kementerian perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 pp 39 tw... · 2020. 7....

53

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 2: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 3: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 4: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35

Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di

bidang pendalaman dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing,

pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi

industri, teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau,

serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam,

industri mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika

dan telematika.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi, dan Elektronika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur

industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi

industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,

pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan

penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

telematika;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur

industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi

industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,

pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan

penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

telematika;

Page 5: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 2

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendalaman

dan penguatan struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan

iklim usaha, promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri,

teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta

peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri

mesin, industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

telematika;

d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri,

peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi industri dan

jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri, pengembangan

industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan penggunaan produk

dalam negeri pada industri logam, industri mesin, industri alat transportasi

dan maritim, serta industri elektronika dan telematika;

e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendalaman dan penguatan

struktur industri, peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha,

promosi industri dan jasa industri, standardisasi industri, teknologi industri,

pengembangan industri strategis dan industri hijau, serta peningkatan

penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan

telematika;

f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika;

1.2. Latar Belakang Program

Peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional tercermin dari dampak

kegiatan ekonomi sektor riil bidang industri. Dalam hal ini sektor industri

berperan sebagai pemicu kegiatan ekonomi yang berdampak ekspansif meluas ke

berbagai sektor jasa keteknikan, penyediaan bahan baku, transportasi, distribusi

atau perdagangan dan sebagainya. Pembangunan sektor industri menjadi sangat

penting karena kontribusnya terhadap pencapaian sasaran pembangunan

ekonomi nasional, terutama dalam pembentukan PDB sangat besar dan

Page 6: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 3

berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi (prime mover) karena

kemampuannya dalam peningkatan nilai tambah yang tinggi. Selain itu industri

juga dapat membuka peluang untuk menciptakan dan memperluas lapangan

pekerjaan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi

kemiskinan. Walaupun telah dicapai berbagai pekembangan yang cukup penting

dalam pengembangan industri, namun dirasakan industri belum tumbuh seperti

yang diharapkan. Permasalahan yang dihadapai oleh industri, diantaranya

meliputi:

1. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor baik berupa bahan baku, bahan

penolong, barang setengah jadi maupun komponen;

2. Keterkaitan antar sektor industri dengan ekonomi lainya relatif lemah;

3. Struktur industri hanya didominasi oleh beberapa cabang industri yang

tahapan industrinya pendek; dan

4. Lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi.

Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

merupakan bagian dari pembangunan nasional, oleh sebab itu pembangunan

industri harus diarahkan untuk menjadikan industri yang mampu memberikan

sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi, sosial dan politik Indonesia.

Pembangunan sektor industri unggulan berbasis teknologi tinggi, tidak hanya

ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan di sektor industri

yang disebabkan oleh melemahnya daya saing dan krisis global yang melanda

dunia saat ini saja, melainkan juga harus mampu turut mengatasi permasalahan

nasional, serta meletakkan dasar-dasar membangun industri andalan masa

depan.

Dengan memperhatikan masalah nasional dan masalah yang sedang dihadapi

oleh sektor industri khususnya industri logam, mesin, alat transportasi dan

elekktronika, maka telah ditetapkan proses yang harus dilakukan ntara lain:

(1) perumusan kebijakan; (2) pelayanan dan fasiitasi; serta (3) pengawasan,

pengendalian, dan evaluasi yang secara langsung menunjang tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan.

Page 7: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 4

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi, dan Elektronika dijabarkan ke dalam program Penumbuhan

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang didasarkan

pada pengembangan klaster, peningkatan utilisasi kapasitas produksi, daya

saing industri mencakup pengembangan industri yang berdaya saing global dan

berbasis sumberdaya alam lokal, serta pengembangan ekspor yang diarahkan

pada peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.

1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35

Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

struktur organisasi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika sebagai berikut:

Page 8: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 5

Tugas Pokok masing-masing unit eselon II sebagai berikut:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE

Sekretariat Direktorat Jenderal ILMATE mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,

dan Elektronika.

2. Direktorat Industri Logam

Direktorat Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan

industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan

dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan

fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

industri logam.

3. Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan

industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,

pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri permesinan dan alat mesin

pertanian.

4. Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana

induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,

penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan

sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas

Page 9: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 6

industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri

maritim, alat. Transportasi, dan alat pertahanan.

5. Direktorat Industri Elektronika dan Telematika

Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana

induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional,

penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan

sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas

industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri

elektronika dan telematika.

Page 10: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 7

BAB II

RENCANA PROGRAM / KEGIATAN

2.1 Program dan Kegiatan

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

pada tahun 2019 memiliki program Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika. Kegiatan yang mendukung pencapaian Program

Penumbuhan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika,

adalah:

a. Penumbuhan Industri Logam

Kegiatan ini memiliki sasaran dan peran untuk mengembangkan Industri

Logam, adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan

Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing dan

Produktifitas Industri Logam, Rancangan Standar Nasional Indonesia

(RSNI) Industri Logam, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong

Iklim Investasi Industri Logam, Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib

Industri Logam, dan Produk Industri Logam Yang Tersertifikasi Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN) di bidang Industri Logam.

b. Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, adapun substansi

kegiatannya adalah Pengembangan Pusat Teknologi Industri Permesinan

dan Alat Mesin Pertanian, SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian Yang Tersertifikasi, Produk Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian Yang Tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),

Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Permesinan dan

Alat Mesin Pertanian dan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (RSKKNI) Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.

Page 11: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 8

c. Penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan

Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

penumbuhan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan,

adapun substansi kegiatannya adalah Rekomendasi Kebijakan Dalam

Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Maritim, Alat Transportasi dan

Alat Pertahanan, SDM Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat

Pertahanan Yang Tersertifikasi, Pengembangan Pusat Teknologi Industri

Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan, dan Produk Industri

Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Yang Tersertifikasi Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN).

d. Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika

Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

peningkatan penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika, adapun

substansi kegiatannya adalah Pusat Pengembangan Teknologi Industri

Elektronika dan Telematika, Mesin/Dan Atau Peralatan Uji Dalam Rangka

Penerapan Standar Mutu, Temu Bisnis Kemampuan Industri Elektronika

dan Telematika, Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim

Investasi Industri Elektronika dan Telematika, dan Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri Elektronika dan Telematika.

e. Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi, dan Elektronika

Kegiatan ini tentunya memiliki sasaran dan peran dalam mendukung

peningkatkan layanan perkantoran dan umum, meningkatkan layanan

administrasi keuangan, meningkatkan koordinasi perumusan perencanaan,

evaluasi dan laporan, penyusunan peraturan perundang-undangan, dan

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri produk ILMATE.

2.2 Sasaran dan Indikator Kinerja

Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan pembiayaan

yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka diterapkan kinerja yang akan

dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas

Page 12: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 9

Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian,

Direktorat Jenderal ILMATE telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2018

secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.

Perjanjian Kinerja merupakan tekad atau janji rencana kerja tahunan yang akan

dicapai antara Direktur Jenderal ILMATE dengan Menteri Perindustrian untuk

pengembangan industri di tahun 2019. Perjanjian Kinerja ini menggambarkan

capaian kinerja pembangunan industri yang akan diwujudkan tahun 2019

dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja

ini ditetapkan pada bulan Januari 2019 dengan asumsi bahwa indikator-

indikator yang dipergunakan sebagai alat ukur pencapaian kinerja dapat

diperoleh dalam kurun waktu tahun berjalan atau paling lambat bulan Februari

2020.

Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika tahun 2019

adalah sebagai berikut:

A. Perspektif Pemangku Kepentingan

Sasaran

strategis

Indikator Kinerja

Target

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

Meningkatnya

poulasi dan

persebaran

industri

1. Unit industri logam, mesin, alat

transportasi, dan elektronika besar

sedang yang tumbuh

322-354 Unit

2. Nilai investasi di sektor industri

logam, mesin, alat transportasi, dan

elektronika

119,99 Rp.

Triliun

Meningkatnya

daya saing dan

produktivitas

sektor industri

1. Kontribusi ekspor produk industri

logam, mesin, alat transportasi, dan

elektronika terhadap ekpor nasional

20.00 persen

2. Produktifitas SDM industri logam,

mesin, alat transportasi, dan

elektronika

852,2 Rp. Juta

Page 13: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 10

B. Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

Tersedianya

kebijakan

pembangunan

industri logam, mesin,

alat transportasi, dan

elektronika yang

efektif

1. Peraturan perundangan yang

diselesaikan

3 PP/Perpres/Permen

Terselenggaranya

urusan pemerintahan

di bidang

Perindustrian yang

berdaya saing dan

berkelanjutan

1. Infrastruktur kompetensi yang

terbentuk

8 SKKNI

Page 14: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 11

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Hasil yang Telah Dicapai

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019 yang secara resmi

telah disahkan oleh Menteri Keuangan yakni Pagu awal Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebesar sebesar

Rp. 126.731.100.000,- dengan anggaran yang tidak dapat dicarkan sebesar

Rp. 20.445.379.000, selanjutnya pada Dipa Rev. Ke-1 ((01 Maret 2019) anggaran

yang di blokir mengalami penurunan atau buka blokir anggaran menjadi

Rp. 11.165.548.000, kemudian pada Dipa Revisi ke -4 ( 26 Juli 2019) anggaran

yang diblokir turun menjadi Rp. 2.120.154.000 atau sebesar 1,67 persen, jadi

anggaran yang dapat digunakan pada program penumbuhan dan pengembangan

industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika sebesar

Rp. 124.610.946.000,-

Adapun rincian mengenai anggaran yang dapat digunakan pada Program

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika sebagai berikut:

Tabel 3.1

Histori Buka Blokir Ditjen ILMATE Tahun 2019

No Rincian Blokir % Sisa

1 Dipa Awal (05 Desember 2018)

sebesar Rp. 126.731.100.000

20.445.379.000 16,13 106.285.721.000

2 Dipa Rev. Ke-1 (01 Maret 2019)

sebesar Rp. 126.731.100.000

11.165.548.000 8,81 115.565.552.000

3 Dipa Rev. Ke-2 (24 Mei 2019)

sebesar Rp. 126.731.100.000

11.165.548.000 8,81 115.565.552.000

4 Dipa Rev. Ke-3 (24 Juni 2019)

sebesar Rp. 126.731.100.000

11.165.548.000 8,81 115.565.552.000

5 Dipa Rev. Ke-4 (26 Juli 2019)

sebesar Rp. 126.731.100.000

2.120.154.000 1,67 124.610.946.000

Page 15: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 12

Berdasarkan Form B yang ditarik, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi dan Elektronika selama Triwulan III Tahun 2019 memiliki

sasaran keuangan sebesar 65,15 persen dan sasaran fisik sebesar 70,06 persen,

dengan realisasi keuangan sebesar 35,33 persen atau sebesar Rp. 44.774.097.630,-

dari Pagu sebesar Rp. 126.731.100.000,- dan realisasi fisik sebesar 42,72 persen.

Untuk detail sasaran dan realisasi keuangan dan fisik dilingkungan Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Realisasi Keuangan dan Fisik Ditjen ILMATE Tw III Tahun 2019

No. U n i t

Keuangan (%) Fisik (%)

Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi

1 Penumbuhan dan Pengembangan

Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan

78,14 24,61 61.93 19,35

2 Penumbuhan dan Pengembangan

Industri Elektronika dan

Telematika

42,66 22,79 56,78 63,34

3 Penyusunan dan Evaluasi

Program Penumbuhan dan

Pengembangan Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

75,18 67,73 75,97 39,10

4 Penumbuhan dan Pengembangan

Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

78,43 37,01 76,52 52,05

5 Peningkatan kompetensi SDM

Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat Pertahanan

69,23 13,81 66,08 21,99

Peningkatan kompetensi SDM

Industri Elektronika dan Telematika

31,29 15,51 65,37 69,91

Peningkatan kompetensi SDM

Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

69,41 13,94 71,87 44,11

Peningkatan kompetensi SDM

Industri Logam

59,90 39,33 67,08 56,33

Penumbuhan dan Pengembangan

Industri Logam

63,61 32,83 65,60 45,55

Total 65,15 35,33 70,06 42,72

Page 16: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 13

Berdasarkan realisasi tersebut diatas, dapat terlihat bahwa selain kegiatan

Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, kegiatan Peningkatan

kompetensi SDM Industri Logam dan kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan

Industri Logam juga memili realisasi yang cukup baik pada triwulan III tahun

2019 baik dari aspek realisasi keuangan maupun realisasi fisik. Selanjutnya

realisasi fisik terbesar terjadi pada kegiatan Peningkatan kompetensi SDM

Industri Elektronika dan Telematika

Berdasarkan rapat evaluasi capaian kinerja sampai dengan Triwulan III tahun

2019 diidentifikasi bahwa selain fokus awal tahun ke peluncuran program

pendidikan vokasi industri dan pengembangan AMMDes faktor lainnya yang

menghambat pelaksanaan program yaitu banyaknya sub-output bantuan

mesin/peralatan yang blokirnya baru dibuka pada Dipa revisi ke-4 (26 Juli 2019).

Tebel 3.3

Realisasi Anggaran dan Outstanding sektor ILMATE per 09 Oktober 2019

Total realisasi anggaran sebesar 56,41 persen, dengan Outstanding sebesar 8,99

persen jadi jumlah kumulatifnya adalah 65,40 persen dengan sisa anggaran

sebesar 43,59 persen.

