan dan/atau kerusakan, memperpanjang daya simpan, dan meningkatkan daya guna serta nilai tambah hasil budidaya tanaman.

Page 9: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

3 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

asing. Dalam hal ini, upaya-upaya yang harus dilakukan harus

mampu menjawab tantangan diatas.

Produksi yang berdaya saing dan keberpihakan kepada pelaku

usaha nasional menjadikewajiban bagi negara (pemerintah, pelaku

usaha, dan stakeholder lainnya) sehingga tercipta kekuatan nasional.

Pemerintah memiliki peranan yang sangat kuat untuk memastikan

kedua hal tersebut dapat terwujud. Tata kelola kedua butir diatas

memerlukan proses perencanaan strategis sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Dalam konteks ini, perencanaan

strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan sangat terkait dengan perencanaan Kementerian Pertanian

dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015

tentang Kementerian Pertanian, tanggal 22 April2015 dan

ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Pertanian, tanggal 3 Agustus 2015 menimbulkan

terjadinya perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian

Pertanian. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengalami

perubahan struktur organisasi serta tugas dan fungsi seperti terlihat

pada Gambar 1.

Page 10: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

4 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Gambar 1. Struktur Organisasi Ditjen Tanaman Pangan dan

Direktorat PPHTP

Dalam hal ini, tugas Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan yaitu melaksanakan penyiapan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pascapanen,

pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dengan fungsi

sebagai berikut:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan

pascapanen, pengolahan, standardisasi dan penerapan

standar mutu serta pemasaran dan investasi tanaman

pangan.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pascapanen,

pengolahan, standardisasi dan penerapan standar mutu serta

pemasaran dan investasi tanaman pangan.

BalaiBesarPPMBTPH

BalaiBesarPOPT

DirekturJenderalTanamanPangan

DirektoratPerbenihan

TP

DirektoratSerealia

DirektoranAnekaKacangdanUmbi

DirektoratPerlindungan

TP

DirektoratPengolahandan

PemasaranHasilTP

BalaiPMPT

SekretariatDitjenTP

Page 11: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

5 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

peningkatan pascapanen, pengolahan, standardisasi dan

penerapan standar mutu serta pemasaran dan investasi

tanaman pangan.

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

peningkatan pascapanen, pengolahan, standardisasi dan

penerapan standar mutu serta pemasaran dan investasi

tanaman pangan.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

peningkatan pascapanen, pengolahan, standardisasi dan

penerapan standar mutu serta pemasaran dan investasi

tanaman pangan.

f. Koordinasi perumusan dan harmonisasi standar, serta

penerapan standar mutu di bidang tanaman pangan.

g. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.

Page 12: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

6 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Tabel 1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat PPHTP

Dokumen Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Tahun 2015-2019 harus mengalami revisi

karena dokumen Rencana Strategis Tahun 2015 berada pada unit

kerja Direktorat Pascapanen Tanaman Pangan. Proses revisi ini perlu

dilakukan sebagai konsekuensi atas perubahan unit kerja di

lingkungan Kementerian Pertanian, yang berlaku mulai tahun 2016

Tugas dan

FungsiDitjen Tanaman Pangan Direktorat PPHTP

Tugas

Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang peningkatan produksi padi,

jagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya

Melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan

pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil

tanaman pangan.

1 Perumusan kebijakan di bidang penyediaan

perbenihan, penyelenggaraan budi daya, peningkatan

pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil

produksi padi, jagung, kedelai, dan tanaman pangan

lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan

perlindungan tanaman pangan.

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang

peningkatan pascapanen, pengolahan,

standardisasi dan penerapan standar mutu serta

pemasaran dan investasi tanaman pangan.

2 Pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan

perbenihan, penyelenggaraan budi daya, peningkatan

pascapanen, pengolahan, dan pemasaran hasil

produksi padi, jagung, kedelai, dan tanaman pangan

lainnya, serta pengendalian hama penyakit dan

perlindungan tanaman pangan.

Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan

pascapanen, pengolahan, standardisasi dan

penerapan standar mutu serta pemasaran dan

investasi tanaman pangan.

3 Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budi

daya, peningkatan pascapanen, pengolahan, dan

pemasaran hasil produksi padi, jagung, kedelai, dan

tanaman pangan lainnya, serta pengendalian hama

penyakit dan perlindungan tanaman pangan.

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

di bidang peningkatan pascapanen, pengolahan,

standardisasi dan penerapan standar mutu serta

pemasaran dan investasi tanaman pangan.

4 Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budi daya,

peningkatan pascapanen, pengolahan, dan

pemasaran hasil produksi padi, jagung, kedelai, dan

tanaman pangan lainnya, serta pengendalian hama

penyakit dan perlindungan tanaman pangan.

Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang peningkatan pascapanen, pengolahan,

standardisasi dan penerapan standar mutu serta

pemasaran dan investasi tanaman pangan.

5 Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budi daya,

peningkatan pascapanen, pengolahan, dan

pemasaran hasil produksi padi, jagung, kedelai, dan

tanaman pangan lainnya, serta pengendalian hama

penyakit dan perlindungan tanaman pangan.

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di

bidang peningkatan pascapanen, pengolahan,

standardisasi dan penerapan standar mutu serta

pemasaran dan investasi tanaman pangan.

6 Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan.

Koordinasi perumusan dan harmonisasi standar,

serta penerapan standar mutu di bidang tanaman

pangan.

7 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan.

Fungsi

Page 13: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

7 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

dan sebagai konsekuensi tindak lanjut dari perubahan renstra

Kementan dan renstra Ditjen Tanaman Pangan.

Dasar hukum operasional pelaksanaan tugas dan fungsi

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dalam

menyusun rencana strategis antara lain:

a. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/RC.020/3/2016

tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-

2019 (edisi revisi).

b. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor

59.a/HK.310/C/6/2016 tentang Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019 (edisi revisi).

1.2. Kondisi Umum Pembangunan Pengolahan dan

Pemasaran Hasil TanamanPangan

Pembangunan tanaman pangan merupakan suatu kesatuan

proses untuk menghasilkan produksi sesuai dengan sasaran yang

ditetapkan. Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan tidak

terlepas dari proses produksi. Berbagai variabel penting yang perlu

diketahui sebagaiindikator keberhasilan kinerja proses

pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan

menjadi sangat penting meliputi indikator input (masukan), output

(keluaran), outcome (hasil), benefit (manfaat), dan impact (dampak).

Page 14: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

8 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

memiliki 4 subdirektorat yaitu:

1) pascapanen

2) pengolahan hasil

3) standardisasi dan mutu

4) pemasaran dan investasi.

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan baru efektif pada tahun 2016, dimana unit kerja ini

merupakan gabungan fungsi dari Direktorat Pascapanen Tanaman

Pangan dengan eks Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian. Proses ini merupakan suatu upaya

penguatan penanganan atau pengelolaan yang lebih komprehensif.

Gambar 2. Alur Proses Pemenuhan Kebutuhan

Page 15: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

9 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Mengacu pada gambar diatas, beberapa poin yang perlu

dipahami sebagai berikut:

a) kinerja kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman

pangan sangat dipengaruhi oleh kondisi proses sebelumnya.

b) arah proses produksi bermuara pemenuhan kebutuhan

manusia.

c) risiko yang dihadapi ketika produksi tidak dapat dipenuhi dari

produksi dalam negeri adalah terbukanya atau meningkatnya

impor.

d) proses pencapaian penyediaan kebutuhan (produksi) sangat

ditentukan kemampuan dasar ketersediaan lahan,inovasi dan

adopsiteknologi,dankonsistensi investasi secara

berkelanjutan. Adopsi teknologi dimaksud termasuk

penanganan pascapanen dan pengolahan hasil seperti

sarana panen, sarana pengeringan, dan sarana prosesing

lainnya.

Dalam konteks penyediaan kebutuhan manusia tersebut, perlu

diketahui bahwa secara garis besar jenis kebutuhan manusia dapat

dikategorikan menjadi 4 yaitu:

1) pangan,

2) pakan,

3) energi, dan

4) bahan baku industri lainnya.

Page 16: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

10 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Kebutuhan ini harus

terindentifikasi dengan baik

sehingga rancangan produksi

dapat diproyeksikan pada

wilayah-wilayah yang ada.

Kemampuan produksi dalam

negeri menjadi basis penting

dalam mewujudkanketahanan

pangan, kemandirian, maupun

kedaulatan pangan.

Secara tematik, prioritas

pemenuhan kebutuhan yang

sangat strategis adalah

pemenuhan kebutuhan pangan. Pada akhirnya, persyaratan

pemenuhan kebutuhan tersebut (produk) harus memiliki kekuatan

kompetisi atau daya saing. Kekuatan daya saing itu pada produksi

harus dilihat secara menyeluruh dari berbagai aspek antara lain:

skala usaha, keunikan sumber daya, efisiensi biaya, jumlah

produksi, mutu produk, nilai tambah, harga, dan kontiniunitas.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan bahwa: 1. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia

yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi Pangan yang cukup, aman, bermutu,

dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik.

3. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak

diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

4. PenyelenggaraanPangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.

Page 17: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

11 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Gambar 3. Hubungan Kebutuhan dan Karakteristik Pengembangan

Daya Saing

Perspektif ini harus menjelaskan bahwa harga tidak sekedar

dipengaruhi oleh jumlah produksi tetapi aspek lain terutama mutu.

Kadang kali, suatu daerah memiliki siklus produksi pada tahun

tertentu tetapi tidak dapat menjamin kontiniunitas kepada pengguna

tertentu sehingga ketika panen terjadi harga dapat ditawar dengan

murah oleh pengguna.

Dalam hal ini, beberapa data kondisi yang dapat dijadikan

sebagai dasar perencanaan dimasa mendatang (termasuk data dari

eks Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian) pada kurun waktu 2010-2015 sebagai gambaran

kinerjaantara lain:

Page 18: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

12 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

a. Data Mikro meliputi:

1) Penyebaran sarana pascapanen tanaman pangan

Dalam rangka meningkatkan produksi, berbagai fasilitasi

diberikan oleh pemerintah mulai dari sarana pra panen

sampai pascapanen. Hal ini sebagai langkah untuk

mengoptimalkan produksi yang dapat dicapai. Sarana

pascapanen sangat diperlukan untuk menekan susut hasil

pada saat panen sampai penyimpanan dan juga menjaga

agar hasil produksi tidak tercecer secara signifikan sampai ke

konsumen dengan tetap memastikan kualitas produk yang

sesuai aturan standar.

Page 19: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

13 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Tabel 2. Alokasi Sarana Pascapanen Melalui APBN

Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015 2011 - 2015

1 ACEH 20 29 28 5 208 290

2 SUMUT 22 36 32 15 293 398

3 SUMBAR 19 24 19 26 140 228

4 RIAU 11 9 7 - 73 100

5 JAMBI 10 8 16 30 194 258

6 SUMSEL 51 92 15 9 283 450

7 BENGKULU 8 5 6 - 138 157

8 LAMPUNG 32 89 31 70 368 590

9 BABEL 2 2 2 5 20 31

10 BANTEN 20 66 19 6 59 170

11 JABAR 62 158 68 26 684 998

12 JATENG 77 211 76 124 826 1.314

13 DIY 12 33 17 - 57 119

14 JATIM 95 241 87 30 912 1.365

15 BALI 10 42 6 16 107 181

16 NTB 12 80 38 48 255 433

17 NTT 2 16 13 42 181 254

18 KALBAR 8 42 14 - 125 189

19 KALTENG 2 2 5 4 90 103

20 KALSEL 20 27 18 8 138 211

21 KALTIM 2 4 3 - 65 74

22 KALTARA - - - - 23 23

23 SULUT 15 18 14 2 180 229

24 SULTENG 12 16 23 70 285 406

25 SULSEL 51 144 56 80 568 899

26 SULTRA 9 22 10 29 155 225

27 SULBAR 4 2 11 36 100 153

28 GORONTALO 6 5 7 16 134 168

29 MALUKU 2 2 2 6 48 60

30 MALUT 2 2 3 19 53 79

31 PAPBAR 4 9 3 10 41 67

32 PAPUA 2 7 3 25 89 126

604 1.443 652 757 6.892 10.348 TOTAL

PENYEBARAN SARANA PASCAPANEN (UNIT)

PROVINSINO.

Jumlah sarana pascapanen yang telah didistribusikan melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus

meningkat. Kebutuhan sarana pascapanen ini masih cukup

tinggi dibandingkan luas baku lahan yang dimiliki. Apalagi

saat ini, sektor pertanian (terutama tanaman pangan) kurang

diminati oleh generasi muda dan biaya tenaga kerja yang

relatif mahal. Hal ini menyebabkan biaya usahatani (proses

Page 20: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

14 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

produksi) menjadi mahal.

Proses penyebaran sarana pascapanen ini

mempertimbangkan karakteristik lahan dan kemampuan

produksi. Alokasi sarana pascapanen pada Tabel 2 meliputi

combine harvester, power thresher, dryer, sarana angkut,

dan sarana pascapanen lainnya (selain unit penggilingan

padi)

Tabel 3. Alokasi Sarana Unit Penggilingan Padi Melalui APBN Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015 TOTAL

1 ACEH 0 5 8 2 36 51

2 SUMATERA UTARA 4 2 11 5 67 89

3 SUMATERA BARAT 4 7 8 5 26 50

4 SUMATERA SELATAN 2 4 5 7 30 48

5 RIAU 2 6 6 4 8 26

6 LAMPUNG 5 4 12 8 49 78

7 BENGKULU 0 9 8 5 31 53

8 BABEL 0 1 2 3 5 11

9 JAMBI 3 5 2 5 53 68

10 BANTEN 0 3 3 3 22 31

11 JAWA BARAT 4 6 11 11 89 121

12 JAWA TENGAH 4 7 21 8 80 120

13 DIY 1 2 2 2 10 17

14 JAWA TIMUR 1 6 10 13 58 88

15 KALIMANTAN BARAT 3 2 6 2 19 32

16 KALIMANTAN TENGAH 1 7 5 2 8 23

17 KALIMANTAN SELATAN 3 5 6 7 55 76

18 KALIMANTAN TIMUR 0 0 0 1 23 24

19 KALIMANTAN UTARA 0 0 0 1 5 6

20 BALI 0 3 3 5 20 31

21 NTB 0 2 5 5 26 38

22 NTT 2 4 6 3 43 58

23 MALUKU 0 1 4 5 8 18

24 MALUKU UTARA 0 2 2 2 29 35

25 SULAWESI SELATAN 2 6 9 5 91 113

26 SULAWESI TENGAH 1 3 6 7 74 91

27 SULAWESI UTARA 0 1 4 3 37 45

28 SULAWESI TENGGARA 4 5 5 4 29 47

29 SULAWESI BARAT 0 1 5 3 25 34

30 GORONTALO 0 3 0 2 23 28

31 PAPUA 2 1 2 3 18 26

32 PAPUA BARAT 0 4 7 3 45 59

TOTAL 48 117 184 144 1,142 1,635

BANTUAN SARANA UNIT PENGGILINGAN PADI (UNIT)PROPINSINO.

