antenatal care indonesia
DESCRIPTION
casvewvqbynuio..,mnbxzzEWRTTOSATRANSCRIPT
ANTENATAL CAREANTENATAL CARE
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR.MOH.HOESIN PALEMBANG
Dr. Aryani Aziz, SpOG
PENDAHULUANPENDAHULUANPemeriksaan antenatal adalah : Pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
Objek asuhan antenatalObjek asuhan antenatal terfokus terfokus pada ibu :pada ibu :Objek asuhan antenatalObjek asuhan antenatal terfokus terfokus pada ibu :pada ibu :
Meningkatkan kesejahteraan ibu sebelum, selama dan setelah kehamilan dan meningkatkan keyakinan dan perawatan diri ibu sendiri.
Menurunkan kesakitan dan kematian ibu, kehilangan janin dan intervensi yang tak penting pada masa kehamilan.
Menurunkan risiko masalah kesehatan ibu yang pertama untuk dapat terjadi pada kehamilan yang berikutnya sebelum melahirkan
Meningkatkan keahlian orang tua
Objek asuhan antenatalObjek asuhan antenatal terfokus terfokus pada janinpada janinObjek asuhan antenatalObjek asuhan antenatal terfokus terfokus pada janinpada janin
Objek asuhan antenatalObjek asuhan antenatal yang terfokus pada yang terfokus pada masa kehamilan dan tahun pertama kehidupan masa kehamilan dan tahun pertama kehidupan bayi bayi
Meningkatkan perkembangan keluarga dalam interaksi antara orang tua–janin yang optimal.
Menurunkan kehamilan yang tak dikehendaki
Mengidentifikasi penyimpangan kebiasaan pada anak dan kekerasan dalam keluarga.
SEJARAH ASUHAN SEJARAH ASUHAN ANTENATALANTENATALThn 1788 mulai dikenal di Paris
Layanan sosial utk wanita yg memp. Kesulitan baik akibat kehamilannya maupun krn kemiskinannya
Thn 1913 Ballantyne (Univ. of Edinburgh) – tingginya kematian ibu dan perinatal krn tdk adekuatnya perawatan selama kehamilan & kurangnya pengawasan kemajuan persalinan
Th 1941 dr. Alice Stewartefek sinar X pada janin & me kejadian leukemia pd akhir masa kanak-kanak
Th 1961 deformitas janin Thalidomide (sbg sedatif & anti emetik) ES a.l. amelia, pocomelia, hemimelia, abnormalitas pd mata, hidung, hati, usus, tr.genitalis, tr.urinarius
Kunjungan PertamaKunjungan PertamaSebaiknya : 1x/bulan sampai usia
kehamilan 32 mgg
Bbrp senter : setelah usia kehamilan >28 mgg
2x/minggu sampai usia kehamilan 36 mgg
1x/minggu pd usia kehamilan aterm
Kunjungan pertama…Kunjungan pertama…Kebijakan nasional 4x slama
kehamilan1x : triwulan pertama
1x : triwulan kedua2x : triwulan ketiga
Idealnya ketika terlambat haid sekurang-kurangnya 1
bulan
Pelayanan Standar Pelayanan Standar Minimal (7T)Minimal (7T)1. (Timbang) berat badan2. Ukur (Tekanan) darah3. Ukur (Tinggi) fundus4. Pemberian (Tetanus Toxoid) TT
lengkap5. Pemberian (Tablet) zat besi,
minimum 90 tab selama kehamilan6. (Tes) terhadap PMS7. (Temu wicara) dalam rangka
persiapan rujukan
Pemeriksaan dalam asuhan Pemeriksaan dalam asuhan antenatalantenatalAnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Penunjang lainImunisasi
ANAMNESISANAMNESISRiwayat Kehamilan
◦Usia ibu ◦HPHT◦Siklus haid termasuk umur ketika
menars◦Karakteristik siklus haid
Interval siklus Lama haid Jumlah perdarahan Abnormal menstruasi (metroragia dll)
◦Gejala yang berhub. dg haid (dismenorrhea, premenstrual sindrom)
◦Perdarahan pervaginam◦Keputihan◦Mual dan Muntah◦Penggunaan kontrasepsi sebelum
HPHT atau mungkin selama masa konsepsi
Masalah kelainan pada kehamilan sekarang
Riwayat obstetrik lalu :◦Jumlah kehamilan◦Jumlah persalinan◦Tanggal persalinan lalu◦Jumlah persalinan cukup bulan◦Jumlah persalinan prematur◦Jumlah anak hidup◦Jumlah keguguran baik abortus spontan
maupun terapeutik dan cara terminasinya maupun komplikasi yg tjd.
