laporan kinerjasakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin sto 2018 final.pdf · 2019. 8. 2. ·...

79
DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT TAHUN ANGGARAN 2018 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2019 LAPORAN KINERJA

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

DIREKTORAT

SAYURAN DAN TANAMAN OBAT

TAHUN ANGGARAN 2018

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

TAHUN 2019

LAPORAN KINERJA

Page 2: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Visi yang tercantum dalam rencana strategis Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

tahun 2016-2019 adalah “Mewujudkan Produk (swasembada) Sayuran dan Tanaman

Obat Ramah Lingkungan yang Kuat dan Kokoh untuk Kesejahteraan Rakyat” dan Misi

berupa: (1) Mewujudkan pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat yang

ramah lingkungan; (2) Meningkatkan penerapan teknik budidaya yang baik; (3)

Menjadikan pelaku usaha dan kelembagaan sayuran dan tanaman obat yang

professional; (4) Mendorong terciptanya kebijakan dan regulasi untuk pengembangan

agribisnis sayuran dan tanaman obat; dan (5) Mendorong terwujudnya kerjasama dan

kemitraan usaha serta perdagangan komoditas sayuran dan tanaman obat yang

transparan, jujur dan berkeadilan.

Selanjutnya Rencana Strategis dijabarkan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018, dengan Sasaran Strategis:

Sasaran pengembangan sayur adalah: 1) pengendalian inflasi; 2) pengendalian impor;

3) pemenuhan permintaan dalam negeri; dan 3) ketahanan pangan keluarga. Fokus

pengembangan komoditas sayuran utama adalah: aneka bawang (bawang merah,

bawang putih) dan aneka cabai (cabai merah besar, cabai keriting dan cabai rawit

merah) dengan komoditas sayuran penunjang lainnya seperti: kentang, jamur, sayuran

daun, dan sayuran buah lainnya. Sasaran pengembangan tanaman obat adalah: 1)

pemenuhan permintaan dalam negeri; 2) mendukung pengobatan tradisional; 3)

mendukung industri herbal dan saintifikasi jamu. Fokus pengembangan komoditas

tanaman obat adalah: temulawak, jahe, kapulaga, kencur, dan lidah buaya.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian kinerja Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat dapat dikatakan berhasil dari 6 (enam) indikator kinerja Tahun 2018,

menghasilkan capaian kinerja sebesar 99,77% yang terdiri dari (1) produksi cabai

terealisasi 2.523.929 ton (112,40%) dari target 2.245.440 ton. (2) Produksi bawang

merah terealisasi 1.498.659 ton (93,16%) dari target 1.608.766 ton. (3) Produksi

kentang untuk komoditas ekspor terealisasi 1.278.771 ton (86,88%) dari target

1.471.828 ton. (4) produksi jahe untuk komoditas ekspor terealisasi 434.355 ton

(126,36%) dari target 343.753 ton. (5) Produksi jamur untuk komoditas ekspor

terealisasi 31.280 ton (77,86%) dari target 40.176 ton. (6) Produksi bawang putih untuk

komoditas substitusi impor terealisasi 39.238 ton (35,84%) dari target 109.494 ton.

Hasil pencapaian peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat dilakukan melalui

dukungan dana APBN dan juga swadaya pelaku usaha.

Page 3: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

ii

Realisasi rencana kerja pengembangan sayuran dan tanaman obat tahun 2018

dengan dukungan dana APBN sebesar 95,71% yang terdiri dari (1) Luas Kawasan

Aneka Cabai terealisasi 13.005 Ha (99,62%) dari target 13.055 Ha. (2) Luas Kawasan

Bawang Merah terealisasi 5.434 Ha (98,93%) dari target 5.493 Ha. (3) Luas Kawasan

Sayuran Lainnya, yang terdiri dari (a) Luas Kawasan Bawang Putih terealisasi 5.451Ha

(91,62%) dari target 5.949 Ha. (b) Luas Kawasan Program #Bekerja untuk komoditas

sayuran terealisasi 1.243,27 Ha (70,48%) dari target 1.764 Ha. (4) Kawasan Sayuran

dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan terealisasi 25 Ha (100%) dari target 25 Ha.

Perjanjian Kinerja (PK) dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) berbeda karena PK

mengalami 3 (tiga) kali perubahan. PK yang pertama (ke-1) disusun pada Bulan

Januari 2018, yang ke-2 Bulan Maret 2018, yang ke-3 Bulan Juli 2018 dan yang ke-4

Bulan Desember 2018. Revisi PK dilakukan karena ada pergantian Dirjen dimana

Dirjen yang lama Bpk. Dr. Spudnik Sujono K, MM memasuki purna bakti. Selain itu

juga terjadi perubahan akibat adanya refocusing yang mengakibatkan pemotongan

anggaran.

Berdasarkan pencapaian realisasi keuangan kegiatan Peningkatan Produksi Sayuran

dan Tanaman Obat di Satker Pusat dan Satker Daerah dapat diketahui bahwa realisasi

akuntabilitas keuangan sebesar Rp. 803.595.343.920,00 atau 91,62% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 877.124.169.000,00.

Berbagai keberhasilan dan manfaat telah dicapai dalam pelaksanaan pembangunan

tanaman sayuran dan tanaman obat tahun 2018, namun dalam pelaksanaannya

ditemui beberapa permasalahan dan hambatan, baik dari aspek teknis budidaya

maupun aspek manajemen. Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui

adalah sebagai berikut: Sentra produksi masih terfokus pada daerah tertentu

(khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra), sementara konsumen tersebar di seluruh

Indonesia; Kemampuan adopsi teknologi budidaya terbaru masih terbatas; Penerapan

GAP/SOP budidaya belum optimal, Terbatasnya pengembangan bawang merah off

season, Harga benih bermutu relatif mahal, Penerapan budidaya bawang merah

menggunakan benih biji atau True Shallot Seed (TSS) masih terbatas, Penggunaan

pestisida yang terlalu tinggi mengakibatkan terjadinya kerusakan sifat fisik dan kimia

tanah, disamping itu tingkat pencemaran lingkungan dan residu pestisida tinggi.

Penggunaan sarana pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) ramah

lingkungan belum optimal; Terbatasnya ketersediaan benih bawang putih sehingga

realisasi pertanaman tidak sesuai dengan target yang ditentukan; Belum ada kegiatan

khusus untuk pengembangan Kawasan Sayuran Daun dan Jamur sehingga yang

dapat dilakukan adalah pelayanan minimal berupa pembinaan dan monitoring;

Page 4: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

iii

Tanaman obat belum menjadi usaha utama dalam usahatani karena secara ekonomis

belum menguntungkan. Disamping itu, usahatani komoditas tanaman obat memiliki

umur panennya lama sehingga optimalisai lahan dilakukan dengan melakukan pola

tumpang sari dengan komoditas lainnya. Permasalahan dari aspek manajemen

meliputi Adanya proses revisi POK/ROK beberapa kegiatan untuk disesuaikan dengan

kondisi daerah masing-masing, sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi terlambat;

Adanya pergantian Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) pada beberapa provinsi/kabupaten/kota yang mendapatkan tugas pembantuan

dari pusat, sehingga berimplikasi pada tertundanya pelaksanaan kegiatan dan proses

penyerapan anggaran; Penjadwalan pengadaan sarana produksi sayuran dan

tanaman obat melalui ULP di beberapa daerah sering tidak menjadi prioritas. Hal ini

dapat menyebabkan realisasi kegiatan terlambat atau tidak dapat direalisasikannya

kegiatan karena musim tanam sudah lewat. Petani tidak berani mengambil resiko

gagal panen akibat penanaman di luar musim; Terjadinya gagal lelang yang

disebabkan tidak adanya penawar karena Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dinilai terlalu

tinggi, terbatasnya barang yang memenuhi persyaratan; Keterbatasan jumlah SDM

kesatkeran, teknis, lapang dan monev; Koordinasi antara satker provinsi dan satker

kabupaten dalam pelaksanaan TP provinsi belum berjalan sinergis.

Beberapa upaya tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan untuk perbaikan tersebut,

antara lain sebagai berikut: (a) Pengembangan Kawasan sayuran dan tanaman obat di

luar sentra eksisting. (b) Mendorong budidaya ramah lingkungan. (d) Mendorong

satker dinas supaya aktif melakukan koordinasi dengan ULP terkait jadwal dan proses

pengadaan. (e) Menyusun perencanaan yang baik dalam pelaksanaan pengembangan

kawasan sayuran dan tanaman obat untuk mengurangi permasalahan yang terjadi baik

secara teknis maupun administratif. Berkoordinasi dengan instansi perbenihan dalam

hal penyediaan benih untuk mendukung pengembangan sayuran dan tanaman obat

tahun 2019. (f) Meningkatkan kompetensi SDM melalui pembinaan, penyuluhan,

pelatihan, sosialisasi, apresiasi, bimbingan teknologi dan pelatihan manajemen baik di

tingkat pusat maupun di daerah bekerjasama dengan instansi terkait. (g) Membantu

petugas dan petani dalam mendapatkan akses inovasi teknologi tepat guna dalam

mengantisipasi kondisi iklim (kelebihan hujan dan kekeringan).

Page 5: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

iv

KATA PENGANTAR

Sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan

anggaran tahun 2018, serta pelaksanaan mandat sesuai dengan Tupoksi Direktorat

Sayuran dan Tanaman Obat, maka dilakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja (LAKIN) Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018. Berdasarkan

laporan ini, kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat telah menunjukkan hasil

yang baik, meskipun terdapat beberapa permasalahan dan kendala yang ditemukan.

Keberhasilan dan pencapaian kinerja pada Tahun Anggaran 2018 merupakan hasil

kerjasama dan sinergi segenap pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun

daerah. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya atas dukungan semua pihak. Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka menyusun

langkah tindak lanjut untuk perbaikan, pengembangan dan penyempurnaan kegiatan

pada tahun berikutnya.

Jakarta, Januari 2019

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat,

Dr. Ir. Prihasto Setyanto, MSc

Page 6: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

v

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi .......................................................................... 2

1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja .................................................................. 3

1.4 Dukungan Sumber Daya Manusia ..................................................................... 6

1.5 Dukungan Anggaran .......................................................................................... 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 8

2.1 Rencana Strategis 2016 - 2019 ......................................................................... 8

2.1.1 Visi .................................................................................................................... 9

2.1.2 Misi .................................................................................................................... 9

2.1.3 Tujuan ............................................................................................................... 9

2.1.4 Sasaran ............................................................................................................. 9

2.1.5 Kebijakan ........................................................................................................ 10

2.1.6 Strategi ............................................................................................................ 12

2.1.7 Program .......................................................................................................... 13

2.1.8 Kegiatan .......................................................................................................... 13

2.1.9 Langkah Operasional ...................................................................................... 17

2.1.10 Rencana Aksi .................................................................................................. 18

2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ..................................................................... 19

2.3 Perjanjian Kinerja (PK) .................................................................................... 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................ 23

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan ........................................................................... 23

3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2018...................................................................... 23

3.2.1 Pengembangan Kawasan Aneka Cabai .......................................................... 27

3.2.2 Pengembangan Kawasan Bawang Merah ....................................................... 43

3.2.3 Pengembangan Kawasan Sayuran Lainnya .................................................... 51

3.2.4 Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan ........................ 59

3.3 Perbandingan Target Kinerja TA. 2018 dengan Tahun Sebelumnya ............... 60

3.4 Akuntabilitas Keuangan ................................................................................... 61

3.5 Permasalahan dalam Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018 ..................................................................................................... 62

3.5.1 Aspek Budidaya .............................................................................................. 62

3.5.2 Aspek Manajemen ........................................................................................... 64

3.6 Tindak Lanjut ................................................................................................... 64

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 66

L A M P I R A N .......................................................................................................... 67

Page 7: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018................................................................................................. 20

Tabel 2. PK 1 Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ........................... 21

Tabel 3. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 (Revisi 1) .............. 21

Tabel 4. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 (Revisi 2) .............. 22

Tabel 5. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 (Revisi 3) .............. 22

Tabel 6. Hasil Pencapaian Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018................................................................................................. 23

Tabel 7. Realisasi Rencana Kerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018................................................................................................. 26

Tabel 8. Pencapaian Kinerja Pengembangan Kawasan Aneka Cabai Tahun 2018 ..... 27

Tabel 9. Pencapaian Kinerja Pengembangan Kawasan Bawang Merah Tahun 2018 . 44

Tabel 10. Lokasi Pengembangan Kawasan Bawang Putih Tahun 2018 ..................... 51

Tabel 11. Lokasi Kegiatan #Bekerja Berbasis Hortikultura TA. 2018 ........................... 56

Tabel 12. Perbandingan Data Target Kinerja Tahun 2018 terhadap Tahun 2017 ........ 60

Tabel 13. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah Kegiatan Peningkatan

Produksi Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 .................................... 61

Tabel 14. Realisasi Keuangan Berdasarkan Output Kegiatan Peningkatan Produksi

Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ................................................... 61

Page 8: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Target Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Sayuran

dan Tanaman Obat tahun 2018 .................................................................. 68

Lampiran 2. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat ............................................. 69

Lampiran 3. Lokasi Kegiatan #BEKERJA Berbasis Hortikultura TA. 2018................... 70

Page 9: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berkembang pesat di

Indonesia baik dari segi jumlah produksi maupun mutunya. Sayuran merupakan

komoditas yang esensial dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia akan

kalori, vitamin, mineral, serat dan anti oksidan alami. Kontribusi agribisnis

sayuran pada tahun 2013 terhadap pembentukan PDB sub sektor hortikultura

cukup besar, yaitu sebesar 50%. Dengan demikian pengembangan sayuran

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian wilayah, yang

pada akhirnya akan meningkatkan daya saing wilayah tersebut.

Kebijakan dan program pembangunan hortikultura menempatkan beberapa

komoditas sayuran sebagai komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah

bahkan merupakan komoditas strategis Kementerian Pertanian. Dengan

demikian fasilitasi pengembangan komoditas dimaksud menjadi prioritas dan

mendapat porsi besar dalam program dan anggaran pembangunan hortikultura.

Kegiatan yang telah difasilitasi antara lain pemantapan dan penumbuhan

kawasan, penguatan produksi perbenihan, pemberdayaan kelembagaan petani,

peningkatan kerjasama, peningkatan mutu melalui penerapan GAP/SOP

budidaya dan kemitraan antar pelaku usaha.