8

1846 Direktorat Industri Maritim, Alat

Transportasi, Dan Alat

Pertahanan

29,046,602,000 15,880,759,180 54.67% 3,913,200,860 13.47% 19,793,960,040 68.15% 13,165,842,820 45.33%

1848 Direktorat Industri Elektronika

Dan Telematika

20,026,673,000 9,248,237,333 46.18% 2,334,873,500 11.66% 11,583,110,833 57.84% 10,778,435,667 53.82%

1849 Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, Dan Elektronika

39,799,112,000 31,183,413,759 78.35% 256,691,000 0.64% 31,440,104,759 79.00% 8,615,698,241 21.65%

1850 Direktorat Industri Permesinan

Dan Alat Mesin Pertanian

23,277,014,000 7,795,736,972 33.49% 2,958,121,450 12.71% 10,753,858,422 46.20% 15,481,277,028 66.51%

5882 Direktorat Industri Logam 14,581,699,000 7,382,634,702 50.63% 1,933,255,000 13.26% 9,315,889,702 63.89% 7,199,064,298 49.37%

126,731,100,000 71,490,781,946 56.41% 11,396,141,810 8.99% 82,886,923,756 65.40% 55,240,318,054 43.59%

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

SISA (PAGU - REALISASI

ANGGARAN)

TOTAL REALISASI

Sampai Dengan

09 Oktober 2019

%

OUTSTANDING

Sampai Dengan

09 Oktober 2019

%

PERIODE TAHUN 2019

REALISASI +

OUTSTANDING

Sampai Dengan

09 Oktober 2019

% NILAI %

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

T O T A L

Page 17: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 14

Realisasi terendah terdapat di Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian yaitu sebesar 46,20 persen, sementara realisasi tertinggi pada

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika yaitu sebesar 79 persen.

Tabel 3.4

Realisasi anggaran berdasarkan E-Monitoring APBN, SPM, dan SP2D per 09 Oktober

2019

Total anggaran yang sudah di Ajukan pelaksana kegiatan (E-monitoring) sebesar

56,41 persen, selanjutnya anggaran yang sementara diproses Bagian Keuangan

(SPM) sebesar 53,32 persen, sementara anggaran yang sudah dicairkan oleh

KPPN (SP2D) sebear 44,24 persen.

per tanggal 09 Oktober 2019

E-Monitoring % SPM % SP2D %

DIREKTORAT

JENDERAL INDUSTRI

LOGAM, MESIN, ALAT

TRANSPORTASI DAN

ELEKTRONIKA

019.04.08Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Telematika126,731,100,000 71,490,781,946 56.41 67,569,033,442 53.32 62,393,539,792 49.23

1846

Penumbuhan dan

Pengembangan Industri

Maritim, Alat Transportasi, dan

Alat Pertahanan

5,238,278,000 2,983,803,242 56.96 2,389,847,164 45.62 2,317,391,088 44.24

4914

Peningkatan Kompetensi SDM

Industri Maritim, Alat

Transportasi, dan Alat

Pertahanan

23,808,324,000 12,896,955,938 54.17 10,784,640,639 45.30 9,413,515,102 39.54

1848

Penumbuhan dan

Pengembangan Industri

Elektronika dan Telematika

2,642,691,000 1,407,353,202 53.25 1,366,493,502 51.71 1,350,137,502 51.09

4915

Peningkatan Kompetensi SDM

Indstri Elektronika dan

Telematika

17,383,982,000 7,840,884,131 45.10 7,665,655,054 44.10 6,761,254,754 38.89

Penyusunan dan Evaluasi

Program Penumbuhan dan

Pengembangan Industri

Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika

39,799,112,000 31,183,413,759 78.35 30,656,760,409 77.03 29,259,919,172 73.52

- Kegiatan 18,986,250,000 13,653,942,008 13,127,288,658 12,349,326,084

- Gaji Pegawai 22,880,000,000 17,529,471,751 17,529,471,751 16,910,593,088

1850Direktorat Industri Permesinan

Dan Alat Mesin Pertanian5,265,604,000 2,525,803,614 47.97 2,516,552,614 47.79 2,486,032,614 47.21

4916

Peningkatan Kompetensi SDM

Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian

18,011,410,000 5,269,933,358 29.26 4,859,456,358 26.98 4,484,702,958 24.90

5882 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam4,088,074,000 1,521,421,508 37.22 1,530,371,508 37.44 1,501,282,508 36.72

4917Peningkatan Kompetensi SDM

Industri Logam10,493,625,000 5,861,213,194 55.85 5,799,256,194 55.26 4,819,304,094 45.93

Realisasi berdasarkan

1849

Direktorat Industri

Maritim, Alat

Transportasi, Dan Alat

Pertahanan

Direktorat Industri

Elektronika Dan

Telematika

Direktorat Industri

Permesinan Dan Alat

Mesin Pertanian

Direktorat Industri

Logam

Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi,

Dan Elektronika

KODE UNIT Pagu Anggaran

Page 18: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 15

3.2 Analisa Capaian Kinerja

Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian

kinerja Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika pada tahun 2019 terdiri terdiri dari analisis kinerja perspektif

pemangku kepentingan dan analisis kinerja perspektif proses bisnis internal.

1. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Pemangku Kepentingan

Berdasarkan Perjanjian kinerja tahun 2019 Perspektif Pemangku

Kepentingan memiliki 2 (dua) Sasaran Strategis (SS) dan tiap sasaran

strategis tersebut memiliki 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU)

sebagaimana penjabaran berikut:

A. Capaian IKU dari SS Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Meningkatnya populasi dan persebaran industri ini terdiri dari Indikator

Jumlah industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika besar

sedang yang tumbuh dan Nilai investasi di industri logam, mesin, alat

transportasi dan elektronika.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan Industri baik industri Besar

maupun Sedang di sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan

elektronika dilakukan dengan upaya penciptaan iklim usaha yang

kondusif dan kepastian berusaha. Data untuk pertumbuhan industri

diperolah dari BPS yang selanjutnya diolah oleh Kemenperin, data ini pun

diturunkan atau dikelompokan ke masing – masing Sektor sehingga dapat

terinci dengan jelas berapa kontribusi rill dari masing – masing Sektor

dilingkungan Kemenperin.

Upaya meningkatkan investasi di sektor industri logam, mesin, alat

transportasi, dan elektronika dilakukan melalui pemberian Temu Bisnis,

promosi investasi industri, serta pemberian insentif/keringanan bagi

investasi di bidang industri logam, mesin, alat transportasi, dan

elektronika. Data ini diperoleh dari BKPM yang selanjutnya diolah oleh

Kemenperin. Data ini terdiri dari PMA dan PMDN baik IUI baru maupun

perluasan.

Page 19: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 16

Tabel 3.5

Capaian IKU dari Meningkatnya populasi dan persebaran industri

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Target Realisasi satuan

Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

Meningkatnya

populasi dan

persebaran

industri

Unit Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi

dan Elektronika besar

sedang yang sedang tumbuh

322-354 94 93 78 - 265 Unit

Nilai investasi di Industri

Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika

119,99 14,23 23.40 13,44 - 51,07 Rp.

Triliun

Unit Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika besar

sedang yang sedang tumbuh.

Berdasarkan realisasi tersebut, Unit Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika besar sedang yang sedang tumbuh pada

tahun 2019 ditargetkan sebesar 322 - 354 Unit dan pada triwulan III

dapat terealisasi sebanyak 78 Unit atau tercapai sebesar 24,22 Persen,

jadi sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 Unit Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi dan Elektronika besar sedang yang sedang tumbuh

terealisasi sebanyak 265 Unit atau tercapai 82,29 persen. kondisi ini

tentunya perlu diperhatihan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait,

agar indikator ini dapat terpenuhi pada triwulan berikutnya.

Tabel 3.6

Unit ILMATE besar sedang yang tumbuh

Direktorat Target Realisasi Capaian (%)

IL 93-102 25 26,88

IPAMP 91-100 20 21,97

IMATAP 94-104 20 21,27

IET 44-48 13 29,54

Total 322-354 78 24,22

Page 20: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 17

Pada Tahun 2019 terdapat Perusahaan Baru dan Perluasan antara lain:

PT Sunrise Steel, pada tahun 2019, mulai membangun pabrik

untuk produk hulu yakni baja canai dingin (cold-formed) di

Mojokerto dengan kapasitas terpasang 200.000 ton/tahun untuk

memenuhi kebutuhan bahan baku produk hilir yakni baja lapis

ringan di Indonesia.

PT Tata Metal Lestari, Pada tahun 2019, PT Tata Metal Lestari

yang berlokasi di Cikarang Selatan, Bekasi mulai produksi Baja

Lapis Aluminium Seng (BjLAS) dengan kapasitas 225.000

ton/tahun.

PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Proyek rintisan pemurnian

(smelter) nikel ini diresmikan pada tanggal 26 Januari 2019 di

Kawasan Industri Bantaeng (KIBa), Sulawesi Selatan oleh Nurdin

Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan. Total nilai investasinya

sekitar US$ 2,4 miliar. Kapasitas produksi saat ini dengan dua

tungku sebesar 150 metrik ton per hari dan 4.200 metrik ton

setiap bulan atau 50.000 metrik ton setiap tahun. Direncanakan

pembangunan tahap kedua pada akhir 2020 dengan target

produksi 200.000 metrik ton (Sumber: Kemenperin.go.id).

PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), merupakan perusahaan

patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminum (Persero) dan

PT Antam Tbk. Pabrik dibangun di atas lahan seluas 288 hektare

di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat

dengan nilai investasi mencapai US$ 850 juta. Dengan

beroperasinya PT BAI, maka produksi aluminium diproyeksikan

akan naik 76,92% menjadi 2,3 juta ton per tahun pada 2022

(Sumber: Kemenperin.go.id).

Peresmian Blast Furnace PT Krakatau Steel, pabrik ini berdiri di

area Blast Furnace Complex Krakatau Steel seluas 55 hektar ini

merupakan kerjasama Konsorsium kontraktor yang terdiri dari

MCC CERI dari China dan PT Krakatau Engineering (PT KE).

Page 21: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 18

Pembangunan blast furnace diharapkan akan menjaga

keseimbangan kapasitas hulu (iron & steel making) dengan hilir

(rolling mill) sehingga mengurangi ketergantungan pada slab

impor.

Blast Furnace Complex ini memiliki Sinter Plant dengan

kapasitas 1,7 juta ton per tahun, Hot Metal Treatment Plant

dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun, Coke Oven Plant dengan

kapasitas 555.000 ton per tahun. Sebagai penunjang, terdapat

Raw Material Handling (Stockyard) yang mampu menampung 400

ribu ton per tahun (Sumber: Kontan.co.id)

Peresmian pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT Krakatau Steel

Terkait perluasan kapasitas di hilir, PT Krakatau Steel juga

sedang membangun pabrik hot strip mill kedua yang akan

beroperasi pada tahun 2019. Dengan adanya pabrik ini akan

didapatkan tambahan kapasitas sebesar 1,5 juta ton baja

lembaran panas atau HRC. Dengan fasilitas HSM II baru tersebut

nantinya kapasitas Krakatau Steel dan Krakatau Posco mencapai

7 juta ton, atau masih terdapat kekurangan 3 juta ton untuk

mencapai 10 juta ton.

Industri Besar yang telah mulai beroperasi di antaranya sebagai berikut:

PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel berlokasi dai Morowali,

Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi NPI 600 ribu

ton/tahun, Stainless Steel Slab 1 juta ton/tahun.

PT. Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Steel berlokasi di

Morowali, Sulawesi Tengan dengan kapasitas produksi Stainless

Steel Slab 1 juta ton/tahun.

PT Virtue Dragon berlokasi di Konawe dengan kapasitas produksi

NPI/Ferronickel 600 ribu ton/tahun.

PT. Indonesia Ruipu Nickel and Steel berlokasi di Morowali

dengan kapasitas produksi Ferrochrome 300 ribu ton/tahun

Page 22: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 19

PT. Sulawesi Mining Investment di Morowali Sulawesi Tengah

dengan kapasitas produksi NPI 300 ribu ton/tahun

PT. COR Industri Indonesia berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi

Tengah dengan kapasitas produksi Ferro Nickel 100 ribu

ton/tahun

PT. Krakatau Nippon Steel Sumikin di cilegon Banten dengan

kapasitas produksi CRC/Sheet 500 ribu ton/tahun

PT. Krakatau Osaka Steel di Cilegon Banten dengan kapasitas

produksi besi beton, siku dan plat 500 ribu ton/tahun

PT. Jatim Taman Steel dengan kapasitas produksi flat bar, alloy

steel 216 ribu ton/tahun.

PT. JFE Steel Galvanizing Indonesia di Cikarang Jawa Barat

dengan kapasitas produksi Galvanizing Steel Sheet 400 ribu

ton/tahun.

PT. Gunung Raja Paksi di Bekasi Jawa Barat dengan kapasitas

produksi Slab 1,2 juta ton/tahun dan billet 1,2 juta ton/tahun.

