laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
Kontribusi Pembiayaan Modal Kerja Usaha Terhadap Peningkatan
Pendapatan Industri Koveksi UD. Jefry Collection Di Desa Simo
Kedungwaru Tulungagung
-+*
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
ELLORA NIRVANA PUTRI
NIM. 12401173246
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S. E., M. M.
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 27 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan :1Kontribusi Pembiayaan Modal Kerja Usaha Terhadap
Peningkatan Pendapatan Industri Koveksi Jefry Collection Di
Desa Simo Kedungwaru Tulungagung
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
DR. HJ. NUR AINI LATIFAH, S. E., M. M.
NIP.197009011999032002
MENGESAHKAN,
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan
shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni agama
Islam, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) kurang lebih 1 bulan mulai tanggal 1 Agustus 2020 sampai 31
Agustus 2020 dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul “Kontribusi
Pembiayaan Modal Kerja Usaha Terhadap Peningkatan Pendapatan
Industri Konveksi UD. Jefry Collection di Simo Kedungwaru Tulungagung”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini
dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih sebsar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Bapak M. Aqim Adlan, S.Ag.,S.Pd.,M.E.I., selaku Ketua Jurusan
Perbankan Syariah.
4. Ibu Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang telah memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa
selama menjalani Praktik Pengalaman Lapangan.
5. Ibu Hj. Nur Hanifah beserta keluarganya selaku pemilik industri konveksi
UD. Jefry Collection Simo Kedungwaru Tulungagung.
6. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan memberi dukungan.
7. Serta, teman-teman seperjuangan yang menuntut ilmu di kampus IAIN
Tulungagung khususnya jurusan Perbankan Syariah.
Tulungagung, 1 September 2020
Ellora Nirvana Putri
iv
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil UD. Jefry Collection ............................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik di UD. Jefry Collection................................... 7
C. Permasalahan di Lapangan ............................................................. 7
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ...................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembiayaan Modal Kerja ............................................................... 9
B. Peningkatan Pendapatan Usaha ...................................................... 13
C. Kontribusi Pembiayaan Modal Kerja Usaha Terhadap Peningkatan
Pendapatan ..................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
Berita Harian Individual
Bukti Konsultasi
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya
membutuhkan peran serta lembaga keuangan, karena tidak ada satu negara
pun yang tidak memanfaatkan adanya lembaga tersebut. Lembaga
keuangan sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dana bagi
pihak defisit dana untuk mengembangkan dan memperluas suatu usaha
atau bisnis. Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi yang
fungsinya memperlancar mobilisasi dana dari pihak defisit dana.
Pembiayaan adalah pendanaan uang atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan dibagai menjadi dua yaitu
pembiayaan produktif dan konsumtif. Pembiayaan konsumtif yaitu
pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan pembiayaan
produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan usaha baik usaha
produksi, perdagangan maupun investasi.
Cara yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan ekonominya
yaitu dengan cara mencari pinjaman modal untuk berwirausaha. Peran
lembaga keuangan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pinjaman modal bisa
diperoleh masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan mikro yang
sekarang berkembang dengan pesat di masyarakat.
Salah satu persoalan mendasar yang selalu dibahas berbagai pihak
mengenai Usaha Mikro yaitu masalah permodalan, dimana dalam
memperoleh modal dari bank terkadang mengalami kesulitan.
2
Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi UMKM, banyak
lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan mikro bagi masyarakat
yang memiliki usaha bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk
mengembalikan.
Pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan melalui
pembiayaan usaha, diharapkan sesuai dengan kemampuan UMKM bagi
usaha mikro. Pelaksanaan dari pembiayaan usaha diharapkan dapat
menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh usaha mikro dalam
mendaptkan tambahan modal usaha yang dibutuhkan. Dengan tambahan
modal yang didapatkan oleh usaha mikro, diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan serta mengembangkan usaha yang dimilikinya.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL):
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi kehidupan
sosial di masyarakat secara baik dan harmonis.
b. Mendapatkan pengalaman kerja yang relevan sekaligus media adaptasi
pengenalan dunia kerja.
c. Mengenal dan mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada di
dunia kerja.
d. Mempersiapkan dan melatih profesionalisme di bidang Perbankan
Syariah yang merupakan disiplin ilmu yang menjadi ujung tombak
pemerintah di pelayanan masyarakat.
e. Untuk mengetahui bagaimana Kontribusi Pembiayaan Modal Usaha
Terhadap Peningkatan Pendapatan Industri Koveksi Jefry Di Desa
Simo Kedungwaru Tulungagung.
2) Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
1) Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh diperkuliahan
3
2) Mendapatkan pengalaman baru yang digunakan untuk bekal terjun
langsung di dunia kerja yang nyata.
b. Bagi Jurusan Perbankan Syariah
1) Memanfaatkan umpan balik untuk menyempurnakan materi
perkuliahan yang sesuai dengan kebutuhan di lembaga.
2) Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan
c. Bagi Lembaga
1) Adanya laporan ini, penulis berharap dapat memberikan suatu
masukan penambah informasi dan berguna sebagai tambahan
perbaikan pemikiran kepada pihak lembaga untuk memaksimalkan
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan
sebagai berikut:
Tanggal : 01 Agustus 2020 – 31 Agustus 2020
Waktu : Pukul 13.00 – 14.00 WIB (Hari Kamis & Sabtu)
Tempat : Industri Konveksi UD. Jefry Collection
Alamat : Jln. Irondini RT/RW 004/002 Dusun Simo I, Desa Simo,
1Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa
1Timur 66251
Telp : 085749753656
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Lembaga yang ditempati penulis untuk melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang Kedua, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Institusi Agama Islam Negeri Tulungagung adalah UD. Jefry
Collection Simo Kedungwaru Tulungagung
1. Letak Geografis
Nama Lembaga : UD. Jefry Collection
Nama Pemilik : Ibu Hj. Nur Hanifah
Alamat : Jln. Irondini RT/RW 004/002 Dusun
Simo I, Desa Simo, Kecamatan
Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung,
Jawa Timur 66251
Secara geografis, UD. Jefry Collection terletak pada -8. 036308
Lintang Selatan dan 111. 902334 Bujur Timur. UD. Jefry Collection
letaknya di wilayah Desa Simo. Tepatnya berbatasan dengan tiga desa
lain, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukowiyono, sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Majan, sebelah barat berbatasan dengan
Desa Bungur dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Ketanon.
2. Sejarah Singkat UD. Jefry Collection
UD. Jefry Collection merupakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Perusahaan ini bergerak di bidang konveksi yaitu
memproduksi pakaian jadi. Perusahaan ini didirikan oleh perorangan nama
pemiliknya adalah Ibu Hj. Nur Hanifah beserta suaminya. UD. Jefry
Collection didirikan di Desa Simo Kedungwaru Tulungagung sekitar tahun
1985. Asal mula nama industri ini diambil dari nama anaknya yang
terakhir yaitu bernama Jeffrey.
5
Menurut ibu Hj. Nur, pada tahun 1985 pada waktu beliau masih
muda, industri konveksi adalah industri yang paling ramai digeluti,
terbukti dengan banyaknya industri konveksi yang berkembang sejak
dahulu di kota Tulungagung ini. Awal ketetarikan Ibu Hj. Nur pada
industri ini adalah untuk membantu suaminya mencari nafkah. Menurut
Ibu Hj. Nur Hanifah, konveksi pakaian jadi merupakan salah satu usaha
yang tidak pernah surut akan tetapi terus mengalami perkembangan.
Karena baju atau pakain jadi merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia yang wajib dipenuhi. Oleh karena itu, usaha konveksi ini bisa
dijadikan sebagai lapangan pekerjaan bagi orang yang sedang
membutuhkannya.
Perusahaan ini memproduksi berbagai macam pakaian jadi. Hingga
saat ini konveksi ini sudah mempunyai 10 model baju. Tanpa adanya
pesanan konveksi UD. Jefry terus membuat produksinya. Mulai dari baju
gamis, daster, seragam sekolah, mukena, baju koko, bendera, umbul-
umbul, dll. Adanya pandemi ini, perusahaan konveksi milik Ibu Hj. Nur
ini juga memproduksi masker kain. Perusahaan ini mempunyai karyawan
sekitar 13 orang.
Sejak tahun 1985 hingga sekarang perusahaan koveksi ini tiap
tahunnya mengalami kenaikan akan permintaan. Dalam pemasaran, pasar
yang dijadikan sasaran industri ini adalah pasar lokal. Industri konveksi ini
konsisten sebagai distributor pasar-pasar yang berada di daerah
Tulungagung dan luar Tulungagung. Adapun pemasaran yang paling jauh
adalah di daerah Batam dan juga pernah sampai keluar negeri.