Page 21: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

15 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Selain itu, untuk mendukung produksi beras nasional, pada

tahun 2011-2015 Pemerintah mengalokasikan fasilitas unit

penggilingan padi sebanyak 1.635 unit. Hal ini diperlukan

untuk memberikan kemudahan bagi petani dalam

pengolahan produksinya sehingga dapat meningkatkan nilai

tambah.

Tabel 4. Jumlah Penggilingan Padi di Indonesia

Sumber: BPS

Page 22: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

16 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Menurut BPS, jumlah penggilingan padi di Indonesia cukup

banyak sekitar 182.899 unit dengan berbagai tipe dan

tersebar. Penggilingan padi tipe kecil sangat mendominasi

92,73% dari total penggilingan. Kondisi pengilingan padi

kecil sebagian besar kurang efisien karena berada dalam

satu kawasan yang sangat berdekatan dan umur alsin sudah

tua.

2) Penyebaran sarana pengolahan tanaman pangan

Dalam mendorong nilai tambah produksi tanaman pangan,

pemerintah terus mendorong pengembangan unit

pengolahan hasil (UPH) terutama untuk komoditi strategis

seperti jagung dan kedelai.

Proses pengolahan ini sangat penting dilakukan sehingga

tercipta peningkatan pendapatan bagi petani

(poktan/gapoktan). Alokasi unit pengolahan tepung telah

dialokasikan selama tahun 2010-2015 sebanyak 252 unit.

Alokasi unit pengolahan hasil ini diharapkan dapat

menyediakan kebutuhan dalam bentuk yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat seperti tahu, tempe, dan jagung

pakan. Dalam hal ini, pengembangan UPH memerlukan

proses bertahap secara konsisten dengan memperhatikan

standar yang lebih baik dan pola pemasaran yang intensif

dengan berbagai kalangan termasuk konsumen langsung.

Page 23: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

17 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Tabel 5. Alokasi Sarana Unit Pengolahan Tepung melalui APBN Tahun 2010-2015

Disamping pembuatan tepung, pemerintah juga

mengalokasikan unit pengolahan hasil jagung baik untuk

pangan maupun untuk pakan sebanyak 152 unit.

Pengelolaan unit pengolahan ini diharapkan dapat

mendorong stabilitas harga di lokasi UPH serta mendukung

2010 2011 2012 2013 2014 2015 TOTAL

1 ACEH 2 2 1 5

2 SUMATERAUTARA 1 2 3

3 SUMATERABARAT 5 1 11 1 18

4 RIAU 1 2 3 6

5 LAMPUNG 4 1 4 2 11

6 BENGKULU 19 22 41

7 BABEL 1 1 2 2 6

8 JAMBI 5 5

9 KEPRI 8 8

10 BANTEN 2 1 3

11 JAWABARAT 4 6 6 3 2 21

12 JAWATENGAH 1 2 1 5 6 4 19

13 DIY 1 2 3 2 8

14 JAWATIMUR 8 3 1 1 13

15 KALIMANTANBARAT 1 2 1 2 6

16 KALIMANTANTENGAH 2 1 3

17 KALIMANTANSELATAN 0

18 BALI 1 1

19 NTB 4 1 5

20 NTT 1 4 5

21 MALUKU 2 2 1 3 3 1 12

22 MALUKUUTARA 1 1 1 2 5

23 SULAWESISELATAN 4 4

24 SULAWESITENGAH 5 5

25 SULAWESIUTARA 1 1 2

26 SULAWESITENGGARA 4 1 5

27 SULAWESIBARAT 2 1 3

28 GORONTALO 1 1 2

29 PAPUA 3 3 9 6 2 23

30 PAPUABARAT 1 3 4

TOTAL 25 53 32 50 59 33 252

SARANAPENGOLAHANTEPUNGPROPINSINO.

Page 24: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

18 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

pengembangan subsektor lain yang berkaitan dengan hasil

produk UPH tersebut.

Tabel 6. Alokasi Sarana Unit Pengolahan Hasil Jagung

Melalui APBN Tahun 2012-2015

Begitu juga untuk kedelai, pada tahun 2011-2015 Pemerintah

mengalokasikan sarana alsintan unit pengolahan hasil

kedelai sebanyak 55 unit, dengan harapan petani dapat

memperoleh nilai tambah melalui pengembangan produk

pangan atau pakan yang lebih baik. Beberapa unit

pengolahan kedelai dimanfaatkan untuk menghasilkan

tahu/tempe dan susu kedelai. Fasilitasi ini sangat penting

2012 2013 2014 2015 TOTAL

1 SUMATERAUTARA 3 10 2 1 16

2 SUMATERABARAT 10 2 12

3 SUMATERASELATAN 1 1

4 JAWABARAT 3 1 2 6

5 JAWATENGAH 30 6 3 39

6 JAWATIMUR 6 1 7

7 KALIMANTANBARAT 2 1 3

8 BALI 1 1

9 NTB 6 4 2 12

10 NTT 6 12 4 22

11 MALUKU 2 1 3

12 SULAWESISELATAN 4 4

13 SULAWESIUTARA 1 1

14 SULAWESITENGGARA 1 1

15 SULAWESIBARAT 3 3

16 GORONTALO 3 7 1 11

17 PAPUA 6 6

18 PAPUABARAT 4 4

TOTAL 12 89 35 16 152

PROPINSINO.UNITPENGOLAHANHASILJAGUNG

Page 25: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

19 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

ditumbuhkembangkan untuk mendekatkan proses

penyediaan pangan dengan konsumen di wilayah sekitar

produksi.

Tabel 7. Alokasi Sarana Unit Pengolahan Hasil Kedelai Melalui APBN Tahun 2011-2015

3) Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang

diterbitkan atau direvisi berkaitan dengan tanaman

pangan

Produk yang bermutu harus memiliki kesesuaian standar

mengacu pada aturan yang berlaku. Pengaturan standar

dapat dilakukan melalui Standar Nasional Indonesia (SNI)

atau Persyaratan Teknis Minimal (PTM). Proses penetapan

suatu SNI memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak.

Secara reguler, SNI harus dikaji ulang untuk menyesuaikan

2011 2012 2013 2014 2015 TOTAL

1 ACEH 12 4 3 19

2 BENGKULU 1 1

3 JAWATENGAH 1 2 1 4

4 DIY 1 1 2

5 JAWATIMUR 3 3

6 KALIMANTANTENGAH 2 2

7 BALI 2 2

8 NTB 1 2 3

9 NTT 6 2 8

10 SULAWESITENGAH 3 3

11 SULAWESIUTARA 1 2 3

12 SULAWESITENGGARA 1 1

13 GORONTALO 1 1 2

14 PAPUA 1 1

15 PAPUABARAT 1 1

TOTAL 6 3 12 17 17 55

SARANAALSINTANUNITPENGOLAHANHASILKEDELAIPROPINSINO.

Page 26: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

20 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

kondiri perubahan.

Manfaat atas proses produk yang bermutu sangat penting

antara lain memberikan jaminan kualitas dan konsumen tidak

merasa dirugikan. Pada tahun 2010-2015, telah dilakukan

revisi SNI sebanyak 43 SNI meliputi SNI benih, SNI metode

uji, SNI olahan, SNI produk segar TP, SNI pupuk dan

pestisida, dan SNI alsintan.

Penerapan jaminan mutu

produk terkesan sangat

lambat karena kesadaran

pelaku usaha dan

konsumen masih rendah

dan perbedaan manfaat

secara signifikan tidak

dirasakan oleh pelaku

usaha, terutama untuk

produk pangan.

Sementara itu, proses

revisi atas Standar

Nasional Indonesia

sering dilakukan.

Dukungan pemerintah sangat penting untuk mendorong

standar produk yang lebih baik. Harmonisasi standar

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa Mutu Pangan adalah nilai yang

ditentukan atas dasar kriteria keamanan dan kandungan Gizi Pangan.

Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yangdiperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapatmengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam Pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air, dan komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Page 27: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

21 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

memerlukan kajian komprehensif dan konsistensi perumusan

standar.

Tabel 8. Jumlah Revisi SNI Tahun 2010-2015

NO. KATEGORI SNI JUMLAH (SNI)

1 Benih Tanaman Pangan 5

2 Metode Uji 1

3 Produk Olahan 5

4 Produk Segar 3

5 Pupuk dan Pestisida 1

6 Alat dan Mesin 25

TOTAL 40

4) Jumlah sertifikasi dan/atau registrasi yang diterbitkan

Dalam memberikan jaminan mutu pangan, Pemerintah terus

mendorong upaya fasilitasi sertifikasi atau register terhadap

produk pertanian yang dihasilkan. Pada dasarnya,

perkembangan sertifikasi kurang bertumbuh pada komoditi

non organik. Sertifikasi diimplementasikan pada produk yang

menerapkan sistem pertanian organik. Hal ini terjadi karena

berbagai faktor antara lain ketidakpastian jaminan harga

antara produk yang disertifikasi dengan yang tidak

disertifikasi, mahalnya biaya sertifikasi, pelaku usaha kurang

merasakan hal tersebut sebagai keharusan, dan konsumen

yang masih kurang tertarik atas jaminan mutu produk.

Setelah sertifikasi dilakukan, pelaku usaha harus melakukan

proses registrasi.

Page 28: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

22 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Tabel 9. Jumlah Sertifikasi Organik Tanaman Pangan Tahun 2010-2015

APBD APBN SWASTA TOTAL APBD APBN SWASTA TOTAL

2007 3 3 -

2009 4 4 1 1

2010 6 6 1 1

2011 2 9 11 1 1

2012 12 8 1 21 1 1 2

2013 17 16 8 41 1 1

2014 23 17 1 41 1 1

2015 18 17 3 38 1 1

2016 1 32 - 33 - 2 - 2

NASIONAL INTERNASIONALTAHUN

Fasilitasi sertifikasi atau register dilakukan dengan

melibatkan berbagai pihak terkait. Untuk mendukung, hasil

sertifikasi atau register, Pemerintah terus mendukung

kerjasama atau kemitraan sehingga hasil penjualan produk

tersebut terwujud dengan baik dan memberikan peningkatan

pendapatan kepada pelaku usaha tersebut. Sertifikasi yang

berkembang pada periode tahun 2010-2015 adalah sertifikasi

organik tanaman pangan dengan jumlah 163 sertifikasi,

dimana fasilitasi APBN sebanyak 68 sertifikasi.

b.Data Makro meliputi:

1) Susut hasil tanaman pangan

Susut hasil tanaman pangan merupakan suatu proses

Page 29: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

23 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

kehilangan hasil yang terjadi akibat penanganan terhadap

hasil produksi tidak tepat, mulai dari panen sampai dengan

penyimpanan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah

mendorong pemanfaatan sarana pascapanen seoptimal

mungkin sehingga dapat menurunkan susut hasil. Artinya,

penurunan susut hasil dapat meningkatkan produktivitas.

Pada tahun 2011-2015, data penurunan susut hasil tanaman

pangan mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Tetapi,

metodologi perhitungan susut hasil seharusnya perlu

ditingkatkan untuk mengantisipasi jumlah bantuan sarana

pascapanen yang dialokasikan oleh Pemerintah.

Tabel 10. Kontribusi Penurunan Susut Hasil dan Bantuan

Sarana Pascapanen Tahun 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015No. Komoditas

Penurunan Susut Hasil (%)Jumlah

1. Padi 0,190 0,470 0,311 0,090 0,056 1,117

2. Jagung 0,012 0,124 0,125 0,329 0,590

3. Kedelai 0,195 0,497 0,113 0,723 1,528

4. Ubikayu 0,007 0,009 0,000 0,000 0,016

5. Ubijalar 0,060 0,023 0,000 0,000 0,083

2) Ekspor dan impor tanaman pangan

Berdasarkan data volume ekspor-impor subsektor tanaman

pangan tahun 2010-2015, dapat disimpulkan bahwa neraca

perdagangan subsektor tanaman pangan berada pada

Page 30: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

24 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

kondisi minus. Hal ini mengindikasikan bahwa subsektor

tanaman pangan masih memiliki volume impor yang lebih

tinggi daripada ekspor. Pada periode tahun ini, kondisi

neraca perdagangan tanaman pangan terus mengalami

perbaikan tetapi kurang signifikan. Untuk itu, diperlukan

regulasi yang sesuai dengan konteks bisnis sehingga proses

produksi harus dapat mendorong ekspor dan mengurangi

impor termasuk melakukan produksi atas komoditi yang

dapat disubstitusi.

Page 31: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

25 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Tabel 11. Neraca PerdaganganTanaman Pangan Tahun 2010-2015

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata/tahun

1

a Beras 345 377 897 2.586 516 519 9,28 137,93 188,29 -80,05 0,58 51,21

b Beras Olahan 465 687 194 352 2.510 1.442 47,74 -71,76 81,44 613,07 -42,55 125,59

c Gandum Segar 28.535 9 49 - 11 9 -99,97 444,44 -100,00 -18,18 45,26

d Gandum Olahan 614.191 546.506 55.038 87.836 86.305 86.166 -11,02 -89,93 59,59 -1,74 -0,16 -8,65

e Jagung Segar 41.954 12.472 34.899 7.932 37.889 234.559 -70,27 179,82 -77,27 377,67 519,07 185,80

f Jagung Olahan 2.560 20.472 35.963 12.564 6.954 16.272 699,69 75,67 -65,06 -44,65 133,99 159,93

g Kacang Tanah 4.052 4.210 2.246 2.364 2.510 5.593 3,90 -46,65 5,25 6,18 122,83 18,30

h Kacang Tanah Olahan 3.669 3.474 4.592 4.050 3.781 3.382 -5,31 32,18 -11,80 -6,64 -10,55 -0,43

i Kedelai Segar 385 547 2.323 1.030 41.304 1.202 42,08 324,68 -55,66 3.910,10 -97,09 824,82

j Kedelai Olahan 8.267 8.191 10.406 13.814 9.880 12.733 -0,92 27,04 32,75 -28,48 28,88 11,85

k Ubi Jalar Segar 7.083 7.173 9.649 9.797 9.593 11.873 1,27 34,52 1,53 -2,08 23,77 11,80

l Ubi Kayu Segar 145.217 105.131 151 1.488 1.082 - -27,60 -99,86 885,43 -27,28 -100,00 126,14

m Ubi Kayu Olahan 23.814 90.008 52.264 188.428 113.419 15.550 277,96 -41,93 260,53 -39,81 -86,29 74,09

n Lainnya 11.916 7.807 50.380 25.092 51.910 61.475 -34,48 545,32 -50,19 106,88 18,43 117,19

892.453 807.064 259.051 357.333 367.664 450.775 -9,57 -67,90 37,94 2,89 22,61 -2,81

