modul kumkm 6 pengembangan sentra produk unggulan umkm

Upload: topan-himawan

Post on 11-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Industri

TRANSCRIPT

  • Modul 6Pengembangan Sentra Dan Produk

    Unggulan UMKM

  • DAFTAR ISIDaftar Isi ................................................................................................................... i

    BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1A. Deskripsi Singkat..............................................................................1B. Hasil Belajar ....................................................................................1C. Indikator Hasil Belajar......................................................................2D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan............................................2

    BAB II KAWASAN DAN SENTRA PRODUK UNGGULAN...........................3A. Kawasan, Kriteria dan Sentra Produk Unggulan ................................3B. Latihan Kelompok..........................................................................14C. Rangkuman....................................................................................14

    BAB III PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN.....................................16A. Identifikasi Produk Unggulan..........................................................16B. Pengembangan Produk Unggulan dan Peluang Pasar .......................20

    C. Latihan Kelompok..........................................................................27D. Rangkuman....................................................................................27

    Daftar Pustaka v

  • BAB 1PENDAHULUAN

    A. Deskripsi Singkat

    Mata diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi para pejabat yangbertugas memberdayakan UMKM dengan maksud meningkatkan kompetensipebisnis UMKM dalam pengembangan sentra produk unggulan.

    Kawasan adalah suatu area yang merupakan satu kesatuan fungsional yangmempunyai suatu jenis kegiatan dominan yang berpengaruh terhadap tumbuhberkembangnya kegiatan lain yang masih dapat dijangkau secara ekonomis.Sentra merupakan unit kecil kawasan yang memiliki ciri tertentu dimanadidalamnya terdapat kegiatan proses produksi suatu jenis usaha yangmenghasilkan produk unggulan. Sentra merupakan area yang lebih khusus untuksuatu komoditi dalam kegiatan ekonomi yang telah membudaya yang ditunjangoleh prasarana dan sarana untuk berkembangnya produk atau jasa yang terdiri darisekumpulan pengusaha mikro, kecil dan menengah dan koperasi. Di kawasansentra produk unggulan tersebut ada satu kesatuan fungsional secara fisik lahan,geografis, agroklimat, infrastruktur, dan kelembagaan dan sumber daya manusia,yang berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah pengaruh pasardari suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi.

    Pengembangan sentra produk unggulan merupakan program pembangunan yangmemiliki fungsi menghasilkan suatu produk unggulan tertentu yang menuju padaklaster yang dinamis untuk meningkatkan daya saing UMKM termasukkoperasi primer dalam bidang produksi. Pembangunan sentra produk unggulandi perkotaan atau kabupaten merupakan poses berkelanjutan untuk menghasilkanproduk unggulan. Produk unggulan yang dihasilkan memiliki keunggulankompetitif karena mutu dan harga yang kompetitif di pasar dalam negeri atau luarnegeri. Beberapa sentra produk unggulan di perkotaan/kabupaten terdiri atasbeberapa macam/jenis usaha seperti kerajinan rakyat, sentra agribisnis/agro-industri.

    Produk unggulan merupakan hasil proses dari suatu kegiatan berupa barang, ataujasa yang mempunyai keunggulan tersendiri dan dapat bersaing di pasar (lokal,wilayah, nasional dan internasional) secara berkelanjutan. Penetapan produkunggulan memerlukan penentuan kriteria yang dapat membedakan produkungggulan untuk setiap kawasan sentra produksi.

    B. Hasil Belajar

    Setelah selesai proses pembelajaran ini perserta dapat mengindentifikasi danmemetakan sentra produk unggulan menuju klaster dan meningkatkan kompetensipelaku KUMKM untuk mengembangkan sentra produk unggulan kompetitif.

    1

  • 2C. Indikator Hasil Belajar

    Setelah selesai pembelajaran para peserta mampu untuk:

    1. Mengidentifikasi tentang kawasan dan kriterianya,2. Mengidentifikasi produk unggulan dan indikator stratejiknya,3. Menganalisis pendekatan sistem sentra agribisnis,4. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi proses pengembangan produk

    unggulan,5. Menyusun langkah langkah tindakan pengembangan produk unggulan menuju

    pada klaster pada setiap sentra produk unggulan,6. Membentuk forum klaster pada lokal (kabupaten/kota).

    D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    1. Kawasan dan Sentra Produk Unggulana. Kawasan dan Kriterianyab. Sentra Produk Unggulan dan Indikatronyac. Pendekatan sentra sistem agribisnis

    2. Pengembangan Produk Unggulan dan klaster produka. Produk Unggulan dan Prosedur Identifikasinya,b. Analisis faktor faktor pengaruh pengembangan produk unggulan,c. Langkah langkah tindakan pengembangan produk unggulan menuju

    klaster

  • BAB IIKAWASAN DAN SENTRA PRODUK UNGGULAN

    Setelah proses pembelajaran peserta dapat memiliki kesamaan persepsi

    tentang kawasan dan kriterianya, mengidentifikasi produk unggulan dan

    indikator stratejiknya, serta menganalisis pendekatan sistem sentra

    agribisnis yang berdaya saing kompetitif.

    a. Kawasan dan Kriterianyab. Sentra Produk Unggulan dan Indikatornyac. Pendekatan sistem sentra agribisnis

    A. Kawasan, Kriteria dan Sentra Produk Unggulan

    1. Pengertian Kawasan

    Istilah Kawasan banyak diungkapkan dalam undang undang dan peraturan-peraturan pemerintah. UU No. 24 Th. 1992 tentang Penataan Ruang danpenjelasannya menyebut beberapa macam kawasan. Kawasan didefinisikansebagai wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya yang meliputikawasan lindung (mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan), dankawasan budidaya (didasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, dan sumber daya buatan);

    Kawasan lindung meliputi: kawasan hutan lindung, kawasan bergambut,kawasan resapan air, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitaralam laut dan perairan lainnya, kawasan pantai berhutan bakau, tamannasional, taman hutan raya dan taman wisata alam, kawasan cagar budaya danilmu pengetahuan, kawasan rawan bencana alam, dan wilayah perbatasan;

    Kawasan budidaya meliputi: kawasan hutan produksi, kawasan pertanian,kawasan permukiman, kawasan industri, kawasan berikat, kawasanpariwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan, kawasanpertahanan keamanan;

    Kawasan adalah suatu area yang merupakan satu kesatuan fungsional yangmempunyai suatu jenis kegiatan dominan yang berpengaruh terhadap tumbuhberkembangnya kegiatan lain yang masih dapat dijangkau secara ekonomis.

    2. Kriteria Kawasan

    Suatu area tertentu yang tidak batasi oleh batas-batas administrasi, tetapidibatasi oleh pengaruh kegiatan eknomi yang dominan dan hasil/ produk darikawasan tersebut memiliki keunggulan komparatif. Kawasan kawasan inimempunyai kriteria sebagai berikut:

    3

  • 4a. Memiliki kapasitas produksi yang signifikan dan berkesinambungan;b. Terdapat jenis kegiatan ekonomi dominan dalam suatu area;c. Terdapat kegiatan ekonomi yang menarik berkembangnya kegiatan

    ekonomi ikutan termasuk pengembangan lembaga permodalan/keuangan;d. Menghasilkan barang yang mempunyai prospek baik dan daya saing

    tinggi;e. Ketersediaan prasarana dan sarana pendukung produksi;f. Kesiapan sumber daya manusia setempat dalam hal penguasaan teknologi

    produksi dengan pemanfaatan teknologi tepat guna;g. Pemakaian lahan intensif dan sifatnya ekonomi aglomerasi.

    Pembangunan ekonomi yang hanya mengejar pertumbuhan tinggi denganmengandalkan keunggulan komparatif yang didasarkan pada: kekayaan alamyang berlimpah, upah tenaga kerja murah, dan posisi strategis, saat ini sulituntuk dipertahankan lagi. Daya saing tidak dapat diperoleh dari misalnyafaktor upah rendah atau tingkat bunga rendah, tetapi harus pula diperoleh darikemampuan untuk melakukan perbaikkan dan inovasi secaraberkesinambungan. Porter (1990) mengatakan bahwa faktor keunggulankomparatif telah dikalahkan oleh keungulan kompetitif, dengan kemajuanteknologi.

    Setiap kawasan unggulan masih mempunyai faktor keunggulan khusus yangbukan didasarkan pada biaya produksi yang murah saja, tetapi lebih dari itu,yaitu adanya inovasi (inovation). Sumberdaya alam yang dimiliki saat inisudah tidak dapat diandalkan lagi karena sudah banyak terkuras. Oleh karenaitu yang mengarah pada pembentukan keunggulan daya saing perlu digali dantentunya setelah itu perlu dan harus diterapkan.