3. Visi dan Misi
Visi
“Laris Manis”dan menjadi konveksi yang bisa dipercaya dengan
kualitas yang baikdan pelayanan yang profesional.
Misi
Menciptakan dan menggali peluang pasar yang potensional.
6
Mendorong berkembangnya ekonomi kreatif dan sektor usaha kecil
dan menengah.
Memproduksi produk konveksi yang berkualitas.
4. Struktur Organisasi UD. Jefry Collection
Ketrangan Struktur Organisasi UD. Jefry Collection
1. Pemilik Konveksi
a. Bertanggung jawab secara keseluruhan diindustri konveksi.
b. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh dapertemen yang ada diindustri.
c. Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi dan keuntungan
diperusahaan serta kerugian dan kegagalan didalam produksi dan
penjualan.
2. Bagiaan Penerimaan Order
a. Menerima pesanan pelanggan & mendata pesanan.
b. Mendata identitas pelanggan.
c. Memeriksa histori pesanan pelanggan.
d. Mencetak laporan pesanan pelanggan.
e. Mendata spesifikasi produk setiap pesanan.
3. Bendahara
a. Mengatur dan menyusun masalah administrasi perusahaan.
Pemilik Konveksi
Bagian
Penerimaan Order Bagian Produksi Bendahara
Bagian
Pemotongan
Bagian
Jahit & Obras Bagian
Finishing
7
b. Mengatur penagihan dan penerimaan piutang.
c. Menyusun laporan keuangan.
4. Bagian Produksi
a. Bagian pemotongan
Bertugas melakukan pemotongan kain berdasarkan dengan pola yang
sudah dibuat sebelumnya dan sesuai dengan pemesanan.
b. Bagian Jahit dan Obras
Bertugas melakukan penjahitan dan pengobrasan dari bagian
pemotongan sesuai dengan pemesan.
c. Bagian Finishing
Memeriksa pakaian yang sudah jadi agar tidak terjadi kekurangan
sedikitpun serta melakukan tahap penyetrikaan sampai pembungkusan
pakaian.
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan praktik dimulai tanggal 1 Agustus 2020 sampai
dengan 31 Agustus 2020, yang bertempat di UD. Jefry Collection di Desa
Simo Kedungwaru Tulungagung. Hari kerja (observasi) dilakukan pada
hari Senin dan Kamis (1 minggu dua kali) dan dengan waktu produktif
mulai jam 13.00 WIB sampai 14.00 WIB.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan berada di UD. Jefry
Collection yang terletak di Desa Simo dan terdapat beberapa kegiatan
yang dilakukan yaitu, melakukan survey lokasi, melakukan wawancara,
melakukan dokumentasi oleh pemilik usaha konveksi.
C. Permasalahan di Lapangan
Permasalahan yang saya temukan dalam Praktik Pengalaman
Lapangan kali ini yaitu bila melihat melihat pada pertumbuhan sektor
industri konveksi di Tulungagungsekarang ini memberikan tingkat
persaingan yang semakin ketat. Salah satu persoalan mendasar yang selalu
dibahas berbagai pihak mengenai usaha mikro yaitu masalah permodalan,
dimana dalam memperoleh modal dari bank terkadang mengalami
8
kesulitan dengan bunga yang besar.Dan juga dengan adanya keluaran
model-model terbaru mengakibatkan produk model lama disini tidak bisa
terjual.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari tempat Praktik Pengalaman Lapangan sangat
terbuka dengan kami yang ingin mengetahui mengenai permodalan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan industri
konveksi UD. Jefry Collection ini.Oleh sebab itu, UD. Jefry Collection
tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta membuat inovasi
baru.
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBIAYAAN MODAL KERJA
Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah
hasil produksi, maupun secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau
mutu hasil produksi dan untuk keperluan perdangangan. Dalam rangka
memfasilitasi perdagangan atau mencukupi kebutuhan modal kerja bagi
para nasabahnya, bank dapat menyedakan fasilitas modal kerja untuk
pembelian dan penjualan barang dan mesin, akuisisi dan pemilikan
(acquisition and holding) atas stok barang-barang persediaan, suku
cadang dan penggantian ( spares and replacement), bahan baku dan
bahan setengah jadi (raw material and semi-finished
goods).1Memberikan pembiayaan bagi kegiatan usaha perdagangan dapat
meningkatkan kinerja perekonomian.
