vital signs

21
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK SISTEM TUBUH II PENGUKURAN TANDA   TANDA VITAL Oleh  Nama : Danarwati Bu diningrum  NIM : 131610101074 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2013/2014

Upload: danarwati-budiningrum

Post on 14-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGIBLOK SISTEM TUBUH IIPENGUKURAN TANDA TANDA VITAL

OlehNama: Danarwati BudiningrumNIM: 131610101074

LABORATORIUM FISIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER2013/2014

PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

1. Dasar Teori Tanda vital merupakan parameter tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi, laju pernafasan, dan suhu tubuh. Disebut tanda vital karena penting untuk menilai fungsi fisiologis organ vital tubuh.

a. Tekanan DarahTekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole.Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase: 1. Pengisian ventrikel (ventricular filling)Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL.2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg)masih lebih tinggi dibandingkan tekanan ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah dalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection)Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melampaui tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakan Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV ESV.

4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat mulai terjadinya repolarisasi. Fase ini juga disebut sebagai fase isovolumetrik, karena katup AV belum terbuka dan ventrikel belum menerima darah dari atria.Maka yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure.Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tahanan pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas darah, dan kelenturan dinding arteri. Parameter yang diukur pada pemeriksaan tekanan darah yaitu teka-nan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi ventrikel kiri, tekanan diastolik yaitu tekanan minimal selama relaksasi, dan tekanan nadi yaitu selisih antara tekanan sistolik dan diastolik (penting untuk menilai derajat syok). Komponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari suara vibrasi saat manset dikempiskan. Suara korotkoff sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu : Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada waktu bersamaan, disebut sebagai tekanan sistolik. Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari fase I. Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari fase I. Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup/melemah dan me-niup.Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali,disebut sebagai teka-nan diastole.Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan Joint National Committee VII adalah sebagai berikut : Klasifikasi tekanan darah pada usia 18 tahun :KlasifikasiTekanan sistolik (mmHg)Tekanan diastolik (mmHg)

Normal 27

2. Alat dan Bahan(1)Stetoskop(2)Metronom(3)Stop Watch(4)Bangku step-test(5)Bak untuk tempat es(6)Sphygmanometer / tensimeter air raksa, aneroid dan digital(7)Termometer air raksa (suhu tubuh), dan thermometer digital(8)Timbangan BB, dan pengukut TB

3. Prosedur Percobaan 3.1 Prosedur Percobaan Tekanan DarahProsedur Percobaan Pengukuran Tekanan Darah (1)Istirahatkan dulu orang selama 5 menit(2)Lakukan pengukuran tekanan darah berdasarkan posisi sikap tubuh. (3)Latihan mengukur tekanan darah pada posisi berbaring terlentang dan menset terpasang pada lengan kanan atas.(4)Naikkan tekanan sampai kira-kira 20 mmHg di atas tekanan sistole normal, jaga sampai nadi A. Radialis dipergelangan tak teraba pada cara palpasi atau hilangnya suara pada cara auskultasi. (6)Lakukan tindakan seperti di atas untuk auskultasi. Turunkan tekanan perlahan-lahan sampai terdengar kembali suara bising nadi (K-1) dan tentukan tingkat-tingkat suara dari Korotkoff sampai suara melemah/ menghilang (K-4 / K-5). (8)Ulangi percobaan butir 1 sampai 4 pada tangan kanan dan kiri menggunakan tensimeter aneroid dan digital (bila alat tersedia).(9)Catat hasil percobaan anda.A. Posisi sikap tubuh :(1)Berbaring terlentang,Ukurlah secara auskultasi tekanan darah orang coba sampai 3 kali berturut-turut dan ambillah nilai rata-ratanya.(2)Duduk,Perintahkan orang coba duduk tenang selama 3 menit, kemudian ukurlah tekanan darahnya 3 kali berturut-turut dan ambillah nilai rata-ratanya.(3)Berdiri,Perintahkan orang coba berdiri dengan tenang dalam sikap bersiap selama 2-3 menit, kemudian ukurlah tekanan darahnya 3 kali berturut-turut dan ambillah nilai rata-ratanya.

