laporan pp 39 triwulan iii (juli-agustus-september)...

19
LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) TAHUN 2018 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN 2018

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

TAHUN 2018 DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM, ALAT TRANSPORTASI, DAN ALAT PERTAHANAN

2018

Page 2: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya, serta meningkatan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program pembangunan dilakukan upaya pengendalian

dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan sebagai tahap pengendalian rencana

pembangunan. Sejalan dengan tujuan tersebut, pemerintah telah menerbitkan Undang-undang

Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan. Berdasarkan peraturan tersebut, lembaga pemerintah baik di tingkat pusat

maupun daerah harus menata organisasinya untuk mengimplementasikan seluruh sistem dan

prosedur pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunannya.

Hasil pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan selanjutnya ditindaklanjuti yang

merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional yang ditempuh berdasarkan hasil pelaksanaan

kegiatan dan pengawasan untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan acuan dan

rencana kegiatan yang telah ditetapkan, seperti antara lain; melakukan koreksi atas penyimpangan

kegiatan, akselerasi keterlambatan pelaksanaan atau pun klarifikasi atas ketidajelasan pelaksanaan

rencana. Hasil tindaklanjut dibuat dalam bentuk pelaporan yang merupakan salah satu kegiatan

penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi yang

cepat, tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambil keputusan sesuai

dengan kondisi yang terjadi serta menentukan kebijakan yang relevan.

Kami menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih banyak hal yang jauh dari sempurna,

untuk itu kami mengharapkan masukan dari semua pihak untuk menyempurnakan penyajian laporan

ini dimasamendatang. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Oktober 2018

Direktur Industri Maritim,

Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan

Putu Juli Ardika

Page 3: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I 3

PENDAHULUAN 3

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 3

1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan 5

1.3 Struktur Organisasi 6

BAB II 7

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 7

2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018 7

2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018 8

2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan III 9

BAB III 10

ANALISIS CAPAIAN KINERJA 10

2.4 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018 10

1.3 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran 11

1.4 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan 14

BAB IV 0

PENUTUP 0

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 6

Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 8

Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP 9

Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan 10

Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan III Dit. IMATAP 11

Tabel 6 Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional 12

Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri 13

Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif 13

Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

14

Tabel 10 Nilai Ekspor Impor Berdasarkan Jenis Industri Bulan Agustus 2018 0

Tabel 11 Nilai Ekspor Impor Berdasarkan Jenis Industri Bulan Agustus 2018 0

Page 4: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 107/M-

IND/PER/11/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Direktorat Industri

Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industry nasional, kebijakan industri nasional,

penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan

fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri maritim, alat

transportasi, dan alat pertahanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan

(IMKAP) menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri

maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan

2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri maritim,

alat transportasi, dan alat pertahanan;

3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional,

kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri

di bidang industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;

4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang

perencanaan, perizinan, data dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat

pertahanan;

5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan, data

dan informasi industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan;

6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri maritim, alat transportasi, dan alat

pertahanan; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Page 5: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) terdiri atas :

1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan;

2. Subdirektorat Industri Maritim;

3. Subdirektorat Industri Alat Transportasi Darat;

4. Subdirektorat Industri Kereta Api, Alat Transportasi Udara, dan Alat Pertahanan; dan

5. Subbagian Tata Usaha.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat

Pertahanan tersebut dijabarkan kedalam program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan

Alat Pertahanan yang didasarkan pada arahan seperti pengembangan klaster, peningkatan utilisasi

kapasitas produksi, daya saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan

berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan pada peningkatan ekspor

non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.

Program Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (08) memiliki

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

(1864) dengan 9 (sembilan) output yaitu :

1. (1846.015) Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri

Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan.

2. (1846.019) Rancangan Standar Nasional Indonesia (rsni) Industri Maritim, Alat Transportasi,

Dan Alat Pertahanan.

3. (1846.028) Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat

Pertahanan.

4. (1846.032) Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan.

5. (1846.033) Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri Maritim Nasional

6. (1846.034) Produk Industri Berbasis Rel Dalam Rangka Konektivitas Antar Wilayah/ Kawasan

Jarak Pendek - Menengah Untuk Menunjang Transportasi Massal.

