direktorat perbenihan tanaman...

52

Upload: hoangthuy

Post on 05-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat
Page 2: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-Nya kami dapat

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Pangan Tahun 2015. Laporan Kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor

53 Tahun 2015, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai

tujuan dan sasaran perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan Perjanjian Kinerja

yang dituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahun 2015, yaitu

terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang

efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Diharapkan hasil

evaluasi tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan

kegiatan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa

mendatang.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Laporan

Kinerja ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan. Kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya

laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Maret 2016

Direktur Perbenihan

Ibrahim Saragih

Nip. 195912301981031016

i Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

Page 3: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

ii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL............................................................................................. iii

DAFTAR GRAFIK........................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... v

RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................ iv

I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan....................................... 1

1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja..................................................... 2

1.4 Sumber Daya Manusia (SDM)............................................................. 5

1.5 Dukungan Anggaran.......................................................................... 6

II. PERENCANAAN KINERJA........................................................................... 7

III. AKUNTABILITAS KINERJA........................................................................ 10

A. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................. 10

B. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan………………………………………… 35

C. Realisasi Anggaran……………………………………………………………………………. 36

D. Permasalahan dan Hambatan .............................................................. 37

IV. PENUTUP............................................................................................ 38

Lampiran

Page 4: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

iii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2015 7 Tabel 2. Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai

Tahun 2015 9

Tabel 3. Rencana dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Tahun 2015

10

Tabel 4. Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2015 11 Tabel 5. Perbandingan Realisasi Serapan Anggaran UPTD BPSBTPH TA.

2014 dengan TA 2015 13

Tabel 6. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Tanaman pangan sampai dengan akhir Desember 2015

14

Tabel 7. Realisasi Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2015 15 Tabel 8. Percapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014

dibandingkan Tahun 2015 16

Tabel 9. Realisasi Anggaran Sarana Prasarana,Peralatan dan Inventaris Kantor BBI Tahun 2015

17

Tabel 10. Rencana dan Realisasi Anggaran dan Perbanyakan Benih Sumber UPTD BBI Tahun 2015

18

Tabel 11. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

19

Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi TA.2015

21

Tabel 13. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai TA.2015

22

Tabel 14. Pencapaian Pemberdayaan Penangkar benih Tahun 2014 dibanding Tahun 2015

23

Tabel 15. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih TA. 2015

24

Tabel 16. Pencapaian Serapan Anggaran Direktorat Perbenihan Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

25

Tabel 17. Rencana dan Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida,

Padi Hibrida, Jagung Hibrida, dan Kedelai TA 2015

26

Tabel 18. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi Benih tahun 2014 dibandingkan tahun 2015

26

Tabel 19. Stok Cadangan Benih Nasional (CBN) Berdasarkan Surat Penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan 2015

28

Tabel 20. Rencana dan Realisasi Seribu Desa Mandiri Benih 30 Tabel 21. Perkembangan Bantuan Benih Padi Inbrida dalam Rangka

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Per Provinsi 32

Tabel 22. Realisasi Bantuan Benih Jagung Hibrida dalam Rangka Perluasan Areal tanam (PAT) Per Provinsi

34

Tabel 23. Realisasi Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedeai TA.2015

36

Page 5: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

iv Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

Tabel 24. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan

Kedelai Tahun 2011-2015 36

Tabel 25. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih

TA. 2015 37

Page 6: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

v Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1. Perbandingan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber

Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

19

Grafik 2. Persentase Pencapaian Pemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2015 dibandingkan Tahun 2014

23

Grafik 3. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi Benih Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

27

Grafik 4. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi benih Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

35

Grafik 5. Perkembangan Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2011-2015

36

Page 7: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

vi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

DAFTAR LAMPIRAN

1. Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2015

2. Rencana dan Realisasi pengiriman galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi

Tahun 2015

3. Daftar Varietas Tanaman Pangan yang Dilepas Tahun 2015

4. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Padi Tahun 2015

5. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Jagung Tahun 2015

6. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Tahun 2015

7. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah

Tahun 2015

8. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau

Tahun 2015

9. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Ubi Kayu

Tahun 2015

10. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Ubi Jalar

Tahun 2015

11. Realisasi Luas Penangkaran Benih Padi Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015

12. Realisasi Luas Penangkaran Benih Jagung Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015

13. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kedelai Kelas BD,BP dan BR Tahun 2015

14. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Tanah Kelas BD,BP dan BR

Tahun 2015

15. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Hijau Kelas BD,BP dan BR

Tahun 2015

16. Realisasi Produksi Benih Padi Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015

17. Realisasi Produksi Benih Jagung Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015

18. Realisasi Produksi Benih Kedelai Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015

19. Realisasi Produksi Benih Kacang Tanah Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015

20. Realisasi Produksi Benih Kacang Hijau Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2015

Page 8: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

vii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan yang merupakan

sektor indutri hulu mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama pada faktor

ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi

aspek kualitas dan kuantitas, dibarengi dengan aplikasi pupuk berimbang akan

sangat berpengaruh terhadap produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman

pangan. Berkaitan dengan upaya pengembangan perbenihan tanaman pangan,

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melibatkan semua unsur terkait, baik

teknis maupun administrasi di tingkat pusat dan daerah, serta para stakeholder

lainnya.

Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan beserta

permasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2015, dilakukan Evaluasi Kinerja

pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan digunakan

sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya.

Seiring dengan upaya merealisasikan good government, Direktorat Perbenihan

Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan tercapainya

tujuan dan sasaran, serta yang telah dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja

pada tahun 2015 yaitu ‘Terselenggaranya Sistem Pembinaan Lembaga Perbenihan

Tanaman Pangan yang Efisien di Lokasi Penerapan Budidaya Tanaman Pangan yang

Tepat’ , untuk mencapai hal tersebut Direktorat Perbenihan pada Tahun 2015

mengalokasikan anggaran untuk program dan kegiatan meningkatkan ketersediaan

benih unggul bersertifikat, meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih

serta memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

perbenihan tanaman pangan, untuk mendorong peningkatan penggunaan benih

varietas unggul bersertifikat, dalam rangka mendukung peningkatan produksi

tanaman pangan.

Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) Tahun 2015,

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH dari rencana

sebanyak 32 balai terealisasi 32 balai atau 100% dengan kategori capaian

Page 9: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

viii Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

berhasil; dari alokasi anggaran Rp. 41.246.561.000,00 terealisasi Rp.

38.952.687.000,00 atau (94,44%), sedangkan realisasi fisik sebesar 97,66%.

Kegiatannya meliputi pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan

pelayanan sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada

produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan usaha milik

pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan diberikan terhadap

benih-benih yang telah lulus uji sertifikasi.

Jika dibandingkan dengan Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun

2014, prosentase realisasi serapan anggaran tahun 2015 mengalami peningkatan

sebesar 10,46%.

2. Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi

benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1,0 ton/ha,

capaian realisasi perbanyakan benih sumber sebesar 384,5 ha dari rencana 411

ha atau 93,60% kategori capaian berhasil, sedangkan capaian produksi untuk

padi 587.590 kg dari rencana 530.000 kg atau 110,53% kategori sangat berhasil,

jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat berhasil,

sedangkan kedelai 59.568 kg dari rencana 175.000 kg atau 34,04% kategori

kurang berhasil, karena tanam kedelai dilakukan pada bulan Oktober s.d

Desember, sehingga produksinya pada bulan Februari s.d Maret 2016.

Sedangkan untuk realisasi Anggaran dari alokasi Rp. 9.626.422.000,00 terealisasi

Rp. 8.987.826.465,00 (93,37%), anggaran sarana dan prasarana serta

inventarisasi kantor BBI terealisasi sebesar 9,19% atau Rp. 3.957.558.525,00

dari alokasi anggaran Rp.4.339.930.000,00 di 18 Provinsi.

3. Pemberdayaan penangkar benih dengan meningkatnya produksi benih padi

minimal 3 ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha sebanyak 175 unit.

Capaian pelaksanaan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai tahun

2015 telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih seluas 6.250

ha, 175 unit dengan total Anggaran Rp. 21.125.000.000,00 yang terdiri dari

pemberdayaan penangkar benih padi seluas 3.750 ha, 75 unit, Rp.

13.125.000.000,00 yang terbagi menjadi 74 Kabupaten/Kota dan pemberdayaan

penangkar benih kedelai seluas 2.500 ha, 100 unit, Rp. 8.000.000.000,00 yang

terbagi menjadi 95 Kabupaten. Dari rencana alokasi pemberdayaan penangkar

benih padi 3.750 ha dan kedelai 2.500 ha , realisasi pemberdayaan penangkar

benih padi 2.536 ha (67,63%) dengan total Anggaran Rp. 12.425.000.000,00

(94,67%) dan kedelai 1.513 ha (60,52%) dengan total Anggaran Rp.

7.680.000.000,00 (96,00%).

Page 10: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

ix Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

4. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan sebesar 1 paket dari rencana 1 paket

atau sebesar 100% dengan kategori capaian berhasil.

5. Disamping kegiatan yang masuk dalam indikator kinerja Direktorat Perbenihan

juga mendapatkan kegiatan tambahan untuk mendukung peningkatan produksi

benih Tahun 2015 sebagai berikut:

a. Realisasi penjualan benih bersubsidi padi inbrida, padi hibrida, jagung hibrida,

dan kedelai sebanyak 14.136.516 kg (12,13%) terhadap pagu dan (82,02%)

terhadap DUPBB terdiri dari benih padi inbrida 13.801.951 kg (14,01%)

terhadap pagu dan (82,73%) terhadap DUPBB, padi hibrida 145.495 kg

(9,70%) terhadap pagu dan (73,09%) terhadap DUPBB, dan kedelai 189.070

kg (1,26%) terhadap pagu dan (53,63%) terhadap DUPBB.

b. Stok CBN sampai dengan akhir tahun 2015 untuk komoditas padi inbrida

sebesar 12.603.623 kg, padi hibrida 815,910 kg, jagung hibrida 1.784.835 kg,

jagung komposit 1.075.426 kg dan kedelai 8.180.685 kg. Penggunaan benih

CBN berdasarkan Surat Penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan

selama tahun 2015 hanya untuk benih padi inbrida sebanyak 953.919 kg,

sehingga stock benih sampai dengan akhir 2015 untuk benih padi inbrida

11.649.705 kg, padi hibrida 815,910 kg, jagung hibrida 1.784.835, jagung

komposit 1.075.426 dan kedelai sebesar 8.180,685 kg.

c. Kinerja Alokasi pengembangan seribu desa mandiri benih di 32 provinsi

sebesar 1.000 unit (10.000 ha) dengan anggaran RP. 170.000.000.000,00

(seratus tujuh puluh miliar). Realisasi tanam sampai dengan Januari seluas

6.687 ha (66,90%) sedangkan realisasi anggaran (SP2D) sebesar Rp.

169.150.000.000,00 (99,50%).

d. Bantuan benih padi inbrida dalam rangka rehabilitasi jaringan irigasi tersier

(RJIT) pada tahun 2015 sebesar 45.477.982 kg atau 83,83% terhadap pagu

revisi dan 88,17% terhadap kontak, realisasi anggaran berdasarkan SP2D

sebesar Rp 418.483.761.622,00 atau 81,44% terhadap pagu revisi dan

86,99% terhadap kontrak, yang tidak terealisasi sebesar Rp.

55.695.342.753,00.

e. Bantuan benih jagung hibrida dalam rangka Perluasan Areal Tanam (PAT)

pada tahun 2015 sebesar 13.964.560 kg atau 101,39% terhadap pagu revisi

dan 99,11% terhadap kontak, realisasi anggaran berdasarkan SP2D sebesar

Page 11: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

x Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

Rp 674.162.533.747,00 atau 97,89% terhadap pagu revisi dan 97,51%

terhadap kontrak, yang tidak terealisasi sebesar Rp.6.210.717.912,00.

6. Tujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam

terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang

efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil yang

dicapai (Outcome) dari pengukuran kinerja kegiatan perbenihan tersebut diatas

yaitu tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung

dan kedelai sebagai berikut : Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi

sebesar 50,88% dari rencana 50,00% atau 101,76%; 2) penggunaan benih

varietas unggul bersertifikat jagung sebesar 50,40% dari rencana 50,00% atau

100,80%, dan 3) penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai sebesar

38,56% dari rencana 35,00% atau 110,17%.

7. Alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.11.895.524.000,00, dana

dekonsentrasi Rp.58.622.022.000,00 dan dana Tugas Pembantuan

Rp.24.625.000.000,00. Realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan

sebesar Rp.86.041.433.573,00 atau 90,43%.

Page 12: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang merupakan unit Eselon 2 memiliki struktur

organisasi sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mendukung tercapainya

sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan.

Direktorat Perbenihan memiliki kebijakan perbenihan untuk mendorong pencapaian

sasaran produksi adalah mengembangkan dan menyebarkan varietas unggul,

meningkatkan produksi dan distribusi benih, meningkatkan pengawasan mutu dan

sertifikasi benih serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut

tertuang dalam kegiatan Direktorat Perbenihan antara lain ketersediaan benih varietas

unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih, peningkatan peran

kelembagaan perbenihan, pengawalan/pembinaan, monitoring dan evaluasi.

Implementasi kegiatan tersebut difasilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) TA 2015 yang sifatnya sebagai stimulan pada tercapainya tujuan dan

sasaran dibidang perbenihan.

1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010

tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, bagian keempat Direktorat

Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan bertanggung jawab kepada

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon I). Direktorat Perbenihan mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang perbenihan tanaman pangan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud di atas, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu

benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan

kelembagaan benih;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih,

produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan

benih;

Page 13: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

2

3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan

pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan

umbi, dan kelembagaan benih;

4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan

pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan

umbi, dan kelembagaan benih; dan

5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman

Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi yang terdiri

dari :

1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih

a. Seksi Penilaian Varietas

b. Seksi Pengawasan Mutu Benih

2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia

a. Seksi Padi

b. Seksi Serealia Non Padi

3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi

a. Seksi Aneka Kacang

b. Seksi Aneka Umbi

4) Subdirektorat Kelembagaan Benih

a. Seksi Kelembagaan Produksi

b. Seksi Kelembagaan Pengawasan

5) Subbagian Tata Usaha

6) Kelompok Jabatan Fungsional

Page 14: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

3

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai

berikut:

1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih

Tugas Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih :

Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih.

