laporan praktikum ekologi hewan jaringan makanan

8
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN JARING MAKANAN (FOOD WEB) Oleh: Hanna Hanifa 11!"!!# Tan$$al P%a&'i&: 1" Ma%e' !1 Te*a': La+,%a',%i Bi,l,$i P&l: 1-:.!/1#:1! JURU0AN BIOLOGI FAKULTA0 0AIN0 DAN TEKNOLOGI UIN 0UNAN GUNUNG DJATI BANDUNG !1

Upload: hanna-hanipeh

Post on 18-Oct-2015

514 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

JARING MAKANAN (FOOD WEB)

Oleh:

Hanna Hanifa

1210702028

Tanggal Praktikum: 17 Maret 2012

Tempat: Laboratorium Biologi

Pukul: 15:30-18:10

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2012

PRAKTIKUM II

JARING MAKANAN (FOOD WEB)

Tujuan

Mahasiswa dapat menggambarkan jaring-jaring makanan hewan secara detail

Mahasiswa dapat mengetahui alternatif makanan

Mahasiswa dapat mengetahui alasan hewan makan makanan tertentu

Dasar Teori

Manusia adalah salah satu dari makhluk hidup yang diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk sosial. Artinya ia membutuhkan makhluk hidup lain dalam kehidupannya. Salah satu kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya adalah makan. Dalam proses makan ada yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).

Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Ada dua tipe dasar rantai makanan:

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.

2. Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) predator.

Macam-macam rantai makanan

Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa

Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.

1. Rantai Parasit

Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

1. Rantai Saprofit

Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan (Anonimus, 2009).

Alat dan Bahan

AlatBahan

Alat tulisBerbagai macam hewan: Gajah, Unta, Kelinci, Belalang, Ulat, Kambing, Jangkrik, Kuda, Cicak, Toke, Kucing, Anjing, Ular, Tikus, Hamster, Ayam, Ikan Lele

Prosedur Kerja

Kelas terbagi kedalam lima kelompok

(Kelompok satu dan dua bertugas mengamati hewan herbivora (hewan bebas)

(Kelompok tiga dan empat bertugas mengamati hewan omnivora (hewan bebas)

(Kelompok lima bertugas mengamati hewan omnivora

(Hewan tersebut diamati selama 6 jam

(Hal yang diamati: aktivitas makan, jenis makanan (alternatif), morfologi hewan tersebut

Hasil

Jaring-jaring makanan

Pada pengamatan jaring makanan (food web) telah diamati berbagai macam hewan: Gajah, Unta, Kelinci, Belalang, Ulat, Kambing, Jangkrik, Kuda, Cicak, Toke, Kucing, Anjing, Ular, Tikus, Hamster, Ayam, Ikan Lele. Hal tersebut meliputu hewan herbivora, karnivora dan omnivora, hal yang diamati: aktivitas makan, jenis makanan (alternatif). Pengamatan aktivitas makanan dilakukan selama 6 jam. Selain diberi makanan keseharian hewan, diberikan juga makanan lain untuk mengetahui jenis makanan alternatif hewan tersebut.

Daftar Hewan yang Diamati

NoNama Hewan Jenis Makanan

1Herbivora

Gajah

Unta

Kelinci

Belalang

Ulat

Kambing

Jangkrik

Kuda Pisang, rumput gajah

Rumput gajah, wortel

Kangkung, wortel

Singkong, bayam

Daun jeruk nipis

Babandotan, daun singkong

Wortel, pepaya

Dedek, singkomg, daun singkong

2Karnivora

Cicak

Tokek

Kucing

Anjing

Ular Lalat, nyamuk

Semut, nyamuk

Ikan

Daging ayam, tulanng ayam

Tikus, hamster

3Omnivora

Tikus

Hamster

Ayam

Ikan lele Wortel, tulang ayam

Wortel, biskuit, kwaci, jagung

Kangkung, uut, dedek

Cacing, rumput, daun

PembahasanManusia adalah salah satu dari makhluk hidup yang diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk sosial. Artinya ia membutuhkan makhluk hidup lain dalam kehidupannya. Salah satu kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya adalah makan. Dalam proses makan ada yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).

Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Ada dua tipe dasar rantai makanan:

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.

2. Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) predator.

Macam-macam rantai makanan

Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

1. Rantai Pemangsa

Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.

1. Rantai Parasit

Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

1. Rantai Saprofit

Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.

Kumpulan dari rantai makanan nantinya akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut dengan jaring-jaring makanan. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.

Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan.

Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web). Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis. Detritivor ialah heterotrof yang mengambil zat makanan dengan memakan detritus (mereput bahan organik). Dengan itu, mereka telah menyumbang kepada penguraian dan kitaran zat makanan. Detritivor ialah sebuah aspek penting dalam kebanyakan ekosistem. Mereka hidup dalam mana-mana tanah yang mempunyai komponen organik, dan juga hidup dalam ekosistem marin di mana mereka dinamakan kesaling boleh tukaran dengan penghantar bawahan. Ketidak beradaan detritifor dapat mengganggu rantai makanan, menyebabkan penumpukan sampah, dan lain-lain.Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi, dan akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan dinamis. Keluar masuknya energi dan materi bertujuan mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik dalam suatu ekosistem tetap konstan atau seimbang, karena unsur-unsur kimia esensial pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus sulfur. (Materi ini akan Anda pelajari khusus pada materi Daur Biogeokimia.) Maka dari itulah keseimbangan dalam ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.

Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem, selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba, aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain ini dinamakan transformasi energi. Kesimpulan

Pada pengamatan ini dapat diketahui bahwa konsumen tingkat I adalah anjing, kucing, dan ular. Konsumen tingkat II adalah tikus, ayam, hamster dan lele. Konsumen tingkat II adalah Gajah, Unta, Kelinci, Belalang, Ulat, Kambing, Jangkrik, Kuda Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).

Daftar pustakaAnonimus.2011. Aliran Energi. http://ms.wikipedia.org/wiki/. Aliran Energi [20 Maret 3012]Anonimus.2009. Detritivoor. http://ms.wikipedia.org/wiki/Detritivor [20 Maret 3012]

Anonimus. 2009. Rantai dan Jaring Makanan. http://e-smartschool.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=229&Itemid=1 [20 Maret 3012]Wetzel, R. G. 2001. Limnology: Lake and River Ecosystems. Academic Press

Ulat

Belalang

Kambing

Kuda

Unta

Tikus

Kelinci

Jangkrik

Daun singkong

Singkong

bandotan

Bayam

Daun jeruk nipis

Pacar air

Pisang

Kangkungsg

Rumput gajah

Wortel

Pepaya

Gajah

Lele

Ayam

Hamster

Kucing

Anjing

Ular