laporan pkp ips kelas 4 sd dengan metode media gambar

36
LAPORAN PKP PDGK 4501 MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS 4 SDN 1 PADASUKA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional Program S-I PGSD Universitas Terbuka Disusun Oleh: NAMA : NIM : POGRAM STUDI : S1 PGSD POKJAR : UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG 2013

Upload: franata-subhan-agusta

Post on 02-Dec-2015

13.253 views

Category:

Documents


245 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

LAPORAN PKP

PDGK 4501

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS KELAS 4 SDN 1 PADASUKA

DENGAN MEDIA GAMBAR

PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir

Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional

Program S-I PGSD Universitas Terbuka

Disusun Oleh:

NAMA :

NIM :

POGRAM STUDI : S1 PGSD

POKJAR :

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG

2013

Page 2: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPS

Nama Mahasiswa :

NIM :

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN 1 Padasuka

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus I, Hari Jumat, 28 September 2012

Siklus II, Hari Jumat, 5 Oktober 2012

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:

1. Bagaimana cara mengefektifkan belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS

Kelas IV SDN 1 Padasuka dengan menggunakan metode media gambar.

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS

Kelas IV SDN 1 Padasuka dengan menggunakan metode media gambar.

3. Melalui metode media gambar sebagai upaya meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa tentang Kenampakan Alam, IPS di kelas IV Semester I SDN 1

Padasuka Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Menyetujui,

Supervisor 1,

Padalarang, 28 April 2013

Penulis,

NIP. 1966 0525 1992 02 1001

NIM.

Page 3: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi

mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)

seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai

dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini

bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,

saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya

sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Padalarang, 28 April 2013

Yang membuat pernyataan,

____________________

NIM.

Materai

6.000

Page 4: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq, Hidayah serta

Inayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah keharibaan beliau Nabi

Muhammad SAW dengan harapan kelak kita semua mendapatkan syafaatnya di

hari kiamat.

Atas karunia dan nikmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan ini

untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan

Profesional (PKP) pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ

Bandung Pokjar Padalarang.

Penelitian dilakukan di SDN 1 Padasuka Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat. Judul “Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1

Padasuka Dengan Metode Media Gambar Pada Materi Kenampakan Alam”.

Laporan PKP ini telah disusun seoptimal mungkin, namun masih banyak kesalah

dan kekurangannya.

Hanya kepada Allah kita bersimpuh seraya berdo‟a, semoga bantuan dari

berbagai pihak yang telah mendukung terselesainya laporan PKP ini dijadikan

sebagai amal shaleh yeng mendapat pahala berlipat ganda disisi-Nya. Amin.

Sebagai penulis menyadari kalau laporan ini masih jauh dari harapan dan

banyak mengandung kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharap

kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaannya. Semoga menjadikan

manfaat bagi kita semua.

Padalarang, 28 April 2013

Penulis

_____________________

NIM. 818 2526 13

Page 5: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………….

B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………….

C. TUJUAN PERBAIKAN …………………………………………...

D. MANFAAT PERBAIKAN ………………………………………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN EFEKTIF ………………………………………....

B. PENGERTIAN HASIL BELAJAR ………………………………..

C. PENGERTIAN IPS ………………………………………………...

D. PENGERTIAN METODE MEDIA GAMBAR …………………...

E. UPAYA GURU MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

TERHADAP PEMBELAJARAN IPS.…………………………………

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN …………………………………………..

B. PROSEDUR PENELITIAN ……………………………………….

C. INSTRUMEN PENELITIAN ……………………………………..

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ………………………………

E. TEKNIK PENGOLAAN DATA ………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN ………………………………………… ….

B. PEMBAHASAN …………………………………………………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ………………………………………………........

B. SARAN ……………………………………………………….........

DAFTARAN PUSTAKA ……………………………………………...

LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………….

i

ii

iii

iv

v

1

3

3

4

5

5

6

7

12

16

16

18

18

18

20

27

28

28

Page 6: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS KELAS 4 SDN 1 PADASUKA

DENGAN MEDIA GAMBAR

PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM

ABSTRAK

Mata pelajaran IPS merupakan salah satu bidang studi kurikuler di tingkat

Sekolah Dasar (SD). Karena rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran ini

khususnya materi kenampakan Alam di kelas 4 SD Negeri 1 Padasuka , penulis

melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus pembelajaran. Kegiatan

penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Padasuka semester I tahun pelajaran

2012/2013 pada siswa kelas 4 yang berjumlah 48 siswa, terdiri dari 25 laki-laki

dan 23 perempuan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS materi kenampakan alam dengan menggunakan media gambar.

Setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media gambar,

hasil dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari

data yang dikumpulkan, pada kegiatan pembelajaran siklus I hanya 30 siswa yang

memperoleh nilai ≥ KKM dengan nilai rata-rata kelas 56,97. Hasil belajar siswa

terus meningkat pada siklus II, hanya 4 siswa yang belum mencapai nilai KKM

dengan nilai rata-rata kelas 63.83.

Maka deskripsi dari data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS tentang materi kenampakan alam di kelas 4 SD Negeri 1 Padasuka.

Dengan demikian, media gambar merupakan salah satu metode pembelajaran

yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

materi kenampakan alam.

Page 7: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional. 2002 : 263). http://www.sarjanaku.com (tanggal akses 8

April 2013).

Guru merupakan fasilitator utama dalam pelaksanaan pendidikan secara

formal di sekolah dan mempunyai tanggung jawab yang cukup berat dan

kompleks. Di satu sisi perannya penyampai ilmu pengetahuan, di sisi lain guru

harus mengetahui keseluruhan perkembangan pribadi anak didiknya. Dalam

mengembangkan metode pembelajaran, peranan guru sangat fleksibel dalam

menerapkan strategi konsep metode pembelajaran yang akan disampaikan kepada

siswanya.

