laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
TRANSCRIPT
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
CIVITAS CORPORATION
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Anggi Juwita Hermaya (06)
Dimas Anggitia Saputra (11)
Hilmi Rais (18)
Made Indah Prayascita Dewi (22)
Rika Siti Jakiatus Solihah (35)
Rizki Wahyu Nugroho (37)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
2015/2016
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas segala
limpahan rahmat, karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Akuntansi. Tak lupa
penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
tugas makalah ini, khususnya kepada Civitas Co. dan teman-teman yang telah meluangkan
waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun
penulis telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, namun penulis masih
merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu,
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Bintaro, 8 Februari 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Metodologi Penelitian......................................................................................... 2
1.3 Landasan Teori ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Siklus ................................................................................................................. 8
2.2 Siklus Pendapatan............................................................................................... 8
2.3 Siklus Pengeluaran ............................................................................................. 11
2.4 Siklus Produksi ................................................................................................... 16
2.5 Sistem Akuntansi dan Asset Tetap ...................................................................... 21
2.6 Siklus Penggajian ............................................................................................... 24
2.7 Sistem Pelaporan dan Buku Besar....................................................................... 27
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ............................................................................................................ 29
3.2 Saran .................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 31
LAMPIRAN ................................................................................................................... 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin, menguasai
pasar dan mengembangkan usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
adanya sistem yang baik. Siklus-siklus dan sistem akuntansi yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan
tujuannya dengan baik antara lain siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus produksi,
sistem akuntansi dan asset tetap, siklus penggajian, dan sistem pelaporan dan buku besar.
Menurut Romney dalam bukunya Accounting Information System (2012, h.5),
sistem informasi akuntansi yang efektif penting bagi keberhasilan jangka panjang
organisasi manapun. Tanpa perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi,
tidak akan ada cara untuk memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan. Informasi yang
cepat, akurat dan berdaya guna merupakan sarana bagi pihak manajemen dalam
mengelola perusahaan dan sebagai pelaporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Agar informasi tersebut dapat bermanfaat, maka perlu dilakukan pencatatan dengan
sistematis atas data-data transaksi yang ada serta penerapannya dalam perusahaan sesuai
dengan standar yang berlaku yang digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan.
Didalam sistem informasi akuntansi tersebut terdapat beberapa sistem dan siklus
yang berkaitan satu sama lain yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus
produksi, sistem akuntansi dan asset tetap, siklus penggajian, dan sistem pelaporan dan
buku besar. Siklus pendapatan berkaitan dengan penagihan kas sebagai pembayaran dari
penjualan-penjualan kepada konsumen. Siklus pengeluaran berkaitan dengan perolehan
barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang
berkaitan satu sama lain. Siklus produksi berkaitan dengan pembuatan produk. Sistem
akuntansi dan asset tetap berkaitan dengan pengolahan transaksi yang mengubah aktiva
tetap. Siklus penggajian berhubungan dengan cara yang efektif dalam pengelolaan SDM.
Terakhir adalah sistem sistem pelaporan dan buku besar yang berhubungan dengan
penyiapan laporan keuangan dan laporan manjerial lainnya.
Dengan melihat berbagai siklus dan sistem yang membentuk sistem inforrmasi
akuntansi perusahaan tersebut, maka dapat dipastikan bahwa siklus dan sistem
2
perusahaan tesebut saling berkaitan dan tidak dapat bekerja sendiri tanpa melibatkan
sistem dan siklus lainnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana siklus-siklus dan sistem
akuntansi pada perusahaan Civitas Corporation. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui dan menganalisis bagaimana siklus-siklus dan sistem akuntansi dari data
yang didapatkan dari perusahaan Civitas Corporation.
1.2 Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, agar
dapat mendeskripsikan dan menganalisis secara jelas dan rinci siklus-siklus dan sistem
akuntansi dari data yang didapatkan dari perusahaan Civitas Corporation. Subjek dalam
penelitian ini adalah, Civitas Co. yang berlokasi di jalan Kalimongso, lingkungan
kampus STAN. Perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang fotokopi, percetakan serta penjualan merchandise. Objek penelitiannya adalah
siklus-siklus dan sistem akuntansi perusahaan yang diperoleh dari wawancara, catatan,
dan dokumen-dokumen yang ada.
Pemilihan informan dilakukan dengan mencari sumber dari pihak-pihak terkait.
Informan yang tepat, diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah
Janu yaitu pegawai pada Civitas Co.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data primer
didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari perusahaan. Data
primer yang dikumpulkan merupakan jawaban dari karyawan atau staff perusahaan.
Sedangkan data sekunder, peneliti peroleh dari data-data berupa catatan maupun
dokumen-dokumen dari perusahaan berupa faktur-faktur pembelian dari supplier, serta
laporan keuangan yang berkaitan dengan pengeluaran kas untuk pembelian barang.
Data ini diperoleh secara langsung dari Civitas Co. dengan teknik-teknik sebagai
berikut:
1. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara berkomunikasi langsung dengan pegawai, Janu
di tempatnya. Melakukan tanya jawab seputar siklus-siklus dan sistem akuntansi
perusahaan.
2. Observasi
3
Memperoleh informasi dengan menyaksikan langsung kegiatan siklus-siklus dan
sistem akuntansi pada Civitas Co. seperti proses produksi barang hingga proses
transaksi pembelian dari konsumen.
3. Dokumentasi
Dengan menggunakan catatan tertulis seperti membuat daftar pertanyaan untuk
wawancara. Mempelajari profil perusahaan seperti sejarah, struktur organisasi
serta
dokumen perusahaan.
4. Literatur
Mengumpulkan data dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur yang
berkaitan dengan siklus-siklus dan sistem akuntansi sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam menganalisis penelitian yang dilakukan.
1.3 Landasan Teori
Siklus adalah rangkaian dua komponen atau lebih yang saling berhubungan dan
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem informasi adalah cara teratur untuk
mengumpulkan, memproses, mengelola dan melaporkan informasi agar organisasi dapat
mencapai tujuan dan sasarannya. Sistem informasi akuntansi adalah sumber daya
manusia dan model dalam organisasi, yang bertanggung jawab terhadap persiapan
informasi keuangan dan informasi tersebut diperoleh dari mengumpulkan dan
memproses berbagai transaksi perusahaan (Romney & Steinbert, 2012). Sistem
akuntansi memiliki 5 siklus sub sistem, yaitu:
1. Siklus pendapatan (revenue cycle)
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle)
3. Siklus produksi (production cycle)
4. Sistem akuntansi dan asset tetap (accounting systems and )
5. Siklus penggajian (payroll cycle)
6. Sistem pelaporan dan buku besar (reporting systems and general ledger)
Kelima siklus diatas memberikan data transaksi pada buku besar dan pelaporan
untuk pencatatan dan komunikasi yang berhubungan dan penyiapan laporan keuangan
dan laporan manjerial lainnya (Romney & Steinbert, 2012).
1. Siklus Pendapatan
4
Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan
kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan-penjualan tersebut (Romney & Steinbert, 2012). Pada siklus pendapatan,
terdapat 4 aktifitas dasar bisnis yaitu:
a. Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)
Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para
pelanggan. Departemen bagian pesanan penjualan, melakukan proses
memasukkan pesanan penjualan. Dokumen yang dibuat dalam proses
memasukkan pesanan penjualan (sales order).
b. Mengirim pesanan (shipping)
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi
pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang dinginkan
tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap: mengambil dan mengepak pesanan,
dan mengiri pesanan tersebut beserta dokumen pengiriman (surat jalan).
