laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
“FAKTOR KETERBATASAN TEKNOLOGI DALAM
KEPENGURUSAN KOPERASI WANITA “PUCANG MANDIRI””
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
RADITYA DWIHASTOMO
NIM. 12402173263
Dosen Pembimbing Lapangan :
Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Faktor Keterbatasan Tekonologi Dalam Kepengurusan
Koprasi Wanita “Pucang Mandiri”
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
KATA PENGANTAR
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Mochammad Faizun,S.S., M.Pd. I
NIDN. 2018098603
iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala karuniaNya sehingga laporan
akhir Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
juga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan laporan ini maka penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) IAIN Tulungagung.
3. Dr. Muhammad Aswad, M.A selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah.
4. Siswahyudianto, MM selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
5. Mohammad Faizun,S.S., M.Pd.I sekalu Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang membantu memberikan bimbingan kepada kami.
6. Ibu Rita Tri Handayani selaku ketua dari Koprasi Wanita “Pucang Mandiri”
7. Seluruh karyawan dan anggota dari Koprasi Wanita “Pucang Mandiri” yang
telah berpartisipasi aktif dalam semua program kegiatan yang saya adakan
selama program PPL.
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat, bimbingan, dan doa
kepada penulis dalam melaksanakan dan menyusun Laporan Praktik
Pengalaman lapangan.
9. Serta segenap pihak tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu berjalannya proses pelaksanaan PPL.
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi berbagai pihak yang berkepentingan atas masalah ini. Tidak
ada kesempurnaan kecuali milik Allah SWT. Penulis sadar laporan ini
sangat jauh dari sempurna. Untuk itu penulis harapkan saran dan kritik yang
membangun agar kita bisa bersama-sama menjadi manusia yang berilmu
yang dapat menciptakan karyakarya yang jauh lebih baik.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar besarnya
kepada semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun
iv
penyusunan laporan banyak terdapat kesalahan. Semoga segala bantuan dan
kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penyusun berharap laporan pertanggung jawaban ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Sidoarjo, Agustus 2020
Penulis :
Raditya Dwiastomo
NIM. 12402173263
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................ 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ........................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ................................................................................... 7
C. Permasalahan di Lapanga ........................................................................... 8
D. Tanggapan dari Pihak Tempat Praktik ....................................................... 8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Koperasi .................................................................................................... 10
B. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) ................................................................ 11
C. Strategi Peningkatan Layanan ................................................................... 13
D. Teknologi Pada Koperasi ......................................................................... 15
E. Hasil Penelitian ......................................................................................... 16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 18
vi
B. Saran – Saran............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20
LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.1
Adapun menurut tokoh ahli bidang Antropologi , Desa merupakan
suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang rendah
dan dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen.
Selain itu, penduduknya bermatapencaharian di bidang agraris serta mampu
berinteraksi dengan wilayah lain di sekitarnya
Provinsi Jawa Timur memiliki 29 kabupaten, 9 kota, 666 kecamatan,
777 kelurahan, dan 7.724 desa. Dari 7.724, Kabupaten Sidoarjo sendiri
terdiri dari 18 Kecamatan 57 Perdesaan, dan 296 Perkotaan.2 Dari data
tersebut Gubenur Jawa Timur mengeluarkan surat dengan nomor
518/9961/103.2/2009, pada tanggal 09 – 12 - 2009 memberikan dana Hibah
yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi
Jawa Timur untuk bantuan permodalan untuk desa/kelurahan. Pada saat itu
kepala Kelurahan Pucang memutuskan untuk membangun koprasi wanita
untuk membantu disektor perekoonomian didaerah Kelurahan Pucang,
Kabupaten Sidoarjo.
Dengan didirikannya Koprasi Wanita “Pucang Mandiri” masyarakat
Kelurahan Pucang sangat terbantu disektor perekonomian lokal, seperti
1 “Penjelasan Tentang Pengertian Desa Menurut UU No 6 Tahun 2014”,
http://www.berdesa.com/penjelasan-tentang-pengertian-desa-menurut-uu-no-6-tahun-2014/
,diakses tanggal 31 Agustus 2020. 2 Penduduk Jawa Timur, http://jatim.bps.go.id diakses tanggal 31 Agustus 2020
2
peminjaman modal untuk usaha toko kelontongan, modal untuk usaha
UMKM, pinjaman modal ekonomi keluarga, dll. Koprasi wanita ini terdiri
dari 5 (lima) ketua kelompok yang menyebar di kelurahan Pucang,
Kabupaten Sidoarjo.
Koprasi Wanita “Pucang Mandiri” menghimpun dana masyarakat
berupa Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan Simpanan Sukarela; dan
mendapat dana hibah sebanyak Dua kali. Dana tersebut diputar secara
produktif kepada anggota koprasi.
Di masa pandemi seperti ini, teknologi sangatlah dibutuhkan baik
untuk laporan ketua kelompok, untuk komunikasi antar pengurus, untuk
laporan pembukuan, baik untuk undangan rapat penggurus. Perekrutan
kepengurusan dengan menggambil dari pengurus PKK Kelurahan Pucang
dan pengurus Posyandu Kelurahan Pucang untuk menjadi pengurus Koprasi
Wanita “Pucang Mandiri” menjadi salah satu faktor minimnya penggunakan
teknologi bagi pengurus Koprasi Wanita “Pucang Mandiri”.