2

a Beras 687.582 2.744 1.927.330 472.665 815.285 861.601 -99,60 70.137,97 -75,48 72,49 5,68 14.008,21

b Beras Olahan 1 259 233 10 22 29 25.800,00 -10,04 -95,71 120,00 31,82 5.169,21

c Gandum Segar 4.824.049 5.648.065 6.821.771 6.756.406 7.289.652 7.444.622 17,08 20,78 -0,96 7,89 2,13 9,38

d Gandum Olahan 900.963 828.512 601.592 296.318 273.253 178.629 -8,04 -27,39 -50,74 -7,78 -34,63 -25,72

e Jagung Segar 1.527.516 3.207.657 1.797.876 3.191.045 3.175.362 3.267.694 109,99 -43,95 77,49 -0,49 2,91 29,19

f Jagung Olahan 259.295 103.327 123.025 103.867 120.744 232.409 -60,15 19,06 -15,57 16,25 92,48 10,41

g Kacang Tanah 229.393 251.004 197.963 282.423 253.236 194.430 9,42 -21,13 42,66 -10,33 -23,22 -0,52

h Kacang Tanah Olahan 1.393 2.099 1.305 1.415 1.088 4.082 50,68 -37,83 8,43 -23,11 275,18 54,67

i Kedelai Segar 1.740.505 2.088.616 2.105.629 1.785.385 1.964.081 2.256.932 20,00 0,81 -15,21 10,01 14,91 6,11

j Kedelai Olahan 32.158 36.896 3.637.494 3.555.775 3.822.365 4.159.889 14,73 9.758,78 -2,25 7,50 8,83 1.957,52

k Ubi Jalar Segar 32 25 24 21 23 16 -21,88 -4,00 -12,50 9,52 -30,43 -11,86

l Ubi Kayu Segar 21 6 - - - - -71,43 -100,00 -34,29

m Ubi Kayu Olahan 294.832 435.419 856.126 220.088 365.086 600.163 47,68 96,62 -74,29 65,88 64,39 40,06

n Lainnya 6.862 17.124 96.214 115.135 106.692 67.463 149,55 461,87 19,67 -7,33 -36,77 117,40

10.504.602 12.621.753 18.166.582 16.780.553 18.186.889 19.267.959 20,15 43,93 -7,63 8,38 5,94 14,16

3

a Beras (687.237) (2.367) (1.926.433) (470.079) (814.769) (861.082) -99,66 81.287,11 -75,60 73,33 5,68 16.238,17

b Beras Olahan 464 428 (39) 342 2.488 1.413 -7,76 -109,11 -976,92 627,49 -43,21 -101,90

c Gandum Segar (4.795.514) (5.648.056) (6.821.722) (6.756.406) (7.289.641) (7.444.613) 17,78 20,78 -0,96 7,89 2,13 9,52

d Gandum Olahan (286.772) (282.006) (546.554) (208.482) (186.948) (92.463) -1,66 93,81 -61,86 -10,33 -50,54 -6,12

e Jagung Segar (1.485.562) (3.195.185) (1.762.977) (3.183.113) (3.137.473) (3.033.135) 115,08 -44,82 80,55 -1,43 -3,33 29,21

f Jagung Olahan (256.735) (82.855) (87.062) (91.303) (113.790) (216.137) -67,73 5,08 4,87 24,63 89,94 11,36

g Kacang Tanah (225.341) (246.794) (195.717) (280.059) (250.726) (188.837) 9,52 -20,70 43,09 -10,47 -24,68 -0,65

h Kacang Tanah Olahan 2.276 1.375 3.287 2.635 2.693 (700) -39,59 139,05 -19,84 2,20 -125,99 -8,83

i Kedelai Segar (1.740.120) (2.088.069) (2.103.306) (1.784.355) (1.922.777) (2.255.730) 20,00 0,73 -15,16 7,76 17,32 6,13

j Kedelai Olahan (23.891) (28.705) (3.627.088) (3.541.961) (3.812.485) (4.147.156) 20,15 12.535,74 -2,35 7,64 8,78 2.513,99

k Ubi Jalar Segar 7.051 7.148 9.625 9.776 9.570 11.857 1,38 34,65 1,57 -2,11 23,90 11,88

l Ubi Kayu Segar 145.196 105.125 151 1.488 1.082 - -27,60 -99,86 885,43 -27,28 -100,00 126,14

m Ubi Kayu Olahan (271.018) (345.411) (803.862) (31.660) (251.667) (584.613) 27,45 132,73 -96,06 694,91 132,30 178,26

n Lainnya 5.054 (9.317) (45.834) (90.043) (54.782) (5.988) -284,35 391,94 96,45 -39,16 -89,07 15,16

(9.612.149) (11.814.689) (17.907.531) (16.423.220) (17.819.225) (18.817.184) 22,91 51,57 -8,29 8,50 5,60 16,06

Sumber : BPS

No.Tahun

Volume Impor (Ton)

Total

Pertumbuhan (%)Uraian

Volume Ekspor (Ton)

Total

Neraca (Ton)

Total

Page 32: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

26 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

3) Nilai tukar petani tanaman pangan

Kesejahteraan petani menjadi sangat penting sebagai salah

satu keberhasilan kinerja. Salah satu metode pengukuran

kesejahteraan petani melalui perhitungan nilai tukar petani

(NTP). Pertumbuhan nilai tukar

petani tanaman pangan pada

tahun 2010-2014 sangat

fluktuatif atau tidak konsisten.

Pada tahun 2014, NTP

mengalami penurunan yang

sangat signifikan dari tahun

sebelumnya. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh Indeks Harga

Yang Diterima Petani (It).

Hal ini sering kali menjadi

permasalahan utama bagi

petani, dimana harga yang

meningkat di pasar tidak

mencerminkan harga yang diterima juga meningkat. Ini sering

disebut ketidakadilan margin karena daya tawar yang rendah

dari petani.

Pada dasarnya, peningkatan pendapatan petani harus dilihat

NTP merupakan indikator proxy kesejahteraan petani. NTP merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Arti Angka NTP sebagai berikut:

o NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.

o NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya.

o NTP< 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.

Page 33: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

27 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

dari seberapa mampu hasil usaha yang diperoleh dapat

memenuhi kebutuhan dasar dan penting bagi kehidupan petani

sebagai insan manusia. Persoalan ketidakmampuan petani

dalam memenuhi kebutuhan dasar dan penting tersebut

Tabel 12. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan Tahun2010-2014

Indeks Harga

Diterima Petani

Indeks Harga

Dibayar Petani

Nilai Tukar

PetaniPertumbuhan NTP

(IT) (IB) (NTP) (%)

2010 124.81 127.61 97.78

2011 138.38 134.56 102.82 5.15

2012 147.41 140.78 104.71 1.84

2013 157.44 150.45 104.65 -0.06

2014 111.80 113.06 98.88 -5.51

Keterangan:

Tahun 2010-2012 menggunakan tahun dasar 2007 = 100

Tahun 2013-2014 menggunakan tahun dasar 2012 = 100

Tahun

1.3 Potensi, Permasalahan, dan Tantangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

1.3.1. Potensi Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Indonesia memiliki beberapa kekuatan yang

dapat digerakkan secara positif antara lain:

a. Memiliki sumber daya lahan yang cukup,

iklim tropis, dan keanekaragaman hayati

(biodiversity) yang berlimpah.

b. Merupakan negara yang memiliki

Page 34: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

28 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

penduduk keempat terbanyak di dunia.

c. Merupakan negara kepulauan

yangmemiliki keragaman budaya,

citarasa, dan produk olahan.

Tetapi disisi lain, Indonesia memiliki

karakteristik yang dapat menjadi kelemahan

antara lain:

a. Pelaku usaha tanaman pangan

didominasi oleh pelaku usaha berskala

kecil (dibawah 2 Ha)

b. Proses produksi tanaman pangan sangat

stagnan dalam menerapkan inovasi

teknologi

c. Penanganan proses produksi relatif

kurang berkembang terutama di area

penanganan panen dan proses

berikutnya

d. Pelaku usaha tanaman pangan tidak

terintegrasi dengan proses usaha yang

memberikan nilai tambah bagi pelaku

usaha tersebut dan kurang

memanfaatkan kekuatan pola

kelembagaan kelompok tani/gabungan

kelompok tani

Page 35: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

29 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

e. Pelaku usaha tanaman pangan kurang

memiliki ketertarikan untuk

mengembangkan produk dengan jati diri

sendiri atau sering menjual tanpa

identitas mereka sendiri.

1.3.2. Permasalahan Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Dalam konteks ini, beberapa

fokuspermasalahan dalam pengembangan

pengolahan dan pemasaran hasil tanaman

pangan antara lain:

Penguatan pemanfaatan dan

penyebaran saranapascapanen dan

pengolahan hasil tanaman pangan

belum dimanfaatkan secara optimal.

Penyebaran dan pemanfaatan sarana

alsintan harus dilakukan untuk

mendukung penguatan kawasan yang

lebih baik.

Pengembangan produk tanaman pangan

yang bermutu dan memiliki kekuatan

karakteristik sendiri di pasar riil (pasar

Page 36: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

30 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

tradisional maupun ritel) belum

terimplementasikan dengan baik.

Pengembangan proses teknologi

pengolahan hasil perlu ditingkatkan

dengan memanfaatkan pola kelompok

tani/gapoktan dengan mendorong

integrasi usaha. Kelompok tani/gapoktan

masih cenderung melakukan pemasaran

dalam bentuk segar tanpa melakukan

proses lanjutan untuk memperoleh nilai

tambah.

Penguatan kelembagaan usaha, kemitraan

serta kewirausahaan agribisnis. Pelaku

usaha kurang memahami kekuatan

kelompok tani/gapoktan yang ada saat ini

menjadi suatu simpul pemasaran usaha

yang dapat disinergiskan. Keberadaan

pedagang pengumpul saat ini menjadi salah

satu factor yang menyebabkan kurang

terkoordinasinya pemasaran yang

tersinergis antar kelompok tani/gapoktan.

Peningkatan investasi di subsektor

tanaman pangandengan mendorong

Page 37: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

31 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

pelaku usaha nasional dapat

memperkuat sistem logistik nasional.

Laju alih fungsi lahan tanaman pangan

menjadi suatu permasalahan yang

mengkhawatirkan saat ini. Pengembangan

kapasitas lahan yang dapat dijamin tidak

beralih fungsi menjadi sangat urgen untuk

diperhatikan.

Kurang tepatnya pengendalianharga,

inefisiensi pemasarandan logistik yang

belum tercatat dengan baik. Harga produk

yang dihasilkan petani Indonesia umumnya

diatas harga produk yang diimpor.

Sementara itu, petani merasakan harga

yang diberikan saat ini masih belum tepat.

Ketika harga melambung tinggi, pemerintah

melakukan operasi pasar. Hal ini

mendorong impor semakin meningkat.

Rantai pemasaran yang cukup panjangan

dari lahan produksi ke konsumen

menjadikan ketidakefisienan. Harga yang

tinggi di tingkat konsumen cenderung tidak

mendorong peningkatan harga di tingkat

petani. Proses pengembangan logistik

Page 38: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

32 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

tanaman pangan masih perlu diperbaiki

terutama pencatatan di basis-basis titik

logistik.

1.3.3. Tantangan Pembangunan Pengolahan danPemasaran Hasil Pertanian

Tantangan merupakan pandangan atas

kesempatan dan ancaman yang dapat terjadi

dalam jangka pendek, jangka menengah atau

jangka panjang. Untuk itu, diperlukan proses

adaptasi dan inovatif yang tepat dari semua

pihak sehingga kesempatan tidak hilang dan

ancaman dapat diantisipasi. Beberapa

kesempatan yang perlu dicermati antara lain:

a. Permintaan produk olahan hasil

pertanianmakin beragam dan berkualitas

permintaan terhadap produk olahan hasil

pertanian akan makin beragam dan ber-

kualitas.

b. Kawasan Indonesia diapit oleh negara-negara

yang relatif bukan sebagai basis produksi

pertanian.

Page 39: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

33 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

c. Kebijakan pemerintah yang dominan untuk

melindungi pelaku usaha melalui berbagai

fasilitasi.

d. Standar produk yang cukup banyak namun

belum terkonsolidasi dengan baik oleh pelaku

usaha.

Disisi lain, beberapa ancaman yang dapat

menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha

tanaman pangan antara lain:

a. Makin menurunnya minat untuk bekerja di

sektor pertanian terutama generasi muda dan

sebagian pelaku usaha nasional cenderung

nyaman dengan proses impor yang terjadi

selama ini.

b. Alih fungsi dan fragmentasi lahan

menimbulkan ketidakefisienan usaha dan

hilangnya basis-basis produksi tanaman

pangan.

c. Perkembangan produk negara lain yang

dicerminkan dari penguatan aspek produk

olahan yang menarik.

d. Fluktuasi harga yang sering terjadi terutama

mendekati hari besar nasional dan

pengendalian stok yang rendah.

Page 40: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

34 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

e. Berkembangnya blok-blok perdagangan

yang meminta berbagai standar atau aturan

produk yang wajib diikuti.Dalam waktu dekat

ini, Indonesia akan berhadapan dengan Pasar

Tunggal ASEAN atau Masyarakat Ekonomi

ASEAN (MEA), dimana dengan terbentuknya

pasar tunggal ASEAN atau Masyarakat Ekonomi

ASEAN nanti maka akan terbuka pula peluang

pasar yang makin besar yaitu adanya pasar

denganpopulasi yang mendekati 600 juta jiwa.

f. Aksesibilitas dan sarana transportasi yang

belum efisien dalam pendistribusian dan

pemasaran produk tanaman pangan.

g. Dampakperubahan iklim global

mempengaruhi ketersediaan dan

kontiniuitas bahan baku di sektor hilir

bidang pengolahan hasil tanaman pangan.

Page 41: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

35 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1. Visi

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan. Visi Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan harus selaras dengan visi

Kementerian Pertanian dan Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan. Dalam

hal ini, Kementerian Pertanian

memiliki visi “Terwujudnya Kedaulatan

Pangan dan Kesejahteraan Petani”.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

memiliki visi “Terwujudnya

Pemenuhan Kebutuhan Pangan Yang

Cukup Secara Berkelanjutan Untuk

Memperkuat Kedaulatan Pangan”.

Dalam konteks ini, Direktorat

Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan membangun visi “Terwujudnya

ProduksiTanaman PanganYang Berdaya Saing”. Perspektif

produksidalam negeri yang berdaya saing mencerminkan

kekuatan dalam mewujudkan tersedianya kebutuhan domestik dan

Daya saing adalah kapasitas

bangsa untuk menghadapi

tantangan persaingan pasar

internasional dan tetap menjaga

atau meningkatkan pendapatan

riil-nya (Council of

Competitiveness, Washington,

DC, 2006)

Daya saing merupakan

kemampuan menghasilkan produk

barang dan jasa yang memenuhi

pengujian internasional, dan

dalam saat bersamaan juga dapat

memelihara tingkat pendapatan

yang tinggi dan berkelanjutan,

atau kemampuan daerah

menghasilkan tingkat pendapatan

dan kesempatan kerja yang tinggi

dengan tetap terbuka terhadap

persaingan eksternal (European

Commission, 1999).

Page 42: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

36 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

kebutuhan orientasi ekspor, sertamengurangi ancaman masuknya

produk impor (substitusi impor).

