laporan pk
DESCRIPTION
Patologi klinikTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK
MALARIA
KELOMPOK :
CHIKA MARZELINA G1A113073
NADYA NURBANY RAFMAN G1AII3074
RTS. WAHYU RIZKY ANANDA G1AII3075
MUTIARA PUTRI SYAFIRA G1A103078
FITRI PEBBRIANDANI G1A113079
PUTRI IFFAH MUSYAHROFAH G1A113081
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Donny Kostradi, M.Kes., Sp.PK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2014/2015
A. Definisi
Malaria adalah suatu penyakit infeksi teropis yang disebabkan oleh nyamuk anopheles
betina yang infektif.
B. Etiologi
Malaria disebabkan oleh parasit sporozoa plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anhopeles betina infektif.
C. Siklus hidup
Plasmodium akan mengalami 2 siklus, Siklus aseksual(skizogoni) terjadi pada tubuh
manusia,sedangkan siklus seksual(sporogoni) terjadi pada nyamuk. Siklus seksual dimulai
denga bersatunya gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk ookinet dalam perut
nyamuk.ookinet akan menembus dinding lambug utuk membentuk kista diluar lambung
nyamuk. Pada tempat inilah kista akan membentuk sporozoit dan telepas dan memasuki
organ nyamuk.
Manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengalami gejala sesuai sporozoit. Sporozoit
akan memulai stadium eksoeritrositer dengan masuk ke sel hati. Di hati sporozoit aka
matang menjadi skizon dan akan pecah kemudian akan melepaskan merozoit ke jaringan.
Merozoit akan masuk ke aliran darah dan akan menginfeksi eritrosit untuk memulai siklus
eritrositer. Eritrosit yang terinfeksi biasanya akan pecah dan akan menimbulkan gejala
klinis pada pasien.
D. Jenis Plasmodium sp.
Agent penyakit malaria adalah genus plasmodia, family plasmodiidae, dan order Coccidiidae. Ada
empat jenis parasit malaria, yaitu:
1. Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falciparum atau malaria tertiana yang maligna (ganas) atau dikenal
dengan nama lain sebagai malaria tropika yang menyebabkan demam setiap hari.
2. P .vivax
Menyebabkan malaria vivax atau disebut juga malaria tertian benigna (jinak).
3. P .malariae
Menyebabkan malaria kuartana atau malaria malariae.
4. P .ovale
Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.
E. Morfologi Plasmodium sp.
Bentuk atau morfologi parasit malaria sangat beragam. Hal ini disebabkan bukan saja
karena perbedaan spesies, melainkan juga oleh berbagai perubahan bentuk dan komposisi
yang terjadi dalam berbagai fase perkembangannya dalam hospes vertebrata ataupun pada
vector nyamuk. Pada P. vivax, stadium trofozoit mudanya tampak seperti cincin dengan titik
kromatin pada satu sisi dan cenderung menginfeksi retikulosit. Gametositnya berbentuk
lonjong dan mikro gametositnya mempunyai inti yang besar berwarna merah muda pucat
dengan sitoplasma yang berwarna biru pucat. Dibandingkan dengan P.vivax, P. malariae
mempunyai ukuran merozoit yang lebihkecil, jumlah merozoit eritrosit lebih sedikit,
memerlukan lebih sedikit hemoglobin, bentuknya menyerupai bunga seruni, gametosit
mirip P.vivax, tetapi jumlah pigmennya lebih sedikit. Untuk P. ovale, eritrosit yang lonjong
serta bergerigi pada satu ujungnya merupakan tanda yang spesifik untuk tipe parasit
ini.Sedangkan bentuk cincin yang menempel pada pinggir membrane eritrosit merupakan
ciri yang khas adanya infeksi oleh P. falciparum. Dua titik kromatin di dalam satu bentuk
cincin sering ditemukan pada infeksi denganP. falciparum, sedangkan pada infeksi dengan
P. vivax atau P. malariae jarang ditemukan.
(a) (b)
(c)
(d)
Gambar :MorfologiPlasmodium sp. : Plasmodium ovale(a), Plasmodium
falciparum(b), Plasmodium malariae(c), danPlasmodium vivax(d)
F. Prosedur Pembuatan Preparat
Cara Membuat Apusan Darah Tebal :
1. Darah diteteskan pada kaca objek yang bersih, kemudian dilebarkan bentuk bulat sampai darah
kering, diameter 1– 1 1/2 cm
2. Ketebalan yang baik yaitu masih bisa terlihat huruf yang diletakkan di bawah apus tebal tsb
3. Apus tebal dibiarkan kering tanpa difiksasi (biasanya 30 menit s/d 2 jam)
4. Warnai dengan larutan Giemsa 30-45 menit (air larutan Giemsa otomatis menyebabkan
dehemoglobinisasi eritrosit, sehingga tidak menyerap warna, sedangkan leukosit dan parasit
menyerap warna)
5. Cuci dengan air sampai tidak ada cat warna, bila kelebihan pewarnaan (tebal), maka preparat
direndam dalam akuades sampai parasit bisa terlihat pada mikroskop
Cara Membuat Apusan Darah Tipis:
1. Ambil obyek gelas
2. Teteskan 2 tetes darah diatas obyek glass dan kemudian gesek pd obyek glass dgn sudut 30 °
kedepan dan tarik ke belakang, membentuk apusan darah tepi yang bagus.
3. Biarkan preparat apus darah tepi mengering
4. Setelah kering lakukan fiksasi dengan mencelupkan/ meneteskan Reagensia 1 Fiksatif:
Methanol, selama ½ - 1 menitpakai Stopwatch dan keringkan
5. Diwarnai dengan larutan Giemsa 30 -45 menit
6. Cuci dengan air mengalir
7. Keringkan vertikal
G. Hasil Pemeriksaan mikroskop
Dari hasil praktikum yg sudah dilakukan pada sampel hasilnya negatif karena tidak ditemukannya
plasmodium.