    Hirarki faktor produksi perlu dibuat untuk mengetahui peranan faktorproduksi didalam menciptakan keunggulan daya saing produk unggulan. yangmerupakan potensi suatu kawasan. Untuk menciptakan keungulan daya saingkawasan, maka jauh lebih baik dan lebih utama melalui mekanismepenciptaan faktor-faktor produksi dibandingkan dengan faktor-faktor yangdiwariskan (business factor).

    Suatu wilayah/kawasan yang sukses dalam industrinya adalah yang mampumenciptakan dan mengembangkan factor creation yang dibutuhkan sesuaidengan potensinya, dan wilayah itu akan memiliki keunggulan daya saingdalam menciptakan faktor-faktor produksi yang terspesialisasi (specializedfactor). Tidak ada satu wilayah yang dapat menciptakan dan mengembangkansemua tipe dan jenis faktor produksi, penentuan tipe dari faktor produksi yangakan diciptakan dan dikembangkan dan seberapa besar efektifitasnya sangattergantung pada: (a) Kondisi permintaan lokal, (b) Keberadaan industri danpendukung industri terkait, (c) Tujuan perusahaan dan karakteristikpersaingan domestik.

    Ada beberapa faktor dalam melakukan identifikasi terhadap potensi suatukawasan produk unggulan yakni:

  • 5a. Kondisi Faktor Produksi, faktor produksi yang diperlukan dalammenciptakan keunggulan daya saing antara lain: Sumberdaya manusia,Sumberdaya alam, Sumberdaya teknologi, Sumberdaya modal,prasarana/infrastruktur kawasan.

    b. Kondisi permintaan pasar; permintaan pasar domestik, ukuran dan polapertumbuhan permintaan pasar, pasar eksport.

    c. Industri-industri pendukung dan industri terkait,d. Strategi perusahaan, struktur dan persaingan,e. Peluang,f. Peranan Pemerintah

    Pengaruh yang dapat diberikan pemerintah terhadap keempat faktor penentukeunggulan daya saing adalah sebagai berikut:

    Kondisi faktor produksi dipengaruhi melalui kebijakan-kebijakan publikseperti: (a) subsidi dan kebijakan perpajakan, (b) Kondisi permintaan pasardipengaruhi melalui penentuan standar produk lokal. (c) Industri-industriterkait dan pendukung didalam suatu wilayah dipengaruhi dengan melakukanpengawasan terhadap media periklanan maupun melakukan regulasi yangdiperlukan. (d) Strategi perusahaan, struktur dan persaingan dipengaruhimelalui berbagai perangkat lunak seperti regulasi pasar modal, kebijakanpajak dan antitrust.

    3. Sentra Produk Unggulan dan Indikatornya

    a. Pengertian Sentra Produk Unggulan

    Sentra merupakan unit kecil kawasan yang memilik ciri tertentu dimanadidalamnya terdapat kegiatan proses produksi suatu jenis produkunggulan. Sentra merupakan area yang lebih khusus untuk suatukomoditi suatu kegiatan ekonomi yang telah membudaya yang ditunjangoleh pasarana dan sarana untuk berkembangnya produk atau jasa yangterdiri dari sekumpulan pengusaha mikro, kecil dan menengah. Diareasentra produksi unggulan tersebut ada satu kesatuan fungsional secarafisik: lahan, geografis, agroklimat, infrastruktur, dan kelembagaan dansumberdaya manusia, yang berpotensi untuk berkembangnya kegiatanekonomi dibawah pengaruh pasar dari suatu produk yang mempunyainilai jual dan daya saing tinggi. Sentra produk unggulan pada umumnyaberkaitan dengan industri, oleh karena itu perlu batasan mengenaiperindustrian.

    1) Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadibarang dengan nilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasukkegiatan rancang bangun dan perekayasaan insdustri.

    2) Bidang usaha industri adalah lapangan kegiatan yang bersangkutandengan cabang industri atau jenis industri.

  • 63) Perusahaan industri adalah badan usaha yang melakukan kegiatanusaha di bidang usaha industri.

    4) Jasa industri adalah kegiatan usaha yang bersangkutan dengan jasapelayanan, pemeliharaan, perbaikan dan penunjang industri lainnya.

    5) Kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatanindustri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan fasilitaspenunjang lainnya yang disediakan dan dikelola perusahaan kawasanindustri,

    6) Izin usaha Kawasan Industri adalah izin yang diberikan kepadaperusahaan kawasan industri untuk melakukan kegiatanpengembangan dan pengeloaan kawasan industri,

    7) Perusahaan Kawasan Industri adalah perusahaan yang merupakanbadan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia danberkedudukan di Indonesia yang mengelola kawasan industri.

    8) Izin usaha industri disingkat IUI adalah izin yang diberikan kepadaorang atau badan untuk melakukan kegiatan industri.

    9) Persetujuan Prinsip Industri adalah persetujuan yang diberikankepada perusahaan industri untuk melakukan persiapan persiapanpenyediaan tanah, perencanaan, penyusunan rencana tapak danusaha pembangunan, pengadaan instalasi dan mesin peralatan yangdiperlukan. 1

    Untuk pengembangan sentra produk unggulan perlu proses perencanaanyang meliputi serangkaian kegiatan yang meliputi:

    1) Rencana dan strategi pengembangan sentra unggulan menurut jenisproduk atau jasa,

    2) Aspek-aspek dan ketentuan yang dipertimbangkan dalamperencanaan sentra produk unggulan,

    3) Penetapan lokasi sentra produk unggulan sebagai hasil penataanpotensi sentra tersebut,

    4) Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam proses perencanaanteknis, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan dan pengendalianprasarana, sarana di sentra produk unggulan,

    5) Analisis penentuan produk unggulan pada saat ini dan pada kurunwaktu ke depan,

    b. Indikator Stratejik Produk Unggulan

    Produk unggulan (competitive product) merupakan hasil proses dari suatukegiatan berupa barang, atau jasa:

    1) Barang, yang dihasilkan oleh proses industri, pertanian, peternakan,perikanan, pertambangan.

  • 72) Jasa, pengangkutan/transportasi (darat, laut, udara), pariwisata,informasi, perdagangan, perkantoran, public utilities, keuanganperbankan,

    Contoh produk unggulan antara lain:

    1) Barang, yang dihasilkan oleh proses industri, pertanian, peternakan,perikanan, pertambangan, dsb.

    2) Teknologi, teknologi komputer, energi listrik, petikemas, sisteminformasi dan komunikasi, elektronik, audio-visual, teknologi dibidang kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan,dirgantara, dsb.

    3) Jasa, pengangkutan/transportasi (darat, laut, udara), pariwisata,informasi, perdagangan, perkantoran, public utilities, keuanganperbankan,

    4) Mengembangkan sumber daya alam yang tersedia hasil proses alamiyang dapat dieksploitasi sehingga memberikan keunggulan tersendiriseperti objek wisata pantai, laut, gunung, goa, danau, sungai (arungjeram), air terjun, satwa langka dan habitatnya, hutan cagar alam.

    Produk unggulan dicirikan oleh indikator stratejik setiap produk yangdapat diukur dari:

    1) Indikator ekspor. Produk yang diekspor dapat terdiri dari beberapamacam produk. Tiap produk tersebut dapat dilakukan pembobotanmengunakan nilai ekspor. Produk unggulan dapat ditujukkan daribesar bobot dan perkembangan volume dan nilai produk yangberkelanjutan beberapa tahun sebelumnya,

    2) Indikator kandungan lokal dalam produk. Indikator ini dapatdihitung dengan mengetahui porsi impor bahan baku terhadap totalbahan baku untuk menghasilkan produk unggulan (dapat dihitungmenurut nilai impor bahan baku sejenis dari jumlahvolume/kuantitas bahan baku terhadap total bahan baku untukmenghasilkan produk tersebut). Semakin besar porsi impor bahanbaku, mengindikasikan keunggulannya semakin menurun.

    3) Indikator penyerapan tenaga kerja. Dapat diukur denganmenghitung porsi pengeluaran tenaga kerja dibandingkan nilaiproses untuk menghasilkan produk (nilai gaji upah terhadap biayaproduksi). Jumlah tenaga kerja terserap ditentukan antara lain jumlahpengeluaran gaji/upah yang didasarkan standar gaji normatif.

    4) Indikator pertumbuhan nilai tambah. Indikator ini dihitungberdasarkan pertumbuhan rata-rata tahunan dalam satu periode.Semakin tinggi pertumbuhannya semakin baik.

  • 85) Indikator keterkaitan antar sektor. Indikator ini dihitung atas dasarketerkaitan pada proses dan produk unggulan yang berlangsung daritahun-tahun sebelumnya dan kedepannya.

