laporan sistem tata udara (ac thosiba 12 pk) pada gerbong kereta api

223
SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API EKONOMI AC DI DIPO INDUK KERETA SEMARANG PONCOL PT.KERETA API INDONESIA DAOP IV SEMARANG LAPORAN Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Rangka Menempuh Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang Kompetensi Keahlian Teknik Intalasi Tenaga Listrik Tahun Pelajaran 2015/2016 Disusun Oleh : YONATHAN DION KRISTIANTO NIS : 1212001 KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

Upload: deva-saputra

Post on 15-Jan-2017

574 views

Category:

Engineering


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG

KERETA API EKONOMI AC DI DIPO INDUK KERETA

SEMARANG PONCOL PT.KERETA API INDONESIA

DAOP IV SEMARANG

LAPORAN

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Rangka Menempuh

Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Semarang

Kompetensi Keahlian Teknik Intalasi Tenaga Listrik

Tahun Pelajaran 2015/2016

Disusun Oleh :

YONATHAN DION KRISTIANTO

NIS : 1212001

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7

(STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG

2015

Page 2: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan dengan judul “SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA

GERBONG KERETA API EKONOMI AC” yang ditulis YONATHAN DION

KRISTIANTO ini telah diperiksa oleh pembimbing lapangan dan telah disahkan

oleh DIPO INDUK KERETA SEMARANG - PONCOL PT KERETA API

INDONESIA DAOP IV SEMARANG.

Pada tanggal :

Di : Semarang

Kepala Ruas Administrasi Kepala Ruas Elektrik

Restina Estiningrum Budi Handayani NIPM. 61968 NIPM. 43231

MengetahuiKepala Dipo Kereta Semarang Poncol

Singgih PriyambodoNIPM. 58226

ii

Page 3: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan dengan judul “SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA

GERBONG KERETA API EKONOMI AC” yang ditulis YONATHAN DION

KRISTIANTO ini telah disahkan oleh Guru Pembimbing Kompetensi Keahlian

Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) dan di sahkan oleh SMK NEGERI 7

SEMARANG.

Pada tanggal :

Di : Semarang

Ketua Kompetensi Kehlian Guru Pembimbing Teknik

Albasori,S.Pd. H. Yusworo Suryo G NIP. 197307292002121003 NIP.196011201982111002

Kepala SMK Negeri 7 Semarang

Drs. M. Sudarmanto, M.PdNIP. 196108241987031009

iii

Page 4: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

MOTTO

1. Pendidikan adalah apa yang tersisa setelah melupakan semua yang dipelajari

di sekolah. (Albert Einstein).

2. Mempertahankan fokus adalah kunci sukses. (Bill Gates).

3. Dimana kehidupan disitulah jawaban. (Iwan Fals)

4. Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setiap kali kita jatuh.

5. Bila kita belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat kita,

bakatilah apapun pekerjaan kita sekarang. Kita akan tampil secemerlang yang

berbakat. (Mario Teguh).

6. Jangan hiraukan mereka yg berusaha menjatuhkanmu, mereka melakukan itu

karena mereka telah berada di bawahmu.

7. Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan

berlatih. (Thomas A. Edison).

8. Senyuman merupakan hal kecil yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih

mudah.

iv

Page 5: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

PERSEMBAHAN

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan kesempatan Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan, doa dan semangat.

3. Kepala Sekolah SMK Negeri 7 ( STM Pembangunan ) Semarang.

4. Kepala Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik.

5. Bapak Drs. Yusworo yang telah banyak memberikan bimbingannya kepada

saya.

6. Seluruh Guru Kompetesi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang selalu

memberikan bimbingannya.

7. Seluruh Bapak Ibu guru serta staf dan karyawan di SMK Negeri 7 Semarang.

8. Pimpinan Dipo Induk Kereta Semarang – Poncol PT Kereta Api Indonesia

daop IV Semarang atas kesempatan yang telah diberikan untuk menjalankan

tugas prakerin.

9. Seluruh staf dan karyawan Dipo Induk Kereta Semarang – Poncol PT Kereta

Api Indonesia daop IV Semarang atas bantuan dan bimbingannya dalam

tempat prakerin.

10. Seluruh staf dan karyawan Pelayanan Listrik Stasiun PT Kereta Api Indonesia

daop IV Semarang atas bantuan dan bimbingannya dalam tempat prakerin.

11. Teman – teman seperjuangan di kelas 4 TITL 1.

12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu-

persatu.

v

Page 6: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan Yesus Kristus, puja dan puij syukur penulis ucapkan kepada

Tuhan YME yang telah melimpahkan Berkat dan Anugerah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas praktek kerja industri (PRAKERIN) di Dipo Induk Kereta

Semarang Poncol PT Kereta Api Indonesia Daop IV Semarang dengan baik dan

selamat sampai kembali ke sekolah. Sebagai perwujudan rasa syukur dan sebagai

persyaratan utama untuk mengikuti ujian akhir sekolah (UAS), maka penulis

menyusun sebuah laporan kerja uang didasarkan pada pengalaman dan dukungan dari

berbagi pihak yang mendukung terselesainya laporan dengan judul “SISTEM TATA

UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API EKONOMI

AC DI DIPO INDUK KERETA SEMARANG – PONCOL PT KERETA API

INDONESIA DAOP IV SEMARANG”.

Menjadi satu kehormatan yang tidak ternilai karena penulis telah diberi satu

kesempatan yang sangat berharga untuk dapat mengikuti PRAKERIN di Dipo Induk

Kereta Semarang - Poncol, dan laporan merupakan salah satu dari bentuk perwujudan

dari sudut pandang dan pemikiran penulis yang dibantu oleh pihak sekolah maupun

dari pihak industri untuk tetap ikut menjaga dan melestarikan khasanah ilmu

pengetahuan yang telah dijalani penulis sewaktu dibangku sekolah maupun ketika

melaksanakan Praktek Kerja Industri.

vi

Page 7: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada :

1. Bapak Drs. M. Sudarmanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7

Semarang

2. Bapak Albasori,S.Pd. selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi

Tenaga Listrik

3. Bapak Drs. Yusworo selaku Guru Pembimbing pembuatan Laporan.

4. Bapak / Ibu Guru SMK Negeri 7 Semarang

5. Bapak Singgih Priyambodo selaku Kepala Dipo Induk Kereta Semarang –

Poncol

6. Ibu Restina Estiningrum selaku Supervisor Administrasi / Kepala Ruas

Administrasi Dipo Induk Kereta Semarang – Poncol

7. Bapak Budi Handayani selaku Supervisor Elektrik / Kepala Ruas Elektrik

Dipo Induk Kereta Semarang – Poncol

8. Bapak Roni Koesdarmanto. selaku Supervisor LOS / Kepala Ruas LOS Dipo

Induk Kereta Semarang – Poncol

9. Bapak Saiman. selaku Supervisor Perencanaan / Kepala Ruas Bidang

Perencanaan Dipo Induk Kereta Semarang – Poncol

10. Bapak Deprianso selaku Kepala Ruas Luar Dipo Induk Kereta Semarang –

Poncol

11. Bapak Eko Setyawan selaku Pelaksana dan Pembimbing di Dipo Induk Kereta

Semarang - Poncol

vii

Page 8: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

12. Bapak Masdhun Khusen selaku Pelaksana dan Pembimbing di Dipo Induk

Kereta Semarang - Poncol

13. Bapak M. Alfun selaku Pelaksana dan Pembimbing di Dipo Induk Kereta

Semarang - Poncol

14. Saudara A. Zaenuri selaku Pelaksana dan Pembimbing di Dipo Induk Kereta

Semarang - Poncol

15. Saudara Eko Yunanto selaku Pelaksana dan Pembimbing di Dipo Induk

Kereta Semarang - Poncol

16. Segenap staff dan karyawan Divisi Sarana Dipo Induk Kereta Semarang –

Poncol

Serta seluruh pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil

atas tersusunnya laporan ini, semoga Tuhan tetap melimpahkan berkat serta

Anugerah-Nya kepada kita semua.

Sekali lagi penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME dan ucapan

terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kesemua pihak yang telah banyak

membantu dengan kritik dan saran yang membangun semoga laporan ini dapat

menjadi suatu yang berguna bagi khasanah pengetahuan penulis dan masyarakat

dunia pendidikan pada umumnya.

Semarang , November 2015

Penulis

viii

Page 9: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

ABSTRAKSI

Kereta Api Ekonomi AC adalah kereta penumpang yang dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) Package, terdapat suatu tempat duduk yang tersusun rapi yang didalam nya dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti pendingin ruangan, di mana penempatan semua komponen pada tipe ini tersusun secara terpadu yang ditujukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang kereta api.

Pendingin ruangan ( Air Conditioner ) terdiri atas beberapa macam jenis yang dibedakan berdasarkan sistem serta pemakaian nya. Salah satu diantaranya yaitu mesin AC Package yang berfungsi sebagai pendingin gerbong kereta penumpang. Air Conditioner (AC) Package mendinginkan dengan menggunakan media fluida (air, gas, dll ) dalam bentuk gas ( freon ) yang diubah tekanan nya sehingga suhunya menjadi rendah. Sebagai hasil akhir , udara dengan suhu dan kelembaban rendah tersebut kemudian di distribusikan ke dalam gerbong oleh ducting .

Pendingin ruangan ( Air Conditioner ) dengan sistem Package berfungsi sebagai pendingin gerbong kereta pada pemakaian dengan beban yang cukup besar. AC Package mendinginkan dengan menghirup udara ruangan yang kemudian di sirkulasikan secara terus menerus oleh fan blower ( Indoor Unit ) melalui sirip evaporator yang memiliki suhu lebih dingin dari suhu ruangan. Saat udara ruangan bersikulasi melewati evaporator, udara ruangan yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panas nya oleh bahan pendingin / refrigerant yang kemudian suhu panas ( Kalor ) yang diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan melewati Kondenser ( Outdoor Unit ).

Pada Kereta Ekonomi AC di Depo Kereta Semarang Poncol, Pendingin Ruangan ( Air Conditioner ) jenis Package diaplikasikan pada gerbong - gerbong dikarenakan karakteristik Package yang mudah dalam melakukan perawatan dan mudah dalam menemukan gangguan pada sistem kerja AC karena penempatan komponennya menjadi satu.

ix

Page 10: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

ABSTRACTIONRailway Economics AC is passenger trains are equipped with Package Air

Conditioner (AC), there is a seating area neat the inside are fitted with facilities such as air-conditioning, in which the placement of all components of this type are arranged in an integrated manner intended to providing the best service to rail passengers.

Air conditioning consists of several types are distinguished by the system and its usage. One of them is AC Package machine that serves as a coolant passenger train cars. Air Conditioner (AC) Package cool by using a fluid medium (water, gas, etc.) in the form of gas (refrigerant) which changed its pressure so that the temperature becomes low. As a final result, the air temperature and low humidity are then distributed to the carriage by ducting.

Air conditioning with the Package system serves as a coolant carriages on the use of the considerable burden. Package air conditioner cools with breathing room air which is then continuously circulated by a fan blower (Indoor Unit) through the evaporator fins which has a temperature colder than room temperature. Currently circulate room air passes through the evaporator, the room air temperature is higher than its evaporator heat absorbed by the cooling agent / refrigerant which then heat (Heat) received evaporator is released to outdoors passes Condenser (Outdoor Unit).

At Train Depot Train Economics air conditioning in Semarang Poncol, Air Conditioning (Air Conditioner) Package kind applied to the carriage - the carriage due to the characteristics Package that is easy to perform maintenance and easy to find interference with working air conditioning system for the placement of components into one.

x

Page 11: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................i

Lembar Pengesahan Industri.........................................................................................ii

Lembar Pengesahan Sekolah........................................................................................iii

Motto............................................................................................................................iv

Persembahan..................................................................................................................v

Kata Pengantar..............................................................................................................vi

Abstraksi.......................................................................................................................ix

Abstraction.....................................................................................................................x

Daftar Isi.......................................................................................................................xi

Daftar Gambar.............................................................................................................xv

Daftar Tabel..............................................................................................................xviii

Daftar Lampiran.........................................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri.........................................................1

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri.......................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan Laporan.............................................................................3

1.4 Alasan Pemilihan Judul.................................................................................4

1.5 Pembatasan Laporan.........................................................................................5

1.6. Metode Pengumpulan Data..............................................................................5

1.6.1 Metode Observasi....................................................................................5

xi

Page 12: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

1.6.2 Metode Interview.........................................................................................5

1.6.3 Metode Literatur.........................................................................................6

1.6.4 Metode Dokumentasi...................................................................................6

1.7 Sistematika Penulisan Laporan...........................................................................6

BAB II TINJAUAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA..............................8

2.1 Administrasi Perusahaan...............................................................................8

2.1.1 Sejarah Umum PT.KERETA API INDONESIA (Persero).........................9

2.1.2 Visi , Misi dan Tujuan PT. Kereta Api Indonesia.....................................13

2.1.3 Budaya Perusahaan...................................................................................14

2.1.4 Arti Logo PT.Kereta Api Indonesia.........................................................16

2.1.5 Jam Kerja Pegawai...................................................................................19

2.1.6 Sistem Penggajian.....................................................................................20

2.2 Struktur Organisasi............................................................................................21

2.2.1 Struktur Organisasi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol........................21

2.2.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab............................................................21

2.2.3 Fungsi dan tugas Dipo Induk Kereta Semarang Poncol................................31

2.3 Administrasi Teknik........................................................................................32

2.3.1 Denah Layout Dipo Induk Kereta Semarang Poncol................................32

2.3.2 Prosedur Peminjaman Alat........................................................................33

2.3.3 Prosedur Pengebonan Bahan.....................................................................33

2.3.4 Prosedur Pelaksanaan Kerja......................................................................34

2.4 Lokasi Perusahaan...........................................................................................35

xii

Page 13: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB III LANDASAN TEORI / TEORI DASAR..................................................36

3.1 Syarat Pemasangan AC Pada Kereta................................................................36

3.2 Tujuan Pemasangan AC Pada Kereta...............................................................39

3.3 Tipe AC yang Digunakan Pada Kereta.............................................................40

3.4 Pengertian Sistem Tata Udara..........................................................................41

3.5 Pengelompokan Komponen Sistem Tata Udara...............................................44

3.5.1 Komponen Utama.......................................................................................44

3.5.2 Komponen Bantu........................................................................................44

3.5.3 Komponen Pelengkap.................................................................................44

3.5.4 Komponen Pengaman.................................................................................45

3.6 Penempatan Komponen....................................................................................45

BAB IV SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG

KERETA EKONOMI AC........................................................................................49

4.1 Prinsip Dasar Penyegaran Udara (AC) Kereta................................................49

4.2 Siklus Refrigerasi (Penyegaran Udara..............................................................51

4.3 Prinsip Kerja Komponen Sistem Tata Udara...................................................57

4.3.1 Komponen Utama.......................................................................................57

4.3.2 Komponen Bantu.......................................................................................68

4.3.3 Komponen Pelengkap................................................................................71

4.3.4 Komponen Pengaman................................................................................76

4.3.5 Bahan Pendingin........................................................................................84

4.4 Jenis dan Fungsi Alat Tangan...........................................................................87

xiii

Page 14: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.5 Jenis dan Fungsi Alat Ukur..............................................................................90

4.6 Pemeliharaan Sistem Pendingin (Air Conditioning)........................................93

4.6.1 Pemeliharaan Sistem Pendingin (Air Conditioning) terjadwal.................93

4.6.2 Deteksi Kebocoran Refrigerant.................................................................95

4.6.3 Pengosongan Refrigerant...........................................................................96

4.6.4 Pengisian Refrigerant................................................................................97

4.6.5 Data Pengukuran Arus..............................................................................101

4.7 Pehitungan Kapasitas AC Berdasarkan Besar Ruangan..................................102

4.8 Indikator Panel.................................................................................................105

4.9 Wiring Kontrol Panel.......................................................................................109

4.10 Pengoperasian Panel Tenaga untuk Pendingin Ruangan..............................110

4.11 Troube Shooting............................................................................................123

4.11.1 Trouble Shooting pada Bahan Pendingin..............................................123

4.11.2 Trouble Shooting pada Kelistrikan Sistem AC...................................126

4.11.3Trouble Shooting Kelistrikan Panel Kontrol dan Tenaga AC.................129

BAB V PENUTUP...................................................................................................136

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................136

5.2 Saran................................................................................................................138

5.2.1 Saran Untuk Industri.................................................................................138

5.2.2 Saran Untuk Sekolah...............................................................................139

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................140

LAMPIRAN - LAMPIRAN ……………………………………………………....141

xiv

Page 15: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Kereta Api Ekonomi AC.............................................8

Gambar 2.2 Logo Pertama DKA.....................................................................16

Gambar 2.3 Logo Kedua PJKA.......................................................................16

Gambar 2.4 Logo PT.KAI dan PERUMKA...................................................17

Gambar 2.5 PT. Kereta Api Indonesia............................................................17

Gambar 2.6 Struktur Organisasi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol..........21

Gambar 2.7 Denah Layout Dipo Induk Kereta Semarang Poncol..................32

Gambar 2.8 Lokasi Perusahaan......................................................................35

Gambar 3.1 Tipe AC Package (Terpadu)........................................................40

Gambar 3.2 Tipe AC Split (Terpisah).............................................................41

Gambar 3.3 Penempatan Komponen AC Package.........................................46

Gambar 3.4 Simtem Kendali Panel AC Package............................................47

Gambar 3.5 Siklus dan Penempatan Komponen Sistem Tata Udara..............48

Gamabar 4.1 Prinsip Kerja AC Kereta............................................................49

Gambar 4.2 Siklus Refrigerasi........................................................................51