◦Perdarahan pada kehamilan & persalinan
◦Nifas terdahulu◦Pemakaian obat-obatan & merokok
Riwayat Penyakit◦Penyakit jantung◦Hipertensi◦DM◦TBC ◦Pernah Operasi ??◦Alergi obat & makanan◦Peny. Ginjal & asma◦Epilepsi◦Peny. Hati◦Pernah mengalami kecelakaan
Riwayat Sosial Ekonomi◦Siapa yg membuat keputusan dalam
keluarga◦Status perkawinan◦Pekerjaan◦Bahasa ibu◦Umur & pekerjaan orang tua (ayah)
janin◦Respon ibu & keluarga thd kehamilan◦Jumlah keluarga di rumah yang
membantu◦Pilihan tempat utk melahirkan
Riwayat Nutrisi◦Tinggi dan Berat Badan sebelum
hamil◦Pertambahan berat badan pada saat
datang◦Kebiasaan makan & minum◦Adakah intake nutrisi yang adekuat
Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikKeadaan Umum
◦Tekanan darah◦Nadi◦Pernafasan◦Berat Badan◦Tinggi Badan◦Muka : edema? Pucat?◦Mulut dan gigi : Karies
TiroidTulang belakang : skoliosis?PayudaraPutting susuTumorAbdomen : bekas operasi?
Inspeksi◦Mengukur tinggi fundus uteri
Usia Kehamilan
Tinggi fundus uteri Dalam cm Tinggi fundus uteri Menggunakan penunjuk-penunjuk badan
12 minggu - Teraba diatas sympisis pubis
16 minggu - Di tengah , antara simfisis pubis dan umbilicus
20 minggu 20 cm. (±2 cm) Pada umbilicus
22-27 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm
-
28 minggu 28 cm (±2 cm) Di tengah , antara umbilicus dan prosesus sifoideus
29-35 minggu Usia kehamilan dalam minggu =
cm (±2 cm)
-
36 minggu 36 cm, (±2 cm) Pada prosesus sifoideus
Pd usia kehamilan 18-32 minggu
◦Terdapat korelasi yg baik antara usia kehamilan janin dlm minggu dg tinggi fundus uteri dlm cm dg mengukur jarak diatas dinding abdomen dari atas simfisis sampai dg puncak fundus dg kandung kemih yg sdh dikosongkan
Palpasi utk menentukan letak janin
(usia >28 mgg)
Auskultasi DJJ
◦Pertama kali dpt didengar usia kehamilan 16-19 mgg dg delee fetal stethoscope
◦Kemampuan utk mendengar DJJ tgt dr bbrp faktor : Pasien yang gemuk Kelainan pendengaran pemeriksanya sendiri
◦Herbert dkk DJJ dpt didengar : 80% : usia 20 mgg 95% : usia 21 mgg 100% : usia 22 mgg
Menilai kesejahteraan janin
◦ Dpt dilakukan berbagai jenis pemeriksaan/pengumpulan informasi baik dr ibu hamil/pemeriksaan oleh petugas kes.
