kementerian perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473615-7.1 pp 39 tw... · 2020. 7....

43

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

    Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35

    Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

    Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

    mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

    bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing,

    pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi

    industri, teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau,

    serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam,

    industri mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika

    dan telematika.

    Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi, dan Elektronika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

    a. Perumusan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur

    industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi

    industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,

    pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan

    penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

    industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

    telematika;

    b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur

    industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi

    industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,

    pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan

    penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

    industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

    telematika;

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 2

    c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendalaman

    dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan

    iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri,

    teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri

    mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

    telematika;

    d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

    kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri,

    peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi industri dan

    jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri, pengembangan

    industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan penggunaan produk

    dalam negeri pada industri logam, industri mesin, industri alat transportasi

    dan maritim, serta industri elektronika dan telematika;

    e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendalaman dan penguatan

    struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha,

    promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,

    pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan

    penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

    industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

    telematika;

    f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi, dan Elektronika;

    1.2. Latar Belakang Program

    Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional tercermin dari dampak

    kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri. Dalam hal ini sektor industri

    berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi yang berdampak ekspansif meluas ke

    berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku, transportasi, distribusi

    atau perdagangan dan sebagainya. Pembangunan sektor industri menjadi sangat

    penting karena kontribusnya terhadap pencapaian sasaran pembangunan

    ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar dan

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 3

    berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (prime mover) karena

    kemampuannya dalam peningkatan nilai tambah yang tinggi. Selain itu industri

    juga dapat membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan

    pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi

    kemiskinan. Walaupun telah dicapai berbagai pekembangan yang cukup penting

    dalam pengembangan industri, namun dirasakan industri belum tumbuh seperti

    yang diharapkan. Permasalahan yang dihadapai oleh industri, diantaranya

    meliputi:

    1. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor baik berupa bahan baku, bahan

    penolong, barang setengah jadi maupun komponen;

    2. Keterkaitan antar sektor industri dengan ekonomi lainya relatif lemah;

    3. Struktur industri hanya didominasi oleh beberapa cabang industri yang

    tahapan industrinya pendek; dan

    4. Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi.

    Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

    merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan

    industri harus diarahkan untuk menjadikan industri yang mampu memberikan

    sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial dan politik Indonesia.

    Pembangunan sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika,

    tidak hanya ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor

    industri yang disebabkan oleh melemahnya daya saing dan krisis global yang

    melanda dunia saat ini saja, melainkan juga harus mampu turut mengatasi

    permasalahan nasional, serta meletakkan dasar-dasar membangun industri

    andalan masa depan.

    Dengan memperhatikan masalah nasional dan masalah yang sedang dihadapi

    oleh sektor industri khususnya industri unggulan berbasis teknologi tinggi, maka

    telah ditetapkan proses yang harus dilakukan Direktorat Jenderal ILMATE

    (1) perumusan kebijakan; (2) pelayanan dan fasiitasi; serta (3) pengawasan,

    pengendalian, dan evaluasi yang secara langsung menunjang tercapainya tujuan

    yang telah ditetapkan.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 4

    Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi, dan Elektronika dijabarkan ke dalam program Penumbuhan

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang didasarkan

    pada pengembangan klaster, peningkatan utilisasi kapasitas produksi, daya

    saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan

    berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan

    pada peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.

    1.3. Struktur Organisasi

    Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35

    Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

    struktur organisasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi, dan Elektronika sebagai berikut:

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 5

    Tugas Pokok masing-masing unit eselon II sebagai berikut:

    1. Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE

    Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE mempunyai tugas melaksanakan

    pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di

    lingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,

    dan Elektronika.

    2. Direktorat Industri Logam

    Direktorat Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

    pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan

    industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

    pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan

    dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan

    fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

    industri logam.

    3. Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

    Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian mempunyai tugas

    melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan

    industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,

    pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

    industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

    industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

    pengembangan industri di bidang industri permesinan dan alat mesin

    pertanian.

    4. Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

    Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

    mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana

    induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,

    penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan

    sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

    penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 6

    industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri

    maritim, alat transportasi, dan alat pertahanan.

    5. Direktorat Industri Elektronika dan Telematika

    Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

    mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana

    induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,

    penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan

    sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

    penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas

    industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri

    elektronika dan telematika.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 7

    BAB II

    RENCANA PROGRAM / KEGIATAN

    2.1 Program dan Kegiatan

    Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

    pada tahun 2019 memiliki program Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi, dan Elektronika. Kegiatan yang mendukung pencapaian Program

    Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika,

    adalah:

    a. Penumbuhan Industri Logam

    Kegiatan ini memiliki sasaran dan peran untuk mengembangkan Industri

    Logam, adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan

    Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing dan

    Produktifitas Industri Logam, Rancangan Standar Nasional Indonesia

    (RSNI) Industri Logam, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong

    Iklim Investasi Industri Logam, Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib

    Industri Logam, dan Produk Industri Logam Yang Tersertifikasi Tingkat

    Komponen Dalam Negeri (TKDN) di bidang Industri Logam.

    b. Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

    Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

    Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, adapun substansi

    kegiatannya adalah Pengembangan Pusat Teknologi Industri Permesinan

    dan Alat Mesin Pertanian, SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin

    Pertanian Yang Tersertifikasi, Produk Industri Permesinan dan Alat Mesin

    Pertanian Yang Tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),

    Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Permesinan dan

    Alat Mesin Pertanian dan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional

    Indonesia (RSKKNI) Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 8

    c. Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

    Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

    penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan,

    adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan Dalam

    Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi dan

    Alat Pertahanan, SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat

    Pertahanan Yang Tersertifikasi, Pengembangan Pusat Teknologi Industri

    Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, dan Produk Industri

    Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Yang Tersertifikasi Tingkat

    Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    d. Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika

    Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

    peningkatan penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika, adapun

    substansi kegiatannya adalah Pusat Pengembangan Teknologi Industri

    Elektronika dan Telematika, Mesin/Dan Atau Peralatan Uji Dalam Rangka

    Penerapan Standar Mutu, Temu Bisnis Kemampuan Industri Elektronika

    dan Telematika, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim

    Investasi Industri Elektronika dan Telematika, dan Rancangan Standar

    Nasional Indonesia (RSNI) Industri Elektronika dan Telematika.

    e. Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi, dan Elektronika

    Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

    peningkatkan layanan perkantoran dan umum, meningkatkan layanan

    administrasi keuangan, meningkatkan koordinasi perumusan perencanaan,

    evaluasi dan laporan, penyusunan peraturan perundang-undangan, dan

    peningkatan penggunaan produksi dalam negeri produk ILMATE.

    2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja

    Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan

    yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan

    dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

    150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 9

    Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian,

    Direktorat Jenderal ILMATE telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2019

    secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.

    Perjanjian Kinerja merupakan tekad atau janji rencana kerja tahunan yang akan

    dicapai antara Direktur Jenderal ILMATE dengan Menteri Perindustrian untuk

    pengembangan industri di tahun 2019. Perjanjian Kinerja ini menggambarkan

    capaian kinerja pembangunan industri yang akan diwujudkan tahun 2019

    dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja

    ini ditetapkan pada bulan Januari 2019 dengan asumsi bahwa indikator-

    indikator yang dipergunakan sebagai alat ukur pencapaian kinerja dapat

    diperoleh dalam kurun waktu tahun berjalan atau paling lambat bulan Februari

    2019.

    Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika tahun 2019

    adalah sebagai berikut:

    A. Perspektif Pemangku Kepentingan

    Sasaran

    strategis

    Indikator Kinerja

    Target

    PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

    Meningkatnya

    poulasi dan

    persebaran

    industri

    1. Unit industri logam, mesin, alat

    transportasi, dan elektronika besar

    sedang yang tumbuh

    332-354 Unit

    2. Nilai investasi di sektor industri

    logam, mesin, alat transportasi, dan

    elektronika

    119,99 Rp.