    6) Indikator Konservasi Lingkungan. Dalam proses untukmenghasilkan produk unggulan yang berwawasan lingkungan akandapat mengurangi kerugian atau kerusakan pada lingkungan.Dikawasan sentra produksi yang tidak menimbulkan pencemarandan kerusakan lingkungan berarti indikator dampak negatif makinkecil. Semakin besar dampak negatif yang terjadi akan menimbulkanbiaya yang tinggi oleh karena sebagian dana dipakai untukpenanganan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

    7) Indikator jangkauan pemasaran. Indikator ini menunjukkan daerahpemasaran produk unggulan. Semakin jauh daerah pemasaranproduk unggulan berarti mengindikasikan keungulan produk makintinggi, dan berati distribusi barang lebih murah.

    Contoh Kasus Sentra dan Produk Unggulan

    Sentra dan produk unggulan dalam bidang industri kecil di KabupatenBogor dapat telaah dalam Tebel 3.1 dibawah ini.

    Tabel 2.1 Sentra ProdukUnggulan di Kabupaten Bogor

    No Jenis Lokasi T-KjKec Desa unit

    TPT Konveksi,Pakaian anak

    2 2 33 382

    BH 1 1 25 250Jaket 4 5 72 512

    Kulit danProdukKulit

    Sepatu SandalTas

    32

    93

    65249

    5045427

    Bambu Mebel 5 5 65 138Anyaman 9 9 560 851

    Kayu Mebel 1 2 105 340BahanPanganHasilOlahan

    Dodol, Kripikpisang/singkong,manisan pala,Gula aren

    4324

    4334

    42297345

    206110451165

    Logam Kompor 3 3 39 210Aneka Logam 7 6 104 312Sparepartkendaraan

    2 3 28 242

  • 9No Jenis Lokasi T-KjKec Desa unit

    Bahanbangunan

    Batako,Genteng

    13

    15

    60170

    600680

    Tabel 3.1 menunjukkan sentra sentra produksi unggulan di kabuapaten Bogor pada tahun2002.

    Perkembangan industri kecil menurut jenis usaha industri kecil diKabupaten Bogor Th 2003, 2004 dan 2005 tanpa menunjuk pada lokasisentra unggulan dapat dilihat pada Tabel 3.2.

    Tabel 2.2 PerkembanganIndustri Kecil di Kabupaten Bogor

    No Jenis Industri Jumlah Unit Tenaga Kerja Nilai Investasi (000)

    200 3 200 4 2005

    2003 2004 2005 2003 2004 2005

    1 Logam 136 136 141 1625 1625 1690 3528542 3528542 3977560

    2 Mesin 55 60 61 883 971 979 2642560 2922660 2972660

    3 Alat angkut 19 20 23 224 236 267 1084452 1174452 1338940

    4 Elektronika 2 3 4 19 34 39 114000 175750 268340

    5 TPT 331 333 333 7742 7775 7775 13060900 13158900 0 13158900

    6 Aneka 128 145 150 2944 3116 3194 5520140 6181210 6411860

    7 Kulit&Produk 131 136 137 3158 3158 3159 5365210 5365210 5464710

    8 Kimia 78 130 182 232 477 510 2077239 2995989 4141729

    9 Agro 234 256 263 3419 3686 3788 8711494 10101117 10463239

    10 Hasil Hutan 93 95 96 1519 1548 1558 6572520 6920520 694014

    11 Jumlah 1207

    1314

    139 0 21765 22626 22959 48677057 52524350 55161973

    Jika merujuk pada indikator produk ungulan, seperti jumlah unit usaha,tenaga kerja dan nilai investasi, maka dapat disebutkan hanya beberapaindustri kecil unggulan yang perlu mendapat prioritas pembinaan sepertikelompok (kluster industri): (a) kulit dan produk kulit-khususnyainsdustri sepatu dan sandal serta tas, (b) industri tekstil dan produktekstil, (c) industri-agro, dan (d) logam.

    Beberapa contoh sentra dan produk unggulan dalam bidang agribinis(pertanian, perikanan dan peternakan) di Kabupaten Bogor dapat ditelaahdalam Tebel 2.3 dibawah ini.

  • 10

    Tabel 2.3 Sentra Produk UnggulanAgriBinsnis di Kabupaten Bogor

    No Jenis Jenis Usaha Lokasi LuasAgribsnis Kec Desa KT Ha1Tanaman Tanaman hias 8 11 17 37,31

    2 Peternakan Sapi perahSapi potongKambingDomba

    4 3716

    5 41044

    1351085

    3 Perikanan Ikan Hias 12 22 25

    Dalam bidang pertanian, selain tanaman hias juga terdapat sentrakawasan produksi unggulan Ubi Jalar yang bermitra dengan PTBogasari, hasilnya diolah menjadi tepung, dan ditampung oleh PTBogasari. Dalam pengembangan sentra ubi jalar ini melibatkan berbagaiinstansi. Untuk desain mesin pengolah ubi melibatkan FakultasTeknologi Pertanian, IPB. Peningkatan produksi di usahatani tugas DinasPertanian dan Kehutanan Kab. Bogor termasuk pembentukan kelompoktani bersama Kontaktani Nasional (KTNA). Untuk proses pembuatantepung merupakan tugas Dinas Perindag dan stadarisasi mutu. Untukpengembangan kelompoktani menjadi koperasi merupakan tugas KantorKoperasi dan UKM. Produk agribisnis dapat dikembangkan dalambentuk klaster, misalnya arisbis tanaman hias, atau tanaman ubi-ubian.

    Sentra perikanan ikan hias di desa desa yang termasuk dalam 12Kecamatan. antara lain Kemang, Parung, Ciseeng, Cibinong, Ciampea,Bojonggede, Tenjolaya, Leuwiliang, Cibungbulang, Sedangkan ikankonsumsi (ikan mas, nila, patin, gurami, lele) tersebar pada desa dihampir semua kecamatan.

    Sentra peternakan sapi potong terdapat di desa desa Kecamatan Jongol,Cariu Sukamakmur. Sentra sapi perah terdapat di desa-desa yangtermasuk kecamatan Cisarua, Megamendung, Cijeruk, Cibungbulang,Pamijahan, Caringin.

    Sentra petenakan kambing lebih sedikit dibandingkan dengan sentradomba seperti dapat dilihat pada tabel di atas. Sentra peternakan dombaterdapat di desa desa yang termasuk dalam 85 kelompoktani..

    Petani peternak dan petani ikan telah tergabung dalam kelompoktani,sehingga pembinaan dan program program peningkatan usaha lebihmudah dilakukan oleh para pembina dinas Perternakan dan Perikanan,Kelompok tani tersebut sesuai dengan kemajuannya ada kelompokpemula, lanjut dan madya.

    Dalam bidang peternakan unggas ada kemitraan Perusahaan Mitra Inti(SIERAD) dan Plasma adalah petani. Skim Kemitraan antara Kelompok

  • 11

    mitra dan Inti (Sierad) dapat dilihat dalam lampiran dalam bentukkontrak antara perusahaan inti dan plasma.

    4. Pendekatan Sistem Pengembangan Sentra Agribisnis

    Belajar dari Lapangan, dimana pada kecamatan tertentu terdapat sentraproduski cabe merah.. Kawasan ini terdiri dari beberapa desa yangmenghasilkan cabe merah dan dipasarkan ke kota lain. Kondisi semacan itudapat terjadi pada produksi komoditi lainnya, misalnya sentra penghasilemping melinjo, atau bawang merah.

    Fakta itu menunjukkan bahwa pada setiap wilayah atau zone tertentu akanterdapat suatu lokalitas sentra produksi unggulan yang berbeda dengankawasan lainnya, atau dapat disebut sentra produksi mikro yang dapat terdiridari beberapa desa sebagai satu kesatuan produksi pertanian. Pada sentraproduksi mikro yang menghasilkan produk unggulan tertentu mampu bersaingdengan sentra lainnya. Sentra ini dapat menuju klaster yang dinamis untukmeningkatkan daya saing produk dipasar lokal, atau regional dan terbukakemungkinan pasar luar negeri misalnya empaing melinjo.