Tetapi dengan minimnya pengetahuan teknologi, pengurus Koperasi
Wanita “Pucang Mandiri” dinilai mampu bekerja secara manual untuk
menghitung pendapatan, dan menghitung pengeluaran. Dan mampu
membuat laporan secara maunal, membuat RAT secara manual, kemudian
laopran dan RAT tersebut meminta bantuan kepada orang lain diluar
pengurus dan anggota untuk mengerjakan secara digitalisasi.
Salah satu apresiasi keberhasilan Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
mendapat dana hibah ke dua kalinya dari Gubenur Provinsi Jawa Timur,
karena dinilai berhasil membuat laporan pertangung jawaban, laopran RAT
dengan baik. Dengan adanya dana hibah ke dua cukup menguntungkan bagi
koperasi karena bisa membantu perekonomian wilayah Kelurahan Pucang,
Kecamatan Sidoarjo.
Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka penulis sebagai
laporan akhir kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memilih untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Fakor Keterbatasan Teknologi Dalam
Kepengurusan Koprasi Wanita “Pucang Mandiri””.
3
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Secara umum tujuan dari penyusunan laporan penelitian ini yaitu:
a. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan, juga untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa.
b. Untuk memberikan pengalaman kerja nyata kepada mahasiswa serta
mengenalkan mahasiswa langsung ke dalam dunia kerja.
c. Untuk mengimplementasikan teori serta materi yang didapat dari
perkuliahan ke tempat kerja juga lingkungan masyarakat sekitar.
d. Serta untuk mempersiapkan Sarjana Ekonomi Syariah yang amanah,
jujur, profesional dan pantang menyerah.
e. Untuk mengetahui kondisi langsung dari masyarakat khususnya
yang berada di Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo.
2. Kegunaan
a. Bagi Penulis:
laporan ini berguna untuk memenuhi tugas akhir dari Praktik
Pengalaman Lapangan serta menambah dan memperluas ilmu
pengetahuan khususnya mengenai Program dana Hibah Pemprov
Jawa Timur.
b. Bagi Mahasiswa:
1. Memperoleh pengalaman nyata yang dapat dijadikan modal
berkehidupan untuk kedepannya.
2. Mendapat ilmu serta pengetahuan baik secara teori maupun
secara langsung dari lingkungan sekitar.
c. Bagi Koprasi Wanita “Pucang Mandiri”:
1. Sebagai tempat para intelektual untuk mengaplikasikan teori-
teori ke dalam lingkungan kerja.
2. Menambah rekan kerjasama.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk lebih
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman di dalam lapangan.
4
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Gelombang II (Dua) Tahun 2020 dilaksanakan :
Tanggal : 1 Agustus sampai 31 Agustus 2020.
Tempat : Koprasi Wanita “Pucang Mandiri”.
Alamat : Jalan Jenggolo II No 1
Waktu : Untuk hari Senin sampai Kamis jam kerja dimulai pukul
07.15 – 15.45 WIB, untuk hari Jum’at pukul 07.15 – 14.45
WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu, Minggu dan hari
nasional adalah hari libur.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Lembaga yang ditempati untuk melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Gelombang Kedua, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung adalah Koprasi Wanita “Pucang
Mandiri” di Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur.
1. Profil Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
Nama lengkap : Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
Alamat Lembaga : Jalan Jenggolo II, Pucang, Sidoarjo
Kabupaten : Sidoarjo
Provinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 61219
Telepon : (031) 8968308
Koperasi ini berkedudukan di Kantor Kelurahan Pucang, Kecamatan
Sidoarjo. Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan di Wilayah
Kabupaten Sidoarjo atas persetujuan keputusan Rapat Anggota dan
Rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UMKM, karena koperasi ini
berfokus untuk perekonomian warga Kelurahan Pucang maka didirikanlah
ketua kelompok di setiap Rukun Warga (RW) agar mempermudah anggota
untuk berhutang mauoun membayar.
Letak lembaga berbatasan dengan :
Sebelah Barat : Pabrik Legong Bali
Sebelah Timur : Lapangan parkir
Sebelah Selatan : Lapangan
Sebelah Utara : Rumah pendukuk
2. Tujuan Lembaga
6
Untuk memenuhi baik pelayanan jasa simpan-pinjam maupun jasa
yang lainnya, kepada anggota, calon anggota, koprasi lain dan
anggotanya. Dengan diselenggaranya kegiatan usaha anggota sebagai
berikut
a. Memberikan pinjaman uang kepada anggota, calon anggota,
koprasi lain dan anggotanya
b. Menerima simpanan berjangka dan tabungan dari anggota, calon
anggota, koprasi lain dan aggotanya
c. Memasarkan hasil usaha / hasil produksi anggota
d. Dan lain – lain
3. Visi dan Misi
a. Visi
Koprasi Wanita “Pucang Mandiri” sebagai oarganisasi berkarakter,
mandiri, adil dan sejahtera berbasis tanggung renteng.