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa cabai dan bawang merah

dimasukkan dalam kelompok komoditas pangan penting (Pada Sidang Kabinet

Terbatas di Bukittinggi, 29 Oktober 2013 yang dipimpin langsung oleh Presiden)

karena ketersediaan dan harganya sangat berpengaruh pada inflasi dan

perekonomian nasional. Diperlukan perhatian dan keseriusan dalam

pengembangan komoditas ini, bukan hanya pengembangan melalui pendanaan

APBN, akan tetapi dukungan dan keterpaduan dengan program dan kegiatan

APBD, instansi lain (Kluster Bank Indonesia, Program KBL/CSR, KKPE, KUR)

dan pelaku usaha sendiri.

Dalam pengembangan agribisnis sayuran dan tanaman obat masih ditemukan

permasalahan yang belum sepenuhnya dapat dipecahkan baik oleh pemerintah

maupun pelaku usaha dan petani itu sendiri. Permasalahan tersebut adalah: 1)

belum diterapkan GAP/SOP budidaya yang baik, 2) belum diterapkannya prinsip

Page 10: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

2

manajemen rantai pasok dengan baik, 3) skala usaha kecil-kecil, terpencar-

pencar dan cenderung semakin menyempit, 4) terbatasnya ketersediaan benih

bermutu terutama untuk tanaman obat, 5) rendahnya produktifitas, 6) belum

efisiennya manajemen usaha, 7) belum berpihaknya kebijakan dan regulasi

perbankan kepada petani, 8) belum memadainya sarana transportasi, 9) sangat

rumitnya persyaratan ekspor negara tujuan, 10) derasnya persaingan produk

impor, 11) belum berkembangnya tata niaga produk hortikultura yang

berkeadilan, 12) belum berkembangnya industri pendukung (agroinput, industri

olahan, industri hilir, jasa transportasi dan perdagangan), serta (13) belum

tersedianya lembaga pembiayaan serta 14) masih terbatasnya SDM pertanian.

Akumulasi berbagai permasalahan tersebut menyebabkan sayuran dan tanaman

obat belum mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dengan

komoditas padanannya yang berasal dari negara lain.

Sejalan dengan kegiatan Peningkatan Produksi sayuiran dan tanaman Obat,

maka salah satu target kinerja utama yang ditetapkan adalah terbangunnya

kawasan sentra produksi sayuran dan tanaman obat serta terfasilitasinya sarana

dan prasarana budidaya. Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan

program/kegiatan Peningkatan Sayuran dan Tanaman Obat, setiap tahunnya

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat menyusun laporan kinerja yang mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang tercantum dalam

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat memiliki tugas dan fungsinya sesuai

dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor

43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Pertanian setelah adanya perubahan organisasi dari

Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat. Sesuai

dengan Permentan Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015, Pasal 441, tugas

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat adalah melaksanakan penyiapan

Page 11: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

3

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka

cabai, bawang merah, sayuran lainnya dan tanaman obat.

Sedangkan fungsi dari Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat (Pasal 441)

adalah sebagai berikut :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka

cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi, sayuran daun

dan jamur serta tanaman obat.

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka cabai dan

sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi, sayuran daun dan jamur

serta tanaman obat.

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan

produksi aneka cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi,

sayuran daun dan jamur serta tanaman obat.

d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi

aneka cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi, sayuran

daun dan jamur serta tanaman obat.

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

produksi aneka cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi,

sayuran daun dan jamur serta tanaman obat.

f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Di dalam Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/8/2015 tersebut,

selain Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat,

tercantum pula Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Direktorat

Jenderal Hortikultura.

1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat memiliki 4 (empat) subdirektorat (Eselon III), 1 (satu) subbagian

tata usaha (Eselon IV) dan kelompok jabatan fungsional yaitu :

a. Subdirektorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah.

b. Subdirektorat Bawang Merah dan Sayuran Umbi.

c. Subdirektorat Sayuran Daun dan Jamur.

d. Subdirektorat Tanaman Obat.

e. Subbagian Tata Usaha.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 12: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

4

Fungsi dari masing-masing subdirektorat, subbagian tata usaha dan kelompok

jabatan fungsional tersebut sebagai berikut:

a. Subdirektorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan aneka

cabai dan sayuran buah;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan aneka

cabai dan sayuran buah;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta

pengembangan kawasan aneka cabai dan sayuran buah;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan aneka cabai dan sayuran buah;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan aneka cabai dan sayuran buah.

b. Subdirektorat Bawang Merah dan Sayuran Umbi

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan bawang

merah dan sayuran umbi;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan bawang

merah dan sayuran umbi;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta

pengembangan kawasan bawang merah dan sayuran umbi;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan bawang merah dan sayuran umbi;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan bawang merah dan sayuran umbi.

Page 13: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

5

c. Subdirektorat Sayuran Daun dan Jamur

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan sayuran

daun dan jamur;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan sayuran

daun dan jamur;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta

pengembangan kawasan sayuran daun dan jamur;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan sayuran daun dan jamur;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan sayuran daun dan jamur.

d. Subdirektorat Tanaman Obat

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan tanaman obat;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman

obat;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta

pengembangan kawasan tanaman obat;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan tanaman obat;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan tanaman obat.

e. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, rumah tangga dan surat menyurat, serta kearsipan

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

Page 14: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

6

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan

fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

1.4 Dukungan Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat dalam rangka mendukung pembangunan sayuran dan tanaman

obat tahun 2018 adalah sebanyak 55 orang, dengan golongan I sebanyak 1

orang, golongan II sebanyak 11 orang, golongan III sebanyak 34 orang dan

golongan IV sebanyak 9 orang. Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin

yaitu laki-laki sejumlah 28 orang, dan perempuan sebanyak 27 orang.

Sedangkan, rekapitulasi SDM berdasarkan tingkat pendidikan yaitu; Doktor (S3)

3 orang, Master/Pasca Sarjana (S2) sebanyak 13 orang, Sarjana (S1) sebanyak

19 orang, Diploma (D3) sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 15 orang, SLTP

sebanyak 1 orang dan SD sebanyak 2 orang.

Potensi SDM yang dimiliki oleh Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat ini

tersebar pada masing-masing subdirektorat lingkup Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat dalam rangka mendukung pencapaian kinerja sasaran Direktorat

Sayuran dan Tanaman Obat dan Direktorat Jenderal Hortikultura. Sebaran

pegawai per unit Eselon III adalah sebagai berikut Subdirektorat Aneka Cabai

dan Sayuran Buah sebanyak 10 orang, Subdirektorat Bawang Merah dan

Sayuran Umbi sebanyak 12 orang, Subdirektorat Sayuran Daun dan Jamur

sebanyak 8 orang, Subdirektorat Tanaman Obat sebanyak 9 orang dan

Subbagian Tata Usaha sebanyak 16 orang.

1.5 Dukungan Anggaran

Pagu awal yang diterima untuk mendukung kegiatan Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat tingkat pusat dan daerah pada tahun 2018 adalah sebesar Rp

936.320.702.000,-. Namun, seiring dengan pelaksanaan kegiatan, terjadi

refocusing anggaran pada tahun 2018 yang selanjutnya menjadi Rp

877.124.169.000,-

Sebagian besar anggaran yang diterima oleh Direktorat Sayuran dan Tanaman

Obat dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan di daerah dalam bentuk dana

Page 15: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

7

dekonsentrasi (Dekon) dan dana tugas pembantuan (TP) pada 157 satker yang

tersebar di Indonesia.

Alokasi dana di Satker Pusat dan Daerah sebesar Rp. 877.124.169.000,- yang

digunakan untuk mendukung kegiatan Pengembangan Sayuran dan Tanaman

Obat di daerah senilai Rp. 867.273.862.000,- yang terdiri dari kegiatan, 1)

Pengembangan Kawasan Aneka cabai, 2) Pengembangan Kawasan Bawang

Merah, 3) Pengembangan Kawasan Sayuran Lainnya dan 4) Pengembangan

Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan.

Page 16: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

8

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tersusun atas beberapa

komponen yang merupakan satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut antara lain;

Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi Kinerja.

Komponen Perencanaan Kinerja meliputi: a) Rencana Strategis (Renstra), b) Rencana

Kinerja Tahunan (RKT), dan c) Perjanjian Kinerja (PK). Berikut dipaparkan komponen

terkait Perencanaan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

2.1 Rencana Strategis 2016 - 2019

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Hortikultura dan

berpedoman pada PP No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 serta

Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019, maka telah disusun

Rencana Strategis Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman

Obat tahun 2015-2019, yang kemudian dilakukan revisi sebagai renstra 2016 –

2019. Revisi dilakukan karena adanya perubahan nama instansi dari Direktorat

Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat menjadi Direktorat

Sayuran dan Tanaman Obat. Tahun 2018 dilakukan lagi revisi untuk

penyesuaikan beberapa kegiatan yang dilakukan.

Penyusunan Rencana Strategis Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat mengacu

kepada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura dan Pedoman

Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) 2016 –

2019 yang diterbitkan oleh Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/ BAPPENAS Tahun 2009; Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan

Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga berkewajiban

untuk menyiapkan Rencana Strategis sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana strategis merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi,

tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan.

Page 17: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

9

2.1.1 Visi

Visi pembangunan sayuran dan tanaman obat 2016 – 2019 adalah:

“Mewujudkan Produksi (swasembada) Sayuran dan Tanaman Obat Ramah

Lingkungan yang Kuat dan Kokoh untuk Kesejahteraan Rakyat”

2.1.2 Misi

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat mengemban misi yang harus dilaksanakan yaitu:

a. Mewujudkan pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat yang

ramah lingkungan.

b. Meningkatkan penerapan teknik budidaya yang baik.

c. Menjadikan pelaku usaha dan kelembagaan sayuran dan tanaman obat

yang profesional.

d. Mendorong terciptanya kebijakan dan regulasi untuk pengembangan

agribisnis sayuran dan tanaman obat.

e. Mendorong terwujudnya kerjasama dan kemitraan usaha serta perdagangan

komoditas sayuran dan tanaman obat yang transparan, jujur dan

berkeadilan.

2.1.3 Tujuan

Tujuan Pembangunan Sayuran dan Tanaman Obat 2016 – 2019 adalah:

a. Meningkatkan produksi sayuran dan tanaman obat yang aman konsumsi,

bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan.

b. Meningkatkan ketersediaan produk sayuran dan tanaman obat untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, industri dan ekspor.

c. Mempertahankan mutu dan menekan kehilangan hasil produk sayuran dan

tanaman obat.

d. Memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam dan

sumberdaya genetik.

2.1.4 Sasaran

Mengacu pada sasaran yang akan dicapai Direktorat Jenderal Hortikultura pada

periode 2015 – 2019 adalah peningkatan produksi, produktivitas dan mutu

produk tanaman cabai, bawang, jeruk, dan hortikultura strategis lainnya yang

diproduksi secara ramah lingkungan dalam rangka mendukung peningkatan

industri hortikultura, diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing,

ekspor dan substitusi impor; peningkatan kesejahteraan petani, pemenuhan

Page 18: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

10

kebutuhan dalam negeri, serta pengendalian laju inflasi nasional. Sasaran yang

akan dicapai oleh Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat adalah:

Sasaran pengembangan sayur yaitu: 1) pengendalian inflasi; 2) pengendalian

impor; 3) pemenuhan permintaan dalam negeri; dan 3) ketahanan pangan

keluarga. Fokus pengembangan komoditas sayuran utama adalah: aneka

bawang (bawang merah, bawang putih) dan aneka cabai (cabai merah besar,

cabai keriting dan cabai rawit merah) dengan komoditas sayuran penunjang

lainnya seperti: kentang, jamur, sayuran daun, dan sayuran buah lainnya.

Pengembangan agribisnis jamur yang diharapkan, adalah: a) Berkembangnya

rantai pasok yang transparan, menguntungkan dan berkeadilan; b)

Terbangunnya kelembagaan agribisnis jamur yang solid dan profesional

sehingga berdaya saing; c) Terbangunnya pelaku usaha yang profesional dan

sebagai “champion”; d) Terdorongnya pengembangan kemitraan produsen dan

pelaku pasar yang memberikan nilai tambah bagi petani; e) Terdorongnya

investasi (pemerintah, swasta, CSR dll).

Sasaran pengembangan tanaman obat adalah: 1) pemenuhan permintaan

dalam negeri; 2) mendukung pengobatan tradisional; 3) mendukung industri

herbal dan saintifikasi jamu. Fokus pengembangan komoditas tanaman obat

adalah: temulawak, jahe, kapulaga, kencur, dan kunyit.

2.1.5 Kebijakan

a. Aspek Kawasan Dan Mutu Produk

1. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu dan performan

(penampilan) produk produk sayuran dan tanaman obat untuk

memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (konsumsi, industri dan

substitusi impor) dan meningkatkan ekspor dengan penerapan budidaya

yang baik melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP)/Standar

Operasional Prosedur (SOP), pembuatan kumbung jamur

percontohan,penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Good

Handling Practices (GHP), Mitigasi Dampak Iklim/Lingkungan,

pengelolaan lahan, penerapan teknologi maju, penggunaan benih

bermutu varietas unggul, penyediaan benih jamur berkualitas.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk sayuran dan tanaman obat

melalui perbaikan dan pengembangan infrastruktur serta sarana

budidaya dan pasca panen sayuran dan tanaman obat.

Page 19: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

11

3. Penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan dengan

pemanfataan pupuk kandang/organik, pestisida nabati, agens hayati

serta teknologi pemanfataan limbah usaha yang ramah lingkungan

4. Fokus pada pengembangan kawasan komoditas utama nasional (cabe

dan bawang merah), Pengembangan komoditas penting (jamur,

temulawak, jahe, tanaman obat) dan komoditas bermasalah (bawang

putih, wortel)

5. Penyebaran kawasan (menyebar) dan membangun kemandirian petani.

6. Pembangunan sentra produksi ke beberapa daerah baru yang potensial

dan penyebaran sentra produksi dengan mendekatkan dengan pasar

(kota, peri-urban), serta upaya membangun kemandirian (daerah/pulau-

pulau).

7. Pembangunan dan pengutuhan kawasan sayuran dan tanaman obat

yang direncanakan dan dikembangkan secara terintegrasi dengan

instansi terkait.

8. Pengembangan kelembagaan melalui kerjasama dan kemitraan usaha

dengan pelaku usaha (supermarket, industri, eksportir, supplier).

b. Peningkatan Kapabilitas Sumberdaya Manusia

1. Pelaksanaan Sekolah Lapang GAP, SOP, dan PHT budidaya sayuran

dan tanaman obat.