    Jika dicermati dimana komoditi itu unggul dan mampu bersaing di pasar localdan regional dapat disebabkan:

    a. Potensi sumber daya alam yang hampir sama (lahan, agroklimat, sumberdaya air), Sumberdaya manusia yang hampir homogen (adat istiadat,norma, sistem nilai, kepercayaan dan teknologi budidaya yang telahdikuasai oleh para produsen, kesamaan etnis/suku. Terdapat pemimpinlokal yang maju atau innovator/pembaharu yang menjadi panutan bagipengikutnya),

    b. Didukung oleh jaringan pasar komoditi yang telah berfungsi,c. Didukung oleh distribusi sarana produksi (pupuk dan alat serta mesin

    pertanian) sampai ke tingkat lokal,d. Didukung oleh tersedianya teknologi budidaya dan teknologi pengolahan

    hasil serta infromasi harga yang dikomunikasikan melalui berbagai mediakomunikasi e-business

    e. Didukung oleh jaringan jalan dan sarana angkutan yang memadai untukmembawa hasil agribisnis/agroindustri.

    f. Didukung oleh iklim usaha kondusif yang memberikan gairah bagi petaniuntuk meningkatkan produktivitasnya,

    Berdasarkan ilustrasi di atas, maka untuk pengembangan agribisnis danagroindustri di kawasan sentra produksi perlu disusun perencanaan mikropada setiap kawasan sentra produksi unggulan yang akan dikembangkandengan pendekatan sistem secara komprhensif yang mendapat dukungan dariPemerintah daerah Provinsi, dan Kabupaten serta Dinas atau Institusi yangterkait secara terkoordinasi. Kesepakatan perlu dibangun untuk mewujudkanvisi dan misi kabupaten/kota.

  • 12

    Kesepakatan Yang Perlu Dikembangkan

    Ada beberapa hal yang perlu disepakati agar agribisnis/agroindustri dapatbersaing (kompetitif) ialah:

    a. Biaya produksi harus rendah,b. Produk agribisnis bermutu tinggi,c. Komoditi agribisnis/agroindustri diarahkan untuk eksport.d. Penelitian lebih diarahkan pada komoditi unggulan.e. Kebijakan ekonomi daerah lebih fokus pada agribisnis yang berbasis

    pada sumber daya domestik dan pedesaan.f. Dukungan yang kuat dari kelembagaan yang ada untuk mengembangkan

    agribisnis (lembaga keuangan, lembaga litbang, lembaga asosiasipetani/pengusaha, lembaga pemasaran, lembaga pemerintahan yangterkait. Misalnya pembangunan terminal agrisbisnis sebagai pusatdistribusi dan pemasaran produk agribisnis.

    g. Kebijakan yang mendorong pengembangan agribisnis melaluipengembangan bibit/benih bermutu. Misalnya membangun unit produksikultur jaringan yang dapat menghasilkan bibit bermutu dan cepat untukkomoditi buah-buahan, tanaman hias dan jenis komoditi unggulan yangdapat dibagikan kepada masyarakat.

    h. Komitmen yang kuat untuk mengembangkan agribisnis dari semuastakeholders agribisnis, baik dari pemerintah, pengusaha, maupunmasyarakat umum, khususnya petani sehingga terjadi kebersamaan yangkuat untuk membangun agribisnis.

    Pengembangan sentra agribisnis/agroindustri dilakukan dengan pendekatansystem yang terdiri dari beberapa subsistem.

    a. Subsistem pelaksanaan pada level pedesaan, yaitu1) Petani dan keluarga,2) Kelompoktani, asosiasi petani,3) Pemimpin local/non-formal,4) Petani pelaku usahatani/agribisnis harus diidentifikasi terlebih

    dahulu tentang kebutuhannya, peningkatan produksi dan pendapatan.Berbagai faktor mempengaruhi kebutuhan dan perilakupetani/peternak dalam melaksanakan usahanya.

    5) Faktor tersebut antara lain: risiko, tingkat pengetahuan/penerapanteknologi, biaya dan keuntungan, kesediaan tenaga kerja,ketersediaan sarana produksi dan uang, budaya dan agama,kelompok penekan., dsb.

    b. Sub sistem Pelaksana (Petugas lapangan/Penyuluh/Motivator)1) Petugas lapangan pemerintah atau non pemerintahan (LSM),

    memberikan pelayanan teknis, sarana produski danpengetahuan/ketrampilan melalui penyuluhan.

    2) Kapasitas pemberian jasa pelayanan ini harus maksimal pada tingkatlapangan/desa. Petugas lapangan dapat bekerja efektif jika dipenuhi

  • 13

    antara lain: teknologi yang relevan, pelatihan yang berkelanjutan, saranakerja yang memadai, bahan penyuluhan/materi penyuluhan dalamberbagai media komunikasi langsung atau tidak langsung, akses parapetani/pegusaha agroindustri untuk mendapatkan sarana produksi. 3)Supervisor harus berpartisipasi dalam memberikan bantuan kepadamereka, juga masalah insentif yang memadai.

    c. Subsistem pendukung program, yang mencakup aspek aspek:1) Program riset ini adalah untuk keperluan perencanaan program, riset

    untuk mengetahui kebutuhan kelompok sasaran, petugas lapanganyang akan berguna untuk pelaksanaan pengembangan agribisnis.Riset pasar untuk pemasaran produk kawasan sentra produksi. Risetyang ditujukan kepada petani agribisnis mencakaup tingkatpengetahuan, ketrampilan dan sikap mental dan perilaku, termasuknorma dan sistem nilai agama, termasuk minat dan mediakomunikasi yang efektif.

    2) Melakukan uji-coba untuk memperoleh teknologi yang adaptifsebagai bagian dari lembaga riset regional atau nasional.

    3) Memantau pelaksanaan program dengan mengembangkan systeminformasi manajemen,

    4) Evaluasi kinerja petugas lapangan/penyuluh, hasil/outcome danmanfaat dari keseluruhan aspek pelaksanaan program pengembangankawasan sentra produksi,

    5) Pasar sarana produksi (pupuk, benih/bibit unggul bermutu, pestisida,alat dan mesin pertanian).

    6) Pasar komoditi kawasan produksi, termasuk fungsi pemasarananseperti grading, pengepakan, teknologi pasca panen dan saranaangkutan produk, serta informasi harga produk.

    7) Pengembangan staf dinas melalui pelatihan dan tenaga penyuluhlapangan serta supervisor. Perlu penyusunan action plan pelatihandengan melakukan kajian kebutuhan pelatihan, pengembangankurikulum, silabi, dan modul, implemntasi pelatihan dan evaluasihasil pelatihan.Penyediaan materi penyuluhan/informasi melaluiMedia yang sesuai dan media masa lainnya.

    8) Penyediaan modal usaha melalui perbankan atau lembaga keuanganmikro/BPR atau KSP/USP yang sesuai dengan etika agama danditerima masyakat yang religius.

    Unsur unsur Subsistem ini merupakan aspek yang diperlukan untuk sentraagribinis agar tercapai tujuan utamanya ialah peningkatan pendapatan petaniagribis dan agroindustri sehingga meningkatkan pula pendapatan daerah sertasecara berkelanjutan.

    d. Subsistem manajemen Pengembangan kawasan Sentra Produksi1) Perencanaan program pengembangan kawasan prosuksi secara

    komprehensif yang didukung oleh semua instansi terkait,

  • 14

    2) Administrasi program dan supervisi. Semua aspek kegiatanmemerlukan sistem administrasi yang baik, sehingga dapatdipertangungjawbakan (Prinsip akuntabilitas) dan dikelola secaratransparan, sehingga semua yang berkepentingan dalam pelaksanaanprogram ini dapat mengakses informasi yang diperlukan.

    B. Latihan Kelompok

    1. Peserta dibagai menjadi 5 kelompok sesuai dengan minat masing pesertasecara musyawarah dan masing masing ditetapkan ketua dan sekretariskelompok untuk melakukan diskusi kelompok,

    2. Masing masing kelompok peserta untuk mengidentifikasi jenis usahamisalnya agribis (pertanian, peternakan, perikanan), industri rumahtanggakerjinan rakyat,

    3. Mengapa memilih jenis usaha tersebut menjadi prioritas pembinaan yangditunjukkan oleh pilihan indikator stratejiknya untuk megembangkan sentraproduk unggalan yang akan menuju pada klaster, dan sebutkan yang menjadipilihan indikator setratejiknya dengan beberapa alasannya.

    4. Setelah selesai memilih indikator stratejik diidentifikasi upaya apa yang harusdikembangkan dalam arti kompetensi apa yang harus ditingkatkan kepadakelompok pebisnis usaha mikro dan kecil dan koperasi primer untukmenciptakan sentra produksi unggulan dengan ketersediaan prasrana dansarana sentra produksi unggulan?

    5. Komitmen apa yang harus dikembangkan dan dikondisikan oleh para pembinaatau instansi pembina dalam membangun sentra produksi agribisnis, atauindustri pengolahan hasil, atau industri kerajinan rakyat?

