laporan tika zoin

10
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Porifera merupakan salah satu phylum dari kingdom animalia yang sangat primitif yang hidup di alam. Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya. Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual yaitu dengan pembentukan tunas (budding). Tunas atau budding yang dihasilkan tersebut kemudian memisahkan diri dari induknya dan hidup sebagai individu baru, atau tetap menempel pada induknya sehingga menambah  jumlah bagian-bagia n dari kelompok porifera. Sedangkan perkembangb iakan secara seksual terjadi dengan cara peleburan antara sel telur dan spermatozoid, dan menghasilkan zigot dan selanjutnya berkembang menjadi larva berflagel, larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui osculum. Bila menemukan tempat yang sesuai, larva akan tumbuh dan berkembang menjadi porifera baru. Secara morfologi dan anatomi porifera mempunyai beberapa bagian dari tubuhnya, bagian-bagian tubuh dari porifera tersebut antara lain osculum, spongosel, pori dan bagian-bagian lainnya. Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang bentuk dan struktur tubuh porifera, maka dilakukanlah praktikum ini. B. Tujuan  Untuk mempelajari cara pengumpulan dan pembuatan biakan jenis Protozoa.  Untuk mempe lajari morfologi da n ciri-ciri spesifik dari h ewan Phylum protozoa.  Untuk mempelajari morfologi dan anatomi spesies dalam Phylum porifera.

Upload: tika-rahmawati

Post on 18-Jul-2015

178 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 1/10

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Porifera merupakan salah satu phylum dari kingdom animalia yang sangat

primitif yang hidup di alam. Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang

berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera

dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya.

Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan

secara aseksual yaitu dengan pembentukan tunas (budding). Tunas atau budding

yang dihasilkan tersebut kemudian memisahkan diri dari induknya dan hidup

sebagai individu baru, atau tetap menempel pada induknya sehingga menambah

 jumlah bagian-bagian dari kelompok porifera. Sedangkan perkembangbiakan

secara seksual terjadi dengan cara peleburan antara sel telur dan spermatozoid,

dan menghasilkan zigot dan selanjutnya berkembang menjadi larva berflagel,

larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui osculum. Bila menemukan

tempat yang sesuai, larva akan tumbuh dan berkembang menjadi porifera baru.

Secara morfologi dan anatomi porifera mempunyai beberapa bagian dari

tubuhnya, bagian-bagian tubuh dari porifera tersebut antara lain osculum,

spongosel, pori dan bagian-bagian lainnya. Untuk lebih mengetahui dan

memahami tentang bentuk dan struktur tubuh porifera, maka dilakukanlah

praktikum ini.

B. 

Tujuan  Untuk mempelajari cara pengumpulan dan pembuatan biakan jenis

Protozoa.

  Untuk mempelajari morfologi dan ciri-ciri spesifik dari hewan

Phylum protozoa.

  Untuk mempelajari morfologi dan anatomi spesies dalam Phylum

porifera.

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 2/10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu

mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan

walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang

sempurna. Karena sifat struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam

zoologi menamakan protozoa itu aselular  tetapi keseluruhan organisme itu

dibungkus oleh plasma membran (Radiopoetro, 1986).

Protozoa termasuk mikrooganisme, besarnya antara 3-100 mikron.

Protozoa merupakan penghuni tempat berair/basah, bila dalam keadaan kering

akan membuat cyste. Kegiatan hidup dilalukan oleh sel itu sendiri, yang dilalukan

oleh nucleus, nucleolus dan rongga makanan. Pada umumnya protozoa bersel

satu, akan tetapi ada beberapa spesies secara generative dengan cara konjugasi.

Umumnya protozoa berdinding selaput plasma tipis, bentuknya berubah-ubah dan

ada juga yang tetap. Protozoa hanya hidup dari zat-zat organik.