    Triliun

    Meningkatnya

    daya saing dan

    produktivitas

    sektor industri

    1. Kontribusi ekspor produk industri

    logam, mesin, alat transportasi, dan

    elektronika terhadap ekpor nasional

    20,0 persen

    2. Produktifitas SDM industri logam,

    mesin, alat transportasi, dan

    elektronika

    852,2 Rp. Juta

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 10

    B. Perspektif Proses Bisnis Internal

    Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Target

    PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

    Tersedianya kebijakan

    pembangunan industri logam,

    mesin, alat transportasi, dan

    elektronika yang efektif

    Peraturan

    perundangan yang

    diselesaikan

    3 PP/Perpres/Permen

    Terselenggaranya urusan

    pemerintahan di bidang

    Perindustrian yang berdaya saing

    dan berkelanjutan

    Infrastruktur

    kompetensi yang

    terbentuk

    8 RSKKNI

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 11

    BAB III

    PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

    3.1 Hasil yang Telah Dicapai

    Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019 yang secara resmi

    telah disahkan oleh Menteri Keuangan yakni Pagu awal Direktorat Jenderal

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebesar Rp.

    126.731.100.000,- (seratus dua puluh enam miliar tujuh ratus tiga puluh satu juta

    seratus ribu rupiah). Anggaran Ditjen ILMATE blokir awal yang tidak dapat

    dicairkan sebesar Rp. 20.445.379.000,- (Dua puluh miliar empat ratus empat

    puluh ilma juta tiga ratus tujuh puluh Sembilan ribu rupiah) yakni dengan rincian

    Belanja Barang (52) sebesar Rp. 12.039.384.000,- (dua belas miliar tiga puluh

    Sembilan juta tiga ratus delapan puluh empat ribu rupiah) dan belanja Modal

    sebesar Rp. 8.405.995.000,- (Delapan miliar empat ratus lima juta Sembilan ratus

    Sembilan puluh lima ribu rupiah). Selanjutnya pada DIPA rev.1 (01 Maret 2019)

    dilakukan buka blokir pertama yang telah dicairkan sebesar Rp. 9.279.832.000,-

    (Sembilan miliar dua ratus tujuh puluh Sembilan juta delapan ratus tiga puluh

    dua ribu rupiah) dengan rincian Belanja Barang sebesar Rp. 7.947.526.000,-

    (Tujuh miliar Sembilan ratus empat puluh tujuh juta lima ratus dua puluh enam

    ribu rupiah) dan Belanja Modal sebesar Rp.1.332.305.000,- (satu milar tiga ratus

    tiga puluh dua juta tiga ratus lima ribu rupiah). Sisa blokir yang tidak dapat

    dicairkan menjadi Rp. 11.165.548.000,- (sebelas miliar seratus enam puluh lima

    juta lima ratus empat puluh delapan ribu rupiah) atau sebesar 8,8 Persen dari

    Pagu Rp 126.731.100.000,- (Seratus dua puluh enam miliar tujuh ratus tiga puluh

    satu juta seratus ribu rupiah) Ditjen ILMATE.

    Sesuai dengan penyerapan anggaran dan realisasi fisik yang ada dalam Direktorat

    Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika selama

    Trwiulan I memiliki histori mengenai DIPA Program Penumbuhan dan

    Pengembangan Industri Logam Mesin Alat Tansportasi dan Elektronika pada

    tabel berikut:

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 12

    Tabel 3.1

    Pagu Ditjen ILMATE Tahun 2019

    No DIPA Tahun

    Anggaran 2019 (Rp)

    Anggaran yang tidak

    dapat dicairkan (Rp)

    Belanja Barang Belanja

    Modal

    Buka Blokir

    (%)

    Anggaran yang

    dapat dicairkan (Rp)

    1 126.731.100.000,-

    (Dipa awal, 5

    Desember 2018)

    20.445.379.000 12.039.384.000 8.405.995.000 - 106.285.721.000

    2 126.731.100.000,-

    (Dipa rev.1, 01

    Maret 2019)

    11.165.548.000 4.091.858.000 7.073.690.000 8,8 115.565.552.000

    Berdasarkan Form B yang ditarik (Tanggal 10 April 2019), Direktorat Jenderal

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika selama Triwulan I

    Tahun 2019 memiliki sasaran keuangan sebesar 8,99 persen dan sasaran fisik

    sebesar 12,77 persen, dengan realisasi untuk keuangan sebesar 7,06 persen

    terhadap Pagu Awal atau sebesar Rp. 8.947.215.660,- dan realisasi fisik sebesar

    14,65 persen.

    B

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 13

    Untuk detail sasaran dan realisasi keuangan dan fisik dilingkungan Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebagai

    berikut:

    Tabel 3.2

    Realisasi Keuangan dan Fisik Ditjen ILMATE Tw I Tahun 2019

    No. Program

    Keuangan (%) Fisik (%)

    Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi

    1 Penumbuhan dan Pengembangan

    Industri Maritim, Alat

    Transportasi, dan Alat Pertahanan

    - 2,01 - -

    2 Penumbuhan dan Pengembangan

    Industri Elektronika dan Telematika

    2,96 0,02 13,12 22,23

    3 Penyusunan dan Evaluasi

    Program Penumbuhan dan

    Pengembangan Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

    19,83 14,38 23,28 27,09

    4 Penumbuhan dan Pengembangan

    Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

    3,22 5,59 4,98 10,96

    5 Peningkatan kompetensi SDM

    Industri Maritim, Alat

    Transportasi, dan Alat Pertahanan

    - 2,97 - -

    Peningkatan kompetensi SDM

    Industri Elektronika dan

    Telematika

    6,72 2,64 14,76 15,55

    Peningkatan kompetensi SDM

    Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

    1,61 2,02 6,30 9,24

    Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam

    9,03 9,31 13,78 10,10

    Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

    9,19 2,78 12,29 10,36

    Total 8,99 7,06 12,77 14,65

    Berdasarkan realisasi pada Tabel 3.2, terlihat bahwa Sekretariat ILMATE

    memiliki capaian realisasi keuangan sebesar 14,38 persen dan realisasi fisik

    sebesar 27,09 persen lebih besar diantara sektor lainnya. Direktorat Industri

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 14

    Logam juga memiliki capaian kinerja yang cukup baik diawal tahun, baik dari

    aspek Peningkatan kompetensi SDM Industri Logam yakni capaian realisasi

    keuangan sebesar 9,31 persen dan realisasi fisik 10,10 persen maupun juga

    Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam dengan realisasi keuangan

    sebesar 2,78 persen serta realisasi fisiknya sebesar 10,36 persen, hal ini tentunya

    menjadi modal yang baik untuk pemenuhan target ditahun 2019.

    Selanjutnya untuk sektor IET dari aspek Penumbuhan dan Pengembangan

    Industri Elektronika dan Telematika memiliki capaian kinerja yang jauh antara

    realisasi keuangan 0,02 persen dan realisasi fisik 22,23 persen. Sedangkan

    Peningkatan kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika memiliki

    realsiasi keuangan sebesar 2,64 persen serta realisasi fisiknya sebesar 15,55

    persen.

    Capaian sektor IPAMP dalam aspek Penumbuhan dan Pengembangan Industri

    Permesinan dan Alat Mesin Pertahanan memiliki capaian realisasi keuangan

    5,59 persen dan realisasi fisik sebesar 10,96 persen, sedangkan aspek

    Peningkatan kompetensi SDMnya memiliki capaian realisasi keuangan sebesar

    2,02 persen dan realisasi fisik sebesar 9,24 persen.

    Sektor IPAMP, IMATAP dan IET memiliki capaian kinerja yang cukup rendah

    diawal tahun, hal ini tentunya harus disikapi secara serius oleh masing – masing

    Sektor agar dapat memenuhi target kinerja pada pada tahun 2019.

    Rendahnya realisasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Industri

    Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika disebabkan karena pada

    Triwulan I Tahun 2019 ini masih banyak kegiatan yang belum dilaksanakan

    atau masih dalam tahap persiapan, diantaranya adalah kegiatan terkait

    pengadaan Faslilitas Perkantoran, Bantuan Mesin dan Peralatan, Pelatihan,

    maupun Monev Bantuan dan Pelatihan.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 15

    3.2 Analisa Capaian Kinerja

    Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian

    kinerja Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika pada tahun 2019 terdiri terdiri dari: analisis kinerja perspektif

    pemangku kepentingan dan analisis kinerja perspektif proses bisnis internal.