Fungsi Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan

mutu benih;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan

mutu benih;

Direktorat Perbenihan

Tanaman Pangan

Subdirektorat

Penilaian

Varietas dan

Pengawasan

Mutu Benih

Subbagian Tata Usaha

Subdirektorat

Produksi

Benih serealia

Subdirektorat

Produksi Benih

Aneka Kacang

dan Umbi

Subdirektorat

Kelembagaan

Benih

Kelompok Jabatan

Fungsional

Seksi

Penilaian

Varietas

Seksi

Pengawasan

Mutu benih

Seksi Padi

Seksi

Serealia Non

Padi

Seksi

Kelembagaan

Pengawasan

Seksi Aneka

Umbi

Seksi Aneka

Kacang

Seksi

Kelembagaan

Produksi

Page 15: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

4

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian

varietas dan pengawasan mutu benih; dan

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas

dan pengawasan mutu benih.

2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia

Tugas Subdirektorat Produksi Benih Serealia :

Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang produksi benih serealia.

Fungsi Subdirektorat Produksi Benih serealia :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia

non padi;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia

non padi;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi

benih padi dan benih serealia non padi; dan

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih padi

dan benih serealia non padi.

3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi

Tugas Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi :

Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi.

Fungsi Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan

umbi;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan

umbi;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi

benih aneka kacang dan umbi; dan

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih

aneka kacang dan umbi.

4) Subdirektorat Kelembagaan Benih

Tugas Subdirektorat Kelembagaan benih :

Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang kelembagaan benih.

Fungsi Subdirektorat Kelembagaan Benih :

Page 16: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

5

a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan

pengawasan benih;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan

pengawasan benih;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

kelembagaan produksi dan pengawasan benih; dan

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan

produksi dan pengawasan benih.

5) Subbagian Tata Usaha

Tugas Subbagian Tata Usaha :

Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat

menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan.

6) Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas Kelompok Jabatan Fungsional :

Melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4. Sumber Daya Manusia (SDM)

Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat

Perbenihan pada tahun 2015 berjumlah 59 (lima puluh sembilan) orang teknis dan non

teknis.

Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2015 komposisi Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja

Direktorat Perbenihan tahun 2015 dapat diklasifikasi sebagai berikut : Doktor (S3) 2

orang, Magister (S2) 13 orang, Sarjana (S1) 26 orang, Sarjana Muda (D3) 2 orang,

SLTA 14 orang, SLTP 1 orang dan SD 1 orang.

b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji

Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut : golongan

IV 14 orang, golongan III 38 orang, golongan II 6 orang dan golongan I sebanyak 1

orang.

c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis kelamin pria

29 orang dan jenis kelamin wanita 30 orang.

1.5. Dukungan Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2015, Direktorat Perbenihan dalam melaksanakan

pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui

Page 17: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

6

program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai

swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran sebesar

Rp.95.142.546.000,00 (Sembilan puluh lima miliar seratus empat puluh dua juta lima

ratus empat puluh enam ribu rupiah). Rincian alokasi anggaran terdiri dari anggaran

pusat Rp.11.895.524.000,00, dana dekonsentrasi Rp.58.622.022.000,00 dan dana Tugas

Pembantuan Rp.24.625.000.000,00.

Page 18: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Perbenihan tahun 2015 merupakan lembar/dokumen

yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja

diharapkan dapat mewujudkan capaian strategis khususnya dalam mendukung program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada

berkelanjutan, berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang

tersedia.

Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang menjadi

sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, seperti

pada Table 1.

Tabel 1. Perjanjian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2015

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN TARGET

4 Terlaksananya pembinaan dan pengawalan 1 Paket

INDIKATOR KERJA

421 Ha

175 Unit

1 1

2

3

32 BalaiPelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD

BPSBTPH

Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih

dengan meningkatnya produksi benih padi 2,5

ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai

1 ton/ha

Pemberdayaan Penangkar Benih dengan

meningkatnya produksi benih padi minimal 3

ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha

Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga

perbenihan tanaman pangan yang efisien di lokasi

penerapan budidaya tanamna pangan yang tepat

Untuk mendukung terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman

pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat,

Direktorat perbenihan melalui Anggaran APBN menetapkan indikator kinerja sebagai

berikut:

1. Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH di 32 (tiga puluh dua)

Balai.

Untuk menjamin mutu benih tanaman pangan yang diproduksi dan beredar, maka

perlu dilakukan kegiatan sertifikasi dalam proses produksi benih dan kegiatan

pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran yang akan dipergunakan oleh

petani/pengguna benih dalam kegiatan usaha taninya.

Page 19: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

8

Pemerintah menugaskan UPTD BPSBTPH yang ada di setiap provinsi untuk

mengawasi mutu benih yang beredar dan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

tersebut termasuk sertifikasi benih, penilaian varietas, pengawasan mutu dan

peredaran benih, melalui APBN Kementerian Pertanian dialokasikan anggaran

dekonsentrasi bagi UPTD BPSBTPH sebesar Rp. 41.246.591.000,00. Volume dan

jenis benih yang disertifikasi sesuai perkembangan permintaan/permohonan

sertifikasi benih oleh produsen/penangkar benih.

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan secara terus menerus melakukan upaya-

upaya untuk memantapkan kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD BPSBTPH)

agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Salah satu upaya

yang dilakukan untuk optimalisasi kelembagaan pengawasan mutu benih (UPTD

BPSBTPH) adalah adanya alokasi anggaran untuk meningkatkan kompetensi para

petugas UPTD BPSBTPH dan penyempurnaan secara bertahap sarana prasarana

kelembagaan UPTD BPSBTPH.

Pengawas Benih Tanaman (PBT) berperan penting dalam pengawasan mutu benih

tanaman yang berkedudukan pada UPTD BPSBTPH Provinsi. Pada tahun 2015

direncanakan pemberian insentif kepada 838 orang PBT di 32 (tiga puluh dua) UPTD

BPSBTPH.

2. Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatkannya produksi

benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1 ton/ha.

Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber khususnya kelas Benih Dasar

(BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai peraturan Menteri Pertanian Nomor

347/Kpts/OT.210/6/2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman

Pangan dan atau Hortikultura, maka ditugaskan kepada Balai benih untuk

melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP. Dalam rangka pelaksanaan

perbanyakan benih sumber tersebut pemerintah tetap mengalokasikan anggaran

perbanyakan yang melalui anggaran APBN Dekonsentrasi Provinsi sebesar Rp.

13.966.352.000,00.

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman

Pangan TA 2015, rencana perbanyakan benih sumber pada areal produksi padi,

jagung, dan kedelai di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 421 ha, namun karena

adanya penghematan anggaran dan sesuai usulan dari daerah direvisi menjadi 411

ha disamping untuk perbanyakan benih anggaran tersebut juga dialokasikan untuk

kegiatan yang mendukung tercapainya perbanyakan benih sumber seperti sarana

prasarana, peralatan dan inventaris kantor BBI.

3. Pemberdayaan Penangkar Benih dengan meningkatkannya produksi padi minimal 3

ton/ha dan untuk kedelai minimal 1 ton/ha.

Page 20: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

9

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, Pemerintah terus melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan,

khususnya padi, jagung dan kedelai. Untuk mendukung ketersediaan benih varietas

unggul bermutu di daerah dalam rangka peningkatan ketahanan pangan dan

kesejahteraan petani, maka pada tahun 2015 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

mengalokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai.

Kegiatan Pemberdayaan penangkar benih dilakukan untuk membantu penangkar

benih dalam penyediaan benih padi dan kedelai, bantuan biaya sertifikasi

(pemeriksaan lapang, uji laboratorium dan label) dan bantuan biaya prosesing benih

dengan tujuan :

a. Meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam

pengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat.

b. Menumbuh kembangkan penangkar/kelompok penangkar benih di daerah yang

kelembagaan penangkar benihnya belum berkembang.

Tabel 2. Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai Tahun 2015

Kab Unit Rencana (Ha)

1 Padi 13,125,000,000.00 74 75 3,750

2 Kedelai 8,000,000,000.00 95 100 2,500

21,125,000,000.00 169 175 6,250

No Komoditas Pagu AnggaranPemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2015

Sumber data : Subdit Kelembagaan Direktorat Perbenihan TP

4. Terlaksananya Pembinaan dan Pengawalan Kegiatan Sistem Perbenihan Tanaman

Pangan.

Pembinaan dan pengawalan untuk kegiatan perbenihan baik di pusat dan provinsi

pelaksanaannya meliputi : koordinasi, sosialisasi, monitoring, evaluasi, pembinaan

dan pelaporan ditinglkat pusat dan provinsi, yang targetnya 1 paket. Indikator

keberhasilannya untuk kegiatan tersebut adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi,

pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Page 21: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

10

BBAABB IIIIII

AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA

Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses penilaian atas

keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja mewujudkan visi dan misi

yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi kriteria ukuran keberhasilan pencapaian

sasaran, pencapaian sasaran strategis, evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas

keuangan, hambatan dan kendala, serta upaya dan tindak lanjut.

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan berdasarkan penilaian

melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80-

100%), (3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian < 60%)

terhadap sasaran yang telah ditetapkan.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

menetapkan sasaran kegiatan terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan

tanaman pangan yang efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat.

1. Realisasi capaian indikator kinerja sasaran strategis tersebut sebagai berikut :

1) Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH dari rencana sebanyak

32 balai terealisasi 32 balai atau 100% dengan kategori capaian berhasil;

2) Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi benih

padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1,0 ton/ha, capaian

realisasi perbanyakan benih sumber sebesar 384,5 ha dari rencana 411 ha atau

93,60% kategori capaian berhasil, sedangkan capaian produksi untuk padi 585.790 kg

dari rencana 530.000 kg atau 110,53% kategori sangat berhasil, jagung 40.731 kg

dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat berhasil, sedangkan kedelai

59.568 kg dari rencana 175.000 kg atau 34,04% kategori kurang berhasil.

Tabel 3. Rencana dan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih

Tanaman Pangan Tahun 2015

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 Padi BS-BD 72.00 65.02 90.31 180,000.00 143,490.0 79.72 cukup berhasil

BD-BP 140.00 132.00 94.29 350,000.00 442,300.0 126.37 sangat berhasil

212.00 197.02 92.93 530,000.00 585,790.0 110.53 sangat berhasil

2 Jagung BS-BD 9.00 7.00 77.78 9,000.00 6,446.0 71.62 cukup berhasil

BD-BP 15.00 14.50 96.67 15,000.00 34,285.0 228.57 sangat berhasil

24.00 21.50 89.58 24,000.00 40,731.00 169.71 sangat berhasil

3 Kedelai BS-BD 49.00 46.00 93.88 49,000.00 14,474.0 29.54 kurang berhasil

BD-BP 126.00 120.00 95.24 126,000.00 45,094.0 35.79 kurang berhasil

175.00 166.00 94.86 175,000.00 59,568.00 34.04 kurang berhasil

411.0 384.5 93.56 729,000.0 686,089.0 94.11 Berhasil

%NO KOMODITASKELAS

BENIH

JUMLAH

TOTAL

Capaian

TANAM (HA) PRODUKSI (KG)%

JUMLAH

JUMLAH

Page 22: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

11

3) Pemberdayaan penangkar benih dengan meningkatnya produksi benih padi minimal 3

ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha sebesar 167 unit dari rencana 175

unit atau sebesar 95,42% dengan kategori capaian berhasil;

4) Terlaksananya pembinaan dan pengawalan sebesar 1 paket dari rencana 1 paket atau

sebesar 100% dengan kategori capaian berhasil.

2. Tercapainya indikator kinerja tersebut diatas didukung oleh lainnya sebagai berikut :

a. Capaian pelaksanaan Pelayanan Pengawasan dan Sertifikasi Benih UPTD BPSBTPH

di 32 balai.

Capaian indikator kinerja pelayanan pengawasan dan sertifikasi benih UPTD

BPSBTPH di 32 balai dari alokasi anggaran Rp. 41.246.561.000,00 terealisasi Rp.

38.952.687.000,00 atau (94,44%), sedangkan realisasi fisik sebesar 97,66%. Secara

rinci terdapat pada tabel 4.

Tabel 4 Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2015

Rp (.000) %1 Aceh 1.928.295 1.789.458 92,80

2 Sumatera Utara 1.482.830 1.407.651 94,93

3 Sumatera Barat 1.683.595 1.548.907 92,00

4 Riau 760.230 684.207 90,00

5 Jambi 1.102.340 1.015.605 92,13

6 Sumatera Selatan 1.445.114 1.374.348 95,10

7 Bengkulu 1.106.020 1.104.914 99,90

8 Lampung 1.147.575 1.128.873 98,37

9 DKI Jakarta 318.784 264.591 83,00

10 Jawa Barat 2.716.590 2.571.996 94,68

11 Jawa Tengah 3.249.429 3.021.969 93,00

12 Jawa Timur 3.268.930 3.203.551 98,00

13 DI Yogyakarta 1.199.863 1.184.265 98,70

14 Kalimantan Barat 1.152.850 1.102.506 95,63

15 Kalimantan Selatan 1.246.400 1.117.253 94,45

16 Kalimantan Tengah 993.000 904.262 97,25

17 Kalimantan Timur 841.260 764.105 90,83

18 Sulawesi Utara 1.149.640 1.103.654 92,00

19 Sulawesi Tengah 962.540 901.469 93,66

20 Sulawesi Selatan 2.138.720 2.053.765 96,03

21 Sulawesi Tenggara 1.175.379 1.024.225 87,14

22 Bali 1.070.700 888.681 83,00

23 NTB 1.659.606 1.556.523 94,39

24 NTT 1.115.405 1.081.580 96,97

25 Maluku 934.530 934.330 99,98

26 Papua 863.860 843.311 97,63

27 Maluku Utara 832.990 823.997 98,92

28 Banten 841.740 757.566 90,00

29 Bangka Belitung 472.400 462.952 98,00

30 Gorontalo 848.373 807.995 95,24

31 Papua Barat 772.150 772.150 100,00

32 Sulawesi Barat 765.423 752.028 98,25

TOTAL 41.246.561 38.952.687 94,44

No ProvinsiTotal Anggaran 2015

Rp. (.000)

Realisasi Anggaran

Page 23: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

12

Kegiatannya meliputi pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan

pelayanan sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada

produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan usaha milik

pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan diberikan terhadap benih-

benih yang telah lulus uji sertifikasi.