Dalam mata pelajaran IPS, metode pembelajaran apa yang akan disampaikan?

Proses belajar mengajar yang baik harus melibatkan keaktifan siswa secara total,

artinya melibatkan pikiran pendengaran, penglihatan, dan keterampilan yang

dimiliki. Dalam proses belajar mengajar seorang guru berperan mengajak siswa

untuk memperhatikan, mendengarkan penyajian peraga yang dapat dilihat dan

memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum

dipahami atau memberi tanggapan, sehingga terjadi proses belajar yang aktif,

kreatif, edukatif, dan menyenangkan. Iklim belajar mengajar seperti ini hanya

dapat tercipta bila guru menggunakan pendekatan partisipatoris.

Proses belajar mengajar IPS yang menghendaki adanya keaktifan siswa,

sampai saat ini sering diabaikan oleh guru. Dalam pembelajaran di kelas banyak

guru (khususnya di daerah atau desa) masih banyak yang menggunakan

pendekatan ekspositoris. Pendekatan pembelajaran ini banyak dipilih karena

sarana dan prasarana pembelajaran, khususnya pembelajaran IPS di daerah yang

masih belum memadai. Sebagai akibat penerapan pendekatan ini pengetahuan

konsep IPS yang diperoleh siswa hanya bersifat hafalan. Pendekatan ekspositoris,

Page 8: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

menuntut seorang guru untuk selalu menambah wawasan, baik itu dari membaca

buku-buku pelajaran maupun dari media lain yang berkaitan dengan materi

pelajaran IPS. Dampaknya, bagi guru yang kurang aktif, proses belajar mengajar

yang dilaksanakan di kelas sering mengalami kegagalan. Hasil belajar siswa tidak

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Satu upaya penanganan masalah tersebut, diharapkan guru hendaknya

mengenal psikologi siswa dan berupaya meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap pembelajar IPS, ini mengandung implikasi bahwa setiap guru harus

menguasai pelajaran yang akan disajikan. Guru harus mampu menciptakan

suasana belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa dan

usahakan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa tidak

bosan dalam mengikuti pembelajaran IPS. Selama ini yang dipraktekan di

sekolah-sekolah masih banyak hanya menggunakan dengan metode ceramah saja,

dan siswa menganggap belajar IPS adalah aktivitas yang membosankan yang

hanya mendengarkan dan mencatat materi

Sekolah Dasar merupakan pondasi dasar suatu pendidikan, jika dari dasar

siswa mempunyai doktrin negatif terhadap IPS maka pada tingkatan jenjang

pendidikan yang lebih tinggi siswa akan lebih merasa malas, bosan dalam

mengikuti pelajaran IPS.

Masalah ini dapat diketahui penulis setelah melakukan pengamatan,

wawancara dan melihat hasil pembelajaran IPS di Kelas IV SDN 1 Padasuka

pada tahun ajaran 2012-2013.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas di kelas IV SDN 1 Padasuka dengan judul “Meningkatan Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Padasuka Dengan Metode

Media Gambar Pada Materi Kenampakan Alam”. Dengan harapan dapat

mengefektifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

Page 9: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

B. RUMUSAN MASALAH

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Sejauhmana hasil belajar siswa

terhadap pembelajaran IPS pada materi kenampakan alam”.

Setelah peneliti merumuskan permasalahan diatas, selanjutnya masalah

tersebut dibatasi dengan harapan akan menjadi lebih jelas dan mempermudah

pelaksanaan penelitian. Adapun inti permasalahan penelitian ini dibatasi sebagai

berikut:

1. Siswa tidak dapat menjelaskan pengertian kenampakan alam.

2. Siswa tidak dapat menjelaskan manfaat kenampakan alam.

3. Siswa tidak dapat menyebutkan aneka macam kenampakan alam.

Setelah disepakati dari hasil diskusi dengan teman sejawad penyebab siswa

tidak dapat memahami kenampakan alam karena dalam pembelajaran guru tidak

menggunakan alat bantu. Dari uraian diatas, yang menjadi fokus perbaikan

pembelajaran adalah pembelajaran dalam upaya membantu siswa agar mereka

dapat dengan mudah menjelaskan pengertian kenampakan alam, menjelaskan

manfaat kenampakan alam, dan menyebutkan aneka macam kenampakan alam.

Sehingga dapat disimpulkan fokus perbaikan pembelajaran menjadi rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana metode Media Gambar dapat mengefektifkan pembelajaran IPS?

2. Bagaimana metode Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

C. TUJUAN PERBAIKAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Agar siswa menjadi efektif terhadap pembelajaran IPS

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS, guru

dapat melakukan pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan dengan

menggunakan metode Media Gambar.

Page 10: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

D. MANFAAT PERBAIKAN

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak, terutama jika penelitian ini berhasil. Maka manfaat yang diperoleh

sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran

2. Bagi Guru

a. Memperbaiki pembelajaran yang dikelola.

b. Membantu guru berkembang secara profesional.

c. Memperluas pengalaman mengajar di kelas dalam rangka perencanaan

pembelajaran yang efektif.

d. Sebagai acuan memperbaiki proses pembelajaran dan landasan meningkatkan

proses pembelajaran di kelas.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai sumbangan yang positif untuk memecahkan masalah pembelajaran

yang dihadapi di sekolah

b. Menumbuhkan iklim kerja sama yang konduktif untuk memajukan sekolah.

Page 11: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. METODE MEDIA GAMBAR

Menurut Denny Setiawan (2011:1.1) Media berasal dari bahasa Latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

atau pengantar. Jadi dapat dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar

dari pengirim ke penerima pesan. Perkataan „„Media„„ tidak selalu identik dengan

mahal atau memerluka listrik karena media dapat dibedakan berdasarkan

keadaannya menjadi media canggih (sophisticate media) dan media sederhana

(simple media).