    1. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Pemangku Kepentingan

    Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2019 Perspektif Pemangku

    Kepentingan memiliki 2 (dua) Sasaran Strategis (SS) dan tiap sasaran

    strategis tersebut memiliki 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU)

    sebagaimana penjabaran berikut:

    A. Capaian IKU dari SS Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

    Meningkatnya populasi dan persebaran industri ini dapat dilihat dari

    Jumlah industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika besar

    sedang yang tumbuh dan Nilai investasi di industri logam, mesin, alat

    transportasi dan elektronika.

    Dalam rangka mendukung pertumbuhan Industri baik industri Besar

    maupun Sedang di sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan

    elektronika dilakukan dengan upaya penciptaan iklim usaha yang

    kondusif dan kepastian berusaha. Data untuk pertumbuhan industri

    diperolah dari BPS yang selanjutnya diolah oleh Kemenperin, data ini pun

    diturunkan atau dikelompokan ke masing – masing Sektor sehingga dapat

    terinci dengan jelas berapa kontribusi rill dari masing – masing Sektor

    dilingkungan Kemenperin.

    Contoh Kegiatan yang mendukung Populasi dan persebaran Industri di

    Sektor Ilmate :

    - Peresmian pabrik KMWI

    - Peresmian Produk AMMDES

    - Peresmian Pabrik MBG

    - Forum Temu Bisnis Industri Smartcard

    - IOT Bussiness Matching Gathering 2019

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 16

    - Pelatihan dan sertifikasi SDM Industri Elektronika bidang junior

    mobile programming.

    Upaya meningkatkan investasi di sektor industri logam, mesin, alat

    transportasi, dan elektronika dilakukan melalui pemberian fasilitasi,

    promosi investasi industri, serta pemberian insentif bagi investasi di

    bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika. Data ini

    diperoleh dari BKPM yang selanjutnya diolah oleh Kemenperin. Data ini

    terdiri dari PMA dan PMDN baik IUI baru maupun perluasan.

    Tabel 3.3

    Capaian IKU dari Meningkatnya populasi dan persebaran industri

    Sasaran

    Strategis Indikator Kinerja

    Target Realisasi satuan

    Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

    Meningkatn

    ya populasi

    dan

    persebaran

    industri

    Unit Industri Logam,

    Mesin, Alat

    Transportasi dan

    Elektronika besar

    sedang yang sedang tumbuh

    322-354 94 - - - 94 Unit

    Nilai investasi di

    Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi dan Elektronika

    119,99 14,23 - - - 14,23 Rp.

    Triliun

    Unit Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika besar

    sedang yang sedang tumbuh

    Berdasarkan realisasi sebagaimana tampak pada tabel 3.3, Unit Industri

    Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika besar sedang yang

    sedang tumbuh pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 322-354 Unit dan

    terealisasi sebesar 79 Unit atau tercapai sebesar 24,53 Persen.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 17

    Adapun rincian realisasi industri besar sedang dari masing – masing

    Direktorat sebagai berikut:

    Tabel 3.4

    Unit ILMATE besar sedang yang tumbuh pada Tw I 2019

    Direktorat Target Realisasi Capaian

    IL 171 36 21,05

    IPAMP 166 17 10,24

    IMATAP 173 30 17,34

    IET 80 11 13,75

    Total 322-354 94 29,19

    Sebagaimana data realisasi dari masing – masing Direktorat, dapat

    terlihat bahwa Direktorat IL, IPAMP, dan IET memiliki realisasi yang

    cukup baik diawal tahun, hal ini tentunya cukup memudahkan masing –

    masing Direktorat tersebut untuk memenuhi target ditahun 2019.

    Selanjutnya untuk Direktorat IMATAP memiliki capaian yang cukup

    rendah, hal ini tentunya harus disikapi secara serius agar capaian pada

    triwulan – triwulan berikutnya lebih baik dan dapat memenuhi target

    ditahun 2019.

    Pada Indikator Unit Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika besar sedang yang sedang tumbuh ini ditandai dengan

    peresmian pabrik PT. Yangtse Optics Indonesia (YOI) oleh Menteri

    Perindustrian pada Tanggal 28 Februai 2019 di Kawasan Suryacipta

    Industrial Karawang, Jawa Barat. Saat ini kebutuhan kabek serat optik

    di dalam negeri mencapai 9 juta km per tahun, jadi dengan dibangunnya

    pabrik ini diestimasikan akan mengurangi impor sebesar 8-10 persen dari

    kebutuhan per tahun sehingga bisa menghemat devisa sebesar

    USD 500 juta.

    Nilai investasi di Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 18

    Berdasarkan realisasi pada tabel 3.3 terlihat bahwa nilai investasi pada

    sektor ILMATE pada triwulan I tahun 2019 di targetkan sebesar

    Rp. 119,99 Triliun dan dapat terealisasi sebesar Rp. 21.704,7 Triliun atau

    tercapai sebesar 18,08 persen dari target yang ditetapkan.

    Adapun rincian capaian Nilai Investasi dari masing – masing Direktorat

    sebagai berikut:

    Tabel 3.5

    Nilai Investasi di sektor ILMATE Tw I 2019

    Sektor Target Realisasi Capaian (%)

    IL 51,8 – 53,9 11,86 23.02

    IPAMP 9,61 0,60 6,24

    IMATAP 54,11 1,31 2,42

    IET 1,56 0,45 28,84

    Total 119,99 14,23 11,85

    Berdasarkan rincian nilai investasi tersebut dapat terlihat bahwa sektor

    industri elektronika dan telematika memiliki nilai investasi yang lebih

    besar dari target yang ditetapkan. Hal ini tentunya memberikan dapak

    yang sangat positif bagi penumbuhan dan pengembangan industri di

    bidang elektronika dan telematika.

    Nilai investasi pada sektor industri logam dapat dikatakan cukup baik

    yakni tercapai sebesar 11,86 Triliun, kondisi seperti ini juga tentunya

    merupakan modal yang baik untuk sektor industri logam dalam

    memenuhi target yang ditetapkan. Investasi baru yang rencananya akan

    direalisasikan hingga 5 (lima) tahun mendatang melalui pengembangan

    beberapa smelter pengelolaan dan pemurnian mineral diantaranya:

    1. PT. Indonesia Tsingshan Indonesia berlokasi di Morowali, Sulawesi

    Tengah untuk produksi HRC kapasitas 1 juta ton/tahun dan Nickel

    Low Grade dengan Kapasitas 500 ribu ton/tahun;

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 19

    2. PT. Titan Mineral berloaksi di Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan

    kapasitas produksi Ferro Nickel 250 ribu ton/tahun;

    3. PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia berlokasi di Marowali, Sulawesi

    Tengah dengan kapasitas produksi Ferro Nickel dengan kapasitas

    600 ribu ton/tahun;

    4. PT. Dexin Steel berlokasi di Konawe, Sulawesi Tengah dengan

    kapasitas produksi Pig Iron 3,1 juta ton, Steel Slab 1,8 juta ton,

    steel plate 1,75 ton, dan steel wire rod 500 ribu ton;

    5. PT. Obsidian Stainless Steel berlokasi di Konawe, Sulawesi

    Tenggara dengan pembangunan fasilitas produksi Stainless Steel

    kapasitas 400.000 ton, Steel Slab kapasitas 800.000 ton, dan Ferro

    nickel kapasitas 800.000 ton;

    6. PT. Inalium berlokasi di Asahan, Sumatera Utara yang melakukan

    perluasan kapasitas produksi untuk produk alumunium ingot,

    billet, dan alloy dengan kapasitas produksi 235 ribu ton/tahun, dan

    alumunium slab dengan kapasitas produksi 200 ribu ton/tahun;

    7. Pabrik Alumina (Joint Venture antara PT. Aneka Tambang dengan

    PT. Inalum) yang berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat akan

    melakukan produksi alumina dengan kapasitas produksi 1 juta

    ton/tahun pada tahap pertama, dan peningkatan 1 juta ton

    alumina lagi pada tahap kedua;

    8. PT. Krakatau Steel berlokasi di Cilegon Banten untuk

    pembangunan fasilitas produksi Hot Strip Mill (HSM) tahap 2

    dengan kapasitas 1,5 juta ton/tahun.