◦ CTG pencatat DJJ
◦ USG profil biofisik
◦ Pengukuran tinggi fundus uteri yg akan disesuaikan dg usia khamilan saat pem. dilakukan
◦ Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan / 12 jam)
◦ Gerakan janin
◦Gerakan janin yg menhilang dlm wkt 48 jam dikaitkan dg hipoksia berat atau JMDR
◦Bila usia kehamilan memasuki 37 mgg selain pem. diatas juga dilakukan pem. ttg: Penilaian besar janin, letak dan
presentasi Penilaian luas panggul
Pemeriksaan Pemeriksaan LaboratoriumLaboratoriumPem. Hemoglobin / hematokrit
ABO dan Rhesus
Pemeriksaan serologis :◦ Sifilis pd kelompok risiko tinggi & hrs diulang
pd usia khamilan 28-32 mgg◦ Rubella
Negara maju konsentrasi AFP pd usia 16-18 mgg (atau dpt pula usia 15-20 mgg) dianjurkan utk skrining neural tube defect & bbrp klainan kromosom
Tes diagnostikuntuk wanita hamil segala usia
CVS 10-12 minggu kehamilan
Diagnosis 98% sindroma Down dan kerusakan kromosom lainnya
Bukan tes untuk neural tube defects, jadi tes AFP yang dianjurkan pada usia kehamilan 15-20 minggu
Risiko terjadinya keguguran 1-2%
Amniosintesis Dini 12-14 minggu kehamilan
Diagnosis 99% sindroma Down dan kerusakan kromosom lainnya
Belum dapat mendiagnosis neural tube defects jadi test AFP yang dianjurkan pada usia kehamilan 15-20 minggu
Risiko terjadinya keguguran sekitar 1%
Amniosintesis 15-20 minggu kehamilan
Diagnosis 99% sindroma Down dan kerusakan kromosom lainnya
Juga mendiagnosis neural tube defects, defek dinding abdomen dan beberapa defek lahir lainnya
Risiko terjadinya keguguran kurang dari 1%
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang lainlainSemua wanita hamil dilakukan
skrining thd infeksi virus hepatitis B & wanita hamil dg kecurigaan terinfeksi HIV dilakukan skriningthd HIV pd kunjungan pertama
ImunisasiImunisasiSelain MR atau MMR tidak ada
kontraindikasi imunisasi thd kehamilan
Difteri-Tetanus (dT) Toksoid Rekomendasi: Boster setiap 10 tahun untuk orang dewasa yang telah lengkap mendapatkan pemberian imunisasi sebelumnya
Dosis : 0,5 mL IM (pada m.deltoideus)
Jika sebelumnya belum mendapatkan imunisasi. Diberikan 3 seri imunisasi (0,5 mL per dosis) dengan pemberian dosis kedua dan ketiga pada 4-8 minggu dan 6-12 bulan sejak peberian dosis pertama.
Hepatitis B(Recombivax HB, Engerix-B)
Rekomendasi: Remaja, dewasa muda, dan orang dewasa yang mempunyai risiko tinggi terpapar hepatitis B/infeksi
Dosis: 3 seri suntikan di m.deltoideus
Catatan: wanita > 19 tahun: 1.0 mL IM; suntikan kedua dan ketiga diberikan 1 dan 6 bulan setelah pemberian dosis pertama. Wanita ≤ 19 tahun : 0.5 mL per dosis Recombivax HB atau 1.0 mL (20µg) per dosis Engerix-B. harus didokumentasi Antigen permukaan dan status antibodi hepatitis B negative
Influenza Rekomendasi: Pemberian tiap tahunnya untuk usia kehamilan > 14 mingguDosis: 0,5 cc IMBila diperlukan bisa diberikan bersama-sama dengan vaksin pneumokokus
Pneumokokus Rekomendasi: Setiap 10 tahun untuk individu yang mempunyai risiko tinggib untuk infeksi pneumokokusDosis: 0,5 mL Subkutan atau IMBila diperlukan bisa diberikan bersama-sama dengan vaksin influenza
RubellaMeasles, Rubella (MR)Mumps, Measles, Rubella (MMR)
Rekomendasi: Kontraindikasi selama kehamilanDapat diberikan pada wanita postpartum yang mempunyai imunitas yang rendahDosis: 0,5 mL subkutan
Imunisasi TTImunisasi TTAntigen Interval
(selang waktu minimal)
Lama perlindungan
% perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal pertama
- -
TT2 4 minggu setelah TT1
3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup
99
Keterangan: * artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum.
