makalah konsep dasar ips sd
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif
maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang
Manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari
lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan
hidupnya. Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya berarti makin besar perhatian
manusia terhadap lingkungannya.
Alam yang indah dan lestari merupakan jaminan kelangsungan hidup bagi
manusia dan segala lapisan hidup yang ada di dalamnya. Untuk menjamin
kelangsungan kita dan generasi mendatang diharapkan agar tetap memiliki kehidupan
1
dan lingkungan dalam suasana yang baik dan menyenangkan, banyak hal yang
dilakukan untuk menjamin kelangsungan alam semesta. Setidaknya kita harus
berubah sikap dalam memandang dan memperlakukan alam dengan sewajarnya dan
tidak melakukan eksploitasi besar-besaran.
Walaupun alam tidak mempunyai kemampuan dan aktif dalam eksploitasi
terhadap manusia, secara perlahan, langsung maupun tidak langsung, alam sangat
berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Lingkungan yang lestari dan indah
membawa pengaruh positif bagi manusia, namun sebaliknya lingkungan yang buruk,
dan tidak terawat akan membawa pengaruh negatif terhadap keselamatan dan
kesehatan manusia.
Keseimbangan alam perlu diciptakan untuk menjamin berbagai macam
mahkluk di bumi. Bila alam kehilangan keseimbangan perputaran siklus akan
terputus dan reaksi alam akan muncul berupa bencana dimana-mana. Oleh karena itu
lingkungan seharusnya dijaga, dilestarikan, dan dijaga keseimbangannya, sehingga
tidak terjadi bencana yang disebabkan oleh keadaan lingkungan yang buruk.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah
1. Apakah pengertian dari manusia?
2. Apakah pengertian dari lingkungan?
3. Bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan?
4. Bagaimana pengaruh manusia pada lingkungan?
2
5. Bagaimana dampak lingkungan terhadap perlakuan manusia?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
1. Mengetahu pengertian dari manusia
2. Mengetahui pengertian dari lingkungan
3. Mengetahui hubungan manusia dengan lingkungan
4. Mengetahui pengaruh manusia pada lingkungan
5. Mengetahui dampak lingkungan terhadap manusia
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manusia
Menurut Effendi,dkk (2012) manusia adalah makhuk hidup ciptaan Tuhan
dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan dan perkembangan, dan mati serta terkait
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positif maupun negatif. Sementara menurut Sujarwa (2011) manusia adalah
makhluk yang paling tinggi derajatnya di antara makhluk yang lain karena bisa
bergerak, merasakan, dapat berkomunikasi, dan memiliki akal budi. Dengan akal
budi, manusia bisa berekreasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia juga berusaha menciptakan
beragam kebudayaan baik yang berupa aktifitas maupun ide. Dengan beragam
kebudayaan itulah manusia berusaha mempelajari segala sesuatu yang ada di alam ini
untuk dapat mereka kelola sebaik mungkin sehingga dapat mengatasi berbagai
kesulitan yang dihadapinya.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda‐beda menurut biologis, rohani
maupun antropologi kebudayaan. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai
Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
4
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
B. Pengertian lingkungan
Menurut Wiloso (2010) lingkungan adalah media dimana makhluk hidup
tinggal, mencari kehidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang
terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya
terutama manusia. Lingkungan dapat juga diartikan sebagai kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, flora dan
fauna yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan. Sedangkan lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhuk lainnya.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar
5
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak
ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis
tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar. Seringkali lingkungan yang
terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan
sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam
membentuk kepribadian seseorang.
C. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup
Hubungan manusia dengan lingkungan merupakan suatu ekologi. Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 ayat 1
mengartikan Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya (Tim ISBD Unesa). Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang
dalam lingkungan alam dan sosial budayanya. Dalam lingkungan alamnya, manusia
hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit atau satuan fungsional antara
6
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat
lingkungan biotik dan abiotik. Komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor
lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya:
1. Tanah sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, mengandung bahan-bahan
makanan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah juga
merupakan tempat tinggalnya manusia dan hewan-hewan.
2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Di dalam udara terdapat oksigen
yang diperlukan untuk bernafas serta gas karbondioksida yang diperlukan untuk
memfotosintesiskan tumbuh-tumbuhan. Termasuk juga gas-gas yang kemudian
larut dalam air yang kemudia diperlukan pula oleh makhluk lain yang hidup di
dalam air.
3. Air, baik itu sebagai tempat hidup makhuk-makhluk yang ada di dalam air
maupun yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban udara, yang
besar pengaruhnya bagi banyak makhluk hidup yang ada di darat.
4. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengauhi keadaan makhluk-
makhluk hidup.
5. Suhu atau temperatur, merupakan faktor lingkungan yang besar pengaruhnya
terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mempunyai
batas kemampuan pada suhu dimana mereka dapat tetap hidup.
