laporan akhir pk 1

Upload: ripan-malanua

Post on 07-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan praktikum kimia

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIRModul IA. Judul: TermokimiaB. Tujuan: Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana C. Dasar teoriBagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia. Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi. Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak. Dan melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi.Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia, perubahan keadaan dan pembentukan larutan. sistem adalah bagian dari alam semesta yang sedang menjadi pusat perhatian. Bagian lain dari alam semesta yang berinteraksi dengan sistem kita sebut lingkungan. Alam semesta adalah sistem ditambah lingkungannya. Sistem dibedakan menjadi tiga , yaitu system terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi. Energi yang dimiliki oleh suatu benda apabila benda itu bergerak disebut energi kinetik . Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda, yang diakibatkan oleh gaya tarik atau gaya tolak dari benda atau obyek lain. Modul KIM. 09. Termokimia 27 Jumlah total energi semua partikel dalam sistem disebut energi dalam atau internal energy (U). a) Pengukuran Energi Dalam Reaksi KimiaSatuan internasional standar untuk energi yaitu Joule (J) diturunkan dari energi kinetik. Satu joule = 1 kgm2/s2. Setara dengan jumlah energi yang dipunyai suatu benda dengan massa 2 kg dan kecepatan 1 m/detik (bila dalam satuan Inggris, benda dengan massa 4,4 lb dan kecepatan 197 ft/menit atau 2,2 mile/jam).1 J = 1 kg m2/s2 Satuan energi yang lebih kecil yang dipakai dalam fisika disebut erg yang harganya = 110-7 J. Dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi antara pereaksi dengan ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih besar yaitu kilojoule (kJ). Satu kilojoule = 1000 joule (1 kJ = 1000J).Semua bentuk energi dapat diubah keseluruhannya ke panas dan bila seorang ahli kimia mengukur energi, biasanya dalam bentuk kalor. Cara yang biasa digunakan untuk menyatakan panas disebut kalori (singkatan kal). Definisinya berasal dari pengaruh panas pada suhu benda. Mula-mula kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gram air dengan suhu asal 150C sebesar 10C. Kilokalori (kkal) seperti juga kilojoule merupakan satuan yang lebih sesuai untuk menyatakan perubahan energi dalam reaksi kimia. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk energi kebentuk energi yang lain. Di alam ini banyak terdapat jenis energi, antara lain : energi kimia, energi listrik, energi kalor, energi potensial gravitasi, energi kinetik dan lain-lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan kalorimeter. Dalam peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan antara energi listrik dengan energi kalor. Pada percobaan kali ini berhubungan dengan dua bentuk energi yakni enegi kalor.

b) Hukum Kekekalan EnergiTermokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari termodinamika kimia. Dalam arti lain Termokimia adalah Hubungan antar kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.Hukum I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau kata-kata sebagai berikut. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi d apat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan. Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi. Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, Yaitu Sistem dan Lingkungan.

Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, Sistem dibedakan menjadi 3 macam:1. Sistem TerbukaMemungkinkan terjadinya perpindahan energi dan Zat antara sistem dengan lingkungan.2. Sistem TertutupMemungkinkan terjadinya perpindahan energi tetapi, tidak dapat terjadi pertukaran materi antara sistem dan lingkungan3. Sistem terisolasiTidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan Zat antara sistem dengan lingkungan.c) Entalpi dan Perubahan EntalpiEntalpi adalahJumlah energi yang dimiliki suatu zat dalam segala bentuk. Dilambangkan dengan H (berasal dari kata Heat yang berarti Panas).Entalpi suatu zat tidak bisa diukur besaranya, tetapi perubahan entalpinya (h) dapat diukur. Perubahan Entalpi diperoleh dari Selieih entalpi produk dengan entalpi reaktan.d) Jenis-Jenis Rekasi Termokimia1. Reaksi EksotermReaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Sistem ke Lingkungan. Dalam kata lain reaksi eksoterm Melepaskan Energi. Saat terjadi reaksi ini suhu sistem naik.Sistem melepaskan kalor ke lingkungan karena adanya kenaikan suhu.H = Hp HrHp < HrH < 0Reaksi eksoterm berharga NEGATIF.2. Reaksi EndotermReaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari Lingkungan ke Sistem. Dalam kata lain reaksi eksoterm Menyerap Energi. Saat terjadi reaksi ini suhu sistem turun.Sistem menyerap kalor oleh sistem karena adanya penurunan suhu.H = Hp HrHp > HrH > 0e) Entalpi Pembentukan, Penguraian Dan Pembakaran Harga perubahan entalpi reaksi dapat dipengaruhi oleh kondisi yakni suhu dan tekanan saat pengukuran. Oleh karena itu, perlu kondisi suhu dan tekanan perlu dicantumkan untuk setiap data termokimia. Data termokimia pada umumnya ditetapkan pada suhu 25 Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan sistem. Setiap kalorimeter mempunyai sifat khas dalam mengukur panas. Ini dapat terjadi karena kalorimeter sendiri (baik gelas, polistirena atau logam) mengisap panas yang diserap, sehingga tidak semua panas terukur. D. Alat dan bahan1. Gelas ukurBerfungsi mengukur volume larutan.