Tabel 3.7

update perusahaan ILMATE yang malakukan investasi di Indonesia dengan nilai

diatas 50 Miliar

No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi

(Rp. Juta)

PMA

1 Bintan Alumina Indonesia Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Bintan, Provinsi

Kepulauan Riau

3.026.221,8

2 Youshan Nickel Indonesia Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Tengah,

Provinsi Maluku Utara

96.956,5

3 Halmahera Persada Lygend Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Selatan,

Provinsi Maluku Utara

1.176.759,1

4 Indonesia Tsingshan

Stainless Steel

Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Morowali, Sulawesi

Tengah

236.037,2

5 Dexin Steel Indonesia Industri penggilingan baja (steel

rolling) serta industri besi dan baja

dasar (iron add steel making)

Kabupaten Morowali, Sulawesi

Tengah

1.826.041,2

6 Wanatiara Persada Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Halmahera Selatan,

Maluku Utara

125.539,7

Page 23: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 20

No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi

(Rp. Juta)

7 Indonesia Tsingshan

Stainless Steel

Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Morowali, Provinsi

Sulawesi Tengah

451.459,0

8 Obsidian Stainless Steel Industri besi dan baja dasar (iron and

steel making) dan Industri pembuatan

logam dasar bukan besi

Kabupaten Konawe, Sulawesi

Tenggara

1.947.410,8

9 Obsidian Stainless Steel Industri besi dan baja dasar (iron and

steel making) dan Industri pembuatan

logam dasar bukan besi

Kabupaten Konawe, Sulawesi

Tenggara

994.297,4

10 Virtue Dragon Nickel

Industry

Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Konawe, Provinsi

Sulawesi Tenggara

119.228,9

11 Cor Industri Indonesia Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Morowali Utara, Provinsi

Sulawesi Tengah

207.179,4

12 Jin Tong International

Indonesia Mining

Industri Pembuatan Logam Dasar

Bukan Besi

Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

65.000,0

13 Antam Niterra Haltim Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Timur,

Provinsi Maluku Utara

69.814,1

14 Yashi Indonesia Investment Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Halmahera Tengah,

Provinsi Maluku Utara

277.063,8

15 Hengjaya Nickel Industry Industri Pembuatan Logam Dasar

Bukan Besi

Kabupaten Morowali, Provinsi

Sulawesi Tengah

67.423,9

16 Virtue Dragon Nickel

Industry

Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Konawe, Provinsi

Sulawesi Tenggara

198.570,9

17 Cahaya Smelter Indonesia Industri Logam Dasar Besi Dan Baja Kabupaten Morowali, Provinsi

Sulawesi Tengah

221.525,6

18 Well Harvest Winning

Alumina Refinery

Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Ketapang, Kalimantan

Barat

278.297,8

19 Wanatiara Persada Industri Logam Dasar Mulia Dan

Logam Dasar Bukan Besi Lainnya

Kabupaten Halmahera Selatan,

Provinsi Maluku Utara

839.509,5

20 J.s.t. Indonesia Industri komponen elektronika dan

peralatannya dari logam

Kawasan Industri MM2100,

Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa

Barat

197.699,5

21 Zinkpower Austrindo Jasa Industri Untuk Berbagai

Pengerjaan Khusus Logam Dan

Barang Dari Logam

Kabupaten Serang, Provinsi Banten 64.004,4

22 Astra Daihatsu Motor Industri suku cadang dan aksesori

kendaraan bermotor roda empat atau

lebih dan Industri suku cadang dan

aksesori kendaraan bermotor roda

empat atau lebih

Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa

Barat

60.688,7

Page 24: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 21

No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi

(Rp. Juta)

23 Toyota Motor Manufacturing

Indonesia

Industri pemb. Komponen,motor

bakar,perakitan etc

Jakarta Utara 93.441,2

24 Honda Prospect Motor Industri perakitan kendaraan

bermotor roda empat dan industri

komponennya

Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa

Barat

111.464,7

25 Semarang Autocomp

Manufacturing Indonesia

Industri komponen kendaraan

bermotor roda empat atau lebih

Kota Semarang, Provinsi Jawa

Tengah

661.688,8

26 Honda Prospect Motor Industri kendaraan bermotor roda

empat beserta suku cadang dan

aksesorinya

Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa

Barat

1.065.877,8

27 Suzuki Indomobil Motor Industri kendaraan bermotor roda

empat atau lebih, suku cadang dan

aksesori kendaraan bermotor roda

empat atau lebih serta komponen dan

perlengkapan sepeda motor roda dua

dan tiga

Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa

Barat

2.403.676,6

28 Toyoda Gosei Indonesia Industri Suku Cadang Dan Aksesori

Kendaraan Bermotor Roda Empat

Atau Lebih

Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa

Barat

144.241,8

29 Pegatron Technology

Indonesia

Industri Komponen Dan Papan

Elektronik

Kota Batam, Provinsi Kepulauan

Riau

137.264,0

30 Xiaomi Technology Indonesia Industri Peralatan Komunikasi Tanpa

Kabel (Wireless)

Pabrik No.3 PT Sat Nusapersada

Tbk, Lt. 3, Jl. Pelita VI No.99, Batam

1.202.437,7

31 Schneider Electric

Manufacturing Batam

Industri Komponen Dan Papan

Elektronik

Kota Batam, Provinsi Kepulauan

Riau

716.842,2

PMDN

32 Aneka Tambang tbk. Industri pembuatan logam dasar

bukan besi

Kabupaten Halmahera Timur,

Maluku Utara

109.441,4

33 Gunung Raja Paksi Industri besi dan baja dasar (iron and

steel making)

Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 54.250,0

34 Ceria Nugraha Indotama Industri Pembuatan Logam Dasar

Bukan Besi

Kabupaten Kolaka, Provinsi

Sulawesi Tenggara

1.197.202,1

35 Alam Lestari Unggul Industri Barang Dari Kawat Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 144.000,0

36 Tata Metal Lestari Jasa Industri Untuk Berbagai

Pengerjaan Khusus Logam Dan

Barang Dari Logam

Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 60.315,9

37 Indowire Prima Industrindo Industri Pipa Plastik Dan

Perlengkapannya serta Industri Kabel

Listrik Dan Elektronik Lainnya

Margomulyo Indah C-1 Kel.

Manukan Wetan, Kec. Tandes, Kota

Surabaya, Jawa Timur

69.273,3

Page 25: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 22

No Perusahaan Bidang Usaha Lokasi Proyek Nilai Investasi

(Rp. Juta)

38 Tri Sakti Industri Suku Cadang Dan Aksesori

Kendaraan Bermotor Roda Empat

Atau Lebih

Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa

Tengah

50.404,2

39 Global Eka Marine Industri Pembuatan Kapal Dan

Perahu

Kota Samarinda, Provinsi

Kalimantan Timur

54.071,3

40 Mariana Bahagia Industri Galangan Kapal Kota Palembang, Sumatera Selatan 150.362,3

41 Global Eka Marine Industri Pembuatan Kapal Dan

Perahu

Kota Samarinda, Provinsi

Kalimantan Timur

60.853,0

Kegiatan (sub-ouput) yang dilaksanakan untuk mendorong pertumbuhan

industri antara lain:

Penyusunan Rencana, Program, dan Anggaran yang yang

dilaksanakan melalui kegiatan Workshop Penyusunan Program

Kerja Tahun 2020 Direktorat Industri Logam di Bogor, Jawa Barat

tanggal 11 s.d 12 Juli 2019.

Perencanaan evaluasi dan pelaporan program penumbuhan dan

pengembangan industri logam

Pengumpulan dan pengolahan data sektor industri logam

Pelaksanaan kaji tindak isu aktual sektor industri logam

Memberikan informasi/advokasi terkait kebijakan insentif Tax

Allowance dan Tax Holiday sektor Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian

Memberikan rekomendasi Pembebasan bea masuk untuk barang

modal (Fasilitas Masterlist)

Memberikan rekomendasi izin impor untuk barang modal bukan

baru hanya untuk yang belum diproduksi dalam negeri

Kebijakan TKDN untuk infrastruktur ketenagalistrikan

Workshop IoT Makers Creation 2019. Kegiatan ini dilaksanakan

sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 1 Agustus 2019 di Hotel Aston

Semarang

Page 26: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 23

Workshop IoT Makers Competition 2019. Kegiatan ini

dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 26 September

2019 di Balai Kartini, Jakarta

Nilai investasi di Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika

Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa pada Triwulan III Tahun 2019

indikator Nilai investasi pada sektor Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika dapat terealisasi sebesar Rp. 13,44 Triliun

atau dapat tercapai sebesar 11,20 persen, jadi sampai dengan Triwulan III

Tahun 2019 realisasi investasi pada sektor ini sebesar 51,07 Triliun. Atau

tercapai 42,56 persen.

Adapun rincian capaian Nilai Investasi dari masing – masing Direktorat

sebagai berikut:

Tabel 3.8

Nilai investasi disektor ILMATE

Sektor Target Realisasi Capaian

IL 54,71 10,81 19,75

IPAMP 9,61 0,62 6,45

IMATAP 54,11 1,52 2,80

IET 1,56 0,49 31,41

Total 119,99 13,44 11,20

Realisasi Investasi sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 pada sektor

IET sebesar 31,41 persen, sementara apabila dilihat dari aspek

pembobotan target maka teridentifikasi bahwa masih rendahnya realisasi

pada sektor ILMATE dipengaruhi oleh belum maksimalnya realisasi

investasi pada sektor Logam, IMATAP dan IPAMP terhadap target yang

diperjanjikan.

Page 27: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 24

Adapun kendala yang menyebabkan belum maksimalnya realisasi

investasi antara lain:

Pertumbuhan pertumbuhan ekonomi nasional yang stagnan di

area 5 persen ditambah harga komoditas yang lebih rendah

sehingga mempengaruhi pertimbangan calon investor

Investasi industri lain belum diikuti permintaan mesin/peralatan

dari dalam negeri, mesin/peralatan masih impor.

Investasi pembangkit listrik 35.000 MW belum bisa dinikmati

sepenuhnya oleh industri dalam negeri, spesifikasi yang

dipersyaratkan hanya bisa dipenuhi dari impor.

Harga produk dalam negeri belum bisa kompetitif dengan produk

permesinan dari Impor, diduga karena unfair trade dari Cina.

Pertumbuhan industri alat berat negatif sebab Cina mulai

mengurangi impor batu bara dari Indonesia, sehingga industri

pertambangan juga mulai lesu, berdampak kepada industri alat

berat.

Selain beberapa kendala spesifik yang mengakibatkan kurang

maksimalmya realisasi investasi, secara umum masih rendahnya realisasi

investasi disebabkan oleh Kondisi politik, Keamanan, dan Faktor Alam

yang menyebabkan para Investor masih dalam posisi menahan diri dan

memantau perkembangan ekonomi kedepan.

Untuk menyikapi kondisi ini sebaiknya Pemerintah (K/L) terkait

melakukan koordinasi dan mengambil langkah yang tepat sasaran agar

kedepannya nilai realisasi investasi lebih meningkat.

Dalam hal mendorong peningkatan investasi, sektor ILMATE berperan

dalam optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan Penerapan

TKDN, Standar, Promosi, dan Temu Bisnis.

Kegiatan (sub-output) yang dilaksanakan dalam rangka medorong

peningkatan inestasi antara lain:

Dukungan terhadap Pameran Portech 2019 dan Malang Expo.

Page 28: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 25

Melaksanakan fasilitasi Pameran Expo Boiler 2019 yang akan

dilaksanakan pada tanggal 11-13 Juli 2019.

Melaksanakan fasilitasi industri dalam pameran Powermax 2019

dan Smart Agri 2019 tanggal 2-3 Oktober 2019

Mendukung sosialiasi aktif dan seleksi Industri untuk

berpartisipasi dalam pameran Hannover Messe 2020

B. Capaian IKU dari Meningkatnya Daya Saing dan Produktifitas Sektor

Industri

Sasaran Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri

logam, mesin, alat transportasi dan elektronika ini diukur melalui

Indikator Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional

dan Produktifitas dan kemampuan SDM Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika.

Tabel 3.9

Capaian IKU dari Meningkatnya daya saing dan produktifitas sektor industri

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Target Realisasi satuan

Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

Meningkatnya

daya saing dan

produktifitas

sektor industri

Kontribusi ekspor

produk ILMATE

terhadap ekspor nasional

20.00 22,70 24,93 26,41 24,68 Persen

Produktifitas SDM

Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi dan Elektronika

852,2 140,59 138,53 148,54 427,66 Rp.

Juta

Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional

Realisasi Kontribusi ekspor produk ILMATE terhadap ekspor nasional

sampai dengan Triwulan III Tahun 2019 sebesar 26,41 persen. kondisi ini

tentunya perlu dipertahankan.

Secara umum trand realisasi pada indikator kontribusi eskpor ILMATE ini

diprediksi dapat memenuhi target ditahun 2019 dengan asumsi bahwa:

1) ekonomi dunia stabil (tidak terjadi perang dagang yang berdampak luas)

Page 29: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 26

2) kondisi pasar negara tujuan ekpor atau permintaan tidak mengalami

penurunan khususnya terhadap produk terpilih ILMATE seperti KBM

Roda 4, Komponen KBM Roda 2 dan Roda 4, Produk Elektronika

Konsumsi, Peralatan listrik untuk rumah tangga, Alat Pemrosesan Data

(terutama printer), Komponen dan Bagian Elektronika, Perkapalan dan

Bangunan Lepas Pantai, dan Produk Logam Dasar Hulu.

Tabel 3.10

Perkembangan Realisasi Ekspor per Direktorat

Sektor Target Realisasi Capaian

IL 6,1 11,70 191,80

IPAMP 2,90 4,85 167,24

IMATAP 4,9 6,22 126,93

IET 6,2 3,65 58,87

Total 20 26,41 132,05

Kontribusi ekspor pada sektor IPAMP dan IET belum memenuhi target,

sebailiknya kontribusi ekspor pada sektor IL dan IMATAP perlu

dipertahankan.