    6. Lembaga pendukung apa yang perlu dikordinasikan dalam sentra produkunggulan agribisnis, atau industri lainnya? (Misalnya lembaga keuangan,lembaga penyedia sarana produksi, lembaga pemasaran/terminal agrisbisnis,lembaga pengolah produk, tenaga lapangan, jaringan ekspor, misalnya hasiltangkapan ikan dan pengolahan ikan)

    C. Rangkuman

    Kawasan adalah suatu area yang merupakan satu kesatuan fungsional yangmempunyai suatu jenis kegiatan dominan yang berpengaruh terhadap tumbuhberkembangnya kegiatan lain yang masih dapat dijangkau secara ekonomis.Kawasan kawasan ini mempunyai kriteria sebagai berikut: Memiliki kapasitasproduksi yang signifikan dan berkesinambungan; kegiatan ekonomi dominandalam suatu area; menarik berkembangnya kegiatan ekonomi ikutan termasukpengembangan lembaga permodalan/keuangan; menghasilkan barang yangmempunyai prospek baik dan daya saing tinggi; tersedianya prasarana dan saranapendukung produksi; tersedia sumber daya manusia yang menguasai teknologi dankreatifitas serta budaya kerja yang tinggi.

    Sentra merupakan unit kecil kawasan yang memilik ciri tertentu dimana dalamnyaterdapat kegiatan proses produksi suatu jenis produk unggulan. Sentra merupakan

  • 15

    area yang lebih khusus untuk suatu komoditi dalam kegiatan ekonomi yang telahmembudaya yang ditunjang oleh pasarana dan sarana produksi untukberkembangnya produk atau jasa yang terdiri dari sekumpulan pengusaha mikro,kecil dan menengah. Diarea sentra produksi unggulan tersebut ada satu kesatuanfungsional secara fisik lahan, geografis, agroklimat, infrastruktur, dankelembagaan dan sumber daya manusia, yang berpotensi untuk berkembangnyakegiatan ekonomi suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi.

    Produk unggulan (competitive product) merupakan hasil proses dari suatu kegiatanberupa barang, atau jasa yang dihasilkan oleh proses produksi yang mempunyaidaya saing tinggi. Produk unggalan dapat diukur dari indikator stratejik, yaitu: (1)Indikator ekspor yang dapat diukur dari besar bobot dan perkembangan nilaivolume ekspor yang berkelanjutan, (2) Indikator kandungan lokal dalam produk.,yang dihitung menurut nilai impor bahan baku sejenis dari jumlah volume bahanbaku terhadap total bahan baku untuk menghasilkan produk tersebut. (3) Indikatorpenyerapan tenaga kerja, diukur dengan menghitung porsi pengeluaran tenagakerja dibandingkan nilai proses untuk menghasilkan produk; (4) Indikatorpertumbuhan nilai tambah yang dihitung berdasarkan pertumbuhan rata-ratatahunan; (5) Indikator keterkaitan antar sektor, dihitung atas dasar keterkaitanpada proses dan produk unggulan yang berlangsung dari tahun-tahun sebelumnyadan kedepannya; (6) Indikator Konservasi Lingkungan, proses untuk menghasilkanproduk unggulan yang berwawasan lingkungan akan dapat mengurangi kerugianatau kerusakan pada lingkungan; (7) Indikator jangkauan pemasaran,menunjukkan daerah pemasaran produk unggulan.

    Dengan merujuk kepada indakator, maka dapat ditentukan prioritas beberapa jenisusaha yang mendapat pembinaan, apakah lebih berorientasi ekspor ataupenyerapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku dalam negeri, atau mengurangiindustri yang menimbulkan pencemaran lingkungan.

    Pembangunan sentra agribisnis/agroindustri sebagai kawasan sentra produksi perludisusun dengan pendekatan sistem secara komprhensif yang mendapat dukungandari Pemerintah daerah Kabupaten serta Dinas atau Institusi yang terkait secaraterkoordinasi. Dalam hal ada kesepakatan yang perlu dikembangkan agar dapatbersaing dimana; biaya produksi harus rendah; produk agribisnis bermutu tinggi;komoditi agribisnis/agroindustri diarahkan untuk eksport; penelitian lebihdiarahkan pada komoditi unggulan; kebijakan ekonomi daerah lebih fokus padaagribisnis yang berbasis pada sumber daya domestik dan pedesaan; terdapatpendukung prasarana dan sarana produksi, pemasaran dan permodalan.

    Pengembangan sentra agribisnis/agroindustri dilakukan dengan pendekatan sistemyang terdiri dari beberapa subsistem.(1) Subsistem pelaksanaan pada levelpedesaan, (2) Sub sistem Pelaksana Petugas lapangan/Penyuluh/Motivator; (3)Subsistem pendukung program, yang mencakup aspek keuangan/permodalan,sarana produksi, prasrana dan sarana pemasaran; (4).Subsistem manajemenPengembangan kawasan Sentra Produksi.

  • BAB IIIPENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN

    Setelah proses pembelajaran ini peserta dapat mengidentifikasi proses pengembanganproduk unggulan yang kompetitif dan faktor faktor yang mempengaruhi proses produksiproduk unggulan, menyusun langkah langkah tindakan pengembangan produk unggulanberdasarkan jenis usaha pada setiap sentra produk unggulan menuju pada klaster yangdinamik.

    A. Identifikasi Produk Unggulan

    1. Prosedur Identifikasi dan Kriteria Produk Unggulan

    Ada beberapa cara atau teknik kuantifikasi untuk mengidentifikasi ataumengetahui suatu produk dikatakan sebagai produk unggulan. Pada tulisan iniakan dikemukakan dua cara saja, yaitu: Menghitung besarnya indeks forwarddan backward (analisis Tabel Input-Output).

    Keterkaitan ke depan menyatakan akibat dari suatu sektor atau produktertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan output` bagi sektor tersebutbaik secara langsung dan tidak langsung per unit kenaikan permintaan total.

    Keterkaitan ke belakang menyatakan akibat dari suatu sektor tertentu terhadapsektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut per unitkenaikan permintaan total.

    Suatu produk akan menjadi produk unggulan bila nilai forward linkage danbackward linkage lebih besar dari satu, dan backward spread effect danforward spread effect lebih kecil dari satu. Kriteria ini dikenal dengan namaRasmussens dual criterion (Daryanto and Morison, 1992).

    Cara identifikasi yang lebih mudah dan sederhana serta praktis denganpenentuan produk unggulan didasarkan pada kriteria tertentu, kemudiankriteria tersebut diberi skor ( scoring ) agar dapat disusun prioritaspengembangannya.

    Dibawah ini adalah contoh kriteria yang digunakan dan bobot penilaiannya(skor) dalam mengidentifikasi produk unggulan di Sangihe Talaud adalah(Kepel et al, 2000), seperti dapat dilihat pada Tabel: 3.1.

    16

  • 17

    Tabel 3.1Kriteria dan bobot nilai mengidentifi

    No. Kriteria Kecil Sedang Besar1 Ketersediaan sumberdaya alam 1 2 32 Ketersediaan sumberdaya buatan 1 2 33 Ketersediaan sumberdaya manusia 1 2 34 Kontribusi terhadap perekonomian

    kawasan1 2 3

    5 Kemungkinan dikembangkan dalam skalaekonomi

    1 2 3

    6 Penyerapan tenaga kerja 1 2 37 Dampak pengembangan sosial 1 2 38 Peluang Potensi pasar lokal/regional 1 2 39 Peluang Potensi pasar ekspor 1 2 3

    10 Hambatan biaya, teknologi dankelembagaan

    1 2 3

    Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat dilakukan penilaian secarakomparatif akan tampak bahwa produk yang menempati urutan pertamasebagai produk unggulan, karena mempunyai skor total yang tertinggiterhadap lainnya. Implikasinya adalah kegiatan ekonomi dan investasiselayaknya diarahkan kepada sentra komoditi/produk unggulan tersebut dandapat diarahkan pada kluster suatu produk.

    2. Kriteria Produk Unggulan

    Kriteria produk unggulan perlu ditetapkan terlebih dahulu, karena hal tersebutmerupakan prasyarat untuk tumbuh berkembangnya produk unggulan di suatusentra unggulan, antara lain sebagai berikut:

    a. Berbasis pada potensi sumber daya lokal, sehingga produknya dapatdijadikan keunggulan komparatif. Apabila sumber daya berasal dari luardaerah/negeri, maka di kawasan produk unggulan harus membuat nilaitambah melalui rekayasa proses dan produk.

    b. Memiliki pasar lokal atau domestik yang besar dan memiliki peluangyang besar untuk diekspor. Dalam rangka meningkatkan pendapatandevisa, maka fokus pengembangan kawasan produk unggulan juga harusdiarahkan ke pasar ekspor.

    c. Produknya dapat mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomilainnya, sehingga mampu memberi kontribusi yang besar terhadappertumbuhan ekonomi wilayah.

    d. Memiliki dukungan sumber daya manusia yang memadai serta ditunjangdari hasil penelitian serta pengembangan yang tepat sasaran, selaindidukung finansial yang cukup.

