laporan satop 10

34
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI INDUSTRI PENGENTALAN DAN PENGUAPAN PRODUK PERTANIAN CAIR oleh Nama : Yudhistira Ardiandra NPM : 240110080042 Hari, Tgl Praktikum : Kamis, 20 Mei 2010 Asisten : Ema Komalasari LAB. PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

Upload: yoga-sudiro

Post on 05-Aug-2015

109 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan satop 10

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI INDUSTRI

PENGENTALAN DAN PENGUAPAN PRODUK PERTANIAN CAIR

oleh

Nama : Yudhistira Ardiandra

NPM : 240110080042

Hari, Tgl Praktikum : Kamis, 20 Mei 2010

Asisten : Ema Komalasari

LAB. PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSESJURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN

2010

Page 2: laporan satop 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan industri kita akan sering menemukan proses penguapan dan

pengentalan. Pengentalan dan penguapan merupakan salah satu bentuk perlakuan

yang diberikan pada proses dalam industri pengolahan pasca panen dan industri

pangan dalam bentuk cairan. Tujuan yang lain dari operasi ini adalah untuk

mengurangi volume dari suatu produk sampai batas-batas tertentu tanpa

menyebabkan kehilangkan zat-zat yang mengandung gizi, karena apabila volume

produk berkurang akan mengakibatkan turunnya biaya pengangkutan. Disamping itu,

juga akan meningkatkan efisisiensi penyimpanan dan dapat membantu pengawetan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu untuk :

Memahami proses penguapan dan pengentalan secara umum dalam unit

operasi industri hasil pertanian

Mempelajari dan memahami perubahan titik didih produk pertanian

selama pemanasan dan penguapan

Mempelajari laju perpindahan panas dan laju penguapan produk cair

selama pemanasan dan penguapan

Page 3: laporan satop 10

BAB II

TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Perpindahan Panas

Perpindahan panas (Heat transfer) adalah pemindahan atau penjalaran panas

dari satu tempat ke tempat yang lain karena adanya gradien suhu antara kedua tempat

yang bersangkutan. Yang menjadi pendorong terjadinya pindah panas adalah beda

suhu. Pindah panas merupakan proses dinamis, yaitu panas dipindahkan secara

spontan dari satu badan ke badan lain yang lebih dingin. Kecepatan dari pindah panas

bergantung dari perbedaan suhu antara kedua badan, semakin besar perbedaan, maka

semakin besar kecepatan pindah panas.

Untuk pindah panas :

Laju pindah panas = perbedaan suhu/penahan perantara aliran

panas

Perbedaan suhu antara sumber panas dan penerima panas merupakan gaya

tarik dalam pindah panas. Peningkatan perbedaan suhu akan meningkatkan gaya tarik

sehingga meningkatkan kecepatan pindah panas. Panas yang melalui satu badan dari

badan lain, pindah menembus beberapa perantara, yang pada umumnya memberikan

penahanan pada aliran panas. Kedua faktor ini, yaitu perbedaan suhu dan penahan

aliran panas, mempengaruhi kecepatan pindah panas. Faktor-faktor ini dihubungi oleh

persamaan :

Kecepatan pindah = gaya tarik/penahan

Page 4: laporan satop 10

2.2 Penguapan

Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan

cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini

adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya

cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.

Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan.

Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul

saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung

bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah,

sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik

didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang

ke dalam gas dan "menguap"

Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas

tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki

molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola

yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang

diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun cairan seperti ini sebenarnya

menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itu lebih tak terlihat

Page 5: laporan satop 10

BAB III

METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1. Tabung erlemenyer 1. Garam

2. Thermometer air raksa 2. Gula

3. Checktemp, termokopel

4. Kompor listrik/gas

5. Timbangan digital

6. Pengaduk

3.2 Prosedur Percobaan

A.Pengukuran perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan konsentrasi.

Erlenmeyer disiapkan. Air murni yang cukup panas sebanyak 400 ml

dimasukan kedalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan di atas pemanas

sampai mencapai titik didihnya. Dilakukan pengukuran suhu titik didih

pelarut murni.

