laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERMATA WOOD DI
DESA KATES, KECAMATAN KAUMAN, KABUPATEN TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
RATNA MARSELA
NIM. 12405173059
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I.
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
i
PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui
dan disahkan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 5 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Permata Wood di
Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I.
NIP: 19841231 201403 2 002
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, M.M
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan yang tiada terkira, sehingga atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir dengan judul “Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Permata
Wood di Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung” yang
diajukan untuk memenuhi tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bentuk pelatihan
akademik sebagai upaya penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bangku
perkuliahan ke praktik yang sebenarnya, yaitu lingkungan lembaga atau instansi
tempat praktik yang terkait. Selain itu, juga sebagai wadah untuk mengadakan
penelitian mengenai kendala yang ada di lembaga atau instansi tempat praktik, serta
sebagai tempat pengabdian kepada lembaga, yaitu dengan melakukan kegiatan di
luar kampus guna menyampaikan program dan eksistensi kelembagaan kepada
pihak-pihak atau masayarakat, khususnya kepada lembaga tempat praktik.
Melalui laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Nur Aziz Muslim, M.H.I selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
5. Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa selama
PPL.
6. Sasmito selaku pemilik mebel Permata Wood.
7. Keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung serta mendoakan.
8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
iii
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikkan mereka diterima Allah SWT. Akhirnya
segenap mahasiswa PPL, meminta maaf kepada semua pihak apabila dalam
melaksanakan pekerjaan di lembaga dan penyusunan laporan banyak kekurangan
oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 5 September 2020
Ratna Marsela
NIM. 12405173059
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ............................................................................. 1
B. Tujuan dan Kegunaan ..................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................... 2
BAB II: PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................... 3
B. Pelaksanaan Praktik di Permata Wood ........................................... 4
C. Permasalahan di Lapangan ............................................................. 5
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ..................................................... 5
BAB III: PEMBAHASAN
A. Landasan Teori .............................................................................. 7
B. Sistem dan Strategi Pemasaran Permata Wood .............................. 7
C. Memanfaatkan Live Grup Facebook .............................................. 8
D. Memanfaatkan Live Grup Facebook .............................................. 9
BAB IV: PENUTUPAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
LAMPIRAN
Berita Acara Harian Individu
Form Bukti Konsultasi dengan DPL
Foto-Foto Kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Tidak dipungkiri lagi dimusim pendemi saat ini lapangan pekerjaan
semakin sempit dan akibatnya perekonomian semakin menurun. Disini
masyarakat harus mencari jalan keluar untuk bertahan hidup. Peran Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam situasi ini sangatlah membantu
dalam mengurangi kemiskinan serta mendorong perekonomian baik disuatu
daerah maupun negara. Adanya UMKM ini akan tercipta atau menyediakan
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan begitu
perekonomian terus berputar dan berjalan dengan baik.
Perlu adanya strategi atau pengelolaan yang tepat agar usaha yang
dijalankan semakin berkembang dan maju. Salah satunya dengan adanya
manajemen persediaan bahan baku dalam sebuah perusahaan. Manajemen
persediaan merupakan suatu sisten atau cara yang digunakan untuk mengelola
persediaan. Dan pengertian persediaan bahan baku sendiri adalah stok barang
yang digunakan suatu perusahaan yang belom melewati proses pengolah.
Dengan adanya manajemen yang baik ini perusahaan tidak akan khawatir
dengan persediaan bahan baku.
Kegiatan manajemen persediaan bahan baku ini diperlukan untuk
memastikan atau mengelola bahan baku agar tidak sampai kehabisan atau
mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku. Karena dalam perusahaan
bahan baku ini menjadi salah satu kunci yang mendukung keberhasilan. Bisa
dibayangkan kalau bahan baku ini mengalami keterlambatan atau kehabisan.
Akibat dari permasalahan ini perusahaan akan terganggu pada bagian
produksinya atau bahkan bisa sampai berhenti produksi karena tidak ada bahan
baku. Dan hal terburuk yang bisa terjadi karena permasalahan ini yaitu
perusahaan bisa gulung tikar.