B. Pengaruh LatihanPilih salah satu orang coba untuk masing-masing kelompok.(1)Menset tensimeter aneroid dipasang dan tekanan darahnya diukur dalam keadaan duduk dan mencatat frekuensi nadinya.(2)Dengan manset tetap terpasang, orang coba melakukan aktivitas naik turun bangku dengan kecepatan 20 kali per menit selama 2 menit.(3)Segera setelah naik turun bangku berakhir, ukur tekanan darah dan catat frekuensi nadinya.(4)Teruskan mengukur tekanan darah dan frekuensi dengan interval 3 menit sampai menjadi normal kembali.(5)Masukkan hasil yang diperoleh ke dalam tabel yang meliputi frekuensi nadi, tekanan sistole dan diastole.

Gambar 1. Pengukuran Tekanan darah(6)Gambarkan dalam kertas millimeter grafik hasil pengukuran frekuensi nadi dengar tekanan sistole dan diastole, masing-masing pada absis dan ordinat (bila milimeter tidak tersedia bisa digambar/dibuat grafik sendiri).C.Pengaruh Stress : Cold Pressure TestTest ini merupakan suatu test yang baik untuk menentukan labilitas tekanan darah seperti halnya emosi dan perasaan yang tidak menyenangkan juga mempengaruhi tekanan darah.Pilihlah orang coba untuk masing-masing kelompok.(1)Perintahkan orang coba untuk duduk tenang selama 5 menit, kemudian ukur tekanan darahnya dengan tensimeter aneroid sampai didapatkan hasil yang sama 3 kali berturut-turut.(2)Perintahkan orang coba memasukkan tangan kirinya ke dalam bak air es (40C) sampai 15 cm di atas pergelangan tangannya, selama 60 detik saja.(3)Ukurlah tekanan darah pada detik ke-60 di dalam air es(4)Ukurlah tekanan darah setelah perendaman dengan interval 2 menit sampai tekanan darah menjadi kembali.3.2 Prosedur Percobaan Pengukuran Denyut NadiPengukuran denyut nadi dilakukan dengan teknik papasi, yaitu meletakkan jari di atas A. Radialis dekat permukaan kulit di pergelangan tangan (bawah ibu jari).Perhatikanlah pula kecepatan, irama, volume dan konturnya(1)Minta orang coba untuk duduk(2)Temukan tempat A. Radialis dengan benar dan rasakan dan hitung denyutan per menit menggunakan dua jari (telunjuk dan tengah). Mulailah menghitung ketika jarum panjang pada jam tangan menunjukkan angka 12.(3)Hitung denyut dalam 60 detik atau 15 detik kemudian kalikan dengan 4. Ketika melakukan hitungan jangan hanya melihat jam tangan, tetapi konsentrasi pada denyut nadi. Rasakanlah kekuatannya.(4)Jika merasa tidak yakin, lakukan penghitungan ulang sebanyak 3 kali.(5)Jika kesulitan menghitung konsultasikan dengan instruktur.(6)Ulangi percobaan 1 3 lakukan pada A. Brachialis. Pengukuran dilakukan dengan meletakkan tangan orang coba agak fleksi.(7)Ulangi percobaan 1 3 lakukan pada A. Karotis (tepat di bawah angulus mandibular). dengan meletakkan kepala orang coba normal agak ekstensi.

Gambar 2.Cara Pemeriksaan Denyut Nadi Pada A. Radialis, A. Brachialis dan A. Carotis3.3 Prosedur Percobaan Pengukuran Frekuensi NafasDudukkan orang coba dengan tenang. Pengukuran frekuensi nafas dilakukan dengan memperhatikan dengan cermat naik turunnya dinding dada dan hitung jumlah naik turunnya selama 60 detik. Perhatikan pula apakah ada Penyumbatan nafas, pola nafas. Apakah ditunjukkan dengan kontraksi otot-otot leher atau otot-otot yang lain.3.4 Prosedur Percobaan Pengukuran Suhu Tubuh(1)Masukkan termometer ke dalam mulut (di bawah lidah) orang coba selama 3 menit.(2)Perhatikan tinggi air raksa berada pada skala berapa. Lakukan percobaan sebanyak 2 kali.(3)Lakukan pengukuran pada ketiak sebanyak 2 kali. Lihatlah apakah ada perbedaannya.