2. Pelaksanaan apresiasi teknologi untuk meningkatkan

kapabilitas/pengetahuan/keterampilan petani/pelaku usaha dan petugas.

3. Peningkatan fungsi pendampingan yang dilakukan oleh petugas

lapang/champion/akademis/petani/peneliti dalam hal pengembangan

sayuran dan tanaman obat.

4. Pelatihan budidaya jamur bagi para petani jamur didukung penguasaan

aspek pendukung pengembangan jamur seperti perbenihan, teknis

pembuatan kubung jamur dan manajemen usaha budidaya dan

pascapanen jamur.

c. Akselerasi Akses Pembiayaan dan Kemitraan

1. Mengkonsolidasikan berbagai sumber pembiayaan seperti BUMN,

BUMD, dan lembaga perbankan serta lembaga pembiayaan lainnya

bagi pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat

Page 20: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

12

2. Mendorong mitra usaha sebagai penjamin kredit atau avails untuk

berpartisipasi dalam pengembangan sayuran dan tanaman obat

3. Mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana APBD bagi

pengembangan sayuran dan tanaman obat

4. Penguatan kemitraan dengan membangun program Coorporate Social

Responsibility (CSR) dari perusahaah swasta dan BUMN

2.1.6 Strategi

Strategi pengembangan tanaman sayuran dan tanaman obat sejalan dengan

strategi pembangunan pertanian tahun 2016-2019 yang telah diselaraskan

dengan arah kebijakan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, diuraikan

secara lebih rinci sebagai berikut:

a. Pengembangan Budaya Unggul dan Profesional

1. Pengaturan pola produksi dan rancang bangun pengembangan

komoditas sebagai upaya stabilisasi harga

2. Penumbuhan industri sayuran dan tanaman obat bermutu dan berdaya

saing

b. Pengembangan Pertanian Hayati (biofarming, zero waste, pertanian

konservasi, hemat energi, Low External Input Sustainable Agriculture-

LEISA)

1. Penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices

(GHP) dan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) untuk mewujudkan

budidaya sayuran dan tanaman obat yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan.

2. Pengembangan pertanian di wilayah perkotaan (Urban Farming)

3. Pemerintah terus menggalakkan pertanian organik agar kebutuhan

bahan baku jamur, khususnya dari jerami dapat terpenuhi untuk

meningkatkan produksi jamur.

c. Peningkatan pengetahuan, IPTEK mutakhir dan apresiasi kearifan lokal

1. Penerapan teknik budidaya sayuran dan tanaman obat sesuai dengan

kultur dari setiap daerah di seluruh Indonesia

2. Diseminasi teknologi budidaya sayuran dan tanaman obat unggulan

Page 21: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

13

d. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Petani di bidang produksi,

pasar dan permodalan

1. Peningkatan pengaturan pola produksi dan pembuatan rancang bangun

pengembangan komoditas sayuran dan tanaman obat sebagai upaya

dalam mendukung stabilisasi harga dan pengendalian impor hortikultura

2. Peningkatan pelaksanaan penerapan PHT, GAP dan GHP sayuran dan

tanaman obat

e. Penguatan jejaring kerja intra dan antar pelaku usaha sayuran dan

tanaman obat

1. Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju kemandirian

usaha sayuran dan tanaman obat

2. Pemberdayaan asosiasi dan kelompok usaha tani sayuran dan tanaman

obat sebagai mitra pemerintah

f. Peningkatan investasi dan promosi

1. Penguatan akses permodalan, pembiayaan dan investasi sayuran dan

tanaman obat

2. Fasilitasi regulasi sayuran dan tanaman obat secara kondusif dan

melindungi kelompok usaha tani sayuran dan tanaman obat di Indonesia

2.1.7 Program

Nama program pengembangan sayuran dan tanaman obat adalah: “Program

Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura

2.1.8 Kegiatan

Rambu-rambu kegiatan Direktorat Budidaya Sayuran dan Tanaman Obat

mengacu pada Struktur Output DIPA Tahun Anggaran 2018 sebagai berikut:

1. Kawasan Aneka Cabai

Tujuan kegiatan pengembangan kawasan cabai adalah meningkatkan

produksi dan ketersediaan komoditas cabai merata sepanjang tahun,

sehingga dapat mendorong peningkatan daya saing komoditas, wilayah

serta kesejahteraan petani, melalui fasilitasi sarana produksi dan sarana

budidaya serta penerapan Good Agriculture Practices (GAP), dan Standard

Operasional Prosedure (SOP).

Page 22: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

14

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan kawasan

cabai, stabilisasi pasokan dan perbaikan mutu pengelolaan lahan usaha

pada sentra produksi. Target pengembangan kawasan cabai pada DIPA

awal adalah seluas 13.500 Ha di 33 Provinsi kemudian dilakukan revisi

DIPA dalam rangka refocusing anggaran pada bulan Juli sehingga target

pengembangan kawasan cabai berubah menjadi 13.055 Ha di 33 Provinsi.

2. Kawasan Bawang Merah

Tujuan kegiatan pengembangan kawasan bawang merah adalah

meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas bawang merah merata

sepanjang tahun, sehingga dapat mendorong peningkatan daya saing

komoditas, wilayah serta kesejahteraan petani, melalui fasilitasi sarana

produksi dan sarana budidaya serta penerapan Good Agriculture Practices

(GAP), dan Standard Operasional Prosedure (SOP).

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan kawasan

bawang merah, stabilisasi pasokan dan perbaikan mutu, dan pengelolaan

lahan usaha pada sentra produksi. Target pengembangan kawasan

bawang merah semula adalah seluas 6000 Ha di 33 Propinsi, kemudian

pada bulan Juli dilakukan revisi DIPA dalam rangka refocusing anggaran

sehingga target pengembangan kawasan bawang merah menjadi seluas

5.493 Ha di 33 Provinsi.

3. Kawasan Sayuran Lainnya

Tujuan kegiatan pengembangan kawasan sayuran lainnya adalah untuk

peningkatan produksi bawang putih dan program #Bekerja Berbasis

Hortikultura.

a. Pengembangan Kawasan Bawang Putih

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam negeri sekaligus

mengurangi ketergantungan terhadap bawang putih impor harus

diupayakan melalui langkah-langkah terpadu dan merupakan satu

kesatuan yang tidak terpisahkan, simultan, terfokus dan terintegrasi

antara pusat, provinsi dan kabupaten. Upaya memacu laju peningkatan

kuantitas dan kualitas produksi bawang putih di Indonesia antara lain

dilakukan melalui usaha intensifikasi dan ekstensifikasi.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan

kawasan sayuran lainnya berupa komoditas bawang putih melalui

Page 23: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

15

perluasan areal dan perbaikan mutu pengelolaan lahan usaha sayuran

di sentra-sentra produksi. Target pengembangan kawasan sayuran

lainnya untuk komoditas bawang putih semula seluas 7.017 Ha di 19

Provinsi, kemudian pada bulan Juli dilakukan refocusing anggaran

sehingga berubah menjadi 5.949 Ha di 18 Provinsi.

b. Program #Bekerja Berbasis Hortikultura

Dalam rangka pengentasan kemiskinan nasional, dilakukan upaya

peningkatan pendapatan masyarakat di bidang pertanian, termasuk

komoditas hortikultura. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk

pengembangan kawasan yang bertujuan untuk peningkatan produksi

tanaman hortikultura. Bantuan diberikan berupa benih buah-buahan dan

sayuran yang dapat ditanam di pekarangan rumah/fasum/kantong-

kantong plastik (polybag) melalui langkah-langkah terpadu dan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, simultan, terfokus

dan terintegrasi antara pusat, provinsi dan kabupaten.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan buah-

buahan berupa mangga, manggis, pisang, duku, dan pepaya, serta

sayuran berupa kangkung, bayam, sawi hijau, mentimun, gambas,

paria, kacang panjang, buncis, dan/ataujagung manis melalui

pemberian bantuan kepada RTM-P. Target pengembangannya seluas

4.120 Ha untuk komoditas sayuran dan buah (190.000 RTM) di 10

Provinsi (22 Kabupaten) seperti terlampir. Khusus untuk komoditas

sayuran target pengembangannya adalah seluas 1.764 Ha.

4. Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan

Kegiatan sayuran dan tanaman obat di Wilayah Perbatasan bertujuan

untuk pengembangan komoditas sayuran baik sayuran daun, buah maupun

sayuran dataran rendah untuk mendukung daerah perbatasan dan

dilaksanakan di Provinsi dan Kabupaten/Kota. Upaya untuk

pengembangan pertanian di daerah perbatasan merupakan bagian dari

fokus kegiatan utama Kementerian Pertanian Tahun 2018. Kawasan

sayuran perbatasan menjadi salah satu langkah opersional untuk

pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor di wilayah

perbatasan. Selain itu kegiatan kawasan komoditas sayuran di wilayah

perbatasan diproyeksikan pada kegiatan dan usaha yang mampu

Page 24: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

16

memberikan keuntungan ekonomi tinggi, secara teknis efisien, tidak

mencemari lingkungan, dan sesuai dengan kearifan lokal.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan kawasan

sayuran dan tanaman obat di wilayah perbatasan terrcapainya stabilisasi

pasokan dan perbaikan mutu, dan pengelolaan lahan usaha sayuran pada

sentra produksi di wilayah perbatasan.

Target pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat di wilayah

perbatasan semula adalah seluas 500 Ha di 6 Provinsi. Namun pada bulan

Juli dilakukan refocusing anggaran dimana anggaran untuk Kawasan

Sayuran dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan diubah menjadi

Program #Bekerja sehingga target yang semula 500 Ha turun menjadi 25

Ha di 1 Provinsi.

5. Fasilitas Teknis Dukungan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat

Kegiatan fasilitasi teknis dukungan produksi sayuran dan tanaman obat

antara lain bertujuan: 1) Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan

kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas sayuran dan tanaman

obat dalam berbagai aspek kepada para pelaku usaha sayuran dan

tanaman obat, 2) Meningkatkan kapabilitas petugas yang menangani

pengembangan sayuran dan tanaman obat melalui TOT serta Apresiasi

Petugas, 3) Menyiapkan petugas yang mampu mendampingi petani dalam

menerapkan GAP/SOP sayuran dan tanaman obat, 4) Memberdayakan

kelembagaan petani sayuran dan tanaman obat di kawasan

pengembangan sayuran dan tanaman obat, agar mampu membangun

kemandirian secara ekonomi.

Sasaran kegiatan pembinaan pengembangan tanaman sayuran dan

tanaman obat adalah berkembangnya penerapan teknologi produksi

sayuran dan tanaman obat di sentra produksi oleh petani, kelompok tani

dan pelaku usaha serta terbangunnya jejaring komunikasi dan informasi

antar kelembagaan petani dengan pelaku usaha dalam meningkatkan

kinerja usaha untuk meningkatkan produksi, dan daya saing produk

sayuran dan tanaman obat.

Target kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan pembinaan,

pendampingan, monitoring dan evaluasi teknologi produksi sayuran dan

tanaman obat serta kegiatan pemberdayaan petugas dan petani di 33

Propinsi.

Page 25: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja
Page 26: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja
Page 27: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

19

a. Penerbitan Pedoman Teknis Kegiatan Peningkatan Produksi Sayuran dan

Tanaman Obat

b. Koordinasi Teknis Pusat dan Daerah

c. Pengawalan dan pembinaan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan

d. Pemantauan dan pengendalian secara periodik (triwulan dan semester)

e. Evaluasi pelaksanaan kegiatan

f. Pelaporan

2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2018 dimaksudkan sebagai

penjabaran dari Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor

40 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga berkewajiban untuk menyiapkan

Rencana Tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2018 bertujuan untuk

memberikan acuan dan arahan bagi pelaksana kegiatan di lingkup Direktorat

Sayuran dan Tanaman Obat serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas,

ketertiban, transparansi dan akuntabilitas Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

Sedangkan sasarannya adalah untuk meningkatkan pemahaman petugas

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat tentang penyusunan rancangan kegiatan

dan pelaksanaan kegiatan pengembangan sayuran dan tanaman obat TA 2018

yang efektif, efisien dan akuntabel. dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya sehingga kinerja dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) telah ditetapkan target-target yang akan

dijadikan ukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan yang

telah dicapai. Target Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat tahun 2018 terdapat pada Tabel 1 dan Lampiran 1.

Page 28: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

20

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terpenuhinya

kebutuhan

konsumsi aneka

cabai, bawang

merah, sayuran

lainnya

1

.

Kawasan Aneka Cabai (Cabai

Besar 6.125 Ha, Cabai rawit

Merah 7.375 Ha)

13.500

2

.

Kawasan Bawang Merah (Benih

Umbi 5.800 Ha, Benih Biji 200 Ha) 6.000

3

.

Kawasan sayuran lainnya

(Bawang Putih) (Ha) 7.017

4

.

Kawasan Sayuran dan Tanaman

Obat di Wilayah Perbatasan (Ha) 500

Sumber: RKT Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2018

2.3 Perjanjian Kinerja (PK)

Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen kesepakatan antara pimpinan unit

tertinggi beserta jajarannya. Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat telah

menetapkan dokumen PK diawal tahun 2018 yang ditandatangani oleh Direktur

Jenderal Hortikultura dengan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat. Dalam

dokumen PK tercantum beberapa “Indikator Kinerja” yang harus dicapai oleh

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat selama tahun 2018.

Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat mengalami 3

(tiga) kali perubahan. PK yang pertama (ke-1) disusun pada Bulan Januari 2018,

yang ke-2 Bulan Maret 2018, yang ke-3 Bulan Juli 2018 dan yang ke-4 pada

bulan Desember 2018. Revisi PK dilakukan karena ada pergantian Dirjen dimana

Dirjen yang lama Bpk. Dr. Spudnik Sujono K, MM memasuki purna bakti. Data

mengenai PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat dapat dilihat pada Tabel di

bawah ini dan pada Lampiran 2.

Revisi PK pertama mengacu pada RKT Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

dimana indikator kinerja berubah menjadi (1) Luas Kawasan Aneka Cabai 13.500

Ha (2) Luas Kawasan Bawang Merah 6.000 Ha (3) Luas Kawasan Bawang

Merah 7.017 Ha (4) Luas kawasan hortikultura untuk sayuran dan tanaman obat

di wilayah perbatasan 500 Ha. Pada revisi PK kedua indikator kinerja berubah

seperti Tabel 4. Pada revisi PK kedua, kawasan hortikultura untuk sayuran dan

tanaman obat di wilayah perbatasan tidak dimunculkan dalam PK dengan

Page 29: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

21

pertimbangan komoditas kawasan hortikultura untuk sayuran dan tanaman obat

di wilayah perbatasan bukan merupakan komoditas strategis.