2. KalorimeterKalorimeter berfungsi untuk mengukur reaksi kalor.3. TermometerTermometer berfungsi untuk mengukur suhu.

4. Pipet tetesPipet tetes berfungsi meneteskan larutan.

5. Gelas kimia/pialaGelas kimia berfungsi untuk menampung larutan.

6. Buret dan statif7. Kaki tiga

8. Lampu spritus

9. Kasa abses10. NaOH11. HCl12. Etanol13. H2O

E. Cara kerja1. Penentuan tetapan kalorimeter

Perubahan Suhu20 mL H2o20 mL H2oMemasukan kedalam kalori meter dengan buretMencatat temperaturnyaMemasukan kedalam gelas kimia sampai 100cMencatat temperaturMencamprkan kedalam koroli meterMengaduk/mengocokMengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air Untuk air 36 mL dengan etanol 11.5 mL

Perubahan Suhu36 mL H2o11.5 mL etanolMemasukan kedalam kalori meter dengan buretMencatat temperaturnyaMengukur temperaturMencatat temperaturMencamprkan kedalam kalorimeterMengadukMengamati temperaturnya selama 4 menit dalam selang waktu menit

Untuk air 36 mL dengan etanol 5.8 mL

Perubahan Suhu36 mL H2o5.8 mL etanolMemasukan kedalam kalorimeter dengan buretMencatat temperaturnyaMengukur temperaturMencatat temperaturMencamprkan kedalam kalorimeterMengadukMengamati temperaturnya selama 4 menit dalam selang waktu menit

Perubahan Suhu45 mL H2o4.8 mL etanolMemasukan kedalam kalori meter dengan buretMencatat temperaturnyaMengukur temperaturMencatat temperaturMencamprkan kedalam kalorimeterMengaduk/mengocokMengamati temperaturnya selama 4 menit dalam selang waktu menit

Untuk air 45 mL dengan etanol 4.8 mL

3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH

Perubahan Suhu20 mL HCl 2M20 mL NaOH 2.05MMemasukan kedalam kalori meter dengan buretMencatat temperaturnyaMemasukan kedalam gelas kimia sampai 100cMencatat temperaturMencamprkan kedalam koroli meterMengadukMengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit

F. Hasil pengamatanTabel hasil pengamatan1. Penentuan tetapan kalorimeterVair dingin = 20 mLVair panas = 20 mLTair dingin = 28 CTair panas = 42 CWaktu (menit)Suhu (C)

134 C

233 C

332 C

432 C

532 C

631 C

731 C

831 C

931 C

1031 C

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dalam aira). Vair = 18 mLTair = 29 Ct (menit)Ta(C)Tb(C)Tc(C)Td(C)Te(C)Tf(C)

29C31C31C32C31C31C

129C31C31C31C32C31C

1 29C31C31C31C32C31C

229C31C31C31C31C31C

Suhu Etanol:a. 29 ml: 32 Cb. 19.3 ml: 32 Cc. 14.5 ml: 30 Cd. 11.5 ml: 32 Ce. 5.8 ml: 33 Cf. 4.8 ml: 31 C