    Sektor industri permesinan dan alat transportasi memiliki nilai investasi

    memiliki nilai investasi yang cukup baik pada Triwulan I tahun 2019

    yakni sebesar Rp. 22,27 Triliun, kondisi ini harus di pertahankan guna

    pencapaian target ditahun 2019.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 20

    Rendahnya nilai Investasi pada sektor industri logam, mesin, alat

    transportasi, dan elektronika diantaranya disebabkan oleh :

    1) kondisi ekonomi global makin pesimistis (IMF pangkas proyeksi

    pertumbuhan ekonomi dunia) sehingga ekonomi global masih terus

    mengalami ketidakpastian

    2) kondisi politik di indonesia menjelang pemilihan Presiden sehingga

    sebagian besar pengusaha/investor mempertimbangkan hal ini

    3) pengadaan lahan untuk investor yang ingin masuk ke indonesia masih

    belum dipermudah (misalnya penyediaan lahan bagi investor oleh

    Pemerintah)

    4) infrastruktur pada daerah tertentu belum mendukung

    5) ketersediaan energi pada daerah tertentu belum ada

    untuk merespon kondisi yang menyebabkan masih rendahnya realisasi

    investasi di indonesia, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat

    Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional

    bersama sektor teknis (Agro, ILMATE, IKFT) telah mendata Industri

    dalam negeri yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan perusahaan

    terkait dari luar negeri. Khususnya ILMATE diantaranya terkait “Mobil

    Listrik. Apabila kegiatan ini telah dilaksanakan diharapkan dapat

    memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan nilai

    investasi di indonesia.

    B. Capaian IKU dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktifitas Sektor

    Industri

    Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri logam, mesin,

    alat transportasi dan elektronika ini dapat dilihat dari Kontribusi ekspor

    produk ILMATE terhadap ekspor nasional dan Produktifitas dan

    kemampuan SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 21

    Tabel 3.6

    Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri

    Sasaran

    Strategis Indikator Kinerja

    Target Realisasi satuan

    Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

    Meningkatnya

    daya saing dan

    produktifitas

    sektor industri

    Kontribusi ekspor

    produk ILMATE

    terhadap ekspor nasional

    20,0 22,70 - - - 22,70 Persen

    Produktifitas SDM

    Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi dan Elektronika

    852,2 140,59 - - - 140,59 Rp.

    Juta

    Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional

    Berdasarkan realisasi tersebut, terlihat bahwa kontribusi ekspor produk

    ILMATE terhadap ekspor nasional pada tahun 2019 ditargetkan sebesar

    20.0 dan terealisasi sebesar 22,70 persen pada triwulan I tahun 2019 atau

    tercapai sebesar 113,5 persen.

    Adapun rincian capaian kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap

    ekspor nasional dari masing – masing Direktorat sebagai berikut:

    Tabel 3.7

    Kontribusi Ekspor produk ILMATE

    Sektor Target Realisasi Capaian

    IL 6,1 10.24 167,86

    IPAMP 2,90 4,56 157,24

    IMATAP 4,90 5,19 105,91

    IET 6,2 2,71 43,70

    Total 20,0 22,70 113,5

    Sebagaimana rincian capaian kontribusi ekspor produk ILMATE

    terhadap ekspor nasional dari masing – masing Direktorat dapat

    disimpulkan bahwa secara keseluruhan realisasi kontribusi ekspor produk

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 22

    ILMATE terhadap ekspor nasional pada triwulan I tahun 2019 dapat

    tercapai dengan baik, kondisi ini menjadi modal yang baik diawal tahun

    dalam rangka pemenuhan target ditahun 2019.

    Kontribusi ekspor terbesar adalah Kendaraan Bermotor Roda Empat (KBM

    Roda 4) yakni 30% (pangsa) ke Philipines, selain itu produk elektronika

    konsumsi yakni 11,7 persen (pangsa) ke Vietnam.

    Nilai Kontribusi ekspor Ilmate hingga Februari 2019 adalah Logam Dasar

    senilai US$ 1.222.113,-, barang Logam bukan mesin dan peralatannya

    senilai US$ 81.278,- Mesin dan Perlengkapan YTDL senilai US$ 208.283,-

    Kendaraan bermotor senilai US$ 473.929,- Alat Angkutan lainnya US$

    206.490,- Komputer barang Elektronik & Optik US$ 317.187,- Peralatan

    Listrik US$ 383.776,-.

    Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika

    Pada tabel 3.8 terlihat bahwa Produktifitas SDM Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika ditargetkan sebesar Rp. 852,2

    Juta dan terealisasi sebesar Rp. 656,4 Juta atau tercapai sebesar 77,02

    persen.

    Adapun rincian capaian Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi dan Elektronika dari masing – masing Direktorat sebagai

    berikut:

    Tabel 3.8

    Produktifitas SDM ILMATE

    Sektor Target Realisasi Capaian %

    IL 689,9 48,58 7,04

    IPAMP 833,30 26,35 3,14

    IMATAP 1187,4 50,97 4,29

    IET 474,6 14,69 3,09

    Total 852,2 140,59 16,49

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 23

    Sebagaimana rincian capaian Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi dan Elektronika dari masing – masing Direktorat dapat

    disimpulkan bahwa capain ini cukup baik, kondisi tersebut merupakan

    modal yang baik diawal tahun guna pemenuhan target ditahun 2019.

    Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika:

    1. Program Pendidikan Vokasi, dimana telah diadakan Peluncurannya di

    Sulawesi Selatan dan Wilayah Jawa Barat. Program Pendidikan Vokasi

    Industri dilaksanakan sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden No.9 Tahun

    2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan

    daya saing SDM. Hingga peluncuran ini telah dimitrakan sebanyak 2.612

    SMK dengan 899 perusahaan industri dengan total perjanjian

    kerjasama sebanyak 4.997 perjanjian.

    2. SDM Industri KBM dan AMMDes Yang Terlatih dan/atau Tersertifikasi :

    Pelatihan Mekanik Bengkel Sepeda Motor untuk Alumni SMK di Palu

    tanggal 22-25 Januari 2019

    Pelatihan Mekanik Bengkel Sepeda Motor untuk Alumni SMK dan

    Guru SMK di Palu tanggal 29 Januari – 1 Februari 2019

    Pelatihan Mekanik Bengkel Sepeda Motor untuk Bengkel Umum di

    Palu tanggal 6 – 8 Februari 2019

    2. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

    A. Capaian IKU dari Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Efektif

    Capaian pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

    Elektronika yang efektif ini dapat dilihat dari Peraturan perundangan yang

    diselesaikan, Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), dan Regulasi

    teknis pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 24

    Tabel 3.9

    Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi dan Elektronika yang efektif

    Sasaran Strategis Indikator

    Kinerja

    Target Capaian satuan

    Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

    Tersedianya kebijakan

    pembangunan Industri

    Logam, Mesin, Alat

    Transportasi dan

    Elektronika yang

    efektif

    Jumlah

    Peraturan

    perundangan

    3 1 PP/Perpres/

    Permen

    Peraturan perundangan yang diselesaikan

    Peraturan Perundangan yang dselesaikan (Peraturan pelaksanaan

    Undang – undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian) pada triwulan I

    tahun 2019 di lingkungan Ditjen ILMATE yaitu:

    1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang

    Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, dan Produk

    Turunannya.

