laporan st bali

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di negara Indonesia yang memiliki berbagai macam keindahan alam yang masih alami dan terjaga keasriannya, serta memiliki objek-objek wisata yang sudah terkenal keseluruh dunia, contohnya Taman Nasional Bali Barat yang berada di kawasan Bali Barat (Jembrana) dengan Pulau Menjangan sebagai kawasan Taman Nasional. Pulau menjangan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak 5 mil dari barat laut Pulau Bali. Pulau ini difungsikan sebagai sebagai Taman Nasional Bali Barat (TNBB)sebagaimana fungsi Taman Nasional, di pulau ini terdapat menjangan (rusa) yang hanya ada di pulau Menjangan tersebut. Hal inilah yang mendasari penamaan dari pulau tersebut. Selain dijadikan TNBB, Pulau Menjangan ini difungsikan sebagai tempat persembahyangan Agama Hindu yang mungkin cara persembahyangan di pulau ini sedikit berbeda dengan tempat persembahyangan yang kita temui di tempat-tempat umum selain itu juga Pulau Menjangan difungsikan sebagai objek wisata baik 1

Upload: dwix-yoga-pratama

Post on 07-Nov-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBali merupakan salah satu provinsi di negara Indonesia yang memiliki berbagai macam keindahan alam yang masih alami dan terjaga keasriannya, serta memiliki objek-objek wisata yang sudah terkenal keseluruh dunia, contohnya Taman Nasional Bali Barat yang berada di kawasan Bali Barat (Jembrana) dengan Pulau Menjangan sebagai kawasan Taman Nasional. Pulau menjangan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak 5 mil dari barat laut Pulau Bali. Pulau ini difungsikan sebagai sebagai Taman Nasional Bali Barat (TNBB)sebagaimana fungsi Taman Nasional, di pulau ini terdapat menjangan (rusa) yang hanya ada di pulau Menjangan tersebut. Hal inilah yang mendasari penamaan dari pulau tersebut.Selain dijadikan TNBB, Pulau Menjangan ini difungsikan sebagai tempat persembahyangan Agama Hindu yang mungkin cara persembahyangan di pulau ini sedikit berbeda dengan tempat persembahyangan yang kita temui di tempat-tempat umum selain itu juga Pulau Menjangan difungsikan sebagai objek wisata baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang menyukai snorkling ataupun hanya menikmati keindahannya. Di Pulau Menjangan ini keadaan lingkungannya dapat dikatakan masih alami dan masih terjaga keasriannya, itu dapat dilihat dari keadaan lingkungannya yang belum terjamah dan terekplorasi sepenuhnya, hanya beberapa bagian dari Pulau Menjangan yang terekplorasi secara baik sedangkan sebagian lagi belum tereksplorasi bahkan tak terjamah kehidupan, mungkin dengan inilah menjangan-menjangan tersebut bisa hidup tentram tanpa ganguan manusia. Lingkungan di sekitar pulau Menjangan ini juga dapat dikatakan masih baik namun keberadaan manusia untuk menggunakan dan mengekplorasi sumber daya yang ada di Pulau Menjangan ini juga perlu untuk meningkatkan taraf kehidupan penduduk sekitar, namun keberadaannya masih minim, karena minimnya kehidupan sosial yang ada di pulau inilah yang menyebabkan pulau ini seperti tidak berpenghuni dan terbengakalai begitu saja.

Dampak pengaruh cuaca, ada atau tidaknya sumberdaya, serta letak geografisnya yang mungkin menjadi kendala serta hambatan kehidupan sosial dan budaya yang berlangsung di Pulau Menjangan terhambat dan tidak mengalami perkembangan. Dengan adanya perataan penduduk khususnya di PulauMenjangan ini, mungkin kedepannya dapat meningkatkan kehidupan sosial budaya yang seperti di daerah pariwisata Bali lainnya yang mengandalkan kehidupan sosial budaya sebagai daya tariknya.Dengan latar belakang tersebut, kami selaku penulis mecoba meneliti pengaruh lingkungan yang berjudul Pengaruh Lingkungan Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Di Pulau Menjangan1.2 Rumusan MasalahLingkungan merupakan faktor utama dalam melaksanakan kegiatan sosial budaya, dengan lingkungan inilah kita megetahui tingkat sosial budaya yang terjadi di suatu daerah, sehingga diperlukan suatu studi yang mampu menggambarkan secara utuh mengenai pengaruh lingkungan tersebut. Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan ini kami angkat dalam penelitian kami. Rumusan masalah yang dapat dikemukakan sebagai berikut:1. Bagaimanakah pengaruh lingkungan terhadap kehidupan sosial budaya di Pulau Menjangan.2. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan proses perkembangan sosial budaya yang berlangsung di PulauMenjangan terhambat