Suhu Campurant(menit)Ta(C)Tb(C)Tc(C)Td(C)Te(C)Tf(C)

33 C34(C)35(C)35(C)33(C)33(C)

132 C34(C)35(C)36(C)33(C)33(C)

1 32 C34(C)35(C)35(C)33(C)33(C)

232 C34(C)35(C)35(C)33(C)33(C)

2 32 C34(C)34(C)35(C)33(C)33(C)

332 C34(C)34(C)35(C)33(C)33(C)

3 32 C34(C)34(C)34(C)33(C)33(C)

432 C34(C)34(C)34(C)33(C)33(C)

3. Penentuan kalor penetralan HCL dan NaOHV HCL = 20 mLV NaOH = 20 mLT HCL = 30 CT NaOH = 31 C

Waktu (menit)Suhu (C)

37 C

137 C

1 36 C

236 C

2 36 C

335 C

3 35 C

435 C

4 35 C

535 C

4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOHV NaOH = 20 mLV CH3COOH = 20 mLT NaOH = 31 CT CH3COOH = 33 C

Waktu (menit)Suhu (C)

31 C

130 C

1 30 C

230 C

2 30 C

330 C

3 30.2 C

430.1 C

4 30 C

530 C

Perhitungan :1. Penentuan tetapan kalorimeterDik : V1 = Vair dingin= 20 mLV2 = Vair panas= 20 mLT1 = Tair dingin= 28c = 28 + 273 = 301KT2 = Tair panas= 42c = 42 = 273 = 315 Kair= massa jenis air= 1 gr/mLSair = kalor jenis = 4.2 J/gr.k1. Penentuan suhu setiap 10 menitt (waktu)T (c)T (K)

1234567891034c33c32c32c32c31c31c31c31c31c307K306K305K305K305K304K304K304K304K304K

a. Menghitung massa air dinginMa1 = Va1 x air = 20 mL x 1 gr/mL = 20 grb. Menghitung massa air panasMa2 = Va2 x air = 20 mL x 1 gr/mL = 20 grc. Menghitung suhu campuran310K + 309K + 309K + 309K + 308K+ 308K+ 308K+ 308K+ 308K+ 307K

Tcamp = T = = == 304,8Kd. Menghitung perubahan air dinginT1 = Tcamp T1= 304.8K - 301K=3.8 ke. Menghitung perubahan air panasT2 = T2 - Tcamp = 315K -304.8K =10.2 kf. Menghitung kalor yang diserap air dinginQ1 = Ma1 x S x T1= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 3.8 k= 285.6 J

g. Menghitung kalor yang diserap air panasQ2 = Ma2 x S x T2= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 10.2 k= 856.8 Jh. Menghitung kalor yang diterima kalorimeterQ3 = Q2 - Q1 = 856.8 J 285.6 J= 571.2 Ji. Menghitung tetapan kalorK= = 150.3 J/kj. Grafik hubungan antara temperatur (suhu) dengan selang waktu

2. Penentuan kalor penetralan etanol dan aira. Untuk campuran air 18 mL dengan etanol 29 mLDik : Vair = 18 mLVetanol = 29 mLair= 1 gr/MlSair = 4.2 J/gr.ketanol= 0.79 gr/mLSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = 302 KTetanol= 32C +273 K= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 18 mL x 1 gr/mL = 18 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 29 mL x0.79 gr/mL = 22.91 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 305.125 KT1= Tcamp - Tair= 305.125 K 302 K= 3.125 KT2= Tcamp Tetanol= 305.125 K 305 K= 0,125 K Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 18 gr x 4.2 J/gr.k x 3.125 k= 236.25 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 22.91 gr x 1.92 J/gr.k x 0,125 K= 5.4984 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150,3 J/K= 150.3 J/K x 0,125 K= 18.78 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 236.25 J + 5.4984 J + 150.425 J= 392.1698 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 784.3396 Jouleb. Untuk campuran air 27 ml dengan etanol 19.3 mlDik : Vair = 27 mLVetanol = 19.3 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.ketanol= 0.79 gr/mLSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304 KTetanol= 32C + 273 K= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 27 mL x 1 gr/mL = 27 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 19.3 mL x0.79 gr/mL = 15.247 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 307 KT1= Tcamp - Tair= 307 k 304 k= 3 K