3.5 Prosedur Percobaan Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan(1)Ukurlah BB dan TB semua anggota kelompok.(2)Hitunglah berapa BB ideal maksimal dan minimal.(3)Hitung berapa IMT masing-masing.(4)Masukkan dalam klasifikasi, anda termasuk klasifikasi yang mana.

4 Hasil PercobaanPengukuran Tekanan DarahOrangParameterSphygmomanometerArenoidDigital

IIIIIIrerataIIIIIIrerataIIIIIIrerata

Ke-1Tangan kanan110/80106/75100/70105/7595/6095/6095/6095/601067288104748610273861047387

Tangan kiri100/7595/6595/7096/7085/6585/6590/ 6586/6592726793718912378931027483

Ke-2Tangan kanan95/6090/6590/6092/6290/6090/6090/6090/601207485114748811978881187587

Tangan kiri85/6590/6590/6588/6585/6085/6085/6085/601277280119717912070811227180

Pengukuran Sikap TubuhOrangParameterBerbaringDudukBerdiri

IIIIIIrerataIIIIIIrerataIIIIIIrerata

Ke-1Tangan kanan1115874

1225884105637711360781078186100578896578310165861067288104748610273851047386

Tangan kiri11163741065879109587810960771068480985773975856100667093726793715912378531037460

Ke-2Tangan kanan112686512166631257168119686511763711186672119587111862711207485114748811978881187587

Tangan kiri121666412254611176163120606311658771105077113637011357751277280119717912076811227380

Pengaruh LatihanOrangParameterNadi(kali/mnt)Sistole(mmHg)Diastole(mmHg)

Ke-13 menit pertama13613381

6 menit10811276

9 menit9811273

11 menit979874

9310572

Normal10114676

Ke-23 menit pertama8112263

6 menit7911470

9 menit8211162

11 menit7611667

Pengaruh Stress : Cold Pressure TestOrangParameterSistole(mmHg)Diastole(mmHg)

Ke-1Pra-stress10570

30 detik10070

2 menit 10076

60 detik9672

2 menit8872

Pengukuran Denyut NadiOrang CobaJenis KelaminDenyut Nadi (pada tiga tempat arteri)

Radialis Brachialis Carotis

PutriP928084

ZoeP887684

ArumP928860

LilisP808884

Pengukuran Frekuensi NafasOrang CobaJenis KelaminFrekuensi Nafas ( / 60 detik )

LilisP24

ZoeP18

ArumP22

PutriP16

Pengukuran Suhu TubuhOrang CobaLokasi Suhu Tubuh (C)

ElisaAksial36,2

ZoeAksial36,6

RohmaAksial35,9

PutriAksial36,2

Pengukuran Berat Badan dan Tinggi BadanOrang CobaJenis kelaminBerat Badan dan Tinggi BadanBB Ideal (minimal dan maksimal)IMT (Indeks Massa Tubuh)Klasifikasi

ZoeP50/16119,289Normal

ElisaP51/16418,96Normal

RohmaP48/15619,72Normal

ArumP60/15225,96Agak gemuk

5. Pembahasan dan Jawaban PertanyaanSetelah melakukan pengukuran tanda-tanda vital terhadap beberapa orang coba, maka pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab.