3. Bagaimanakah keadaan pura-pura yang terletak pada pulau Menjangan

1.3 Tujuan dan Manfaat PenelitianAdapun tujuan penelitian kami ialah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap kehidupan sosial budaya di Pulau Menjangan.2. Untuk mengetahui penyebab-penyebab terhambatnya proses perkembangan kehidupan sosial budaya di Pulau Menjangan3. Untuk mengetahui keadaan pura-pura yang terletak pada pulau MenjanganAdapun manfaat dari penelitian kami ialah : 1. Mengetahui dan menambah wawasan terhadap pengaruh lingkungan alam terhadap tingkat kehidupan sosial budaya yang berlangsung di pulau Menjangan

2. Memberikan masukan terhadap pemerintah Kabupaten supaya lebih memperhatikan kehidupan sosial budaya pada suatu daerah supaya tercapai pemerataan penduduk dan lebih dapat memerhatikan objek-objek wisata serta lokasi persembahyangan umat beragama di masing-masing kabupatennya.1.4 BatasanPermasalahan

Kami selaku penulis membatasi permasalahan kami agar materi yang kami angkat tidak terlalu luas, kami hanya melakukan pengamatan sekitar Pulau Menjangan, Bali.

BAB IIPEMBAHASAN

Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan asing baginya. Dari lingkungan baru inilah sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula. Anak-anak berkembang dari suatu hubungan interaksi antara gerakan-gerakan dalam dan kondisi lingkungan luar. Lingkungan akan mengubah dan membentuk prilaku manusia yang ada di dalamnya. Manusia akan berinteraksi dan berusaha untuk bertahan dalam lingkungan dimana dia berada. Akal memang bagian diri dari manusia yang dikaruniakan Tuhan sejak kita lahir. Dengan akal ini manusia dapat berfikir, namun akal tidak akan berguna apabila tidak ada lingkungan disekitarnya yang akan diubah. Dari lingkunganlah yang akan membantu suatu individu mengetahui apa-apa saja yang patut ia lakukan ketika ia berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan denikian, lingkungan dengan kehidupan memiliki ikatan yang sangat erat yang tak bisa diputuskan satu dengan lainnya, kehidupan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya hubungan yang baik dengan lingkungan. Begitu pula dengan kehidupan sosial budaya, budaya itu lahir dan biasanya hanya dimiliki oleh suatu masyarakat disuatu tempat (khusu) dengan satu tempat dengan tempat lainnya biasanya memiliki budaya yang berbeda-beda. Melihat dari kata penyusunnya sosial memliki arti segala sesuatu mengenai masyarakat atau kemasyarakatan serta kata budaya yang memiliki arti pikiran dan akal budi. Jadi dapat disimpulkan kehidupan sosial budaya ialah kehidupan dengan segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan atau dalam kehidupan masyarakat. Lingkungan disini bisa dikatakan tempat berlangsungnya interkasi atau hubungan sosial itu terjadi dengan landasan inilah yang menguatkan hubungan yang terjalin antara kedua hal tersebut. Dengan berdasarkan uraian diatas peranan lingkungan alam terhadap tingkat kehidupan sosial budaya di pulau menjangan memiliki andil yang cukup besar dan dapat diurauikan seperti: Pulau menjangan merupakan pulau yang tersusun dari karang-karang yang mengalami pengangkatan dari dasar laut dengan membutuhkan waktu yang cukup/relative lama 20 tahun sehingga terbentuklah sebuah pulau baru. Dengan demikian Lingkungan di sekitar pulau menjangan ini sangatlah memengaruhi kehidupan sosial dan budaya, seperti yang kami amati bersama di pulau tersebut kurang terekplorasi dan kurang terjamah. Dengan tanahnya yang hanya terdiri dari karang-karang atau koral yang telah mati dan mengeras tersebut sehingga tanah di pulau Menjangan