laporan penelitian kpju unggulan umkm bali tahun 2012

Upload: taufiq-surahman

Post on 06-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    1/600

     

    LAPORAN PENELITIAN

    PENGEMBANGAN KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA UNGGULAN UMKM

    DI PROVINSI BALI

    Bank Indonesia Denpasar

    Bekerja sama

    dengan

    Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

    Masyarakat Universitas Udayana

    Oleh:

    Prof.Dr.Ir. Made Antara, MS.

    Prof.Dr.Ir. I Ketut Satriawan, MT.

    Dr. I Putu Gede Sukaatmaja, SE., MP.

    Drs. Nyoman Dayuh Rimbawan, MM.

    Ida Ayu Mahatma Tuningrat, STP., MSi.

    DENPASAR-BALIDesember 2011 

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    2/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud i

    KATA PENGANTAR

    Bank Indonesia Denpasar bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan

    Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana melakukan penelitian “Pengembangan

    Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM di Provinsi Bali”. Tujuan penelitian adalah

    (1) mengenal dan memahami profil daerah penelitian, profil UMKM, kebijakan pemerintan

    terkait UMKM, dan peranan perbankan dalam pengembangan UMKM; (2) menggali

    infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu mendapat prior itas untuk dikembangkan di

    Provinsi Bali, kabupaten/kota dan kecamatan dalam r angka mendukung pembangunan

    ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan

    daya saing pr oduk;  (3) menggali informasi dan mengidentifikasi permasalahan tiap-tiap

    KPJU unggulan lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota; (4) menggali informasi tentang

    KPJU potensial, yakni KPJU yang saat ini belum menjadi unggulan, tetapi memiliki potensi

    untuk menjadi unggul pada masa datang apabila mendapatkan perlakuan atau kebijakan

    tertentu; (5) merumuskan rekomendasi berupa KPJU unggulan yang perlu/dapat

    dikembangkan di tiap-tiap kabupaten/kota dan peranan perbankan dalam pengembangan

    KPJU unggulan.

    Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan KPJU

    unggulan di sembilan kabupaten/kota dan di Provinsi Bali. Di samping itu, juga sebagai

    dasar pengambilan kebijakan investasi dan pembiayaan oleh lembaga keuangan.

    Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua

    pihak yang telah turut membantu terselenggaranya penelitian ini, antara lain sebagai berikut.

    1. Semua pejabat dan staf Kantor Statistik Kabupaten/Kota se-Bali, pejabat dan staf Dinas-

    Dinas Teknis (SKPD) di sembilan kabupaten/kota se-Bali, dan para narasumber lainnya

    ketika Focus Group Discuussion (FGD) dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-Bali.

    2. Anggota tim penelitian dan tenaga lapangan yang telah menyediakan waktu dan tenaga

    untuk mengumpulkan data, mengolah dan menganalsis data, menulis laporan dan

    mempresentasikan di hadapan stakeholder KPJU di Bali.Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan nikmat-Nya

    serta membimbing kita dalam rangka merealisasikan tujuan yang mulia ini. Akhir kata, kami

    berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan rujukan bagi

    pengembangan KPJU UMKM di Provinsi Bali.

    Denpasar, Desember 2011

    Bank Indonesia Denpasar  

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    3/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud ii

    ABSTRAK

    Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional memiliki peranyang penting dan strategis. Dalam rangka mendukung pengembangan dan pemberdayaanUMKM, Bank Indonesia memiliki kebijakan dari sisi permintaan (demand side) dan dari sisipenawaran (supply side). Salah satu kebijakan pemberdayaan UMKM dari sisi penawaran

    adalah penelitian, yang dimaksudkan menyediakan informasi yang dapat digunakan untukmendorong pengembangan UMKM.Tujuan penelitian adalah (1) menggali infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu

    mendapat prior itas untuk dikembangkan di Provinsi Bali, kabupaten/kota, dan kecamatan dalamr angka mendukung pembangunan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja dan penyerapantenaga kerja, dan peningkatan daya saing pr oduk; (2) menggali informasi dan mengidentifikasipermasalahan tiap-tiap KPJU unggulan lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota; (3) menggaliinformasi tentang KPJU potensial, yakni KPJU yang saat ini belum menjadi unggulan, tetapimemiliki potensi untuk menjadi unggul pada masa datang apabila mendapatkan perlakuan ataukebijakan tertentu; (4) merumuskan rekomendasi berupa KPJU unggulan yang perlu/dapatdikembangkan di tiap-tiap kabupaten/ kota dan peranan perbankan dalam pengembangan KPJUunggulan.

    Metode analisis data yang digunakan, yaitu penentuan KPJU unggulan sektor dikecamatan dengan metode perbandingan eksponensial (MPE), penentuan KPJU unggulansektor di kabupaten dengan metode Borda, analitycal hierarchy process  (AHP), dan KPJUunggulan lintas sektor dengan metode Bayes, penentuan KPJU unggulan sektor di provinsidengan metode Borda dan KPJU unggulan lintas sektor dengan metode Bayes.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPJU unggulan sektor di Provinsi Bali, yaitu (a)pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, ayam, sapi, penangkapan ikan laut, dankopi; (b) pada sektor penggalian, yaitu usaha galian C (pasir, kerikil/koral, batu, dan batu padas);(c) pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengolahan kopi, industri penyosohan beras(RMU), industri tenun endek & songket (ATBM), industri makanan/minuman, dan industrikerajinan kayu; (d) pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan; (e) pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati, perdaganganproduk pertanian, restoran dan rumah makan, mini market   dan toko kelontong, dan vila; (f)

    pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan darat barang (truk), rent car  (penyewaan kendaraan), bus carter , angkutan penumpang perkotaan/pedesaan, dan warnet; (g)pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR, KSP, money changer,dan KUD; (h) pada sektor jasa-jasa lain, yaitu pangkas rambut dan salon kecantikan,pramuwisata dan travel biro, jasa binatu/laundry , jasa perbengkelan (motor dan mobil),dan jasafotokopi.

    KPJU unggulan lintas sektor di Provinsi Bali, yaitu hotel melati, kontraktor konstruksibangunan, industri pengolahasn hasil perikanan, industri kerajinan perak, komoditas kopi,restoran/rumah makan, industri tenun endek & songket (ATBM), industri kerajinan kayu, padisawah, dan cengkeh.

    Berdasarkan hasil penelitian, dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan, antara lain (1) KPJUUnggulan sektor dan lintas sektor, baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi

    hendaknya terus dikembangkan dan dibina secara intensif oleh para pemangku kepentingan(pemerintah, BUMN, swasta, LSM, dll) dengan memberikan pelatihan teknis, manajemen usaha,kewirausahaan, dan akses modal sehingga tetap menjadi unggulan; (2) KPJU potensial di setiapkabupaten perlu dikembangkan melalui usaha ekstensifikasi dan intensifikasi sehinggameningkat menjadi KPJU unggulan; (3) pemerintah perlu mengupayakan terciptanya iklim yangkondusif, penyederhanaan prosedur perijinan, murah, dan cepat termasuk melalui perizinan satuatap; (4) sektor pertanian yang berperan penting dalam perekonomian Bali, baik dalamkontribusinya terhadap PDRB dan pendapatan petani maupun dalam penyerapan tenaga kerjahendaknya dipertahankan dengan cara mempertahankan atau melindungan areal lahan sawahdari laju alih fungsi lahan yang sangat cepat untuk tujuan bukan pertanian, seperti prasaranapariwisata, perumahan, perkantoran-perkantoran pemerintah, dan sebagainya. Rekomendasi inisebagai penjabaran dari visi pemerintah provinsi menuju Bali Green. 

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    4/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud iii

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

    memiliki peran penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari berbagai data

    yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam perekonomian

    Indonesia, khususnya data dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM tahun 2008.

    Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi

    yang tercatat sebanyak 51,3 juta unit atau 99,9% dari total unit usaha. Kedua,

    potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada

    sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan

    dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM menyerap 97,04%

    dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UMKM dalampembentukan PDB cukup signifikan, yakni sebesar 55,56% dari total PDB.

