time and motion study

22
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 1 Motion and Time Study Kelompok 7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi gerak dan waktu adalah studi yang mengkaji gerakan yang membentuk suatu kerja. Studi ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi jumlah gerakan yang dilakukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan berdampak pada meningkatkan produktivitas dalam bekerja . Hal yang menjadi perhatian dalam study gerak dan waktu adalah pengamatan tiap elemen gerakan yang membentuk suatu pekerjaan. dalam pengamatan tersebut dapat menggunakan 2 macam studi, yaitu visual motion study and micromotion study. Perbedaan dari ke dua macam studi ini terletak pada alat yang digunakan untuk mengamati obyek penganmatan. Jika pada pada visual motion study dilakukan pencatatan yang di dapat dari pengamatan langsung terhadap obyek yang diamati , sedangkan pada micromotion studi pengamatan dilakukan dengan bantuan alat perekam berupa kamera dengan kecepatan konstan yang dapat mempermudah pengamat untuk membagi tiap elemen kerja. Oleh karena itu micromotion study sangat cocok untuk dipergunakan untuk jenis pekerjaan yang dilakuan secara berulang ulang dalam kecepatan tinggi. Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1

Upload: marsius-sihombing

Post on 21-Jan-2016

638 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi gerak dan waktu adalah studi yang mengkaji gerakan yang membentuk suatu

kerja. Studi ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi jumlah gerakan yang dilakukan

dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan berdampak pada meningkatkan

produktivitas dalam bekerja . Hal yang menjadi perhatian dalam study gerak dan waktu

adalah pengamatan tiap elemen gerakan yang membentuk suatu pekerjaan. dalam

pengamatan tersebut dapat menggunakan 2 macam studi, yaitu visual motion study and

micromotion study. Perbedaan dari ke dua macam studi ini terletak pada alat yang

digunakan untuk mengamati obyek penganmatan. Jika pada pada visual motion study

dilakukan pencatatan yang di dapat dari pengamatan langsung terhadap obyek yang diamati

, sedangkan pada micromotion studi pengamatan dilakukan dengan bantuan alat perekam

berupa kamera dengan kecepatan konstan yang dapat mempermudah pengamat untuk

membagi tiap elemen kerja. Oleh karena itu micromotion study sangat cocok untuk

dipergunakan untuk jenis pekerjaan yang dilakuan secara berulang ulang dalam kecepatan

tinggi.

Pada praktikum ini metode yang dipergunakan adalah micromotion study dimana

Tata letak, jarak, ukuran bagian dan alat-alat yang akurat dan tolerances diukur dan

direkam untuk melengkapi analisis nantinya. film itu kemudian diproyeksikan oleh-frame-

frame dan dianalisa dan diklasifikasikan ke dalam format yang ditentukan Dasar motions

suatu therblig Divisi pergerakan manusia yang sangat mendasar. Semua operasi dianalisa

dipecah ke dalam therbligs agar supaya dapat menunjukkan unsur gerakan yang paling

rendah . Dasar gerakan ini adalah Jangkauan, pegang, Pindah, Posisi, Release, dll gerakan

diambil untuk mulai pada frame dimana tangan pertama mulai melakukan gerakan dan

diambil untuk mengakhiri pada frame di mana gerakan itu selesai. waktu untuk setiap

gerakan akan direkam dan dihitung dalam hitungan detik,

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

1

Page 2: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

 Hasil dari pengamatan itu akan menunjukkan bagaimana sebaiknya komponen-

komponen yang terlibat dalam gerakan tersebut diatur secara bersama-sama berada dalam

suatu komposisi tata letak yang sebaik-baiknya sehingga bisa memberikan alur gerak, tata

cara ataupun prosedur kerja yang tertib dan lancar. Dengan perekayasaan tata cara kerja

tersebut, maka semua langkah serta gerakan-gerakan kerja yang tidak produktif bisa

dieliminir atau ditekan sehingga dapat menambah efektivitas gerak dan langkah kerja .

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Menggunakan studi gerakan kerja menggunakan Micromotion Study

2. Membandingkan pengaruh metode-metode yang digunakan terhadap efisiensi

gerakan kerja.

3. Melakukan pengukuran untuk mendapatkan waktu normal.

4. Dapat melakukan pekerjaan dengan menggunkan prinsip ekonomi gerakan.

5. Mengetahui metode terbaik dalam pengerjaan assembly pinboard.

6. Dapat menggambarkan peta tangan kanan dan kiri.

1.3 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang tinjauan pustaka yang melandasi penyusunan laporan ini

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi data elemen-elemen kerja, Tabel diskripsi gerakan dan Sanpshot,

tabel data waktu serta pengolahan data berupa peta tangan kanan dan

tangan kiri

BAB IV ANALISA

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

2

Page 3: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

Berisi analisa metode-metode yang digunakan dan analisa metode yang

terbaik

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran

BAB II

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

3

Page 4: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Motion and Time Study

Motion study and time study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang

dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannnya. Dengan studi ini ingin

diperoleh gerakan-gerakan standard utnuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian

gerakan-gerakan yang efktif dan efisien. Studi mengenai ini dikenal sebagai studi ekonomi

gerakan yaitu studi yang menitik beratkan pada penerapan prinsip-prinsip ekonomi

gerakan.