Jika dibandingkan dengan Realisasi Anggaran Kegiatan UPTD BPSBTPH Tahun 2014,

prosentase realisasi serapan anggaran tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar

10,46%. Secara rinci perbandingan capaian kinerja pemberdayaan penangkar benih

tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 24: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

13

Tabel 5. Perbandingan Realisasi Serapan Anggaran UPTD BPSBTPH TA 2014 dengan TA 2015

TOTAL

ANGGARAN 2014

REALISASI-

DIPA%

TOTAL

ANGGARAN 2015

REALISASI-

DIPA% ABSOLUT %

1 DKI JAKARTA 129.950 64.778 49,85 318.784 264.591 83,00 33,15 0,67

2 JAWA BARAT 7.500.800 7.350.263 97,99 2.716.590 2.571.996 94,68 (3,32) (0,03)

3 JAWA TENGAH 9.168.394 5.703.643 62,21 3.249.429 3.021.969 93,00 30,79 0,49

4 DI YOGYAKARTA 2.376.396 2.206.509 92,85 1.199.863 1.184.265 98,70 5,85 0,06

5 JAWA TIMUR 9.905.000 6.959.820 70,27 3.268.930 3.203.551 98,00 27,73 0,39

6 ACEH 3.358.904 2.950.471 87,84 1.928.295 1.789.458 92,80 4,96 0,06

7 SUMATERA UTARA 4.207.751 3.239.907 77,00 1.482.830 1.407.651 94,93 17,93 0,23

8 SUMATERA BARAT 2.886.694 2.525.785 87,50 1.683.595 1.548.907 92,00 4,50 0,05

9 RIAU 1.862.017 1.308.887 70,29 760.230 684.207 90,00 19,71 0,28

10 JAMBI 2.161.865 1.693.726 78,35 1.102.340 1.015.605 92,13 13,79 0,18

11 SUMATERA SELATAN 4.082.348 3.200.217 78,39 1.445.114 1.374.348 95,10 16,71 0,21

12 LAMPUNG 3.206.558 2.990.974 93,28 1.147.575 1.128.873 98,37 5,09 0,05

13 KALIMANTAN BARAT 2.087.528 1.450.745 69,50 1.152.850 1.102.506 95,63 26,14 0,38

14 KALIMANTAN TENGAH 2.394.146 2.164.073 90,39 993.000 904.262 91,06 0,67 0,01

15 KALIMANTAN SELATAN 2.486.253 2.113.380 85,00 1.246.400 1.117.253 89,64 4,64 0,05

16 KALIMANTAN TIMUR 1.802.980 1.329.121 73,72 841.260 764.105 90,83 17,11 0,23

17 SULAWESI UTARA 2.445.590 2.335.465 95,50 1.149.640 1.103.654 96,00 0,50 0,01

18 SULAWESI TENGAH 1.653.475 1.388.847 84,00 962.540 901.469 93,66 9,66 0,12

19 SULAWESI SELATAN 5.143.432 4.720.541 91,78 2.138.720 2.053.765 96,03 4,25 0,05

20 SULAWESI TENGGARA 2.488.146 2.332.151 93,73 1.175.379 1.024.225 87,14 (6,59) (0,07)

21 MALUKU 2.236.000 1.948.828 87,16 934.530 934.330 99,98 12,82 0,15

22 BALI 1.448.292 1.182.210 81,63 1.070.700 888.681 83,00 1,37 0,02

23 NUSA TENGGARA BARAT 4.013.549 3.856.434 96,09 1.659.606 1.556.523 93,79 (2,30) (0,02)

24 NUSA TENGGARA TIMUR 3.524.000 2.649.428 75,18 1.115.405 1.081.580 96,97 21,79 0,29

25 PAPUA 2.902.000 2.704.469 93,19 863.860 843.311 97,62 4,43 0,05

26 BENGKULU 2.376.131 2.213.528 93,16 1.106.020 1.104.914 99,90 6,74 0,07

27 MALUKU UTARA 2.079.000 2.023.340 97,32 832.990 823.997 98,92 1,60 0,02

28 BANTEN 2.426.960 2.359.468 97,22 841.740 757.566 90,00 (7,22) (0,07)

29 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 554.575 513.365 92,57 472.400 462.952 98,00 5,43 0,06

30 GORONTALO 1.172.367 1.092.376 93,18 848.373 807.995 95,24 2,06 0,02

31 PAPUA BARAT 2.242.000 2.233.800 99,63 772.150 772.150 100,00 0,37 0,00

32 SULAWESI BARAT 2.033.000 1.786.913 87,90 765.423 752.028 98,25 10,35 0,12

JUMLAH 98.356.101 82.593.460 83,97 41.246.561 38.952.687 94,44 10,46 0,12

NO

SELISIH DENGAN TAHUN

ANGGARAN 2014TAHUN ANGGARAN 2014 Rp. (.000) TAHUN ANGGARAN 2015 Rp. (.000)*

PROPINSI (SATKER)

Keterangan: *) Berdasarkan laporan Bagian Keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Page 25: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

14

a. Pengawasan Mutu dan Peredaran Benih

Pengawasan benih yang beredar di pasaran merupakan salah satu upaya untuk

mengetahui kondisi benih yang beredar di pasaran, yang merupakan upaya

untuk melindungi petani/konsumen benih agar dapat memperoleh benih yang

tetap terjamin mutunya. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghindari

terjadinya pelanggaran dalam produksi dan peredaran benih benih seperti

pemalsuan benih dan peredaran benih kadaluarsa.

Capaian kinerja pengecekan mutu benih tanaman pangan tahun 2015 sampai

dengan akhir Desember 2015 untuk padi sebanyak 7.514,96 ton, dengan rincian

yang memenuhi standar mutu benih 6.745,58 ton (89,76%) dan tidak memenuhi

standar mutu 769,38 ton (10,24%), jagung komposit sebanyak 103,37 ton,

dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 70,56 ton (68,26%) dan

tidak memenuhi standar mutu 32,81 ton (31,74). jagung hibrida sebanyak

2.720,77 ton, dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih 1.539,64 ton

(56,59%) dan tidak memenuhi standar mutu 1.181,13 ton (43,41%), kedelai

sebanyak 3.070,35 ton dengan rincian yang memenuhi standar mutu benih

1.845,59 ton (60,11%) dan tidak memenuhi standar mutu 1.224,76 ton

(39,89%), kacang tanah sebanyak 19,33 ton, dengan rincian yang memenuhi

standar mutu benih 12,52 ton (64,77%) dan tidak memenuhi standar mutu 6,81

ton (35,23 %) dan kacang hijau sebanyak 5,95 ton, dengan rincian yang

memenuhi standar mutu benih 5,22 ton (87,73 %) dan tidak memenuhi standar

mutu 0,73 ton (12,27 %). Secara rinci realisasi Pengawasan Mutu Benih

Tanaman Pangan dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Realisasi Pengecekan Mutu Benih Tanaman Pangan sampai dengan

akhir Desember 2015

MEMENUHI

STANDAR%

TIDAK MEMENUHI

STANDAR%

1 Padi 7,514.96 6,745.58 89.76 769.38 10.24

2 Jagung Komposit 103.37 70.56 68.26 32.81 31.74

3 Jagung Hibrida 2,720.77 1,539.64 56.59 1,181.13 43.41

4 Kedelai 3,070.35 1,845.59 60.11 1,224.76 39.89

5 Kc. Tanah 19.33 12.52 64.77 6.81 35.23

6 Kc. Hijau 5.95 5.22 87.73 0.73 12.27

BENIH YANG DI CEK

(TON)KOMODITAS NO

HASIL PENGECEKAN MUTU BENIH (TON)

Sampai dengan akhir Desember 2015, jumlah benih yang tersalur baik yang ada

di produsen maupun pengedar benih adalah :

Benih padi sebanyak 116.397,10 ton terdiri dari kelas BD 2.461,23 ton,

BP 72.559,61 ton, BR 41.149,60 ton, dan Hibrida 226,66 ton.

Page 26: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

15

Benih jagung sebanyak 27.331,72 ton terdiri dari kelas BD 23,17 ton,

BP 239,54 ton, BR 7.960,44 ton, dan Hibrida 19.108,57 ton.

Benih kedelai sebanyak 7.244,07 ton terdiri dari kelas BD 74,80 ton,

BP 892,64 ton dan BR 6.276,64 ton.

Benih kacang tanah sebanyak 55,57 ton terdiri dari kelas BD 0,60 ton,

kelas BP 11,76 ton, dan kelas BR 43,21 ton.

Benih kacang hijau sebanyak 7,19 ton terdiri dari kelas BD 0,67 ton, kelas

BP 1,23 ton, dan kelas BR 5,30 ton.

b. Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Capaian kinerja luas areal penangkaran benih tanaman pangan tahun 2015

untuk areal penangkaran benih padi seluas 85.793.25 ha, benih jagung

16.880,86 ha, benih kedelai 34.911,65 ha, benih kacang tanah 370,84 ha dan

kacang hijau 110,20 ha dan realisasi produksi benih varietas unggul bersertifikat

untuk benih padi sebanyak 202.975,29 ton, benih jagung 43.021,67 ton, benih

kedelai 22.009,30 ton, kacang tanah 265,03 ton dan kacang hijau 20,48 ton.

Secara rinci realisasi luas areal penangkaran dan produksi benih tahun 2015

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Realisasi Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2015

1 Padi BD 1,316.70 3,299.02

BP 37,819.77 116,035.68

BR : 46,656.78 83,640.59

- Inbrida 46,581.07 83,585.06

- Hibrida 75.71 55.53

Jumlah Padi 85,793.25 202,975.29

2 Jagung BD 75.97 90.84

BP 644.35 292.74

BR : 16,160.54 42,638.09

- Komposit 1,251.10 1,440.91

- Hibrida 14,909.44 41,197.18

Jumlah Jagung 16,880.86 43,021.67

3 Kedelai BD 189.96 80.64

BP 6,194.73 3,580.09

BR 28,526.96 18,348.57

Jumlah Kedelai 34,911.65 22,009.30

4 Kacang Tanah BD 28.48 15.28

BP 53.96 36.39

BR 288.40 213.36

Jumlah Kc.Tanah 370.84 265.03

5 Kacang Hijau BD 8.32 0.78

BP 54.18 11.60

BR 47.70 8.10

Jumlah Kc Hijau 110.20 20.48

NO KOMODITAS KELAS BENIH

LUAS

PENANGKARAN

(HA)

PRODUKSI

(TON)

Outcome Kegiatan :

Terjaminnya mutu benih tanaman pangan yang diproduksi sesuai dengan

standar mutu yang telah ditetapkan berdasarkan Permentan Nomor

56/Permentan/PK.110/11/2015 Tahun 2015 tentang Produksi, sertifikasi dan

Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan dan Tanaman Hijauan Pakan Ternak,

Kepmentan Nomor:354/HK.130/C/05/2015 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis

Produksi Benih Bina Tanaman Pangan dan Kepmentan Nomor

Page 27: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

16

:355/HK.130/C/05/2015 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih

Bina Tanaman Pangan.

Tabel 8. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 dibandingkan

Tahun 2015

RENCANA

TANAM (HA)

REALISASI

TANAM (HA)(%)

RENCANA

TANAM (HA)

REALISASI

TANAM (HA)(%) Absolut %

1 Padi BS-BD 89,00 87,00 97,75 72,00 65,02 90,31 (7,45) (7,6)

BD-BP 144,00 133,00 92,36 140,00 132,00 94,29 1,92 2,1

2 Jagung BS-BD 31,00 25,50 82,26 9,00 7,00 77,78 (4,48) (5,4)

BD-BP 66,00 52,00 78,79 15,00 14,50 96,67 17,88 22,7

3 Kedelai BS-BD 58,00 56,00 96,55 49,00 46,00 93,88 (2,67) (2,8)

BD-BP 128,00 121,00 94,53 126,00 120,00 95,24 0,71 0,7

JUMLAH 516,00 474,50 91,96 411,0 384,5 93,56 1,60 1,7

TAHUN

20152014

Selisih % Tahun 2014

Dibandingkan Tahun 2015NO KOMODITAS KELAS BENIH

Secara umum jika dibandingkan dengan realisasi tanam perbanyakan benih

sumber tahun 2014, realisasi tanam tahun 2015 mengalami selisih prosentanse

sebesar 1,60%, atau kenaikan prosentase sebesar 1,70% ha dibandingkan

realisasi tahun 2014. Realisasi tanam perbanyakan benih sumber padi, jagung

dan kedelai kelas BS-BD mengalami penurunan sebesar 7,45%, 4,45%, dan

2,67% dibandingkan tahun lalu ini dikarenakan masa kemarau yang lebih

panjang, terjadinya kabut asap, dan keterbatasan benih sumber kedelai.

Outcome:

Tersedianya benih sumber tanaman pangan kelas benih Benih Dasar dan Benih

Pokok yang dapat digunakan oleh produsen benih.

b. Perbanyakan Benih Sumber di UPTD Balai Benih dengan meningkatnya produksi

benih padi 2,5 ton/ha, benih jagung 1,0 ton/ha dan benih kedelai 1,0 ton/ha.

Untuk meningkatkan produksi benih sumber di balai benih diperlukan kegiatan

pendukung selain usaha tani untuk perbanyakan benih juga administrasi balai benih,

optimalisasi sarana dan prasarana serta pembinaan. Capaian kinerja perbanyakan

benih sumber sebesar 384,5 ha dari rencana 411 ha atau 93,60% kategori capaian

berhasil, sedangkan capaian produksi untuk padi 587.590 kg dari rencana 530.000

kg atau 110,87% kategori sangat berhasil, jagung 25.206 kg dari rencana 24.000 kg

atau 105,03% kategori sangat berhasil, sedangkan kedelai 59.568 kg dari rencana

175.000 kg atau 34,04% kategori kurang berhasil, karena tanam kedelai dilakukan

pada bulan Oktober s.d Desember, sehingga produksinya pada bulan Februari s.d

Maret 2016.