    Dalam rangka mendukung pengembangan dan pemberdayaan UMKM, Bank

    Indonesia memiliki kebijakan dari sisi permintaan (demand side) dan dari sisi

    penawaran (supply side). Kebijakan demand side adalah kebijakan yang diarahkan

    untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan eligibilitas dan kapabilitasnya

    sehingga mampu dijangkau oleh perbankan (bankable). Kebijakan ini meliputi

    penelitian, pelatihan, penyediaan informasi, dan kerja sama BI dengan lembaga

    internasional dan pemerintah. Kebijakan supply side  adalah kebijakan yang

    difokuskan pada berbagai kebijakan dan program untuk membantu bank dalam

    menyalurkan kredit kepada UMKM yang meliputi pengaturan kepada perbankan,

    penguatan kelembagaan, dan penyediaan dana secara tidak langsung melalui

    penerbitan SUP No.005 dan dana relending .

    Salah satu kebijakan pemberdayaan UMKM dari sisi penawaran adalah

    penelitian. Penelitian dimaksud adalah dalam rangka pemberian informasi yang

    dapat digunakan untuk mendorong UMKM. Dari hasil penelitian diharapkan akan

    dapat diberikan informasi yang bermanfaat kepada stakeholders, baik kepada

    pemerintah daerah, perbankan, kalangan swasta, maupun masyarakat luas yang

    berkepentingan dalam upaya pemberdayaan UMKM.

    Salah satu bentuk perwujudan pemberdayaan UMKM, yaitu Bank Indonesia

    sejak lama telah mengembangkan penelitian Baseline Economic Survey   (BLS).

    Penelitian ini berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi di daerah yang

    bermuara pada pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah. Dalam

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    5/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud iv

    perkembangannya, sejak tahun 2006 penelitian BLS lebih diarahkan kepada

    penelitian pengembangan potensi ekonomi daerah yang memberikan informasi

    kepada stakeholders mengenai komoditas/produk/jenis usaha (KPJU) yang potensial

    untuk menjadi unggulan daerah yang dapat dikembangkan. Penelitian ini akan tetap

    difokuskan terhadap UMKM yang merupakan pelaku ekonomi mayoritas di daerah.

    Tujuan penelitian, yaitu (1) mengenal dan memahami profil daerah penelitian,

    profil UMKM, kebijakan pemerintan terkait UMKM, dan peranan perbankan dalam

    pengembangan UMKM; (2) menggali infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu

    mendapat prior itas untuk dikembangkan di Provinsi Bali, kabupaten/kota, dan

    kecamatan dalam r angka mendukung pembangunan ekonomi daerah, penciptaan

    lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan daya saing pr oduk; 

    (3) menggali informasi dan mengidentifikasi permasalahan tiap-tiap KPJU unggulan

    lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota; (4) menggali informasi tentang KPJU

    potensial, yakni KPJU yang saat ini belum menjadi unggulan, tetapi memiliki potensi

    untuk menjadi unggul pada masa datang apabila mendapatkan perlakuan atau

    kebijakan tertentu; (5) merumuskan rekomendasi berupa KPJU unggulan yang

    perlu/dapat dikembangkan di tiap-tiap kabupaten/ kota dan peranan perbankan

    dalam pengembangan KPJU unggulan.

    Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut. (1)

    Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi kepada pihak-pihak

    yang berwenang, seperti Bank Indonesia, Bank Umum, dan Pemerintah Daerah

    (Kabupaten atau Provinsi) dalam rangka memberdayakan UMKM di tiap-tiap

    kabupaten melalui pengembangan KPJU unggulan ‘UMKM’. (2) Secara teoretis,

    hasil penelitian ini sebagai referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti

    mahasiswa, akademika, dan investor, yang dapat membantu mereka mengenal lebih

     jauh dan lebih dalam tentang komoditas/produk/jenis usaha (KPJU) unggulan

    ‘UMKM’ pada tingkat kabupaten/kota di Provinsi Bali. 

    Daerah penelitian adalah di Provinsi Bali yang ditentukan secara sengaja

    ( purposive). Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

    Sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer, yaitu data

    dan informasi yang bersumber dari pihak pertama atau yang diperoleh secara

    langsung dari narasumber/responden. Data sekunder, yaitu data berbentuk

    dokumen/publikasi/laporan lainnya yang menunjang sumber data primer yangbersumber dari pihak kedua atau instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian,

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    6/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud v

    seperti BPS Provinsi Bali dan BPS kabupaten se Bali, Bappeda Provinsi Bali dan

    kabupaten se Bali, Dinas-Dinas Teknis di Provinsi Bali dan kabupaten se-Bali.

    Metode analisis data yang digunakan, yaitu penentuan KPJU unggulan sektor

    di kecamatan dengan metode perbandingan eksponensial (MPE), penentuan KPJU

    unggulan sektor di kabupaten dengan metode Borda, analitycal hierarchy process 

    (AHP), dan KPJU unggulan lintas sektor dengan metode Bayes, penentuan KPJU

    unggulan sektor di provinsi dengan metode Borda dan KPJU unggulan lintas sektor

    dengan metode Bayes.

    Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut.

    1. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kota Denpasar

    a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu penangkapan ikan di laut,

    tanaman hias, padi sawah, sapi, dan jagung manis.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu sablon pakaian, perlengkapan

    pakaian (mote, renda), produk makanan lain (jajanan basah uli, camilandan sebagainya), pakain jadi (garment ), dan pengolahan & pengawetanikan.

    c. Pada sektor konstruksi dan bangunan hanya satu jenis usaha, yaitukontraktor konstruksi bangunan.

    d. Pada perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu eceran barang suvenir, hotelmelati, mini market   & toko kelontong, restoran dan rumah makan, sertaperdagangan produk pertanian.

    e. Pada sektor pengangkutan, yaitu rent car , angkutan darat barang (truk),

    bus trayek, angkutan penumpang perkotaan & perdesaan, dan buspariwisata.

    f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,money changer , KUD, KSP.

    g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu jasa binatu/laundry , rumah kost , pangkasrambut & salon kecantikan, penjahitan pakaian sesuai dengan pesanan, jasa bengkel kendaraan, dan jasa fotokopi.

      KPJU unggulan lintas sektor di Kota Denpasar, yaitu hotel melati, mini marketdan toko kelontong, kontraktor konstruksi bangunan, penangkapan ikan di laut

    (nelayan tradisional), industri pakaian jadi (garment).

    2. KPJU unggulan sektor di Kabupaten Badung

    a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu ayam, penangkapan ikan laut,kelapa, babi, dan padi sawah.

    b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu garment,  kerajinan kayu, industrimakanan/minuman, industri kerajinan dari logam, dan industri kerajinanbesi & baja.

    c. Pada sektor kontruksi dan bangunan, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    7/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud vi

    d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati, restorandan rumah makan, mini market & toko kelontong, perdagangan produkpertanian, dan kios barang kerajinan.

    e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan barang (truk),taksi (koperasi), rent car, angkutan penumpang perkotaan/perdesaan, dan

    bus trayek.f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu money

    changer , BPR, LPD, KSP, dan KUD. g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu travel biro/pramuwisata, instalatur listrik,

    penjahit pakaian, bengkel (sepeda motor dan mobil), dan jasabinatu/laundry .

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Badung, yaitu hotel melati,restoran/rumah makan, industri makanan & minuman, mini market dan tokokelontong, dan kerajinan/ukiran kayu.

    3. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Gianyar  KPJU unggulan sektor di Kabupaten Gianyar

    a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu itik, jeruk, ayam, sapi, dandurian.

    b. Pada sektor penggalian, yaitu usaha batu padas.c. Pada sektor industri pengolahan, yaitu produk makanan, penyosohan

    beras (RMU), pengolahan dan pengawetan ikan, kerajinan perak, danmosaik.

    d. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu kontraktor konstruksigedung/rumah.

    e. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu perdagangan produk

    pertanian, toko barang kerajinan & lukisan, restoran & rumah makan, hotelmelati, mini market  & toko kelontong.

    f. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu rent car , angkutanpenumpang perkotaan & perdesaan, angkutan darat barang (truk), bustidak bertrayek (pariwisata), dan jasa pengiriman barang/kargo.

    g. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD,BPR, KSP, KUD, dan money changer .

    h. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu arung jeram, jasa kebugaran, wisata alam, jasa binatu/laundry , dan pangkas rambut dan salon kecantikan.

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Gianyar, yaitu kerajinan perak,

    hotel melati, kontraktor konstruksi bangunan, mini market & toko kelontong,dan toko barang kerajinan & lukisan. 