Gambar 4.3 Kompresor Full Hermatic(piston)................................................58

Gambar 4.4 Kompresor Full Hermatic(rotary)...............................................59

Gambar 4.5 Kondensor...................................................................................61

Gambar 4.6 Evaporator....................................................................................63

Gambar 4.7 Pipa Kapiler.................................................................................65

xv

Page 16: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.8 Liquid Receiver...........................................................................68

Gambar 4.9 Filter Dryer..................................................................................68

Gambar 4.10 Selenoid Valve...........................................................................69

Gambar 4.11 Pressure Gauge..........................................................................71

Gambar 4.12 Ducting......................................................................................73

Gambar 4.13 Fan Evaporator Motor................................................................74

Gambar 4.14 Fan Kondensor...........................................................................75

Gambar 4.15 High Low Peassure Switch........................................................76

Gambar 4.16 Mini Circuit Breaker..................................................................78

Gambar 4.17 Motor Protection Circuit Breaker..............................................79

Gambar 4.18 Kontaktor..................................................................................80

Gambar 4.19 Low Voltage Relay....................................................................81

Gambar 4.20 Low Voltage Frekuensi Relay...................................................81

Gambar 4.21 Relai...........................................................................................82

Gambar 4.22 Timer Delay Relay.....................................................................82

Gambar 4.23 Thermostat.................................................................................84

Gambar 4.24 Bahan Pendigin R407................................................................86

Gambar 4.25 Kunci Pas dan Ring..................................................................87

Gambar 4.26 Obeng plus (+) dan minus (-).....................................................87

Gambar 4.27 Cutter.........................................................................................88

Gambar 4.28 Flaring & Swaging Tools...........................................................88

Gambar 4.29 Seperangkat alat Las Asetilin....................................................89

Gambar 4.30 Karcer........................................................................................89

xvi

Page 17: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.31 Amperemeter.............................................................................90

Gambar 4.32 Multi Tester...............................................................................91

Gambar 4.33 Phase Indicator...........................................................................91

Gambar 4.34 Manifold Gauge.........................................................................92

Gambar 4.35 Cara Pencucian sirip sirip yang benar.......................................95

Gambar 4.36 Pompa Vacum............................................................................96

Gambar 4.37 Pengisian Freon dengan metode berdasarkan berat...................99

Gambar 3.38 Spesifikasi Gerbong Kereta AC...............................................103

Gambar 3.39 Indicator Panel AC..................................................................108

Gambar 4.40 Wiring Kontrol AC..................................................................109

Gambar 4.41 Kedudukan Vent AC I.............................................................111

Gambar 4.42 Kedudukan Half AC I..............................................................112

Gambar 4.43 Kedudukan Full AC I..............................................................113

Gambar 4.44 Kedudukan Vent AC II............................................................114

Gambar 4.45 Kedudukan Half AC II.............................................................115

Gambar 4.46 Kedudukan Full AC II.............................................................116

Gambar 4.47 Kedudukan AC I posisi Vent..................................................117

Gambar 4.48 Kedudukan AC II posisi Vent..................................................118

Gambar 4.49 Kedudukan AC I posisi Half....................................................119

Gambar 4.50 Kedudukan AC II posisi Half..................................................120

Gambar 4.51 Kedudukan AC I posisi Full....................................................121

Gambar 5.52 Kedudukan AC II posisi Full..................................................122

xvii

Page 18: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jam Kerja Pegawai Dipo Kereta Semarang Poncol....................19

Tabel 3.1 Sistem Udara...............................................................................43

Tabel 3.2 Data Pengukuran Arus...............................................................101

Tabel 4.1 Trouble Shooting pada Bahan Pendingin..................................123

Tabel 4.2Trouble Shooting pada Kelistrikan Sistem AC..........................126

Tabel 4.3 Trouble Shooting Kelistrikan Panel Kontrol dan Tenaga AC...129

xviii

Page 19: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Copy Pengantar Praktek Kerja Industri (Prakerin)

2. Foto Copy Buku Jurnal Kegiatan Siswa

3. Foto Copy Sertifikat Prakerin

xix

Page 20: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini ,

telah menuntut setiap orang untuk selalu cepat dan tanggap dalam mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tentunya mencakup

dalam segala bidang, sehingga sikap yang selalu inovatif dan keratif pun telah

menjadi tuntutan dalam langkah pengembangan diri menuju profesionalisme.

Untuk itu maka dibutuhkanlah faktor - faktor yang saling mengisi dan

mendukung. Salah satu faktor terpenting adalah adanya Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu mengikuti perkembangan

teknologi yang terjadi saat ini. Hingga akhirnya sekolah kejuruan pun

memegang peranan penting dalam menciptakan bibit – bibit SDM yang

berkualitas.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 (STM Pembangunan) Semarang

adalah salah satu sekolah yang diharapkan dapat menghasilkan teknisi -

teknisi industri dengan nilai tambah dan siap kerja. Untuk mewujudkan hal

diatas maka SMK N 7 Semarang melaksanakan program yang dinamakan

“Link and Match” , sebuah program kerjasama antara lembaga pendidikan

dengan instansi / industri.

1

Page 21: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Praktek Kerja Industri tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan mutu

serta merupakan salah satu syarat guna mengikuti Ujian Akhir Sekolah. Praktek

Kerja Industri sendiri merupakan suatu kesempatan bagi siswa untuk mengenal

lebih dekat dengan keadaan didalam dunia industri yang sebenarnya, sehingga

siswa dapat mengembangkan ketrampilan dan kreatifitasnya. Selama Praktek

Kerja Industri siswa dapat memperoleh ilmu - ilmu baru yang belum didapatkan

dari sekolah. Dengan adanya Praktek Kerja Industri ini maka diharapkan

lulusan SMK N 7 Semarang dapat menjadi teknisi – teknisi muda yang siap

bersaing di dunia usaha/industri.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri

Pelaksanaan Praktek Kerja Industri bagi siswa – siswa SMK mempunyai

maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Siswa mendapatkan pengalaman dari dunia usaha/industri yang dapat

digunakan pada saat bekerja nanti.

2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri dalam

suasana lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja terutama yang

berkenaan dengan disiplin kerja.

3. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat di sekolah dengan pekerjaan

yang sebenarnya di dunia usaha/industri.

4. Untuk menjalin kerjasama antara sekolah dengan industri.

2

Page 22: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5. Untuk menyelaraskan materi pelajaran yang didapat di Sekolah dengan yang

ada di Industri.

6. Untuk melatih siswa memecahkan masalah yang terdapat pada Industri.

7. Memperluas pandangan siswa terhadap jenis jenis pekerjaan yang ada di

dunia usaha/industri.

8. Untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa terhadap berbagai jenis

pekerjaan yang berhubungan dengan pengetahuan yang dipelajari.

9. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penyerapan teknologi baru dari dunia

industri.

1.3 Tujuan Penulisan Laporan

Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri , maka setiap siswa diwajibkan

untuk membuat laporan hasil Praktek Kerja Industri yang berisi tentang segala

sesuatu yang dilaksanakan pada saat melakukan Praktek Kerja Industri. Adapun

tujuan dari penulisan prakerin adalah sebagi berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Tahun 2015-2016 di SMKN 7 Semarang.

2. Sebagai pertanggungjawaban siswa setelah melaksanakan prakerin.

3. Melatih siswa agar berpikir lebih kreatif , inovatif serta mampu

mengembangkan potensi diri yang dimiliki.

4. Untuk menambah wawasan bagi penulis serta bagi para pembacanya.

3

Page 23: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5. Untuk melatih siswa agar dapat melakukan pengelolaan informasi secara

baik dan benar.

6. Melatih berfikir siswa agar tertib dan teratur karena dalam penyusunan

karya tulis harus mengikuti semua aturan-aturan dari sekolah maupun

industri.

7. Sebagai suatu karya tulis yang dapat digunakan sebagai bahan pembanding

dengan karya tulis lain sehingga diharapkan dapat saling melengkapi.

8. Memecahkan setiap permasalahan di lapangan sampai tuntas sehingga

ditemukan jawaban dan dapat dijadikan penunjang laporan.

1.4 Alasan Pemilihan Judul

Untuk menunjang kenyamanan penumpang saat menggunakan fasilitas

transportasi kereta api , maka disetiap gerbong pada kereta api ekonomi AC

(K3) dipasang atau dilengkapi dengan penyejuk udara (AC). Setiap kereta K3

dipasang dua unit AC yang masing masing unit terdapat dua sistem peredaran

gas refrigerant.

Oleh karena itu penulis mengambil judul “SISTEM TATA UDARA (AC

THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API EKONOMI AC” , karena

penulis ingin mengetahui dan mempelajari prinsip kerja serta bagian – bagian

dalam sistem tata udara tersebut , karena penulis ingin menerapkan ilmu – ilmu

yang didapat di sekolah ke industri dan sebaliknya.

4

Page 24: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

1.5 Pembatasan Laporan

Penulis ingin mengetahui secara detail segala sesuatu tentang Sistem Tata

Udara pada gerbong Kereta Api Ekonomi AC. Oleh karena itu penulis hanya

membahas bagaimana cara kerja sistem pendingin tersebut serta bagaimana cara

perawatan dan pemeliharaannya , untuk membatasi agar pembahasan tidak

terlalu luas dan tidak terjadi kesalahpahaman serta kesenjangan pendapat antara

penulis dengan pembaca.

1.6. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data dalam membuat

Laporan Praktek Kerja Industri ada beberapa macam, diantaranya :

1.6.1 Metode Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis dengan melihat atau

mengamati secara langsung dan kemudian dapat diambil

kesimpulan sebagai penunjang penulisan laporan.

1.6.2 Metode Interview

Pada metode ini penulis secara langsung menggali

pengetahuan dan informasi dengan bertanya dan bertukar pikiran

dengan pihak pihak yang jauh lebih memahami tentang teori – teori

yang bersangkutan dalam penulisan laporan.

5

Page 25: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

1.6.3 Metode Literatur

Pengumpulan data-data yang lebih bersifat teori yang didapat

melalui pengumpulan dari buku-buku yang dapat digunakan sebagai

landasan penulisan laporan.

1.6.4 Metode Dokumentasi

Pengumpulan data yang bersifat objektif, untuk mendapat

gambaran secara nyata tentang bentuk – bentuk objek yang terdapat

dalam Sistem Tata Udara Gerbong Kereta api Ekonomi AC.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan menulis laporan serta

dalam pemahaman laporan ini, penulis menguraikan beberapa pokok pikiran

yang ada dalam tiap hal bab menjadi sub-sub pokok penjelas. Laporan ini terdiri

dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Tujuan Praktek Kerja

Industri, Tujuan Penulisan Laporan, Alasan Pemilihan Judul,

Pembatasan Masalah, Metode Pengumpulan Data dan serta

Sistematika Penulisan Laporan.

6

Page 26: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Perusahaan yang dimaksud dalam laporan ini adalah PT. Kereta api

Indonesia (Persero) unit Dipo Induk Kereta Semarang Poncol. Bab ini

berisi tentang Administrasi Perusahaan yang meliputi Sejarah Umum

PT Kereta Api Indonesia ,Visi , Misi dan tujuan PT Kereta Api

Indonesia , Budaya Perusahaan , Arti Logo PT Kereta Api Indonesia

Jam Kerja Pegawai , Sistem Penggajian. Administrasi Teknik yang

meliputi Denah Layout Dipo Induk Kereta Semarang – Poncol ,

Prosedur Peminjaman Alat , Prosedur Pengebonan Bahan , Prosedur

Pelaksanaan Kerja. Struktur Organisasi Organisasi yang meliputi

Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia , Struktur Organisasi

Dipo Induk Kereta Semarang Poncol , Fungsi dan Tugas Dipo Induk

Kereta Semarang Poncol. Serta Lokasi Perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI / TEORI DASAR

Di dalam bab ini penulis akan memberikan Syarat Pemasangan AC

pada Kereta , Tujuan pemasangan AC pada kereta , Tipe AC yang

digunakan pada kereta , Pengertian Sistem Tata Udara ,

Pengelompokan komponen yang terdapat di dalam Sistem Tata

Udara tersebut. Dan penempatan komponen tersebut.

7

Page 27: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB IITINJAUAN UMUM

PT. KERETA API INDONESIA

Gambar 2.1 Rangkaian Kereta Api Ekonomi AC

2.1 Administrasi Perusahaan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik

Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang.

Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 13/1992 yang

menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi

kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api di Indonesia. Pada

tanggal 14 Agustus 2008 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan

8

Page 28: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

pemisahan Divisi Jabotabek menjadi PT Kereta Api Commuter Jabotabek

(KCJ) untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya.

selama tahun2008 jumlah penumpang melebihi 197 juta.

Pemberlakuan UU Perkeretaapian No. 23/2007 secara hukum

mengakhiri monopoli PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam

mengoperasikan kereta api di Indonesia.

Pada tanggal 28 September 2011, bertepatan dengan peringatan ulang

tahunnya yang ke-66, PT KAI meluncurkan logo baru.

2.1.1 Sejarah Umum PT.KERETA API INDONESIA (Persero)

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan

pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen,

Jum’at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda,

Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh

“Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg

Maatschappij” (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari

Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435

mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10

Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara

Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870

9

Page 29: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya

mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah

lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel

antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25

Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km,

tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338

Km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh

(1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera

Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun

jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar--Takalar, yang

pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya

Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di

Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA

Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di

pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan

KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia

mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang

menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan

karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma

untuk pembangunan jalan KA di sana.

10

Page 30: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar

sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas

cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan

Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang

dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah -

Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan

teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan

selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan

27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang

melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini,

banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro-

Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal

17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan

Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasa-an

perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi

pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh

Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa

mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di

tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur

11

Page 31: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi

ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di

Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik

Indonesia” (DKARI).

Nama DKARI kemudian diubah menjadi Perusahaan Negara

Kereta Api (PNKA). Nama itu diubah lagi menjadi Perusahaan

Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tanggal 15 September 1971. Pada

tanggal 2 Januari 1991, nama PJKA secara resmi diubah menjadi

Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan semenjak tanggal 1

Juni 1999 diubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai

sekarang.

2.1.2 Visi , Misi dan Tujuan PT. Kereta Api Indonesia

Visi Perusahaan

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada

pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders

Misi Perusahaan

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha

penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik

untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan

12

Page 32: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan,

ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

Tujuan Perusahaan

Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program

pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya

di bidang transportasi dengan menyediakan barang-jasa yang bermutu

tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di

pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretapian yang

meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan kereta api,

kegiatan perawatan dan pengusahaan prasarana perkeretapian,

pengusahaan bisnis property secara professional, serta pengusahaan

bisnis penunjang prasarana dan sarana kereta api secara efektif untuk

kemanfaatan umum.

2.1.3 Budaya Perusahaan

INTEGRITAS

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak

konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik

perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan

diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten

walaupun sulit untuk melakukannya.

13

Page 33: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

PROFESIONAL

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki

kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait

dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,

mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan

pekerjaan kepada orang lain.

KESELAMATAN

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki

sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau

menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko

yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset

perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

INOVASI

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu

menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan

yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk

berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.

PELAYANAN PRIMA  

14

Page 34: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan

memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu

yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan

dengan memenuhi 6 A unsur pokok :

1. Ability (Kemampuan)

2. Attitude (Sikap)

3. Appearance (Penampilan)

4. Attention (Perhatian)

5. Action (Tindakan)

6. Accountability (Tanggung jawab)

2.1.4 Arti Logo PT.Kereta Api Indonesia

1. Logo Pertama Perusahaan Kereta Api

Gambar 2.2 Logo Pertama DKA

Logo ini dinamakakan DKA ( Djawatan Kereta Api )2. Logo Kedua Perusahaan Kereta Api

15

Page 35: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 2.3 Logo Kedua PJKA

Dinamakan Logo PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api ) . Logo

ini disebut dengan Logo Segilima warna biru dan hanya digunakan

selama 1 tahun.

3. Logo Ketiga PERUMKA dan PT. Kereta Api Indonesia

Gambar 2.4 Logo PT.KAI dan PERUMKA

Logo Perumka dan PT KAI ini digunakan sampai sebelum tanggal

28 September 2011.

4. Logo Keempat PT.Kereta Api Indonesia

16

Page 36: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 2.5 PT. Kereta Api Indonesia

Logo ini merupakan logo terbaru PT.Kereta Api Indonesia dan

digunakan sejak tanggal 28 September 2011.

Arti dari logo terbaru PT.Kereta Api Indonesia adalah sebagai

berikut:

3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT

KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.

2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima

(Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal

dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai

Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan

Pelayanan Prima.

1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat

Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke

17

Page 37: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua

bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat

melesat).

2.1.5 Jam Kerja Pegawai

Waktu kerja PT.Kereta Api Indonesia , terdiri dari :

1. Waktu kerja biasa (Normal)

2. Waktu kerja bergilr (Shift)

3. Waktu kerja dinasan (Ikhtisar Jam Kerja)

Hari Kerja dan Waktu Kerja Biasa , ditentukan atas dasar jumlah jam

kerja tidak melebihi 8 jam sehari untuk 5 hari kerja dan tidak melebihi 7 jam

sehari untuk 6 hari kerja serta 40 jam seminggu.

Dipo Kereta Semarang Poncol menganut Waktu Kerja Biasa untuk 6 hari

kerja , berikut tabel jam kerja Dipo Kereta Semarang Poncol :

Tabel 2.1 Jam Kerja Pegawai Dipo Kereta Semarang Poncol

18

Page 38: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Hari Jam Masuk Jam Pulang

Senin 07.45 16.00

Selasa 07.45 16.00

Rabu 07.45 16.00

Kamis 07.45 16.00

Jum’at - -

Sabtu 07.45 16.00

Minggu - -

2.1.6 Sistem Penggajian

Sistem Penggajian pada PT Kereta Api Indonesia dibedakan dalam

4 (empat) golongan , yaitu Golongan 1 , Golongan 2 , Golongan 3 dan

golongan 4. Dari setiap golongan memiliki tingkatan / besaran gaji yang

berbeda. Misalnya Golongan 1A , Golongan 1B , Golongan 1C dan

seterusnya.

