laporan pk

8
BAB II METODE PRAKTIKUM A. Alat 1. Tabung Reaksi 2. Gelas Kimia 3. Tabung Eppendorf 4. Tabung Ukur 5. Pembakar bunsen 6. Penjepit tabung 7. Saringan 8. Kertas Saring 9. Pipet Tetes 10. Rak Tabung Reaksi 11. Sentrifugator B. Bahan 1. Urin 2. Reagen Benedict (Pemeriksaan Reduksi) 3. Asam Asetat 6% (Pemeriksaan Protein) 4. Asam Sulfosalisilat (Pemeriksaan Protein) 5. BaCl 10% (Pemeriksaan Bilirubin) 6. Reagen Fouchet (Pemeriksaan Blilirubin) 7. Reagen Elrich (Pemeriksaan Urobilinogen) 8. Lugol (Pemeriksaan Urobilin) 9. Reagen Schlesinger (Pemeriksaan Urobilin) 10. FeCl 3 10% (Pemeriksaan Benda keton) 11. Reagen Sulkowitch (Pemeriksaan Kalsium) C. Cara Kerja

Upload: naila-syifa

Post on 12-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PK

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PK

BAB II

METODE PRAKTIKUM

A. Alat

1. Tabung Reaksi

2. Gelas Kimia

3. Tabung Eppendorf

4. Tabung Ukur

5. Pembakar bunsen

6. Penjepit tabung

7. Saringan

8. Kertas Saring

9. Pipet Tetes

10. Rak Tabung Reaksi

11. Sentrifugator

B. Bahan

1. Urin

2. Reagen Benedict (Pemeriksaan Reduksi)

3. Asam Asetat 6% (Pemeriksaan Protein)

4. Asam Sulfosalisilat (Pemeriksaan Protein)

5. BaCl 10% (Pemeriksaan Bilirubin)

6. Reagen Fouchet (Pemeriksaan Blilirubin)

7. Reagen Elrich (Pemeriksaan Urobilinogen)

8. Lugol (Pemeriksaan Urobilin)

9. Reagen Schlesinger (Pemeriksaan Urobilin)

10. FeCl3 10% (Pemeriksaan Benda keton)

11. Reagen Sulkowitch (Pemeriksaan Kalsium)

C. Cara Kerja

A. Pemeriksaan Makroskopis & Mikroskopis

1. Pemeriksaan Makroskopis

a. Amati warna, kekeruhan, bau dan adanya buih dari urin.

b. Catat hasilnya

Page 2: Laporan PK

2. Pemeriksaan Mikroskopis

3. Pemeriksaan Reduksi (Tes Benedict)

Page 3: Laporan PK

4. Pemeriksaan Protein (Metode Rebus)

5. Pemeriksaan Protein (Metode Asam Sulfosalisilat)

Page 4: Laporan PK

6. Pemeriksaan Bilirubin Metode Test Busa

7. Pemeriksaan Bilirubin Metode Test Fauchet

8. Pemeriksaan Urobilinogen

Page 5: Laporan PK

9. Pemeriksaan Kalsium

Page 6: Laporan PK

Hematuria

Hematuria adalah sel darah merah dalam urin, disebut hematuria

makroskopis atau gross hematuria. Hematuri dari glomerulus biasanya berwarna

coklat, warna cola, burgundy, proteinuria 100mg/dl dipstik, cast sel darah merah

dan RBC urin yang tidak berbentuk. Hematuri dari ductus colektivus disertai

dengan leukosit atau cast epitel tubulus renal. Hematuria mungkin memiliki gejala

atau tanpa gejala, sementara atau terus-menerus (massif), dan dapat pula terisolasi

atau berhubungan dengan proteinuria dan kelainan saluran kencing lainnya

(Purnomo, BB. 2011).

Jika darah tersebut dapat dilihat dengan mata maka disebut hematuria gross,

sedangkan apabila hanya dapat terlihat melalui mikroskop maka disebut hematuria

mikroskopik ((Purnomo, BB. 2011).

Beberapa penyebab terjadinya hematuria adalah (Purnomo, BB. 2011) :

1) Infeksi saluran kemih dengan beberapa spesies termasuk bakteri strain

EPEC dan Staphylococcus saprophyticus.

2) Kanker kandung kemih

3) Batu ginjal

4) Karsinoma sel ginjal, kadang-kadang disertai perdarahan

5) Sindrom nefritis yaitu suatu kondisi yang terkait dengan pasca infeksi

streptokokus dan berkembang cepat menjadi glomerulonefritis.

Purnomo, BB. 2011. Dasar-dasar Urologi edisi 3. Malang : Sagung Seto