Departemen bagian perdagangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.
c. Penagihan dan piutang usaha (billing and accounts receivable)
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus akuntansi pendapatan melibatkan
penagihan ke para pelanggan dan memelihar data piutang usaha. Dokumen
yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur penjualan (sales invoice).
d. Menerima pembayaran / kas (cash collection)
Langkah terakhir dari siklus pendapatan adalah menerima
pembayaran. Yang melakukan aktivitas ini adalah kasir.
2. Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta
pembayaran barang dan jasa (Romney & Steinbert, 2012).
Tujuan siklus pengeluaran memastikan bahwa semua barang atau jasa dipesan
sesuai kebutuhan. Menerima semua barang yg dipesan dan memastikan barang
tersebut dalam kondisi baik. Mengamankan barang hingga diperlukan. Memastikan
bahwa faktur berkaitan dengan barang atau jasa sah dan benar. Mencatat dan
mengklasifikasikan pengeluaran dan pengeluaran kas dengan cepat dan akurat.
Memposting kewajiban dan pengeluaran kas pada rekening supplier yg tepat pada
5
buku besar dan buku pembantu hutang. Memastikan bahwa semua pengeluaran kas
sesuai dengan pengeluaran yg telah diotorisasi. Pada siklus pengeluaran, terdapat 3
aktivitas dasar bisnis yaitu:
a. Memesan barang, persediaan, dan jasa
b. Menerima dan menyimpan barang, persediaan, dan jasa
c. Membayar untuk barang, persediaan, dan jasa
3. Siklus Produksi
Siklus produksi (production cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan
operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan
produk. Tujuan dari siklus produksi adalah mengotorisasi semua produksi dan
perolehan aktiva tetap dengan baik, menjaga persediaan barang dalam proses dan
aktiva tetap, mencatat siklus produksi yang valid dan sah, mencatat siklus produksi
secara akurat dan melakukan setiap aktivitas siklus produksi secara efisien dan
efektif (Romney dan Steinbart, 2012).
a. Desain Produk
b. Perencanaan dan penjadwalan
c. Operasi Produksi
d. Akuntansi Biaya
4. Sistem Akuntansi Aset Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau yang harus dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas
pemerintah, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas
pemerintahan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva memiliki
wujud, sehingga sering kali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud
(tangible fixed assets).
Sistem akuntansi aktiva tetap adalah sistem akuntansi yang mengolah
transaksi yang mengubah aktiva tetap yang melibatkan bagian-bagian yang saling
berkaitan satu sama lain untuk menghasilkan informasi akuntansi yang dibutuhkan
berbagai tingkat manajemen pada perusahaan. Prosedur aktiva tetap bertujuan
untuk:
6
a. Memberikan prosedur yang baku atas aktivitas yang berkaitan dengan
perolehan informasi mengenai aktiva tetap mulai dari pengakuan sampai
pada proses pelepasannya.
b. Memberikan informasi mengenai aktiva tetap yang diperoleh dengan cara
membeli, membangun sendiri, BOT, atau didapat dari
donasi/hibah/sumbangan.
c. Menghasilkan catatan mengenai aktiva tetap yang andal dan dapat dipercaya.
d. Memperhitungkan alokasi biaya untuk penyusutan aktiva tetap, umur
ekonomis, dan metode penyusutan yang digunakan.
5. Siklus Penggajian
Siklus penggajian (payroll cycle) adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang
dan operasional pemesanan data terkait yang berhubungan dengan cara yang efektif
dalam mengelola pegawai (Romney & Steinbert, 2012). Pada siklus penggajian,
terdapat 7 aktivitas dasar bisnis, yaitu:
a. Perbaharui file induk penggajian. Untuk mencerminkan berbagai jenis
perubahan penggajian: memperkerjakan orang baru, pemberhentian,
perubahan tingkat gaji.
b. Perbaharui tarif dan pemotongan pajak. File yang terlihat dalam proses
perbaharui tarif dan pemotongan pajak adalah file tarif.
c. Validasi data waktu dan kehadiran. Data waktu dan kehadiran didapat dari
file absensi.
d. Mempersiapkan penggajian. Informasi tingkat gaji didapat dari file induk
penggajian.
e. Membayar gaji pegawai
f. Hitung kompensasi dan pajak yang dibayar perusahaan. Perusahaan
membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara
langsung.
g. Keluarkan pajak penghasilan dan potongan lain-lain.
6. Sistem Pelaporan dan Buku Besar
Sistem buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang
berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan
pembuatan laporan yang merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus ini
7
berinteraksi dengan siklus lain dan berbagai pihak, baik eksternal maupun internal.
Siklus ini menerima berbagai informasi dari sumber lain:
o Informasi mengenai transaksi regular (siklus pendapatan, pengeluaran,
sistem produksi, akuntansi biaya, dan sistem persediaan).
o Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi
o Departemen anggaran (berupa data anggaran)
o Kepala departemen keuangan (berupa transaksi penyesuaian)
Tujuan sistem buku besar:
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit
d. Mengakomodai kebutuhan pembuatan jurnal penyesuian
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat
8
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Siklus
Secara garis besar, terdapat 6 siklus akuntansi yang digunakan dalam perusahaan
Civitas Co. Siklus-siklus tersebut terdiri dari siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus
produksi, sistem akuntansi asset tetap, siklus penggajian, dan siklus pelaporan & buku besar.
Masing-masing siklus akan menggambarkan bagaimana proses kegiatan yang dilakukan
perusahaan. Siklus-siklus ini berfungsi sebagai pengontrol dan pengendalian kinerja
perusahaan, menggambarkan secara garis besar tentang kegiatan usaha, serta perspektif masa
depan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
II.2 Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktvitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus-menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan
menagih/menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan-penjualan tersebut. Tujuan utama
siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat ditempat yang tepat untuk harga
yang sesuai. Siklus pendapatan merupakan prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan
otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan
penerimaan kas. Siklus Pendapatan terdiri dari beberapa sub-siklus, yaitu :
Sales order entry
Shipping
Billing
Cash Collection
Arus kas pendapatan Civitas berasal dari usaha perfotokopian, penjualan berbagai alat
tulis kantor, buku USM STAN, serta merchandise seperti pin, kaos, gantungan kunci, sticker,
dan bordir. Aktivitas penjualan dilakukan secara kas dan juga kredit. Penyelesaian pesanan
berdasarkan pesanan yang pertama kali masuk maka pertama kali dikerjakan. Selain itu,
terdapat mekanisme pemberian diskon jika pemesanan dalam jumlah banyak sebesar 10% dari
nilai nominal atas pesanan yang melebihi Rp1000.000,00. Civitas tidak memberikan retur
jika kerjasama dalam jumlah banyak. Misalnya, kerjasama dengan Himas menghasilkan buku
suplemen UAS maka ketika buku contoh diberikan kepada Civitas dan ternyata terdapat
kesalahan dalam isinya maka itu diluar tanggung jawab Civitas.
