laporan tahunan 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...laporan tahunan 2014...

76
LAPORAN TAHUNAN 2014

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

LAPORAN TAHUNAN

2014

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram tahun 2014 telah berhasil melakukan pencegahan masuk

dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies

dan Nematoda Systa Kuning (NSK). Sebagai pendukung terhadap

suksesnya pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK telah

terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2014 Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian

antara lain : Tindakan Karantina Hewan berupa pemeriksaan Hewan :

Domestik Masuk, Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk

pemasukan komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan Benda lain antar area

dalam tahun anggaran 2014 adalah sebanyak 3.480 kali berupa Hewan

dengan volume 17.258.998 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) Volume

3.231.877 Kg dengan frekuensi 2.803 kali, 4.042 lembar dengan frekuensi

727 kali dan 3.037.083 butir dengan frekuensi 744 kali, berupa Hasil Bahan

Asal Hewan (HBAH) sebanyak 22.983 Kg dengan frekuensi 177 kali dan

Benda lain sebanyak 4.829.610 kg dengan frekuensi 87 kali, 2.166 collie

dengan frekuensi sebanyak 73 kali. Domestik Keluar :Pemeriksaan dan

pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa Hama Penyakit hewan

karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok sebanyak 1.194 kali

berupa Hewan dengan volume 1.297.635 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH),

24.540 kg dengan frekuensi 576 kali, 3.650 lbr dengan frekuensi 10 kali,

sedangkan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 178 kg dengan

frekuensi 18 dan Benda lain sebanyak 2.201.350 kg dengan frekuensi 684

kali, dan 1 tabung dengan frekuensi 1 kali .Impor :Nihil. Ekspor ; Nihil.

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 2

Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya

Domestik Masuk, volume 6,412,090 kg dan 10,192 batang hasil tanaman

dan 178,051 kg benih tanaman dan 32,653 batang bibit tanamandengan

frekuensi sebanyak 1.462 kali. Domestik Keluar : volume 50,781,915 Kg

dan 110,062 batang hasil tanaman, 45,361 Kg benih tanaman, serta

243,212 batang bibit tanaman dengan frekuensi sebanyak 3.617 kali.

Impor Nihil. Ekspor ; dilakukan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak

19.081 Kg

Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut, petugas karantina

melakukan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK, OPTK yang

dilalulintaskan baik masuk maupun keluar dari Pulau Lombok (antar area

maupun ekspor/impor) di tempat pemasukan/pengeluaran (Pelabuhan Laut

dan Penyeberangan Lembar, Bandara Internasional Lombok dan Pelabuhan

Penyeberangan Kayangan, namun dalam hal-hal tertentu tindakan karantina

dapat dilaksanakan diluar tempat pemasukan/ pengeluaran (Pelabuhan

Laut) yaitu di dalam instalasi maupun diluar instalasi karantina karena :

1. Tidak tersedianya tempat, waktu dan fasilitas memadai untuk

pelaksanaan tindakan karantina di tempat pemasukan/pengeluaran.

2. Kondisi alat angkut (Truck) yang membawa media pembawa telah

tertutup rapat dengan terpal. Bila dilaksanakan tindakan karantina di

pelabuhan akan mengakibatkan terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut

dan berdampak terganggunya arus penyeberangan.

3. Untuk komoditas tertentu seperti daging, DOC dan Tumbuhan/Hasil

Tumbuhan memerlukan pemeriksaan cepat dengan kondisi lingkungan

sesuai. Pemeriksaan karantina ditempat pemasukan/pengeluaran yang

mengakibatkan terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut akan

berdampak terjadinya kerusakan komoditas tersebut.

Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada pengguna jasa

memberikan jaminan bahwa komoditas yang diperiksa sehat dan layak

dikonsumsi dengan pemberian Sertifikat Kesehatan Hewan, Phytosanitary

Certificate, Sertifikat Sanitasi dan Sertifikat Pelepasan. Bila kondisi seperti

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 3

ini tercapai, tentu komoditas yang ada mampu bersaing di pasaran

Domestik maupun Internasional yang pada akhirnya pencapaian

peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku usaha agribisnis

dapat terwujud.

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Laporan Tahunan ini merupakan laporan yang rutin dibuat setiap tahun

oleh Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan teknis operasional

perkarantinaan dan non teknis (administrasi) selama setahun.

Kegiatanperkarantinaanmeliputi pemeriksaan, pengasingan,pengamatan,

perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan danpembebasan.

Pemberian sertifikasi merupakan salah satu bentukfinal dari kegiatan

perkarantinaansedangkan kegiatan non teknis(administrasi) sebagai

kegiatan penunjang meliputi pengelolaankeuangan, kepegawaian, IT,

kehumasan, pengadaan barang /jasa, perlengkapan dan rumah tangga.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram merupakan Unit Pelaksana

Teknis dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian merupakan

hasil integrasi 2 (dua) Unit Pelaksana Teknis yaitu Balai Karantina Hewan

Kelas II Lembar dan Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Lembar. Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian RI Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April

2008 dengan melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan di Pulau

Lombok dengan mengkoordinir Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Lembar,

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Labuhan Lombok, Labuan Haji, Tanjung

Luar, serta Wilayah Kerja Kantor Pos Besar Mataram.

Memahami Pulau Lombok memiliki garis pantai yang panjang, luas

serta merupakan transportasi lintasBali, Sumbawa, Flores-NTT maka

Karantina Pertanianmemegang peran sangat strategis sebagai benteng

terdepan Karantina Pertanian dalam melindungi pulau Lombok dari resiko

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 5

masuknya HPHK/OPTK dari Luar Negeri ke Indonesia, mencegah

tersebarnya HPHK/OPTK dari satu area ke area lain di Indonesia serta

mencegah keluarnya HPHK/OPTK dari Indonesia ke Luar Negeri.

Dalam pembangunan bidang pertanian di Pulau Lombok, peran institusi

yang menanganiaspek-aspek lalulintas pertanian dan kesehatan hewan

menjadi sangat penting. Karantina Pertaniansebagai salah satu institusi

yang menjalankan mata rantai aspek-aspek tersebut bertugas untuk

mencegah masuk-keluar dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) juga

memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga pulau Lombok dari

ancaman HPHK dan OPTK tersebut. Hal ini penting dilaksanakan karena :

a. Mendukung Program PIJAR yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi

NTB

b. Pulau Lombok merupakan salah satu sumber ternak potong dan bibit

untuk memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Indonesia.

c. Pulau Lombok masih dinyatakan bebas dari beberapa penyakit hewan

yang membahayakan seperti : Rabies, Penyakit Mulut dan Kuku,

Brucellosis dan Septicemia Epizootica dan beberapa penyakit tumbuhan

seperti penyakit Nematoda Sista Kuning pada kentang. Dengan

keberadaan Pulau Lombok diantara Pulau Bali dan Pulau Flores yang

terjangkit penyakit Rabies dan Septicemia Epizootica maka Pulau

Lombok berpotensi tertular/ masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK

yang membahayakan.

d. Kemajuan di bidang perhubungan dan pariwisata mengakibatkan

kebutuhan terhadap Hewan,Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal

Hewandan produk pertanian lainnya menjadi meningkat seiring

pemenuhan kebutuhan hotel dan restoran yang ada.

e. Kejadian penyakit Rabies di Pulau Bali mulai Oktober 2008dan di Pulau

Flores mulai tahun 1997 serta penyakit Anthraks di Kabupaten Bima

(NTB)memerlukan perhatian dan kewaspadaan tersendiri karena Pulau

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 6

Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan

pulau-pulau tersebut.

2. Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran

terhadap pelaksanaan kegiatan perkarantinaan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram dari Januari sampai dengan Desember 2014baik yang

menyangkut teknis maupun non teknis, permasalahan-permasalahan yang

muncul dalam pelaksanaannya, perkembangan dari kegiatan yang telah

dilakukan serta solusi/saran yang ditawarkan sehingga dapat dijadikan

bahan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 7

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2.1 Struktur Organisasi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian mempunyai wilayah operasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara

Barat dengan wilayah kerja sebagai berikut :

a) Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.

b) Pelabuhan Laut Labuhan Lombok/Kayangan.

c) Labuhan Haji

d) Tanjung Luar

e) Bandara Internasional Lombok dan

f) Kantor Pos Besar Mataram.

g) Pelabuhan Pemenang

Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri

Pertanian RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2. Visi dan Misi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan

kegiatan penyelenggaraan perkarantinaan , mempunyai visi dan misi

sebagai berikut :

2.2.1 Visi

“ Terwujudnya Karantina Pertanian yang tangguh, dan terpercaya”

Tangguh : Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai benteng

terdepan harus mampu melindungi wilayah ini dari ancaman

HPHK dan OPTK dari luar negeri dan dari suatu area ke area

lain dalam negeri, pelaksanaan karantina harus jelas, tegas

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 8

dan konsisten, sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Prefesional : Memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi pada tugas

pokok dan fungsi, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram didukung oleh

sumberdaya manusia yang kreatif dan tanggap terhadap

tuntutan publik, efisien dan efektif serta ilmiah dalam

pelaksanaan kegiatan.

Terpercaya : Jujur dan bertanggungjawab, transparan dan konsisten dalam

pelaksanaan tugas,

2.2.2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram mengemban misi :

1. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya hayati

hewan dan tumbuhan.

2. Mendukung keberhasilan program agribisisnis dan ketahanan pangan

nasional

3. Mengembankan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional

dalam rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi

karantina internasional.

4. Memfasilitasi kelancaran perdagangan/pemasaran agribisnis

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melului sumberDaya

manusia yang profesional.

6. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

perkarantinaan.

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 9

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi

2.3.1.Tugas Pokok

Tugas pokok :Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan

hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati.

2.3.2. Fungsi ;

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media

pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan Organisme

pengganggu tumbuhan karantina (OPTK)

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan

7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional, pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati

8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik

karantina hewan dan tumbuhan.

9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan,

dan keamanan hayati hewani dan nabati.

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 10

BAB III

CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA HEWAN.

3.1. Pemeriksaan dan Pembebasan

3.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2014, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH,

dan Benda lain yang di import, sehingga tidak ada tindakan karantina

terhadap import.

3.1.2 Ekspor

Dalam tahun anggaran 2014, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH,

dan Benda lain yang di eksport, sehingga tidak ada tindakan

karantina terhadap eksport.

3.1.3 Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi

Hewan, BAH, HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran

2014 adalah sebanyak 3.480 kali berupa Hewan dengan volume

17.258.998 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) Volume 3.231.877 Kg dengan

frekuensi 2.803 kali, 4.042 lembar dengan frekuensi 727 kali dan 3.037.083

butir dengan frekuensi 744 kali, berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH)

sebanyak 22.983 Kg dengan frekuensi 177 kali dan Benda lain sebanyak

4.829.610 kg dengan frekuensi 87 kali, 2.166 collie dengan frekuensi

sebanyak 73 kali. Jenis media pembawa HPHK yang dimasukkan ke pulau

Lombok antara lain : Hewan terdiri dari Sapi potong, ayam Pot, DOC, DOD,

Kerbau potong, Kuda Potong, Kuda Pacu, Kambing dan Kelinci, Bahan Asal

Hewan (BAH) terdiri dari Daging ayam beku, Daging Kambing beku, Kulit

sapi, kulit kerbau, telur konsumsi, tulang kerbau dan tulang sapi, Hasil

Bahan Asal Hewan (HBAH) terdiri dari Daging Olahan, Butter, Es Krim, dan

Kulit Sapi olahan. Sedangkan daerah asal dari media pembawa HPHK

tersebut berasal dari, Sulawesi, sumbawa, Bima , Dompu, Jawa Timur, Jawa

Barat dan Jakarta.

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 11

Berikut data Domestik masuk tahun 2013 dan 2014

No Keterangan 2013 2014

Satuan

1 Hewan 13.897.885 17.258.998 Ekor

2 Bahan asal hewan

3.913.068 190.752 Kg

7.251 0 lbr

500 3.037.083 butir

3 HBAH 51.040 22.983 Kg

4 Benda Lain

4.007.004 4.829.610 Kg

4 0 tabung

1.233 2.166 Collie

Grafik Domestik Masuk Tahun 2013 dan 2014

Ekor Kg lbr butir Kg Kg tabung Collie

Hewan Bahan asal hewan HBAH Benda Lain

13,897,885

17,258,998

190,752 -

3,037,083

22,983

4,829,610

- 2,166

Tahun 2013

tahun 2014

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 12

3.1.4 Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media

pembawa Hama Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari

Pulau Lombok sebanyak 1.194 kali berupa Hewan dengan volume

1.297.635 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH), 24.540 kg dengan frekuensi

576 kali, 3.650 lbr dengan frekuensi 10 kali, sedangkan Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) sebanyak 178 kg dengan frekuensi 18 dan Benda lain

sebanyak 2.201.350 kg dengan frekuensi 684 kali, dan 1 tabung dengan

frekuensi 1 kali.

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain,

berupa hewan terdiri dari ayam potong, burung, DOC, sapi bibit, dan babi.

