laporan pkl sanitasi terminal kp.rambutan antar kota

105
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN SANITASI TRANSPORTASI TERMINAL BUS ANTAR KOTA KAMPUNG RAMBUTAN TAHUN AJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH: KELOMPOK: 11 REGULER AMINAH APRIANTI P2.31.33.010.004 NUR ALIFAH P2.31.33.010.035 RIZKA MARYANA P2.31.33.010.039 SHELLA FAUZIAH P2.31.33.010.044

Upload: nur-alifah

Post on 01-Jan-2016

810 views

Category:

Documents


63 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SANITASI TRANSPORTASI

TERMINAL BUS ANTAR KOTA KAMPUNG RAMBUTAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK: 11 REGULER

AMINAH APRIANTI P2.31.33.010.004

NUR ALIFAH P2.31.33.010.035

RIZKA MARYANA P2.31.33.010.039

SHELLA FAUZIAH P2.31.33.010.044

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

JAKARTA

Page 2: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan

Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya kepada

kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja

Lapangan ( PKL ) di Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan aplikasi dari setiap

mata kuliah yang sudah didapat selama proses perkuliahan di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Dalam penyelesaian laporan praktek kerja lapangan ini, tidak lepas

dari berbagai hambatan dan cobaan, oleh karena itu kami menyadari, tidak

lepas dari berbagai hambatan dan cobaan, oleh karena itu kami menyadari

masih banyak kekurangannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun

sangat kami harapkan guna perbaikan dimasa mendatang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu kami selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan,

antara lain :

1. Keluarga tim penulis atas dukungan dan doanya kepada tim penulis

dalam membuat laporan PKL.

2. Kepada Bapak Budi Pramono, SKM. MKes, selaku Ketua Jurusan

Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jakarta II.

3. Kepada Agus Joko Susanto, SKM. MKKK. Selaku dosen pembimbing

kami yang telah memberikan pengarahan selama PKL di Terminal Bus

Antar Kota Kampung Rambutan

4. Kepada Bapak Sumarna Selaku Pembina dan sekaligus pembimbing

lapangan yang telah memberikan masukkan dan persetujuan dalam

setiap langkah praktek lapangan kami dan memberikan data-data

Page 3: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

yang kami butuhkan selama PKL di Terminal Bus Antar Kota Kampung

Rambutan..

5. Seluruh staf karyawan yang membantu dalam pengumpulan data

selama kami PKL di Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan.

6. Teman – teman tingkat III Jurusan Kesehatan Lingkungan yang

selama penyusunan laporan ini telah memberikan bantuan dan

masukan kepada kami sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

7. Semua pihak yang tidk dapat kami sebutkan satu per satu dalam

penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek kerja

lapangan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena

keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan kami. Maka kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi pembelajaran

kami. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk setiap mahasiswa yang

akan melaksanakan praktek kerja lapangan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Januari 2013

Tim Penulis

Page 4: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini banyak teknologi yang diciptakan untuk

memudahkan dan membantu aktivitas manusia. Kebutuhan dan

aktivitas manusia yang tidak terbatas menyebabkan teknologi terus

mengalami perkembangan demi memenuhi kebutuhan manusia

tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang ialah teknologi untuk

mempermudah dan mempercepat untuk menjangkau suatu tempat

atau berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain, yakni

transportasi.

Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat karena dengan transportasi semua kegiatan ekonomi dan

kegiatan masyarakat umum lainnya dapat berjalan lancar. Pentingnya

peranan transportasi di masyarakat meliputi segi ekonomi, social,

politik dan sebagainya. Oleh karena itu kegiatan seperti perdagangan,

perindustrian, dan pertanian akan sangat tergantung pada lancar

tidaknya transportasi.

Proses transportasi merupakan gerakan angkutan yang mengantarkan

benda atau manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Salah satu

kegiatan transportasi adalah memindahkan barang atau orang dari

tempat yang satu ke tempat yang lainnya.

Dalam transportasi darat dikenal istilah terminal. Menurut Undang –

undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan pasal 1 No. 13, “terminal adalah pangkalan

Page 5: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur

kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan

orang/atau barang, serta pepindahan roda angkutan.” Sedangkan

menurut UU RI No.14 tahun 1992, tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, pasal 1, “terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk

keperluan memuat dan menurunkan dan atau barang serta mengatur

keberangkatan dan kedatangan orang, yang merupakan salah satu

wujud simpul jaringan transportasi.”

Terminal merupakan tempat yang dikunjungi masyarakat terutama

para calon penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi

yang ada di terminal. Terminal tidak dipakai oleh penumpang untuk

menetap, tetapi harus memiliki fasilitas yang memadai guna

kenyamanan dan kelancaran dalam terminal. Selain fasilitas, terminal

juga dituntut untuk memiliki system keamanan, kebersihan, dan

kesehatan karena terminal merupakan public area, tempat dimana

banyak orang atau masyarakat berada, yaitu calon penumpang.

Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan merupakan salah satu

tempat umum yang berada di Jakarta Timur, yaitu tempat

berkumpulnya banyak orang untuk melakukan berbagai kegiatan,

maka diperlukan adanya peningkatan terhadap pelayanan sanitasi

lingkungan terminal untuk menciptakan keadaan yang nyaman dan

terlindung dari gangguan kesehatan.

Disamping hal-hal positif tersebut, tentu saja kegiatan transportasi juga

dapat menimbulkan dampak negatif yaitu limbah atau buangan

berbentuk padat, cair maupun gas yang dapat masuk melalui

pernapasan, kulit, makanan atau dapat juga melalui pendengaran atau

telinga sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi kesehatan kerja.

Page 6: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Disisi lain limbah buangan tersebut juga dapat menimbulkan resiko

bagi lingkunga maupun pada pekerja yang selalu berinteraksi secara

langsung dengan sumber polutan tersebut, sehingga setiap individu

yang bekerja harus diberikan perlindungan dari kemungkinan

timbulnya efek negatif dari pekerjaannya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka kami Mahasiswa Jurusan

Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

dalam hal ini melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan

melaporkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang berkaitan dengan

Sanitasi Transportasi Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Jakarta Timur.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran umum mengenai sanitasi di

Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui ruang bangunan di Terminal Antar Kota

Kampung Rambutan.

2. Untuk mengetahui fasilitas penunjang di Terminal Antar Kota

Kampung Rambutan.

3. Untuk mengetahui sarana penyediaan air bersih di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan.

4. Untuk mengetahui pengelolaan limbah cair di Terminal Antar

Kota Kampung Rambutan.

5. Untuk mengetahui pengendalian vektor dan binatang

pengganggu di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan.

Page 7: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

6. Untuk mengetahui pengolahan makanan dan minuman di

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan.

7. Untuk mengetahui pengelolaan sampah di Terminal Antar

Kota Kampung Rambutan.

8. Untuk mengetahui kualitas lingkungan kerja fisik yang

meliputi kebisingan dan kadar debu di Terminal Antar Kota

Kampung Rambutan.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat

di bangku perkuliahan Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Jurusan Kesehatan Lingkungan ke dalam kondisi lingkungan

kerja yang sebenarnya.

2. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang Sanitasi

Lingkungan di Terminal Bus Antar Kota Kampung

Rambutan.

3. Mahasiswa dapat memberikan saran untuk masalah

Sanitasi Lingkungan Terminal Bus Antar Kota Kampung

Rambutan.

1.3.2 Manfaat bagi Institusi

Page 8: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

1. Mendapatkan masukkan mengenai masalah Sanitasi

Lingkungan di Terminal Bus Antar Kota Kampung

Rambutan.

2. Untuk menjadikan perhatian dan kewaspadaan dalam

menghadapi dampak risiko tentanf sanitasi lingkungan

transportasi Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan.

1.3.3 Manfaat bagi Akademik

Manfaat dalam pengembangan keilmuan kesling dan sebagai

bahan masukan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya

dan sebagai alternatif penilaian tentang kesuksesan dalam

penyelenggaraan pendidikan selama di kampus Poltekkes

Kemenkes RI Jakarta II Jurusan kesehatan Lingkungan.

Page 9: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK

2.1 Sejarah Umum Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan

Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta Timur merupakan salah

satu terminal diantara terminal-terminal yang ada di Daerah Khusus

Ibukota Jakarta. Terminal ini didirikan untuk menggantikan terminal

bus cililitan yang sudah tidak dapat menampung kendaraan umum

yang terlalu banyak dan tidak layak pakai. Maka tanggal 1 Oktober

1992, Terminal Bus Kampung Rambutan diresmikan penggunaannya

oleh pemerintah DKI Jakarta. Namun saat ini dalam penggunaannya

Terminal Bus Kampung Rambutan telah dibagi menjadi dua terminal

yakni; Terminal Dalam Kota dan Terminal Antar Kota. Luas area

Terminal Bus Kampung Rambutan secara keseluruhan adalah 8,7 ha.