1. PengertianPembiayaan
Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu
membiayai kebutuhan usaha.Menurut Ahmad Sumiyanto,
pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul
kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha yang akan
dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif,
menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan
bertanggung jawab.2
Disisi lain, menurut Adiwarman Karim pembiayaan
merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan
fasilitas yaitu pemberianfasilitas penyedia dana untuk memenuhi
1Prof.Dr.Sutan Remy Sjahdeini, “Perbankan Syariah : Produk-produk dan aspek-aspek
hukumnya”, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm.419 2Ahmad Sumiyanto, “BMT menuju koperasi Modern”, (Yogyakarta: ISES Pub, 2008),
hlm.165
10
kebutuhan pihak defisit unit.3Sedangkan berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.
06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk teknis program
pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro pola syariah
bahwa pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk
investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan
anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya yang
mewajibkan penerimaan pembiayaan itu untuk melunasi pokok
pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad
dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau
laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana
pembiayaan tersebut.
Bank umum wajib memberikan Kredit atau Pembiayaan
UMKM. Jumlah Kredit atau Pembiayaan UMKM sebagaimana
dimaksud pada ditetapkan paling rendah 20% (dua puluh persen)
yang dihitung berdasarkan rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung pada setiap akhir
tahun. Pencapaian rasio pemberian Kredit atau Pembiayaan
UMKM sebagaimana dimaksud pada dilakukan secara bertahap,
sebagai berikut:
1) TAHUN 2013: Rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
terhadap total Kredit atau Pembiayaan UMKM sesuai
kemampuan Bank Umum yang dicantumkan dalam
Rencana Bisnis Bank.
2) Tahun 2014: rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
terhadap total Kredit atau Pembiayaan sesuai kempuan
Bank Umum yang dicantumkan dalam Bisnis Rencana
Bank.
3) Tahun 2015: rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
terhadap total Kredit atau Pembiayaan paling rendah 5%
3Adiwarman Karim, “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: RajaGrafindo
Persada), 2013,hlm.113.
11
(lima persen).
4) Tahun 2016: rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
terhadap Kredit atau Pembiayaan paling rendah 10%
(sepuluh persen).
5) Tahun 2017: rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
terhadap total Kredit atau Pembiayaan paling rendah
15% (lima belas persen).
6) Tahun 2018: rasio Kredit atau Pembiayaan UMKM
terhadap total Kredit atau Pembiayaan paling rendah
20% (dua puluh persen).
Menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan adalah suatu aktivitas penyaluran dana kepada pihak
yang membutuhkan, untuk dipergunakan dalam aktifitas produktif
sehingga anggota dapat melunasi pembiayaan tersebut.
2. PembagianPembiayaan
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang diajukan
untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu
untuk meningkatkan usaha produksi, perdagangan
maupuninvestasi. Pembiayaan produktif bertujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi, mulai dari saat
pengumpulan bahan mentah, pengolahan dan sampai
kepada proses penjualan barang-barang yang sudah jadi.
b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis
digunakan untuk memenuhikebutuhan.4
3. TujuanPembiayaan
4Muhammad Syafi’i Antonio, “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001), hlm. 160
12
Tujuan pembiayaan terdiri atas dua yaitu bersifat makro dan
mikro.5Tujuan yang bersifat makro, antara lain:
a. Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak
dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayan
mereka dapat melakukan aksesekonomi.
b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk
pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana
tambahan ini dapat diperoleh dari pembiayaan. Pihak surplus
dana menyalurkan kepada pihak yang minusdana.
c. Meningkatkan produktivitas dan memberi peluang bagi
masyarakat untuk meningkatkan daya produksinya.
d. Membuka lapangan kerjabaru.
Sedangkan tujuan yang bersifat mikro antara lain:
a. Memaksimalkanlaba.
b. Meminimalisasikan risiko kekurangan modal pada suatuusaha.
c. Pendayagunaan sumber daya ekonomi.
d. Penyaluran kelebihan dana dari yang surplus dana ke yang
minus dana.