Page 28: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

17

Sedangkan untuk realisasi sarana dan prasarana serta inventarisasi kantor BBI

terealisasi sebesar 9,19% atau Rp. 3.957.558.525,00 dari alokasi anggaran

Rp.4.339.930.000,00 di 18 Provinsi. Seperti pada Tabel 9 berikut

Tabel 9. Realisasi anggaran Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor BBI

Tahun 2015

1 Aceh Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 67,000,000 65,700,000 98.06

Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 3,500,000,000 3,154,840,000 90.14

2 Sumbar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 51,500,000 51,334,950 99.68

3 Jambi Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 9,460,000 9,460,000 100.00

4 Sumsel Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 9,000,000 8,998,000 99.98

5 Bengkulu Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 66,200,000 66,200,000 100.00

6 Lampung Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 31,000,000 31,000,000 100.00

7 Jabar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 96,000,000 94,800,000 98.75

8 Jateng Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 243,000,000 230,835,000 94.99

9 DIY Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 84,000,000 83,540,000 99.45

10 NTB Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 39,650,000 18,450,575 46.53

11 Kalteng Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 14,000,000 13,980,000 99.86

12 Sulteng Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 12,000,000 12,000,000 100.00

13 Sultera Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 20,000,000 19,300,000 96.50

14 Sulbar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 10,000,000 10,000,000 100.00

15 Maluku Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 7,000,000 7,000,000 100.00

16 Malut Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 30,000,000 30,000,000 100.00

17 Papua Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 40,000,000 40,000,000 100.00

18 Pabar Sarana Prasarana, Peralatan dan Inventaris Kantor Bbi 10,120,000 10,120,000 100.00

JUMLAH 4,339,930,000 3,957,558,525 91.19

URAIAN %

NO BBI/ PROVINSI PAGU ANGGARAN

(RP)

REALISASI

(RP)

Page 29: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

18

Tabel10. Rencana dan Realisasi Anggaran dan Perbanyakan Benih Sumber UPTD BBI Tahun 2015

RENCANA REALISASI % RENCANA REALISASI % RENCANA REALISASI %

(HA) (HA) (HA) (HA) (HA) (HA) BD BP BD BP BD BP

1 Aceh 495,076,000 482,055,012 97.37 2.00 1.00 50.00 10.00 10.00 100.00 12.00 11.00 91.67 - 4,000.00

2 Sumut 566,317,000 539,432,900 95.25 4.00 4.00 100.00 10.00 10.00 100.00 14.00 14.00 100.00 - -

3 Sumbar 308,725,000 300,700,668 97.40 4.00 4.00 100.00 11.00 11.00 100.00 15.00 15.00 100.00 4,450.00 5,970.00 1,275.00 3,605.00

4 Riau 185,689,000 120,890,700 65.10 3.00 1.00 33.33 4.00 3.00 75.00 7.00 4.00 57.14 2,530.00 720.00 877.00

5 Jambi 249,950,000 231,803,630 92.74 5.00 2.00 40.00 11.00 11.00 100.00 16.00 13.00 81.25 4,210.00 11,570.00 2,000.00 1,800.00 1,400.00

6 Sumsel 237,800,000 228,644,700 96.15 2.00 2.00 100.00 7.00 7.00 100.00 9.00 9.00 100.00 - -

7 Bengkulu 189,350,000 189,350,000 100.00 3.00 3.00 100.00 3.00 1.00 33.33 6.00 4.00 66.67 6,800.00 700.00 750.00

8 Babel 47,955,000 46,349,600 96.65 1.00 1.00 100.00 - - - 1.00 1.00 100.00 - - -

9 Lampung 346,850,000 343,381,500 99.00 6.00 6.00 100.00 14.00 14.00 100.00 20.00 20.00 100.00 5,850.00 26,800.00 - -

10 Banten 139,100,000 130,263,200 93.65 4.00 4.00 100.00 4.00 1.00 25.00 8.00 5.00 62.50 4,540.00 - -

11 Jabar 1,060,515,000 1,047,917,500 98.81 11.00 11.00 100.00 44.00 44.00 100.00 55.00 55.00 100.00 30,480.00 68,650.00 - 12,100.00

12 Jateng 456,850,000 449,112,915 98.31 10.00 10.00 100.00 9.00 9.00 100.00 19.00 19.00 100.00 49,670.00 153,980.00 1,740.00 2,341.00

13 DIY 260,310,000 239,815,380 92.13 4.00 4.00 100.00 4.00 4.00 100.00 8.00 8.00 100.00 2,360.00 17,060.00 - -

14 Jatim 527,846,000 519,683,140 98.45 10.00 10.00 100.00 22.00 22.00 100.00 32.00 32.00 100.00 - 5,150.00 12,080.00 845.00 10,605.00

15 Bali 255,601,000 235,021,140 91.95 3.00 3.00 100.00 6.00 5.50 91.67 9.00 8.50 94.44 4,540.00 22,240.00 2,330.00 80.00 -

16 NTB 484,393,000 417,689,000 86.23 8.00 7.00 87.50 19.00 19.00 100.00 27.00 26.00 96.30 - 802.00

17 NTT 278,415,000 264,494,250 95.00 4.00 3.00 75.00 7.00 6.00 85.71 11.00 9.00 81.82 8,300.00 2,000.00 - -

18 Kalbar 332,785,000 303,935,000 91.33 5.00 4.00 80.00 11.00 11.00 100.00 16.00 15.00 93.75 1,300.00 2,700.00 - -

19 Kalteng 258,720,000 257,020,000 99.34 3.00 3.00 100.00 10.00 10.00 100.00 13.00 13.00 100.00 490.00 600.00 - -

20 Kalsel 411,560,000 398,336,930 96.79 5.00 5.00 100.00 13.00 13.00 100.00 18.00 18.00 100.00 2,600.00 13,160.00 400.00 -

21 Kaltim 156,449,000 156,449,000 100.00 4.00 4.00 100.00 2.00 2.00 100.00 6.00 6.00 100.00 6,050.00 5,350.00 - -

22 Sulut 236,500,000 212,850,000 90.00 3.00 2.00 66.67 4.00 4.00 100.00 7.00 6.00 85.71 1,830.00 - -

23 Sulteng 214,800,000 193,320,000 90.00 5.00 5.00 100.00 8.00 8.00 100.00 13.00 13.00 100.00 2,690.00 - 1,500.00

24 Sulsel 562,013,000 386,620,000 68.79 5.00 5.00 100.00 28.00 24.00 85.71 33.00 29.00 87.88 510.00 47,010.00 - -

25 Sultera 213,642,000 210,349,300 98.46 3.00 3.00 100.00 4.00 4.00 100.00 7.00 7.00 100.00 1,680.00 9,800.00 5,714.00 6,414.00

26 Gorontalo 206,781,000 191,590,000 92.65 3.00 3.00 100.00 4.00 4.00 100.00 7.00 7.00 100.00 520.00 2,650.00 696.00 350.00 - -

27 Sulbar 97,500,000 92,161,000 94.52 1.00 1.02 102.00 1.00 1.00 100.00 2.00 2.02 101.00 2,610.00 4,930.00 1,200.00 700.00

28 Maluku 217,900,000 171,560,000 78.73 2.00 2.00 100.00 4.00 3.00 75.00 6.00 5.00 83.33 3,500.00 - - -

29 Malut 202,790,000 202,790,000 100.00 4.00 2.00 50.00 4.00 2.00 50.00 8.00 4.00 50.00 - - - -

30 Papua 241,360,000 241,360,000 100.00 2.00 2.00 100.00 2.00 2.00 100.00 4.00 4.00 100.00 5,250.00 37,900.00 - -

31 Pabar 182,880,000 182,880,000 100.00 1.00 1.00 100.00 1.00 1.00 100.00 2.00 2.00 100.00 1,560.00 1,700.00 - -

JUMLAH 9,626,422,000 8,987,826,465 93.37 130.00 118.02 90.78 281.00 266.50 94.84 411.00 384.52 93.56 143,490.00 442,300.00 6,446.00 18,760.00 14,474.00 45,094.00

Jagung Kedelai

TOTAL

Realisasi Produksi (Kg)

BS-BD

PADI

NO BBI/

PROVINSI

PAGU

ANGGARAN

(RP)

REALISASI PER

31 DES 2015 (RP)

%

BD-BP

TOTAL PADI, JAGUNG, KEDELAI TOTAL PAJALE (BS-BD & BD-BP)

Keterangan: *) data sementara

Page 30: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

19

Jika dibandingkan dengan realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2014,

realisasi tanam tahun 2015 mengalami penurunan sebesar ha 89,98 (19,00%). Hal

ini disebabkan oleh adanya kemarau panjang, keterbatasan benih sumber terutama

kedelai. Secara rinci perbandingan capaian kinerja perbanyakan benih sumber tahun

2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 dibandingkan Tahun

2015

RENCANA

TANAM (HA)

REALISASI

TANAM (HA)

RENCANA

TANAM (HA)

REALISASI

TANAM (HA)Absolut %

1 Padi BS-BD 89.00 87.00 72.00 65.02 (21.98) (25.3)

BD-BP 144.00 133.00 140.00 132.00 (1.00) (0.8)

2 Jagung BS-BD 31.00 25.50 9.00 7.00 (18.50) (72.5)

BD-BP 66.00 52.00 15.00 14.50 (37.50) (72.1)

3 Kedelai BS-BD 58.00 56.00 49.00 46.00 (10.00) (17.9)

BD-BP 128.00 121.00 126.00 120.00 (1.00) (0.8)

JUMLAH 516.00 474.50 411.0 384.5 (89.98) (19.0)

TAHUN

20152014

Selisih % Tahun 2014

Dibandingkan Tahun NO KOMODITAS KELAS BENIH

Grafik 2. Perbandingan Realisasi Perbanyakan Benih Sumber Padi, Jagung dan

Kedelai Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

Outcome:

Tersedianya benih sumber tanaman pangan kelas benih Benih Dasar dan Benih

Pokok yang dapat digunakan oleh produsen benih.

c. Pemberdayaan penangkar benih dengan meningkatnya produksi benih padi minimal

3 ton/ha dan untuk benih kedelai minimal 1 ton/ha sebanyak 175 unit.

Capaian pelaksanaan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai tahun 2015

telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih seluas 6.250 ha, 175

unit dengan total Anggaran Rp. 21.125.000.000,00 yang terdiri dari pemberdayaan

penangkar benih padi seluas 3.750 ha, 75 unit, Rp. 13.125.000.000,00 yang terbagi

Page 31: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

20

menjadi 74 Kabupaten/Kota dan pemberdayaan penangkar benih kedelai seluas

2.500 ha, 100 unit, Rp. 8.000.000.000,00 yang terbagi menjadi 95 Kabupaten. Dari

rencana alokasi pemberdayaan penangkar benih padi 3.750 ha dan kedelai 2.500 ha

, realisasi pemberdayaan penangkar benih padi 2.536 ha (67,63%) dengan total

Anggaran Rp. 12.425.000.000,00 (94,67%) dan kedelai 1.513 ha (60,52%) dengan

total Anggaran Rp. 7.680.000.000,00 (96,00%). Rincian rencana dan realisasi

pemberdayaan penangkar benih per provinsi seperti terlihat pada Tabel 12 dan

Tabel 13.

Page 32: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

21

Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi TA 2015

: 15 Januari 2015

KOMODITAS : PADI

ALOKASI REALISASI % Calon

Benih

Benih

Bersertifikat

1 Aceh 3 3 3 525 525 100 Agustus-Oktober 150 Mei-Juli 150 100 September 100 120

2 Sumatera Utara 2 2 2 350 350 100 Agustus-Oktober 100 Juni-Juli 100 100

3 Sumatera Barat 3 3 3 525 525 100 Mei-Juni 150 Mei-Juni 125 83.3 Agustus-September 83 166 26 28,6 ha belum panen, 13 ha terkendala air, 25

ha tanam September

4. Riau 2 2 2 350 350 100 April-Agustus 100 Juni 50 50.0 Juli 50 154 74

5. Jambi 2 2 2 350 350 100 April-Juni 100 April-Juni 100 100 September 100 150 44 1 unit prosessing

6. Sumsel 3 3 3 525 525 100 Mei 150 Mei 150 100 September 150 192 72 masih dalam proses 120 + 35 ton

7. Bengkulu 2 2 2 350 350 100 Juli-Oktober 100 Juli-Agustus 100 100 September-Oktober 50 210 77 sebagian sudah panen

8. Lampung 2 2 2 350 350 100 April-Mei 100 Mei 100 100 September 50 50 11 27 ha kab Pesawaran & kab LamSel

kekeringan

9 Kep.Bangka Belitung 1 1 1 175 175 100 Oktober-Desember 50 -

10 Banten 2 2 2 350 350 100 Mei & Juli 100 Juni 100 100 September & Oktober 54 87 87 proses sampel sertifikat

11 Jawa Barat 5 5 5 875 875 100 Mei-Agustus 250 Mei 250 100 September 150 400 130

12 Jawa Tengah 5 5 5 875 875 100 April-Desember 250 April-Juni 150 60.0

13 DI Yogyakarta 2 2 1 350 175 50.0 Desember2015-

April2016 100

14 Jawa Timur 5 5 5 875 875 100 Juli 250 Mei-Juli 56 22

15 Bali 2 2 350 100

16 Nusa Tenggara Barat 2 2 2 350 350 100 Juni-Juli 2015 100 Mei-Juni 70 70.0

17 Nusa Tenggara Timur 2 2 2 350 350 100 Juni-Agustus 100 Juni 100 100 Juli 100 300 210 90 ton dalam proses uji lab

18 Kalimantan Barat 2 2 1 350 175 50 Juni & September 100 -

19 Kalimantan Tengah 2 2 2 350 350 100 April-September 100 Mei 100 100 Agustus 50 170 125 50 ha puso akibat kekeringan

20 Kalimantan Selatan 2 2 2 350 350 100 Juni-Juli 2015 100 Mei-Juli 54 54.0 Agustus 54 208 109

21 Kalimantan Timur 2 2 2 350 350 100 Juni 100 Juni 100 100 100 150 125 Benih dibeli PT Pertani & petani setempat

22 Sulawesi Utara 3 3 3 525 525 100 Maret-Juni 150 Maret-Juni 43 28.7

23 Sulawesi Tengah 2 2 2 350 350 100 April-Juni 100 Juni 100 100 September 55 160 40 25 ha proses sertifikasi

24 Sulawesi Selatan 3 3 3 525 525 100 April-September 150 Juni 150 100 8 produksi rendah krn kekeringan di Kab

Sinjai & serangan hama tikus di kab Pinrang

25 Sulawesi Tenggara 2 2 2 350 350 100 Juni 100 Mei-Juni 100 100 Oktober 50 390 75 produksi 7,8 ton GKP/ha

26 Gorontalo 2 2 2 350 350 100 Oktober-Desember 100 -

27 Sulawesi Barat 2 2 2 350 350 100 Mei-Juli 100 -

28 Maluku 2 2 2 350 350 100 Mei 100 Juni 88 88.0 September 88 401 proses uji sertifikasi BPSB

19 Maluku Utara 2 2 2 350 350 100 Juli-November 100 Juli 50 50 September-Oktober 50 100 35

30 Papua 1 2 2 350 350 100 Februari-Mei 100 Februari 100 100 September 50 provitas ± 4 ton/ha

31 Papua Barat 2 2 2 350 350 100 Agustus 100 Agustus 50 50 November 1 unit rencana tanam Oktober 2015

Jumlah 74 75 71 13,125 12,425 94.67 3,750 2,536 67.63 1,384 3,415 1,241

Persentase (%) 94.67

% BULAN LUAS

(ha)

Produksi (ton)

SP2DKEUANGAN (Rp. Juta) RENCANA TANAM REALISASI TANAM PANEN

KETERANGAN

BULANLUAS

(ha)BULAN

LUAS

(ha)

BULAN

NO PROVINSIJUMLAH

KAB

JUMLAH

UNIT

PEMBER

Sudah

Keterangan: *) data sementara

Page 33: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

22

Tabel 13. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai TA 2015

: 15 Januari 2015

: KEDELAI

ALOKASI REALISASI % % Calon

Benih

Benih

Bersertifikat

5 5 5 400 400 100 Maret-Juli 125 Maret-Juli 125 100 September 25 15

5 5 5 400 400 100 Maret-Mei 125 April-Agustus 125 100 Juli-Agustus 40 47 33 stok benih 500 kg