PERTANYAAN PERCOBAAN TEKANAN DARAH(1) Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional dan digital ?Jawab : Ada. Pada penggunaan tensimeter konvensional, hasil yang ditunjukkan lebih tinggi daripada tensimeter digital. Baik untuk tekanan sistol maupun diastolnya. Hal ini dikarenakan tekanan air raksa yang berada pada tensimeter itu sendiri.(2) Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanan dan kiri?Jawab : Ada. Perbedaan yang nampak pada pengukuran ini adalah tekanan sistol pada tangan kanan menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan tangan kiri.(3) Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional dan digital ?Jawab : Ada. Pada penggunaan tensimeter konvensional, hasil yang ditunjukkan lebih tinggi daripada tensimeter digital. Baik untuk tekanan sistol maupun diastolnya. Hal ini dikarenakan tekanan air raksa yang berada pada tensimeter itu sendiri.(4) Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis dan A. Bracialis ?Jawab : Ada. Arteri Radialis yang berada pada pergelangan tangan tercatat paling banyak. Hal itu mungkin disebabkan karena arteri Radialis paling mudah untuk diraba.(5)Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi ? jelaskan mengapa ? Jawab : Ada. Dapat dilihat dari data yang berhasil diperoleh, tekanan sistol tertinggi terdapat pada pengukuran tekanan darah dalam posisi berbaring.Posisi tubuh mempengaruhi tekanan darah karena berhubungan dengan efek gravitasi. Pada kondisi berbaring, gaya gravitasi mempengaruhi seluruh tubuh secara uniform. Pada posisi tegak, selain akibat kontraksi jantung, pembuluh darah di bawah jantung mendapat beban tambahan akibat perbedaan tinggi tingkat jantung dan pembuluh. Karena peningkatan tekanan ini, darah mengumpul dalam pembuluh pengumpul venosa di ekstremitas bawah sehingga isi sekuncup berkurang..(6) Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah ?Jawab : Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

- Faktor Fisiologis :a. Kelenturan dinding arterib. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.c. Kekuatan gerak jantungd. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran.e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkatf. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi tekanan darah.

- Faktor Patologis:a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan berusaha menstabilkan tekanan darah.b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik).c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi periferd. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya elastisitas pembuluh darah )e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran.f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk menaikkan tekanan darah. (7) Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu ? Jawab : Jika tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu kemungkinannya adalah pasien mengalami hipertensi yang pada keadaan tekanan darah darah lebih tinggi gigi tidak boleh dicabut karena Saat tekanan darah sedang tinggi, maka tekanan yang dihasilkan di pembuluh darah juga besar. Jika dilakukan cabut gigi, maka bisa menyebabkan pendarahan atau darah susah sekali dihentikan.PERTANYAAN PERCOBAAN DENYUT NADI (1) Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum melakukan tindakan operatif ?Jawab : Pengukuran denyut nadi sangat penting karena apabila akan dilakukan anastesi sebelum tindakan operasi, maka denyut nadi harus normal terlebih dahulu. Apabila dilakukan anastesi ketika denyut nadi tidak normal (2) Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi ?Jawab : Usia, aktivitas, jenis kelamin, berat badan, keadaan psikis.(3) Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh ? Jelaskan mengapa !Jawab : Ada karena adanya perbedaan gaya gravitasi. pada saat berbaring denyut nadinya akan lebih rendah dibandingkan saat duduk atau berdiri, karena efek gravitasi tubuh akan berkurang yang membuat darah lebih banyak mengalir kembali ke jantung. Yang berarti denyut nadi yang diperlukan lebih sedikit.Sedangkan pada posisi berdiri, denyut nadinya akan meningkat karena darah yang kembali ke jantung lebih sedikit sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung. Pada posisi duduk denyut nadi cenderung stabil karena jumlah darah yang tersedia bagi jantunguntuk dipompa menjadi meningkat.(4) Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat ?Jawab : Karena saat bekerja otot bekontraksi, sehingga otot perlu suplai oksigen lebih banyak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jantung memompa darah lebih cepat agar aliran darah ke otot meningkat sehingga denyut nadi dan tekanan darah juga meningkat.(5) Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal ?Jawab : Denyut nadi maksimal adalahmaksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan rumus 220-umur. Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.PERTANYAAN PERCOBAAN SUHU TUBUH(1) Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda ? Berapa perbedaannya ? Jelaskan !Jawab : Angka pada termometer pada pengukuran suhu tubuh di ketiak lebih rendah sekitar 0,3 derajat celcius. Hal tersebut dikarenakan kelembapan di daerah ketiak lebih tinggi sehingga menurunkan suhu tubuh inti.(2) Kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau pengukuran di bagian tubuh yang lain ? Jawab : Ketika ingin mengetahui suhu internal dan permukaan.