ini tak dapat dimanfaatkan atau dialih fungsikan dalam sector pertanian sehingga tidak memungkinkan untuk terbentuknya kehidupan sosial khusunya aktivitas jual beli atau perdagangan di pulau ini. Dilihat juga dari segi pengairan, pulau tersebut hanya mengandalkan air laut yang disaring dengan metode sumur dan susah mendapatkan air tawar dipulau ini. Dengan jarangnya hujan di pulau ini, ketersediaan air tawar ini dapat dikatakan minim atau bahkan tidak ada, mungkin hanya air hujan saja yang dapat diandalkan sebagai sumber mata air tawar ditambah dengan jarangnya turunnya hujan di pulau tersebut yang menyebabkan membutuhkan usaha ekstra jika ingin mengekplorasi pulau tersebut lebih dalam lagi.Lingkungan sudah jelas memengaruhi kehidupan sosial budaya , itu dapat dilihat dari tidak adanya penduduk tetap di pulau tersebut, ini dikarenakan susahnya aksesibilitas ke pulau tersebut, seperti yang kita tahu jalan ke pulau tersbut hanya dengan boat penduduk disekitar. Ini mungkin dapat dikatakan salah satu kendala untuk menuju ke pulau tersebut, dengan kapasitas boat yang terbatas serta kurangnya peranan pemerintah terhadap akses ke pulau tersebutlah yang menyebabkan kehidupan sosial budaya di pulau tersebut tidak mengalami perkembangan. Kebudayaan di pulau tersebut dapat dikatakan sudah dimulai dari zaman dahulu, itu dibuktikan dengan adanya 9 Pura persembahyangan bagi umat Hindu dengan diantaranya adanya akulturasi budaya yang menguatkan bahwa pulau ini sudah mengalami perkembangan budaya. Sewaktu pengamatan kami lakukan hanya ada beberapa orang saja dan itupun hanya berfungsi sebagai pekerja bangunan dan tidak menetap di pulau menjangan tersebut. Selain aksesibilitas yang mengalami kendala, faktor lain pun juga memengaruhi, seperti faktor sumber daya. Sumber daya juga mengambil peranan yang besar dalam berkembangnya kehidupan sosial budaya pada suatu tempat atau daerah. Dengan minimnya sumber daya, kehidupan di daerah tersebut akan terganggu., seperti pulau Menjangan tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama adanya sumberdaya-lah yang mengundang suatu kelompok atau masyarakat agar menetap dan memanfaatkannya. Faktor-faktor yang memengaruhi berkembangnya kehidupan sosial disuatu daerah yaitu interaksi sosial masyarakat yan terpenting, dengan adanya hubungan sosial inilah yang dapat mengembangkan sosial budaya. Seperti yang kita ketahui bersama, budaya merupakan hasil cipta, rasa dan karsa, dan tanpa adanya interkasi sosial akan menyebabkan susahnya berkembangnya kehidupan sosial budaya di suatu daerah, dengan alasan inilah yang semakin menambah kesan buruk untuk memulai kehidupan baru di Pulau Menjangan. Selain faktor lingkungan alam atau eksternal, faktor dari dalam atau internal juga yang memngaruhi keinginan manusia untuk memulai merantau untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik kedepannya.

Keadaan pra-pura yang terdapat dipulau Menjangan tersebut dapat dikatakan dalam keadaan yang baik sejalan dengan adanya proses pembaruan dan perbaikan terhadap 9 pura diantaranya:

1. Pura Taman Pingit Klenting Sari

2. Pura Pesraman Agung Kebo Iwa (Hyang Brahma Ireng)

3. Pura Pagoda Agung Dewi Kwam Im

4. Pura Pendopo Agung Dalem Lingsir Gajah Mada (Hyang Wisnu Murti)

Beliau juga terkenal dengan sumpahnya yaitu Sumpah Palapa yang isinya Lamun Huwus Kalah Nusantara Isun Amukti Palapa Lamun Huwus Kalah Ring Gurun, Ring Seram, Ring Tanjung Pura, Ring Haru, Ring Pahang, Dompu, Bali, Sundha, Palembang, Tumasik. Samana Isun Amukti Palapa Beliau juga memiliki hubungan dengan yaitu Patih Gajah Mada.

