pk is_naya

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan pasar dalam produksi perangkat elektronika, maka dikembangkan suatu perangkat elektronika yang mengintegrasikan semua atau sebagian komponen elektronika dalam satu perangkat, dimana perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat yang fleksibel dan efisien. Dalam bidang Elektronika banyak sekali produk-produk dengan berbagai macam kecanggihan untuk mempermudah dalam berbagai aktifitas dalam kehidupan masyarakat luas dengan biaya yang ekonomis dan mudah untuk mengaplikasikannya dengan petunjuk- petunjuk yang benar. Dalam laporan ini akan membahas tentang rangkaian Pendeteksi Suhu dengan output yang dapat dilihat berupa nyala LED yang berbeda di setiap range dingin dan range panas. Rangkaian ini memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan sehari- hari, misalnya digunakan pada ruangan penetas telur atau ruangan – ruangan lain yang memerlukan peringatan akan perbedaan suhu yang dapat digunakan sebagai pengamanan. 1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan laporan ini, antara lain sebagai berikut : 1. Memberikan pengetahuan tentang aplikasi dari rangkaian rangkaian dasar sebelumnya yang telah dipraktekkan. 2. Memberikan penjelasan tentang rangkaian pendeteksi suhu dengan mempermudah dalam pemahaman dan pengertian tentang masalah- masalah pada pendeteksi suhu. Laporan Realisasi Rancangan II Page 1

Upload: irene-taradias

Post on 15-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pak is

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGSeiring dengan perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan pasar dalam produksi perangkat elektronika, maka dikembangkan suatu perangkat elektronika yang mengintegrasikan semua atau sebagian komponen elektronika dalam satu perangkat, dimana perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat yang fleksibel dan efisien. Dalam bidang Elektronika banyak sekali produk-produk dengan berbagai macam kecanggihan untuk mempermudah dalam berbagai aktifitas dalam kehidupan masyarakat luas dengan biaya yang ekonomis dan mudah untuk mengaplikasikannya dengan petunjuk-petunjuk yang benar.Dalam laporan ini akan membahas tentang rangkaian Pendeteksi Suhu dengan output yang dapat dilihat berupa nyala LED yang berbeda di setiap range dingin dan range panas. Rangkaian ini memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan sehari- hari, misalnya digunakan pada ruangan penetas telur atau ruangan ruangan lain yang memerlukan peringatan akan perbedaan suhu yang dapat digunakan sebagai pengamanan.1.2 TUJUANAdapun tujuan dari penulisan laporan ini, antara lain sebagai berikut :1. Memberikan pengetahuan tentang aplikasi dari rangkaian rangkaian dasar sebelumnya yang telah dipraktekkan.2. Memberikan penjelasan tentang rangkaian pendeteksi suhu dengan mempermudah dalam pemahaman dan pengertian tentang masalah-masalah pada pendeteksi suhu.3. Memberikan bahasan khusus berupa bagaimana alat pendeteksi suhu dapat menghasilkan sebuah output berupa nyala LED yang berbeda pada kondisi dingin atau panas.1.3 MANFAATDalam laporan ini akan membahas tentang rangkaian pendeteksi suhu dari penjelasan dasar setiap komponen yang digunakan, bagaimana cara merangkainya kemudian cara kerja dan beberapa penerapannya maka laporan ini diharapkan dapat bermanfaat agar Pembaca dapat membuat sendiri sebuah alat yang diterapkan dengan menggunakan Rangkaian pendeteksi suhu sebagai alat yang berdaya guna.

BAB IIRANGKAIAN ALARM CAHAYA2.1. LANDASAN PUSTAKA

a. Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya atau power supply regulator merupakan rangkaian pembangkit sinyal searah (DC). Rangkaian ini banyak dipakai sebagai sumber penyearah pada rangkaian-rangkaian elektronika sederhana. Catu Daya merupakan alat yang berfungsi sebagai penyedia sumber pengganti baterai pada handphone juga digunakan untuk memeriksa titik tegangan agar dapat mencari gangguan pada komponen.

Rangkaian Catu Daya

Berikut ini merupakan komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian catu daya :

1. Dioda bridge berfungsi sebagai pengubah tegangan AC menjadi DC, jadi komponen in berperan utama dlm rangkaian power supply. Tegangan AC dari transformator ini kemudian disearahkan (diubah menjadi tegangan DC) dengan 4 buah Dioda yang sudah dikemas menjadi berupa Dioda Bridge menjadi tegangan searah. Jika menggunakan tegangan dari sumber baterai dioda brigde bisa tidak digunakan tapi sebaiknya masih digunakan.