9
Alur siklus pendapatan ini terdiri atas :
1. Menerima Entri Pesanan
Civitas menerima entri pesanan fotokopi dari pelanggan yang mayoritas mahasiswa
PKN STAN yang kemudian dicatat dalam sebuah nota yang dikhususkan untuk setiap
pesanan. Untuk setiap pesanan maka akan dibuatkan nota yang berisi ringkasan nama
pelanggan, nomor handphone, dan rincian pesanan.
2. Pengiriman Pesanan
Setelah pesanan fotokopian pelanggan selesai dikerjakan, maka Civitas akan
menunggu sampai pelanggan tersebut datang, mengambil pesanannya, dan
menyelesaikan pembayaran. Namun, jika pesanan tersebut tidak diambil lebih dari tiga
hari maka Civitas akan menghubungi pelanggan tersebut untuk mengingatkan
pesanannya, dan jika pelanggan tersebut tidak bisa dihubungi maka Civitas mengambil
keputusan untuk menjual barang tersebut kepada pelanggan lainnya.
3. Penagihan
Civitas menagih piutangnya kepada pelanggan secara kas ataupun secara kredit dengan
menangguhkan pembayaran hingga pesanan selesai dikerjakan.
4. Penerimaan Kas
Pelanggan Civitas dapat memesan dengan sistem pembayaran cash dan pre-order. Jika
dengan sistem pre-order, maka ada kerjasama antara Civitas dengan berbagai elkam
seperti Himas, IMP, dan sebagainya. Dengan sistem ini, maka pelanggan memesan
terlebih dahulu berapa jumlah produk yang diinginkan, kapan pesanan akan diambil,
dan menentukan harga kesepakatan. Kemudian pesanan akan dikerjakan sesuai
kesepakatan, dan pembayaran kas dilakukan setelah pesanan diselesaikan dan diterima
oleh pelanggan. Sistem pencatatan penjualan dilakukan oleh Civitas sendiri dan oleh
elkam. Dulu sebelum merger dengan Civitas maka dilakukan penjurnalan setiap hari
dengan basis akrual dan setelah merger dengan Civitas maka sistem pencatatan
diberikan kepada pihak lain dengan basis kas semi akrual.
Proses/aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat
diterapkan.
10
Masalah-masalah
pengendalian
umum
a. Kehilangan data a. Prosedur cadangan dan backup entri
data; pengendalian akses (secara
fisik dan logis)
b. Kinerja yang buruk b. Persiapan dan tinjauan laporan
kinerja.
Entri pesanan
penjualan
a. Kesalahan dalam
pencatatan pesanan
pelanggan yang tidak
lengkap dan tidak akurat
a. Pemeriksaan edit entri data
b. Kehilangan
pelanggan
c. Sistem penyelesaian pesanan
secara FIFO. Pesanan pertama
masuk maka pertama kali
dikerjakan
b. Legitimasi Pesanan a. Perincian data pelanggan dan nomor
kontak dalam nota
c. Habisnya persediaan Sistem pengendalian persediaan.
Pengiriman Kesalahan penyerahan :
jenis pesanan dan jumlah
pesanan
Rekonsiliasi pesanan penjualan dengan
kartu pengambilan dan slip pengepakan
Penagihan
Piutang Usaha
Kegagalan untuk
menagih pelanggan.
Pengendalian entri pesanan dengan
menyertakan rincian pelanggan
Kesalahan dalam
penagihan
Pengendalian edit entri data daftar harga
Kesalahan memasukkan
data dalam memperbaharui
piutang
Rekonsilisasi buku pembantu piutang
usaha dengan buku besar: laporan
bulanan ke pelanggan
Penagihan kas 10. Pencurian kas Pemisahan tugas antara pengedit entri
data pesanan, penerima kas, dan
pencatatan kas
Rekonsiliasi buku pembantu piutang di
buku besar umum
11
Gambar Siklus Pendapatan Civitas :
II.3 Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data
yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Tujuan utama dari siklus
pengeluaran ini adalah untuk meminimalkan total biaya perolehan dan pemeliharaan
persediaan, perlengkapan, dan berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan guna menghasilkan
produk jadi dan menerima kas penjualan.
Siklus Pengeluaran terdiri dari beberapa sub-siklus, yaitu :
● Pemesanan bahan baku, perlengkapan, dan jasa
● Penerimaan barang dan jasa dari pemasok (logistic inbound)
● Memproses faktur (meninjau dan menyetujui faktur dari pemasok)
● Pengeluaran kas (melakukan pembayaran kepada pemasok)
12
Untuk menghasilkan barang jadi, dalam hal ini berupa pesanan fotokopian maka Civitas
melakukan berbagai pengeluaran terkait pembelian bahan baku dan perlengkapan lainnya.
Sistem pengerjaan pesanan yang diterapkan Civitas berdasarkan Just In Time yaitu disaat
diterimanya pesanan produk maka disaat itu juga segala material yang dibutuhkan dipesan
kepada vendor/supplier. Pengeluaran lainnya yang dilakukan Civitas yaitu pembelian sparepart
mesin, pembayaran gaji karyawan, pembayaran uang sewa bangunan, serta biaya-biaya
overhead lainnya.
Berikut ini merupakan alur siklus pengeluaran yang dilakukan Civitas :
1. Pemesanan Bahan Baku, Perlengkapan, dan Jasa
Civitas menerapkan sistem Just In Time, oleh karena itu pemesanan bahan baku kepada
pemasok dilakukan saat diterimanya pesanan produk dari pelanggan. Oleh karena itu,
Civitas memiliki hubungan yang baik dengan beberapa pemasok tetap sehingga
memudahkan pembelian bahan baku. Civitas memiliki dua pemasok utama, yang mana
satu diantaranya mengijinkan pembelian bahan baku secara kredit. Antara Civitas dan
pemasok terdapat kesepakatan yaitu pemasok mengisi ulang persediaan bahan baku
Civitas secara otomatis dua kali dalam sebulan.
2. Penerimaan Barang dan Jasa dari Pemasok
Pembelian barang dari vendor disimpan di gudang belakang. Civitas memesan bahan
baku dalam jumlah yang banyak, misalnya kertas hvs dan disimpan di gudang.
Mekanisme penerimaan bahan baku yaitu Civitas memesan kepada pemasok, dan
kemudian pemasok mengirimkan barang ke Civitas secara rutin, kemudian Civitas
menerima barang tersebut dan diterbitkan tiga buah faktur oleh pemasok. Barang yang
diterima kemudian dicatat ke buku besar dan dilakukan penghitungan fisik barang
dengan orang yang sama. Untuk barang jadi berupa merchandise seperti pin, mug,
gantungan kunci, dan sticker, serta buku USM maka Civitas membeli barang tersebut
dari vendor yang ada di daerah Ciputat. Tidak seperti pembelian bahan baku lain yang
dikirimkan oleh pemasok secara rutin dua kali dalam sebulan, untuk merchandise dan
buku USM maka Civitas melakukan perjanjian barang konsinyasi dengan vendornya.