Terminal Bus Kampung Rambutan merupakan terminal bus yang

cukup lengkap dalam hal fasilitas angkutan jasanya di daerah Jakarta,

khususnya Jakarta Timur dan terminal tersebut setiap harinya cukup

ramai oleh para pengunjung. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan

terminal tersebut cukup penting bagi masyarakat yang

membutuhkannya.

2.1.2 Lokasi Geografis Terminal Bus Kampung Rambutan

Terminal Bus Kampung Rambutan berlokasi di Jl. Lingkar Luar

Selatan, Jakarta Timur. Berikut batas-batas wilayah Terminal

Bus Kampung Rambutan :

Page 10: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Batas Bagian Barat : Kampung Manunggal

Batas Bagian Selatan : Kampung Manunggal

Batas Bagian Timur : Kampung Dukuh dan Tol Jagorawi

Batas Bagian Utara : Jl. TB. Simatupang Timur Barat

2.1.3 Sarana dan Prasarana

Terminal Bus Kampung Rambutan memiliki sarana dan

prasarana yang tersedia di Terminal Antar Kota Kampung

Rambutan, terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penumpang.

a. Fasilitas utama terdiri dari :

1. Luas tanah : 8,7 Ha

2. Luas emplasmen : 9.762 m2

3. Luas bangunan : 2.779 m2

4. Luas taman : 9.600 m2

5. Luas trotoar : 4.19 m2

6. Pagar besi : 1.087,55 m

7. Jalur kedatangan dan keberangkatan kendaraan umum

8. Loket penjualan karcis

9. Menara pemantau

10.Rambu dan papan informasi jurusan dan tariff

11.Ruang tunggu untuk penumpang

b. Fasilitas penunjang terdiri dari :

1. Warung makan : 14 buah

2. Kios perorangan : 18 buah

3. Koperasi : 1 buah

4. MCK/Toilet : 9 titik (dengan jumlah kamar 67

unit)

Page 11: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

5. Musholla : 3 buah

6. Taman : 1 buah

2.1.4 Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai yang ada di Terminal Antar Kota Kampung

Rambutan berjumlah 66 orang yang terdiri dari :

1. Pegawai Negeri Sipil : 46 orang

2. Calon Pegawai Negeri Sipil : 2 orang

3. PTT : 7 orang

4. Petugas Keamanan (Polisi) : 8 orang

5. Petugas Kebersihan : 23 orang

2.1.5 Jenis Bis Yang Ada di Terminal Kampung Rambutan

Terminal Bis Kampung Rambutan terbagi menjadi dua bagian

yakni; Terminal Antar Kota dan Terminal Dalam Kota. Memiliki

jenis angkutan yang berbeda antara dalam dan luar kota.

Bus antar kota yang ada di Terminal Bus Kampung Rambutan,

antara lain:

Agra Mas

Warga Baru

Dewi Sri

Doa Ibu

Medal Sekar Sari

Karunia Bakti

Prima Jasa

Page 12: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Kosub

Dahlia Indah

Sumber Alam

Dll.

Bus antar kota atau antar provinsi untuk kelas ekonomi yang

ada di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan :

Merdeka Group : Banjar

Haryanto : Wonosobo

Dieng Indah : Madiun

Sumber Putra : Wonogiri

Dll.

2.2 Struktur Organisasi

Dalam pelaksanaan kegiatannya Dinas Perhubungan DKI Jakarta di

Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan memiliki struktur

organisasi yang menggambarkan hubungan kerja dimulai dari Kepala

Terminal, Tata Usaha sampai hubungan antara Kepala Regu atau

secara umum struktur organisasi Dinas Perhubungan Provinsi DKI

Jakarta Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan terdiri dari :

1. Pimpinan tertinggi adalah Kepala Terminal

2. Tata Usaha

3. Kepala Regu I, Kepala Regu II dan Kepala Regu III, yang masing-

masing membawahi sejumlah anggota

Dalam suatu institusi, pembentukan suatu organisasi sangat

diperlukan dalam usaha untuk menjaga kelancaran dan mencapai

tujuan. Struktur organisasi dibentuk agar setiap anggota organisasi

Page 13: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

dapat bekerja secara efektifdan efisien. Struktur organisasi di Terminal

Bus Antar Kota Kampung Rambutan terlampir.

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Terminal Bus Kampung Rambutan

(Antar Kota).

Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian adalah sebagai

berikut :

1. Ketua Terminal

- Mengatur jalur-jalur bus sesuai rute

- Mengatur kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas angkutan

penumpang umum agar lancar, aman dan nyaman

- Menjaga kebersihan dan keamanan

- Membuat data serta mengolah data kendaraan, penumpang

datang/berangkat sebagai laporan secara berkala

- Mengadakan koordinasi dengan aparat terkait

- Evaluasi dan optimasi terminal.

2. Tata Usaha

- Mencatat dan meng-agendakan surat-surat

- Memungut dan menyetorkan retribusi ke UPT (Unit Pelaksana

Terminal)

- Mewakili rapat-rapat.

3. Komandan Regu (Danru)

- Melaksanakan petunjuk berdasarkan kebijakan pimpinan

Page 14: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

- Mengawasi penempatan pos-pos anggota

- Mengawasi kebersihan dan keamanan terminal

- Mencatat kendaraan penumpang yang datang/berangkat

- Pengawasan laik jalan serta mengantur lalu lintas di terminal

- Melaporkan seluruh kegiatan terminal kepada kepala terminal.

4. Anggota Regu

- Melaksanakan petunjuk pim[inan

- Mengatur lalu lintas agar tertib, aman, nyaman, dan lancar

- Mencatat kendaraan yang beroperasi

- Mencatat penumpang yang datang/tiba

- Memonitor kegiatan terminal.

5. Petugas Kepolisian

Dalam kegiatan sehari-hari tugas pokoknya adalah menjaga

keamanan lingkungan sekitar Terminal Bus Antar Kota Kampung

Rambutan 1x 24 jam dengan pembagian waktu jaga 3 shift untuk

mengantisipasi gangguan penyakit masyarakat seperti: kerusuhan,

narkoba, mabuk-mabukan dan tindakan asusila lainnya.

Page 15: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

BAB III

METODE PENGUMPULAN DATA

3.1 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Kesehatan

Lingkungan di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan dimulai dari

tanggal 17 Desember s/d 28 Desember 2012. Kegiatan yang kami

lakukan dilaksanakan oleh 4 orang mahasiswi.

3.2 Cara Pengumpulan Data

3.2.1 Observasi

Observasi pengelolaan kesehatan lingkungan terminal

(penyediaan air bersih, pengelolaan limbah cair, sanitasi

makanan, pengelolaan sampah, dan pengendalian vektor

penyakit)

3.2.2 Pengukuran

Pengukuran komponen lingkungan fisik (tingkat kebisingan dan

kadar debu)

3.2.3 Wawancara

Wawancara kepada pimpinan dan petugas kesehatan

lingkungan dan petugas lainnya.

3.3 Alat Ukur yang Digunakan

Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut.

Page 16: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

3.3.1 Kuesioner

Merupakan daftar pertanyaan untuk wawancara dengan

pekerja. Data yang didapatkan melalui kuesioner, dianalisis

kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

Untuk data kuesioner pertanyaan yang tersedia meliputi

pengetahuan, sikap, dan tindakan yang terdiri dari beberapa

pertanyaan. Bobot nilai jawaban adalah sebagai berikut:

a. Pilihan a mempunyai bobot nilai 2, karena jawaban yang

tersedia dianggap paling benar.

b. Pilihan b mempunyai bobot nilai 1, karena jawaban yang

tersedia dianggap mendekati benar.

c. Pilihan c mempunyai bobot nilai 0, karena jawaban yang

tersedia dianggap kurang benar.

Sistem penilaian yang digunakan:

1. Kuesioner pengolahan makanan dan minuman

Nilai tertinggi = 2 x 9 soal = 18

Nilai Terendah = 0 x 9 soal = 0

Rumus : C = Xn – Xi

3

C = 1 8 – 0 = 6

3

Page 17: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Rentang Nilai Kategori

0-6 Kurang

7-12 Cukup

13-18 Baik

2. Kuesioner pengelolaan sampah

Nilai tertinggi = 2 x 9 soal = 18

Nilai Terendah = 0 x 9 soal = 0

Rumus : C = Xn – Xi

3

C = 1 8 – 0 = 6

3

Rentang Nilai Kategori

0-6 Kurang

7-12 Cukup

13-18 Baik

3. Kuesioner kesehatan dan keselamatan kerja

Nilai tertinggi = 2 x 5 soal = 10

Nilai Terendah = 0 x 5 soal = 0

Rumus : C = Xn – Xi

3

C = 10 – 0 = 3,3

3

Page 18: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Rentang Nilai Kategori

0-3,3 Kurang

3,4-6,7 Cukup

6,8-10 Baik

3.3.2 Checklist

Merupakan daftar cek untuk observasi pengelolaan kesehatan

lingkungan terminal.