b. Misi
1) Mewujudkan SDM berkualitas
2) Mewujudkan peningkatan kualitas layanan
3) Mewujudkan kemandirian berkoprasi yang kreatif dan inovatif
secara berkelanjutan
4) Mewujudkan kesejahteraan anggota, pengelola dan masyarakat
sekitar
5) Mewujudkan pola kepemimpinan adil dan berintegritas
7
4. Struktur Organisasi Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
5. Nama-nama struktur kepengurusan Koperasi Wanita “Pucang Mandiri” :
NO NAMA JABATAN
1 Agnes Partiyah Koordinator Pengawas
2 Musyarofah Anggota Pengawas
3 Rita Tri Handayani Ketua
4 Lailatur Rohmah Sekertaris
5 Mamik Suratmi,AM Bendahara
6 Mariah Ulfa Pelaksana
7 Musyarofah Ketua Kelompok 1
8 Siswati Ketua Kelompok 2
PENGAWAS
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
ANGGOTA
PELAKSANA
KETUA KELOMPOK
8
9 Indar Y Ketua Kelompok 3
10 Mariah Ulfa Ketua Kelompok 4
11 Rita Tri Handayani Ketua Kelompok 5
B. Pelaksanaan Praktik di Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung yang bertujuan sebagai bahan
pembelajaran bagi mahasiswa. Dalam praktiknya disini mahasiswa tidak hanya
dituntut memiliki kecerdasan intelektual saja, melainkan juga harus
mempunyai empat kemampuan dasar yang harus dimiliki yaitu pengetahuan,
kreatifitas, keterampilan, dan sikap. Karena keempat macam hal tersebut belum
sepenuhnya didapatkan dalam perguruan negeri.
Pelaksanaan PPL IAIN Tulungagung 2020 gelombang II ini
dilaksanakan pada tanggal 1-31 Agustus 2020. Lokasi PPL berada di Koprasi
Wanita “Pucang Mandiri” di Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo. Adapun
pelaksanaan PPL ini yaitu dilakukan secara mandiri dari desa masing-masing
selama 1 bulan.
C. Permasalahan di Lapangan
Dari hasil observasi, ada beberapa masalah/kendala dalam koprasi wanita
“Pucang Mandiri” ini yaitu, tidak bisanya bisa berkembang, tunggakan tidak
sampai 10%, dikarenakan ada pinjaman dasa wisma ditinggkat RT/RW masing
– masing. Mencari kaderisasi susah, karena ditunjuk langsung oleh Kepala
Kelurahan pada saat itu, dan yang di tunjuk kebanyakan kkader Posyandu dan
pengurus PKK Kelurahan. Sumber Daya Manusia kurang memumpuni, karena
keterbatasannya pengetahuan teknologi.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga
Diharap dengan adanya praktek kerja ini dapat membantu kinerja para
pengurus, dapat memberikan solusi atas masalah – masalah di koprasi wanita.
Meskipun koprasi wanita ini sudah berbadan hukum, tetapi belum terbuka
untuk masyarakat luar Kelurahan Pucang, karena dana hibah dari Gubenur
Jatim ini difokuskan pada masyarakat Kelurahan Pucang sendiri. Koprasi ini
9
berdiri untuk membuat wanita mandiri berdaya guna dan dapat membantu
mensejahterakan keluarga dan masyarakat sekitarnya.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Koperasi
1. Definisi Koperasi
Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa inggris “co” dan
“operation”. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti
bekerja. Dengan demikian, secara bahasa “koperasi” dapat diartikan
sebagai kerja sama. Dalam hal ini, koperasi berarti wadah ekonomi yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang bersifat terbuka dan
sukarela yang bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraann anggota
secara bersama-sama (kolektif).3
2. Landasan-Landasan Koperasi
a. 4Landasan Idiil
Bagi bangsa Indonesia , Pancasila merupakan palsafah
Negara dan Bangsa Indonesia telah menjadi idiil koperasinya (pasal
2 ayat 1 UU no 12 tahun 1976).
b. Landasan Struktural dan landasan Gerak
Landasan struktural koperasi indonesia adalah UUD 1945
dan landasan geraknya adalah pasal 33 ayat 1 yang berbunyi:
“perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas-azas
kekeluargaan “. Dan penjelasannya berbunyi: dalam pasal 33
tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh
semua untuk semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-
anggota masyarakat. Kemakmuran masnyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itulah
perekonomian disusun sebagai usaha berdasarkan atas azas
kekeluargaan5.
c. Landasan Mental
3 Abdul Basith.Islam dan Manajemen Koperasi, UIN MALANG PRESS: CETAKAN 1 2008, hal 47 4 R.T. Sutantya Rahardja Hardhikuma Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hal 14 5 Kartasapoetra dkk. Koperasi Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal 7
11
Agar koperasi Indonesia dapat tumbuh dan berkembang
dalam mencapai tujuannya, harus ditopang kuat oleh sifat mental
para anggotanya, yaitu setia kawan dan kesadaran (solidarity and
individual). rasa setia kawan sangatlah penting, karena tanpa ada
rasa itu maka tidak mungkin ada kerja sama dalam koperasi sebagai
usaha bersama dalam kesamaan hak dan kewajiban. Rasa
kesetiakawanan dan kesadaran berpribadi tersebut satu sama lainnya
harus memperkuat.
