contoh proposal ips sd(1)

17
PROPOSAL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta) PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA 2009

Upload: agung-cipta

Post on 07-Aug-2015

2.185 views

Category:

Documents


96 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL

DI SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN

METODE TANYA JAWAB

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02

Karoya Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta)

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

2009

1

A. JUDUL PENELITIAN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI

SEKOLAH DASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA

JAWAB (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02

Karoya Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta)

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

mengamanatkan kepada pemerintah untuk mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Sebagai perwujudan dari amanat tersebut, pemerintah dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membuat dan

memberlakukan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) untuk dijadikan acuan, pedoman dan dasar

hukum penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memeliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara (UU No.

20 Tahun 2003 Pasal 1).

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi

jenjang pendidikan menengah (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 17). Sekolah

Dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memegang

peranan penting dan fundamental dalam keseluruhan sistem pendidikan

nasional serta memberikan landasan bagi pembentukan keperibadian peserta

didik.

Dalam kurikulum 2004 mengisyaratkan adanya keterlibatan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga mampu bereksplorasi untuk

2

membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebenaran

ilmiah.

Berdasarkan indikator tersebut, harus tercipta suatu kondisi

pembelajaran yang bermakna baik ditinjau dari pengembangan isi, bahan dan

proses pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan

bagaimana pula pendekatan dan strategi/teknik mengajar serta metode yang

dipakai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Keberhasilan pembelajaran secara khusus dan pendidikan secara

umum merupakan harapan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah.

Keberhasilan pembelajaran ditandai oleh adanya perubahan kemampuan atau

kecakapan yang sebelumnya tidak dimiliki, kemudian muncul setelah

melakukan proses belajar mengajar sehingga hasil belajar menjadi lebih

mantap dan bermakna.

Sebagai seorang guru profesional dalam mengembangkan

pembelajaran di sekolah hendaknya mengetahui memahami dan mencoba

untuk menerapkan metode yang dapat mendorong partisipasi aktif siswa

dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan agar tercipta suasana yang

mendorong keaktifan siswa, seorang guru hendaknya menyajikan bahan

pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dengan

alasan:

1. Membangkitkan keingintahuan siswa terhadap inti permasalahan.

2. Mendorong keinginan siswa secara sistematis, kreatif, dan logis.

3. Melatih mental siswa dengan menjawab pertanyaan dalam proses

pembelajaran.

4. Memberikan kesempatan pada siswa menggunakan pengetahuan

sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru.

Metode pembelajaran merupakan salah satu alat menunjang

tercapainya tujuan pendidikan dan merupakan salah satu komponen yang

harus dikuasai oleh guru. Dengan menguasai metode pembelajaran, guru dapat

3

mengkomunikasikan bahan pelajaran dengan baik dan menciptakan proses

pembelajaran yang efektif.

Dalam menggunakan metode mengajar, bukan hanya guru saja yang

aktif dalam pembelajaran, melainkan diharapkan terjadinya interaksi antara

guru dan siswa serta siswa dengan siswa. Peneliti merasa perlu

mengembangkan metode yang memungkinkan terjadinya interaksi tersebut

dengan menggunakan metode tanya jawab yang disesuaikan dengan kondisi

dan karakteristik siswa.

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting,

dengan pertanyaan yang tersusun baik dan teknik yang tepat dapat berdampak

positif yaitu:

1. Kelas menjadi aktif karena tidak hanya mendengarkan saja.

2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah

yang sedang dihadapi.

3. Menuntut proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan

membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.

4. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

Dalam proses belajar mengajar, siswa kurang berkonsentrasi terhadap

mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Banyak siswa yang ngobrol denga

temannya dan bermain ketika proses pembelajaran berlangsung, ditambah pula

dengan masih banyaknya siswa yang pasif daripada yang aktif.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu membangkitkan dan

meningkatkan motivasi dan minat siswa melalui metode yang tepat dan efektif

sesuai dengan kebutuhan. Karena itulah peneliti akan melaksanakan penelitian

terhadap siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya Kecamatan Tegalwaru

Kabupaten Purwakarta dengan judul “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR DENGAN

MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB” melalui penelitian tindakan

kelas.

4

C. RUMUSAN MASALAH

Secara umum, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian adalah

berkenaan dengan penerapan metode tanya jawab dalam pelaksanaan

pembelajaran pengetahuan sosial di Kelas IV SD Negeri 02 Karoya

Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.