Media canggih adalah media yang hanya dapat dibuat di pabrik karena terdiri

dari komponen-komponen yang rumit dan biasanya memerluka listrik dalam

penyajiannya. Sedangkan media sederhana merupakan media yang dapat dibuat

sendiri guru atau ahli media sederhana, dan biasanya tidak memerluka listrik

untuk menyajikannya. Terdapat beberapa kelompok media sederhana, yaitu

gambar diam, grafis, display, dan realia. Gambar diam terdiri dari berbagai jenis

gambar yaitu ada yang berupa foto, gambar, peta, dan sebagainya.

Gambar dapat kita temukan di mana pun kita berada. Gambar merupakan

simbol komunikasi tertua manusia. Dari zaman batu hingga sekarang, manusia

menggunakan gambar sebagai alat komunikasi.

1. MANFAAT MEDIA GAMBAR DATA PROSES BELAJAR

MENGAJAR

Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media paling umum dipakai.

Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di

mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar

berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.

Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan,

dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan

orang dewasa.

Page 12: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar

mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat

dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan

bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang

berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam data PBM beberapa ahli

membekas rambu yang perlu diperhatikan yaitu:

2. PRINSIP-PRINSIP PEMAKAIAN MEDIA GAMBAR

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu

dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti

pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan

minat siswa kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang

ingin dicapainya adalah kemampuan siswa membandingkan kelompok hewan

bertulang belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan

perbedaan yang mencolok.

b. Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian

gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan.

Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan

kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan

pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang

kelas. Gambar-gambar yang ril sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran,

karena maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru

untuk hal-hal yang sama dikemudian hari.

c. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak

gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung

makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali

mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi

gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa

dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak

menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah

pemusatan Perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik,

Page 13: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan.

Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan

memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran

itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain

berturut-turut secara lengkap.

d. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar

itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam

menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para siswa

mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan

bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain.

Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal

di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket terdengar

asing bagi siswa-siswa yang hidup si kampung. Melalui gambar itulah mereka

akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal

e. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan

didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni

grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual

dalam hal ini sangat diperlukan bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar

itu.

f. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik

secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar

datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa.

Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru,

dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.

3. MEMILIH GAMBAR YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

Dalam pemilihan gambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat

beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti

melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan

memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.

Page 14: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

b. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan

tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.

Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada gambar.

c. Bentuk item. Hendaknya sipengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap

tentang obyek-obyek dalam gambar.

d. Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang melakukan perbuatan. Siswa akan

lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.

e. Fotografi. Siswa dapat lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya

rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap.

Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pengajaran.

f. Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar.

Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Kriteria-kriteria memilih gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga

berfungsi untuk menilai apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan

dalam pengajaran. Gambar yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan

sebagai media dalam mengajar.

4. MENGGUNAKAN GAMBAR DALAM KELAS

Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik

dalam hal besarnya gambar, detai, warna dan latar belakang untuk penafsiran.

Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki

kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu

sering digunakan dalam waktu yang tidak lama. Gambar sebaiknya disusun

menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas.

Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang

dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan

pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis

cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk

mendemonstrasikan suatu obyek.

Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya

efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar,

dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau

Page 15: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,

menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian,

dan menambah pengetahuan siswa.

5. MENGAJAR SISWA MEMBACA GAMBAR

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar siswa

membaca gambar:

a. Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada

mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna,

barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memilikji kriteria tersendiri tentang

kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan

warna perlu dilakukan guru terhadap para siswa.

b. Ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam

dengan seekor sapi, mana yang lebih tinggi antara seorang manusia dengan gereja,

dan sebagainya.

c. Jarak. Maksudnya agar anak dapat mengira-ngira jarak antara suatu obyek

dengan obyek lainnya dalam suatu gambar, misalnya jarak antara puncak gunung

latar belakangnya.

d. Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang

diparkir yang nampak dalam sebuah gambar, dalam gambar terdapat sebuah

simbol-simbol gerakan.

e. Temperatur. Bermaksud anak memperoleh kesan apakah di dalam gambar

temperaturnya dingin atau panas. Bandingkan gambar yang menunjukkan musim

salju dan gambar orang-orang yang berada dalam keadaan membuka pakaian.

Maka dapat dibedakan temperatur rendah dan keadaan panas.

6. BEBERAPA KELEBIHAN KEKURANGAN DARI MEDIA GAMBAR

ADALAH

a. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah

dibanding dengan media verbal semata.

b. Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua

benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-

Page 16: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya.

Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau

foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit

yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto

sangat bermanfaat dalam hal ini.

c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau

penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat

disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat

usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.

e. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan

peralatan yang khusus.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut gambar atau foto mempunyai beberapa

kelemahan yaitu:

a. Gambar atau foto hanya menekankan presepsi indra mata.

b. Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan

Pembelajaran.

c. Ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar.

B. PENGERTIAN HASIL BELAJAR

1. Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar

merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam

belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan

seseorang guru sebagai pengajar.

2. Konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam

satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.

Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa

mendapatkan hasil, bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya

intervensi orang lain sebagai pengajar. http://www.sarjanaku.com (tanggal

akses 8 April 2013).

Menurut Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan

Page 17: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil

belajar mengajar:

a. Keterampilan dan kebiasaan

b. Pengetahuan dan pengarahan

c. Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia

menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan

pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

C. PENGERTIAN IPS

Menurut Sardjiyo, Sugandi, Ichak (2008:126). IPS, seperti halnya IPA,

Matematika, dan Bahasa Indonesia merupakan bidang studi. Dengan demikian,

IPS sebagai bidang studi memiliki garapan yang dipelajari cukup luas. Bidang

garapannya itu meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan manusia di

masyarakat. Tekanan yang dipelajari IPS berkenaan dengan gejala dan masalah

kehidupan masyarakat bukan pada teori dan keilmuannya, melainkan pada

kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Dari gejala da masalah tadi di telaah,

dianalisis factor-faktornya sehingga dapat dirumuskan jalan pemecahannya.

Memperhatikan kerangka kerja IPS, seperti yang dikemukakan di atas dapat

ditarik pengertian IPS sebagai berikut.

IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan

masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan

atau satu perpaduan.

Jika diartikan, seperti di atas maka apakah bedanya dengan studi sosial?

Jawabannya adalah tidak ada bedanya atau apa yang diistilahkan sebagai studi

sosial negara-negara yang berbahasa inggris itu sama dengan IPS di negeri kita.

Oleh karena itu, sifat IPS sama dengan studi sosial, yaitu praktis, interdisipliner

dan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

IPS yang diajarkan pada pendidikan dasar dan menengah, menjadi dasar

pengantar bagi mempelajari IPS/Studi Sosial ataupun ilmu Sosial di Perguruan

Tinggi. Bahkan dalam kerangka kerjanya dapat saling melengkapi. Hasil

Page 18: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

penelaahan IPS dapat dimanfaatkan oleh ilmu sosial, studi sosial, dan sebaliknya

hasil kajian ilmu sosial, dapat dimanfaatkan oleh IPS.

Dengan demikian, antar ilmu sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan sosial

ternyata terdapat kaitan satu sama lainnya sehingga terdapat persamaan dan

perbedaan.

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam penyelenggaraan pendidikan di

Indonesia masih relatif baru digunakan. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah

terjemahan dari social studies dalam konteks kurikulum pendidikan dasar dan

menengah di Amerika Serikat. Edgar B. Wesley dalam buku Teaching Social

Studies (1952) mengartikan Studi Sosial “those portions or aspect of social

sciences that heve been selected and adapted for used in the school or in other

instructional situation” (bagian atau aspek-aspek ilmu sosial yang dipilih dan

disesuaikan dengan maksud digunakan di sekolah atau situasi pengajaran lain).

Paul Mathias dalam buku The Teacher’s Handbook for Social Studies

memberikan penjelasan bahwa Studi Sosial merupakan pelajaran tentang manusia

dalam masyarakat pada masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Karena itu

Studi Sosial membahas ciri kemasyarakatan yang mendasar dari manusia,

meliputi studi banding tentang perbedaan-perbedaan rasial dan lingkungan antara

manusia yang satu dengan yang lainnya, dan memerlukan penelitian rinci

terhadap berbagai pernyataan (perilaku) mengenai adaptasi manusia terhadap

lingkungan hidupnya, serta hubungan antara manusia yang satu dengan lainnya.

John Jarolimek menulis Pengetahuan Sosial adalah bagian dari kurikulum sekolah

dasar yang mengambil subject matter content dari ilmu-ilmu sosial seperti sejarah,

sosiologi, politik, psikologi, philosofi, antropologi, dan ekonomi.

Leonard S. Kenworthy mengatakan Pengetahuan Sosial adalah studi tentang

manusia untuk menolong siswa mengenal dirinya maupun orang lain, di dalam

suatu masyarakat yang sangat bervariasi, baik karena perbedaan tempat atau

waktu sebagai individu maupun kelompok dalam memenuhi kebutuhannya

melalui berbagai institusi seperti halnya manusia mencari kepuasan batin dan

masyarakat yang baik.

Diana Nomida Musnir dan Maas DP (1998) menjelaskan hakikat pendidikan

IPS adalah berbagai konsep dan prinsip yang terdapat dalam ilmu-ilmu sosial,

Page 19: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

misalnya tentang kependudukan, kriminalitas, korupsi dan kolusi dan sebagainya

yang dikemas untuk kepentingan pendidikan dalam rangka upaya pencapaian

tujuan di berbagai jenjang pendidikan. Berbagai realitas tersebut dijelaskan

melalui pendekatan multi dimensi arah dalam melakukan berbagai prinsip dan

generalisasi yang terdapat dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi,

antropologi, psikologi sosial, geografi dan ilmu politik.

Dengan demikian IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam

lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari kegiatan hidup manusia dalam kelompok

yang disebut masyarakat dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu sosial,

seperti sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan sebagainya.

D. UPAYA GURU MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TERHADAP

PEMBELAJARAN IPS.

Dalam kegiatan belajar mengajar, interaksi antara guru dengan siswa

merupakan kegiatan yang dominan. Dalam kegiatan itu, guru tidak hanya

mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mentransfer nilai-nilai positif kepada

siswa sebagai subjek yang belajar. Sebagai wujud dari keprofesional sebagai guru

maka dalam rangka memotivasi guna meningkatkan minat siswa terhadap

pembelajaran IPS yang dianggap sangat kurang dapat dilakukan beberapa upaya

sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada siswa bahwa IPS bukan

merupakan pelajaraan yang membosankan. Dan memberikan penjelasan bahwa

IPS merupakan ilmu yang sangat penting karena secara langsung ataupun tidak

langsung IPS mempunyai keterkaitan dengan pelajaran yang lain.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS, guru

hendaknya memotivasi baik ekstrinsik maupun intrinsik. Misalnya:

a. Kompetensi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan diantara

siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil

prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.

b. Pada awal kegiatan belajar mengajar guru hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan kepada siswa tujuan pembelajaran IPS yang akan dicapainya

Page 20: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk mencapai tujuan pembelajaran

IPS tersebut.

c. Guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih

sukses dengan usaha sendiri, tentu saja dengan bimbingan guru.

d. Pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai

yang baik. Jadi angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.