B. Koperasi simpan pinjam
1. Pengertian
Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan
untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha
simpan pinjam dan untuk anggota koprasi yang bersangkutan, calon
anggota koperasi yang bersangkutan, koprasi lain dan atau anggotanya.
Usha ini hanya dapat dilaksanakan oleh :
a. Koperasi Simpan Pinjam ( KSP) adalah koperasi yang kegiatan
usahanya hanya usaha simpan pinjam6.
b. Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi adalah unit usaha koperasi
yang bergerak di bidang usaha simpat pinjam sebagai bagian dari
kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.
Sebagaimana layaknya koperasi umunya, KSP dapat berbentuk :
a. KSP Primer, dibentuk dan didirikan oleh paling sedikit 20 (Dua
Puluh) orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan
ekonomi yang sama
b. KSP Sekunder, dibentuk dan didirikan oleh paling sedikit 3
(Tiga) badan hukum koperasi.
2. Peromodalan7
6 Ibnu Khayath Farisanu. Manajemen Koperasi (Kalimantan Timur: STIE Widya Praja, 2016), hal 2 7 Ibbid, hal 5
12
Modal usaha awal pada setiap pendirian KSP Primer dan Sekunder
dihimpun dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya, dan
dapat ditambah dengan hibah. Modal ini dalam bentuk deposito pada
bank pemerintahan dengan rincian sebagai berikut:
a. KSP Primer dengan wilayah keanggotaan dalam daerah
Kabupaten/Kota ditetapkan sebesar Rp15.000.000,- (lima belas juta
rupiah).
b. KSP Sekunder dengan wilayah keanggotaan dalam daerah
Kabupaten/Kota ditetapkan sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah).
c. KSP Primer dengan wilayah keanggotaan lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi ditetapkan sebesar
Rp75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah).
d. KSP Sekunder dengan wilayah keanggotaan lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi ditetapkan sebesar
Rp150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).
e. KSP Primer dengan wilayah keanggotaan lintas daerah Provinsi
ditetapkan sebesar RP375.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima juta
rupiah).
f. KSP Sekunder dengan wilayah keanggotaan lintas daerah Provinsi
ditetapkan sebesar RP500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Untuk pembentukan USP Koperasi Primer atau Sekunder, wajib
menyediakan modal tetap yang dipisahkan dari aset koperasi, dalam
bentuk deposito pada bank pemerintah sebagai berikut:
a. USP Koperasi Primer sebesar Rp15.000.000,- (lima belas juta
rupiah)
b. USP Koperasi Sekunder sebentar Rp50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah).
3. Kegiatan Usaha8
8 Ibbid, hal. 6
13
Kegitan usaha simpan pinjam meliputi:
a. Menghimpun simpanan dari anggota;
b. Memberi pinjaman kepada anggota, calon anggota koperasi yang
bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya; dan
c. Mengelola keseimbangan sumber dana dan penyaluran pinjaman.
KSP dan USP Koperasi dilarang melakukan kegiatan usaha pada
sektor riil secara langsung
Kegiatan usaha simpan pinjam dilaksanakan dengan tata kelola yang
baik, menerapkan prinsip kehati-hatian dan managemen resiko, serta
memenuhi peraturan yang terikait dengan pengelolaan usaha simpan
pinjam.
C. Strategi Meningkatkan Kualitas Layanan
Mengenai strategi meningkatkan kualitas pelayanan yang
dilakukan koperasi untuk membantu meningkatkan kinerja karyawan
untuk melayani anggota.
komponen kepuasan dalam dunia perbankan atau lembaga
keuangan termasuk koperasi adalah :
1. Tangible, merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh
karyawan bank atau anggota koperasi, seperti gedung,
perlengkapan kantor, daya tarik karyawan atau anggota, sarana
komunikasi dan sarana fisik lainnya. Oleh karena itu, bukti fisik
ini harus menarik dan modern.
2. Responsivitas, yaitu adanya keinginan dan kemauan karyawan
bank atau anggota koperasi dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan (nasabah).Untuk itu pihak manajemen perlu
memberikan motivasi yang besar agar seluruh karyawan atau
anggota mendukung kegiatan pelayanan kepada nasabah tanpa
pandang bulu. Akan mendukung kegiatan pelayanan kepada
nasabah tanpa pandang bulu.Akan lebih baik jika motivasi yang
14
diberikan kepada karyawan akan memperoleh imbalan yang
sesuai dengan kemampuannya.
3. Assurance, adanya jaminan bahwa karyawan memiliki
pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat atau perilaku
yang dapat dipercaya. Hal ini penting agar nasabah yakin akan
transaksi yang mereka lakukan benar dan tepat sasaran.
4. Reliabilitas, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
yang telah dijanjikan dengan cepat, akurat serta memuaskan
pelanggannya atau nasabahnya. Guna mendukung hal ini maka
setiap karyawan sebaliknya diberikan pelatihan dan pendidikan
guna meningkatkan kemampuannya.