Pembayaran penghasilan kepada Pegawai dibayarkan oleh

Perusahaan pada setiap awal bulan , dan untuk calon pegawai (PKM)

dibayarkan pada setiap akhir bulan dilakukan dengan cara mentransfer ke

rekening Bank masing – masing Pegawai.

19

Page 39: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Pelaksanaan pembayaran tunjangan kinerja , insentif dan tunjangan

– tunjangan lainnya dibayarkan kepada Pegawai dilakukan dengan cara

mentransfer ke rekening Bank masing – masing Pegawai.

2.2 Struktur Organisasi

2.2.1 Struktur Organisasi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol

Gambar 2.6 Struktur Organisasi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol

2.2.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Dipo Induk Kereta Semarang Poncol dipimpin oleh Kepala Dipo

Kereta. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dipo dibantu oleh Kepala

Ruas. Tiap Kepala Ruas dibantu oleh pengawas dengan tugas yang berbeda

dan tiap perwakilan daerah dipo kereta dibantu oleh Pengawas Urusan

20

Page 40: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Kereta (PUK). Adapun tugas – tugas tiap pegawai Dipo Kereta Semarang –

Poncol :

Senior Supervisor (Kepala Dipo)

Selaku pimpinan tertinggi dari Dipo Kereta bertanggung jawab

kepada Kasi Sarana / Kadaop atas terlaksananya tugas Dipo Kereta

dengan sebaik-baiknya meliputi tugas , pengaturan , pengawasan dan

pengendalian terhadap :

Pendayaan sarana Traksi Kereta dan personil guna melayani

Operasi Kereta Api dengan baik , handal , cepat , tepat dan aman

berdasarkan GAPEKA , Malka , Tem , yang berlaku.

Penyediaan keperluan Dipo Kereta seperti : Suku Cadang ,

Bahan bakar , dan bentuk harus cukup dan tertib.

Perhatian Personil.

Pelaksana bordesrit atau Sidak dan mendatangi kesempatan

pertama bila terjadi PLH untuk mendata, mengatur , menangani

PLH bersama para penjabat terkait.

Pelaksanaan Reglement,MI, yang berlaku dalam Instruksi /

petunjuk dari atasan ( Direksi , Kadivsar , Kadaop , Kasi

Sarana ) seperti telex , juklak dsb.

21

Page 41: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Pengusulan kepada atasan tentang program kebutuhan Dipo

demi telaksananya pemeliharaan / preventive maintenance yang

sempurna.

Pelaksanaan Koordinasi / komunikasi vertical horizontal yang

baik dengan pendekatan presentatif.

Pelaksanaan apel pagi , memberikan pengarahan / pembinaan

personil SDM secara rutin.

9. Pelaksanaan system laporan berkala , insidentil , terbatas dan

berjenjang dari kegiatan – kegiatan yang dilakukan dengan

penuh ketelitian sebelum ditandatangani , ketepatan waktu dan

ketertiban karsipan.

Supervisor Administrasi / Kepala Ruas Administrasi ( KRA )

Bertanggung jawab atas terlaksananya sebagian tugas Kepala

Dipo Kereta dibidang Tata Usaha Umum , terutama :

Ketertiban, kerapihan , ketelitian dari laporan , kearsipan yang

menyangkut :

Laporan berkala dan insidentil dari Kepala Dipo dan

pengirimannya Agenda surat masuk dan surat keluar.

Keuangan , kepegawaian dan kesejahteraan.

Absensi pegawai.

Pembuatan rapi pegawai.

Pembuatan nominatif dan kebutuhan pegawai.

22

Page 42: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Pembinaan SDM

Tertib SAB

Pembuat perencanaan pendidikan / Diklat : TLK.1 , TLK.2 ,

TLK.3 , TL.4 dan khursus – khursus lainnya ( Perjenjangan ).

Penjagaan keadaan seluruh pegawai Dipo Kereta dengan lengkap

dan jelasdalam buku besar.

Mengkoordinir laporan – laporan dari masing – masing Kepala

Ruas untuk laporan berkala Dipo Kereta.

Quality Control / Kepala Ruas Luar

Bertanggung jawab atas terlaksananya sebagian tugas Kepala

Dipo Kereta di bidang :

Terlaksananya persiapan sarana Kereta / Gerbong dan

pelaksana / personil Awak KA ( PLKA , PLRM , R.AC ) dengan

kondisi handal / baik , cepat , tepat , nyaman dan aman untuk

melayani Operasional Kereta Api sesuai GAPEKA , Malka ,Tem

yang berlaku sampai tujuan hingga kembali ke Dipo induk

dengan selamat.

Mengatur pengiriman Kereta ke Balai Yasa dan memantau

kereta yang ada di Balai Yasa yang PA , SPA , PA Bogie

maupun perbaikan yang lain.

23

Page 43: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Mengatur dinasan langsiran kereta / gerbong keluar masuk Dipo

guna menunjang kelancaran program perawatan maupun yang

bersifat insidentil.

Ikut menangani / mengawasi keamanan penggunaan suku cadang

, penggunaan BBM , pelumas , air , listrik , telepon , bentuk –

bentuk SAB , harus terjaga dengan baik , tertib dan cukup

dengan cara tertib SAB.

Terlaksananya dengan baik tentang :

Pengecekan sarana Traksi Kereta / Gerbong yang siap

dioperasikan di suatu KA dan di suatu KA terusan.

Pelaksanaan 3K sarana Traksi dan pekerjaan pembersihan

(pencucian) dari Kereta , selubung tempat duduk , gordyn ,

karpet , kesed yang dilaksanakan pihak ke-tiga.

Pelaksanaan 3K Emplasemen Spoor dan Griya Karya.

Memperhatikan hari – hari libur ; jumlah jam kerja ; waktu

istirahat ; yang terlambat dan yang menyolok kedisiplinan awak

KA ( PLKA , RAC , PLRM ) diusahakan tidak ada

keterlambatan.

Melaksanakan Pembinaan bawahan terutama PLKA , RAC ,

PLRM di kantor , Griya Karya ataupun diwaktu dinas di KA ,

teguran secara lisan maupun tertulis.

24

Page 44: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Membuat Laporan Kepala Dipo Kereta dari urusan dinas Ruas

Luar.

Supervisor Perencanaan / Kepala Ruas Organisasi dan

Perencanaan ( KOR )

Bertanggung jawab atas terlaksananya sebagian tugas Kepala

Dipo Kereta didalam urusan :

Perencaan untuk pelaksanaan pemeriksaan berkala dari sarana

traksi kereta / gerbong di Dipo induknya.

2. Mengumpulkan data – data teknik dari sarana traksi yang

menjadi tanggung jawabnya.

Pembuatan bon kerja ( WO ) untuk pelaksanaan pemerikasaan ,

perbaikan sarana Traksi Dipo Induknya dan sarana traksi tamu ,

berdasarkan pengamatan bordesrit , LPP , Check Sheet dan

Check List.

Pembuatan laporan program dan realisasi pemeriksaan berkala

sarana PA , SPA , PB , keausan roda , KM tinggi , kebutuhan

suku cadang , BBM , Pelumas , Tools , dsb yang diperlukan oleh

Dipo Traksi Kereta dengan tertib SAB.

25

Page 45: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Supervisor Elektrik / Kepala Ruas Elektrik ( KRE )

Bertanggung jawab atas terlaksananya sebagian tugas Kepala

Dipo Kereta yang menyangkut pemeliharaan traksi kereta dan pekerjaan

teknik lainnya untuk menunjang operasi kereta api dengan baik terutama

Melakukan pemeliharaan berkala , perbaikan terhadap sarana

traksi dan pesawat kerja yang menjadi tangung jawab Dipo

Traksi Kereta meliputi Genset , AC dan Penerangan kereta

sesuai dengan pedoman – pedoman yang tepat dan berlaku : MI

instruksi , cheek shet , petunjuk atasan tanpa mengabaikan LPP

dan Cheek list PLKA / RAC sehingga kondisi sarana traksi dan

pesawat kerja berkondisi baik / handal dan aman untuk

dipersiapakan melengkapi SF Operasi Kereta Api.

Ikut menangani atau mengawasi peggunaan spare part , tools ,

pelumasab , BBM listrik , air telepon , sehinga terlaksana dengan

hemat dan tertib SAB.

Menjaga 3K los , bengkel , kereta yang selesai perbaikan atau

perawatan periodic mengadakan finishing cheek antara ruas

elektrik dan luar dari kereta – kereta yang selesai pemeriksaan

atau perbaikan.

Mengadakan pembinaan bawahannya , kedisiplinan dan

keterampilan

26

Page 46: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Melaksanakan pembuatan laporan Kepala Dipo Kereta diurusan

dinas elektrik.

Supervisor Mekanik / Kepala Ruas LOS ( KRLOS )

Bertanggung jawab atas terlaksananya sebagian tugas Kepala

Dipo Kereta yang menyangkut emeliharaan traksi kereta / gerbong dan

pekerjan teknik lainnya untuk menunjang operasi kereta api dengan baik

terutama :

Melakukan pemeliharaan berkala , perbaikan terhadap saran

traksi dan pesawat kerja yang menjadi tanggung jawab Dipo

Traksi Kereta / Gerbong sesuai dengan pedoman – pedoman

yang tepat dan berlaku : MI , Instruksi , Cheek Sheet , petunjuk

atasan tanpa mengabaikan LPP dan Cheek list PLKA / RAC

sehingga kondisi sarana traksi dan pesawat kerja berkondisi

baik / handal dan aman untuk dipersiapakan melengkapi SF

Operasi Kereta Api.

Ikut menangani atau mengawasi penggunaan spare part , tools ,

pelumasan , BBM , listrik , air , telepon , sehinggan terlaksana

dengan hemat dan tertib SAB.

Menjaga 3K los , bengkel , kereta yang selesai perbaikan atau

perawatan periodic mengadakan finishing cheek antara ruas

elektrik dan luar dari kereta – kereta yang selesai pemeriksaan

atau perbaikan.

Mengadakan pembinaan bawahannya , kedisiplinan dan

keterampilan

27

Page 47: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Melaksanakan pembuatan laporan Kepala Dipo Kereta diurusan

dinas los.

Pelaksana Los Listrik

Melaksanakan PB harian , maupun perbaikan berkala kereta –

kereta yang telah diprogramkan setiap bulanya meliputi :P1 ,

P3 , P6 , P12 untuk tepat waktu.

Program pemeriksaan kereta – kereta yang dilakukan oleh

pelaksana los listrik Dipo Kereta SMC meliputi :

Instalasi Listrik

Pemeriksaan panel

Pemeriksaan junction box dan coupler

Pemeriksaan penerangan , kipas dan exhaust

Instalasi Air Conditioning ( AC )

Pemeriksaan compressor

Pemeriksaan condensor dan motor condenser

Pemeriksaan blower dan motor blower

Periksa evaporator

Periksa filter – filter

Periksa sistem saluran udara

Periksa instalasi pipa refrigerant / gas Freon

Periksa volume gas Freon

28

Page 48: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Genset

Periksa mesin , gunakan uap bersih

Periksa system pendingin ( coliing system )

Periksa radiator

Periksa kipas

Periksa tangki bahan bakar ( fuel tank )

Periksa minyak pelumas

Periksa sistem pembuangan

Periksa instalasi audio / video

Periksa instalasi pintu otomatis

Periksa instalasi pompa air

Mempersiapkan alat – alat kerja dongkrak , krean , kunci –

kunci , betel , obeng min/plus , pelumas , alvania dan palu.

Pengawas Urusan Kereta (PUK)

PUK ini terdiri dari Junior Supervisor Tegal , Junior Supervisor

Pekalongan , Junior Supervisor Semarang Tawang , Junior Supervisor

Gambringan , Junior Supervisor Cepu , Junior Supervisor Bojonegoro.

PUK bertugas untuk membantu KDK untuk memperlancar peredaran

kereta dan gerbong.

29

Page 49: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2.2.3 Fungsi dan tugas Dipo Induk Kereta Semarang Poncol

Tugas Pokok Dipo Induk Kereta Semarang Poncol

Tugas Pokok Dipo Induk Kereta Semarang Poncol adalah

menyiapkan armada kereta agar siap operasi dengan tepat waktu

aman dan nyaman. Dalam melaksanakan tugasnya dipimpin langsung

oleh Kepala Dipo Kereta.

Fungsi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol Fungsi utama Dipo Induk Kereta Semarang Poncol adalah

memberi perawatan kereta secara berkala dan memperbaiki

kerusakan yang terjadi pada kereta agar kereta dapat beroperasi

dengam baik , aman dan lancar. Pelaksana dari fungsi fungsi tersebut

dilaksanakan oleh Kepala Ruas dan dibantu oleh pengawas.

30

Page 50: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2.3 Administrasi Teknik

2.3.1 Denah Layout Dipo Induk Kereta Semarang Poncol

Gambar 2.7 Denah Layout Dipo Induk Kereta Semarang Poncol

Keterangan Gambar :I-Lantai 1 (satu) II-Lantai 2 (dua)1. Pos Satpam A. Ruang Foto2. Ruang Parkir B. Ruang Kepala Ruas Administrasi3. Mushola C. Ruang Kepala Dipo4. Tempat Wudhu D. Ruang Kepala Ruas Perencanaan5A. Gudang E. Ruang Arsip5B. Gudang Pelumas5C. Gudang Persediaan5D. Gudang Alat Kerja6A. WC6B. WC6C. WC6D. WC6E. WC7. Ruang Kepala Ruas Los8. Ruang Kepala Ruas Elektrik9. Ruang Ganti dan Loker10A. Kamar Mandi10B. Kamar Mandi

31

Page 51: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2.3.2 Prosedur Peminjaman Alat

1. Pelaksana meminjam alat dengan cara melapor terlebih dahulu alat yang

akan dipinjam kepada pengawas gudang alat.

2. Pengawas gudang mencatat alat harian yang dipinjam oleh pelaksana

pada hari itu.

3. Setelah selesai digunakan, alat yang dipinjam dikembalikan kepada

pengawas gudang alat sesuai dengan saat alat dipinjam.

4. Pengawas gudang mengkonfirmasi bahwa alat sudah dikembalikan.

5. Jika alat yang dipinjam hilang / rusak maka peminjam wajib

bertanggungjawab dengan cara mengganti sesuai alat yang hilang / rusak.

2.3.3 Prosedur Pengebonan Bahan

1. Pelaksana mengebon / meminta bahan dengan cara melapor terlebih

dahulu bahan yang akan diminta kepada pengawas gudang bahan.

2. Pengawas gudang mencatat bahan yang akan diminta oleh pelaksana

pada hari itu.

3. Pengawas gudang mencatat nomor seri kereta yang dikerjakan oleh

pelaksana yang meminta bahan.

4. Pelaksana kerja mengkonfirmasi bahwa bahan telah diterima dengan cara

menandatangani nota pengebonan bahan.

5. Jika bahan yang diminta rusak / tidak bisa digunakan maka pelaksana

kerja dapat meminta bahan yang lain sebagai pengganti kepada pengawas

gudang bahan.

32

Page 52: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2.3.4 Prosedur Pelaksanaan Kerja

1. KOR membuat order pemeliharaan yaitu P1 , P3 , P6 dan P12.

2. KRE / KRLOS memberikan perintah kepada koordinator pelaksana untuk

membagi pekerjaan sesuai bidangnya masing – masing.

3. Pelaksana mengerjakan pekerjaan yang telah di tentukan oleh koordinator

pelaksan.

4. Jika pekerjaan sudah selesai , KR Quality Control melakukan cek ulang /

uji kelayakan.

5. Jika KR Quality Control sudah mengkonfirmasi pekerjaan maka kereta /

gerbong siap dioperasikan.

33

Page 53: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2.4 Lokasi Perusahaan

Lokasi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol berada di Jalan Taman

Purwogondo 1 no. 1 Semarang.

Gambar 2.8 Lokasi Perusahaan

Keterangan :

A = Lokasi Dipo Induk Kereta Semarang Poncol Jalan Taman Purwogondo 1 no.1

Semarang

B = SPBU Jalan Hasanuddin

C = Stasiun Poncol Semarang

34

Page 54: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB IIILANDASAN TEORI / TEORI DASAR

AC Sistem atau Sistem Tata Udara dikenal sebagai penyejukan udara

dalam ruangan penyejukan udara tersebut diperuntukkan bagi orang / manusia

, dengan harapan agar manusia yang berada dalam ruangan ber – AC dapat

merasa nyaman sehingga dapat melaksanakan aktivitasnya secara optimal.

3.1 Syarat Pemasangan AC Pada Kereta

Manusia selalu berusaha mencari kenyamanan dengan kondisi

sekelilingnya, termasuk mencari kondisi udara nyaman baik untuk bekerja,

tempat tinggal atau dalam suatu perjalanan. Alat yang digunakan untuk

mengkondisikan udara di suatu ruang tertentu, sering disebut sebagai AC ( Air

Conditioning ). Perangkat AC bekerja untuk mengkondisikan udara diperlukan 6

macam pengaturan atau setidaknya ada 3 syarat harus dipenuhi, yaitu

pengaturan :

1. Temperatur Udara

Udara sekitar bervariasi, bisa panas, sedang atau dingin tergantung

pada kondisi geografis dan faktor waktu. Derajat panas atau dingin udara

diukur dengan Thermometer (Celcius atau Fahrenheit). Udara yang sejuk

membuat tubuh manusia akan merasakan kenyamanan. Kenyamanan

ditentukan oleh dua hal, pertama temperatur udara yang tidak tinggi dan

35

Page 55: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

kelembaban udara. Temperatur udara yang sedang dengan kelembaban udara

rendah membuat tubuh merasa nyaman. Sebaliknya dengan temperatur udara

rendah dan kelembaban tinggi, tubuh akan merasa kurang nyaman.