Sementara itu dilakukan penimbangan berat gula yang dilarutkan

Gula dilarutkan ke dalam Erlenmeyer masing-masing yang berisi 400 ml air

dengan konsentrasi masing-masing 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 persen. Usahakan

volume larutan konstan, bila perlu tambahkan air murni untuk menggantikan

air yang teruapkan.

B. Pengukuran laju penguapan dan laju perpindahan panas

Erlenmeyer yang berisi ;arutan dengan konsentrasi gula 25 persen

( percobaan A ) dipanasi lebih lanjut.

Page 6: laporan satop 10

Termokopel diletakan di dinding Erlenmeyer agar diketahui perubahan

suhunya.

Setiap 3 menit dilakukan pencatatan suhu larutan, suhu dinding

Erlenmeyer dan volume cairan. Pemanasan dan pengukuran dilakukan

sampai volume larutan tinggal setengah dari volume awal.

Tebal Erlenmeyer dan ukuran diameter elenmeyer diukur.

Page 7: laporan satop 10

BAB IV

HASIL

4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Terhadap Garam

Ukuran tebal dinding Erlenmeyer= 0,33 cm

Diameter Erlenmeyer = 3,1 cm

Tinggi permukaan cairan = 6 cm

Volume awal cairan = 420 ml

Konsentrasi awal cairan = 70 %

4.1.1 Percobaan A (Pengukuran Kenaikan Titik Didih )

1. Menghitung garam yang ditambahkan (gram)

Gramterlarut= 400ml1000ml

×C×Mr

C=konsentrasi larutan(%)

Mr=berat molekul garam(NaCl)=56

Konsentrasi 0 %

Gramterlarut= 400ml1000ml

×0 %×56¿0 gram

Konsentrasi 5 %

Gramterlarut= 400ml1000ml

×5 %×56¿1,12gram

Konsentrasi 10 %

Gramterlarut= 400ml1000ml

×10 %×56¿2,24 gram

Konsentrasi 30 %

Gramterlarut= 400ml1000ml

×30 %×288¿6,72gram

Konsentrasi 50 %

Page 8: laporan satop 10

Gramterlarut= 400ml1000ml

×50 %×288¿11,2 gram

Konsentrasi 70 %

Gramterlarut= 400ml1000ml

×70 %×288¿15,68 gram

2. Menghitung molalitas larutan gula (m)

m= gramterlarutBM terlarut

×1000

gram pelarut

Konsentrasi 0%

m=0 gram288

×1000400

¿0mol

Konsentrasi 5%

m=1,12gram288

×1000400

¿0,05mol

Konsentrasi 10 %

m=2,24 gram288

×1000400

¿0,1mol

Konsentrasi 30 %

m=6,72gram288

×1000400

¿0,3mol

Konsentrasi 50 %

m=11,2 gram288

×1000400

¿0 ,5mol

Page 9: laporan satop 10

Konsentrasi 70 %

m=15,68gram288

×1000400

¿0,7mol

3. Menghitung ∆T b tiap konsentrasi larutan

∆T b=Rg . T AO

2 . M A .mH u .1000

Keterangan :

∆T b= Perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan

konsentrasi (K )

Rg= Tetapan gas ideal ¿8,314 j /mol . K

T AO = Titik didih pelarut murni ¿1000C=373 K

M A = BM pelarut (H 2O)=18

m = Molalitas larutan (mol)

H u = Panas laten penguapan air (4,0624×104 j /mol)

Konsentrasi 0 %

∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0mol

4,0624×104 j /mol .1000

¿0 K

Konsentrasi 5 %

∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,05mol

4,0624×104 j /mol .1000

¿0,0256 K

Konsentrasi 10 %

Page 10: laporan satop 10

∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,1mol

4,0624×104 j /mol .1000

¿0,0512 K

Konsentrasi 30 %

∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,3mol

4,0624×104 j /mol .1000

¿0,1537 K

Konsentrasi 50 %

∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,5mol

4,0624×104 j /mol .1000

¿0,2562 K

Konsentrasi 70 %

∆T b=8,314 J /mol K .3732 .18 .0,7 mol

4,0624×104 j /mol .1000

¿0,3587 K

4. Menghitung T c perhitungan (T c perhitungan = T AO + ∆T b

perhitungan)