5. Empati, yaitu mampu memberikan kemudahan serta menjalin
hubungan dengan nasabah secara efektif. Kemudian juga
mampu memahami kebutuhan individu setiap nasabah secara
cepat dan tepat. Dalam hal ini masalah prosedur kerja dan
dihubungkan dengan tingkat pelayanan kepada nasabah.
D. Teknologi Informasi Pada Koperasi
1. Pengertian Teknologi Informasi9
Menurut Haag dan Keen (1996) Teknologi Informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi.
Menurut Martin (1999) Teknologi Informasi tidak hanya sebatas
pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memperoses dan menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Menurut Williams dan Sawyer (2003) Teknologi Informasi adalah
teknologi yang menggabingkan komputasi (komputer) dengan jalur
komuniasi berkecepatan tinggi yang membaawa data, suara, dan video.
9 Abdul Kadir. Pengantar Teknologi Informasi Edisi Revisi (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013). Hal. 2
15
Dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi
Informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi.
2. Teknologi Informasi Pada Koprasi10
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penguasaan Teknologi
Informasi (IT) sangat diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan,
termasuk dalam menjalankan usaha koperasi.
Dalam tata kelola administrasi dan tata kelola keuangan yang dapat
membantu mengambil keputusan perlu pemanfaatan TI, guna untuk
menunjang penyediaan data dan informasi dengan cepat dan akurat.
Meskipun dalam aktivitas usaha penggunaan TI dalam
menjalankan aktivitas usaha, masih menemui kendala menjadaikan
kurangnya efektif dalam pengelolaanya. Dan yang paling menonjol
dalam kendalanya ialah dalam tata kelola managemen terutama tata
kelola keuangan atau sistem akuntansi koperasi berbasis IT.
Kendala yang dihadapi tentunya sangat menganggu dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tumbuh kembangnya
koperasi. Oleh karena itu, pemandaatan TI bagi akuntansi koperasi
mutlak diperlukan dan tidak bisa ditawar lagi.
Dalam sistem baru, dipilah ke dalam dua pola yaitu, standar
akuntansi keuangan umum (Sak Umum) dan standar akuntansi
keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (Sak Etap). Khusus untuk
koprasi, sistem akuntansi yang digunakan memakai pernyataan standar
keuangan nomor 27 (Psak 27) tentang akuntansi koperasi, namun sejak
tahun 2012 menggunakan sistem baru yaitu “Sak Etap”. Hal ini sejalan
dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor
13/PER/M.KUMKM/IX/2015, tentang Pedoman Akuntansi Usaha
Simpan Pinjam (USP) Oleh Koperasi.
10 Sambas. Pentingnya Penguasaan Teknologi Informasi Bagi Koperasi Masa Kini. ( Serang; Antara News. 2019) http://m.antaranews.com di akses pada 9 September 2020
16
Penggunaan Sak Etep ini harus menjadi pemacu bagi koperasi
untuk melakukan pencatatan akuntansi dan penyusunan laopran
keuangan. Penerapan Sak Etap ini mendorong terwujudnya
penyusunan laopran keuangan yang tepat waktu mudah diperiksa,
mudah ditelusuri, dan dapat dipertanggung jawabakan.
E. Hasil / Analisis Penelitian Terhadap Temuan
Dengan adanya dana hibah yang diberikan oleh Gubenur Jawa
Timur pada 2010, dapat membantu peerekonomian Kelurahan Pucang,
Kecamatan Sidoarjo. Kelurahan Pucang menggunakan dana hibah untuk
membuka Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”, dari koperasi ini warga
bisa meminjam modal usaha. Dari Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
Warga bisa mengembangkan usaha yang sudah berjalan maupun belum.
Koperasi ini sudah berbadan hukum sejak 14 Juni 2010, meskipun sudah
berbadan hukum tetapi anggotanya hanya khusus untuk warga Kelurahan
Pucang, Kecamatan Sidoarjo.
Koperasi tersebut dikelola oleh anggota PKK dan pengurus
Posyandu Kelurahan Pucang, yang mana di tunjuk secara langsung oleh
Kepala Kelurahan pada saat itu untuk mengelola koprasi tersebut. Dengan
adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa di bilang kurang
memumpuni, namun para pengurus koprasi tersebut tidak berhentinya
untuk belajar hingga ikut beberapa seminar tentang perkoperasian. Dengan
usaha yang dilakukan oleh pengurus koperasi tersebut koperasi tersebut
mendapat dana hibah kedua dari Gubenur Jawa Timur, karena dapat
menjalankan koperasi tersebut dengan baik, dan membuat laopran dengan
cepat dan tepat.
Koperasi Wanita “Pucang Mandiri” ini terdiri dari 5 (Lima)
kelompok di dalam lingkungan Kelurahan Pucang, dan ada 100 orang
anggota pada saat laporan ini dibuat. Untuk menjadi anggota di koperasi
ini tidak mudah, ketua kelompok harus menyeleksi apakah orang tersebut
dapat menjadi anggota koperasi atau tidak, dan pertama menjadi anggota
17
koperasi tidak langsung mendapat pinjaman yang besar, karena pinjaman
koperasi ini dilihat dari tabungan anggota tersebut.
