laporan time study

44
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengukuran waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang terpisah karena perkembangannya masing-masing oleh Taylor dan Gilbert dilakukan sendiri-sendiri. Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang wajar diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi, akan didapat juga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dengan studi gerakan dapat diperoleh berbagai rancangan sistem kerja yang baik bagi suatu pekerjaan. Hal yang diinginkan oleh Taylor; ialah mencari rancangan kerja yang terbaik yang membutuhkan waktu tersingkat. Oleh karena itu, penerapan kedua penemuan itu selalu dilakukan bersamaan sebagai dua hal yang saling melengkapi. Dalam perkembangannya kemudian keduanya dipandang sebagai suatu kesatuan yang dikenal dengan nama “Time and Motion Study” atau studi waktu dan gerakan. 1

Upload: hengky-fitrayco

Post on 30-Jun-2015

912 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Measurement of working human performance

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Time Study

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pengukuran waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang terpisah

karena perkembangannya masing-masing oleh Taylor dan Gilbert dilakukan

sendiri-sendiri. Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang wajar

diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi, akan didapat

juga waktu yang pantas untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kondisi yang

bersangkutan. Suatu perusahaan biasanya menginginkan waktu kerja yang

sesingkat-singkatnya agar dapat meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Dengan studi gerakan dapat diperoleh berbagai rancangan sistem kerja yang

baik bagi suatu pekerjaan. Hal yang diinginkan oleh Taylor; ialah mencari

rancangan kerja yang terbaik yang membutuhkan waktu tersingkat. Oleh karena

itu, penerapan kedua penemuan itu selalu dilakukan bersamaan sebagai dua hal

yang saling melengkapi. Dalam perkembangannya kemudian keduanya dipandang

sebagai suatu kesatuan yang dikenal dengan nama “Time and Motion Study” atau

studi waktu dan gerakan.

Faktor manusia merupakan bagian dari perancangan sistem kerja yang dapat

mempengaruhi waktu normal dan waktu standar yang dibutuhkan dalam

memproduksi suatu produk. Jadi, dalam menghitung waktu standar dibutuhkan

faktor kelonggaran dan faktor penyesuaian berdasarkan pada faktor manusia.

Rancangan kerja yang terbaik sangat membutuhkan teknik tata cara kerja yang

terbaik pula.

Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan

prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja.

Teknik-teknik ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja

yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuannya, bahan, perlengkapan,

dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai

1

Page 2: Laporan Time Study

tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang

dihabiskan, tenaga yang dipakai serta sebab-akibat psikologis dan sosiologis yang

ditimbulkannya.

Teknik tata cara kerja merupakan hasil perpaduan antara teknik-teknik

pengukuran waktu dan prinsip-prinsip studi gerakan. Yang dicari dengan teknik-

teknik dan prinsip-prinsip ini sistem kerja yang terbaik yaitu yang memiliki

efisiensi dan produktivitas yang setinggi-tingginya.

Efisiensi & Produktifitas adalah keluaran (output) dibagi masukan (input).

Semakin besar harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya. Dalam pemrosesan

sebuah produk, efisiensi penggunaan bahan dihitung dengan membagi banyaknya

bahan yang menjadi produk jadi dengan banyaknya bahan yang dimasukkan

dalam proses.

Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk harus

berdasarkan pada faktor kelonggaran dan penyesuaian yang berhubungan dengan

tubuh manusia sehingga kita dapat mengukur output yang dihasilkan dengan

tepat.

I.2 Perumusan Masalah

Pada dasarnya, yang menjadi pokok permasalahan adalah

1. menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan.

2. menghitung waktu standar

3. menentukan hubungan antara jarak gerakan dengan waktu hasil

pengamatan

4. menggambarkan lay out 1 (awal) material yang akan dirakit

5. menghitung waktu standar pada lay out 1

6. mengambarkan lay out yang lebih baik (lay out 2)

7. menghitung waktu standar pada lay out 2

2

Page 3: Laporan Time Study

I.3 TUJUAN

Adapun tujuan praktikum yang dilakukan, antara lain:

1. Menentukan waktu standar suatu siklus dimana pekerja bekerja dengan

metode kerja yang standar.

2. Mempelajari hubungan antara pengaruh jarak pemindahan dan diameter

benda dengan penentuan waktu standarnya.

