laporan pendahuluan antenatal care

18
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE ( ANC ) A. Pengertian ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2013). Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat (Mochtar, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2012) Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya ( Departemen Kesehatan, 2010) Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2011). Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini : 1. Identifikasi ibu hamil

Upload: yogi-adi-wayne

Post on 03-Feb-2016

260 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE ( ANC )

A. Pengertian

ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2013). Antenatal Care adalah perawatan yang

ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi

juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat

(Mochtar, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstretri

dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2012)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care

untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan

dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan

status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan janinnya ( Departemen Kesehatan, 2010)

Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan

penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan

persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2011).

Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :

1.   Identifikasi ibu hamil

Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala

untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang

diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah

a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,

b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan

secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.

c. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16

minggu.

2.   Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

Page 2: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum

14

minggu

– Mendeteksi masalah yang dapat ditangani

sebelum membahayakan jiwa.

– Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal,

anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya)

– Membangun hubungan saling percaya

– Memulai persiapan kelahiran & kesiapan

menghadapi komplikasi.

– Mendorong perilaku sehat (nutrisi,

kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).

Trimester II 14 – 28

minggu

Sama dengan trimester I ditambah:

kewaspadaan khusus terhadap hipertensi

kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau

TD, evaluasi edema, proteinuria)

Trimester III 28 – 36

minggu

Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.

Setelah

36

minggu

– Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau

kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

3.  Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi

untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah

janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan,

serta melakukan rujukan tepat waktu. 

4.  Pengelolaan Anemia pada kehamilan

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi

pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap

zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan

asam folat 500 µg), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II

karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin

stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.

Page 3: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

5.   Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan,

mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat,

dan merujuknya.

6.   Persiapan persalinan

Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan

persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan

kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar

minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet

besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan

rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.

B.  Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :

1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.

3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya

dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat

tumbuh kembang secara optimal.

C.   Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T

1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).

Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari

TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12 kg dan kenaikan berat badan setiap

minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II.

Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap

kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.

2. Ukur Tekanan Darah ( T2).

Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg

perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.

Page 4: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

3. Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )

Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan

umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil

anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai

dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang

dicantumkan dalam HPHT.

Usia Kehamilan sesuai

minggu

Jarak dari simfisis

22 – 28 Minggu 24-25 cm

28  Minggu 26,7 cm

30 Minggu 29,5 – 30 cm

32 Minggu 31 cm

34 Minggu 32 cm

36 Minggu 33 cm

40 Minggu 37,7 cm

4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )

5. Pemberian Imunisasi TT ( T5 )

Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil

melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.

Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid

Imunisasi TT Selang Waktu minimal

pemberian Imunisasi TT

Lama Perlindungan

TT1 Langkah awal pembentukan

kekebalan tubuh terhadap

penyakit Tetanus

TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun

TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun

TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥ 25 Tahun

Page 5: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

6. Pemeriksaan Hb ( T6 )

Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan

minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus diberi

suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.

7. Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )

Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen

darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan

dan rujukan..

8. Pemeriksaan Protein urine ( T8 )

Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak

untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.

9. Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) 

Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti

pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.

10. Perawatan Payudara ( T10 )

Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari

sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.

D.   Pemeriksaan kehamilan

Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :

1. TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)

2. Terabanya ballotement di simpisis  12 mgg

3. DJJ (+) dg Dopller  10-12 mgg

4. DJJ (+) dg fetoscop  20 mgg

5. Quickening  20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)

1. Hari  + 7

2. Bulan  (1-3) + 9,    B (4-12) – 3

3. Tahun (1-3) + 0,     T (4-12) + 1

Perhitungan Taksiran Berat Janin

1. TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr

2. TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr

Page 6: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

2.    FISIOLOGOI KEHAMILAN

a. Kehamilan

Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama

haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal

periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).

b. Proses kehamilan

1). Fertilisasi

Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah

ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:

2). Tahap penembusan korona radiata

Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang

bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.

c. Penembusan zona pellusida

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu

terlihat mampu menembus oosit.

d. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid

(44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan

XY untuk laki - laki)

e. Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,

sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan

bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula

(4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida

masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam.

f. Nidasi / implantasi

Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)

kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior

korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim

sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar

rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak

cairan.

(Marjati,dkk.2010 ; 37)

Page 7: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

3.  Tanda dan gejala kehamilan

a.     Tanda presumtif kehamilan

(1). Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan

folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena

umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu

diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan

tafsiran persalinan.

(2). Mual muntah

Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi

hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung

yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

(3). Ngidam

Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-

bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

(4). Sinkope atau pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia

susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah

umur kehamilan lebih dari 16 minggu.

(5). Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan

deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama

pada kehamilan pertama.

(6). Anoreksia nervousa

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi

setelah itu nafsu makan muncul lagi.

(7). Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan

pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan

kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar

rongga panggul.

(8). Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh

hormone estrogen.

Page 8: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

(9). Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

(10). Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

(a). Pipi   : - Cloasma gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.

(b). Perut   : - Striae livide

Striae albican, Linea alba makin menghitam

(c). Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae

Varises atau penampakan pembuluh vena. Karena pengaruh estrogen dan

progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi

mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi

disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.

b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

(1). Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.

(2). Tanda Hegar

Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

(3). Tanda Goodel.

Pelunakan serviks

(4). Tanda Chadwiks.

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk

juga porsio dan serviks.

(5). Tanda Piskacek.

Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada

daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

(6). Kontraksi Braxton Hicks.

Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot

uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada

kehamilan 8 minggu.

      

Page 9: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

b. Pemeriksaan laboratorium

Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,

diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit

rubella

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak

Normal

Diagnosis Masalah

Terkait

Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif

Bening/negatif

Protein urine

Glukosa

dalam urin

Warna hijau Kuning,

orange,

coklat

Diabetes

VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis

Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization

Golongan

Darah

A B O AB - Ketidakcocokan ABO

HIV - + AIDS

Rubella Negatif Positif Anomali pada janin

jika ibu terinfeksi

Feses untuk

ova/telur

cacing dan

parasit

Negatif Positif Anemia akibat cacing

c. Pemeriksaan Rontgen

Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV

rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi – kondisi

1) Diperlukan tanda pasti hamil

2) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi

3) Mencari sebab dari hidraamnion

4) Untuk menentukan kelainan anak

Page 10: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

     d. Pemeriksaan USG

                      Kegunaannya:

1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan

2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal

3) Mengetahui posisi plasenta

4) Mengetahui adanya IUFD

5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

(Marjati dkk, 2010;95-97)

3.   EVALUASI

a.     Nutrisi terpenuhi secara adekuat

b.      Cairan terpenuhi secara adekuat

c.      Pola napas efektif

d.      Rasa nyaman terpenuhi

e.      Seksualitas terpenuhi tanpa mengganggu kehamilan

f.      BAB lancar

Page 11: Laporan Pendahuluan Antenatal Care

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Asuhan kebidanan I, 2010,ika pantikawati,S.Si.T and saryono, S.Kp.,M.Kes)

Doenges, Marylinn E 2011. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk perencanaan

dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC

Hamilton, Persis. (2012). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta.

Hidayati, Ratna. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan

Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Mochtar, Rustam. (2011). Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. EGC: Jakarta.

Carpenito, L.J. 2011. Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC

Rusari. (2014). Asuhan Keperawatan. http://askep.blog.rusari.com/

Page 12: Laporan Pendahuluan Antenatal Care