Koperasi Wanita “Pucang Mandiri” ini sulit untuk berkembang,
karena didalam lingkungan Kelurahan Pucang sendiri ada Dasa Wisma
setiap RW/RT. Dengan adanya Dasa Wisma tersebut rasio tunggakan
koperasi ini dibawah 10%, jika memang benar – benar orang yang
berhutang tidak membayar atau mempunyai tunggakan, maka bunganya di
hentikan pokok wajib dilunasi dengan alasan benar – benar tidak bisa
membayar, dan anggota tersebut di keluarkan dan tidak boleh jadi anggota
lagi selama 4 (empat) tahun.
Pengetahuan tentang teknologi pengurus menghambat untuk
membuat laporan secara digital, hal itu desebabkan oleh faktor usia para
penggurus. Tetapi bukan pantangan para penggurus untuk melakukan
belajar tentang tekonologi. Karena sekarang dibutuhkan sekali teknologi
informasi di koperasi guna untuk mempercepat informasi dan tata kelola
koperasi itu sendiri. Dengan adanya teknologi yang memadahi maka
koperasi dapat mengelola keuangan dengan baik, bahkan mengelola
managent bisa dengan teknologi yang memadahi.
Memang koperasi memang terkendala dari sisi SDM dan
permodalan. Namun sisi pemanfaatan TI ini perlu dipaksakan demi
kemajuan koperasi itu sendiri. Selain peningkatan kualitas SDM yang bisa
dilakukan dengan pendampiangn oleh instansi yang berkaitan dan LSM
yang berkepentingan maka juga harus didukung turun tangannya pihak
BUMN sperti halnya Telkom untuk membantu penyediaan sarana internet
serta perlengkapannya11.
Perusahaan-perusahaan besar khususnya BUMN perlu didorong
untuk memberikan penyediaan sarana tersebut sebagaimana
didengungkannya semangan Corporate Social Responsibility (CSR).
11 Bambang Suprayitno, 2007, “KRITIK TERHADAP KOPERASI (SERTA SOLUSINYA) SEBAGAI MEDIA PENDORONG PERTUMBUHAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM)”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Volume 4 Nomor 2 dan November 2007, hal. 33
18
BUMN seperti Telkom terlebih lagi yang punya keterkaitan sebagai
penyedia prasarana internet didorong untuk membantu penyediaan TI ini.
Dengan familiarnya kalangan koperasi dengan TI dan menikmati hasilnya
sehingga secara tidak langsung dapat mendorong adanya kebutuhan akan
internet sehingga jasa internet sangat diperlukan. Dengan meningkatnya
kebutuhan akan internet maka nantinya akan mendongkrak omzet Telkom
dalam bisnis ini. Ingat hukum “ supply creates demand ”.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa inggris “co” dan
“operation”. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja.
Dengan demikian, secara bahasa “koperasi” dapat diartikan sebagai kerja
sama. Dalam hal ini, koperasi berarti wadah ekonomi yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan yang bersifat terbuka dan sukarela yang
bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraann anggota secara bersama-
sama (kolektif).
Koperasi Wanita “Pucang Mandiri” ini berdiri sejak tahun 2010
dengan bantuan dana hibah dari Gubenur Jawa Timur. Koperasi tersebut
terletak di Kantor Kelurahan Pucang, Kecamatan Sidoarjo. Koperasi Wanita
ini beranggotakan sebanyak 11 Pengurus, dan 102 Anggota. Koperasi ini
berbentuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dimana koperasi ini memiliki
bidang usaha Simpan Pinjam diwilayah Kelurahan Pucang. Koperasi ini
fokus pada perekonomian di wilayah Kelurahan Pucang.
B. SARAN
1. Untuk fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik
a. Alangkah baiknya PPL dipersiapkan dengan matang-matang, baik
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
b. Prosedur pendaftaran PPL dari fakultas harus disiapkan dengan
lebih baik lagi, banyak terjadi kesalahpahaman antara fakultas dan
mahasiswa.
c. Pembekalan kepada peserta PPL hendaknya harus dimaksimalkan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, terkait materi dan
penyampaian materi.
20
d. Dosen pembimbing lapangan hendaknya lebih aktif dalam
mengontrol kegiatan mahasiswa. Keaktifan DPL dapat
memudahkan mahasiswa dalam konsultasi terkait judul serta
permasalahan di dalam instansi.
2. Untuk Lembaga praktik
Lembaga praktik sebaga tempat kami PPL sangat menerima saya dan
teman-teman dengan baik. Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
senantiasa meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan
pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Lembaga kami sangat
terdepan dalam mengayomi masyarakat dan selalu yang terdepan
dalam hal dibindang kelautan dan perikanan di wilayah Kelurahan
Pucang, Kecamatan Sidoarjo.