Tabel 2. PK 1 Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman

hortikultura

strategis nasional

1. Produksi cabai (Ton) 2.245.440

2. Produksi bawang merah (Ton) 1.608.766

2. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman sayuran

dan tanaman obat

untuk komoditas

ekspor dan

pengendali impor

3. Produksi kentang untuk

komoditas ekspor (Ton)

1.471.828

4. Produksi jahe untuk komoditas

ekspor (Ton)

343.753

5. Produksi jamur untuk

komoditas ekspor (Ton)

40.176

6. Produksi bawang putih untuk

komoditas subtitusi ekspor

(Ton)

109.494

Sumber: PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Tabel 3. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 (Revisi 1)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman

hortikultura

strategis nasional

1. Luas Kawasan Cabai (Ha) 13.500

2. Luas Kawasan Bawang Merah

(Ha)

6.000

2. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman sayuran

dan tanaman obat

untuk komoditas

ekspor dan

pengendali impor

3. Luas Kawasan Bawang Putih

(Ha)

7.017

4. Luas kawasan hortikultura

untuk sayuran dan tanaman

obat di wilayah perbatasan

500

Sumber : PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Page 30: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

22

Tabel 4. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 (Revisi 2)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman

hortikultura

strategis nasional

1. Produksi Cabai (Ton) 2.245.440

2. Produksi Bawang Merah (Ton) 1.608.766

2. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman sayuran

dan tanaman obat

untuk komoditas

ekspor dan

pengendali impor

3. Produksi kentang untuk

komoditas ekspor (Ton)

1.471.828

4. Produksi jahe untuk komoditas

ekspor (Ton)

343.697

5. Produksi jamur untuk

komoditas ekspor (Ton)

40.176

6. Produksi bawang putih untuk

komoditas subtitusi impor (Ton)

43.395

Sumber : PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Tabel 5. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 (Revisi 3)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman

hortikultura

strategis nasional

1. Produksi Cabai (Ton) 2.245.440

2. Produksi Bawang Merah (Ton) 1.608.766

2. Terpenuhinya

kebutuhan

tanaman sayuran

dan tanaman obat

untuk komoditas

ekspor dan

pengendali impor

3. Produksi kentang untuk

komoditas ekspor (Ton)

1.471.828

4. Produksi jahe untuk komoditas

ekspor (Ton)

343.753

5. Produksi jamur untuk

komoditas ekspor (Ton)

40.176

6. Produksi bawang putih untuk

komoditas subtitusi impor (Ton)

109.494

Sumber : PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Page 31: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

23

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan

Gambaran kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat TA. 2018 dapat

diketahui dari hasil pengukuran kinerja yang terdapat pada Perjanjian Kinerja

(PK) yaitu membandingkan antara realisasi dengan target yang ditetapkan. Untuk

mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2018 tersebut digunakan metode yang

mengacu pada Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2017 yang

menggunakan metode scoring. Metode tersebut mengelompokkan capaian

kinerja kedalam 4 (empat) kategori, yaitu: 1) sangat berhasil (capaian >100%), 2)

berhasil (capaian 80 - 100%), 3) cukup berhasil (capaian 60 - 79%), dan 4)

kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan.

3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2018

Pengukuran capaian kinerja atas kegiatan Peningkatan Produksi Sayuran dan

Tanaman Obat pada Tahun 2018 dilakukan dengan membandingkan target

kinerja yang telah ditetapkan dengan pencapaian realisasi target tersebut.

Hasil pencapaian kinerja :

Pengukuran realisasi indikator kinerja Peningkatan Produksi Sayuran dan

Tanaman Obat dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel 6. Hasil Pencapaian Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target* (Ton)

Realisasi** (Ton)

Persentase (%)

Kategori

1. Terpenuhinya kebutuhan tanaman hortikultura strategis nasional

1. Produksi Cabai (Ton)

2.245.440 2.523.929 112,40 Sangat Berhasil

2. Produksi Bawang Merah (Ton)

1.608.766 1.498.659 93,16 Berhasil

2. Terpenuhinya kebutuhan tanaman sayuran dan tanaman obat untuk

3. Produksi kentang untuk komoditas ekspor (Ton)

1.471.828 1.278.771 86,88 Berhasil

Page 32: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

24

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target* (Ton)

Realisasi** (Ton)

Persentase (%)

Kategori

komoditas ekspor dan pengendali impor

4. Produksi jahe untuk komoditas ekspor (Ton)

343.753 434.355 126,36 Sangat Berhasil

5. Produksi jamur untuk komoditas ekspor (Ton)

40.176 31.280 77,86 Cukup Berhasil

6. Produksi bawang putih untuk komoditas subtitusi impor (Ton)

109.494 39.238 35,84 Kurang Berhasil

Sumber: Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019

Keterangan: *) Berdasarkan angka dalam Perjanjian Kinerja (PK) Dit. Sayuran dan Tanaman

Obat Tahun 2018 revisi-3

**) Berdasarkan angka sementara 2018.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian kinerja Direktorat Sayuran

dan Tanaman Obat dapat dikatakan berhasil dari 6 (enam) indikator kinerja

Tahun 2018, menghasilkan capaian kinerja sebesar 99,77%. Hasil pencapaian

peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat dilakukan melalui dukungan

dana APBN melalui Tugas Pembantuan Provinsi dan Tugas Pembantuan

Kabupaten/Kota, pelaku usaha dan swadaya masyarakat.

Peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat yang telah difasilitasi melalui

dukungan dana APBN terutama untuk pengembangan kawasan aneka cabai,

kawasan bawang merah, kawasan sayuran lainnya, serta kawasan sayuran

dan tanaman obat di wilayah perbatasan. Rincian realisasi target

pengembangan kawasan melalui dukungan dana APBN dapat dilihat pada

Tabel 7.

Peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat untuk komoditas kentang,

jahe dan jamur didukung oleh swadaya pelaku usaha. Tingginya kebutuhan

konsumsi dan besarnya permintaan ekspor untuk komoditas kentang, jahe dan

jamur merupakan suatu peluang untuk dilakukan peningkatan produksi. Melihat

peluang tersebut pelaku usaha melakukan budidaya secara swadaya sehingga

produksi komoditas tersebut dapat meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan

Page 33: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

25

dalam negeri maupun ekspor. Peningkatan produksi untuk komoditas kentang,

jahe dan jamur tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui aspek regulasi

dan kemitraan yang mendukung berkembangnya usahatani sayuran dan

tanaman obat serta pembinaan dan monitoring dari pemerintah.

Produksi cabai pada tahun 2018 sebesar 2.523.929 ton atau 112,40 % dari

target sebesar 2.245.440 ton, sehingga dapat dikatakan sangat berhasil.

Produksi bawang merah terealisasi 1.498.659 ton atau 93,16% dari target

1.608.766 ton, sehingga dapat dikatakan berhasil. Produksi kentang untuk

komoditas ekspor terealisasi 1.278.771 ton atau 86,88% dari target 1.471.828

ton, sehingga dapat dikatakan berhasil. Produksi jahe untuk komoditas ekspor

terealisasi 434.355 ton atau 126,36% dari target 343.753 ton, sehingga dapat

dikatakan sangat berhasil. Produksi jamur untuk komoditas ekspor terealisasi

31.280 ton atau 77,86% dari target 40.176 ton, sehingga dapat dikatakan cukup

berhasil. Produksi bawang putih untuk komoditas substitusi impor terealisasi

39.238 ton atau 35,84% dari target 109.494 ton, sehingga dapat dikatakan

kurang berhasil.

Realisasi target produksi bawang putih rendah dikarenakan pengembangan

kawasan bawang putih melalui fasilitasi dana APBN hanya 5.949 Ha dan

terealisasi 5.451 Ha. Sementara itu, apabila mengacu pada Roadmap

Pengembangan Bawang Putih 2016-2045 untuk dapat mencapai target

produksi sebesar 109.494 ton luas tanam harus mencapai 11.000 Ha dengan

produktivitas rata-rata 11,82 ton/ha.

Dalam pelaksanaannya kegiatan pengembangan kawasan bawang putih

melalui fasilitasi dana APBN belum dapat terealisasi 100% karena mengalami

beberapa kendala, diantaranya ketersediaan benih, sehingga di beberapa

satker dilakukan lelang ulang. Adanya lelang ulang menyebabkan mundurnya

realisasi tanam, dimana beberapa daerah melakukan realisasi tanam pada

akhir bulan Desember dan bahkan ada yang mundur sampai bulan Januari

karena menunggu musim hujan. Selain itu, pertanaman yang dilakukan importir

ada kemungkinan tidak tercatat.

Apabila dibandingkan dengan data SPH Tahun 2017 maka produksi bawang

putih mengalami kenaikan yang cukup signifikan, pada tahun 2017 produksi

bawang putih sebesar 19.510 Ton sedangkan pada tahun 2018 naik menjadi

39.238 ton. Produksi pada tahun 2018 berasal dari luas panen sebesar 5.000

Ha dan apabila dibandingkan dengan data 2017 luas panen tersebut naik 2

Page 34: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

26

(dua) kali lipat dimana luas panen tahun 2017 adalah seluas 2.146 Ha.

Sedangkan luas tanam pada tahun 2018 adalah seluas 8.015 Ha, dimana naik

lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dengan luas tanam tahun 2017 yaitu seluas

3.274 Ha. Pada tahun 2018 produksi naik namun produktivitas tidak setinggi

tahun 2017 karena banyaknya daerah pengembangan baru, dan sebagian

besar petani merupakan petani baru yang belum terbiasa menanam bawang

putih sehingga produktivitasnya sangat beragam. Pada tahun 2017

pengembangan kawasan bawang putih melalui fasilitasi dana APBN hanya ada

di 5 kabupaten/kota, sedangkan pada tahun 2018 pengembangan kawasan

bawang putih melalui fasilitasi dana APBN ada di 70 kabupaten kota.

Tabel 7. Realisasi Rencana Kerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun 2018

Sasaran

Strategis Indikator

Target awal*

(Ha)

Target

setelah

refocusing

(Ha)

Realisasi

(Ha)

Persentase

(%)

Terpenuhinya

kebutuhan

konsumsi aneka

cabai, bawang

merah, sayuran

lainnya

1. Kawasan

Aneka

Cabai

13.500

(Cabai

Besar 6.125

Ha, Cabai

Rawit

Merah

7.375 Ha)

13.055 13.005 99,62

2. Kawasan

Bawang

Merah

600 Ha

(Benih

Umbi 5.800

Ha, Benih

Biji 200 Ha)

5.493 5.434 98,93

3. Kawasan

Sayuran

Lainnya

a. Bawang

Putih

b. #Bekerja

Berbasis

Hortikultura

7.017 Ha

(Bawang

Putih)

5.949

1.764

5.451

1.243,27

91,62

70,48

Kawasan

Sayuran

dan

Tanaman

Obat di

Wilayah

Perbatasan

500 25 25 100

Sumber : Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun, 2019

Keterangan: *) Berdasarkan RKT Dit. Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Page 35: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

27

3.2.1 Pengembangan Kawasan Aneka Cabai

Pengembangan kawasan aneka cabai tahun 2018 terdapat pada 33 (tiga puluh

tiga) Satker Provinsi dan 34 (tiga puluh empat) Satker Kabupaten. Target

pengembangan kawasan aneka cabai pada tahun 2018 adalah 13.055 Ha dan

realisasinya mencapai 13.005 Ha. Secara rinci pengembangan kawasan aneka

cabai dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 8. Pencapaian Kinerja Pengembangan Kawasan Aneka Cabai Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

1 Provinsi Jawa Barat

1.340 1.340 100 Berhasil

TP PROV 575 575 100 Berhasil

1 Kab. Bogor Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

2 Kab. Sukabumi

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Subang Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Tasikmalaya

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

5 Kab. Ciamis Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

6 Kab. Cirebon Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

7 Kab. Kuningan

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

8 Kab. Indramayu

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

9 Kab. Bandung Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

10 Kab. Pangandaran

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

11 Kota Tasikmalaya

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

TP MANDIRI

765 765 100 Berhasil

1 Kab. Cianjur Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

100 100 100 Berhasil

2 Kab. Bandung

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

Page 36: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

28

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

3 Kab. Sumedang

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

100 100 100 Berhasil

4 Kab. Garut Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

150 150 100 Berhasil

5 Kab. Majalengka

Cabai Besar

40 40 100 Berhasil

2 Provinsi Jawa Tengah

1.650 1.650 100 Berhasil

TP PROV 1.025 1.025 100 Berhasil

1 Kab. Semarang

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Demak Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Kab. Tegal Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Kudus Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

5 Kab. Pemalang

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Rembang

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

7 Kab. Blora Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

8 Kab. Purbalingga

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

9 Kab. Banjarnegara

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

10 Kab. Wonosobo

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

11 Kab. Purworejo

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

12 Kab. Kebumen

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

13 Kab. Klaten Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

14 Kab. Boyolali Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Page 37: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

29

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

16 Kab. Sragen Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

17 Kab. Wonogiri

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

TP MANDIRI

625 625 100 Berhasil

1 Kab. Grobogan

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

2 Kab. Batang Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Temanggung

Cabai Rawit 125 125 100 Berhasil

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

4 Kab. Magelang

Cabai Rawit 125 125 100 Berhasil

Cabai Besar

100 100 100 Berhasil

5 Kab. Karanganyar

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Provinsi DI Yogyakarta

300 300 100 Berhasil

TP PROV 300 300 100 Berhasil

1 Kab. Bantul Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Sleman Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Gunungkidul

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Kulonprogo

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

4 Provinsi Jawa Timur

1.450 1.450 100 Berhasil

TP PROV 850 850 100 Berhasil

1 Kab. Gresik Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Sumenep

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

Page 38: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

30

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

3 Kab. Situbondo

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Jember Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

5 Kab. Pasuruan

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Kediri Cabai Rawit 100 100 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

7 Kab. Blitar Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

8 Kab. Pacitan Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

9 Kab. Tuban Cabai Rawit 100 100 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

10 Kab. Lamongan

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

TP MANDIRI

600 600 100 Berhasil

1 Kab. Bondowoso

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Banyuwangi

Cabai Rawit 150 150 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Malang Cabai Rawit 150 150 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

