bahan ajar ips sd (evaluasi)
TRANSCRIPT
r
BAHAN AJAR
PENDIDIKAN IPS SD
POKOK MATERI
EVALUASI PEMBELAJARAN IPS SD
OLEH
DRS. SUSILO, M.Pd
DRS. PURNOMO, M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
1
r
EVALUASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
LATAR BELAKANG
Penilaian adalah proses memperoleh informasi untuk tujuan pengambilan keputusan
tentang kebijaksanaan pendidikan, kurikulum, dan program pendidikan atau tentang kegiatan
belajar siswa. Evaluasi dalam pembelajaran social studies dilakukan secara kontinu, utuh, dan
menyeluruh, baik evaluasi proses maupun hasil. Alat evaluasi berupa tes dan non tes.
Evaluasi adalah proses untuk menimbang kebaikan dari kinerja siswa. Guru biasanya
menilai siswa menggunakan informasi hasil penilaian untuk memberikan pertimbangan
kualitas kegiatan belajar yang ditempuh siswa, baik untuk tujuan formatif maupun sumatif.
Pelaksanaan evaluasi IPS telah mengalami perluasan. Penekanan secara khusus
diarahkan pada apa yang disebut sebagai keterampilan dasar (basic skills), yang meliputi
keterampilan membaca bermakna, menulis dan keterampilan matematis. Keterampilan dasar
ini merupakan minimum competency testing in social studies (kompetensi minimal dalam
pengujian IPS). Perhatian dan penekanan lebih jauh, pada apa dinamakan the day of
children’s work (evaluasi hasil karya siswa). Dalam evaluasi jenis ini, yang sangat ditekankan
adalah aspek informalitas prosedural dalam pengevaluasian.
TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan, mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan bentuk –bentuk alat evaluasi yang secara umum dapat digunakan dalam
proses pembelajaran IPS di SD.
2. Menjelaskan prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran IPS di SD.
3. Menjelaskan teknik pelaksanaan penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran IPS di
SD.
ALAT EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
Berikut ini adalah bentuk-bentuk alat evaluasi yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa, dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
2
r
Lisan Tes Subjektif
Tertulis
Tes Objektif
Tes Perbuatan
Observasi
Daftar Cek (Check List)
Temu Wicara (conferences)
Catatan Harian (Anecdot Record)
Hasil Karya Siswa (Work Samples)
Rangkuman Pengalaman (Experiences
Summaries)
Daftar Catatan Harian (Diaries and Logs)
A. TES
1. Tes Lisan
Dalam tes ini peserta tes langsung berhadapan dengan pemberi tes atau
penguji. Soal diajukan oleh pengujinya secara lisan dan di jawab secara lisan pula
oleh orang-orang yang di tes.
Demikian pula dengan pengujinya, seorang peserta tes dapat diuji oleh seorang
penguji dan dapat mendekati kenyataan dari kemampuan peserta tes karena
jawaban diberikan secara langsung.
Kelemahan tes lisan diantaranya kurang efisien dalam penggunaan waktu,
objektivitas hasil penilaian, serta beban tes masing-masing peserta tidak sama
beratnya maupun luasnya.
3
Alat Evaluasi
Tes
Nontes
r
2. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah bentuk tes yang paling banyak digunakan. Tes tertulis dapat
dibagi menjadi dua bentuk, yaitu tes subjektif dan tes objektif.
Keuntungan tes tertulis antara lain waktu yang digunakan sangat efisien.
Objektivitas dapat terjamin, butir soal tes yang dibuat dapat mengungkapkan
cukup luas materi.
a. Tes Subjektif
Didalam bentuk tes ini jawaban yang diberikan tidak diarahkan, melainkan
sepenuhnya diberikan kebebasan dalam menggunakan kalimat.
Contoh soal : Jelaskan upaya-upaya untuk menanggulangi bahaya banjir !
b. Tes Objektif
Didalam tes objektif, jawaban sudah diarahkan. Peserta tes cukup memberi
tanda pada tempat yang sudah disediakan. Tes Objektif dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
1) Benar-Salah
2) Pilihan Ganda
3) Menjodohkan
4) Melengkapi
B. NONTES
Beberapa bentuk alat evaluasi nontes diantaranya sebagai berikut.