3. Menerapkan prinsip ekonomi gerakan untuk mempelajari pekerjaan

manual pada suatu stasiun kerja.

4. Merencanakan lay out material yang akan dirakit.

I.4 MANFAAT

Adapun manfaat praktikum yang dilakukan, antara lain:

1. Dengan adanya praktikum ini kita mampu menghitung waktu standar

berdasarkan data pengamatan dan faktor kelonggaran serta faktor

penyesuaian.

2. Kita dapat menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan sesuai

dengan data.

3. Kita dapat menentukan lay out yang terbaik dalam sistem kerja sehingga

didapatkan perancangan sistem kerja yang lebih baik.

3

Page 4: Laporan Time Study

BAB II

LANDASAN TEORI

II. 1 Time Study

Teknik pengukuran kerja dimaksudkan untuk menunjukkan isi kerja dari

suatu pekerjaan. Isi kerja ini biasanya diukur dalam satuan waktu. Waktu yang

diambil sebagai dasar pertimbangan ialah waktu yang secara wajar yang

diperlukan oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu siklus

pekerjaan dengan metode kerja terbaik. Waktu ini disebut waktu standar.

Menurut teknik work factor, variable yang berpengaruh terhadap waktu

untuk menyelesaikan suatu operasi antara lain:

1. Bagian anggota badan yang melakukan gerakan

2. Jarak yang ditempuh sewaktu melakukan gerakan.

3. pengontrolan terhadap jumlah (kelipatan) siklus pekerjaan yang dilakukan

4. Berat material atau tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut.

Salah satu teknik pengukuran kerja yang sederhana dan umum dipakai ialah

teknik stop watch time study. Jumlah pengamatan sangat mempengaruhi tingkat

ketelitian pengamatan yang dilakukan.

Langkah-langkah penentuan waktu standard yaitu:

1. Membagi data yang diperoleh atas subgroup

2. Menghitung standard deviasi dari data yang sebenarnya.

Diiketahui; N = Jumlah pengamatan terdahulu

= waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran

pendahuluan

4

Page 5: Laporan Time Study

3. Menghitung standard deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup.

Diketahui; n = besarnya subgrup

4. Menentukan batasan control atas dan batas bawah dengan:

5. Menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan (untuk tingkat keyakinan

95% dan tingkat ketelitian 5%), gunakan rumus:

Diketahui ; N = jumlah pengamatan yang dibutuhkan

Apabila N’<N = jumlah pengamatan pendahuluan telah cukup

N’>N = jumlah pengmatan pendahuluan masih kurang

6. menghitung waktu terpilih / waktu siklus (WS)

7. Menghitung waktu normal (WN)

Diketahui; Rf = rating factor (penyesuaian)

8. Menghitung waktu baku (WB)

Diketahui; All = faktor kelonggaran

Rating factor adalah perbandingan antara performance seseorang pekerja dengan

konsep normalnya.

Allowance adalah bagian jam kerja yang tidak diamati, dicatat dan diukur serta

tidak dipergunakan untuk operasi produksi.

5

Page 6: Laporan Time Study

II.2 Study Gerakan

Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian

badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan,

agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan

sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat

pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan

tersebut.

Untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang akan

dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar.

Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam

adalah Frank B. Gilbert dan istrinya. Ia menguraikan gerakan kedalam 17 elemen

gerakan yang dinamai Therblig.

1. Mencari (search)

Merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi. Alat yang

digunakan dalam hal ini dalah mata

2. Memilih (select)

Merupakan gerakan dasar untuk menemukan suatu obyek yang tercampur, tangan

dan mata adalah bagian badan yang digunakan untuk melakukan gerakan ini.

3. Memegang (Grasp)

Merupakan gerakan untuk memegang obyek yang didahului oleh gerakan

menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.

4. Menjangkau (reach)

Merupakan gerakan dasar dari tangan untuk berpindah tempat tanpa beban, baik

gerakan mendekati maupun menjauhi obyek.

6

Page 7: Laporan Time Study

5. Membawa (move)

Merupakan gerakan dasar dari tangan untuk berpindah tempat akan tetapi tangan

dalam keadaan dibebani.

6. Memegang untuk memakai (Hold)

Merupakan gerakan untuk memegang tanpa menggerakkan obyek yang dipegang

tersebut.

7. Melepas (release)

Merupakan gerakan pekerja dalam melepas obyek yang dipegangnya.