PERTANYAAN PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN(1) Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi ?. Jelaskan untuk apa.Jawab : Iya, karena dari tinggi badan dan berat badan diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis terutama yang berkaitan dengan hormonal metabolic. Selain itu, pengukuran TB dan BB juga dapat digunakan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh yang dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.(2) Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi yang terlalu gemuk ?. Jelaskan !.Jawab : Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh mereka yang memiliki IMT kurang dari 18, yaitu:a.OsteoporosisOsteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang seiring dengan waktu. Osteoporosis terjadi apabila tubuh tidak mampu membentuk jaringan tulang baru, atau jaringan tulang yang telah ada diserap terlalu banyak oleh tubuh, atau keduanya..b. Masalah reproduksiKeadaan sangat kurus pada wanita, menjadi salah satu penyebab beberapa masalah reproduksi pada wanita. Yang pertama, siklus menstruasi akan berhenti atau menjadi tidak teratur pada wanita yang terlalu kurus. Bukan hanya itu, wanita yang terlalu kurus, juga akan mengalami kesulitan saat akan konsepsi (terjadinya pembuahan), mereka juga sulit untuk mempertahankan kehamilannya. Pria yang terlalu kurus memiliki resiko untuk mengalami disfungsi seksual menetap sebanyak 22 kali lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal. Masalah-masalah seperti disfungsi ereksi, sakit saat berhubungan seksual atau ketidakmampuan untuk ejakulasi. Menurut penelitian juga terdapat hubungan antara berat badan pria dan kesehatan spermanya.c.AnemiaKebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan sepanjang waktu. Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah meripakan gejala khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan muncullah gejala anemia. Gejala lain dari anemia adalah, pucat, pusing, detak jantung tidak teratur, nafas pendek. Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat. Hal ini menjadi salah satu alasan lagi bagi penderita anoreksia untuk mengkonsumsi cukup makanan yang bergizi.d. Rendahnya sistem imunSistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat berfungsi dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk ke tubuh kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka sel-sel tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem imun. Sehingga orang yang terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih parah, seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.e. Penyakit Jantung dan DiabetesPada penelitian, disebutkan bahwa orang yang memiliki gen kurus, memiliki kecenderungan untuk menyimpan lemak ditempat yang dalam, seperti disekitar jantung dan hati, daripada dibawah kulit. Dan studi menyatakan bahwa hal itu beresiko lebih tinggi untuk terjadinya diabetes dan serangan jantung dikemudian hari.