3. Memproses Faktur
Ketika barang dikirimkan oleh pemasok maka pemasok tersebut akan menerbitkan
faktur. Terdapat tiga buah faktur, yaitu putih, merah, dan biru atas pembelian bahan
13
baku secara kredit dengan tempo jangka waktu satu bulan. Faktur yang berwarna merah
diberikan dan dipegang oleh Civitas, sedangkan faktur berwarna biru akan dipegang
oleh pemasok. Ketika jatuh tempo pembayaran yaitu saat penerimaan barang yang
kedua kali nya maka faktur berwarna putih akan diberikan kepada civitas dan faktur
yang merah yang tadiya dipegang Civitas akan diberikan kembali kepada vendor. Maka
jika faktur yang berwarna putih ada ditangan Civitas berarti barang tersebut sudah
lunas. Pengeluaran lain yang dilakukan Civitas pembelian sparepart mesin.
4. Pengeluaran Kas
Civitas memiliki dua buah pemasok dengan mekanisme pembayaran secara kas dan
yang satunya bisa secara kredit. Pembayaran secara kas atas pembelian bahan baku
kepada pemasok dilakukan saat barang tersebut diterima dan masuk ke gudang.
Sedangkan pembayaran secara kredit dilakukan dengan ditangguhkannya pembayaran
sampai pemasok tersebut mengirimkan barang untuk yang kedua kalinya yang biasanya
dilakukan dua minggu kemudian. Ketika barang keduanya masuk ke gudang maka
pelunasan atas pembelian yang pertama kali harus dilunasi. Untuk pembayaran atas
pembelian barang selain bahan baku maka dilakukan secara kas.
Proses /Aktivitas Ancaman Prosedur pengendalian yang dapat
diterapkan
Pengendalian umum - Kehilangan data
-Kinerja kurang baik
-Kekurangan atau
kelebihan persedian
Membuat cadangan dan rencana
pemulihan dari kemungkinan
hilangnya data; pengendalian
akses fisik dan logis
Pembuatan dan peninjauan ulang
secara periodic; laporan kinerja
yang memadai
Melakukan stock opname;
melakukan pemesanan kepada
pemasok saat diperlukan
14
-Pemasok yang tidak
dapat diandalkan
Tinjauan pemesanan pembelian
Pemesanan barang a. Kekurangan atau
kelebihan
persediaan
b. Membeli barang
yang tidak
dibutuhkan
c. Membeli dgn harga
yang
dinaikkan/tinggi
d. Membeli barang
berkualitas rendah
Melakukan stock opname; sistem
pengendalian persediaan;
penghitungan persediaan secara
periodik
Melakukan stock opname
persediaan; gunakan pemasok
yang disetujui; persetujuan
pesanan pembelian; pengendalian
anggaran.
Mencari vendor yang kompetitif
dan dapat bekerja sama;
mengawasi kinerja vendor;
pengendalian anggaran.
Mencari pemasok yang
kompetitif; teliti sebelum membeli
barang
15
e. Membeli dari
pemasok yang tidak
diotorisasi
Persetujuan pesanan pembelian;
batasi akses ke file utama
pemasok
Penerimaan barang dari
pemasok
a. Menerima barang
yang tidak dipesan.
b. Membuat
kesalahan dalam
penghitungan.
c. Pencurian
persediaan
Minta bagian penerimaan untuk
memverifikasi keberadaan
pesanan pembelian yang valid.
Dokumentasikan kinerja pegawai;
insentif untuk penghitungan yang
akurat.
Pengendalian akses fisik;
penghitungan periodic persediaan
dan rekonsiliasi perhitungan fisik;
dokumentasikan semua kiriman
persediaan; pemisahan
kewenangan antara penerima
barang dan bagian pencatatan
Pemprosesan faktur a. Kesalahan dalam
menerima faktur
pemasok
Verifikasi keakuratan faktur;
meneliti kesesuaian pemesanan
barang dengan yang tertulis di
faktur
Pembayaran dan
pengekuaran kas
b. Membayar barang
yang tidak diterima
c. Membayar faktur
yang sama 2x
Hanya membayar faktur yang
didukung oleh laporan penerimaan
asli.
Hanya membayar faktur yang
didukung dengan bukti asli;
Pengendalian edit berbagai entri
16
d. Kesalahan mencatat
dan memasukkan
data dalam utang
usaha
e. menyalahgunakan
kas, cek.
data dan pemrosesan
Batasi akses ke cek kosong,
pemisahan tugas antara bagian
utang usaha dengan kasir.
Pemisahan kewenangan antara
bagian pencatatan utang dan
pengelola kas fisik
Gambar Siklus Pengeluaran Civitas :
II.4 Siklus produksi
Siklus produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi
yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan
sistem infomasi akuntansi sangat penting dalam siklus produksi, dengan sistem informasi
17
akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas
untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perencanaan produk atau jasa yang
dihasilkan.
Siklus produksi terdiri dari beberapa sub-siklus, yaitu :
● Persiapan Produksi
● Proses Produksi
● Perhitungan Harga Pokok Penjualan ( HPP )
Gambar Siklus Produksi Civitas :
Sistem pengerjaan pesanan yang diterapkan Civitas berdasarkan Just In Time, yaitu Civitas
memproduksi barang saat pesanan diterima sehingga bisa dikatakan Civitas tidak memiliki
cadangan persediaan atau memiliki dalam jumlah yang sedikit. Pesanan yang dikerjakan
duluan adalah pesanan yang pertama masuk (FIFO). Pengerjaan job pesanan dilakukan
seutuhnya oleh Civitas, kecuali merchandise seperti mug, spanduk, pin, dan buku USM STAN
diperoleh dari vendor ciputat.
18
Berikut ini merupakan alur siklus produksi perusahaan Civitas :
1. Persiapan produksi
Tahapan persiapan produksi ini meliputi perencanaan dan penjadwalan produksi. Pada
tahapan ini, maka Civitas akan menargetkan produk apa yang akan dijual, berapa
volume yang akan diproduksi, dan berapa harga jual produk. Setelah itu, Civitas akan
menyiapkan material apa saja yang dibutuhkan, apakah perlu memesan tambahan
bahan baku dari vedor atau tidak. Misalnya, pada saat kenaikan tingkat semester maka
mahasiswa akan cenderung membutuhkan buku pelajaran kuliah, oleh karena itu
Civitas akan menargetkan perkiraan penjualan dan memproduksi barang tersebut
dalam jumlah banyak.
2. Proses produksi
Untuk memproduksi pesanan pelanggan, maka Civitas membutuhkan bahan baku
(direct material), karyawan, dan biaya-biaya manufaktur lainnya. Civitas
mengalokasikan biaya berdasarkan job order costing. Jadi, biaya yang dialokasikan
untuk tiap pesanan berbeda satu sama lainnya. Pesanan yang dikerjakan terlebih dahulu
adalah pesanan yang pertama kali masuk. Selain itu, ketika ada booming permintaan
dimusim tertentu dan jika pemesanan tersebut secara kolektif maka akan dijadikan
prioritas dan dikerjakan duluan. Civitas juga selalu mengembangkan dan
memperbaharui produknya berupa buku mata kuliah sesuai yang digunakan oleh para
dosen saat ini sehingga Civitas dapat bersaing dengan pesaing lainnya. Civitas
menyadari bahwa modifikasi dan update buku adalah hal yang sangat penting.
Dalam pengerjaan pesanan pelanggan, tidak ada pembagian kerja antarkaryawan.
Artinya, tidak ada pos-pos tertentu yang harus ditangani oleh orang-orang tertentu
sehingga setiap karyawan merangkap berbagai tugas. Dulu sebelum merger dengan
Civitas dan memiliki 4 orang karyawan maka terdapat pembagian tugas sesuai
spesifikasi keahlian masing-masing, namun sekarang semua karyawan bekerja sama
secara gabungan.