Temperatur udara yang nyaman dirasakan tubuh manusia berkisar 75 – 80° F

atau 22 – 27°C.

2. Kelembaban Udara (Humidity)

Udara yang sejuk dan nyaman, dapat diperoleh dengan mengatur

kelembaban, dengan cara mengambil uap air dari udara (Dehumidity) atau

dengan menambahkan uap air pada udara (Humidification) di dalam ruangan.

Jumlah uap air di dalam angka dinyatakan dengan angka prosentase (%)

dengan Relative Humidity (RH) atau Absolute Humidity. Udara pada

temperatur tinggi dapat mengadung uap air lebih banyak dari pada udara pada

temperatur rendah. Maka dikatakan pada temperatur udara dingin,

kelembaban udaranya juga rendah.

3. Aliran Udara (Air Motion)

Ruangan yang udaranya tidak dapat mengalir, sedikit sekali untuk

dapat mengatur temperatur udara dan kelembaban. Udara sebaiknya mengalir

dengan jumlah yang cukup agar udara dan kelembaban dapat dikondisikan.

Agar udara dapat mengalir ke segenap ruangan harus ditiupkan atau didorong

dengan suatu kipas udara agar diperoleh pergantian udara yan diperlukan tiap

jamnya. Pergantian sirkulasi udara (Air Circulating) berkisar antara 6 s/d 12

kali/jam.

36

Page 56: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4. Membersihkan Udara (Air Cleaning)

Udara sekeliling bisa saja kotor oleh berbagai partikel halus, bahkan

mengandung debu, kuman, asap. Kotoran udara ini harus dibersihkan dengan

saringan dahulu sebelum dialirkan dalam suatu ruangan yang temperatur dan

kelembabannya akan diatur, sehingga hanya udara bersih saja yang masuk ke

dalam ruangan tersebut.

5. Ventilasi Udara (Fresh Air Ventilation)

Agar udara yang beredar dalam ruangan tetap segar dan mengandung

zat asam yang cukup, maka harus ada udara luar yang dimasukkan ke dalam

ruangan dengan tekanan lebih tinggi dari udara dalam ruangan. Pergantian

udara (Air Change) terjadi 1 – 2 kali tiap jam dari ruangan yang diatur

udaranya.

6. Mengeluarkan Udara Kotor (Exhaust)

Udara dalam ruangan akan menjadi kotor atau benyak mengandung zat

asam arangnya, atau sisa pernafasan orang. Kadang ada kotoran udara yang

mengalir dalam ruangan dan hal ini harus dikeluarkan dari dalam ruangan.

37

Page 57: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3.2 Tujuan Pemasangan AC Pada Kereta

Perangkat AC yang terpasang di Kereta Api, dimaksudkan untuk

memberikan manfaat bagi penumpang, diantaranya :

1. Memberikan kesejukan dan kenyamanan selama perjalanan yang panjang.

2. Menjaga udara dalam ruangan kereta tetap bersih.

3. Menambah ventilasi udara segar di dalam ruang kereta.

4. Melindungi kesehatan.

Perbedaan mendasar kinerja sistem AC pada kereta dibandingkan dengan

sistem AC pada moda angkutan darat lainnya, misalnya bus, adalah terletak pada

obyek yang menjadi sasaran untuk diturunkan suhunya. Dengan kata lain, jika

pada bus, udara dingin dari sistem AC langsung jatuh ke kepala ataupun tubuh

penumpang ( obyek yang diturunkan suhunya adalah penumpang ) ditambah

hembusan udara yang langsung menerpa penumpang. Sedangkan sistem AC pada

kereta menurunkan suhu pada ruangan kereta itu sendiri ( obyek yang diturunkan

suhunya adalah ruang penumpang ). Sehingga sangat terasa kenyamanan thermal

yang akan diperoleh penumpang kereta. Suhu udara didalam kereta ber-AC

diatur agar tidak terjadi selisih yang begitu jauh dengan suhu udara luar ( selisih

maksimal 10ºC ), hal ini bertujuan agar saat penumpang turun dari kereta tidak

mengalami lonjakan temperatur yang terlalu tinggi yang dapat mengganggu

kesehatan manusia.

38

Page 58: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3.3 Tipe AC yang Digunakan Pada Kereta

Terdapat 2 tipe AC yang digunakan pada kereta eksekutif yaitu :

1. Tipe Package (Terpadu)

Penempatan semua komponen pada tipe ini tersusun secara kompak /

terpadu. Tipe jenis ini masih banyak digunakan pada kereta eksekutif.

Gambar 3.1 Tipe AC Package (Terpadu)

2. Tipe Split (Terpisah)

Penempatan komponen penghasil kalor dan pembuang kalor , dipisahkan

terhadap komponen penyerap kalor. AC tipe ini sudah tidak digunakan

lagi pada kereta eksekutif tetapi masih digunakan pada rangkaian kereta

kelas ekonomi biasa dan bisnis.

39

Page 59: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 3.2 Tipe AC Split (Terpisah)

3.4 Pengertian Sistem Tata Udara

Sistem Tata Udara merupakan Rangkaian dari beberapa sub sistem ,

yang masing – masing mempunyai fungsi dan saling berkaitan , dalam rangka

mencapai suatu tujuan tertentu (kenyamanan thermal).

Pada dasarnya Sistem tata udara berbeda dengan sistem pendinginan,

walaupun keduanya terdapat kesamaan dalam hal memiliki mesin pendingin,

tetapi dalam operasional selanjutnya, masing – masing mempunyai konsep dasar

yang berbeda.

40

Page 60: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

1. Sistem Pendinginan 2. Sistem Tata Udara

Perbedaan Antara Sistem Pendinginan dengan Sistem Tata Udara

1. Pada sistem pendingian, panas di dalam ruangan dikeluarkan atau

dibuang, tanpa memperdulikan kenyamanan yang ada di dalam ruangan,

karena memang yang berada di dalam ruangan adalah bukan manusia

(tidak untuk yang berjiwa).

Sistem pendinginan ini biasanya dipakai pada : kulkas, freezer yang

berguna untuk buah, daging, sayuran, minuman dan sebagainya, yang

jelas bukan untuk manusia.

41

Page 61: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2. Sedangkan Sistem Tata Udara, adalah pengaturan secara serempak

kondisi berikut:

Tabel 3.1 Sistem Udara

Temperatur udara Pengeluaran panas ruangan diatur

Kelembaban udara Kandungan uap air dikurangi

Kebersihan udara Debu udara disaring / ditangkap

Distribusi udara Kecepatan aliran udara diatur, agar

merata

keseluruh ruangan

42

Page 62: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3.5 Pengelompokan Komponen Sistem Tata Udara

Komponen Sistem Tata Udara dibedakan menjadi 4 golongan yaitu :

3.5.1 Komponen Utama , terdiri atas :

1. Kompresor

2. Kondensor

3. Expansion Valve (pipa ekspansi)

4. Evaporator

3.5.2 Komponen Bantu , terdiri atas :

1. Liquid Receiver

2. Filter dryer

3. Solenoide Valve

4. Sight Glass

5. Suction Line

6. Discharge Line

7. Liquid Line

3.5.3 Komponen Pelengkap , terdiri atas :

1. Pressure Gauge

2. Air Filter

3. Water Drain Pain

4. Ducting & Grill

5. Fan Evaporator

6. Fan Condenser

43

Page 63: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3.5.4 Komponen Pengaman , terdiri atas :

1. Pengaman Tekanan

2. Pengaman Kelistrikan

3. Pengaman Suhu

3.6 Penempatan Komponen

Pemasangan / penempatan komponen sistem tata udara diatur sebagai

berikut :

a. Komponen Utama, yang terdiri dari kompresor , kondenser , katup ekspansi

dan evaporator , kesemuanya dihubungkan dengan pemipaan yang teraliri

refrigerant.

b. Komponen Bantu , yang terdiri atas :

i. Suction Line, Discharge Line dan Liquid Line , kesemuanya merupakan

pipa-pipa untuk aliran refrigerant, dipasang / dipergunakan untuk

menghubungkan antar komponen utama dan antar komponen bantu.

ii. Liquid Receiver, Sight Glass, Filter Dryer dan Solenoid Valve,

kesemuanya juga dialiri oleh refrigerant, ditempatkan / dipasang pada

Liquid Line (pipa saluran refrigerant cair panas).

c. Komponen Pelengkap, yang terdiri atas :

i. Pressure Gauge (pengukur tekanan refrigerant)

1. Pada AC kereta merk Toshiba, Actel, Konvekta tidak dipasang

pressure gauge.

44

Page 64: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2. Terdapat 2 pengukur tekanan refrigerant :

a. Pengukur tekana rendah, ditempatkan pada saluran hisap (suction

line).

b. Pengukur tekana tinggi, ditempatkan pada saluran tekan

(discharge line).

ii. Air Filter, Water Drain Pain dan Fan Evaporator kesemuanya

ditempatkan berdekatan dengan evaporator.

iii. Fan Kondenser ditempatkan berdekatan dengan kondensernya.

iv. Ducting dan Grill ditempatkan diatas plafon, dibawah atap kereta.

Gambar 3.3 Penempatan Komponen AC Package

45

Page 65: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

d. Komponen Pengaman, yang tediri atas :

i. Pengaman kelistrikan : MCB , LVR , LFVR,MPCB, Kontaktor dipasang /

ditempatkan pada panel kontrol.

ii. Low Pressure Switch (LPS) , saluran pipanya dihubungkan pada saluran

hisap (suction line), sedangkan switch kabelnya dihubungkan ke

pengawatan panel kontrol.

iii. Hight Pressure Switch (HPS) , saluran pipanya duhubungkan pada saluran

tekan (discharge line), sedangkan switch kabelnya dihubungkan ke

pengawatan panel kontrol.

iv. Thermostat, ditempatkan secara terpisah, sensornya dipasang diatas

saringan udara balik (return air), sedangkan switch kabelnya dihubungkan

ke pengawatan panel kontrol.

Gambar 3.4 Simtem Kendali Panel AC Package

46

Page 66: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 3.5 Siklus dan Penempatan Komponen Sistem Tata Udara

47

Page 67: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB IVSISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK)

PADA GERBONG KERETA API

EKONOMI AC

4.1 Prinsip Dasar Penyegaran Udara (AC) Kereta

Prinsip kerja Penyegaran Udara (AC) dibagi dalam tiga bagian, yaitu :

Kerja bahan pendingin

Kerja aliran udara

Kerja alat – alat listrik

Gamabar 4.1 Prinsip Kerja AC Kereta

48

Page 68: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

AC terdiri dari komponen yang masing – masing dihubungkan dengan

pipa tembaga, sehingga membentuk satu sistem ,prinsip kerja secara singkat :

1. Compressor / Kompresor (A) akan memompa bahan pendingin (Freon R-

407) dalam wujud gas bertekanan dan bersuhu tinggi menuju ke Condenser /

Kondensor (B).

2. Oleh Kondensor gas Freon akan diturunkan suhu dan tekanannya, sehingga

gas pendingin berubah wujud menjadi cairan dan ditampung di dalam Liquid

Receiver (C).

3. Kondensor akan melepaskan panasnya melalui permukaan kisi – kisi luarnya

dan dihembus udara paksa Condenser Blower.

4. Bahan pendingin akan disaring oleh Filter Dryer (G) , gunanya agar kotoran

tidak masuk ke pipa kapiler atau melewati Ekspansi Valve / Katup

Ekspansi (E).

5. Bahan pendingin (Freon) sudah berubah bentuk menjadi gas saat masuk ke

Evaporator (G) , setelah melewati pipa kapiler atau katup ekspansi.

6. Oleh Evaporator gas Freon bersuhu dingin dan bertekanan rendah akan

melepaskan udara dingin ke udara luar dengan bantuan Evaporator Blower.

7. Selanjutnya udara sejuk oleh Evaporator Blower akan disalurkan melalui

Ducting masuk ke ruang penumpang , proses pendinginan akan terus

berlangsung selama AC bekerja.

49

Page 69: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.2 Siklus Refrigerasi (Penyegaran Udara)

Pemahaman secara mendasar ada empat siklus yang terjadi pada proses

Penyegaran Udara yang terjadi pada mesin AC, yaitu :

1. Siklus Kompresi ( Pemampatan )

2. Siklus Pengembunan

3. Siklus Ekspansi ( Pengabutan )

4. Siklus Penguapan

Gambar 4.2 Siklus Refrigerasi

50

Page 70: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Berikut penjelasan lebih detail mengenai siklus refrigerasi :

1. Siklus Kompresi (Pemampatan)

Compressor menghisap Refrigerrant dalam wujud gas dengan

temperatur dan tekanan rendah. Tekanan gas dinaikan melalui proses

kompresi, supaya Refrigerant dapat beredar ke sistem pendinginan, gas

akan mencair kembali di Evaporator. Compressor digerakkan oleh

Motor Listrik yang dipasang satu poros dengan Poros Engkol Piston

Compressor, jadi pada proses kompresi ini tujuannya adalah menaikkan

tekanan gas pendinginan dari tekanan rendah menjadi bertekanan tinggi.

Saat gas dihisap oleh Piston temperaturnya rendah, setelah proses

compressi temperatur gas juga meningkat. Jumlah Refrigerant yang

bersirkulasi dalam siklus refrigerasi tergantung pada jumlah gas yang

dihisap masuk ke dalam Compressor.

Berikut proses refrigerant bersikulasi di dalam tahap kompresi :

Berlangsung di kompresor

Gas refigeran bertekanan dan bersuhu rendah dari

evaporator diisap oleh kompresor untuk dikompresikan,

agar meningkatkan dan suhunya. Tekanan gas refrigerant

di sisi isap (suction) dan sisi tekan (discharge) dikontrol

oleh High & Low Pressure switch (HLP Swich)

Gas/ uap refigeran yang sudah bertekanan dan besrsuhu

tinggi tersebut mengalir ke kondensor

51

Page 71: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2. Siklus Pengembunan

Pengembunan terjadi di Kondensor, dimana gas Refrigerant hasil

compressi dari Kompresor memiliki tekanan dan temperatur lebih

tinggi. Untuk mencairkan gas Refrigerant tadi maka diperlukan proses

pendinginan (pendinginan air atau pendinginan udara) pada temperatur

normal. Dengan kata lain gas Refrigerant menyerahkan panasnya (kalor

laten pengembunan) kepada pendinginan yang terjadi di condenser. Alat

kondensor ini mengubah Refrigerant dari bentuk gas, berubah bentuk

menjadi cair, tekanan dan temperaturnya konstan. Gas Refrigerant akan

menjadi cair sempurna di dalam condenser, kemudian dialirkan ke pipa

Evaporator melalui Katup Ekspansi atau Pipa Kapiler.

Berikut proses refrigerant bersikulasi di dalam tahap kondensasi:

Berlangsung di condenser

Gas refrigerant yang sudah bertekanan dan bersuhu tingi

dari kompresor di buang kalornya dengan bantuan sirip

sirip kondensor dan fan kondensor

Pembuangan kalor refierant oleh kondensor,

mengakibatkan turunnya suhu dan perubahan fasa

refrigerant dari bentuk gas menjadi bentuk cair, tetapi

tekanan refrigerant masih tetap tinggi.

52

Page 72: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Refigerant cair bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi ini

ditampung oleh liquid receiver (komponen bantu),

mengalir pula ke komponen bantu berikutnya ke sigh

glass, filter drier dan selonoide valve

Selanjutnya mengalir ke katup ekspansi

3. Siklus Ekspansi (Pengabutan)

Proses penurunan tekanan refrigerant cair (tekanan tinggi) yang

dicairkan di dalam Condenser, supaya dapat mudah menguap, maka

diperlukan alat katup Ekspansi atau Pipa Kapiler. Pipa kalpiler adalah

pipa tembaga dengan diameter sangat kecil. AC ukuran kecil sampai

sedang, proses ekspansi menggunakan pipa kapiler, tetapi untuk AC

ukuran besar digunakan Katup Ekspansi Thermostatik. Diameter dan

panjang pipa kapiler ditentukan berdasarkan besarnya perbedaan

tekanan yang diinginkan. Cairan Refrigerant mengalir ke Evaporator,

dimana tekannya turun dan menerima kalor penguapan dari udara,

sehingga menguap secara berangsur – angsur. Proses siklus tersebut di

atas terjadi berulang – ulang.

53

Page 73: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Berikut proses refrigerant bersikulasi di dalam tahap ekspansi :

Berlangsung di katup ekspansi

Refrigerant cair bertekanan tinggi dan bersuhu relative

tinggi dari kondensor akan mengalami penurunan

tekanan karena mengalami adanya saluran orivice

(saluran penyempitan)

Penurunan tekanan refrigerant mengakibatakna

penurunab suhunya

Refigerant bertekanan dan bersuhu rendah yang berwujud

cair ini, akan mengalir ke evaporartor.