4 Kab. Probolinggo

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

5 Kab. Lumajang

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

5 Provinsi Aceh

200 200 100 Berhasil

TP PROV 200 200 100 Berhasil

1 Kab. Aceh Besar

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

2 Kab. Pidie Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Kab. Aceh Timur

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

Page 39: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

31

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

4 Kab. Aceh Tengah

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

5 Kab. Simeuleu

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Aceh Gayo Lues

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Provinsi Sumatera Utara

155 155 100 Berhasil

TP PROV 130 130 100 Berhasil

1 Kab. Deliserdang

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Karo Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Tapanuli Utara

Cabai Besar

15 15 100 Berhasil

4 Kab. Tapanuli Selatan

Cabai Besar

15 15 100 Berhasil

5 Kab. Batubara

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

TP MANDIRI

25 25 100 Berhasil

1 Kab. Simalungun

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

7 Provinsi Sumatera Barat

275 275 100 Berhasil

TP PROV 275 275 100 Berhasil

1 Kab. Agam Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

2 Kab. Limapuluh Kota

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Kab. Pesisir Selatan

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

4 Kab. Tanah Datar

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

5 Kab. Solok Selatan

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Pasaman Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

7 Kab. Sijunjung

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

8 Kota Padang Panjang

Cabai Besar

20 20 100 Berhasil

9 Kota Padang Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

10 Kota Payakumbuh

Cabai Besar

20 20 100 Berhasil

8 Provinsi Riau

135 135 100 Berhasil

TP PROV 135 135 100 Berhasil

Page 40: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

32

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

1 Kab. Kampar Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Indragiri Hulu

Cabai Besar

20 20 100 Berhasil

3 Kab. Rokan Hulu

Cabai Besar

20 20 100 Berhasil

4 Kab. Siak Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

5 Kota Pekanbaru

Cabai Besar

20 20 100 Berhasil

6 Kota Dumai Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

9 Provinsi Jambi

310 310 100 Berhasil

TP PROV 310 310 100 Berhasil

1 Kab. Tanjung Jabung Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Sarolangun

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Kab. Kerinci Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

4 Kab. Merangin

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

5 Kab. Tanjung Jabung Timur

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Tebo Cabai Besar

40 40 100 Berhasil

7 Kab. Muaro Jambi

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

8 Kota Jambi Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

9 Kota Sungai Penuh

Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

10 Provinsi Sumatera Selatan

225 225 100 Berhasil

TP PROV 225 225 100 Berhasil

1 Kab. Ogan Komering Ulu

Cabai Besar

40 40 100 Berhasil

2 Kab. Musi Rawas

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Ogan Komering Ilir

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

4 Kab. Banyuasin

Cabai Besar

40 40 100 Berhasil

5 Kab. Oku Selatan

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Musi Rawas Utara

Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

7 Kota Lubuk Linggau

Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

11 Provinsi Lampung

600 600 100 Berhasil

TP PROV 600 600 100 Berhasil

1 Kab. Cabai 75 75 100 Berhasil

Page 41: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

33

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

Lampung Selatan

Besar

2 Kab. Lampung Tengah

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Lampung Utara

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Lampung Barat

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

5 Kab. Tulang Bawang

Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

6 Kab. Tanggamus

Cabai Besar

100 100 100 Berhasil

7 Kab. Lampung Timur

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

8 Kab. Way Kanan

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

9 Kab. Pesawaran

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

10 Kab. Pringsewu

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

11 Kab. Mesuji Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

12 Kab. Tulang Bawang Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

13 Kab. Pesisir Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

14 Kota Bandar Lampung

Cabai Besar

5 5 100 Berhasil

15 Kota Metro Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

12 Provinsi Kalimantan Barat

355 355 100 Berhasil

TP PROV 305 305 100 Berhasil

1 Kab. Sanggau

Cabai Rawit 40 40 100 Berhasil

2 Kab. Mempawah

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

3 Kab. Kapuas Hulu

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

4 Kab. Ketapang

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

5 Kab. Bengkayang

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

6 Kab. Sekadau

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

7 Kab. Kayong Utara

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

8 Kab. Kubu Raya

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

9 Kota Pontianak

Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

10 Kota Singkawang

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

Page 42: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

34

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

TP MANDIRI

50 50 100 Berhasil

1 Kab. Sambas Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

13 Provinsi Kalimantan Tengah

225 225 100 Berhasil

TP PROV 225 225 100 Berhasil

1 Kab. Kapuas Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Kotawaringin Timur

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Kab. Kotawaringin Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Pulang Pisau

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

5 Kab. Barito Timur

Cabai Rawit 15 15 100 Berhasil

6 Kota Palangkaraya

Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

14 Provinsi Kalimantan Selatan

450 450 100 Berhasil

TP PROV 450 450 100 Berhasil

1 Kab. Banjar Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

2 Kab. Tanah Laut

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Tapin Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

4 Kab. Hulu Sungai Selatan

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

5 Kab. Hulu Sungai Tengah

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

6 Kab. Barito Kuala

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

7 Kab. Tabalong

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

8 Kab. Hulu Sungai Utara

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

9 Kota Banjarbaru

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

15 Provinsi Kalimantan Timur

225 225 100 Berhasil

TP PROV 225 225 100 Berhasil

Page 43: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

35

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

1 Kab. Paser Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

3 Kab. Kutai Timur

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

4 Kab. Penajam Paser Utara

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

5 Kab. Kutai Kertanegara

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

6 Kota Samarinda

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

7 Kota Balikpapan

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

16 Provinsi Sulawesi Utara

305 305 100 Berhasil

TP PROV 230 230 100 Berhasil

1 Kab. Kepulauan Sangihe

Cabai Besar

10 10 100 Berhasil

2 Kab. Kepulauan Talaud

Cabai Rawit 15 15 100 Berhasil

3 Kab. Minahasa Selatan

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

4 Kab. Minahasa Utara

Cabai Rawit 30 30 100 Berhasil

5 Kab. Bolaang Mongondow Timur

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

6 Kota Tomohon

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

TP MANDIRI

75 75 100 Berhasil

1 Kab. Minahasa

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

17 Provinsi Sulawesi Tengah

350 350 100 Berhasil

TP PROV 250 250 100 Berhasil

1 Kab. Toli-Toli Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

2 Kab. Parigi Moutong

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

3 Kab. Tojo Una-Una

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

4 Kab. Sigi Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

5 Kota Palu Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

TP MANDIRI

100 100 100 Berhasil

1 Kab. Donggala

Cabai Rawit 100 100 100 Berhasil

18 Provinsi Sulawesi

1.075 1.075 100 Berhasil

Page 44: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

36

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

Selatan

TP PROV 700 700 100 Berhasil

1 Kab. Pinrang Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Gowa Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

3 Kab. Wajo Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

4 Kab. Maros Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

5 Kab. Sinjai Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kab. Bulukumba

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

7 Kab. Takalar Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

8 Kab. Soppeng

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

9 Kab. Luwu Utara

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

10 Kota Palopo Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

TP MANDIRI

375 375 100 Berhasil

1 Kab. Jeneponto

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

2 Kab. Enrekang

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Bantaeng

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Bone Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

19 Provinsi Sulawesi Tenggara

315 315 100 Berhasil

TP PROV 315 315 100 Berhasil

1 Kab. Buton Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

2 Kab. Kolaka Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

3 Kab. Konawe Selatan

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

4 Kab. Bombana

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Page 45: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

37

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

5 Kab. Kolaka Utara

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

6 Kab. Konawe Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

7 Kab. Kolaka Timur

Cabai Rawit 125 125 100 Berhasil

20 Provinsi Maluku

200 200 100 Berhasil

TP PROV 200 200 100 Berhasil

1 Kab. Maluku Tengah

Cabai Rawit 40 40 100 Berhasil

2 Kab. Maluku Tenggara

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

3 Kab. Maluku Tenggara Barat

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

4 Kab. Pulau Buru

Cabai Rawit 35 35 100 Berhasil

5 Kab. Kepulauan Aru

Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

6 Kab. Seram Bagian Barat

Cabai Rawit 30 30 100 Berhasil

7 Kab. Seram Bagian Timur

Cabai Rawit 30 30 100 Berhasil

8 Kota Ambon Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

21 Provinsi Bali

225 225 100 Berhasil

TP PROV 175 175 100 Berhasil

1 Kab. Buleleng

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

2 Kab. Klungkung

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

3 Kab. Gianyar Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

4 Kab. Karangasem

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

5 Kab. Bangli Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

TP MANDIRI

50 50 100 Berhasil

1 Kab. Tabanan

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

22

Provinsi Nusa Tenggara Barat

700 700 100 Berhasil

TP PROV 475 475 100 Berhasil

1 Kab. Lombok Barat

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

2 Kab. Lombok Tengah

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

Page 46: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

38

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

3 Kab. Dompu Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

4 Kab. Sumbawa Barat

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

5 Kab. Lombok Utara

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

6 Kota Mataram

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

TP MANDIRI

225 225 100 Berhasil

1 Kab. Sumbawa

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Lombok Timur

Cabai Rawit 100 100 100 Berhasil

Cabai Besar

75 75 100 Berhasil

23

Provinsi Nusa Tenggara Timur

475 475 100 Berhasil

TP PROV 425 425 100 Berhasil

1 Kab. Kupang Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

2 Kab. Timor Tengah Selatan

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

3 Kab. Flores Timur

Cabai Rawit 15 15 100 Berhasil

4 Kab. Manggarai

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

5 Kab. Sumba Timur

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

6 Kab. Sumba Barat

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

7 Kab. Lembata

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

8 Kab. Rote Ndao

Cabai Besar

40 40 100 Berhasil

9 Kab. Manggarai Barat

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

10 Kab. Sumba Tengah

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

11 Kab. Sumba Barat Daya

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

12 Kab. Manggarai Timur

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

Page 47: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

39

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

TP MANDIRI

50 50 100 Berhasil

1 Kab. Belu Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

24 Provinsi Papua

175 175 100 Berhasil

TP PROV 130 130 100 Berhasil

1 Kab. Biak-Numfor

Cabai Rawit 30 30 100 Berhasil

2 Kab. Jayawijaya

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

3 Kab. Mimika Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

5 Kota Jayapura

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

TP MANDIRI

45 45 100 Berhasil

1 Kab. Merauke

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

2 Kab. Keerom Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

25 Provinsi Bengkulu

250 250 100 Berhasil

TP PROV 150 150 100 Berhasil

1 Kab. Bengkulu Utara

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Rejang Lebong

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Kaur Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Muko-Muko

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

TP MANDIRI

100 100 100 Berhasil

5 Kab. Kepahiang

Cabai Besar

100 100 100 Berhasil

26 Provinsi Maluku Utara

145 145 100 Berhasil

TP PROV 145 145 100 Berhasil

1 Kab. Halmahera Selatan

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

2 Kab. Kepulauan Sula

Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

3 Kab. Halmahera Timur

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

4 Kab. Halmahera Barat

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

5 Kab. Pulau Morotai

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

6 Kota Ternate Cabai Rawit 15 15 100 Berhasil

Page 48: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

40

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

7 Kota Tidore Kepulauan

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

27 Provinsi Banten

125 125 100 Berhasil

TP PROV 125 125 100 Berhasil

1 Kab. Serang Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

2 Kab. Pandeglang

Cabai Besar

50 50 100 Berhasil

3 Kab. Lebak Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

4 Kab. Tangerang

Cabai Besar

25 25 100 Berhasil

28

Provinsi Kep. Bangka Belitung

50 - - Tidak Berhasil

TP PROV 50 - - Tidak Berhasil

1 Kab. Belitung Cabai Besar

20 - - Tidak Berhasil

2 Kab. Bangka Cabai Besar

10 - - Tidak Berhasil

3 Kab. Bangka Tengah

Cabai Besar

20 - - Tidak Berhasil

29 Provinsi Gorontalo

285 285 100 Berhasil

TP PROV 285 285 100 Berhasil

1 Kab. Gorontalo

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

2 Kab. Boalemo

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

3 Kab. Pohuwato

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

4 Kab. Bone Bolango

Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

5 Kab. Gorontalo Utara

Cabai Rawit 40 40 100 Berhasil

6 Kota Gorontalo

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

30 Provinsi Kepulauan Riau

65 65 100 Berhasil

TP PROV 65 65 100 Berhasil

1 Kab. Bintan Cabai Besar

20 20 100 Berhasil

2 Kab. Lingga Cabai Besar

15 15 100 Berhasil

3 Kab. Anambas

Cabai Besar

15 15 100 Berhasil

4 Kota Batam Cabai Besar

15 15 100 Berhasil

Page 49: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

41

No Provinsi Kabupaten/Kota KAWASAN TARGET

(Ha) REALISASI

(Ha) PERSENTASE (%) KATEGORI

31 Provinsi Papua Barat

280 280 100 Berhasil

TP PROV 205 205 100 Berhasil

1 Kab. Manokwari

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

2 Kab. Fak Fak Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

3 Kab. Sorong Selatan

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

4 Kab. Raja Ampat

Cabai Rawit 30 30 100 Berhasil

5 Kab. Teluk Bintuni

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

6 Kab. Teluk Wondama

Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

7 Kab. Tambrauw

Cabai Rawit 25 25 100 Berhasil

8 Kab. Manokwari Selatan

Cabai Rawit 15 15 100 Berhasil

9 Kota Sorong Cabai Rawit 15 15 100 Berhasil

TP MANDIRI

75 75 100 Berhasil

2 Kab. Sorong Cabai Rawit 75 75 100 Berhasil

32 Provinsi Sulawesi Barat

60 60 100 Berhasil

TP PROV 20 20 100 Berhasil

2 Kab. Mamuju Utara

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

TP MANDIRI

40 40 100 Berhasil

1 Kab. Majene Cabai Rawit 40 40 100 Berhasil

33 Provinsi Kalimantan Utara

80 80 100 Berhasil

TP PROV 10 10 100 Berhasil

1 Kota Tarakan Cabai Rawit 10 10 100 Berhasil

TP MANDIRI

70 70 100 Berhasil

1 Kab. Nunukan

Cabai Rawit 50 50 100 Berhasil

2 Kab. Bulungan

Cabai Rawit 20 20 100 Berhasil

Total 13.055 13.005 99,62 Berhasil

Sumber : Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2018 (Data Diolah)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian kinerja Direktorat Sayuran

dan Tanaman Obat menunjukkan indikator keberhasilan “Berhasil” karena

realiasi output kawasan aneka cabai yang dicapai adalah 99,62%. Khusus

untuk Propinsi Kep. Bangka Belitung, pengembangan kawasan cabai besar

Page 50: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

42

seluas 50 Ha yang dialokasikan ke Kab. Belitung 20 Ha, Kab. Bangka 10 ha

dan Kab. Bangka Tengah 20 Ha, tidak dilaksanakan karena terjadi gagal lelang

dan sudah kehabisan waktu untuk melelang kembali.