Tabel 3.11

perkembangan nilai ekspor per jenis industri pengolahan periode Januari-Agustus

2019 (dalam ribu US$)

No Jenis Industri Nilai (ribu US$)

1 Logam Dasar 11.342.081

2 Barang Logam, Bukan Mesin Dan Peralatannya 713.741

3 Komputer, Barang Elektronik Dan Optik 3.619.091

4 Peralatan Listrik 3.414.717

5 Mesin Dan Perlengkapan Ytdl 1.811.156

6 Kendaraan Bermotor, Trailer Dan Semi Trailer 4.156.923

7 Alat Angkutan Lainnya 1.871.172

Kontribusi ekspor merupakan indikator makro, yang artinya penurunan

atau peningkatannya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan juga

Page 30: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 27

membutuhkan peran dari Kementerian/Lembaga terkait seperti

Kementerian Perdagangan, BKPM, dan lain-lain.

Peran sektor ILMATE dalam hal mendorong peningkatan eskpor sejauh ini

dilakukan melalui:

1) Penerapan standar

2) Promosi kemampuan teknologi dan kualitas produk

3) Temu bisnis dengan negara tujuan eskpor dan investor

4) Penyusunan regulasi, khususnya yang berdampak terhadap penciptaan

iklim usaha yang kondusif dan peningkatan daya saing industri

5) Mendukung pusat pengembangan industri (R & D).

Kegiatan (sub-ouput) yang dilaksanakan untuk mendorong peningkatan

kontribusi ekspor antara lain:

Indonesia - Jepang Steel Dialogue tanggal 9 Juli 2019 di Jakarta

Pembahasan Mutual Interest antara Indonesia dan Taiwan pada

tanggal 23 Agustus 2019 di Jakarta

Koordinasi Pemetaan Supply dan Demand Industri Pengolahan

dan/atau Pemurniaan Mineral Tanggal 19-20 September 2019 di

Bogor

Workshop peningkatan ekspor produk permesinan pertanian di pasar

global, di Bogor, tgl. 25 Juni 2019

Produktifitas SDM Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika

Produktifitas SDM industri sektor ILMATE juga memiliki realisasi yang

cukup stabil, hal ini tetunya berdasarkan trand realisasinya yakni pada

triwulan I tercapai 69,71 persen dari terget dan sedikit mengalami

peningatan pada triwulan II menjadi 70,07 persen dari terget, selanjutnya

terus merangsak naik menjadi 76,17 persen dari target.

Kondisi ini tentunya perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan agar

indikator ini dapat terpenuhi pada triwulan berikutnya.

Page 31: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 28

Peningkatan produktifitas SDM tentunya dipengaruhi oleh bertambahnya

jumlah ouput (produksi) maupun berkurangnya sumber daya (revitalisasi

mesin/ peralatan, tenaga kerja, penyederhanaan flow proses produksi atau

efisiensi).

Tabel 3.12

Produktifitas SDM ILMATE

Sektor Target Realisasi Capaian (%)

IL 689,9 50,1 7,26

IPAMP 833,30 26,32 3,16

IMATAP 1187,4 56,61 4,77

IET 474,6 15,51 3,27

ILMATE 852,2 148,54 17,43

Produktifitas SDM industri pada sektor industri logam, mesin, alat

transportasi dan elektronika sebagaimana tersaji pada tabel 3.12 memiliki

capaian 148,54 Juta atau sebesar 17,43 persen, kondisi ini tentunya perlu

ditingkatkan melalui penciptaan lapangan kerja, penyiapan tenaga kerja

yang terampil dan berkompeten khususnya melalui Pelatihan, Penyusunan

RSKKNI, serta tindak lanjut/ implementasi Program Pendidikan Vokasi

Industri.

Adapun kegiatan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan SDM

antara lain:

Peningkatan Kompetensi SDM Sektor Industri Logam Besi yang

meliputi Pelatihan Teknik Pengujian Baja Tulangan Beton

Berdasarkan SNI 2052:2017 pada tanggal 2-5 September 2019 di

Jakarta; Pelatihan Interpretasi ISO/ IEC 17025: 2017 dan Audit

Internal Laboratorium di Bekasi, 10 - 12 September 2019; dan

Pelatihan Teknik Pengujian Baja Tulangan Beton Berdasarkan SNI

2052: 2017 di Surabaya, 18 - 20 September 2019.

Peningkatan Kompetensi SDM Sektor Industri Logam Hilir dengan

kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi Pelatihan Sistem

Page 32: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 29

Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 dalam rangka Peningkatan

Kompetensi SDM Industri Teknologi Industri Logam Hilir di Bekasi

Tanggal 9 - 12 Juli 2019 danPelatihan Welding Inspector dalam

rangka peningkatan SDM Industri Logam Hilir Tanggal 23 - 27 Juli

2019 di Batam.

Pelatihan peningkatan kemampuan SDM industri di bidang

pengerjaan logam dan permesinan di Tambun Selatan (Bekasi) tgl. 9

April s.d 26 April 2019

Pelatihan Pengelasan SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian di Banten pada tanggal 26 Juni – 5 Juli 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri Bidang

Pengelasan di Cilegon (Banten) tgl. 8 s.d. 19 Juli 2019.

Pelatihan peningkatan kemampuan SDM industri bidang

pengelasan" di Gresik (Jatim), tanggal 16 s.d. 25 Juli 2019.

Pelatihan SDM Industri di Bidang Pengerjaan Logam

(Metalworking)" di Jakarta, tgl. 15 s.d. 25 Juli 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang

Pengecoran Logam (Casting) di Jakarta, tgl. 15 s.d. 25 Juli 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri Bidang

Pengecoran Logam (Casting) di Gresik, tgl. 25 Juli s.d. 3 Agustus

2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri Bidang

Fabrikasi" di Cilegon (Banten) tgl. 22 Juli s.d. 2 Agustus 2019.

Pelatihan di Bidang Pengecoran di Ceper (Jateng), tgl. 29 Juli s.d. 7

Agustus 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang

Pengendalian Kualitas Fabrikasi (Fabrication Quality Control" di

Cilegon, tanggal 12 s/d 25 September 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang Metal

Working" di Cilegon, tanggal 18 s/d 28 September 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang

Pengecoran di jakarta, tanggal 17 s/d 27 September 2019.

Page 33: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 30

Pelatihan Pengelasan dan Fabrikasi Produk Industri Permesinan di

Bandung , tanggal 23 September s/d 4 Oktober 2019.

Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Industri di Bidang

Pengendalian Kualitas Machining (Machining Quality Control" di

Cilegon, tanggal 12 s/d 25 September 2019.

Persiapan Pelaksanaan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor di Jawa

Tengah

Pelatihan dan Sertifikasi Programmable Logic Controllers (PLC)

Untuk Pengembangan SDM Bidang Elektronika. Kegiatan ini

dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 19-23 Agustus

2019 di Bandung Technopark

Bimbingan Teknis Web Programming Dan Pengembangan Jaringan

Keamanan. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada

tanggal 16-22 September 2019 di SMK Master Indonesia Bogor

Pelatihan Transformasi Manager Industri 4.0 Pada Sektor IET.

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 9-13

September 2019 di Batam

Pelatihan dan Sertifikasi 3D Modelling Animasi. Kegiatan ini

dilaksanakan 26-31 Agustus 2019 di Yogyakarta

Pelatihan SDM Industri Elektronika dan Telematika Bidang Junior

3D Animator. Kegiatan ini dilaksanakan 2-7 September di Bali.

Pelaksanaan Program Pendidikan Vokasi Industri

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika ditunjuk sebagai koordinator pelaksana Program Pendidikan

Vokasi Industri untuk wilayah DKI- Banten dan Jawa Barat.

Pada Tahun 2019 telah tereselenggara Peluncuran Program Pendidikan

Vokasi Industri Wilayah Jawa Barat Tahap II pada Tanggal 18 Maret 2019

di PT. PT. Anugerah Indofood Barokah Makmur.

Pada peluncuran program pendidikan vokasi industri yang ke 10 ini, telah

ditandatangani 4.977 Perjanjian Kerja Sama (PKS), yang terdiri dari 2.612

SMK dan 899 Perusahaan.

Page 34: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 31

Tindaklanjut Program Pendidikan Vokasi Industri antara Lain:

Penyelarasan kurikulum dam modul pembelajaran sebanyak 34

kompetensi keahlian

Peningkatan kompetensi guru produktif melalui pelatihan tenis

dalam dan luar negeri serta magang diindustri sebanyak 1941 Guru

Bantuan peralatan praktek untuk SMK sebanyak 855 SMK dari 144

Perusahaan

Pelatihan pedagogic bagi instruktur bagi industri (silver expert)

bekerja sama dengan KADIN Indonesia dan IHK Trier Jerman,

Sertifikasi Internasional.

Hasil monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program pendidikan

vokasi antara lain:

Sebanyak 64,74 persen SMK responsen telah menerapkan

kurikulum hasil penyelarasan

Sebanyak 51,43 persen SMK responden belum dapat memenuhi

kebutuhan peralatan sesuai dengan standar minimum

Untuk SMK yang menerima bantuan peralatan baru 37,14 persen

yang telah memanfaatkan untuk proses pembelajaran

76 persen SMK memiliki Guru produktif, tapi perlu peningkatan

kompetensi.

Dalam peluncuran program pendidikan vokasi wilayah Jawa Barat tahap

II, Jumlah perjanjian kerja sama sebanyak 646 perjanjian yang terdiri dari

440 SMK dan 133 Industri. selain itu hibah mesin/peralatan untuk

mendukung praktek di SMK diberikan oleh 28 Perusahaan.

Dalam hal pemenuhan target Produktifitas SDM Industri, perlu dilakukan

optimalisasi pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan peningkatan

produktifitas SDM sektor ILMATE sehingga diharapkan dapat memenuhi

target yang diperjanjikan.

2. Analisa Capaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

A. Capaian IKU dari Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Efektif

Page 35: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 32

Capaian pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika yang efektif ini dapat dilihat dari Peraturan perundangan yang

diselesaikan.

Tabel 3.13

Capaian IKU dari Tersedianya kebijakan pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika yang efektif

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Target Capaian satuan

Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

Tersedianya

kebijakan

pembangunan

Industri

Logam, Mesin,

Alat

Transportasi

dan

Elektronika

yang efektif

Peraturan

perundangan yang diselesaikan

3 1 1 - - 2 PP/Perpres/

Permen

Peraturan perundangan yang diselesaikan

Sampai dengan triwulan III tahun 2019 peraturan perundangan yang terbit

di sektor ILMATE tercapai 67 persen, trand realisasi ini tentunya perlu

diintensifkan guna pencapaian target ditahun 2019. adapun 2 peraturan

tersebut antara lain:

1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang

Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, dan Produk

Turunannya.

Isi peraturan ini mengatur tentang:

a) Besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya yang boleh

diimpor oleh pelaku usaha

b) Penerbitan pertimbangan teknis

c) Kewajiban penyampaian laporan, dan

d. pengawasan.

2. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2019 tentang

Pedoman Pelaksanaan Survey Kemampuan Perusahaan Rekondisi dan

Page 36: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 33

Perusahaan Remanufakturing untuk Impor Barang Modal dalam

Keadaan Tidak Baru.

Isi peraturan ini mengatur tentang:

a) persyaratan perusahaan rekondisi dan perusahaan remanufakturing

yang dapat mengimpor Barang Modal Tidak Baru

b) Tata cara survey kemampuan perusahaan oleh Surveyor

c) Persyaratan sebagai surveyor

d) Ruang lingkup survey kemampuan perusahaan

e) Penyampaian laporan hasil survey, dan

f) Pembinaan dan pengawasan

Dua peraturan yang terbit ini merupakan realisasi pada sektor Industri

Logam dan Sekretariat Ditjen ILMATE, sementara rancangan peraturan

pada sektor lainnya masih dalam proses pembahasan maupun finalisasi.

B. Capaian IKU dari Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang

Perindustrian yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan

Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian yang

berdaya saing dan berkelanjutan diindikasikan dengan Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk.

Tabel 3.14

Capaian IKU dari Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang Perindustrian

yang berdaya saing dan berkelanjutan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Capaian satuan

Tw I Tw II Tw III Tw IV 2019

Terselenggaranya

urusan

pemerintahan di

bidang

Perindustrian yang

berdaya saing dan berkelanjutan

Infrastruktur

kompetensi yang

terbentuk

8 - - 3 3 RSKKNI

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

Page 37: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 34

Sampai dengan triwulan III Tahun 2019 telah terealisasi 3 RSKKNI pada

sektor ILMATE yaitu:

1. SKKNI perakitan Transformator (IPAMP) *

2. SKKNI perakitan Switchgear (IPAMP)*

3. RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO

Multifunction Sub Bidang Technical Support (IET).

Sementara rancangan kompetensi kerja lainnya masih dalam proses

persiapan, pembahasan, maupun penyusunan antara lain:

Penyusunan Draft RSKKNI (perumusan Dan Pembahasan Unit

Kompetensi) telah dilaksanakan Workshop Finalisasi Perumusan

Dan Pembahasan Unit Kompetensi Sektor Industri (SKKNI) Rangka

Atap Baja Ringan di Bogor pada tanggal 29 - 30 Agustus 2019;

Verifikasi Eksternal SKKNI Baja Lembaran dan Gulungan Canai

Panas di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 9-10 September 2019.