4. Siklus Penguapan

Proses penguapan terjadi di Evaporator (penguap), suatu alat

yang berbentuk kotak terdiri dari pipa tembaga yang diikat oleh sirip

pipa Aluminium. Tekanan Refrigerant yang sudah rendah, masuk

merata ke seluruh pipa Evaporator. Refrigerant akan menguap dan

menyerap kalor dari udara ruangan yang dialirkan melalui permukaan

luar pipa Evaporator. Apabila udara didinginkan, maka uap air yang ada

dalam udara akan mengembun pada permukaan Evaporator, air tersebut

ditampung dan dialirkan keluar. Jadi cairan Refrigerant diuapkan secara

berangsur – angsur karena menerima kalor sebanyak penguapan, selama

mengalir didalam pipa Evaporator. Selama proses penguapan itu,

54

Page 74: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

didalam pipa akan terdapat campuran Refrigerant dari fasa cair dan gas.

Selama proses ini tekanan dan temperatur penguapan konstan.

Berikut proses refrigerant bersikulasi di dalam tahap evaporasi :

Berlangsung di evaporator

Refigerant bertekanan dan bersuhu rendah yang berwujud

cair dari evaporator akan mengalami proses penguapan

Proses penguapan dapat berlangsung karena adanya

penyerapan kalor udara balik dan udara luar yang dihisap

oleh fan evaporator oleh refrigerant lewat sirip sirip dan

coil evaporator

Selanjutnya refigerant bertekanan dan bersuhu rendah

yang wujudnya uap untuk menjalani proses kompresi

Demikian, tahapan proses terjadi berulang-ulang

55

Page 75: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.3 Prinsip Kerja Komponen Sistem Tata Udara

4.3.1 Komponen Utama

1. Kompresor

Kompresor merupakan komponen terpenting dari sistem AC,

ibaratnya jantung yang memompa bahan pendingin ( Refrigerant ) ke

seluruh bagian sistem AC. Kompresor bertugas menghisap gas refrigerant

bertekanan dan bersuhu rendah dari evaporator, untuk dimampatkan

dengan tekanan dari thorak, sehingga diperoleh gas bertekanan dan

bersuhu tinggi yang selanjutnya dialirkan ke kondensor.

Kerja Kompresor itu sendiri adalah menghisap gas bahan pendingin

(Refrigerant) dari Evaporator , lalu menaikkan suhu dan tekanan gas

tersebut , dan mengalirkannya ke Kondensor , sehingga gas tersebut

mengembun dan memberikan panas pada motor blower yang

mendinginkan Kondensor.

Terdapat 3 jenis Kompresor yaitu :

a) Kompresor tipe full hermatic pakai piston (pada K1/K3/AC Package)

b) Kompresor semi hermetic pakai piston (pada K1/K3/AC Package)

c) Kompresor full hermetic pakai scroll(pada K1/K3/AC Package)

d) Kompresor full hermatic pakai rotary (pakai K3/AC split)

Kompresor yang dipakai pada AC kereta yaitu kompresor jenis

Hermetic Piston, Rotary, Centrifugal ).

56

Page 76: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Kompresor Full Hermatic pakai Piston

Gambar 4.3 Kompresor Full Hermatic(piston)

Prinsip kerja Kompresor Torak yaitu gerakan maju mundur dari

piston diperoleh dari gerak putar poros engkel yang digerakkan oleh

motor listrik. Saat langkah hisap piston bergerak kesamping dan terjadi

kevakuman didalam silinder antara puncak piston dan tutup silinder ,

katup hisap terbuka dan gas bahan pendingin (Refrigerant) terhisap

masuk melalui katup hisap (Suction Line). Pada saat langkah tekan piston

bergerak dari posisi silinder bawah menuju ke posisi silinder puncak ,

memampatkan gas dan mendorong keluar melalui katup tekan (Discharge

Line) menuju ke Kondensor. Setiap kereta terdapat 2 Unit AC package

57

Page 77: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

dan setiap unit menggunakan 2 kompresor tipe full hermatic(piston).

Daya masing-masing kompresor 2,2KW / 3 PK

Kompresor Full Hermatic pakai Rotary

Gambar 4.4 Kompresor Full Hermatic(rotary)

Kompresor jenis Rotary memilike dua tipe , Stasionary Blade dan

Rotary Blade . Kompresor jenis rotasi berbentuk silinder , yaitu rumah

silinder yang memiliki rongga dan memilki dua lubang , satu lubang

masuk bahan pendingin (Refrigerant) dan satunya keluar bahan pendingin

(Refrigerant). Didalamnya terdapat roller berbentuk silinder baja yang

58

Page 78: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

berputar pada ujung poros yang konsentris. Karena ujung poros berputar

konsentris , maka roller juga berputar konsentris dan menyentuh bagian

dalam dinding dengan jarak sangat minim. Jika poros berputar maka

bahan pendingin (Refrigerant) akan terhisap dan dengan perputaran yang

konsentris ruang akan menyempit dan tekanan gas bahan pendingin

(Refrigerant) akan naik dan gas refrigerant dengan tekanan tinggi akan

keluar lewat lubang. Setiap kereta terdapat 6 unit AC Split yang

mengunakan kompresor jenis ini. Daya masing - masing sekitar 1,1 KW

Kompresor Sentrifugal

Kompresor jenis ini berputar dengan kecepatan tinggi dengan

volume besar dan tekanan rendah. Kompresor terdiri dari roda impeler

yang menjadi satu dengan poros yang semuanya ada didalam rumah besi

(Casing). Prinsip kerja Kompresor centrifugal sama dengan Fan , dimana

gas dengan tekanan rendah dari saluran hisap mengalir melalui poros roda

impeler. Saat gas melalui roda impeler , gas didorong tegak lurus keluar

antara daun – daun impeler oleh tenaga centrifugal putaran , dan dari

ujung daun kerumah Kompresor dengan kecepatan tinggi , temperatur dan

tekanan tinggi.

59

Page 79: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2. Kondensor

Gambar 4.5 Kondensor

Kondensor adalah perangkat yang mengubah bahan pendingin

(Refrigerant) dari bentuk gas menjadi cairan. Bahan pendingin dengan

suhu dan tekanan tinggi akan diturunkan oleh Kondensor. Panas bahan

pendingin akan keluar melalui permukaan kisi – kisi Kondensor ke udara.

Sebagai akibat dari kehilangan panas , maka bahan pendingin gas mula –

mula didinginkan memjadi gas jenuh , yang kemudian mengembun

berubah menjadi cair. Pada AC yang sedang jalan , bagian pipa – pipa

Kondensor akan terasa panas merata. Suhu maksimal yang diijinkan ±

50°C . Untuk mendinginkan rusuk – rusuk dialirkan udara paksa yang

berasal dari kipas kondensor yang berasal dari motor listrik induksi 3

phasa.

60

Page 80: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Terdapat 3 macam kondensor , yaitu :

1. Kondensor pendingin udara (air cooled)

2. Kondensor pendingin air (water cooled)

3. Kondensor pendingin udara dan air sekaligus (evaporative)

Kondensor yang dipakai pada AC kereta adalah dari jenis pendingin

udara. Terbuat dari pipa tembaga disusun berbaris ke bawah , pipa

tersebur diberikan kisi – kisi dari alumunium. Jumlah kisi – kisi

alumuniun pada Kondensor 10 s/d 14 buah per inchi.

Kondensor harus sering dibersihkan dengan tekanan air untuk

menghilangkan kotoran yang menyumbat dan menutupi permukaan kisi –

kisi. Pembersihan dilakukan minimal setelah 2 jam unit AC dimatikan.

Untuk membantu proses pendinginan pada kondensor, dipasangkan

Kondensor Blower untuk membantu proses pendinginan pada kisi – kisi

kondensor lebih baik.

Konstruksi condenser yang dipakai kereta :

1. Coil dari tembaga, sebagai konduktor yang baik

2. Sirip-sirip/fin dari alumunium, berfungsi untuk memprluas

bidang pembuangan kalor

3. Fan condenser, untuk mempercepat pembuangan kalor yang

digerakan oler motor listrik 3 phasa pada K1/K3/AC Package

dan 1 phasa pada K3/AC Split

61

Page 81: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3. Evaporator

Gambar 4.6 Evaporator

Evaporator adalah alat dimana bahan pendingin (Refrigerant) yang

awal berbentuk cair berubah bentuk menjadi gas yang bertekanan dan

bersuhu rendah. Melalui dinding evaporator ini, panas udara yang

dihembuskan oleh blower evaporator melewati kisi-kisi evaporator, akan

diserap oleh evaporator, maka akan tampak disekitar kisi – kisi

evaporator terbentuk pengembunan. Bentuk fisik evaporator mirip

dengan kondensor, terbuat dari lilitan pipa yang diberi kisi – kisi

lembaran logam aluminium.

Kisi – kisi ini tidak berhubungan langsung dengan mesin pendingin

(Refrigerant), permukaan kisi – kisi yang luas akan mempertinggi

efisiensi pendinginan. Jarak rusuk – rusuk antara 8 s/d 14 buah setiap

62

Page 82: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

inchi panjang tergantung suhu dari evaporator, jika suhu evaporator

makin dingin kisi – kisi makin jarang.

Permukaan kisi – kisi evaporator akan kotor oleh tumpukan debu

dan kotoran halus, sehingga diperlukan proses pembersihan dengan

menyemprotkan air bertekanan untuk menghilangkan debu dipermukaan

evaporator.

Konstruksi evaporator yang dipakai kereta :

1. Coil dari tembaga, sebagai konduktor yang baik

2. Sirip-sirip/fin dari alumunium, berfungsi untuk memprluas

bidang penyerapan kalor

3. Dibawah sirip-sirip, ditempatkan water drain pain sebagai

penampung air akibat kondensi udara saat terjadi penyerapan

kalor udara balik + udara luar.

4. Fan evaporator, untuk mempercepat pembuangan kalor yang

digerakan oler motor listrik 3 phasa pada K1/K3/AC Package

dan 1 phasa pada K3/AC Split.

63

Page 83: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4. Katup Expansi Thermostatik (TEV)

Katup ekspansi Thermostatik (Thermostatic Expansion Valve) juga

sering disebut Superheat Valve, Constant Super Heat Valve, disingkat

TEV atau TXV. Katup ekspansi berfungsi mengatur pembukaan katup,

yaitu mengatur pemasukan bahan pendingin (Refrigerant) ke dalam

Evaporator, sesuai dengan beban pendinginan yang harus dilayani. Bukan

berarti katup ekspansi harus mengusahakan agar Evaporator bekerja pada

temperatur penguapan yang konstan. Pembukaan katup ekspansi diatur

sedemikian rupa sehingga derajat super panas dari bahan pendingin

(Refrigerant) berkisar antara 3 0C sampai 8 0C

Gambar 4.7 Pipa Kapiler

64

Page 84: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Ada dua jenis katup ekspansi thermostatic yang dapat dipakai :

a. Jenis penyama tekanan dalam (Internal Equalizer)

b. Jenis penyama tekanan luar (External Equalizer)

Katup ekspansi penyama tekanan dalam (Internal Equalizer) dapat

dilihat jelas dimana bagian keluar dari katup ekspansi berhubungan

dengan ruang bagian bawah Diafragma atau Below. Sehingga tekanan

dari bagian masuk Evaporator selalu menekan Diafragma dari bawah ke

atas, berusaha menutup saluran Refrigerant.

Katup ekspansi thermostatic jenis panyama tekanan luar (External

Equalizer), antara saluran masuk dan saluran keluar bahan pendingin

terdapat dinding pemisah diantara diafragma dan bagian keluar katup

tersebut. Tekanan bagian masuk Evaporator tidak berhubungan dan tidak

ada pengaruhnya terhadap diafragma.

Katup ekspansi dipasang sebelum Evaporator, dan sensor

temperaturnya ditempelkan di dinding pipa keluaran Evaporator. Sensor

akan mendeteksi temperatur dari evaporator, dimana temperatur ini

merupakan temperatur penguapan + temperatur super panas.

Pembukaan katup ekspansi tergantung dari perbedaan gaya dan

tekanan diafragma. Penyetelan derajat super panas dilakukan dengan

65

Page 85: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

memutar sekrup pengatur 13 searah jarum jam, dimana pegas akan

tertekan dan derajat super panas akan bertambah besar.

Saat bahan pendingin cair melalui Katup Ekspansi Thermostatik

terjadi perubahan sebagi berikut :

a. Refrigerant cair bertekanan tinggi (kondensasi) tekanannya diturunkan

menjadi rendah (penguapan).

b. Refrigerant masuk Katup Ekspansi berwujud cair, kemudian sebagian (15

– 29%) berubah menjadi uap waktu keluar dari katup tersebut.

c. Jumlah kalor dalam Refrigerant sebelum masuk katup ekspansi dan

setelah keluar tetap sama.

Katup Ekspansi Thermostatik (TEV) harus dipasang sedekat

mungkin dengan bagian masuk Evaporator, jangan sampai ada yang

menyebabkan penurunan tekanan diantara katup ekspansi dengan

Evaporator. Apabila sistem memakai pembagi aliran (distributor),

pasangkan pembagi aliran tersebut pada pipa keluar dari katup ekspansi.

Katup Ekspansi Thermostatik hanya dapat dipanaskan sampai suhu 60 0C.

4.3.2 Komponen Bantu

1. Liquid Receiver

66

Page 86: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Liquid Receiver berfungsi menampung Refrigerant cair yang keluar

dari kondenser, dan untuk menjaga keseimbangan jumlah Refrigerant

dalam sistem, maka dilengkapi dengan katup pelayan aliran Refrigerant.

Gambar 4.8 Liquid Receiver

2. Filter Dryer

Gambar 4.9 Filter Dryer

67

Page 87: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Filter Drier berfungsi sebagai saringan dan mengeringkan bahan

pendingin (Refrigerant), dalam prakteknya sering terjadi kotoran yang

masuk dalam sistem AC, hal ini harus dihindari karena akan menyumbat

pipa kapiler atau katup ekspansi (Expansion Valve) dan mengganggu

sistem kerja AC. Jika kompresor Hermetik rusak atau motornya terbakar,

maka saringan harus digantikan dengan yang baru.

3. Solenoid Valve

Gambar 4.10 Selenoid Valve

Katup Selenoid (Selenoid Valve) adalah alat untuk mengontrol

aliran Refrigerant dalam sistem pendingin secara otomatis, setelah AC

dimatikan katup selenoid akan menutup aliran gas pendingin sehingga

tidak ada lagi tetesan bahan pendingin pada evaporator. Saat selenoid

(kumparan kawat) dialiri listrik maka katup akan membuka, sehingga ada

aliran Refrigerant. Sebaliknya jika selenoid tidak mendapat arus listrik,

posisi katup akan menutup. Kontrol arus listrik didapatkan dari saklar

68

Page 88: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

listrik berupa : Saklar Thermostat, saklar pelampung atau saklar tekanan

rendah.

Saklar listrik jenis thermostat banyak digunakan pada mesin AC

saat ini karena kehandalannya yang tinggi.

4. Sight Glass

Sight Glass berfungsi untuk mengontrol aliran Refrigerant di dalam

sistem :

a) Mendeteksi kotor / jernihnya Refrigerant

b) Mendeteksi kurang / tidaknya Refrigerant

c) Mendeteksi tercemar atau tidaknya Refrigerant terhadap uap air

yang masuk ke dalam sistem.

5. Liquid Line

Liquid Line berfungsi untuk meneruskan Refrigerant cair – panas

dari condenser ke katup ekspansi (Expansion Valve). Merupakan jenis

pipa tembaga tahan terhadap tekanan tinggi.

69

Page 89: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

6. Suction Line

Suction Line berfungsi untuk meneruskan gas Refrigerant yang

bertekanan dan bertemperatur rendah dari evaporator ke kompresor.

Dilengkapi dengan katup pelayan pengisian Refrigerant.

7. Discharge Line

Discharge Line berfungsi untuk meneruskan gas Refrigerant

bertekanan dan bertemperatur tinggi dari kompresor ke kondensor.

Dilengkapi dengan katup pelayan pembuangan Refrigerant. Disarankan

bukan sebagai tempat pengisian gas Refrigerant.

4.3.3 Komponen Pelengkap

1. Pressure Gauge

Gambar 4.11 Pressure Gauge

70

Page 90: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Pressure Gauge merupakan alat ukur untuk mengukur tekanan gas

Refrigerant. Pressure Gauge terdiri daari 2 jenis yaitu :

Manometer tekanan rendah

Mengukur tekanan gas refrigerant di saluran isap

(suction line)

Manometer tekanan tinggi

Mengukur tekanan gas refrigerant di saluran tekan

(discharge line)

2. Air Filter

Air Filter berfungsi untuk menyaring dan menangkap kotoran dari

udara balik maupun udara luar yang dihisap oleh Fan Evaporator.

3. Water Drain Pain

Water Drain Pain berfungsi untuk menampung air kondensasi

akibat pengembunan yang terjadi ketika udara balik + udara luar terhisap

oleh Fan Evaporator.

4. Ducting

Udara segar dari AC memiliki suhu berkisar 19 – 250C, dengan

kelembaban berkisar 55 – 65% harus didistribusikan ke seluruh ruang

penumpang secara merata. Tiap gerbong KA Ekonomi AC dipasang dua

set mesin AC yang dipasang pada atap bagian ujungnya. Dari Evaporator

dipasangkan ducting, tiap satu AC menyalurkan udara segar melalui satu

71

Page 91: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

ducting yang terpasang memanjang di atas langit – langit tempat duduk

penumpang.

Ducting didesain mampu mengalirkan udara segar ke ruang

sebanyak 15 – 20 m3/orang-jam. Jika okupansi mencapai 100% akan

dihembuskan udara segar sebanyak 3500 – 4200 m3/jam. Volume udara

yang masuk diperlukan harus ditetapkan sehingga dapat diperoleh

temperatur dan distribusi udara sebaik – baiknya. Bentuk ducting AC

dipasang di langit – langit ruang penumpang berbentuk lubang dengan

kisi – kisi horizontal. Ducting harus dibersihkan secara rutin untuk

memperlancar aliran udara.