Hasil checklist = ∑ Jawaban “Ya” tiap variabel x 100 %

∑ Pertanyaan

Untuk penilaian rentang nilai pada checklist antara lain :

Rentang Nilai (%) Kategori

<75% Tidak memenuhi syarat

≥75% Memenuhi syarat

3.3.3 Alat pengukur keadaan lingkungan fisik

Alat ukur yang digunakan yaitu sebagai berikut.

– Sound Level Meter untuk pengukuran tingkat kebisingan

– High Volume Sampler untuk pengukuran kadar debu

lingkungan

Page 19: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

BAB IV

HASIL IDENTIFIKASI

Identifikasi masalah dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan

wawancara, checklist, pengisian kuesioner pada pekerja, serta melakukan

pengukuran di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan.

Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di Terminal Antar Kota

Kampung Rambutan didapatkan hasil sebagai berikut :

Data diperoleh berdasarkan hasil pengamatan checklist terhadap

pemeriksaan Sanitasi Lingkungan di Terminal Antar Kota Kampung

Rambutan dengan hasil sebagai berikut :

= ∑ Jawaban “Ya” tiap variabel x 100 %

∑ Pertanyaan

= 71 x 100 %

96

= 73.96 %

Untuk penilaian rentang nilai pada checklist antara lain :

Rentang Nilai (%) Kategori

<75% Tidak memenuhi syarat

≥75% Memenuhi syarat

Dapat diketahui bahwa hasil checklist pemeriksaan Sanitasi Lingkungan

sebesar 73.96% dengan kategori tidak memenuhi syarat.

4.1 Ruang dan Bangunan

Page 20: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai ruang dan

bangunan sebesar 92,3% sehingga berada dalam katagori memenuhi

syarat..

1. Lokasi terminal

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan berlokasi strategis, jauh

dari lokasi industry yang mengeluarkan limbah asap dan bunyi

bising. Namun, tidak jauh di belakang terminal terdapat pemukiman

penduduk.

2. Pagar

Terminal bus antar kota kampung rambutan memiliki pagar

pemisah yang jelas antara jalur bus masuk dan keluar, dengan

konstruksi yang kuat, aman, tahan lama, dan diberi cat.

3. Lantai

Kondisi lantai di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

termasuk dalam katagori baik. Lantai dibuat dari bahan kedap air

dan tidak licin, mudah dibersihkan juga tidak membahayakan dan

meminimalisasi kecelakaan akibat licin permukaan lantai.

4. Bangunan

Kondisi bangunan terminal kuat, tidak memungkinkan adanya

kecelakaan dan gangguan kesehatan, bersih, namun kurang

terpelihara di beberapa titik bangunan

5. Dinding dan langit-langit

Kondisi dinding dan langit-langit di Terminal Antar Kota Kampung

Rambutan tergolong dalam kondisi baik. Dinding dan langit-langit

Page 21: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

berwarna terang, kuat, namun terdapat beberapa bagian dinding

yang bernoda dan sudut langit-langit yang terdapat kumpulan

debu.

6. Ventilasi

Kondisi ventilasi di ruang kantor tergolong dalam kategori baik

karena terdapat jendela untuk pertukaran udara yang cukup.

Ventilasi pada ruang kantor lantai dasar. Sedangkan, ruang kantor

di lantai atas menggunakan pendingin ruangan.

4.2 Fasilitas Penunjang

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai fasilitas

penunjang Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan sebesar 90%

sehingga berada dalam katagori memenuhi syarat.

1. Tempat parkir bus

Di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan terdapat tiga rute bus

yaitu, kedatangan bus, tempat peristirahatan bus (pool), dan

keberangkatan bus. Masing-masing tempat memiliki luas dan daya

tampung kendaraan yang mencukupi.

Kondisi tempat parkir sudah cukup bersih dari sampah dan

genangan air, terbuat dari aspal, sehingga tidak menimbulkan

lubang – lubang yang dapat menjadi tempat genangan – genangan

air, juga tidak menyebabkan goncangan – goncangan kendaraan.

Disamping itu, tempat parkir mudah dibersihkan dari sampah –

sampah yang mengotori tempat tersebut. Namun pada saat hujan

turun beberapa titik di tempat parkir bus tergenang air hujan.

2. Toilet Umum

Page 22: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Di Terminal Kampung Rambutan (Antar Kota) terdapat 9 titik toilet

dengan jumlah kamar 67 unit. Masing-masing tersebar merata di

terminal. Jumlah toilet mencukupi jumlah pengunjung terminal.

Kondisi toilet umum tersebut pada dasarnya sudah baik, bersih,

lantai tidak licin, penyediaan air bersih dan mencukupi, dan

terpisah antara pria dan wanita. Namun, penyediaan wastafel,

sabun pencuci tangan dan alat pengering tangan kurang

diperhatikan.

3. Fasilitas tempat duduk pada ruang tunggu penumpang

Kondisi tempat duduk di ruang tunggu penumpang berkondisi baik.

Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk, konstruksi kuat,

dan jumlah mencukupi untuk penumpang

4. Fasilitas P3K

Terminal bis antar kota Kampung Rambutan memiliki fasilitas P3K

yang terdapat pada ruang kesehatan. Ruang kesehatan terletak di

ruang tunggu penumpang terminal.

5. Alat Pemadam kebakaran (APAR)

Terminal bis antar kota Kampung Rambutan memiliki fasilitas alat

pemadam kebakaran namun jumlah dan lokasi penempatan tidak

memadai.

6. Musholla

Terminal bis antar kota Kampung Rambutan memiliki fasilitas

tempat ibadah musholla sebanyak 3 buah yang tersebar di

lingkungan terminal, dengan jumlah yang mencukupi dan terawat

dengan baik.

Page 23: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

4.3 Penyediaan Air Bersih

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai penyediaan air

bersih sebesar 100% sehingga berada dalam katagori memenuhi

syarat.

Penyediaan air bersih di terminal bus antar kota kampung rambutan

digunakan untuk keperluan toilet dan pengelolaan makanan dan

minuman. Ketersediaan air bersih di terminal bus antar kota kampung

rambutan sudah cukup memadai . air bersih digunakan untuk mandi,

cuci, kakus (MCK), serta dimanfaatkan juga oleh pedagang yang

memiliki usaha rumah makan. Kualitas air tersebut sudah memenuhi

syarat fisik air bersih yaitu air bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan

tidak berasa.

4.4 Pengelolaan Limbah Cair

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai pengelolaan

limbah cair sebesar 50% sehingga berada dalam katagori tidak

memenuhi syarat.

Air limbah yang terdapat di Terminal Bus Antar Kota Kampung

Rambutan berasal dari air toilet dan usaha tempat makan yaitu berupa

limbah domestik. Air limbah dari masing-masing sumber dialirkan ke

saluran pembuangan air berupa selokan/parit yang kemudian menuju

ke kali sekitar terminal. Kondisi saluran air limbah kedap air, tidak

tertutup, terdapat sampah, serta mengalir agak terhambat oleh

sampah-sampah yang ada di pinggiran saluran. Limbah Cair toilet

sebelumnya masuk ke pengelolaan septic tank.

Page 24: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

4.5 Pengendalian Vektor Penyakit

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai pengendalian

vektor penyakit sebesar 25% sehingga berada dalam katagori tidak

memenuhi syarat.

Di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan masih terlihat tikus yang

berkeliaran di siang hari di ruang tunggu penumpang, dan lalat juga

terlihat bertebangangan, terutama pada tempat-tempat sampah dan

paling banyak terdapat di TPS.

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan tidak terdapat bagian khusus

pengendalian vector penyakit, sehingga tidak adanya control rutin untuk

membasmi dan mengendalikan vector penyakit seperti lalat dan tikus.

4.6 Pengolahan Makanan dan Minuman

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai pengolahan

makanan dan minuman sebesar 40% sehingga berada dalam katagori

tidak memenuhi syarat.

Di dalam Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan terdapat

tempat penyediaan makanan (rumah makan) yang dikelola pihak

terminal berjumlah 14 buah yang terletak di ruang tunggu penumpang.

Kondisi rumah makan tertutup sehingga dapat meminimalisir jumlah

debu yang masuk ke dalam ruang makan. Secara umum, rumah

makan terlihat bersih, namun para pedagang sebagai penjamah

makanan tidak memperhatikan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan.