T c perhitungan=373 K+0 K=373K

T c perhitungan=373 K+0,0256 K=373,0256 K

T c perhitungan=373 K+0,0512 K=373,0512 K

T c perhitungan=373 K+0,1537 K=373,1537 K

T c perhitungan=373 K+0,2562 K=373,2562 K

T c perhitungan=373 K+0,3587 K=373,3587 K

Tabel suhu titik didih cairan dengan penambahan konsentrasi garam

No Tambahan berat

Konsentrasi larutan

Molalitas T c

Perhitungan

T c Kenaikan titik didih

Page 11: laporan satop 10

garam garam (%) (m) (K)pengukuran

(K)air murni

(oC)

1 0 0 0 373 366

0

1

0,5

0

0,2

2 1,12 5 0,05 373,0256 366

3 2,24 10 0,1 373,0512 367

4 6,72 30 0,3 373,1537 367,5

5 11,2 50 0,5 373,2562 367,5

6 15,68 70 0,7 373,3587 367,7

5. Dari data diatas maka diperoleh plotting ¿¿ perhitungan dan T c

pengukuran) vs konsentrasi (%)

4.1.2 Percobaan B (Penentuan Laju Penguapan dan Laju Perpindahan

Panas)

Tabel penguapan garam dari waktu ke waktu

NoWaktu

(detik)

Volume

(m3)

Konsentrasi

(%)

Suhu titik didih (K)

Suhu dinding

Erlenmeyer

(oC)

Massa

(kg)

0 10 20 30 40 50 60 70 80372.8

372.9

373

373.1

373.2

373.3

373.4

f(x) = 0.005124501608 x + 372.9999762058R² = 0.999999988031229

Grafik Tc Perhitungan terhadap Konsentrasi

(%)

Konsentrasi %

Linear

Tc Perhitungan

Kons

entr

asi (

%)

0 10 20 30 40 50 60 70 80365

365.5

366

366.5

367

367.5

368f(x) = 0.023729903537 x + 366.2974276527R² = 0.735826420600401

Grafik Tc Pengukuran terhadap Konsentrasi

(%)

Konsentrasi %Linear

Tc Pengukuran

Kons

entr

asi (

%)

Page 12: laporan satop 10

1 0 0,000420 70 367,7 47,5 0,420

2 180 0,000400 70 366 51 0,400

3 360 0,000398 70 368 55 0,398

4 540 0,000395 70 369 73,3 0,395

5 816 0,000394 70 369 74,5 0,394

6 900 0,000390 70 369 74,7 0,390

7 1080 0,000385 70 369 75 0,385

8 1260 0,000378 70 369 75,3 0,378

9 1440 0,000370 70 369 75,5 0,370

10 1620 0,000365 70 369 75,5 0,365

11 1800 0,000360 70 369 75,9 0,360

12 1980 0,000355 70 369 76,4 0,355

1. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan massa vs waktu

Page 13: laporan satop 10

0 500 1000 1500 2000 25000.320.340.360.38

0.40.420.44

f(x) = − 2.8893583348149E-05 x + 0.41300246284812R² = 0.954200576732321

Grafik waktu (s) terhadap Massa (kg)

Massa (kg)Linear

waktu (s)

Mas

sa (k

g)

Menghitung laju penguapan (qu)

qu=H u∆M∆ t

Keterangan : H u = panas laten penguapan air ¿2257kJ /kg

qu = laju penguapan (watt)

∆M /∆ t = laju perubahan massa (kg /s ) slope grafik M vs t

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa slope-nya adalah −3×10−5.

Tanda minus di sini terjadi karena grafiknya linier ke bawah.