3. Pengajaran IPS hendaknya dimulai dari hal-hal yang kongkrit kehal yang

abstrak, dari hal-hal yang mudah menuju hal-hal yang sulit dan akhirnya akan

memotivasi siswa untuk belajar IPS karena kemudahan tersebut. Pusat

pengajaran lebih diutamakan kepada murid, tidak lagi kepada guru.

4. Memberikan gairah dan semangat siswa untuk belajar IPS dengan berbagai

pendekatan dan metode serta penggunaan media pengajaran.

5. Perencanaan pembelajaran yang tersturktur dengan baik diantaranya dengan:

a. Keterampilan Mengelola Kelas

Sebelum kegiatan belajar mengajar guru lebih dahulu mengelola kelas pada

situasi kondisi belajar yang kondusif agar belajar mengajar dapat berlagsung

dengan efesien.

b. Keterampilan Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran adalah kegiatan menciptakan kesiapan mental dan

menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.

Guru dapat membuat kaitan antara materi kegiatan yang telah dikuasai oleh siswa

dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa yang siap belajar adalah siswa

yang mengetahui tujuan, masalah pokok, langkah kegiatan belajar dan batas batas

tugas yang harus dikerjakan, dan kebutuhan akan minat siswa. Membuka

pelajaran dengan nmenarik perhatian siswa melalui gaya mengajar, penggunaan

alat bantu dan interaksi yang bervariasi.

c. Keterampilan Menjelaskan

Guru tidak menggunakan kalimat yangberbelit-belit dan guru menghindari

penggunaan kata-kata yang meragukan dan berlebih-lebihan. Guru memberikan

contoh yang cukup untuk menanamkan pengertian dalam penjelasannya. Contoh

yang digunakan guru sesuai dengan usia, pengetahuan dan latar belakang siswa.

Page 21: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

Guru menunjukan dengan jelas pola atau struktur sajian khususnya hubungan

antara contoh dengan generalisasi, hukum dan rumus IPS, dan

memberikanikhtisar butir–butir yang penting dari suatu materi..

Guru mengadakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal

penting dalam penjelasannya. Penekanan yang berbeda diberikan pula dengan

mimik, isyarat ataupun dengan gerakan selama pelajaran berlangsung. Dan guru

mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa, minat

siswa, atau sikap siswa tentang relevansi atau kegunaan suatu penjelasan.

d. Keterampilan Bertanya

Guru memberikan pertanyaan disesuaikan dengan taraf psikologi,

pengetahuan anak, dalam mengajukan pertanyaan guru dapat bertanya ke seluruh

kelas, ke siswa tertentu dan giliran respons jawaban teman. Keterampilan bertanya

diharapkan mendorong interaksi antar siswa ataupun interaksi antara guru dengan

siswa.

e. Keterampilan Menutup Pelajaran

Cara yang dapat dilakukan guru untuk menutup pelajaran adalah meninjau

kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuat

ringkasan. Serta mengevaluasi pembelajaran yang sudah disampaikan.

6. Melakukan variasi mengajar dengan menggunakan berbagai komponen dan

keterampilan yang dimiliki oleh guru sebagai fasilitator guna meningkatkan

semangat belajar anak terhadap IPS sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai.

Variasi dalam gaya mengajar guru meliputi; suara, mimik dan gerak, kesenyapan,

kontak pandang, perubahan posisi, memusatkan, variasi penggunaan media dan

alat bantu pengajaran, variasi ajaran, variasi visual, variasi pola interaksi dan

variasi kegiatan siswa.

Page 22: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. SUBYEK PENELITIAN

1. Lokasi Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Padasuka desa Wangunsari

Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPS.

2. Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa kelas IV SDN 1 Padasuka desa Wangunsari Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat pada tahun ajaran 2012-2013 adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah siswa 48 orang terdiri dari 23 siswa perempuan dan 25 siswa laki-laki.

2. Motivasi belajar kelihatan kurang.

3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPS.

4. Pemahaman siswa terhadap konsep bertanya rendah.

5. Siswa masih takut dan malu untuk mengemukakan pendapatnya.

6. Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran.

7. Keadaan sosial masyarakat lebih banyak tergolong pada ekonomi menengah

kebawah sehingga daya dukung terhadap pendidikan kurang.

8. Perhatian dari orang tua siswa terhadap sekolah masih rendah.

B. PROSEDUR PENELITIAN

1. Mengidentifikasi Masalah

Setelah mengidentifikasi penyebab masalah yang timbul dalam pembelajaran

ialah adanya beberapa faktor yang mempengaruhi minat dan antusiasme siswa

terhadap mata pelajaran IPS diantaranya ialah melihat proses pemahaman pada

saat disajikannya pembelajaran ternyata kurang optimal, melalui pengamatan saat

terjadinya interaksi yang kurang terjalin antara semua komponen kelas, sarana dan

prasarana yang kurang menunjang, penyajian yang kurang menarik dan

membosankan.

Page 23: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

2. Perencanaan Tindakan

Setelah mengetahui hipotesis tindakan yang akan diambil melalui pengalaman

guru dalam pembelajaran, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan dengan

cara merumuskan alternative tindakan untuk pemecahan masalah berdasarkan

hasil kajian dilapangan melalui metode pembelajaran yang tepat tetapi sederhana

dan mudah dipahami oleh siswa. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam

perencanaan tindakan ialah:

a. Menyusun skenario pembelajaran

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas,

seperti media alat peraga.

c. Mempersiapkan cara mengobservasi hasil pembelajaran.

d. Melakukan simulasi bersama serta pengamatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3. Pelaksanaan Tindakan

Jika semua telah dipersiapkan, maka skenario tindakan tersebut dilaksanakan.