8. Mengarahkan (position)

Merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada lokasi tertentu

9. Mengarahkan sementara (pre-position)

Merupakan gerakan mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara

10. Memeriksa (inspect)

Merupakan pekerjaan memeriksa obyek untuk mengetahui apakah obyek telah

memenuhi syarat-syarat tertentu.

11. Merakit (Assembly)

Merupakan gerakan untuk menghubungkan suatu obyek dengan obyek yang lain

12. Lepas rakit (disassembly)

Merupakan gerakan untuk memisahkan suatu obyek menjadi beberapa bagian

13. Memakai (use)

Merupakan gerakan untuk memakai suatu alat oleh tangan kanan ataupun tangan

kiri.

7

Page 8: Laporan Time Study

14. Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)

Merupakan kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar

kemampuan pekerja.

15. Kelambatan yang dapat dihindarkan

Merupakan kelambatan yang diakibatkan oleh hal yang ditimbulkan sepanjang

waktu kerja oleh pekerjanya baik sengaja maupun tidak disengaja.

16. Merencanakan (plan)

Merupakan proses mental, dimana operator berpikir untuk menentukan tindakan

yang akan diambil selanjutnya.

17. Istirahat untuk menghilangkan fatique

Waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk memulihkan kondisi badannya dari

rasa fatique sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis

pekerjaannya tetapi juga oleh pekerja itu sendiri.

8

Page 9: Laporan Time Study

BAB III

PENGUMPULAN DATA

III.1 ALAT & BAHAN

1. stop watch

2. Korek API

3. Mistar

4. Alat tulis

5. Formulir data pengamatan

III.2 CARA KERJA

Layout 1

1. Bentuk pola (lay out 1) untuk pengamatan yang pertama. Terdiri atas: wadah

B (wadah korek bag. dalam), C (hasil jadi/ out put), D (korek api), dan E

(tutup korek). Kemudian susun lay out 1 seperti gambar dibawah ini.

2. Tempatkan operator pada posisi A

3. Kemudian ukurlah jarak antara A-B, A-D, A-E, A-C, B-D, D-E, D-C.

4. Lalu keluarkan isi korek api ke wadahD. Tempatkan tutup korek pada

wadah E dan wadah korek bagian dalam pada wadah B.

5. Persiapkan stop watch. Dan kemudian mulai penghitungan waktu dengan

sample sebanyak 30 sampel.

6. Disamping itu kita juga harus mencatat kondisi tempat kerja dalam

menentukan kelonggaran dan mencatat keterampilan, usaha, kondisi kerja

serta konsistensi kerja guna membuat penyesuaian yang dibutuhkan.

9

Page 10: Laporan Time Study

Layout 2

1. Bentuk pola (lay out 2) untuk pengamatan yang kedua. Terdiri atas: wadah

B (wadah korek bag. dalam), C (hasil jadi/ out put), D (korek api), dan E

(tutup korek). Kemudian susun lay out 1 seperti gambar dibawah ini

2. Tempatkan operator pada posisi A

3. Kemudian ukurlah jarak antara A-B, A-D, A-E, A-C, B-D, D-E, E-C.

4. Lalu keluarkan isi korek api ke wadahD. Tempatkan tutup korek pada

wadah E dan wadah korek bagian dalam pada wadah B.

5. Persiapkan stop watch. Dan kemudian mulai penghitungan waktu dengan

sample sebanyak 30 sampel.

6. Disamping itu kita juga harus mencatat kondisi tempat kerja dalam

menentukan kelonggaran dan mencatat keterampilan, usaha, kondisi kerja

serta konsistensi kerja guna membuat penyesuaian yang dibutuhkan

10

Page 11: Laporan Time Study

BAB IV

PENGOLAHAN DATA

11

DATA PENGAMATAN

NOLAY OUT 1 LAYOUT 2

waktu (sekon)

waktu (sekon)

1 33.37 14.752 39.94 26.813 49.15 22.004 33.06 29.065 29.25 27.696 35.12 31.377 29.12 26.068 30.06 31.009 39.87 34.19