(Sritomo W , 1995 : 107)

Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan lamanya sebuah

pekerjaan bisa diselesaikan. Pengukuran kerja berkaitan dengan penentuan waktu standar.

Waktu standar adalah waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja terlatih untuk

menyelesaikan suatu tugas tertentu, bekerja pada tingkat kecepatan yang berlanjut, serta

menggunakan metode, mesin dan peralatan, material, dan pengaturan tempat kerja tertentu.

Penentuan waktu standar merupakan masukan penting bagi perencanaan proses produksi.

Salah satu cara yang sering digunakan untuk menentukan waktu standar adalah dengan cara

studi waktu.

Studi waktu dilaksanakan dengan menggunakan alat jam henti ( stop watch ) untuk

mengamati waktu tugas. Waktu standar dihitung berdasarkan pengamatan terhadap seorang

pekerja yang melaksanakan siklus tugasnya berulang-ulang. Setelah ditetapkan, waktu

standar itu diberlakukan bagi seluruh pekerja lain yang melaksanakan pekerjaan serupa.

Pekerja yang dipilih adalah pekerja yang mengerti benar ( terlatih ) tentang tugas yang

sedang diamati dan bekerja dengan menggunakan metode yang sesuai.

Motion study and time study adalah sebuah pembelajaran sistematis dari sistem

kerja dengan tujuan :

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

4

Page 5: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

1. Mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik.

Pada umumnya penentuan sistem dan metode yang digunakan dalam sebuah

industri sangat bergantung kepada tujuannya, misalnya dalam sebuah manufaktur

memproduksi barang, sebuah bank melayani transaksi dengan nasabah, penjualan

susu sapi dari peternakan, dan sebagainya. Setelah itu, dilakukan pendekatan-

pendekatan peningkatan produktivitas dengan cara problem-solving dan sebagainya.

menstandardisasi sistem dan standar tersebut.

2. Menentukan standar waktu.

Motion study digunakan untuk mengukur standar waktu normal yang diperlukan

operator terlatih dan berpengalaman pada kecepatan normal. Standar waktu tersebut

seringkali digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan kerja sampai perkiraan

biaya produksi, termasuk biaya buruh.

3. Melatih operator.

Agar seluruh perencanaan berjalan dengan baik, operator perlu mendapatkan

pelatihan. Hal ini biasanya diakomodir oleh atasan dan pejabat teratas perusahaan.

Akan tetapi, belakangan marak lembaga profesional yang bergerak dalam hal

training seperti ini.  Seiring dengan berkembangnya teknologi yang memaksa

pemakaiain alat-alat industri modern dan permesinan, pekerja yang dibutuhkan

dalam industri skala besar semakin sedikit. Saat ini, yang lebih dibutuhkan adalah

operator yang dapat menjalankan berbagai peralatan dan mesin-mesin industri

sehingga upah yang harus dibayarkan kepada pekerja dapat ditekan seiring semakin

sedikitnya pekerja yang dibutuhkan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan

pelatihan-pelatihan agar standar yang diharapkan dapat tercapai sehingga efektivitas

dan efisiensi kerja dapat diperoleh.

Definisi micromotion study

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

5

Page 6: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

Motion study pertama kali dipublikasikan pada pertemuan American Society of

Mechanical Engineering tahun 1912 oleh Gilbreth. Penjelasan singkat tentang hal

ini adalah : micromotion study adalah mempelajari elemen dasar atau subdivisi

berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitung waktu yang secara akurat

dapat menghitung interval waktu pada gambar film.

(http://arifamrizal.wordpress.com/)

Metode ini menggunakan peralatan videotape berkecepatan tinggi untuk

menganalisa gerakan yang sangat cepat dan sedikit. Tugasnya adalah menganalisa

gerakan tersebut kemudin mengulang secara perlahan di dalam laboratorium,

sehingga didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk tiap-tiap gerakan.

Time dan motion study sangat penting bagi industri karena akan sangat

berhubungan dengan perencanaan kapasitas yang akan membantu dalam menentukan

tingkat output dari operasi suatu industri. Motion study, akan berorientasi tentang

peningkatan produktivitas, sedang time study memiliki orientasi tentang pengukuran

produktivitas.