Civitas memiliki kebijakan bahwa kerusakan dan kesalahan pada hasil fotokopian
dalam jumlah banyak (kolektif) setelah penyerahan produk contoh dari pelanggan
maka diluar tanggung jawab Civitas sehingga tidak ada barang spoilage. Namun, jika
19
hasilnya murni kesalahan fotokopian maka termasuk tanggung jawab Civitas. Secara
umum, Civitas jarang mengalami pesanan yang gagal diambil tapi terkadang tetap ada
beberapa mahasiswa yang tidak mengambil pesanan. Jika demikian, maka hasil produk
tersebut akan dijual kepada orang lain. Akan tetapi jika tidak laku dijual, maka akan
menjadi barang inventori yang menumpuk. Oleh sebab itu, maka kini setiap pemesanan
harus disertai nomor handphone agar mudah dihubungi dan maksimal dalam 3 hari jika
tidak ada respon pelanggan maka barang tersebut akan dijual. Dalam pengerjaan
pesanan juga terdapat inventori berupa barang yang sedang dikerjakan (work in
process) dan barang jadi (finished good).
3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Civitas hanya menghitung harga pokok penjualan didasarkan pada biaya material yang
dipakai tanpa menghitung alokasi biaya overhead lainnya. Civitas beranggapan bahwa
jika harga pokok penjualan ditetapkan secara detail dengan menghitung keseluruhan
biaya yang teralokasi maka keuntungan yang akan diperoleh sangat kecil. Saat ini
Civitas menetapkan harga jual per fotokopian Rp100 tetap dalam kurun waktu yang
lama, padahal banyak biaya terkait lainnya yang meningkat, misalnya sewa gedung.
Untuk penentuan harga jual peralatan alat tulis kantor (ATK), merchandise, dan buku
USM STAN didasarkan pada harga pasar pada umumnya. Penentuan HPP juga
dilakukan sesuai perkiraan persaingan dipasar. Untuk setiap biaya atau beban yang
dikeluarkan dalam memproduksi barang jadi akan dicatat dalam ayat jurnal dan
diposting ke dalam buku besar setiap harinya.
Proses / Aktifitas Ancaman Prosedur Yang Dapat di
Terapkan Dalam
Ancaman umum a. Data yang tidak akurat
atau tidak valid
b. Kinerja yang buruk
a. Pengendalian integritas
pengolahan data;
pembatasan akses
terhadap data induk;
buat cadangan backup
data
20
b. Dilakukan evaluasi
kinerja
Desain dan
Pengembangan
Produk
a. Produk yang tidak laku
dan kurang diminati
pelanggan
b. Desain produk yang
kurang baik
a. Terus melakukan update
informasi tentang
permintaan pelanggan
b. Perbaiki informasi
tentang pengaruh desain
produk atas biaya; Data
terinci mengenai biaya
jaminan dan produk.
Perencanaan dan
penjadwalan
a. Kelebihan produksi
atau kekurangan
produksi
b. Investasi yang tidak
optimal dalam aktiva
tetap
c. Barang spoilage dan
tidak laku dijual
a. Sistem perencanaan
produksi yang lebih baik
b. Tinjau dan setujui
perolehan aktiva tetap;
pengendalian anggaran
c. Meningkatkan kualitas
produksi; memproduksi
sesuai kapasitas & tidak
over capacity
Operasi produksi a. Pencurian persediaan
b. Kehilangan persediaan
dikarenakan bencana
c. Pencurian aktiva tetap
d. Kinerja yang buruk
a. Batasi akses fisik ke
persediaan dan aktiva
tetap; Dokumentasikan
semua perpindahan
persediaan sepanjang
proses produksi;
Melakukan perhitungan
fisik
b. Melakukan backup dan
asuransi
c. Identifikasi semua
aktiva tetap;
21
Dokumentasi yang
memadai dan tinjau
semua transaksi yang
melibatkan pembuangan
aktiva tetap
d. Evaluasi kinerja
produktif
Akuntansi Biaya a. Kesalahan pencatatan
dan memasukkan data
mengakibatkan data
biaya yang tidak
akurat.
b. Alokasi biaya overhead
yang tidak
diperhitungkan
a. Pengendalian edit entri
data; rekonsiliasi jumlah
yang tercatat dengan
perhitungan fisik secara
periodic
b. Perhitungan biaya
berbasis aktivitas
II.5 Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Siklus akuntansi aktiva tetap adalah serangkaian aktivitas bisnis dimana sebuah
perusahaan melakukan pencatatan akuntansi terhadap aktiva tetap yang baru dimilikinya atau
baru diperolehnya melalui pembelian tunai maupun pembelian kredit, pencatatan juga akan
disertai nota pembelian dan lain sebagainya. Dalam pengertiannya aktiva tetap adalah harta
yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.
Alur siklus sistem akuntansi aktiva tetap adalah:
● Pembelian aktiva tetap
● Perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri.
● Pengeluaran modal
● Penghentian pemakaian aktiva tetap
● Transfer aktiva tetap
● Revaluasi aktiva tetap
● Depresiasi aktiva tetap
22
Sebelum tahun 2014 Civitas harus langsung membayar kas dengan modal sendiri dari laba
ditahan atas pembelian alat-alat dan mesin aktiva tetap. Peralatan aktiva tetap yang dibeli
antara lain mesin fotokopi, mesin penjilid, laminating, streples besar, printer, CPU, monitor,
mesin spiral berukuran besar dan kecil, serta aktiva lainnya. Setiap tahun Civitas
menargetkan akan membeli satu buah mesin. Biasanya Civitas membeli mesin dengan
mengimpor dari Singapura atau Thailand. Biaya perawatan dan perbaikan mesin dilakukan
hanya saat terjadi kerusakan dan tidak secara rutin dengan mengambil langsung cadangan kas
dari toko. Untuk mesin yang telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi maka akan dijual atau
dibuang. Civitas tidak menerapkan penilaian aktiva tetap dengan metode akuntansi. Artinya,
Civitas tidak mengestimasikan berapa depresiasi dari mesin dan tidak melakukan revaluasi
sehingga beban depresiasi tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan. Mesin tidak
diestimasikan berapa lama umur manfaat hanya dilihat secara fisik. Pencatatan akan aktivitas
pembelian aktiva tetap, biaya yang dikeluarkan atas perawatan mesin, serta membuang mesin
yang sudah rusak dilakukan setiap sore sehabis maghrib. Ayat jurnal ini kemudian akan
diposting ke buku besar.