Beberapa kegiatan yang mendukung pengembangan kawasan aneka cabai

yang dilaksanakan oleh Pusat adalah:

1. Koordinasi Peningkatan Produksi Kawasan Aneka Cabai, dilaksanakan

pada tanggal 6-9 Februari 2018 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

2. Koordinasi Ketersediaan Cabai Menjelang Hari Besar Keagamaan,

dilaksanakan pada tanggal 1-2 November 2018 di Kota Yogyakarta,

DI.Yogyakarta

Pengembangan kawasan aneka cabai masih sangat perlu ditingkatkan untuk

meningkatkan produksi cabai nasional. Tujuannya adalah untuk mencukupi

kebutuhan konsumsi masyarakat terutama dalam menghadapi hari besar

kegamaan nasional dan dapat berorientasi ekspor. Berikut beberapa contoh

pengembangan kawasan aneka cabai:

Pengembangan Kawasan Cabai di

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Pengembangan Kawasan Cabai di

Kabupaten Lampung Selatan, Lampung

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan

Page 51: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

43

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten Kulon Progo, DIY

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten HSS, Kalimantan Selatan

Pengembangan Kawasan Cabai di Kabupaten Lombot Tengah, NTB

Gambar 1. Pengembangan Kawasan Aneka Cabai

3.2.2 Pengembangan Kawasan Bawang Merah

Target pengembangan kawasan bawang merah dengan dana APBN pada

tahun 2018 sebanyak 5.493 ha, sedangkan realisasinya mencapai 98,93%

dengan total luasan 5.434 ha. Secara rinci pengembangan kawasan bawang

merah tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 52: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

44

Tabel 9. Pencapaian Kinerja Pengembangan Kawasan Bawang Merah

Tahun 2018

No Provinsi Kabupaten TARGET Realisasi Persentase Kategori

(Ha) (Ha) (%)

1 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung 27 27 100 Berhasil

Kab. Garut 75 75 100 Berhasil

Kab. Majalengka 77 77 100 Berhasil

Kab. Sumedang 12 12 100 Berhasil

Kab. Cianjur 17 17 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Cirebon 102

182 100 Berhasil Kab. Kuningan 30

Kab. Indramayu 50

2 Provinsi Jawa Tengah Kab. Grobogan 110 110 100 Berhasil

Kab. Batang 20 20 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Demak 100

587 99 Berhasil

Kab. Tegal 52

Kab. Brebes 50

Kab. Pati -

Kab. Pemalang 50

Kab. Rembang 30

Kab. Sragen 50

Kab. Purbalingga 20

Kab. Wonogiri 50

Kab. Kendal 50

Kab. Blora 50

Kab. Cilacap 20

Kab. Kudus 20

Kab. Banjarnegara 20

Kab. Wonosobo 10

Kab. Boyolali 20

3 Provinsi DI Yogyakarta (TP Provinsi)

Kab. Bantul 22

102 82 Berhasil Kab. Gunungkidul 60

Kab. Sleman 22

Kab. Kulonprogo 20

4 Provinsi Jawa Timur Kab. Malang 52 52 100 Berhasil

Kab. Probolinggo 82 82 100 Berhasil

Kab. Bondowoso 50 50 100 Berhasil

Page 53: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

45

No Provinsi Kabupaten TARGET Realisasi Persentase Kategori

(Ha) (Ha) (%)

TP Provinsi Kab. Sumenep 50

154 86 Berhasil

Kab. Nganjuk 52

Kab. Bojonegoro 52

Kab. Pamekasan 25

5 Provinsi Banten Kab. Serang 22 22 100 Berhasil

6 Provinsi Aceh (TP Provinsi)

Kab. Aceh Besar 20

102 100 Berhasil

Kab. Pidie 17

Kab. Semalue 15

Kab. Bener Meriah 20

Kab. Aceh Tengah 20

Kab. Pidie Jaya 10

7 Provinsi Sumatera Utara Kab. Simalungun 65 65 100 Berhasil

Kab. Samosir 50

300 100 Berhasil

Kab. Dairi 50

Kab. Humbahas 52

Kab. Karo 54

Kab. Serdang Bedagai

22

Kab. Tobasa 55

Kota Medan 17

8 Provinsi Sumatera Barat Kab. Solok 52 52 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Agam 50

152 100 Berhasil

Kab. Pesisir Selatan 52

Kab. Solok Selatan 25

Kab. Tanah Datar 25

9 Provinsi Riau (TP Provinsi)

Kab. Kampar 27

81 100 Berhasil Kota Pekanbaru 27

Kab. Siak 27

10 Provinsi Kepulauan Riau Kab. Bintan 10

50 90,01 Berhasil

(TP Provinsi) Kota Batam 10

Kab. Lingga 20

Kab. Karimun 10

Kab. Natuna 5

Page 54: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

46

No Provinsi Kabupaten TARGET Realisasi Persentase Kategori

(Ha) (Ha) (%)

11 Provinsi Jambi Kab. Kerinci 9

44 100 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Merangin 10

Kab. Muaro Jambi 11

Kab. Sungai Penuh 10

Kota Jambi 1

Kab. Tanjung Jabung Timur

1

Kab. Bungo 1

Kab. Tebo 1

12 Provinsi Sumatera Selatan

Kab. Ogan Komering Ulu

20

80 100 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Muara Enim 10

Kab. OKU Timur 15

Kab. Musirawas 20

Kab. Musi Rawas Utara

10

Kota Lubuk Linggau 5

13 Provinsi Lampung Kab. Lampung Selatan

22

212 100 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Lampung Tengah

20

Kab. Tulang Bawang 20

Kab. Tanggamus 20

Kab. Pringsewu 20

Kab. Lampung Timur 20

Kab. Lampung Barat 40

Kab. Pesisir Barat 40

Kota Metro 10

14 Provinsi Bengkulu Kab. Kepahiang 50 50 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Rejanglebong 20 40 100 Berhasil

Kab. Mukomuko 20

15 Provinsi Bangka Belitung (TP Provinsi)

Kab. Bangka Tengah 25 25 100 Berhasil

16 Provinsi Kalimantan Barat

Kab. Sambas 35 35 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Bengkayang 30

120 100 Berhasil

Kab. Kubu Raya 20

Kab. Sanggau 20

Kab. Mempawah 30

Page 55: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

47

No Provinsi Kabupaten TARGET Realisasi Persentase Kategori

(Ha) (Ha) (%)

Kab Landak 20

17 Provinsi Kalimantan Tengah

Kab. Kapuas 20

192 100 Berhasil

Kab. Kotawaringin Timur

22

Kab. Kotawaringin Barat

20

Kab. Gunung Mas 15

Kab. Barito Timur 20

Kab. Barito Utara 20

Kab. Pulang Pisau 20

Kab. Murung Raya 15

Kota Palangkaraya 20

Kab. Seruyan 20

18 Provinsi Kalimantan Selatan

Kab. Tapin 52

174 100 Berhasil Kab. Hulu Sungai

Selatan 52

Kab. Tanah Laut 50

Kab. Tabalong 20

19 Provinsi Kalimantan Timur

Kab. Paser 25

76 100 Berhasil

Kab. Berau 20

Kab. Kutai Kartanegara

27

Kab. Samarinda 2

Kota Balikpapan 2

20 Provinsi Kalimantan Utara

Kab. Nunukan 20 20 100 Berhasil

Kab. Bulungan 20 20 100 Berhasil

TP Provinsi Kota Tarakan 10 10 100 Berhasil

21 Provinsi Sulawesi Utara Kab. Minahasa 50 50 100 Berhasil

Kab. Minahasa Selatan

45 50 100 Berhasil

Kab. Kep. Sangihe 5

22 Provinsi Sulawesi Tengah

Kab. Donggala 30 30 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Sigi 32

134 100 Berhasil

Kota Palu 30

Kab. Poso 30

Kab. Parigi Moutong 22

Page 56: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

48

No Provinsi Kabupaten TARGET Realisasi Persentase Kategori

(Ha) (Ha) (%)

Kab. Toli-toli 20

23 Provinsi Sulawesi Selatan

Kab. Bone 22 22 100 Berhasil

Kab. Jeneponto 32 32 100 Berhasil

Kab. Enrekang 152 150 99 Berhasil

Kab. Bantaeng 50 50 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Pinrang 22

193 100 Berhasil

Kab. Gowa 22

Kab. Maros 52

Kab. Takalar 22

Kota. Palopo 25

Kab. Sinjai 50

24 Provinsi Sulawesi Tenggara

Kab. Kolaka Utara 25

75 100 Berhasil (TP Provinsi) Kab. Kolaka Timur 25

Kab. Buton Selatan 25

25 Provinsi Sulawesi Barat Kab. Majene 77 77 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Mamuju 12

42 100 Berhasil Kab. Mamasa 10

Kab. Polewali Mandar 20

26 Provinsi Gorontalo Kab. Gorontalo 27 50 100 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Boalemo 23

27 Provinsi Maluku Kab. Maluku Tengah 22

95 100 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Maluku Tenggara

32

Kab. Seram Bagian Barat

10

Kota Ambon 9

Kab. Pulau Buru 12

Kab. Maluku Barat Daya

10

28 Provinsi Maluku Utara Kab. Halmahera Selatan

20

62 100 Berhasil (TP Provinsi) Kota Tidore Kepulauan

22

Kab. Pulau Morotai 20

29 Provinsi Bali Kab. Tabanan 20 20 100 Berhasil

Page 57: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

49

No Provinsi Kabupaten TARGET Realisasi Persentase Kategori

(Ha) (Ha) (%)

TP Provinsi Kab. Buleleng 20

170 100 Berhasil Kab. Karangasem 50

Kab. Bangli 100

30 Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kab. Lombok Timur 80 80 100 Berhasil

Kab. Sumbawa 80 80 100 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Sumbawa Barat 20

85 100 Berhasil

Kab. Lombok Utara 20

Kab. Dompu 25

Kota Mataram 20

31 Provinsi Nusa Tenggara Timur

Kab. Belu 60 60 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Kupang 34

303 100 Berhasil

Kab. Manggarai 20

Kab. Rote Ndao 22

Kab. Manggarai Barat 32

Kab. Melaka 100

Kab. Lembata 15

Kab. Sikka 15

Kab. Flores Timur 15

Kab. Ngada 15

Kab. Sumba Timur 15

Kab. Sabu Raijua 20

32 Provinsi Papua Kab. Merauke 15 15 100 Berhasil

TP Provinsi Kab. Jayawijaya 15 25 100 Berhasil

Kab. Nabire 10

33 Provinsi Papua Barat (TP Provinsi)

Kab. Tambrauw 15 15 100 Berhasil

TOTAL KAWASAN BAWANG MERAH 5.493 5.434 98,93 Berhasil

Sumber: Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan konfirmasi yang telah dilakukan

langsung ke daerah, pencapaian kinerja Pengembangan Kawasan Bawang

Merah dapat dikatakan berhasil dengan capaian 98,93% target output dapat

tercapai. Persentase output capaian kinerja pada tahun ini lebih tinggi daripada

tahun lalu yang mencapai 97%. Dalam pelaksanaan pengembangan kawasan

bawang merah masih dihadapkan pada kendala di lapangan seperti harga

Page 58: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

50

benih yang sempat tinggi sehingga Satker di luar pulau Jawa menanggung

beban ongkos kirim yang cukup tinggi. Pengembangan kawasan bawang

merah dianggap sangat perlu untuk meningkatkan produksi bawang merah

nasional. Tujuannya adalah untuk ketersediaan produksi bawang merah merata

sepanjang tahun sehingga kebutuhan konsumsi masyarakat tercukupi, adanya

kestabilan harga di tingkat produsen dan konsumen dan peningkatan ekspor.

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat mendorong pengembangan bawang

merah biji (TSS). Untuk kegiatan pengembangan bawang merah biji diharapkan

mendapat pendampingan khusus dikarenakan petani bawang merah masih

terbiasa menggunakan benih umbi.

Kawasan Bawang Merah Menjelang

Panen di Kabupaten Bangli

Hasil Panen Bawang Merah

di Kabupaten Solok

Bawang Merah Biji Varietas

Lokanaanta Umur 21 HST

Hasil Panen Bawang Merah Biji di

Kabupaten Sarolangu Provinsi Jambi

Page 59: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

51

Kawasan Bawang Merah di

Kabupaten Nganjuk

Kawasan Bawang Merah di

Kabupaten Nganjuk saat panen

Kawasan Bawang Merah di

Kabupaten Garut

Kawasan Bawang Merah di

Kabupaten Kendal

Gambar 2. Pengembangan Kawasan Bawang Merah

3.2.3 Pengembangan Kawasan Sayuran Lainnya

Target pengembangan kawasan sayuran lainnya adalah sebesar 7.713 Ha.

Program pengembangan kawasan sayuran lainnya terdiri dari program

pengembangan kawasan bawang putih dan program #Bekerja Berbasis

Hortikultura. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan konfirmasi yang telah

dilakukan langsung ke daerah realisasi kawasan bawang putih mencapai 5.451

Ha atau 91,62% dan program #Bekerja mencapai 1.243,27 Ha atau 70,48%.

Berikut rincian per komoditas untuk pengembangan kawasan sayuran lainnya.