Dalam rencana pembangunan jangka menengan Indonesia,

rencana strategis Kementerian Pertanian, dan rencana strategis

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, prioritas proses diarahkan

pada pangan. Dalam hal ini, komoditi strategis yang menjadi

pilihan kebijakan adalah padi, jagung, dan kedelai. Dalam hal ini,

beberapa indikator keberhasilan Kementerian Pertanian antara

lain:

a. produksi padi, jagung, dan

kedelai

b. rasio produksi padi per

kapita wilayah pulau

c. harga gabah kering panen

(GKP) di tingkat produsen

d. konsumsi kalori dan

pangan hewani per kapita

e. skor pola pangan harapan

(PPH)

f. rasio konsumsi pangan

lokal non beras terhadap

beras

Teori keunggulan komparatif (theory of

comparative advantage) merupakan teori

yang dikemukakan oleh David Ricardo.

Menurutnya, perdagangan internasional

terjadi bila ada perbedaan keunggulan

komparatif antarnegara. Ia berpendapat

bahwa keunggulan komparatif akan tercapai

jika suatu negara mampu memproduksi

barang dan jasa lebih banyak dengan biaya

yang lebih murah daripada negara lainnya.

Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia

sama-sama memproduksi kopi dan timah.

Indonesia mampu memproduksi kopi secara

efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi

tidak mampu memproduksi timah secara

efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia

mampu dalam memproduksi timah secara

efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi

tidak mampu memproduksi kopi secara

efisien dan murah.

Dengan demikian, Indonesia memiliki

keunggulan komparatif dalam memproduksi

kopi dan Malaysia memiliki keunggulan

komparatif dalam memproduksi timah.

Perdagangan akan saling menguntungkan

jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan

timah.

Page 43: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

37 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Proses produksi harus dikelola secara efisien, sesuai

dengan kebutuhan pasar, serta nilai harga yang kompetitif dengan

harga produk luar. Secara sumber daya hayati, Indonesia

memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara lain.Dalam hal

ini, ada tiga faktor yang sangat

berpengaruh pada daya saing yaitu

1) iklim yang kondusif, 2) keunggulan

komparatif, dan 3) keunggulan

kompetitif.

Sering kali, dalam membangun daya

saing suatu bangsa atau produk

kurang memperhatikan potensi

keunggulan yang dimiliki. Hal ini

mengakibatkan proses atas

pelaksanaan visi menjadi tidak fokus dan pada akhirnya tidak

memperlihatkan keberhasilan secara berkelanjutan dari upaya-

upaya yang dilakukan.

Konsep pengembangan daya saing itu sendiri menjadi

jebakan (trap) bagi suatu bangsa atau perusahaan ketika tidak

dilakukan secara sistematis dan menggunakan data yang akurat.

Dalam konsep ekonomi, dikenal kutukan sumber daya alam atau

sering disebut “kutukan sumber daya (paradoks

keberlimpahan)”, mengacu pada paradoks bahwa negara dan

daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama sumber daya

Pengertian keunggulan

kompetitif adalah kemampuan

yang dimiliki oleh sebuah bangsa

atau organisasi untuk

merumuskan strategi dan

mengaplikasikannya pada suatu

posisi yang tepat dengan

menggunakan kemampuan

karakteristik dan segala sumber

daya yang dimiliki oleh

perusahaan dengan tujuan untuk

memperolah keuntungan yang

sebesar-besarnya.

Ada dua hal yang akan

mempengaruhi tercapainya

keunggulan kompetitif, yaitu

harga yang rendah dan keunikan

produk itu sendiri.

Page 44: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

38 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

non-terbarukan seperti mineral dan bahan bakar, cenderung

mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan wujud

pembangunan yang lebih buruk ketimbang negara-negara yang

sumber daya alamnya langka. Fenomena ini diduga memiliki

beberapa alasan, salah satunya penurunan tingkat persaingan di

sektor-sektor ekonomi lain (akibat apresiasi nilai tukar asli setelah

pendapatan SDA mulai memengaruhi ekonomi), volatilitas

pendapatan SDA akibat menghadapi perubahan pasar komoditas

global, salah pengelolaan SDA oleh pemerintah, atau institusi

yang lemah, tidak efektif, tidak stabil, atau korup (kemungkinan

karena sifat arus pendapatan aktual atau terantisipasi dari aktivitas

ekstraktif yang mudah sekali dialihkan).

Konten diatas tersebut menjadi bahan perumusan visi

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan,

sehingga pengelolaan produksi tidak hanya dilihat dari sisi jumlah

tetapi lebih luas, antara lain efisiensi usaha, produktivitas, mutu,

nilai tambah, harga, dan kontiniunitas.

2.2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan mengemban misi yang harus

dilaksanakan yaitu:

Page 45: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

39 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

1. Mendorong pertumbuhan agribisnis tanaman pangan melalui

peningkatan sumber daya manusia, penguatan kelembagaan

usaha, penerapan teknologi tepat guna, kemitraan, dan

peningkatan investasi tanaman pangan

2. Mendorong penerapan sistem jaminan mutu dan

pengawasan keamanan pangan dalam mendukung usaha

agribisnis tanaman pangan terpadu

3. Mengembangkan pemasaran produk tanaman pangan dalam

negeri dan luar negeri melalui penguatan sistem, infrastruktur

pemasaran dan promosi

4. Mengembangkan kapasitas institusi Direktorat Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan yang profesional

dan berintegritas tinggi.

2.3. Tujuan

Berkaitan dengan implementasi visi dan misi tersebut,

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

menetapkan tujuansebagai berikut:

1. Menumbuhkembangkan pelaku usahaperdesaan yang

spefisik lokal dan terintegrasi

2. Meningkatkan produk tanaman pangan yang bermutu

Page 46: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

40 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

3. Meningkatkan penguasaan pasar domestikdan luar negeri

untuk produk tanaman pangan strategis.

2.4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan untuk mewujudkan tujuan yang telah

ditetapkan pada tahun 2016-2019 adalah:

a) Menurunnya susut hasil (losses) produksi tanaman pangan

b) Meningkatnya nilai tambah produk tanaman pangan

c) Meningkatnya mutu hasil produksi tanaman pangan.

d) Meningkatnya penguasaan pasar dalam negeri (domestik)

dan luar negeri (ekspor).

Dalam mencapai sasaran strategis diatas, diperlukan

pemetaan yang sangat rinci pada setiap daerah dengan

memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki, teknologi

yang dipakai, perilaku usaha yang berkembang, dan selera

konsumen di daerah tersebut. Seluruh faktor ini sangat penting

diperhatikan sehingga tidak menimbulkan ekses negatif atas

pencapaian sasaran yang ditetapkan.

Untuk memastikan keberhasilan sasaran strategis tersebut

diatas, ditetapkan indikator kinerja sebagai berikut:

1) terlaksananya penyaluran sarana pascapanen

Page 47: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

41 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

2) terlaksananya penyaluran unit pengolahan hasil tanaman

pangan

3) terlaksananya sertifikasi/register produk tanaman pangan

4) terlaksananya penyediaan informasi tanaman pangan.

Tabel 13. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

Direktorat PPHTP

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output

Menurunkan susut hasil produksi

tanaman pangan

Terlaksananya penyaluran bantuan

sarana pascapanen

Meningkatnya nilai tambah

produk tanaman pangan

Terlaksananya penyaluran unit

pengolahan hasil (UPH) tanaman

pangan

Meningkatnya mutu hasil produk

tanaman pangan

Terlaksananya sertifikasi/registrasi

produk tanaman pangan

Meningkatnya penguasaan pasar

dalam negeri (domestik) dan luar

negeri (ekspor)

Terlaksananya penyediaan

informasi pasar

2.5. Analisa Risiko

Pemerintah akan terus berupaya melakukan pembangunan

secara berkelanjutan bagi seluruh rakyatnya. Hal ini sebagai

bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong kemandirian

bangsa. Tetapi dalam prosesnya, berbagai risiko dapat timbul

pada titik tertentu. Untuk itu, perlu dilakukan pemetaan analisa

Page 48: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

42 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

risiko sebagai antisipasi awal dalam menjalankan tugas dan fungsi

yang dimiliki, antara lain:

a. Perencanaan

- pemetaan kebutuhan alokasi kegiatan yang spesifik

lokasi

- penetapan indikator kinerja secara berjenjang

- rancangan pola pengembangan fasilitasi yang

diberikan

- pedoman/petunjuk/panduan pelaksanaan kegiatan

- pembentukan tim ad-hoc

b. Pelaksanaan

- penetapan calon penerima calon lokasi (CPCL)

- pelaksanaan pengadaan, penyaluran dan

pembayaran

- penyelesaian administasi hibah atau administrasi

lainnya

- pengukuran indikator keberhasilan

c. Pembinaan

- monitoring dan evaluasi kegiatan secara bertahap

terutama pemanfaatan secara terus menerus

- pelaporan secara berjenjang sesuai aturan yang

berlaku.

Page 49: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

43 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Mengacu kepada arah kebijakan Kementerian Pertanian

serta tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, arah kebijakan pengembangan pengolahan dan

pemasaran hasil tanaman pangan adalah mendukung

pencapaian produksi terutama pangan nasional yang berdaya

saing dan berkelanjutan serta memperkuat pelaku usaha

tanaman pangan. Komoditi strategis yang diprioritaskan adalah

produksi padi, jagung, dan kedelai.

Gambar 4. Hubungan Indikator Keberhasilan Kinerja Direktorat PPHTP Dalam Sistem Produksi

Page 50: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

44 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Jumlah produksi tanaman pangan ditentukan dua faktor

yaitu luas panen dan produktivitas. Direktorat PPHTP memiliki

peranan pada saat panen dan proses setelah panen. Pada saat

panen, susut hasil dapat terjadi karena pemanfaatan sarana

panen yang tidak tepat dan kurangnya pengetahuan petani

mengenai standar kualitas dari hasil produksi tersebut.

Penggunaan teknologi modern diharapkan mampu mengurangi

susuthasil.

Untuk meningkatkan nilai pendapatan dari hasil produksi

tersebut, perlu dilakukan proses jaminan mutu hasil melalui

sertifikasi dan/atau register atau melalui proses pengolahan

lebih lanjut. Proses pengolahan dapat mengurangi fluktuasi

harga yang terjadi terutama pada daerah yang harga produk

segarnya selalu ditawar murah.

Selain itu, pemerintah dapat melakukan proses

pengendalian pasar melalui pengendalian harga dan stok, serta

pengendalian kebijakan perdagangan (ekspor-impor). Untuk itu,

diperlukan berbagai regulasi yang dapat memberikan iklim yang

kondusif bagi pelaku usaha nasional sehingga pelaku usaha

nasional terlindung secara adil dan semakin berminat untuk

melakukan investasi.

Terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan nasional,

pengembangan kebijakan Direktorat Pengolahan dan

Page 51: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

45 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dirumuskan dengan

memperhatikan rasa keadilan bagi semua stakeholder.

Pemenuhan pangan nasional mengacu pada rekomendasi

Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Pola Pangan Harapan

(PPH). Tetapi hal ini sering terkendala, karena kualitas pangan

yang tersedia kurang baik, keterbatasan ketersediaan bahan

pangan, proses distribusi yang tidak tepat waktu, dan daya beli

konsumen.

Gambar 5. Penguatan Kebijakan Pemenuhan Pangan Nasional

Pada tahun 2016-2019, produksi komoditi utama

tanaman pangan direncanakan meningkat dari tahun ke tahun.

• Jumlah

• Mutu Hasil

Produksi

• Infrastruktur

• Rantai Pasokan Distribusi

Distribusi • Harga

• Daya Beli

Konsumsi

PoladanPerilakuPemasaran

AngkaKecukupanGizi(AKG)danPolaPanganHarapan

(PPH)

StandarNasionalIndonesia(SNI)atauPersyaratanTeknis

Minimal(PTM)

ProporsiKeuntungan(Margin):Adil

Page 52: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

46 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Mengacu pada data sasaran produksi dibawah ini, aktivitas

kegiatan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan sangat diperlukan untuk mendukung ketahanan

pangan, kemandirian pangan maupun kedaulatan pangan

nasional.

Sasaran produksi diatas bersifat indikatif, dimana dapat

berubah sesuai kondisi dan perubahan lingkungan strategis

serta komitmen pemerintah.

Tabel 14. Sasaran Produksi Komoditi Utama Tanaman PanganTahun 2015-2019

No. 2015 2016 2017 2018 2019

Akumulasi

2015-2019

Luas Panen (Ha) 14.287.934 14.560.952 14.850.790 15.146.271 15.445.973 1.158.039

Produktivitas (Ku/Ha) 51,40 52,35 52,61 52,87 53,14 1,74

Produksi (Ton GKG) 73.445.034 76.226.000 78.132.000 80.085.000 82.078.000 8.632.966

Luas Panen (Ha) 4.019.360 4.560.000 4.695.098 4.840.495 4.978.386 959.026

Produktivitas (Ku/Ha) 50,54 52,63 53,67 54,75 55,84 5,30

Produksi (Ton) 20.313.731 24.000.000 25.200.000 26.500.000 27.800.000 7.486.269

Luas Panen (Ha) 642.299 697.950 750.000 818.182 882.353 240.054

Produktivitas (Ku/Ha) 15,55 15,76 16,00 16,50 17,00 1,45

Produksi (Ton) 1.000.000 1.100.000 1.200.000 1.350.000 1.500.000 500.000

Luas Panen (Ha) 484.000 485.000 486.000 487.000 488.000 4.000

Produktivitas (Ku/Ha) 13,57 13,92 14,24 14,56 14,90 1,33

Produksi (Ton) 657.000 675.000 692.000 709.000 727.000 70.000

Luas Panen (Ha) 213.000 221.000 222.000 223000 224.000 11.000

Produktivitas (Ku/Ha) 11,64 12,08 12,34 12,56 12,81 1,17

Produksi (Ton) 248.000 267.000 274.000 280000 287.000 39.000

Luas Panen (Ha) 1.004.274 1.002.167 1.004.776 1.007.800 1.027.529 23.255

Produktivitas (Ku/Ha) 234,00 240,00 245,00 250,00 255,00 21,00

Produksi (Ton) 23.500.000 24.052.000 24.617.000 25.195.000 26.202.000 2.702.000

Luas Panen (Ha) 139.177 140.581 142.074 143.704 145.459 6.282

Produktivitas (Ku/Ha) 168,85 173,85 178,85 183,85 188,85 20,00

Produksi (Ton) 2.350.000 2.444.000 2.541.000 2.642.000 2.747.000 397.000

Komoditi

Padi1

Jagung2

Kedelai3

7 Ubi Jalar

Kacang Tanah4

Kacang Hijau5

Ubi Kayu6

Sumber: Rencana Strategis Ditjen Tanaman Pangan, edisi revisi 6 Juni 2016

Dalam konteks proses, setiap pelaku usaha dan

pemerintah harus memperhatikan aktivitas pada budidaya,

pascapanen, pengolahan, distribusi, dan ritel sehingga produk

Page 53: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

47 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

yang diperdagangkan sesuai standar atau persyaratan teknis

minimal yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku.