Bahan Asal Hewan terdiri dari kulit kambing, sarang burung, madu, dan

telur serangga. Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah Sumbawa, Jawa

Timur, Bima, riau, Kupang, Ujung Pandang, Pontianak, samarinda, Paua,

Barito kuala, Gorontalo, dan Jeneponto.

Data Domestik Keluar tahun 2013 dan tahun 2014 :

No Keterangan

Satuan 2013 2014

1 Hewan ekor 266.618 1.297.635

2 Bahan asal hewan

Kg 162.267 24.540

lbr 3.800 3.650

liter 997 0

collie 2 0

3 HBAH kg 459 178

4 Benda Lain

kg 1.835.544 2.201.351

tabung 0 1

collie 4 0

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 13

Grafik Domestik keluar 2013 dan 2014

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap

pemasukan dan pengeluaran media pembawa antar area disajikan dalam

lampiran 2

3.2 Perlakuan

Dalam tahun anggaran 2014, terdapat tindakan perlakuan terhadap

komoditas yang di lalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk :

Hewan 33.742.358 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 6.548.420 Kg dan 9.274

lembar, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 72.416 kg, Benda Lain

sebanyak 9.659.394 kg, Kegiatan domestik keluar : Hewan 2,746,478 ekor,

Bahan Asal Hewan (BAH) 11,534 kg dan 2,808 lembar, Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) sebanyak 0 kg, Benda Lain sebanyak 4,404,068 kg.

266,618 162,267

3,800

997

2

459

1,835,544

4

1,297,635

24,540

3,650 178

2,201,351

1

ekor Kg lbr liter collie kg kg tabung collie

Hewan Bahan asal hewan HBAH Benda Lain

Tahun2013

Tahun2014

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 14

3.3. Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2014, telah dilakukan pengasingan dan

pengamatan : Domestik Masuk nihil, terhadap Domestik keluar sebanyak

terhadap 200 ekor Hewan dengan frekuensi sebanyak 1 kali

3.4 Penahanan

Dalam tahun anggaran 2014 terjadi 166 kali tindakan karantina

penahanan, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebanyak 97

kali. Penahanan dilakukan terhadap : Ayam , Burung, dan Sapi.

3.5 Penolakan

Tindakan penolakan dilakukan 9 kali mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2013 sebanyak 18 kali.

3.6 Pemusnahan

Pada tahun 2014 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 88 kali, mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2013 sebanyak 86 kali. Pemusnahan dilakukan

terhadap burung yang dibawa dari luar negeri seperti malaysia dan Brunai

Darussalam.

Data penahanan, penolakan dan pemusnahan terlampir di lampiran 3

3.7 Intersepsi HPHK

Pemeriksaan laboratorium dalam rangka memantau hama

penyakit hewan karantina dilakukan terhadap komoditi karantina yang

dilalulintaskan masuk maupun keluar tidak dijumpai penyakit karantina yang

membahayakan. Pada pemeriksaan mikroskopis terhadap Hewan, Bahan

Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Benda lain yang masuk telah

dilakukan beberapa pengujian antara lain untuk contoh/sampel yang berupa

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 15

serum darah telah dilakukan uji serologi AI, terhadap komoditi telur

dilakukan uji mutu, untuk bahan asal hewan yang berupa daging telah

dilakukan uji organoleptik, PH daging, pemeriksaan awal kebusukan daging,

Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit Surra, Bacillus

antraxis dan Trypanosoma Sp pada komoditas hewan ternak ( bibit, potong)

yang akan dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif, terhadap sapi dan

kerbau bibit yang akan dikeluarkan, dilakukan pemeriksaan Brucellosis

dengan uji RBPT cukup satu kali oleh Dinas Peternakan Propinsi NTB

sesuai Surat dari Dinas Peternakan Propinsi NTB No.524.3/5708/Keswan

tanggal 3 Oktober 2008 mengingat pulau Lombok sejak tahun 2002 telah

dideklarasikan bebas Brucellosis oleh Menteri Pertanian RI. Intersepsi

terhadap komoditas karantina berupa hewan yang dilalulintaskan masuk

antar area dilaksanakan intersepsi terhadap DOC berasal dari Bali dan dari

Jawa. Terhadap Bahan asal hewan dilakukan intersepsi masing masing

untuk telur ayam yang berasal dari Bali dan Jawa, daging ayam berasal

dari Jawa dan Bali , daging sapi dari jawa , daging kambing berasal dari

Jawa dan untuk Hasil bahan asal hewan dilakukan pemeriksaan

laboratorium antara lain daging ayam olahan ,daging sapi olahan.

Intersepsi dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang akan

dikeluarkan dari pulau Lombok ke daerah lain terdiri dari sapi bibit tujuan

papua, kalsel,kalbar,kaltim,Jambi dan Gorontalo, sapi potong tujuan Bogor,

Kalimantan barat, Kalsel, dan Kambing tujuan pulau Jawa . data intersepsi

terlampi di lampiran 4

3.8 Penggunaan Formulir

Formulir dokumen karantina hewan yang digunakan selama tahun

2014 di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram untuk sertifikasi

komoditas yang masuk/keluar pulau Lombok , terdiri dari formulir utama

(KH – 9 s/d KH – 12) formulir yang dikirim Badan Karantina Pertanian

Jakarta sesuai dengan kebutuhan. Dokumen penunjang (KH-1 s/d KH-8c)

yang pengadaannya dilakukan di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 16

Mataram. Pencatatan dan pelaporan penggunaan formulir telah dilakukan

dengan baik. Hanya pemakaian form segel Karantina Pertanian (KP – 1)

belum dipakai dalam pelaksaan tindak karantina.

Dan untuk perincian penggunaan formulir (KH) karantina hewan dapat

dilihat pada lampiran 5.

3.9 Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Penyakit Hewan Karantina.

3.9.1 Sasaran

Sasaran dari pemantauan ini adalah untuk memperoleh informasi

status dan situasi HPHK di Pulau Lombok, memetakan status dan situasi

HPHK dan tersusunnya peta status dan situasi HPHK di Pulau Lombok..

3.9.2 Hasil Pemetaan

Hasil pengumpulan informasi yang dilakukan kepada seluruh Dinas

Myang membidangi kesehatan hewan di Pulau Lombok, BBV denpasar dan

Universitas Mataram , seperti tabel berikut :

Tabel 8. Hasil Uji PCR

No Jenis HPHK Gejala Klinis

Keterangan Lokasi

2011 2012 2013

1

Higly pathogenic

Avian Influenza

(HPAI)

- - 445 Kota Mataram

- - 80 Kab Lombok Barat

- - - Kab Lombok Utara

- - 1.843 Kab Lombok tengah

2.517 114 1.308 Kab Lombok Timur

Jumlah 2.517 114 3.676

2

Scabies/mange/dem

odecosis/kudis

85 131 311 Kota Mataram

332 175 220 Kab Lombok Barat

79 51 85 Kab Lombok Utara

1.124 1.109 1.321 Kab Lombok tengah

2.321 2.208 2.504 Kab Lombok Timur

Jumlah 3.941 3.674 4.441

3 HigNew Castle

Disease/Pseudo

- 1 469 Kota Mataram

6 92 243 Kab Lombok Barat

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 17

Fowl pest Ranikhet

disease)

- - - Kab Lombok Utara

817 3.161 204 Kab Lombok tengah

3.371 969 1.229 Kab Lombok Timur

Jumlah 4.554 4.223 2.145

4

Malignant Catarrhal

fever

- - Kota Mataram

- - Kab Lombok Barat

- - - Kab Lombok Utara

- - 2 Kab Lombok tengah

46 12 26 Kab Lombok Timur

Jumlah 46 12 28

5

ORF 12 12 7 Kota Mataram

- - Kab Lombok Barat

- - - Kab Lombok Utara

Kab Lombok tengah

Kab Lombok Timur

Jumlah 12 12 7

3.10 Laboratorium Karantina Hewan

Dalam Tahun Anggaran 2014 Laboratorium Karantina Hewan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah melaksanakan pengujian

sebanyak 5.346 sampel dengan frekuensi intersepsi sebanyak 1.232 kali.

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan

Tahun 2014

Bulan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt. Nop. Des

Frekwensi 112 95 87 88 117 107 110 119 103 109 93 92

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 18

Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Hewan

3.10.1 Kegiatan Pengambilan dan Pengiriman Sampel HPHK-PSAH

Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold

storage, gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas

darah, sampel pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku,

sampel daging kambing, sampel telur, sampel serum ayam. Jenis pengujian

yang dilakukan yaitu uji HA-HI AI, uji residu antibiotika, isolasi dan

identifikasi E.coli, colliform, Salmonella sp., isolasi dan identifikasi cendawan

dan kapang dan uji cepat (rapid test) AI.

3.10.2 Pembuatan dan pengelolaan Koleksi HPHK-PSAH

Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas

darah dari hewan yang terindikasi menderita sakit (Trypanosoma sp.,

Babesia sp., Theleria sp.), koleksi foto cendawan/kapang dari hasil

monitoring komoditi pakan hewan (Aspergillus sp., Aspergillus flavus,

Aspergillus niger), koleksi preparat eksternal (Pthyarus pubis, Linognatus

0

20

40

60

80

100

120

Frekwensi

Jan

Feb

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agust

Sept.

Okt.

Nop.

Des

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 19

sp., Cytodectes sp.), koleksi parasit internal (Ascaris sp., Taenia sp.,

Entamoeba sp.).

Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa

penggantian wadah, penggantian cairan alkohol, pelabelan, penataan dan

pendataan ulang koleksi.

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 20

BAB IV

CAPAIAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA TUMBUHAN

4.1 Pemeriksaan dan Pembebasan

4.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2014 Import Nihil

4.1.2. Ekspor

Kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap ekspor

tanaman/bahan tanaman di dalam wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram dalam tahun anggaran 2014 dilakukan sebanyak 20 kali dengan

volume sebanyak 19.081 Kg ,dan 0 Batang menurun dibandingkan dengan

ekspor pada tahun 2013 sebanyak 28 kali dengan volume 25.417. Kg

Data Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan karantina Tumbuan Ekspor Tahun 2014

No. Komuditas Negara Tujuan

Pelabuhan Pengeluaran

Jumlah Sat. Frek.

1 2 3 4 5 6 7

1 BUAH MELON

HONGKONG MATARAM

9.279 KILOGRAM 10

SINGAPORE 3.050 KILOGRAM 6

2 BUAH MANGGIS MALAYSIA

MATARAM 6.750 KILOGRAM 3

3 BERAS INDIA MATARAM 2 KILOGRAM 1

J U M L A H……….. 19.081 KILOGRAM

20

Komoditi yang diekspor tersebut adalah buah melon dengan negara tujuan

Hongkong, Singapura, buah manggis negara tujuan Malaysia,dan beras

dengan tujuan india. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, sampai

dengan tahun 2014 tidak terjadi keluhan ataupun permasalahan di negara

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 21

tujuan berkaitan dengan Phytosanitary Certificate yang diterbitkan oleh Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram.

4.1.3. Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan

tanaman/hasil tanaman antar area dalam tahun anggaran 2014 adalah

sebanyak 1.462 kali dengan volume 6.412.090 kg dan 10.192 batang hasil

tanaman, 178.051 kg benih tanaman dan 32.653 batang bibit tanaman. Jika

dibandingkan dengan data tahun 2013, terjadi penurunan domestik masuk.

Berikut data Domas tahun 2013 dan tahun 2014 :

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan tahun 2013 dan 2014 :

No Keterangan 2013 2014

1 Hasil Tanaman 4.664.805 Kg 6.412.090

15.921 Btg 10.192

2 Benih dan Bibit

Tanaman

8.437, 5 kg 178.051

85.982 Btg 32.653

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 22

Grafik Perkembangan Domestik Masuk tahun 2013 dan 2014 sebagai

Berikut :

Jenis media pembawa organisme pengganggu tumbuhan yang

dimasukkan ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti : strawbery,

jeruk, dukuh, pir, anggur, buah rambutan, kemudian tepung terigu, tepung

tapioka, buah anggur, bawang putih, buah apel, buah salak, sayuran segar, ,

tomat, wortel, kentang, kedelai, bawang merah, sayran kubis, beras, kacang

hijau, bibit durian, bibit kakao, kayu sengon, bunga mawar, brocolli, benih

kacang panjang, benih padi, buah jeruk, jahe, bibit kelengkeng dan

wijen,bunga potong segar,kelapa tempurung,pandan,paprika,petai,kemiri,ubi

jalar dan lain-lain.

Sedangkan daerah asal dari media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali,

Makasar, Palembang,sumbawa,bima,dompu,Jakarta,sumba, dan Medan.