Kegiatan ini merupakan pokok pada siklus, dan akan diikuti dengan kegiatan

observasi dan refleksi. Pada saat diberikannya suatu tindakan, secara bersamaan

juga dilakukan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil observasi dijadikan

sebagai masukan dalam merefleksi hasil pembelajaran melalu perencanaan

bersama, fokus pengamatan, dan penentuan criteria observasi

4. Analisis Data

Analisis data adalah kegiatan mengorganisasikan secara sistematis dan

rasional guna memberikan jawaban atas permasalahan penelitian. Tahapan

analisis data dapat dilakukan dengan cara mereduksi data yaitu berupa kegiatan

berkaitan dengan memfokuskan data mentah menjadi informasi yang bermakna,

menyajikan data tersebut dalam bentuk penjelasan yang tepat serta tahap akhir

adalah penyimpulan yakni kegiatan mengambil kesimpulan dari sajian data yang

telah terorganisis dalam bentuk pernyataan kalimat singkat, padat, dan jelas.

Page 24: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

5. Refleksi

Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah upaya untuk mengkaji apa

yang telah terjadi, apa yang telah dilakukan, apa yang telah dihasilkan, atau yang

belum tuntas pada langkah atau upaya sebelumnya. Hasil refleksi tersebut diambil

sebagai acuan dalam mengambil langkah tindakan selanjutnya bila dirasakan

pelaksanaan tindakan yang telah disajikan kurang memuaskan atau tidak sesuai

dengan harapan.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan

menggunakan beberapa instrumen penelitian pendukung yang cukup mewakili

bagaimana keberhasilan penelitian pembelajaran yang akan dan telah disajikan.

Beberapa instrument penelitian yang digunakan antara lain:

1. Lembar Observasi

Secara umum observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasikan

hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam Penelitian Tindakan

Kelas, observasi adalah suatu upaya pengamatan yang memusatkan pada

pengumpulan data yang berkenaan dengan proses pelaksanaan tindakan. Setelah

melalui tahapan perencanaan bersama dalam mengobservasi tahapan berikutnya

ialah menentukan fokus dan kriteria yang akan diamati selama pembelajaran

berlangsung.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Langkah selanjutnya melakukan seleksi data untuk kemudian diolah dan

dianalisis. Data yang diperoleh dari lapangan dikatagorikan data yang bersifat

kuantitatif . Data yang bersifat kuantitatif yaitu hasil tes siswa setelah mengalami

pembelajaran

E. TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Terhadap data-data yang diperoleh dan bersifat kuantitatif dilakukan

pengolahan sesuai dengan kategori data tersebut untuk mengetahui sejauh mana

Page 25: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

Setelah dianalisis kesulitan dan kesalahan jawaban siswa setiap butir soal,

sehinggga terlihat konsep mana yang kurang dipahami siswa dan pada langkah

mana siswa membuat kesalahan.

Untuk data yang bersifat kuantitatif yaitu menganalisis observasi, setelah itu

sebagai tahap akhir dilakukan penafsiran dan interprestasi dengan menggunakan

kategori presentase berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Derajat penilaian = Jumlah Soal

Jumlah Skor x 100

Page 26: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan membahas serta menganalisa hasil-hasil dari

penelitian sesuai dengan kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Uraian data

dalam penelitian ini diawali dengan gambaran awal tentang proses pembelajaran

IPS dan sikap siswa dalam pembelajaran IPS sebelum dikenai tindakan, serta di

akhiri dengan hasil pelaksanaan tindakan pertama dan kedua yang meliputi proses

pembelajaran IPS, sikap siswa dalam pembelajaran IPS. Untuk memperjelas hal

tersebut penulis akan mendeskripsikan:

1. Kondisi Awal Siswa

Kondisi awal siswa sangat berguna dalam memberikan gambaran umum.

Tentang kemajuan dari hasil penelitian dan pengaruh terhadap proses

pembelajaran. Hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan

kegiatan awal terhadap pembelajaran IPS materi Kenampakan Alam. Hal pertama

yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan terhadap

siswa kelas IV SDN 1 Padasuka mengenai karakteristik siswa ditinjau dari segi

presentasi akademis, seperti yang digambarkan bab sebelumnya siswa dibagi

menjadi tiga kelompok siswa yaitu: pintar, sedang, dan kurang. Tujuan

ditetapkannya hal tersebut adalah diprediksikan mempunyai relevansi yang berarti

bagi kelancaran dan keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Lebih

lengkapnya kelompok siswa itu terdiri dari 6 siswa atau sebagian kecil (15,38%)

digolongkan kepada kelompok pandai, 30 orang siswa atau hampir setengahnya

(53,84%) digolongkan kepada kelompok sedang, dan sisanya yaitu 12 orang siswa

atau sebagian kecil (30,78%) digolongkan kepada kelompok kurang.

Setelah mengetahui masing-masing karakteristik siswa, langkah selanjutnya

yang penulis lakukan adalah melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran IPS, sikap siswa dalam pembelajaran IPS.

Observasi pertama yang penulis lakukan pada siswa sedang mempelajari

materi Kenampakan Alam. Pada kegiatan membuka pelajaran guru menugaskan

siswa untuk mempelajari materi Kenampakan Alam pada buku paket. Selanjutnya

Page 27: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

mengerjakan latihan yang ada pada buku paket. Saat kegiatan inti guru dan siswa

membahas soal latihan yang telah dikerjakan siswa di kelas, kemudian dilanjutkan

dengan tanya jawab mengenai materi yang dibahas. Pada kegiatan akhir, guru

memberikan evaluasi yang harus dikerjakan siswa secara individu. Kemudian

hasil dari evaluasi itu dikumpulkan dan dinilai. Adapun hasil dari pembelajaran

sebelum dilaksanakan tindakan diperoleh nilai rata-rata 56,15.