    Adapun Rancangan Peraturan Perundangan Prioritas Ditjen ILMATE Tahun

    2019 antara lain:

    1. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Industri Maritim;

    2. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria Teknis

    Impor Barang Modal Dalam Keadaan Tidak Baru;

    3. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman Teknis

    Pelaksanaan Survey Kemampuan Perusahaan Rekondisi dan

    Remanufakturing Dalam Rangka Impor Barang Modal Dalam Keadaan

    Tidak Baru

    4. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Ketentuan Ekspor

    Sektor Industri Logam;

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 25

    5. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kriteria Industri

    Baja;

    6. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang SNI Wajib Baja Canai

    Panas Lunak;

    7. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang SNI Wajib Baja Canai

    Panas Struktur;

    8. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    Baja Lapis Seng (BjLS) secara wajib;

    9. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    Baja Lapis Seng Warna (BjLS Warna) secara wajib;

    10. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium-seng dengan atau

    tanpa magnesium lapis cat (Bj L AS Warna/ Bj L AM Warna) secara wajib;

    11. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium-seng (Bj L AS)

    secara wajib;

    12. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Rangka Atap Baja Ringan Secara Wajib;

    13. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentangpemberlakuan SNI

    kawat ban (bead wire/KB) secara wajib;

    14. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Kompor gas LPG dan LNG/NG tekanan rendah untuk rumah tangga secara

    wajib;

    15. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Kompor Gas untuk Keperluan Usaha secara wajib;

    16. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang revisi Peraturan

    Menteri Perindustrian Nomor 28/M-IND/PER/7/2017 tentang

    Pemberlakuan SNI Kawat Baja Beton Pratekan Untuk Keperluan

    Konstruksi Beton Secara Wajib;

    17. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    BjTKD secara wajib;

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 26

    18. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    Aluminium Foil secara wajib;

    19. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Copper busbar secara wajib;

    20. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Aluminium Billet secara wajib;

    21. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Cook Ware secara wajib;

    22. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI

    Flat Ware secara wajib;

    23. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Industri Logam

    Dasar Berbahan Baku Daur Ulang /Recycle Serta Kriteria dan Ruang

    Lingkup Sisa dan Skrap Logam;

    24. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    Spesifikasi Meter Air Minum Secara Wajib;

    25. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    Katup Tabung LPG secara wajib;

    26. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    alat pemeliharaan tanaman sprayer gendong semi otomatis dan sprayer

    gendong elektrik secara wajib;

    27. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI

    Pompa Air untuk Irigasi secara wajib;

    28. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemanfaatan Skema

    Khusus Untuk Barang dan Bahan Guna Pembangunan Kapal Untuk

    Industri Galangan Kapal;

    29. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tanda Pendaftaran

    Tipe dan Nomor Identifikasi Kendaraan Bermotor;

    30. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kendaraan Roda Dua

    dan Tiga;

    31. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perubahan

    Peraturan Menteri Perindustrian No 59/M-IND/PER/5/2012 tentang

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 27

    pemberlakukan SNI Pelek Kendaraan bermotor kategori M, N, O dan L

    Secara Wajib;

    32. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Perubahan Menteri

    Perindustrian No. 34 tahun 2017 tentang industri Kendaraan Bermotor

    Roda Empat atau Lebih;

    33. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Revisi Permenperin

    No. 33 tahun 2013 tentang Program Kendaraan Bermotor Hemat Energi

    dan Harga Terjangkau (KBH2);

    34. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemegang Merek

    Kendaraan Bermotor dan Layanan Purna Jual;

    35. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian Tentang Program Low

    Carbon Emmission Vehicle Bermotor Listrik;

    36. Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Roadmap

    Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Nasional;

    37. Rpermenperin tentang Pemberlakuan SNI Peralatan Dapur, dan Peralatan

    Pemanas Cairan, Pengisi Baterai Secara Wajib;

    38. Rpermenperin tentang perubahan Permenperin 108/M-

    IND/PER/11/2012 tentang pendaftaran produk telepon seluler, computer

    genggam (haldheld) dan komputer tablet;

    39. Rpermenperin tentang perubahan Permenperin 29/M-IND/PER/7/2017

    tentang ketentuan dan tata cara perhitungan nilai tingkat kandungan lokal

    dalam negeri produk telepon seluler, computer genggam dan komputer

    tablet;

    40. Rpermenperin tentang Pembangunan Data Base IMEI;

    41. Rpermenperin tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian

    Nomor 51/M-IND/PER/3/2012 tentang tata cara pengakuanterhadap

    sertifikat produk peralatan listrik dan elekronika dan lembaga penilaian

    kesesuaian di negara-negara ASEAN;

    42. Rpermenperin tentang perubahan atas Permenperin No. 68/M-

    IND/PER/8/2015 tentang ketentuan dan tata cara perhitungan nilai

    tingkat kandungan lokal dalam negeri produk elektronika dan telematika.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 28

    B. Capaian IKU dari Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang

    Perindustrian yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan

    Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian yang

    berdaya saing dan berkelanjutan diindikasikan dengan Infrastruktur

    kompetensi yang terbentuk.

    Tabel 3.10

    Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

    Sasaran Strategis Indikator

    Kinerja

    Target Capaian satuan

    Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

    Terselenggaranya

    urusan pemerintahan di

    bidang Perindustrian

    yang berdaya saing dan berkelanjutan

    Infrastruktur

    kompetensi

    yang

    terbentuk

    8 - RSKKNI

    Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk (RSKKNI)

    Untuk Infrastruktur kompetensi yang terbentuk di lingkungan Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika pada

    triwulan I Tahun 2019 masih dalam tahap persiapan. Adapun kegiatan

    yang telah dilaksanakan antara lain:

    1. Koordinasi dan Persiapan Penyusunan Rancangan Standart

    Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Sektor Industri

    Logam pada Triwulan 1 2019, persiapan berupa rapat koordinasi

    RSKKNI telah dilaksanakan.

    2. koordinasi dengan Pusdiklat terkait pemetaan SKKNI sektor Industri

    Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.

    3. Rapat Pembahasan RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin

    Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 29

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan kondisi capain kinerja di lingkungan Direktorat Jenderla

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika sebagaimana telah

    dijarakan pada Bab III rata-rata capain kinerja dari seluruh Indikator Kinerja

    Utama sebesar 18,51 persen (dari 6 IKU). Adapun poin-poin utama yang dapat

    dijabarkan sebagai berikut :

    1. Pada Dipa Revisi ke satu tahun 2019 yang dilakukan pada tanggal 01 Maret

    2019 sebagaimana tampak pada halaman IV Dipa program penumbuhan dan

    pengembangan industri logam mesin alat transportasi dan elektronika berhasil

    membuka anggaran yang diblokir sebesar Rp. 19.279.831.000,- atau sebesar

    15,21 persen dari Pagu Ditjen ILMATE yakni sebesar Rp. 126.731.100.000.-

    2. Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

    pada triwulan I Tahun 2019 memiliki realisasi keuangan sebesar 7,06 persen

    dan realisasi fisik sebesar 14,65 persen.

    3. Sasaran Strategis meningkatnya populasi dan persebaran industri pada

    Indikator Kinerja Utama unit industri logam, mesin, alat transportasi, dan

    elektronika besar sedang yang tumbuh pada triwulan I Tahun 2019 adalah

    sebanyak 79 Unit atau tercapai 24,53 persen dari target 322-354 Unit,

    kemudian pada Indikator Kinerja Utama nilai investasi di industri logam,

    mesin, alat transportasi, dan elektronika terealisasi sebesar Rp. 21.704,7

    Triliun atau tercapai 24,53 persen dari target Rp. 119,99 Triliun.

    4. Sasaran Strategis meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri

    pada Indikator Kinerja Utama kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap

    ekspor nasional terealisasi sebesar 4,67 persen atau tercapai 23,35 persen dari

    target 20,0 persen, kemudian pada Indikator Kinerja Utama produktifitas SDM

    industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika terealisasi sebesar

    Rp. 650 Juta atau terealisasi 4,67 persen atau tercapai 23,45 persen.

  • Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan I Tahun 2019 30

    5. Sasaran Strategsi tersediannya kebijakan pembangunan industri logam, mesin,

    alat transportasi, dan elektronika yang efektif dengan Indikator Kinerja Utama

    jumlah peraturan perundangan dapat terealisasi sebanyak 1 Peraturan.

    6. Sasaran Strategis terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang

    Perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan dengan Indikator Kinerja

    Utama Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk masih dalam tahap

    persiapan.