Kondisi ini tentunya perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan agar

indikator ini dapat terpenuhi pada triwulan berikutnya. Untuk merespon

hal ini tentunya sub-ouput terkait penyusunan RSKKNI perlu

dimaksimalkan pada triwulan selanjutnya.

RSNI dan SNI

Beberapa kegiatan yang talah dilaksanakan terkait penyusunan RSNI

maupun SNI antara lain:

Penyusunan SNI Baja Lembaran, Pelat, dan Gulungan Canai Panas

untuk Aplikasi Struktur Umum dan Struktur Las (BjPS);

Penyusunan RSNI Slag Nikel;

Penyusunan RSNI Kawat baja karbon tinggi;

Penyusunan RSNI Kawat baja karbon rendah;

Penyusunan RSNI Proses Pencelupan Galvanis.

Rapat penyusunan konsep (drafting) RSNI mesin pasteurisasi

modern susu kejut listrik, rapat (1), tgl. 11 Juli 2019

Page 38: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 35

Rapat Penyusunan Konsep (Drafting) RSNI Mesin CNC Milling 3

AXIS, tg 12, 15, 19, 25, 26 Juli dan 26 Agustus 2019.

Rapat Penyusunan Konsep (drafting) RSNI Mesin Penggilingan

Gabah sekali Umpan tgl. 24 Juni, 26 Juni, 28 Juni, tgl. 1 Juli, 3 Juli,

5 Juli 2019, di Jakarta

Rapat Penyusunan Konsep (drafting) RSNI Mesin Tanam Bibit Padi

Tipe Dorong, tgl. 25 Juni, 27 Juni, tgl. 2 Juli, 10 Juli, 4 Juli, 8 Juli,

10 Juli 2019, di Jakarta.

Rapat Penyusunan Konsep (drafting) RSNI motor bakar penyalaan

kompresi gerak bolak-balik untuk kegunaan umum spesifikasi unjuk

kerja dan metode uji, tgl. 24 Juni 2019, 26 Juni, 28 Juni, dan tgl. 1

Juli, 3 Juli, dan 5 Juli 2019, di Jakarta

Workshop Finalisasi RSNI 1 Mesin Pasteurisasi Modern Susu kejut

Listrik di Bogor, tgl. 20 Agustus 2019

Workshop Finalisasi RSNI 1 CNC Milling 3 AXIS, tgl. 5 September

2019, di Bogor

Workshop Finalisasi RSNI 1 Motor Bakar Penyalaan Kompresi

Gerak Bolak-balik untuk kegunaan Umum-Spesifikasi, Unjuk Kerja

dan Metode Uji, pada tgl. 31 Juli 2019.

Workshop Finalisasi RSNI 1 Mesin Penggiling Gabah Sekali Umpan,

tgl. 5 Agustus 2019, di Bogor.

Workshop Finalisasi RSNI 1 Mesin Tanam Bibit Padi Tipe Dorong -

Syarat Mutu Metode Uiji, tgl. 1 Agustus 2019

Finalisasi penentuan standar acuan dalam penyusunan RSNI sektor

IMATAP

Penentuan parameter uji dan metode uji pada UNR 100 yang akan

diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan

bermotor roda 4

Penentuan parameter uji dan metoda uji pada UNR 136 yang akan

diacu menjadi RSNI persyaratan keselamatan baterai kendaraan

bermotor roda 2

Finalisasi Drafting RSNI life jacket.

Page 39: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 36

Rapat teknis finalisasi 4 (empat) RSNI, yaitu: (1) Penentuan zat

tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 1; (2) Penentuan zat

tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 8; (3) Baterai Primer –

Bagian 1; (4) Baterai Primer – Bagian 2. Kegiatan dilaksanakan di

Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2019.

Sosialisasi Penerapan SNI Wajib dengan tema Pembahasan

Perhitungan TKDN TV Digital. Kegiatan ini dilaksanakan pada

tanggal 27 Agustus 2019 di Bogor yang bertujuan untuk memberikan

pemahaman kepada industri dan masyarakat terkait penerapan

regulasi SNI wajib untuk TV digital.

Page 40: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 37

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2019 Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika memiliki 2 Sasaran

Strategis pada perspektif pemangku kepentingan dengan 4 indikator kinerja

utama dan 2 Sasaran Strategis pada perspektif proses bisnis internal dengan 2

indikator kinerja utama.

Dari 6 indikator kinerja utama tersebut, 3 diantaranya memiliki trand

realisasi yang cukup baik (diatas 75 persen) yakni pada indikator kontribusi

ekspor, produktifitas SDM, dan Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar

sedang. Sementara untuk Indikator Nilai Investasi, Jumlah Peraturan, dan

RSKKNI realisasinya belum maksimal.

Tabel 4.1

Realisasi IKU pada Sektor ILMATE sampai dengan Triwulan III Tahun 2019

Sasaran IKU Target Satuan Realisasi Capaian

Meningkatnya populasi

dan persebaran industri

Jumlah unit industri pengolahan

non-migas besar sedang

322-354 Unit 265 82,29

Nilai investasi di sektor industri

pengolahan non-migas

119,99 Triliun 59,85 49,88

Meningkatnya daya saing

dan produktivitas sektor

industri

Kontribusi ekspor produk

industri pengolahan non-migas

terhadap ekspor nasional

20 Persen 23,23 116,15

Produktivitas SDM industri 852,2 Rp. Juta 649,2 76,17

Tersedianya kebijakan

pembangunan industri

yang efektif

Jumlah peraturan perundangan 3 PP/Permen

/PP

2 66,67

Terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang

perindustrian yang

berdaya saing dan

berkelanjutan

Infrastruktur kompetensi yang

terbentuk

8 RSKKNI 3 37,5

Page 41: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 38

Selain aspek pencapaian IKU, berdasarkan form B yang ditarik sektor

ILMATE pada triwulan II meiliki realisasi keuangan sebesar 35,33 persen dan

realisasi fisik sebesar 42,72 persen.

Sebagaimana kondisi pencapaian kinerja, baik dari aspek pe ncapaian IKU,

realisasi keuangan maupun realisasi fisik ini tetunya perlu dituangkan kedalam

permasalahan dan kendala seperti berikut.

4.2 Permasalahan dan Kendala

Hambatan dan Kendala dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika adalah:

a. Realisasi pada IKU jumlah Nilai investasi, RSKKNI, dan Peraturan masih

belum maksimal

b. Anggaran pada sub-output pengadaan bantuan mesin/peralatan baru dibuka

blokirnya pada Dipa revisi ke-4 (26 Juli 2019)

4.3 Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala atau permasalahan

dalam pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika adalah:

a. Pelaksanaan sub-output yang berdampak terhadap realisasi Nilai Investasi,

RSKKNI, dan Peraturan di optimalkan pada triwulan berikutnya.

b. Pelaksanaan lelang dipercepat.

Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika dalam

pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran serta bahan pertimbangan

bagi pelaksanaan realisasi anggaran untuk triwulan selanjutnya.

Page 42: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 43: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 44: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 45: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 46: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Page 47: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

48

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

1 2 4 5 6 7 8 10 11 13 14 16

Perspektif Pemangku Kepentingan

28% 52% 71%

1 Setditen ILMATE: Kesesuaian

rencana Program dan kegiatan

prioritas dengan dokumen

perencanaan

1 Setditen ILMATE: Kesesuaian

rencana Program dan kegiatan

prioritas dengan dokumen

perencanaan

1 Setditen ILMATE: Kesesuaian

rencana Program dan kegiatan

prioritas dengan dokumen

perencanaan

1 Setditen ILMATE: Kesesuaian

rencana Program dan kegiatan

prioritas dengan dokumen

perencanaan

48% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

Kegiatan Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

82% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

Kegiatan Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

84% 1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

Kegiatan Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

1a Penyusunan Laporan Rencana Aksi

Kegiatan Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

50% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen

Ilmate

96% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen

Ilmate

97% 1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen

Ilmate

1b Penyusunan Rencana Kerja Ditjen

Ilmate

76% 1c Koordinasi Pelaksanaan

Pemantauan Program Prioritas

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika

83% 1c Koordinasi Pelaksanaan

Pemantauan Program Prioritas

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

85% 1c Koordinasi Pelaksanaan

Pemantauan Program Prioritas

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

1c Koordinasi Pelaksanaan

Pemantauan Program Prioritas

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika

58% 1d Koordinasi Program Penumbuhan

Dan Pengembangan Ilmate

65% 1d Koordinasi Program Penumbuhan

Dan Pengembangan Ilmate

70% 1d Koordinasi Program Penumbuhan

Dan Pengembangan Ilmate

1d Koordinasi Program Penumbuhan

Dan Pengembangan Ilmate

80% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

87% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

91% 1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

1e Koordinasi Program Sektor Ilmate

Dengan Dinas Propinsi/kab/kota

24% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 60% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 67% 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate 1f Evaluasi Kegiatan Ditjen Ilmate

13% 1g Forum Koordinasi Penerima

Bantuan

28% 1g Forum Koordinasi Penerima

Bantuan

60% 1g Forum Koordinasi Penerima

Bantuan

1g Forum Koordinasi Penerima

Bantuan

13% 1h Pelaksanaan Administrasi

Pengadaan Barang/jasa

15% 1h Pelaksanaan Administrasi

Pengadaan Barang/jasa

32% 1h Pelaksanaan Administrasi

Pengadaan Barang/jasa

1h Pelaksanaan Administrasi

Pengadaan Barang/jasa

33% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar

Sektor Ilmate

43% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar

Sektor Ilmate

87% 1i Pelaksanaan Koordinasi Standar

Sektor Ilmate

1i Pelaksanaan Koordinasi Standar

Sektor Ilmate

2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data

dan informasi industri terhadap

kebutuhan Stakeholder (Jumlah

Kebutuhan / Permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat

dipenuhi dan sesuai dengan

permintaan kebutuhan)

2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data

dan informasi industri terhadap

kebutuhan Stakeholder (Jumlah

Kebutuhan / Permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat

dipenuhi dan sesuai dengan

permintaan kebutuhan)

2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data

dan informasi industri terhadap

kebutuhan Stakeholder (Jumlah

Kebutuhan / Permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat

dipenuhi dan sesuai dengan

permintaan kebutuhan)

2 Setditen ILMATE: Kesesuaian data

dan informasi industri terhadap

kebutuhan Stakeholder (Jumlah

Kebutuhan / Permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat

dipenuhi dan sesuai dengan

permintaan kebutuhan)

0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 0% 2a Jasa Pos/giro/sertifikat 2a Jasa Pos/giro/sertifikat

34% 2b Pengembangan Informasi Melalui

Media Cetak

65% 2b Pengembangan Informasi Melalui

Media Cetak

68% 2b Pengembangan Informasi Melalui

Media Cetak

2b Pengembangan Informasi Melalui

Media Cetak

47% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan

Publik Ditjen Ilmate

86% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan

Publik Ditjen Ilmate

92% 2c Pengembangan Sistem Pelayanan

Publik Ditjen Ilmate

2c Pengembangan Sistem Pelayanan

Publik Ditjen Ilmate

1% 2d Pengembangan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika

4% 2d Pengembangan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

63% 2d Pengembangan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

2d Pengembangan Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika

36% 2e Pembaharuan Database Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

58% 2e Pembaharuan Database Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

62% 2e Pembaharuan Database Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

2e Pembaharuan Database Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

21% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama

Ditjen Ilmate

61% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama

Ditjen Ilmate

64% 2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama

Ditjen Ilmate

2f Penyusunan Perjanjian Kerjasama

Ditjen Ilmate

3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

Migas Besar-Sedang

3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

Migas Besar-Sedang

3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

Migas Besar-Sedang

3 Dit. IL: Jumlah Unit Industri Logam

Migas Besar-Sedang

61% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 47% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 51% 3a Evaluasi Dan Pelaporan 3a Evaluasi Dan Pelaporan

76% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 76% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 87% 3b Kaji Tindak Isu Aktual 3b Kaji Tindak Isu Aktual

57% 3c Penerapan Budaya 5k 57% 3c Penerapan Budaya 5k 75% 3c Penerapan Budaya 5k 3c Penerapan Budaya 5k

3

Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya

populasi dan

persebaran

industri

1

9 12 15

RENCANA AKSI

TAHUN ANGGARAN 2019

Unit Organisasi : DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA TAHUN 2019

72% 100%

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

13% 41%

Indikator

Kinerja Utama

Jumlah unit

industri

pengolahan non-

migas besar

sedang

322 Unit

18

Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

Page 48: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

37% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan

Data

37% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan

Data

71% 3d Pengumpulan Dan Pengolahan

Data

3d Pengumpulan Dan Pengolahan

Data

80% 3f Penyusunan Rencana, Program

Dan Anggaran

84% 3f Penyusunan Rencana, Program

Dan Anggaran

87% 3f Penyusunan Rencana, Program

Dan Anggaran

3f Penyusunan Rencana, Program Dan

Anggaran

49% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 54% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 60% 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga 3g Tata Usaha Dan Rumah Tangga