    4. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Tabanan

      KPJU unggulan sektor di Kabupaten Tabanana. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, ayam, sapi, kopi,

    cengkeh.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri minuman ringan, industri

    pengolahan kopi, penyosohan beras, industri kopra dan minyak gorengkelapa, dan industri kerajinan (gerabah, genteng, keramik, lukisan).

    c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksi

    bangunan.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    8/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud vii

    d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu vila dan homestay ,perdagangan produk pertanian, mini market   dan toko kelontong, hotelmelati, perdagangan produk kerajinan.

    e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan wisata danau,warnet, bus trayek, angkutan darat barang (truk), dan jasa pengiriman

    paket/surat.f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,

    KSP, KUD, KSU.g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu wisata kebun raya Bedugul, wisata desa

    dan alam Jatiluwih, penjahitan sesuai dengan pesanan, pangkas rambutdan salon kecantikan, dan jasa perbengkelan (motor dan mobil).

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Tabanan, yaitu hotel melati,komoditas kopi, padi sawah, ayam, dan industri pengolahan kopi.

    5. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Bangli

      KPJU unggulan sektor di Kabupaten Banglia. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu sapi, jeruk, ayam, kopi, danhutan bambu. 

    b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu kerajinan bambu, kerajinan kayu,pengolahan kopi, industri pengolahan makanan, dan kerajinan dari logam(emas dan perak).

    c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.

    d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu restoran/rumahmakan, hotel melati, perdagangan produk pertanian, mini market   & tokokelontong, dan konter HP.

    e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan barang (truk),angkutan penumpang perkotaan/pedesaan, bus trayek, angkutan danau,dan warnet.

    f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,KUD, KSU, dan money changer . 

    g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu bengkel (sepeda motor dan mobil),pangkas rambut dan salon kecantikan, tukang jahit pakaian, jasabinatu/laundry, dan pramuwisata. 

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Bangli, yaitu sapi, kerajinan kayu, jeruk, kerajinan bambu, dan kopi.

    6. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Klungkung  KPJU unggulan sektor di Kabupaten Klungkung

    a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, sapi, cabai, rumputlaut, dan kacang tanah. 

    b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri tenun (ATMB), industrikerajinan perak dan selongsong peluru, industri kerajinan uang kepeng ( pisbolong ), industri kerajinan lukisan wayang klasik, dan kerajinanperlengkapan upacara adat & agama Hindu.

    c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.

    d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati,perdagangan produk pertanian, counter  HP, restoran & rumah makan, danmini market  & toko barang kelontong.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    9/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud viii

    e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan lautpenyeberangan barang dan orang (perahu motor), warnet, angkutan daratbarang (truk), angkutan penumpang perkotaan/perdesaan (bemo rodaempat), dan ojek.

    f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, KSP,

    BPR, KUD, dan KSU. g. Pada sektor jasa-jasa, yaitu diving dan snorkeling , fotokopi, wisata rafting  

    (di Bakas), pangkas rambut dan salon kecantikan, dan wisata perdesaan(Nusa Penida dan Lembongan). 

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Klungkung, yaitu BPR, kontraktorkonstruksi bangunan, kerajinan perlengkapan upacara adat dan agama Hindu,industri tenun (ATBM), dan industri kerajinan uang kepeng ( pis bolong ).

    7. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Karangasem

      KPJU unggulan sektor di Kabupaten Karangasem

    a. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu penangkapan ikan laut, salak,kelapa, jambu mete, dan kacang tanah.b. Pada sektor pertambangan dan penggalian, yaitu usaha galian C (pasir,

    kerikil/koral, batu hitam). c. Pada sektor industri pengolahan, yaitu tenun endek & songket (ATBM),

    industri batu tabas, anyaman ate, anyaman tikar pandan, dan pengolahanbuah jambu mete (menjadi wine dan kacang mete). 

    d. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu hanya usaha kontraktor konstruksibangunan.

    e. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu restoran/rumahmakan, perdagangan produk pertanian, counter   HP, hotel melati, dan

    homestay .f. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan darat barang

    (truk), angkutan laut penyeberangan Padang Bai-Nusa Penida, warnet,bus trayek, dan angkutan penumpang perkotaan & perdesaan (bemo rodaempat).

    g. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD,BPR, KSP, KUD, dan KSU.

    h. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu wisata spiritual (Pura Besakih), pangkasrambut dan salon kecantikan, pramuwisata, wisata alam Rrafting   (TelagaWaja), dan agrowisata salak. 

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Karangasem, yaitu industri tenun

    endek & songket (ATBM), industri batu tabas, galian C (pasir, kerikil/koral,batu), kontraktor konstruksi bangunan, dan industri kerajinan anyaman ate,

    8. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Jembrana

      KPJU unggulan sektor di Kabupaten Jembranaa. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, pisang, sapi, kopi,

    dan penagkapan ikan laut.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengolahan kopi, industri

    pengolahan hasil perikanan, industri pengalengan ikan, industri bata

    merah, dan industri penyosohan beras (RMU).

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    10/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud ix

    c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.

    d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu vila dan homestay ,perdagangan produk-produk pertanian, mini market dan toko kelontong,hotel melati, dan perdagangan produk kerajinan.

    e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan penumpangperkotaan & perdesaan, warnet, bus trayek, jasa pengiriman paket surat,ojek.

    f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, BPR,KSP, KUD, dan KSU.

    g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu wisata Taman Nasional Bali Barat, wisataagro Bunutan, jasa perbengkelan (motor dan mobil), jasa binatu/laundry ,dan pangkas rambut & salon kecantikan.

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Jembrana, yaitu industripengolahan hasil perikanan, hotel melati, mini market   dan toko kelontong,padi sawah, dan industri pengalengan ikan.

    9. KPJU unggulan sektor dan lintas sektor di Kabupaten Buleleng

      KPJU unggulan sektor di Kabupaten Bulelenga. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu kopi, anggur, cengkeh,

    mangga, dan padi sawah.b. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengawetan ikan,

    penyosohan beras (RMU), pengolahan gula merah (di Pedawa), produkcamilan, dan pengolahan kopra.

    c. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.

    d. Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yaitu hotel melati, minimarket dan toko kelontong, restoran/rumah makan, konter HP, danartshop. 

    e. Pada sektor pengangkutan dan komunikasi, yaitu angkutan darat barang(truk), angkutan penumpang perkotaan dan perdesaan, bus trayek, jasapengiriman barang/kargo, dan ojek.

    f. Pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, yaitu LPD, KUD,KSP, KSU, dan BPR.

    g. Pada sektor jasa-jasa lain, yaitu jasa perbengkelan (motor dan mobil),pangkas rambut dan salon kecantikan, warnet, jasa objek wisata, danpramuwisata.

      KPJU unggulan lintas sektor di Kabupaten Buleleng, yaitu hotel melati,restoran dan rumah makan, cengkeh, kopi, kontraktor konstruksi bangunan. 

    10. KPJU unggulan sektor di Provinsi Balia. Pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu padi sawah, ayam, sapi,

    penangkapan ikan laut, dan kopi.b. Pada sektor penggalian, yaitu usaha galian C (pasir, kerikil/koral, batu, dan

    batu padas).c. Pada sektor industri pengolahan, yaitu industri pengolahan kopi, industri

    penyosohan beras (RMU), industri tenun endek & songket (ATBM), industrimakanan/minuman, dan industri kerajinan kayu. 

    d. Pada sektor bangunan/konstruksi, yaitu usaha kontraktor konstruksibangunan.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    11/600

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    12/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xi

    4. Sektor pertanian yang berperan penting dalam perekonomian Bali, baik dalam

    kontribusinya terhadap PDRB dan pendapatan petani maupun dalam penyerapan

    tenaga kerja, hendaknya dipertahankan dengan cara mempertahankan atau

    melindungi areal lahan sawah dari laju alih fungsi lahan yang sangat cepat untuk

    tujuan bukan pertanian, seperti prasarana pariwisata, perumahan, perkantoran

    perkantoran pemerintah, dsb. Rekomendasi ini sebagai penjabaran dari visi

    pemerintah provinsi menuju Bali Green. 

    5. Pariwisata sebagai leading sector  perekonomian Bali hendaknya dipertahankan,

    dan bahkan dikembangkan. Namun, dalam pengembangannya yang sering

    mengorbankan sumber daya alam, seperti lahan sawah dan air irigasi untuk

    kepentingan pertanian hendaknya diminimalisasi sehingga tidak merugikan sektor

    pertanian. 

    6. Sektor industri pengolahan dan kerajinan rumah tangga yang sangat berperan

    dalam perekonomian Bali, seperti sumber pendapatan perajin, pengecer, dan

    eksportir, sumber devisa, dan penyerap tenagakerja, hendaknya dikembangkan

    sehingga perannya semakin meningkat dalam perekonomian Bali. 