1. Observasi
Teknik ini merupakan yang “terbaik” dalam melihat kemajuan dan
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Penggunaan observasi sebagai teknik
evaluasi mensyaratkan:
a. Ketepatan dan kejelasan ciri-ciri perilaku (behavioral traits) dan
kemampuan-kemampuan apa yang hendak dievaluasi;
b. Ketepatan dalam memilih mahasiswa untuk keperluan observasi intensif
dan untuk keperluan observasi “in general”;
c. Hasil-hasil observasi harus dicatat, tidak sekadar dalam pikiran.
2. Daftar Cek (Checklist)
Teknik ini dapat digunakan untuk mengakses kinerja kelompok maupun
individual. Sangat baik digunakan dalam aktivitas pelaporan kelompok maupun
4
r
individual, presentasi informasi baru, penggunaan bahan visual oleh siswa, bahkan
untuk keperluan evaluasi diri siswa.
Bentuk yang dapat dipadukan dengan teknik ini adalah skala jenjang perilaku
(behavior rating scales).
3. Temu Wicara (conferences)
Teknik Temu Wicara ini dapat mengajarkan kepada siswa bagaimana mereka
melakukan evaluasi terhadap pekerjaannya sendiri, yang sangat penting artinya
bagi proses pengarahan diri (self direction).
Prinsip dasar yang harus di pegang dalam menerapkan teknik ini adalah sikap
“kemitraan-bersahabat” diantara dosen dan mahasiswa. Guru tidak hanya sekadar
“ bicara” dan siswa sekadar “mendengarkan”, namun siswa pun memiliki
kesempatan berbicara yang sama dan sejajar.
4. Catatan Harian (Anecdotal Records)
Catatan harian sebagai deskripsi berbagai kejadian dan situasi kehidupan
siswa. Catatan harian merupakan bentuk perekam observasi lain yang lebih
sistematis. Penggunaannya sebagai teknik evaluasi harus mencantumkan hari,
tanggal, dan waktu kejadian, situasi dan kondisi yang melatari, dan deskripsi yang
benar-benar objektif mengenai kejadian tersebut.
5. Hasil Karya Siswa (Works Samples)
Contoh hasil karya siswa dalaam IPS tentang analisis dan solusi masalah
sosial. Hasil karya satu, siswa hanya mampu mendeskripsikan masalah sosial.
Hasil karya kedua, mampu menganalisis masalah sosial. Hasil karya ketiga,
disamping menganalisis juga mampu mencari solusi pemecahan masalah sosial
dari fakta dan data yang ada.
6. Rangkuman Pengalaman (Experience Summaries)
Pada dasarnya rangkuman pengalaman ini dikonstruksi atas kerja sama guru
dengan kelas. Digunakan untuk mengevaluasi pengalaman tunggal yang terjadi
setelah melakukan kegiatan kelas.
7. Daftar Catatan Harian (Diaries and Logs)
Teknik ini dapat digunakan untuk me-review dan mencek rencana
sebelumnya, dan keputusan yang dibuat sebagai unit kemajuan. Secara prosedural
teknik ini dilakukan pada setiap akhir tahapan pelaksanaan suatu unit tertentu.
Daftar catatan harian ini dijadikan dasar untuk melakukan “recall” terhadap
rincian kerja yang mungkin terlangkahi atau terlupakan. Dengan demikian, perlu
5
r
diingat bahwa penilaian/evaluasi dalam IPS perlu dilakukan secara terus menerus
(continue), utuh dan menyeluruh sehingga aspek kognitif, afektif, psikomotor
dapat secara utuh dan tersentuh.
C. PENILAIAN BERBASIS KELAS (PBK)
1. Pengantar
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna
dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan kriteria di atas, maka penilaian yang dikembangkan menurut
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Penilaian Kelas atau sering disebut
Penilaian Berbasis Kelas.