Aktivitas Ancaman Pengendalian
Pembelian aktiva tetap
a. Pengadaan aktiva tetap yang tidak optimal
b. Pembelian yang tidak diotorisasi
a. Perencanaan pembelian b. Pemisahan kewenangan
pemberi otorisasi dengan pengguna aktiva tetap; koordinasi pihak-pihak terkait; adanya dokumen otorisasi
Sistem pengeluaran modal
a. Pembelian aktiva yang tidak dibutuhkan
b. Kesalahan pembelian aktiva dengan spesifikasi yang dibutuhkan
a. Koordinasi antara pihak otorisasi dan pengguna aktiva tetap
b. Surat otorisasi investasi; surat perintah kerja
Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap
a. Aktiva masih bisa digunakan
b. Pencurian aktiva tetap yang akan dihentikan penggunaannya
a. Mengkaji umur manfaat dan tingkat kerusakan aktiva
b. Pemisahan wewenang otorisasi dan pelaksana pengentian penggunaan aktiva tetap; bukti memorial
Sistem transfer aktiva tetap
a. Pencurian aktiva tetap a. Pemisahan wewenang otorisasi dan pelaksana
Sistem revaluasi aktiva tetap
a. Penilaian nilai wajar aktiva tetap yang tidak akurat
b. Kesalahan pencatatan
a. Menggunakan jasa penilai;bukti memorial
b. Menerapkan nilai wajar dan standar akuntansi yang
23
jurnal revaluasi berlaku umum Sistem pencatatan depresiasi aktiva tetap
a. Kesalahan pencatatan depresiasi aktiva tetap
b. Kesalahan penilaian estimasi umur manfaat aktiva tetap
a. Menerapkan standar akuntansi yang berlaku umum; konsistensi dalam pencatatan
b. Menilai depresiasi sesuai standar akuntansi
Aktivitas Ancaman Pengendalian Masalah-masalah umum diseluruh siklus buku besar dan pelaporan
a. Data buku besar yang tidak akurat dan tidak valid
b. Kesalahan pencatatan ayat jurnal
c. Hilangnya atau kerusakan data
a. Tinjauan terhadap seluruh perubahan pada data buku besar; pembatasan akses ke buku besar
b. Pengendalian integritas pengolahan data; konsistensi dan ketelitian dalam input data
c. Backup data; pembatasan akses ke buku besar
Memperbaharui buku besar a. Pembaharuan yang tidak akurat atas buku besar
b. Entri jurnal yang tidak diotorisasi
a. Pengendalian integritas pemrosesan entri data; rekonsiliasi laporan pengendalian
b. Pengendalian akses Memasukkan jurnal penyesuaian
a. Jurnal penyesuaian tidak akurat
b. Jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi
a. Pengendalian perlindungan kesalahan worksheet; jurnal penyesuaian standar; konsistensi dalam penjurnalan
b. Pengendalian akses; rekonsiliasi buku besar
Menyiapkan laporan keuangan
a. Laporan keuangan yang tidak lengkap,akurat, dan tidak sesuai standar akuntansi
a. Pengendalian integritas pemrosesan; penggunaan software pembantu/pendukung
Membuat laporan manajerial a. Laporan dan grafik yang didesain dengan buruk
a. Menggunakan balance scorecard; menggunakan software pendukung
24
Gambar Siklus Pengeluaran Civitas :
II.6 Siklus Penggajian
Siklus penggajian adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pengolahan data yang
berkaitan dengan mengelola kemampuan pegawai secara efektif. Fungsi dasar dari sistem
informasi akuntansi pada siklus penggajian adalah pemrosesan data transaksi tentang aktivitas
karyawan, menjaga aset organisasi dan penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan.
Alur siklus penggajian terdiri atas aktivitas :
● Pencatatan data induk penggajian
● Memvalidasi data waktu dan kehadiran
● Menyiapkan penggajian
● Mengeluarkan penggajian
● Pembuatan laporan
Gambar DFD Siklus Penggajian Civitas :
25
1. Pencatatan data induk penggajian
Siklus penggajian dimulai dari rekruitmen karyawan. Kriteria rekruitmen karyawan
Civitas tidak serta merta orang yang dikenal tetapi orang tersebut harus sudah memiliki
dasar keterampilan sebagai operator, bukan orang yang tidak mengerti sama sekali
mengenai kegiatan usaha perfotokopian. Karyawan yang dipekerjakan diprioritaskan
orang yang benar-benar mau bertahan lama bekerja di Civitas sehingga pelatihan yang
diberikan tidak sia-sia . Saat ini yang tergabung di Civitas ada 9 orang, yaitu Rida,
Hilma, Tomi, Mutiara, Zalfa, dan Dio yang berasal dari Civitas sendiri, sedangkan yang
bekerja sebagai operator di tempat yaitu Purkon, Janu dan istrinya.
2. Memvalidasi data waktu dan kehadiran
Civitas tidak menerapkan absensi karyawan. Sehingga Rida, Hilma, Tomi, Mutiara,
Zalfa, dan Dio tidak diwajibkan hadir setiap saat di Civitas. Akan tetapi, untuk operator
yaitu Furqon, Janu, dan istrinya diharuskan hadir setiap saat di Civitas sebagai
pelaksanan kegiatan usaha.
26
3. Menyiapkan Penggajian dan mengeluarkan penggajian
Pembahasan penggajian dilakukan saat meeting (sejenis pertemuan bersama) yang
biasanya diadakan seminggu setelah akhir bulan atau sekitar tanggal 7 setiap awal
bulan. Mekanisme pembagian gaji setiap bulannya berasal dari 50% kas bersih dan
50% nya lagi dicadangkan sebagai laba ditahan. Uang yang diterima dari hasil
penjualan akan disimpan di bank satu kali per bulan. Penggajian untuk operator
dilakukan setiap tanggal 2 di awal bulan. Besar kecilnya gaji tiap anggota berbeda satu
sama lain dan direncanakan akan ada pemberian bonus kepada pegawai ketika hasil
penjualan melebihi target
4. Pembuatan Laporan
Sebelum merger dengan Civitas, terdapat struktur organisasi yang terdiri atas satu
orang pemilik, ada manajer produksi yang merangkap pencatatan stock opname
pelaporan kepada pemilik, dan tiga orang operator. Setelah merger dengan Civitas,
bagian pencatatan penjualan, pengeluaran, produksi, termasuk penggajian dilakukan
oleh tim tersendiri kemudian diposting ke buku besar. Struktur saat ini yaitu Rida
dibagian keuangan, Mutiara bagian pemasaran, Janu dibagian produksi , Zalfa
menangani buku USM STAN, dan Tomi dibagian merchandise.
Aktivitas Ancaman Pengendalian Ancaman
Permasalahan umum
untuk seluruh siklus
penggajian
a. Data yang tidak
akurat atau tidak
valid
b. Hilangnya atau
rusaknya data
a. Pemeriksaan atas
seluruh perubahan
data induk
b. Backup data;
dokumentasi
seluruh perekrutan
dan evaluasi kinerja
Memperbaharui data
induk penggajian
a. Perubahan yang tak
terotorisasi atas data
induk penggajian
a. Pengendalian akses
data induk;
pemisahan tugas
bagian penggajian
dan pencatatan
penggajian
27
Memvalidasi data
waktu da kehadiran
a. Data waktu dan
kehadiran yang tidak
akurat
a. Pemeriksaan
pengawasan;
verifikasi absensi
Menyiapkan penggajian
dan pengeluaran
penggajian
a. Kesalahan dalam
memperoses
penggajian
b. Kesalahan dalam slip
gaji
a. Memeriksa
pengawasan atau
daftar penggajian
dan laporan lainnya
b. Dokumentasi
seluruh cek
penggajian;
pemisahan tugas
antara pencatat
penggajian dan
pemberi gaji;
pembatasan akses
data induk
penggajian
II.7 Pelaporan buku besar
Siklus pelaporan dan buku besar adalah dua sistem yang terdiri atas kegiatan
pengolahan data yang berkaitan dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening
buku besar dan pembuatan laporan yang merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus
ini berinteraksi dengan siklus lain dan berbagai pihak, baik eksternal maupun internal. Siklus
ini mencakup proses-proses di tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan
laporan yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Fungsi utama dari siklus pelaporan dan
buku besar adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data.