    4.2 Permasalahan dan Kendala

    Selain Hambatan dan Kendala sebagaimana yang ditarik langsung melalui

    Intranet Kemenperin/ PP 39 (sebagai lampiran) , adapun kendala secara umum

    yakni terhadap capaian kinerja Ditjen ILMATE pada triwulan I Tahun 2019

    sebagaimana telah dijabarkan pada Bab III adalah:

    a. Belum terbitnya RSKKNI di lingkungan Direktorat Jenderal ILMATE

    b. Banyaknya Rancangan Permenperin pada Progsun yang belum terbit

    c. Rendahnya pertumbuhan industri pada Sektor IMATAP

    4.3 Tindak Lanjut

    Tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala atau permasalahan

    dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi dan Elektronika adalah:

    a. Sektor ILMATE segera mengoptimalisasikan kegiatan yang terkait dengan

    RSKKNI sehingga diharapkan dapat terbit pada triwulan berikutnya

    b. Bagian Huka Sesditjen ILMATE harus mengoptimalkan koordinasi

    penyusunan peraturan perundangan

    c. Sektor IMATAP perlu memaksimalkan kegiatan yang memberi renspon

    signifikan terhadap pertumbuhan industri, seperti melakukan koordinasi

    dengan Ditjen KPAII terkait potensi invetasi baru (pembangunan Pabrik).

    Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika dalam

    pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran serta bahan pertimbangan

    bagi pelaksanaan realisasi anggaran untuk triwulan selanjutnya.

  • Target

    Antara

    Realisas

    i

    Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi

    1 2 4 5 6 7 8 10 13 16

    Perspektif Pemangku Kepentingan

    28%

    1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana

    Program dan kegiatan prioritas dengan

    dokumen perencanaan

    1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana

    Program dan kegiatan prioritas dengan

    dokumen perencanaan

    1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana

    Program dan kegiatan prioritas dengan

    dokumen perencanaan

    1 Setditen ILMATE: Kesesuaian rencana

    Program dan kegiatan prioritas dengan

    dokumen perencanaan

    48% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

    Kegiatan Direktorat Jenderal Industri

    Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan

    Elektronika

    1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

    Kegiatan Direktorat Jenderal Industri

    Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan

    Elektronika

    1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

    Kegiatan Direktorat Jenderal Industri

    Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan

    Elektronika

    1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

    Kegiatan Direktorat Jenderal Industri

    Logam, Mesin, Alat Transportasi Dan

    Elektronika

    50% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen Ilmate

    76% 1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan

    Program Prioritas Direktorat Jenderal

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi

    Dan Elektronika

    1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan

    Program Prioritas Direktorat Jenderal

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi

    Dan Elektronika

    1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan

    Program Prioritas Direktorat Jenderal

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi

    Dan Elektronika

    1c Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan

    Program Prioritas Direktorat Jenderal

    Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi

    Dan Elektronika

    58% 1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan

    Pengembangan Ilmate

    1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan

    Pengembangan Ilmate

    1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan

    Pengembangan Ilmate

    1d Koordinasi Program Penumbuhan Dan

    Pengembangan Ilmate

    80% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

    Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

    1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

    Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

    1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

    Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

    1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

    Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

    24% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate

    13% 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan 1g Forum Koordinasi Penerima Bantuan

    13% 1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan

    Barang/jasa

    1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan

    Barang/jasa

    1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan

    Barang/jasa

    1h Pelaksanaan Administrasi Pengadaan

    Barang/jasa

    33% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor

    Ilmate

    1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor

    Ilmate

    1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor

    Ilmate

    1i Pelaksanaan Koordinasi Standar Sektor

    Ilmate

    2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan

    informasi industri terhadap kebutuhan

    Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /

    Permintaan data dan informasi

    stakeholder yang dapat dipenuhi dan

    sesuai dengan permintaan kebutuhan)

    2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan

    informasi industri terhadap kebutuhan

    Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /

    Permintaan data dan informasi

    stakeholder yang dapat dipenuhi dan

    sesuai dengan permintaan kebutuhan)

    2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan

    informasi industri terhadap kebutuhan

    Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /

    Permintaan data dan informasi

    stakeholder yang dapat dipenuhi dan

    sesuai dengan permintaan kebutuhan)

    2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data dan

    informasi industri terhadap kebutuhan

    Stakeholder (Jumlah Kebutuhan /

    Permintaan data dan informasi

    stakeholder yang dapat dipenuhi dan

    sesuai dengan permintaan kebutuhan)

    0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat

    34% 2b Pengembangan Informasi Melalui Media

    Cetak

    2b Pengembangan Informasi Melalui Media

    Cetak

    2b Pengembangan Informasi Melalui Media

    Cetak

    2b Pengembangan Informasi Melalui Media

    Cetak

    47% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik

    Ditjen Ilmate

    2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik

    Ditjen Ilmate

    2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik

    Ditjen Ilmate

    2c Pengembangan Sistem Pelayanan Publik

    Ditjen Ilmate

    1% 2d Pengembangan Sistem Informasi

    Direktorat Jenderal Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika

    2d Pengembangan Sistem Informasi

    Direktorat Jenderal Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika

    2d Pengembangan Sistem Informasi

    Direktorat Jenderal Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika

    2d Pengembangan Sistem Informasi

    Direktorat Jenderal Industri Logam,

    Mesin, Alat Transportasi Dan Elektronika

    36% 2e Pembaharuan Database Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi Dan Elektronika

    2e Pembaharuan Database Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi Dan Elektronika

    2e Pembaharuan Database Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi Dan Elektronika

    2e Pembaharuan Database Direktorat

    Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

    Transportasi Dan Elektronika

    21% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen

    Ilmate

    2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen

    Ilmate

    2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen

    Ilmate

    2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama Ditjen

    Ilmate

    3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

    Migas Besar-Sedang

    3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

    Migas Besar-Sedang

    3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

    Migas Besar-Sedang

    3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam Migas

    Besar-Sedang

    61% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan

    76% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual

    57% 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k

    37% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data 3d Pengumpulan Dan Pengolahan Data

    80% 3f Penyusunan Rencana, Program Dan

    Anggaran

    3f Penyusunan Rencana, Program Dan

    Anggaran

    3f Penyusunan Rencana, Program Dan

    Anggaran

    3f Penyusunan Rencana, Program Dan

    Anggaran

    49% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga

    3

    Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya

    populasi dan

    persebaran

    industri

    1

    9 12 15

    RENCANA AKSI

    TAHUN ANGGARAN 2019

    Unit Organisasi : DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA TAHUN 2019

    72% 100%

    Triwulan III

    Rencana Kegiatan

    Triwulan IV Anggaran

    Triwulan I

    Rencana Kegiatan

    Triwulan II

    Rencana Kegiatan

    13% 41%

    Indikator Kinerja

    Utama

    Jumlah unit

    industri

    pengolahan non-

    migas besar

    sedang

    322 Unit

    18

    Rencana KegiatanNo

    Sasaran

    StrategisTarget Satuan

  • Target

    Antara

    Realisas

    i

    Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi

    Triwulan III

    Rencana Kegiatan

    Triwulan IV Anggaran

    Triwulan I

    Rencana Kegiatan

    Triwulan II

    Rencana Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Utama Rencana KegiatanNo

    Sasaran

    StrategisTarget Satuan

    4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri

    Pengolahan Non-Migas Besar Sedang

    4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri

    Pengolahan Non-Migas Besar Sedang

    4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri Pengolahan

    Non-Migas Besar Sedang

    4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri Pengolahan

    Non-Migas Besar Sedang

    38% 4a Pengembangan Industri Pendukung

    Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0

    4a Pengembangan Industri Pendukung

    Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0

    4a Pengembangan Industri Pendukung

    Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0

    4a Pengembangan Industri Pendukung

    Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0

    13% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    4b Penguatan Ekosistem Inovasi Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

    pengolahan non-migas besar sedang

    5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

    pengolahan non-migas besar sedang

    5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

    pengolahan non-migas besar sedang

    5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

    pengolahan non-migas besar sedang

    60% 5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan

    Menyusun Profil Investasi dalam Rangka

    Peluasan Ekspor

    5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan

    Menyusun Profil Investasi dalam Rangka

    Peluasan Ekspor

    5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan

    Menyusun Profil Investasi dalam Rangka

    Peluasan Ekspor

    5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi dan

    Menyusun Profil Investasi dalam Rangka

    Peluasan Ekspor

    16%

    1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan

    non-migas besar sedang (94 unit)

    1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan

    non-migas besar sedang (94 unit)

    1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan

    non-migas besar sedang (94 unit)

    1 Dit IMATAP: Unit industri pengolahan

    non-migas besar sedang (94 unit)

