laporan sanitasi kantor
DESCRIPTION
laporan saniitasiTRANSCRIPT
MAKALAH
SANITASI DAN TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
SANITASI PERKANTORAN
“Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor”
Kelompok 4
Nama Anggota / NIM
Annisa Purnamasari Putri J3M112064
Isnaini Fajrin J3M112066
Maharani Timor J3M112073
Amelinda Zerlina J3M112082
Alicia J3M112090
Nadi Cipto Kusumo J3M112081
Abdulloh Ahmad J3M1121…
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013/2014
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi adalah perilaku yang disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Penanganan pembangunan sanitasi saat ini sudah menjadi bagian penting baik di tingkat kota, kabupaten maupun sampai ke wilayah pedesaan. Pengarusutamaan program pengembangan sanitasi yang berpihak pada masyarakat miskin dalam pembangunan wilayah, haruslah menjadi kepedulian utama Pemerintah Kabupaten Bogor. Keikutsertaan Badan Lingkungan Hidup (BLH) bersama pemerintah Kabupaten Bogor merupakan langkah awal untuk menggalang perhatian terhadap kondisi sanitasi secara keseluruhan.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya studi sanitasi perkantoran di Kantor BLH yaitu untuk memberikan gambaran terkini yang jelas mengenai kondisi sanitasi Kabupaten Bogor salah satunya di Kantor BLH dan membandingkannya dengan Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/IX/2012 tentang kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
“Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya (Notoadmojo 2003).” Sanitasi adalah menciptakan segala sesuatu yang higienis dan kondisi yang menyehatkan. Tujuan sanitasi ini adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan suatu tempat atau benda yang sehat sehingga tidak berpengaruh negatif terhadap lingkungan hidup kita.
Sesuai target Millenium Development Goals (MDG), lebih dari 2 miliar orang membutuhkan sanitasi yang baik hingga tahun 2015. Laporan terbaru WHO dan UNICEF (seperti yang dilansir oleh situs resmi WHO) perbaikan sanitasi lingkungan dan penyediaan air bersih dapat mengurangi 5000 kematian tiap hari akibat diare dan keadaan ekonomi yang buruk.
Kebutuhan sanitasi dasar harus menyatakan, bahwa tiap dollar yang dinvestasikan untuk meningkatkan penyediaan air bersih dan kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK) akan mendatangkan keuntungan kepada masyarakat itu sendiri. Keuntungan yang diperoleh diperkirakan sekitar, US$ 34 untuk tiap US$ 3 yang diinvestasikan. Namun perhitungan tersebut tergantung jenis investasi tiap negara.(www.depkes.go.id).
Kesehatan lingkungan merupakan ilmu kesehatan masyarakat yang menitikberatkan usaha preventif dengan usaha perbaikan semua faktor lingkungan agar manusia terhindar dari penyakit dan gangguan kesehatan. Kesehatan lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Untuk itu kesehatan lingkungan merupakan salah satu
dari enam usaha dasar. Sedangkan menurut Chandra (2007), sanitasi adalah bagian dari ilmu kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.
Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Azwar 1995). Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia, pengelolaan sampah, dan pengelolaaan air limbah.
Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas yang memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standart kehidupan, dan kebiasaan masyarakat (Chandra 2007).
BAB IIIMETODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat KunjunganPengamatan sanitasi perkantoran dilakukan di Kantor BLH Kabupaten Bogor pada hari
Jumat, 5 September 2014 pukul 09.00 sampai 10.30 WIB.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Tabel 1. Perbandingan Kriteria Sanitasi Perkantoran antara Kepmenkes dengan Kantor BLH Kab. Bogor
KRITERIA
Menurut Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/IX/2012
tentang kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri
Keadaan Kantor BLH Kab. Bogor
Suhu Ruangan 18° - 28° C 28° - 30° C
Toilet Pegawai 51-100 orang minimal 3 ruang toilet. toilet wanita dengan pria di pisah
Jumlah pegawai 60 orang dengan jumlah toilet 5 ruangan
Sirkulasi Udara Ruangan ber AC: AC harus dimatikan secara berkala dan diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah dengan membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin
Ruang ber AC: AC dimatikan dan membuka jendela serta pintu untuk menjaga sirkulasi udara secara alami. AC hanya dinyalakan saat cuaca sangat panas.