4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri

Pengolahan Non-Migas Besar

Sedang

4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri

Pengolahan Non-Migas Besar

Sedang

4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri

Pengolahan Non-Migas Besar

Sedang

4 Dit. IET: Jumlah Unit Industri

Pengolahan Non-Migas Besar

Sedang

38% 4a Pengembangan Industri

Pendukung Dalam Rangka

Implementasi Industri 4.0

44% 4a Pengembangan Industri

Pendukung Dalam Rangka

Implementasi Industri 4.0

56% 4a Pengembangan Industri

Pendukung Dalam Rangka

Implementasi Industri 4.0

4a Pengembangan Industri Pendukung

Dalam Rangka Implementasi

Industri 4.0

13% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi

Dalam Rangka Implementasi

Industri 4.0

14% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi

Dalam Rangka Implementasi

Industri 4.0

15% 4b Penguatan Ekosistem Inovasi

Dalam Rangka Implementasi

Industri 4.0

4b Penguatan Ekosistem Inovasi

Dalam Rangka Implementasi

Industri 4.0

5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang

5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang

5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang

5 Dit. IPAMP: Jumlah unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang

60% 5a Melaksanakan Temu

Bisnis/Promosi dan Menyusun

Profil Investasi dalam Rangka

Peluasan Ekspor

60% 5a Melaksanakan Temu

Bisnis/Promosi dan Menyusun

Profil Investasi dalam Rangka

Peluasan Ekspor

5a Melaksanakan Temu

Bisnis/Promosi dan Menyusun

Profil Investasi dalam Rangka

Peluasan Ekspor

5a Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi

dan Menyusun Profil Investasi

dalam Rangka Peluasan Ekspor

16% 34% 47%

1 Dit IMATAP: Unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang (94 unit)

1 Dit IMATAP: Unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang (94 unit)

1 Dit IMATAP: Unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang (94 unit)

1 Dit IMATAP: Unit industri

pengolahan non-migas besar

sedang (94 unit)

72% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat

Mekanis Multiguna Pedesaan

89% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat

Mekanis Multiguna Pedesaan

90% 1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat

Mekanis Multiguna Pedesaan

1a 001 - Penyusunan Regulasi Alat

Mekanis Multiguna Pedesaan

0% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan

Research And Development And

Design Sektor Otomotif

1% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan

Research And Development And

Design Sektor Otomotif

1% 1b 004 - Pembangunan Kemampuan

Research And Development And

Design Sektor Otomotif

1b 004 - Pembangunan Kemampuan

Research And Development And

Design Sektor Otomotif

2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor

industri Logam

2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor

industri Logam

2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor

industri Logam

2 Dit. IL: Nilai investasi di sektor

industri Logam

0% 2a Evaluasi Pelaksanaan

Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

Produksi Logam Nasional

0% 2a Evaluasi Pelaksanaan

Pengembangan Klaster 10 Juta

Ton Produksi Logam Nasional

0% 2a Evaluasi Pelaksanaan

Pengembangan Klaster 10 Juta

Ton Produksi Logam Nasional

2a Evaluasi Pelaksanaan

Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

Produksi Logam Nasional

32% 2b Pelaksanaan Pengembangan

Klaster 10 Juta Ton Produksi

Logam Nasional

38% 2b Pelaksanaan Pengembangan

Klaster 10 Juta Ton Produksi

Logam Nasional

39% 2b Pelaksanaan Pengembangan

Klaster 10 Juta Ton Produksi

Logam Nasional

2b Pelaksanaan Pengembangan

Klaster 10 Juta Ton Produksi Logam

Nasional

46% 2c Perencanaan dan Persiapan

Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

Produksi Logam Nasional

52% 2c Perencanaan dan Persiapan

Pengembangan Klaster 10 Juta

Ton Produksi Logam Nasional

67% 2c Perencanaan dan Persiapan

Pengembangan Klaster 10 Juta

Ton Produksi Logam Nasional

2c Perencanaan dan Persiapan

Pengembangan Klaster 10 Juta Ton

Produksi Logam Nasional

69% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi

SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam

Bukan Besi

72% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi

SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam

Bukan Besi

72% 2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi

SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam

Bukan Besi

2d Evaluasi Peningkatan Kompetensi

SDM Dalam Rangka Pengembangan

Hilirisasi Industri Logam Berbasis

Pengolahan Sumber Daya Mineral

Logam Bukan Besi

60% 2e Pelaksanaan Peningkatan

Kompetensi SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam

Bukan Besi

66% 2e Pelaksanaan Peningkatan

Kompetensi SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam

Bukan Besi

74% 2e Pelaksanaan Peningkatan

Kompetensi SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam

Bukan Besi

2e Pelaksanaan Peningkatan

Kompetensi SDM Dalam Rangka

Pengembangan Hilirisasi Industri

Logam Berbasis Pengolahan

Sumber Daya Mineral Logam Bukan

Besi

60% 2f Perencanaan dan Persiapan

Peningkatan Kompetensi SDM

Dalam Rangka Pengembangan

Hilirisasi Industri Logam Berbasis

Pengolahan Sumber Daya Mineral

Logam Bukan Besi

61% 2f Perencanaan dan Persiapan

Peningkatan Kompetensi SDM

Dalam Rangka Pengembangan

Hilirisasi Industri Logam Berbasis

Pengolahan Sumber Daya Mineral

Logam Bukan Besi

85% 2f Perencanaan dan Persiapan

Peningkatan Kompetensi SDM

Dalam Rangka Pengembangan

Hilirisasi Industri Logam Berbasis

Pengolahan Sumber Daya Mineral

Logam Bukan Besi

2f Perencanaan dan Persiapan

Peningkatan Kompetensi SDM

Dalam Rangka Pengembangan

Hilirisasi Industri Logam Berbasis

Pengolahan Sumber Daya Mineral

Logam Bukan Besi

3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor

Industri Pengolahan Non-Migas

3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor

Industri Pengolahan Non-Migas

3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor

Industri Pengolahan Non-Migas

3 Dit. IET: Nilai Investasi di Sektor

Industri Pengolahan Non-Migas

30% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri

Elektronika dan Telematika

36% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri

Elektronika dan Telematika

45% 3a Peningkatan Akses Pasar Industri

Elektronika dan Telematika

3a Peningkatan Akses Pasar Industri

Elektronika dan Telematika

3% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok

Dalam Negeri

5% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok

Dalam Negeri

11% 3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok

Dalam Negeri

3b Penciptaan Jejaring Rantai Pasok

Dalam Negeri

Rp. 10.354.368.000 1 Meningkatnya

populasi dan

persebaran

industri

1

100%2 Nilai investasi di

sektor industri

pengolahan non-

migas

119,99

72% 100%13% 41%Jumlah unit

industri

pengolahan non-

migas besar

sedang

322 Unit

66%Rp Triliun Rp. 19.047.460.000 10% 37%

Page 49: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

42% 3c Assesment Kesiapan dan

Pendampingan Implementasi

Industri 4.0

48% 3c Assesment Kesiapan dan

Pendampingan Implementasi

Industri 4.0

51% 3c Assesment Kesiapan dan

Pendampingan Implementasi

Industri 4.0

3c Assesment Kesiapan dan

Pendampingan Implementasi

Industri 4.0

4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor

industri pengolahan non-migas

(Rp. 54,11 Triliun)

4 Dit IMATAP: Nilai investas di

sektor industri pengolahan non-

migas (Rp. 54,11 Triliun)

4 Dit IMATAP: Nilai investas di

sektor industri pengolahan non-

migas (Rp. 54,11 Triliun)

4 Dit IMATAP: Nilai investas di sektor

industri pengolahan non-migas (Rp.

54,11 Triliun)

25% 4a 001 - Road Map Pengembangan

Flexi Engine Bio Diesel (b100)

29% 4a 001 - Road Map Pengembangan

Flexi Engine Bio Diesel (b100)

32% 4a 001 - Road Map Pengembangan

Flexi Engine Bio Diesel (b100)

4a 001 - Road Map Pengembangan

Flexi Engine Bio Diesel (b100)

33% 4b 001 - Roadmap Pengembangan

Industri Pesawat Terbang Nasional

37% 4b 001 - Roadmap Pengembangan

Industri Pesawat Terbang Nasional

39% 4b 001 - Roadmap Pengembangan

Industri Pesawat Terbang Nasional

4b 001 - Roadmap Pengembangan

Industri Pesawat Terbang Nasional

5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

industri pengolahan non-migas

5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

industri pengolahan non-migas

5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

industri pengolahan non-migas

5 Dit. IPAMP: Nilai investasi di sektor

industri pengolahan non-migas

27% 5a Verifikasi Capaian Tkdn

Pembangkit Listrik Untuk Program

35.000 MW

32% 5a Verifikasi Capaian Tkdn

Pembangkit Listrik Untuk Program

35.000 MW

33% 5a Verifikasi Capaian Tkdn

Pembangkit Listrik Untuk Program

35.000 MW

5a Verifikasi Capaian Tkdn Pembangkit

Listrik Untuk Program 35.000 MW

21% 48% 70%

1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

Industri Pengolahan Non-Migas

terhadap ekspor nasional

1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

Industri Pengolahan Non-Migas

terhadap ekspor nasional

1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

Industri Pengolahan Non-Migas

terhadap ekspor nasional

1 'Dit. IET: Kontribusi Ekspor Produk

Industri Pengolahan Non-Migas

terhadap ekspor nasional

47% 1a Dokumen Program, Evaluasi,

Pelaporan, Dan Tata Usaha

51% 1a Dokumen Program, Evaluasi,

Pelaporan, Dan Tata Usaha

53% 1a Dokumen Program, Evaluasi,

Pelaporan, Dan Tata Usaha

1a Dokumen Program, Evaluasi,

Pelaporan, Dan Tata Usaha

49% 1b Penyusunan Rekomendasi

Kebijakan Penguatan Industri

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

54% 1b Penyusunan Rekomendasi

Kebijakan Penguatan Industri

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

58% 1b Penyusunan Rekomendasi

Kebijakan Penguatan Industri

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

1b Penyusunan Rekomendasi

Kebijakan Penguatan Industri

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

48% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan

Struktur Industri TIK dan

Perundingan dan Kerjasama

Internasional Bidang TIK

50% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan

Struktur Industri TIK dan

Perundingan dan Kerjasama

Internasional Bidang TIK

52% 1c Persiapan Koordinasi Penguatan

Struktur Industri TIK dan

Perundingan dan Kerjasama

Internasional Bidang TIK

1c Persiapan Koordinasi Penguatan

Struktur Industri TIK dan

Perundingan dan Kerjasama

Internasional Bidang TIK

2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk

Industri Logam terhadap ekspor

nasional

2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk

Industri Logam terhadap ekspor

nasional

2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk

Industri Logam terhadap ekspor

nasional

2 Dit. IL: Kontribusi ekspor produk

Industri Logam terhadap ekspor

nasional

44% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

50% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

58% 2a Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

2a Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

61% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam

rangka Peningkatan Daya Saing

dan Produktivitas Industri Logam

72% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam

rangka Peningkatan Daya Saing

dan Produktivitas Industri Logam

72% 2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam

rangka Peningkatan Daya Saing

dan Produktivitas Industri Logam

2b Evaluasi Bimbingan Teknis dalam

rangka Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

49% 2c Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

61% 2c Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

70% 2c Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

2c Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis dalam rangka

Peningkatan Daya Saing dan

Produktivitas Industri Logam

3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

(4,9 Persen)

3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

(4,9 Persen)

3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

(4,9 Persen)

3 Dit IMATAP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

(4,9 Persen)

52% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di

Sektor Otomotif

58% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di

Sektor Otomotif

55% 3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di

Sektor Otomotif

3a 001 - Pilot Project Industri 4.0 Di

Sektor Otomotif

60% 3b 003 - Penyusunan Task Force

Percepatan Implementasi Industri

4.0 Pada Sektor Otomotif

75% 3b 003 - Penyusunan Task Force

Percepatan Implementasi Industri

4.0 Pada Sektor Otomotif

80% 3b 003 - Penyusunan Task Force

Percepatan Implementasi Industri

4.0 Pada Sektor Otomotif

3b 003 - Penyusunan Task Force

Percepatan Implementasi Industri

4.0 Pada Sektor Otomotif

4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

4 Dit. IPAMP: Kontribusi ekspor

produk industri pengolahan non-

migas terhadap ekspor nasional

48% 4a Menyusun Peta Jalan 55% 4a Menyusun Peta Jalan 57% 4a Menyusun Peta Jalan 4a Menyusun Peta Jalan

17% 4b Benchmarking Teknologi Sektor

IPAMP

20% 4b Benchmarking Teknologi Sektor

IPAMP

35% 4b Benchmarking Teknologi Sektor

IPAMP

4b Benchmarking Teknologi Sektor

IPAMP

1 Meningkatnya

populasi dan

persebaran

industri

100%2 Nilai investasi di

sektor industri

pengolahan non-

migas

119,99

2 Meningkatnya

daya saing dan

produktivitas

sektor industri

1 Kontribusi

ekspor produk

industri

pengolahan non-

migas terhadap

ekspor nasional

20 Rp. 20.957.248.000 14% 71%

66%

100%42%

Rp Triliun Rp. 19.047.460.000 10% 37%

Persen

Page 50: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

36% 4c Meningkatkan Kemampuan

Teknologi Sektor IPAMP

42% 4c Meningkatkan Kemampuan

Teknologi Sektor IPAMP

42% 4c Meningkatkan Kemampuan

Teknologi Sektor IPAMP

4c Meningkatkan Kemampuan

Teknologi Sektor IPAMP

3% 4d Pemberian Bantuan Mesin

dan/atau Peralatan untuk Pusat

Pengembangan Teknologi Sektor

IPAMP serta Balai Pengujian

Produk

7% 4d Pemberian Bantuan Mesin

dan/atau Peralatan untuk Pusat

Pengembangan Teknologi Sektor

IPAMP serta Balai Pengujian

Produk

7% 4d Pemberian Bantuan Mesin

dan/atau Peralatan untuk Pusat

Pengembangan Teknologi Sektor

IPAMP serta Balai Pengujian

Produk

4d Pemberian Bantuan Mesin

dan/atau Peralatan untuk Pusat

Pengembangan Teknologi Sektor

IPAMP serta Balai Pengujian Produk

19% 50% 67%

1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri 1 Dit. IET: Produktivitas SDM Industri

38% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

Sertifikasi Internasional Dalam

Rangka FTA

45% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

Sertifikasi Internasional Dalam

Rangka FTA

83% 1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

Sertifikasi Internasional Dalam

Rangka FTA

1a Bimbingan Teknis dan Pelatihan

Sertifikasi Internasional Dalam

Rangka FTA

35% 1b Peningkatan Kemampuan SDM

Industri Elektronika dan

Telematika Dalam Rangka

Implementasi Industri 4.0

42% 1b Peningkatan Kemampuan SDM

Industri Elektronika dan

Telematika Dalam Rangka

Implementasi Industri 4.0

45% 1b Peningkatan Kemampuan SDM

Industri Elektronika dan

Telematika Dalam Rangka

Implementasi Industri 4.0

1b Peningkatan Kemampuan SDM

Industri Elektronika dan Telematika

Dalam Rangka Implementasi

Industri 4.0

2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri 2 Dit. IL: Produktivitas SDM industri

24% 2a Perencanaan dan Persiapan

Pelatihan SDM Industri Sektor

Industri Logam

33% 2a Perencanaan dan Persiapan

Pelatihan SDM Industri Sektor

Industri Logam

37% 2a Perencanaan dan Persiapan

Pelatihan SDM Industri Sektor

Industri Logam

2a Perencanaan dan Persiapan

Pelatihan SDM Industri Sektor

Industri Logam

21% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri

Logam

30% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri

Logam

62% 2b Pelatihan SDM Sektor Industri

Logam

2b Pelatihan SDM Sektor Industri

Logam

13% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

SDM Sektor Industri Logam

29% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

SDM Sektor Industri Logam

57% 2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

SDM Sektor Industri Logam

2c Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

SDM Sektor Industri Logam

3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM

industri (1187,4 Juta)

3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM

industri (1187,4 Juta)

3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM

industri (1187,4 Juta)

3 Dit IMATAP: Produktivitas SDM

industri (1187,4 Juta)

5% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi

Key Technology Industri 4.0

11% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau

Sertifikasi Key Technology Industri

4.0

22% 3a 002 - Pelatihan Dan/atau

Sertifikasi Key Technology Industri

4.0

3a 002 - Pelatihan Dan/atau Sertifikasi

Key Technology Industri 4.0

18% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

47% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

58% 3b 001 - Sdm Industri Perkapalan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

3b 001 - Sdm Industri Perkapalan Yang

Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

7% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

13% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

18% 3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

3c 002 - Sdm Industri Kedirgantaraan

Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi 9% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

16% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

40% 3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

3d 003 - Sdm Industri Kereta Api Yang

Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

28% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan

Ammdes Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

50% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan

Ammdes Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

86% 3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan

Ammdes Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi

3e 004 - Sdm Industri Kbm Dan

Ammdes Yang Terlatih Dan/atau

Tersertifikasi 4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM

Industri

4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM

Industri

4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM

Industri

4 Dit. IPAMP: Produktivitas SDM

Industri37% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

Mesin Pertanian Yang Terlatih

Dan/atau Tersertifikasi

46% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

Mesin Pertanian Yang Terlatih

Dan/atau Tersertifikasi

48% 4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

Mesin Pertanian Yang Terlatih

Dan/atau Tersertifikasi

4a SDM Industri Permesinan Dan Alat

Mesin Pertanian Yang Terlatih

Dan/atau Tersertifikasi

Perspektif Proses Bisnis Internal

34% 59% 65%

1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

Anggaran Ditjen ILMATE yang

diblokir

1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

Anggaran Ditjen ILMATE yang

diblokir

1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

Anggaran Ditjen ILMATE yang

diblokir

1 Penyusunan PSetditen ILMATE:

Anggaran Ditjen ILMATE yang

diblokir

48% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 80% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 81% 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran 1a Koordinasi Pelaksanaan Anggaran

2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau

PTC Secara Wajib

2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau

PTC Secara Wajib

2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau

PTC Secara Wajib

2 Dit. IET: Jumlah Regulasi Teknis

Pemberlakuan SNI, ST dan/ Atau

PTC Secara Wajib

48% 2a Sosialisasi dan Penyusunan

Pemberlakuan SNI Wajib Produk

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

61% 2a Sosialisasi dan Penyusunan

Pemberlakuan SNI Wajib Produk

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

68% 2a Sosialisasi dan Penyusunan

Pemberlakuan SNI Wajib Produk

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

2a Sosialisasi dan Penyusunan

Pemberlakuan SNI Wajib Produk

Elektronika Konsumsi dan

Komponen

3 Setditen ILMATE: Peraturan

Perundangan yang dselesaikan

(Peraturan pelaksanaan Undang –

undang No 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian)

3 Setditen ILMATE: Peraturan

Perundangan yang dselesaikan

(Peraturan pelaksanaan Undang –

undang No 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian)

3 Setditen ILMATE: Peraturan

Perundangan yang dselesaikan

(Peraturan pelaksanaan Undang –

undang No 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian)

3 Setditen ILMATE: Peraturan

Perundangan yang dselesaikan

(Peraturan pelaksanaan Undang –

undang No 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian) 28% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung

Perundang-undangan

66% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung

Perundang-undangan

67% 3a Penyusunan Peraturan Pendukung

Perundang-undangan

3a Penyusunan Peraturan Pendukung

Perundang-undangan

50% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan

Standar

96% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan

Standar

97% 3b Penyusunan Pendukung Peraturan

Standar

3b Penyusunan Pendukung Peraturan

Standar

2 Meningkatnya

daya saing dan

produktivitas

sektor industri

1 Kontribusi

ekspor produk

industri

pengolahan non-

migas terhadap

ekspor nasional

20 Rp. 20.957.248.000 14%

Rp.Juta 76%

PP/

Perpres/

Permen

Rp 41.203.571.000

Rp. 22.137.168.000 12% 45%2 Produktivitas

SDM industri

852,2

71%

1 Tersedianya

kebijakan

pembangunan

industri yang

efektif

1 Jumlah

peraturan

perundangan

3

100%

100%42%Persen

19% 43% 67% 91%

Page 51: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

45% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi

Penyiapan Insentif Ilmate

69% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi

Penyiapan Insentif Ilmate

70% 3c Penyusunan Dan Fasilitasi

Penyiapan Insentif Ilmate

3c Penyusunan Dan Fasilitasi

Penyiapan Insentif Ilmate

40% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim

Usaha Sektor Ilmate

43% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim

Usaha Sektor Ilmate

43% 3d Penyusunan Rekomendasi Iklim

Usaha Sektor Ilmate

3d Penyusunan Rekomendasi Iklim

Usaha Sektor Ilmate

88% 3e Evaluasi Pembinaan Dan

Pengembangan Smk Berbasis

Kompetensi Yang Link And Match

Dengan Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

95% 3e Evaluasi Pembinaan Dan

Pengembangan Smk Berbasis

Kompetensi Yang Link And Match

Dengan Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

96% 3e Evaluasi Pembinaan Dan

Pengembangan Smk Berbasis

Kompetensi Yang Link And Match

Dengan Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi Dan Elektronika

3e Evaluasi Pembinaan Dan

Pengembangan Smk Berbasis

Kompetensi Yang Link And Match

Dengan Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika 4 Setditen ILMATE: Status

Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE

4 Setditen ILMATE: Status

Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE

4 Setditen ILMATE: Status

Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE

4 Setditen ILMATE: Status

Pengelolaan BMN Ditjen ILMATE

26% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 71% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 72% 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara 4a Tim Pengelola Barang Milik Negara

5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai

prestasi kerja pegawai Ditjen

ILMATE

5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai

prestasi kerja pegawai Ditjen

ILMATE

5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai

prestasi kerja pegawai Ditjen

ILMATE

5 Setditen ILMATE: Rata-rata nilai

prestasi kerja pegawai Ditjen

ILMATE47% 5a Bimbingan Teknis Pengelolaan

Arsip Dinamis

75% 5a Bimbingan Teknis Pengelolaan

Arsip Dinamis

86% 5a Bimbingan Teknis Pengelolaan

Arsip Dinamis

5a Bimbingan Teknis Pengelolaan

Arsip Dinamis

80% 5b Pelaksanaan Forum Sinergitas

Ditjen Ilmate

98% 5b Pelaksanaan Forum Sinergitas

Ditjen Ilmate

99% 5b Pelaksanaan Forum Sinergitas

Ditjen Ilmate

5b Pelaksanaan Forum Sinergitas

Ditjen Ilmate 10% 5c Pengembangan Pegawai Ditjen

Ilmate

18% 5c Pengembangan Pegawai Ditjen

Ilmate

19% 5c Pengembangan Pegawai Ditjen

Ilmate

5c Pengembangan Pegawai Ditjen

Ilmate

55% 5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan Kinerja

Dan Kpi Pegawai Di Lingkungan

Ditjen Ilmate

87% 5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan

Kinerja Dan Kpi Pegawai Di

Lingkungan Ditjen Ilmate

88% 5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan

Kinerja Dan Kpi Pegawai Di

Lingkungan Ditjen Ilmate

5d Fgd Digitalisasi Pengelolaan Kinerja

Dan Kpi Pegawai Di Lingkungan

Ditjen Ilmate 38% 5e Pertemuan/jamuan

Delegasi/misi/tamu

41% 5e Pertemuan/jamuan

Delegasi/misi/tamu

42% 5e Pertemuan/jamuan

Delegasi/misi/tamu

5e Pertemuan/jamuan

Delegasi/misi/tamu 9% 5f Operasional Perkantoran Dan

Pimpinan

64% 5f Operasional Perkantoran Dan

Pimpinan

71% 5f Operasional Perkantoran Dan

Pimpinan

5f Operasional Perkantoran Dan

Pimpinan 29% 5g Langganan Daya Dan Jasa 35% 5g Langganan Daya Dan Jasa 38% 5g Langganan Daya Dan Jasa 5g Langganan Daya Dan Jasa

49% 5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas

Perkantoran

97% 5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas

Perkantoran

98% 5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas

Perkantoran

5h Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas

Perkantoran

48% 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor 96% 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor 97% 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor 5i Pengadaan Kendaraan Bermotor

28% 5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan

Ditjen Ilmate

77% 5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan

Ditjen Ilmate

81% 5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan

Ditjen Ilmate

5j Penyusunan Tatalaksana Kearsipan

Ditjen Ilmate

6 Setditen ILMATE: Produktivitas

kinerja minimum pegawai Ditjen

ILMATE

6 Setditen ILMATE: Produktivitas

kinerja minimum pegawai Ditjen

ILMATE

6 Setditen ILMATE: Produktivitas

kinerja minimum pegawai Ditjen

ILMATE

6 Setditen ILMATE: Produktivitas

kinerja minimum pegawai Ditjen

ILMATE

80% 6a Penyusunan Perjanjian Kinerja

Ditjen Ilmate

87% 6a Penyusunan Perjanjian Kinerja

Ditjen Ilmate

88% 6a Penyusunan Perjanjian Kinerja

Ditjen Ilmate

6a Penyusunan Perjanjian Kinerja

Ditjen Ilmate 82% 6b Dukungan Administrasi Tupoksi

Ilmate

85% 6b Dukungan Administrasi Tupoksi

Ilmate

88% 6b Dukungan Administrasi Tupoksi

Ilmate

6b Dukungan Administrasi Tupoksi

Ilmate 10% 6c Perbaikan Peralatan Kantor 37% 6c Perbaikan Peralatan Kantor 42% 6c Perbaikan Peralatan Kantor 6c Perbaikan Peralatan Kantor

10% 6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana

Perkantoran

58% 6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana

Perkantoran

70% 6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana

Perkantoran

6d Pengadaan Sarana Dan Prasarana

Perkantoran

17% 6e Perawatan Kendaraan Bermotor 62% 6e Perawatan Kendaraan Bermotor 68% 6e Perawatan Kendaraan Bermotor 6e Perawatan Kendaraan Bermotor

35% 6f Koordinasi Kegiatan Pendukung

Tupoksi Ditjen Ilmate

35% 6f Koordinasi Kegiatan Pendukung

Tupoksi Ditjen Ilmate

88% 6f Koordinasi Kegiatan Pendukung

Tupoksi Ditjen Ilmate

6f Koordinasi Kegiatan Pendukung

Tupoksi Ditjen Ilmate

19% 6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama

Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp

48% 6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama

Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp

55% 6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama

Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp

6g Pelaksanaan Koordinasi Kerjasama

Antar Instansi Pelaksanaan Bmdtp

50% 6h Pelaksanaan Koordinasi,

Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate

56% 6h Pelaksanaan Koordinasi,

Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate

57% 6h Pelaksanaan Koordinasi,

Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate

6h Pelaksanaan Koordinasi,

Konsultansi Dan Pembinaan Ilmate

7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP Ditjen

ILMATE

7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP

Ditjen ILMATE

7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP

Ditjen ILMATE

7 Setditen ILMATE: Nilai SAKIP Ditjen

ILMATE24% 7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika

48% 7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

54% 7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

7a Penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (lakip)

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika 31% 7b Penyusunan Laporan Pp 39