Akibat dari obesitas :a. Penyakit jantung dan strokMereka dengan IMT paling sedikit 30 mempunyai 50-100% peningkatan risiko kematian dibandingkan mereka dengan IMT 20-25. Obesitas tipe buah apel mempunyai risiko hampir 3 kali untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan BB normal. Meningkatnya lemak pada daerah perut secara spesifik dihubungkan dengan kekakuan pembuluh darah aorta, yaitu pembuluh darah arteri utama yang memberikan darah ke organ-organ tubuh.b. Tekanan darah tinggiHubungan antara obesitas dan hipertensi adalah kompleks dan mungkin menggambarkan interaksi faktor genetik, demografi dan biologik. Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa penurunan BB bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah.c. Gagal jantungSuatu penelitian tahun 2002 melaporkan bahwa obesitas mungkin bertanggung jawab terhadap 11% gagal jantung pada pria dan 14 % pada wanita. Mekanismenya belum jelas.d. Gangguan lemak darah (Dislipidemia)Efek obesitas pada kadar kolesterol adalah kompleks. Walaupun obesitas tidak mempunyai hubungan yang kuat dengan kadar kolesterol, tetapi kadar trigliserida (TG) biasanya tinggi sedang kolesterol baik (HDL) cenderung menurun yang keduanya menyebabkan penyakit jantung.e. Resistensi insulin dan DM tipe2Kebanyakan penderita DM tipe 2 adalah obesitas dan pada kenyataannya memberikan kesan yang kuat bahwa penurunan BB dapat menjadi kunci di dalam mengontrol terhadap DM tipe 2, yang mempunyai kelainan berupa ketidakmampuan menggunakan insulin di dalam metabolisme glukosa.f. Sindroma metabolik (sindroma X)Terdiri dari obesitas yang ditandai dengan penumpukan lemak pada daerah perut, gangguan kolesterol, hipertensi, dan resistensi insulin. Tampaknya faktor genetik berperanan, walaupun obesitas dan makan yang cepat memegang peranan penting di dalam perkembangan sindroma ini. Sindroma metabolik secara signifikan dihubungkan dengan penyakit jantung dan angka kematian yang lebih tinggi.g. KankerObesitas dihubungkan dengan jenis kanker tertentu, dan beberapa ahli percaya bahwa kontrol BB yang efektif bagi anak2 dan dewasa dapat mengurangi kejadian kanker 30-40 %. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker dalam hubungannya dengan kadar hormon yang tinggi yang disebut growth factor, yang mana dapat merangsang pertumbuhan sel yang menyebabkan kanker.PEMBAHASAN5.1 Percobaan Pengukuran Tekanan DarahPada pengukuran tekanan darah ini didapatkan hasil yang berbeda-beda. Pada penggunaan tensimeter konvensional hasil yang didapatkan lebih tinggi baik tekanan sistol maupun diastolnya daripada menggunakan tensimeter digital. Begitu pula saat dilakukan variasi posisi tubuh. Hasil yang paling tinggi menunjukkan pada posisi berbaring. Hal ini disebabkan pada kondisi berbaring, gaya gravitasi mempengaruhi seluruh tubuh secara uniform. Pada posisi tegak, selain akibat kontraksi jantung, pembuluh darah di bawah jantung mendapat beban tambahan akibat perbedaan tinggi tingkat jantung dan pembuluh. Karena peningkatan tekanan ini, darah mengumpul dalam pembuluh pengumpul venosa di ekstremitas bawah sehingga isi sekuncup berkurang.Pada pengukuran tekanan darah karena pengaruh latihan dapat dilihat bahwa tekanan darah berbeda saat sebelum dimulainya aktivitas dan setelah berhenti aktivitas. Hasil tekanan darah pada orang coba laki-laki juga lebih tinggi dibandingkan orang coba perempuan.Pada percobaan pengaruh pengaruh dingin tekanan darah menurun dibandingkan sebelum terkena dingin.5.2 Pengukuran Denyut NadiPada pengukuran denyut nadi didapatkan hasil yang berbeda-beda di antara masing-masing orang coba dan letak arteri pengamatan. Arteri yang paling mudah diraba dan dihitung jumlah denyut nadinya adalah pada A. Radialis dimana pada arteri ini didapatkan hasil yang paling tinggi.5.3 Pengukuran Suhu TubuhSuhu tubuh pada orang coba yang diukur secara oral dan aksial ditunjukkan hasil yang berbeda dengan perbedaan yang relatif kecil yaitu 0.3. Hal ini disebabkan karena kelembapan di daerah ketiak lebih tinggi sehingga menurunkan suhu tubuh inti.5.4 Pengukuran Tinggi dan Berat BadanIndeks massa tubuh orang coba normal yaitu berkisar 18 25. Tetapi ada yang indeks massa tubuhnya 25,96 dan dikategorikan agak gemuk.

6. Kesimpulan1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan digital, sphygmomanometer, arenoid.Yang dapat dilakukan di di arteri brachialis, karotis, dan fascialis.Tekanan darah dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu:a. Alat yang digunakan.b. Sikap tubuh ketika pengukuran.c. Aktivitas.d. Pengaruh stress atau psikis.e. Jenis kelamin.2. Denyut nadi setiap orang berbeda. Faktor-faktornya:a. Jenis kelamin.b. Berat badan.c. Tempat penghitungan denyut nadi (arteri).d. Aktivitas.e. Faktor psikis.3. Pernafasan normal pada orang dewasa adalah 15-20 kali/menit saat istirahatFaktor yang mempengaruhi frekuensi nafas:a. Jenis kelamin.b. Aktivitas.c. Berat badan.d. Faktor psikis.4. Suhu tubuh normal adalah 36.5-37.2 derajat celcius yang dapat dilakukan dengan melalui oral, rektal, aksial, dan telinga.Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:a. Jenis kelamin.b. Aktivitas.c. Kesehatan.d. Tempat mengukur suhu tubuh.e. Alat yang digunakan.5. Pengukuran berat badan dan tinggi badan dapat digunakan untuk menentukan Indeks Massa Tubuh sehingga dapat diketahui termasuk dalam golongan yang mana. IMT yang normal berkisar antara 18-25 kg/m2

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGCSloane, Ethel. 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC