laporan pkp ips kelas iv 2009
DESCRIPTION
mungkin dapat membantu andaTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun
laporan perbaikan pembelajaran, yakni mata pelajaran non eksakta.
Maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas pelatihan dalam pembuatan portofolio pada Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah
Tugas portofolio yang dimaksud adalah salah satu tugas pada
pelatihan Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan .
Penyusun laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak, maka perkenankan penulis menghaturkan rasa terima kasih
yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu baik material
maupun spiritual demi selesainya penyusunan laporan ini.
Penulis berdo’a semoga amal kebaikan semua pihak yang telah
membantu mendapat imbalan yang melimpah dari Allah SWT. Akhirnya
penyusun berharap semoga laporan yang sangat sederhana ini berguna bagi
penyusun khususnya dan pembaca umumnya.
Putussibau, ……………………
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Sekolah Dasar masalah sosial di masyarakat mulai diperkenalkan di
kelas IV semester genap. Materi yang diberikan diantaranya tentang pengertian
masalah sosial, terjadinya masalah sosial, aneka macam masalah sosial dan
pemecahan masalah sosial. Semua materi tersebut harus benar-benar di
kuasai siswa secara berurutan, agar tidak membingungkan anak.
Masalah sosial di masyarakat merupakan materi yang ada dalam
pembelajaran IPS. Hal ini terhitung agak sulit dan merupakan masalah bagi
siswa kelas IV SD Negeri 04 Putussibau Kecamatan Putussibau, Kabupaten
Kapuas Hulu. Hal ini terlihat ketika siswa mengerjakan tes evaluasi tentang
masalah sosial sebanyak 5 soal ternyata hasilnya tidak memuaskan.
Dari uraian diatas, berarti pembelajaran tentang masalah sosial dikatakan
tidak berhasil, karena jumlah siswa yang menguasai materi pelajaran kurang
masih kurang. Hal ini sesuai dengan pengarahan pengawas TK/SD dalam
kegiatan KKG dan pemeriksaan analisis pembelajaran di Kecamatan
Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu yaitu pembelajaran dikatakan berhasil
apabila minimal 70% siswa menguasai materi pembelajaran. Oleh karena itu,
peneliti selaku guru kelas IV SD Negeri 04 Putussibau, perlu melakukan
kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tndakan Kelas) agar
siswa dapat dengan mudah mengerjakan soal yang berkaitan dengan masalah
sosial. Masalah tersebut harus segera diatasi, karena keberhasilan proses
pembelajaran merupakan tanggung jawab guru. Selain itu bagi siswa dalam
proses pembelajaran di tuntut adanya sistem belajar tuntas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bagian
pendahuluan dan diskusi peneliti dengan teman sejawat maka di tetapkan
masalah yang diangkat dalam perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa tidak dapat menjelaskan pengertian masalah sosial.
2. Siswa tidak dapat menjelaskan terjadinya masalah sosial.
3. Siswa tidak dapat menyebutkan aneka macam masalah sosial.
Dari diskusi dengan teman sejawat disepakati penyebab siswa tidak
dapat memahami masalah sosial karena dalam pembelajaran guru
tidak menggunakan alat bantu. Dari uraian diatas, yang menjadi fokus
perbaikan pembelajaran adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa
agar mereka dapat dengan mudah menjelaskan pengertian masalah sosial,
menjelaskan terjadinya masalah sosial, dan menyebutkan penyebab
timbulnya masalah sosial. Sehingga dapat disimpulkan fokus perbaikan
pembelajaran menjadi rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membantu siswa-siswi kelas IV SD Negeri 04
Putussibau agar mereka dapat menjelaskan pengertian masalah sosial ?
2. Bagaimana cara membantu siswa-siswi kelas IV SD Negeri 04
Putussibau agar mereka dapat menjelaskan terjadinya masalah sosial ?
3. Bagaimana cara membantu siswa-siswi kelas IV SD Negeri 04
Putussibau agar mereka dapat menyebutkan aneka macam masalah sosial ?
C. Tujuan Perbaikan
Dari apa yang diketahui bahwa dari permasalahan penelitian, tujuan penelitian
adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami masalah sosial,
secara khusus tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Membantu siswa kelas IV SD Negeri 04 Putussibau agar mereka dapat
dengan mudah memahami masalah sosial dengan menggunakan alat bantu.
2. Mendiskripsikan pembelajaran memahami masalah sosial pada siswa kelas
IV SD Negeri 04 Putussibau dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.
D. Manfaat Perbaikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
siswa, guru, sekolah maupun rekan-rekan guru yang lain.
Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang materi masalah sosial sehingga prestasi siswa juga
meningkat.
Bagi peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan guru
terutama dalam penggunaan alat bantu pembelajaran, sehingga guru
berusaha mengembangkan diri untuk meningkatkan profesi yang akhirnya
pembelajaran dapat maksimal
Bagi rekan-rekan guru yang lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai masukan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan sosial di
kelas khususnya pada materi yang sama
Bagi sekolah penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu hal ini di kemukakna oleh para
ahli psikolog dalam Asmawi Zainul (2005). Secara khusus dari aliran
psikologi kognitif mengemukakan bahwa belajar tidak harus berpusat pada
guru, tetapi anak harus lebih aktif. Oleh karenanya menurut Mikarsa dkk
(2005) siswa harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang
dipelajarinya. Konsekuensinya materi yang dipelajari harus menarik minat
pendidik dan menantang sehingga mereka asyik dan terlibat dalam proses
pembelajaran.
Menurut Asmawi Zainul (2005) pembelajaran merupakan kegiatan
formal yang dilakukan di sekolah. Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan
belajar mengajar. Dua pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar
mengajar adalah siswa dan guru. Dalam teori-teori yang modern kegiatan
belajar mengajar harus di bangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru
dan siswa, diminta kedua belah pihak berperan dan berbuat baik secara aktif
di dalam suatu kerangka belajar (frame work) dan dengan menggunakan
kerangka berpikir (frame of reference) yang seyogyanya dipahami dan disepakati
bersama.
B. Metode Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS dikenal beragam teknik
pendekatan, strategi pembelajaran, dan model pembelajaran yang tepat
sasaran, berdaya guna dan berhasil guna yang dapat diterapkan secara
aplikatif kapada siswa di kelas. Berbagai metode, pendekatan, strategi
maupun model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran IPS masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan serta
karakteristik yang sesuai dengan situasi dan kondisi kalas tertentu, namun
masing-masing memiliki satu tujuan yang sama yaitu memperlancar proses
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS dan meningkatkan prestasi
belajar mengajar siswa pasca kegiatan belajar mengajar pelajaran IPS.
Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV, metode
diskusi kelompok adalah metode yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk
membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan
yang bersifat problematis.