Page 25: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Dalam mengolah makanan, sebagian besar menyiapkan makanan

sambil berbicara, dan tidak menggunakan alat pelindung diri. Kuku

penjamah makanan kurang terawat dan menggunakan cincin pada

saat mengolah makanan. Fasilitas sanitasi dalam kantin tersebut

kurang memadai.

Prinsip pengolahan makanan di terminal antar kota Kampung

Rambutan, hanya pada penyimpanan makanan jadi dan penyajian

makanan. Pemilahan bahan makanan dan pengolahan makanan

mereka lakukan dirumah.

Identifikasi penyelenggaraan Penyehatan Makanan dan Minuman di

terminal antar kota Kampung Rambutan melalui 6 prinsip Hygiene

Sanitasi Makanan, adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan Bahan Makanan

Pemilihan bahan makanan tidak dilakukan di warung makan, tetapi

dilakukan dirumah pedagang

2. Penyimpanan Bahan Makanan

Tidak terdapat penyimpanan bahan makanan.

3. Pengolahan Bahan Makanan

Tidak terdapat pangolahan bahan makanan.

4. Penyimpanan Makanan Jadi

- Makanan yang telah dimasak disimpan pada wadah dan suhu

penyimpanan yang sesuai dengan jenis makanan.

- Terkadang makanan yang dihidangkan sebelum dimakan oleh

konsumen mengalami waktu penyimpanan yang cukup lama

Page 26: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

dan makanan yang sudah tersaji diletakkan pada tempat yang

terbuka.

5. Pengangkutan Makanan Jadi

Pegangkutan makanan jadi dilakukan pada saat makanan siap

disajikan kepada konsumen. Pedagang membawa makanan yang

siap disajikan ke konsumen menggunaka nampan. Makanan yang

dibawa tidak diberi penutup.

6. Penyajian Makanan Jadi

Penyiapan penyajian makanan jadi meliputi :

1. Personal Hygiene Penjamah

- Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan penjamah

makanan hanya celemek.

- Dalam penyajian makanan, makanan terkena kontak

langsung dengan penjamah.

- Penjamah makanan kurang memeperhatikan prinsip

hygiene sanitasi dalam menyajikan makanan. Secara umum,

penjamah makanan masih menggunakan perhiasan di

tangan seperti cincin, penjamaha mengobrol dalam

menyajikan makanan, terkadang tidak mencuci tangan

sebelum dan sesudah menyajikan makanan.

2. Tempat Penyajian makanan

- Tempat penyajian makanan tidak terpisah dengan tempat

penyimpanan makanan jadi

- Dinding kurang bersih dan kurang terawat

- Tempat pencucian alat, bahan makanan dan cuci tangan

tidak terpisah.

Page 27: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

- Makanan disajikan ketika makanan dipesan oleh konsumen.

- Wadah makanan tersebut terbuat dari bahan plastik dan

melamin, cukup bersih, namun ditemukan wadah makanan

bolong/retak yang masih tetap digunakan.

Berdasarkan hasil identifikasi mengenai pengolahan makanan di atas,

kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai social para penjamah

makanan mengenai Hygiene dan Sanitasi Makanan dengan cara

menggunakan instrument kuesioner.

Aspek social Pekerja Pengolahan Makanan mengenai Hygiene Sanitasi Makanan

Hasil pengamatan terbagi atas data umum dan data khusus. Daa

umum terdiri dari jenis kelamin pekerja, golongan umur, masa kerja

dan pendidikan terakhir pekerja. Sedangkan data khusus terdiri atas

tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan yang berkaitan dengan

hygiene sanitasi makanan pada petugas pengolahan makanan di

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan dengan jumlah responden

10 orang. Data kuesioner terdiri dari 2 data, yaitu data umum dan data

khusus.

1. Data Umum

Berikut ini hasil dari data umum, meliputi jenis kelamin, umur,

pendidikan terakhir dan masa kerja.

a. Jenis Kelamin

Page 28: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja pengolahan makanan di

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan jenis

kelamin pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada Pekerja Pengolahan Makanan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari table 3 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 3 orang dengan

persenrasi 30% sedangkan, responden berjenis kelamin

perempuan sebanyak 7 orang dengan persentase 70%.

b. Umur

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap responden

mengenai umur pekerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Jenis Kelamin Jumlah (%)

Laki-laki 3 30

Perempuan 7 70

Jumlah 10 100

Page 29: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Pengolahan Makanan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Golongan Umur Jumlah %

<24 tahun 8 80

24-45 tahun 2 20

>45 tahun 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan golongan umur pekerja pengolahan makanan, 8

responden ada pada golongan umur kurang dari 25 tahun.

Pada golongan umur 25-45 tahun terdapat 2 responden dengan

persentase 80%. Tidak ada responden pada golongan umur di

atas 45 tahun.

c. Masa Kerja

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3

Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Page 30: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Pengolahan Makanan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Masa Kerja Jumlah %

<1 tahun 0 0

1-3 tahun 4 40

>3 tahun 6 60

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan masa kerja pada pekerja pengolahan makanan, 4

responden memiliki masa kerja antara 1-3 tahun dengan

persentase 40% dengan jumlah 10 responden dengan

persentase 100%. terdapat 6 responden dalam masa kerja lebih

dari 3 tahun dengan persentase 60%.

d. Pendidikan

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 31: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Pengolahan Makanan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Jumlah %

SD 0 0

SMP 6 60

SMA/Sederajat 4 40

PT/Akademik 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat pendidikan pada pekerja pengolah

makanan di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan,

responden berpendidikan SMP sebanyak 6 orang dengan

persentae 60%. Responden berpendidikan SMA/sederajat

sebanyak 4 orang dengan persentase 40%. Sedangkan, tidak

ada responden yang berpendidikan SD dan Peguruan

Tinggi/Akademik.

2. Data Khusus

Berikut ini hasil dari data khusus meliputi, tingkat pengetahuan,

sikap dan tindakan.

a. Pengetahuan

Page 32: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 5

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang HSM

Pada Pekerja Pengolahan Makanan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Pengetahuan Jumlah %

Baik 6 60

Cukup 4 40

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat pengetahuan tentang HSM, responden

berpengetahuan baik berjumlah 6 orang dengan persentase

60%. Responden berpengetahuan cukup berjumlah 4 orang

dengan persentase 40%. Sedangkan, tidak ada responden

berpengetahuan kurang.

b. Sikap

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 6

Page 33: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap Tentang HSM

Pada Pekerja Pengolahan Makanan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Sikap Jumlah %

Baik 2 20

Cukup 8 80

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat sikap pekerja tentang HSM, responden

memiliki sikap yang baik berjumlah 2 orang dengan persentase

20%. Responden bersikap cukup berjumlah 8 orang dengan

persentase 80%. Sedangkan, tidak ada responden yang

bersikap kurang .

c. Tindakan

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan tingkat tindakan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 7

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Tentang HSM

Page 34: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Tindakan Jumlah %

Baik 2 20

Cukup 6 60

Kurang 2 20

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat tindakan pekerja tentang HSM, diketahui

responden memiliki sikap yang baik berjumlah 2 orang dengan

persentase 20%. Responden bertindakan cukup baik berjumlah

6 orang dengan persentase 60%. Sedangkan, jumlah

responden bertindakan kurang baik berjumlah 2 orang dengan

persentase 20%.

4.7 Pengelolaan Sampah Padat

Berdasarkan hasil observasi, hasil check list mengenai ruang dan

bangunan sebesar 50% sehingga berada dalam katagori cukup baik.

Pengolahan sampah di Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan

di tangani oleh unit kebersihan terminal kampung rambutan. Terdapat

23 orang yang bertugas dalam pengolahan sampah. Yaitu 1 orang

koordinator kebersihan dan 22 orang pekerja

Page 35: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Di area ruang tunggu Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

terdapat tempat sampah dalam radius 10 m. Tempat sampah terbuat

dari bahan anti karat, mudah dibersihkan, terbuat dari bahan yang

kedap air dan ringan serta tempat sampah sudah dilengkapi dengan

penutup.

Gambaran mengenai teknis pengelolaan sampah di Terminal Bus

Antar Kota Kampung Rambutan adalah sebagai berikut.

1. Pewadahan

Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan pewadahan

sampah di Terminal Kampung Rambutan (Antar Kota) yakni:

Terdapat dua jenis tempat sampah yaitu sampah organik &

anorganik. Konstruksi Tempat pewadahan yang memenuhi

persyaratan terbuat dari bahan anti karat, mudah dibersihkan,

terbuat dari bahan yang kedap air dan ringan serta tempat sampah

sudah dilengkapi dengan penutup.