T2= Tcamp Tetanol= 307 K 305 K= 2 K Kalor yang diserap air (Qa)Qa = Ma1 x S x T1= 27 gr x 4.2 J/gr.k x 3 k= 340.2 J

Kalor yang diserap etanol (Qe)Qe = Ma1 x S x T1= 15.247 gr x 1.92 J/gr.k x 2 K= 58.548 J Kalor yang diserap kalorimeter qk = K x T2 k :150,3 J/k= 150.3 J/k + 2 k= 300.6 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 340.2 J + 58.548 J + 300.6 J= 679.348 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 1398.696 Joule

c. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5 mLDik : Vair = 36 mLVetanol = 14.5 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304 KTetanol = 30C + 273 k= 303 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 36 mL x 1 gr/mL = 36 gr

Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 14.5 mL x0.79 gr/mL = 11.455 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 307.5 KT1= Tcamp - Tair= 307.5 k 304 k= 3.5 kT2= Tcamp - Tair= 307.5 k 303 k= 4.5 k Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.5 k= 529.2 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 11.455 gr x 1.92 J/gr.k x 4.5 k= 98.97 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 4.5 k= 676.35 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 529.2 J + 98.97 J + 676.35 J= 1304.52 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 2606.04 Jouled. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mLDik : Vair = 36 mLVetanol = 11.5 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304.25 KTetanol = 32C + 273 k= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 36 mL x 1 gr/mL = 36 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 11.5 mL x0.79 gr/mL = 9.08 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 307.87 KT1= Tcamp - Tair= 307.87 k 304.25 k= 3.62 kT2= Tcamp - Tair= 307.87 k 305 k= 2.87 k Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 3.62 k= 547.34 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 9.08 gr x 1.92 J/gr.k x 2.87 k= 50.03 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 2.87 k= 431.36 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 547.34 J + 50.03 J + 431.36 J= 1028.73 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 2412.194 Joulee. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mLDik : Vair = 36 mLVetanol = 5.8 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304.5 KTetanol = 33C + 273 k= 305 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 36 mL x 1 gr/mL = 36 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 5.8 mL x0.79 gr/mL = 4.58 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 305 KT1= Tcamp - Tair= 305 K 304.5 K= 1 KT2= Tcamp - Tair= 305 K 305 K= 0 K Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 36 gr x 4.2 J/gr.k x 1 K= 151.2 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 4.58 gr x 1.92 J/gr.k x 0 k= 0 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 0 K= 0 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 151.2 J + 0 J + 0 J= 151.2 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 302.4 Joulef. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mLDik : Vair = 45 mLVetanol = 4.8 mLair= 1 gr/mLSair = 4.2 J/gr.Ketanol= 0.79 gr/mlSetanol = 1.92 J/gr.kTair = T = = = = 304 KTetanol = 31C + 273 k= 304 K Menghitung massa airMair = Vair x air = 45 mL x 1 gr/mL = 45 gr Menghitung massa etanolMetanol = Vetanolx etanol = 4.8 mL x0.79 gr/mL = 3.792 gr Menghitung suhu campuranTcamp = T = = = = 305 KT1= Tcamp - Tair= 305 k 304 k= 1 kT2= Tcamp - Tair= 305 k 304 k= 1 k Kalor yang diserap air (Qa)qa = Ma1 x S x T1= 45 gr x 4.2 J/gr.k x 1 k= 189 J Kalor yang diserap etanol (Qe)qe = Ma1 x S x T2= 3.792 gr x 1.92 J/gr.k x 1 k= 7.280 J Kalor yang diserap kalorimeterqk = K x T2 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 1 k= 150.3 J Kalor yang dihasilkan pada larutan (Q1)qL = qair + qetanol + qk= 189 J + 7.280 J + 150.3 J= 346.58 J Entalpi pelarut (H1)H1 = = = 693.16 Joule2. Pengolahan data untuk tablea. Untuk campuran 18 mL dan 29 Ml Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 303.5 K Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 305.125 K 303.5 k= 1.625 k Mol akhir = = = = 1 mol Mol etanol = = = = 0.49 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol1:0,49= 2.04 molb. Untuk campuran air 27 mL dengan etanol 19.3 Ml Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304.5 K Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1=307 K 304.5 K= 2.5 k Mol akhir = = = = 1.5 mol Mol etanol = = = = 0.33 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol1.5 :0.33= 4.54 molc. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14.5mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 303.5 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 307.5 k 303 k= 4.5 k Mol air = = = = 2 mol Mol etanol = = = = 0.24 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2:0.24= 8.3 mold. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 11.5 mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304.62 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 307.87 K 304.62 K= 3.25 k Mol air = = = = 2 mol Mol etanol = = = = 0.19 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2:0.19= 10.52 mole. Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 5.8 mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304.75 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 305 k 304.75 k= 0.25 k Mol air = = = = 2 mol Mol etanol = = = = 0.09 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2:0.09= 22.2 molf. Untuk campuran air 45 mL dengan etanol 4.8 mL Perubahan suhu mula-mula (Tm1)Tm1 = = = 304 k Perubahan suhu akhir (T a1)T a1 = Tcamp Tm1= 305 k 304 k= 1 k Mol air = = = = 2.5 mol Mol etanol = = = = 0.08 mol Perbandingan mol air dengan etanol Mol air : Mol etanol2.5:0.08= 31.25 mol Grafik H terhadap perbandingan mol air : mol etanol