KRITERIA
Menurut Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/IX/2012
tentang kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri
Keadaan Kantor BLH Kab. Bogor
Kualitas Udara Ruangan Dilarang merokok dalam ruangan Ruangan dibedakan menjadi ruangan bebas asap rokok dan ruangan khusus perokok (Smoking Area)
Limbah Sampah kering dan sampah basah dipisahkan
Tersedia tiga tempat sampah untuk pemisahan sampah, yang dibedakan menjadi sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3
Pencahayaan Intensitas cahaya dalam ruangan minimal 10 lux dan tidak menyilaukan
Pencahayaan ruangan baik, merata ke seluruh ruangaan dan tidak menyilaukan
Debu Pembersihan dilakukan pagi dan sore dengan pel basah atau vaccum
Pembersihan ruangan dilakukan setiap hari dengan pel basah.
Sumber Air Bersih
Langit-Langit
PDAM, sumur air tanah, atau sumber lain yang telah diolah
Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
PDAM dan Sumur air tanah
Tinggi langit-langit gedung berkisar antara 2,5-3,0 meter
5.2 Pembahasan
Pengamatan sanitasi perkantoran dilakukan di Kantor BLH Kabupaten Bogor yang beralamat di Jalan KS. Tubun No. 150, Kedunghalang - Bogor. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan informasi bahwa keadaan sanitasi Kantor BLH Kabupaten Bogor memenuhi kriteria sanitasi perkantoran yang baik menurut Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/IX/2012 tentang kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri. Hal ini terlihat dari suhu ruangan kantor yang berkisar antara 28°-30° C, yang sesuai dengan peraturan terkait. Sirkulasi udara ruangan kantor BLH Kabupaten Bogor sudah sesuai kriteria sanitasi perkantoran yang baik, hal ini terlihat dari jumlah jendela yang banyak dan besar dalam satu ruangan.
Pencahayaan pada ruang kantor BLH Kabupaten Bogor sangat baik dan hemat energi. Hal ini terlihat dari bentuk ruangan yang memiliki jendela besar dan banyak dalam satu ruangan, sehingga lampu tidak dinyalakan pada siang hari. Begitu pun dengan dinding kantor yang dibuat sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Tinggi langit-langit gedungpun sudah memenuhi kriteria peraturan yang berkisar antara 2,5 sampai 3 meter. Jumlah toilet di Kantor BLH Kabupaten Bogor sudah sesuai dengan peraturan sanitasi, yaitu dengan jumlah karyawan 60 orang, jumlah toilet yang tersedia 5 ruangan toilet. Namun toilet yang tersedia belum terpisah
antara toilet khusus pria dengan toilet khusus wanita. Limbah dari toilet itu sendiri ditampung dalam septic tank. Sumber air bersih yang digunakan dalam kantor ini adalah PDAM Kabupaten Bogor dan sumur air tanah.
Drinase dibuang di dalam kolam resapan yang dibuat bersama-sama. Dalam pengelolaan sampah dilakukan pemisahan antara sampah organik, anorganik dan B3. Dalam pengelolaan organik dilakukan proses untuk pengomposan dan dihasilkan pupuk organik padat dan cair. Sedangkan dalam pengelolaan sampah anorganik dilakukan pengumpulan sampah anorganik dengan sistem bank sampah yang selanjutnya dijual kepada pengepul dan dibuat kerajinan berupa tas, pot bunga, dompet dan lain-lain. Selain itu sampah anorganik berupa plastik minuman kemasan juga dimanfaatkan sebagai media untuk tanaman hias sekitar kantor. Di kantor tersebut juga dibuat biopori sebagai penyerapan air dan tempat pengolah sampah organik. Pembersihan lantai ruangan kantor dari debu dilakukan setiap hari oleh enam tenaga cleaning service menggunakan pel basah. Kerja bakti pembersihan lingkungan kantor oleh seluruh karyawan dilakukan setiap minggunya pada hari Jumat.
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai sanitasi perkantoran dapat disimpulkan bahwa Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor termasuk dalam kondisi yang baik dan telah memenuhi kriteria sanitasi perkantoran Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/IX/2012 tentang Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
5.2 Saran
Mengingat pentingnya sanitasi di wilayah perkantoran, kami menyarankan kepada pihak kantor BLH Kabupaten Bogor untuk tetap menjaga dan mempertahankan kondisi sanitasi yang baik dan memperbaiki kekurangannya yaitu memisahkan antara toilet wanita dengan toilet pria dan memisahkan antara jamban dengan kamar mandi.
5.3 Daftar Pustaka
Azwar A, 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, PT. Mutiara sumber Widya, Jakarta. Chandra, Dr. Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran. Hal. 124, dan 144-147. Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/IX/2012 tentang kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan
industri.Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Lampiran
No. Gambar Keterangan
1 Ventilasi dan jendela yang besar dan terbuka memungkinkan pertukaran/sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan
2 Bak sampah organik, anorganik, dan sampah padat B3
3 Toilet karyawan/ umum