4. FungsiPembiayaan
Sesuai dengan tujuan pembiayaan sebagaimana di atas,
pembiayaan secara umum memiliki fungsi-fungsi, yang mana
fungsi dari pembiayaan ini untuk6:
a. Meningkatkan daya guna uang baik itu untuk keperluan
produktifitas ataupun untuk peningkatanproduksi.
b. Meningkatkan daya guna barang, dengan adanya pembiayaan
maka akan terjadinya perpindahan dari suatu barang yang
mana dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat
5Muhammad, “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, (Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2005), hlm.17-18 6Ibid,…hlm.19-21
13
yang lebihbermanfaat.
c. Meningkatkan peredaran uang, dengan pembiayaan yang
disalurkan melalui rekening-rekening koran pengusaha akan
menciptakan pertambahan peredaran uang giral dansejenisnya.
d. Guna stabilitasekonomi.
e. Dan sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatannasional.
B. PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA
Dalam kamus bahasa Indonesia, peningkatan merupakan proses,
cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya.
Peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan
upaya untuk menambah derajat, tingkat dan kualitas maupun kuantitas.
Secara umum, pendapatan merupakan jumlah uang yang
diterima oleh perusahaan dari aktivitas operasional penjualan produk
atau jasa kepada pelanggan. Sumber pendapatan diklasifikasikan
menjadi pendapatan operasi dan non operasi. Pendapatan operasi
adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas utama perusahaan.
Sedangkan pendapatan non operasi adalah pendapatan yang diperoleh
bukan dari kegiatan utama perusahaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan yaitu biaya yang timbul dari perolehan
mengolah produk, dan harga jual yang mempengaruhi volume
penjualan dan besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap
volume produksi.
Menurut Alwi, peningkatan pendapatan adalah menurunnya
ongkos sehubungan penggunaan yang lebih besar short-term financing
dan berkurangnya long-term financing.7Selain itu menurut Riyanto,
bahwa peningkatan pendapatan adalah kemampuan perusahaan dalam
memaksimalkan modal untuk menghasilkan laba maksimal selama
periode tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan mengenai pendapatan adalah kemampuan suatu usaha
7 Alwi, Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hlm. 9
14
dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
pendapatan usaha antara lain: 8
a. Kondisi dan Kemampuan Pedagang
Transaksi jual beli melibatkan pihak pedagang dan pembeli.
Pihak pedagang harus menyakinkan pembeli agar bisa mencapai
sasaran dari penjualan yang diharapkan dan juga pendapatan
yang diinginkan.
b. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli barang dan jasa meliputi baik
tidaknya keadaan dari pasar tersebut, kelompok pembeli,
frekuensi pembeli dan selera pembeli.
c. Modal
Setiap usaha sangat membutuhkan untuk operasional usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Kegiatan
dalam hal penjualan semakin banyak produk yang dijual
berakibatkan pada kenaikan pendapatan. Untuk mempunyai
produk yang banyak perusahaan harus membeli produk dalam
jumlah yang besar. Dibutuhkan tambahan modal yang besar
juga untuk membeli produk yang banyak tersebut dan juga
untuk membayar biaya operasional agar tujuan pewirausaha
meningkatkan keuntungan dapat tercapai.
d. Kondisi Organisasi Perusahaan
Semakin besar suatu perusahaan akan memiliki bagian
penjualan yang semakin kompleks untuk memperoleh
keuntungan yang semakin besar dari pada usaha kecil.
Sedangkan menurut Nazir, pada hakikatnya pendapatan yang
diterima oleh seseorang maupun badan usaha tentunya dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti tingkat pendidikan dan pengalaman seseorang.
8BasuSwastha, Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern,
(Jakarta: Liberty, 2000), hlm. 153
15
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman maka semakin
tinggi pula tingkat pendapatannya, kemudian juga tingkat pendapatan
sangat dipengaruhi oleh modal kerja, jam kerja, akses Pembiayaan,
jumlah tenaga kerja, tanggungan keluarga, jenis barang dagangan dan
faktor lainnya. Pada umumnya masyarakat selalu mencari tingkat
pendapatan tinggi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, akan
tetapi dibatasi oleh beberapa faktor tersebut.
C. KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MODAL KERJA TERHADAP
PENINGKATAN PENDAPATAN
Usaha mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan
pendapatan dan dilakukan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin.
Sedangkan pengusaha mikro adalah orang yang berusaha di bidang
usaha mikro. Ciri-ciri usaha mikro antara lain: “modal usahanya tidak
lebih dari Rp 10 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja
tidak lebih dari lima orang dan sebagian besar menggunkan anggota
keluarga atau kerabat atau tetangga, pemiliknya bertindak secara
naluriah atau alamiah dengan mengandalkan insting dan pengalaman
sehari-hari. Jenis usah mikro, antara lain seperti dagang, industri kecil
(misalnya konveksi), jasa, pengrajin, peternakan dan pertanian.
Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah menyebutkan: “Usaha Mikro adalah
usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini”.
Terkait pengembangan usaha mikro, dapat diklasifikasikan
sebagai Kelompok Usaha Mikro (KUM), yaitu sekelompok orang yang
bersepakat untuk saling membantu dan bekerjasama dalam membangun
sumber pelayanan keuangan dan usaha produktif, sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Kelompok Usaha Mikro
(KUM) adalah kelompok swadaya masyarakat yang bergerak di bidang
ekonomi. KUM diperlukan, karena usaha sendiri tidaklah mudah dan
16
memiliki keterbatasan pengetahuan, pendidikan, sumber bahan baku
terbatas, modal kecil, teknologi produksi sederhana, serta tidak
memiliki akses kepada sumber modal, apalagi persaingan antar usaha
yang semakin ketat.
Pemberdayaan Industri Kecil bertujuan untuk menumbuhkan
dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah
dan juga untuk meningkatkan peranan industry kecil dalam
pembentukan produk nasional, peerluasan kesempatan kerja dan
berusaha, meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan
pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta
memperkokoh struktur.
Sehingga, kontribusi pembiayaan modal kerja dapat kita lihat
dari beberapa tujuannya yaitu untuk meminimalkan kekurangan modal
dagangan bahwa terkait jumlah produk yang ada pada setiap peminjam
yang melakukan pembiayaan modal kerja usaha terjadi peningkatan
dalam jumlah stok barang yang masih ada. Untuk memaksimalkan laba,
dengan adanya penambahan modal dan bertambahnya stok barang
dagang sehingga pendapatan usaha dapat meningkat.
Sebab, peningkatan suatu penjualan UMK harus didukung oleh
peningkatan produksi sehingga kelangsungan penjualan dapat terjamin.
Peningkatan produksi sampai dengan batas maksimum kapasitas yang
ada membutuhkan tambahan modal. Tambahan modal kerja dapat
dipenuhi dari jumlah kas yang tersedia dari hasil penjualan produk.
Pengelolaan modal kerja diperuntukkan kepada unsur-unsur
modal kerja yaitu alokasi kepada piutang dagang dan pembelanjaan
persediaan stok. Pembiayaan modal kerja sangatlah berguna dan
bermanfaat bagi pelaku usaha mikro yang sedang membutuhkan
pertambahan modal untuk meningkatkan usahanya guna memperoleh
laba yang lebih besar.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan modal kerja usaha secara parsial terdapat pengaruh
positif terhadap peningkatan pendapatan usaha, karena pembiayaan
modal kerja merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan pendapatan baik secara kuantitatif (jumlah hasil produk)
maupun secara kualitatif (peningkatan kualitas) dan untuk keperluan
perdagangan dari suatu barang. Artinya penambahan pembiyaan modal
kerja akan meningkatan pendapatan usaha. Jika ada penurunan terhadap
pembiayaan modal kerja akan menurukan pendapatan usaha. Oleh karena
itu, pembiayaan modal kerja usaha berkontribusi secara positif terhadap
peningkatan pendapatan pada industry konveksi UD. Jefry Collection
akan bertambahnya peningkatan permintaan.
B. Saran
1. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Melakukan kerjasama dengan baik kepada pihak lrmbaga yang
akan digunakan PPL, supaya nantinya program PPL di lembaga
tersebut dapat terus berlanjut.
b. Memberikan pemahan kepada mahasiswa sebelum terjun ke
lapangan tidak hanya satu kali.
2. Bagi Lembaga
Dengan melihat kendala yang ada pada lapangan mengenai
pembiayaan modal kerja, maka disarankan:
a. Dapat menambah kerjasama dengan lembaga-lembaga lain guna
menambah permodalan bagi usaha industri konveksi ini.
b. Dapat lebih sering up to datedenga tren yang ada agar dapat
menambah model-model terbaru dan terus meningkatkan
kualitasnya.
18
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri untuk melakukan praktik
pengalaman lapangan.
b. Peserta praktif lebih aktif lagi di tempat PPL agar proses praktik
dapat berjalan dengan lancar dan baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Alwi. 2005.Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Salemba Empat.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. “Bank Syariah dari Teori ke Praktek”.