Berdasarkan hasil observasi mengenai proses pelaksanaan pembelajaran IPS

tersebut, menunjukan bahwa proses pembelajaran IPS yang selama ini penulis

lakukan belum dapat dipahami siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran

yang berlangsung hanyalah mempelajari suatu konsep saja sedangkan simulasi

dari aplikasi konsep itu sendiri dalam kehidupan siswa tidaklah dilakukan.

Walaupun guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab,

hal tersebut tidak bisa dimanfaatkan siswa karena siswa tidak dapat memahami

konsep IPS yang dipelajarinya. Sehingga sikap siswa terhadap pembelajaran IPS,

terlihat kurang merespon dengan baik. Hal ini disebabkan karena siswa belum

memahami dan belum dapat bagaimana cara menyelesaikan soal dengan benar.

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada tahap ini, maka perlu dilakukan

perbaikan-perbaikan agar kualitas pembelajaran IPS menjadi lebih baik dan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum dapat tercapai.

2. Hasil Penelitian Siklus I

a. Hasil Tes Akhir Individu Siklus I

Dari hasil tes akhir yang diikuti oleh 48 siswa dengan batas lulus 6.00 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.1

Hasil Tes Individu Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi

1 0-59 18

2 60-69 22

3 70-100 8

JUMLAH 48

Page 28: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 30

siswa atau sebagian besar (62,5%) yang dinyatakan lulus, sedang sisanya 18 siswa

atau kurang dari setengahnya (37,5%) dinyatakan belum lulus dalam postes.

Sedang nilai rata-rata kelas postes tersebut adalah 56,97% dalam KKM (60.00)

b. Hasil observasi siklus 1

Setelah guru melakukan tindakan pelaksanaan pembelajaran maka selanjutnya

dilakukan observasi hasil kegiatan tersebut berdasarkan data dan sejumlah

informasi yang telah diperoleh pada saat mengobservasi proses pembelajaran.

Adapun data tersebut diperoleh selain dari penulis juga terdapat masukan dari

observer yang dalam hal ini adalah rekan kerja dari penulis. Hasil observasi akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPS siswa belum memenuhi hasil yang diharapkan.

Hal ini dapat dilihat dari selama kegiatan berlangsung khususnya dalam kegiatan

individu ada siswa yang kurang paham apa yang perlu ia lakukan saat pelaksanaan

berlangsung.

2. Komunikasi satu arah sehingga pelajaran menjadi pasif

3. Dalam menyelesaikan tes uraian siswa kurang dapat optimal Hal ini

menyebabkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS masih kurang.

4. Perhatian siswa kurang fokus ketika guru sedang menerangkan materi

pembelajaran karena guru hanya menggunakan buku paket.

c. Refleksi

Berdasarkan data hasil tes dan hasil pengamatan penulis, sebelum pelaksanaan

tindakan pembelajaran, nilai rata-rata kelas 56,97 dan ada 18 siswa dari 48 yang

memperoleh nilai di bawah batas lulus (60,00) hal tersebut terjadi karena

penjelasan materi hanya dibantu oleh LKS untuk mencari jawaban dari buku

paket.

Untuk mengatasi masalah yang muncul tersebut, penulis mencoba

menggunakan metode Media Gambar dalam menyampaikan materi Kenampakan

Alam dalam Pembelajaran IPS.

Page 29: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

Hasil pembelajaran pada siklus I nilai rata-rata kelas belum memenuhi

kriteria minimum KKM 60%. Siswa yang di bawah batas lulus adalah 18 orang,

melihat hasil pembelajaran tersebut peneliti masih harus melakukan tindakan

pada siklus II agar peningkatan pembelajaran lebih baik lagi.

3. Hasil Penelitian Siklus II

a. Hasil Tes Akhir Individu Siklus II

Dari hasil tes akhir yang diikuti oleh 48 siswa dengan batas lulus 6,00 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.2

Hasil Tes Individu Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi

1 0-59 4

2 60-69 36

3 70-100 8

JUMLAH 48

Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 44

orang siswa atau sebagian besar (91,67%) yang dinyatakan lulus, sedang sisanya 4

orang siswa atau kurang dari setengahnya (8,33%) dinyatakan belum lulus dalam

postes. Sedang nilai rata-rata kelas postes tersebut adalah 63.83.

b. Hasil Observasi Siklus II

Hasil observasi pada siklus II adalah kekurangan pada siklus pertama dapat

diperbaiki dengan baik. Namun bukan berarti tidak ada kekurangan, temuan yang

ada pada tindakan kedua tersebut berdasarkan pengamatan penulis dan masukan

dari teman sejawat yang disebabkan karena:

a. Masih ada siswa yang ngobrol keluar masuk kelas.

b. Masih ada siswa mendapat nilai kurang.

c. Siswa pasif

d. Siswa belum memahami konsep nilai-nilai makna Sumpah Pemuda.

Page 30: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil tes dan hasil pengamatan penulis, pada pembelajaran

siklus I nilai rata-rata kelas 56,97% siswa yang nilainya di bawah batas lulus 18

orang.

Pada pembelajaran siklus II nilai rata-rata kelas 63.83%. Siswa yang nilainya

di bawah batas lulus 4 orang, ini menandakan bahwa hasil pembelajaran siswa

mengalami kenaikan, walaupun masih ada diantaranya sebagian kecil siswa yang

mendapat nilai kurang dari batas lulus.