    72% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis

    Multiguna Pedesaan

    1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis

    Multiguna Pedesaan

    1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis

    Multiguna Pedesaan

    1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat Mekanis

    Multiguna Pedesaan

    0% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan

    Research And Development And Design

    Sektor Otomotif

    1b 004 - Pembangunan Kemampuan

    Research And Development And Design

    Sektor Otomotif

    1b 004 - Pembangunan Kemampuan

    Research And Development And Design

    Sektor Otomotif

    1b 004 - Pembangunan Kemampuan

    Research And Development And Design

    Sektor Otomotif

    2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri

    Logam

    2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri

    Logam

    2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri

    Logam

    2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor industri

    Logam0% 2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan

    Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam

    Nasional

    2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan

    Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam

    Nasional

    2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan

    Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam

    Nasional

    2a Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan

    Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam

    Nasional 32% 2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10

    Juta Ton Produksi Logam Nasional

    2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10

    Juta Ton Produksi Logam Nasional

    2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10

    Juta Ton Produksi Logam Nasional

    2b Pelaksanaan Pengembangan Klaster 10

    Juta Ton Produksi Logam Nasional

    46% 2c Perencanaan dan Persiapan

    Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

    Produksi Logam Nasional

    2c Perencanaan dan Persiapan

    Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

    Produksi Logam Nasional

    2c Perencanaan dan Persiapan

    Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

    Produksi Logam Nasional

    2c Perencanaan dan Persiapan

    Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

    Produksi Logam Nasional 69% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM

    Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi

    Industri Logam Berbasis Pengolahan

    Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi

    2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM

    Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi

    Industri Logam Berbasis Pengolahan

    Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi

    2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM

    Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi

    Industri Logam Berbasis Pengolahan

    Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi

    2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi SDM

    Dalam Rangka Pengembangan Hilirisasi

    Industri Logam Berbasis Pengolahan

    Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi

    60% 2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi

    SDM Dalam Rangka Pengembangan

    Hilirisasi Industri Logam Berbasis

    Pengolahan Sumber Daya Mineral

    Logam Bukan Besi

    2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi

    SDM Dalam Rangka Pengembangan

    Hilirisasi Industri Logam Berbasis

    Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam

    Bukan Besi

    2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi

    SDM Dalam Rangka Pengembangan

    Hilirisasi Industri Logam Berbasis

    Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam

    Bukan Besi

    2e Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi

    SDM Dalam Rangka Pengembangan

    Hilirisasi Industri Logam Berbasis

    Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam

    Bukan Besi 60% 2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan

    Kompetensi SDM Dalam Rangka

    Pengembangan Hilirisasi Industri Logam

    Berbasis Pengolahan Sumber Daya

    Mineral Logam Bukan Besi

    2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan

    Kompetensi SDM Dalam Rangka

    Pengembangan Hilirisasi Industri Logam

    Berbasis Pengolahan Sumber Daya

    Mineral Logam Bukan Besi

    2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan

    Kompetensi SDM Dalam Rangka

    Pengembangan Hilirisasi Industri Logam

    Berbasis Pengolahan Sumber Daya

    Mineral Logam Bukan Besi

    2f Perencanaan dan Persiapan Peningkatan

    Kompetensi SDM Dalam Rangka

    Pengembangan Hilirisasi Industri Logam

    Berbasis Pengolahan Sumber Daya

    Mineral Logam Bukan Besi

    3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri

    Pengolahan Non-Migas

    3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri

    Pengolahan Non-Migas

    3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri

    Pengolahan Non-Migas

    3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor Industri

    Pengolahan Non-Migas

    30% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri

    Elektronika dan Telematika

    3a Peningkatan Akses Pasar Industri

    Elektronika dan Telematika

    3a Peningkatan Akses Pasar Industri

    Elektronika dan Telematika

    3a Peningkatan Akses Pasar Industri

    Elektronika dan Telematika

    3% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam

    Negeri

    3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam

    Negeri

    3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam

    Negeri

    3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok Dalam

    Negeri

    42% 3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan

    Implementasi Industri 4.0

    3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan

    Implementasi Industri 4.0

    3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan

    Implementasi Industri 4.0

    3c Assesment Kesiapan dan Pendampingan

    Implementasi Industri 4.0

    4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor

    industri pengolahan non-migas (Rp.

    54,11 Triliun)

    4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor

    industri pengolahan non-migas (Rp.

    54,11 Triliun)

    4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor

    industri pengolahan non-migas (Rp.

    54,11 Triliun)

    4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor

    industri pengolahan non-migas (Rp.

    54,11 Triliun)25% 4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi

    Engine Bio Diesel (b100)

    4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi

    Engine Bio Diesel (b100)

    4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi

    Engine Bio Diesel (b100)

    4a 001 - Road Map Pengembangan Flexi

    Engine Bio Diesel (b100)

    33% 4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri

    Pesawat Terbang Nasional

    4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri

    Pesawat Terbang Nasional

    4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri

    Pesawat Terbang Nasional

    4b 001 - Roadmap Pengembangan Industri

    Pesawat Terbang Nasional

    5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

    industri pengolahan non-migas

    5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

    industri pengolahan non-migas

    5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

    industri pengolahan non-migas

    5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

    industri pengolahan non-migas

    27% 5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit

    Listrik Untuk Program 35.000 MW

    5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit

    Listrik Untuk Program 35.000 MW

    5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit

    Listrik Untuk Program 35.000 MW

    5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit

    Listrik Untuk Program 35.000 MW

    21%

    1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

    Industri Pengolahan Non-Migas

    terhadap ekspor nasional

    1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

    Industri Pengolahan Non-Migas

    terhadap ekspor nasional

    1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

    Industri Pengolahan Non-Migas terhadap

    ekspor nasional

    1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

    Industri Pengolahan Non-Migas terhadap

    ekspor nasional

    47% 1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,

    Dan Tata Usaha

    1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,

    Dan Tata Usaha

    1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,

    Dan Tata Usaha

    1a Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,

    Dan Tata Usaha

    Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya

    populasi dan

    persebaran

    industri

    1

    100%2 Nilai investasi di

    sektor industri

    pengolahan non-

    migas

    119,99

    2 Meningkatnya

    daya saing dan

    produktivitas

    sektor industri

    1 Kontribusi ekspor

    produk industri

    pengolahan non-

    migas terhadap

    ekspor nasional

    20 Rp. 20.957.248.000 14%

    72% 100%13% 41%Jumlah unit

    industri

    pengolahan non-

    migas besar

    sedang

    322 Unit

    71%

    66%

    100%42%

    Rp Triliun Rp. 19.047.460.000 10% 37%

    Persen

  • Target

    Antara

    Realisas

    i

    Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi

    Triwulan III

    Rencana Kegiatan

    Triwulan IV Anggaran

    Triwulan I

    Rencana Kegiatan

    Triwulan II

    Rencana Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Utama Rencana KegiatanNo

    Sasaran

    StrategisTarget Satuan

    49% 1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

    Penguatan Industri Elektronika

    Konsumsi dan Komponen

    1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

    Penguatan Industri Elektronika Konsumsi

    dan Komponen

    1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

    Penguatan Industri Elektronika Konsumsi

    dan Komponen

    1b Penyusunan Rekomendasi Kebijakan

    Penguatan Industri Elektronika Konsumsi

    dan Komponen

    48% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur

    Industri TIK dan Perundingan dan

    Kerjasama Internasional Bidang TIK

    1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur

    Industri TIK dan Perundingan dan

    Kerjasama Internasional Bidang TIK

    1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur

    Industri TIK dan Perundingan dan

    Kerjasama Internasional Bidang TIK

    1c Persiapan Koordinasi Penguatan Struktur

    Industri TIK dan Perundingan dan

    Kerjasama Internasional Bidang TIK

    2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri

    Logam terhadap ekspor nasional

    2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri

    Logam terhadap ekspor nasional

    2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri

    Logam terhadap ekspor nasional

    2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk Industri

    Logam terhadap ekspor nasional

    44% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    2a Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    2a Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    2a Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    61% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam rangka

    Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas Industri Logam

    49% 2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan

    Teknis dalam rangka Peningkatan Daya

    Saing dan Produktivitas Industri Logam

    2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan

    Teknis dalam rangka Peningkatan Daya

    Saing dan Produktivitas Industri Logam

    2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan

    Teknis dalam rangka Peningkatan Daya

    Saing dan Produktivitas Industri Logam

    2c Perencanaan dan Persiapan Bimbingan

    Teknis dalam rangka Peningkatan Daya

    Saing dan Produktivitas Industri Logam

    3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional (4,9 Persen)

    3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional (4,9 Persen)

    3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional (4,9 Persen)

    3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional (4,9 Persen)

    52% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor

    Otomotif

    3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor

    Otomotif

    3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor

    Otomotif

    3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di Sektor

    Otomotif

    60% 3b 003 - Penyusunan Task Force

    Percepatan Implementasi Industri 4.0

    Pada Sektor Otomotif

    3b 003 - Penyusunan Task Force Percepatan

    Implementasi Industri 4.0 Pada Sektor

    Otomotif

    3b 003 - Penyusunan Task Force Percepatan

    Implementasi Industri 4.0 Pada Sektor

    Otomotif

    3b 003 - Penyusunan Task Force Percepatan

    Implementasi Industri 4.0 Pada Sektor

    Otomotif

    4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional

    4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional

    4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional

    4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor produk

    industri pengolahan non-migas terhadap

    ekspor nasional

    48% 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan

    17% 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP 4b Benchmarking Teknologi Sektor IPAMP

    36% 4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi

    Sektor IPAMP

    4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi

    Sektor IPAMP

    4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi

    Sektor IPAMP

    4c Meningkatkan Kemampuan Teknologi

    Sektor IPAMP

    3% 4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau

    Peralatan untuk Pusat Pengembangan

    Teknologi Sektor IPAMP serta Balai

    Pengujian Produk

    4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau

    Peralatan untuk Pusat Pengembangan

    Teknologi Sektor IPAMP serta Balai

    Pengujian Produk

    4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau

    Peralatan untuk Pusat Pengembangan

    Teknologi Sektor IPAMP serta Balai

    Pengujian Produk

    4d Pemberian Bantuan Mesin dan/atau

    Peralatan untuk Pusat Pengembangan

    Teknologi Sektor IPAMP serta Balai

    Pengujian Produk

    19%

    1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri

    38% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

    Sertifikasi Internasional Dalam Rangka

    FTA

    1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

    Sertifikasi Internasional Dalam Rangka

    FTA

    1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

    Sertifikasi Internasional Dalam Rangka

    FTA

    1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

    Sertifikasi Internasional Dalam Rangka

    FTA

    35% 1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri

    Elektronika dan Telematika Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri

    Elektronika dan Telematika Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri

    Elektronika dan Telematika Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    1b Peningkatan Kemampuan SDM Industri

    Elektronika dan Telematika Dalam

    Rangka Implementasi Industri 4.0

    2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri

    24% 2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan

    SDM Industri Sektor Industri Logam

    2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan

    SDM Industri Sektor Industri Logam

    2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan

    SDM Industri Sektor Industri Logam

    2a Perencanaan dan Persiapan Pelatihan

    SDM Industri Sektor Industri Logam

    21% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam 2b Pelatihan SDM Sektor Industri Logam

    13% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM

    Sektor Industri Logam

    2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM

    Sektor Industri Logam

    2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM

    Sektor Industri Logam

    2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan SDM

    Sektor Industri Logam

    3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri

    (1187,4 Juta)

    3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri

    (1187,4 Juta)

    3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri

    (1187,4 Juta)

    3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM industri

    (1187,4 Juta)

    5% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key

    Technology Industri 4.0

    3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key

    Technology Industri 4.0

    3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key

    Technology Industri 4.0

    3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi Key

    Technology Industri 4.0

    18% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    2 Meningkatnya

    daya saing dan

    produktivitas

    sektor industri

    1 Kontribusi ekspor

    produk industri

    pengolahan non-

    migas terhadap

    ekspor nasional

    20 Rp. 20.957.248.000 14%

    Rp.Juta 76% Rp. 22.137.168.000 12% 45%2 Produktivitas SDM

    industri

    852,2

    71%

    100%

    100%42%Persen

  • Target

    Antara

    Realisas

    i

    Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi Target

    Antara

    Realisasi

    Triwulan III

    Rencana Kegiatan

    Triwulan IV Anggaran

    Triwulan I

    Rencana Kegiatan

    Triwulan II

    Rencana Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Utama Rencana KegiatanNo

    Sasaran

    StrategisTarget Satuan

    7% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    9% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

    Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    28% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes

    Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes

    Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes

    Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan Ammdes

    Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

    4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM Industri

    37% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

    Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau

    Tersertifikasi

    4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

    Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau

    Tersertifikasi

    4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

    Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau

    Tersertifikasi

    4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

    Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau

    Tersertifikasi

    Perspektif Proses Bisnis Internal

    34%

    1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

    Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir

    1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

    Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir

    1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

    Anggaran Ditjen ILMATE yang diblokir

    1 Penyusunan PSetditen ILMATE: Anggaran

    Ditjen ILMATE yang diblokir

    48% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran

    2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

    Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC

    Secara Wajib

    2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

    Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC

    Secara Wajib

    2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

    Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC

    Secara Wajib

    2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

    Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau PTC

    Secara Wajib

    48% 2a Sosialisasi dan Penyusunan

    Pemberlakuan SNI Wajib Produk

    Elektronika Konsumsi dan Komponen

    2a Sosialisasi dan Penyusunan

    Pemberlakuan SNI Wajib Produk

    Elektronika Konsumsi dan Komponen

    2a Sosialisasi dan Penyusunan

    Pemberlakuan SNI Wajib Produk

    Elektronika Konsumsi dan Komponen

    2a Sosialisasi dan Penyusunan

    Pemberlakuan SNI Wajib Produk

    Elektronika Konsumsi dan Komponen

    3 Setditen ILMATE: Peraturan

    Perundangan yang dselesaikan

    (Peraturan pelaksanaan Undang –

    undang No 3 tahun 2014 tentang

    Perindustrian)

    3 Setditen ILMATE: Peraturan

    Perundangan yang dselesaikan

    (Peraturan pelaksanaan Undang –

    undang No 3 tahun 2014 tentang

    Perindustrian)

    3 Setditen ILMATE: Peraturan

    Perundangan yang dselesaikan

    (Peraturan pelaksanaan Undang –

    undang No 3 tahun 2014 tentang

    Perindustrian)

    3 Setditen ILMATE: Peraturan

    Perundangan yang dselesaikan

    (Peraturan pelaksanaan Undang –

    undang No 3 tahun 2014 tentang

    Perindustrian) 28% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung

    Perundang-undangan

    3a Penyusunan Peraturan Pendukung

    Perundang-undangan

    3a Penyusunan Peraturan Pendukung

    Perundang-undangan

    3a Penyusunan Peraturan Pendukung

    Perundang-undangan

    50% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan

    Standar

    3b Penyusunan Pendukung Peraturan

    Standar

    3b Penyusunan Pendukung Peraturan

    Standar

    3b Penyusunan Pendukung Peraturan

    Standar

    45% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan

    Insentif Ilmate

    3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan

    Insentif Ilmate

    3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan

    Insentif Ilmate

    3c Penyusunan Dan Fasilitasi Penyiapan

    Insentif Ilmate

    40% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha

    Sektor Ilmate

    3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha

    Sektor Ilmate

    3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha

    Sektor Ilmate

    3d Penyusunan Rekomendasi Iklim Usaha

    Sektor Ilmate

    88% 3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan

    Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And

    Match Dengan Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi Dan Elektronika

    3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan

    Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And

    Match Dengan Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi Dan Elektronika

    3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan

    Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And

    Match Dengan Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi Dan Elektronika

    3e Evaluasi Pembinaan Dan Pengembangan

    Smk Berbasis Kompetensi Yang Link And

    Match Dengan Industri Logam, Mesin,

    Alat Transportasi Dan Elektronika

    4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan

    BMN Ditjen ILMATE

    4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan

    BMN Ditjen ILMATE

    4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan

    BMN Ditjen ILMATE

    4 Setditen ILMATE: Status Pengelolaan

    BMN Ditjen ILMATE

    26% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara

    5 Setdit