Gambar 4.12 Ducting

72

Page 92: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5. Fan Evaporator

Motor Evaporator Blower (Fan Evaporator) dari jenis motor listrik

3 phasa, tegangan 380 Volt dengan daya 2 KW, memiliki putaran 1500

rpm/min. motor terpasang satu poros dengan Fan Evaporator dari jenis

sirocco (berdaun sudut banyak). Evaporator Blower memiliki dua fungsi,

yaitu menghisap udara dari ruang penumpang dan sekaligus mendesak

udara yang sudah didinginkan menuju ruang penumpang.

Jika Evaporator Blower ini macet dengan sendirinya udara segar

hasil pendinginan dari evaporator tidak dapat didistribusikan ke ruang

dengan sempurna. Untuk itu pemeliharaan Motor Fan Evaporator

dilakukan secara berkala. Pemeliharaan di dipo kereta dilakukan saat

dicapai 300 jam, 600 jam, 1200 jam dan 2400 jam. Dengan pemeliharaan

ini diharapkan kinerja mesin AC tetap prima.

Gambar 4.13 Fan Evaporator Motor

73

Page 93: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

6. Fan Kondensor

Gambar 4.14 Fan Kondensor

Kondensor Blower (Fan Condenser) dari jenis aliran axial, tanpa

sudut pengarah. Kipas kondensor digerakkan oleh motor listrik daya 0,75

K, 3 phasa, tegangan 380 Volt. Memiliki 10 sudut yang dapat berputar

1500 rpm/min. kipas kondensor jenis ini dapat menghasilkan sampai

1.000 (m3/min), gunanya mendinginkan kisi – kisi kondensor. Kipas

kondensor terpasang horizontal untuk mendinginkan dua kondensor yang

terpasang bersebelahan dengan posisi miring membentuk sudut – sudut

450.

74

Page 94: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.3.4 Komponen Pengaman

1. Pengaman Tekanan

Gambar 4.15 High Low Peassure Switch

Pengaman Tekanan yang digunakan adalah High Pressure Control

Switch (HPS) dan Low Pressure Control Switch (LPS) . HPS dan LPS

semdiri sering juga disebut dengan Pressure switch , Pressurestat ,

Pressure cut-out control. Pengaman tekanan digunakan untuk melindungi

AC dari tekanan gas yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam satuan

kg/cm²G. Jika tekanan tinggi atau tekanan rendah bahan pendingin

terlewati, maka saklar listrik akan membuka kontaknya, sehingga aliran

listrik ke kompresor akan terputus dan kompresor berhenti bekerja,

akibatnya sistem AC akan terhindar dari kerusakan kompresor.

75

Page 95: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

1. Low Pressure Switch

Berfungsi : mengamankan kerja kompresor bila terjadi

tekanan gas refrigerant lebih rendah dari batas kerja

normal

Prisip Kerja : switch akan memutus apabila tekanan

gas refigerant di sisi suction lebih rendah dibanding

tekanan pegas (adjuster screw dapat diatur untuk

mempengaruhi tekanan pegas)

Penggunaan refrigerant R407, disetting LPS 25 psi

2. High Pressure Switch

Berfungsi : mengamankan kerja kompresor bila

terjadi tekanan gas refrigerant lebih tinggi dari batas

kerja normal

Prisip Kerja : switch akan memutus apabila tekanan

gas refigerant di sisi discharge lebih rendah

dibanding tekanan pegas (adjuster screw dapat diatur

untuk mempengaruhi tekanan pegas)

76

Page 96: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Penggunaan refrigerant R407, disetting LPS 350 psi

2. Pengaman Kelistrikan

Pengaman Kelistrikan terdiri dari :

Miniatur Circuit Breaker (MCB)

MCB berfungsi untuk mengamankan mesin pendingin

bila terjadi arus lebih dari ketentuan.

Gambar 4.16 Mini Circuit Breaker

77

Page 97: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Motor Protection Circuit Breaker

MPCB berfungsi sebagai saklar dan pengaman

bila terjadi beban lebih dan isolasi menjadi satu

komponen (integrated).

- Kontrol Manual    :

Digunakan bila motor starter dioperasikan secara

manual (on/off dilakukan langsung motor starter

tersebut)

- Kontrol Otomatis :

Digunakan bila diperlukan on, off dapat dilakukan dari

tempat lain ( remote kontrol ) dan biasanya motor

starter dipasang terpisah  dengan panel kontrolnya

( operation panel ).

Gambar 4.17 Motor Protection Circuit Breaker

78

Page 98: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Kontaktor

Kontaktor berfungsi sebagai penyambung dan

pemutus secara terus menerus dengan mengunakan

system kerja elektromagnetik.

Gambar 4.18 Kontaktor

Low Voltage Relay (LVR)

LVR berfungsi untuk mengamankan mesin

pendingin bila terjadi voltage lebih rendah dari batas

normal.

79

Page 99: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.19 Low Voltage Relay

Low Voltage Frekuensi Relay (LVFR)

LVFR berfungsi untuk mengamankan mesin

pendingin bila terjadi voltage maupun frekuensi lebih

rendah dari batas nominal.

Gambar 4.20 Low Voltage Frekuensi Relay

80

Page 100: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Relai

Digunakan sebagai magnet kontak, penghubung dan

pemutus arus listrik secara magnetis.

Gambar 4.21 Relai

Timer Delay Relay

Berfungsi mengatur interval waktu asutan (aliran arus)

motor listrik kompresor.

Gambar 4.22 Timer Delay Relay

81

Page 101: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3. Pengaman Suhu

Pengaman Suhu yang digunakan adalah Saklar Kontrol Temperatur.

Saklar Kontrol Temperatur sendiri sering disebut dengan Thermostat atau

saklar thermal , saklar ini digunakan untuk mengontrol suhu udara di

dalam ruangan kereta secara otomatis. Saklar bekerja secara otomatis

menghidupkan dan juga mematikan aliran listrik yang mengontrol

kontraktor yang mengendalikan kerjanya Kompresor. Jika suhu ruang

penumpang naik, maka secara otomatis saklar kontrol temperatur akan

menghidupkan kontraktor sehingga compressor bekerja, sebaliknya jika

suhu ruang melebihi temperatur yang diinginkan maka secara otomatis

aliran listrik terputus, kontraktor berikut Kompresor akan mati. Jika suhu

naik lagi, saklar hidup lagi demikian bekerja seterusnya. Pada Thermostat

terdapat sebuah sensor yang apabila sensor tersebut kotor maka tidak

akan mendeteksi perubahan suhu udara balik, akibatnya walaupun suhu

udara ruangan telah tercapai batas kenyamanan thermal sesuai

settingnya , tetapi kontaktor tidak akan putus / tidak dapat mengamankan

kenyamanan thermal bagi orang yang berada di dalam ruangan ber-AC .

Sensor ini dinamakan sensor bulb thermostat.

82

Page 102: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.23 Thermostat

4.3.5 Bahan Pendingin

Bahan pendingin ( Refrigerant ) adalah zat yang mudah dirubah

bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Refrigerant dipakai

untuk mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor.

Jenis Bahan Pendingin dibedakan menjadi 2 golongan , yaitu :

1. Golongan CFC

Unsur dasarnya adalah Carbon , Fluor , dan Chlor

Contoh tipe Bahan Pendingin yang bergolongan CFC adalah R-

11 , R-12 , R-22 , R-407dst.

2. Golongan Non CFC

Unsur dasarnya adalah unsur selain unsur yang dipakai oleh

Golongan CFC. Contoh NH3

83

Page 103: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Bahan pendingin AC harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan.

2. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bercampur dengan

udara, minyak dsb.

3. Tidak memiliki daya korosi terhadap logam.

4. Bercampur dengan minyak kompresor tetapi tidak merusak dan

mempengaruhi minyak kompresor.

5. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai setiap kali

dikompresi dan kodensasi.

6. Mempunyai suhu didih yang rendah, lebih rendah dari suhu

evaporator

7. Mempunyai tekanan pengembunan ( kondensasi ) yang rendah.

8. Mempunyai tekanan penguapan sedikit lebih tinggi dari pada 1

atmosfir, bila terjadi kebocoran, udara luar tidak masuk ke dalam

sistem.

9. Mempunyai panas laten penguapan yang besar, agar panas yang

diambil oleh evaporator dari ruangan menjadi lebih besar jumlahnya.

Sebaliknya jumlah refrigerant yang dipakai sedikit.

10. Bila terjadi kebocoran mudah dideteksi dengan alat sederhana.

11. Harga murah.

84

Page 104: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Bahan Pendingin yang digunakan oleh Kereta Ekonomi AC pada Dipo

Kereta Semarang – Poncol adalah tipe R-407. Alasan menggunakan R-407

karena Saat ini, HCFCs (yang pada dasarnya merupakan pengganti

transisional untuk CFCs) telah memiliki 2 kandidat pengganti, yakni R410A

(campuran dengan sifat mendekati zeotrop) dan R407C (campuran azeotrop)

(Kruse, 2000). Hidrokarbon Propana (R290) juga berpotensi menjadi

pengganti R22 (Kruse, 2000). R407C merupakan campuran antara

R32/125/132a dengan komposisi 23/25/52, sedangkan R410A adalah

campuran R32/125 dengan komposisi 50/50 (ASHRAE, 2005). Saat ini,

beberapa perusahaan terkemuka di bidang refrigerasi dan pengkonsian udara

telah menggunakan R410A dalam produk mereka.

Gambar 4.24 Bahan Pendigin R407

85

Page 105: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.4 Jenis dan Fungsi Alat Tangan

1. Seperangkat kunci pas dan ring

Gambar 4.25 Kunci Pas dan Ring

Digunakan untuk mengencangi / membuka mur penutup – pengunci

nepel.

2. Obeng

Gambar 4.26 Obeng plus (+) dan minus (-)

Digunakan untuk membuka / menutup sekrup pengunci.

86

Page 106: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3. Cutter

Gambar 4.27 Cutter Digunakan untuk memotong pipa.

4. Seperangkat flaring & Swaging Tools

Gambar 4.28 Flaring & Swaging Tools

Flaring digunakan untuk melebarkan lubang pipa tembaga , agar

bisa disambung dengan mur double drad

Swaging digunakan untuk melebarkan lubang pipa tembaga , agar

dapat disambung dengan pipa sejenis , untuk kemudian di-las.

87

Page 107: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5. Seperangkat alat Las Asetilin

Gambar 4.29 Seperangkat alat Las Asetilin

Digunakan untuk penyambungan pipa tembaga

6. Seperangkat alat pencucian (pompa cleaner/karcer dan selang

plastik)

Gambar 4.30 Karcer Digunakan untuk membersihkan komponen – komponen AC

dengan cara menyemprotkan air bertekanan ke komponen – komponen

tersebut.

88

Page 108: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.5 Jenis dan Fungsi Alat Ukur

1. Ampere Meter

Digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik. Pengukuran

dilakukan dengan menggunakan Tang Ampere.

Gambar 4.31 Amperemeter

2. Multi Tester

Digunakan untuk mengukur besarnya voltage / tegangan, arus, dan

tahanan listrik. Pengukuran menggunakan multi tester.

89

Page 109: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.32 Multi Tester

3. Phase Indicator

Digunakan untuk mengetahui benar tidaknya alur phasa R , phasa

S , atau phasa T. Jika putaran sesuai arah jarum jam , maka kabel yang

disek benar urutan phasanya. Bila terbalik arahnya berarti pemasangan

kabel terbalik phasanya.

Gambar 4.33 Phase Indicator

90

Page 110: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4. Manifold Gauge

Gambar 4.34 Manifold Gauge

Digunakan untuk pengukuran gas refrigerant dari saluran hisap

(suction line) maupun dari saluran tekan (discharge line). Sebagai alat

bantu pengisian refrigerant dan minyak pelumas serta sebagai alat bantu

memvakum (bersama pompa vakum).

91

Page 111: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.6 Pemeliharaan Sistem Pendingin (Air Conditioning)

4.6.1 Pemeliharaan Sistem Pendingin (Air Conditioning) terjadwal

Pemeliharaan dan Perawatan 1 Bulanan (P1)

Cek sistem kelistrikan

Kontaktor , relay , perkabelan/kabel-skun

Gunakan tespen , obeng

Pencucian

Saringan udara , sirip evaporator

Cuci dengan sabun + air bersih , gunakan pompa cleaner +

penyemprot , kemudian keringkan.

Pemeliharaan dan Perawatan 3 Bulanan (P3)

Cek sistem kelistrikan

Motor listrik pada : kompresor , kondensor dan evaporator

Gunakan tespen , obeng , tang ampere dan AVO meter

Pencucian

Kondensor

Cuci dengan air bersih , gunakan pompa cleaner + penyemprot ,

kemudian keringkan.

92

Page 112: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Pemeliharaan dan Perawatan 6 Bulanan (P6)

Cek Filter Dryer

Periksa ketersumbatannya , dengan cara memegang body filter

dryer pada saat kompresor hidup , apabila saat dipegang body filter

dryer terasa dingin berarti filter dryer tersumbat , begitu pula

sebaliknya apabila body filter dryer terasa hangat maka filter dryer

masih dalam kondisi cukup baik.

Cek thermostat

Periksa settingnya ± 24°C , bersihkan sensor bulbnya.

Kondensor

Cuci dengan air bersih , gunakan pompa cleaner + penyemprot ,

kemudian keringkan.

Pencucian

Water drain pain

Cuci dengan air bersih , gunakan pompa cleaner + penyemprot ,

kemudian keringkan.

93

Page 113: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.35 Cara Pencucian sirip sirip yang benar

Pemeliharaan dan Perawatan 6 Bulanan (P12)

Pemeliharaan dan Perawatan 12 Bulanan ini mencakup semua

Pemeliharaan dan Perawatan yang telah dilakukan sebelumnya.

4.6.2 Deteksi Kebocoran Refrigerant

Kinerja dari unit AC akan menurun drastis jika terjadi kebocoran

Refrigerant pada sistem pendinginan AC. Refrigerant yang bocor tidak

menimbulkan bau dan tidak membahayakan bagi manusia. Pendeteksian

dilakukan dengan cara sederhana, yaitu gunakan cairan sabun untuk

mendeteksi titik kebocoran.

Buih sabun, ambil buih sabun dan ratakan pada permukaan pipa

yang berada pada sisi bertekanan tinggi yang diduga ada kebocoran,

misalkan sepanjang pipa sekitar Kompresor, sekitar Kondensor, Filter

94

Page 114: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Dryer, dan pipa kapiler, titik kebocoran akan didapat jika buih sabun tadi

menimbulkan gelembung – gelembung udara. Lanjutkan sepanjang pipa –

pipa pada sisi tekanan rendah, sekitar Evaporator dan Suction Pipe.

4.6.3 Pengosongan Refrigerant

Mengosongkan Refrigerant ( Vacum ) dari sistem unit pendingin

AC adalah mengosongkan atau menghampakan sistem dari gas, udara dan

kotoran lainnya. Pengosongan dilakukan sebelum dilakukan pengisian

Refrigerant baru, tujuannya agar sistem bersih dari sisa Refrigerant lama,

dan juga mengeluarkan udara sisa yang ada di dalamnya sekaligus

mengeluarkan kotoran. Adanya udara yang mengalir dalam sistem

pendingin AC akan mengganggu kerja AC, karena udara tidak dapat

diembunkan pada suhu dan tekanan pengembunan Refrigerant.

Gambar 4.36 Pompa Vacum

95

Page 115: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Udara juga akan mempertinggi suhu dan tekanan dari Discharge

Pressure Kompresor, pada suhu yang tinggi udara akan bersenyawa dengan

minyak kompresor yang menghasilkan senyawa baru yang korosif dan

berbahaya.

Empat syarat yang harus dipenuhi dalam pekerjaan vakum sistem

AC, yaitu :

1. Bersih, bebas dari kotoran

2. Kering, tidak ada cairan atau kelembaban

3. Bebas dari Zat Asam ( Oxygen ), tidak ada udara dan gas lainnya

4. Bebas dari asam ( Acid )

Pengosongan dihentikan setelah skala Meter Manifold

menunjukkan -25 Psi.

4.6.4 Pengisian Refrigerant

Setelah proses pengosongan ( vakum ) selesai dilakukan, unit AC

siap untuk proses pengisian Refrigerant, tunggu sampai 20 menit sambil

menyiapkan peralatan pengisian. Proses pengisian gas Freon memerlukan

alat bantu yaitu pengukur tekanan ( Manifol gauge ) dan tabung Refrigerant

yang menampung gas R – 407C

Ada dua cara pengisian Freon, jika pengisian Freon dalam bentuk

gas, dilakukan dari sisi tekanan rendah, dengan posisi tabung Freon berdiri

96

Page 116: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

agar hanya gas saja yang masuk ke sistem AC. Pengisian dilakukan dari

sisi tegangan tinggi, jika menggunakan Freon berbentuk cair, teknik ini

diterapkan pada AC sentral berkapasitas besar.

Ada tiga metode pengisian gas Freon, yaitu :

1. Mengisi berdasarkan berat

2. Mengisi berdasarkan suhu dan tekanan

3. Mengisi berdasarkan frostline

Mengisi berdasarkan berat

Mengisi gas Freon ke sistem berdasarkan jumlah berat bahan

pendingin yang sesuai dengan pelat nama pada AC, berikut contoh :

Bahan pendingin : R – 407C

Berat bahan pendingin : 2,5 lbs ( dalam once atau lbs )

Tegangan listrik : 220 Volt atau 380 Volt

Phasa : Satu phasa / tiga phasa

Kapasitas pendingin : BTU / jam atau Kkal / jam

Peralatan yang digunakan adalah Meteran Manifold, Slang Isi (

Charging Hose ), Gas Freon Dalam Tabung, Tang Ampere, Thermometer.