7. (1846.035) Rekomendasi Kebijakan Standarisasi Dan Sertifikasi Galangan Kapal

8. (1846.036) Standar Produk Kapal Nasional

9. (1846.951) Layanan Internal (Overhead)

Page 6: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

1.2 Latar Belakang Program/Kegiatan

Perkembangan Ekonomi Indonesia jika dilihat dari kebijakan makro ekonomi Pemerintah baik dari

sudut kebijakan fiskal maupun moneter, dapat terlihat bahwa sektor industri memegang peranan

strategis dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Pembangunan sektor industri, khususnya

industri alat angkut menjadi sangat penting karena kontribusinya terhadap pencapaian sasaran

pembangunan ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar. Industri juga dapat

membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, yang berarti meningkatkan

kesejahteraan serta mengurangi kemiskinan. Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional

tersebut tercermin dari dampak kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri dalam komponen konsumsi

maupun investasi. Dari hal ini sektor industri berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain yang

berdampak ekspansif atau meluas ke berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku,

transportasi, distribusi atau perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Sedangkan dampak selanjutnya

adalah peningkatan penerimaan negara dari pertumbuhan sektor industri khususnya dan pertumbuhan

ekonomi pada umumnya, memperkuat neraca pembayaran atau cadangan devisa.

Sejalan dengan Kebijakan Industri Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 28

Tahun 2008 proses pengembangan industri nasional diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip

pembangunan industri berkelanjutan yang didasarkan pada beberapa aspek diantaranya lingkungan dan

pengembangan teknologi. Pengembangan industri dilakukan melalui pendekatan klaster yang

mengintegrasikan secara sinergi semua potensi pengembangan industri yaitu industri inti (core industry)

dengan industri pemasok serta industri terkait lainnya termasuk potensi infrastruktur pendukung,

lembaga litbang/perguruan tinggi, dan balai-balai industri yang diharapkan dapat menjadi generator

inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk industri nasional.

Industri maritim, alat transportasi dan alat pertahanan merupakan sektor industri yang berbasis

kepada teknologi tinggi, dimana penguasaan teknologi, sumber daya dan kemampuan manajerial

menjadi faktor penting penumbuhan industri. Sebagai salah satu sektor industri unggulan masa depan

yang menjadi prioritas pengembangan nasional maka perlu adanya program penumbuhan industri

maritim, alat transportasi dan alat pertahanan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri

nasional masa depan.

Page 7: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

1.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dimana Direktorat Industri Maritim, Alat

Pertahanan memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Tabel 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

Direktorat Industri Maritim,

Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan

Subdirektorat Program

Pengembangan Industri

Maritim, Alat Transportasi,

dan Alat Pertahanan

Subdirektorat Industri

Maritim Subdirektorat Industri Alat

Transportasi Darat

Subdirektorat Industri

Kereta Api, Alat

Transportasi Udara, dan

Alat Pertahanan

Subbagian Tata

Usaha dan

Manajemen Kinerja

Seksi Program

Seksi Evaluasi dan

Pelaporan

Seksi

Pemberdayaan

Industri

Seksi Sumber Daya

Industri

Seksi

Pemberdayaan

Industri

Seksi Sumber Daya

Industri

Seksi

Pemberdayaan

Industri

Seksi Sumber Daya

Industri

Page 8: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

BAB II

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

2.1 Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2018

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan pada tahun 2018 memiliki program,

kegiatan, dan output sebagai berikut :

Program

(08)

: Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,

dan Elektronika

Kegiatan

(1846)

: Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan

Kode Output / Rincian Akun Sasaran (Fisik) Pagu

1846.015 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong

Iklim Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi, Dan

Alat Pertahanan

2 Rekomendasi

Kebijakan

1.877.200.000

1846.019 Rancangan Standar Nasional Indonesia (rsni) Industri

Maritim, Alat Transportasi, Dan Alat Pertahanan

3 RSNI 1.488.600.000

1846.028 Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat

Transportasi, Dan Alat Pertahanan

1 Teknologi 1.109.200.000

1846.032 Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat

Transportasi Dan Alat Pertahanan

3 Promosi 775.085.000

1846.033 Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri

Maritim Nasional

1 Usulan

Kebijakan

3.938.000.000

1846.034 Produk Industri Berbasis Rel Dalam Rangka

Konektivitas Antar Wilayah/ Kawasan Jarak Pendek -

Menengah Untuk Menunjang Tranportasi Massal

3 Produk 2.858.000.000

1846.035 Rekomendasi Kebijakan Standarisasi Dan Sertifikasi

Galangan Kapal

1 Rekomendasi

Kebijakan

3.962.800.000

1846.036 Standar Produk Kapal Nasional 2 Dokumen

Standardisasi

1.988.600.000

1846.951 Layanan Internal (Overhead) 4 Dokumen 401.550

Page 9: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018

Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan yang telah disetujui

dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan

Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka Direktorat

Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan menyusun sasaran, indikator, dan target

rencana pada tahun anggaran berjalan.