- - - -

2 2 2 160 160 100 April-Agustus 50 Juni 50 100 Juni-Juli 47 77 51

5 5 5 400 400 100 April-Juni 125 Mei - Juni 55 44.0 Agst-Sept 55 19 13 8 ton proses lab, 1 unit prossessing hasil

4 5 5 400 400 100 Mei-Juni 125 Mei-Juni 50 40.0 September 25 30 10 sisa 3 unit pergeseran jadwal tanam krn masih

kemarau/belum ada air 2 2 1 160 80 50.0 Desember/Januari 25 Desember 18 72.0

4 4 3 320 240 75.0 April-Agustus 100 November 25 25.0 1 unit mengundurkan diri, 3 unit mundur tanam krn kering

- - - - - -

3 4 4 320 320 100 April-Oktober 100 April 71 71.0 Agustus 50 70 54

6 8 8 640 640 100 Maret-Oktober 200 Maret-Mei 200 100.0 Agustus 55 52 19 kab Subang 50% kekeringan, kab sukabumi puso

kekeringan 5 5 5 400 400 100 Mei-Juli 125 Mei-Juni 75 60.0

1 1 80 25

10 10 9 800 720 90.0 April-Juni 250 Mei-Juli 90 36 Juli 10 9 9

- - - -

8 8 8 640 640 100 Juli-Agustus 200 Juni-Juli 200 100

3 3 3 240 240 100 Monday, June 1, 2015 75 Juni 35 46.7

1 1 1 80 80 100 25 - -

1 1 1 80 80 100 April-September 25 Juli 25 100 Agustus 20 7 6 5 ha pertanaman puso krn kekeringan

4 5 5 400 400 100 Mei-Oktober 125 Juni 50 40.0 10 10 10 Pertanaman mundur menunggu hujan

1 1 1 80 80 100 September 25 - -

6 6 6 480 480 100 April-Juni 150 April-Mei 27 18.0

3 4 4 320 320 100 Juli-September 100 Agustus 55 55.0 Tanam di kab Tona menunggu musim hujan

3 3 3 240 240 100 Maret-Agustus 75 Juni 50 66.7 Agustus 50 78 31

4 4 4 320 320 100 Juni-Juli 100 Juli 25 25.0

1 1 1 80 80 100 Oktober 25 - -

2 2 2 160 160 100 April-Mei 50 April-Mei 50 100

1 1 1 80 80 100 Mei 25 Juni 12 48.0

1 1 1 80 80 100 Juni 25 Juni-Juli 25 100 Sept-Okt 25 36 18

3 3 3 240 240 100 Mei-Juni 75 Juni 75 100 September provitas ± 1,5 ton/ha

- - - -

94 100 96 8,000 7,680 96.00 2,475 1,513 61.13 412 449 253

96.00

LUAS

(ha)

Produksi (ton)

Sudah BULANLUAS

(ha)BULAN

LUAS

(ha)BULAN

JUMLAH

UNIT

PEMBER

KETERANGAN

KEUANGAN (Rp. Juta) RENCANA TANAM REALISASI TANAM PANENSP2D

JUMLAH

KAB

Keterangan: *) data sementara

Page 34: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

23

Jika dibandingkan dengan kegiatan pemberdayaan penangkar benih tahun 2014,

prosentase realisasi tanam mengalami penurunan sebesar 18,14%. Secara rinci

perbandingan capaian kinerja pemberdayaan penangkar benih tahun 2014 dan 2015

dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Pencapaian Pemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2014 Dibanding Tahun

2015

RENCANA (HA) REALISASI (HA) %RENCANA

(HA)

REALISASI

(HA)*)%

Absolut %

2 - Padi 5,000.00 4,204.00 84.08 3,750.00 2,536.00 67.63 (16.45) (19.57)

3 - Kedelai 2,600.00 1,811.00 69.65 2,500.00 1,513.00 60.52 (9.13) (13.11)

2014 2015

SELISIH TAHUN 2014

DIBANDINGKAN TAHUN 2015

(14.36) (18.14)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

4,049.00 64.78 Terselenggaranya kegiatan

pemberdayaan penangkar

benih padi dan kedelai

sehingga diharapkan terus

tumbuh dan berkembang

Meningkatnya peranan

kelambagaan benih dalam

rangka penyediaan benih

unggul bersertifikat

7,600.00 6,015.00 79.14 6,250.00

1

PEMBERDAYAAN PENANGKAR

Keterangan: *) data sementara s.d 15 Januari 2016

Terjadinya penurunan prosentase pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014

dikarenakan di beberapa daerah kelompok tani tidak sanggup untuk menghasilkan

benih siap salur minimal 3 ton/ha untuk komoditas padi, dan 1 ton/ha untuk

komoditas kedelai, tidak memiliki dana untuk menguasai (opkup) calon benih yang

sudah dihasilkan oleh kelompok tani, tidak memiliki sarana dan prasarana (gudang

dan lantai jemur) untuk memproses calon benih.

Grafik 3. Persentase Pencapaian pemberdayaan penangkar Benih Tahun 2015

dibandingkan Tahun 2014

Outcome:

Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai

sehingga diharapkan terus tumbuh dan berkembang agar dapat menghasilkan

Page 35: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

24

produksi benih bersertifikat padi dan kedelai untuk memenuhi kebutuhan di

wilayahnya

d. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan sebesar 1 paket dari rencana 1 Paket.

Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tahun 2015, Direktorat

Perbenihan dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem

penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan

swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran sebesar

Rp.95.142.546.000,00 (Sembilan puluh lima miliar seratus empat puluh dua juta lima

ratus empat puluh enam ribu rupiah).

Rincian alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.11.895.524.000,00, dana

dekonsentrasi Rp.58.622.022.000,00 dan dana Tugas Pembantuan

Rp.24.625.000.000,00. Realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan sebesar

Rp.86.041.433.573,00 atau 90,43%. Secara rinci realisasi penyerapan anggaran

sistem pengelolaan penyediaan benih TA 2015 seperti pada Tabel 15.

Tabel 15. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih TA

2015

No Uraian Pagu DIPA Awal

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1 Pusat 11.895.524.000 8.572.615.643 72,07

2 Dana Dekonsentrasi 58.622.022.000 54.208.977.930 92,47

3 Dana Tugas Pembantuan 24.625.000.000 23.259.840.000 94,46

Jumlah 95.142.546.000 86.041.433.573 90,43

Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah

dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang

maksimal. Namun analisis efisiensi dan efektivitas terhadap pemanfaatan anggaran

masih sulit diukur karena tidak adanya tolok ukur yang pasti tentang batasan efektif

atau efisiensinya suatu kegiatan. Untuk itu, ke depan perlu dilakukan perumusan

efektivitas dan efisiensi kegiatan.

Page 36: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

25

Tabel 16. Pencapaian Serapan Anggaran Direktorat Perbenihan Tahun 2014

Dibanding Tahun 2015

Pagu DIPA Revisi

(Rp)Realisasi (Rp) %

Pagu DIPA Awal

(Rp)

Realisasi (Rp)% Absolut %

1 Pusat 7.264.378.000 5.824.985.129 80,19 11.895.524.000 8.572.615.643 72,07 (8,12) -10,13

2 Dana Dekonsentrasi 57.444.858.000 52.957.246.038 92,19 58.622.022.000 54.208.977.930 92,47 0,28 0,31

3 Dana Tugas Pembantuan 40.911.243.000 34.621.336.633 84,63 24.625.000.000 23.259.840.000 94,46 9,83 11,62

Jumlah 105.620.479.000 93.403.567.800 88,43 95.142.546.000 86.041.433.573 90,43 2,00 2,26

TAHUN 2015

URAIANNo

SELISIH TAHUN 2014

DIBANDINGKAN TAHUN 2015TAHUN 2014

Secara umum terjadi peningkatan serapan pada tahun 2015 dibandingkan tahun

2014, namun demikian serapan anggaran pusat terjadi penurunan sebesar 8,12%.

Hal ini disebabkan

Outcome :

Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang

efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat.

3. Disamping kegiatan yang masuk dalam indikator kinerja Direktorat Perbenihan juga

mendapatkan kegiatan tambahan untuk mendukung peningkatan produksi benih Tahun

2015 sebagai berikut:

a. Pelaksanaan bantuan benih melalui Public Service Obligation (PSO) yaitu subsidi

benih. Rencana alokasi Subsidi Benih TA 2015 sebanyak 116.500.000 kg terdiri dari

benih padi inbrida 98.500.000 kg, padi hibrida 1.500.000 kg, jagung hibrida

1.500.000 kg, dan kedelai 15.000.000 kg.

Realisasi penjualan benih bersubsidi padi inbrida, padi hibrida, jagung hibrida, dan

kedelai sebanyak 14.136.516,00 kg (12,13%) terhadap pagu dan (82,02%)

terhadap DUPBB terdiri dari benih padi inbrida 13.801.951 kg (14,01%) terhadap

pagu dan (82,73%) terhadap DUPBB, padi hibrida 145.495 kg (9,70%) terhadap

pagu dan (73,09%) terhadap DUPBB, dan kedelai 189.070 kg (1,26%) terhadap

pagu dan (53,63%) terhadap DUPBB. Secara rinci rencana dan realisasi penjualan

benih bersubsidi padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dan

kedelai TA 2015 terdapat pada Tabel 17.

Page 37: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

26

Tabel 17. Rencana dan Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida, Padi

Hibrida, Jagung Hibrida, dan Kedelai TA 2015

PT SHS PT PERTANI Total

(KG) (KG) (KG)

1 PADI INBRIDA 49,250,000 49,250,000 98,500,000 6,047,724 12.28 4,086,008 8.30 67.56 10,656,158 21.64 9,715,944 19.73 91.18 16,683,956 16.94 13,801,951 14.01 82.73

2 PADI HIBRIDA 750,000 750,000 1,500,000 43,125 5.75 31,875 4.25 73.91 155,925 20.79 113,620 15.15 72.87 199,050 13.27 145,495 9.70 73.09

3 JAGUNG HIBRIDA 750,000 750,000 1,500,000 - - - - - - - - - - - - - - -

4 KEDELAI 7,500,000 7,500,000 15,000,000 480,190 6.40 1,240 0.02 0.26 313,780 4.18 187,830 2.50 59.86 352,520 2.35 189,070 1.26 53.63

58,250,000 58,250,000 116,500,000 6,571,039 11.28 4,119,123 7.07 62.69 11,125,863 19.10 10,017,394 17.20 90.04 17,235,526 14.79 14,136,516.00 12.13 82.02

NOPROVINSI/

KABUPATEN

ALOKASIREALISASI PT SHS REALISASI PT PERTANI TOTAL REALISASI

DUPBB PENJUALAN DUPBB PENJUALAN DUPBB PENJUALAN

(KG) % Thd

Pagu (KG)

% Thd

Pagu

% Thd

DUPBB (KG) (KG)

% Thd

Pagu

% Thd

DUPBB

JUMLAH

% Thd

Pagu (KG)

% Thd

Pagu

% Thd

DUPBB (KG) % Thd Pagu

Jika dibandingkan dengan tahun 2014, realisasi pelaksanaan kegiatan subsidi

benih tahun 2015 lebih rendah. Hal ini karena adanya bantuan benih lain,

keterbatasan modal kerja PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani (Persero)

untuk menyediakan benih bersubsidi tahun 2015. Secara rinci perbandingan

capaian kinerja subsidi benih tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi benih Tahun 2014

dibandingkan Tahun 2015

RENCANAREALISASI

PENJUALAN% RENCANA

REALISASI

PENJUALAN% ABSOLUT %

1 PADI INBRIDA 110,625,000 30,521,268 27.59 98,500,000 13,801,951 14.01 (16,719,317) -54.78

2 PADI HIBRIDA 3,000,000 1,758,554 58.62 1,500,000 145,495 9.70 (1,613,059) -91.73

3 JAGUNG HIBRIDA 3,214,500 307,540 9.57 1,500,000 - 0.00 (307,540) -100.00

4 JAGUNG KOMPOSIT 1,142,500 116,175 10.17 - - 0.00 (116,175) -100.00

5 KEDELAI 3,875,000 678,855 17.52 15,000,000 189,070 1.26 (489,785) -72.15

121,857,000 33,382,392 27.39 116,500,000 14,136,516 12.13 (19,245,876) -57.65JUMLAH

TAHUN SELISIH % TAHUN 2014

DIBANDINGKAN TAHUN 2015NO JENIS BENIH

2014 2015

Grafik 4. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi benih Tahun 2014

dibandingkan Tahun 2015

Outcome:

Meningkatkan tingkat penggunaan benih bersertifikat padi, jagung dan kedelai.

Page 38: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

27

b. Cadangan Benih Nasional

Dalam upaya pemantapan ketahanan pangan, kendala yang sering dihadapi

antara lain pertanaman yang rusak/puso sebagai akibat/dampak perubahan iklim

(bencan alam), bencana non alam, serangan Organisme Pengganggu Tanaman

(OPT) serta menurunnya minat dan kemampuan petani untuk melakukan

budidaya akibat berbagai kendala teknis dan non teknis. Selain itu, penggunaan

benih varietas unggul bersertifikat di beberapa daerah relatif belum berkembang

sehingga produktivitas tanaman rendah.

Mengingat benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu komponen

utama dalam usaha tani, maka untuk mengatasi kendala tersebut di atas

diperlukan peningkatan ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat yang

dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan benih yang sifatnya mendesak

dalam rangka pemulihan pertanaman untuk pemulihan per tanaman atau

persemaian yang rusak berat/puso sebagai akibat/dampak perubahan iklim

(bencana alam), bencana non alam dan atau serangan OPT.

Stok CBN sampai dengan akhir tahun 2015 untuk komoditas padi inbrida sebesar

12.603.623 kg, padi hibrida 815,910 kg, jagung hibrida 1.784.835 kg, jagung

komposit 1.075.426 kg dan kedelai 8.180.685 kg. Penggunaan benih CBN

berdasarkan Surat Penugasan Direktur Jenderal Tanaman Pangan selama tahun

2015 hanya untuk benih padi inbrida sebanyak 953.919 kg, sehingga stock benih

sampai dengan akhir 2015 untuk benih padi inbrida 11.649.705 kg, padi hibrida

815,910 kg, jagung hibrida 1.784.835, jagung komposit 1.075.426 dan kedelai

sebesar 8.180,685 kg seperti pada Tabel 19 di bawah ini.

Tabel 19. Stok Cadangan Benih Nasional (CBN) Berdasarkan Surat Penugasan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan 2015

Stok

(Kg)Penggunaan (Kg)

Stok

(Kg)

Penggunaan

(Kg)

Stok

(Kg)Penggunaan (Kg)

Stok

(Kg)

Penggunaan

(Kg)

Stok

(Kg)

Penggunaan

(Kg)

1.

a. Akhir Tahun 2014 12,603,623 815,910 1,784,835 1,075,426 8,180,685

b. Pengadaan/Penyediaan Tahun 2015 - - - - -

12,603,623 815,910 1,784,835 1,075,426 8,180,685

2.

a. Pemulihan 953,919 - - - -

b. Pengembangan - - - - -

953,919 - - - -

3.