Waktu asuhan antenatal berdasarkan Waktu asuhan antenatal berdasarkan intervensi yang diberikan (usia kehamilan dlm intervensi yang diberikan (usia kehamilan dlm minggu) minggu)
Kunjungan Pertama
6-8 16-18 26-28 32 36 38 39 40
Riwayat
Kesehatan X X
Psikososial X X
Update X X X X X X X X
Pemeriksaan Fisik X
Umum X
Tekanan darah X X X X X X X X X
Tinggi badan X
Berat badan X X X X X X X X X
IMT X
Pemeriksaan Panggul X
Pemeriksaan Payudara X X
Tinggi fundus X X X X X X X
Posisi janin X X X X X X
Denyut Jantung Janin X X X X X X X X
Pemeriksaan Serviks X X
Kunjungan Pertama
6-8 16-18 26-28 32 36 38 39 40
Laboratorium
Hemoglobin/Hematokrit X X X
Rh Faktor X
Golongan darah X
Antibodi X X
Pap smear X
DM Gestasional X
Pemeriksaan janin untuk Aneuploidi (12 minggu)
X
Urin
Dipstik X X X X X X X X
Protein X X X X X X X X
Glukosa X X X X X X X X
Kultur/urinalisa X X X
Infeksi
Rubella X
Sifilis X
Hepatitis B X
HIV X
Genetik X X
Kunjungan UlangKunjungan UlangTujuan :
◦Mengevaluasi kemajuan kehamilan◦Memberi informasi dan dukungan yg
dibutuhkan bagi ibu dan keluarganya◦Membuat rujukan bila diperlukan
Pemeriksaan yg dilakukan meliputi :◦Pem. Subjektif◦Pem. Objektif
Pem. Subjektif
◦Evaluasi gejala-gejala yg dihubungkan dg kehamilannya
◦Masalah atau keluhan pada kunjungan lalu atau kunjungan awal
◦Mendiskusikan ttg persiapan kehamilan, bayi baru lahir & persalinan
Pem. Objektif
◦Pemantauan pertambahan berat badan ibu
◦Tekanan darah
◦Penilaian laboratorium urin Kadar glukosa Protein dan keton
◦Gangguan psikis mis. cemas, stress / depresi
◦Pem. Abdomen : Menentukan tinggi fundus uteri Memantau denyut jantung janin Apakah ada edema tungkai? Varises? Dll
◦Pem.fisik lain yg berkaitan dg keluhan ibu
◦Evaluasi hasil Lab
Penilaian yg dilakukan adalah ◦usia kehamilan◦adakah pem.fisik & lab. yg abnormal◦Apakah pertambahan berat badan
ibu & status gizinya cukup◦Evaluasi penerimaan ibu &
keluarganya thd janin ◦Masalah sosial
Selama kehamilan perlu dilakukan uji skrining pada wanita dengan usia 35 tahun atau lebih dengan adanya riwayat abnormal kromosom pada keluarga ditawarkan untuk dilakukan chorionic villus sampling (CVS) pada usia gestasi antara 10-12 minggu ataupun pemeriksaan amniosintesis pada usia gestasi antara 15-18 minggu.
Pada usia gestasi 15-20 minggu dilakukan konseling untuk pemeriksaan triple marker.
Pada usia gestasi antara 24-28 minggu dilakukan skrining terhadap adanya diabetes gestational, mengulang penilaian terhadap kadar hemoglobin (Hb) / hematokrit(Ht) atau pemeriksaan darah lengkap.
Penilaian antibodi test untuk menilai sensitasi ibu terhadap Rh negatif, khususnya apabila diketahui ayah janin mempunyai Rh negatif.
Penilaian terhadap adanya penyakit menular seksual.