97

Page 117: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.37 Pengisian Freon dengan metode berdasarkan berat

Gas freon masuk dari sisi Kompresor tekanan rendah, jalankan

kompresor maka gas Freon akan mengalirkan bahan pendingin masuk ke

dalam sistem. Meter Manifold akan menunjukkan angka menaik dan amati

penunjukkan meter timbangan akan bergerak makin ringan. Satu unit AC

akan menggunakan lebih kurang 3 kg gas Freon.

Jalankan Kompresor selama 20 menit, jika Evaporator dingin

merata sampai pipa hisap dan Thermometer pada aliran udara dingin

menunjukkan 5 – 15 0C, pengisian dapat dihentikan.

Pengisian dihentikan jika skala meter tekanan manifold

menunjukkan angka maksimal 70 Psi.

98

Page 118: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Berikut langkah-langkah pengisian Refigerant pada K3 Ekonomi AC :

Cara memeriksa Jumlah Bahan Pendingin

Pasanglah Meter Manifold

Jalankan AC beberapa saat

Tekanan Discharge harus 285 - 300 Psi, Suction 75 - 85 Psi

Cara Mengisi Bahan Pendingin

Setelah melalui cara pembersihan vaccum didalam sistem telah

lengkap, unit AC siap diisi dengan bahan pendingin. Isilah unit AC

dengan gas refrigerant R 407 C. Pengisian telah cukup ketika pada

tekanan discharge 275 - 300 psi dan tekanan suction 75 – 85 psi.

Ampere Comp mencapai 4,6 – 5,3 Amp maksimal

99

Page 119: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.6.5 Data Pengukuran Arus

Data Pengukuran Arus pada AC Package setiap perawatan 6 bulan

sekali P6 :

Tabel 3.2 Data Pengukuran Arus

Evaporator fan 1 1,4 A Kondensor fan 1 3,0 A

Evaporator fan 2 1,4 A Kondensor fan 2 3,0 A

Kompressor 1 5,0 A 5,1 A 5,0 A

Kompressor 2 4,1 A 4,4 A 4,5 A

Kompressor 3 4,4 A 4,6 A 4,7 A

Kompressor 4 4,2 A 4,4 A 4,7 A

100

Page 120: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.7 Pehitungan Kapasitas AC Berdasarkan Besar Ruangan

101

Page 121: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

102

Page 122: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 3.38 Spesifikasi Gerbong Kereta AC

Data Terkumpul :

W : 20 m x 3,3 : 66feet

H : 2,1mx3,3 : 7 feet

I : : 18

L : 2,99mx3,3 : 10 feet

E : menghadap ke barat :20

(W x H x I x L x E)/60 = kebutuhan BTU

(66 x 7 x 18 x 10 x 20) / 60 = 1.663.200/60

= 27.720 BTU

1PK = 9000 BTU

BTU konversi ke PK = 27.720/9000

= 3.08 PK (3PK)

Jadi, AC yang digunkan satu gerbong K3 Ekonomi AC sebesar 12

PK jadi per unit membutukan 6 PK dimana Setiap compressor membtukan

tenaga 3 PK (2,2KW)

103

Page 123: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.8 Indikator Panel

Berikut gambaran fungsi masing- masing indicator :

1. Awal Operasi

Pada saat saklar utama dihidupkan dan sebelum AC beroprasi, tegangan

dan frekuensi yang masuk diperiksa oleh Relay LFVR (Low Frequency

Voltage Relay) untuk menjaga agar komponen listrik terhindar dari kerusakan

akibat tegangan dan frekuensi diatas batas normal. Berikutnya AC siap

dioprasikan dengan memasukan Circuit Breaker 1 s/d 8 sampai keseluruhan

system AC beroperasi. Keadaan kerja AC dapat dipilih dengan control switch

pada posisi VENT-HALF-FULL.

2. Kontrol Suhu

Pada setiap AC dilengkapi dengan Thermostat yang akan menghidupkan

AC saat suhu udara balik lebih besar dari suhu yang ditetapkan. Thermostat

akan memberikan perintah untuk mematikan salah satu Kompresor atau kedua

Kompresor pada setiap unit AC.

3. Kontrol Awal Penyalaan

Untuk menjaga dari lonjakan arus yang tiba-tiba besar yang dialami oleh

jaringan kereta pembangkit (Kereta BP), AC harus dinyalakan secara

berurutan dengan variasi waktu starting Kompresor dengan pengaturan Timer

104

Page 124: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

waktu. Untuk melindungi Kompresor dari tekanan balik, saat Kompresor tiba-

tiba dimatikan, dibutuhkan setting waktu 45 detik sebelum Kompresor

dihidupkan kembali.

4. Pengamanan

Perangkat AC diamankan dari berbagai kemungkiinan gangguan,

diantaranya gangguan tegangan listrik yang naik turun, pengamanan

Kompresor dari akibat tekanan gas pendingin yang terlalu tinggi dan terlalu

rendah, pengamanan dari beban lebih akibat AC bekerja pada beban penuh

dan terus menerus.

a. Pengamanan dari frekuensi dan tegangan dibawah nominal dilakukan

oleh relay LFVR (Low Frequency Voltage Relay). Jika frekuensi jaringan

listrik turun sampai 85% (42,5 Hz) relay LFVR akan OFF dan akan ON

kembali saat frekuensi naik kembali menuju 90% (45 Hz). Tegangan jala-

jala akan di deteksi oleh relay LFVR, jika tegangan turun menjadi 77%

dari nominalnya (297 Volt) relay akan OFF dan akan kembali saat

tegangan mencapai 89% (338 Volt) dari tegangan noimalnya.

b. Pengaman Kompresor, pengaman Kompresor dilakukan oleh Relay

HLP (High Low Pressure). Pengaman Tekanan Tinggi/ Rendah. Jika

Kompresor mandapatkan beban berlebih akibat tekanan tinggi atau terlalu

rendah, secara otomatis Relay HLP memberi perintah MPCB agar

Kompresor untuk hidup (ON) atau harus mati (OFF).

105

Page 125: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

c. Pengaman Evaporator Blower dan Kompresor Blower, dilakukan oleh

komponen MPCB. Saat beban lebih MPCB akan trip (OFF).

d. Indikasi operasi/ gangguan, panel control AC dilengkapi dengan lampu-

lampu indicator yang menyatakan tiga kondisi, yaitu kondisi pertama

daya listrik siap, kedua AC dalam kondisi operasi normal, ketiga indikasi

adanya gangguan.

Jika lampu putih (power) ON, berate Relay LFVR bekerja dan AC

siap dioperasikan.

Jika lampu hijau (operation) ON, artinya Kompresor pada AC dalam

kondisi beroperasi normal.

Jika lampu merah (fault) ON, meng-indikasikan terjadinya gangguan

pada unit AC.

106

Page 126: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 3.39 Indicator Panel AC

107

Page 127: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.9 Wiring Kontrol Panel

Gambar 4.40 Wiring Kontrol AC

108

Page 128: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.10 Pengoperasian Panel Tenaga untuk Pendingin Ruangan

Pengoperasian panel control AC Toshiba tipe RPU-6035V

dioperasikan pada tegangan 380 Volt AC tiga phasa 50 Hz dan rangkaian

control menggunakan sata phasa 220 Volt AC 50 Hz.

A. Langkah- Langkah Pengoprasian

1. Tekan tombol Push Button CN

Jika tombol CN ditekan, maka arus Listrik dari phasa (T) akan mengalir

melalui T-CN-1-RCP-2-Coil dari relay Low Frequency Relay (LFR). Relay

LFR akan mendeteksi frekuensi system dan Relay RCP akan mendeteksi

urutan phasa maupun keseimbangan dari phasa system.

Jika frekuensi catu daya telah mencapai lebih dari 92% (46 Hz) dari

frekuensi nominal (LFR) akan energize dan RCP akan energize, jika urutan

phasa dari sumber catu daya sudah benar dan beban AC relative seimbang.

Jika kedua syarat tersebut sudah terpenuhi, maka Contactor LFR

energize dan lampu power tanda indicator berwarna putih (power) menyala,

selanjutnya operasional biasa dilanjutkan.

Jika LFR dan RDP energize, maka Coil LSR juga energize dan

menarik seluruh kontak LFR menutup. Untuk mencegah agar kontak LSR

tidak menghubung dipasang kontak Limit Switch yang akan memutuskan

arus listrik menuju relay LSR. Jika switch SW1, SW2, SW3 dan SW4 pada

109

Page 129: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

posisi menutup, kontak Limit Switch akan terputus dan jika tutup pada posisi

buka, kontak Limit Switch posisi terhubung.

B. Jika menghendaki AC I yang hidup

1. Kedudukan Vent untuk AC I

Jika menghendaki kedudukan Vent untuk AC 1, kontak EVN1 ON,

CS2 (21 – 22) ON (masuk) dan Kontrol Switch (CS1) putar pada kedudukan

Vent, maka CS1 ON, gambar.6 .

Arus dari 7 – CS2– 8 – CS1– 9 – EVN1– 42 Coil/ relay EVK1 energize,

seluruh Kontaktor EVK1 energize, hasilnya Evaporator Fan Motor Start.

Gambar 4.41 Kedudukan Vent AC I

110

Page 130: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2. Kedudukan Half untuk AC 1

Jika dari Vent menghendaki posisi Half untuk AC1, lakukan CFN1,

CPN1 dan CPN2, di-ON-kan dan Kontrol Switch (CS1) ke posisi Half ,

maka CS1 ON, selanjutnya :

Gambar 4.42 Kedudukan Half AC I

a. Arus dari 7 – CS1– Thermostat– Coil/relay RRI dan CTR1 (A1 – A2)

energize, Contactor CTR1 energize dan posisi RRI (1 – 4) akan

berubah menjadi RRI dan RRI (8 – 5), akan berubah menjadi RRI (8 –

6).

111

Page 131: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

b. Kemudian arus dari 7 – CTR1– 18 – CFN1– 44 – Coil/relay CFK1 (A1

– A2) energize, seluruh Contactor CFK1 energize dan Condensor Fan

Motor Start.

c. Arus 7 – CTR1– RRI (1 – 3)– HPS1 – LPS1 – Th1– CFK1– 21 –

CPN1– coil/relay CPK1 (A1 – A2) energize, seluruh Contactor CPK1

energize, hasilnya seluruh Motor Kompresor 1 Start dan lampu PL2/

operational menyala.

3. Kedudukan Full untuk AC 1

Kedudukan fulluntuk AC 1, jika Kontrol Switch (CS1) ke posisi Full,

maka CS1 di-ON-kan.

Gambar 4.43 Kedudukan Full AC I

112

Page 132: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

a. Arus dari 7 – CS1– Thermostat– Coil relay CTR2 energize.

b. Arus dari 7 – CTR2– RRI– HPS2 – LPS2 – Th2 – CFK1 – CPN2 –

coil relay CPK2 (A1 – A2) energize, hasilnya seluruh Contactor

CPK2 energize, Kompresor motor 2 Start.

C. Jika menghendaki AC II yang hidup :

1. Kedudukan Vent untuk AC II

Jika menghendaki kedudukan Vent untuk AC II, kontak EVN2 ON,

CS2 putar pada AC2 maka posisi CS2 ON (masuk) dan Kontrol Switch

(CS1) putar pada kedudukan Vent, maka CS1 ON kemudian Arus dari 7 –

CS2–CS1– EVN2 Coil/ relay EVK2 (A1 – A2) energize , seluruh Contactor

EVK2 energize, hasilnya Evaporator Fan Motor Start.

Gambar 4.44 Kedudukan Vent AC II

113

Page 133: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

2. Kedudukan Half untuk AC 1I

Jika dari Vent menghendaki posisi Half CFN2, CPN3 dan CPN4, di-

ON-kan dan Kontrol Switch (CS1) ke posisi Half , maka CS2 ON,

selanjutnya :

Gambar 4.45 Kedudukan Half AC IIa. Arus dari 7 – CS1– 28 – Thermostat – 29 – Coil/relay RR2 dan

CTR3 (A1 – A2) energize, Contactor CTR3 energize dan posisi

RR2 (1 – 4) akan berubah menjadi RR2 (1 – 3) dan RR2 (8 – 5),

akan berubah menjadi RR2 (8 – 6)

114

Page 134: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

b. Kemudian arus dari 7 – CTR3 – CFN2– Coil/relay CFK2 (A1 –

A2) energize, seluruh Contactor CFK2 energize dan Condensor

Fan Motor Start.

c. Arus 7 – CTR3 – RR2– HPS3 – LPS3 – Th3 –CFK2 – CPN3–

coil/relay CPK3 (A1 – A2) energize, seluruh Contactor CPK3

energize, hasilnya seluruh Motor Kompresor 1 Start dan lampu

PL2/ operational menyala.

3. Kedudukan Full untuk AC 1I

Jika Kontrol Switch ke posisi Full, maka CS2 ON,

Gambar 4.46 Kedudukan Full AC II

115

Page 135: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

a. Arus dari 7 – CS1 – Thermostat– Coil relay CTR4 (A1 – A2)

energize, Contactor CTR4 energize selanjutnya,

b. Arus dari 7 – CTR4– RR2 – HPS4 – LPS4 – Th4 –CFK2 – CPN4

– coil relay CPK4 (A1 – A2) energize, seluruh Contactor CPK4

energize, Kompresor Motor 2 Start.

D. Jika menghendaki AC I dan AC II hidup :

1. Kedudukan Vent

ON kan EVN1 dan EVN2. (lihat Wiring Diagram control terlampir) Jika

menghendaki AC I dan AC II bekerja maka CS2 diputar ke posisi AC1 dan

AC2 sehingga CS2 ON dan CS1 ke posisi Vent, selanjutnya

Gambar 4.47 Kedudukan AC I posisi Vent

a. Arus dari 7 – CS2– CS1– EVN1– Coil/ relay EVK1 (A1 – A2) energize,

seluruh Contactor EVK1 energize, Evaporator Fan Motor AC1 Start.

116

Page 136: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

b. dari 7 – CS2– CS1– EVN2 Coil/ relay EVK2 (A1 – A2) energize, seluruh

Contactor EVK2 energize, Evaporator Fan Motor AC II Start

Gambar 4.48 Kedudukan AC II posisi Vent

2. Kedudukan Half

Jika Kkontrol Switch ke posisi Half, maka Control Switch 1 dan 2 ON dan

CFN1, CFN2, CPN1,CPN2, CPN3 dan CPN4 ON, selanjutnya

117

Page 137: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Gambar 4.49 Kedudukan AC I posisi Half

Untuk AC I : Arus dari 7 – CS1– Thermostat– Coil/relay RRI (2 – 7) dan

CTR1 (A1 – A2) energize, Contactor CTR1 energize dan posisi RRI (1 – 4)

akan berubah menjadi RRI (1 – 3) dan RRI (8 – 5), akan berubah menjadi

RRI (8 – 6)

a. Kemudian arus dari 7 – CTR1 – CFN1– Coil/relay CFK1 (A1 –

A2) energize, seluruh Contactor CFK1 energize dan Condensor

Fan Motor AC I Start.

b. Arus 7 – CTR1 – RRI (1 – 3) – HPS1 – LPS1 – Th1 –CFK1–

CPN1– coil/relay CPK1 (A1 – A2) energize, seluruh Contactor

CPK1 energize, hasilnya seluruh Motor Kompresor 1 AC I

Start dan lampu PL2/ operational menyala.

118

Page 138: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Untuk AC II :

a. Arus dari 7 – CS1 – Thermostat – Coil/relay RR2 (2 – 7) dan CTR3

(A1 – A2) energize, Contactor CTR3 energize dan posisi RR2 (1 – 4)

akan berubah menjadi RR2 (1 – 3) dan RR2 (8 – 5), akan berubah

menjadi RR2 (8 – 6).

Gambar 4.50 Kedudukan AC II posisi Half

b. Kemudian arus dari 7– CTR3 – CFN2– Coil/relay CFK2 (A1 –

A2) energize, seluruh Contactor CFK2 energize danCondensor

Fan Motor AC II Start.

c. Arus 7 – CTR3– RR2– HPS3 – LPS3 – Th3 –CFK2– CPN3–

coil/relay CPK3 (A1 – A2) energize, seluruh Contactor CPK3

energize, hasilnya seluruh Motor Kompresor 1 AC I Start dan

lampu Operational menyala

119

Page 139: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

3. Kedudukan Full

Jika Kontrol Switch ke posisi Full, maka CS1 dan CS2 ON, selanjutnya.

Untuk AC I : Arus dari 7 – CS1 –

Thermostat – Coil relay CTR2 energize.

energize Arus dari 7 – CTR2– RRI (8 –

6)– HPS2 – LPS2 – Th2– CFK1 –

CPN2– coil relay CPK2 (A1 – A2),

hasilnya seluruh Contactor CPK2

energize, Kompresor motor 2 Start.

Gambar 4.51 Kedudukan AC I posisi Full

120

Page 140: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Untuk AC II :

a. Arus dari 7 – CS1 – Thermostat – Coil relay CTR4 (A1 – A2) energize,

Contactor CTR4 energize selanjutnya,

b. Arus dari 7 – CTR4 – RR2 (8 – 6) – HPS4 – LPS4 – Th4– CFK2–

CPN4– coil relay CPK4 (A1 – A2) energize, seluruh Contactor CPK4

energize, Kompresor Motor 2 AC II Start.