2. Pengumpulan

Sampah dari masing-masing tempat sampah diambil/diangkut

dengan menggunakan gerobak sampah ke tempat pembuangan

sementar (TPS) setiap hari. APD yang digunakan sarung tangan,

masker, wearpack dan sepatu kerja. Konstruksi TPS kuat, kedap

air, tidak tertutup, dengan volume sampah melebihi kapasitas, dan

sampah berserakan di sekitar TPS.

3. Pemilahan

Sampah yang telah dikumpulkan dipilah-pilah kembali antara

sampah botol plastik dan sampah dedaunan. Sampah botol plastik

akan di jual ke penampungan sampah botol plastik untuk diolah,

Page 36: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

sedangkan sampah dedaunan akan dilanjutkan ke proses

pengomposan yang dilakukan sendiri oleh pihak kebersihan

terminal antar kota Kampung Rambutan.

4. Pengolahan

pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan

jumlah sampah dengan cara mengubah sampah dedaunan

menjadi pupuk kompos.

5. Pengangkutan

Setelah dipilah, sampah yang sudah terkumpul di TPS diangkut

menuju TPA oleh dinas kebersihan. Jangka waktu pengangkutan

sampah tidak menentu tergantung volume sampah. Jika volume

sampah sudah memenuhi bak TPS, pihak pengelola sampah di

terminal Kampung Rambutan menghubungi Dinas Kebersihan

setempat untuk mengangkut sampah ke TPA.

6. Pembuangan Akhir

Pembuangan akhir dilakukan oleh pihak Dinas Kebersihan

setempat ke TPA, seperti TPA Bantargebang.

Berdasarkan hasil identifikasi mengenai pengelolaan sampah di atas,

kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai social para petugas

kebersihan mengenai pengelolaan sampah dengan cara

menggunakan instrument kuesioner.

Aspek Sosial Petugas Kebersihan Mengenai Pengelolaan Sampah

Page 37: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Hasil pengamatan terbagi atas data umum dan data khusus. Data

umum terdiri dari jenis kelamin pekerja, golongan umur, masa kerja

dan pendidikan terakhir pekerja. Sedangkan data khusus terdiri atas

tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan yang berkaitan dengan

pengolahan sampah pada petugas kebersihan di Terminal Antar Kota

Kampung Rambutan dengan jumlah pekerja 23 orang. Namun dari

pihak instansi hanya diijinkan 10 pekerja untuk menjadi responden.

Data kuesioner terdiri dari 2 data, yaitu data umum dan data khusus.

1. Data Umum

Berikut ini hasil dari data umum yang telah kami dapat meliputi

jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan masa kerja.

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan jenis kelamin

pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 8

Page 38: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Jenis Kelamin Jumlah (%)

Laki-laki 10 100

Perempuan 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari table 10 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil

keseluruhan responden berjenis kelamin laki-laki dengan

persentase 100%.

b. Umur

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan umur pekerja

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 9

Page 39: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Umur Jumlah (%)

< 24 tahun 0 0

24-45 tahun 4 40

>45 tahun 6 60

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 5

responden berdasarkan golongan umur diketahui bahwa tidak

ada responden yang berumur <24 tahun, responden dengan

umur 24-45 tahun sebanyak 4 orang dengan persentase 40%

dan golongan umur >45 tahun sebanyak 6 orang dengan

persentasi 60%.

c. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan pendidikan

terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10

Page 40: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi RespondenBerdasarkan Pendidikan Terakhir

Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Pendidikan Jumlah (%)

SD 10 100

SMP 0 0

SMA/Sederajat 0 0

Perguruan Tinggi (PT) 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan pendidikan terakhir didapat responden

keseluruhan berpendidikan terakhir SD dengan persentase

100%.

d. Masa Kerja

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan masa kerja

pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 11

Page 41: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Masa Kerja Jumlah (%)

<1 tahun 0 0

1- 3 tahun 0 0

>3 tahun 10 100

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan golongan masa kerja diketahui bahwa

keseluruhan responden memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun

dengan persentase 100%.

2. Data Khusus

Data khusus meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan, yaitu

sebagai berikut:

a. Pengetahuan

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan tingkat

pengetahuan pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 12

Page 42: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pengolahan Sampah Pada Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Pengetahuan Jumlah (%)

Baik 10 100

Cukup 0 0

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan tingkat pengetahuan pekerja tidak

didapatkan responden berpengetahuan cukup dan kurang.

Keseluruhan responden berpengetahuan baik dengan

persentase 100%.

b. Sikap

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan tingkat sikap

pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 13

Page 43: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap

Tentang Pengolahan Sampah Pada Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat sikap Jumlah (%)

Baik 10 100

Cukup 0 0

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan tingkat sikap pekerja tidak didapatkan

responden bersikap cukup dan kurang. Keseluruhan responden

bersikap baik dengan persentase 100%.

c. Tindakan

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja bagian kebersihan di kebersihan

di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan

tingkat tindakan pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 14

Page 44: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan

Tentang Pengolahan Sampah Pada Pekerja Bagian Kebersihan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat tindakan Jumlah (%)

Baik 10 100

Cukup 0 0

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan tingkat tindakan pekerja tidak

didapatkan responden bertindakan cukup dan kurang.

Keseluruhan responden memiliki tindakan baik dengan

persentase 100%.

4.8 Kualitas Lingkungan Kerja Fisik

4.8.1 Tingkat Kebisingan

Pengukuran tingkat kebisingan menggunakan alat Sound Level

Meter. Cara pengambilan data kebisingan pada area sekeliling

terminal antar kota kampung rambutan dengan berjalan

mengelilingi lingkungan terminal selama 30 menit per 5 detik.

Sedangkan, pengambilan data pada area kedatangan bus dan

area tunggu penumpang dengan cara diam di tempat masing-

masing selama 30 menit per 5 detik. Dari hasil pengukuran

tingkat kebisingan didapatkan hasil sebagai berikut.

1. Area Keliling Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Page 45: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Tanggal Pengukuran : Rabu, 19 Desember 2012

Jam Pengukuran : 09.00 WIB

Rata-rata hasil pengukuran adalah 81,9 dB (A)

Tabel 15

Distribusi Kumulatif Tingkat Kebisingan

Di Area Keliling Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Kisaran Db (A)

Jumlah Sampel

% SampelJumlah

Kumulatif Sampel

% Kumulatif Sampel

90 – 94,9 13 3,61 13 3,6185 – 89,9 73 20,28 86 23,8980 – 84,9 134 37,22 220 61,1175 – 79,9 127 35,28 347 96,3970 – 74,9 13 3,61 360 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Grafik Distribusi Kumulatif Tingkat Kebisingan

Di Area Keliling Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

70-74.9 75-79.9 80.84.9 85-89.9 90-94.90

20

40

60

80

100

120

kisaran dB (A)

% kumulatif sampel

2. Area kedatangan bus

Page 46: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Tanggal Pengukuran : Rabu, 19 Desember 2012

Jam Pengukuran : 10.10 WIB

Rata-rata hasil pengukuran : 77.9 dB (A)

Tabel 16

Distribusi Kumulatif Tingkat Kebisingan

Di Area Kedatangan Bus Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Kisaran dB (A)

Jumlah Sampel

% SampelJumlah

Kumulatif Sampel

% Kumulatif Sampel

90 – 94,9 1 0,83 1 0,8385 – 89,9 6 5 7 5,8380 – 84,9 17 14,17 24 2075 – 79,9 89 74,17 113 94,1770 – 74,9 7 5,83 120 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Grafik Distribusi Kumulatif Tingkat Kebisingan

Di Area Kedatangan Bus Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

70-74.9 75-79.9 80.84.9 85-89.9 90-94.90

20

40

60

80

100

120

kisaran dB (A)

% kumulatif sampel

Page 47: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Area Terminal Dalam Kota

TAMAN KECILPARKIRAN ANTAR-JEMPUT

1 2

POS jaga

3

Jalur Kedatangan Bus

Jalur Kedatangan Bus

Keluar Terminal

Denah Pengukuran Kebisingan

Di Area Kedatangan Bus Terminal Antar Kota Kampung

Rambutan

Tahun 2012

Keterangan:

1 : Kantor Terminal Antar Kota : Trotoar

2 : Rumah Makan :Pagar

Pembatas

3 : Titik Pengukuran Kebisingan

4.8.2 Kadar Debu

Page 48: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Ruang kesehatan

Kios makanan Loket karcis

Tangga

Pengukuran kadar debu menggunakan alat High Volume

Sampler dengan durasi pengukuran selama 30 menit. Dari hasil

pengukuran kadar debu yang dilakukan di ruang tunggu

penumpang dan area kedatangan bus didapatkan hasil sebagai

berikut.