1) Bawang Putih

Tabel 10. Lokasi Pengembangan Kawasan Bawang Putih Tahun 2018

No Provinsi Kabupaten Luasan

(Ha) Realisasi

(Ha) %

Realisasi Kategori

1 Jawa Barat Kab. Bandung 30 30 100,00 Berhasil

Kab. Garut 20 20 100,00 Berhasil

Page 60: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

52

No Provinsi Kabupaten Luasan

(Ha) Realisasi

(Ha) %

Realisasi Kategori

Kab. Majalengka 50 50 100,00 Berhasil

Kab. Sumedang 15 15 100,00 Berhasil

Kab. Cianjur 30 30 100,00 Berhasil

TP Provinsi Kab. Bandung Barat 10

20 100,00 Berhasil Kab. Ciamis 5

Kab. Kuningan 5

* Jumlah 165 165

2 Jawa Tengah Kab. Magelang 300 300 100,00 Berhasil

Kab. Karanganyar 7 7 100,00 Berhasil

Kab. Batang 50 50 100,00 Berhasil

Kab. Temanggung 1.930 1930 100,00 Berhasil

TP Provinsi Kab. Tegal 70 9 12,86 Kurang Berhasil

Kab. Wonosobo 50 50 100,00 Berhasil

Kab. Banjarnegara 30 30 100,00 Berhasil

Kab. Cilacap 10 10 100,00 Berhasil

Kab. Pemalang 20 0 - Tidak Berhasil

Kab. Pekalongan 10 10 100,00 Berhasil

* Jumlah 2.477 2.396

3 Jawa Timur Kab. Bondowoso 50 50 100,00 Berhasil

Kab. Malang 30 30 100,00 Berhasil

Kab. Lumajang 50 0 - Tidak Berhasil

Kab. Banyuwangi 25 25 100,00 Berhasil

Kab. Probolinggo 50 50 100,00 Berhasil

TP Provinsi Kota Batu 25 55 100,00 Berhasil

Kab. Magetan 30

* Jumlah 260 210

4 Aceh (TP Provinsi) Kab. Bener Meriah 10 20 100,00 Berhasil

Kab. Gayo Lues 10

* Jumlah 20 20

5 Sumatera Barat Kab. Solok 30 30 100,00 Berhasil

TP Provinsi Kab. Agam 20

56 93,33 Berhasil Kab. Tanah Datar 20

Kab. Solo Selatan 20

* Jumlah 90 86

6 Sumatera Utara Kab. Simalungun 50 50 100,00 Berhasil

TP Provinsi Kab. Karo 20 100 100,00 Berhasil

Page 61: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

53

No Provinsi Kabupaten Luasan

(Ha) Realisasi

(Ha) %

Realisasi Kategori

Kab. Samosir 10

Kab. Madailing Natal

10

Kab. Dairi 10

Kab. Humbahas 50

* Jumlah 150 150

7 Jambi (TP Provinsi) Kab. Kerinci 10 25 100,00 Berhasil

Kab. Merangin 15

* Jumlah 25 25

8 Bengkulu Kab. Kepahiang 25 25 100,00 Berhasil

Kab. Rebong Lebong

10 10 100,00 Berhasil

* Jumlah 35 35

9 Sumatera Selatan (TP Provinsi)

Kab. Pagar Alam 20 70 100,00 Berhasil

Kab. Muara Enim 50

* Jumlah 70 70

10 Lampung (TP Provinsi)

Kab. Lampung Barat 10 30 100,00 Berhasil

Kab. Tanggamus 20

* Jumlah 30 30

11 Bali Kab. Tabanan 50 50 100,00 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Bangli 20 30 100,00 Berhasil

Kab. Buleleng 10

* Jumlah 80 80

12 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Timur 1.642 1.642 100,00 Berhasil

Kab. Sumbawa 75 75 100,00 Berhasil

* Jumlah 1.717 1.717

13 Nusa Tenggara Timur Kab. Belu 25 25 100,00 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Timur Tengah Selatan

75

50 13,89 Kurang Berhasil

Kab. Malaka 25

Kab. Ngada 15

Kab. Ende 15

Kab. Manggarai 20

Kab. Manggarai Timur

25

Kab. Sikka 40

Kab. Sumba Barat 30

Kab. Sumba Barat Daya

20

Page 62: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

54

No Provinsi Kabupaten Luasan

(Ha) Realisasi

(Ha) %

Realisasi Kategori

Kab. Timur Tengah Utara

50

Kab. Sumba Timur 20

Kab. Manggarai Barat

25

* Jumlah 385 75

14 Sulawesi Selatan Kab. Bantaeng 50 17,5 36,00 Kurang Berhasil

Kab. Enrekang 80 80 100,00 Berhasil

Kab. Jeneponto 10 10 100,00 Berhasil

Kab. Bone 10 10 100,00 Berhasil

(TP Provinsi) Kab. Sinjai 10

60 100,00 Berhasil

Kab. Barru 10

Kab. Pangkep 10

Kab. Pinrang 20

Kab. Gowa 10

* Jumlah 210 177,5

15 Sulawesi Tengah Kab. Donggala 35 35 100,00 Berhasil

TP Provinsi Kab. Sigi 30

110 100,00 Berhasil Kab. Banggai 30

Kab. Poso 50

* Jumlah 145 145

16 Sulawesi Utara Kab. Minahasa 35 14 40,00 Kurang Berhasil

Kab. Minahasa Selatan

35 35 100,00 Berhasil

* Jumlah 70 49

17 Papua Kab. Lanny Jaya 10 10 100,00 Berhasil

* Jumlah 10 10

18 Papua Barat Kab. Pegunungan Arfak

10 10 100,00 Berhasil

* Jumlah 10 10

TOTAL 5.949 5.451 91,62 Berhasil

Sumber : Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019 (data diolah)

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan bawang putih secara umum

terkendala ketersediaan benih, sehingga di beberapa satker dilakukan lelang

ulang. Adanya informasi dugaan benih oplosan yang terjadi di Cilacap,

Donggala, dan Bener Meriah membuat tingkat kehati-hatian Dinas Pertanian

menjadi lebih tinggi. Selain itu, beberapa daerah seperti Timor Tengah Selatan

(NTT), Tegal (Jawa Tengah) dan Bantaeng (Sulawesi Selatan) mengembalikan

Page 63: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

55

sebagian anggaran karena sudah melewati musim tanam dan benih tidak

sesuai dengan spesifikasi teknis.

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Magelang

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Solok

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Cianjur

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Bandung

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Wonosobo

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Bone

Page 64: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

56

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Banggai

Kawasan Bawang Putih di

Kabupaten Muara Enim

Gambar 3. Pengembangan Kawasan Bawang Putih

2) Program #Bekerja (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera)

Program #Bekerja Berbasis Hortikultura tahun 2018 diberikan pada

190.000 RTM-P di 10 (sepuluh) Satker Provinsi dan 22 (dua puluh tiga)

Satker Kabupaten. Target pengembangan buah 2.356 Ha dan sayuran

1.764 Ha dan dengan total keseluruhan 4.120 Ha. Secara rinci dapat dilihat

pada Tabel di bawah ini:

Tabel 11. Lokasi Kegiatan #Bekerja Berbasis Hortikultura TA. 2018

No Provinsi Kabupaten/Kota Komoditas Target

(ha) Realisasi

(ha) Persentase

(%) Kategori

1 Jawa Barat

Indramayu

Mangga 250 0 0 Kurang Berhasil

Sayuran 120 0 0 Kurang Berhasil

Cirebon

Mangga 200 57,48 28,74 Berhasil

Pepaya 18 14,67 81,5 Berhasil

Sayuran 60 39,27 65,45 Berhasil

Tasikmalaya

Manggis 314 314 100 Berhasil

Pepaya 27 27 100 Berhasil

Sayuran 80 80 100 Berhasil

Garut Manggis 497 345 69,42 Berhasil

Sayuran 120 120 100 Berhasil

Cianjur Pisang 1 1 100 Berhasil

Sayuran 4 4 100 Berhasil

2 Jawa Tengah

Banyumas Pisang 39 0 0

Kurang Berhasil

Sayuran 80 0 0 Kurang

Page 65: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

57

No Provinsi Kabupaten/Kota Komoditas Target

(ha) Realisasi

(ha) Persentase

(%) Kategori

Berhasil

Purbalingga

Pisang 44 44 100 Berhasil

Sayuran 85 0 0 Kurang Berhasil

Brebes Pisang 122 0 0

Kurang Berhasil

Sayuran 290 290 100 Berhasil

3 Jawa Timur

Bondowoso Sayuran 125 125 100 Berhasil

Jember Sayuran 215 0 0 Kurang Berhasil

Lumajang Mangga 250 250 100 Berhasil

Sayuran 125 125 100 Berhasil

4 Sulawesi Selatan

Bone Pisang 54 0 0 Berhasil

Sayuran 20 20 100 Berhasil

Tana Toraja Sayuran 50 50 100 Berhasil

Toraja Utara Sayuran 20 20 100 Berhasil

Soppeng Mangga 150 150 100 Berhasil

Sayuran 47 47 100 Berhasil

Takalar Mangga 100 100 100 Berhasil

Sayuran 33 33 100 Berhasil

5 Sumatera Utara

Langkat Pisang 16 16 100 Berhasil

Sayuran 35 35 100 Berhasil

6 Sumatera Selatan

OKI Duku 100 0 0 Berhasil

Sayuran 45 45 100 Berhasil

7 Lampung Lampung Selatan

Pepaya 20 24,52 122,6 Sangat Berhasil

Sayuran 60 60 100 Berhasil

8 Banten Pandeglang

Manggis 69 69 100 Berhasil

Pepaya 9 9 100 Berhasil

Sayuran 20 20 100 Berhasil

9 Kalimantan Selatan

HSU Mangga 50 50 100 Berhasil

Sayuran 20 20 100 Berhasil

10 Nusa Tenggara Barat

Lombok Tengah Pepaya 26 26 100 Berhasil

Sayuran 110 110 100 Berhasil

Total 4.120 2.740,94 66,53 Cukup

Berhasil

Sayuran 1.764 1.243,27 70,48 Cukup

Berhasil

Buah 2.356 1.497,67 63,57 Cukup

Berhasil

Sumber : Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019 (data diolah)

Page 66: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

58

Alokasi bantuan program #BEKERJA berbasis hortikultura mengacu pada

lokasi Program #BEKERJA Kementerian Pertanian TA. 2018 yaitu di 10

provinsi pada 22 kabupaten. Kegiatan Ditjen hortikultura terintegrasi

dengan kegiatan dari Ditjen PKH selaku leading sector program bekerja.

Target RTM penerima manfaat sebanyak 190.000 RTM.

Bantuan yang diberikan kepada RTM berupa sarana produksi (benih dan

pupuk) untuk Pengembangan kawasan hortikultura seluas 4.120 ha yang

terdiri dari pengembangan buah luas 2.356 ha dan sayuran seluas 1.764

ha. Sampai dengan akhir Desember 2018 capaian realisasi fisik

pengembangan hortikultura seluas 2.740,94 ha (66,53%) terdiri dari

pengembangan buah seluas 1.497,67 ha (63,57%) dan pengembangan

sayuran seluas 1.243,27 ha (70,48%).

Capaian realisasi fisik tidak memenuhi target yang ditetapkan, hal ini

disebabkan sebagai berikut :

1. Program #BEKERJA berbasis hortikultura tidak dilaksanakan oleh 3

kabupaten yaitu: Indramayu, Banyumas, Purbalingga dan Jember. Hal

ini disebabkan Dinas Pertanian yang menangani hortikultura kondisi

internalnya yang tidak kondusif, sehingga kurang merespon program

bekerja hortikultura dan terbatasnya SDM.

2. Program dimulai pada pertengahan tahun sehingga kesulitan memenuhi

kebutuhan benih buah bersertifikat yang jumlahnya terbatas khususnya

komoditi pisang.

3. Pengembangan hortikultura memerlukan persyaratan untuk tanaman

tumbuh optimal, yaitu ketersediaan air, lahan dan agroklimat.

4. Keterbatasan waktu untuk proses lelang terutama untuk kabupaten yang

dikelola pada Satker di provinsi. Untuk lelang cepat juga terkendala di

aplikasi dan SDM di Dinas Pertanian Kabupaten.

Page 67: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

59

Program #Bekerja di Jawa Barat Program #Bekerja di Jawa Barat

Program #Bekerja di Jawa Tengah Program #Bekerja di Jawa Tengah

Gambar 4. Program #Bekerja Berbasis Hortikultura

3.2.4 Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan

Target pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat di wilayah

perbatasan pada awalnya adalah seluas 500 Ha di 6 Provinsi. Namun pada

bulan Juli dilakukan refocusing anggaran dimana anggaran untuk Kawasan

Sayuran dan Tanaman Obat di Wilayah Perbatasan dialihkan menjadi Program

#Bekerja sehingga target yang semula 500 Ha turun menjadi 25 Ha di 1

Provinsi. Kegiatan ini dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu di

Kabupaten Sangihe Talaud, dimana sebelum dilakukan refocusing, Kabupaten

Sangihe Talaud sudah melaksanakannya sehingga anggaranya tidak dialihkan

untuk Program #Bekerja. Untuk Provinsi atau Kabupaten yang mendapat

anggaran perbatasan karena belum melaksanakan maka anggaran yang ada

Page 68: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

60

dialihkan untuk Program #Bekerja, sehingga kegiatannya ini hanya

dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Utara dengan realisasi 25 Ha atau 100%.

3.3 Perbandingan Target Kinerja TA. 2018 dengan Tahun Sebelumnya

Sesuai dengan Target Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun

2018 yang telah difasilitasi melalui dukungan dana APBN, pengembangan luas

kawasan aneka cabai tahun 2018 adalah seluas 13.055 Ha, bawang merah

5.493 Ha, sayuran lainnya 7.713 Ha dan Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat

di wilayah Perbatasan 25 Ha. Luas pengembangan kawasan aneka cabai dan

bawang merah tahun 2018 mengalami penurunan. Kenaikan yang cukup

signifikan untuk pengembangan kawasan sayuran lainnya karena adanya

pengembangan kawasan bawang putih yang menjadi bagian dari kawasan

sayuran lainnya. Cukup luasnya target kawasan pengembangan bawang putih

dalam rangka menuju swasembada bawang putih tahun 2019.