Dari berbagai pemaparan tersebut penulis mengambil objek
penelitian di mebel Permata Wood. Salah satu mebel yang ada di Desa Kates,
2
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Dalam penelitian ini, penulis
ingin mencaritahu permasalahan dan memberikan solusi yang tepat untuk
menanganinya. Setelah melihat permasalahan yang terdiri di mebel ini maka
penulis mengambil judul “Manajemen Persediaan Bahan Baku pada
Permata Wood di Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten
Tulungagung”.
B. Tujuan dan Kegunaan
Sesuai dengan uraian di atas maka tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengenal lebih dekat UMKM yang ada di desa.
2. Mencari tau permasalahan yang tengah dihadapi dan membantu
memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Adapun kegunaan dari penukisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi tempat Praktik Pengalaman Lapangan, dapat digunakan sebagai
referensi perusahaan dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan
usaha mebel Permata Wood.
2. Bagi Akademik Kampus, dapat digunakan sebagai tambahan referensi
perpustakaan kampus.
3. Bagi peneliti lanjutan, dapat digunakan sebagai rujukan atau referensi
dalam mengkaji bidang yang sama.
4. Bagi penulis, digunakan untuk memenuhi tugas akhir Praktik Pengalaman
Lapangan serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
UMKM.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksaan PPL IAIN Tulungagung gelombang 2 tahun 2020 dimulai
pada tanggal 1 Agustus 2020 dan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2020.
Kegiatan ini berlangsung disalah satu mebel yang bernama Permata Wood.
Mebel ini merupakan UMKM yang berada di Dusun Sendung, Desa Kates,
Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Jam operasional mebel
Permata Wood yaitu hari Senin-Sabtu dan pada pukul 07.00-16.00 WIB.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Di Desa Kates, Kecamatan Kauman, Tulungagung terdapat salah
satu UMKM yang bergerak dibidang mebel. Pemilik dari usaha ini adalah Pak
Sasmito yang berusia 36 tahun. Beliau memiliki seorang istri bernama Rike
Permatasari yang berusia 29 tahun dan telah dikaruniai seorang anak yang
bernama Siti Yumna berusia 6 tahun. Usaha dibidang mebel ini dirintis Pak
Sasmito sejak tahun 2008 yang diberinama Permata Wood. Pemberian nama
ini sangatlah penting untuk mendukung sebuah usaha, karang melalui nama
inilah identitas sebuah perusahaan akan tercipta. Selain itu nama juga
digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan kepada konsumen.
Awal mula berdiri mebel ini Pak Sasmito dibantu ayahnya dalam
menjalankan kegiatan produksi. Dalam usaha ini beliau menggunakan sistem
pesanan, jadi Pak Sasmito akan beroperasi jika mendapatkan pesanan. Selama
menjalankan usaha ini Pak Sasmito sering kali dihadapkan dengan berbagai
permasalahan, seperti sepinya pesanan, permodalan, pencarian bahan baku
hingga kekurangan SDM. Namun permasalahan ini tidak sampai membuat
usahanya gulung tikar atau bangkrut.
Setelah mebel ini berjalan kurang lebih 4 tahun, Pak Sasmito
memutuskan untuk mencari karyawan. Keputusan ini beliau ambil karena ingin
mengembangkan usahanya dan memenuhi permintaan pasar yang semakin
bertambah. Selain itu Pak Sasmito juga ingin memajukan perekonomian di
desa tercintanya ini. Karyawan pertama yang dimiliki Pak Sasmito ini
merupakan tetangga dekatnya yang bernama Pak Pendik. Selang beberapa
tahun usaha yang dijalankan semakin berkembang dan maju. Hal ini membuat
Pak Sasmito ingin mencari karyawan lagi untuk memaksimalkan kegiatan
operasionalnya. Sekarang mebel Permata Wood ini telah memiliki 3 karyawan
yaitu Pak Yayas dari Kates, Pak Jarwo dari Kedoyo, dan Pak Wahyudi dari
Bago. Saat pesanan membludak terlalu banyak biasanya Pak Sasmito mencari
karyawan tambahan atau bahkan beliau sering terjun langsung untuk
4
membantu kegiatan produksinya agar selesai tepat waktu.