Secara khusus, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana aktifitas belajar siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya sebelum

menggunakan metode tanya jawab dalam pelaksanaan pembelajaran

pengetahuan sosial?

2. Bagaimana aktifitas belajar siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya dalam

pelaksanaan pembelajaran pengetahuan sosial dengan menggunakan

metode tanya jawab?

3. Bagaimana hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya dengan

menggunakan metode tanya jawab dalam pelaksanaan pembelajaran

pengetahuan sosial?

D. TUJUAN PENELITIAN

Peneletian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa

dalam proses pembelajaran pengetahuan sosial di Kelas IV SD Negeri 02

Karoya melalui penerapan metode tanya jawab.

Secara khusus tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya

sebelum menggunakan metode tanya jawab pada pembelajaran

pengetahuan sosial.

2. Untuk mengetahuan aktifitas belajar siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya

dalam proses pembelajaran pengetahuan sosial dengan menggunakan

metode tanya jawab.

5

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 02 Karoya

dengan menerapkan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran

pengetahuan sosial.

E. KEGUNAAN PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya

peningkatan dan perbaikan proses pembelajaran pengetahuan sosial di sekolah

dasar dengan menggunakan metode tanya jawab, adapun manfaatnya yaitu:

1. Bagi guru/peneliti

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam rangka mengelola proses

pembelajaran secara variatif dengan metode yang lebih tepat sesuai

dengan situasi dan kondisi.

b. Lebih memahami kendala dan permasalahan serta solusi pemecahan

masalah dalam pembelajaran.

c. Menambah wawasan/pengetahuan dalam penelitian, khususnya dalam

menggunakan metode tanya jawab.

2. Bagi Pembaca

a. Mengembangkan pola pikir ke arah pemikiran kritis.

b. Menumbuhkembangkan minat dan motivasi untuk meningkatkan

pengetahuan dan wawasan berpikir.

F. KLARIFIKASI KONSEP (Tanpa Referensi)

Agar tidak salah interpretasi terhadap penulisan ini, peneliti

mendeskripsikan istilah yang dipakai sebagai berikut:

1. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1997 : 53). Metode

merupakan suatu tata cara untuk melakukan kegiatan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses

pembelajaran melalui interaksi dua arah dari guru ke peserta didik atau

6

dari peserta didik kepada guru, agar diperoleh jawaban kepastian materi

melalui jawaban lisan guru atau peserta didik (Sumantri dan Permana,

1998/1999 : 40).

Metode tanya jawab merupakan salah satu cara penyampaian

pelajaran yang harus dijawab siswa jika ada pertanyaan dari guru,

sebaliknya guru menjawab pertanyaan dari siswa.

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Surya dalam Sumaatmaja, dkk.

2002:12.5).

Pembelajaran merupakan suatu proses upaya mengembangkan

potensi yang dimiliki atas dasar timbal balik yang berlangsung dengan

situasi pendidikan untuk mencapai tujuan.

4. Pengetahuan Sosial (PS)

Pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generasasi yang berkaitan dengan

isu sosial kewarganegaraan (Kurikulum, 2004 : 2).

Pengetahuan sosial merupakan pengajaran yang selalu berkenaan

dengan hehidupan nyata di masyarakat dalam upaya memenuhi

kebutuhannya dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dan

memajukan kehidupannya.

G. RINGKASAN TINJAUAN TEORITIS

1. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar (UU No. 20 Tahun 2003

Pasal 1). Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

7

interaksi dengan lingkungannya (Surya dalam Sumaatmadja, dkk,.

2002.15).

Bertitik tolak dari definisi tersebut, pembelajaran merupakan suatu

proses yang dialami individu melalui pengalaman-pengalaman baru dalam

serangkaian interaksi di suatu lingkungan pendidikan sehingga dapat

mengubah tingkah laku ke arah yang lebih baik sebagai sumber daya

manusia yang handal dan berkualitas. Pembelajaran dalam konteks

pendidikan secara umum merupakan suatu upaya mengembangkan potensi

anak, sehingga menciptakan pengalaman baru dalam kehidupannya

melalui proses pembelajaran baik melalui jalur formal di sekolah maupun

pendidikan di jalur luar sekolah.