7
Sedangkan komponen biotik diantaranya :
1. Produsen, kelompok makhluk hidup yang dapat menghasilkan
makananan dari zat anorganik, umumnya yang dapat melakukan
fotosintesis, yaitu yang memiliki klorofil.
2. Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang
menggunakan atau makan zat‐zat organik atau makanan yang
dibuat oleh produsen.
3. Pengurai, adalah organisme yang mengurai sisa‐sisa atau
makhluk hidup yang sudah mati yang kemudian menjadi zat‐zat
anorganik.
Selain itu, di dalam lingkungan terdapat juga faktor‐faktor berikut
ini :
1. Rantai makanan, yaitu siklus makanan antara produsen,
konsumen dan pengurai baik di darat, laut, maupun udara.
2. Habitat, ialah setiap makhluk hidup memiliki tempat tinggal
makhluk hidup tertentu.
3. Populasi, menurut batasan dalam ekologi populasi adalah jumlah
seluruh individu dari jenis spesies yang sama dalam habitat
tertentu dan waktu tertentu. Adapun faktor yang menentukan
besarnya populasi adalah: kelahiran menambah besarnya
populasi, kematian mengurangi besarnya populasi, perpindahan
8
keluar mengurangi populasi sedangkan perpindahan ke dalam
menambah populasi.
4. Komunitas, gabunagn semua populasi dari semua jenis makhluk
hidup yang saling berinteraksi disuatu daerah tertentu.
5. Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor abiotik di
tempatnya membentuk ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini
terdapat di seluruh pemukaan bumi, baik di darat, laut, maupun
udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu sama lain
dengan tidak ada batas tegas antara satu ekosistem dengan
ekosistem lainnya. Seluruh ekosistem di permukaan bumi inilah
yang disebut biosfer.
D. Pengaruh manusia pada lingkungan
Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam
dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan
kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya. Pada
saat manusia belum mengenal cara bercocok tanam, manusia
hidup dengan cara mengembara dalam kelompok‐kelompok kecil
dan tinggal di goa, manusia pada jaman ini hidup dari hasil
perburuan, mencari buah-buahan serta umbi–umbian yang terdapat
di dalam hutan. Bila binatang buruan mulai berkurang mereka
9
berpindah ketempat yang masih banyak terdapat binatang buruan
yang dapat di jadikan bahan makanan mereka.
Semakin pesatnya perkembangan populasi mereka maka
cara hidup seperti ini tidaklah cocok lagi untuk digunakan. Mereka
mulai beralih dengan pola hidup bercocok tanam yang masih
sangat sederhana, yaitu dengan cara membuka hutan untuk di buat
ladang dan di tanami dengan umbi‐umbian atau tanaman lain yang
sudah mereka kenal sebagai bahan makanan. Pada pola ini pun
mereka sudah mulai membuat rumah‐rumah sederhana yang
terbuat dari kayu yang beratapkan daun‐daunan.
Apabila kesuburan ladang tanah mereka telah berkurang,
mereka berpindah ke tempat baru yang lebih subur dan mereka
kembali membuat tempat tinggal dan ladang di tempat baru itu.
Dan dalam mencari tempat tinggal mereka selalu memerhatikan
sumber air, seperti di tepi sungai atau danau. Dan selain bercocok
tanam mereka juga sudah mulai memelihara binatang‐binatang.
Dengan pola seperti ini mereka sudah mulai menemukan pola hidup
yang lebih baik, sehingga mereka sudah mulai hidup menetap dari
hasil pengalamannya. Tampaklah di sini manusia sedikit demi
sedikit sudah mulai membiasakan diri pada alam lingkungan
hidupnya.
10
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik
secara positif ataupun negatif. Berpengaruh positif bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh negatif karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong
kehidupannya.
Menurut Nurochim,dkk (2012) sejauh mana pengaruh lingkungan bagi
individu dapat dilihat pada uraian berikut:
1. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial. Yang dimaksud dengan
lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang yang dapat memberikan
pengaruh dan dapat dipengaruhi. Dapat kita bayangkan andaikata seorang anak
manusia yang sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira-kira
berusia 10 tahun saja, walaupun diberikan cukup makanan dan minuman, akan tetapi
serentak dia dihadapkan kepada manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia
tidak akan mampu berbicara dengan bahasa yang biasa, canggung, pemalu, dan lain-
lain. Sehingga walaupun dia dididik, maka penyesuaian dirinya itu akan berlangsung
sangat lambat sekali.
2. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu. Lingkungan dengan aneka
ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi
kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang
11
karena manusia hidup adalah manusia yang berfikir dan serba ingin tahu serta
mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai:
a) alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat
pergaulan sosial individu.Contoh: air dapat digunakan untuk minum atau
menjamu teman kerika berkunjung ke rumah.
b) tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya.