Mengacu pada proses, arah kebijakan Direktorat

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan adalah

mendukung pencapaian swasembada (padi, jagung, dan

kedelai) dan mendorong pengembangan kawasan pertanian.

Pencapaian swasembada dan kawasan tersebut harus

dibarengi dengan peningkatan pendapatan petani secara adil.

Gambar 6. Penerapan Proses Produksi dan Pemasaran Yang Baik

Keterangan: GAP : Good Agriculture Practices GHP : Good Handling Practices GMP : Good Manufacturing Practices GDP : Good Distribution Practices GRP : Good Retail Practices

• BUDIDAYA

GAP

• PASCAPANEN

GHP• PENGOLAHAN

GMP

• DISTRIBUSI

GDP• RITEL

GRP

SDMKAPASITASLAHAN

SARANADANPRASARANA

KELEMBAGAANPOLA

PEMASARAN

Page 54: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

48 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Secara rinci, beberapa kebijakan yang ditetapkan sebagai

berikut:

a. Kebijakan Pascapanen

Fokus kebijakan penanganan pascapanen tanaman pangan

diprioritaskan pada:

1) fasilitasi sarana pascapanen

2) peningkatan kompetensi sumber daya manusia

3) pengembangan kelembagaan.

Pemberian fasilitasi sarana pascapanen harus dialokasikan

berdasarkan kebutuhan daerah. Untuk itu, jenis dan jumlah

sarana pascapanen sangat tergantung pada tigafaktor yaitu:

1) aspek produksi,

2) aspek karakteristik sarana pascapanen, dan

3) aspek pendanaan yang ada.

Sering kali, penyediaan sarana pascapanen tidak sesuai

dengan kebutuhan di lapangan, sehingga menyebabkan

ketidakefektifan. Faktor produksi yang perlu diperhatikan

dalam menghitung kebutuhan sarana pascapanen meliputi

tipologi lahan, luas lahan (panen), volume produksi, dan umur

produksi). Faktor karakteristik sarana pascapanen yang perlu

diperhatikan meliputi kapasitas pelayanan sarana pascapanen,

Page 55: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

49 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

pola mobilisasi sarana pascapanen(pemanfaatan), umur

ekonomis sarana pascapanen, dan harga sarana pascapanen.

Untuk mendukung optimalisasi pemanfaatan, diperlukan 3 pilar

pengembangan kelembagaan yaitu unit pelayanan jasa

alsintan (UPJA), brigade pascapanen, dan bengkel. Ketiga

kelembagaan ini diharapkan dapat hadir secara sinergis

sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sarana

pascapanen.

Gambar 6. Alur Kebijakan Pengembangan Sarana Pascapanen

b. Kebijakan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan

Proses pengolahan merupakan upaya lanjutan dari

penanganan pascapanen. Upaya pengembangan pengolahan

hasil tanaman pangan perlu dilakukan karena pelaku usaha

tanaman pangan didominasi oleh pelaku usaha kecil. Dalam

§ PenurunanSusutHasil

§ PeningkatanKualitas

§ Efisi

e nsiTenagaKerja

§ PercepatanPanen

PENERAPANGOODHANDLINGPRACTICES

PENGEMBANGANBENGKELALSINTAN

PENGEMBANGANUNITPELAYANANJASAALSINTAN

(UPJA)

PENGEMBANGANBRIGADEPANEN(UNITPELAKSANATEKNIS/SATUANTUGAS)

ProduksiKarakteristik Sarana

Pascapanen

Tipologi LahanKapasitas Pelayanan

Sarana Pascapanen

Luas Lahan (Panen)

Pola Mobilisasi Sarana

Pascapanen

(Pemanfaatan)

Volume ProduksiUmur Ekonomis Sarana

Pascapanen

Umur ProduksiHarga Sarana

Pascapanen

Faktor Pertimbangan Kebutuhan Sarana Pascapanen

PENINGKATANKOMPETENSIOPERATOR

Page 56: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

50 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

hal ini, pelaku usaha kecil tersebut tergabung dalam kelompok

atau gabungan kelompok dengan mengembangan manajemen

usaha yang lebih ekonomis dan dapat memberikan nilai

pendapatan dari posisi sebelumnya.

Untuk memperkuat kedudukan kelompok atau gabungan

kelompok tersebu diperlukan kebijakan pengembangan yang

dapat menciptakan keunggulan yang mencirikan karakteristik

lokal. Salah satu pendekatan terintegrasi yang dipandang

sesuai adalah membangun jaringan usaha diantara kelompok

atau gabungan kelompok.

Pendekatan pengembangan aktivitas usaha pengolahan

secara berkelompok dalam kegiatan usaha yang sejenis,

dapat meningkatkan kapasitas serta daya saing usaha,

yang kemudian dapat dikembangkan beberapa usaha

yang cakupannya berbeda tetapi masih saling terkait

menjadi bentuk kluster (inti dan plasma) atau kawasan.

Keunggulan pola klaster ini, mengacu pada argumentasi

bahwa sulit bagi usaha berskala kecil secara individual

untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam

suatu aktifitas usaha yang sama (economic of scale).

Pengembangan suatu usaha berbasisklaster adalah

kelompok usaha yang saling terkait dari berbagai jenis

usaha dan beroperasi dalam wilayah yang saling

Page 57: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

51 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

berdekatan sehingga memiliki kemampuan untuk bertumbuh

dengan mengembangkan berbagai produk. Usaha

pengolahan yang berbasis kluster di beberapa Negara

menunjukkan kemampuannya secara berkesinambungan

untuk mampu menembus pasar ekspor, menghasilkan nilai

tambah yang memadai, mampu menyerap tenaga kerja

dan sangat responsif terhadap pemanfaatan inovasi

teknologi.

Pengembangan agroindustri perdesaan dengan karakter

dan kondisi yang ada,pola pengembangan klaster (inti

plasma) merupakan pilihan yang tepat, karena pelaku

usaha pengolahan dapat meningkatkan aksesibilitasnya

terhadap sumberdaya produktif, meningkatkan kapasitas

produksi, meningkatkan akses pasar dan efisiensi usaha

sebagai dampak dari aktifitas usaha yang saling

bersinergi. Klaster ini harus disinergikan dengan

pengembangan kawasan produksi pertanian.

Dalam upaya membangun atau mengembangkan

agroindustri perdesaan berbasis kelompok, penerapan

jaminan mutu (mulai dari budidaya sampai produk olahan)

harus tetap dilaksanakan secara baik sehingga produk

olahan yang dihasilkan memenuhi standar secara

konsisten dan aman dikonsumsi bagi produk olahan

pangan.

Page 58: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

52 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Disamping itu, konsep pengolahan hasil pertanian yang

ramah lingkungan sudah menjadi tuntutan konsumen yang

tidak dapat dihindari lagi. Untuk itu, pengembangan

agroindustri perdesaan berbasis kelompok harus berupaya

menerapkan konsep pengolahan tanpa limbah (zero

waste). Kebijakan pengolahan hasil tanaman pangan

dilaksanakan dalam rangka peningkatan nilai tambah dan

daya saing hasil tanaman pangan yang akan dicapai

melalui fasilitasi unit pengolahan yang spesifik lokasi dan

penguatan kelembagaan usaha pengolahan.

c. Kebijakan Standardisasi dan Mutu

Penerapan mutu produk menjadi sebuah kebutuhan

dalam memasuki perdagangan global saat ini. Standar

atas produk menjadi jaminan atas mutu tersebut. Dalam

hal ini, standar dapat dilakukan melalui standar nasional

yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional atau

persyaratan teknis minimal yang ditetapkan oleh

Kementerian Teknis. SNI harus dapat merespon

perubahan di negara-negara lain termasuk private

standard.

Untuk itu, kebijakan yang ditetapkan adalah memperkuat

standar, mendorong proses sertifikasi produk baik organik

maupun non organik,peningkatan kompetensi sumber

Page 59: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

53 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

daya manusia, dan penguatan integrasi kelembagaan.

Penguatan standar perlu dilakukan untuk memantapkan

jaminan mutu produk nasional dalam menghadapi

persaingan global.

Proses sertifikasi produk akan didukung oleh fasilitasi

pemerintah kepada pelaku usaha yang kurang mampu

dalam membiayai jasa sertifikasi. Sementara untuk

pelaku lainnya, akan dilakukan proses sosialisasi.

Integrasi kelembagaan yang terkait dengan standardisasi

dan mutu perlu ditumbuhkan secara transparan dan taat

pada aturan yang berlaku seperti lembaga sertifikasi dan

laboratorium penguji (laboratorium).

d. Kebijakan Pemasaran dan Investasi Tanaman Pangan

Pengembangan pemasaran dalam negeri diarahkan untuk

menggerakkan dan memperlancar pemasaran hasil pertanian

dari lokasi produksi ke lokasi pemasaran, menjadikan produk

pertanian yang dihasilkan oleh petani domestik menjadi produk

utama yang diperjualbelikan serta mendukung pengembangan

sistem pemasaran yang transparan dan berkeadilan bagi

petani pemasar maupun konsumen hasil pertanian.

Untuk mencapai hal tersebut, kebijakan yang dilaksanakan

adalah:

Page 60: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

54 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

1. Pengembangan jaringan pemasaran domestik.

2. Pemantauan stok dan harga pasar tanaman pangan.

3. Akselerasi ekspor tanaman pangan dan substitusi impor.

4. Pengembangan pelayanan informasi pasar.

Pengembangan pemasaran internasional dimaksudkan

untuk percepatan peningkatan ekspor hasil tanaman pangan,

baik dalam bentuk segar maupun olahan, sehingga dapat

meningkatkan pangsa pasar produk lokal di pasar

internasional dan sekaligus meningkatkan perolehan

devisa negara.

Disamping itu, pengembangan pemasaran internasional

juga dimaksudkan untuk melindungi produk pertanian

dalam negeri melalui kebijakan yang kondusif dan tidak

bertentangan dengan peraturan yang berlaku di tingkat

ASEAN dan forum kerjasama bidang tanaman pangan

lainnya. Untuk mencapai hal tersebut, kebijakan pemasaran

internasional yang dilaksanakan adalah:

1. Meningkatkankoordinasi dan fasilitasi antar pelaku

usaha.

2. Memberikan dukungan dalam perumusan dan

diseminasi kebijakan pemasaran internasional

3. Meningkatkan akses serta penguatan informasi

Page 61: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

55 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

pasar komoditi tanaman pangan.

4. Memperkuat informasi pasar(market intellegence)

dan database rantai pasok.

Kebijakan pengembangan usaha pertanian diarahkan

kepada penerapan konsep pengembangan usaha

agribisnis yang utuh yaitu usahatani yang fokus dan

terpadu antara usaha agro-input (hulu), kegiatan produksi

(on-farm) dan pengolahan (processing) serta pemasaran

dengan berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan

petani dan pelaku usaha. Secara eksplisit, wujud

pengembangan usaha yang dituju adalah berkembangnya

agribisnis hulu hingga ke hilir oleh petani dan masyarakat di

perdesaan. Hal tersebut dimaksudkan agar nilai tambah

atau value addedberada pada petani dan usaha kelompok /

koperasi menjadi pusat keuntungan (profit center) di

perdesaan.

3.2. Strategi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Untuk mewujudkan daya saing produk tanaman

pangan,strategi yang ditempuh dalam empat tahun mendatang

sebagai berikut:

Page 62: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

56 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

1. Penanganan Pascapanen

a. Percepatan penyediaan sarana pascapanen terutama

di daerah sentra produksi

b. Pengembangan kelembagaan dan optimalisasi

pengelolaan sarana pascapanen

2. Penanganan Pengolahan Hasil

a. Pengembangan unit pengolahan hasil di daerah

perdesaan

b. Pengembangan inovasi pemanfaatan limbah hasil

produksi

3. Pengembangan Standardisasi dan Mutu

a. Penguatan standar

b. Penerapan mutu produk

4. Pengembangan Pemasaran dan Investasi

a. Pengembangan sistem informasi pasar (harga,

usahatani, dan stok)

b. Akselerasi promosi dan pameran

c. Akselerasi kemitraan dan investasi.

Dalam memastikan strategi diatas, diperlukan proses

sebagai metode implementasi strategi melalui pemetaan dan

penyusunan database, pengalokasian kebutuhan fasilitasi dan

pembinaan berdasarkan skala prioritas, peningkatan kompetensi

sumber daya manusia, serta penumbuhan kelembagaan yang

professional.

Page 63: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

57 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

3.3. Langkah Operasional Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Sasaran dari peningkatan nilai tambah dan daya saing

produk tanaman pangan adalah berkembangnya agroindustri di

perdesaan, serta meningkatnya jumlah sertifikasi produk tanaman

pangan. Sedangkan sasaran akhir dari peningkatan nilai tambah

dan daya saing produk tanaman pangan adalah meningkatkan

ekspor dan subsitusi impor produk pertanian. Adapun komoditas

untuk pengembangan ekspor produk tanaman pangan adalh beras

organik dan penurunan impor atau subsitusi impor adalah beras,

jagung dan kedelai.

Dalam rangka peningkatan nilai tambah dan daya saing

produk tanaman pangan, upaya-upaya yang dilakukan meliputi:

1) Penanganan pascapanen dalam upaya menurunkan susut

hasil dan mempertahankan mutu tanaman pangan melalui a)

pengelolaan teknologi pascapanen tanaman pangan; (b)

fasilitasi bantuan sarana pascapanen tanaman pangan; (c)

Optimalisasi penanganan pascapanen tanaman pangan dan

(d) fasilitasi kemitraan dengan lembaga terkait (Stakeholder)

2) Pengembangan agroindustri perdesaan berbasis

kluster dengan mengoptimalkan sumber daya lokal dan

bekelanjutan,diarahkan untuk meningkatkan nilai

tambah produk olahan tanaman pangan melalui(a)

Page 64: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

58 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

perbaikan teknologi agroindustri perdesaan yang sudah

ada; (b) penumbuhan agroindustri perdesaan yang

dapat memanfaatkan hasil samping secara optimal; dan (c)

penumbuhan industri pengolahan tanaman panganyang

dapat dilaksanakan oleh kelompok tani dan koperasi.

3) Penerapan dan pengawasan jaminan mutu dan

keamanan pangan melalui (a) pengembangan

standardisasi mutu hasil tanaman pangan;(b) pengembang-

an/penerapan mutu komoditas tanaman pangan;

(c)peningkatan pengawasanmutu produk tanaman

pangan melalui pengawalan dan pelatihan/bimbingan

teknis; dan (d) peningkatan jumlah dan peran lembaga

sertifikasi/lembaga kesesuaian lainnya.

4) Penguatan kemitraan antara petani dengan

pelakuusaha pengolahan dan pemasaran melalui: (a)

fasilitasi kemitraan antara gapoktan dengan pelaku

usahaindustri pengolahan dan (b) membangun dan

memperkuat jaringan pengolahan dan pemasaran hasil

tanaman pangan

5) Peningkatan aksesibilitas petani terhadap informasi pasar

dan akses pasar termasuk pengembangan infrastruktur

pengolahan dan pemasaran melalui:(a) diseminasi

informasi teknologi melalui penyuluhan dan media informasi;

Page 65: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

59 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

(b) pengembangan jaringan pasar dan pelayanan

informasi pasar(market intelligence).