5. Pura Puncak Penataran Agung Pingit Klenting Sari (Sang Hyang Pasupati Siwa Nunggal)

6. Pura Ida Betara Dalem Lingsir Waturenggong dan Dalem Airlangga

7. Patung Ganesha

Dalam mitologi, Ganesha dianggap telah menulis epik Mahabharata dengan gading yang rusak dan didiktekan oleh Rsi Vyasa. Umat Hindu yang memuja Dewa Ganesha adalah untuk memohon berkah Tuhan agar dapat mencapai keberhasilan dalam dunia fisik untuk selanjutnya mencapai kesempurnaan. Dewa Ganesha adalah dewa yang harus terlebih dahulu dipuja sebelum melakukan pemujaan kepada dewa atau dewi lain atau perayaan lainnya. Dalam mitologi Hindu, Dewa Ganesha adalah putra Dewa Siwa dan Dewi Parwati (bentuk lain dari Dewi Durga) adalah Dewa Siwa juga memerintahkan agar Ganesha dipuja pertama kali dalam semua upacara keagamaan sebelum memuja dewa lainnya.

8. Pura Giri Segara Dharma Kencana

Giri yang berarti bumi atau wilayah, Dharma yang berarti kebenaran dan Kencana yang berarti garis. Dengan demikian Pura Segara Giri Dharma Kencana memiliki arti Pura yang berada pada wilayah garis kebenaran. Pura ini merupakan sebuah Pura yang berkaitan erat dengan perjalanan Dang Hyang Siddhimantra ke Bali. Menurut wacana Guru Spiritual Sejati Kundalini, Bapak I Putu Ngurah Ardika, S.Sn, Pura ini awalnya adalah sebuah perbatasan antara pulau Bali dan pulau Jawa. Perbatasan inilah yang nantinya cikal bakal Pulau Menjangan yang kini sangat di lestarikan oleh umat Hindu Bali. Disebutkan di pulau inilah sejatinya Dang Hyang Siddhimantra menorehkan tongkatnya untuk membelah pulau Jawa dan Bali sampai torehan beliau ke Pantai Segara Rupek. Sehingga dengan sejarah tersebut lahirlah Pulau Menjangan dan dibangun Pura untuk menghormati jasa beliau yang bernama Pura Segara Giri Dharma Kencana.

BAB IIIPENUTUP

3.1 SimpulanBerdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami selaku peneliti menyimpulkan bahwa kehidupan sosial budaya di pulau tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor internal atau dari dalam serta faktor dari luar atau eksternal. Contoh dari faktor internal ialah tiap pribadi seorang tidak menginginkan kehidupan yang lebih baik dengan memilih untuk merantau, kebanyakan orang berpikir merantau hanyalah embuat kehidupannya menjadi lebih buruk padahal jika seoran memilih untuk merantau dan tetap berusaha tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik daritempat asalnya. Selain faktor internal, faktor eksternal seperti keberadaan sumberdaya, keadaan alam, kehidupan osial yang terjadi atau yang terbentuk juga mengambil peranan yang cukup untuk memengaruhi minat untuk mengekplorasi di pulau tersebut, dapat serta faktor-faktor lainnya yang tak dapat kami amati di pulau Menjangan tersebut dikarenakan kurangnya waktu, selain itu ketersediaan transportasi juga memegang peranan penting dalam terbentuknya kehidupan sosial di pulau Menjangan tersebut mengingat hanya satu jalan saja untuk menuju dan meninggalkan pulau tersebut. Melihat keadaan pura disana yang sudah terawat kami selaku penulis dapat menyimpulkan bahwa pura-pura tersebut tidak dapat menjaga keadaanya sendiri melainkan membutuhkan bantuan manusia, sedangkan di pulau Menjangan tersebut hanya terdapat uruh yang melanjutkan pembangunan pura tersebut.Demikianlah hal yang dapat kami simpulkan berdasarkan data pengamatan yang telah kami lakukan di Pulau Menjangan, Bali. 3.2 Saran dan RekomendasiPeneliti sanagat berharap adanya berbagai kalangan terutama yang memiliki keahlian dalam permasalahan tersebut untuk mengkaji dan meneliti lebih dalam. Sebab, peneliti hanya mengadakan pengkajian dari kulit luarnya saja dalam permasalahan pengaruh lingkungan terhadapa kehidupan social budaya di pulau Menjangan tersebut.Kepada pihak pemerintah ,segenap orang tua, guru ,masyarakat serta pihak yang bersangkutan lainnya ,agar kiranya lebih memperhatikan pemerataan penduduk supaya sumber daya yang telah disediakan tidak terbengkalai dan dapat dimanfaat semaksimal mungkin selain itu juga lebih dapat mengenalkan kelebihan yang dimiliki oleh suatu daerah supaya menarik minat orang untuk mengekplorasi dan mengekspose apa-apa saja yang telah ada dan apa yang telah diciptakan disuatu daerah.

Gambar-gambar selama penelitian:

12