= (A-B) 11,649,705 815,910 1,784,835 1,075,426 8,180,685

4.

a. Pemulihan 734,913 - - - -

b. Pengembangan - - - - -

734,913 - - - -

5.

= (A-C) 11,868,711 815,910 1,784,835 1,075,426 8,180,685

Ket : 1. Kondisi Terakhir 31 Desember 2015

2. Angka Stok Akhir 2014 berdasarkan penyaluran BUMN yang belum diaudit oleh BPK

3. Penyaluran BUMN berdasarkan BASTB yang masuk ke Ditjen TP

Kedelai

Stok Awal 2015

Jumlah (A)

Penugasan Dirjen TP

Jumlah (B)

Stok Akhir berdasarkan Penyaluran BUMN

Stok Akhir berdasarkan Penugasan Dirjen TP

Penyaluran BUMN

Jumlah (C)

NO Uraian

Komoditi

Padi Inbrida Padi Hibrida Jagung Hibrida Jagung Komposit

Outcome:

Terpenuhinya kebutuhan benih untuk pemulihan per tanaman atau persemaian yang

rusak berat/puso sebagai akibat/dampak perubahan iklim (bencana alam), bencana non

alam dan atau serangan OPT.

Page 39: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

28

c. Seribu Desa Mandiri Benih

Dalam rangka mendukung Program Presiden Republik Indonesia periode 2015-

2019, dimana salah satunya adalah Mewujudkan Kemandirian Pangan dengan

Menggerakkan Sektor-sektor Strategis Ekonomi Domestik sebagaimana yang

tertera dalam 9 (Sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan, maka

penanggulangan kemiskinan pertanian dan regenerasi petani menjadi focus

utama pembangunan pertanian. Salah satu upaya kearah tersebut adalah

pencanangan seribu desa berdaulat pangan hingga Tahun Anggaran 2019.

Untuk tercapainya berdaulat pangan prioritas pembangunan pertanian yang

harus terwujud adalah tercapainya sasaran produksi padi, jagung dan kedelai.

Terkait dengan hal itu, maka sebagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2015-

2019 kegiatan pengembangan seribu desa mandiri benih merupakan salah satu

kegiatan yang diharapkan dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan

merupakan salah satu upaya pemecahan masalah dari aspek perbenihan.

Capaian Kinerja Alokasi pengembangan seribu desa mandiri benih di 32 provinsi

sebesar 1.000 unit (10.000 ha) dengan anggaran RP. 170.000.000.000,00

(seratus tujuh puluh miliar). Realisasi tanam sampai dengan Januari seluas 6.687

ha (66,90%) sedangkan realisasi anggaran (SP2D) sebesar Rp.

169.150.000.000,00 (99,50%). Secara rinci capaian kinerja seribu desa mandiri

benih Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 20 berikut.

Page 40: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

29

Table 20. Rencana dan Realisasi Seribu Desa Mandiri Benih

18 Januari 2016

KOMODITAS : Padi

LUAS Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi

BULAN HA BULAN HA HA PRODUKSI CLN BENIH BNH B.SERTIF Pembeli Jml (Ton) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Aceh 54 54 Sept 540 Okt-Jan 540 Jan 10 55 25 - - - Inpari 10, Mkgg, Chrg 70 58 9,180,000,000 9,180,000,000 100 202,050,000 150,730,000 75 38 ACEH

2 Sumatera Utara 46 46 Mei-Sept 460 Juni-Jan 460 Sep-Jan 300 - 378 32,620 PT.Pertani 8,644 Mkgg, Chrg, Inpari 33 32 7,820,000,000 7,820,000,000 100 394,590,000 200,203,800 51 33 SUMATERA UTARA

3 Sumatera Barat 60 60 April-Juni 600 Juni-JAn 440 Okt-Nov 80.60 156.20 95.26 34.30 - - Bt.Piaman,Sjj, PB-42, Chr 86 81 10,200,000,000 10,200,000,000 100 445,250,000 425,398,250 96 42 SUMATERA BARAT

4. Riau 25 25 Sep-Okt 250 Okt-Jan 198 Sep-Jan 17 70 - - - - PB-4,Bt Piaman,Sjjg 82 79 4,250,000,000 4,250,000,000 100 184,800,000 126,000,000 68 17 RIAU

5. Jambi 25 25 Sept 250 Sep-Jan 250 Des 14 - - - - - Inpari 28, Inpara 43 97 96 4,250,000,000 4,250,000,000 100 171,530,000 170,980,000 99.7 17 JAMBI

6. Sumsel 50 50 Mei-Sep 500 Mei-Des 500 Agus-Sep 500 651 317 213 - 31 Chr,Mkg,Inp 20,30,14 80 80 8,500,000,000 8,500,000,000 100 240,090,000 142,690,000 59 35 SUMATERA SELATAN

7. Bengkulu 25 25 Jul-Sep 250 Jul- Des 125 Okt 13 59 40 5 KT sekitar, 5 Chr, Mkgg, Cigeulis 62 51 4,250,000,000 4,250,000,000 100 171,530,000 120,071,000 70 17 BENGKULU

8. Lampung 54 54 Apr-Des 540 Mei-Jan 416 Aug-Des 253 1,126 512 458

PT.Pertani,

PT.SHS,KT sktr,

free market

364 Chr,Mkg,Cmlt,Clw,/Inp 82 82 9,180,000,000 9,180,000,000 100 228,590,000 193,708,000 85 38 LAMPUNG

9 Bangka Belitung 10 10 Sep 100 Sep-Jan 50 - - - - - - - Chr,Inpago 8, Mkg 84 76 1,700,000,000 1,700,000,000 100 87,930,000 53,637,300 61 7 BANGKA BELITUNG

10 Banten 17 17 Jun-Juli 170 Apr-Des 164 Sep 120 304 175 80 PT.Pertani,

Asbenten, KT sktr 89 Inpari, Sidenuk,Mkgg,Chr 71 71 2,890,000,000 2,890,000,000 100 83,550,000 54,625,000 65 12 BANTEN

11 Jawa Barat 55 55 Sep 550 Jun-Jan 490 Okt 29 98 98 4 0 0 Mkg,Chr, Inpari 10,30 96 96 9,350,000,000 9,350,000,000 100 453,990,000 176,000,000 39 40 JAWA BARAT

12 Jawa Tengah 55 54 Mei-Okt 550 Juni-Jan 371 Nov-Jan 70 312 439 18 - - Stbgt, IR64, Mkgg, Chrg 68 66 9,350,000,000 9,180,000,000 53 245,540,000 47,172,000 53 38 JAWA TENGAH

13 DI Yogyakarta 15 15 Sep,Nop 150 Des 142 Juli 8 - - - - - Stbgdt,Chr 83 68 2,550,000,000 2,550,000,000 100 73,120,000 53,000,000 72 7 DI YOGYAKARTA

14 Jawa Timur 55 55 Jun-Nov 550 Juli-Des 162 Jan - - - - - - Chr, IR64,Stbg 83 83 9,350,000,000 9,350,000,000 100 329,240,000 38,000,000 12 40 JAWA TIMUR

15 Bali 6 6 Jul-Sep 60 Aug-Des 52 Aug-Des 21 79 33 - - - D.Suci, IR-64,Ciherang 100 100 1,020,000,000 1,020,000,000 100 165,780,000 25,149,500 15 3 BALI

16 Nusa Tenggara Barat 35 35 Juni-Nov 350 Juni-Sep 144 Okt-Des 128 345 326 222 - - IR64,Cgls,Inpari,Chr - - 5,950,000,000 5,950,000,000 100 417,000,000 104,250,000 25 25 NUSA TENGGARA BARAT

17 Nusa Tenggara Timur 35 34 Apr-Mei 350 Jun-Jan 350 Aug-Des 341.5 687.8 373.4 358.19 0 0 Chrg, Mbrm, Inp 9, 20 96 97 5,950,000,000 5,780,000,000 97 623,320,000 612,743,000 98 24 NUSA TENGGARA TIMUR

18 Kalimantan Barat 45 42 Aug-Sept 450 Okt-Jan 304 - - - - - - - Chrg, Inpari 30, Cbogo 48 48 7,650,000,000 7,140,000,000 93 188,920,000 18,892,000 10 30 KALIMANTAN BARAT

19 Kalimantan Tengah 30 30 Jun-Ok 300 Juni-Aug 90 Aug-Sep 80 119 92 72 - - Inpara 3, Inpari 22, Mkgg 90 90 5,100,000,000 5,100,000,000 100 171,670,000 75,760,200 44 21 KALIMANTAN TENGAH

20 Kalimantan Selatan 40 40 Jun-Des 400 Juni-Des 190 Okt-Jan 120 480 160 Chr,Mkg,Sbgdt 55 46 6,800,000,000 6,800,000,000 100 166,910,000 116,837,000 70 28 KALIMANTAN SELATAN

21 Kalimantan Timur 27 27 Agus-Okt 270 Nov-Jan 193 Mar-16 - - - - - - Chr,Mkg,Inpara2 95 95 4,590,000,000 4,590,000,000 100 141,090,000 - - 19 KALIMANTAN TIMUR

22 Sulawesi Utara 28 28 Juni 280 Juli-Des 152 - - - - - - - Inp19,Cigeulis,Chrg 61 61 4,760,000,000 4,760,000,000 100 161,710,000 97,026,000 60 20 SULAWESI UTARA

23 Sulawesi Tengah 30 30 Jun-Sep 300 Okt-Des 109 Sep-Nov 44 70 62 18 - - Ciherang 41 42 5,100,000,000 5,100,000,000 100 203,820,000 71,337,000 35 21 SULAWESI TENGAH

24 Sulawesi Selatan 50 50 Juli-Okt 500 Juni-Jan 185 Aug-Des 94 430 233 55 - 47 Ciherang, Mbrm, Mekgg 89 85 8,500,000,000 8,500,000,000 100 346,250,000 340,844,000 98 36 SULAWESI SELATAN

25 Sulawesi Tenggara 25 25 Juni 250 Juli 250 0 0 0 0 0 0 0 Mekongga, Chrg 90 90 4,250,000,000 4,250,000,000 100 144,990,000 65,358,000 45 17 SULAWESI TENGGARA

26 Gorontalo 20 20 Sept 200 Sep-Jan - - - - - - - - - 50 50 3,400,000,000 3,400,000,000 100 125,970,000 12,597,000 10 14 GORONTALO

27 Sulawesi Barat 22 22 Sep-Nov 220 Sept - - - - - - - - - 60 60 3,740,000,000 3,740,000,000 100 128,270,000 21,160,000 16 16 SULAWESI BARAT

28 Maluku 12 12 Mei-Jun 120 Juni-Sep 70 Sep 60 234 112 - - - Conde 72 72 2,040,000,000 2,040,000,000 100 78,410,000 78,410,000 100 8 MALUKU

29 Maluku Utara 15 15 Sept 150 Nov-Des 130 - - - - - - - Inpari, Cisantana 100 100 2,550,000,000 2,550,000,000 100 77,250,000 15,450,000 20 11 MALUKU UTARA

30 Papua 18 18 Sept 180 Sep-Okt - - - - - - - - Chr,Cglis, Inpago, Inpri 22 40 40 3,060,000,000 3,060,000,000 100 333,920,000 222,850,000 67 13 PAPUA

31 Papua Barat 16 16 Juni-Agus 160 Jun-Des 160 Sep-Nov 60 275.155 86 0 0 0 Chr, Mkgg, Inpari 77 77 2,720,000,000 2,720,000,000 100 107,720,000 43,620,000 40 13 PAPUA BARAT

Jumlah 1,000 995 10,000 6,687 2,362 5,550 3,556 34,157 - 9,179 2,241 2,171 170,000,000,000 169,150,000,000 99.5 6,894,800,000 3,874,499,050 56.1945 700

Persentase (%) 100 99.50 1,000 66.9 23.6165 72 70

Catt :- Target Desember = 1.000 Unit (SP2D), mencapai 99,5% (995 Unit)

- 14 Unit yang tidak dilaksanakan di Bali, direalokasi ke Lampung; 10 unit di Kalimantan Utara dan 4 unit di Maluku yang tidak bisa dilaksanakan direalokasi ke Aceh

REALISAS PANEN

PRODUKSI (TON)

Pendistribusian Benih

BULAN

NO PROVINSI JML UNIT SP2D

BULANPemb

Gudang

Lantai

Jemur

VARIETAS

Realisasi (%) Realisasi Keuangan (Bansos) Realisasi Keuangan (Koord,Sos,Pemb,Monev)

Rencana

Alokasi

R3

KETERANGAN

RENCANA TANAM REALISASI TANAM

% %

Page 41: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

30

Outcome:

Terselenggaranya kegiatan pengembangan seribu desa mandiri benih yang

diharapkan dapat menumbuh kembangkan kelompok tani/kelompok penangkar

atau gabungan kelompok tani dengan kelompok pennagkar yang mampu

menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-

masing.

d. Pengembangan Bantuan Benih Padi Inbrida dalam rangka Rehabilitasi Jaringan

Irigasi Tersier (RJIT) dan Jagung Hibrida dalam Rangka PAT per Provinsi Tahun

Anggaran 2015

Dalam rangka peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat dan

mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi dan jagung pada Tahun

2015, maka Pemerintah mengalokasikan bantuan benih padi inbrida dan jagung

hibrida yang bersumber dari APBN-P Tahun anggaran 2015. Bantuan benih padi

inbrida tersebut untuk memenuhi kebutuhan benih bagi Petani/ Kelompok tani/

Gapoktan/ Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH) di lokasi kegiatan

Pengembangan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier, dan bantuan benih jagung

hibrida untuk memenuhi kebutuhan benih bagi Petani / Kelompok tani/

Gapoktan/ Lembaga Masyarakat daerah Hutan (LMDH) di lokasi kegiatan

Perluasan Areal Tanam melalui APBN-P Tahun Anggaran 2015.

a) Bantuan Benih Padi Inbrida dalam rangka RJIT rencana bantuan benih padi

inbrida di 30 provinsi sebesar 54.250.686 kg dengan anggaran

Rp.513.845.359.000,00 (lima ratus tiga belas miliar delapan ratus empat

puluh lima juta tiga ratus lima puluh sembilan ribu rupiah ). Nilai kontrak

sebesar 51.582.673 kg dengan anggaran Rp.481.078.257.746,00.