Porifera berasal dari kata orous yang berarti pori-pori dan ferre yang

berarti membawa. Ia merupakan hewan bersel banyak yang paling primitif , tidak 

memiliki jaringan atau organ yang sejati namun masing-masing sel

memperlihatkan kebebasannya sampai batatas-batas tertentu. Umumnya hewan

porifera dijumpai hidup dilaut , melekat pada substrat dan hanya bergerak sedikit

sekali. Hanya famili spongilidae yang hidup diair tawar pada porifera yang hidup

dilaut berkisar 10.000 species. Umumnya pada air dangkal, namun dad pula pada

bagian yang dalam ( Jutje, 2006).

Porifera hidup secara heterotrof. Makananya adalah bakteri dan plankton.

Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan. Pencernaan dilakukan

secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit. Habitat porifera umumnya di

laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150 jenis

porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera

yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 3/10

batu atau benda lainya di dasar laut. Karena porifera yang bercirikan tidak dapat

berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.

Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.

Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang

musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera dapat

membentuk individu baru dengan regenerasi. Reproduksi seksual dilakukan

dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma

dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga

sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit Porifera

mempunyai kemampuan melakukan regenerasi yang tinggi. Bagian ubu spons

yang terpotong atau rusak, akan mengalami regenerasi menjadi utuh kembali.

Kemampuan melakukan regenerasi ada batasnya, misalnya potongan spons

leuconoid harus lebih besar dari 0,4 mm dan mempunyai beberapa sel choanocyte

supaya mampu melakukan regenerasi menjadi spons baru yang kecil. Sepon

adalah pemakan menyarig ( filter feeder ). Ia memperoleh makanan dalam bentuk 

partikel organic renik, hidup atau tidak, seperti bakteri, mikroalga dan detritus,

yang masuk melalui pori-pori arus masuk yang erbuka dalam air, dan dibawa ke

dalam rongga lambung atau ruang-ruang bercambuk. Arus air yang masuk melalui

sistem saluran dari sepon diciptakan oleh cambuk koanosit yang memukul-mukul

terus-menerus. Koanosit juga mencernakan partikel makanan, baik di sebelah

maupun di dalam sel leher.

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 4/10

BAB III

ALAT DAN BAHAN 

PROTOZOA

A.  Alat

  Botol sampel

  Pipet panjang

  Mikroskop

  Aquades

  Obyek glass/cover glass

B.  Bahan

  Larutan jerami

  Air siring/air sawah

C.  Cara kerja

  Mengambil 1-2 tetes air rendaman jerami, meneteskannya pada

obyek glass, mengamati dibawah mikroskop dan kemudian

menggambar apa yang terlihat serta memberi keterangannya.

  Mengerjakan langkah satu untuk air sawah.

PORIFERA

A.  Alat

  Mikroskop

  Pinset

  Loupe

B.  Bahan

  Spesies porifera/preparat awetan

  Herbarium basah

C.  Cara kerja

  Mengamati porifera/preparat awetan yang tersedia di laboratorium

kemudian menggambarnya dan memberi keterangan.

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 5/10

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil pengamatan

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 6/10

B.  Pembahasan

Porifera merupakan golongan hewan bersel banyak (metazoa) yang sangat

primitif (sederhana). Sebagian besar hewan ini hidup di laut dangkal sampai pada

kedalaman 3,5 meter. Porifera mempuyai bentuk tubuh menyerupai piala atau vas

bunga dan hidup melekat pada dasar perairan (sessile). Tubuh porifera terdiri dari

dua lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel

berbentuk pipih yang disebut pinakosit. Sedangkan pada bagian dalam tersusun

atas sel-el berleher dan berflagel disebut koanosit dan berfungsi untuk 

mencernakan makanan. Diantara epidermis dan koanosit terdapat lapisan tengah

berupa bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkim.

Makanan Porifera berupa partikel zat organik atau makhluk hidup kecil

yang masuk bersama air melalui pori-pori tubuhnya. Makanan akan ditangkap

oleh flagel pada koanosit. Selanjutnya makanan dicerna di dalam koanosit.