Selama menjalankan usaha ini Pak Sasmito sadar betul akan
pentingnya memiliki surat ijin dari pemerintah untuk menunjang kegiatan
mebelnya. Oleh karena itu pada tahun 2018 beliau mencari surat ijin untuk
usahanya ini. Dan sekarang mebel ini telah mengantongi surat ijin dari
pemerintah yang bernama SIUP. Singkatan dari SIUP ini adalah Surat Ijin
Usaha Perdagangan. Dengan adanya surat ijin ini diharapkan mampu
mendukung kegiatan operasional perusahaan.
B. Pelaksanaan Praktik di Permata Wood
Jadwal pelaksaan PPL IAIN Tulungagung gelombang 2 tahun 2020
jatuh pada tanggal 1 Agustus 2020 sampai dengan 31 Agustus 2020. Kegiatan
ini berlangsung disalah satu mebel yang bernama Permata Wood. Mebel ini
merupakan UMKM yang berada di Dusun Sendung, Desa Kates, Kecamatan
Kauman, Kabupaten Tulungagung. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kali
ini sangat berbeda dengan yang sebelumnya karena dilaksanakan secara
virtual.
Pelaksanaan PPL virtual selama 31 hari ini dilakukan di desa tempat
tinggal mahasiswa masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mencegah
persebaran virus Covid-19. Di tengah-tengah pandemi ini mahasiswa harus
mematuhi peraturan yang ada di tempat PPL. Peraturan yang harus dijalankan
selama ditempat PPL ini seperti menjaga jarak, mencuci tangan, memakai
masker dan lainnya.
Jam operasional mebel Permata Wood dimulai hari Senin s.d Sabtu
pada pukul 07.00 s.d 16.00 WIB. Sebelum datang ke tempat praktik biasanya
saya menghubungi Pak Sasmito selaku pemilik mebel untuk membuat
perjanjian mengenai pemilihan waktu yang sesuai untuk melakukan kegiatan
observasi. Komunikasi ini bertujuan agar saya tidak mengganggu kegiatan
operasional mebel ini. Setelah dapat waktu yang sesuai, saya melakukan
kegiatan PPL sesuai prosedur.
5
Kegiatan yang saya lakukan selama PPL ini yaitu melakukan
observasi ke tempat praktik, melakukan wawancara, berdiskusi mengenai
permasalahan yang ada, merekam kegiatan di tempat PPL. Semua kegiatan ini
dilakukan untuk mencari serta mendapatkan informasi atau data mengenai
mebel Permata Wood. Dengan begitu saya akan mengetahui permasalahan
yang sedang dihadapi dan dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Setelah mendapat solusi yang tepat atas permasalahan dari mebel Permata
Wood, saya melakukan diskusi dengan pemilik mebel apakah solusi yang saya
berikan ini dapat diterima. Saat solusi ini diterima dan disetujui, saya segera
melakukan gerakan sesuai dengan rencana yang dibuat untuk membantu mebel
ini. Solusi ini diharapkan mampu membantu dan mengatasi permasalahan yang
sedang dihadapi oleh mebel Permata Wood.
C. Permasalahan di Lapangan
Setelah melakukan observasi ke tempat Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) di Permata Wood, saya menemukan beberapa masalah.
Namun, disini saya lebih fokus ke permasalahan bahan baku. Permasalahan ini
menjadi momok terbesar yang dihadapi mebel saat ini. Permasalahan ini terjadi
karena bahan baku yang digunakan berasal dari alam yaitu kayu. Mebel ini
menggunakan kayu sebagai bahan baku untuk proses produksinya. Jadi kalau
tidak mendapatkan bahan baku, maka mebel ini tidak bisa berproduksi.