Sasaran, indikator, dan target yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan (Dit. IMATAP) pada tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Target Satuan

(1) (2) (3) (4)

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

I Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional

1 Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang

155 Unit

2 Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas

43.5-46.7 Rp Triliun

II Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

1 Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional

4,9 Persen

2 Produktivitas SDM industri 1086 Rp.Juta

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL INTERNAL

I

II

Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

1

2

3

1

2

Peraturan Perundangan yang Diselesaikan Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib Produk industri tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

1

8

1

50

2

Permen

RSNI

Regulasi

Sertifikat

SKKNI

Page 10: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

2.3 Rencana Aksi Dit. IMATAP Triwulan III Tabel 3 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dit. IMATAP

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Rencana Aksi

Target Target Tw III Rencana Kegiatan

1 2 3 4 5 6

S1 Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional

Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang

155 unit 10 unit 1. Penyusunan usulan Kebijakan Insentif Fiskal

2. Perumusan kebijakan pengembangan industri

Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas

43,5-46,7 Triliun

5 Triliun 1. Penyusunan usulan Kebijakan Insentif Fiskal

2. Perumusan kebijakan pengembangan industri

S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional

4,9 persen 1 persen 1. Pengembangan teknologi industri

2. Revitasliasi industri 3. Bimbingan teknis dan

sertifikasi produk

Produktivitas SDM industri

1086 Juta 100 Juta 1. Peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan

P1 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Peraturan Perundangan yang Diselesaikan

1 Permen - 1. Penyusunan perencanaan pengadaan pekerjaan sertifikasi TKDN

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

8 RSNI

Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

1 Regulasi

P3 Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Produk industri tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

50 Sertifikat

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

2 SKKNI

Page 11: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

BAB III

ANALISIS CAPAIAN KINERJA

3.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018

Pelaksanaan Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat

Pertahanan untuk Triwulan III tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 4 Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

1846.015 - Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim investasi Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan

002 Penyusunan Rekomendasi

Kebijakan Otomotif, Low Carbon

Emission Car (lcec) Dan Mobil

Listrik

- Rapat Sinkronisasi Roadmap Pengembangan Industri

Otomotif di Yogyakarta tanggal 19 - 21 Juli 2018

- FGD penyusunan kebijakan kendaraan listrik di Jakarta

tanggal 14 Agustus 2018

- Rapat Sinkronisasi Roadmap Pengembangan Industri

Otomotif di Jakarta tanggal 20 Agustus 2018

- FGD perumusan program KBH2 tahap 2, LCEV dan flexi

engine di Yogyakarta tanggal 29 Agustus 2018

- FGD perumusan program KBH2 tahap 2, LCEV dan flexi

engine di Bogor, Jawa Barat tanggal 4 September 2018

- FGD pembahasan technical demonstration project new

concept battery vehicle and battery sharing in Indonesia

(Demo Project) di Jakarta tanggal 12-13 September 2018

- Finalisasi Draf Roadmap Pengembangan Industri

Kendaraan Bermotor Nasional di Jakarta tanggal 20

September 2018

1846.036 - Standar produk kapal nasional

001 Pengembangan Standarisasi

Kapal Nasional

- Konsinyering Penyusunan Rpp Industri Maritim di Bekasi

pada tanggal 14 - 15 Agustus 2018

Secara keseluruhan, Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan

Alat Pertahanan untuk Triwulan III tahun 2018 memiliki sasaran keuangan sebesar 43,53 % dan sasaran

fisik sebesar 24,93 %, sedangkan realisasi keuangan sebesar 8,80 % atau sebesar Rp. 1.462.685.675 dan

realisasi fisik sebesar 9,67 %. Detail sasaran dan realiasai secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel

berikut :

Page 12: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

Tabel 5 Rekapitulasi Sasaran dan Realisasi Triwulan III Dit. IMATAP

3.2 Analisis Capaian Kinerja dan Anggaran

Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian kinerja Direktorat Industri

Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan tahun 2018 mencakup sasaran strategis: Meningkatnya

peran industri dalam perekonomian nasional; Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor

industri; dan Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan

berkelanjutan.

1. Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional dimaksudkan untuk melihat sejauh mana

peran industri dalam mendukung perekonomian nasional. Sasaran strategis ini akan dicapai melalui

indikator kinerja utama:

1. Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang dengan target 83 unit; dan

2. Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas dengan target 35,84 Triliun rupiah.

Capaian IKU dari Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional pada triwulan III tahun

2018 sebagai berikut :

S R S R

6 7 8 9

015 44,79 14,30 23,33 10,10

019 47,60 3,84 21,00 15,00

028 50,63 12,12 21,00 15,00

032 38,23 1,33 21,00 25,30

033 40,00 9,91 31,75 7,75

034 42,78 3,22 22,83 2,57

035 40,00 2,92 29,79 2,73

036 40,00 0,86 33,57 0,55

951 47,75 30,74 20,09 8,01

43,53 8,80 24,93 9,67

Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Industri Maritim

Produk Industri berbasis Rel dalam rangka konektivitas antar

Rekomendasi Kebijakan Standarisasi dan Sertifikasi Galangan

Standar produk kapal nasional

Layanan Internal (Overhead)

Jumlah

1

Rekomendasi kebijakan dalam rangka mendorong iklim

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Maritim,

Teknologi Industri Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi, dan

Promosi Kemampuan Industri Maritim, Alat Transportasi dan

Output

Triwulan Ini (%)

Keuangan Fisik

Page 13: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

Tabel 6 Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi

Triwulan III

Meningkatnya peran

industri dalam

perekonomian

nasional

1. Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang (unit)

2. Nilai investasi di sektor industri

pengolahan non-migas (Rp.

Triliun)

155

43.5-46.7

prognosa

7,5

Tumbuhnya investasi industri sektor IMATAP karena meningkatnya kebutuhan barang produksi

yang didukung membaiknya perekonomian yang tumbuh di angka 5,06 %. Hal ini meningkatkan

daya beli masyarakat akan kebutuhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

Faktor peningkatan pasar dalam negeri ini menjadi faktor utama tumbuhnya industri pendukung

sektor transportasi.

Pada Bulan Agustus dilakukan peluncuran Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dengan

total investasi sebesar Rp 300 miliar. Dua investor lokal yang menggarap proyek ini yaitu PT Kiat

Inovasi Indonesia dan PT Velasto Indonesia (Astra Group) rencananya akan menggarap sekitar 15

ribu mobil yang akan mulai diproduksi pada 2019.

Pertumbuhan industri sektor IMATAP juga didukung oleh program pemerintah dibidang

pembangunan infrastruktur. Di Sektor industri maritim, program poros maritim yang diantara

dilaksanakan dengan pembangunan tol laut dan telah berhasil mendorong pertumbuhan industri

perkapalan terutama sektor industri komponen pendukungnya. Selain sektor maritim, program

pengembangan infrastruktur juga berdampak positif untuk sektor kereta api nasional yang ditandai

dengan tumbuhnya industri pendukung industri perkeretaapian di dalam negeri.

2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri dimaksudkan untuk melihat sejauh mana

daya saing industri dalam rangka meningkatkan ekspor dan produktivitas SDM industri. Sasaran

strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu : Kontribusi ekspor produk industri

pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional dengan target 4,9 persen; dan produktivitas SDM

industri dengan target 1086 juta rupiah.

Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri pada triwulan III tahun

2018 sebagai berikut :

Page 14: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

Tabel 7 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi

Triwulan III

Meningkatnya daya

saing dan produktivitas

sektor industri

1. Kontribusi ekspor produk

industri pengolahan non-migas

terhadap ekspor nasional

(persen)

2. Produktivitas SDM industri (Rp.

Juta)

4,9

1086

5,47

1135,6

Peningkatan daya saing sektor IMATAP ditandai dengan capaian ekspor oleh sektor otomotif. Pada

tahun 2018 untuk pertama kalinya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai

volume ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (CBU) sebanyak 200 ribu unit/tahun atau senilai

sekitar 3,000 juta USD. Ekspor CBU tersebut akan dikirim ke berbagai negara tujuan di Asia, Afrika,

dan Amerika Latin serta akan terus di tingkatkan performa eskpornya dimasa mendatang.