6) Akselerasi ekspor untuk komoditas tanaman

panganmelalui:(a) pemetaandaerah potensial untuk

pengembangan komoditi ekspor; (b) harmonisasi dan

penerapan standar mutu; (c) optimalisasi negosiasi

dan diplomasi perdagangan hasil tanaman

pangan;serta (d) advokasi, pameran dan pencitraan

produk dalam rangka promosi produk tanaman pangan.

3.4. Program dan Kegiatan

3.4.1. Program

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Pertanian

Tahun 2015-2019 dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Tahun 2015-2019, maka program yang menjadi

tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah

“Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil

Produksi Tanaman Pangan”. Program ini merupakan

nomenklatur resmi sebagai dasar pelaksanaan kinerja Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

Mengacu pada Arsitektur dan Informasi Kinerjas (ADIK),

dapat dijelaskan bahwa hubungan antar kegiatan lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sangat terintegrasi.

Pencapaian kinerja program dapat terganggu ketika salah satu

Page 66: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

60 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

kegiatan mengalami kendala atau permasalahan.

Gambar 7. Struktur Arsitektur dan Informasi Kinerja Ditjen Tanaman Pangan

Untuk melaksanakan program diatas, Direktorat Jenderal

Tanaman didukung oleh 8 unit Eselon II, Dinas Provinsi, dan

Dinas Kabupaten/Kota.Unit kerja ini akan berkolaborasi dengan

instansi pemerintah lainnya dan para stakeholder. Struktur

kegiatan pada program Ditjen Tanaman Pangan meliputi 8

kegiatan seperti terlihat dibawah ini.

Program Peningkatan

Produksi, Produktivitas dan

Mutu Hasil Tanaman Pangan

Pengelolaan Produksi

Tanaman Serealia

Pengelolaan Produksi

Tanaman Aneka Kacang dan

Umbi

Pengelolaan Sistem

Penyediaan Benih Tanaman

Pangan

Penguatan Perlindungan

Tanaman Pangan dari

Gangguan OPT dan DPI

Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Tanaman Pangan

Pengembangan Metode

Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu

Laboratorium Pengujian Benih

Pengembangan Peramalan

Serangan Organisme

Pengganggu Tumbuhan

Dukungan Manajemen dan

Teknis Lainnya pada Ditjen

Tanaman Pangan

Page 67: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

61 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Tabel 15. Jenis Kegiatan Berdasarkan Unit Kerja Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan

3.4.2. Kegiatan

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan memiliki Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan, yangmerupakan kumpulan aktivitas yang

disusun secara sistematis sehingga pencapaian tujuan dan

sasaran dapat terlaksana dengan baik. Terminologi

pengembangan struktur kegiatan ini dirumuskan pada 4 sub yaitu:

a. Pengamanan susut hasil tanaman pangan: Fokus

pengamanan susut hasil dilakukan di daerah yang memiliki

potensi susut hasil yang cukup tinggi dan kekurangan

tenaga kerja. Pengamanan susut hasil dilakukan mulai dari

Eselon II Kegiatan

Direktorat Serealia Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia

Direktorat Perbenihan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Direktorat PerlindunganPenguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan

OPT dan DPI

Direktorat Pengolahan dan

Pemasaran Hasil TPPengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Sekretariat Ditjen TPDukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen

Tanaman Pangan

BBPPMBTPHPengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan

Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

BBPOPTPengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan

Page 68: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

62 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

panen, sampai dengan hasil produksi tersebut dapat dijual

(sebelum berubah karena proses pengolahan).

b. Peningkatan pengolahan hasil tanaman pangan: Fokus

pengolahan hasil tanaman dilakukan di daerah yang

memiliki sumber daya produksi yang cukup tetapi sering

mengalami tekanan harga dari pedagang dan daerah yang

potensial dalam memenuhi kebutuhan olahan di wilayah

tersebut.

c. Pengembangan standardisasi dan mutu: Fokus

pengembangan standardisasi dilakukan pada aturan

Standar Nasional Indonesia, sedangkan fokus

pengembangan mutu dilakukan pada

kelompoktani/gapoktan yang berkomitmen/telah melakukan

proses penerapan namun belum tersertifikasi dan/atau

teregister. Apabila standar suatu produk belum dirumuskan

menjadi SNI, maka direncanakan untuk menetapkan

persyaratan teknis minimal.

d. Pengembangan pemasaran dan investasi: Fokus

pengembangan pemasaran adalah melakukan penyediaan

informasi pasar secara komprehensif terutama di daerah

sentra produksi.

Page 69: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

63 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Gambar 8. Proses Pencapaian Kinerja lingkup Direktorat PPHTP

Proses pencapaian kinerja lingkup Direktorat PPHTP

dilakukan mulai dari penyusunan kebijakan dan anggaran;

koordinasi dan sinkronisasi; sosialisasi, pelatihan, dan bimbingan

teknis; penyaluran fasilitasi bantuan; serta monitoring, evaluasi

dan pelaporan.

3.5. Kerangka Regulasi

Dalam mensukseskan pencapaian sasaran, diperlukan

regulasi (kebijakan) yang tegas dan adil. Hal ini menjadi sangat

penting karena regulasi yang tidak baik akan menimbulkan

konsekuensi negatif. Hal ini perlu dilakukan pemetaan aspek

regulasi yang perlu diperhatikan dalam membangun kekuatan

PengamananSusutHasilProduksiTP

PeningkatanPengolahanHasilTP

PengembanganStandardisasidanMutuTP

PengembanganPemasarandanInvestasiTP

PenyusunanKebijakanKegiatandanAnggaran

KoordinasidanSinkronisasiKegiatan

Sosialisasi,Pela han,danBimbinganTeknis

PenyaluranFasilitasiBantuan

Monitoring,Evaluasi,danPelaporan

Page 70: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

64 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

daya saing dan sekaligus memberikan kepastian usaha bagi

semua pihak.

Beberapa regulasi yang perlu diperhatikan dalam

memperkuat daya saing subsektor tanaman pangan adalah:

a. Aspek Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia, terutama

berkaitan dengan:

- bentuk dan pengesahan kelembagaan baik pelaku usaha,

kelembagaan sertifikasi, dan kelembagaan pengujian,

- standar administrasi kelembagaan,

- standar kompetensi petugas dan pelaku usaha.

b. Aspek Sarana Produksi (alsintan, benih, pupuk, maupun

bahan pengendalian OPT) terutama berkaitan dengan:

- standar sarana produksi,

- perizinan,

- rekomendasi penggunaan.

c. Aspek Budidaya (penerapan budidaya yang baik dan benar

atau good agricultural practices)

d. Aspek Penanganan Pascapanen (penerapan penanganan

pascapanen yang baik dan benar atau good handling

practices)

e. Aspek Pengolahan Hasil (penerapan penanganan

pengolahan hasil atau good manufacturing practices)

f. Aspek Pemasaran Hasil terutama berkaitan dengan:

- registrasi atau perizinan usaha,

Page 71: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

65 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

- standar kemasan,

- standar atas produk yang dihasilkan.

g. Aspek Kawasan Pertanian (batasan dan pola penetapan

kawasan tanaman pangan yang efisien dan terintegrasi).

3.6. Kerangka Kelembagaan

Kelembagaan merupakan salah satu unsur penting dalam

membangun keberhasilan kinerja. Pengembangan usaha bagi

pelaku usaha (baik berbentuk kelompok tani maupun gapoktan)

perlu didorong dalam kekuatan riil sehingga memiliki daya tawar

atas keuntungan. Secara sederhana, dapat digambarkan

kerangka kelembagaan yang perlu ditumbuhkembangkan. Petani

harus mampu membangun kekuatan produksinya melalui

kelompok tani atau gabungan kelompok tani. Hal ini untuk

membangun kekuatan penjualan yang lebih baik.

Pada dasarnya, ada 3 jenis kelembagaan yang perlu

dikembangkan yaitu 1) kelembagaan dinas, 2) kelembagaan

petani, dan 3) kelembagaan penjamin mutu produk.

Page 72: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

66 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Gambar 9. Kerangka kelembagaan

PETANIKELOMPOK

TANIGAPOKTAN

PEDAGANGPENGUMPUL

INDUSTRI

BULOG DINAS

UPJA

ASOSIASI UNIT

PROSESING

UNIT

PEMASARAN

UPTD/BRIGADE

BENGKEL

LEMBAGASERTIFIKASI

LEMBAGAPERIJINAN/REGISTRASI

PENERAPANMUTUPRODUK

LEMBAGAPENGUJIAN

(LABORATORIUM)

Page 73: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

67 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. Target Kinerja

Pembangunan tidak dapat dilakukan hanya bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam hal ini,

sumber pembiayaan dapat dilakukan melalui Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), swadaya, perbankan,

dan lembaga pembiayaan lainnya. APBN berfungsi sebagai

stimulan untuk menggerakkan pembangunan secara menyeluruh

untuk memperkuat proses pencapaian hasil yang diharapkan oleh

pelaku usaha.

Untuk itu, diperlukan rancangan target kinerja sebagai

dasar dalam mewujudkan tujuan dan sasaran. Target kinerja

tersebut menjadi gambaran atas keberhasilan upaya-upaya yang

dilakukan setiap tahunnya. Target kinerja dapat berlangsung

secara terus menerus sesuai dengan kondisi dari aktivitas yang

dilakukan dan alokasi anggaran yang tersedia melalui APBN.

Target kinerja Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan yang ditetapkan sebagai tolok ukur kinerja

sebagai berikut:

a. Dampak (impact):

Meningkatnya produksi yang bermutu dalam mendukung

swasembada

Page 74: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

68 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

b. Manfaat (benefit):

- Meningkatnya pendapatan petani

- Berkembangnya kawasan pertanian yang semakin

terintegrasi

c. Hasil (outcome) :

- Menurunnya susut hasil

- Meningkatnya nilai tambah hasil produksi

- Meningkatnya produk tanaman pangan yang bermutu

- Meningkatnya stabilitas pasar (harga dan stok)

d. Keluaran (output):

- Terlaksananya penyaluran fasilitasi sarana pascapanen

- Terlaksananya penyaluran fasilitasi unit pengolahan

hasil

- Terlaksananya sertifikasi dan/atau registrasi produk

- Terlaksananya penyediaan informasi pasar (harga dan

stok).

4.2. Kerangka Pendanaan

Pendanaan suatu pembangunan menjadi sangat penting

dalam mewujudkan keberhasilan kinerja. Keterbatasan APBN

mengharuskan proses prioritas alokasi menjadi pertimbangan

strategis. Dalam mendukung keterbatasan APBN tersebut, sangat

diperlukan pembiayaan lainnya seperti APBD, perbankan,

asuransi, dan lembaga pembiayaan lainnya. Fokus pendanaan

Page 75: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

69 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

melalui APBN pada kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan adalah penyediaan sarana pascapanen, dan

didukung pendanaan aktivitas pada aspek pengolahan hasil,

penerapan standardisasi dan mutu, serta pemasaran hasil dan

investasi tanaman pangan.

Tabel 16. Kerangka Kegiatan dan Pendanaan Direktorat PPHTP

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Pengolahan dan

Pemasaran Hasil

Tanaman Pangan

Meningkatkan Daya Saing

Produk Tanaman Pangan

Jumlah Fasilitas Pascapanen

Tanaman Pangan (Unit)26,598 6,601 7,261 7,987 888,173 702,022 730,103 759,307

Jumlah Fasilitas Sarana

Pengolahan Hasil Tanaman

Pangan (Unit) 90 137 151 166

Jumlah Fasilitas Penerapan

Standardisasi dan Mutu Hasil

Tanaman Pangan

(Sertifikat/Register) 75 75 83 91

Jumlah Fasilitas Pemasaran dan

Investasi Hasil Tanaman Pangan

(Informasi Harga) 276 278 306 336

Target Prakiraan Maju Alokasi Anggaran Prakiraan Maju (Juta Rupiah)IndikatorSasaranProgram/Kegiatan

Kerangka pendanaan ini merupakan simulasi indikatif dari proses

tahun sebelumnya dan perkiraan kebutuhan riil di lapangan. Proses

indikatif ini dapat berubah sesuai dengan kebijakan dan perubahan

kondisi. Perubahan dapat dilakukan pada proses perencanaan tahunan.

Page 76: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

70 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

V. PENUTUP

Rencana strategis merupakan salah satu dokumen penting

dalam proses kinerja setiap unit kerja. Dalam hal ini, renstra akan

memberikan arah dan target yang perlu dicapai oleh unit kerja selama

lima tahun.

Proses transisi peleburan tugas pascapanen, dengan

standardisasi dan mutu, pengolahan hasil, serta pemasaran dan

investasi mengakibatkan perlu dilakukan perubahan (revisi) rencana

strategis.

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman

Pangan menetapkan Rencana Strategis ini sebagai gambaran

kinerja yang dilakukan. Lebih lanjut renstra tersebut dijabarkan

dalam kegiatan-kegiatan meliputi penanganan pascapanen tanaman

pangan, pengembangan pengolahan hasil tanaman pangan,

pengembangan standardisasi dan mutu hasil tanaman pangan,

dan pengembangan pemasaran dan investasi, serta dukungan

manajemen dan teknis lainnya.

Untuk pencapaian tujuan dan sasaran

pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil tanaman

pangan tersebut juga turut melibatkan berbagai komponen

masyarakat, lembaga terkait, pelaku pasar, lembaga pengujian

(mutu, sarana, dan lembaga lainnya), pelaku pasar (dalam

Page 77: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

71 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

negeri maupun negeri), serta pihak-pihak terkait lainnya. Aspek

lain yang juga turut ditingkatkan meliputi peningkatan

koordinasi, integrasi dan sinergisitas seluruh potensi sumber daya

guna mendorong pencapaian sasaran yang ditetapkan.

Koordinasi dan integrasi ditingkat Pemerintah tingkat Pusat

dan Daerah maupun swasta juga harus turut dibina dan dijalin

dalam rangka mengatasi berbagai masalah dan kendala yang

dihadapi. Kerjasama antara para aparat pelaku pengembangan

pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan, baik internal

maupun eksternal Kementerian di pusat atau daerah

sangatdibutuhkan mengingat kompleksnya permasalahan sehingga

dibutuhkan pelibatan berbagai fungsi dan kebijakan.