Jakarta: Gema Insani Press.
Karim, Adiwarman. 2013. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”. (Jakarta:
RajaGrafindo Persada).
Muhammad. 2005. “Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”. Yogyakarta: UPP
AMPYKPN.
Prof.Dr.Sutan Remy Sjahdeini. 2014. “Perbankan Syariah : Produk-produk dan
aspek-aspek hukumnya”. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Swastha, Basu. 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan
Modern. Jakarta: Liberty.
Sumiyanto, Ahmad. 2008.“BMT menuju koperasi Modern”. Yogyakarta: ISES
Pub.
20
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 1 sampai dengan 31 bulan Agustus tahun 2020, bertempat di UD.
Jefry Collection, telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syari’ah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Ellora Nirvana Putri
NIM : 12401173246
Jurusan : Perbankan Syariah
NO Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1 Sabtu/1 Agustus
2020
10.00
Pada hari Sabtu, saya dan teman saya
yang satu lembaga PPLnya, melakukan
kunjungan ke lembaga PPL tepatnya
dirumah Ibu Hj. Nur Hanifah guna
menyerahkan surat permohonan izin
PPL di lembaga.
2 Minggu/2 Agustus
2020
21.40 Mengisi link yang di share di grub
telegram PPL gelombang 2
3 Senin/3 Agustus
2020
13.00 Pada hari Senin 3 Agustus 2020, saya
mengikuti acara meeting di zoom
bersama DPL Bu Nur Aini dan teman-
teman semua yang membahas tentang
bagaimana tata cara PPL gelombang II
tahun 2020
4 Selasa/4 Agustus
2020
14.30 Melakukan diskusi dengan teman-
teman yang se-DPL nya sama karena
21
ada sedikit problem
5 Rabu/5 Agustus 2020 10.00 Menyusun daftar pertanyaan untuk
ditanyakan pada saat observasi
mengenai profil lembaga
6 Kamis/6 Agustus
2020
09.30 Pada hari Kamis 6 Agustus 2020, saya
dan teman saya melakukan kunjungan
ke lembaga PPL tepatnya dirumah Ibu
Hj. Nur Hanifah guna mrnghubungi
untuk melakukan wawancara bisanya
hari apa saja
7 Jumat/7 Agustus
2020
21.23 Menyusun daftar pertanyaan untuk
ditanyakan pada saat observasi
selanjutnya
8 Sabtu/8 Agustus
2020
13.00 Pada hari Sabtu 8 Agustus 2020, saya
dan teman saya yang satu tempat
observasi melakukan kunjungan
observasi ke lembaga PPl untuk
bertemu dengan Ibu Nur (pemilik usaha
konveksi) guna melaksanakan
wawancara mengenai profil, latar
belakang, struktur organisasi lembaga
dan lain-lain
9 Minggu/9 Agustus
2020
15.35 Menonton youtube tentang pendalaman
PPL gelombang 2 tentang
“Pemberdayaan Desa dan UMKM”
10 Senin/10 Agustus
2020
20.54 Menganalisis hasil wawancara hari
Sabtu 8 Agustus tentang profil, latar
belakang, struktur organisasi lembaga
dan lain-lain
11 Selasa/11 Agustus
2020
09. 44 Melakukan review pendalaman PPL
gelombang 2
12 Rabu/12 Agustus 21.24 Mengerjakan laporan dan mencatat
22
2020 judul yang mau diajukan ke DPL
13 Kamis/13 Agustus
2020
13.00 Pada hari Kamis 13 Agustus 2020, saya
dan teman saya melakukan kunjungan
ke lembaga PPL tepatnya dirumah Ibu
Hj. Nur Hanifah guna melaksanakan
wawancara mengenai pembiayaan
modal kerja usaha
14 Jumat/14 Agustus
2020
12.40 Menganalisis hasil wawancara hari
Kamis 13 Agustus tentang pembiayaan
modal kerja usaha
15 Sabtu /15 Agustus
2020
13.00 Pada hari Sabtu 15 Agustus 2020, saya
dan teman saya melakukan kunjungan
ke lembaga PPL tepatnya dirumah Ibu
Hj. Nur Hanifah guna melaksanakan
wawancara mengenai peningkatan
pendapatan
16 Minggu/16 Agustus