2. Kapasitor berfungsi sebagai pelurus arus yang sebelumnya keluar dari dioda. Tegangan DC yang dihasilkan belum benar-benar DC (maksudnya masih terdapat ripple AC dengan frekwensi sesuai input dari PLN (sekitar 50-60 Hz)). Arus yang keluar dari kapasitor dialirkan ke komponen yang lain. Selain itu, kapasitor berfungsi sebagai arus menyimpan energi yang sudah melewatinya. Maka digunakanlah 2 buah kondensator yang berfungsi memfilter dan memperkecil ripple AC sehingga makin mendekati grafik tegangan DC. Kondensator yang digunakan bernilai 100F dan 1F.

3. IC Regulator 78xx berfungsi sebagai Rangkaian power supply ini menggunakan IC regulator tegangan positif LM78xx dan regulator tegangan negatif IC LM79xx. Rangkaian power supply ini dapat memberikan tegangan output sesuai dengan IC regulator yang digunakan. Arus maksimum yang dapat diberikan oleh rangkaian power supply ini adalah 1 Ampere untuk setiap jalur output postif dan jalur output negatifnya. Kode xx dibelakang tipe IC regulator tegangan positif 78xx maupun regulator tegangan negatif 79xx bernilai tegangan output dari regulator tegangan tersebut. Gambar 2.4 Susunan Kaki IC Regulator IC 7805 untuk menstabilakn tegangan DC +5 Volt IC 7809 untuk menstabilakn tegangan DC +9 Volt IC 7812 untuk menstabilakn tegangan DC +12 Volt IC 7905 untuk menstabilakn tegangan DC -5 Volt IC 7909 untuk menstabilakn tegangan DC -9 Volt IC 7912 untuk menstabilakn tegangan DC -12Volt

4. LED berfungsi sebagai indikator cahaya atau penanda power suply tersebut dapat digunakan dengan baik. LED mengubah energi listrik menjadi energi cahaya yang memiliki jangkauan panjang gelombang mulai 550 nm (hijau) sampai 1300 nm (inframerah). Karakteristik LED mirip dioda biasa arus mengalir dari anoda ke katoda.5. Resistor pada rangkaian power supply ini sebagai hambatan untuk LED. Karena junction LED mengalami kerusakan pada tegangan 3 volt, sehingga menggunakan resistor yang dipasang seri untuk membatasi arus/tegangannya.

b. Rangkaian Sensor

1. Sensor Suhu LM35 adalah salah satu jenis sensor yang merubah besaran suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki 3 buah pin kaki, pin1 untuk INPUT tegangan positif (+), pin2 OUTPUT, pin3 INPUT tegangan negatif/GND (-).

Pin Sensor LM35Dapat beroperasi pada tegangan 4 volt sampai 30 volt. Setiap suhu 1 derajat Celcius akan menunjukan tegangan 10 mV.Persamaan: Vout = 10 mV/1CArtinya, jika terbaca tegangan Vout = 500 mV, maka temperaturnya = 500mV/10mV= 50C.Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35:1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C.3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C.4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 C pada udara diam.7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.2. Resistor dalam komponen elektronika dapat di kategorikan dalam 2 jenis, yaitu Resistor tetap (nilai resistansi tetap) dan Resistor variabel (nilai resistansi yang dapat diubah atau resistor variabel). Pada rangkaian pendeteksi suhu ini menggunakan resistor variabel jenis potensiometer. Potensiometer ini berguna untuk mengatur sensitifitas LM35.