Gambar 5.52 Kedudukan AC II posisi Full

121

Page 141: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

4.11 Troube Shooting

4.11.1 Trouble Shooting pada Bahan Pendingin

Tabel 4.1 Trouble Shooting pada Bahan Pendingin

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

1. KOMPRESOR DAN FAN

MOTOR BEKERJA TETAPI

KURANG DINGIN

1. Saringan udara

kotor

2. Kisi – kisi pada

kondensor atau

evaporator kotor /

buntu

3. Isi Refrigerant

dalam sistem

berkurang atau

bocor

4. Sistem buntu /

mampet

5. Tekanan

kompresor

berkurang

6. Kapasitas

kompresor terlalu

kecil

1. Bersihkan atau ganti

baru

2. Bersihkan dengan

semprotan air bertekanan

tinggi

3. Perbaiki kebocoran dan

isi kembali gas

Refrigerant

4. Tukar bagian yang buntu

5. Ganti / tukar kompresor

6. Ganti / tukar kompresor

dengan kapasitas yang

lebih besar

122

Page 142: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

7. Lubang ventilasi

terbuka

7. Tutup lubang ventilasi

2. TERJADI ES PADA

EVAPORATOR

1. Saringan udara

kotor atau buntu

2. Aliran udara pada

evaporator kurang

atau mampet

3. Suhu udara di

ruang penumpang

terlalu rendah

4. Pengaturan suhu

tidak bekerja,

kontaknya macet

5. Kisi – kisi pada

evaporator

bengkok,sehingga

aliran udara

terhalang

6. Sistem kurang

bahan Refrigerant

1. Bersihkan atau ganti

2. Periksa fan motor atau

sudut blower

3. Jika suhu ruang

penumpang turun di

bawah 70 0F (21 0C),

pada evaporator

terbentuk es. Hidupkan

fan motor sampai es

mencair

4. Ganti pengaturan suhu

5. Luruskan kisi – kisi

evaporator

menggunakan sisir

6. Perbaiki kebocoran dan

isi kembali Refrigerant

123

Page 143: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

7. Fan Motor mati 7. Fan Motor terlalu panas,

kurang pelumasan. Atau

bagian listrik mati

3. FAN MOTOR BEKERJA

TETAPI TIDAK DINGIN 1. Kompresor

tekanannya

kurang

2. Sistem bocor,

bahan Refrigerant

berkurang

3. Sistem buntu /

mampet

4. Pengatur suhu

atau overload

posisi OFF

1. Ganti / tukar kompresor

2. Perbaiki kebocoran, isi

dengan Refrigerant baru

3. Tukar bagian yang buntu

4. Periksa, ganti baru

4. BERSUARA TERLALU

KERAS

1. Daun kipas pada

kondensor atau

evaporator

membentur

rumahnya

2. Pipa saling

beradu

3. Kompresor

bersuara di dalam

dan pegas patah

1. Perbaiki kedudukan Fan

Motor

2. Perbaiki kedudukan pipa

3. Tukar kompresor

124

Page 144: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

4. Tutup terminal

kompesor lepas

4. Kencangkan bautnya

4.11.2 Trouble Shooting pada Kelistrikan Sistem AC

Tabel 4.2Trouble Shooting pada Kelistrikan Sistem AC

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

1. FAN MOTOR DAN

KOMPRESOR TIDAK

BEKERJA

1. Sekering putus

2. Tegangan turun

atau tidak ada

3. Kabel daya putus

4. Selector Switch

rusak

1. Ganti sekering

2. Perbaiki tegangan dari

Genset BP, mengatur

putaran diesel

3. Ganti, perbaiki kabel

4. Ganti Selector Switch

2. FAN MOTOR BEKERJA

TETAPI KOMPRESOR

TIDAK BEKERJA

1. Tegangan rendah

2. Pengatur suhu

terbuka

3. Selector Switch

rusak

4. Kompresor yang

baru berhenti tidak

jalan lagi

1. Perbaiki tegangan dari

Genset BP, mengatur

putaran diesel

2. Putar pengatur suhu

searah jarum jam

3. Perbaiki, ganti Selector

Switch

4. Tunggu 3 menit, agar

tekanan sama

125

Page 145: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

5. Motor Protection

Sircuit Breaker

OFF atau rusak

6. Kompresor macet

5. Motor Protection Sircuit

Breaker di-ON-kan, ganti

6. Ganti kompresor baru

3. KOMPRESOR BEKERJA

TETAPI FAN MOTOR

TIDAK BEKERJA

1. Tegangan terlalu

tinggi atau lebih

rendah

2. Overload Fan

Motor Trip / OFF

3. Belitan Fan Motor

terbakar

1. Periksa bagian tidak

bekerja, ganti baru

2. Tunggu sejenak sampai

overload dingin ON-kan

3. Rewinding Fan Motor

4. FAN MOTOR BEKERJA,

TETAPI SERING MATI

KARENA OVERLOAD

TERBUKA

1. Tegangan terlalu

tinggi atau terlalu

rendah

2. Gangguan Fan

Motor, kurang

pelumasan,

dudukan poros

goyang

3. Kotoran menutupi

kisi – kisi

kondensor dan

evaporator

1. Perbaiki tegangan dari

Genset BP, mengatur

putaran diesel

2. Jika dudukan poros

macet, lakukan perbaikan

3.Bersihkan dengan

semprotan air bertekanan

tinggi

126

Page 146: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

5. KOMPRESOR BEKERJA

TAPI SERING MATI

KARENA OVERLOAD

SERING TRIP

1. Tegangan terlalu

tinggi atau lebih

rendah

2. Kompresor

Ampere-nya tinggi

3. Rating overload

kecil

4. Tekanan

Refrigerant sisi

tekanan tinggi

terlalu tinggi

5. Kondensor kotor

kurang mendapat

sirkulasi udara

6. Ada bagian sistem

yang mampet /

buntu

7. Pengisian bahan

refrigerasi

berlebihan

1. Perbaiki tegangan dari

Genset BP, mengatur

putaran diesel

2. Periksa kompresor

3. Setting ulang overload,

ganti

4. Fan Motor putarannya

rendah

5. Semprotkan air

bertekanan pada kisi – kisi

kondensor

6. Periksa dan ganti pipa

bagian yang mampet

7. Kurangi isi gas

refrigerasi, dan coba

jalankan lagi

6. MCB TRIP SAAT

KOMPRESOR

DIHIDUPKAN

1. Rating Ampere

MCB terlalu kecil

2. Ada kabel lecet,

grounding

1. Ganti MCB dengan rating

ampere yang lebih besar

2. Periksa kabel, ganti yang

baru

127

Page 147: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

3. Kapasitor pada

kompresor rusak

4. Belitan Motor

Listrik Kompresor

terbakar

5. Kompresor sukar

distart

3. Ganti dengan kapasitor

baru pada Motor

Kompresor

4. Rewinding belitan motor,

ganti kompresor baru

5. Tegangan terlalu rendah

4.11.3Trouble Shooting Kelistrikan Panel Kontrol dan Tenaga AC

Tabel 4.3 Trouble Shooting Kelistrikan Panel Kontrol dan Tenaga AC

NO GEJALA PENYEBAB MENGATASINYA

1. Lampu putih

(power) mati

Tegangan masuk

sistem 3 phasa

U,V dan W

terlalu rendah

berkisar 297 Volt

Periksa tegangan antara

phasa R,S, T pada genset

(seharusnya 380 V).

periksa wiring utama dan

periksa Kontaktor utama

Lakukan

pengecekan

tegangan (ada/

tidak) pada

komponen Low

Frequency

Voltage Relay

Jika bertegangan, lampu

putih putus, ganti yang

baru dan AC bisa

dijalankan

Jika tidak bertegangan,

komponen LFVR rusak,

ganti dengan LFVR baru

128

Page 148: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

(LFVR)2. Lampu putih

(power) menyala.

LFVR bekerja.

Lampu hijau

(operation) mati.

Lampu merah

(fault) menyala

Cek MPCB

CPK1, CPK2,

CPK3 dan CPK4

sudah ON

ON kan MPCB yang

OFF, jika control panel

TRIP penyababnya

kompresor terbakar. OFF

kan MPCB dimana

kompresor terbakar

Cek apakah

lampu timer

menyala,

kedua-duanya

(merah dan

hijau)

Jika lampu

hijau

(operation) dan

putih (power)

pada Timer

mati, lakukan

langkah A,B

dan C

Langkah A :

Lihat CPK1, 2, 3 dan 4

kondisi OFF. ON kan

CPK1

dan CPK2, nyalakan test

switch 1 dan 2.

ON kan CPK3 dan

CPK4 nyalakan test

switch 3 dan 4. Jika

lampu hijau menyala.

Kerusakan terjadi pada

Thermostat, ganti yang

baru.

Langkah B :

Cek kondisi

Thermostat, lakukan

setting temperature

ruang penumpang.

129

Page 149: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Buka tutup Thermostat,

cek terminal W1 – R1 dan

W2 –R2 bersihkan dan

kencangkan baut

kabelnya.

Langkah C :

Jika Thermostat tidak

tersedia

(pengganti belum

ada), cek status

thermostat yang

rusak dan cek

hubungan antara

Th1 – Th2, Th3 –

Th4, Th5 – Th6

dan Th7 – Th8,

mana yang

terbuka beri tanda.

Pasangkan kabel pada

130

Page 150: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

Thermostat yang

bagus, dengan

pasangan sbb: Th1

– Th5, Th3 – Th7,

Th2 – Th6 dan

Th4 – Th8.

Jika lampu

Timer menyala

(hijau dan

merah), lakukan

langkah D, E

dan F

Langkah D :

ada kerusakan pada

Timer, ganti dengan

Timer baru

Langkah E :

Cek Low Pressure (LP)

dan High Pressure (HP)

dan Thermostat

kompresor.

Cek hubungan wiring AC

Langkah F:

Cek kontaktor mana yang

OFF diantara CPK1, 2, 3

dan 4

Jika nilai tahanannya

sekitar 3,7 Ohm, kondisi

kompresor masik baik,

kerusakan terjadi pada

kontaktor dan MPCB.

Ganti yang rusak dan cek

131

Page 151: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

ulang kondisi wiring.

3. kompresor jalan

tapi sering mati

karena overload

sering trip

Tegangan terlalu

tinggi atau lebih

rendah.

Kompresor

Amperenya

tinggiRating

MPCB kecil

Tekanan

Refrigerant sisi

tekanan tinggi

terlalu tinggi

Perbaiki tegangan dari

Genset BP, mengatur

putaran diesel

Setting ulang MPCB,

ganti dengan yang baru

Periksa kompresor

Fan Motor putarannya

rendah, kurangi isi gas

refrigerasi, dan coba

jalankan lagi.

4. MCB trip saat

kompresor

dijalankan

Rating ampere MCB terlalu kecilAda kabel lecet, grounding

Kapasitor pada Kompresor rusakBelitan Motor listrik Kompresor terbakar

Rating ampere MCB

terlalu kecil

Ada kabel lecet,

grounding

Kapasitor pada

Kompresor rusak

Belitan Motor listrik

Kompresor terbakar

132

Page 152: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5. LFVR tidak kerja

(lampu PLI 1 tidak

menyala)

tegangan < 89 %

Frekuensi< 92 %

Hubungan kabel

ada yang kendor

ataulepas

Periksa tegangan dan

frekuensi di pembangkit.

Periksa hubungan kabel

kencangkan screw

pengikat skun kabel

6. Kontak EFK 1

tidak bekerja

Arus ke koil

EFK1 tidak ada

Kabel ke koil

EFK 1 kendor

atau lepas

Periksa dari sumber

kontak FR,

Kencangkan srew

pengikat skun kabel

7. Kontak CFK1 tidak

bekerja

Arus koil

CFK1

tidak ada

Kabel

koil CFK1

kendor

atau lepas

Periksa dari sumber

kontak CTR11 / CTR12

Periksa hubungan kabel

Kencangkan srew

pengikat skun kabel

8. Kontak LPS tidak

masuk

Terjadi tekanan

rendah

Gas refrigerant

kurang

Proses

penguapan

rendah

Setting tinggi

Periksa tekanan gas

pada sisi isap

Tambah refrigerant

Bersihkan sirip-sirip

evaporator

Periksa dan setting

kembali

9. Kontak HPS kerja /

lepas

Terjadi tekanan Periksa tekanan gas

133

Page 153: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

tinggi

Proses

kondensasi

rendah / tidak

terjadi

Setting rendah

Putaran motor

kondensor lambat

pada sisi tekan

Bersihkan sirip-sirip

kondensor

Periksa dan setting

kembali

Periksa motor kondensor

10. Thermostat tidak

bekerja

Thermostat rusak

Setting rendah

Ganti yang baru

Periksa dan setting

kembali

134

Page 154: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil pembuatan laporan ini adalah :

1. Mesin AC pada prinsipnya bukanlah mesin untuk mendinginkan udara saja,

tetapi lebih tepatnya merupakan mesin yang berfungsi untuk

mengkondisikan udara di suatu lingkup tertentu sesuai kebutuhan yang

diharapkan.

2. Penggunaan mesin AC pada industri kereta api, bertujuan untuk memberikan

kenyamanan termal bagi pengguna jasa angkutan kereta api.

3. Terdapat 4 golongan dalam komponen AC , yaitu Komponen Utama ,

Komponen Bantu , Komponen Pelengkap dan Komponen Pengaman

4. Komponen Utama terdiri dari Kompresor , Kondensor , Katup Ekspansi dan

Evaporator.

5. Komponen Bantu terdiri dari Liquid Receiver , Filter Dryer , Solenoide

Valve , Sight Glass , Suction Line , Discharge Line dan Liquid Line.

6. Komponen Pelengkap terdiri dari Pressure Gauge , Air Filter , Water Drain

Pain , Ducting & Grill , Fan Evaporator , Fan Condenser.

7. Komponen Pengaman terdiri dari Pengaman Tekanan , Pengaman

Kelistrikan dan Pengaman Suhu.

135

Page 155: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

8. Kualitas kinerja suatu sistem AC ditentukan oleh 2 hal utama, yaitu :

Pemilihan kualitas komponen dasar yang sesuai dengan karakteristik

operasionalnya.

Pemeliharaan berkala yang dilakukan secara teratur dan sesuai dengan

pedoman teknis pemeliharaan AC.

9. Proses pengosongan refrigerant dilakukan untuk menjaga agar sistem bersih

dari sisa refrigerant lama dan juga unutk mengeluarkan udara sisa yang ada

di dalamnya sekaligus mengeluarkan kotoran. Pengosongan refrigerant

dihentikan setelah skala meter manifold menunjukkan angka -25Psi.

10. Setelah proses pengosongan refrigerant selesai , maka unit AC siap untuk

proses pengisian refrigerant. Proses pengisian Refrigerant dihentikan jika

skala meter manifold menunjukkan angka maksimal 70 Psi.

136

Page 156: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Industri

1. Gas Refrigerant yang selama ini langsung dibuang ke udara bebas saat

proses perbaikan AC sebaiknya dibuatkan penampungan agar gas tidak

mencemari udara dan gas tersebut dapat digunakan lagi.

2. Kerusakan – kerusakan yang sering terjadi pada sistem AC kereta banyak

disebabkan karena pemilihan suku cadang dan perakitan yang kurang tepat,

untuk menjaga kualitas AC sebaiknya digunakan suku cadang yang tepat dan

memiliki usia teknis yang panjang.

3. Peralatan pengaman ( proteksi system ) pada sistem AC harus lebih sering

dilakukan pemeriksaan, agar tidak menyebabkan kerusakan pada

komponen – komponen yang lain atau menyebabkan kerusakan yang lebih

besar.

4. Efisiensi pengguanaan Bahan Pendingin R407C dengan yang lainya dalam

segi penghematan daya yang terpakai maupun ramah lingkungan di udara

bebas.

137

Page 157: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

5. Pengurangan kapasitas pendiginan saat jumlah penumpang kurang dari

setengah jumlah kursi yang tersedia

6. Penambahan system kendali otomatis agar operator tidak perlu

mengendalikan kapasitas AC secara manuah bila kondisi udara didalam

gerbong terlalu panas atau dingin.

5.2.2 Saran Untuk Sekolah

1. Senantiasa menjaga hubungan baik dengan industri agar siswa – siswi

mudah memperoleh tempat prakerin.

2. Pemberian materi dasar yang cukup sebagai bekal saat melakukan Praktek

Kerja Industri.

3. Lebih meningkatkan sarana dan pra sarana yang ada di sekolah guna

mengimbangi laju teknologi yang semakin pesat.

4. Lebih meningkatkan program monitoring siswa di industri.

5. Bimbingan kepada siswa diharapkan lebih terfokus pada industri yang akan

dituju siswa.

6. Monitoring siswa di Industri supaya lebih ditingkatkan.

138

Page 158: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

DAFTAR PUSTAKA

- Sugijarto. 2013. Diktat Sistem Tata Udara Pada Kereta. Yogyakarta : Balai

Pelatihan Teknik Traksi.

- TERMORAIL – Train Air Conditioning TR-7015.pdf

- Perhitungan Ulang Sistem Pengkondisian Udara Pada Gerbong Kereta Api

Penumpang Eksekutif Malam (KA Gajayana)oleh Tanty Nuraeni Jurusan

Teknik Mesin ITS Surabaya.pdf

- PART LIST K3 EKONOMI dengan pendingin udara (AC). 2014. Madiun –

Indonesia : PT. Industri Kereta Api

- http://aloekmantara.blogspot.com/2012/09/sistem-ac-air-conditioning-sistim-

tata.html

- http://en.wikipedia.org/wiki/Air_conditioning

- http://Cara%20Menghitung%20Kapasitas%20AC%20Berdasar%20Besar

%20Ruangan%20_%20Purba%20Kuncara.html

139

Page 159: LAPORAN SISTEM TATA UDARA (AC THOSIBA 12 PK) PADA GERBONG KERETA API

LAMPIRAN - LAMPIRAN

140