2. Konsep Dasar Pengetahuan Sosial

Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Kurikulum, 2004 : 2)

Pada hakekatnya pengetahuan sosial merupakan suatu mata

pelajaran yang menjadi bahan dan alat untuk mempelajari, menelaah dan

merefleksikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang hidup di

tengah-tengah kelompoknya, baik masyarakat lokal, regional maupun

masyarakat global dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian

maka pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang membekali

siswa untuk menjalani kehidupan dengan mencermati dan memaknai

fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya dan mengembangkan sikap,

moral dan nilai bangsa dan proses menuju kedewasaan.

3. Tujuan dan Fungsi Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Tujuan kurikuler pengetahuan sosial adalah:

a. Mengajarkan konsep dasar sosiologi, ekonomi, sejarah dan

kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis;

b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,

memecahkan masalah dan keterampilan sosial;

8

c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan;

d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global

(Kurikulum, 2004 : 2)

Pengetahuan sosial di SD berfungsi untuk mengembangkan

pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat,

bangsa dan negara Indonesia (Kurikulum, 2004 : 2).

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Pada dasarnya mata pelajaran pengetahuan sosial yang diajarkan di

sekolah dasar meliputi tiga bahan kajian, yaitu:

a. Pengetahuan sosial, meliputi lingkungan sosial, geografi, ekonomi.

b. Sejarah, meliputi peningkatan sejarah, sejarah perjuangan bangsa.

c. Kewarganegaraan : pendidikan Pancasila, sikap, nilai dan hak asasi

manusia.

Menurut Kurikulum (2004 : 3), ruang lingkup mata pelajaran

pengetahuan sosial aspek: (1) Sistem sosial dan budaya; (2) Manusia,

tempat dan lingkungannya; (3) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan; (4)

Waktu, berkelanjutan dan perubahan; (5) Sistem berbangsa dan bernegara.

5. Metode Tanya Jawab

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat

untuk mencapai tujuan (Suryosubroto, 1995 : 149). Menurut Rusyan

(1996 : 3) metode merupakan “suatu tata cara untuk melakukan

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu maka dengan

demikian metode pembelajaran adalah suatu tata cara yang

berhubungan erat dengan pelaksanaan proses belajar mengajar”.

Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa

untuk mencapai tujuan (Suprayekti, 2003 : 13).

Dari pengertian tersebut, metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai suatu cara yang digunakan guru dalam interaksi dengan siswa

9

pada saat proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

Dalam memilih metode pembelajaran, banyak faktor yang

mempengaruhi dan hendaknya dipertimbangkan. Surahmad dalam

Djamarah (1996 : 184) mengemukakan sebagai berikut: (a) Tujuan

dengan berbagai jenis dan tugasnya; (b) Anak didik dengan berbagai

tingkat kematangannya; (c) Situasi dengan berbagai keadaannya; (d)

Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya; (e) Pribadi guru

serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda.

b. Pengertian Metode Tanya Jawab

Menurut Rusyan (1996 : 7), metodenya tanya jawab yaitu salah

satu cara penyampaian pelajaran kepada siswa dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa apabila ada pertanyaan dari

guru atau sebaliknya Moedjiono dan Dimyati (1991/1992 : 41)

memberi batasan, metode tanya jawab dapat diartikan sebagai “Format

interaksi antara guru-siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan

oleh guru untuk mendapatkan respon lisan dari siswa, sehingga dapat

menumbuhkan pengetahuan guru pada diri siswa”.

Dari pertanyaan tersebut dapat diartikan metode tanya jawab

adalah cara penyampaian bahan pelajaran dalam proses belajar

mengajar yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga

terjadi interaksi dua arah antara guru dan siswa untuk memperoleh

pengalaman guru pada siswa.

Penggunaan metode tanya jawab dimaksudkan agar siswa lebih

termotivasi untuk belajar selama proses belajar mengajar, sehingga

baik guru dan siswa sama-sama aktif dalam proses pembelajaran.

c. Tujuan Metode Tanya Jawab

Menurut Moedjiono dan Dimyati (1991/1992 : 41), pemakaian

metode tanya jawab dalam suatu proses belajar mengajar bertujuan:

1) Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses

belajar mengajar;

10

2) Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu

keterampilan kognitif maupun sosial;

3) Memberikan rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan kepada

seorang siswa yang dapat dipastikan bisa menjawab pertanyaan;

4) Mendorong siwa untuk melakukan penemuan (inkuiri) dalam

rangka memperjelas suatu masalah;

5) Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi kelas.

