188075814 laporan kasus rs ahmad tika yolan

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mata kuliah Dietetika, pada akhir pendidikan peserta didik diharapkan mampu memberikan pelayanan gizi secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan berbagai penyakit. Pada kuliah Dietetika dasar dan dietetika lanjut, mahasiswa telah mempelajari penatalaksaan diet pada penyakit defisiensi gizi, infeksi, gangguan saluran pencernaan, hati, kandung empedu dan pankreas pengaturan berat badan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kelainan metabolik dan endokrin, penyakit ginjal dan saluran kemih, komplikasi kehamilan, pra dan pascabedah, pemeriksaan khusus, kanker, alergi dan luka bakar. Ilmu diet dikenal sebagai cabang penerapan ilmu gizi dimana diet itu sendiri merupakan suatu proses yang mengatur pemberian makan pada kelompok atau perorangan dalam keadaan sehat maupun sakit dengan memperhatikan syarat gizi dan social ekonomi sedangkan diet adalah bagian dari dietetika yang khusus memperhatikan penggunaan makanan untuk tujuan penyembuhan. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana makanan dan bagian- bagiannya mempengaruhi kesehatan dan daya tahan makhluk hidup. Dietetik adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan prinsip-prinsip nutrisi ke dalam perencanaan dan penyiapan makanan, dan peraturan dalam pola makan sehubungan dengan kesehatan dan penyakit.

Upload: hanry-jp

Post on 25-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam mata kuliah Dietetika, pada akhir pendidikan peserta didik diharapkan mampu memberikan pelayanan gizi secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan berbagai penyakit. Pada kuliah Dietetika dasar dan dietetika lanjut, mahasiswa telah mempelajari penatalaksaan diet pada penyakit defisiensi gizi, infeksi, gangguan saluran pencernaan, hati, kandung empedu dan pankreas pengaturan berat badan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kelainan metabolik dan endokrin, penyakit ginjal dan saluran kemih, komplikasi kehamilan, pra dan pascabedah, pemeriksaan khusus, kanker, alergi dan luka bakar.Ilmu diet dikenal sebagai cabang penerapan ilmu gizi dimana diet itu sendiri merupakan suatu proses yang mengatur pemberian makan pada kelompok atau perorangan dalam keadaan sehat maupun sakit dengan memperhatikan syarat gizi dan social ekonomi sedangkan diet adalah bagian dari dietetika yang khusus memperhatikan penggunaan makanan untuk tujuan penyembuhan. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana makanan dan bagian-bagiannya mempengaruhi kesehatan dan daya tahan makhluk hidup. Dietetik adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan prinsip-prinsip nutrisi ke dalam perencanaan dan penyiapan makanan, dan peraturan dalam pola makan sehubungan dengan kesehatan dan penyakit.Kekurangan dari strategi diatas adalah mahasiswa tidak mengetahui kondisi pasien sebenarnya, misalnya kebiasaan makan, masalah gangguan makan (anorexia, nausea, muntah), kesukaan, perasaannya terhadap pelayanan gizi dan pengobatannya di Rumah Sakit dan lain-lain dalam kondisi yang nyata. Selain itu mahasiswa tidak dapat melihat dan mempelajari data pasien dalam dokumen rekam medik serta gejala klinis dan laboratorium pasien yang sebenarnya.Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka pada akhir mata kuliah Dietetika, diharapkan mahasiswa secara berkelompok dapat melakukan kunjungan ke Rumah Sakit, untuk mempelajari kondisi dan pelayanan diet kepada pasien secara nyata.B. Tujuan1. Tujuan UmumMelaksanakan praktik kunjungan lapangan mata kuliah dietetik lanjut di RS. dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.2. Tujuan Khususa. Memahami peranan dokter, perawat dan ahli gizi (dietisien) dalam pelayanan gizi kepada pasien di ruang rawat inapb. Memahami cara penentuan diet, mekanisme pemesanan dan distribusi makanan dari dapur kepada pasien di ruanganc. Mampu mempelajari data pasien (penyakit, biokimia dan lain-lain) dari dokumen rekam medikd. Melakukan wawancara atau anamnesa riwayat gizi dengan pasien untuk mempelajari kebiasaan makan dirumah dan di RS dalam rangka perencanaan diete. Melakukan wawancara dengan pasien mengenai daya terima dan persepsi pasien terhadap diet, dalam rangka monitoring pelayanan diet.