1. Ruang Tunggu Penumpang

Hari, Tanggal Pengukuran : Jumat, 21 Desember 2012

Jam Pengukuran : 09.00 WIB

Hasil pengukuran : 64,38 ug/m3

Denah Pengukuran Kadar DebuDi Area Tunggu Penumpang Terminal Bus Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

KeteranganParkiran bus

Page 49: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Area Terminal Dalam Kota

TAMAN KECILPARKIRAN ANTAR-JEMPUT

1 2

POS jaga

3

Jalur Kedatangan Bus

Jalur Kedatangan Bus

Keluar Terminal

Kursi tunggu

Pagar pembatasTitik pengukuran debu

2. Area Kedatangan Bus

Hari, Tanggal Pengukuran : Jumat, 21 Desember 2012

Jam Pengukuran : 10.00 WIB

Hasil pengukuran : 107,3 ug/m3

Denah Pengukuran Kadar DebuDi Area Kedatangan Bus Terminal Antar Kota Kampung Ranbutan

Tahun 2012

1 : Kantor Terminal Antar Kota : Trotoar

2 : Rumah Makan :Pagar

Pembatas

3 : Titik Pengukuran Debu

Page 50: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Berdasarkan hasil identifikasi mengenai kualitas lingkungan kerja fisik

di atas, kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai social para

pekerja Dinas Perhubungan yang berkaitan dengan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) cara menggunakan instrument kuesioner.

Aspek Sosial Petugas Dinas Perhubungan mengenai Kesehatan

dan Keselamatan Kerja (K3)

Hasil pengamatan terbagi atas data umum dan data khusus. Data

umum terdiri dari jenis kelamin pekerja, golongan umur, masa kerja

dan pendidikan terakhir pekerja. Sedangkan data khusus terdiri atas

tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan yang berkaitan dengan K3

pada petugas dinas perhubungan di Terminal Antar Kota Kampung

Rambutan dengan jumlah pekerja 17 orang. Namun dari pihak instansi

hanya diijinkan 10 pekerja untuk menjadi responden. Data kuesioner

terdiri dari 2 data, yaitu data umum dan data khusus.

1. Data Umum

Berikut ini hasil dari data umum, meliputi jenis kelamin, umur,

pendidikan terakhir dan masa kerja.

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil yang kami dapat dari penyebaran kuesioner

yang dibagi kepada 10 pekerja dinas perhubungan di Terminal

Antar Kota Kampung Rambutan berdasarkan jenis kelamin

pekerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 17

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 51: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari table 17 dapat dilihat bahwa hasil kuesioner dari 10

responden berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil

keseluruhan responden berjenis kelamin laki-laki dengan

persentase 100%.

b. Umur

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap responden

mengenai umur pekerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18

Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Jenis Kelamin Jumlah (%)

Laki-laki 10 100

Perempuan 0 0

Jumlah 10 100

Page 52: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Golongan Umur Jumlah %

<25 tahun 0 0

25-45 tahun 8 80

>45 tahun 2 20

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan golongan umur pekerja dinas perhubungan

dengan jumlah terbanyak ada pada kelompok umur 24-45 tahun

sebanyak 8 orang dengan persentase 80%. Pada golongan

umur lebih dari 45 tahun sebanyak 20 orang dengan persentase

20%. Sedangkan, tidak ada responden pada golongan umur

kurang dari 25 tahun.

c. Masa Kerja

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 19

Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Page 53: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Masa Kerja Jumlah %

<1 tahun 0 0

1-3 tahun 0 0

>3 tahun 10 100

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan golongan umur pekerja dinas perhubungan

terminal keseluruhan responden dalam masa kerja lebih dari 3

tahun.

d. Pendidikan Terakhir

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 20

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 54: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Jumlah %

SD 0 0

SMP 0 0

SMA/Sederajat 10 100

PT/Akademik 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat pendidikan pada pekerja dinas

perhubungan Terminal Antar Kota Kampung Rambutan,

keseluruhan responden berpendidikan terakhir SMA dengan

jumlah 10 orang dengan persentasi 100%.

3. Data Khusus

a. Pengetahuan

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 21

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang K3

Page 55: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Pengetahuan Jumlah %

Baik 2 20

Cukup 8 80

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat pengetahuan tentang K3, 2 responden

berpengetahuan baik dengan persentase 20%. Responden

berpengetahuan cukup berjumlah 8 orang dengan persentase

80%. Sedangkan, tidak ada responden berpengetahuan kurang.

b. Sikap

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 22

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap Tentang K3

Page 56: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pada Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Sikap Jumlah %

Baik 10 100

Cukup 0 0

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat sikap pekerja tentang K3 diketahui semua

responden memiliki sikap yang baik, dengan jumlah 10

responden dengan persentase 100%.

c. Tindakan

Menurut hasil penyebaran kuesioner pada pekerja dinas

perhubungan berdasarkan tingkat tindakan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 23

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Tentang K3

Page 57: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Pekerja Dinas Perhubungan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

Tingkat Tindakan Jumlah %

Baik 10 100

Cukup 0 0

Kurang 0 0

Jumlah 10 100

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden

berdasarkan tingkat sikap pekerja tentang K3 diketahui semua

responden memiliki sikap yang baik, dengan jumlah 10

responden dengan persentase 100%.

Page 58: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

BAB V

ANALISA HASIL

Dari hasil identifikasi melalui wawancara, observasi (checklist), pengisian

kuesioner oleh pekerja, dan pengukuran (tingkat kebisingan dan kadar

partikel debu) di Terminal Antar Kota Kampung Rambutan dapat dianalisis

sebagai berikut.

5.1 Ruang dan Bangunan

1. Lokasi terminal

Persyaratan lokasi terminal, yaitu:

a. Dalam menentukan letak harus disesuaikan dengan

perencanaan tata kota

b. Tidak terlalu dekat dengan pemukiman penduduk, tetapi cukup

strategis

c. Tidak terlalu dekat dengan pabrik-pabrik besar yang

mengeluarkan asap dan bunyi yang bising.

d. Tidak terletak di tempat yang rendah dan daerah rawa sehingga

tidak terjadi banjir, dan tidak di tempat yang berdebu

e. Sebaiknya ditempatkan di daerah yang luas dan terbuka

dengan maksud:

- Memberikan tempat cukup luas untuk orang-orang yang

pergi ke terminal bus dan berjualan di tempat tersebut

- Memberikan tempat yang cukup bagi kendaraan untuk

menurunkan dan menaikkan penumpang

- Memberikan tempat yang cukup luas untuk kendaraan parkir

Dari persyaratan yang ada, terminal antar kota Kampung

Rambutan beberapa sudah memenuhi syarat, namun lokasi

terminal berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Page 59: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

2. Pagar

Sekeliling terminal perlu diberi pagar yang cukup tinggi dan kuat

untuk menunjukkan:

1. Batas-batas terminal

2. Menjaga keamanan

3. Memperkecil masuknya hewan peliharaan ke dalam terminal

Dari persyaratan yang ada, pagar terminal antar kota Kampung

Rambutan sudah memenuhi syarat.

3. Lantai

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, terdapat

persyaratan mengenai lantai, yaitu:

Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata,

tidak licin dan bersih.

Dari persyaratan tersebut, lantai pada bangunan terminal antar

kota Kampung Rambutan sudah memenuhi syarat.

4. Bangunan

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, terdapat

persyaratan mengenai bangunan, yaitu:

kuat, terpelihara, bersih, dan tidak memungkinkan terjadinya

gangguan kesehatan dan kecelakaan.

Dari persyaratan tersebut, bangunan terminal antar kota Kampung

Rambutan sudah memenuhi syarat.

5. Dinding dan Langit-langit

Page 60: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, terdapat

persyaratan mengenai dinding dan langit-langit, yaitu:

1. Dinding bersih dan bewarna terang, permukaan dinding yang

selalu terkena percikan air harus kedap air.

2. Langit –langit kuat tidak bocor, bewarna terang, ketinggian

minimal 2,5 m dari lantai.

3. Atap kuat dan tidak bocor.

4. Tidak memingkinkan terjadinya kecelakaan

Dari persyaratan tersebut, dinding dan langit-langit pada bangunan

di terminal antar kota Kampung Rambutan sudah memenuhi

syarat.

6. Ventilasi

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, terdapat

persyaratan pertukaran udara, yaitu:

a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang

ventilasi minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan

sistem ventilasi silang.

b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan

dan diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah

dengan cara membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan

kipas angin.

c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai

ketentuan pabrik.

Dari persyaratan tersebut, ventilasi pada bangunan di terminal

antar kota Kampung Rambutan sudah memenuhi syarat.

Page 61: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

5.2 Fasilitas Penunjang

1. Tempat parkir bus

Dengan persyaratan minimal hygiene sanitasi yang berlaku adalah

sebagai berikut :

1. Bersih dari sampah dan genangan air

2. Berlantai aspal/beton

3. Penerangan yang cukup

4. Sarana pembuangan sampah yang cukup dan memenuhi

syarat kesehatan.