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika

76% 7b Penyusunan Laporan Pp 39

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

79% 7b Penyusunan Laporan Pp 39

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

Dan Elektronika

7b Penyusunan Laporan Pp 39

Direktorat Jenderal Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi Dan

Elektronika 58% 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate 90% 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate 99% 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate 7c Evaluasi Renstra Ditjen Ilmate

25% 7d Penyusunan Dokumen

Penganggaran Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate

78% 7d Penyusunan Dokumen

Penganggaran Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate

79% 7d Penyusunan Dokumen

Penganggaran Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate

7d Penyusunan Dokumen

Penganggaran Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate 20% 7e Pengembangan Kebijakan P3dn

Sektor Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

59% 7e Pengembangan Kebijakan P3dn

Sektor Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

60% 7e Pengembangan Kebijakan P3dn

Sektor Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

7e Pengembangan Kebijakan P3dn

Sektor Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi Dan Elektronika

21% 7f Perumusan Satuan 3b Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate

41% 7f Perumusan Satuan 3b Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate

42% 7f Perumusan Satuan 3b Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate

7f Perumusan Satuan 3b Program

Penumbuhan Dan Pengembangan

Ilmate 9 Setditen ILMATE: Akuntabilitas

Laporan Keuangan dan BMN

9 Setditen ILMATE: Akuntabilitas

Laporan Keuangan dan BMN

9 Setditen ILMATE: Akuntabilitas

Laporan Keuangan dan BMN

8 Setditen ILMATE: Akuntabilitas

Laporan Keuangan dan BMN

67% 9a Proses Penghapusan Bmn 80% 9a Proses Penghapusan Bmn 82% 9a Proses Penghapusan Bmn 8a Proses Penghapusan Bmn

PP/

Perpres/

Permen

Rp 41.203.571.000 1 Tersedianya

kebijakan

pembangunan

industri yang

efektif

1 Jumlah

peraturan

perundangan

3 19% 43% 67% 91%

Page 52: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

63% 9b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn 82% 9b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn 89% 9b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn 8b Pelaksanaan Keuangan Dan Bmn

36% 9c Pelaksanakan Spip Bidang

Keuangan Dan Bmn

97% 9c Pelaksanakan Spip Bidang

Keuangan Dan Bmn

98% 9c Pelaksanakan Spip Bidang

Keuangan Dan Bmn

8c Pelaksanakan Spip Bidang

Keuangan Dan Bmn

23% 9d Tim Sistem Akuntansi Keuangan 61% 9d Tim Sistem Akuntansi Keuangan 65% 9d Tim Sistem Akuntansi Keuangan 8d Tim Sistem Akuntansi Keuangan

68% 9e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 70% 9e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 76% 9e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 8e Pembayaran Gaji Dan Tunjangan

10 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib (1 Regulasi)

10 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib (1 Regulasi)

10 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib (1 Regulasi)

9 Dit IMATAP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib (1 Regulasi)

45% 10a 001.051 - Penyusunan Rencana

Program Dan Kegiatan Imatap

57% 10a 001.051 - Penyusunan Rencana

Program Dan Kegiatan Imatap

67% 10a 001.051 - Penyusunan Rencana

Program Dan Kegiatan Imatap

9a 001.051 - Penyusunan Rencana

Program Dan Kegiatan Imatap

52% 10b 002 - Layanan Tata Usaha 72% 10b 002 - Layanan Tata Usaha 74% 10b 002 - Layanan Tata Usaha 9b 002 - Layanan Tata Usaha

11 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

11 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

11 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

10 Dit. IPAMP: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

14% 11a Melaksanakan Pengawasan

Penerapan SNI Wajib Sektor IPAMP

14% 11a Melaksanakan Pengawasan

Penerapan SNI Wajib Sektor

IPAMP

15% 11a Melaksanakan Pengawasan

Penerapan SNI Wajib Sektor

IPAMP

10a Melaksanakan Pengawasan

Penerapan SNI Wajib Sektor IPAMP

65% 11b Diseminasi Kebijakan Terkait

Standar Mutu Dan Proses Produksi

di Lingkungan Binaan IPAMP

65% 11b Diseminasi Kebijakan Terkait

Standar Mutu Dan Proses Produksi

di Lingkungan Binaan IPAMP

68% 11b Diseminasi Kebijakan Terkait

Standar Mutu Dan Proses Produksi

di Lingkungan Binaan IPAMP

10b Diseminasi Kebijakan Terkait

Standar Mutu Dan Proses Produksi

di Lingkungan Binaan IPAMP

48% 11c Melaksanakan Bimbingan Teknis

Terkait Standar Mutu dan Proses

Produksi

47% 11c Melaksanakan Bimbingan Teknis

Terkait Standar Mutu dan Proses

Produksi

73% 11c Melaksanakan Bimbingan Teknis

Terkait Standar Mutu dan Proses

Produksi

10c Melaksanakan Bimbingan Teknis

Terkait Standar Mutu dan Proses

Produksi 12 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

12 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

12 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib

11 Dit. IL: Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST dan/atau

PTC secara wajib22% 12a Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Industri Logam

30% 12a Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Industri Logam

30% 12a Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Industri Logam

11a Perencanaan dan Persiapan

Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Industri Logam 31% 12b Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam BESI

45% 12b Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam BESI

57% 12b Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam BESI

11b Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam BESI

26% 12c Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Bukan Besi

53% 12c Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Bukan Besi

57% 12c Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Bukan Besi

11c Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Bukan Besi

20% 12d Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Hilir

54% 12d Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Hilir

58% 12d Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Hilir

11d Penyusunan SNI Wajib Produk

Industri Logam Hilir

25% 12e Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Produk Logam

78% 12e Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Produk Logam

88% 12e Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Produk Logam

11e Bimbingan Teknis Penerapan SNI

Wajib Produk Logam

12% 12f Pengawasan Penerapan SNI Wajib

Produk Industri Logam

25% 12f Pengawasan Penerapan SNI Wajib

Produk Industri Logam

26% 12f Pengawasan Penerapan SNI Wajib

Produk Industri Logam

11f Pengawasan Penerapan SNI Wajib

Produk Industri Logam

10% 25% 45%

1 Dit. IPAMP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk

1 Dit. IPAMP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk

1 Dit. IPAMP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk

1 Dit. IPAMP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk

0% 1a Menyusun Rancangan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Industri

(RSKKNI) Sektor Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

0% 1a Menyusun Rancangan Standar

Kompetensi Kerja Nasional

Industri (RSKKNI) Sektor Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

0,36% 1a Menyusun Rancangan Standar

Kompetensi Kerja Nasional

Industri (RSKKNI) Sektor Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

1a Menyusun Rancangan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Industri

(RSKKNI) Sektor Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

63% 1b Dokumen Perencanaan dan

Pelaporan Direktorat Indsutri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

63% 1b Dokumen Perencanaan dan

Pelaporan Direktorat Indsutri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

73% 1b Dokumen Perencanaan dan

Pelaporan Direktorat Indsutri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

1b Dokumen Perencanaan dan

Pelaporan Direktorat Indsutri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian 2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

2 Dit. IL: Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

2% 2a Penyusunan Konsep (Drafting)

RSNI

7% 2a Penyusunan Konsep (Drafting)

RSNI

9% 2a Penyusunan Konsep (Drafting)

RSNI

2a Penyusunan Konsep (Drafting) RSNI

1% 2b Rapat Teknis (RSNI 2) 4% 2b Rapat Teknis (RSNI 2) 4% 2b Rapat Teknis (RSNI 2) 2b Rapat Teknis (RSNI 2)

4% 2c Pra Konsensus 11% 2c Pra Konsensus 12% 2c Pra Konsensus 2c Pra Konsensus

3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI)

3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI)

3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI)

3 Dit. IPAMP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI)

12% 3a Menyusun Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

12% 3a Menyusun Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

16% 3a Menyusun Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

3a Menyusun Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian 4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi

yang terbentuk

4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi

yang terbentuk

4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi

yang terbentuk

4 Dit. IL: Infrastruktur kompetensi

yang terbentuk

13% 4a Pembentukan Tim Rskkni Dan

Persiapan

30% 4a Pembentukan Tim Rskkni Dan

Persiapan

30% 4a Pembentukan Tim Rskkni Dan

Persiapan

4a Pembentukan Tim Rskkni Dan

Persiapan 18% 4b Penyusunan Draft Rskkni

(perumusan Dan Pembahasan Unit

Kompetensi)

26% 4b Penyusunan Draft Rskkni

(perumusan Dan Pembahasan Unit

Kompetensi)

38% 4b Penyusunan Draft Rskkni

(perumusan Dan Pembahasan Unit

Kompetensi)

4b Penyusunan Draft Rskkni

(perumusan Dan Pembahasan Unit

Kompetensi)

2 Terselenggaranya

urusan

pemerintahan di

bidang

perindustrian

yang berdaya

saing dan

berkelanjutan

2 Infrastruktur

kompetensi yang

terbentuk

8

PP/

Perpres/

Permen

SKKNI Rp 12.031.217.000 8%

Rp 41.203.571.000 1 Tersedianya

kebijakan

pembangunan

industri yang

efektif

1 Jumlah

peraturan

perundangan

3 19% 43% 67% 91%

64% 100%32%

Page 53: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1595473764-7.3 PP 39 TW... · 2020. 7. 23. · Laporan PP 39 Ditjen ILMATE Triwulan III Tahun 2019 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisa

si

Target

Antara

Realisas

i

Target

Antara

Realisa

si

Triwulan III

Rencana Kegiatan

Triwulan IV Anggaran

Triwulan I

Rencana Kegiatan

Triwulan II

Rencana Kegiatan

Indikator

Kinerja Utama Rencana KegiatanNo

Sasaran

StrategisTarget Satuan

0% 4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Internal

0% 4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Internal

0% 4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Internal

4c Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Internal 0% 4d Pelaksanaan Pra Konvensi 0% 4d Pelaksanaan Pra Konvensi 0% 4d Pelaksanaan Pra Konvensi 4d Pelaksanaan Pra Konvensi

4% 4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Eksternal

10% 4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Eksternal

10% 4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Eksternal

4e Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Eksternal 3% 4f Pelaksanaan Konvensi 10% 4f Pelaksanaan Konvensi 11% 4f Pelaksanaan Konvensi 4f Pelaksanaan Konvensi

5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi

yang Terbentuk

5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi

yang Terbentuk

5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi

yang Terbentuk

5 Dit. IET: Infrastruktur Kompetensi

yang Terbentuk

10% 5a Rancangan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Industri (RSKKNI)

Sektor Industri Elektronika dan

Telematika

23% 5a Rancangan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Industri (RSKKNI)

Sektor Industri Elektronika dan

Telematika

34% 5a Rancangan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Industri (RSKKNI)

Sektor Industri Elektronika dan

Telematika

5a Rancangan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Industri (RSKKNI)

Sektor Industri Elektronika dan

Telematika 6 Dit IMATAP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk (3

RSKKNI)

6 Dit IMATAP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk (3

RSKKNI)

6 Dit IMATAP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk (3

RSKKNI)

6 Dit IMATAP: Infrastruktur

kompetensi yang terbentuk (3

RSKKNI)0% 6a 001 - 051 - Pembentukan Tim

RSKKNI dan Persiapan

0% 6a 001 - 051 - Pembentukan Tim

RSKKNI dan Persiapan

0% 6a 001 - 051 - Pembentukan Tim

RSKKNI dan Persiapan

6a 001 - 051 - Pembentukan Tim

RSKKNI dan Persiapan

0% 6b 001 - 052 - Penyusunan Draft

Rskkni (perumusan Dan

Pembahasan Unit Kompetensi)

3% 6b 001 - 052 - Penyusunan Draft

Rskkni (perumusan Dan

Pembahasan Unit Kompetensi)

3% 6b 001 - 052 - Penyusunan Draft

Rskkni (perumusan Dan

Pembahasan Unit Kompetensi)

6b 001 - 052 - Penyusunan Draft

Rskkni (perumusan Dan

Pembahasan Unit Kompetensi)

0% 6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Internal

0% 6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Internal

0% 6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Internal

6c 001 - 053 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Internal

0% 6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra

Konvensi

0% 6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra

Konvensi

0% 6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra

Konvensi

6d 001 - 054 - Pelaksanaan Pra

Konvensi

0% 6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Eksternal

0% 6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Eksternal

0% 6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Eksternal

6e 001 - 055 - Pelaksanaan Rapat

Verifikasi Eksternal

0% 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi 0% 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi 0% 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi 6f 001 - 056 - Pelaksanaan Konvensi

7 Dit. IET: Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

7 Dit. IET: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI)

7 Dit. IET: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (RSNI)

7 Dit. IET: Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

10% 7a Perumusan Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Elektronika dan Telematika

36% 7a Perumusan Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Elektronika dan Telematika

40% 7a Perumusan Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Elektronika dan Telematika

7a Perumusan Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI) Industri

Elektronika dan Telematika

8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (3

RSNI)

8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (3

RSNI)

8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (3

RSNI)

8 Dit IMATAP: Jumlah Rancangan

Standar Nasional Indonesia (3

RSNI)

1% 8a U99 - Perumusan Sni 9% 8a U99 - Perumusan Sni 14% 8a U99 - Perumusan Sni 8a U99 - Perumusan Sni

2 Terselenggaranya

urusan

pemerintahan di

bidang

perindustrian

yang berdaya

saing dan

berkelanjutan

2 Infrastruktur

kompetensi yang

terbentuk

8 SKKNI Rp 12.031.217.000 8% 64% 100%32%