    7. Sektor jasa-jasa yang kontribusinya semakin besar dalam perekonomian Bali

    perlu dikembangkan dan dibina sehingga perannya semakin meningkat 

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    13/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….  i

     ABSTRAK …………………………………………………………………………..  iiRINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………………………..  iii

    DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...  xii

    DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………  xvi

    DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………...  xxi

    DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………  xxii

    BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………  11.1 Latar Belakang ……………………………………………………  1

    1.2 Tujuan Penelitian …………………………………………………  6

    1.3 Kegunaan Penelitian ……………………………………………..  7

    1.4 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………….  7

    BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN EMPIRIK ………………………………  9

    2.1 Komoditas Andalan dan Unggulan …………………………….  9

    2.2 Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali.. 122.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah …………………………….  14

    2.4  Analytic Hierarchy Process ……………………………………... 23

    2.5 Metode Perbandingan Eksponensial …………………………..  26

    2.6 Metode Borda …………………………………………………….  27

    2.7 Metode Bayes …………………………………………………….  27

    BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………….  29

    3.1 Daerah Penelitian ………………………………………………...  29

    3.2 Jenis dan Sumber Data ………………………………………….  29

    3.3 Tahapan Penelitian dan Metode Analisis Data ………………  31

    3.4. Prinsip Penilaian Kriteria ………………………………………  35

    3.5 Jenis dan Definisi Operasional Konsep dan Variabel ………..  35

    BAB IV PROFIL DAERAH PENELITIAN DAN UMKM DI PROVINSI BALI 38

    4.1 Profil Daerah Penelitian …………………………………………  38

    4.2 Profil UMKM di Provinsi Bali …………………………………….  52

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    14/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xiii

    BAB V KEBIJAKAN PEMERINTAH (PUSAT, PROVINSI, DANKABUPATEN) TERKAIT PENGEMBANGAN UMKM DANPERANAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN UMKM …..

    62

    5.1 Kebijakan Pemerintah (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten)

    Terkait Pengembangan UMKN …………………………………  625.2 Peranan Perbankan dalam Pengembangan UMKM

    (Penyaluran Kredit oleh Perbankan kepada UMKM, JumlahUMKM yang Memperoleh Kredit …………………………… 

    65

    BAB VI KOMODITAS/PRODUK/JENIS USAHA (KPJU) UNGGULANDAN POTENSIAL UMKM DI PROVINSI BALI …………………….. 69

    6.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan danPotensial UMKM per Kecamatan per Kabupaten di ProvinsiBali (Berdasarkan Metode MPE) ……………………………… 

    69

    6.1.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KotaDenpasar ………………………………………………... 

    69

    6.1.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenBadung……………………………………………………. 

    83

    6.1.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenGianyar ……………………………………………………. 

    101

    6.1.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenTabanan ………………………………………………….. 

    118

    6.1.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenBangli …………………………………………………….. 

    154

    6.1.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenKlungkung ……………………………………………… 

    165

    6.1.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenKarangasem ……………………………………………...

    183

    6.1.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan UMKM Potensial per Kecamatan di KabupatenJembrana ………………………………………………… 

    218

    6.1.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM per Kecamatan di KabupatenBuleleng ………………………………………………….. 

    235

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    15/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xiv

    6.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan danPotensial UMKM per Kabupaten di Provinsi Bali(Berdasarkan Metode Borda) …………………………….……..  264

    6.2.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kota Denpasar …………….  264

    6.2.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Badung ………….  274

    6.2.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Gianyar ……….  281

    6.2.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Tabanan ……....  289

    6.2.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Bangli …………...  298

    6.2.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Klungkung ……..  305

    6.2.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Karangasem ….  315

    6.2.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Jembrana …….  327

    6.2.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulandan Potensial UMKM di Kabupaten Buleleng ……..  337

    6.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKMper Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Berdasarkan Metode AHP) ……………………………………………………………….  348

    6.3.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kota Denpasar ……………………………...  348

    6.3.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Badung ………………………….  353

    6.3.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Gianyar ………..……………….  364

    6.3.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM dan Permasalahannya di Kabupaten

    Tabanan ………………………………………………….. 

    3736.3.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan

    UMKM di Kabupaten Bangli …………..……………….  385

    6.3.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Klungkung ……………..……….  395

    6.3.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Karangasem ……………………  409

    6.3.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM di Kabupaten Jembrana ………………………..  418

    6.3.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan

    UMKM di Kabupaten Buleleng ……………………….. 

    430

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    16/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xv

    6.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKMLintas Sektor per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali(Berdasarkan Metode Bayes) …………………..

    435

    6.4.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kota Denpasar……………. 

    4356.4.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan

    UMKM Lintas Sektor di Kabupaten Badung ……… 438

    6.4.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Gianyar …… 

    4416.4.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan

    UMKM Lintas Sektoral di Kabupaten Tabanan... 445

    6.4.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Bangli ……… 

    4496.4.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan

    UMKM di Kabupaten Klungkung ………………… 451

    6.4.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Karangasem

    461

    6.4.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) UnggulanUMKM Lintas Sektor di Kabupaten Jembrana … 

    4666.4.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan

    UMKM Lintas Sektor di Kabupaten Buleleng .… 471

    6.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM diProvinsi Bali ……………………………………………………...  474

    6.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKMLintas Sektor di Provinsi Bali ...……. 496

    BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN …………………... 543

    7.1 Simpulan …………………………………………………………..  543

    7.2 Rekomendasi Kebijakan …………………………………………  549

    DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..  551

    LAMPIRAN ……………………………………………………………………………  553

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    17/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xvi

    DAFTAR TABEL

    Nomor Judul Tabel Halaman

    2.1 Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali .............. 133.1  Alternatif Kriter ia yang Digunakan untuk Proses Penetapan KPJU

    Unggulan Kabupaten/Kota ……………………………………..................  34

    4.1.1 Profil Penduduk Berumur 15 Tahun Menurut Jenis Kegiatan di Provinsi Bali,2007-2010 ………………………………………………………………………….  42

    4.1.2 Distribusi Persentase PDRB Bali Provinsi Bali Atas Dasar HargaBerlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2009 ……………..  46

    4.2.1 Distribusi UKM Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Provinsi Bali,Juni 2011 ………………………………………………………………….... 53

    4.2.2 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari Aspek Ketenagakerjaan, 2010. 54

    4.2.3 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari aspek Sosial-Ekonomi, 2010 554.2.4 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari Aspek Permodalan, 2010 …….  57

    4.2.5 Profil UKM di Provinsi Bali Dilihat dari Kesulitan Utama yangDihadapi, 2010 ……………………………………………………………... 58

    4.2.6 Profil UKM di Provinsi Bali yang Pernah Mengikuti Bimbingan danMenjalin Kemitraan, 2010 ……………………………………………….... 

    59

    4.2.7 Profil Jangkauan Pemasaran UKM di Provinsi, 2010 ………………….  60

    4.2.8 Ada Tidaknya Rencana UKM Provinsi Bali ke Depan, 2010 ………….  61

    6.1.1a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Denpasar Timur ………………………………..... 716.1.1b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Denpasar Selatan ………………………………. 75

    6.1.1c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Denpasar Barat …………………………………...

    78

    6.1.1d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM Kecamatan Denpasar Utara …………………………………….. 82

    6.1.2a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Petang …………………………………………..... 85

    6.1.2b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Abiansemal ……………………………………..... 88

    6.1.2c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Mengwi …………………………………………..... 91

    6.1.2d Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan dan Potensial UMKM

    di Kecamatan Kuta Utara ……………………………………………….... 94

    6.1.2e Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan dan Potensial UMKM

    di Kecamatan Kuta ……………………………………………………….... 97

    6.1.2f Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan dan Potensial UMKM

    di Kecamatan Kuta Selatan ……………………………………………….. 100

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    18/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xvii

    Nomor Judul Tabel Halaman 

    6.1.3a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Gianyar ………………………………………..... 102

    6.1.3b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Payangan …………………………………………  104

    6.1.3c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Ubud ……………………………………………….  106

    6.1.3d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Sukawati ………………………………………….  108

    6.1.3e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Blahbatuh ………………………………………..... 111

    6.1.3f Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tampaksiring ……………………………………... 114

    6.1.3g Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tegallalang ……………………………………..... 116

    6.1.4a  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Selemadeg ……………………………………….. 121

    6.1.4b  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM Di Kecamatan Kerambitan ……………………………………….. 124

    6.1.4c  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tabanan ………………………………………….. 127

    6.1.4d  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Kediri ……………………………………………..... 1306.1.4e  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Marga ………………………………………………  134

    6.1.4f   Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Baturiti ……………………………………………... 138

    6.1.4g  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Penebel ……………………………………………  141

    6.1.4h  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Pupuan …………………………………………..... 145

    6.1.4i  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Selemadeg Barat …………………………………  1486.1.4j  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Selemadeg Timur ……………………………….. 152

    6.1.5a  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Kintamani ………………………………………..... 156

    6.1.5b  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Bangli ……………………………………………... 159

    6.1.5c  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Susut ………………………………………………  162

    6.1.5d  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tembuku ………………………………………..... 164

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    19/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xviii

    Nomor Judul Tabel Halaman 

    6.1.6a  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Klungkung …………………………………………  166

    6.1.6b 

    Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Dawan ……………………………………………... 171

    6.1.6c  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Nusa Penida …………………………………….. 176

    6.1.6d  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Banjarangkan…………....................................... 180

    6.1.7a  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Kubu ………………………………………………..