Page 78: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

72 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

LAMPIRAN

Page 79: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

73 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 1. Pegawai Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016

1 Subdit Pascapanen - - - 2 7 4 13

2 Subdit Pemasaran & Investasi - - 1 6 4 11

3 Subdit Pengolahan - - - 1 5 6 12

4 Subdit Standardisasi dan Mutu - - - 1 7 2 10

5 Subbag Tata Usaha 1 - 13 2 9 - 25

1 - 13 7 34 16 71

TOTAL

JUMLAH

D3 S1 S2NO NAMA SUBDIT SD SMP SMA/SMK

Page 80: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

74 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 2. Alokasi Alsintan Pascapanen Tanaman Pangan TA. 2012- 2016

1 5 5 15 141 366 314 1 17 9 327 49

2 7 16 47 306 386 509 - 15 9 347 124

3 6 3 2 - 49 112 3 - 1 8 60

4 7 - - 70 147 87 - - - 87 53

5 4 - 2 9 239 101 2 3 4 268 43

6 44 33 182 141 682 441 1 8 14 537 183

7 2 6 - - 97 125 2 6 - 118 123

8 23 19 85 216 659 604 3 16 14 124 129

9 - 3 - - 42 - - - - - 46

10 14 10 11 20 153 38 - 3 - 140 147

11 46 16 24 26 744 488 2 13 6 600 424

12 36 17 59 155 1,180 536 - 17 9 388 365

13 4 - - - 63 26 - - - 22 76

14 57 26 104 381 1,299 870 1 18 17 1,523 458

15 1 12 7 - 112 65 1 - - 32 122

16 10 11 35 137 243 540 2 17 16 810 40

17 1 6 7 30 137 504 1 11 13 185 21

18 1 8 10 36 161 114 1 2 - 54 120

19 - 6 - 10 224 36 - 5 2 45 54

20 8 6 11 95 391 289 1 5 10 511 95

21 1 4 - 43 157 56 1 - - 71 50

22 1 2 - - 12 20 1 - - 38 -

23 10 8 3 90 269 567 3 14 15 304 25

24 3 23 52 169 107 250 2 17 9 266 32

25 SULSEL 42 47 132 400 360 852 3 25 17 982 167

26 10 18 34 143 51 164 1 8 2 237 30

27 2 3 21 75 204 237 2 7 16 93 30

28 1 - 9 41 102 471 1 9 20 68 -

29 - - 4 30 215 26 - - - 47 49

30 - 1 5 50 225 29 - - - 68 28

31 - - - 13 115 9 - - - 55 44

32 6 - 36 57 300 16 - - - 103 45

33 KEPULAUAN RIAU - - - - - - - - -

352 309 897 2,884 9,491 8,496 35 236 203 8,458 3,232 JUMLAH

SULBAR

GORONTALO

MALUKU

MALUKU UTARA

PAPUA BARAT

PAPUA

KALSEL

KALTIM

KALTARA

SULUT

SULTENG

SULTRA

JATIM

BALI

NTB

NTT

KALBAR

KALTENG

JABAR

JATENG

DI. YOGYAKARTA

SUMUT

SUMBAR

RIAU

JAMBI

SUMSEL

BENGKULU

LAMPUNG

BABEL

BANTEN

ACEH

Combine

Harvester

Padi Sedang

Combine

Harvester

Padi Kecil

Power

Thresher

Corn

Sheller

Flat Bed Dryer

Jagung

Vertical Dryer

Jagung

Corn

Combine

Harvester

Besar

Power

Thresher

Multiguna

No PROVINSI

ALOKASI BANTUAN 2011 - 2016

Flat Bed

Dryer Padi

Vertical

Dryer Padi

Combine

Harvester

Padi Besar

Page 81: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

75 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 3. Alokasi Unit Pengolahan Hasil Tanaman Pangan

TA.2016

No Provinsi UPH Volume Hasil Olahan

1 Aceh Kedelai 3 Sari Kedelai, Tempe, Tahu

2 Jambi Jagung, Kedelai 2 Marning, Sari Kedelai

3 Sumsel Jagung 2 Beras Jagung

4 Bengkulu Jagung, Kedelai 4 Marning, Tahu, Tempe

5 Lampung Jagung 2 Tepung, Marning, Beras Jagung

6 Jabar Jagung, Kedelai 2 Marning, Kerupuk dan Bolu

7 Jateng Jagung, Kedelai 8 Emping Jagung, Tempe

8 Jatim Kedelai 2 Sari Kedelai, Tempe, Tahu

9 Kalbar Jagung 1 Marning

10 Sulut Jagung, Kedelai 5 Marning, Tahu, Tempe

11 Sulteng Jagung, Kedelai 3 Beras Jagung, Tahu

12 Sulsel Jagung, Kedelai 6 Marning, Tepung Jagung, Susu Kedelai

13 Sultra Jagung, Kedelai 11 Tepung Jagung, Tahu, Tempe

14 Bali Jagung, Kedelai 4 Beras Jagung, Tahu, Tempe, Sari Kedelai

15 NTB Kedelai 1 Tahu

16 NTT Jagung 7 Beras Jagung, Tepung Jagung

17 Maluku Jagung, Kedelai 3 Tepung Jagung, Tempe

18 Papua Jagung 3 Emping Jagung

19 Banten Jagung 1 Pakan Ternak, Keripik, Tepung

20 Gorontalo Jagung, Kedelai 6 Tepung Jagung, Tahu

21 Sulbar Jagung, Kedelai 2 Tepung Jagung, Kerupuk Tempe

78Total

Page 82: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

76 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 4. Pelaku Usaha Yang Memperoleh Sertifikasi

Organik Tahun 2007-2016

2007 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 SUMUT 1 1 5

2 SUMBAR 6 9 8 3 3

3 JAMBI 1

4 SUMSEL 2 3

5 LAMPUNG 1 1 2 2

6 JABAR 2 5 5 6 9 5 7

7 BANTEN 1 1

8 JATENG 1 1 1 3 5 8 9 9

9 DIY 1 4 3 2 2

10 JATIM 2 2 1 6 6 9 3

11 DKI 1 1 1

12 NTB 1

13 NTT 1 3

14 BALI 1 2 2 2 1 1 3

15 KALSEL 2 2

16 SULTENG 2 1

17 SULSEL 1 1 2

TOTAL 3 4 6 11 21 41 41 38 33

NO PROVINSIJUMLAH SERTIFIKASI

Page 83: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

77 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 5. Data Perkembangan Registrasi PSATTanaman

Pangan

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 OKKP-D Provinsi NAD 0 - - - - - - - -

2 OKKP-D Provinsi Sumut 0 - - - - - - - -

3 OKKP-D Provinsi Sumbar 10 - - - - - - - 10

4 OKKP-D Provinsi Sumsel 0 - - - - - - - -

5 OKKP-D Provinsi Jambi 0 - - - - - - - -

6 OKKP-D Provinsi Riau 0 - - - - - - - -

7 OKKP-D Provinsi Kepri 0 - - - - - - - -

8 OKKP-D Provinsi Bengkulu 0 - - - - - - - -

9 OKKP-D Provinsi Lampung 0 - - - - - - - -

10 OKKP-D Provinsi Babel 0 - - - - - - - -

11 OKKP-D Provinsi DKI Jakarta 0 - - - - - - - -

12 OKKP-D Provinsi Banten 9 - - - - - - - 9

13 OKKP-D Provinsi Jabar 133 - - - 21 40 24 22 26

14 OKKP-D Provinsi Jateng 62 - - 10 11 8 33 - -

15 OKKP-D Provinsi DIY 37 - - 2 10 10 2 9 4

16 OKKP-D Provinsi Jatim 121 1 8 13 45 27 27 - -

17 OKKP-D Provinsi Bali 2 - - - - - - - 2

18 OKKP-D Provinsi NTB 0 - - - - - - - -

19 OKKP-D Provinsi NTT 0 - - - - - - - -

20 OKKP-D Provinsi Kalsel 0 - - - - - - - -

21 OKKP-D Provinsi Kalteng 0 - - - - - - - -

22 OKKP-D Provinsi Kalbar 0 - - - - - - - -

23 OKKP-D Provinsi Kaltara 0 - - - - - - - -

24 OKKP-D Provinsi Kaltim 0 - - - - - - - -

25 OKKP-D Provinsi Sulsel 93 - - - 17 5 23 7 41

26 OKKP-D Provinsi Sulbar 0 - - - - - - - -

27 OKKP-D Provinsi Sulteng 0 - - - - - - - -

28 OKKP-D Provinsi Sultra 1 - - - - - - 1

29 OKKP-D Provinsi Sulut 0 - - - - - - - -

30 OKKP-D Provinsi Gorontalo 0 - - - - - - - -

31 OKKP-D Provinsi Maluku 0 - - - - - - - -

32 OKKP-D Provinsi Maluku Utara 0 - - - - - - - -

33 OKKP-D Provinsi Papua 0 - - - - - - - -

34 OKKP-D Provinsi Papua Barat 0 - - - - - - - -

35 OKKP-Pusat 126 29 29 20 10 14 24 - -

594 30 37 45 114 104 133 39 92Total

No. PROVINSIJUMLAH

PELAKU USAHA

PERKEMBANGAN REGISTRASI PSAT PER TAHUN

Page 84: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

78 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 6. Petugas Informasi Pasar Perprovinsi Tahun 2016

No No Hp Nama Provinsi

1  +6285360000316  Chairul Umam  Banda Aceh, Aceh

 2  +6282161042212  Carter Daniel Tarigan, SP  Medan, Sumut

 3  +6282288125245  Melyety, MP  Padang, Sumbar

 4  +6281378072617  Afrizal  Pekanbaru, Riau

 5  +6282376352426  Sariani  Jambi, Jambi

 6  +6281377810016  Oriskando  Palembang, Sumsel

 7  +6285274749391  Ir. Nurlaili  Bengkulu, Bengkulu

 8  +6281376115364  Isnaeni Farida W  Bandar Lampung, Lampung

 9  +6281918943616  Intan Fortuna Fachrawati, SP  Pangkal Pinang, Kep.Babel

 10  +6281276734303  Roni Budi Cahyadi, SP  Tanjung Pinang, Kepri

 11  +6281298653990  Ida Masni Watik  Jakarta, DKI Jakarta

 12  +6281394133054  Wahyu Hermansyah  Bandung, Jabar

 13  +6281325169545  Novita Luh W, SP, M.Si  Semarang, Jateng

 14  +6285729478524  Mustofa  Yogyakarta, DIY

 15  +6281235379333  Taufik mansur  Surabaya, Jatim

16  +628172349858  Indriyan Nurmeryteni  Serang, Banten

 17  +6281338761233  Ketut Undiarta  Denpasar, Bali

 18  +62803662642  Ramdan  Mataram, NTB

 19  +6281353877762  Helsina Ressi  Kupang, NTT

 20  +6281352035352  Oktavianti  Pontianak, Kalbar

 21  +6282155678812  Wahyudi  Palangkaraya, Kalteng

 22  +6282279469900  Rizqiani Noviyanti SP  Banjarmasin, Kalsel

 23  +6285213581223  Siti Maryam  Samarinda, Kaltim

 24  +6282154635259  Muhammad Thalib  Tanjung Selor, Kaltara

 25  +628124490461  Roni Koraag  Manado, Sulut

 26  +6285242098220  Subhan  Palu, Sulteng

 27  +6281355918829  Isnandi  Makassar, Sulsel

 28  +6281341683518  Armin, SP  Kendari, Sultra

 29  +6285256030527  Fitriyani Makmur, SP  Gorontalo, Gorontalo

 30  +6281253228885  Arni, SP  Mamuju, Sulbar

31  +6281343030174  Ramli Syauqi, SP  Ambon, Maluku

 32  +6281341506198  Irvan S Adam, SP  Ternate, Malut

 33  +6281355232806  Ronal Panjaitan, SE  Manokwari, Papbar

 34  +6285244180517  Nursiah  Jayapura, Papua

Page 85: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

79 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 7. Petugas PMHP di Lingkup Ditjen Tanaman Pangan

No Nama Personil PMHP

1 Vera Ramashinta, SP

No Nama Personil PMHP

1 Tantri Handayani, A.Md

No Nama Personil PMHP

1 Lulus Nugraheni, S.TP, MP

2 Ronda Hesti Endang S, SP

3 Syanti Asviatuti, S.Si, M.Sc

4 Fitria Yuliani, S.TP

5 Mochammad Irfan Soleh, S.Si

6 Rahmat Hidayat, S.Si

7 Anastasia Giring Rumengan, ST

8 Teguh Puji Sri Lestari, S.Si

9 Endang Listiawati, S.Si

10 Erma Oktafiani, S.Si

11 Rita Prihatini, S. Si

12 Lufthia Andini Matara Dalie

13 Dian Mardiana

14 Dian Fatikha Aristiami, S.Si

15 Eka Widyastuti A.Md.

16 Indah Nur Rokhmah, A.Md

17 Roni Nasrulloh, S.Si

18 Hastari Kusumawardhani, S.Si

19 Elan Hernadi, S.Si

20 Novi Setyowati, A.Md

21 Henra Simanjuntak, A.Md

22 Reni Purwati, A.Md

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Jl. Ragunan Raya

No. 15 Pasar Minggu jakarta Selatan Tlp/Fax. (021) 7806090/78832318

Direktorat Kacang dan Umbi-umbian Jl. Ragunan Raya No. 15 Pasar Minggu

jakarta Selatan

Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman Direktorat Perlindungan Tanaman Ditjen

Tanaman Pangan Jl. AUP Pasar Minggu Telp 021 - 78835256

Page 86: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

80 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 8. Daftar UPTD Alsintan

NO. PROVINSI ALAMAT DAN NO. TLP UPTD

1 SUMUTJl. Karya Yasa No. 5 Komplek TL. Jayatani

Gdg Johor Medan Tlp. 0617862124

2 SUMBARJl. Syuk Jamil Jumbak B. Tinggi (0752)

22823

3 RIAUJl. Kaharuddin Nasution No. 55 Pekan Baru

(0761)7740490

4 LAMPUNG Jl. 2A Pagar Alam NO. I Rajabasa,

LAMPUNG

5 BANTENKtr. Kecamatan Labuan Kab. Pandegalang

UPTD Kabupaten

6 JABARJl. Darmaga Timur Bojong Picung Cianjur.

0263322358

7 JATENG

Balai Alsin dan Pengujian Mutu Hasil

Pertanian Jl. Gatot Subroto. Komplek

Tarubudaya Ungaran (024)76912198

8 KALSEL

Jl. Cengkeh No. 64 Komp. Eks Mekatani

Guntung Manggis Banjarbaru Tlp.

0544783472

9 KALBARAlsintan Center Jl. Raya Kec. Sei. Kakap

Kab. Kubu Raya

10 KALTENG Diperta TPH Kab. Kapuas

11 SULTRA Kota Kendari

Page 87: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

81 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 9. Lembaga Sertifikasi Organik

No.Nama Lembaga Sertifikasi

OrganikAlamat Kontak Person dan Tlp Ruang lingkup

Tgl

terakreditas

1 PT. Sucofindo International

Certification Services

LSPO-001-IDN

Graha Sucofindo Lt.

6 Jl. Raya Pasar

Minggu Kav. 34

Jakarta 12780

Telp. (021) 7986875

Mangajana Tambunan

[email protected]

CP. Saipul Bahri

(0811943867)

Produk Segar (Tanaman dan

Produk Tanaman : pangan,

hortikultura, palawija dan

perkebunan; Ternak dan

produk Ternak :susu, telur,

daging dan madu)

01-06-2016 -

30-05-2020

2 PT. Mutuagung Lestari (MAL)

LSPO-002-IDN

Jl. Raya Bogor No.