3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOHDik : L = 1.03 gr/mLSL = 3.96 J/gr.KDit : kalor penetralan.? Suhu mula-mula (Tm)Tm = = = 303.5 K Suhu akhir (Ta)Ta = = == = 308.7 K Perubahan suhu akhirTa = Ta Tm= 308.7 K 303.5 K= 5.2 k Massa larutan = V1 x 1 = 20 mL x 1.03 gr/mL = 20,6 gr Kalor yang diserap (Q1)qL = massa larutan x S x Ta = 20.6 gr x 3.96 J/gr.k x 5.2 k= 424.19 J Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)q2 = K x qL k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x 424.19 J= 63755.75 J Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)q3 = q1 + q2 = 424.19 J + 63755.75 J= 64179.94 J Kalor penetralanQ = mol larutan = = = = 246845.92 Joule= 0.26 mol Grafik suhu terhadap waktu4. Penentuan kalor penetralan NaOH dan CH3COOHDik : L = 1.089 gr/mLSL = 4.02 J/gr.KDit : kalor penetralan.? Suhu mula-mula (Tm)Tm = = = 305 K Suhu akhir (Ta)Ta = = == = 303.13 K Perubahan suhu akhirTa = Ta Tm= 303.13 K 305 K= -1.87 k Massa larutan = V1 x 1 = 20 mL x1.089 gr/mL = 21, 78 gr Kalor yang diserap (Q1)q1 = massa larutan x S x Ta = 21.78 gr x 4.02 J/gr.k x -1.87 k= -163.72 J Kalor yang diserap kalorimeter (Q2)q2 = K x q1 k : 150.3 J/k= 150.3 J/k x -1.87 J= - 281.06 J Kalor yang dihasilkan reaksi (Q3)q3 = q1 + q2 = -163.72 J + (- 281.06 J)= - 444.78 J Kalor penetralanQ = mol larutan = = = = - 1588.5 Joule= 0.28 mol