Kg Btg Kg Btg

Hasil Tanaman Benih dan Bibit Tanaman

4,664,805

15,921 84,375 85,982 10,192

178,051 32,653

Tahun 2013

Tahun 2014

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 23

4.1.4. Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media

pembawa organisme penggaggu tumbuhan karantina yang dikeluarkan dari

Pulau Lombok sebanyak 3.617 kali dengan volume 50.781.915 Kg dan

110.062 batang hasil tanaman, 45.361 Kg benih tanaman, serta 243.212

batang bibit tanaman dan benda lain sebanyak 15,5 kg dengan frekuensi 5

kali. Berikut Data domestik keluar tahun 2013 dan tahun 2014 :

No Keterangan 2013 2014

1 Hasil Tanaman 17.276.700 Kg 50.781.915 Kg

88.984 Btg 110.062 Btg

2 Benih dan Bibit

Tanaman

316.667 kg 45.361 Kg

403.041 Btg 243.212 Btg

Grafik omestik Keluar Tahun 2013 dan 2014 :

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain,

bawang merah, bawang putih, bawang bombai, kedelai, paprika, buah

melon, sayuran segar, adenium, bibit gaharu, bibit tanaman hias, bibit

Kg Btg Kg Btg

Hasil Tanaman Benih dan BibitTanaman

17,276,700

88,984

316,667 403,041

50,781,915

110,062 45,361

243,212

Tahun 2013

Tahun 2014

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 24

kelapa, kacang tanah, bibit mangga, mangga, sayuran kangkung, tembakau

kering, bibit kelengkeng, cabe dan lain

Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah, Sumba, Flores, Kupang

(Nusa Tenggara Timur), Jawa Timur, Bali, Jakarta, Batam, Jawa Barat,

Klaten, Balikpapan, Pangkal Pinang, Palembang dan Tangerang

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap

pemasukan media pembawa antar area di lampiran 6

.

4.2. Perlakuan

Dalam tahun anggaran tahun 2014, tidak terdapat kegiatan perlakuan

terhadap komoditas yang di lalulintaskan baik impor, ekspor, maupun antar

area.

4.3 Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2014, tidak ada komoditi yang dilakukan

pengasingan dan pengamatan.

4.4 Penahanan

Dalam tahun anggaran 2014 terjadi 36 kali tindakan karantina

penahanan. Penahanan dilakukan terhadap bibit tanaman hias dan getah

pinus, benih dari Slovakia, Korea Selatan dan malaysia karena tidak

dilengkapi dengan surat ijin Pemasukan dari Menteri Pertanian dan surat

kesehatan tanaman (Phytosanitary certifacate).

4.5 Penolakan

Terdapat Tindakan karantina penolakan terhadap Media Pembawa

OPT/OPTK selama tahun 2014, sebanyak 36 kali, penolakan ini dilakukan

karena tidak memenuhi persyaratan karantina baik dari aspek adminitrasi

maupun teknis.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 25

4.6 Pemusnahan

Pada tahun 2014 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 89 kali karena tidak memenuhi

persyaratan karantina baik dari aspek adminitrasi maupun teknis. Data

penahanan , penolakan dan pemusnahan terlampir di lampiran 7

4.7 Intersepsi OPT / OPTK

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan media pembawa yg

dilalulintaskan selama tahun 2014 ditemukan 24 (dua puluh empat) jenis

organisme pengganggu tumbuhan. Intersepsi OPT umumnya dari kelompok

cendawan.

Cendawan yang ditemukan antara lain : Aspergillus flavus; Aspergillus

fumigatus; Aspergillus herbariorum; Aspergillus niger; Cercospora sojae ;

Cercospora kikuchii; Cladosporium cladosporoides; Doratomyces sp.;

Fusarium oxysporum; Fusarium solani; Helicotylenchus sp.; Humicolo

fuscoatra; Hyalodendron sp.; Monilia sp.; Penicillium expasum; Penicillium

funiculosum; Penicillium notatum; Penicillium sp.; Phaecilomyces farinosus;

Phomopsis sojae; Rhizopus oligosporus; Rhizopus oryzae; Rhizopus

stolonifer; Tilletia foetida.

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan hasil pemantauan

dan monitoring dapat dilihat pada table daftar hasil pemantauan dan

monitoring.

Data hasil pelaksanaan kegiatan intersepsi organisme pengganggu

tumbuhan dan organisme pengganggu tumbuhan karantina disajikan dalam

lampiran 8

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 26

4.8 Penggunaan Formulir

Pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram ditandai dengan dilakukannya

sertifikasi atas tanaman/hasil tanaman yang akan dilalulintaskan baik ke

maupun dari dalam wilayah Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Data sertifikasi tanaman/hasil tanaman di Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram pada lampiran 9.

4.9 Pemantauan Daerah Sebar OPT /OPTK.

4.9.1 Sasaran Pemantauan

Berdasarkan kebijakan dari Pusat Karantina Pertanian dan

Keamanan Hayati Nabati Pelaksanaan Pemantauan OPT/OPTK Tahun

Anggaran 2014, sasaran pemantauan secara umum mengacu kepada

Peraturan Menteri Pertanian No. 93/Permentan/OT.140/12/2011 tentang

Jenis-jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Kategori

A1 dan A2. Secara khusus yang menjadi sasaran pemantauan adalah

tanaman unggulan daerah dan jenis-jenis OPTK yang kemungkinan terbawa

melalui benih/produk non benih impor maupun antar area.

Surat Kepala Badan Karantina Pertanian no. 595/KT.110/L/01/2014

tentang Pelaksanaan Pemantauan OPTK Tahun Anggaran 2014 dan

berdasarkan Surat Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan

Hayati Nabati no. 366/KT.210/L.3/9/2013 tentang Temuan OPTK Papaya

ring spot virus (PRSV) yang termasuk OPTK A1 yang telah ditemukan di

Provinsi Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara menghimbau untuk

dilakukan pemantauan lebih lanjut. Sasaran pemantauan OPTK tahun 2014

adalah sebagai berikut:

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 27

No

Nama OPTK Inang

Kategori Wilayah yang pernah

ditemukan

Wilayah yang perlu

diverifikasi Permentan 93/2011

Usulan

1 2 3 4 5 6 7

I.CENDAWAN (FUNGI)

1 Acremonium strictum, Sin: Tilaclidium medietalis

Arachis Hypogaea ( Kacang tanah) A1 A2 Jawa Barat 1.3 Seluruh Indonesia

2 Botrytis cinerea Sin : Botryotinia fuckeliana

Tanaman hortikultura khususnya Fragaria sp. (stroberi)

A1 A2 jawa (Khuisusnya Jawa Barat)1, Sumatra

Seluruh Indonesia

3 Cercospora duddiae Allium sp. (kelompok bawang) A1 A1 Indonesia (kalimantan) 3 Seluruh Indonesia

4 Cercospora taiwanensis, Sin : Leptosphaeria taiwanensis

Saccharum Officinarum (tebu) A1 A2 Sumatra Selatan1, Lampung1 Seluruh Indonesia

5 Colletotrichum kahawae kopi (coffea sp.) A1 A2 Sumatra Utara (Simalungun)1 Seluruh Indonesia

6 Crinipellis perniciosa Theobroma cacao (kakao) A1 A2 Sumatra Utara (Deli Serdang)1 Seluruh Indonesia

7 Fusarium graminearum Sin : Gibberella zeae

Zea mays (jagung ), Oryza sativa (Padi)

A1 A2 Sumatra Barat (Bukit Tinggi)3 Seluruh Indonesia

8 Fusarium oxysporum sin : f. Sp. elaeidis

Elaeis guineensis (kelapa sawit ) A1 A1 - Seluruh Indonesia

9 Gaeumannomyces graminis var. graminis

Oryza sativa (padi) A1 A1 Lampung (Lampung Timur)1 Seluruh Indonesia

10 Helminthosporium pirinum Sin : Fusicladium pomi, Venturia inaequalis

Malus domestica (apel) A1 A2 Jawa Timur1 Seluruh Indonesia

11 Microcyclus ulei Hevea brasiliensis (karet) A1 A1 - Seluruh Indonesia

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 28

12 Moniliophthora roreri Theobroma cacao (kakao) A1 A1 Sumatra Utara (Simalungun)1 Seluruh Indonesia

13 Neofusicoccum ribis Sin : Fusicoccum aesculi Corda ; Fusicoccum tingens Goid

Persea americana (alpokat) , Mangifera indica (mangga)

A2 A2 Jawa3 , Kalimantan3 , Sumatra3 Seluruh Indonesia

14 Penicillium expansum Malus domestica (apel) pasca panen - A1 Belum ada informasi1,3 Seluruh Indonesia

15 Peronospora sparsa Rosa spp. (mawar) A1 A1 Jawa Barat, dataran tinggi (Cipanas) khususnya eks impor Belanda1

Seluruh Indonesia

16 Phoma cucurbitacearum, Sin: Didymella bryoniae

Cucumis sativum (mentimun) dan Cucumis melon (melon)

A1 A2 Jawa Barat (Subang)1 , DIY (Kulonprogo)1

Seluruh Indonesia

17 Pseudocercospora fijiensis Musa sp. (pisang) A1 A2 Irian Jaya3 , Jawa3 , Maluku3 , Sumatera Utara2

Seluruh Indonesia

18 Tilletia indica Triticum aestivum (gandum) dalam penyimpanan (gudang)

A1 A1 - Seluruh Indonesia

19 Tilleti laevis Triticum aestivum (gandum) dalam penyimpanan (gudang)

A1 A1 - Seluruh Indonesia

20 Tilletia tritici Triticum aestivum (gandum) dalam penyimpanan (gudang)

A1 A1 - Seluruh Indonesia

II. BAKTERI (BACTERIA)

1 Clavibacter michiganensis subsp. sepedonicus

Solanum tuberosum (kentang) A1 A1 - Seluruh Indonesia

2 Curtobacterium flaccumfaciens pv. flaccumfaciens

Kacang hijau dan Kacang panjang A1 A1 Jawa Barat (Bogor)1 Seluruh Indonesia

3 Leifsonia xyli subsp. xyli Saccharum Officinarum (tebu) A2 A2 Jawa3 , Sumatera (Lampung)2 Seluruh Indonesia

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 29

4 Pantoea agglomerans Ananas comosus (nenas) , Alium spp. (kelompok bawang)

A1 A1 Jawa3 , Sumatera3 , Sulawesi3 Seluruh Indonesia

5 Pantoea stewartii Zea mays (jagung) A1 A2 Jawa2 , Sumatera2 , Sulawesi2 , Lombok2

Seluruh Indonesia

6 Pectobacterium atrosepticum Sin: Eurinia carotovora subsp. atroseptica

Solanum tuberosum (kentang) A1 A2

Jawa Barat (Bandung)2 , Jawa Tengah (Banjar Negara, Cilacap, Semarang)2 , Jawa Timur (Malang)2 , Sumatera Barat (Padang)2 , Sumatera Utara (Medan)2 , Sulawesi (Makasar, Jeneponto)2

Seluruh Indonesia

7 Pseudomonas rubrisubalbicans

Saccharum Officinarum (tebu) , Zea mays (jagung)

A1 A1 Jawa3 Seluruh Indonesia

8 Pseudomonas viridiflafa Anggrek (Phalaenopsis sp. , Vanda sp. dan Dendrobium sp.)

A1 A1 Jawa Barat (Cianjur, Cipanas, Lembang)1,3 , Jakarta1,3

Seluruh Indonesia

9 Spiroplasma citri Citrus spp. (jeruk) A2 A1 Jawa3 Seluruh Indonesia

10 Xanthomonas axonopodis pv. dieffenbachiae

Anthurium sp. , Philodendron sp A1 A2 Jawa Barat (Cipanas)1 Seluruh Indonesia

III. NEMATODA (NEMATODES)

1 Ditylenchus dipsaci Allium spp. (kelompok bawang) A1 A1 Jawa Barat1,3 , Sulawesi Selatan1,3

Seluruh Indonesia

2 Globodera pallida Solanum tuberosum (kentang) A2 A2

Jawa Tengah (Dieng, Cilacap, Banjarnegara)2 , Jawa Barat (Bandung)2 , Jawa Timur2 , Sulawesi Selatan (Makasar)2

Seluruh Indonesia

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 30

3 Globodera rostochiensis Solanum tuberosum (kentang) A2 A2

Jawa Barat (Bandung)2 , Jawa tengah (Bnajarnegara)2 , Jawa Timur (Malang)2 , Sulawesi Selatan (Makasar, Jeneponto, Gowa)2

Seluruh Indonesia

4 Helicotylenchus multicinctus Musa (pisang, banana), Piper nigrum (lada)

- A2 Bangka-Belitung1,3 , Kalimantan Barat1,3 , Lampung1,3 , Jawa Barat1,3

Seluruh Indonesia

5 Meloidogyne chitwoodi Daucus carota (wortel) , Solanum tuberosum (kentang) , Solanum lycoprsicum (tomat)

A1 A1 - Seluruh Indonesia

6 Meloidogyne fallax Sin: Meloidogyne chitwoodi (Baexem) B type

Daucus carota (wortel) , Solanum tuberosum (kentang) , Solanum lycoprsicum (tomat)