  • 18

    e. Memiliki kelayakan ekonomi dan finansial untuk tetap bertahan, bahkanberkembang secara berkelanjutan.

    f. Adapun prioritas produk unggulan yang akan dikembangkan di suatudaerah adalah produk produk yang mempunyai daya saing tinggi, baiklokal maupun ekspor.

    3. Analisis Faktor Penentu Daya Saing Sentra Produk Unggulan

    Faktor penentu keunggulan daya saing sentra produksi mengacu pada konsepyang dikemukakan oleh Porter (1990). Keunggulan daya saing suatu wilayahditentukan oleh empat faktor pokok dan dua faktor penunjang.

    Empat faktor produksi yang dimaksud adalah kondisi :

    a. Faktor produksi (production factor),b. Kondisi Permintaan ( demand condition)c. Industri-industri terkait dan industri pendukungd. Strategi perusahaan, struktur dan persaingan

    Sedangkan dua faktor penunjangnya adalah:

    a. Peluang danb. Peranan pemerintah.

  • 19

    Gambar 3.1Faktor-faktor penentu Keunggulan daya saing wilayah/ kawasan(diadopsi)

    iiiil.i:>Lrity

    4. Perencanaan Pengembangan Sentra Produksi Unggulan

    Perencanaan pengembangan sentra produk unggulan harusmempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangansentra produk unggulan perlu dikaji dan dianalisis yang mencakup:

    Potensi Kawasan yang dapat dikembangkan dan dieksploitasi meliputi:

    a. sumber daya alam;b. sumber daya manusia;c. sumber daya buatan;d. permodalan;e. iklim usaha yang kondusif;f. kemitraan yang dapat dimanfaatkan;g. fasilitas pelayanan yang menunjang manajemen kawasan;

    Gambaran tentang potensi yang mendukung sektor/produk unggulan dapatdilihat pada Gambar 3.2.

  • 20

    Gambar 3.2Potensi Yang Mendukung Sektor/Produk U

    - H H = Kabupaten /Perkotaan/KotaA,B,C = Sentra UnggulanD

    = Lokasi Yang DipengaruhiSentra Unggulan A & B = Lokasi

    Yang DipengaruhiSentra Unggulan A & C = Lokasi

    Yang DipengaruhiSentra Unggulan B & C = Lokasi

    Yang DipengaruhiSentra A, B, C

    B. Pengembangan Produk Unggulan dan Peluang Pasar

    1. Kendala dalam Pengembangan Sentra Produk Unggulan

    Pengumpulan data/informasi perkembangan pasar dan peluang yang dapatdicermati, sehingga dapat dikaji peluang pasar yang dapat diprioritaskanuntuk ditangani;

    a. Mekanisme dan birokrasi yang berbelit dalam proses pemasaran danpengadaan bahan baku (impor dan bahan lokal), pungutan-pungutanilegal yang menyebabkan biaya tinggi.

    b. Perubahan kebijakan dalam negeri (seperti perpajakan, retribusi,perijinan, tarif listrik, BBM).

    c. Perubahan internasional (seperti perubahan moneter; nilai tukar, peluangpasar export, dan teknologi).

    d. Ketersedian bahan dasar (bahan baku, energi listrik).e. Penurunan permintaan sebagai akibat daya beli masyarakat konsumen

    yang berkurang;f. Melemahnya dukungan sektor lain yang merupakan komponen faktor

    produksi.

    2. Faktor faktor Pendorong Pengembangan Produk Unggulan

    Pengembangan ekonomi, baik yang berbasis pada ekonomi masyarakat tidakdapat dibangun melalui pendekatan supply driven atau pendekatan produksisaja. Fakta empirik telah membuktikan adanya kegagalan kegagalan yangterjadi sebagai akibat pengembangan dengan pendekatan supply driven.Kegagalan suatu usaha/produksi kebanyakan faktor penyebabnya adalah

    E

    F

    G

  • 21

    kegagalan dalam memasarkan produksi yang melimpah dan pemborosansumber daya ekonomi.

    Dalam rangka memperkuat daya saing dan efisiensi ekonomi maka penguatanekonomi masyarakat melalui pendekatan keunggulan komparatif yangdiarahkan menjadi keunggulan kompetitif.

    Faktor pendorong berkembangnya produk unggulan di suatu daerah, terutamakomoditas untuk ekspor antara lain:

    a. Produk ekspor yang memiliki peluang pasar dan keunggulan komparatif,dan kandungan lokalnya tinggi serta dalam proses produksi menyerapbanyak tenaga kerja;

    b. Meningkatnya daya saing terhadap produk ekspor dari pesaing dengancara peningkatan efisiensi, perbaikan produktivitas, peningkatankapasitas, dan perbaikan mutu produk. Pengembangan dan adaptasiproduk harus selalu dilakukan untuk mengimbangi produk produk darinegara negara pesaing;

    c. Menghilangkan biaya ekonomi tinggi dan menghapus KKN dalam segalabentuk; melaksanakan transparansi, akuntabilitas, penegakan hukum,partisipasi masyarakat.

    d. Memanfaatkan setiap peluang pasar dan menciptakan peluang pasar baru;e. Meningkatkan kegiatan promosi dan penerobosan pasar potensial yang

    dapat dilakukan dengan pameran;f. Meningkatkan upaya memperoleh akses pasar yang lebih luas melalui

    forum kerjasama multilateral dan bilateral;g. Mendorong dunia usaha, melalui organisasi organisasi yang ada agar

    lebih aktif secara langsung terjun ke pasar dan mengadakan kerjasamadengan pengusaha importir.

    h. Produk unggulan lebih memperlihatkan makna kekhususan karena lebihberorientasi kepada pasar,

    Produk yang dihasilkan sebagaimana deskripsi di atas akan dapatdipertahankan dan dikembangkan bilamana terus menerus dilakukanpeningkatan kinerja, mengurangi kendala lingkungan luar. Dengan demikiandapat dimungkinkan diperoleh dukungan untuk:

    a. Terciptanya jaminan keberlangsungan (sustainability); secara pastipeluang pasar dapat diikuti dan dimonitor setiap hari seperti antara lainmelalui jaringan internet (Bursa Komoditi), peranan dan kerjasamadengan mitra usaha di luar negeri, penggunaan media informasi dankomunikasi lainnya;

    b. Mampu menciptakan variasi atau aneka ragam maupun model produkbaru yang bersifat inovatif sehingga peluang pasar dapat diraih;

    c. Menetapkan jumlah produksi (kuantitas) dan kualitas sehingga dapatmenjamin suplai secara efisien

  • 22

    Pada gambar 3.3 dapat dilihat beberapa ketentuan pokok agar keunggulankompetitif dapat dipertahankan agar dapat bersaing di pasar dalam dan luarnegeri.

    Gambar 3.3Perubahan Keunggulan Komparatif k ggulan Kompetitif

    PRODUKUNGGULAN

    KUANTITAS

    KUALITAS

    TIME DELIVERY

    GARANSI/JAMINAN

    HARGA

    SUSTAINABILITY

    KOMPETITIFDIPASAR

    DALAM DANLUARNEGERI

    KEUNGGULANKOMPARATIF KEUNGGULAN KOMPETITIF

    Produk unggulan tersebut dihasilkan melalui suatu proses yangmemperhatikan biaya produksi, kuantitas produksi, waktu proses, jaminanmutu (quality assurance), waktu pemasaran dan transportasi serta faktor-faktor lainnya sehingga produk unggulan tersebut mampu berkompetisi dipasar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.

    Produk unggulan yang mampu bersaing di pasar juga ditandai dengankemampuan manajemen perusahaan untuk memanfaatkan peluang pasarsehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi permintaan pasar sepertianeka ragam produk, harga yang bersaing, dan keberlangsungan produk(sustainability).

    Dengan terciptanya suatu proses berkelanjutan untuk menghasilkan produkunggulan, akan memberikan peluang bagi perkembangan dan pertumbuhanperekonomian. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi akan semakinmenyebar pengaruhnya bilamana terdapat dukungan dari dunia usaha lainnyasebagai mitra usaha (private sector) dari daerah sekitar kawasan sentra produkunggulan tersebut yang merupakan daerah penyangga.

    Keadaan ini bila didukung dengan iklim usaha yang kondusif terutama faktorkeamanan, perijinan yang prosesnya efisien dan efektif yang tidakmenimbulkan biaya tinggi akan membuka terciptanya lapangan kerja.