10 33.75 29.0611 31.02 46.6912 45.06 38.2513 33.31 41.7514 32.50 42.1915 35.31 36.6916 30.87 44.8717 30.33 40.6918 29.25 34.3719 40.12 47.7520 39.81 43.6221 36.56 25.1922 28.00 30.0623 37.00 27.8124 31.44 31.5625 43.81 16.9426 26.44 27.0027 34.25 28.5828 45.75 33.5429 33.50 37.3130 26.87 38.50

Total 1043.89 985.35

Rata-rata 34.80 32.85

Page 12: Laporan Time Study

IV.1 JUMLAH PENGAMATAN YANG DIBUTUHKAN

LAYOUT 1

Diketahui

xi : rata-rata tiap subgroup ke-i

k : banyaknya subgroup yang terbentuk

: rata-rata seluruh subgroup lay out

: standard deviasi

N : jumlah pengamatan yang telah dilakukan

: waktu penyelesaian untuk sampel ke-j

: standar deviasi dari distribusi rata-rata subgroup

: besarnya subgrup

12

SUBGRUP (LAYOUT1)

Sub grup ke

Waktu penyelesaian berturut-turutHarga rata-

rata

1 33.37 39.94 49.15 33.06 29.25 36.9542 35.12 29.12 30.06 39.87 33.75 33.5843 31.02 45.06 33.31 32.50 35.31 35.4404 30.87 30.33 29.25 40.12 39.81 34.0765 36.56 28.00 37.00 31.44 43.81 35.3626 26.44 34.25 45.75 33.50 26.87 33.362

Jumlah 208.778

Page 13: Laporan Time Study

dengan asumsi 43,00 dan 26,00 masuk dalam batas kontrol

Maka didapatkan bahwa pada subgroup 1,3,5,dan 6 terdapatkan sampel yang

berada di luar batas control sehingga harus dibuang. Dan akan menjadi sebagai

berikut.

13

Sub grup ke

Waktu penyelesaian berturut-turut Harga rata-rata

2 35.12 29.12 30.06 39.87 33.75 33.5844 30.87 30.33 29.25 40.12 39.81 34.076

Jumlah 67.660

Page 14: Laporan Time Study

Dengan asumsi 27.00 dan 41.00 masuk dalam batas kontrol

Keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%

14

Page 15: Laporan Time Study

N’<N

5.1791<10 maka hentikan pengamatan

LAYOUT 2

15

SUBGRUP LAYOUT 2

Sub grup ke

Waktu penyelesaian berturut-turutHarga rata-

rata

1 14.75 26.81 22.00 29.06 27.69 24.0622 31.37 26.06 31.00 34.19 29.06 30.3363 46.69 38.25 41.75 42.19 36.69 41.1144 44.87 40.69 34.37 47.75 43.62 42.2605 25.19 30.06 27.81 31.56 16.94 26.3126 27.00 28.58 33.54 37.31 38.50 32.986

Jumlah 197.070

Page 16: Laporan Time Study

Diketahui

xi : rata-rata tiap subgroup ke-i

k : banyaknya subgroup yang terbentuk

: rata-rata seluruh subgroup lay out

: standard deviasi

N : jumlah pengamatan yang telah dilakukan

: waktu penyelesaian untuk sampel ke-j

: standar deviasi dari distribusi rata-rata subgroup

: besarnya subgrup

16

Page 17: Laporan Time Study

dengan asumsi 45,00 dan 21,00 masuk dalam batas kontrol

Maka didapatkan bahwa pada subgroup 1,3,4,dan 5 terdapatkan sampel yang

berada di luar batas control sehingga harus dibuang. Dan akan menjadi sebagai

berikut.

17

SUBGRUP LAYOUT 2

Sub grup ke

Waktu penyelesaian berturut-turutHarga rata-

rata

2 31.37 26.06 31.00 34.19 29.06 30.3366 27.00 28.58 33.54 37.31 38.50 32.986

Jumlah 63.322

Page 18: Laporan Time Study

Dengan asumsi 27.00 dan 41.00 masuk dalam batas kontrol

Keyakinan 95% dan tingkat ketelitian 5%

18

Page 19: Laporan Time Study

N’<N

5.029<10 maka hentikan pengamatan

IV.2 MENGHITUNG WAKTU BAKU (WB)

19

Page 20: Laporan Time Study

LAYOUT 1

A. WAKTU SIKLUS (WS)

B. WAKTU NORMAL (WN)

Diketahui Rating Factor (RF)

1. Keterampilan : Good(C1) = +0,06

Berdasarkan pada kecakapan operator dalam

memasukkan korek api.