- A2 Jawa Barat1,3 Seluruh Indonesia

7 Pratylenchus loosi Camelia chinensis (teh) A1 A2 Jawa, Sumatera3 Seluruh Indonesia

8 Radopholus citrophilus Citrus spp. (jeruk) A1 A1 Jawa3

Seluruh Indonesia khususnya sentra jeruk

IV. TUNGAU (MITES)

1 Aceria guerreronis Cocos nicufera (kelapa) A1 A2

Sumatera (Kep. Riau)2 , Kalimantan (Kalimantan Timur)2 , Sulawesi (Sulawesi Utara)2 , Maluku Utara/Ternate2 , Papua (Biak)2

Seluruh Indonesia

2 Aculops lycopersici Solanum lycoprsicum (tomat) A1 A1 Jawa Barat (Bogor)1 Seluruh Indonesia

3 Brevipalpus californicus Citrus spp, anggrek A1 A2 Jawa Barat (Lembang)2 , Bnaten2

Seluruh Indonesia

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 31

4 Calacarus carinatus Carica papaya (papaya), Camelia sinensis (teh)

A2 A2 Jawa (Jawa Barat-Bogor, Banten-Cilegon)2,3 , Sumatera3

Seluruh Indonesia

5 Eutetranychus orientalis Carica papaya (papaya) A1 A2 Sumatera3 , Jawa Barat (Bogor)2 Seluruh Indonesia

6 Panonychus ulmi Malus domesticum (apel), Citrus spp. (jeruk)

A1 A1 Jawa Barat (Bogor)2 Seluruh Indonesia

7 Phyllocoptruta oleivora Citrus spp. (jeruk) A2 A2 Jawa Barat (Bekasi, Bogor, Lembang, Pangelengan)2 , DKI (Jakarta Timur)2

Seluruh Indonesia khususnya sentra jeruk

8 Raoiella indica Cocos nicufera (kelapa) A1 A2

Kalimantan (Tarakan, Kalimantan Timur)2 , Nusa Tenggara (NTT)2 , Jakarta (Jakarta Barat)2 , Bangka (Pangkal Pinang)2 , Ternate Selatan2

Seluruh Indonesia

9 Shizotetranychus sp. Oryza sativa (padi) - A2 Kalimantan (Banjarmasin)1,2 Seluruh Indonesia

V. SERANGGA (INSECT)

1 Aleurodicus dugesii Persea americana (alpokat) , Sechium edule (Labu siam)

- A2 Jawa1,3 Seluruh Indonesia

2 Bactrocera bryoniae Tanaman buah dan sayuran buah terutama Mangifera indica (mangga)

A2 A2 Kalimantan3 , Papua3 , Maluku3 , Bali2

Seluruh Indonesia

3 Bactrocera musae

Tanaman buah dan sayuran buah terutama Musa spp. (pisang), Carica papaya (pepaya), Psidium guajava (jambu biji)

A2 A2 Kalimantan2 , Sulawesi2 , Maluku2 , Papua2 , Jawa Barat (Bogor)2

Seluruh Indonesia

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 32

4 Bactrocera occipitalis Tanaman buah dan sayuran buah A2 A2 Kep. Riau2 , Kalimantan Timur (Balikpapan)2 , Kalimantan Selatan (Palangkaraya)2 , Lombok (Lombok Barat, Mataram)2 , Bali (Buleleng)2 , Sumbawa Besar2 , Kalimantan Barat (Pontianak)2 , Banjarmasin2 , Sulawesi Selatan (Makasar, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Selayar)2, Sulawesi Tenggara/Kendari (Kolaka)2 , Maluku Utara/Ternate (Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Halmahera Timur)2 , Mamuju2 , Jawa Barat (kota Bogor)2

Seluruh Indonesia

5 Bactrocera tryoni Tanaman buah dan sayuran buah A1 A1 - Seluruh Indonesia

6 Ceratitis capitata Tanaman buah dan sayuran buah A1 A1 - Seluruh Indonesia

7 Cryptotermes domesticus batang, kayu A1 A1 - Seluruh Indonesia

8 Icerya purchasi Theobroma cacao (kakao) A2 A2 Jawa3 , Sulawesi3 , Sumatera3 , Papua3 , Kalimantan (Samarinda)2

Seluruh Indonesia

9 Ostrinia nubilalis Zea mays (jagung) A1 A1 Banten (Pandeglang)1 , Indonesia3

Seluruh Indonesia

10 Pieris rapae Brassica spp. A1 A1 - Seluruh Indonesia

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 33

11 Planococcus deceptor Coffea spp. (kopi), Theobroma cacao (kakao)

A2 A2 Jawa Timur3 , Kalimantan Barat3 , Lampung2

Seluruh Indonesia

12 Sexava coriacea Cocos nucifera (kelapa) A2 A2

Sulawesi3 , Kep. Sangihe, Talaud3 , Kep. Banggai3 , Papua3 , Maluku3 , Maluku Utara/Ternate2

Seluruh Indonesia

13 Sexava karnyi Cocos nucifera (kelapa) A2 A2 Sulawesi Tengah (Kepulauan Togean & Una-una)3 , Maluku Utara2

Seluruh Indonesia

14 Sexava nubila Cocos nucifera (kelapa) A2 A2

Sulawesi Utara (Kep. Sangihe dan Talaud)3 , Maluku2 , Maluku Utara/Ternate2,3 , Halmahera (Barat, Selatan, Timur)2,3 , Papua (Biak, Jayapura, Sorong)2,3

Seluruh Indonesia

15 Trogoderma granarium Biji-bijian (serealia) dalam penyimpanan (gudang)

A1 A1 - Seluruh Indonesia

16 Undulambia polystichalis Leather Leaves Fern A1 A1 Jawa Tengah (Wonosobo)1 Seluruh Indonesia

17 Xyleborus ferrugineus Persea americana (alpokat), Pinus spp.

A1 A1 - Seluruh Indonesia

VI. VIRUS (VIRUSES)

1 Alfalfa mosaic alfamovirus (AMV)

Solanum tuberosum (kentang) A1 A1 Jawa Barat (Pangelengan)1 Seluruh Indonesia

2 Apple mosaic ilarvirus (ApMV)

Rosa spp. (mawar) A1 A1 Jawa Barat (Cipanas)1 Seluruh Indonesia

3 Bean golden mosaic begomovirus

Capsicum spp. (cabai) A1 A1 Bali (Buleleng, Tabanan)1 Seluruh Indonesia

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 34

4 Carnation mottle carmovirus (CarMV)

Dianthus spp. (Anyelir) A1 A2 Jawa Barat (Cipanas)1 Seluruh Indonesia

5 Carnation ringspot dianthovirus (CRSV)

Dianthus spp. (Anyelir) A1 A2 Jawa Barat (Cipanas)1 Seluruh Indonesia

6 Cucumber green mottle mosaic tobamovirus (CGMMV)

Cucumis sativus (mentimun), Citrullus vulgaris (semangka), Cucumis melo (melon)

A1 A2 Jawa1 Seluruh Indonesia

7 Cucumber yellow stunting disorder crinivirus (CYSDV)

Cucumis melo (melon), Cucumis sativus (cucumber)

- A2 Jawa3 Seluruh Indonesia

8 Fiji phytoreovirus Saccharum officinarum (tebu) A2 A2 Papua, Sulawesi3

Seluruh Indonesia terutama sentra tebu: Jawa dan Sumatera (Lampung)

9 Grapevine leafroll-associated closterovirus (GLRaV)

Vitis vinifera (anggur) A1 A1 Bali2 Seluruh Indonesia

10 Johnsongrass mosaic potyvirus (JGMV)

Saccharum officinarum (tebu) A1 A1 Sulawesi Utara3 , Sulawesi Selatan3

Seluruh Indonesia

11 Papaya ringspot potyvirus Carica papaya (pepaya) A1 A1 Aceh (Aceh Besar, Biren)1 , Sumatera (Sumatera Utara)2 , Jawa (Yogyakarta)1

Seluruh Indonesia

12 Prunus necrotic ringspot ilarvirus (PNRSV)

Rosa spp. (mawar) A1 A1 Jawa3 Seluruh Indonesia

13 Shallot yellow stripe virus (SYSV)

Allium ascalonicum (bawang merah) - A2 Jawa (Yogyakarta-Bantul)3 Seluruh Indonesia

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 35

14 Tomato aspermy cucumovirus (TAV)

Capsicum spp. (cabai) A1 A1 Jawa Timur2 Seluruh Indonesia

15 Tomato black ring nepovirus (TBRV)

Lycopersicon esculentum (tomato) A1 A1 Jawa Barat3 Seluruh Indonesia

16 Tomato clorosis crinivirus (ToCV)

Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum spp. (cabai)

- A2 Jawa3 Seluruh Indonesia

17 Tomato infectious clorosis crinivirus (TICV)

Solanum lycopersicum (tomat) - A2 Jawa3 Seluruh Indonesia

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 36

Pemantauan OPTK dilakukan diseluruh wilayah Pulau Lombok, yaitu :

Kabupaten Lombok Timur

: Kec. Sembalun, Suela, Terara, Sikur, Masbagik, Selong, Sakra, Wanasaba, Aikmel, Labuhan Haji.

Kabupaten Lombok Tengah

: Kec. Batukliang, Batukliang Utara, Kopang, Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat.

Kabupaten Lombok Barat

: Kec. Narmada, Gerung, Kediri, Lembar, Labuapi, Senggigi, Batu Layar, Gunung Sari, Sekotong.

Kabupaten Lombok Utara

: Kec. Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung, Pemenang

Kota Mataram : Kec. Ampenan, Sekarbela , Cakranegara, Selaparang, Mataram

4.9.2 Hasil Pemantauan

Berdasarkan Hasil pemantauan OPTK di seluruh wilayah Pulau Lombok (4

Kabupaten dan 1 Kota ) yang dilanjutkan dengan identifikasi di Laboratorium

Karantina Tumbuhan dan hasil Uji Konfirmasi atau Uji Rujukan di Balai Besar

Uji Standar Karantina Pertanian, didapat temuan OPTK sasaran sesuai

Peraturan Menteri Pertanian No. 93/Permentan/OT.140/12/2011 sebanyak 14

OPTK yaitu 4 OPTK Kategori A1 dan 10 OPTK Kategori A2, 1 OPT diusulkan

menjadi OPTK A2 dan 1 OPT dari hasil AROPT dengan perincian sebagai

berikut:

No Nama Spesies Kelompok Status

OPTK

Lokasi

1 Bactrocera Occipitalis Serangga OPTK A2 Seluruh P. Lombok

2 Bactrocera musae Serangga OPTK A2 Kab. Lombok Utara

3 Alaerodicus dugesii Serangga Usulan

OPTK A2

Kab. Lotim

4 Paraecosmetus

pallicornis

Serangga OPTK A2 Kab. Lotim

5 Raoiella indica Tungau OPTK A1 KLU, Lotim, Lobar

6 Eutetranichus

orientalis

Tungau OPTK A1 Kab. Lotim

7 Panonychus citri Tungau OPTK A2 Kab. Lotim, Lobar

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 37

8 Calacarus carinatus Tungau OPTK A2 Kab. Lotim

9 Uromycladium

tapperianum

Cendawan OPTK A2 Kab. Lobar, Loteng

10 Phakopsora vitis Cendawan OPTK A2 Kab. Loteng

11 Pseudoperonospora

cubensis

Cendawan OPTK A2 Kab. Loteng

12 Helminthosporium

solani

Cendawan OPTK A2 Kab. Lotim

13 Pantoea stewartii Bakteri OPTK A1 Kab. Lotim, Lobar

14 Pratylenchus

penetrans

Nematoda OPTK A2 Kab. Lotim

15 Papaya Ringspot Virus Virus OPTK A1 Kab. Lotim

16 Bean Common Mosaic

Virus

Virus OPT hasil

AROPT

Kab. Lotim, Lobar,

Mataram

5 Berikut ini adalah Lokasi Daerah Sebar ditemukannya Organisme

Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK) berdasarkan hasil pemantauan

daerah sebar OPT/OPTK di wilayah Pulau Lombok ditemukan 16 jenis

OPTK yaitu :

1. Bactrocera occipitalis (OPTK Golongan II Kategori A2)

Bactrocera occipitalis ditemukan di Kabupaten Lombok Barat yaitu

di Kecamatan Batu Layar Desa Meninting, Kecamatan Gunung Sari

Desa Sandik, Kecamatan Lingsar Desa Dasan Geria, Desa Batu

Kumbung, Kecamatan Narmada Desa Suranadi, di Kabupaten

Lombok Tengah yaitu di Kecamatan Praya Barat Desa Penujak, di

Kabupaten Lombok Timur yaitu di Kecamatan Sembalun Desa

Sembalun Bumbung, di Kota Mataram yaitu di Kecamatan

Ampenan Desa Ampenan, Kecamatan Sekarbela Desa Kekalik

Montong.

2. Bactrocera musae (OPTK Golongan II Kategori A2)

Bactrocera musae ditemukan di Kabupaten Lombok Utara yaitu di

Kecamatan Tanjung.

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 38

3. Alaerodicus dugesii (OPTK Kategori A2)

Alaerodicus dugesii ditemukan di Kabupaten Lombok Tengah Kec.

Batukliang.