    184

    6.1.7b  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Abang …………………………………………….. 189

    6.1.7c 

    Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Karangasem …………………………………….... 194

    6.1.7d  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM dI Kecamatan Sidemen ………………………………………….. 197

    6.1.7e  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Manggis …………………………………………... 203

    6.1.7f   Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Bebandem ……………………………………..…

    207

    6.1.7g  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Selat …………………………………………….... 210

    6.1.7h  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Rendang ………………………………………….. 214

    6.1.8a  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Melaya …………………………………………….. 220

    6.1.8b  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Negara …………………………………………….. 223

    6.1.8c  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Jembrana ………………………………………..... 227

    6.1.8d  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Mendoyo ………………………………………..... 2296.1.8e  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Pekutatan …………………………………………  233

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    20/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xix

    Nomor Judul Tabel Halaman 

    6.1.9a Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Grokgak ………………………………………….. 237

    6.1.9b Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Seririt …………………………………………….. 2416.1.9c Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    UMKM di Kecamatan Busungbiu ……………………………………….. 244

    6.1.9d Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Banjar …………………………………………….. 247

    6.1.9e Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Sukasada …………………………………………  251

    6.1.9f Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Buleleng ………………………………………….. 253

    6.1.9g Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Sawan …………………………………………….  257

    6.1.9h Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Kubutambahan ………………………………….  260

    6.1.9i Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan PotensialUMKM di Kecamatan Tejakula ………………………………………….  263

    6.2.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKota Denpasar ………………………………………………………........ 267

    6.2.2 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Badung ……………………………………………………..... 276

    6.2.3 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU Unggulan dan Potensial diKabupaten Gianyar ………………………………………………………  284

    6.2.4 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Tabanan ……………………………………………………..  294

    6.2.5 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Bangli …………………………………………………………  303

    6.2.6 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Klungkung ……………………………………………….......... 308

    6.2.7 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial

    di Kabupaten Karangasem ……………………………………………….. 318

    6.2.8 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan dan Potensial diKabupaten Jembrana ……………………………………………….......... 332

    6.2.9 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU Unggulan dan Potensial diKabupaten Buleleng …………………………………………………......... 340

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    21/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xx

    Nomor Judul Tabel Halaman 

    6.3.1  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di Kota Denpasar 349

    6.3.2  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenBadung ……………………………………………………………………... 354

    6.3.3 

    Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenGianyar ………………………………………………………………………  366

    6.3.4  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenTabanan …………………………………………………………………….. 374

    6.3.5  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenBangli ………………………………………………………………………... 386

    6.3.6  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenKlungkung …………………………………………………………………... 398

    6.3.7  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenKarangasem …………………………………………………………………  411

    6.3.8  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenJembrana ……………………………………………………………………  425

    6.3.9  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan di KabupatenBuleleng …………………………………………………………………….. 433

    6.4.1  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKota Denpasar ………………………………………………………………  436

    6.4.2  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Badung …………………………………………………………  438

    6.4.3  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di

    Kabupaten Gianyar …………………………………………………………  4426.4.4  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di

    Kabupaten Tabanan ……………………………………………………….. 445

    6.4.5  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Bangli ………………………………………………………….. 450

    6.4.6  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Klungkung ……………………………………………………... 451

    6.4.7  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor diKabupaten Karangsem ……………………………………………………  462

    6.4.8  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di

    Kabupaten Jembrana ………………………………………………………  4666.4.9  Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Lintas Sektor di

    Kabupaten Buleleng ……………………………………………………….. 473

    6.5.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM di ProvinsiBali …………………………………………………………………………... 477

    6.6.1 Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan UMKM LintasSektor di Provinsi Bali …………………………………………………….. 496

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    22/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xxi

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Judul Gambar Halaman

    1.1 Kerangka Analisis Kebutuhan Teknologi dan Profil UKM ke Depan ………  236.1 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Usaha Hotel Melati ………………... 502

    6.2 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Usaha Kontraktor KonstruksiBangunan ………………………………................................................  

    506

    6.3 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Industri Pengolahan (Pengawetan)Hasil Perikanan………………............................................................  

    509

    6.4 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Industri Perak…………….................  513

    6.5 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Usaha Komoditas Kopi................... 519

    6.6 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Usaha Restoran/Rumah Makan....... 523

    6.7 KPJU Unggulan Lintas Sektor - Industri Tenun Endek & Songket ATBM…………………..  .....................................................................

    527

    6.8 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Industri Kerajinan Kayu…………….. 532

    6.9 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Usaha Komoditas Padi Sawah......... 536

    6.10 KPJU Unggulan Lintas Sektor – Usaha Komoditas Cengkeh...............  542

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    23/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud xxii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Judul Lampiran Halaman

    1 Diagr am Metod e Pem b ob ot an Penen t uan KPJU Ung gulanm ulai dari Kecam atan sam pai Prov insi

    ………………………………………………...  

    553

    2 Hierarki Oper asion al Pem bo bo t an Krit eria d engan Meto d e

     AHP ……… 

    554

    3 Hierarki Operasional Pembobotan Sektor/Subsektor dengan AHP diKabupaten/Kota ………………………………………………………………  555

    4 Penentuan KPJU Unggulan UMKN ………………………………………..  556

    5 Pola Pikir Hierarki Analitik ....................................................................... 557

    6 Pola Pikir Hierarki Operasional ............................................................... 5587 Hierarki Operasional Pemilihan Alternatif Komoditas dengan AHP di

    Kabupaten/Kota ………………………………………………………………  559

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    24/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sejak diberlakukannya Undang-Undang (UU) Nomor 22, Tahun 1999 yang

    kemudian disempurnakan atau diganti menjadi UU Nomor 32, Tahun 2004 tentang

    Pemerintah Daerah sesungguhnya sudah lebih menjamin cita-cita penegakan

    prinsip-prinsip demokrasi yang menjunjung tinggi pluralitas, transparansi,

    akuntabilitas, dan berbasis pada kemampuan lokal. Hakikat otonomi daerah adalah

    kesempatan seluas-luasnya bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan

    kesejahteraan masyarakatnya. Artinya, tidak hanya mengandalkan danaperimbangan pusat dan daerah, tetapi juga menggali potensi sumber-sumber

    pendapatan asli daerah dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dan

    keberlanjutan.

    Pembangunan di Provinsi Bali didasarkan pada bidang ekonomi dengan titik

    berat pada sektor pertanian dalam arti luas untuk melanjutkan usaha-usaha

    memantapkan swasembada pangan dan pengembangan sektor pariwisata dengan

    karakter kebudayaan Bali yang dijiwai oleh agama Hindu. Di samping itu, juga sektor

    industri kecil dan kerajinan yang berkaitan dengan sektor pertanian dan sektor

    pariwisata. Kebijakan prioritas tiga sektor ini dapat digolongkan ke dalam

    pertumbuhan seimbang, yakni ada keterkaitan penawaran dan permintaan antara

    satu sektor dengan sektor lainnya atau pengembangan sektor-sektor itu dapat

    menciptakan permintaan mereka sendiri. Artinya, upaya mengembangkan sektor

    pariwisata di Bali akan mampu menciptakan pasar bagi produk-produk pertanian dan

    industri kecil/kerajinan. Di pihak lain, pengembangan pertanian dan industri kecil

    dalam waktu bersamaan dapat menunjang pengembangan sektor pariwisata. Hal itu

    terjadi karena hasil pembangunan kedua sektor ini berupa produk-produk pangan

    dan nonpangan dapat menunjang keberlanjutan pariwisata. 