Skrining TesPada wanita berisiko tinggi mengalami cacat lahir atau
Wanita berusia 35 tahun atau lebih
Program skrining AFP(tes darah)
Usia kehamilan 15-20 minggu
Perkiraan wanita yang berpeluang memiliki janin dengan sindroma Down atau Trisomi 18
Juga mendeteksi kebanyakan neural tube defects dan defek dinding abdomen
Jika hasilnya positif, program selanjutnya melakukan amniosintesis
Secara akurat dapat memprediksi 70% - 90% janin dengan sindroma Down pada wanita usia 35 tahun atau lebih
Faktor Risiko yg umumnya didapat pd Faktor Risiko yg umumnya didapat pd saat skrining antenatalsaat skrining antenatalFaktor Risiko yg umumnya didapat pd Faktor Risiko yg umumnya didapat pd saat skrining antenatalsaat skrining antenatal
1. Faktor Demografis◦Usia ibu◦Etnis◦Status sosioekonomi◦Status perkawinan◦Pengaruh paternal (umur, kebiasaan,
obat-obatan, alkohol, etnis)◦Riwayat nutrisi (vegetarian,
anoreksia, diet, vitamin)◦Pekerjaan dan kemungkinan risiko
paparannya
2. Riwayat obstetri◦Paritas◦Kehamilan ektopik atau keguguran◦Jenis persalinan◦Hasil luaran bayi, kehamilan, berat,
normalitas◦Komplikasi lain dari kehamilan◦Depresi postpartum
3. Riwayat Kesehatan◦Merokok◦Penyalahgunaan alkohol◦Penyalahgunaan obat◦Gangguan kesehatan ibu◦Pembedahan sebelumnya◦Masalah anestesi sebelumnya◦Transfusi darah sebelumnya
4. Riwayat ginekologi◦ Infertilitas◦ Kontrasepsi◦ Keteraturan menstruasi◦ Masalah khusus◦ Infeksi (HIV, sifilis, HPV, gonorrhea,
hepatitis B dan C, Klamidia)
5. Riwayat keluarga◦ Anomali congenital◦ Diabetes◦ Hipertensi◦ Penyakit ginjal◦ Penyakit tromboemboli
6. Pemeriksaan fisik◦Berat badan ibu◦Tinggi badan ibu◦Pemeriksaan umum◦Pemeriksaan panggul
7. Faktor kehamilan◦Kehamilan multiple◦Perdarahan pervaginam◦Berkurangnya atau abnormalitas gerak
janin◦Abnormalitas ukuran uterus atau
volume cairan amnion◦Masalah lainnya
8. Pemeriksaan penunjang◦ Urinalisa (glukosa, protein, darah, keton)
◦ Pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, dan kadar antibody
◦ Pemeriksaan serologis terhadap rubella, sifilis, dan infeksi lainnya, berdasarkan prevalensi (hepatitis B dan C, HIV, toksoplasmosis, sitomegalovirus)
◦ Pemeriksaan biokimia untuk anomaly congenital (Sindroma Down, neural tube defects)
◦ Pemeriksaan fungsi tiroid◦ USG rutin◦ Apusan serviks ◦ Tekanan darah◦ Status karier grup B streptokokus
Kehamilan Risiko TinggiKehamilan Risiko Tinggi
NUTRISI SELAMA NUTRISI SELAMA KEHAMILANKEHAMILANUntuk seorang wanita dengan berat
badan normal sebelum hamil, pertambahan berat badan kurang dari 11,5 kg selama kehamilan dihubungkan dengan luaran kehamilan yang aman
Total penambahan berat badan selama masa kehamilan yang direkomendasikan adalah 9-14 kg, rata‑rata pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat di lihat pada tabel
Untuk seorang wanita dengan berat badan normal sebelum hamil, pertambahan berat badan kurang dari 11,5 kg selama kehamilan dihubungkan dengan luaran kehamilan yang aman
Total penambahan berat badan selama masa kehamilan yang direkomendasikan adalah 9-14 kg, rata‑rata pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat di lihat pada tabel
Kenaikan rata-rata berat Kenaikan rata-rata berat badan pada ibu hamilbadan pada ibu hamilKenaikan rata-rata berat Kenaikan rata-rata berat badan pada ibu hamilbadan pada ibu hamil
Minggu ke Kg
6 0,2
8 0,5
10 0,8
12 1,1
14 1,7
16 2,4
18 3,1
20 3,9
22 4,7
24 5,5
Minggu ke Kg
26 6,2
28 7
30 7,7
32 8,4
34 9,1
36 9,8
38 10,4
40 10,9
Kalori penting untuk energi, apabila intake kalori tidak adekuat maka protein akan di metabolisme menjadi energi.
Diet kalori yang berlebihan , bahkan untuk wanita yang obese sekalipun, tidak baik untuk janin dan ibunya
Ketoasidosis selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan neuropsikologi pada anak seperti pada kematian janin. Apabila diet kalori ketat akan diberikan, harus dilakukan pemeriksaan kadar keton pada ibu hamil.
Kalori penting untuk energi, apabila intake kalori tidak adekuat maka protein akan di metabolisme menjadi energi.
Diet kalori yang berlebihan , bahkan untuk wanita yang obese sekalipun, tidak baik untuk janin dan ibunya
Ketoasidosis selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan neuropsikologi pada anak seperti pada kematian janin. Apabila diet kalori ketat akan diberikan, harus dilakukan pemeriksaan kadar keton pada ibu hamil.