4. Paraecosmetus pallicornis (OPTK Golongan II Kategori A2)

Paraecosmetus pallicornis ditemukan di Kabupaten Lombok

Tengah Kec. Batukliang.

5. Raoiella indica (OPTK Golongan II Kategori A1 diusulkan menjadi

A2)

Raoiella indica ditemukan di Kabupaten Lombok Timur yaitu di

Desa Labuhan Pandan, di Kabupaten Lombok Utara yaitu di Desa

Pemenang Timur Kec. Pemenang, di Desa Bangsal Kec.

Pemenang, di Desa Gangga Kec. Gangga, di Desa Tanjung Kec.

Tanjung.

6. Eutetranichus orientalis (OPTK Golongan II Kategori A1)

Eutetranichus orientalis ditemukan di Kabupaten Lombok Timur

yaitu di Desa Sajang Kec. Sembalun Lawang.

7. Panonychus citri (OPTK Golongan II Kategori A2)

Panonychus citri ditemukan di Kabupaten Lombok Timur yaitu di

Kec. Sembalun Lawang dan Kec. Sembalun Bumbung.

8. Calacarus carinatus (OPTK Golongan II Kategori A2)

Calacarus carinatus ditemukan di Kabupaten Lombok Timur yaitu di

Desa Sajang Kec. Sembalun Lawang.

9. Uromycladium tapperianum (OPTK Golongan II Kategori A2)

Uromycladium tapperianum ditemukan di Kabupaten Lombok

Tengah yaitu di Desa Aiq Darek Kec. Batukliang, Desa Bebuak

Kec. Kopang, Desa Mantang Kec. Batukliang, Desa Sepakek Kec.

Pringgarata dan di Kab.Lombok Barat Desa Golong Kec. Narmada.

10. Phakopsora vitis (OPTK Golongan II Kategori A2)

Phakopsora vitis ditemukan di Kabupaten Lombok Tengah yaitu di

Desa Aiq Darek dan Desa Montong Dao Kec. Batukliang dan Kota

Mataram di Desa Baturaja Perluasan.

11. Pseudoperonospora cubensis (OPTK Golongan II Kategori A2)

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 39

Pseudoperonospora cubensis ditemukan di Kabupaten Lombok

Tengah yaitu di Desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya dan

Desa Sengkol Kec. Pujut.

12. Helminthosporium solani (OPTK Golongan II Kategori A2)

Helminthosporium solani ditemukan di Kabupaten Lombok Timur

yaitu di Desa Sembalun Kec. Sembalun.

13. Pantoea stewartii (OPTK Golongan I Kategori A1)

Pantoea stewartii di temukan di Kabupaten Lombok Timur

Kecamatan Sambelia pada inang tanaman jagung.

14. Pratylenchus penetrans (OPTK Golongan II Kategori A2)

Pratylenchus penetrans di temukan di Kabupaten Lombok Timur

Desa Sembalun Kec. Sembalun.

15. Papaya Ringspot Virus (OPTK Golongan I Kategori A1)

Papaya Ringspot Virus di temukan di Kabupaten Lombok Timur

Desa Pringga Kec. Pringgabaya

16. Bean Common Mosaic Virus (OPTP berdasarkan hasil AROPT

Barantan)

Bean Common Mosaic Virus di temukan di Desa Jempong Baru

Pagesangan Kec. Cakranegara, di Desa Lingkar Selatan Kec.

Sekarbela Kota Mataram dan di Desa Kekait Kec. Gunungsari, di

Desa Bagik Polak Kec. Labuapi dan di Desa Kuripan Kec. Kuripan

Kab. Lombok Barat.

4.10 Laboratorium

Dalam Tahun Anggaran 2014 Laboratorium Karantina Tumbuhan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak

52 sampel tanaman dan hasil tanaman dengan target OPT/OPTK dari

golongan serangga, nematoda, cendawan, bakteri dan virus.

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Tahun 2014

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 40

Bulan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt. Nop. Des

Frekwensi 3 5 6 2 3 2 2 3 6 2 16 2

Grafik Frekuensi Pemeriksaan Laboratorium per bulan selama tahun 2014

Interpretasi Data dan Grafik:

Frekwensi pengujian tahun 2014 bervariasi setiap bulannya berkisar dari 2

(dua) sampai dengan 16 (enam belas) setiap bulan. Kegiatan pengujian

tertinggi pada bulan Oktober 2014.

Di lampiran 8 menunjukkan data hasil pengujian Laboratorium

Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terhadap

media pembawa OPT/OPTK yang dilalulintaskan ke dan dari Pulau Lombok

baik impor, ekspor maupun antar area.

4.10.1. Monitoring dan Pengambilan Sampel

Berdasarkan Surat Kepala Pusat Karantina Pertanian dan

Keamanan Hayati No. 5371/KT/L.3/07/2014 tentang pelaksanaan pemantauan

OPTK pada benih kentang asal Skotlandia maka kegiatan monitoring

pengambilan sampel tahun 2014 yaitu dilakukan pada media pembawa umbi

kentang di Desa Sembalun Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

Propinsi NTB khususnya di daerah sembalun Kabupaten Lombok timur

merupakan salah satu sentra produksi kentang di Indonesia. Dimana

02468

10121416

Frekwensi

Frekwensi

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 41

penggunaan benih kentang juga menggunakan benih impor khususnya dari

Skotlandia. Dengan demikian resiko masuknya OPTK ke wilayah pulau lombok

juga besar, meskipun benih yang masuk tersebut sebelumnya sudah mendapat

sertifikasi dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok sebagai pintu

masuk awal importasi benih kentang asal Skotlandia tersebut. Namun perlu

diingat bahwa pengujian kesehatan bibit (seed health testing) dilakukan hanya

menggunakan sampling yang dibatasi oleh jumlah dan waktu yang tersedia,

sehingga tidak menutup kemungkinan masih terdapat OPTK yang terbawa

pada benih tersebut.

Impor bibit tanaman akan mempunyai resiko terbawanya organisme

penggangu tumbuhan karantina (OPTK) yang belum ada di Indonesia dan

organisme pengganggu tumbuhan yang penyebarannya di Indonesia masih

terbatas dan mempunyai potensi merugikan dan sedang dikendalikan.

Berdasarkan Permentan Nomor 93/Permentan/OT.140/12/2011, beberapa

OPTK yang dicegah pemasukannya ke Indonesia dari luar negeri (Australia

dan Skotlandia) pada kentang antara lain : Alfalfa mosaic alfamovirus (AMV),

Tobacco streak ilarvirus (TSV), Potato spindle tuber pospiviroid (PSTV),

Erwinia carotovora subsp. atroseptica, Didymella bryoniae, Helicobasidium

brebissonii, Helminthosporium solani, Oospora pustulans ,Ditylenchus

destructor, Globodera pallida, Globodera rostochiensis , Aculops lycopersici.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai institusi yang

berwenang mencegah masuk dan keluarnya serta tersebarnya OPTK di Pulau

Lombok memiliki peran strategis dalam mengawal penggunaan benih impor

khususnya yang berkaitan dengan keberadaan OPTK pada benih tersebut.

Untuk itu penting dilakukannya monitoring secara intensif terhadap

penggunaan benih tersebut di lapangan mengetahui kemungkinan adanya

OPTK yang terbawa pada benih kentang sebelum maupun sesudah di

budidayakan. Bentuk kegiatan ini yaitu pengambilan sampel yaitu di Gudang

penyimpanan benih kentang dan lahan budidaya kentang di daerah Sembalun

Kabupaten Lombok Timur selanjutnya diuji di Laboratorium.

Manfaat dari kegiatan ini yaitu dengan mengetahui keberadaan

OPTK sedini mungkin maka diharapkan dapat dilakukan pengendalian dan

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 42

pencegahan tersebarnya penyakit tersebut dari satu area ke area yang lain

selain itu untuk meningkatan kemampuan atau kompetensi Petugas Karantina

Pertanian sesuai dengan keahlian.

Tabel Hasil Pemantauan OPTK Pada Benih Kentang Asal Skotlandia Pada Pertanaman Kentang Di Kelompok Tani Fajar Darma dan Horsela

Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan tanggal 13 – 14 Agustus 2014.

No Lokasi GPS Gejala Hasil Identifikasi Keterangan

1. Dsn. Tundung luar, Ds. Sembalun

S 8 21.261 E 116 31.036 A 1125 m

Tanaman kuning dan layu

Pratylenchus penetrans

OPTK A2 Gol II (Nematoda)

2. Dsn. Tundung luar, Ds. Sembalun

S 8 21.261 E 116 31.036 A 1125 m

Tanaman kuning dan layu

Pratylenchus sp OPT (Nematoda)

3. Dsn. Telaga, Ds. Sembalun lawang

S 8 22.388 E 116 31.986 A 1154 m

Tanaman kuning dan layu

Helicotylenchus sp OPT (Nematoda)

4. Dsn. Tundung luar, Ds. Sembalun

S8 21.177 E 116 31.044 A 1123 m

Warna umbi keperakan

Helminthosporium solani

OPTK A2 Gol I (Cendawan)

5. Dsn. Telaga, Ds. Sembalun lawang

S 8 22.388 E 116 31.986 A 1154 m

Layu tanaman muda

Phytium sp OPT (Cendawan)

6. Dsn. Telaga, Ds. Sembalun lawang

S 8 22.388 E 116 31.986 A 1154 m

Bercak daun berwarna coklat

Phytopthora infestan

OPT (Cendawan)

7. Dsn. Tundung luar, Ds. Sembalun

S 8 21.261 E 116 31.036 A 1125 m

Tanaman layu Fusarium oxysporum

OPT (Cendawan)

8. Dsn. Tundung luar, Ds. Sembalun

S8 21.177 E 116 31.044 A 1123 m

Tanaman layu dan busuk umbi

Pseudomonas solanacearum

OPT (Bakteri)

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 43

4.10.2. Koleksi OPT/OPTK

Kegiatan koleksi yang dilakukan yaitu melaksanakan pembuatan dan

pengelolaan koleksi OPT/OPTK, berupa herbarium (kering, basah), koleksi

kultur dan serangga. Kegiatan koleksi ini berdasarkan hasil intersepsi teknik

operasional karantina dan pemantauan daerah sebar OPT/OPTK di Pulau

Lombok tahun 2014. Rincian hasil koleksi terdapat pada lampiran 17 dan

lampiran 10.

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 44

BAB V

PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Dengan semakin meningkatnya perkembangan kehidupan

masyarakat, tentu mempunyai konsekwensi logis terhadap perkembangan dan

peningkatan arus lalulintas alat angkut udara, laut maupun darat. Kondisi

seperti itu tidak dipungkiri membuat terjadinya peningkatan arus bongkar muat

barang dan manusia. Bila fungsi pengawasan tidak mendapat penanganan

yang serius oleh petugas karantina di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran

yang ditetapkan Pemerintah, maka akan memiliki potensi besar beresiko

masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) / OPTK

(Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) serta terjadinya perdagangan

satwa-satwa dilindungi. Kekayaan alam dan kelestarian sumber daya alam

yang tidak terjaga dan terawasi dengan baik dapat beresiko menimbulkan

kerugian ekonomi yang besar dan berpengaruh terhadap kondisi sosial

masyarakat secara luas dan nyata.

Operasional pengawasan sebagai implementasi pelaksanaan fungsi

perkarantinaan dilaksanakan berdasarkan pada peraturan perkarantinaan

antara lain Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan

dan Tumbuhan; Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina

Hewan; Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2002 tentang Karantina

Tumbuhan dan peraturan-peraturan lain yang relevan.

Sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada

Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia, Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram diberikan mandat dan tanggungjawab

strategis sebagai instansi pelaksana fungsi pengawasan perkarantinaan

lalulintas komoditas pertanian dipintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang

telah ditetapkan Pemerintah di Pulau Lombok. Serangkaian tugas pokok

tersebut dilakukan oleh petugas karantina didalam upaya memberikan

perlindungan pada sumber daya alam hayati/hewani melalui tindakan

mencegah masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan Penyakit Hewan

Karantina) serta OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) dari

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 45

Luar Negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia; antar area/antar

pulau di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia serta mencegah keluarnya

HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina) dari wilayah Negara Republik Indonesia ke

Luar Negeri.

Kegiatan pengawasan terkait pencegahan masuk dan tersebarnya

MPHPHK serta MPOTK dilakukan di tempat-tempat pemasukan dan

pengeluaran yang telah ditetapkan Pemerintah. Tetapi resiko pelanggaran

lalulintas bongkar muat barang serta manusia yang berdampak masuk dan

tersebarnya HPHK/OPTK bisa saja terjadi dengan alat angkut perairan melalui

tempat-tempat pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan disepanjang

pantai Pulau Lombok. Pengawasan pada tempat yang belum ditetapkan perlu

mendapat perhatian dari semua pihak termasuk instansi teknis terkait.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam mengemban tanggungjawab

fungsi pengawasan, berupaya melakukan pengawasan di tempat-tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan melalui kegiatan Patroli

secara reguler dengan tujuan untuk memberi keyakinan bahwa tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan tidak dipergunakan sebagai

tempat bongkar muat media pembawa yang beresiko mengancam kelestarian

sumberdaya alam hayati/hewani di Pulau Lombok melalui masuk dan

tersebarnya penyakit hewan/tumbuhan karantina. Pelaksanaan koordinasi

dengan Instansi terkait dan Pemerintah Daerah terus diupayakan

meningkatkan fungsi pengawasan agar program pemerintah khususnya

program Pemerintah Daerah dibidang peternakan dan pertanian dapat berjalan

dengan optimal.