Kelima tujuan pemakaian metode tanya jawab tersebut dapat

dicapai secara maksimal dan optimal apabila guru memakai metode

tanya jawab secara tepat.

d. Prosedur Pemakaian Metode Tanya Jawab

Menurut Moedjiono dan Dimyati (1991/1992 : 48-49) terdapat

empat tahap dalam prosedur pemakaian metode tanya jawab agar

pemakaian metode tanya jawab dapat mencapai hasil yang lebih baik.

Tahap-tahap tersebut sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan Tanya Jawab

Langkah persiapan ini dimaksudkan agar guru selalu membuat

daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa.

2) Tahap Awal Tanya Jawab

Pada awal pertemuan yang menggunakan metode tanya jawab,

guru diharapkan memberikan penjelasan atau pengarahan tentang

kegiatan yang akan dilaksanakan.

3) Tahap Pengembangan Tanya Jawab

Lima strategi yang dapat digunakan untuk memvariasikan

pengajuan pertanyaan, yakni: (1) The mixed strategy; (2) The

peaks strategy; (3)The plateaus strategy; (4) The inductive strategy;

(5) The deductive strategy.

4) Tahap Akhir Tanya Jawab

Guru bersama para siswa membuat ringkasan isi pelajaran yang

telah disajikan selama tanya jawab.

6. Keterampilan Bertanya

11

a. Pengertian Bertanya

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari

seseorang dikenai. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan

sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan (Hasibuan

dan Moedjiono, 1995 : 62)

Pertanyaan yang diajukan guru tidak semata-mata untuk

memperoleh informasi tentang pengetahuan siswa, tetapi yang lebih

jauh lebih penting untuk mendorong para siswa berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

b. Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya

Hasibuan dan Moedjiono (1995 : 62-63) mengelompkan

keterampilan bertanya ke dalam dua bagian, yaitu keterampilan

bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.

1. Keterampilan Bertanya Dasar

Keterampilan bertanya dasar, terdiri dari komponen-komponen

sebagai berikut:

(1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat; (2)

Pemberian acuan; (3) Pemusatan kearah jawaban yang diminta; (4)

Pemindahan giliran menjawab; (5) Penyebaran pertanyaan; (6)

Pemberian waktu berpikir; (7) Pemberian tuntunan.

2. Keterampilan Bertanya Lanjutan

Keterampilan bertanya lanjutan dibentuk atas dasar penguasaan

keterampilan bertanya dasar. Komponen yang termasuk ke dalam

keterampilan bertanya lanjutan adalah : (1) Pengubahan bentuk

tuntutan tingkat kognitif pertanyaan; (2) Pengaturan urutan

pertanyaan; (3) Penggunaan pertanyaan melacak; (4) Peningkatan

terjadinya interaksi.

Dalam penerapan metode tanya jawab pada pembelajaran

pengetahuan sosial di Kelas IV, peneliti menerapkan keterampilan

bertanya dasar. Tentu disesuaikan dengan pokok bahasan dan

karakteristik siswa.

12

H. METODOLOGI

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), penelitian ini berkaitan dalam kawasan bidang pendidikan yang

dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas untuk memperbaiki dan

meningkatkan kemampuan guru serta meningkatkan mutu pembelajaran di

kelas.

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan secara

sistematis reflektif terhadap berbagai “aksi” atau tindakan yang dilakukan

oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian

terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar

mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan

(Basuki Wibawa, 2003 : 9) Chein dalam Wibawa (2003 : 15)

mengelompokkan jenis penelitian ke dalam empat jenis penelitian

tindakan kelas, yaitu: (1) Penelitian tindakan kelas diagnostik; (2)

Penelitian tindakan kelas partisipan; (3) Penelitian tindakan kelas empiris;

(4) Penelitian tindakan kelas eksperimental.

2. Data Penelitian

Penentuan sumber data didasarkan atas jenis data yang telah

ditentukan. Pada tahapan ini ditentukan sumber primer dan sekunder,

terutama pada penelitian yang bersifat normatif yang didasarkan pada

sumber dokumen atau bahan bacaan. Penelitian kualitatif, sedangkan

penelitian empirik atau yang kita sebut dengan penelitian kuantitatif.