    Produk unggulan yang dihasilkan oleh suatu kawasan yang berupa barangproduk (teknologi), jasa dan fasilitas alam memperlihatkan bahwa dalamprosesnya melibatkan semua unsur yang berkepentingan/stakeholder

  • 23

    (pemerintah, dunia usaha, masyarakat umum). Terciptanya produk unggulansecara berkelanjutan memberikan gambaran adanya kesempatan berusaha danbekerja serta peningkatan/pertumbuhan ekonomi (economic growth-PDRB)

    Terkait dengan hal-hal diatas sejalan dengan perkembangan dan mekanismepasar (dalam dan luar negeri) maka keunggulan kompetitif adalah pilihanutama sejalan dengan keunggulan komparatif. Sebagai konsekuensinya perludiperhatikan beberapa faktor antara lain:

    a. Kuantitas produksib. Kualitas produkc. Waktu pengirimand. Garansi/jaminan atas produke. Harga danf. Kesinambungan produk.

    3. Strategi Pengembangan Sentra Produk Unggulan

    Strategi pengembangan sentra produk unggulan yang akan disusun perlumempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

    a. Potensi yang ada dan dapat dikembangkan;b. Potensi yang ada dan sedang dalam proses pemanfaatan;c. Kedua butir tersebut di atas dikaji dan dianalisis keterkaitan dan

    manfaatnya dengan peluang pasar dengan ketentuan peluang pasartersebut secara berkelanjutan dapat dimanfaatkan;

    d. Prioritas dititik beratkan pada pengembangan produk unggulan yangsudah berlangsung terutama yang menghasilkan komoditi unggulansekaligus barang ekspor yang menghasilkan devisa;

    e. Pemanfaatan fasilitas terbangun yang memberi kemudahan pelayanan;f. Pemanfaatan dan peningkatan keunggulan komparatif dan keunggulan

    kompetitif sehingga dapat bersaing di pasar lokal, regional, nasional daninternasional.

    4. Rencana Tindak (Action Plan)

    Struktur analisis dalam penyiapan rencana tindak pengembangan kawasansentra produk unggulan meliputi:

    a. Identifikasi potensi yang dapat dikembangkan;b. Identifikasi peluang pasar sebagai hasil pengamatan yang cermat dan

    berkesinambungan;c. Identifikasi kelemahan, masalah, kendala dan alternatif pemecahan

    masalah;d. Konsep/rencana program/proyek dan kebijakan;e. Pemantauan/monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan

    kawasan sekaligus mendapatkan feedback sebagai hasil evaluasi;

  • 24

    f. Selain itu dengan terus mengamati perkembangan dan peluang-peluang barudi pasar, maka hasil pengamatan dikaji menjadi masukan baru bagilangkah dan kebijakan ke masa depan agar program pengembangankawasan produk unggulan tetap berpeluang berperan secaraberkelanjutan.

    5. Pengelolaan Kawasan Sentra Produk Unggulan

    Kawasan sentra produk unggulan juga merupakan sentra ekonomi yangmenghasilkan barang, jasa, teknologi, dan manajemen sumber daya alam yangsudah tersedia manajemen yang bersifat komprehensif. Lingkup sasaranpengelolaan menyangkut kegiatan/aktivitas:

    a. kelembagaan dan tata laksana;b. pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan;c. pengeloaan kualitas lingkungan;d. sistem informasi (data base system) dan website;e. manajemen keuangan (investor, pajak, retribusi);f. pembinaan elemen-elemen kegiatan utama proses produksi;g. manajemen pemasaran dan promosi produk-produk;h. manajemen pengendalian mutu.

    Pemikiran di atas ditempuh dengan dasar bahwa kawasan sentra unggulanadalah:

    a. Suatu kawasan yang dirancang dalam suatu area yang mempunyai batasyang jelas, tidak bersentuhan dengan lingkungan secara langsung akantetapi melalui pintu / gate yang di kontrol, atau status berusaha yangdiatur secara khusus, walaupun secara fisik tidak dibangun pagarpemisah;

    b. Kawasan sentra tersebut dikelola dengan satu sistem manajementersendiri, dimana manajemen ini melibatkan semua stakeholder yangberaktifitas di kawasan tersebut;

    Contoh kawasan yang dikelola dalam satu sistem manajemen yangmempunyai batas pemisah yang jelas:

    a. Kawasan wisata pantai (Ancol di Jakarta, pantai Matahari Terbit sebagaikawasan wisata pantai di Denpasar;

    b. Kawasan industri Pulo Gadung Jakarta, Kawasan Industri Cikarang JawaBarat;

    c. Kawasan pelabuhan udara, laut;d. Kawasan Cagar budaya Candi borobudur Jawa Tengah;e. Kawasan Taman Margasatwa Taman safari Cipayung Jawa Barat;f. Kawasan Botanical Garden Kebun Raya Bogor;g. Kawasan Berikat Nusantara Jakarta;

  • 25

    Contoh kawasan yang batas wilayahnya tidak dibuat pembatas yang jelas(pemagaran) antara lain meliputi :

    a. Kawasan industri rakyat Tanggulangin Sidoarjo;b. Kawasan industri rakyat Cibaduyut Bandung;c. Kawasan hutan lindung dengan pembatas hanya bangunan tapal batas;

    6. Peluang Pasar

    Salah satu inti perencanaan pengembangan kawasan sentra Produk Unggulanadalah melihat dengan cermat peluang pasar yang ada dan mengukurkemampuan untuk mengembangkannya ke arah peluang tersebut.

    Gambar 3.4Bagan Alir Analisis Korelasi Peluang Dan Potensi

    Powllil

    T.inaii

    Faktor yaimmcrnjK'iigariilii

    Ann I is is ?own?iPduann

    Altenifitlfknn^:p Pmrmm Tniplcmfncasi Morcv Central

    PcliKinjjPasarPasai1 r.pk-alPasar RegionalEksporc

    Ancjumn

    Langkah untuk mengidentifikasi peluang pasar suatu produk unggulan adalahtahap yang sangat menentukan keberhasilan pemasaran dengan melakukanriset pasar suatu produk khususnya dan bisnis pada umumnya. Suatu tahapyang menjadi kunci keberhasilan pemasaran dan bisnis adalah para usahawanharus bekerja teliti dan kerja keras untuk memanfaatkan peluang pasar. Hal inihanya dapat dilakukan oleh para usahawan dengan semangat kewirausahaanyang tinggi tanpa pantang menyerah, dan penih kreativitas.

    Riset Pasar. Riset pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secarasistematik, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran. Melakukan risetpasar untuk menemukan jawaban jawaban atas pertanyaan pertanyaan berikut:

  • 26

    Apakah yang merupakan kebutuhan sekarang dan potea. Pasar pasar tambahan mana (ekspor) yang dapat dib. Bagaimana ciri ciri khusus pelanggan?c. Apakah keistimewaan produk yang ditawarkan

    dimiliki para pesaing?d. Sampai dimana keefektifan kegiatan promosi ?

    Peranan riset pemasaran adalah: (a) Mengidentifikasi konsumen; (b)Mengetahui kebutuhan konsumen, (c) Cara konsumen untuk memenuhikebutuhan.

    Tujuan pokok dari proses pengembangan produk adalah menterjemahkankebutuhan konsumen menjadi barang/produk fisik atau jasa yang berguna.Peran khusus pemasaran adalah untuk menjamin sesuainya produk dengankebutuhan dan kesukaan (preferences) konsumen. Fungsi pemasaran adalahmempelajari dan menafsirkan kebutuhan konsumen dan menuntun semuakegiatan perusahaan untuk mencapai kepuasan konsumen, denganmempertimbangkan daya beli.

    7. Rencana tindak dan Kegiatan Pemerintah

    Kementerian Koperasi dan UKM telah menyusun rencana tindak dan kegiatanyang akan dilaksnakan pada tahun 2005 -2009. Kegiatan ini bertujuan untukmendorong peningkatan daya saing UMKM melalui pendekatan:

    a. Penumbuhan lingkungan bisnis UMKM yang kondusif,b. Pendampingan dan konsultasi dengan dukungan Business Development

    Services (BDS); danc. Penguatan permodalan UMKM berupa Modal Awal dan Pendanaan

    (MAP) melaui wadah koperasi dan LKM, sebagai penghela keberoihakanlembaga keuangan modern lain pada UMKM.

    Kementrian Koperasi dan UKM sebagai penanggung jawab rencana tindak inidan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya termasuk Perguruan Tinggi,LSM dan asosiasi bisnes di pusat dan daerah.