2. Usaha : Good(C2) = +0,05

Berdasarkan pada kecepatan operator dalam

memasukkan korek api.

3. Kondisi kerja : Average(D) = 0,00

Berdasarkan keadaan lingkungan sekitar tempat

kerja.

4. konsistensi : Fair(E) = -0,02

berdasarkan pada ketahanan operator dalam

merakit korek api.

__________+

+0,09

Jadi, RF = (1+0,09) = 1,09

=34,8×1,09 = 37,94 menit

C. WAKTU BAKU (WB)

Diketahui kelonggaran (All)

20

Page 21: Laporan Time Study

1. Operator Pria = 2,5 %

Berdasarkan kelonggaran yang tidak terhindarkan

pada operator pria.

2. Jenis Pekerjaan: Sangat ringan = 7 %

Berdasarkan pada berat atau ringannya suatu

pekerjaan.

3. Posisi kerja : Duduk = 1 %

Berdasarkan pada posisi tubuh dalam melakukan

pekerjaan.

4. Gerakan Kerja : Normal = 0 %

Berdasarkan pada arah gerakan kerja seorang

operator.

5. Pandangan terus-menerus dengan fokus berubah = 8 %

Berdasarkan pada penggunaan mata yang dapat

menyebabkan kelelahan mata.

6. Temp. & Kelembaban: Normal = 3 %

Berdasarkan pada suhu dan kelembaban

lingkungan kerja.

7. Siklus udara : Baik = 0 %

Berdasarkan pada keadaan ventilasi udara.

8. Pencahayaan baik & kebisingan rendah = 0 %

Berdasarkan pada situasi lingkungan kerja.

________+

21,5 %

=37,94 + 8,1571 = 46,1 menit

LAYOUT 2

A. WAKTU SIKLUS (WS)

21

Page 22: Laporan Time Study

B. WAKTU NORMAL (WN)

Diketahui Rating Factor (RF)

5. Keterampilan : Good(C1) = +0,06

Berdasarkan pada kecakapan operator dalam

memasukkan korek api.

6. Usaha : Good(C2) = +0,05

Berdasarkan pada kecepatan operator dalam

memasukkan korek api.

7. Kondisi kerja : Average(D) = 0,00

Berdasarkan keadaan lingkungan sekitar tempat

kerja.

8. konsistensi : Fair(E) = -0,02

berdasarkan pada ketahanan operator dalam

merakit korek api.

__________+

+0,09

Jadi, RF = (1+0,09) = 1,09

=32,85×1,09 = 35,81 menit

C. WAKTU BAKU (WB)

Diketahui kelonggaran (All)

22

Page 23: Laporan Time Study

9. Operator Pria = 2,5 %

Berdasarkan kelonggaran yang tidak terhindarkan

pada operator pria.

10. Jenis Pekerjaan: Sangat ringan = 7 %

Berdasarkan pada berat atau ringannya suatu

pekerjaan.

11. Posisi kerja : Duduk = 1 %

Berdasarkan pada posisi tubuh dalam melakukan

pekerjaan.

12. Gerakan Kerja : Normal = 0 %

Berdasarkan pada arah gerakan kerja seorang

operator.

13. Pandangan terus-menerus dengan fokus berubah = 8 %

Berdasarkan pada penggunaan mata yang dapat

menyebabkan kelelahan mata.

14. Temp. & Kelembaban: Normal = 3 %

Berdasarkan pada suhu dan kelembaban

lingkungan kerja.

15. Siklus udara : Baik = 0 %

Berdasarkan pada keadaan ventilasi udara.

16. Pencahayaan baik & kebisingan rendah = 0 %

Berdasarkan pada situasi lingkungan kerja.