    Struktur perekonomian Bali mempunyai karakteristik yang unik dibandingkan

    dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Pilar-pilar ekonomi yang dibangun lewat

    keunggulan industri pariwisata sebagai sektor pemimpin (leading sector ) telah

    membuka beragam peluang yang dapat mendorong aktivitas ekonomi serta

    pengembangan etos kerja masyarakat. Dimensi itu tergambar dari meluasnya

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    25/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   2

    kesempatan kerja, tingginya peluang tingkat pendapatan masyarakat, luasnya

     jaringan kerja yang meliputi batas-batas lokal sampai dengan tingkat nasional,

    bahkan ke tingkat internasional. Dukungan industri pariwisata yang sangat besar itu

    telah meyebabkan sektor-sektor yang mempunyai keterkaitan langsung, seperti

    perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan, keuangan dan jasa-jasa

    memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pembentukan PDRB Provinsi

    Bali.

    Semenjak terjadinya krisis ekonomi hingga beberapa tahun terakhir ini hampir

    semua bank gencar menggarap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Hal itu dilakukan karena telah diakui bersama bahwa sektor inilah yang paling tahan

    terhadap badai krisis ekonomi yang memporakporandakan perekonomian nasional

    dengan menelan “korban” berbagai kalangan, baik sektor perbankan, perdagangan,

    maupun jasa. Beberapa bank dilikuidasi, perdagangan mandek, produksi industri

    terhenti, PHK terjadi di mana-mana, banyak L/C Indonesia tidak dipercaya di luar

    negeri, dan beberapa pejabat bertumbangan. Namun, justru sektor UMKM dapat

    bertahan, bahkan mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini disebabkan,

    antara lain oleh UMKM bergerak hampir di semua sektor ekonomi. Pertanian,

    perdagangan eceran, industri rumah tangga, jasa-jasa, arisan RT, simpan pinjam

    kelompok, dan sebagainya semua berjalan biasa. Populasinya juga bersifat massal

    dan tersebar sehingga dapat menjadi penyedia barang dan jasa yang terjangkau

    bagi konsumen bawah karena jaringan distribusinya luas. Kegiatan UMKM umumnya

    hanya menggunakan teknologi sederhana, sehingga mudah menyesuaikan iklim dan

    lingkungan di mana usahanya berada. Dari sisi pembiayaan, modal UMKM biasanya

    relatif kecil sehingga penyaluran kredit UMKM dapat lebih merata, yang sekaligus

    menjadi strategi dari penyebaran risiko kredit.

    Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

    memiliki peran yang penting dan strategis. Kondisi tersebut dapat dilihat dari

    berbagai data yang mendukung bahwa eksistensi UMKM cukup dominan dalam

    perekonomian Indonesia, khususnya data dari Kementerian Negara Koperasi dan

    UKM tahun 2008. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap

    sektor ekonomi yang tercatat sebanyak 51,3 juta unit atau 99,9% dari total unit

    usaha. Kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit

    investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja biladibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    26/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   3

    menyerap 97,04% dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UMKM

    dalam pembentukan PDB cukup signifikan, yakni sebesar 55,56% dari total PDB.

    Dalam rangka mendukung pengembangan dan pemberdayaan UMKM, Bank

    Indonesia memiliki kebijakan dari sisi permintaan (demand side) dan dari sisi

    penawaran (supply side). Kebijakan demand side adalah kebijakan yang diarahkan

    untuk mendorong UMKM agar mampu meningkatkan eligibilitas dan kapabilitasnya

    sehingga mampu dijangkau oleh perbankan (bankable). Kebijakan ini meliputi

    penelitian, pelatihan, penyediaan informasi, dan kerja sama BI dengan lembaga

    internasional dan pemerintah. Kebijakan supply side  adalah kebijakan yang

    difokuskan pada berbagai kebijakan dan program untuk membantu bank dalam

    menyalurkan kredit kepada UMKM yang meliputi pengaturan kepada perbankan,

    penguatan kelembagaan, dan penyediaan dana secara tidak langsung melalui

    penerbitan SUP No.005 dan dana relending .

    Salah satu kebijakan pemberdayaan UMKM dari sisi penawaran adalah

    penelitian. Penelitian dimaksud adalah dalam rangka pemberian informasi yang

    dapat digunakan untuk mendorong UMKM. Dari hasil penelitian diharapkan akan

    dapat diberikan informasi yang bermanfaat kepada stakeholders, baik kepada

    pemerintah daerah, perbankan, kalangan swasta, maupun masyarakat luas yang

    berkepentingan dalam upaya pemberdayaan UMKM.

    Salah satu bentuk perwujudan pemberdayaan UMKM, Bank Indonesia sejak

    lama telah mengembangkan penelitian Baseline Economic Survey   (BLS).Penelitian

    ini berupaya mengidentifikasi berbagai peluang investasi di daerah yang bermuara

    pada pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah. Dalam perkembangannya,

    sejak tahun 2006 penelitian BLS lebih diarahkan kepada penelitian pengembangan

    potensi ekonomi daerah yang memberikan informasi kepada stakeholders mengenai

    komoditas/produk/jJenis usaha (KPJU)  yang potensial untuk menjadi unggulan

    daerah yang dapat dikembangkan. Penelitian ini akan tetap difokuskan terhadap

    UMKM yang merupakan pelaku ekonomi mayoritas di daerah.

    Data dan informasi dalam Penelitian Pengembangan KPJU Unggulan UMKM

    meliputi berbagai aspek. Aspek makro berupa kebijakan pemerintah, baik

    Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan potensi ekonomi daerah dalam

    rangka pengembangan UMKM. Sementara aspek mikro meliputi kondisi dan potensi

    UMKM. Hasil penelitian tersebut akan didesiminasikan dalam website SistemInformasi Terpadu Pengembangan UKM (SI-PUK) yang terintegrasi dalam Data dan

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    27/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   4

    Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses melalui internet di alamat

    www.bi.go.id. Saat ini SI-PUK terdiri atas Sistem Informasi BLS (SIB) yang meliputi

    31 provinsi, Sistem Informasi Agroindustri Berorientasi Ekspor (SIABE) yang meliputi

    31 provinsi dan 16 komoditas agroindustri serta komoditi nonagroindustri, Sistem

    Informasi Prosedur Memperoleh Kredit (SI-PMK), Sistem Informasi Pola

    Pembiayaan/Lending Model Usaha Kecil (SI-LMUK) meliputi 112 komoditas, baik

    pembiayaan secara konvensional maupun syariah, serta Sistem Penunjang

    Keputusan Untuk Investasi (SPKUI) yang dapat digunakan untuk simulasi

    perhitungan interaktif kelayakan suatu usaha.

    Pada Penelitian Pengembangan Komoditas Unggulan UMKM ini terdapat

    perubahan yang cukup mendasar dalam penetapan Daftar Skala Prioritas. Semula

    penetapan menggunakan kriteria data produksi, pendapat instansi, dan data primer

    responden UMKM pada suatu KPJU di suatu kecamatan. Namun, dengan metode

    tersebut hanya dapat diperoleh kelompok daftar KPJU Sangat Potensial (SP),

    Potensial (P), dan Kurang Potensial (KP) tanpa dapat diperoleh informasi urutan

    atau ranking KPJU di tiap-tiap kelompok. Dengan demikian, sangat sulit untuk

    menentukan KPJU apa yang paling unggul atau terunggul pada tiap-tiap kelompok

    karena KPJU dalam suatu kelompok dianggap sama, yakni SP, atau P, atau SP.

    Dalam rangka mengeliminasi kelemahan tersebut, selanjutnya  metode penetapan

    KPJU unggulan daerah  diubah menggunakan Metode  Analytic Hierarchy Process

    (AHP) yang dimodifikasi atau modified AHP. Disebut demikian karena penelitian ini

     juga menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Metode Borda, dan

    Metode Bayes dalarn menetapkan KPJU unggulan kecamatan, kabupaten/kota, dan

    provinsi. AHP adalah suatu alat analisis yang didukung oleh pendekatan matematika

    sederhana, yang dapat digunakan untuk memecahkan perrnasalahan 'dec i si on

    mak ing', seperti pengambilan kebi jakan atau penyusunan prior itas (Marimin, 2004).