2020
22.00 Melanjutkan review pendalaman PPL
gelombang 2
17 Senin/17 Agustus
2020
13.52 Menganalisis hasil wawancara pada
hari Sabtu 16 Agustus tentang
peningkatan pendapatan di lembaga
18 Selasa/18 Agustus
2020
19.21 Melanjutkan mengerjakan laporan
19 Rabu/19 Agustus
2020
10.34 Melanjutkan mengerjakan laporan
20 Kamis/20 Agustus
2020
13.00 Pada hari Kamis 20 Agustus 2020, saya
dan teman saya melakukan kunjungan
ke lembaga PPL tepatnya dirumah Ibu
Hj. Nur Hanifah guna melaksanakan
wawancara mengenai kendala yang
diahadapi selama menjalankan usaha
21 Jumat/21 Agustus 22.45 Menganalisis hasil wawancara pada
23
2020 hari Kamis 20 Agustus tentang kendala
yang dihadapi selama menjalankan
usaha
22 Sabtu/22 Agustus
2020
13.00 –
14.30
Pada hari Sabtu 22 Agustus 2020, saya
dan teman saya melakukan kunjungan
ke lembaga PPL tepatnya dirumah Ibu
Hj. Nur Hanifah guna melaksanakan
foto bersama dan membuat video profil
lembaga
23 Minggu/23 Agustus
2020
21.11 Melanjutkan review pendalaman PPL
gelombang 2
24 Senin/24 Agustus
2020
09.00 Mengedit video profil lembaga
25 Selasa/25 Agustus
2020
19.35 Melanjutkan menyusun laporan PPL
26 Rabu/26 Agustus
2020
18.45 Melanjutkan review pendalaman PPL
gelombang 2
27 Kamis/27 Agustus
2020
09.45 Pada hari Sabtu 22 Agustus 2020, saya
dan teman saya melakukan kunjungan
ke lembaga PPL tepatnya dirumah Ibu
Hj. Nur Hanifah guna mengucapkan
terimakasih telah diperbolehkan PPL di
lembaga tersebut
28 Jumat/28 Agustus
2020
20.00 Melanjutkan menyusun laporan PPL
29 Sabtu/29 Agustus
2020
14.00 Melanjutkan menyusun laporan PPL
30 Minggu/30 Agustus
2020
08.32 Mengerjakan video di rumah teman
saya guna dijadikan presentasi di
youtube
31 Senin/31 Agustus
2020
08.00 Mengerjakan video di rumah teman
saya guna dijadikan presentasi di
24
youtube
Tulungagung, 1 September 2020
Ellora Nirvana Putri
NIM. 12401173246
25
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Ellora Nirvana Putri
NIM : 12401173246
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S. E., M.M.
Tempat PPL : UD. Jefry Collection
Judul Laporan :Kontribusi Pembiayaan Modal Usaha Terhadap
Peningkatan Pendapatan Industri Koveksi Jefry Collection
Di Desa Simo Kedungwaru Tulungagung
No Hal Yang Dikonsultikan Catatan DPL Paraf
1 Judul laporan tentang“Peran
Pembiayaan Modal Kerja
Usaha Terhadap Peningkatkan
Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM)”
“Peran” diganti dengan
“kontribusi” … tempatnya
sebutkan
2 Mengajukan judul laporan
tentang “Kontribusi
Pembiayaan Modal Kerja
Usaha Terhadap Konveksi di
Desa Simo”
Diganti dengan judul “Kontribusi
Pembiayaan Modal Kerja Usaha
Terhadap Peningkatan Pendapatan
Industri Konveksi UD. Jefry
Collection di Desa Simo
Kedungwaru Tulungagung”
Tulungagung, 1 September 2020
Dr. Hj. Nur Aini Latifah, S. E., M. M
NIP.197009011999032002
26
DOKUMENTASI KEGIATAN PPL
Tempat PPL UD. Jefry Collection yang berada di Desa Simo Kedungwaru
Tulungagung
Kegiatan wawancara bersama
Ibu Hj. Nur Hanifah selaku
pemilik UD. Jefry Collection
Foto bersama pemilik UD.
Jefry Collection yaitu Ibu
Hj. Nur Hanifah
27
Proses Produksi Daster
Persiapan bahan untuk
produksi daster
Bahan untuk
membuat daster
Proses membuat pola
baju daster Proses
pemotongan pola
Proses jahit & obras Proses finishing
28
Salah satu produk
gamis UD. Jefry
Collection
Foto bersama Ibu Hj. Nur Hanifah (pemilik) dan sebagian karyawan