3. Transistor adalah sebuah komponen semi konduktor aktif yang disusun dari tiga elektroda dengan bahan dasar type N dan type P, penyusunan ketiga elektroda tersebut merupakan dasar dari pada jenis transistor yaitu PNP dan NPN. Pada rangkaian Alarm Cahaya ini digunakan dua buah transistor NPN. Transistor terdiri dari 3 kaki, berikut keterangan dari fungsi masing-masing kaki transistor adalah : Emitor (E) adalah lapisan yang melepaskan muatan (hole positif atau elektron). Colector (C) adalah lapisan yang menampung muatan (hole positif atau elektron). Basisi (B) adalah lapisan yang mengatur besarnya muatan yang akan mengalir.Transistor yang digunakan pada rangkaian ini adalah transistor 2N2222 adalah umum NPN bipolar junction transistor ( BJT ) digunakan untuk tujuan umum daya rendah memperkuat atau aplikasi switching. Hal ini dirancang untuk rendah untuk saat ini sedang, daya rendah , tegangan menengah , dan dapat beroperasi pada kecepatan yang cukup tinggi .4. Relay adalah saklar mekanik yang dikendalikan atau dikontrol secara elektronik (elektro magnetik). Saklar pada relay akan terjadi perubahan posisi OFF ke ON pada saat diberikan energi elektro magnetik pada armatur relay tersebut. Relay pada dasarnya terdiri dari 2 bagian utama yaitu saklar mekanik dan sistem pembangkit elektromagnetik (induktor inti besi). saklar atau kontaktor relay dikendalikan menggunakan tegangan listrik yang diberikan ke induktor pembangkit magnet untuk menrik armatur tuas saklar atau kontaktor relay.. Dilihat dari desai saklar relay maka relay dibedakan menjadi : Single Pole Single Throw (SPSTSingle Pole Double Throw (SPDT), Double Pole Single Throw (DPST), Double Pole Double Throw (DPDT), relay yang dipakai pada rangkaian ini adalahPole Double Throw (SPDT), relay ini memiliki 5 terminal yaitu terdiri dari 2 terminal untuk input kumparan elektromagnetik dan 3 terminal saklar. relay jenis ini memiliki 2 kondisi NO dan NC.

Gambar 2.2 Bentuk Dan Simbol Multiturn

Relay mempunyai lima buah kaki. Dua kaki digunakan untuk mengaktifkan koil. Kedua kaki ini tidak bertanda, artinya boleh terbalik dalam pemasangannya. Tiga kaki lainnya berfungsi sebagai saklar yang terdiri dari kaki Common (COMM), kaki Normally Open (NO), dan kaki Normally Closed (NC). Dalam keadaan koil tidak dialiri arus listrik, kaki COMM akan terhubung ke kaki NC. Dalam keadaan koil dialiri arus listrik, kaki COMM akan terhubung dengan kaki NO. Bentuk fisik dan simbol relay dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Dan Simbol Relay5. LED berfungsi sebagai indikator cahaya atau penanda power suply tersebut dapat digunakan dengan baik. LED mengubah energi listrik menjadi energi cahaya yang memiliki jangkauan panjang gelombang mulai 550 nm (hijau) sampai 1300 nm (inframerah). Karakteristik LED mirip dioda biasa arus mengalir dari anoda ke katoda.

6. Saklar adalah sebuah alat atau komponen elektronika yang berfungsi untuk memutus dan menyambung aliran listrik, pada rangkaian saklar berfungsi sebagai terminal. Pada umumnya saklar memiliki dua kondisi yaitu ON (menyambung) dan OFF (memutus), apabila saklar dalam kondisi ON maka kedua kutup saklar dalam kondisi terhubung, sehingga arus listrik dapat mengalir dari sumber tegangan ke dalam rangkaian, sehingga rangkaian dapat bekerja, tetapi apabila saklar dalam keadaan OFF maka kedua kutup saklar dalam kondisi memutus (tidak tersambung), sehingga arus listrik dari sumber tegangan tidak dapat mengalir ke dalam rangkaian, sehingga rangkaian tidak dapat bekerja.

2.2. DIAGRAM SKEMATIK

2.3 ALAT DAN BAHAN/ KOMPONEN

a. Alat

1. Kertas Ampelas halus2. Kertas Ampelas kasar3. Setrika listrik 4. Ferric Cloride 5. Bor PCB 6. Pisau (Cutter) 7. Penggaris (stainless steel)8. Kotak/ wadah mekanik

b. Bahan / Komponen1. Baterai 9v12. LM35DZ13. Potensiometer 500K14. Transistor NPN 2N222215. Relay 6V16. LED Merah17. LED Hijau18. Papan PCB secukupnya

2.4. LAYOUT JALUR

2.5. TATA LETAK KOMPONEN

2.6. PROSEDUR PRAKTIKUM

a. Perancangan Skema Rangkaian Menggunakan SoftwareDalam pembentukan skema dasar dari rangkaian, menggunakan software PCB designer yang bernama Livewire. Software ini cukup mudah di dapat, dan juga disertai dengan petunjuk penggunaan sehingga membantu proses operasional dari software ini.

Rangkaian sensor suhu, ketika suhu panas

Rangkaian sensor suhu, ketika suhu tidak panas

b. Pembuatan Layout PCBSetelah melakukan proses percobaan simulasi melalui Livewire, maka kita bisa membuat layout untuk di PCB. Pembuatan Layout pun masih menggunakan software, yaitu Circuit Wizard. Sama seperti Livewire, Software Circuit Wizard ini cukup mudah di dapat, dan juga disertai dengan petunjuk penggunaan sehingga membantu proses operasional dari software ini.c. Mencetak Layout Pada PCBSecara umum langkah-langkah pembuatan alat ini adalah sangat sederhana dan biasa dilakukan oleh orang-orang yang ingin membuat alat khususnya di bidang elektronika. Pertama adalah merakit rangkaian tersebut pada protoboard yang apabila sudah berhasil baru kita membuat jalur rangkaian pada PCB. Untuk itu pada bab ini penulis ingin menguraikan sedikit tentang dan bagaimana cara membuat alat ini hingga bisa menghasilkan output yang baik kemudian bagaimana cara menguji alat tersebut. Langkah-langkah dalam pembuatannya, yaitu :

Persiapkan terlebih dahulu keseluruhan dari alat yang digunakan. (lihat daftar komponen yang digunakan). Periksa terlebih dahulu keseluruhan dari komponen yang digunakan, pastikan komponen dalam kondisi yang baik. Persiapkan gambar rangkaian, PCB, dan spidol permanent yang nanti digunakan pada saat membuat jalur pada PCB. Atau bisa juga menggunakan aplikasi merangkai rangkaian elektronika seperti PCB wizard atau circuit wizard, yang telah di-print atau di-fotocopy di kertas kalender.

Gambar 3. Kertas Kalender dan PCB Kemudian dilakukan proses penggosokan pada papan PCB sampai jalur-jalur lengket pada PCB. Kemudian lepas sisa kertas dengan menggunakan air biasa.

Gambar 5. Proses penyetrikaan

Setelah selesai membuat jalur pada PCB, pastikan semua jalur-jalur yang sudah digambar tercetak tebal, agar pada saat dilarutkan tidak mudah putus dan periksa secara teliti apakah ada jalur yang saling bersentuhan. Mulailah melarutkan ke dalam larutan ferrochlorida dengan takaran air dan FeCL3 yang sesuai. Setelah selesai dilarutkan PCB dibilas dengan air bersih. Mulailah dengan pengeboran dengan ukuran mata bor yang sesuai dan pastikan semua letak komponen telah di bor semua tidak ada yang terlewat.

d. Pemasangan Komponen pada PCBSekarang mulailah dengan meletakkan komponen-komponen diatas PCB yang telah di bor, sesuai dengan letaknya. (lihat gambar rangkaian). Untuk menghubungkan antar komponen melalui jalur di PCB , maka kita harus menyolder setiap komponen menggunakan timah. Dan kesempurnaan konektifitas komponen juga berperan penting dalam keberhasilan kerja rangkaian secara keseluruhan .Berikut ini beberapa tips menyolder yang baik dan benar :

Gunakan solder dengan mata solder yang runcingGunakan solder dengan daya 30-40W Pastikan permukaan tembaga PCB mengkilap, jika buram maka amplaslah dengan amplas yang halus Hilangkan karat pada kaki komponen dengan mengeriknya hingga mengkilap, adanya karat pada kaki komponen ditandai dengan tidak mengkilapnya kaki komponen Saat menyolder, tempelkan solder pada tembaga PCB (jangan terlalu lama) kemudian tempelkan timah pada solder secukupnya, tunggu hingga timah mencari dan menyebar Segera setelah timah menyebar di seluruh daerah solder, jauhkan solder dan tunggu hingga timah dingin Penyolderan yang baik adalah yang melekatkan tembaga PCB dengan kaki komponen dengan jumlah timah yang sedikit (tidak cembung), dan tidak runcing Setelah selesai meletakkan komponen sesuai dengan letaknya, mulailah dengan memanaskan solder, kemudian melakukan penyolderan pada kaki-kaki komponen yang telah terpasang. Apabila sudah tersolder semua pada kaki-kaki komponennya, sekarang mulailah dengan menghubungkan rangkaian dengan kabel Baterry. Setelah selesai semua pastikan kembali, komponen dan kabel sudah terhubung dengan baik dan benar. Mulailah meletakkan rangkaian kedalam box yang sudah disediakan. Rangkaian siap untuk di uji coba.