3. Untuk Mahasiswa sebagai peserta PPL
Bagi Mahasiswa sebagai peserta PPL dapat menjaga nama baik
almamater institut dengan cara menjaga etika dengan baik dalam
bersikap, berbicara dan berpakaian dalam praktik. Mahasiswa harus
mengikuti peraturan yang ada pada Lembaga seperti jam kerja dan
busana, sebagai cerminan keseriusan dan menjalin kerjasama dalam
hal ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Basith, Abdul.2008. Islam dan Manajemen Koperasi. Malang: UIN Malang Press.
Farisanu, Ibnu Khyath. 2016. Managemen Koperasi. Kalimantan Timur: STIE
Widya Praja
Hardhikusuma, R.T. Sutantya Rahardja. 2005. Hukum Koperasi Indonesia.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kadir, Abdur. 2013. Pengantar Teknologi Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV
Andi Offset
Kartasapoetra,dkk. 2003. Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Penduduk Jawa Timur, http://jatim.bps.go.id diakses tanggal 31 Agustus 2020.
Penjelasan Tentang Pengertian Desa Menurut UU No 6 Tahun 2014,
http://www.berdesa.com/penjelasan-tentang-pengertian-desa-menurut-uu-
no-6-tahun-2014/ , diakses tanggal 8 Februari 2020.
Sambas. 2019. Pentingnya Penguasaan Teknologi Informasi Bagi Koperasi Masa
Kini. Serang: Antara News. http://m.antaranews.com di akses pada 9
September 2020
Bambang Suprayitno, 2007, “KRITIK TERHADAP KOPERASI (SERTA SOLUSINYA)
SEBAGAI MEDIA PENDORONG PERTUMBUHAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)”, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, Volume 4 Nomor
2
22
LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Aguatus 2020 sampai tanggal 31 Agustus 2020,
bertempat di Lembaga Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”, telah dilaksanakan
PPL Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas
sebagai berikut :
Nama : Raditya Dwihastomo
NIM : 12402173263
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Sabtu/ 01
Agustus 2020
07.15 Saya melakukan kunjungan
Kepada Ketua Kelompok 4, untuk
dilakukan pengamatan dan
wawancara seputar anggota
koperasi
2 Minggu/ 02
Agustus 2020
19.00 Saya mencari beberapa referensi
pengetahuan seputar apa itu
Koperasi Wanita “Pucang
Mandiri” dari internet dan media
sosial, yang tepatnya saya lakukan
23
mandiri dirumah, dengan
memilah milah informasi yang
saya gunakan sebagai sumber
informasi yang berguna.
3 Senin/ 03
Agustus 2020
07.00 Saya melakukan observasi ke
Ketua Kelompok 4, untuk
mematangkan pengetahuan saya
kepada koperasi
4 Selasa/ 04
Agustus 2020
12.00 Saya melakukan riview video
pembekalan PPL Gelombang 2 di
You Tube.
5 Rabu/ 05
Agustus 2020
10.00 Saya melakukan wawancara
kedua, dengan ketua kelompok 4
tentang jumlah pinjaman setiap
anggota
6 Kamis/ 06
Agustus 2020
13.00 Saya mencari beberapa referensi
laporan PPL tentang koperasi di
blog lab febi
7 Jumat/ 07
Agustus 2020
07.00 Saya bertanya-tanya seputar
Koperasi Wanita “Pucang
Mandiri” kepada salah satu
anggota koperasi
8 Sabtu/ 08
Agustus 2020
10.00 Saya mengambil beberapa
dokumentasi di salah satu toko
kelontong, untuk saya jadikan
sebagai data pelengkap laporan,
dengan cara merekam dengan
menggunakan HP.
9 Minggu/ 09
Agutus 2020
20.00 Saya meminjam dokumen RAT
kepada Bendahara Koperasi
24
Wanita “Pucang Mandiri”. Untuk
membantu membuat laporan
10 Senin/ 10
Agutus 2020
09.00
Saya mereview kembali video
bimbingan PPL dari Dosen serta
narasumber di Youtube dari
rumah, untuk mengamati ulang
serta memahami kembali dengan
menyimak guna untuk
memantabkan pengetian saya
terkait PPL ini.
11 Selasa/ 11
Agustus 2020
08.00 Saya melakukan observasi kepada
ketua kelompok 5, untuk
menambah informasi tentang
koperasi yang saya amati.
12 Rabu/ 12
Agustus 2020
11.00 Saya mulai menyusun laporan,
dimulai dengan membuat
halaman depan serta pendahuluan
dirumah saya, untuk menyicil
sebagian dari laporan dengan
mencatatnya pada dokumen saya.
13 Kamis/ 13
Agustus 2020
12.00 Saya melakukan kunjungan
kepada ketua koperasi guna
wawancara, serta meminjam akta
pendirian koperasi untuk
melengkapi data pada laporan.
14 Jumat/ 14
Agustus 2020
10.00 Saya melakukan sharing bersama
teman yang sama-sama
melakukan kegiatan PPL secara
online dari rumah, untuk
memudahkan saya menemukan
25
berbagai pendapat yang dapat
saya jadikan sebagai
pertimbangan dalam menyusun
laporan.