Dengan demikian pencernaannya secara intraselluler. Setelah dicerna, zat

makanan diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-sel lainnya. Sedangkan zat sisa

makanan dikeluarkan melalui oskulum bersama sirkulasi air.

Pada pengamatan yang dilakukan terhadap porifera (sepon), bagian-bagian

dari tubuhnya diketahui dan diidentifikasi setelah memperhatikan dan mengamati

secara seksama. Bagian-bagian tubuh porifera yang diamati tersebut yaitu lubang-

lubang kecil pada permukaan tubuhnya (pori), lubang atau rongga dalam tubuhnya

(spongocoel), spikula, dan saluran pengeluaran (oskulum).

Lubang-lubang kecil atau pori yang terdapat pada permukaan tubuh

porifera merupakan bagian yang berfungsi sebagai jalan masuk air dan partikel

makanan yang bersama dengan masuknya air kedalam tubuh porifera. Didalam

tubuh porifera terdapat rongga yang disebut spongosoel yang berfungsi sebagai

saluran dalam proses sirkulasi air. Pada bagian ini terdapat sel koanosit yang

berfungsi untuk menangkap makanan dengan menggunakan flagelnya yang masuk 

kedalam tubuh porifera melalui pori-pori permukaan tubuhnya yang masuk 

bersama dengan aliran air. Makanan yang ditangkap oleh flagel dari sel koanosit

selanjutnya akan dicerna oleh sel tersebut dan sisa pencernaannya akan

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 7/10

dikeluarkan dari dalam tubuh porifera melalui oskulum. Oskulum merupakan

lubang yang terdapat di permukaan tubuh porifera yang berfungsi sebagai saluran

pengeluaran dari sisa pencernaan dan saluran keluar dari sirkulasi air.

Reproduksi pada porifera terjadi melalui dua cara yaitu secara aseksual

dan dengan cara seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara

pembentukan tunas (budding). Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan

dengan cara peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel telur (ovum). Dan

sebagian besar hewan Porifera bersifat Hermafrodit, yaitu dalam satu individu

mampu menghasilkan sperma dan sel telur sekaligus.

Pada pengamatan protozoa kali ini, menggunakan larutan jerami yaitu

rendaman air kol yang direndam kurang lebih selama tiga hari yang akan di amati

di bawah mikroskop. Dalam pengamatan ini benar-benar dibutuhkan kejelian dan

ketelitian karena objek yang diamati sulit untuk terdeteksi. Protozoa yang diamati

akan terlihat bergerak aktif di lensa mikroskop.

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 8/10

BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan yang dilakukan dan

pembahasan di atas adalah sebagai berikut :

  Filum Porifera merupakan golongan hewan bersel banyak (metazoa)

yang sangat primitif.

  Porifera mempunyai beberapa bagian tubuh yang penting seperti pori,

spongocoel, holofast, spicula, dan koanosit

  Porifera termasuk diplobastik yang terdiri atas lapisan luar (epidermis)

dan lapisan dalam, dan di antara kedua lapisan tersebut terdapat bahan

kental yang disebut mesoglea.

  Protozoa merupakan hewan-hewan bersel tunggal yang merupakan

organisme sempurna.

  Perkembangbiakan protozoa dengan cara membelah diri.

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 9/10

DAFTAR PUSTAKA

Rohana, S. 2003. Biologi Umum. Yushis Tira. Jakarta.

Suwignyo, S. 2005. Avertebrata Air . Penebar Swadaya. Jakarta.

5/16/2018 Laporan Tika Zoin - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-tika-zoin 10/10

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI

INVERTEBRATA

(Phylum Protozoa dan Phylum Porifera)

Nama : Tika Rahmawati

NPM : 1011060081

Kelas : B

Semester/jurusan : III/Biologi

Dosen : Hendrianto, S.Si

FAKULTAS TARBIYAH

IAIN BANDAR LAMPUNG

2010/2011