Di sektor industri maritim menunjukan peningkatan daya saing dan produktivitas industri yang

ditandai dengan mengekspor bangunan terapung berupa kapal penangkap ikan dengan tonase

kotor melebihi 4.000 GT ke China senilai US$156.000 pada Juli 2018.

3. Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif dimaksudkan untuk mendorong daya

saing industri melalui kebijakan yang kondusif. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator

kinerja utama yaitu :

1. Peraturan perundangan yang diselesaikan dengan target 1 Peraturan Menteri Perindustrian;

2. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia dengan target 8 RSNI; dan

3. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib.

Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif pada triwulan III tahun

2018 sebagai berikut :

Tabel 8 Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

Sasaran

Strategis IKU (satuan) Target

Realisasi

Triwulan III

Tersedianya

kebijakan

pembangunan

industri yang

efektif

1. Peraturan perundangan yang diselesaikan

(Permen)

2. Jumlah Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI)

3. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI,

ST dan/atau PTC secara wajib (Regulasi)

100

8

1

Progres 80%

blokir

blokir

Page 15: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

4. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan

berkelanjutan

Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan

berkelanjutan dimaksudkan untuk menyediakan fasiltas dan pelayanan dalam rangka mendukung

daya saing industri. Sasaran strategis ini dapat diukur melalui indikator kinerja utama yaitu :

1. Produk industri tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan target 100

sertifikat.

2. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk.

Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya

saing dan berkelanjutan pada triwulan III tahun 2018 sebagai berikut :

Tabel 9 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Sasaran Strategis IKU (satuan) Target Realisasi

Triwulan III

Terselenggara nya

urusan pemerintahan

di bidang perindustrian

yang berdaya saing

dan berkelanjutan

1. Produk industri tersertifikasi

Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN) (Seritifikat)

2. Infrastruktur kompentensi

yang terbentuk (SKKNI)

100

2

Tidak

dianggarkan

blokir

Pada triwulan III kegiatan sertifikasi produk industri maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan

belum dapat dilaksanakan, karena sedang menuggu proses lelang.

3.3 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan

Selama kegiatan triwulan III tahun 2018 terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan kegiatan Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan yaitu :

Beberapa pekerjaan masih terkendala proses lelang, dan pelaksanaan kegiatan FGD kebijakan insentif

fiskal yang masih menunggu Juknis BMDTP diturunkan.

3.4 Capaian Kinerja Sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan

Page 16: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

Juli 2018

Tabel 10 Nilai Ekspor Impor Berdasarkan Jenis Industri Bulan Agustus 2018

Page 17: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

Agustus 2018

Tabel 11 Nilai Ekspor Impor Berdasarkan Jenis Industri Bulan Agustus 2018

Page 18: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

BAB IV

PENUTUP

Laporan pelaksanaan realiasasi Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan untuk Triwulan III tahun 2018 memiliki sasaran keuangan sebesar 43,53 %

dan sasaran fisik sebesar 24,93 %, sedangkan realisasi keuangan sebesar 8,80 % atau sebesar Rp.

1.462.685.675 dan realisasi fisik sebesar 9.67 %. Nilai penyerapan anggaran yang masih sangat rendah

disebabkan adanya Beberapa pekerjaan masih terkendala proses blokir anggaran sehingga menghambat

pelakasanaan kegiatan pada triwulan III tahun 2018.

Laporan PP 39 triwulan III ini adalah laporan kegiatan dalam kurun waktu tiga semester pada tahun

anggarna 2018 yang menginformasikan pelaksanaan kegiatan baik dari sisi anggaran maupun fisik di Direktorat

Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan khususnya yang berkaitan dengan Kegiatan

penumbuhan dan pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan. Diharapkan

laporan ini mampu menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan pada triwulan selanjutnya

sehingga target, realisasi anggaran dan fisik pada triwulan selanjutnya dapat tercapai.

Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran (output).

Page 19: LAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER) …ilmate.kemenperin.go.id/document/1558511906_12. PP39 TW III 2018-IMATAP.pdfLAPORAN PP 39 TRIWULAN III (JULI-AGUSTUS-SEPTEMBER)

LAMPIRAN