Berikut ini penjelasan lebih detail untuk pemasangan tiap komponen yang digunakan pada rangkaian alarm cahaya setelah dilakukan proses perendaman dengan FeCl3 :

Untuk pemasangan LM35 yang sebaiknya dipasang terlebih dahulu soket untuk menghindari kerusakan LM35 akibat kaki LM35 yang langsung di solder di permukaan PCB. Setelah memasang soket, pastikan LM35 menghadap ke arah yang sesuai dengan layout yang dibuat karena LM35 memiliki 3 pin yang mempunyai fungsi berbeda. Untuk pemasangan relay, dipasangkan sesuai dengan layout. Pemasangan relay sangan mudah karena kaki-kaki dari relay telah disesuaikan saat melayout untuk input dan outputnya sehingga pemasangan tidak akan salah. Untuk pemasangan resistor variabel bebas karena resistor tidak mempunyai kutub positif atau negatif, hanya saja kan mempengaruhi arah putar dari resistor variabel tersebut untuk menghasilkan suatu nilai hambatan. Pastikan penempatan resistor variabel disesuaikan dengan mekanik yang nanti akan dibuat sehingga terlihat rapi. Untuk pemasangan resistor tetap juga bebas karena tidak memiliki kutub positif dan negatif. Untuk pemasangan Kapasitor pada power supply juga sesuai kutub negatif dan positifnya karena kapasitor (elco) merupakan kapasitor berpolar yang jika dipasang terbalik rangkaian adan mengalami kesalahan. Untuk pemasangan saklar, biasanya saklar memiliki tiga kaki, sehingga disesuaikan. Pastikan dilihat arah jalurnya sehingga tidak terjadi kesalahan saat dites pada saat terakhir. Untuk pemasangan IC regulator 7805 yang mempunyai tiga kaki juga dilihat penempatannya, karena setiap pin mempunyai fungsi yang berbeda. Untuk pemasangan LED, harus diperhatikan karena LED mempunyai kutub positif dan negatif yang tidak akan menyala bila dipasang terbalik. Diperhatikan penempatannya agar LED menyala. Untuk pemasangan LED indikator rangkaian sensornya jangan terbalik karena LED tersebut sebagai output pendeteksi suhu, merah untuk suhu tinggi dan hijau untuk suhu rendah. Untuk pemasangan transistor, hal inilah yang sering menjadi permasalahan karena penempatan transistor yang tidak sesuai arah penempatannya. Pastikan dengan datasheet kaki-kaki transistor dan sambunagn pada rangkaian agar rangkaian berjalan dengan semestinya. Saat pengujian pastikan saat menghubungkan rangkaian dengan tegangan sumber, kutub dari baterai sesuai dengan rangkian.

Sebelum dikemas dengan mekaniknya periksalah terlebih dahulu komponen-komponen dan sambungan-sambungan jalur layout sesuai atau tidak dengan rangkaian yang ada. Pastikan tidak ada jalur yang terputus atau jalur-jalur yang seharusnya beda tetapi tidak sengaja tersambung.

2.7. PENGUJIAN RANGKAIAN

Untuk menguji alat tersebut kita harus mengetahui bagian-bagian dari rangkaian terlebih dahulu, agar kita bisa mengetahui fungsi dari masing-masing komponen tersebut.

Untuk langkah pengujian alat, rangkaian kita beri tegangan sebesar 9 Volt yang berasal dari battery, dengan membuat saklar dalam keadaan ON. Pada saat tegangan diberikan dan saklar ON maka LED indikator ON akan menyala. Untuk kondisi normal pada suhu ruangan akan menampakan indikator LED hijau yang menyala.

Gambar LED Hijau Menyala

Kemudian untuk mengubah kondisi suhu yang ada untuk menampilkan LED merah yang menyala kita bisa gunakan korek adpi yang dihidupkan di dekat rangkaian. Suhu sekitar menjadi lebih panas dari sebelumya sehingga LED merah menyala.Gambar LED Merah Menyala

Untuk mengatur sensitifitas pada sensor maka atur hambatan pada potensiometer, sesuai yang diinginkan. Sensitivitas pada LM35 sangat mempengaruhi cepatnya respon. Dengan memberika resistor yang sesuai untuk hambatannya maka LM35 akan semakin peka terhadap suhu sekitar yang akan dideteksi atau yang diterima pada LM35, sehingga LM35 akan lebih sensitif apabila terjadi perbedaan suhu.