BAB IIGAMBARAN UMUM PASIEN

A. Identitas PasienNama: Ny.MUmur: 56 TahunJenis Kelamin: Perempuan Tinggi Badan: 147 cmBerat Badan: 40 kgTempat Perawatan: Ruang BTanggal Masuk: 19 Oktober 2013 Diagnosa Dokter: Gagal ginjal kronik disertai hemodialisis dan ascitesB. Data Subjektif1. Riwayat Penyakita. Keluhan PasienSesak nafasb. Riwayat Penyakit Sekarang ( RPS)Galal ginjal kronik disertai hemodialisis dan ascitesc. Riwayat Penyakit Keluarga ( RPK)-2. Riwayat Obat-obatan1. RenitidineIndikasi : Ranitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.2. FurosemideIndikasi : Furosemid merupakan contoh diuretik kuat yang tergolong derivat sulfonamid. Obat ini merupakan salah satu obat standar untuk gagal jantung dengan edema, asites, edema karena penyakit gagal ginjal, dan edem paru. Furosemid bekerja dengan menghambat reabsorpsi elektrolit Na+/K+/2Cl- di ansa Henle asendens bagian epitel tebal. Pada pemberian intravena, obat ini meningkatkan aliran darah ginjal tanpa disertai peningkatan filtrasi glomerulus.3. AlpazolamIndikasi : anti ansietas dananti panik yang digunakan untukmengurangi rangsangan abnormal pada otak, menghambat neurotransmitter asam gama-aminobutirat (GABA) dalam otaksehingga menyebabkan efek penenang4. Asam folatIndikasi : Asam folat diperlukan untuk memperbaiki anemia pada CKD yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat.5. AmlodipineIndikasi : antihipertensi6. CandesartanIndikasi : mencegah progresivitas mikroalbuminuria dan meningkatkan hasil akhir terhadap ginjal.7. AlinaminIndikasi : mencegah kekurangan vitamin B1 dan B28. Sucralfat Indiksasi : anti ulkus peptikumC. Data ObyektifTanggal masukAntropometriPemeriksaan klinis/fisikPemeriksaan laboratorium

BBTB

19/10/13--Suhu : 36,20CGDS 148 mg/dlUR 227 mg/dlCR 8,21 mg/dlLeukosit 9,62 ribu/dlHb 9,1 g/dl

Nadi : 70x/mnt

TD : 170/80 mmHg

Pernapasan : 19x/mnt

30/10/1340 kg147 cmSuhu : 36,7 0CGDS 135 mg/dlUR 211 mg/dlCR 10,1 mg/dl

Nadi : 72 x/mnt

TD : 180/90 mmHg

Pernapasan : 21 x/mnt

D. Diagnosa MedikDiagnosa medik pasien yang kami peroleh dari buku rekam medik yaitu Cronic renal failure on hemodialisis dan ascites.E. Pengobatan

1. RenitidineIndikasi : Ranitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.2. FurosemideIndikasi : Furosemid merupakan contoh diuretik kuat yang tergolong derivat sulfonamid. Obat ini merupakan salah satu obat standar untuk gagal jantung dengan edema, asites, edema karena penyakit gagal ginjal, dan edem paru. Furosemid bekerja dengan menghambat reabsorpsi elektrolit Na+/K+/2Cl- di ansa Henle asendens bagian epitel tebal. Pada pemberian intravena, obat ini meningkatkan aliran darah ginjal tanpa disertai peningkatan filtrasi glomerulus.3. AlpazolamIndikasi : anti ansietas dananti panik yang digunakan untukmengurangi rangsangan abnormal pada otak, menghambat neurotransmitter asam gama-aminobutirat (GABA) dalam otaksehingga menyebabkan efek penenang4. Asam folatIndikasi : Asam folat diperlukan untuk memperbaiki anemia pada CKD yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat.5. AmlodipineIndikasi : antihipertensi6. CandesartanIndikasi : mencegah progresivitas mikroalbuminuria dan meningkatkan hasil akhir terhadap ginjal.7. AlinaminIndikasi : mencegah kekurangan vitamin B1 dan B28. Sucralfat Indiksasi : anti ulkus peptikum

BAB IIIPELAKSANAAN PELAYANAN GIZIA. Pengkajian Data1. Antropometri BBA = 40 kg TB= 147 cm BBI = TB - 100= 147 - 100= 47 kg IMT= == 18,51 kg/m2 (kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan) BBR= x 100%= x 100 %= 85,11% (Kurus)2. Biokimia Hasil pemeriksaan laboratorium sementara pada tanggal 19 dan 28 Oktober 2013 :19 Oktober 2013PemeriksaanNilai normalHasil PemeriksaanKeterangan