5. Sekeliling bangunan harus ada saluran pembuangan air kotor

6. Kebersihan selalu terjaga.

Dari persyaratan yang ada, tempat parkir bus terminal antar kota

Kampung Rambutan sudah memenuhi syarat.

2. Toilet Umum

a. Tersedia dengan jumlah yang cukup

b. Air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup.

c. Toilet dipisahkan antara toilet khusu wanitan dan toilet khusus

pria

d. Adanya fasilitas sanitasi seperti wastafel, sabun, serta

pengering tangan di dalam toilet.

e. Tersedianya tempat sampah

f. Kondisi WC tidak bersih dan tidak becek.

Dari persyaratan yang ada, toilet umum terminal bis antar kota

Kampung Rambutan sudah memenuhi syarat, namun masih

kurang tersedianya fasilitas sanitasi seperti wastafel, sabun serta

pengering tangan atau tisu.

3. Tempat Duduk

Page 62: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Kuat, bersih, bebas dari serangga, dan jumlah tempat duduk

memenuhi kapasitas penumpang.

Dari persyaratan tersebut, tempat duduk pada ruang tunggu di

terminal antar kota Kampung Rambutan sudah memenuhi syarat.

4 Fasilitas P3K

a. Adanya peralatan dan obat-obatan P3K yang baik dan cukup

b. Adanya petugas yang terlatih dalam memberikan pertolongan

pertama

Fasilitas P3K Terminal antar kota Kampung Rambutan sudah

memenuhi syarat.

5. Alat Pemadam Kebakaran

a. Tersedianya alat pemadam kebakaran yang selalu siap

digunakan

b. Dilengkapi cara penggunaannya

c. Penempatan mudah dilihat dan dicapai untuk digunakan

Letak alat pemadam kebakaran di Terminal antar kota Kampung

Rambutan sulit dilihat dan tidak berada pada posisi yang strategis,

sehingga alat pemadam kebakaran di terminal antar kota Kampung

Rambutan belum memenuhi syarat.

6. Bangunan Musholla

a. Penyediaan air bersih yang cukup

b. Kondisi terawat dan bersih

c. Strategis, mudah dilihat dan dijangkau oleh pengunjung.

Dari persyaratan tersebut, bangunan musholla di Terminal antar

kota Kampung Rambutan sudah memenuhi syarat.

Page 63: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

5.3 Penyediaan Air Bersih

Berdasarkan PERMENKES 416/MENKES/PER/XI/1990, mengenai

persyaratan kualitas air bersih, yaitu :

Syarat fisik air:

Telah terpenuhi, seperti air tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau,

dan tidak keruh.

Hasil identifikasi dapat dianalisis bahwa air bersih di terminal antar

kota Kampung Rambutan secara fisik sudah memenuhi syarat kualitas

air bersih.

5.4 Pengelolaan Limbah Cair

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, yaitu:

a. Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat

mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan bau.

b. Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan lebih dahulu

sebelum dibuang ke lingkungan minimal dengan tengki septik.

Saluran limbah cair di terminal antar kota kampung rambutan sudah

kedap air, namun belum tertutup. Beberapa bagian saluran tersumbat

dengan sampah sehingga dapat menimbulkan bau. Pengelolaan

limbah cair terminal antar kota Kampung Rambutan belum memenuhi

syarat.

5.5 Pengendalian Vektor Penyakit

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, yaitu:

Page 64: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

1) Konstruksi bangunan tidak memungkinkan masuk dan berkembang

biaknya vektor dan reservoar penyakit kedalam ruang kerja dengan

memasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan

tikus.

2) Menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tidak terjadi

penumpukan sampah dan sisa makanan.

3) Pengaturan peralatan dan arsip secara teratur.

4) Meniadakan tempat perindukan serangga dan tikus.

5) Pengendalian dengan bahan kimia yaitu dengan melakukan

penyemprotan, pengasapan, memasang umpan, membubuhkan

abate pada tempat penampungan air bersih.

6) Pengendalian penjamu dengan listrik frekwensi tinggi.

7) Cara mekanik dengan memasang perangkap

Terminal antar kota Kampung Rambutan tidak terdapat pengawasan

dan pengendalian terhadap vekor penyakit dan binatang pengganggu.

Hasil identifikasi dapat dianalisis bahwa pengendalian vektor terminal

antar kota Kampung Rambutan belum memenuhi syarat.

5.6 Pengolahan Makanan dan Minuman

Menurut KEPMENKES 1098/MENKES/SK/VII/2003, mengenai

persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran, terdapat

persyaratan mengenai pengolahan makanan, yaitu:

1. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan

cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.

2. Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi dilakukan

dengan:

a. Sarung tangan plastik.

b. Penjepit makanan.

Page 65: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

c. Sendok garpu dan sejenisnya.

3. Setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus

memakai:

a. Celemek/apron.

b. Tutup rambut.

c. Sepatu dapur.

d. Berperilaku :

1). Tidak merokok.

2). Tidak makan atau mengunyah.

3). Tidak memakai perhiasan kecuali cincin kawin yang tidak

berhias.

4). Tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk

keperluannya.

5). Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar

dari kamar kecil.

6). Selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan

benar.

7). Selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai

di luar tempat rumah makan atau restoran.

4. Tenaga pengolah makanan harus memiliki sertifikat vaksinasi

chotypa dan buku kesehatan yang berlaku.

5. Terdapat fasilitas sanitasi:

- Air bersih

- Pembuangan air limbah

- Toilet

- Tempat sampah

- Temat cuci tangan

- Tempat pencucian bahan makanan

Page 66: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Dari persyaratan tersebut, ada beberapa yang tidak dilakukakan oleh

penjamah makanan, yaitu penjamah tidak berperilaku sehat pada saat

menjamah makanan. Di meja penyajian makanan terdapat lalat dan

fasilitas sanitasi tidak memadai yaitu tidak terdapatnya wastafel dan

sabun pencuci tangan. Sehingga pengolahan makanan di terminal

antar kota Kampung Rambutan belum memenuhi syarat.

Menurut hasil kuesioner, terdapat penjamah makanan dengan

pengetahuan yang cukup yaitu terdapat 4 orang (40%). Hal tersebut

disebabkan mereka tidak mengerti tentang hygiene sanitasi makanan

dan apa manfaatnya. 80% penjamah makanan memiliki sikap yang

kurang baik dalam mengelola makanan yaitu mereka mengobrol

dalam mengolah makanan. Tindakan penjamah makanan 60% cukup

dan 20% kurang baik, dikarenakan mereka tidak menggunakan APD

saat mengolah makanan, serta kurangnya personal hygiene dalam

mengelola makanan.

5.7 Pengolahan Sampah

Menurut KEPMENKES 1405/MENKES/SK/XI/2002, mengenai

persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran, yaitu:

a. Setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah dari

bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan

mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta

dilengkapi dengan penutup.

b. Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat

sampah yang terpisah.

c. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi

syarat.

Page 67: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Menurut Undang – Undang No: 18 Tahun 2008. Kegiatan

penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf

b meliputi:

a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah

sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.

b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan

sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan

sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu.

c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber

dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau

dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat

pemrosesan akhir.

d. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi,

dan jumlah sampah; dan/atau

e. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah

dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media

lingkungan secara aman.

Di terminal antar kota Kampung Rambutan telah terdapat proses

pengelolaan sampah, namun masih belum memenuhi persyaratan

untuk konstruksi TPS yang digunakan. Sehingga dapat dikatakan

pengelolaan sampah di terminal antar kota Kampung Rambutan

belum memenuhi syarat.

Menurut hasil kuesioner, semua petugas memiliki pengetahuan, sikap

dan tindakan tentang pengelolaan sampah yang baik. Sehingga aspek

social pekerja tidak mempengaruhi ketidak-optimalnya pengelolaan

sampah di terminal.

Page 68: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

5.8 Kualitas Lingkungan Kerja Fisik

5.8.1 Tingkat Kebisingan

Menurut Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.

551/2001 Tentang Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan

Baku Tingkat Kebisingan di Provinsi DKI Jakarta, terdapat

persyaratan mengenai tingkat kebisingan kawasan terminal

yaitu 70 dB (A). Hasil analisa pengukuran dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 24

Analisa Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

No. Area Kebisingan

(dB)Standar Hasil

1. Keliling terminal 81,9 70 dB Tidak memenuhi syarat

2. Kedatangan bus 77,9 70 dB Tidak memenuhi syarat

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

5.8.2 Kadar Debu

Menurut Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.