Selain fungsi pengawasan untuk pelaksanaan perkarantinaan, fungsi

pengawasan juga mempunyai peran luas dan melekat pada semua aspek

kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

melaksanakan berbagai kegiatan yang berdaya guna dengan penerapan SMM

(Sistem Managemen Mutu) Pelayanan 9001 : 2008, SMM Laboratorium 17025

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 46

: 2008, Standar Pelayanan Publik (SPP) serta penerapan SPIP (Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah) sebagai alat kontrol dan evaluasi.

Dalam meningkatkan peran pengawasan dan penindakan ada 3 (tiga)

kegiatan pokok yang diupayakan dilakukan seperti :

1. Pre-emptif.

a. Sosialisasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan mendorong

peran serta masyarakat akan pentingnya pelaksanaan perkarantinaan dalam

rangka mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit

hewan/tumbuhan karantina ke Pulau Lombok terutama penyakit Rabies dan

Nematoda Sista Kuning pada kentang.

Penyakit Rabies, salah satu penyakit hewan yang disebabkan oleh virus,

bersifat akut, menyerang susunan syaraf pusat dan dapat bersifat zoonosis.

Anjing, kucing, kera dan hewan sebangsanya sangat berpotensi sebagai

hewan pembawa rabies (HPR) kepada manusia lewat gigitan atau jilatan pada

kulit terluka. Penyakit ini juga merupakan penyakit yang sangat ditakuti para

wisatawan setelah penyakit malaria karena dapat menyebabkan kematian

pada manusia yang tertular. Menyebabkan tingkat keamanan dan kenyamanan

masyarakat terganggu dengan kerugian ekonomi yang sangat besar untuk

program pemberantasannya.

Nematoda Sista Kuning (NSK) merupakan nematoda parasit tanaman dan

penyakit pada tanaman kentang, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan

lingkungan. Penyakit NSK ini dapat menyebabkan produksi kentang petani

turun hingga 70% dan sangat sulit dikendalikan sehingga menimbulkan

kerugian ekonomi yang sangat besar untuk program eradikasinya.

Nusa Tenggara Barat sampai saat masih bebas dari penyakit Rabies dan

NSK untuk itu terus diupayakan dapat dipertahankan melalui kegiatan

sosialisasi Karantina Pertanian dengan melibatkan Instansi terkait, masyarakat

pendidikan, masyarakat umum dan media masa dalam bentuk kegiatan

pameran, pembuatan banner, pemasangan baligho serta penyebarluasan

brosur, leaflet dan sticker. Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 47

bahwa masyarakat memahami pelaksanaan perkarantinaan dan perlunya

dilakukan upaya pencegahan penyakit hewan/tumbuhan karantina.

Sosialisasi telah dilakukan diberbagai tempat seperti di wilayah kerja

Labuhan Lombok yang merupakan tempat pemasukan/pengeluaran yang

berbatasan dengan P. Sumbawa, di Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan

Lembar yang merupakan tempat pemasukan/pengeluaran yang berbatasan

dengan P. Bali dan di Kabupaten Lombok Utara yang merupakan

tempat/pelabuhan transit kapal wisata dari Bali dengan tujuan Gili Terawangan.

Pelaksanaan sosialisasi juga dilakukan di BNP2TKI untuk memberikan

pemahaman tentang perkarantinaan kepada para TKI yang akan bekerja di

luar negeri. Terkait kewaspadaan Rabies, telah dipasang baligho di

pelabuhan Kayangan, Lombok Timur dan dipelabuhan Lembar, Lombok Barat

yang pada prinsipnya mengajak peran masyarakat dalam mengantisipasi

masuknya Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, kera dan

hewan sebangsanya ke Pulau Lombok.

b. Pameran

Kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatan penting yang

bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan telah dilaksanakan dalam

rangka memperingati Pekan Daerah Nusa Tenggara Barat di Asrama Haji, Hari

Krida Pertanian ke 41 di BPTP Narmada dan Hari Pangan Sedunia ke 34 di

Kabupaten Sumbawa.

2. Kegiatan Preventif.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meminimalisir terjadinya

pelanggaran tindakan perkarantinaan. Peluang dan kesempatan masyarakat

untuk melakukan tindakan pelanggaran perkarantinaan diupayakan ditekan

seminimal mungkin melalui pengawasan Tim Terpadu (Karantina dan KP3),

serta kegiatan patroli secara reguler yang intensitasnya perlu ditingkatkan di

tempat-tempat pemasukan/pengeluaran ditetapkan maupun yang belum

ditetapkan. Kegiatan ini tidak dapat terlepas dari pelaksanaan koordinasi

dengan berbagai instansi terkait di pelabuhan/bandara dan Pemerintah

Daerah.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 48

3. Kegiatan Refresif.

Komitmen pelaksanaan penegakan hukum oleh aparatur karantina

dilakukan dengan meningkatkan kwalitas SDM melalui pelatihan PPNS

sebagai jaminan dalam penegakan hukum serta melaksanakan rapat

koordinasi dengan Korwas PPNS sebagai langkah pelaksanaan bimbingan

teknis.

Kegiatan penegakan hukum terkait penyidikan telah dilakukan oleh

Penyidik Polri dari Kepolisian Resor Lombok Timur. Kegiatan penyidikan telah

dilakukan 2 (dua) kali :

a. Karena Nurji membawa 16 (enam belas) ekor sapi betina dari Pulau

Sumbawa ke Pulau Lombok tanpa dilengkapi dokumen persyaratan,

tidak melalui tempat yang ditetapkan, dan tidak melaporkan kepada

petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina. Maka diduga

melanggar pasal 31 ayat (1) juncto Pasal 6 ayat a, b dan c UU No. 16

Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Putusan

Pengadilan Negeri Selong menetapkan dakwaan dengan vonis 1 (satu)

bulan 15 (Lima belas) hari penjara dan denda sebanyak Rp. 200.000,-

(dua ratus ribu) rupiah.

b. Karena Abdul Munir Als A. Munir membawa 36 (enam belas) ekor

yang terdiri 29 ekor sapi betina dan 7 (Tujuh) ekor sapi jantan dari Pulau

Sumbawa ke Pulau Lombok tanpa dilengkapi dokumen persyaratan,

tidak melalui tempat yang ditetapkan, dan tidak melaporkan kepada

petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina. Maka diduga

melanggar pasal 31 ayat (1) juncto Pasal 6 ayat a, b dan c UU No. 16

Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Sampai

saat ini proses penyidikan kepada tersangka masih berjalan dan

penyidik Polri dari Polres Lombok Timur sedang menindaklanjuti P-18

dan P-19 yang dikeluarkan dari Kejaksaan Negeri Selong.

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 49

TINDAKAN PELANGGARAN DAN ANALISA DATA

A. Tindakan Pelanggaran

Frekwensi Lalulintas, Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (MPOPTK)

NO

TAHUN

LALIN (kali)

PENAHANAN

(kali)

% PENOLAKAN

(kali)

% PEMUSNAHAN (kali)

%

1

2013

4.321

36

0,9

58

1,4

89

2,1

2

2014

5.405

92

1,7

50

0,1

88

1,7

Frekwensi Lalulintas, Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan Media Pembawa Hama Dan Penyakit Hewan Karantina (MPHPHK)

NO

TAHUN

LALIN (kali)

PENAHANAN

(kali)

% PENOLAKAN

(kali)

% PEMUSNAHAN (kali)

%

1

2013

8.700

97

1,2

18

0,2

86

1

2

2014

9.436

166

1,8

9

0,1

31

0,4

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 50

B. FREKWENSI LALULINTAS MPOPTK DAN MPHPHK

C. FREKWENSI TINDAKAN PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN MPOPTK

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2013 2014

FREKWENSIMPOPTK

FREKWENSIMPHPHK

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2013 2014

36

92

58

50

89 88

PENAHANAN

PENOLAKAN

PEMUSNAHAN

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 51

D. FREKWENSI TINDAKAN PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN MPHPHK

Analisa Data :

Dari data kegiatan karantina tumbuhan menunjukkan bahwa pada tahun

2014 terjadi peningkatan frekwensi kegiatan lalulintas MPOPTK 25,1 %

dibanding tahun 2013. Untuk kegiatan penahanan MPOPTK pada tahun 2014

terjadi kenaikan 0,8% dibandingkan tahun 2013, kegiatan kegiatan penolakan

MPOPTK pada tahun 2014 terjadi penurunan 1,3% dibandingkan tahun 2013

dan kegiatan pemusnahan MPOPTK pada tahun 2014 terjadi penurunan 0,4%

dibandingkan tahun 2013.

Kegiatan penahanan MPOPTK cenderung banyak terjadi di Wilayah

Kerja Bandar Udara Internasional Lombok (BIL). Kegiatan penahanan

MPOPTK pada tahun 2014 terjadi kenaikan 0,8% dibandingkan tahun 2013

disebabkan pemasukan benih, bibit, buah, sayur segar, hortikultura dari luar

negeri (Malaysia) yang dibawa oleh para TKI tanpa dilengkapi dokumen

persyaratan karantina. Sosialisasi telah dilakukan di BNP2TKI dan

penyebarluasan informasi pada berbagai kesempatan, namun karena

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2013 2014

PENAHANAN

PENOLAKAN

PEMUSNAHAN

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 52

banyaknya TKI yang datang dan pergi dari Nusa Tenggara Barat maka

lalulintas MPOPTK dari luar negeri terus terjadi dengan alasan sebagai oleh-

oleh untuk keluarga.

Sedangkan dari data kegiatan karantina hewan, menunjukkan bahwa

frekwensi kegiatan lalulintas MPHPHK pada tahun 2014 terjadi peningkatan

8,45% dibanding tahun 2013. Untuk kegiatan penahanan MPHPHK pada tahun

2014 menunjukkan terjadinya peningkatan 0,6 % dibandingkan tahun 2013 dan

kegiatan penolakan MPHPHK pada tahun 2014 menunjukkan angka yang

menurun 0,1% dibandingkan tahun 2013 dan kegiatan pemusnahan MPHPHK

pada tahun 2014 menunjukkan penurunan 0,6% dibandingkan tahun 2013.

Kegiatan penahanan MPHPHK pada tahun 2014 mengalami

peningkatan 0,6% dibandingkan tahun 2013. Kegiatan penahanan MPHPHK

cenderung banyak terjadi di Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Lombok

(BIL). Hal ini disebabkan karena banyaknya TKI bekerja di Luar Negeri

(Malaysia) yang mempunyai tingkat pemahaman tentang perkarantinaan masih

perlu terus ditingkatkan. Mereka cenderung membawa komoditas hewan

seperti burung dari Luar Negeri tanpa disertai dokumen persyaratan karantina.

Berdasarkan data dan grafik frekwensi kegiatan lalulintas maupun

tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan MPOPTK dan MPHPHK

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Masih ditemukan terjadinya pelanggaran lalulintas MPOPTK dan

MPHPHK

2. Jenis pelanggaran yang terjadi disebabkan :

a. Ketidaktahuan pemilik tentang peraturan karantina. Terutama para

TKI yang bekerja di Luar Negeri.

b. Kemungkinan adanya unsur kesengajaan dari pemilik.

3. Modus operandi bervariasi dengan menggunakan kendaraan pribadi

dan umum. Bahkan membawa burung dimasukkan pada pipa paralon

yang dilubangi lalu dibungkus dengan kaos kaki.

4. Pelanggaran masih terjadi melalui bandara, tempat

pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan dan yang belum ditetapkan.

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 53

Data PPNS, Polsu, dan Intelejen karantina balai Karantina Pertanian

kelas I mataram terlampir di lampiran 11

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 54

BAB VI

CAPAIAN PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN

3.1 PENGELOLAAN KEUANGAN

3.1.1. Keuangan

Dalam tahun anggaran 2014 anggaran belanja yang dialokasikan untuk

penyelenggaraan Karantina Pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram sebesar Rp. 10.620.686.000,- Terdiri dari :

Belanja Pegawai .............................................. Rp. 4.562.616.000,-

Belanja Pegawai ............................................... Rp. 4.725.027.000,-

Belanja Modal ................................................. Rp. 1.333.043.000,-

Dari dana tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 10.250.544.196,- atau

mencapai 96,51 %. Yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ............................................. Rp. 4.547.273.956,-

Belanja Barang ............................................... Rp. 4.390.347.440,-

Belanja modal ................................................ Rp. 1.312.922.800,-

Berikut Rincian Anggaran dan realisasi Belanja TA 2014

Dari Anggaran tahun 2014 tersebut masih tersisa sebesar Rp. 370.141.804,-

(tiga ratus tujuh puluh juta seratus empat puluh satu ribu delapan ratus empat

rupiah). Yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ............................................. Rp. 15.342.044,-

Belanja barang ................................................ Rp. 334.679.560,-

Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

Belanja Pegawai 4.562.616.000 4.547.273.956 99,66

Belanja Barang 4.725.027.000 4.390.347.440 92,92

Belanja Modal 1.333.043.000 1.312.922.800 98,49

Total Belanja Kotor 10.620.686.000 10.250.544.196 96,51

Pengembalian Belanja -32.476.196

Belanja Netto 10.620.686.000 10.218.068.000

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 55

Belanja Modal ................................................. Rp. 20.120.200,-

Capaian persentase realisasi anggaran tahun 2014 meningkat sebesar

2,43 % dari realisasi anggaran tahun 2013, namun dari sisi jumlah anggaran

dana, pencapaian tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun 2014.

