laporan resmi kimia ii
TRANSCRIPT
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA
ACARA II: PEMBUATAN LARUTAN DAN PENGENCERAN
Disusun oleh:
Nama :Meyranto Prastyo
NIM :10/13746/BP
Minat :SPT
Golongan :SPT-2
Co.Ass :Hendra Sidauruk
PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN TEBU
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2010
I. ACARA : Pembuatan Larutan Dan Pengenceran
II. TUJUAN :
1. Mengetahui proses pembuatan larutan sodium-hydroxida.
2. Mengetahui proses pengenceran larutan sodiun-hydroxida.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a. Timbangan Analitis
b. Gelas Beaker 250 ml
c. Pengaduk Spatula
d. Gelas Arloji
e. Labu Ukur
f. Corong
2. Bahan :
a. Sodium-hydroxida
b. Aquades
c. Tissue
IV. CARA KERJA
A. Pembuatan larutan sodium-hydroxida
1. Ditimbang NaOH, ditimbang gelas arloji yang kering dan bersih dan
catat beratnya.
2. Dimasukkan sodium-hydroxida seperlunya, catat beratnya sampai
empat angka dibelakang koma.
3. Dipindahkan sodium-hydroxida kedalam gelas beaker 250ml dengan
bantuan spatula atau gelas pengaduk.
4. Dibilas gelas arloji dengan aquades.
5. Dimasukkan ke gelas beker dan ditambahkan aquades sesuai dengan
perhitungan. Gunakan spatula untuk membantu melarutkan sodium-
hydroxida didalam gelas.
B. Pengenceran larutan sodium-hydroxida
1. Ditentukan beberapa kebutuhan pelarut yang diperlukan dari
perhitungan yang ada.
2. Ditambahkan pelan-pelan aquades sesuai dengan keperluan.
3. Digunakan labu ukur sesuai dengan volume labu ukur jika perlu.
M = gr 1000 Mr v0,4 = gr 1000 40 200,4 = 1000gr 8001000 gr= 320gr= 1000 = 0,32 gr 320
X
x
V. PEMBAHASAN
1. Pembuatan larutan sodium-hydroxida
NaOH berupa zat padat berbentuk plat warna putih dan hypogroskopis.
Dalam pembuatan larutan NaOH kita harus berhati-hati karena NaOH
sifatnya dapat mengganggu kesehatan. Bila terkena kulit akan
menyebabkan gatal-gatal dan iritasi.
Perhitungan pembuatan larutan sodium-hydroxida 0,4N, BM=40 (gr/mol)
Dik : V= 20 ml
Mr NaOH= 40
M= 0,4
Dit : gr ?
Jawab :
2. Pengenceran larutan sodium hydroxida
Dalam pekerjaan sehari-hari dilaboraturium, biasanya kita menggunakan
larutan yang lebih konsentrasinya dengan cara menambahkan pelarutnya,
misalnya banyak laboraturium kimia membeli larutan senyawa kimia yang
berkonsentrasi pekat, sebab cara ini adalah cara yang ekonomis. Biasanya
senyawa kimia tersebut demikian pekatnya sehingga larutan ini harus
diencerkan. Proses pengenceran adalah mencampurkan larutan pekat
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh
volume akhir yang lebih besar.
Berikut adalah persamaan pengenceran :
V1.M1 = V2.M2
Membuat larutan standart sodium-hydroxida 0,1M dari larutan sodium-
hydroxida 0,4M. Tentukan berapa larutan standart yang akan dibuat dan
dihitung berapa banyak larutan awal yang harus diencerkan dengan V = 20
ml.
Dik: V1= 20 ml
M1=0,4 ml
M2=0,1 ml
Dit:V2 ?
Jwb =V1.M1 = V2.M2
20.0,4 = V2.0,1
V2= 8/0,1= 80 ml
V yang ditambahkan = V2 - V1
= 80-20
= 60 ml
VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan berikut:
1. Tujuan standarisasi adalah untuk menetukan kemolaran (M) suatu
larutan.
2. Tujuan pengenceran ialah untuk menetukan volume larutan standart
yang dibuat.
3. Naoh merupakan zat yang berbentuk plat warna putih dan
higrokopis.
4. Larutan yang diketahui konsentrasinya disebut larutan standart.
5. NaOH yang berat molekulnya 40gr/mol bersifat higrokopis dan
mudah menyerap gas karbon dioksida (Co2) yang dapat merusak
tubuh.
Mengetahui, Yogyakarta, November 2010
Co.Ass Praktikan
(Hendra Sidauruk) (Meyranto Prastyo)