Permasalahan ini muncul akibat persaingan yang banyak, jadi para pengusaha
dibidang furniture berlomba-lomba untuk mendapatkan bahan baku yaitu kayu
yang berkualitas dan dengan harga yang standar. Selain itu masalah waktu juga
menjadi hambatan. Seperti yang kita ketahui kayu berasal dari pohon dan
pohon membutuhkan waktu untuk siap dipanen.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari pihak lembaga yaitu pemilik usaha sendiri dari
permasalahan yang ada di Permata Wood yaitu dengan menghubungi berbagai
supplier kayu yang dikenal, melakukan perjanjian di awal, dan menggunakan
sistem lembur atau menambah karyawan. Namun hal ini belom bisa menjawab
6
permasalahan yang ada, karena banyaknya pesaing yang mengincar supplier
yang sama. Dan biasanya para supplier menggunakan prinsip siapa yang lebih
dulu memesan makanan dia yang akan mendapatkan, jadi disini tidak ada
sistem kontrak. Mengenai perjanjian di awal sebagai cadangan bila tidak
selesai tepat waktu ini hanyalah untuk sementara saja, tidak bisa menghadapi
atau menyelesaikan masalah untuk seterusnya.
Penambahan karyawan dan sistem lembur ini juga digunakan saat
pesanan banyak atau terdapat keterlambatan persediaan bahan baku. Jadi
kegiatan ini digunakan untuk mengejar waktu agar pesanan selesai tepat waktu.
Memang hal ini membantu dalam permasalahan namun tidak bisa dijadikan
solusi yang tepat atau sesuai untuk mengahadapi permasalahan. Adapun
tanggapan dari pihak Lembaga terkait adanya kegiatan PPL di lembaga
tersebut adalah diterima sangat baik. Sebab dengan adanya kegiatan PPL ini,
mahasiswa cukup membantu dalam menangani permasalahan yang ditengah
dihadapi saat.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Dalam sebuah perusahaan perlu adanya manajemen persediaan
bahan baku untuk mengatur persediaan bahan baku. Manajemen persediaan
merupakan suatu sisten atau cara yang digunakan untuk mengelola persediaan.
Pengertian persediaan bahan baku sendiri adalah stok barang yang digunakan
suatu perusahaan yang belom melewati proses pengolah.
Seperti yang sudah saya katakan diatas manajemen persediaan bahan
baku ini perlu atau bahkan sangat penting untuk menunjang kegiatan produksi
sebuah perusahaan. Jika manajemen persediaan bahan baku dalam perusahaan
itu baik, maka dapat dipastikan kegiatan operasionalnya akan berjalan dengan
maksimal dan sebaliknya. Dengan maksimalnya kegiatan operasional maka
permintaan pasar dapat terpenuhi dengan baik. Secara logika, jika permintaan
terpenuhi dengan baik makan akan menciptakan kepuasan. Saat konsumen
puas, mereka akan kembali lagi karena sudah percaya dengan perusahaan.
Konsumen yang seperti ini dinamakan dengan konsumen loyal. Semakin
banyak konsumen yang loyal, maka perusahaan akan semakin berkembang dan
maju.
B. Sistem dan Strategi Pemasaran Permata Wood
UMKM yang bergerak dibidang mebel ini menggunakan sistem
pesanan. Jadi mebel ini akan beroperasi atau berproduksi jika ada pesanan
masuk. Dan untuk strategi pemasaran yang digunakan yaitu word of mouth
(WOM). Strategi ini merupakan strategi tradisional yang dilakukan dengan
proses komunitas kepada individu maupun kelompok yang bertujuan
memberikan informasi atau rekomendasi mengenai sebuah produk. Strategi ini
dianggap sangat efektif untuk menarik konsumen.
8
C. Analisis Permasalahan di Permata Wood
Mebel Permata Wood ini terletak di Desa Kates, Kecamatan
Kauman, Kabupaten Tulungagung yang dimiliki oleh Pak Sasmito. UMKM ini
berdiri sejak tahun 2008 dan telah mengahadapi berbagai permasalahan seperti
kekurangan SDM, modal, sepinya permintaan pasar, dan sulitnya mencari
bahan baku. Seiring berjalannya waktu beberapa permasalahan tersebut dapat
diatasi. Namun masih terdapat satu permasalahan yang menjadi momok
terbesar bagi mebel ini, yaitu sulitnya mencari bahan baku.