1.2 Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy)

Dalam menganalisa dan mengevaluasi metoda kerja yang lebih efisien, maka

perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip ekonomi gerakan (the principles of motiom

economy). Prinsip ekonomi gerakan ini bisa dipergunakan untuk menganalisa gerakan-

gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk

kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun ke

stasiun kerja yang lain.

Beberapa prinsip-prinsip ekonomi gerakan :

1. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tubuh manusia dan gerakan-

gerakannya.

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

6

Page 7: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

- Kedua tangan sebaiknya memulai dengan mengakhiri gerakan pada saat

yang sama.

- Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali

pada waktu istirahat.

- Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap yang lainnya

simetris dan berlawanan arah.

- Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat. Yaitu dengan menggerakkan

tangan atau bagian yang diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan dengan

sebaik-baiknya.

- Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum sehingga dapat

membantu pekerjaannya.

- Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambat

gerakan tersebut.

- Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan, dan lebih teliti daripada

gerakan yang dikendalikan.

- Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya, dan jika

memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi si

pekerja.

- Usahakan sedikit menggunakan mata.

2. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan pengaturan tata letak tempat

kerja.

- Sebaiknya diusahakan agar bahan dan peralatan mempunyai tempat yang

tetap.

- Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat, enak

untuk dicapai.

- Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan

prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai selalu tersedia di

tempat yang dekat untuk diambil.

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

7

Page 8: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

- Sebaiknya untuk menyalurkan objek yang sudah selesai dirancang

mekanismenya yang baik.

- Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa

sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan terbaik.

- Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga alternatif

berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan hal yang

menyenangkan.

- Tata letak dan perancangan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga

dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

3. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan peralatan.

- Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan

dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan dengan kaki dapat

ditingkatkan.

- Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan

dalam pemegangan.

- Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, beban yang

didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan masing-masing jari.

Roda tenaga, palang, dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian

rupa sehingga beban dapat melayaninya dengan posisi yang baik dan dengan tenaga

yang minimum.

ELIMINASI KEGIATAN :

Eliminasi semua kegiatan/aktifitas yang memungkinkan, langkah-langkah atau

gerakan-gerakan (dalam hal ini banyak berkaitan dengan aplikasi anggota badan,

kaki, lengan, tangan, dll).

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

8

Page 9: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan. Letakan segala

fasilitas kerja dan material/komponen pada lokasi yang tetap (hal ini akan bisa

menyebabkan gerakan-gerakan kerja yang otomatis).

Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai “holding device”,

karena hal ini merupakan aktifitas tidak produktif yang menyebabkan kerja dua

tangan tidak seimbang.

Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal, dll. Hindari pula

gerakan-gerakan yang membahayakan dan melanggar prinsip-prinsip keselamatan

atau kesehatan kerja.

Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan kegiatan statis atau fixed

position. Demikian pula sebisa mungkin untuk menggunakan tenaga mesin

(mekanisasi) seperti power tools, power feeds, material handling, equipment, dll,

untuk menggantikan tenaga otot.

Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time ) dengan

membuat perencanaan/penjadwalan kerja yang sebaik-baiknya. Idle/delay time

bisa ditolerir bilamana hal tersebut diperuntukan secara terencana guna

melepaskan lelah.

KOMBINASI GERAKAN ATAU AKTIFITAS KERJA :

Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek atau

terputus-putus dan cendrung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan yang

kontinyu, tidak patah-patah serta cendrung membentuk sebuah kurva.

Kombinasikan beberapa aktifitas fungsi yang mampu ditangani oleh sebuah

peralatan kerja dengan membuat desain yang bersifat “multipurpose”.

Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua tangan.

Pola gerakan kerja yang simultan dan simetris akan memberikan gerakan yang

paling efektif. Bilamana kegiatan dilaksanakan secara kelompok diupayakan supaya

terjadi beban kerja yang merata diantara anggota kelompok.

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

9

Page 10: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

PENYEDERHANAAN KEGIATAN :

Laksanakan setiap aktifitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energi otot

yang digunakan minimal.

Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, materia, dll.)

dengan meletakannya pada tempat yang tidak berubah-ubah.

Letakan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal ini

akan menyebabkan gerakan tangan akan berada pada jarak yang sependek-

pendeknya.

Sesuaikan letak dari handles, pedals, levers, buttons, dll dengan memperhatikan

dimensi tubuh manusia (antropometri) dan kekuatan otot yang dibutuhkan.