Slope=∆M /∆t=−3×10−5

qu=H u∆M∆ t

qu=2257×103 J / kg (−3×10−5 kg /s )

¿−67,71J /s

Page 14: laporan satop 10

2. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan suhu vs waktu

0 500 1000 1500 2000 2500364365366367368369370

f(x) = 0.00095633629990623 x + 367.603909706027R² = 0.448996440482234

Grafik Laju Perpindahan Panas

Suhu Titik Didih Larutan

Linear

Waktu (s)

Suhu

Titi

k D

idih

La

ruta

n

Laju perpindahan panas (qc)

qc=m .C p .∆T∆ t

Keterangan : qc = laju perpindahan panas

m = massa larutan (kg)

C p = kalor jenis pelarut ¿4,180 kJ /kgK

∆T /∆ t= laju perubahan suhu larutan (K/s) slope

slope grafik T vs t

Page 15: laporan satop 10

Dari grafik diatas diperoleh nilai slope nya adalah 0,001. Jadi laju perpindahan panas

untuk setiap kilogramnya adalah sebagai berikut :

NoWaktu

(Detik)

Kalor

Jenis

(Cp)

Massa

(Kg)Slope

Laju Perpindahan

Panas (qc ) J / s

Laju

Panas

Keseluruhan

( J / s)

1 0 4,18 0,420 0,001 1,755×10−3 −67,708245

2 180 4,18 0,400 0,001 1,672×10−3 −67,708328

3 360 4,18 0,398 0,001 1,663×10−3 −67,708337

4 540 4,18 0,395 0,001 1,651×10−3 −67,708349

5 816 4,18 0,394 0,001 1,646×10−3 −67,708354

6 900 4,18 0,390 0,001 1,630×10−3 −67,70837

7 1080 4,18 0,385 0,001 1,609×10−3 −67,708391

8 1260 4,18 0,378 0,001 1,580×10−3 −67,70842

9 1440 4,18 0,370 0,001 1,546×10−3 −67,708454

10 1620 4,18 0,365 0,001 1,525×10−3 −67,708475

11 1800 4,18 0,360 0,001 1,504×10−3 −67,708496

12 1980 4,18 0,355 0,001 1,484×10−3 −67,708516

Page 16: laporan satop 10

4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Terhadap Gula

4.2.1 Percobaan A (Pengukuran Kenaikan Titik Didih )

1. Menghitung gula pasir yang ditambahkan (gram)

Gramterlarut= 400ml1000ml

×C×Mr

C=konsentrasi larutan(%)

Mr=berat molekul gula (C6H12 O6)=288

Konsentrasi 0 %

Gramterlarut=0gram

Konsentrasi 5 %

Gramterlarut=5.76gram

Konsentrasi 10 %

Gramterlarut=11,52gram

Konsentrasi 15 %

Gramterlarut=8817,28gram

Konsentrasi 20 %

Gramterlarut=23,04 gram

Konsentrasi 25 %

Gramterlarut=28,8gram

2. Menghitung molalitas larutan gula (m)

m= gramterlarutBM terlarut

×1000

gram pelarut

Konsentrasi 5%

m=0,05mol

Konsentrasi 10 %

m=0,1mol

Page 17: laporan satop 10

Konsentrasi 15 %

m=0,15mol

Konsentrasi 20 %

m=0,2mol

Konsentrasi 25 %

m=0,25mol

3. Menghitung ∆T b tiap konsentrasi larutan

∆T b=Rg . T AO

2 . M A .mH u .1000

Keterangan :

∆T b= Perubahan kenaikan suhu titik didih dengan penambahan

konsentrasi (K )

Rg= Tetapan gas ideal ¿8,314 j /mol . K

T AO = Titik didih pelarut murni ¿1000C=373 K

M A = BM pelarut (H 2O)=18

m = Molalitas larutan (mol)

H u = Panas laten penguapan air (4,0624×104 j /mol)

Konsentrasi 5 %

∆T b=0,0256 K

Konsentrasi 10 %

∆T b=0,0512K

Konsentrasi 15 %

∆T b=0,0768K

Konsentrasi 20 %

Page 18: laporan satop 10

∆T b=0,1025K

Konsentrasi 25 %

∆T b=0,1281K

4. Menghitung T c perhitungan (T c perhitungan = T AO + ∆T b

perhitungan)

T c perhitungan=373 K+0,0256 K=373,0256 K

T c perhitungan=373 K+0,0512 K=373,0512 K

T c perhitungan=373 K+0,0768 K=373,0768K

T c perhitungan=373 K+0,1025 K=373,1025K

T c perhitungan=373 K+0,1281 K=373,1281 K

Tabel suhu titik didih cairan dengan penambahan konsentrasi gula pasir

NoTambahan berat gula

pasir

Konsentrasi larutan gula

pasir (%)