GDS< 145 mg/dl148 mg/dlTinggi

Ureum10-50 mg/dl227 mg/dlTinggi

Kreatinin< 1,5 mg/dl8,21 mg/dlTinggi

28 Oktober 2013PemeriksaanNilai normalHasil PemeriksaanKeterangan

GDS< 145 mg/dl135 mg/dlNormal

Ureum10-50 mg/dl211 mg/dlTinggi

Kreatinin< 1,5 mg/dl10,1 mg/dlTinggi

3. Klinis Hasil pemeriksaan laboratorium klinis/fisik pada tanggal 19 Oktober 2013 :PemeriksaanNilai NormalHasil PemeriksaanKet

Tekanan Darah120/80 mmHg170/90 mmHgTinggi

Suhu36 370 C36,50CNormal

Nadi60 100x/menit101 x/menitTinggi

Pernapasan 20-30x/menit 22x/menitNormal

Hasil pemeriksaan laboratorium klinis/fisik pada tanggal 29 Oktober 2013:PemeriksaanNilai NormalHasil PemeriksaanKet

Tekanan Darah120/80 mmHg180/90 mmHgTinggi

Suhu36 370 C35,80CRendah

Nadi60 100x/menit68x/menitNormal

Pernapasan 20-30x/menit 22x/menitNormal

4. Dietary Pasien seringkali tidak mengahabiskan makanan yang diberikan dari Rumah sakit dengan alasan karena penurunan nafsu makan akibat hemodialisis. Pasien seringkali memakan makanan yang dibawa oleh keluarganya seperti nasi bungkus, roti, dan biscuit.Hasil recall 24 jam :WaktuMenuBahanB(g)E(kal)P(g)L(g)KH(g)Na(mg)

PagiNasi PutihNasi Putih20260.505.70

Sop AyamDaging Ayam50142.413.49.4036.5

Wortel 256.50.20.11.215

Kentang2523.20.505.41.3

SnackRoti TawarRoti Tawar40109.63.51.220.8243.6

SiangNasi PutihNasi Putih30390.70.18.60

Pentol AyamDaging Ayam2571.26.74.7018.3

Tepung Tapioka2595.20.1022.82.3

Oseng SayurWortel256.50.20.11.215

Buncis258.70.50.120.8

Minyak Kelapa Sawit2.521.602.500

Putih TelurTelur Ayam Bagian Putih30153.200.349.2

BuahMelon7528.70.50.26.20.8

SnackBiskuitBiskuit2099.71.25.111.916.4

MalamNasi PutihNasi Putih30390.70.18.60

Pepes IkanIkan Patin50499.11.2024

Oseng SayurBuncis258.70.50.120.8

Wortel256.50.20.11.215

Minyak Kelapa Sawit2.521.602.500

SnackBiskuitBiskuit2099.71.25.111.916.4

PagiNasi PutihNasi Putih1001302.40.228.60

Daging Ayam50142.413.49.4036.5

Tempe2549.84.81.94.31.5

Kacang Panjang258.70.50.120.8

Wortel256.50.20.11.215

Minyak Kelapa Sawit2.521.602.500

Jumlah127764.246.8145.9509.2

Audit gizi :

)

Skrining GiziPetunjuk pengisian : berilah tanda pada kotak yang tersedia.Resiko RinganResiko SedangResiko Tinggi

Berat badan turun 2,5-5 kg dalam 6 bulan terakhirBerat badan turun 5-7,5 kg dalam 6 bulan terakhirBerat badan turun >7,5 kg dalam 6 bulan terakhir

RBW = 80-120 %RBW = 70 - 80% atau 120 - 130%RBW = < 70 % atau > 130 %

IMT = 20-25 kg/m2IMT = 17 18 atau 30 -35 kg/m2IMT = < 17 kg/m2 atau > 35 kg/m2

Mual/muntah ringan, diareMual/muntah berkepanjangan, diareMalabsorbsi

Nafsu makan turunTidak ada nafsu makanMendapat makanan parenteral dan/ MLP

Gangguan mengunyah/menelanDecubitus ringan dan atau luka terbuka lainnyaDecubitus berat atau luka terbuka yang tak kunjung sembuh

HipertensiGagal ginjalMenderita penyakit pangkreas berat

Atherosklerosis, peningkatan profil lemak darahStadium awal penyakit kanker dan / kemoterapiKanker stadium lanjut dengan kekeksia

Menjalani operasi ringanMenjalani operasi beratMenjalani operasi saluran cerna

AnemiaDiabetis tidak terkontrolMalnutrisi

UlkusGangguan saluran cerna, perdarahan saluran cernaPasien di ICU, luka bakar

Istirahat di tempat tidurMenderita penyakit jantung kongetivMengalami sepsis

Dehidrasi ringanStrokeTrauma multiple

Albumin 3,2 3,4 mg/dlAlbumin 2,8 3,1 mg/dlAlbumin < 2,8 mg/dl

Total limphosit 1200 1500 sel/m3Total limphosit 900-1200 sel/m3Total limposit