Contoh air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara
untuk mengatasinya.
c) sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa
memberikan rangsangan kepada individu untuk berpasrtisipasi dan mengikutinya
serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya apabila dianggap sesuai
dengan dirinya. Contoh: seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya
yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya
sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
E. Dampak lingkungan terhadap perlakuan manusia
Lingkungan tidak akan mengeluarkan efek sebelum manusia
mendahuluinya. Lingkungan akan mengeluarkan produk samping terhadap perlakuan
manusia. Produk samping yang tersebut tergantung perlakuan manusia itu sendiri.
Jika produk itu baik maka hasil yang diperoleh juga baik, misalnya penanaman hutan
kembali atau reboisasi di kota–kota besar. Dari hal–hal positif itu akan menghasilkan
dampak yang positif juga, misalnya dampak positif dari reboisasi adalah tertata hutan
12
kota kembali, mengurangi dampak polusi kota karena polusi industri dan kendaraan
bermotor, sebagai penyerap energi solar atau pelindung sinar ultraviolet. Sebaliknya
jika terjadi efek negatif maka hal-hal yang dilakukan manusia terhadap lingkungan
juga negatif, misalnya pengundulan hutan, pembakaran hutan untuk ladang atau lahan
baru, pembebasan lahan untuk pemukiman. Dari hal–hal tersebut akan menghasilkan
banjir, tanah longsor dan sebagainya. Menurut Sofwani (2011) secara umum krisis
lingkungan hidup didorong oleh 2 hal yaitu pertambahan penduduk yang begitu pesat
yang menuntut pemenuhan kebutuhan yang tak terbatas (bahan makanan, bahan
bakar, energi dan sebagainya) dan kemajuan di berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang
memiliki kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping
itu manusia memiliki budaya, sikap sosial dan pengetahuan serta
teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam
lingkungan ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif.
Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang
merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah
peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat
menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan. Peranan
13
Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber
Daya Alam makin menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus
menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan
tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Sedangkan peranan manusia yang menguntungkan lingkungan
antara lain:
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan
bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
14
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga
kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya
erosi dan banjir;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar
kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan
tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi
kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian
yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi
serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
Langkah-langkah konkret dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup
menurut B.N.Marbun (Widagdho, 2008):
1. Menciptakan peraturan standar yang mengatur segala seluk-beluk persyaratan
pendirian pabrik atau industri.
2. Adanya perencanaan lokasi industri yang tepat
3. Memilih proses industri yang minim polusi dilihat dari bahan baku, reaksi kimia,
penggunaan air, asap, penyimpanan bahan baku dan barang jadi, serta transportasi
dan penyuluhan buangan.
15
4. Pengelolaan sumber air secara berebcana disertai pengamatan terhadap segala
aspek yang berhubungan dengan pengolahan air tersebut.
5. Pembuatan sistem pengelolaan air limbah secara kolektif dari seluruh industri
yang berada dilokasi tertentu.
6. Penanaman pohon secara merata dan berencana diseluruh kota.
7. Peraturan dan penataan dan penggunaan tanah dasar rencana induk pembangunan
kota sesuai dengan peruntukannya secara seimbang.
8. Perbaikan lingkungan sosial ekonomi msyarakat hingga mencapai tarf hidup yang
memenuhi pendidikan komunikasi dan kebutuhan sehari-hari.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya di antara makhluk
yang lain karena bisa bergerak, merasakan, dapat berkomunikasi, dan memiliki akal
budi. Dengan akal budi, manusia bisa berekreasi untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. lingkungan adalah media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
kehidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya terutama manusia.
Hubungan manusia dan lingkungan merupakan suatu ekologi. Manusia hidup
dan menjalankan aktivitas sosial budayanya dalam satu unit sistem yang disebut
ekosistem. Hubungan manusia dan lingkungan dapat menimbulkan pengaruh yaitu
berupa pengaruh positif dan negatif. Berpengaruh positif bagi manusia
karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh negatif karena dapat dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong
kehidupannya.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan
antara lain sebagai berikut:
17
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber
Daya Alam makin menciut;
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus
menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan
tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Sedangkan peranan manusia yang menguntungkan lingkungan
antara lain:
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan
bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga
kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya
erosi dan banjir;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah.
18
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi
kultur untuk menjaga kesuburan tanah.
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
B. Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai
usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita
sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang
mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan
diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Ridwan, Elly M. Setiadi dan H. Kama A. Hakam. 2012. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurochim dan Kholis Ridho. 2012. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sofwani, Ahmad dan Sulismadi. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Umm
Press.
Subroto, Waspodo T. dan Suhanadji. 2011. Konsep dan Teori Ilmu-ilmu Sosial.
Surabaya: Unesa University Press.
Sujarwa. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia dan Fenomena Sosial
Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim ISBD Unesa. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Surabaya: Unesa University
Press.
Widagdho, Djoko. 2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiloso, Pamerdi Giri. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Salatiga: Widya Sari
Press Salatiga.
20