Permasalahan ini muncul karena ketatnya persaingan dan minimnya
jaringan supplier. Banyaknya pesaing membuat kesulitan pada mebel ini dalam
mencari bahan baku kayu yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai.
Selain itu kayu juga merupakan produk alam yang tentunya membutuhkan
waktu untuk panen. Disini minimnya jaringan supplier juga menjadi sebab
munculnya permasalahan ini. Karena dalam sebuah usaha jaringan supplier
sangatlah penting agar kegiatan produktivitas perusahaan tetap berjalan. Jika
sebuah perusahaan tidak memiliki cadangan supplie maka perusahaan tersebut
akan kesulitan mencari ganti supplier jika supplier utamanya tidak bisa
mengantarkan bahan baku. Dampak dari hal ini akan sangat buruk bagi
perusahaan yaitu perusahaan akan menghentikan kegiatan operasionalnya
karena kehabisan bahan baku. Dan lebih buruknya perusahaan dapat
kehilangan konsumen karena tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.
Kesulitan dalam mendapatkan bahan baku kayu ini membuat
kegiatan produksi mebel ini sempat terhambat. Akibatnya pesanan selesai tidak
tepat waktu, namun untungnya pemilik mebel yaitu Pas Sasmito telah
melakukan kesepakatan cadangan apabila pesanan tidak selesai seperti yang
disepakati. Cadangan yang dimaksud disini adalah membuat perjanjian diawal
apabila pesanan tidak selesai sesuai kesepakatan akan ada kelonggaran waktu
tertentu yang telah disetujui kedua belah pihak. Jadi perjanjian diawal seperti
ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan konsumen. Namun, konsumen
seperti ini hanya ada kisaran 10-15% menurut Pak Sasmito. Karena hampir
semua konsumen Pak Sasmito ini dalam memesan produk selalu jauh-jauh hari
dan tidak tergesa-tergesa atau bisa dikatakan konsumen ini sudah loyal.
9
Saat melakukan kegiatan produksi atas permintaan konsumen Pak
Sasmito menggunakan prinsip yang lebih diprioritaskan atau mendesak maka
itu yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Hal ini agar permintaan semua
konsumen dapat terpenuhi. Selain itu saat banyak pesanan sering kali Pak
Sasmito meminta lembur para karyawan atau bahkan turun tangan sendiri
untuk membantu. Tidak jarang juga Pak Sasmito menambah jumlah karyawan
dan bagi karyawan yang lembut biasanya Pak Sasmito memberi uang lembur
atau bonus. Karena sekecil apapun bonus yang diberikan kepada karyawan,
akan membuat mereke senang dan nyaman ditempat kerja. Selain itu juga bisa
membuat para karyawannya termotivasi dan lebih semangat lagi dalam
bekerja. Dengan adanya semangat ini pesanan dapat selesai tepat waktu dan
konsumen puas.
Seperti penjelasan diatas kunci dari semua ini terletak pada sulitnya
mendapatkan bahan baku. Jika bahan baku tersedia rapat waktu makan
kegiatan produksi akan terus berjalan dan permintaan konsumen dapat
terpenuhi. Jadi untuk menangani permasalahan ini perlu adanya manajemen
persediaan bahan baku untuk mengatur dan mengelola bahan baku.
D. Analisis Hasil Upaya
Setelah melakukan analisis mengenai permasalahan yang tengah
dihadapi mebel Permata Wood yaitu mengenai sulitnya mencari bahan baku.
Saya mencoba berdiskusi dan memberikan solusi kepada pemilik mebel
mengenai manajemen persediaan bahan baku. Karena manajemen persediaan
bahan baku ini sangat penting bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan
pasar. Bisa dibayangkan jika bahan baku diatur atau dikelola dengan main,
maka persediaan bahan baku akan terus ada dan tidak mengalami terlambatan.
Dan saat bahan baku ini dikelola dengan baik maka produk produksi akan terus
berjalan sesuai dengan perencanaan.