Tabel 12. Perbandingan Data Target Kinerja Tahun 2018 terhadap Tahun

2017

No Indikator Kinerja Tahun

2017*

Tahun

2018**

1 Pengembangan kawasan aneka cabai

(Ha) 17.283 13.055

2 Pengembangan kawasan bawang merah

(Ha) 7.630 5.493

3 Pengembangan kawasan sayuran

lainnya (Ha)

a. Bawang Putih

b. Program #Bekerja Berbasis

Hortikultura

6.409

5.949

1.764

4 Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat di

wilayah Perbatasan (Ha) - 25

5 Kawasan Tanaman Obat (Ha) 25 -

Sumber : Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019

Keterangan: *) PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Th 2017

**) Target Pengembangan Kawasan melalui dukungan dana APBN

Th 2018

Page 69: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

61

3.4 Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan pencapaian realisasi keuangan kegiatan Peningkatan Produksi

Sayuran dan Tanaman Obat di Satker Pusat dan Daerah dapat diketahui bahwa

realisasi keuangan sebesar Rp 803.595.343.920,- atau 91,62% dari pagu

anggaran sebesar Rp 877.124.169.000,-. Data realisasi anggaran tersebut

secara lengkap terdapat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 13. Realisasi Anggaran Satuan Kerja Pusat dan Daerah Kegiatan

Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

Satker Pusat dan Daerah

Anggaran (Rp)

Realisasi

Keuangan (Rp)

Persentase (%)

Peningkatan Produksi

Sayuran dan Tanaman

Obat

877.124.169.000 803.595.343.920 91,62

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2019

Tabel 14. Realisasi Keuangan Berdasarkan Output Kegiatan Peningkatan

Produksi Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

No. Nama Output Pagu Realisasi

(Rp.) (Rp.) (%)

1. 1771.024 Kawasan Bawang Merah

219.725.273.000 205.816.322.253 93,67

2. 1771.025 Kawasan Sayuran Lainnya

258.784.687.000 216.187.551.397 83,54

3. 1771.051 Kawasan Aneka Cabai

388.219.592.000 371.440.995.300 95,68

4. 1771.073 Fasilitas Teknis Dukungan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat

9.850.307.000 9.637.724.488 97,84

5. 1771.080 Kawasan sayuran dan tanaman obat di wilayah perbatasan

544.310.000 512.750.482 94,20

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2019

Capaian realisasi keuangan dari Satker Pusat dan Tugas Pembantuan tahun

2018 sebesar 91,62% sudah lebih tinggi dibanding realisasi keuangan tahun

2017 sebesar 90,78%. Beberapa Satker yang capaian realisasinya masih belum

maksimal tidak terlepas dari berbagai permasalahan terkait proses pengadaan,

SDM, dan koordinasi antar pelaksana kegiatan.

Page 70: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

62

3.5 Permasalahan dalam Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat Tahun

2018

Berbagai keberhasilan dan manfaat telah dicapai dalam pelaksanaan

pembangunan tanaman sayuran dan tanaman obat tahun 2018, namun dalam

pelaksanaannya ditemui berbagai permasalahan dan hambatan, baik dari aspek

teknis budidaya maupun aspek manajemen. Beberapa permasalahan dan

hambatan yang ditemui adalah sebagai berikut:

3.5.1 Aspek Budidaya

1. Aneka Cabai

a. Sentra produksi masih terfokus pada daerah tertentu (khususnya di

Pulau Jawa dan Sumatra), sementara konsumen tersebar di seluruh

Indonesia;

b. Skala usaha sempit dan lahan tersebar, sehingga menyulitkan dalam

pengumpulan dan distribusi, sementara umur simpan cabai pendek

karena sifatnya yang mudah rusak (perishable);

c. Sistem budidaya masih dilakukan secara konvensional/tradisional,

dimana sangat tergantung pada musim, sehingga ketersediaan produk

tidak merata sepanjang tahun, khususnya pada bulan-bulan di luar

musim;

d. Kemampuan adopsi teknologi budidaya terbaru, misalnya teknik

budidaya di luar musim dengan screen house masih terbatas, baik dari

sisi SDM pelakunya, biaya dan dukungan kebijakan pemerintah,

sehingga belum sepenuhnya berorientasi pada kebutuhan konsumen;

e. Penerapan GAP/SOP budidaya belum optimal, sehingga tuntutan

pasar/ konsumen terhadap produk yang bermutu, aman dikonsumsi dan

diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan belum sepenuhnya

dapat dipenuhi;

f. Penerapan pengendalian OPT ramah lingkungan spesifik lokasi masih

terbatas.

2. Bawang Merah

a. Terbatasnya pengembangan bawang merah off season.

b. Harga benih bermutu relatif mahal.

c. Penerapan budidaya menggunakan benih biji atau True Shallot Seed

(TSS) masih terbatas.

d. Penggunaan pestisida yang terlalu tinggi mengakibatkan terjadinya

kerusakan sifat fisik dan kimia tanah, disamping itu tingkat pencemaran

Page 71: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

63

lingkungan dan residu pestisida tinggi. Penggunaan sarana pengendali

organisme pengganggu tanaman (OPT) ramah lingkungan belum

optimal.

3. Sayuran Lainnya

a. Sentra masih terkonsentrasi di beberapa pulau untuk memenuhi

kebutuhan nasional. Pelaku usaha budidaya tanaman sayuran masih

didominasi oleh petani di pulau Jawa. Pengetahuan dan keterampilan

pelaku usaha budidaya tanaman sayuran di luar pulau Jawa masih

terbatas.

b. Terbatasnya ketersediaan benih bawang putih sehingga realisasi

pertanaman tidak sesuai dengan target yang ditentukan.

c. Petani belum mampu secara maksimal menerapkan teknologi budidaya

yang adaptif terhadap anomali iklim, baik saat musim kemarau maupun

saat musim hujan, sehingga beberapa produk tanaman sayuran

berkurang produksinya saat musim hujan namun saat musim kemarau

terjadi over produksi.

d. Belum ada kegiatan khusus untuk pengembangan Kawasan Sayuran

Daun dan Jamur sehingga yang dapat dilakukan adalah pelayanan

minimal berupa pembinaan dan monitoring.

4. Tanaman Obat

a. Pelaku usaha belum optimal dalam menerapkan GAP

b. Penanaman tanaman obat untuk rimpang pada umumnya dilakukan

diawal musim hujan, sehingga panen hanya pada bulan tertentu yang

berakibat produk tidak tersedia merata sepanjang tahun.

c. Tanaman obat belum menjadi usaha utama dalam usahatani karena

secara ekonomis belum menguntungkan. Disamping itu, usahatani

komoditas ini memiliki umur panennya lama sehingga optimalisai lahan

dilakukan dengan melakukan pola tumpang sari dengan komoditas

lainnya

d. Jaminan harga baik di tingkat petani ataupun konsumen belum pasti

yang berdampak pada pendapatan petani.

e. Progam dan kegiatan mendukung hilirisasi dianggap belum menjanjikan

bagi petani sehingga petani masih berorientasi pada aspek hulu, bukan

nilai tambah.

Page 72: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

64

3.5.2 Aspek Manajemen

1. Adanya proses revisi POK/ROK beberapa kegiatan untuk disesuaikan

dengan kondisi daerah masing-masing, sehingga pelaksanaan kegiatan

menjadi terlambat.

2. Adanya pergantian Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) pada beberapa provinsi/kabupaten/kota yang

mendapatkan tugas pembantuan dari pusat, sehingga berimplikasi pada

tertundanya pelaksanaan kegiatan dan proses penyerapan anggaran.

3. Penjadwalan pengadaan sarana produksi sayuran dan tanaman obat

melalui ULP di beberapa daerah sering tidak menjadi prioritas. Hal ini dapat

menyebabkan realisasi kegiatan terlambat atau tidak dapat

direalisasikannya kegiatan karena musim tanam sudah lewat. Petani tidak

berani mengambil resiko gagal panen akibat penanaman di luar musim.

4. Terjadinya gagal lelang yang disebabkan tidak adanya penawar karena

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dinilai terlalu tinggi, terbatasnya barang

yang memenuhi persyaratan.

5. Keterbatasan jumlah SDM kesatkeran, teknis, lapang dan monev.

6. Koordinasi antara satker provinsi dan satker kabupaten dalam pelaksanaan

TP provinsi belum berjalan sinergis.

3.6 Tindak Lanjut

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

telah melakukan berbagai upaya tindak lanjut sebagai berikut:

1. Pengembangan Kawasan sayuran dan tanaman obat di luar sentra eksisting.

2. Mendorong budidaya ramah lingkungan.

3. Mendorong satker dinas supaya aktif melakukan koordinasi dengan ULP

terkait jadwal dan proses pengadaan.

4. Menyusun perencanaan yang baik dalam pelaksanaan pengembangan

kawasan sayuran dan tanaman obat untuk mengurangi permasalahan yang

terjadi baik secara teknis maupun administratif. Beberapa langkah

perencanaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penyiapan KAK dan spesifikasi teknis segera setelah CPCL

ditetapkan.

b. Melakukan pengajuan proses lelang pada akhir triwulan IV tahun

sebelumnya setelah pagu tetap diterima.

Page 73: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

65

c. Mempercepat penetapan pejabat pengelola Satker (PPK, bendahara,

penguji SPM dan lain-lain).

d. Melakukan koordinasi dengan penangkar benih setelah CPCL

ditetapkan.

e. Melakukan identifikasi CPCL pada akhir tahun 2018 untuk CPCL tahun

2019.

f. Mempercepat pengadaan yang tidak melalui proses lelang dan proses

penyelesaian SPJ.

5. Berkoordinasi dengan instansi perbenihan dalam hal penyediaan benih

untuk mendukung pengembangan sayuran dan tanaman obat tahun 2019.

6. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pembinaan, penyuluhan, pelatihan,

sosialisasi, apresiasi, bimbingan teknologi dan pelatihan manajemen baik di

tingkat pusat maupun di daerah bekerjasama dengan instansi terkait.

7. Membantu petugas dan petani dalam mendapatkan akses inovasi teknologi

tepat guna dalam mengantisipasi kondisi iklim (kelebihan hujan dan

kekeringan).

Page 74: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

66

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat ini merupakan suatu bentuk

pertanggungjawaban penggunaan sumberdaya dan dana yang menjadi tuntutan suatu

pemerintahan yang baik (good governance). Laporan Kinerja juga merupakan umpan

balik dan introspeksi terhadap hal-hal yang telah dan belum dilaksanakan serta

perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja institusi. Diharapkan dengan

disusunnya laporan ini, dapat menjadi salah satu acuan untuk membenahi diri dan

meningkatkan prestasi kerja dan kinerja dengan meningkatkan berbagai koordinasi,

sinergisme dan kerjasama antar institusi dan swasta (petani dan pelaku usaha) sehingga

dapat dicapai hasil yang lebih optimal.

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat selama satu tahun anggaran 2018 telah

melaksanakan beberapa kegiatan yang mengacu pada pembangunan yang lebih baik,

dengan memanfaatkan SDM, dana, dan sarana secara optimal. Hasil dari pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan memberikan kontribusi positif pada pembangunan

pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman obat diupayakan memberikan

motivasi kepada stakeholder untuk melakukan kegiatan secara lebih baik, serta dapat

menjadi pembelajaran dan bahan masukan bagi pihak pelaksana kegiatan lainnya.

Dengan pendekatan ini maka keseriusan dan profesionalisme dalam pelaksanaan

proyek dapat ditingkatkan, sehingga peningkatan kinerja dan akuntabilitas

pembangunan agribisnis sayuran dan tanaman obat dapat lebih ditingkatkan.

Keberhasilan program-program peningkatan produksi dan mutu produk sayuran dan

tanaman obat juga ditentukan oleh kinerja petugas dan pelaku usaha di daerah. Untuk

itu diperlukan dukungan semua pihak dalam rangka mencapai keberhasilan tersebut.

Page 75: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

67

L A M P I R A N

Page 76: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

68

Lampiran 1. Target Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat tahun 2018

Page 77: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

69

Lampiran 2. PK Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Page 78: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

70

Lampiran 3. Lokasi Kegiatan #BEKERJA Berbasis Hortikultura TA. 2018

NO. PROVINSI NO. KABUPATEN/ KECAMATAN

JUMLAH DESA

JUMLAH CLUSTER

JUMLAH RTM-P

KOMODITAS LUAS (HA)

1 Jawa Barat 1 Indramayu (Tukdana, Kandanghaur, Kroya, Gantar)

42 4 12.494 Mangga 250

Sayuran 120

2 Cirebon (Astanajapura, Babakan, Gempol, Mundu)

45 4 5.851 Mangga 200

Pepaya 18

Sayuran 60

3 Tasikmalaya (Jatiwaras, Sukahening, Salopa, Cikatomas, Sodonghilir)

48 5 11.802 Manggis 314

Pepaya 27

Sayuran 80

4 Garut (Leles, Malangbong, Pakenjeng, Sukaresmi)

56 4 12.220 Manggis 497

Sayuran 120

5 Cianjur (Cikancana) 1 1 445 Pisang 1

Sayuran 4

2 Jawa Tengah 6 Banyumas (Jatilawang, Patikraja, Pekuncen, Kalibagor)

52 4 9.300 Pisang 39

Sayuran 80

7 Purbalingga (Kaligondang, Kutasari, Mrebet, Rembang)

63 4 9.500 Pisang 44

Sayuran 85

8 Brebes (Bulkamba, Bumiayu, Ketanggungan, Wanasari)

75 4 28.460 Pisang 122

Sayuran 290

3 Jawa Timur 9 Bondowoso (Binakal, Grujugan, Sumber Wringin)

25 3 12.915 Sayuran 125

10 Jember (Ledokombo, Kalisat, Gumuksari)

30 3 20.000 Sayuran 215

11 Lumajang (Randuagung, Ranuyoso, Tempeh)

36 3 14.000 Mangga 250

Sayuran 125

4 Sulawesi Selatan

12 Bone (Libureng, Ponre) 29 2 4.300 Pisang 54

Sayuran 20

Page 79: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN STO 2018 FINAL.pdf · 2019. 8. 2. · Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018 ii Realisasi rencana kerja

Laporan Kinerja Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2018

71

NO. PROVINSI NO. KABUPATEN/ KECAMATAN

JUMLAH DESA

JUMLAH CLUSTER

JUMLAH RTM-P

KOMODITAS LUAS (HA)

13 Tana Toraja (Bittuang, Mengkendek)

32 2 3.800 Sayuran 50

14 Toraja Utara (Sesean, Tondon) 13 2 1.400 Sayuran 20

15 Soppeng (Mario Riwawo, Lili Rilau) 25 2 4.500 Mangga 150

Sayuran 47

16 Takalar (Polombangkeng Utara, Mangara Bombang)

30 2 2.500 Mangga 100

Sayuran 33

5 Sumatera Utara 17 Langkat (Babalan,Secanggang) 22 2 3.595 Pisang 16

Sayuran 35

6 Sumatera Selatan

18 OKI (Teluk Gelam, Lempung Jaya) 30 2 5.932 Duku 100

Sayuran 45

7 Lampung 19 Lampung Selatan (Candipuro, Kalianda)

43 2 9.866 Pepaya 20

Sayuran 60

8 Banten 20 Pandeglang (Koroncong, Cipeucang, Saketi)

36 3 2.254 Manggis 69

Pepaya 9

Sayuran 20

9 Kalimantan Selatan

21 Hulu Sungai Utara (Amuntai Selatan, Amuntai Tengah)

54 2 1.693 Mangga 50

Sayuran 20

10 Nusa Tenggara Barat

22 Lombok Tengah(Praya Timur, Praya Barat)

20 2 13.173 Pepaya 26

Sayuran 110

TOTAL 190.000 4.120