Molalitas

(m)

T c

Perhitungan

(K)

T c

pengukuran (K)

Kenaikan titik didih air murni

(oC)

1 0 0 0 373 363

3

0

0

0

0

2 5,76 5 0,05 373,0256 366

3 11,52 10 0,1 373,0512 366

4 17,28 15 0,15 373,0768 366

5 23,04 20 0,2 373,1025 366

6 28,8 25 0,25 373,1281 366

Page 19: laporan satop 10

5. Dari data diatas maka diperoleh plotting ¿¿ perhitungan dan T c

pengukuran) vs konsentrasi (%)

0 5 10 15 20 25 30 35372.9

372.95

373

373.05

373.1

373.15

f(x) = 0.00444841269838809 x + 372.999976190476R² = 0.999999635271189

Grafik Tc Perhitungan terhadap Konsentrasi (%)

Konsentrasi %Linear

Tc Perhitungan

Kons

entr

asi (

%)

0 5 10 15 20 25 30 35361.5

362362.5

363363.5

364364.5

365365.5

366366.5

f(x) = 0.0744047619047619 x + 364.428571428571R² = 0.428571428571424

Grafik Tc Pengukuran terhadap Konsentrasi (%)

Konsentrasi %Linear

Tc Perhitungan

Kons

entr

asi (

%)

Page 20: laporan satop 10

4.2.2 Percobaan B (Penentuan Laju Penguapan dan Laju Perpindahan

Panas)

Tabel penguapan gula pasir dari waktu ke waktu

NoWaktu

(detik)

Volume

(m3)

Konsentrasi

(%)

Suhu titik didih (K)

Suhu dinding

Erlenmeyer

(oC)

Massa

(kg)

1 0 0,000450 25 366 47 0,450

2 180 0,000440 25 368 62 0,440

3 360 0,000430 25 369 60 0,430

4 540 0,000425 25 369 66 0,425

5 816 0,000420 25 369 62,9 0,420

6 900 0,000415 25 369 62,9 0,415

7 1080 0,0004125 25 369 67 0,4125

8 1260 0,000412 25 369 70,8 0,412

9 1440 0,000411 25 369 70,8 0,411

10 1620 0,000410 25 369 61 0,410

11 1800 0,000409 25 369 61 0,409

12 1980 0,000407 25 369 66,9 0,407

13 2160 0,000405 25 369 70 0,405

14 2340 0,000403 25 369 62,8 0,403

15 2520 0,000401 25 369 61,5 0,401

16 2700 0,000400 25 369 66,5 0,400

Page 21: laporan satop 10

1. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan massa vs waktu

0 500 1000 1500 2000 2500 30000.370.380.39

0.40.410.420.430.440.450.46

f(x) = − 1.53432602570875E-05 x + 0.436461710908611R² = 0.851556312687576

Grafik waktu (s) terhadap Massa (kg)

Massa (kg)Linear

waktu (s)

Mas

sa (k

g)

Menghitung laju penguapan (qu)

qu=H u∆M∆t

Keterangan : H u = panas laten penguapan air ¿2257kJ /kg

qu = laju penguapan (watt)

∆M /∆ t = laju perubahan massa (kg /s ) slope grafik M vs t

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa slope-nya adalah −2×10−5.

Tanda minus di sini terjadi karena grafiknya linier ke bawah.

Slope=∆M /∆t=−2×10−5

qu=H u∆M∆t

qu=2257×103 J / kg (−2×10−5 kg /s )

¿−45,14 J /s

Page 22: laporan satop 10

3. Dari data diatas maka diperoleh plotting perubahan suhu vs waktu

0 500 1000 1500 2000 2500 3000364.5

365365.5

366366.5

367367.5

368368.5

369369.5

f(x) = 0.000480938545518577 x + 368.097847332277R² = 0.280226859188829

Grafik Laju Perpindahan Panas

Suhu Titik Didih LarutanLinear

Waktu (s)

Suhu

Titi

k D

idih

Lar

utan

Laju perpindahan panas (qc)

qc=m .C p .∆T∆ t

Keterangan : qc = laju perpindahan panas

m = massa larutan (kg)