Solusi atau upaya atas permasalahan tersebut yaitu dengan
memperluas jaringan supplier. Solusi ini diambil setelah melakukan diskusi
bersama pemilik mebel. Menurut kami solusi ini yang paling baik dan sesuai
untuk menjawab permasalahan saat ini bila dibandingkan dengan menyimpan
10
baku dalam jumlah banyak atau bisa dikatakan menimbun bahan baku. Karena
jika menyimpan bahan baku dalam kurun waktu lama bisa menahan modal
perusahaan, jadi sangat beresiko besar. Selain itu perusahaan menggunakan
sistem pesanan, maka kurang tepat jika menyimpan bahan baku karena tidak
bisa dipastikan kapan perusahaan akan berproduksi.
Dengan memperluas jaringan supplier akan memudahkan pemilik
mebel dalam mencari dan mendapatkan bahan baku kayu. Selain itu tidak
memiliki resiko besar yang dapat mengganggu kegiatan mebel. Karena disini
perusahaan hanya perlu menambah jaringan supplier agar memiliki cadangan
supplier. Pencarian supplier yang sesuai dengan kriteria itu sangat sulit. Oleh
karena itu perusahaan harus melakukan review beberapa supplier agar
mendapatkan yang sesuai. Dalam mereview atau mencari supplier baru,
pemilik memiliki beberapa kriteria seperti kualitas kayu dan harga yang sesuai.
Kedua hal ini menjadi prioritas utama dalam mencari supplier baru. Sebab
dengan kualitas kayu yang bagus makan akan menciptakan produk yang bagus
dan dengan harga yang sesuai akan menghemat modal serta mempermudah
dalam menentuan harga jual sebuah produk nantinya.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan di salah satu UMKM
Desa Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung. UMKM ini
bergerak dibidang mebel yang dimiliki oleh Pak Sasmito. Seperti yang kita
ketahui bahwa saat ini adalah musin pandemi. Di situasi inilah peran UMKM
dalam roda perekonomian sangatlah membantu untuk mendorong
perekonomian agar tetap berjalan. Karena dengan adanya UMKM akan tercipta
lapangan perkerjaan baru dan masyarakat dapat bekerja serta memenuhi
kebutuhannya. Hal inilah yang membuat kegiatan perekonomian terus berjalan
dengan baik.
Dalam mengembangkan sebuah usaha tentu perlu stategi dan
pengelolaan yang baik dalam sebuah perusahaan. Sebelum menentukan
keputusan untuk mengembangkan usaha, sebuah perusahaan perlu melakukan
pencarian masalah yang dapat menganggu kegiatan perusahaan. Di mebel
Permata Wood saat ini tengah menghadapi masalah bagian bahan baku kayu.
Kita tahu bahwa bahan baku ini sangatlah penting dalam proses produksi.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut ditemukan sebuah solusi yang
dirasakan sangat efektif dalam menangani permasalahan ini. Solusi yang dapat
diambil itu yaitu manajemen persediaan bahan baku. Dengan melakukan
menejemen persediaan ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan.
Manajemen ini dilakukan dengan cara memperluas jaringan supplier kayu.
Dengan banyaknya jaringan supplier maka akan memudahkan mebel dalam
mengontrol persediaan bahan baku kayu yang dibutuhkan.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL.
Sebagai pengelola dan penanggung jawab Praktik Pengalaman Lapangan
seharusnya pembekalan dilakukan dengan matang dan lebih terstruktur
mengenai pembahasan yang perlu disajikan dan sistematika penulisan
12
laporan Praktik Pengalaman Lapangan agar lebih jelas dan terperinci dari
yang sebelumnya.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL.
Perlu peningkatan etos kerja dan mempunyai strategi khusus agar dapat
mencapai tujuan serta mengembangkan usahanya. Selain itu perbanyak
jaringan kerja untuk mendukung berjalannya kegiatan usaha.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL.
Dalam melakukan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan harus mentaati
peraturan yang ada dan bersikap sopan santun. Selain itu membekali diri
dengan pengetahuan sangatlah penting agar proses PPL dapat berjalan
dengan baik.