(http://adi.bogorlab.com/)

1.3 Gerakan Fundamental (Therblig’s)

Perancangan kerja manual didasarkan pada prinsip pengetahuan gerakan dan

ekonomi gerakan yang diperkenalkan oleh Frank. B Gilbret. Ada 17 gerakan dasar

dalam perancangan kerja yang disebut Therbligh yang meliputi: 

1. RE = Reach (menjangkau)

2. M = Move (Membawa)

3. G = Grasp (Memegang)

4. RL = Release (Melepas)

5. PP = Pre-position (Pengarahan Sementara)

6. U = Use (Memakai)

7. A = Assemble (Merakit)

8. DA = Disassemble (Lepas rakit)

9. S = Search (Mencari)

10. SE = Select (Memilih)

11. P = Position (pengarahan)

12. I = Inspect (Memeriksa)

13. PL = Plan (Merencanakan)

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

10

Page 11: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

14. UD = Unavoidable delay (Kelambatan yang tak terhindarkan)

15. AD = Avoidable delay (Kelambatan yang dapat dihindarkan)

16. R = Rest (Istrirahat)

17. H = Hold (memegang untuk memakai)

Gambar 2.1 Simbol-simbol Elemen Therbligh

Sedangkan prinsisp ekonomi gerakan adalah meminimalkan gerakan tubuh pada

saat bekerja berdasarkan bahan baku dan peralatan yang digunakan. Serta keterbatasan

manusia sendiri. Hal ini sangat terkait dengan tata letak tempat kerja dan peralatan kerja.

Dalam perancangan kerja manual perlu dilakukan pengaturan fungsi kerja anggota badan

lain seperti kaki atau keseimbangan beban tangan kiri dan kanan. Proses ini biasanya

dilakukan dengan menggunakan Peta Kerja tangan Kiri dan kanan.

(Modul Praktikum PSKE, 2009)

1.4 Peta Kerja Sebagai Alat Untuk Menganalisa Aktivitas Kerja

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

11

Page 12: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

Untuk mempermudah proses analisa biasa digunakan peta proses antara lain peta

aliran proses (flow process chart), peta tangan kiri dan tangan kanan (left and right hand

chart), diagram aliran (flow diagram), dll.

Peta Aliran Proses (flow Process chart).

Peta aliran proses adalah suatu peta yang menggambarkan semua aktifitas baik

produktif maupun yang tidak produktif yang terlibat dalam proses pelaksanaan

kerja. Peta ini hampir sama dengan peta proses operasi hanya saja disini lebih

mendetail dan lengkap

Gambar 2.2 Peta Aliran Proses

Diagram Aliran ( flow diagram )

Diagram aliran pada dasarnya persis sama dengan peta aliran proses hanya saja

disini penggambaran dilakukan diatas gambar layout dari fasilitas kerja. Disini

simbol-simbol ASME dan nomor-nomor aktifitas masing-masing digambarkan.

Tujuan pokok dalam penggambaran flow diagram adalah untuk mengevaluasi

langkah-langkah proses dalam situasi yang lebih jelas, disamping tentunya bisa

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

12

Page 13: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan didalam desain layout

fasilitas produksi yang ada.

Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Hand Chart).

Tidak seperti peta operasi atau peta aliran proses, maka peta tangan kiri dan

tangan kanan diarahkan untuk menganalisa aktifitas kerja yang dilaksanakan

seorang operator dalam sebuah stasiun kerja. Peta akan menggambarkan gerakan-

gerakan kerja yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan dengan tujuan

utamanya adalah memperoleh keseimbangan gerakan kerja. Peta ini dutamakan

untuk menganalisa kegiatan manual dan berlangsung berulang-ulang seperti pada

proses perakitan (assembling).

(http://adi.bogorlab.com/)

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

13

Page 14: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

Gambar 2. 3 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

Peta-Peta Kerja Guna Menganalisa Proses Kerja Setempat

a. Peta Pekerja Dan Mesin

b. Peta Kelompok Kerja

c. Peta Tangan Kiri Dan Tangan Kanan Atau Peta Operator

Peta-Peta Kerja Guna Menganalisa Proses Kerja Keseluruhan

a. simbol-simbol standard yang dipakai untuk pembuatan peta kerja operasi, material

process chart, man-process chart, transportasi, inspeksi, menunggu, menyimpan,

aktivitas ganda.

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

14

Page 15: Time and Motion Study

Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

Modul 1 Motion and Time Study

Kelompok 7

b. Peta proses operasi: Mengapa (Why), Apa (What), Bagaimana (How), Bagaimana

(How), Siapa (Who), Dimana (Where), Kapan (When).

Gambar 2.4 Peta Proses Operasi

c. Peta Proses Produk Banyak

d. Peta Aliran Proses

e. Diagram Aliran

Factor yang mempengaruhi gerakan dasar: jarak, berat beban, penggunaan penglihatan

dan ketelitian.

(Modul Praktikum PSKE, 2009)

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro

15