Terdapat beberapa sub-siklus dalam siklus pelaporan dan buku besar, yaitu
● Perbarui buku besar
● Memasukan ayat jurnal penyesuaian
● Membuat laporan keuangan
● Membuat laporan manajerial
28
Gambar Siklus Buku Besar Civitas.
Seluruh aktivitas kegiatan penjualan, pengeluaran kas, produksi, aktivitas
berkaitan dengan aktiva tetap, serta siklus penggajian dicatat dengan ayat jurnal dan
kemudian diposting ke dalam buku besar. Seluruh sistem pencatatan dilakukan oleh
Civitas sendiri. Dulu sebelum merger dengan Civitas maka dilakukan penjurnalan
setiap hari dengan basis akrual dan setelah merger dengan Civitas maka sistem
pencatatan diberikan kepada pihak lain dengan basis kas semi akrual. Civitas juga
menerbitkan laporan keuangan tahunan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan laba
ditahan, statement of financial position, laporan arus kas, dan neraca. Akan tetapi,
laporan keuangan ini hanya digunakan untuk evaluasi kinerja internal dan bukan
diperuntukan kepada pihak eksternal.
29
BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai sistem informasi akuntansi
di Civitas Co., penulis dapat menarik kesimpulan bahwa perusahaan Civitas Co. telah
menerapkan siklus-siklus dan sistem perusahaan yang berdasarkan Sistem Informasi
Akuntansi. Hal ini bisa kita lihat dari gambar-gambar dan penjelasan mengenai alur
siklus yang ada di perusahaan.
Pada siklus pendapatan, perusahaan menerapkan sistem pencatatan semi akrual
dengan metode persediaan FIFO. Perusahaan memiliki kebijakan diskon dan perusahaan
tidak menerima retur pembelian. Pada siklus pengeluaran, perusahaan menggunakan
sistem Just in Time (JIT) dalam manajemen persediaannya. Karena perusahaan
menggunakan sistem JIT dan metode FIFO, maka dalam siklus produksi perusahaan,
pesanan yang dikerjakan lebih dahulu adalah pesanan yang pertama masuk dan
perusahaan hanya memproduksi barang saat pesanan diterima sehingga bisa dikatakan
Civitas Co. hamper tidak memiliki barang setengah jadi atau Work in Process (WIP).
Dalam sistem akuntansi asset tetap, perusahaan membeli alat-alat dan mesin asset
tetap dengan menggunakan modal sendiri dari laba ditahan perusahaan tiap tahunnya.
Dalam siklus penggajian, mekanismenya adalah 50% dari kas bersih tiap bulannya
digunakan sebagai gaji pegawai dan 50% nya lagi dicadangkan sebagai laba ditahan.
Dalam sistem pelaporan dan buku besar, seluruh sistem pencatatan dilakukan oleh
Civitas Co. sendiri. Civitas Co. kemudian menerbitkan laporan keuangan tahunan yang
hanya digunakan untuk evaluasi kinerja internal dan bukan diperuntukan kepada pihak
eksternal.
III.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan beberapa hal yang
hendaknya diperbaiki atau ditambah dalam hal sistem informasi akuntansi yang berjalan
di perusahaan ini, antara lain:
30
1. Perusahaan sebaiknya melakukan pembagian tugas antarpegawai demi tercapainya
kinerja produksi yang lebih maksimal
2. Sebaiknya perusahaan mengestimasikan berapa depresiasi dari asset tetap
perusahaan sehingga dapat dilakukan revaluasi. Beban depresiasi tersebut
seharusnya diukur dan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan agar nilai
assettetap perusahaan menjadi semakin akurat.
3. Perusahaan diharapkan menerapkan absensi dan pembagian waktu shift bagi
pegawai agar control terhadap kinerja pegawai semakin baik.
31
DAFTAR PUSTAKA
Jefri, Ando. 2011. Siklus Akuntansi: Siklus Pendapatan, Siklus Pengeluaran, Siklus Produksi,
Siklus Penggajian/SDM, Siklus Keuangan. Diakses dari:
http://ando-jefri.blogspot.co.id/2011/10/siklus-akuntansi-siklus-pendapatan.html.
Kurniawan, Indra Nur dan Siti Khairani. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Atas Pembelian
dan Pengeluaran Kas Pada PT XYZ. Jurnal pada Jurusan Akuntansi STIE MDP.
Mulyadi. 2005. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2012. Accounting Information System. Jakarta:
Salemba Empat.
32
LAMPIRAN
Dokumentasi Wawancara dengan Civitas Co.
1. Bagaimana bentuk pembayaran yang diterima dari konsumen?
Ada yang pembayaran tunai, ada yang memang kerja sama dengan elkam kampus biasanya pre order. Pesan dulu, setelah dikerjakan akan direkon dengan catatan mereka antara jumlah pre order dan yang beli OTS.
2. Darimana pendapatan lain, selain dari foto copy?
Selain dari foto copy ada penjualan ATK, merchandise, dan buku USM. Merchandise dalam bentuk pin, kaos, gantungan kunci, sticker dan badge.
3. Darimana asal buku USM yang dijual?
Sebelum mergr dengan civitas, buku diproduksi banyak. Setelah merger dengan civitas ada bagian tersendiri yang mengurus.
4. Apa ada diskon apabila ada pesanan dalam jumlah banyak?
Pasti ada, berapa persenya tergantung dengan jumlah pesanan. Biasanya kalau untuk per kelas, nilainya lebih dari satu juta diskonya 10%.
5. Apakah menerima retur barang apabila ada cacat?
Kalau untuk kerja sama dengan jumlah yang banyak, setelah selesai modulnya itu diserahkan kepada pihak konsumen. Makanya sebelum di print, konsumen perlu mengecek dulu dokumenya. Keselahan setelah produksi diluar tanggung jawab kami.
6. Bagaimana pencatatan hasil usaha?
Sebelum merger dengan civitas pencatatan saya lakukan dengan penjurnalan dengan metode semi accrual basis dan awalnya saya ingin membuat usaha foto copy ini menjadi CV. Sekarang setelah merger dengan civitas, pencatatan keuangan dilakukan oleh mahasiswa.
7. Bagaimana arus uang setelah diterima dari konsumen, apa langsung disetor ke bank?
Tidak, disetor ke bank pada akhir bulan.
8. Apakah dipisah antara uang operasional dan pendapatan?
Tidak, semuanya jadi satu namun dalam pengeluaranya dicatat sendiri-sendiri dari fc, merchandise dan biaya operasional.
9. Apakah kalau ada pesanan, produksi di sini (kios civitas co) juga?
Iya, kecuali buku USM kita pakai vendor di Ciputat.
10. Darimana asal bahan baku dibeli?
Kita punya dua supplier. Supplier pertama itu supplier kertas dan ATK pemiliknya orang Cina sistem pembayaranya dua kali masuk satu kali bayar serta ada tempo satu bulan misalnya bulan ini datang kertas, bulan depan datang kertas lagi maka kita bayar yang pembelian bulan lalu. Supplier yang kedua gak boleh hutang jadi harus pembayaran tunai, supplier ini menyetok kertas dan tooner (tinta foto copy).