551/2001 Tentang Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan

Baku Tingkat Kebisingan di Provinsi DKI Jakarta, terdapat

persyaratan mengenai kadar debu di kawasan terminal yaitu

230 ug/Nm3 per waktu pengukuran 24 jam. Hasil analisa

pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 25

Page 69: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

Analisa Hasil Pengukuran Kadar Debu

Terminal Antar Kota Kampung Rambutan

Tahun 2012

No. Area Kadar debu

(ug/m3)Standar Hasil

1. Ruang tunggu penumpang 56,97 230 ug/m3 Memenuhi syarat

2. Kedatangan bus 94,54 230 ug/lm3 Memenuhi syarat

Sumber. Data Primer terolah tahun 2012

Menurut hasil kuesioner para pekerja Dinas Perhubungan mengenai

K3, terdapat petugas dengan pengetahuan yang cukup yaitu terdapat

8 orang (80%). Hal tersebut disebabkan mereka kurang memahami K3

dalam transportasi, seperti kadar debu dan penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD).

Page 70: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Ruang dan Bangunan

1. Lokasi terminal sudah memenuhi persyaratan, namun tidak jauh

di belakang lokasi terminal terdapat pemukiman penduduk.

2. Pagar terminal berfungsi sesuai peruntukannya, member

batasan-batasan pada terminal, pagar kuat, dan pagar diberi

cat sehingga sudah memenuhi persyaratan.

3. Lantai ruangan terminal sudah memenuhi syarat

4. Bangunan terminal sudah memenuhi syarat, tapi ada sedikit

bagian yang kurang terawat.

5. Dinding dan langit-langit bangunan terminal sudah memenuhi

syarat.

6. Ventilasi ruangan kantor di terminal sudah memenuhi syarat.

Jumlah ventilasi pada ruang kantor lantai dasar mencukupi

namun tidak dipasang kassa. Sedangkan, ruang kanor di lantai

atas menggunakan pendingin ruangan.

6.1.2 Fasilitas penunjang

1. Tempat parkir bus sudah memenuhi persyaratan. Namun pada

saat hujan turun beberapa titik di tempat parkir bus tergenang

air hujan.

2. Toilet umum sudah memenuhi persyaratan, namun masih

kurang tersedianya fasilitas sanitasi seperti wastafel, sabun

serta pengering tangan atau tisu.

Page 71: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

3. Tempat duduk pada ruang tunggu jumlahnya mencukupi sesuai

kapasitas penumpang, dan bebas dari kutu busuk. Sehingga

tempat duduk ruang tunggu terminal sudah memenuhi syarat.

4. Fasilitas P3K terminal terdapat pada ruang kesehatan terminal

dan terdapat orang yang ahli dibidangnya. Fasilitas P3K di

terminal sudah memenuhi syarat.

5. Alat pemadam kebakaran terminal belum memenuhi syarat

karena terletak di tempat-tempat yang sulit dijangkau.

6. Bangunan musholla terminal jumlahnya mencukupi dan

tersebar di llingkungan terminal. Bangunan musholla sudah

memenuhi syarat

6.1.3 Penyediaan Air Bersih

Ketersediaan air bersih di terminal sudah cukup memadai. Kualitas

air tersebut sudah memenuhi syarat fisik air bersih yaitu air bersih,

tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Sehingga

penyediaan air bersih di terminal antar kota kamung rambutan

sudah memenuhi syarat

6.1.4 Pengelolaan Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair domestik di terminal belum memenuhi

syarat, salurang pembuangan tidak tertutup dan tersumbat sampah

serta menimbulkan bau.

6.1.5 Pengendalian Vector Penyakit

Di terminal antar kota kampung rambutan tidak terdapat

pengendalian vector penyakit, terlihat adanya tikus di ruang tunggu

penumpang pada siang hari, banyak terdapat lalat terutama pada

Page 72: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

sekitar tempat sampah dan TPS. Sehingga pengendalian vector

penyakit belum memenuhi syarat.

6.1.6 Pengolahan Makanan dan Minuman

Fasilitas sanitasi seperti wastafel dan sabun pencuci tangan pada

rumah makan belum memadai. Terdapatnya lalat pada meja

penyajian makanan.

Dari hasil kuesioner, 40% penjamah makanan kurang mengerti

tentang hygiene sanitasi makanan serta manfaatnya. 80%

penjamah makanan memiliki sikap yang kurang baik dalam

mengelola makanan yaitu mereka mengobrol dalam mengolah

makanan. Tindakan penjamah makanan 60% cukup dan 20%

kurang baik, dikarenakan mereka tidak menggunakan APD saat

mengolah makanan, serta kurangnya personal hygiene dalam

mengelola makanan

6.1.7 Pengelolaan Sampah

Konstruksi tempat sampah sudah memenuhi persyaratan. Namun

pada pengelolaannya belum memenuhi syarat, karena sampah

pada TPS melebihi kapasitas tempat pembuangan sampah

sementara, serta sampah berserakan disekitas TPS, sehingga

banyak terdapat vector penyakit dan hewan pengganggu seperti

lalat, tikus dan kecoa.

Menurut hasil kuesioner, semua petugas memiliki pengetahuan,

sikap dan tindakan tentang pengelolaan sampah yang baik.

Sehingga aspek social pekerja tidak mempengaruhi ketidak-

optimalnya pengelolaan sampah di terminal.

Page 73: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

6.1.8 Kualitas Lingkungan Kerja Fisik

6.1.8.1 Kebisingan

Kebisingan terminal yang diambil sampel pada area keliling

terminal antar kota Kampung Rambutan dan area kedatangan

bus melebihi nilai ambang batas tingkat kebisingan terminal.

Sehingga tidak memenuhi persyaratan.

6.1.8.2 Kadar debu

Kadar debu yang diambil sampel pada ruang tunggu

penumpang dan pada area kedatangan bus tidak melebihi nilai

ambang batas kadar debu di udara. Sehingga, kadar debu di

terminal antar kota Kampung Rambutan memenuhi syarat.

Menurut hasil kuesioner para pekerja Dinas Perhubungan

mengenai K3, terdapat petugas dengan pengetahuan yang

cukup yaitu terdapat 8 orang (80%). Hal tersebut disebabkan

mereka kurang memahami K3 dalam transportasi, seperti kadar

debu dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

6.2 Saran

1. Lingkungan terminal

- Perawatan gedung terminal agar lebih diperhatikan, seperti

kumpulan debu pada sudut langit-langit ruangan.

- Melengkapi ketersedian wastafel, sabun dan pengering tangan

pada fasilitas toilet umum.

Page 74: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

2. Pengelolaan Limbah Cair

- Memberikan penutup pada saluran pembuangan limbah

domestic agar dapat menjaga saluran terbebas dari sampah.

Kontruksi penutup sebaiknya tidak permanen agar saluran

dapat dengan rutin dibersihkan.

- Memasang kawat pelindung pada pangkal dan ujung saluran

untuk menyaring sampah yang masuk dan menghindari

masuknya tikus dan kecoa.

3. Pengendalian Vector Penyakit dan Binatang Pengganggu

- Diadakan control rutin terhadap vector penyakit dan binatang

pengganggu seperti lalat, kecoa dan tikus. Dapat dilakukan

dengan cara fogging, pemasangan kawat pada saluran

pembuangan pencegah tikus masuk, dan pengelolaan sampah

yang baik dan benar agar tidak menimbulkan kehadiran lalat.

4. Pengolahan Makanan dan Minuman

- Memberikan penyuluhan tentang hygiene sanitasi pengolahan

makanan minuman dan tentang penggunaan alat pelindung diri

kepada para pengolah/penjamah makanan di kantin kerminal.

Penyuluhan dapat bekerjasama dengan pihak puskesmas

kelurahan/kecamatan setempat.

- Penambahan fasilitas sarana penunjang seperti wastafel

beserta sabun pencuci tangan dan alat pengering tangan.

- Memberi lilin api pada meja penyajian makanan untuk

menghindari kedatangan lalat

Page 75: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

5. Pengelolaan Sampah

- Konstruksi tempat pembuangan sampah sementara (TPS)

diberi penutup agar sampah tidak basah pada saat hujan, dan

tidak menimbulkan lalat.

- Meningkatkan intensitas pengangkutan sampah dari TPS ke

TPA agar tidak terjadi penumpukan sampah di TPS.

6. Kualitas lingkungan kerja fisik

a. Tingkat kebisingan

- Memantau kondisi kelayakan mesin bus. Mesin bus yang

sudah tua dan tidak terawat akan menimbulkan suara yang

lebih besar.

Page 76: Laporan Pkl Sanitasi Terminal Kp.rambutan Antar Kota

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan No.1405/MENKES/SK/XI/2002

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan No.1098/MENKES/SK/VIII/2003

Gubernur Propinsi Daera Khusus Ibukota Jakarta. 2001. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusu Ibukota Jakarta No. 551/2001

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Presiden Republik Indonesia. 2008. Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008

Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009

Suma’mur, P.K. 1996. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Gunung Agung