________+

21,5 %

=35,81 + 7,69915 = 43,51 menit

IV.3 HUBUNGAN ANTARA JARAK DENGAN WAKTU PENGAMATAN

LAYOUT 1

23

Page 24: Laporan Time Study

Pada layout 1 diukur jarak dan waktu sebagai berikut:

Jarak

(cm)56 32 20 35 35

Waktu

(cm)1,05 1,32 0,88 1,38 1,49

Rumus yang digunakan yaitu:

1. Rumus penentu tetapan a & b

2. Rumus hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan

Diketahui:

jumlah data

jumlah dari n waktu yang diukur

jarak

waktu

pengolahan data

Waktu

y

Jarak

x

1,05

1,32

0,88

1,38

1,49

56

32

20

35

35

3136

1024

400

1225

1225

58,8

42,24

17,6

48,3

52,15

24

Page 25: Laporan Time Study

Jadi, hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan pada layout 1 adalah

Dimana: x = jarak yang akan ditempuh

y = waktu yang dibutuhkan untuk jarak x

LAYOUT 2

Pada layout 1 diukur jarak dan waktu sebagai berikut:

Jarak

(cm)76 30 57 26 26

Waktu

(cm)1,20 1,09 0,93 0,74 0,89

Rumus yang digunakan yaitu:

3. Rumus penentu tetapan a & b

4. Rumus hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan

Diketahui:

jumlah data

jumlah dari n waktu yang diukur

jarak

waktu

pengolahan data

Waktu

y

Jarak

x

1,20

1,09

0,93

76

30

57

5776

900

3249

91,2

32,7

53,01

25

Page 26: Laporan Time Study

0,74

0,89

26

26

676

676

19,24

23,14

Jadi, hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan pada layout 1 adalah

Dimana: x = jarak yang akan ditempuh

y = waktu yang dibutuhkan untuk jarak x

BAB V

ANALISA & EVALUASI

V.1 Analisa Variasi

Dari pengolahan data di atas, dapat diketahui variasi antara penggunaan

susunan layout 1 dan layout 2 yaitu:

26

Page 27: Laporan Time Study

LAYOUT 1

LAYOUT 2

27

Page 28: Laporan Time Study

V.2 Evaluasi

Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara variasi penggunaan

layout 1 dan 2 dengan data tabel L.6 (yang seharusnya pada tingkat keyakinan

95% dan tingkat ketelitian 5%).

Sehingga,

28

Page 29: Laporan Time Study

Diketahui bahwa:

Maka:

Terima Ho → karena f berada di luar wilayah kritik dan dapat dikatakan bahwa

waktu yang dibutuhkan tidak lebih lama dari waktu standar.

V.3 Kurva Belajar Perkembangan Operator

LAYOUT 1

29

LAY OUT 1 waktu (sekon)

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

sampel ke-

wak

tu

LAY OUT 1 waktu (sekon)

Page 30: Laporan Time Study

LAYOUT 2

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

VI.1 KESIMPULAN

Dari pengolahan data diatas, kita dapat menyimpulkan:

30

LAYOUT 2 waktu (sekon)

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

sampel ke-

wak

tu

LAYOUT 2 waktu (sekon)

Page 31: Laporan Time Study

1. Bahwa pada susunan layout 1, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

satu kali pekerjaan (satu siklus kerja) lebih lama dari waktu siklus pada

susunan layout 2.

2. Bahwa pada susunan layout 1 tidak mempertimbangkan ergonomis gerak

tubuh operator sedangkan pada layout 2 sangat mempertimbangkan arah

gerak tubuh operator sehingga tidak menimbulkan kelelahan pada operator

korek api yang pada akhirnya akan mempengaruhi waktu siklus.

3. Berdasarkan pada faktor penyesuaian, waktu normal pada layout 2 lebih

kecil dari pada waktu normal pada layout 1.

4. Berdasarkan pada kelonggaran, waktu standar pada layout 2 lebih kecil dari

pada waktu standar pada layout 1.

VI.2 SARAN

1. Pada pengukuran, data sampel yang diambil sebaiknya dua kali lebih

banyak dari data sampel yang akan diamati atau yang akan dihitung pada

setiap layout karena apabila terjadi kekurangan data dari data yang

seharusnya maka kita tidak perlu melakukan pengukuran tambahan.

2. Pada penentuan jumlah pengamatan yang dibutuhkan, sebaiknya kita

tentukan batas toleransi atas dan batas toleransi bawahnya (asumsi-asumsi)

karena kita tidak akan kekurangan data untuk dihitung apabila ada banyak

subgrup yang akan dibuang.

3. Pada penentuan faktor penyesuaian dan kelonggaran, sebaiknya

mengambil nilai yang terkecil karena dengan nilai faktor yang kecil dapat

mengakibatkan penghitungan waktu normal maupun waktu standar tidak

terlalu besar.

LAMPIRAN

31

Page 32: Laporan Time Study

32

Page 33: Laporan Time Study

33