PEROLEHAN NILAI

SIKLUS I , DAN SIKLUS II

No. Nama Siswa Nilai

Siklus 1 siklus 2

1. Asila Restianti 55 60

2. Adi Rudiansyah 50 60

3. Andini 55 60

4. Berman 50 60

5. Celsi Nauri 55 60

6. Chica Dwi Adisti 50 60

7. De Ismi Iklas Sakir 60 60

8. Dea Jupita 55 80

9. dian siti rosdianti 60 60

10. Dede Rani 50 60

11. Eca Rahmawati 60 65

12. Fikri Firmansyah 50 65

13. Fitria 55 60

14. Fahmi Amirudin 50 60

15. Gina Amelia 60 80

16. ilang Akhsan Vieri 60 70

17. Hendi 60 65

18. Intan Tanian Frimiliani 50 65

Page 31: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

19 M. Ari Santana 55 60

20. M. Setiawan 55 65

21. Mirawai Afriliatin 50 70

22. M. Rizky Fuziansyah 50 70

23. Nita Meinatalia 60 70

24. Okta Lusiana 60 70

25. Ria Krisna Dewi 60 70

26. Rangga Rudistira 50 60

27 Rizky Ramdani 60 65

28 Risnandar Hardiansyah 60 70

29 Rizal Rivaldi 60 60

30 Rian Mulyadi 60 60

31 Rudi Sonata 60 60

32 Suci Rohmatunisa 60 60

33 Sintia Nur Fitriani 60 65

34 Salaman Ryzki 60 65

35 Shifa Agustina 60 60

36 Syaila Rachelia 60 60

37 Sendi Permana 60 65

38 Siti Nur Lathifah 60 65

39 Titin Agustin 60 65

40 Tian Fadhilah 60 60

41 Yovi Nuryana 55 55

42 Zihan Nur Apipah 55 55

43 M. Zaki Ferlyansyah 60 60

44 M. Fahrul Rama 60 55

45 Dinda Adelia Zahra 60 60

46 Mery Angeline 60 60

47 Rangga Putra S 60 55

48 M. Ahnaf 60 60

JUMLAH 56.97 63.83

Page 32: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

GRAFIK PEROLEHAN NILAI

SIKLUS I , DAN SIKLUS II

52.00%

54.00%

56.00%

58.00%

60.00%

62.00%

64.00%

56.97%

63.83%

Siklus I Siklus II

Page 33: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hal tersebut, ternyata hasil belajar mata pelajaran IPS pada siklus

I belum maksimum dan pada tahap siklus II hasil belajar siswa meningkat.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan deskripsi pengamatan yang telah

dilakukan terhadap pembelajaran IPS pada materi Kenampakan Alam, hasil

pembelajaran ada peningkatan tahap demi tahap.

Jumlah peserta didik pada akhir pembelajaran yang mencapai batas lulus

mengalami kenaikan dari jumlah 30 siswa menjadi 44 orang dari jumlah seluruh

siswa sebanyak 48 siswa. Ini bertarti ada peningkatan atau perkembangan. Jika di

lihat dari nilai rata-rata kelas pada akhir kegiatan pembelajaran rata-ratanya yang

di peroleh peserta didikpun mengalami kenaikan dari 56,97 menjadi 63.83.

Dari uraian di atas jelas metode Media Gambar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa untuk pembelajaran IPS.

Page 34: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SDN 1 Padasuka,

mengenai upaya guru memotivasi anak dalam pembelajaran IPS. Dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPS dengan metode pengajaran yang bervariasi dan ditunjang

dengan alat-alat peraga ternyata akan lebih menarik minat siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar dan akan lebih mudah materi IPS dipahami oleh siswa.

2. Pemberian motivasi besar artinya karena sering kali dapat membantu siswa

mempelajari konsep tersebut dengan mudah, karena mereka mengerti apa,

mengapa dan bagaimana konsep yang dipelajari, dengan demikian tahu arah

pembahasan dilakaukan.

3. Perubahan dalam pembelajaran IPS di sekolah, terutama pembuatan materi

IPS yang difokuskan kepada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan

mempresentasikan semua level dari tujuan belajar IPS (rendah, menengah dan

tinggi).

4. Penggunaan metode belajar mengajar IPS yang terpusat pada siswa akan

membuat siswa dapat belajar secara aktif selama belajar mengajar berlangsung.

B. SARAN

Akhir dari penelitian ini, penulis sampaikan saran-saran sebagai berikut.

1. Guru

a. Metode pengajaran hendaknya bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan

dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran IPS.

b. Dalam pembelajaran IPS hendaknya guru memanfaatkan media pembelajaran

dan alat peraga yang ada dilingkungan sekitar.

c. Hendaknya guru dalam memberikan materi pelajaran IPS dimulai dari hal-hal

yang kongkrit ke hal-hal yang abstrak.

d. Hendaknya guru selalu memotivasi siswa sehingga kejenuhan dan kemalasan

dalam mengikuti pembelajaran IPS dapat teratasi.

Page 35: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

e. Guru selalu senantiasa bersikap secara profesional dalam menghadapi situasi

dan kondisi dalam bentuk apapun.

2. Siswa

a. Siswa diharapkan selalu semangat dalam pembelajaran IPS.

b. Banyak menyeleasaikan latihan soal yang diberikan oleh guru.

3. Sekolah

a. Menyediakan sarana dan prasarana pengajaran untuk menunjang pembelajaran

IPS yang efektif.

b. Meningkatkan mutu guru dengan banyak mengikutsertakan guru dalam

berbagai pelatihan dalam bidang pendidikan.

Page 36: Laporan Pkp Ips Kelas 4 Sd dengan metode media gambar

DAFTAR PUSTAKA

Denny Setiawan, Benny A Pribadi, Ario Suroso. 2011. Materi Pokok Komputer

dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sardiyo, Sugandi, Ischak. 2008. Materi Pokok Pendidikan IPS di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensido Offset.

www.aguswibisono.com

www.sarjanaku.com

www.tuanguru.com