Capaian kinerja bantuan benih padi inbrida dalam rangka rehabilitasi jaringan

irigasi tersier (RJIT) pada tahun 2015 sebesar 45.477.982 kg atau 83,83%

terhadap pagu revisi dan 88,17% terhadap kontak, realisasi anggaran

berdasarkan SP2D sebesar Rp 418.483.761.622,00 atau 81,44% terhadap

pagu revisi dan 86,99% terhadap kontrak, yang tidak terealisasi sebesar Rp.

55.695.342.753,00. Secara rinci capaian kinerja bantuan benih padi inbrida

dalam rangka RJIT tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.

Page 42: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

31

Tabel 21. PERKEMBANGAN BANTUAN BENIH PADI INBRIDA DALAM RANGKA REHABILITASI JARINGAN IRIGASI TERSIER (RJIT) PER PROVINSI

PAGU

REVISI KONTRAK

PAGU

REVISI KONTRAK

PAGU

REVISI KONTRAK

PAGU

REVISI KONTRAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 =

(10/4*100)

12 =

(10/6*100)13 14 15 16 17 = (13+16) 18 19 20 = (18+19) 21 22 = (17+20) 23

24 =

(23/4*100)

25 =

(23/6*100)

1 ACEH 3,432,250 33,295,250,000 3,432,500 33,295,250,000 2,072,285 60.38 60.37 21,923,887,075 65.85 65.85 22,257,753,376 66.85 66.85 11,037,496,624 33,295,250,000 - - - - 33,295,250,000 33,295,250,000 100.00 100.00

2 SUMUT 1,500,000 14,550,000,000 1,500,000 14,550,000,000 1,500,000 100.00 100.00 14,331,750,000 98.50 98.50 14,550,000,000 100.00 100.00 - 14,550,000,000 - - - - 14,550,000,000 14,331,750,000 98.50 98.50

3 SUMBAR 765,800 7,428,260,000 719,000 6,974,300,000 665,070 86.85 92.50 6,354,411,302 85.54 91.11 6,451,179,000 86.85 92.50 523,121,000 6,974,300,000 453,960,000 - 453,960,000 - 7,428,260,000 6,974,300,000 93.89 100.00

4 RIAU 85,175 826,197,000 85,175 826,197,000 85,175 100.00 100.00 813,804,045 98.50 98.50 826,197,000 100.00 100.00 - 826,197,000 - - - - 826,197,000 826,197,000 100.00 100.00

5 JAMBI 736,325 7,123,944,000 521,125 5,041,884,375 521,125 70.77 100.00 4,966,256,109 69.71 98.50 5,041,884,375 70.77 100.00 - 5,041,884,375 2,082,059,625 - 2,082,059,625 - 7,123,944,000 5,041,884,375 70.77 100.00

6 SUMSEL 5,180,178 49,190,970,000 5,180,179 49,185,797,221 5,180,179 100.00 100.00 48,448,010,263 98.49 98.50 49,185,797,221 99.99 100.00 - 49,185,797,220 5,172,779 - 5,172,779 - 49,190,969,999 49,185,797,221 99.99 100.00

7 BENGKULU 677,217 6,562,237,000 677,150 6,561,583,500 677,150 99.99 100.00 6,463,159,748 98.49 98.50 6,561,583,500 99.99 100.00 - 6,561,583,500 653,500 - 653,500 - 6,562,237,000 6,561,583,500 99.99 100.00

8 LAMPUNG 3,054,775 29,567,167,000 3,042,275 29,445,635,375 3,042,275 99.59 100.00 28,958,040,201 97.94 98.34 29,399,025,585 99.43 99.84 46,609,790 29,445,635,375 121,531,625 - 121,531,625 - 29,567,167,000 29,445,635,375 99.59 100.00

9 BABEL 106,000 1,028,685,000 106,050 1,028,685,000 106,050 - - 1,028,685,000 100.00 100.00 1,028,685,000 100.00 100.00 - 1,028,685,000 - - - - 1,028,685,000 1,028,685,000 100.00 100.00

10 KEPRI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 JABAR 6,672,861 62,738,245,000 6,769,480 63,007,726,875 6,769,480 101.45 100.00 62,062,610,875 98.92 98.50 63,007,726,875 100.43 100.00 - 63,007,726,875 - - - (269,481,875) 62,738,245,000 63,007,726,875 100.43 100.00

13 JATENG 4,052,955 36,476,595,000 4,052,497 36,472,475,250 4,043,747 99.77 99.78 35,857,634,239 98.30 98.31 36,393,725,250 99.77 99.78 78,750,000 36,472,475,250 4,119,750 - 4,119,750 - 36,476,595,000 36,472,475,250 99.99 100.00

14 DIY 367,150 3,301,045,000 367,150 3,300,678,500 367,150 100.00 - 3,251,168,323 98.49 98.50 3,300,678,500 99.99 100.00 - 3,300,678,500 366,500 - 366,500 - 3,301,045,000 3,300,678,500 99.99 100.00

15 JATIM 3,471,000 33,668,700,000 3,785,000 33,377,162,000 2,487,269 71.66 65.71 23,411,820,447 69.54 70.14 23,750,261,875 70.54 71.16 9,626,900,125 33,377,162,000 291,538,000 - 291,538,000 - 33,668,700,000 33,377,162,000 99.13 100.00

16 BANTEN 1,205,000 11,521,005,000 1,187,732 8,489,625,000 1,187,732 98.57 100.00 8,362,280,625 72.58 98.50 8,489,625,000 73.69 100.00 - 8,489,625,000 3,031,380,000 - 3,031,380,000 - 11,521,005,000 8,489,625,000 73.69 100.00

17 BALI 886,425 8,554,887,000 886,425 8,554,001,250 886,425 100.00 100.00 8,425,691,231 98.49 98.50 8,554,001,250 99.99 100.00 - 8,554,001,250 885,750 - 885,750 - 8,554,887,000 8,425,691,231 98.49 98.50

18 NTB 2,810,000 27,257,000,000 2,594,000 23,670,250,000 1,696,450 60.37 65.40 14,516,970,158 53.26 61.33 15,480,106,250 56.79 65.40 8,190,143,750 23,670,250,000 3,586,750,000 - 3,586,750,000 - 27,257,000,000 23,670,250,000 86.84 100.00

19 NTT 1,251,525 12,139,792,000 1,251,525 11,994,291,050 854,007 68.24 68.24 8,136,551,387 67.02 67.84 8,186,761,278 67.44 68.26 3,807,529,772 11,994,291,050 145,500,950 - 145,500,950 - 12,139,792,000 8,189,241,118 67.46 68.28

20 KALBAR 2,601,675 25,210,230,000 1,046,250 10,138,162,500 1,046,250 40.21 100.00 9,999,914,829 39.67 98.64 10,138,162,500 40.21 100.00 - 10,138,162,500 - 15,072,067,500 15,072,067,500 - 25,210,230,000 10,138,162,500 40.21 100.00

21 KALTENG 526,200 5,099,404,000 525,658 5,098,878,000 525,658 99.90 100.00 5,022,394,380 98.49 98.50 5,098,878,000 99.99 100.00 - 5,098,878,000 526,000 - 526,000 - 5,099,404,000 5,022,394,380 98.49 98.50

22 KALSEL 899,425 8,084,031,000 889,675 7,996,182,500 889,675 98.92 100.00 7,876,239,763 97.43 98.50 7,996,182,500 98.91 100.00 - 7,996,182,500 87,848,500 - 87,848,500 - 8,084,031,000 7,876,239,763 97.43 98.50

23 KALTIM 434,250 4,168,800,000 405,625 3,894,000,000 405,625 93.41 100.00 3,835,590,000 92.01 98.50 3,894,000,000 93.41 100.00 - 3,894,000,000 274,800,000 - 274,800,000 - 4,168,800,000 3,835,590,000 92.01 98.50

24 KALTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

25 SULUT 739,125 7,169,512,000 739,125 7,168,300,000 739,125 100.00 100.00 7,060,775,500 98.48 98.50 7,168,300,000 99.98 100.00 - 7,168,300,000 1,212,000 - 1,212,000 - 7,169,512,000 7,168,300,000 99.98 100.00

26 SULTENG 1,277,375 12,390,537,000 1,218,825 11,804,901,000 991,272 77.60 81.33 9,456,198,901 76.32 80.10 9,600,201,930 77.48 81.32 2,204,699,070 11,804,901,000 585,636,000 - 585,636,000 - 12,390,537,000 9,456,198,901 76.32 80.10

27 SULSEL 8,333,000 76,263,616,000 7,541,394 70,319,753,850 5,803,164 69.64 76.95 50,559,448,391 66.30 71.90 51,329,389,229 67.31 72.99 18,990,364,621 70,319,753,850 5,943,862,150 - 5,943,862,150 - 76,263,616,000 62,753,224,417 82.28 89.24

28 SULTRA 1,605,000 14,926,500,000 1,526,875 14,199,937,500 1,526,875 95.13 100.00 13,986,938,437 93.71 98.50 14,199,937,500 95.13 100.00 - 14,199,937,500 726,562,500 - 726,562,500 - 14,926,500,000 13,986,938,437 93.71 98.50

29 GORONTALO 231,250 2,243,125,000 202,949 1,623,600,000 199,735 86.37 98.42 1,573,903,920 70.17 96.94 1,597,872,000 71.23 98.42 25,728,000 1,623,600,000 619,525,000 - 619,525,000 - 2,243,125,000 1,573,903,920 70.17 96.94

30 SULBAR 852,500 8,269,250,000 852,500 8,269,250,000 732,500 85.92 85.92 7,010,360,226 84.78 84.78 7,105,250,000 85.92 85.92 1,164,000,000 8,269,250,000 - - - - 8,269,250,000 7,105,250,000 85.92 85.92

31 MALUKU 215,000 2,064,000,000 212,784 2,064,000,000 212,784 98.97 100.00 2,035,854,545 98.64 98.64 2,064,000,000 100.00 100.00 - 2,064,000,000 - - - - 2,064,000,000 2,064,000,000 100.00 100.00

32 MALUT 115,000 1,114,235,000 115,000 1,114,235,000 115,000 - - 1,097,424,944 98.49 98.49 1,114,235,000 100.00 100.00 - 1,114,235,000 - - - - 1,114,235,000 1,114,235,000 100.00 100.00

33 PAPUA 166,250 1,612,625,000 148,750 1,612,000,000 148,750 - - 1,588,997,783 98.53 98.57 1,612,000,000 99.96 100.00 - 1,612,000,000 625,000 - 625,000 - 1,612,625,000 1,612,000,000 99.96 100.00

34 PAPUA BARAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

54,250,686 513,845,844,000 51,582,673 481,078,742,746 45,477,982 83.83 88.17 418,416,772,646 81.43 86.97 425,383,399,994 82.78 88.42 55,695,342,753 481,078,742,746 17,964,515,629 15,072,067,500 33,036,583,129 (269,481,875) 513,845,844,000 465,330,369,763 90.56 96.73

Ket : *) Kondisi s.d 20 Januari 2016, belum dilakukan validasi dengan Instansi terkait hanya merekap data SP2D dari Dinas Pertanian Provinsi

NOPROVINSI/

KABUPATEN

PAGU REVISI NILAI KONTRAK PELAKSANAAN KONTRAK

SP2D CAIR

(Rp)

% TERHADAP

SISA PAGU MATI

PAGU MINUS

(Rp)

TOTAL

(Rp)

PROGNOSA SERAPAN

VOLUME

(Kg)

NILAI

(Rp)

VOLUME

(Kg)

NILAI

(Rp)

FISIK

(Kg)

% TERHADAP TIDAK BISA

DIREVISI/TIDAK

DILAKSANAKAN

(Rp)

JUMLAHNILAI

(Rp)

% TERHADAP

JUMLAH

SPM

(SEBELUM

DIPOTONG

PPH 1,5%)

% TERHADAPTIDAK

TEREALISASI

(Rp)

JUMLAHPENGHEMATAN

(Rp)

*)DataSementara

Page 43: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

32

b) Bantuan Benih Jagung Hibrida dalam rangka Perluasan Areal Tanam (PAT)

Tahun 2015

Rencana bantuan benih jagung hibrida dalam rangka PAT di 28 provinsi

sebesar 13.718.915 kg dengan anggaran Rp.685.982.850.000,00 (lima ratus

tiga belas miliar delapan ratus empat puluh lima juta tiga ratus lima puluh

sembilan ribu rupiah ). Nilai kontrak sebesar 14.089.811 kg dengan anggaran

Rp.691.385.156.527,00.

Capaian kinerja bantuan benih jagung hibrida dalam rangka Perluasan Areal

Tanam (PAT) pada tahun 2015 sebesar 13.964.560 kg atau 101,39%

terhadap pagu revisi dan 99,11% terhadap kontak, realisasi anggaran

berdasarkan SP2D sebesar Rp 674.162.533.747,00 atau 97,89% terhadap

pagu revisi dan 97,51% terhadap kontrak, yang tidak terealisasi sebesar

Rp.6.210.717.912,00. Secara rinci capaian kinerja bantuan benih jagung

hibrida dalam rangka PAT tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.