Penelitian yang diambil yaitu penelitian tindakan kelas pada siswa

kelas IV SD Negeri 02 Karoya yang berjumlah 30 orang, 14 laki-laki, 16

perempuan yang bertempat di Kecamatan Tegalwaru Kabupaten

Purwakarta.

3. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data

pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian, yaitu:

13

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian tindakan kelas,

dengan tujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang proses

pembelajaran yang diselenggarakan dan untuk mengetahui efek yang

ditimbulkan dari pelaksanaan “action” (Rohmadi, 1997 : 34)

b. Observasi

Lembar panduan observasi digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai aktifitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

c. Tes Hasil Belajar

Instrumen ini digunakan untuk menjaring validitas data mengenai

peningkatan hasil belajar siswa melalui post test, tes formatif yang

sifatnya kualitatif, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk

mengambil keputusan.

4. Pengolahan dan Analisis Data

Secara garis besar, teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi: a) pengumpulan, kodifikasi, dan kategorisasi data,

b) validitas data (triangkulasi data, audit trail, member check) dan c)

interpretasi data.

5. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 02 Karoya

Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta. Karakteristik lokasi dan

subjek penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Letak geografis, SD Negeri 02 Karoya da daerah pedesaan nmun

sangat strategis karea ada di depn jln rya

b. Kondisi sosial ekonomi siswa yang belajar di sekolah ini sebagian

besar berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, dengan latar

belakang pekerjaan orang tua bertani dan buruh musiman.

c. Keadaan guru yang bertugas di SD Negeri 02 Karoya terdiri dari 10

orang. Dengan kualifikasi pendidikan S1 dan DII.

14

d. Kondisi siswa Kelas IV yang jumlahnya orang, terdiri dari 14 orang

siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan, tingkat intelegensinya

yang berbeda.

e. Prestasi belajar siswa cenderung lebih meningkat.

I. SISTEMATIKA PENULISAN

A. JUDUL SKRIPSI

B. LATAR BELAKANG MASALAH

C. RUMUSAN MASALAH

D. TUJUAN PENELITIAN

E. KEGUNAAN PENELITIAN

F. KLARIFIKASI KONSEP (Tanpa Referensi)

G. RINGKASAN TINJAUAN TEORITIS

H. METODOLOGI

1. Jenis Penelitian

2. Data Penelitian

3. Instrumen Penelitian

4. Pengolahan dan Analisis Data

5. Lokasi dan Subjek

I. SISTEMATIKA PENULISAN

J. AGENDA KEGIATAN

K. DAFTAR RUJUKAN

L. BIODATA PENELITI

15

J. AGENDA KEGIATAN

Penelitian ini direncanakan selama 6 (enam) bulan, dengan agenda

kegiatan sebagai berikut:

No. Kegiatan Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Proposal X X X X

2 Bimbingan X X X X X X X X

3 Penulisan naskah Bab I X X

4 Penulisan naskah Bab II X X

No. Kegiatan Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan Data X X X

2 Pengolahan Data X X X

3 Penulisan naskah Bab III X X

4 Penulisan naskah Bab IV X X X

No. Kegiatan Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penulisan naskah Bab V X X

2 Penyempurnaan naskah X X

3 Ujian sidang X X X

K. DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. (2004). Kurikulum Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta :

Depdiknas.

Djamarah, S.B. (1996). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. dan Aswin Zain. (1997). Startegi Belajar Mengajar. Jakarta :

PT. Rineka Cipta.

16

Hasibuan dan Moedjiono. (1995). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya.

Moedjiono dan Dimyati M. (1991/1992). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Depdikbud, Dirjen Dikti.

Rohmadi, W.N. (1997). Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

Jurnal Pendidikan No. 4 Th. XVI 1997.

Rusyan, T. (1996). Metode Pembelajaran. Jakarta : Amanah Duta.

Sumaatmadja, N., dkk. (2002) Konsep Dasar IPS. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Sumantri dan Permana J. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Bandung :

Dirjen Dikti.

Suprayekti. (2003). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdiknas, Dirjen

Dikdasmen.

Suryosubroto. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Wibawa, Basuki. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.

L. BIODATA PENELITI

Nama :

Tempat, Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin : Perempuan

NIM :

Kelas / Semester :

Program : S1-PGSD