11. Apa bisa kertas yang telah dibeli dari supplier dapat diretur dan ada diskon?
33
Tidak bisa, barang yang kita pesan dan sudah dikirim ya sudah kita terima. Diskon juga tidak ada.
12. Bagaimana sistem penyimpanan bahan baku?
Ada gudang di belakang, kalau untuk produksi banyak kita sekalian pesen kertas yang banyak jadi kita simpan di gudang.
13. Apakah ada perhitungan fisik dari bahan baku dan dilakukan oleh satu orang kah?
Ada, orang yang menerima dari supplier dan menghitung di gudang juga orang yang sama. Saat menerima barang kita dapet faktur 3 lembar, warnanya putih, merah, sama biru. Kan ada tempo satu bulan, disini kita pegang yang merah, setelah jatuh tempo supplier nganter barang lagi yang putih di kasih ke kita dan yang merah kita kasih ke supplier. Kalau yang putih sudah dipegang kita berarti sudah lunas.
14. Pengeluaran apa saja, selain untuk membeli bahan baku?
Paling pembelian spare part mesin,
15. Apabila ada pesanan yang banyak, apakah diproduksi sendiri atau bekerja sama dengan yang lain?
Tetep kita produksi sendiri disini, kecuali merchandise dari vendor di Ciputat karena kita belum punya mesin sendiri. Kedepan rencananya akan membeli mesin press untuk mug.
16. Bagaimana tentang pencetakan buku materi?
Kita harus up date agar dapat bersaing, bahanya pun dari mahasiswa sendiri yang bawa.
17. Apakah ada pembagian kerja?
Dulu ada, pembagian tugas buka tutup rolling. Sekarang gak ada, kerja sama semualah. Nantilah ke depan, kalau nambah mesin lagi bisa ada pembagianya.
18. Bagaimana kalau ada kesalahan hasil produksi?
Kita tawarkan dulu kepada konsumen, kalau konsumen setuju ya kami kerjakan. Untuk modul, semuanya tergantung dari pihak yang bekerja sama, isinya kan dari mereka.
19. Bagaimana kalau ada kelebihan produksi?
Belum pernah mengalami sampai hasil produksi modul tidak habis, paling ada itu dari pesanan mahasiswa kita dapat menyalahkan mahasiswanya kenapa pesan tetapi tidak diambil. Makanya sekarang kalau ada pemesanan ada nomor teleponya, 3 hari lewat tidak diambil sudah kita hubungi maka kita jual ke yang lain
20. Bagaimana agar bisa tepat waktu meskipun pesanan banyak?
Biasanya yang kolektif kita kerjain duluan. Untuk pemesanan kita kerjakan dulu yang datang duluan.
21. Cara menghitung harga pokok penjualanya gimana?
Tidak ada seperti itu, foto copy disini itu kalau dihitung secara detail untungya kecil banget. Disini karena untuk mahasiswa makanya lebih murah cuma Rp100 per lembar. Makanya kalau pesan foto copy itu diambil, biar gak rugi. Kita kira-kira aja harga pokoknya dengan untung yang gak banyak.
34
22. Untuk sistem aktiva tetap, pembelian mesinya tunai apa hutang dulu?
Sebelum tahun 2014 gak boleh hutang untuk pembelian mesin foto copynya, jadi belinya tunai semua dengan modal dari pemilik setelah berjalan kan ada laba ditahanya, jadi pembelian berikutnya dari laba ditahan itu. Waktu STAN tidak ada penerimaan mahasiswa baru, kita jual lagi mesinya buat nutupin sewa karena sepi tidak ada pemasukan.
23. Pembelian lainya selain mesin foto copy, itu apa saja?
Ini ada mesin jilid, laminating, streples yang gede hampir sejuta setengah harganya. Ada juga printer dan pc. Menurutku, mesin jillid disini kita paling lengkap, mesin spiral yang kecil sama gede pun kita ada. Di tempat lain (daerah kalmong), belum ada deh yang mesin spiral gede.
24. Biaya perawatan mesin dilakukan secara rutin, atau insidental kalau rusak saja?
Pas lagi trouble saja, kalau gak rusak ya enggak.
25. Biayanya kalau ada kerusakan mesin langsung ambil dari toko (penghasilan) atau ada biaya khusus?
Langsung ambil dari toko, kan di jurnal setiap hari. Gak ada penyisihan khusus. Pencatatan dilakukan sore hari, pendapatan setelah Maghrib masuknya ke hari besok.
26. Tempatnya ini sewa kan?
Iya, sewa.
27. Apakah ada estimasi usia penggunaan mesin-mesinya?
Gak ada estimasinya, mesin foto copy itu kalau kita dapat yang bagus mesin itu gak pernah trouble, beda kalau mesin yang jelek akan sering error. Biasanya kalau yang bagus impor dari Singapura, bisa dilihat dari counternya buat hitung kertas.
28. Ada berapa mesin foto copy yang dimiliki?
Ada dua mesin.
29. Gimana caranya merekrut karyawan untuk dipekerjakan, apakah orang yang sudah dikenal?
Tidak juga, yang penting orang itu sudah setengah jadi sebagai operator. Soalnya kalau ngajarin dulu capek, jadi mendingan ngegaji orang agak mahal tapi dia sudah bisa pengoperasianya. Buat pengalaman kita juga, kalau ngerekrut orang yang betah biar gak buang waktu saat ngajarinya.
30. Berapa orang yang tergabung dalam Civitas?
Ada sembilan orang.
31. Sistem penggajianya bagaimana?
Setiap bulan, dilihat kas bersihnya berapa, 50% untuk laba ditahan, dan 50% untuk tim. Kita adain pertemuan, biasanya minggu pertama untuk membahas pembagian laba.
32. Apakah kehadiran dihitung?
Kehadiran hanya untuk orang-orang produks.
35
33. Bagaimana untuk pemesanan buku USM?
Disini itu untuk sample, kalau mau beli bisa menghubungi nomor yang bersangkutan. Mereka nitip barang disini, kalau stok disini sudah habis kita setor ke mereka uangnya. Pencatatanya pun berbeda, karena awalnya ada investor untuk buku itu. Disini pure untuk foto copy dan merchandise.
34. Kapan penggajian dilakukan?
Penggajian untuk operator setiap tanggal 2, kalau yang lain dibicarakan saat pertemuan.
35. Apakah ada bonus tambahan untuk karyawan yang kerjanya bagus?
Ini kan dalam proses, untuk pos-pos itu masih dibicarakan. Kita merger dengan civitas juga baru berjalan beberapa bulan, masih belum rapi dalam pencatatanya.
36. Bagaimana struktur organisasinya?
Dulu mah ada, kalau sekarang kan baru. Dulu ada owner satu orang, manajer produksi, dan tiga orang operator. Sekarang dari sembilan orang itu pegang tugasnya masing-masing.
37. Bagaimana sistem pencatatan buku besarnya?
Kalau sekarang ada bagian yang mencatatnya, saya tidak tahu. Terakhir saya lakukan pencatatan sendiri itu tahun 2013.
38. Laporan keuangan ditujukan ke siapa saja, apa juga untuk pihak eksternal?
Tidak, hanya untuk internal saja. Mungkin ke depanya bisa seperti itu.