Page 44: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

33

Tabel 22. Realisasi Bantuan Benih jagung Hibrida dalam rangka Perluasan Areal Tanam (PAT) Per Provinsi

PAGU

REVISI KONTRAK

PAGU

REVISI KONTRAK

PAGU

REVISI KONTRAK

PAGU

REVISI KONTRAK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 =

(10/4*100)

12 =

(10/6*100)13 14 15 16 17 = (13+16) 18 19 20 = (18+19) 21 22 = (17+20) 23

24 =

(23/4*100)

25 =

(23/6*100)

1 ACEH 380,310 19,015,800,000 380,941 19,015,576,000 367,450 96.62 96.46 18,730,342,360 98.50 98.50 19,015,576,000 100.00 100.00 - 19,015,576,000 224,000 - 224,000 - 19,015,800,000 19,015,576,000 100.00 100.00

2 SUMUT 630,000 31,500,000,000 656,895 32,780,409,000 630,000 100.00 95.91 30,971,787,204 98.32 94.48 31,443,286,500 99.82 95.92 1,337,122,500 32,780,409,000 - - - (1,280,409,000) 31,500,000,000 32,780,409,000 104.06 100.00

3 SUMBAR 111,555 5,577,750,000 111,555 5,568,649,200 111,555 100.00 100.00 5,510,053,097 98.79 98.95 5,568,649,200 99.84 100.00 - 5,568,649,200 9,100,800 - 9,100,800 - 5,577,750,000 5,568,649,200 99.84 100.00

4 RIAU 125,235 5,976,825,000 125,244 5,976,729,550 125,244 100.01 100.00 5,887,078,603 98.50 98.50 5,976,729,550 100.00 100.00 - 5,976,729,550 95,450 - 95,450 - 5,976,825,000 5,976,729,550 100.00 100.00

5 JAMBI 143,250 7,018,575,000 143,250 7,017,825,000 143,250 100.00 100.00 6,920,442,625 98.60 98.61 7,017,825,000 99.99 100.00 - 7,017,825,000 750,000 - 750,000 - 7,018,575,000 7,017,825,000 99.99 100.00

6 SUMSEL 469,035 22,752,000,000 469,035 22,751,736,750 469,035 100.00 100.00 22,410,460,698 98.50 98.50 22,751,736,750 100.00 100.00 - 22,751,736,750 263,250 - 263,250 - 22,752,000,000 22,751,736,750 100.00 100.00

7 BENGKULU 163,500 8,175,000,000 163,511 8,145,082,050 163,511 100.01 100.00 8,022,905,819 98.14 98.50 8,145,082,050 99.63 100.00 - 8,145,082,050 29,917,950 - 29,917,950 - 8,175,000,000 8,145,082,050 99.63 100.00

8 LAMPUNG 727,650 36,144,600,000 727,650 36,144,051,750 727,650 100.00 100.00 35,601,890,973 98.50 98.50 36,144,051,750 100.00 100.00 - 36,144,051,750 548,250 - 548,250 - 36,144,600,000 36,144,051,750 100.00 100.00

9 BABEL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 KEPRI - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 JABAR 844,920 42,246,000,000 930,495 44,539,255,500 930,495 110.13 100.00 43,871,166,425 103.85 98.50 44,539,255,500 105.43 100.00 - 44,539,255,500 - - - (2,293,255,500) 42,246,000,000 44,539,255,500 105.43 100.00

13 JATENG 982,515 49,126,125,000 1,015,485 49,125,754,740 1,015,485 103.36 100.00 48,434,007,731 98.59 98.59 49,125,754,740 100.00 100.00 - 49,125,754,740 370,260 - 370,260 - 49,126,125,000 49,125,754,740 100.00 100.00

14 DIY 2,000 1,500,000,000 - - - - - - - - - - - - - - 1,500,000,000 1,500,000,000 - 1,500,000,000 - - -

15 JATIM 1,325,100 66,255,075,000 1,433,843 68,112,648,000 1,385,293 104.54 96.61 64,793,562,548 97.79 95.13 65,780,266,546 99.28 96.58 2,332,381,454 68,112,648,000 - - - (1,857,573,000) 66,255,075,000 68,112,648,000 102.80 100.00

16 BANTEN 87,210 4,361,250,000 87,210 4,362,968,335 87,210 100.00 100.00 4,297,523,809 98.54 98.50 4,362,968,335 100.04 100.00 - 4,362,968,335 - - - (1,718,335) 4,361,250,000 4,297,523,809 98.54 98.50

17 BALI 100,905 5,045,250,000 105,000 5,045,250,000 95,400 94.54 90.86 4,515,683,250 89.50 89.50 4,584,450,000 90.87 90.87 460,800,000 5,045,250,000 - - - - 5,045,250,000 5,045,250,000 100.00 100.00

18 NTB 1,350,000 67,500,000,000 1,350,000 66,584,918,250 1,350,000 100.00 100.00 65,586,144,445 97.16 98.50 66,584,918,250 98.64 100.00 - 66,584,918,250 915,081,750 - 915,081,750 - 67,500,000,000 43,907,361,000 65.05 65.94

19 NTT 943,425 47,171,250,000 960,000 47,170,801,250 959,310 101.68 99.93 46,663,442,947 98.92 98.92 47,134,680,855 99.92 99.92 36,120,395 47,170,801,250 448,750 - 448,750 - 47,171,250,000 47,170,801,250 100.00 100.00

20 KALBAR 182,820 9,141,675,000 181,500 9,141,525,000 181,500 99.28 100.00 9,141,525,000 100.00 100.00 9,141,525,000 100.00 100.00 - 9,141,525,000 150,000 - 150,000 - 9,141,675,000 9,141,525,000 100.00 100.00

21 KALTENG 22,500 1,125,000,000 22,500 1,125,000,000 22,500 100.00 100.00 1,108,125,000 98.50 98.50 1,125,000,000 100.00 100.00 - 1,125,000,000 - - - - 1,125,000,000 1,108,125,000 98.50 98.50

22 KALSEL 326,955 16,347,750,000 331,047 16,290,410,125 331,047 101.25 100.00 16,038,533,638 98.11 98.45 16,290,410,125 99.65 100.00 - 16,290,410,125 57,339,875 - 57,339,875 - 16,347,750,000 16,038,533,638 98.11 98.45

23 KALTIM 29,400 1,470,000,000 30,000 1,470,000,000 30,000 102.04 100.00 1,447,950,000 98.50 98.50 1,470,000,000 100.00 100.00 - 1,470,000,000 - - - - 1,470,000,000 1,447,950,000 98.50 98.50

24 KALTARA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

25 SULUT 986,175 49,309,350,000 1,005,000 49,307,546,900 1,005,000 101.91 100.00 48,567,933,695 98.50 98.50 49,307,546,900 100.00 100.00 - 49,307,546,900 1,803,100 - 1,803,100 - 49,309,350,000 48,567,933,695 98.50 98.50

26 SULTENG 592,440 29,622,600,000 600,000 29,622,218,960 600,000 101.28 100.00 29,113,873,291 98.28 98.28 29,622,200,168 100.00 100.00 18,792 29,622,218,960 381,040 - 381,040 - 29,622,600,000 29,113,873,291 98.28 98.28

27 SULSEL 1,495,380 74,769,000,000 1,500,000 74,767,749,250 1,473,975 98.57 98.27 72,390,582,403 96.82 96.82 73,468,585,500 98.26 98.26 1,299,163,750 74,767,749,250 1,250,750 - 1,250,750 - 74,769,000,000 74,767,749,250 100.00 100.00

28 SULTRA 277,500 13,875,000,000 277,500 13,730,850,000 277,500 100.00 100.00 13,524,887,250 97.48 98.50 13,730,850,000 98.96 100.00 - 13,730,850,000 144,150,000 - 144,150,000 - 13,875,000,000 13,524,887,250 97.48 98.50

29 GORONTALO 1,042,020 52,101,000,000 1,050,000 52,037,775,917 1,050,000 100.77 100.00 50,523,274,923 96.97 97.09 51,292,664,896 98.45 98.57 745,111,021 52,037,775,917 63,224,083 - 63,224,083 - 52,101,000,000 50,523,274,923 96.97 97.09

30 SULBAR 387,360 19,368,000,000 388,500 19,367,925,000 388,500 100.29 100.00 19,096,231,296 98.60 98.60 19,367,925,000 100.00 100.00 - 19,367,925,000 75,000 - 75,000 - 19,368,000,000 19,367,925,000 100.00 100.00

31 MALUKU 43,650 2,182,500,000 43,650 2,182,500,000 43,650 100.00 100.00 2,152,738,637 98.64 98.64 2,182,500,000 100.00 100.00 - 2,182,500,000 - - - - 2,182,500,000 2,182,500,000 100.00 100.00

32 MALUT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

33 PAPUA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

34 PAPUA BARAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

13,772,810 688,677,375,000 14,089,811 691,385,156,527 13,964,560 101.39 99.11 675,322,147,668 98.06 97.68 685,174,438,615 99.49 99.10 6,210,717,912 691,385,156,527 1,225,174,308 1,500,000,000 2,725,174,308 (5,432,955,835) 688,677,375,000 665,382,930,646 96.62 96.24

Ket : *) Kondisi s.d 20 Januari 2016, belum dilakukan validasi dengan Instansi terkait hanya merekap data SP2D dari Dinas Pertanian Provinsi

NOPROVINSI/

KABUPATEN

PAGU REVISI NILAI KONTRAK PELAKSANAAN KONTRAK

SP2D CAIR

(Rp)

% TERHADAP

SISA PAGU MATI

PAGU MINUS

(Rp)TOTAL (Rp)

PROGNOSA SERAPAN

VOLUME

(Kg)

NILAI

(Rp)

VOLUME

(Kg)

NILAI

(Rp)

FISIK

(Kg)

% TERHADAP TIDAK BISA

DIREVISI/TIDAK

DILAKSANAKAN

(Rp)

JUMLAHNILAI

(Rp)

% TERHADAP

JUMLAH

SPM

(SEBELUM

DIPOTONG PPH

1,5%)

% TERHADAPTIDAK

TEREALISASI

(Rp)

JUMLAHPENGHEMATAN

(Rp)

*)DataSementara

Page 45: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

34 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

B. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan

Tujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam

terselenggaranya system pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang

efisien di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat. Hasil yang

dicapai (Outcome) dari pengukuran kinerja kegiatan perbenihan tersebut diatas

yaitu tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan

kedelai sebagai berikut : penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi

sebesar 50,88% dari rencana 50,00% atau 95,88%; 2) penggunaan benih varietas

unggul bersertifikat jagung sebesar 50,40% dari rencana 50,00% atau 100,80%,

dan 3) penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai sebesar 38,56%

dari rencana 35,00% atau 110,17%, dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Realisasi Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung

dan kedelai

Subsidi Benih GP TT APBN P CBN

(Ha)*) (Ton) (TON) (TON) (TON) (TON) (TON) (TON) (TON) (%)

1 Padi 13,981,584.00 349,539.60 13,947.00 7,689.24 45,478.00 735.00 67,850.00 109,993.00 177,843.00 50.88

2 Jagung 4,035,257.00 72,634.63 - 1,425.74 13,561.52 - 14,987.26 21,617.00 36,604.26 50.40

3 Kedelai 689,141.00 34,457.05 189.07 3,850.08 2,970.17 - 7,009.32 6,276.64 13,285.96 38.56

NoRealisasi Tanam

Kebutuhan

Benih

Analisa

Penggunaan Benih

Bersertifikat

(Terhadap

Kebutuhan Benih)

JumlahKomoditas

Bantuan Benih

Penggunaan benih Bersertifikat

Non Program

(Pasar Bebas)Total

Grafik 5. Perbandingan Persentase Penjualan Subsidi benih Tahun 2014

dibandingkan Tahun 2015

Page 46: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

35 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

Jika dibandingkan dengan 4 tahun yang lalu cenderung mengalami penurunan.

Untuk lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 24 dan grafik di bawah ini.

Tabel 24. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan

Kedelai Tahun 2011-2015

PADI JAGUNG KEDELAI

1 2011 64.86 69.36 63.22

2 2012 55.93 61.02 64.15

3 2013 46.63 47.10 39.59

4 2014 45.90 48.82 27.94

5 2015 47.94 50.40 38.56

PENGGUNAAN BENIH VARIETAS UNGGUL BERSERTIFIKAT (%)NO TAHUN

Grafik 6. Perkembangan Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi,

Jagung dan Kedelai Tahun 2011-2015

Belum optimalnya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat antara lain

disebabkan oleh: banyaknya bantuan benih yang diberikan ke petani, varietas

benih subsidi yang tersedia belum seluruhnya sesuai keinginan petani, sistem

penyediaan benih kedelai belum berjalan optimal sehingga penyediaan belum

sesuai jadwal tanam, sulitnya memperoleh benih kedelai di lapangan secara

swadaya, kehati-hatian yang tinggi dari para pelaksana di lapangan.

C. Realisasi Anggaran

Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tahun 2015,

Direktorat Perbenihan dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan

sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan

swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran sebesar

Rp.95.142.546.000,00 (Sembilan puluh lima miliar seratus empat puluh dua juta

lima ratus empat puluh enam ribu rupiah).

Page 47: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

Rincian alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.11.895.524.000,00, dana

dekonsentrasi Rp.58.622.022.000,00 dan dana Tugas Pembantuan

Rp.24.625.000.000,00. Realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan sebesar

Rp.86.041.433.573,00 atau 90,43%. Secara rinci realisasi penyerapan anggaran

sistem pengelolaan penyediaan benih TA 2015 seperti pada Tabel 25.

Tabel 25. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih TA

2015

No Uraian Pagu DIPA Awal

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1 Pusat 11,895,524,000 8,572,615,643 72.07

2 Dana Dekonsentrasi 58,622,022,000 54,208,977,930 92.47

3 Dana Tugas Pembantuan 24,625,000,000 23,259,840,000 94.46

Jumlah 95,142,546,000 86,041,433,573 90.43

Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah

dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang

maksimal. Namun analisis efisiensi dan efektivitas terhadap pemanfaatan anggaran

masih sulit diukur karena tidak adanya tolok ukur yang pasti tentang batasan

efektif atau efisiensinya suatu kegiatan. Untuk itu, ke depan perlu dilakukan

perumusan efektivitas dan efisiensi kegiatan.

D. Permasalahan

a. Terjadinya el nino yang mengakibatkan kemarau panjang dan adanya bencana

kabut asap di sebagian wilayah Indonesia yang berakibat mundurnya realisasi

tanam.

b. Keterbatasan modal kerja PT Sang Hyang Seri (Persero) dan PT Pertani

(Persero) untuk menyediakan benih bersubsidi tahun 2015.

c. Kontinuitas ketersediaan benih sumber untuk kegiatan perbanyakan benih

belum terjamin dan terbatas.

d. Penguasaan teknik budidaya masih lemah, alih teknologi lambat, di beberapa

daerah, petani cenderung menggunakan benih turunan varietas unggul

bersertifikat, sehingga produktivitasnya kurang optimal terutama kedelai.

Page 48: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

BBAABB IIVV

PPEENNUUTTUUPP

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator kinerja

utama sasaran strategis tahun 2015, capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman

Pangan pada tahun 2015 cukup menggembirakan. Indikator kinerja utama yang

ditargetkan pada tahun 2015 realisasinya telah tercapai dan termasuk dalam kategori

sangat berhasil. Namun demikian upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh

jajaran dalam rangka tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi

dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki

fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan.

Keberadaan sistem perbenihan yang kuat sangat diperlukan untuk mendukung upaya

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Pembangunan

perbenihan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan benih varietas unggul

bersertifikat melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan benih bermutu,

sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih sesuai dengan prinsip 6 (enam) tepat.

Dalam upaya memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan penyediaan benih

varietas unggul bersertifikat diperlukan langkah-langkah strategis pengembangan

perbenihan antara lain dengan perencanaan yang akurat. Keberhasilan dalam

melaksanakan kinerja perbenihan haruslah didukung oleh segenap stakeholders untuk

mewujudkan sistem perbenihan yang mantap dan berkesinambungan menuju sistem

perbenihan yang tangguh. Diharapkan ke depan peranan pemerintah semakin

berkembang dan peranan dari sektor swasta semakin meningkat. Peranan pemerintah

hanya sebatas pembinaan, koordinasi dan fasilitator.

Page 49: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat
Page 50: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat
Page 51: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat
Page 52: Direktorat Perbenihan Tanaman Pangansakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN_2015_DIREKTORAT_PERBENIHAN_TP.pdf · jagung 40.731 kg dari rencana 24.000 kg atau 169,71% kategori sangat