ProteinProtein Kebutuhan protein pada kehamilan meningkat
sekitar 10 gram/hari dari kebutuhan normal seorang wanita yang tidak hamil yaitu 55-65 gram/hari.
Kebutuhan tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, uterus dan mammae juga karena meningkatnya volume darah ibu.
Konsentrasi asam amino pada plasma ibu tidak komplit antara lain ornithin, glisine, taurine dan proline, kecuali ada peningkatan pada konsentrasi asam glutamat dan alanin.
Sumber protein berasal dari daging, susu, telur, keju, ayam, itik dan kan
Vitamin dan MineralVitamin dan MineralSuplemen rutin multivitamin tidak
dianjurkan tetapi apabila wanita hamil tersebut mempunyai resiko kekurangan nutrisi antara lain kehamilan ganda, penyalahgunaan substansi tertentu, vegetarian murni, epilepsi dan wanita dengan hemoglobinopati.
Pada wanita dengan risiko tinggi ini, suplemen multivitamin harian dianjurkan pada trimester kedua. Komposisi suplemen multivitamin yang direkomendasikan adalah 30-60 mg besi, 15 mg zinc, 2 mg tembaga, 250 mg kalsium,10µg(400 IU) vitamin D, 50 mg vitamin C,2 mg vitamin B6, 300 µg folat dan 2 µg vitamin B12
Suplemen rutin multivitamin tidak dianjurkan tetapi apabila wanita hamil tersebut mempunyai resiko kekurangan nutrisi antara lain kehamilan ganda, penyalahgunaan substansi tertentu, vegetarian murni, epilepsi dan wanita dengan hemoglobinopati.
Pada wanita dengan risiko tinggi ini, suplemen multivitamin harian dianjurkan pada trimester kedua. Komposisi suplemen multivitamin yang direkomendasikan adalah 30-60 mg besi, 15 mg zinc, 2 mg tembaga, 250 mg kalsium,10µg(400 IU) vitamin D, 50 mg vitamin C,2 mg vitamin B6, 300 µg folat dan 2 µg vitamin B12
Nutrien Wanita tidak hamil
Wanita hamil Peningkatan (%)
Wanita menyusui
Sumber
Energi 2200 kkal 2500 kkal +14 2640 kkal Protein, lemak, karbohidrat
Protein 50 mg 60 mg +20 65 g Daging, ikan, susu,
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A 800 mg 800 mg Tidak ada perubahan
1300 mg Buah –buahan, sayur-sayuran, hati
Vitamin D 5 mg 10 mg +100 10 mg Pruduk susu yang telah difortifikasi
Vitamin E 8 mg 10 mg +25 12 mg Minyak sayur, kacang, sayur-sayuran hijau
Vitamin K - 65 mg - 65 mg Sayur-sayuran hijau, produk susu
Nutrien Wanita tidak hamil
Wanita hamil
Peningkatan (%)
Wanita menyusui
Sumber
Vitamin yang larut dalam air
Vitamin C 60 mg 70 mg +17 95 mg Jeruk, tomat
Tiamin 1,1 mg 1,5 mg +36 1,6 mg Gandum, beras
Riboflavin 1,3 mg 1,6 mg +23 1,8 mg Daging, hati, beras
Niasin 15 mg 17 mg +13 20 mg Daging, kacang-kacangan
Vitamin B6 1,6 mg 2,2 mg +37 2,1 mg Telur, hati, ikan,
Folat 180 mg 1 g 280 mg Sayur-sayuran berdaun, hati
Vitamin B12 2,0 mg 2 mg +10 2,6 mg Protein hewani
Mineral
Kalsium 800 mg 1200 mg +50 1200 mg Produk susu
Fosfor 800 mg 1200 mg +50 1200 mg Daging
Magnesium 280 mg 320 mg +14 355 mg Makanan laut, beras, gandum
Besi 15 mg 300 mg +100 15 mg Daging, telur, beras, gandum
Seng 12 mg 15 mg +25 19 mg Daging, makanan laut, telur
Iodium 105 mg 175 mg +17 200 mg Garam iodium, makanan laut
Selenium 55 mg 65 mg +18 75 mg Makanan laut, hati, daging
Nutrien Wanita tidak hamil
Wanita hamil
Peningkatan (%)
Wanita menyusui
Sumber
TERIMA
KASIH