2. Pengertian PBK
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Puskur (2004) menyatakan bahwa PBK
merupakan suatu kegiatann pengumpulan informasi tentang proses dan hasil
belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian
tersebut akan mengukur apa yang hendak diukur dari siswa.
Penilaian Berbasis Kelas merupakan prinsip, sasaran dan pelaksanaan
penilaian berkelanjutan yang akurat dan kosisten tentang kompetensi atau hasil
belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai kemajuan siswa sebagai
akuntabilitas publik. Dinamakan penilaian berbasis kelas karena penilaian ini
dilakukan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) dapat dilakukan , baik dalam bentuk
pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek),
kinerja (performance), tes tertulis, dan sikap.
Hasil PBK akan berguna untuk:
a. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kemampuan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil
belajarnya;
6
r
b. Memantau dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga
memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi
kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya;
c. Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program
pembelajarannya dikelas;
d. Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan
walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda;
e. Memberikan informasi yang komunikatif kepada masyarakat tentang
efektivitas pendidikan, sehingga dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pendidikan.
3. Prinsip dalam PBK
Guru dalam melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) harus memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Valid. Penilaian yang dilaksanakan harus memberikan informasi yang akurat
tentang hasil belajar siswa.
b. Mendidik. Penilaian harus memberikan sumbangan yang positif terhadap
pencapaian hasil belajar siswa. Hasil penilaian harus dinyatakan dan dapat
dirasakan sebagai penghargaan bagi siswa yang berhasil atau sebagai
pendorong semangat bagi yang belum berhasil.
c. Berorientasi pada Kompetensi. Penilaian yang dilakukan harus menilai
kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
d. Adil. Penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan
latar belakang sosial ekonomi, budaya, bahasa, agama dan gender.
e. Terbuka. Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan
terbuka bagi semua pihak.
f. Berkesinambungan. Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus-
menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa
sebagai hasil kegiatan belajar siswa.
g. Menyeluruh. Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai bukti hasil belajar
siswa.
h. Bermakna. Penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna
dan dapat ditindak lanjuti oleh semua pihak.
7
r
4. Hal-Hal yang Harus Dinilai
Penilaian dilakukan terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam KBK untuk setiap mata pelajaran. KBK
harus memerhatikan tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ketiga ranah ini hendaknya dinilai secara proporsional sesuai dengan sifat mata
pelajaran yang bersangkutan.
Mata pelajaran Ilmu Sosial yang menitikberatkan pada pengembangan
keterampilan ilmu sosial, maka penilaiannya harus lebih menitikberatkan pada
penilaian keterampilan sosial.
5. Pelaksanaan PBK
Ada beberapa hal yang harus dipahami oleh guru dalam melaksanakan
penilaian, yaitu sebgai berikut.
a. Memandang penilaian sebagai bagian yang integral dari kegiatan belajar
mengajar.
b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat proses
penilaian sebagai kegiatan refleksi (bercermin dari pengalaman belajar).
c. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.
d. Mengakomodasi kebutuhan siswa.
e. Mengembangkan sistem pencatatan yang menyediakan cara bervariasi
dalam pengamatan belajar.
f. Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk
membuat keputusan tentang tingkat pencapaian kompetensi siswa.
Ada berbagai teknik yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan penilaian
berbasis kelas, khususnya dalam pembelajaran IPS di SD, antara lain : (1)
penilaian tes tertulis, (2) penilaian kinerja (performance), (3) penilaian penugasan
atau proyek, (4) penilaian hasil karya (product), (5) penilaian portofolio, dan (6)
penilaian sikap.
(1) Penilaian tes tertulis.
Penilaian secara tes tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis dapat
berbentuk memilih jawaban (jawaban ganda) dan membuat jawaban sendiri
(tes uraian). Melalui tes uraian, dapat memberikan informasi tentang
kemampuan siswa dalam mengorganisasikan gagasannya secara sistematis.
8
r
Alat penilaian tes tertulis adalah tes obyektif dan tes subyektif.