Tabel Respon dari Output

Keadaan Suhu RuangSaklarLED MerahLED Hijau

PanasONMenyalaMati

DinginONMatiMenyala

2.8. ANALISA

DITULIS MASALAH UNTUK LM35 DZ DAN CZ

Rangkaian sensor suhu ini juga sangat mirip dengan rangkaian sensor yang lain. Pada dasarnya perbedaan hanya terletak pada bagaimana kita memanfaatkan perubahan kondisi dari suatu komponen sensor menjadi sinyal listrik. Untuk beberapa contoh rangkaian sensor yang sederhana anda bisa menggunakan prinsip pembagian tegangan antara variable resistor dan komponen yang dipasang seri dengan menggunakan satu atau dua buah transistor.

Ketika LM35 mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi LM35 akan mengecil dan ketika resistansi LM 35 lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah [ sebagai indikator panas akan aktif] sebaliknya jika suhu yang dideteksi LM35 kecil maka resistansi pada LM35 akan menjadi besar, dan ketika resistansi LM35 lebih besar dari pembagi tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, relay tidak aktif dan led hijau [sebagai indikator suhu tidak panas aktif].

BAB III

PENUTUP3.1. KESIMPULAN

3.2. SARAN

Dalam pembuatan proyek ini diharapkan ketelitiannya dalam membuat layoutnya dan pemilihan komponen apakah masih baik atau tidak serta tidak lupa kecermatan dalam pemasangannya. Untuk itu kami memberikan beberapa saran dalam pembuatan proyek ini:

Hendaknya sebelum layout digambar pada PCB, gambarkan terlebih dahulu layout pada kertas dengan teliti dan benar agar tidak terjadi kesalahan pada saat pemindahan layout ke PCB. Dan pastikan layout yang telah dipindahkan ke PCB tergambarkan dengan jelas, juga diharapkan PCB tidak kotor atau tergores sehingga pada saat pencelupan ke dalam cairan FeCl3 akan didapatkan gambar yang baik. Pastikan pada saat pemasangan komponen-komponennya dilakukan dengan benar sesuai dengan layout yang telah dibuat, khususnya kaki-kaki transistor harus dipasang dengan tepat, baik basis, collector dan emitornya. Setelah kita memasang komponen pastilah kita menyoldernya, untuk itu kita harus menyoldernya dengan sangat hati-hati, gunakan solder yang baik dan timah yang baik, sebab banyak komponen-komponen yang sangat sensitive terhadap panas, penyolderan yang kurang baik akan membuat komponen tersebut rusak. Apabila kita memerlukan sensitifitas rangkaian yang lebih cepat pada saat mulai bekerja, maka komponen pada rangkaian, harus ada yang diturunkan agar nilai resistansinya lebih kecil, dan rangkaian dapat bekerka dalam beberapa detik. Pemasangan komponen LM35 yang sesuai dengan pinoutnya agar tidak terjadi shot pada rangkaian sehingga komponen panas dan rusak. Sebaiknya menggunakan soket, dan tidak di solder secara langsung pin dari LM35 langsung ke PCB. Pastikan kembali rangkaian yang telah dibuat, untuk meyakinkan apakah rangkaian itu sudah benar. Yang terpenting dari pembuatan suatu rangkaian elektronika harus benar-benar diperhatikan ialah kita harus mengerti teori dasar dari setiap komponen yang akan kita rangkai. oleh karena itu, pahami dahulu rangkaian yang ingin kita buat.

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

1.5 Prosedur Praktikum6. Modal Yang Dikeluarkan Untuk Sekali ProduksiNama KomponenJumlahHarga Total (Jumlah x Harga)

Resistor 27 k ohm110001000

Resistor 68 k ohm110001000

Capasitor 100 mikro F/12V115001500

Capasitor 0,02 mikro F115001500

Capasitor 50 mikro F/12V115001500

Transistor 2N 554215001500

Speaker 2 inch130003000

PCB 7X7135003500

Adaptor 1 Amper12500025000

TOTAL MODAL39.500

Berdasarkan perhitungan keuntungan diatas penulis berharap agar pengajuan proposal ini dapat diterima dengan baik.

1. JADWAL PENELITIANNoJadwal KegiatanMinggu Ke-

123456789101112131415161718192021

1Skema RangkaianXXX

2Pengajuan ProposalX

3Melengkapi KomponenXXXX

4Proses PCBXXX

5Perakitan AlatXXX

6Pengujian PCBXXX

7Penambahan MekanikXXXX

8Pengujian AlatXXX

9LaporanXXXX

Laporan Realisasi Rancangan IIPage 4