C p = kalor jenis pelarut ¿4,180 kJ /kgK

∆T /∆ t= laju perubahan suhu larutan (K / s) slope slope grafik

T vs t

Page 23: laporan satop 10

Dari grafik diatas diperoleh nilai slope nya adalah 0,0005. Jadi laju

perpindahan panas untuk setiap kilogramnya adalah sebagai berikut :

No

Waktu

(Detik)

Kalor

Jenis

(Cp) Massa

(Kg)Slope

Laju Perpindahan Panas

(qc )

( J / s)

Laju

Panas

Keseluruhan

( J / s)

1 0 4,18 0,45 0,0005 9,405×10−4 −45,13905

2 180 4,18 0,44 0,0005 9,196×10−4 −45,13908

3 360 4,18 0,43 0,0005 8,987×10−4 −45,13910

4 540 4,18 0,425 0,0005 8,882×10−4 −45,13911

5 816 4,18 0,42 0,0005 8,778×10−4 −45,13912

6 900 4,18 0,415 0,0005 8,673×10−4 −45,13913

7 1080 4,18 0,4125 0,0005 8,621×10−4 −45,139137

8 1260 4,18 0,412 0,0005 8,611×10−4 −45,139138

9 1440 4,18 0,411 0,0005 8,589×10−4 −45,139141

10 1620 4,18 0,41 0,0005 8,569×10−4 −45,139143

11 1800 4,18 0,409 0,0005 8,548×10−4 −45,139145

12 1980 4,18 0,407 0,0005 8,506×10−4 −45,139149

13 2160 4,18 0,405 0,0005 8,464×10−4 −45,139153

14 2340 4,18 0,403 0,0005 8,422×10−4 −45,139157

Page 24: laporan satop 10

15 2520 4,18 0,401 0,0005 8,381×10−4 −45,139161

16 2700 4,18 0,4 0,0005 8,360×10−4 −45,139164

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Praktikum kali ini yaitu mengenai pengentalan dan penguapan produk

pertanian cair. Disini kita menggunakan 2 buah kompor untuk memanaskan larutan

yaitu kompor gas dan kompor spiritus. Pemanasan menggunakan spiritus memakan

waktu yang lama untuk mencapai titik didih diperlukan waktu sekitar 1,5 jam. Hal ini

terjadi karena suhu yang dihasilkan oleh kompor spiritus tidak terlalu besar alhasil

sangat menyita waktu para praktikan.

Menurut table pengamatan,penguapan spritus+garam lebih cepat daripada

penguapan spritus +gula . ini terjadi karena larutan spritus+gula terjadi suatu peruban

dari cair menjadi kental, sedangkan spritus+garam dari cair tetap ke cair. Sehingga

proses penguapannya lebih cepat.

Ketika suhu mulai mendidih, perlakuan terhadap masing-masing larutan

adalah dengan menambah konsentrasi tiap bahan, gula ataupun garam. Perlakuan

kedua adalah kita memantau secara bertahap, setiap 3 menit sekali kita ukur suhu

didih larutan tersebut dan kita ukur pula volume campuran.

Dari percobaan tersebut dapat kita pahami bahwa, setiap penambahan

konsentrasi dari gula ataupun garam, suhu dari larutan akan terus meningkat. Suhu

yang semakin meningkat tersebut akan menyebabkan penguapan dan pengentalan

dari larutan tersebut

Page 25: laporan satop 10

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :

Konsentrrasi larutan akan semakin meningkat apabila semakin banyak suatu

zat (gula/garam) yang ditambahkan

Semakin tinggi suhu yang diberikan terhadap larutan maka akan semakin

mengental larutan tersebut

6.2 Saran

Sebaiknya peralatan ditambah lagi agar proses praktikum berjalan dengan

maksimal.

Praktikan lebih cermat dalam melakukan praktikum (sesuai prosedur).

Page 26: laporan satop 10

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan

http://mohammadsholeh.myblogrepublika.com/penguapan-evaporator/

http://www.risvank.com/2009/04/prinsip-perpindahan-panas-pada-evaporator/

Page 27: laporan satop 10

Lampiran