(2) Penilaian kinerja (performance)
Penilaian kinerja (performance) adalah penilaian berdasarkan pengamatan
penilai terhadap aktivitas siswa dalam melakukan sesuatu. Tes kinerja
(performance), merupakan tes yang menuntut siswa melakukan tugas dalam
bentuk perbuatan yang dapat diamati oleh guru.
Alat penilaian kinerja bisa berupa daftar cek, skala penilaian, lembar
observasi.
(3) Penilaian penugasan (poyek)
Penilaian penugasan atau proyek adalah penilaian untuk mendapatkan
gambaran kemampuan menyeluruh / umum secara kontekstual, mengenai
kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata
pelajaran tertentu. Penugasan atau proyek, merupakan tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa yang memerlukan waktu relatif lama dalam
pengerjaannya.
Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam suatu waktu tertentu.
Alat penilaian proyek, antara lain daftar cek, skala penilaian.
(4) Penilaian hasil karya (produk)
Penilaian hasil karya (produk) adalah penilaian terhadap proses pembuatan
dan kualitas suatu produk. Produk bisa berupa teknologi dan seni.
(5) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan berdasar kumpulan
informasi, yang menunjukkan perkembangan kemampuan anak dalam proses
pembelajaran untuk satu periode tertentu. Portofolio, dapat diartikan sebagai
suatu wujud benda fisik dan suatu proses sosial pedagogis. Portofolio sebagai
proses pedagogis merupakan kumpulan pengalaman belajar yang terdapat
dalam pikiran siswa berupa pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.
Komponen penilaian portofolio meliputi : 1) catatan guru, 2) hasil pekerjaan
anak, 3) profil perkembangan anak.
(6) Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap sikap anak terhadap suatu obyek,
yang mencakup (1) perasaan / penilaian terhadap suatu obyek, (2) keyakinan
9
r
mengenai suatu obyek, dan (3) kecenderungan berperilaku berkenaan dengan
hadirnya suatu obyek.
Alat penilaian sikap mencakup observasi perilaku, skala sikap, pertanyaan
langsung / angket, laporan pribadi.
Dalam melaksanakan PBK, tugas yang diberikan kepada siswa dapat
berbentuk tugas individual maupun tugas kelompok, bergantung pada
karakteristik kompetensi, hasil belajar, dan indikator yang akan dicapai.
Guru berkewajiban menetapkan tingkat pencapaian siswa berdasarkan hasil
kerjanya dalam kurun waktu tertentu dan dalam berbagai rentang situasi.
PBK dilakukan secara terus menerus selama proses belajar mengajar
berlangsung dan berkala, yaitu setelah siswa mempelajari satu kompetensi pada
setiap akhir semester dan setiap jenjang satuan pendidikan.
6. Pelaporan Kemajuan Belajar
Untuk kepentingan pelaporan kemajuan belajar siswa kepada orang tua dan
kepentingan perencanaan sekolah, guru harus membuat laporan hasil belajar siswa
berdasarkan pencapaian hasil di setiap mata pelajaran.
Laporan hasil belajar siswa dapat dimanfaatkan oleh siswa, orang tua dan para
pendidik untuk mendiagnosis hasil belajar siswa, memprediksi masa depan siswa,
sebagai umpan balik PBM dan kurikulum sekolah, kepentingan seleksi dan
sertifikasi, dan untuk menetapkan kebijakan dalam KBM.