    Dengan penelitian tersebut, nantinya tiap kabupaten/kota di suatu provinsi

    diharapkan memiliki KPJU unggulan dar i berbagai sektor ekonomi yang patut dan

    cocok untuk dikembangkan. Unggulan dapat dilihat dari beberapa perspektif, yakni

    sebagai berikut. 

    a. Per spektif P rod uct Lite Cyc l e (PLC)

    KPJU disebut unggulan dengan melihat tahap kematangan KPJU. Apakah KPJU

    dalam tahap mature karena saat ini unggul dibandingkan dengan KPJU yang lain(meskipun kemungkinan besar akan mengalami decline setelah melewati fase 

    http://www.bi.go.id/http://www.bi.go.id/

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    28/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   5

    matur e)  atau saat ini tidak terlalu unggul, tetapi berpotensi besar unggul pada 

    masa depan (f ase gr owth). Hal ini akan menimbulkan konsekuensi pada

    perspektif str ategi pengembangan. Contoh untuk hotel, apakah pemilihan KPJU

    Unggulan tersebut ber tujuan  untuk busi ness dev elopment (mengembangkan

    yang sudah ada/intensif) atau memper banyak usaha yang ber ger ak dalam KPJU

    (ekstensif).

    b. Per spektif Tujuan

    Dalam per spektif ini penentuan KPJU unggulan dengan mempertimbangkan

    tindak lanjut atau tu juan atau tar get yang ingin dicapai, misalnya meyakinkan

    investor untuk menanamkan uangnya di bisnis KPJU unggulan yang ter pilih

    dengan jaminan ret ur n yang cepat atau untuk memberikan stimulasi bagi usaha

    lemah, tetapi berpotensi unggul pada masa datang.

    c. Perspektif Keberpihakan

    Pemilihan KPJU unggulan dengan melibatkan unsur keberpihakan, misalnya

    keberpihakan pada pengusaha lokal.

    d. Per spektif Skenar io Kebi jakan

    Disebut unggulan, apakah karena dilihat dari kondisi ·saat ini (existi ng) KPJU

    unggul dibandingkan dengan yang lain tanpa melihat ada kontradiksi dengan

    skenar io kebijakan pemerintah normatif . Contoh kasus: show r oom mobil bekas

    dengan wacana skenar io kebijakan pembatasan kendaraan pr ibadi dan usia

    kendaraan.

    Dengan melihat perspektif di atas, diharapkan program akan menjadi lebih

    fokus. Dengan demikian, Pemerintah Daerah dapat memprioritaskan kebijakan

    ekonomi melalui pengernbangan KPJU unggulan di suatu kabupaten/kota sebagai

    upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat dalam rangka mengurangi angka/tingkat kemiskinan di daerah.Pada

    akhirnya, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

    Sesuai dengan hasil Lokakarya Nasional Pengembangan UKM pada tanggal

    24 Agustus 2005 di Jakarta yang dihadiri oleh Pimpinan Bank Indonesia, Kepala

    Kantor Perwakilan, dan pejabat Satuan Kerja terkait di Kantor Pusat, telah

    disepakati bahwa mulai tahun 2006 pelaksanaan Penelitian Pengembangan KPJU

    Unggulan UMKM diserahkan kepada Kantor Bank Indonesia (KBI) di tingkat

    provinsi. Selanjutnya, penelitian dalam rangka pembaruan data dan informasipenelitian tersebut menjadi tugas dan wewenang KBI provinsi. Hal ini merupakan

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    29/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   6

    upaya untuk mewujudkan Destination Statement peran KBI, yakni sebagai  Advisor

    Pemda dan penyedia data dan informasi di daerah.

    1.2 Tujuan Penelitian

     Adapun tujuan penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha

    Unggupan UMKM di Provinsi Bali adalah sebagai berikut.

    (1) Mengenal dan memahami hal-hal berikut.

    a. Profil daerah, meliputi kondisi geografis, demografi, perekonomian, dan

    potensi sumberdaya.

    b. Profil UMKM di wilayah/provinsi penelitian termasuk faktor pendorong dan

    penghambat dalam pengembangan UMKM.

    c. Kebijakan pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah(Daerah Tingkat I dan II) yang terkait dengan pengembangan UMKM.

    d. Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM.

    (2) Menggali infor masi tentang KPJU unggulan yang per lu mendapat prior itas untuk

    dikembangkan di suatu provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan dalam r angka:

    a. mendukung pembangunan ekonomi daerah;

    b. penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja; serta 

    c. peningkatan daya saing pr oduk.

    (3) Menggali informasi dan mengidentifikasi permasalahan tiap-tiap KPJU unggulan

    lintas sektoral di tiap-tiap kabupaten/kota. Misalnya, mengenai bahan baku,

    tenaga kerja, teknologi yang digunakan, produksi, kondisi permintaan, harga, dan

    lokasi (kecamatan).

    (4) Menggali informasi tentang KPJU potensial, yakni KPJU yang saat ini belum

    menjadi unggulan, tetapi memiliki potensi untuk menjadi unggul pada masa

    datang apabila mendapatkan perlakuan atau kebijakan tertentu.

    (5) Merumuskan rekomendasi berupa hal-hal di bawah ini.

    a. KPJU unggulan yang perlu/dapat dikembangkan di tiap-tiap kabupaten/ kota,

    dan peranan perbankan dalam pengembangan KPJU unggulan.

    b. Kebijakan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali yang dikaitkan pula

    dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka pengembanqan KPJU

    unggulan UMKM.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    30/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   7

    1.3 Kegunaan Penelitian

    Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

    (1) Secara praktis, hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi kepada pihak-

    pihak yang berwenang, seperti Bank Indonesia, Bank Umum, dan Pemerintah

    Daerah (Kabupaten atau Provinsi) dalam rangka memberdayakan UMKM di tiap-

    tiap kabupaten melalui pengembangan KPJU unggulan ‘UMKM’ 

    (2) Secara teoretis, hasil penelitian ini sebagai referensi bagi pihak-pihak yang

    berkepentingan, seperti mahasiswa, akademika, dan investor, yang dapat

    membantu mereka mengenal lebih jauh dan lebih dalam tentang komoditas/

    produk/jenis usaha (KPJU) unggulan ‘UMKM’  pada tingkat kabupaten/kota di

    Provinsi Bali.

    1.4 Ruang Lingkup Penelitian

    (1) Penelitian pengembangan KPJU unggulan UMKM dilaksanakan untuk

    mengidentif ikasi dan menetapkan KPJU pada UMKM yang dikategorikan sebagai

    unggulan daer ah pada tingkat kabupaten/kota dan pr ovinsi.

    (2) Materi penelitian mencakup identifikasi dan analisis mengenai hal-hal di bawah

    ini.

    a. Profil daerah untuk provinsi dan untuk tiap-tiap kabupaten/kota, antara lain

    meliputi struktur geografis, demografi, ekonomi, potensi sumber daya, dan

    aspek lainnya yang terkait.

    b. Profil UMKM di provinsi dan di tiap-tiap kabupaten/kota, termasuk potensi,

    peluang, serta faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan

    UMKM.

    c. Kebijakan Pemerintah (Pusat/Daerah) dalam rangka pengembangan UMKM

    dan KPJU unggulan.

    d. Peranan perbankan dalam pengembangan UMKM, khususnya KPJU

    unggulan UMKM di wilayah penelitian, antara lain berupa data kredit UMKM

    sampai dengan tingkat kabupaten/kota.

    e. Penetapan KPJU unggulan UMKM untuk tiap-tiap subsektor/sektor dan atau

    lintas sektoral di daerah penelitian (tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan

    provinsi).

    f. Informasi atau permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengembangan

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    31/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   8

    KPJU di tiap-tiap kabupaten/kota.

    g. PJU potensial yang dapat dikembangkan untuk rnenjadi KPJU unggulan

    h. Rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam

    pengembangan KPJU unggulan UMKM.

    (3) KPJU yang diidentifikasi adalah sampai dengan nama KPJU akhir.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    32/600

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    33/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   10

    mencari peluang pasar untuk komoditas sagu, minyak kayu putih, bamboo, dan

    lainnya.

    Untuk menyamakan persepsi mengenai komoditas unggulan khususnya

    mengenai pengertian dan kriterianya diperlukan metode yang dapat digunakan

    sebagai acuan dalam menetapkan komoditas unggulan di setiap provinsi di KTI.