G. Pembahasan Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia. Pelajarilah hukum-hukum termodinamika dari buku-buku sumber yang ada. Dalam percobaan ini, perubahan kalor yang dipelajari pada tekanan osmotic. Jadi, perubahan kalor yang ditentukan adalah perubahan entalpi (H). Apabila sistem yang kita pelajari hanya menyangkut zat padat dari zat cair saja, maka yang bersangkutan dengan sistem tersebut (=p. V), dapat diabaikan. Oleh karena itu perubahan entalpi (H) dan perubahan energi dalam (U). Dalam hal ini adalah identik.Jumlah perubahan kalor sebagai hasil reaksi kimia dapat diukur dalam satu kalorimeter (yang diukur dalam temperatur). Kalorimeter terdiri dari suatu tabung yang dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada pertukaran atau perpindahan kalor denagn sekelilingnya, walaupun ada pertukaran kalor kecil mungkin sehingga dapat diabaikan. Sebagai kalorimeter yang sederhana dapat digunakan botol termus gelas kimia yang dihubungkan atau dibungkus busa plastic, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa ada pertukaran kalor antara kalorimeter dan isinya, sehingga perlu menera kalorimeter, seteliti mungkin sesuai dengan persoalan yang dipelajari. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk kenaikan suhunya sebesar satu derajad disebut tetapan kalorimeter.1. Penentuan tetapan kalorimeterHal yang pertama dilakukan adalah menyediakan air sebanyak 20 mL pada 2 media,yang satu untuk dipanaskan. Memasukan air 20 mL kedalam kalorimeter dengan menggunakan buret,lalu dicatac temperatunya. Kemudian air satunya dimasukan kedalam gelas kimia,lalu dipanaskan 10 derajad diatas temperature kamar, lalu dicatat temperaturnya. Setelah itu dicampurkan air panas tadi kedalam kalorimeter, kemudian diaduk setelah itu diamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit, maka akan terjadi perubahan suhu.

2. Penentuan kalor pelarutan etanol dan airJika etanol di larutkan dalam air, maka akan dilepaskan sejumlah kalor. Besarnya perubahan kalor bergantung pada kosentrasi awal dan kosentrasi akhir larutan yang terbentuk. Aecara teoritis, perubahan kalor terbesar maksimum, terjadi jika etanol dilarutkan dalam volume air yang terhingga. Kalor ini disebut kalor pelarutan atau entalpi pelarutan.Dalam percobaan ini tiga kali dilakukan dengan volume air dan volume etanol yang berbeda-beda. Pada air volumenya 36 mL dengan etanol 11.5 mL, air dimasukan kedalam kalorimeter denagn menggunakan buret, kemudian mengukur temperatue air dalam kalorimeter serlama 2 menit dalam selang waktu meni. Lalu kalorimeter tempratur etanol dalam buret ke dua,masukan 11.5 mL etanol kedalam kalorimeter, setelah itu mengocok campuran dalam kalorimeter, dan mencatat waktunya selama 4 menit denagn selang waktu menit, maka akan terjadi perubahan suhu.Untuk percobaan kedua dan ketiga pada air yang volumenya 36 mL dengan etanol 5.8 mL dan air yang volumenya 45 mL dengan etanol 4.8 mL, caranya seperti diatas. Setelah itu membuat grafik H terhadap perbandingan mol air dengan etanol.3. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOHLangkah pertama menyediakan HCl 20 mL 2 M dengan NaOH 2.05 mL. Kemudian HCl dimasukan kedalam kalorimeter, lalu mencatat temperaturnya, setelah itu NaOH dicatat temperaturnya diatur sedemikian rupa sehingga sama dengan HCl, lalu basa atau NaOH dicampurkan kedalam kalorimeter dan mencatat temperaturnya selama 5 menit dalam selang waktu menit, akan terjadi perubahan suhu.

H. Kesimpulan1. Bahwa Setiap reaksi kimia selalu dipengaruhi oleh energi dan dalam reaksi kimia akan terjadi penyerapan energi dan pelepasan energi 2. Terjadi perubahan entalpi pada setiap reaksiI. Kemungkinan kesalahan 1. Kurang telitinya praktikan dalam menentukan nilai pada thermometer.2. Kurang telitinya praktikan dalam mengukur air, etanol, HCl dan NaOH

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third Edition. Boston: Mc Graw-Hill. Goldberg, David E . 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. New York The McGraw Hill Companies, Inc. Heyworth, Rex. 1990. Chemistry A New Approach. Hongkong: Macmillan Publishers (HK) Limited. Hill, John W. , and Kolb, Doris K. 1998. Chemistry for Changing Times. Eighth Edition. London: Prentice Hall International (UK) Limited. http://www.google.co.id/#q=termokimia&hl=id&biw=1126&bih=636&ei=hkb3TKblHZDQrQe2k7nvDw&start=10&sa=N&fp=6d1d5e09d1ea4a8f

20