7. Pengembangan Instrumen
Penilaian yang dikembangkan bisa dalam bentuk tes tertulis maupun,
performance, proyek, produk, sikap, maupun portofolio. Alat yang digunakan
bervariasi, bisa berbentuk tes maupun non tes. Secara umum pengembangan
instrumen penilaian dalam konteks Penilaian Berbasis Kelas dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
10
r
Tabel.1
Pengembangan Instrumen Penilaian dalam Konteks Penilaian Berbasis Kelas
Jenis
Penilaian Objek Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen
Proses 1. Aktivitas Belajar,
diskusi, praktikum,
inquiri
2. Tugas terstruktur
3. Perilaku harian/
ektrakurikuler
4. Aktivitas luar sekolah
Performance/
proyek / portofolio
Proyek/Portofolio
Portofolio
Portofolio
Checklist
Pedoman observasi
Pedoman praktik
Rating
scale/Checklist/lembar
observasi
Checklist/lembar
observasi
Checklist/lembar
observasi
Hasil 1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Keterampilan/kinerja
4. Hasil Karya/prestasi
Tes tertulis
Angket/peer and
self assessment
Performance
Produk/portofolio
Tes
Kuesioner skala
Sikap (Likert dan lain-
lain)
Tes Performance
Checklist/rating scale
Langkah-langkah Pembuatan Tes
1) Tes Buatan Guru
a. Analisis kurikulum
b. Analisis materi
c. Buat kisi-kisi
d. Penyusunan item
e. Perakitan
2) Langkah Selanjutnya untuk Pembakuan
a. Uji coba/kalibrasi
b. Analisis: taraf sukar, pembeda, validitas, relibilitas
11
r
c. Revisi
d. Merakit
e. Penyusunan pedoman Penilaian
3) Langkah teknik Penyusunan item pertanyaan pilihan ganda
a. Proposisi
b. Penulisan option jawaban setara
c. Penulisan kunci dan alasan
d. Penulisan pedoman penilaian dan petunjuk pengisisan.
Rating Scale
No. Aspek yang dinilai
Skala Nilai
1 2 3 4 5
V
V
V
V
V
Jumlah
Rata-rata Terbobot (∑X) x2 = 25x2 = 10
n 5
Checklist
1. Dalam bentuk skala dikotomi
No. Aspek yang Diamati
Amatan
KeteranganYa Tidak
1. Bertanya
2. Menjawab
3. Menyanggah
4. ....
5. ....
dst. ....
12
r
2. Dalam bentuk kualitatif
No
Aspek yang
Diamati
Kualitas Keterangan
Baik Sedang Kurang
1. Kerjasama
2. Pelayanan
3. Jawaban
4. Bantahan
dst. ...
3. Dalam bentuk frekuensi
No.
Aspek yang
Diamati
Frekuensi Keterangan
Sering Sesekali Tidak Pernah
1. Bertanya
2. Menjawab
3. Membantah
dst. ....
Lembar Observasi
No. Nama Aspek-aspek Jumlah Rata-rata
1 2 3 4 5
13
r
Skala Sikap (Skala Likert)
No. Pernyataan SS S N TS STS
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebut dan jelaskan bentuk-bentuk alat evaluasi yang secara umum dapat digunakan
dalam proses pembelajaran IPS di SD !
2. Jelaskan prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran IPS di SD !
3. Jelaskan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pelaksanaan penilaian berbasis
kelas dalam pembelajaran IPS di SD !
14
r
TUGAS
Diskusikan dalam kelompok (3 – 5 mahasiswa) tentang :
1. Bentuk-bentuk alat evaluasi yang secara umum dapat digunakan dalam proses
pembelajaran IPS di SD !
2. Prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran IPS di SD !
3. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pelaksanaan penilaian berbasis kelas dalam
pembelajaran IPS di SD !
4. Rancanglah alat evaluasi hasil belajar IPS aspek kognitif untuk siswa SD kelas 3,
dengan menggunakan tes obyektif bentuk pilihan ganda ! (semester II, kompetensi
dasar bebas memilih).
5. Rancanglah alat evaluasi hasil belajar IPS aspek nilai dan sikap siswa kelas 4 SD,
dengan menggunakan skala sikap ! (semester 2, kompetensi dasar bebas memilih)
6. Rancanglah alat evaluasi hasil belajar IPS aspek keterampilan sosial untuk siswa kelas
5 semester 2 ! (kompetensi dasar bebas memilih).
DAFTAR PUSTAKA
Budimansyah, Dalim, 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung : Genesindo.
Dorothy J., 1995. Elementary Social Studies : Chalengges for Tomorrow’s Wordl. USA : Harcourt Brace and Co.
Etin Solihatin, Raharjo, 2008. Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : PT Bumi Aksara
Masnur Muslich, 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta : PT Bumi Aksara
15
r
16