13
LAMPIRAN
14
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020, bertempat di
Lembaga Permata Wood Desa Kates, telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen
Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang
II Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Ratna Marsela
NIM : 12405173059
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 1 Agustus 2020 14.00 Mengumpulkan informasi tentang
lembaga dari warga setempat.
2. Minggu, 2 Agustus 2020 10.00 Mengumpulkan informasi tentang
lembaga dari warga setempat.
3. Senin, 3 Agustus 2020 10.00 Membuat janji dengan
narasumber/pemilik tempat PPL.
4. Selasa, 4 Agustus 2020 12.00 Mencatat informasi lembaga dari
warga setempat.
5. Rabu, 5 Agustus 2020 11.00 Menghubungi narasumber.
6. Kamis, 6 Agustus 2020 14.00 Melakukan survei ke tempat PPL.
7. Jumat, 7 Agustus 2020 14.00 Melakukan survei ke tempat PPL.
8. Sabtu, 8 Agustus 2020 14.00 Melakukan survei ke tempat PPL.
9. Minggu, 9 Agustus 2020 11.00 Mencatat hasil survei
10. Senin, 10 Agustus 2020 13.00 Menganalisa hasil survei.
11. Selasa, 11 Agustus 2020 10.00 Mencari referensi untuk bahan
wawancara
12. Rabu, 12 Agustus 2020 14.00 Membuat janji wawancara ke
narasumber.
13. Kamis, 13 Agustus 2020 15.00 Melakukan persiapan wawancara.
14. Jumat, 14 Agustus 2020 15.00 Melakukan wawancara ke
narasumber.
15. Sabtu, 15 Agustus 2020 14.00 Menganalisa hasil wawancara.
16. Minggu,16 Agustus 2020 14.00 Pencarian solusi dari masalah dan
konsultasi ke dosen pembimbing.
17. Senin, 17 Agustus 2020 12.00 Pencarian solusi dari masalah dan
konsultasi ke dosen pembimbing.
15
18. Selasa, 18 Agustus 2020 10.00 Pelaksanaan rencana solusi.
19. Rabu, 19 Agustus 2020 13.00 Meriview pendalaman PPL.
20. Kamis, 20 Agustus 2020 15.00 Menyelesaikan review pendalaman
PPL.
21. Jumat, 21 Agustus 2020 09.00 Membut janji untuk pengambilan
vidio dan foto.
22. Sabtu, 22 Agustus 2020 14.00 Pengambilan vidio dan foto kegiatan
usaha di tempat PPL
23. Minggu,23 Agustus 2020 10.00 Pelaksanaan rencana solusi.
24. Senin, 24 Agustus 2020 14.00 Pelaksanaan rencana solusi.
25. Selasa, 25 Agustus 2020 13.000 Mengedit vidio PPL
26. Rabu, 26 Agustus 2020 15.00 Mengedit vidio PPL.
27. Kamis, 27 Agustus 2020 13.00 Membuat laporan PPL
28. Jumat, 28 Agustus 2020 14.00 Membuat laporan PPL.
29. Sabtu, 29 Agustus 2020 11.00 Konsultasi ke dosen pembimbing.
30. Minggu,30 Agustus 2020 12.00 Membuat laporan PPL.
31. Senin, 31 Agustus 2020 10.00 Konsultasi ke dosen dan membuat
laporan PPL.
*) Diisi sampai akhir PPL
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Ratna Marsela
NIM: 12405173059
16
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Ratna Marsela
NIM : 12405173059
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I
Tempat PPL : Permata Wood Desa Kates, Kecamatan Kauman, Tulungagung
Judul Laporan : Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Permata Wood di Desa
Kates, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung
No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Permasalahan yang ada di tempat
PPL serta solusi untuk
menghadapinya.
2. Judul laporan PPL.
3. Teknik penulisan laporan PPL.
Tulungagung, 5 September 2020
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I
NIP: 19841231 201403 2 002
17
FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
Tempat Praktik
Sesi Foto Bersama Pemilik Mebel Permata Wood
Proses Produksi Kusen Pintu
18
Contoh Produk yang Sudah Jadi
Proses Pengiriman Produk