    Kegiatannya meliputi:

    a. Pembentukan forum klaster propinsib. Pembentukan forum klaster lokalc. Peningkatan kapasitas fasilitaord. Pengembangan modal sosial di klastere. Pengembangan jiwa dn semangat kewirausahan diklasterf. Penyusunan dan pengembangan direktori pengusaha manufakturg. Pengembangan sistem informasi terbukah. Peningkatan kapasitas lembaga pengembangan UKMi. Pengembangan BDS sebagai konsultan mitra bank

    dengan produk yang

  • 27

    Kegiatan tersebut pada dasar merupakan kegiatan dari pemerintah pusat danpemerintah daerah yang dapat mendorong terbentuknya sentra produkunggulan sebagai penciptaan iklim usaha kondusif untuk terbangunnyakawasan sentra produk unggulan kompetitif.

    C. Latihan Kelompok

    1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan minat masing peserta scaramusyawarah dan masing masing ditetapkan ketua dan sekretaris kelompokuntuk melakukan diskusi kelompok;

    2. Masing masing kelompok peserta memilih jenis usaha (agribisns: pertanian,peternakan, perikanan) industri rumahtangga/industri kerajinan rakyat ataukluster industri kecil (tekstil dan produk tekstil, kulit dan produk kulit-sepatudan sandal, logam, suku cadang alat transportasi, atau aneka industri rakyatyang menjadi priritas pembinaan di Kabupaten/Kota untuk pemberdayaanUMKM tersebut;

    3. Mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor penghambat dari setiap jenisusaha tersebut dalam pengembangan sentra dan produk unggulan;

    4. Setelah diidentifikasi upaya apa yang harus dikembangkan dalam artikompetensi apa yang harus ditingkatkan dari sisi pengembangan produk darijenis usaha tersebut oleh pebisnis UMKM atau koperasi primer?

    5. Untuk meningkatkan akses pebisnis UMKM terhadap peluang pasar baikeksport maupun domestik, kegatan apa yang harus dilakukan oleh pebisnisdan pembina UMKM;

    6. Untuk mendukung pengembangan sentra dan produk unggulan siapa harusdiajak dalam pembinaan pebisnis UMKM? Buatlah uraian tugas atau fungsiyang harus dilakukan oleh lembaga pendukung sehingga terjadi sinerji dalampengembangan sentra dan produk unggulan, sehingga terwujud produk yangkompetitif;

    7. Identifikasikan kelemahan dan kekuatan dari setiap partisipan tersebut untukmemberdayakan UMKM dari aspek sumber pendanaan?

    D. Rangkuman

    Untuk menetapkan produk unggulan perlu dilakukan identifikasi yang mudah,sederhana, dan praktis yang didasarkan pada kriteria tertentu, kemudian kriteriatersebut diberi skor (scoring) agar dapat disusun prioritas pengembangannya.

    Kriteria produk unggulan adalah berdasarkan nilai rating produk adalah; (1)Berbasis pada potensi sumber daya lokal, (2) Memiliki pasar lokal atau domestikyang besar dan memiliki peluang yang besar untuk diekspor, (3) Produknya dapatmendorong tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi lainnya, (4) Memilikidukungan sumber daya manusia yang memadai, (5) Memiliki kelayakan ekonomidan finansial untuk tetap bertahan, (6) produk produk yang mempunyai daya saingtinggi, baik lokal maupun ekspor.

  • 28

    Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat dilakukan penilaian secara komparatifbahwa produk yang menempati urutan pertama sebagai produk unggulan, karenamempunyai skor total yang tertinggi dibanding produk lainnya.

    Keunggulan daya saing produk ungulan ditentukan oleh empat faktor utama dandua faktor penunjang. Empat faktor utama adalah kondisi: (1) Faktor produksi, (2)Kondisi Permintaan, (3) Industri-industri terkait dan industri pendukung, (4)Strategi perusahaan, struktur dan persaingan, dan dua faktor penunjangnya (1)Peluang dan (2) Peranan pemerintah.

    Dalam pengembangan sentra dan produk unggulan terdapat beberapa kendala yangperlu diantisipasi, yaitu: (a) Pengumpulan data/informasi perkembangan pasar danpeluang, (b) Proses dalam proses pemasaran dan pengadaan bahan baku (impordan bahan lokal), masih berbelit dan adanya pungutan-pungutan ilegal yangmenyebabkan biaya tinggi; perubahan kebijakan yang mempengaruhi faktorproduksi, (c) Penurunan permintaan sebagai akibat daya beli masyarakatkonsumen yang berkurang; (d) Melemahnya dukungan sektor lain yang merupakankomponen faktor produksi.

    Faktor pendorong berkembangnya produk unggulan adalah: (a) Produk eksporyang memiliki peluang pasar dan (b) keunggulan komparatif dengan kandunganlokalnya tinggi (c) serta dalam proses produksi menyerap banyak tenaga kerja;sehingga tercipta keunggulan kompetitif dan keunggulan kompetitif yang mampubersaing dengan produk pesaing luar negeri dan lokal,

    Strategi pengembangan sentra produk unggulan perlu mempertimbangkan hal-halsebagai berikut: (a) Potensi yang ada dan dapat dikembangkan dan dalam prosespemanfaatan; (b) menganalisis keterkaitan dan manfaat peluang pasar (c) Prioritasdititik beratkan pada pengembangan produk unggulan yang sudah menghasilkankomoditi unggulan sekaligus barang ekspor yang menghasilkandevisa.Pemanfaatan fasilitas terbangun yang memberi kemudahan pelayanan;

    Produk unggulan dihasilkan melalui suatu proses yang memperhatikan biayaproduksi, kuantitas produksi, waktu proses, jaminan mutu (quality assurance),waktu pemasaran dan transportasi serta faktor-faktor lainnya sehingga produkunggulan tersebut mampu berkompetisi di pasar baik pasar dalam negeri maupunpasar luar negeri.

    Produk unggulan yang mampu bersaing di pasar juga ditandai dengan kemampuanmanajemen perusahaan untuk memanfaatkan peluang pasar. Dengan terciptanyasuatu proses berkelanjutan untuk menghasilkan produk unggulan, memberikanpeluang bagi perkembangan dan pertumbuhan perekonomian. Perkembangan danpertumbuhan ekonomi akan semakin menyebar pengaruhnya bilamana terdapatdukungan dari dunia usaha lainnya sebagai mitra usaha (private sector). Keadaanini perlu didukung dengan iklim usaha yang kondusif terutama faktor keamanan,proses perijinan yang efisien dan efektif akan membuka terciptanya lapangankerja.

  • 29

    Untuk pengembangan kawasan sentra produk unggulan harus disusun rencanatindak yang meliputi: (1) Identifikasi potensi yang dapat dikembangkan; (2)Identifikasi peluang pasar sebagai hasil pengamatan yang cermat danberkesinambungan; (3) Identifikasi kelemahan, masalah, kendala dan alternatifpemecahan masalah; (4) Rencana program/kegiatan; (5) Pemantauan dan evaluasi(monev) pelaksanaan pengembangan sentra produk unggulan;

    Kawasan sentra produk unggulan juga merupakan sentra ekonomi yangmenghasilkan barang, atau jasa yang perlu dikelola secara profesional yangmencakup aspek aspek (a) kelembagaan yang telah terbentuk, (b) pemeliharaansarana dan prasarana kawasan; (c) pengeloaan kualitas lingkungan; (d) sisteminformasi (data base system) dan website;(e) manajemen keuangan (investor,pajak, retribusi); (f) pembinaan elemen-elemen kegiatan utama proses produksi;(g) manajemen pemasaran dan promosi produk-produk; (h) manajemenpengendalian mutu.

    Salah satu inti perencanaan pengembangan kawasan sentra Produk Unggulanadalah melihat dengan cermat peluang pasar yang ada dan mengukur kemampuanuntuk mengembangkannya ke arah peluang tersebut. Langkah untukmengidentifikasi peluang pasar suatu produk unggulan dengan melakukan risetpasar suatu produk.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Adinul Yakin, Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Akademika Pressindeo 1997.

    Badiklat, Handout Pengembangan Kawasan Produk Unggulan dan Peluang Pasar,2001.

    Bandiklat, Handout Kerjasama dalam Pengelolaan Kawasan Setrategis, disampaikanoleh Ir Prihastotot, MT dalam Diklat Penataan Ruang dan ManajemenKawasan Strategis di Mataram, NTB th 2003

    UU No. 24 Th. 1992 Tentang Penataan Ruang.UU No.33 Th. 2003 Tentang Pemerintahan Daerah.Tim Pembina Pusat DPKK Tim PEMD Pusat: Prosiding Diseminasi dan Diskusi

    Program-Program Pengembangan Wilayah dan Ekonomi Masyarakat diDaerah, 2003

    Westvlams Ekonomisch Studiebureau, Development Economics, 1984.Westvlams Ekonomisch Studiebureau, Planning Principles and Organization, 1984Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2005: Rencana Tindak Jangka Menengah

    (RTJM) Pemberdayaaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengahtahun 2005 - 2009.