    Pengertian umum komoditas unggulan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu (1) sisi

    permintaan (demand driven) dan (2) sisi penawaran (supply driven). Dari sisi

    permintaan, komoditas unggulan dapat diartikan bahwa komoditas unggulan

    merupakan sektor/komoditas yang dapat menggerakkan permintaan pasar yang

    cukup tinggi, baik terhadap pasar domestik maupun mancanegara. Sebaliknya, dari

    sisi penawaran, sektor/komoditas unggulan dapat diartikan sebagai sektor/komoditas

    yang dapat menggerakkan penyediaan/penawaran yang tinggi atas sektor/komoditas

    tersebut. Dengan demikian, sektor/komoditas unggulan adalah sektor/komoditas

    yang mempunyai permintaan pasar tinggi dan mempunyai kemampuan untuk

    menyediakannya dalam jumlah yang banyak.

    Di sisi lain, komoditas unggulan dapat dikenal pula melalui klasifikasi

    komoditas yang dikembangkan oleh daerah, yaitu (1) komoditas unggulan, (2)

    komoditas andalan, dan (3) komoditas binaan/penunjang. Dalam hal ini yang

    dimaksud dengan komoditas unggulan adalah komoditas yang paling

    menguntungkan untuk dikembangkan. Penentuan komoditas unggulan ini dilakukan

    dengan mempertimbangkan criteria (a) mempunyai prospek pasar, (b) sumber daya

    alam yang cukup, serta (c) sifat-sifat unggul lainnya, seperti luas areal dan

    kemudahan pengembangannya.

    Berdasarkan berbagai pengertian dan konsepsi komoditas unggulan

    sebagaimana diuraikan di atas, maka pengertian yang perlu disepakati untuk

    penetapan komoditas unggulan di provinsi se-KTI adalah sebagai berikut.

    1. Komoditas unggulan adalah komoditas yang diprioritaskan pengembangannya

    oleh pemerintah daerah untuk mendukung tujuan pembangunan daerah;

    2. Komoditas unggulan adalah komoditas yang mempunyai prospek pasar dan ada

    permintaan pasarnya, yang cocok dibudidayakan oleh masyarakat setempat

    karena kesesuaian sumber daya, budaya, dan teknologi.

    Sehubungan dengan penentuan sektor/komoditas unggulan daerah-daerah

    yang ada di KTI, maka Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan TimurIndonesia bersama Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI)

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    34/600

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    35/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   12

    2.2 Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali

    Berdasarkan definisi sebelumnya, diketahui bahwa komoditas unggulan

    sesungguhnya adalah komoditas andalan yang memiliki potensi dikembangkan dan

    prospek pasar yang cerah. Di samping itu, jika dikembangkan, dapat menjadi sumber

    pendapatan bagi petani/pengusaha dan sekaligus menjadi penggerak perekonomian

    wilayah. Namun, dalam memilih satu dari beberapa jenis komoditas andalan menjadi

    komoditas unggulan, Anonim (1999) menggunakan beberapa kriteria, yaitu sebagai

    berikut.

    a. Nilai perdagangan dengan bobot 3. Dalam konsep agribisnis ada teori ”berawal

    dari pasar dan ber akhir juga pada pasar”. Komoditas tidak ada artinya bila tidak

    mempunyai nilai pasar. Unsur-unsur dalam nilai perdagangan yang perludiperhatikan, antara lain nilai total perdagangan, daya serap pasar, daya saing

    komoditas di kelompoknya, andil dalam perdagangan antarpulau dan ekspor.

    Makin besar nilai perdagangan suatu komoditas akan mendapat skor makin

    besar.

    b. Produksi dengan bobot 2. Kita tidak bisa membandingkan jumlah produksi

    komoditas A dengan komoditas B untuk menentukan komoditas unggulan. Oleh

    karena itu, produksi ini bisa dibandingkan dengan pangsa produksi daerah lain

    (nasional). Kadang-kadang berawal dari produksi, suatu komoditas mempunyai

    nilai perdagangan. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan berkaitan dengan

    produksi, antara lain pengembangan telah sesuai dengan agroekosistem, jumlah

    produksi, luas areal/populasi, dan daya produktivitas.

    c. Keuntungan/pendapatan per hektare dengan bobot 4. Hilir suatu usaha tani

    adalah kesejahteraan petani. Untuk itu, dalam pengembangan komoditas yang

    perlu diperhatikan, antara lain biaya produksi per hektare, keuntungan per

    hektare, B/C ratio, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.

    d. Spesifik genetik unggul dengan bobot 1. Umumnya komoditas-komoditas unggul

    mempunyai sifat genetik unggul yang tidak dipunyai oleh komoditas lainnya yang

    sejenis. Di samping itu, juga unggul lokasi yang tidak ada di daerah lain walaupun

    sebenarnya sifat-sifat ini telah terakomodasi dalam bentuk produksi komoditas

    atau terakomodasi dalam sistem pasar (karena telah disenangi konsumen).

    Keunggulan ini terwujud, antara lain dalam hal murah, kemudahan/kontinuitas,

    kualitas, rasa, bau, bentuk, ketahanan, produktivitas, dan aroma.

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    36/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   13

    Berdasarkan kriteria dari berbagai unsur dengan bobot masing-masing, maka

     Anonim (1999) merumuskan komoditas-komoditas unggulan di setiap kabupaten

    seperti disajikan pada Tabel 1. Pada tabel yang sama tampak bahwa komoditias-

    komoditas unggulan di setiap kabupaten umumnya adalah komoditas tradisional

    yang telah diusahakan oleh masyarakat secara turun-temurun, sesuai dengan

    agroekosistem setempat, teknik budi daya yang telah dikuasai, dan memiliki prospek

    pasar. Namun, perlu diingat bahwa suatu komoditas unggulan di suatu wilayah

    belum tentu menjadi unggul secara terus-menerus. Karena perubahan-perubahan

    permintaan, pendapatan masyarakat, selera, dan harga input-output , mungkin

    komoditas yang pernah unggul di suatu wilayah dalam suatu tahun tertentu menjadi

    tidak unggul lagi dan mungkin muncul komoditas primadona yang menjadi komoditas

    unggulan baru. Oleh karena itu, komoditas unggulan akan berubah seiring dengan

    adanya perubahan faktor-faktor eksternal, yakni faktor-faktor yang tidak dikuasai oleh

    petani atau pengusaha, seperti perubahan permintaan yang akan mempengaruhi

    pasar dan keuntungan serta harga-harga input-output   yang mempengaruhi

    pendapatan/keuntungan yang diperoleh petani/pengusaha.

    Komoditas unggulan seperti disajikan pada Tabel 2.1 adalah unggulan tahun

    2009, mungkin saja sekarang tahun 2011 karena banyak sebab, mungkin tidak lagi

    menjadi unggulan yang digantikan oleh komoditas lainnya. Oleh karena itu, suatu

    komoditas tidak selamanya menjadi unggulan karena banyak sebab akhirnya

    menjadi tidak unggul lagi. Misal, udang galah di Kabupaten Gianyar, tahun 2011

    tidak menjadi komoditas unggulan lagi karena serangan penyakit dan pasar yang

    kurang baik, sehingga pengusaha tidak lagi mengusahakan komoditas tersebut.

    Tabel 2.1

    Sentra Pengembangan Komoditas Unggulan di Provinsi Bali

    No Kabupaten/Kota Komoditas Unggulan

    1 Karangasem Salak

    2 Klungkung Sapi Bali

    3 Bangli Kopi Arabika

    4 Gianyar Udang Galah

    5 Badung Babi

    6 Tabanan Manggis

    7 Buleleng Mangga

    8 Jembrana Ikan Lemuru

    9 Denpasar Ikan TunaSumber: Anonim (1999)

  • 8/17/2019 Laporan Penelitian KPJU Unggulan UMKM Bali Tahun 2012

    37/600

    Laporan Penelitian Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM

    Kerja sama Bank Indonesia Denpasar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unud   14

    2.3 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

    Pembahasan tentang profil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)

    dibatasi hanya pada UKM yang tidak berbadan hukum. Jenis usaha ini sangat

    relevan dengan pengembangan ekonomi kerakyatan yang terdesentralisasi, tetapi

    tetap mampu bersaing, baik di pasar lokal maupun pasar internasional.

    2.3.1 Jenis Usaha, Omzet, dan Pekerja

    Jenis usaha yang termasuk ke dalam UMKM terdiri atas (1) pertambangan

    rakyat dan penggalian; (2) industri kecil dan kerajinan rumah tangga; (3) listrik non-

    PLN, (4) konstruksi; (5) perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan jasa

    komunikasi; (6) angkutan dan komunikasi; (7) lembaga keuangan; ser