Berikut data Perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2014

dan Tahun Anggaran 2013.

Grafik realisasi anggaran per Jenis Belanja tahun 2014 dan 2013

Laporan Keuangan tahun 2014 Lampiran 12.

3.1.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 2014 adalah

penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar Rp. 396.921.602 (Tiga

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

4000000

4500000

5000000

BelanjaPegawai

BelanjaPegawai

BelanjaModal

An

ggar

an

Realisasi TA 2013

Realisasi TA 2012

Uraian Jenis Belanja Realisasi TA 2014 Realisasi TA 2013

Belanja Pegawai 4.547.273.956 3.927.736.888

Belanja Barang 4.390.347.440 4.565.882.537

Belanja Modal 1.312.922.800 2.731.802.680

Jumlah 10.250.544.196 11.225.422.105

Persentase Capaian

Realisasi

96,51 % 93,59 %

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 56

ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus dua puluh satu ribu enam ratus

dua rupiah) dari target sebesar Rp. 306.000.000,- (Tiga ratus enam juta rupiah)

atau mencapai 130 %.

Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2013 sebesar Rp.

425.577.157 (Empat ratus dua puluh lima juta lima ratus tujuh puluh tujuh ribu

seratus lima puluh tujuh rupiah ) maka PNBP pada tahun 2014 mengalami

penurunan sebesar 93 %, hal ini terjadi karena terjadi penurunan frekuensi

lalulintas, menurunnya jumlah komoditas, dan menurunnya penggunaan jasa

laboratorium. Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama

tahun 2013 dan tahun 2014 secara rinci dapat dilihat pada lampiran 13

DATA REALISASI PNBP TAHUN 2014

No Bulan Penerimaan (Rp)

1. Januari 36.250.552

2. Pebruari 24.771.395

3. Maret 22.599.791

4. April 22.463.617

5. Mei 31.804.949

6. Juni 38.593852

7. Juli 23.888.892

8. Agustus 31.088.152

9. September 45.729.090

10. Oktober 40.120.378

11. Nopember 35.396.512

12. Desember 44.214.422

JUMLAH 396.921.602

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 57

3.2 Perlengkapan

3.2.1. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram meliputi :

3.2.1 Sarana Tidak Bergerak

1. Tanah.

a. Tanah di Lembar seluas 10.010 M2 dipergunakan untuk Kantor,

Laboratorium, Gedung Serba Guna, Gudang, Musolla, Kandang,

Incenerator dan Pos Jaga Keamanan. Sertifikat tanah berstatus Hak Milik

dengan nomor 7573306 tanggal 29 Oktober 1982, tanah seluas 407 M2

dan 1.000 M2 belum ada bangunan dan sudah bersertifikat .

b. Tanah di Mataram seluas 530 M2 dipergunakan untuk Kantor Induk Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram sudah bersertifikat, tanah seluas 500

M2 di Selaparang sertifikat berstatus Hak Milik dengan No. : AT.916693

tanggal 17 September 2004 dipergunakan untuk Kantor Wilker Bandara

Selaparang dan tanah rumah dinas seluas 452 M2.

c. Tanah di Lombok Timur seluas 2.934 M2 dipergunakan untuk bangunan

Pos Jaga telah berstatus hak milik dengan sertifikat No. A.1511835 tanggal

4 Mei 1985

1

100

10000

1000000

100000000

JAN

UA

RI

PEB

RU

AR

I

MA

RET

AP

RIL

MEI

JUN

I

JULI

AG

UST

US

SEP

TEM

BER

OK

TOB

ER

NO

PEM

BER

DES

EMB

ER

Penerimaan PNBP 2013

JANUARI

PEBRUARI

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOPEMBER

DESEMBER

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 58

3.2. Bangunan

Kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram 1 unit, 3 unit di

Wilker Labuhan Lombok, Lombok Timur, 4 unit di Wilker Pelabuhan Lembar

berikut Laboratorium, Gedung Serba Guna, Kandang, Incenerator, Gudang,

Pos Jaga dan Screen House, 1 unit di eks Bandara Selaparang, 1 unit Rumah

Dinas,2 unit gedung baru di Wilker Bandara Internasional Lombok dan 2 unit

Rumah Jaga plus MCK serta 1 unit gedung laboratorium yang dibangun

dibangun pada tahun 2014.

3.1.2 Sarana Bergerak.

Untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan fungsi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditunjang dengan 7 (tujuh) unit kendaraan roda

empat dan 28 (dua puluh delapan) unit kendaraan roda dua serta sarana dan

prasarana bergerak lainnya.

Untuk lebih jelasnya daftar inventaris barang-barang milik kekayaan

Negara tahun 2014Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat dilihat

pada Lampiran 21

3.2. Sumberdaya Manusia

3.2.1. Keadaan Pegawai

Keadaan pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sampai

dengan tanggal 31 Desember 2014 seluruhnya berjumlah 117 ( seratus tujuh

belas ) orang yang terdiri dari 5 orang pejabat struktural, 63 orang pejabat

fungsional khusus, 21 orang tenaga fungsional umum dan dibantu 28 orang

tenaga harian lepas.

Sedangkan ditinjau dari ruang gaji / golongan saat ini terdiri dari 5 orang

golongan IV/a; 6 orang golongan III/d; 8 orang golongan III/c; 16 orang

golongan III/b; 13 orang golongan III/a; 9 orang golongan II/d; 21 orang

golongan II/c; 1 orang golongan II/b dan 9 orang golongan II/a; dan 1 orang

golongan I/c. Data pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat

dilihat pada lampiran 15

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 59

3.2.2. Mutasi Alih Tugas

Dalam tahun anggaran 2014, Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram yang mutasi alih tugas sebanyak 3 (tiga) orang

terdiri dari : Mutasi keluar 1 (satu) orang Kepala Balai mutasi alih tugas ke

Balai uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian, sementara mutasi

masuk ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram adalah 2 orang, antara

lain : Kepala Balai Karantina Pertanian kelas II Tarakan dan Paramedik

Veteriner Penyelia Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan. Data mutasi di

lampiran 16

3.2.3. Pendidikan dan Pelatihan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

khususnya pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tiap tahunnya

selalu diikutkan dalam pelatihan-pelatihan baik yang dilakukan oleh Badan

Karantina Pertanian atau instansi lain.

Untuk tahun 2014 kegiatan pelatihan yang diadakan secara internal

adalah pelaksanaan inhouse training untuk tenaga laboratorium, kegiatan ini

diikuti oleh 20 orang peserta dari laboratorium karantina hewan dan

laboratorium karantina tumbuhan.

3.2.4. Kenaikan Pangkat

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yang mendapat

kenaikan pangkat tahun 2014 sebanyak 10 orang terdiri dari kenaikan pangkat

fungsional 2 orang dan kenaikan pangkat struktural 8 orang untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 17

3.2.5. Kenaikan Gaji Berkala

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yang mendapatkan

kenaikan gaji berkala tahun 2014 sebanyak 33 orang untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran 18

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 60

3.2.6. Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Sumber

Daya Manusia

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan

kegiatan perkarantinaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia di lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram, telah dilakukan beberapa upaya berikut

ini :

a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008

Kondisi dan dinamika lingkungan yang cenderung terus meningkat dengan

sangat cepat dan pesat di bidang ilmu pengetahuan teknologi transportasi

dan komunikasi membawa pengaruh meningkatnya volume dan frekuensi

lalu lintas manusia, barang, jasa, hewan dan produknya baik antar pulau di

dalam suatu negara maupun antar negara yang kemudian pada gilirannya

dapat menyebabkan ancaman terhadap resiko masuk dan menyebarnya

hama penyakit yang melampaui batas negara.

Oleh karena itu penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah upaya

pencegahan masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan dan

tumbuhan dari luar negeri, dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri,

atau keluarnya dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia, perlu

meningkatkan perannya sejalan dengan perkembangan tersebut diatas dan

prospek karantina kedepan yang semakin strategis. Kondisi faktual ini

secara sistematis perlu ditindaklanjuti dengan menetapkan kebijakan yang

programnya antara lain adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia

karantina, peningkatan sarana dan prasarana, serta penyelenggaraan

pelayanan karantina dengan sistem manajemen mutu yang berstandar

internasional mengacu pada ISO 9001.

Penyelenggaraan pelayanan Karantina dengan sistem manajemen mutu

sudah merupakan tuntutan global yang perlu diterapkan sebagai wujud

clean governance dan good governance service. Upaya penyelenggaraan

karantina melalui clean governance dan good governance service

dilaksanakan dimulai penyiapan sarana prasarana baik hardware maupun

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 61

software yang memadai dan diikuti dengan penyiapan sumberdaya

manusia yang kompeten memiliki integritas dan profesional yang handal

menjadi fokus dalam kebijakan dan penerapannya.

Implementasi dari SMM ISO 9001:2008 tersebut diatas diselaraskan

dengan peraturan perundangan Karantina Hewan dan Tumbuhan agar

sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

Tahun 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah mendapatkan

sertifikat akreditasi SMM ISO 9001:2008.

b. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pelaksanaan SPI lingkup BalaiKarantina Pertanian Kelas I Mataram

dimaksudkan untuk peningkatan kinerja yang efektif, efisien, ekonomis dan

tertib; pengelolaan keuangan Balai Karantina Pertanian yang transparan, dan

akuntabel; mendorong ketaatan peraturan perundangan dan pengamanan aset

negara.

Dalam pelaksanaan SPI, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

telah membentuk Tim Satlak SPI dan tim tersebut telah merancang dan

melaksanakan program yang direncanakan selama tahun 2014. Adapun

program yang telah dilaksanakan oleh tim Satlak PI Balai Karantina Pertanian

Kelas I Matarama antara lain :

Jawaban dan Tindak Lanjut LHP tahun 2013

Pelaksanaan kegiatan audit internal

Perumusan sistem pengendalian intern kegiatan di Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

Kegiatan SPI selama tahun 2014, cukup efektif dalam melakukan

pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing

penanggungjawab dan pelaksana kegiatan, yaitu dengan adanya kegiatan

audit internal, dapat lebih awal terdeteksi kekurangan atau ketidaksesuaian

antara apa yang seharusnya dilaksanakan dengan kondisi riel pelaksanaan

kegiatan. Sehingga dengan adanya hasil audit SPI dapat segera diperbaiki

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 62

dalam waktu yang relatif lebih cepat oleh penanggungjawab dan pelaksana

kegiatan.

c. Pembinaan Mental Pegawai

Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, kualitas SDM dapat terjadi

peningkatan yang signifikan ketika tersentuh dalam beberapa hal, diantaranya

sebagai berikut : aspek ruhiyah (moral, etika, kedekatan dengan Tuhannya),

aspek jasadiyah (fisik, kesehatan fisik), Aspek sosial ( Lingkungan kerja

kondusif), dan aspek ekonomi (kesejahteraan terpenuhi). Menyadari hal

tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram melakukan kegiatan

pembinaan mental dengan berbagai bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Pembinaan Rohani

Kegiatan pembinaan rohani ini dilaksanakan dalam bentuk kajian

keagamaan dengan mengundang narasumber dari tokoh agama dengan

memanfaatkan momentum hari besar agama, pemberian nasehat oleh

pimpinan disetiap apel pagi dan jum`at pagi, serta renungan-renungan

lain yang disampaikan oleh pegawai yang diminta oleh kepala Balai

untuk menyampaikannya. Hal ini dilakukan agar stamina mental,

komitmen kebaikan, dan kekuatan moral pegawai tetap terjaga,

sehingga secara kualitas, SDM BKP Kelas I Mataram tetap terjaga.

2. Pembinaan Fisik

Kegiatan pembinaan fisik di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

secara rutin dilakukan dalam bentuk olahraga bersama setiap hari jumat

pagi, olahraga bersama ini dapat berupa senam pagi dan jalan santai.

Disamping itu kegiatan olahraga lain seperti Bulutangkis, Sepak Takraw

, juga dilaksanakan dalam bentuk lomba antar wilker yang

memanfaatkan momentum Bulan Bakti Karantina Pertanian, hal ini

dilakukan selain untuk menjaga kesehatan fisik juga untuk menjaga

kekompakan dan persaudaraan diantara sesama pegawai Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram.