15 Sabtu/ 15
Agustus 2020
16.00 Saya menghubungi pihak
Koperasi Wanita “Pucang
Mandiri”, untuk menanyakan
beberapa hal yang masih kurang
jelas dari rumah secara online,
untuk memperjelas bagian yang
saya kurang memahaminya.
16 Minggu/ 16
Agustus 2020
21.00 Saya melanjutkan menyusun
laporan dengan menyusun bab
pendahuluan yang belum selesei,
dilakukan mandiri dirumah,
dengan melihat beberapa
referensi.
17 Senin / 17
Agustus 2020
18.00 Saya berdiskusi kembali bersama
ketua kelompok 4 untuk
menanyakan tentang cara
membuat laporan pertanggung
jawaban.
18 Selasa/ 18
Agustus 2020
11.00 Saya mengamati berjalannya
koperasi wanita ini diwilayah
kelompok 3 guna menambah
informasi.
19 Rabu/ 19
Agustus 2020
14.36 Saya melakukan konsultasi terkait
penentuan judul untuk
menentukan judul laporan PPL
26
20 Kamis/ 20
Agustus 2020
17.00 Saya melanjutkan menyusun
laporan dengan menyusun bab
pembahasan bagian awal,
dilakukan mandiri dirumah,
dengan melihat beberapa
referensi.
21 Jumat/ 21
Agustus 2020
13.00 Saya membantu ketua kelompok 4
untuk melakukan rekapan
tabungan dari kelompok 4 dan
menerima tabungan dari salah
satu anggota kelompok 4.
22 Sabtu/ 22
Agustus 2020
19.00 Saya menyimak pengumuman
yang diberikan oleh DPL, terkait
dengan arahan yang diberikan
untuk mempermudah menyusun
laporan, dilakukan secara online
dirumah mandiri.
23 Minggu/ 23
Agustus 2020
20.00 Saya melanjutkan menyusun
laporan dengan menyusun bab
pembahasan yang belum selesei,
dilakukan mandiri dirumah,
dengan melihat beberapa
referensi.
24 Senin/ 24
Agustus 2020
13.00 Saya menyimak
pembicaraan/diskusi bersama
teman-teman di grup wa,
membicarakan terkait dengan
penyusunan laporan, untuk
memudahkan penyusunan
27
laporan, dilakukan secara mandiri
secara online dirumah.
25 Selasa/ 25
Agustus 2020
20.00 Saya mulai mencari beberapa
referensi aplikasi untuk saya
gunakan mengedit video PPL,
dengan mencarinya di google
playstore, dilakukan secara
mandiri dirumah.
26 Rabu/ 26
Agustus 2020
16.00 Saya melakuakan konsultasi ke
dua kepada DPL untuk judul yang
saya gunakan sebagai laporan
PPL.
27 Kamis/ 27
Agustus 2020
19.00 Saya kembali melakukan sharing
dengan beberapa teman, untuk
bertukar pendapat mengenai
laporan masing-masing,
dilakukan secara mandiri dengan
cara online dirumah masing-
masing.
28 Jumat/ 28
Agutus 2020
19.00 Saya melanjutkan menyusun
laporan dengan menyusun bab
pembahasan bagian akhir,
dilakukan mandiri dirumah,
dengan melihat beberapa
referensi.
29 Sabtu/ 29
Agustus 2020
19.00 Saya melakukan pendalaman
materi PPL yang sebagian telah
jadi untuk sebagai bahan
presentasi video, dilakukan
dirumah secara mandiri.
28
30 Minggu/ 30
Agustus 2020
08.00 Saya melanjutkan menyusun
laporan dengan menyusun bab
terakhir, dengan menyeleseikan
bab terakhir, dilakukan mandiri
dirumah, dengan melihat
beberapa referensi.
31 Senin/ 31
Agustus 2020
10.00 Saya meneliti hasil laporan saya,
serta menyiapkan video saya dan
merekamnya serta melakukan
pengeditan. Saya lakukan secara
mandiri dirumah.
Sidoarjo, 31 Agustus 2020
Raditya Dwihastomo
NIM. 12402173263
29
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Raditya Dwihastomo
NIM : 12402173263
Jurusan : Ekonomi Syariah (ES)
DPL : Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I.
Tempat PPL : Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
Judul Laporan :FAKTOR KETERBATASAN TEKNOLOGI DALAM
KEPENGURUSAN KOPERASI WANITA “PUCANG
MANDIRI”
NO Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Menanyakan judul laporan
PPL dan beberapa arahan
terkait laporan PPL
2 Penerapan judul yang akan
digunakan
3 Bab I, II, dan III
4
Tulungangung, 1 September 2020
(Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I
NIDN. 2018098603
30
DOKUMENTASI
Rapat Anggaran Tahunan Tahun Buku 2019 Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
bersama Dinas Koperasi dan UMKM
Sesi Wawancara Bersama Ketua Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
31
Membantu Ketua Kelompok 4 Merekap tabungan anggota kelompok 4
Menerima tabungan dari salah satu anggota kelompok 4
32
Foto salah satu Warung Kelontongan yang pinjam modal untuk usaha pada
Koperasi Wanita “Pucang Mandiri”
33
Foto di depan Warung Kelontongan