laporan pendahuluan pk
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
I. Kasus (Masalah Utama)
Risiko Perilaku Kekerasan
II. Proses Terjadinya Masalah
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan (Maramis, 2004). Perilaku kekerasan
merupakan respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang
ditunjukkan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, pada diri sendiri,
orang lain, maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan
untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 2000).
Perilaku kekerasan dapat disebabkan karena harga diri rendah,
frustasi, takut, stress, cemas, manipulasi atau intimidasi dan rasa bersalah.
Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum dapat
diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman,
kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain. Pada klien
gangguan jiwa, perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya perubahan sensori
persepsi berupa halusinasi, baik dengar, visual maupun lainnya. Klien merasa
diperintah oleh suara-suara atau bayangan yang dilihatnya untuk melakukan
kekerasan atau klien merasa marah terhadap suara-suara atau bayangan yang
mengejeknya.
Stress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan
tidak menyenangkan dan terancam, dimana kecemasan itu sendiri dapat
menimbulkan kemarahan. Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui
tiga cara yaitu mengungkapkan secara verbal, menantang dan menekan. Dari
ketiga cara ini dengan mengungkapkan secara verbal adalah konstruktif sedang
dua cara lain adalah destruktif. Apabila perasaan marah diekspresikan dengan
menantang, biasanya dilakukan individu karena ia merasa kuat. Cara demikian
1
tidak akan menyelesaikan masalah bahkan dapat menimbulkan kemarahan
yang berkepanjangan dan dapat menimbulkan tingkah laku destruktif amuk
yang ditujukan pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
III. A. Pohon Masalah
Terlampir
B. Data yang perlu dikaji
1). Data Subyektif :
Klien mengatakan benci atau kesal pada
seseorang.
Klien suka membentak dan menyerang
orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
2). Data Obyektif
Mata merah, wajah agak merah.
Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
Merusak dan melempar barang-barang.
IV. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
V. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan
agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara.
Tindakan yang harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan
saling percaya adalah:
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Berjabat tangan
c. Menjelaskan tujuan interaksi
2
d. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap
kali bertemu pasien
2. Diskusikan bersama pasien
penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu.
3. Diskusikan perasaan pasien jika
terjadi penyebab perilaku kekerasan
a. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada
saat marah secara:
a. verbal
b. terhadap orang lain
c. terhadap diri sendiri
d. terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
6. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
a. Fisik: pukul kasur dan batal, tarik nafas dalam
b. Obat
c. Social/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya
d. Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
7. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik:
a. Latihan nafas dalam dan pukul kasur – bantal
b. Susun jadwal latihan dalam dan pukul kasur – bantal
8. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal
a. Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan
baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
b. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal.
3
9. Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:
a. Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat, berdoa
b. Buat jadwal latihan sholat, berdoa
10. Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat:
a. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar
(benar nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar
waktu minum obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna
obat dan akibat berhenti minum obat
b. Susun jadwal minum obat secara teratur
11. Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
mengontrol Perilaku Kekerasan
VI. DAFTAR PUSTAKA
Harnawati. 2008. Askep Perilaku Kekerasan, (Online),
(http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/27/askep-perilaku-
kekerasan/, diakses tanggal 1 Oktober 2010).
Siahaan. 2010. Perilaku Kekerasan, (online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../4/Chapter
%20II. pdf , diakses tanggal 22 Oktober 2010)
Yosep,Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa, PT Refika Aditama, Bandung.
4