3. Pembinaan Kerjasama team (Team Work) dan kedisiplinan

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 63

Kegiatan pembinaan kerjasama team dan kedisiplinan dilaksanakan

dalam bentuk kegiatan outbond training dengan menghadirkan trainer

profesional, pada tahun 2014, Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram telah melaksanakan 2 (dua) kali kegiatan outbond yaitu :

dilaksanakan pada Agustus dan Desember 2014 yang menghadirkan

team outbond training dari ”Sigma Outbond ” dan Team Danamon

Mataram, kegiatan ini menitik beratkan pada kerjasama team,

bertanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan dan kejujuran

dalam melaksanakannya. Kegiatan Outbond. Kegiatan ini irangkai

dengan pembinaan ESQ.

4. Pembinaan Disiplin Pegawai

Pembinaan disiplin pegawai di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram, dilakukan secara terus menerus baik melalui arahan-arahan

pimpinan dan juga melalui sarana-sarana seperti :

- Penggunaan Finger Print

- Pencatatan buku keluar-masuk pada saat jam kerja

- Kegiatan apel pagi setiap senin dan upacara bendera setiap tanggal 17

setiap bulan.

3.3. Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)

Salah satu wujud penyelenggaraan negara yang terbuka adalah di

implemetasikannya “keterbukaan informasi publik” melalui penggunaan hak

publik untuk memperoleh informasi yang berdasar dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Hak atas informasi menjadi sangat penting dalam upaya menjadikan

proses keterbukaan penyelenggara Negara untuk terbuka kepada publik

sehingga apa yang dilakukan oleh penyelenggara atas kerja-kerja

penyelenggaraan Negara dapat diterima dan dipertanggungjawabkan kepada

publik.

Mulai 1 Mei 2010, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai

Keterbukaan Informasi Publik akan efektif diberlakukan. Undang-Undang ini

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 64

berlaku setelah pemerintah diberikan kesempatan untuk mempersiapkan

segala piranti pelaksanaan selama dua tahun ini.

Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi

menjadi hal yang sangat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milenium

ketiga ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan

suatu organisasi pemerintahan akan sangat tergantung kepada informasi atau

pengetahuan yang dimilikinya, informasi akan menjadi perekat unsur-unsur

yang ada dalam suatu organisasi.

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka

mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak

diperlukan.Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mendesaign

aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website.Dengan

adanya aplikasi ESKI, informasi, komunikasi, dan transaksi antara pegawai

dapat dilakukan via internet.Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan

seperti misalnya, komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung dalam

hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan pemerintah pada

masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24

jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor,

rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi

ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C

(Government to Citizen).Fungsi lainnya adalah G2B (Government to Business),

dan G2G (Government to Government).

Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak hanya

berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa

bersifat dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan

timbul efek timbal balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden

Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan

E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan

pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang diyakini

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 65

akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintahan. Dengan terwujudnya aplikasi aplikasi

Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website yang bersifat dinamis,

diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal. Seiring dengan itu

dengan adanya kemanfaatan aplikasi aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi

Internal berbasis website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan

efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kementerian Pertanian khususnya Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram sebagai lembaga pemerintah juga memanfaatkan teknologi informasi

berbasis website sebagai sarana menginformasikan kebijakan-kebijakan yang

ada di keluarkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Oleh karena

itu untuk meningkatkan keterbukaan informasi publik maka perlu adanya

pembuatan aplikasi Sistem Implementasi Manajemen berbasis website Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram.

3.3.1 Aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi Internal Berbasis Website

1. E-Laboratorium (E-Lab)

(www.eplaqsystem.deptan.go.id/elab.php)

Layanan e-Lab diperuntukkan bagi laboratorium rujukan yang ditunjuk untuk

melakukan pengujian PSAT oleh Badan Karantina Pertanian, hasil dari

pemeriksaan lab tersebut wajib dilaporkan secara online kepada Unit Pelaksana

Teknis yang memberi rekomendasi

2. E-Plaq System (Electronic System Plant Quarantine)

http://www.eplaqsystem.deptan.go.id/

Monitoring data opersional karantina tumbuhan

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 66

3. E-Qvet (Electronic System For Animal Quarantine)

eqvet.karantina.deptan.go.id/

Monitoring data opersional karantina hewan

4. PPK Online Karantina Tumbuhan

www.eplaqsystem.deptan.go.id/ppk/login.php

PPK Online Aplikasi ini memudahkan para pengguna jasa untuk mendaftarkan

komoditi karantina tumbuhan yang akan dilalulintaskan untuk disertifikasi serta

dapat berkomunikasi langsung dengan petugas karantina secara langsung melalui

internet. Aplikasi PPK Online dan petunjuknya dapat di unduh pada website Badan

Karantina Pertanian.

5. PPK Online Karantina Hewan

eqvet.karantina.deptan.go.id/ppk/

PPK Online Aplikasi ini memudahkan para pengguna jasa untuk mendaftarkan

komoditi karantina hewan yang akan dilalulintaskan untuk disertifikasi serta dapat

berkomunikasi langsung dengan petugas karantina secara langsung melalui

internet. Aplikasi PPK Online dan petunjuknya dapat di unduh pada website Badan

Karantina Pertanian

6. Prior Notice (PSAT)

www.eplaqsystem.deptan.go.id/notice/

Layanan Prior Notice diperuntukkan bagi pengguna jasa karantina yang akan

melaksanakan pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan, Prior Notice wajib diisi

oleh produsen di negara asal komoditas.

PPK

ONLINE

PLUS

PPK

ONLINE

PLUS

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 67

7.Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

lpse.ntbprov.go.id/eproc/

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan unit kerja

penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang di dirikan oleh

Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah untuk

memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa pemerintah secara elektronik. Terhadap ULP/Pejabat Pengadaan pada

Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah yang tidak

membentuk LPSE,dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik dengan

menjadi pengguna dari LPSE terdekat

8. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)

sapk.bkn.go.id

Prosedur Penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Pangkat,

Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan Perpindahan

Antar Instansi Berbasis Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-Line

(SAPK-OnLine)

9. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

bkp1mataram.karantina.pertanian.go.id/survei-ikm/

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 68

Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkan informasi unit pelayanan

instansi pemerintah secara rutin. Untuk itu Pemerintah berupaya menyajikan

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT secara rutin, yang diharapkan mampu

memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada

masyarakat. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat masyarakat, yang

dikumpulkan melalui SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP UNIT

PELAYANAN PUBLIK. Survei ini MENANYAKAN PENDAPAT masyarakat,

mengenai pelayanan instansi pemerintah atas penyelenggaraan pelayanan.

PERTANYAAN SENGAJA DIRANCANG SESEDERHANA MUNGKIN, untuk tidak

mengambil waktu Bapak/Ibu/Saudara yang sangat berharga. Pendapat

Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan survei ini sebagai dasar

penyusunan indeks kepuasan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu

pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat

10. Scan Qr Code

bkp1mataram.karantina.pertanian.go.id

QR adalah salah satu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang

dikembangkan Denso Wave, Denso Wave adalah sebuah divisi di perusahaan

Denso Corporation Jepang, QR Code pertama kali dipublikasikan pada tahun 1994.

Sedangkan perangkat yang digunakan untuk membaca QR Code disebut QR

Scaner, atau pemindai QR. QR merupakan singkatan dari Quick response, dalam

bahasa indonesia yang berarti respon cepat, singkatan ini sesuai dengan tujuan

utama dari QR Code yaitu menyampikan informasi pada kode dengan cepat dan

respon yang cepat pula. Qr Code Difungsi untuk dapat merespon aplikasi berbasis

web khususnya website Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam aplikasi

mobile.

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 69

10. Elektronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI)

eski.bkpmataram.org

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor

atau organisasi. Sistem komunikasi internal adalah segenap kegiatan komunikasi

yang secara khusus diarahkan pengerjaannya kepada pegawai dalam lingkungan

organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website. Beberapa

Elektronik Sistem Komunikasi Internal Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

diantaranya Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK), Elekstronik

Sistem Komunikasi Internal (ESKI), Laporan Penerima Negara Bukan Pajak

(PNBP), Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT), Elektronik Short

Message Services (ESMS), Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK).

a. Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK)

Laporan Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari

setiap wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

b. Elekstronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI)

Laporan catatan kinerja harian, bulanan dan tahunan secara

elektronik pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

berbasis website

c. Laporan Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak di setiap

wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 70

d. Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT)

Laporan Informasi arus komoditas domestik masuk dan

domestik keluar barang di setiap wilayah kerja lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Berbasis Website.

e. Elektronik Short Message Services (ESMS)

Laporan layanan pesan singkat terhadap tarif jasa karantina

pertanian dan sebagai salah satu layanan pengaduan serta

informasi kepegawaaian lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram berbasis website.

f. Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK)

Laporan pengelolaan mata anggaran keuangan lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website.

10. Konsultasi Online

Layanan Konsultasi Pengaduan Online Via Messenger

11. Sms Center

Layanan Konsultasi Pengaduan Online Via Pesan Singkat

Page 72: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 71

12. Form Pengadauan

Layanan Konsultasi Pengaduan Online Via Form

13. Polling

Kualitas Pelayanan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Melalui Polling

14. Statistik

Informasi Jumlah Pengunjung, Pembaca Artikel, dan Perubahan menampilkan berapa

kali setiap artikel telah dibaca.

Page 73: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 72

15. Form Permohonan Informasi Publik

Layanan permohonan informasi publik melalui pengisian data identitas

Page 74: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 73

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatanyang dilaksanakan oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram selama tahun 2014, dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Data Operasional Karantina Hewan :

- Domestik Masuk, Frekuensi sebanyak 3.480 kali berupa Hewan

volume 17.258.998 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH), 3.231.877 Kg, 4.042

lbr dan 3.037.083 butir dengan frekuensi masing-masing 2.803 kali, 727

kali dan 744 kali, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 22.983 Kg

dengan frekuensi 177 kali dan Benda lain sebanyak 4.829.610 kg

dengan frekuensi 87 kali, dan 2.166 collie.sebanyak 73 kali

- Domestik Keluar :sebanyak 1.194 kali berupa Hewan dengan volume

1.297.635 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH), 24.540 kg dengan frekuensi

576 kali, 3.650 lbr dengan frekuensi 10 kali, sedangkan Hasil Bahan

Asal Hewan (HBAH) sebanyak 178 kg dengan frekuensi 18 dan Benda

lain sebanyak 2.201.350 kg dengan frekuensi 684 kali, dan 1 tabung

dengan frekuensi 1 kali

- Impor : Nihil.

- Ekspor ; Nihil

2. Data Operasional Karantina Tumbuhan :

- Domestik Masuk, volume 6,412,090 kg dan 10,192 batang hasil

tanaman dan 178,051 kg benih tanaman dan 32,653 batang bibit

tanamandengan frekuensi sebanyak 1.462 kali.

- Domestik Keluar : volume 50,781,915 Kg dan 110,062 batang hasil

tanaman, 45,361 Kg benih tanaman, serta 243,212 batang bibit

tanaman dengan frekuensi sebanyak 3.617 kali.

- Impor Nihil.

Page 75: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 74

- Ekspor ; dilakukan sebanyak 20 kali dengan volume sebanyak 19.081

Kg

`3. Terjadinya peningkatan disiplin PNS dan peningkatan tata kelola

perkantoran dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2008.

4. Nusa Tenggara Barat khususnya pulau Lombok Masih bebas Rabies

5. Pelaksanaan tindakan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan

perundang-undangan karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati hewani/nabati dapat berjalan secara optimal.

6. Meningkatnya kerjasama antara struktural, fungsional, PPNS maupun

dengan instansi terkait untuk mendukung peningkatan kinerja

pelaksanaan operasional perkarantinaan di lapangan.

7. Terjadinya tindakan Pelanggaran terhadap peraturan karantina selama

tahun 2014, disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

a. Ketidaktahuan pemilik tentang peraturan karantina.

b. Adanya unsur kesengajaan.

c. Modus menggunakan alat transportasi berupa perahu nelayan dan

berlabuh di tempat nelayan.

d. Modus oleh-oleh dari TKI yang datang dari Malaysia

7.2. Saran-Saran

Adapun saran-saran sebagai bahan masukan bagi perbaikan pada

kegiatan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegah masuknya hama penyakit hewan karantina dan

optimalisasi pengawasan terhadap komoditi karantina hewan perlu adanya

penambahan dan peningkatan sumber daya manusia.

2. Perlunya komitmen seluruh pegawai dalam penerapan peraturan

perkarantinaan.

3. Tertibnya sistem pengarsipan dokumen pelaksanaan tindakan karantina

serta sistem/alur pelaporan ke Unit Pelaksana Teknis.

4. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

Page 76: LAPORAN TAHUNAN 2014mataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/uploads/...Laporan Tahunan 2014 Page 6 Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan pulau-pulau

Laporan Tahunan 2014 Page 75

5. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang

peraturan karantina kepada masyarakat dan stakeholder.

6. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

7. Meningkatkan dan memperketat pengawasan MPHPHK/MPOTK melalui

pengawasan terpadu dan patroli.

8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM mengenai peraturan

perkarantinaan dan penegakan hukum.