19 Km. 33.5

Cimanggis Depok

Telp. (021) 8740202

CP. Seri (08128894039)

Produk Segar : pangan,

hortikultura, palawija dan

perkebunan; Ternak dan

Produk Hasil Ternak : daging,

susu, telur dan madu; Pakan

Ternak

20-10-2015 -

19-10-2019

3 INOFICE

LSPO-003-IDN 

Jl. Tentara Pelajar

No. 1 Bogor

Telp. (0251) 8382641

CP. Vera (08172330409)

Produk Segar Tanaman ;

Produk Segar Ternak, Pupuk

organik

01-03-2016 -

29-02-2020

4 Sumatera Barat

LSPO-004-IDN

Jl. Raden Saleh No.

4 A Padang

Telp. (0751) 26017

CP. Yelfi (081535412770)

Produk Segar : pangan,

hortikultura, Pupuk organik

28-07-2016 -

27-07-2020

5 LeSOS

LSPO-005-IDN 

PO BOX 03 Trawas

Mojokerto 61375

Telp. (0321) 618754

CP. Nurlela

(081335272726)

Produk Segar Tanaman dan

produk Tanaman, pupuk

organik

15-03-2016 -

14-03-2020

6 BIOCert Indonesia

LSPO-006-IDN

Komplek Budi

Agung Jln. Kamper

Blok M. No.1

Sukadamai-Bogor

Tlp/Fax. (0251) 8316294

CP. Agung (08561107187)

Email :

[email protected]

Tanaman dan produk

tanaman, pangan, palawija,

hortikultura, rempah-rempah,

pemasar dan restoran,

peternakan, perikanan dan

produk khusus seperti jamur.

01-03-2016 -

29-02-2020

7 PERSADA

LSPO-006-IDN

Jl. Nogorojo No 20

Komplek polri,

Gowok, Depok,

Sleman Yogyakarta

Telp. (0274) 488420 Fax.

(0274) 889477

CP. Chusnul Hanim

(08164222369)

[email protected]

Tanaman dan produk tanaman

: (pangan,palawija,

hortikultura dan perkebunan);

Produk ternak dan hasil

peternakan : (telur, daging,

susu,susu kambing dan madu)

; Produk-produk olahan

tanaman dan ternak.

25-04-2016 -

24-04-2020

8 Sustainable Development

Services (SDS) Indonesia

LSPO-008-IDN

Jl. Kemiri No.1

Candijati, Arjasa

KAB. JEMBER Jawa

Timur 68191

Tlp./Fax (0331) 540606

CP Dr. Misnawi

Tanaman dan produk tanaman

: (pangan,palawija,

hortikultura dan perkebunan);

Produk ternak dan hasil

peternakan : (telur, daging,

susu,susu kambing dan madu)

; Produk-produk olahan

tanaman dan ternak.

25-04-2016 -

24-04-2020

Page 88: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

82 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 10. Lembaga Sertifikasi Produk SNI Beras

No.LEMBAGA

SERTIFIKASI PRO DUKRUANG LINGKUP ALAMAT TELEPO N/FAX PERSO NAL PENGHUBUNG

MASA BERLAKU

AKREDITASIKET

1 PT. TUV NORD

Indonesia

(LSPr-012-IDN)

Pupuk, terigu,

minyak kemiri,

garam beryodium

dikonsumsi, kakao

bubuk, mie instan,

buah kering, the

kering kemasan,

the hijau, susu UHT,

kopi bubuk, beras

dll

Perkantoran

Hijau Arkadia. Jl.

Letjen TB.

Simatupang

Kav.88, Tower F

part of 7th floor,

suite 704.

jakarta Selatan

12520,

Indonesia

Jakarta Selatan

(021) 78837338 Ir. Robert Napitupulu

(presedir)

Email:indonesia@tuv-

nord.com www.tuev-

nord.de CP. Solfie

ext (222) HP.

08170787898

01-08-2016 -

31-07-2020Masih Berlaku

2 ILPro – IPB

(LSPr-030-IDN)

Biji-bijian, Kacang-

Kacangan Dan

Produk Turunan ;

Buah-Buahan,

Sayuran ; Gula,

Produk Gula, Pati ;

Minyak nabati,

Lemak, Minyak

Sayur ; Rempah-

Rempah Dan

Bumbu, Makanan

Aditif ; Susu Dan

Produk Susu ;

Daging, Produk

Daging Dan Produk

Hewani

Kampus IPB

Baranangsiang,

Jl. Pajajaran –

Bogor, Jawa

Barat

(0251) 8385165 Henny P Email:

sertifikasi_ipb@yahoo.

co.id www.sertifikasi-

ipb.or.id CP. Mia

(081218494000)

16-09-2015 -

15-09-2019Masih Berlaku

3 PT. Agri Mandiri

Lestari

(LSPr-042-IDN)

Benih padi, benih

jagung hibrida,

benih jagung

bersari bebas,

beras, pupuk NPK

padat, cara

penentuan indeks-

kerja giling

denngan Bond Ball

Mill

JI. Taman

Margasatwa

NO.3 Ragunan,

Pasar Minggu -

Jakarta Selatan

Kab. Kepulauan

Seribu Jakarta

(021) 7800006 Ir. Widi Atmoko Email :

[email protected]

CP Pak Widi

(081294772095)

18-06-2014 -

17-06-2018Masih Berlaku

Page 89: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

83 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 11. Lembaga Sertifikasi HACCP

No.LEMBAGA SERTIFIKASI

HACCPRUANG LINGKUP ALAMAT TELEPON /FAX

PERSONAL

PENGHUBUNG

TANGGAL TERAKHIR

TERAKREDITASI

1 PT Mutuagung Lestari

LSSHACCP-001-IDN

air minum dengan produknya serta minuman ;

Produk perikanan dan hasil olahannya ; susu

dan hasil olahannya ; produk makanan untuk

sasaran khusus ; kakao, kopi, teh dan hasil

olahannya ; lemak, minyak dan hasil olahannya ;

gula, madu dan hasil olahannya ; Buah, sayuran

dan hasil olahannya ; daging dan hasil

olahannya ; Hasil unggas dan hasil olahannya ;

serealia, biji-bijian, umbi-umbian dan hasil

olahannya ; produk makanan siap saji ; rempah-

rempah, tanaman obat, dan hasil olahan serta

bumbu

Jl. Raya Bogor

Km. 33,5 No.

19, Cimanggis

Depok16953

021 874 0202 ;

Faximile : 021 877

40745 – 6

Reny Rustianingsih 29-07-2015 s.d 28-07-2019

2 PT. Embrio Biotekindo

LSSHACCP-002-IDN

air minum dengan produknya serta minuman

; Produk perikanan dan hasil olahannya ;

susu dan hasil olahannya ; Bahan tambahan

pangan ; produk makanan untuk sasaran

khusus ; kulit, tulang, jeroan dan produk kulit

; lain-lain ; kakao, kopi, teh dan hasil

olahannya ; lemak, minyak dan hasil

olahannya ; Garam ; gula, madu dan hasil

olahannya ; Buah, sayuran dan hasil

olahannya ; serealia, biji-bijian, umbi-

umbian dan hasil olahannya ; produk

makanan siap saji ; rempah-rempah,

tanaman obat, dan hasil olahan serta

bumbu Kakao, kopi, teh dan hasil olahannya;

Gula, madu dan hasil olahannya; Lemak,

minyak dan hasil olahannya; Buah, sayuran

dan hasil olahannya; Air minum dan

produknya serta minuman; Produk Perikanan

dan hasil olahannya; Daging dan hasil

olahannya; Hasil unggas dan hasil

olahannya; Serelia, biji-bijian, umbi-umbian

dan hasil olahannya; Susu dan hasil

olahannya; Bahan Pembantu dan Bahan

Tambahan Pangan (BTP); Produk makanan

siap saji; Rempah-rempah, tanaman obat

dan hasil olahannya serta bumbu;

Garam;Kulit, tulang, jeroan dan produk kulit;

Produk makanan untuk sasaran khusus;Telur

dan hasil olahannya

Jl. Pajajaran

Indah V No. 1

CBaranang

Siang,

Bogor16143

(0251) 377973

(0251) 377973

Heni Dwi Wahyun

certification@mbr

io-food.com

17-12-2015 s.d 16-12-2019

3 PT. SGS International

Certification Services

Indonesia

LSSHACCP-003-IDN

air minum dengan produknya serta minuman

; Produk perikanan dan hasil olahannya ;

susu dan hasil olahannya ; Bahan tambahan

pangan ; produk makanan untuk sasaran

khusus ; lemak, minyak dan hasil olahannya

; Buah, sayuran dan hasil olahannya ; daging

dan hasil olahannya ; serealia, biji-bijian,

umbi-umbian dan hasil olahannya ;

produk makanan siap saji ; rempah-rempah,

tanaman obat, dan hasil olahan serta bumbu

Cilandak

Commercial

Estate #108 C,

Jl. Raya

Cilandak KKO

JAKARTA

SELATAN 1256

0

(021) 781 8111

ext.142 (021) 780

7914

Magdalena

Trisnawati

magdalena.trisna

[email protected]

15-07-2010 s.d 13-07-2018

4 Agro-Based Industry

Certification Services

(ABICS)

LSSHACCP-006-IDN

air minum dengan produknya serta minuman

; Produk perikanan dan hasil olahannya ;

susu dan hasil olahannya ; Bahan tambahan

pangan ; produk makanan untuk sasaran

khusus ; kakao, kopi, teh dan hasil olahannya

; lemak, minyak dan hasil olahannya ; gula,

madu dan hasil olahannya ; Buah, sayuran

dan hasil olahannya ; daging dan hasil

olahannya ; Hasil unggas dan hasil

olahannya ; serealia, biji-bijian, umbi-

umbian dan hasil olahannya ; produk

makanan siap saji ; rempah-rempah,

tanaman obat, dan hasil olahan serta bumbu

Jl. Ir. H.

Juanda No. 11,

Bogor

(0251) 8324068

(0251) 8323339

Prof. Tun Tedja

Irawati

15-07-2010 - 13-07-2018

5 PT SUCOFINDO

(PERSERO) SBU

SERTIFIKASI ECO

FRAMEWORK

(SUCOFINDO - ICS)

LSSHACCP-007-IDN

air minum dengan produknya serta minuman

; Produk perikanan dan hasil olahannya ;

susu dan hasil olahannya ; Bahan tambahan

pangan ; kakao, kopi, teh dan hasil

olahannya ; lemak, minyak dan hasil

olahannya ; gula, madu dan hasil olahannya

; Buah, sayuran dan hasil olahannya ; daging

dan hasil olahannya ; Hasil unggas dan hasil

olahannya ; serealia, biji-bijian, umbi-

umbian dan hasil olahannya ; rempah-

rempah, tanaman obat, dan hasil olahan

serta bumbu

Graha

Sucofindo B1

Floor, Jl. Raya

Pasar Minggu

Kav 34

(021) 7983666;

(021) 7983888

Ir. Triyan aidil

Fitri

17-12-2015 - 16-12-2019

6 PT TUV Rheinland

Indonesia

LSSHACCP-008-IDN

air minum dengan produknya serta minuman

; susu dan hasil olahannya ; susu dan hasil

olahannya ; Bahan tambahan pangan ;

Bahan tambahan pangan ; produk makanan

untuk sasaran khusus ; kakao, kopi, teh dan

hasil olahannya ; lemak, minyak dan hasil

olahannya ; gula, madu dan hasil olahannya

; gula, madu dan hasil olahannya ; Buah,

sayuran dan hasil olahannya ; daging dan

hasil olahannya ; Hasil unggas dan hasil

olahannya ; serealia, biji-bijian, umbi-

umbian dan hasil olahannya ; produk

makanan siap saji ; rempah-rempah,

tanaman obat, dan hasil olahan serta bumbu

Menara Karya

Lt. 10, Jl. HR

Rasuna Said

Blok X-5 Kav 1

- 2, Jakarta

12950 Jakarta

Selatan 12950

(021) 57944579;

(021) 57944575

Ir. Yunus Aprianto 18-08-2011 - 15-09-2019

7 Laboratorium Kimia

Terpadu IPB

LSSHACCP-009-IDN

air minum dengan produknya serta minuman

; Produk perikanan dan hasil olahannya ;

susu dan hasil olahannya ; Bahan tambahan

pangan ; produk makanan untuk sasaran

khusus ; kulit, tulang, jeroan dan produk kulit

; lain-lain ; kakao, kopi, teh dan hasil

olahannya ; lemak, minyak dan hasil

olahannya ; Garam ; gula, madu dan hasil

olahannya ; Buah, sayuran dan hasil

olahannya ; daging dan hasil olahannya ;

Hasil unggas dan hasil olahannya ; serealia,

biji-bijian, umbi-umbian dan hasil

olahannya ; rempah-rempah, tanaman

obat, dan hasil olahan serta bumbu

Kampus IPB

Baranangsiang

Jl. Raya

Padjajaran,

bogor.Jawa

Barat 16151

02518385165;

02518385165

M. Nasution 16-09-2015 - 15-09-2019

Page 90: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

84 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 12. Lembaga Sertifikasi Asing di Indonesia

No.Nama Lembaga Sertifikasi

OrganikNegara Alamat Kontak Person dan Tlp

1 PT. Peterson Control Union

(PCU) Indonesia

German (Nederland) Jl. T. B. Simatupang No.5,

RT.5/RW.7, Ps. Minggu,

Kota Jakarta Selatan,

Daerah Khusus Ibukota

Jakarta 12540

Telepon:(021) 22708984

CP. Winaryo Hp.

08158301279

2 Institute for Marketecology

(IMO)

German (swiss) Jl. Rambutan No. 238

Kompleks Paswalpres

Kotabatu

Ciomas - Bogor 16616

Indonesia

Tlp 0812 997 53 06

CP. Indo surono

indro.surono@imo-

control.org

3 Ecocert German Tidak ada kantor di

IndonesiaCP. Merie

Hp. 081339314338

4 Bioinspecta German (swiss) Tidak ada kantor di

Indonesia

TeFax. +41 (0)62 865 63 00

Fax +41 (0)62 865 63 01

[email protected]

www.easy-cert.ch

5 Guaranteed Organic

Certification Agency (GOCA)

Amerika Tidak ada kantor di

Indonesia

Page 91: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

85 Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Lampiran 13. Renstra Direktorat PPHTP TA.2015

Target

Prakiraan

Maju

Alokasi Anggaran

Prakiraan Maju (Juta

Rupiah)

2015 2015

Penanganan Pascapanen

Tanaman Pangan

Penurunan Susut Hasil

Tanaman Pangan

Dukungan Sarana Pascapanen

Padi (unit)

2,970 522,950

Dukungan Sarana Pascapanen

Jagung (unit)2,432 317,932

Dukungan Sarana Pascapanen

Kedelai (unit)1,500 45,000

Program/Kegiatan Sasaran Indikator

Page 92: Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/file/Renstra P2HTP -TAHUN 2015 - 2019.pdf · pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standardisasi

Rencana Strategis Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Tahun 2016-2019 (Edisi Revisi)

Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan