laporan pembelajaran

5
Yanuar Alifandi (1511411079) Laporan Observasi Pembelajaran Di Sd Negeri 01 Ngijo Kecamatan Gunungpati Semarang Kurangnya Pendekatan Persuasi Pada Guru Sd N 01 Ngijo Gunungpati Abstrak Sekolah merupakan tempat dimana seseorang melakukan aktifitas formal dalam hal mencari ilmu Salah satu proses pembela!aran formal "ang dasar di sekolah dasar Sekolah dasar merupakan a#al dari pembela!aran formal "ang diterima oleh anak$anak %ulai dari pela!aran membaca& menulis& menghitun lain$lain 'alam laporan kali ini akan mengupas masalah "ang ada dalam S' gi!o unungpati 'i S' gi!o 01 ini terletak di desa gi!o& unungpati& Semarang 'alam laporan kali ini obser*er mengangkat kasus guru belum men!adi pusat perhatian sis#an"a Analisis dilakukan menggunakan te Albert +andura "aitu ,-riadic .eciprocal /ausation dimana perilaku manus dalam sebuah kerangka timbal balik tiga sisi& atau interaksi$interaksi ti antara perilaku$perilaku& *ariabel$*ariabel lingkungan& dan faktor$faktor kognisi Selan!utn"a obser*er akan menganalisis menggunakan teori , icari 2earning & "aitu pembela!aran manusia ter!adi melalui pengamatan a tindakan n"ata dari pihak sis#a pada saat pembela!aran berlangsung 'alam ini sosok guru men!adi sangat penting 3arena guru men!adi sosok atau fig diamati sis#a uru semestin"a bisa memberikan timbal balik seperti meneg sis#a "ang gaduh atau mendatangi untuk mengecek catatan muridn"a memperhatikan atau tidak uru seharusn"a bisa men!adi pusat perhatian se menegur ,coba diperhatikan anak$anak Penda!uluan Sekolah merupakan tempat dimana seseorang melakukan aktifitas formal dalam hal mencari ilmu Salah satu proses pembela!aran formal "ang dasar di sekolah dasar Sekolah dasar merupakan a#al dari pembela!aran formal "ang diterima oleh anak$anak %ulai dari pela!aran membaca& menulis& menghitun lain$lain 'alam laporan kali ini akan mengupas masalah "ang ada dalam S' 01 gi!o unungpati 'i S' gi!o 01 ini terletak di desa gi!o& 3urangn"a endekatan ersuasif ada uru S' 01 gi!o unungpati

Upload: yanuar

Post on 01-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

psikologi belajar

TRANSCRIPT

Yanuar Alifandi (1511411079)

Yanuar Alifandi (1511411079)2013

Laporan Observasi PembelajaranDi Sd Negeri 01 Ngijo Kecamatan Gunungpati SemarangKurangnya Pendekatan Persuasif Pada Guru Sd N 01 Ngijo Gunungpati

AbstrakSekolah merupakan tempat dimana seseorang melakukan aktifitas formal dalam hal mencari ilmu. Salah satu proses pembelajaran formal yang dasar adalah di sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan awal dari pembelajaran formal yang diterima oleh anak-anak. Mulai dari pelajaran membaca, menulis, menghitung dan lain-lain. Dalam laporan kali ini akan mengupas masalah yang ada dalam SD N 01 Ngijo Gunungpati. Di SD N Ngijo 01 ini terletak di desa Ngijo, kecamatan Gunungpati, Semarang. Dalam laporan kali ini observer mengangkat kasus guru belum menjadi pusat perhatian siswanya. Analisis dilakukan menggunakan teori Albert Bandura yaitu Triadic Reciprocal Causation dimana perilaku manusia dalam sebuah kerangka timbal balik tiga sisi, atau interaksi-interaksi timbal balik antara perilaku-perilaku, variabel-variabel lingkungan, dan faktor-faktor personal kognisi. Selanjutnya observer akan menganalisis menggunakan teori Vicarious Learning, yaitu pembelajaran manusia terjadi melalui pengamatan atau tanpa tindakan nyata dari pihak siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam teori ini sosok guru menjadi sangat penting. Karena guru menjadi sosok atau figur yang diamati siswa. Guru semestinya bisa memberikan timbal balik seperti menegur siswa yang gaduh atau mendatangi untuk mengecek catatan muridnya apakah memperhatikan atau tidak. Guru seharusnya bisa menjadi pusat perhatian seperti menegur coba diperhatikan anak-anak.

PendahuluanSekolah merupakan tempat dimana seseorang melakukan aktifitas formal dalam hal mencari ilmu. Salah satu proses pembelajaran formal yang dasar adalah di sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan awal dari pembelajaran formal yang diterima oleh anak-anak. Mulai dari pelajaran membaca, menulis, menghitung dan lain-lain. Dalam laporan kali ini akan mengupas masalah yang ada dalam SD N 01 Ngijo Gunungpati. Di SD N Ngijo 01 ini terletak di desa Ngijo, kecamatan Gunungpati, Semarang. Dalam SD ini terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 kantin, 2 wc, 1 lapangan voli, 1 ruang olahraga, 1 ruang UKS. Jumlah murid di sekolah ini adalah 158 siswa, dan rata-rata tiap kelas diisi 25 murid.Observasi dilakukan di kelas 3 SD N Ngijo 1 yang pada saat itu sedang berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia. Yang dapat diamati di ruang kelas 3 ini ada beberapa hal, diantaranya yaitu, pencahayaan yang kurang, sirkulasi udara yang kurang, dinding penuh coretan, sebagian bangunan kelas retak-retak. Jumlah siswa di kelas 3 pada saat dilakukan observasi hanya ada 15 orang murid. Menurut keterangan 1 murid tidak hadir, jadi total murid di kelas 3 SD N Ngijo 1 hanya 16 orang. Guru adalah fasilitator yang keberadaanya sangat vital dalam proses pembelajaran formal. Dalam keberadaanya guru tidak hanya dituntut untuk mengajar, tapi juga mereka harus membina setiap anak didik yang diajar mereka. Dalam proses observasi guru belum menunjukan performa yang baik. Berikut adalah temuan-temuan yang ditemui dalam proses observasi guru yang berlangsung. Guru belum menjadi pusat perhatian siswa, guru sesekali masih menggunakan bahasa jawa, padahal sedang berlangsung bahasa indonesia, guru membawa ikut serta anaknya yang masih kelas 2 ke dalam ruangan kelas di mana guru sedang melaksanakan tugasnya. Selanjutnya adalah siswa yang belajar. Di dalam kelas hanya ada 15 orang murid. Siswa-siswa tersebut mayoritas aktif dalam kelas. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bapak guru. Namun dalam hal ini siswa juga gaduh dengan teman sekelasnya, sehingga membuat guru tidak menjadi pusat perhatian siswa. Para siswa benar-benar tidak memperhatikan guru. Guru pun hanya membiarkan anak didiknya ribut dengan teman-teman kelasnya. Namun saat diberikan tugas oleh gurunya mereka langsung mengerjakan, walaupun saat mengerjakan mereka tetap saja ribut dengan teman mereka sendiri. Lingkungan luar kelas juga mempengaruhi perhatian siswa kepada guru. Di luar kelas sedang ada pelajaran olahraga oleh kelas lain. Suara-suara dari pelajaran olahraga menarik perhatian para siswa sehingga mereka tidak memperhatikan guru. Analisis kasusDalam laporan kali ini observer mengangkat kasus guru belum menjadi pusat perhatian siswanya. Seperti yang sudah dijelaskan dalam pokok bahasan sebelumnya, pada dasarnya tugas guru adalah bukan hanya mengajar tapi sekaligus membimbing. Namun yang ditemukan dalam observasi kali ini adalah guru yang belum menjadi pusat perhatian siswa. Beberapa kali ditemukan siswa tidak memperhatikan guru, perhatian siswa tidak tertuju pada guru, dan guru tidak memberi teguran pada siswa-siswanya. Dalam wawancara yang dilakukan bersama guru, guru mengatakan saya abaru akan memberi teguran kalu suasana kelas sudah benar-benar tidak kondusif. Namun yang ditemukan di lapangan guru sama sekali tidak memberikan peringatan kepada murid-muridnya. Melainkan tetap membiarkan murid-muridnya ribut dan gaduh dalam kelasnya.

SAnalisis dilakukan menggunakan teori Albert Bandura yaitu Triadic Reciprocal Causation dimana perilaku manusia dalam sebuah kerangka timbal balik tiga sisi, atau interaksi-interaksi timbal balik antara perilaku-perilaku, variabel-variabel lingkungan, dan faktor-faktor personal kognisi.

BP

P = Personal factor, dalam kasus ini adalah guruB = Behaviour adalah perilaku yang nampakS = Social Environment, lingkungan sosial yang berpengaruh

Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi, ketika seorang guru (P) memberikan sebuah pelajaran dalam kelas dengan cara monoton dan membosankan, akan mempengaruhi behaviour dari siswa yaitu siswa ngobrol dengan kawan sebayanya. Dan behaviour dari siswa akan mempengaruhi social environment yaitu berupa kegaduhan yang terjadi di dalam kelas. Seharusnya dari social environtment ini kembali mempengaruhi personal factor. Namun dalam kasus ini, guru yang menjadi personal factor belum bisa menjadi pusat perhatian siswa. Dalam teori bandura ini menyatakan bahwa ketiganya saling mempengaruhi, dalam kenyataanya guru belum mempengaruhi person yaitu murid-murid. Perhatian murid belum sepenuhnya kepada guru, mereka sering ngobrol sendiri dengan teman kelasnya. Guru juga belumm tidak menegur murid-muridnya.Selanjutnya observer akan menganalisis menggunakan teori Vicarious Learning, yaitu pembelajaran manusia terjadi melalui pengamatan atau tanpa tindakan nyata dari pihak siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam teori ini sosok guru menjadi sangat penting. Karena guru menjadi sosok atau figur yang diamati siswa.Namun dalam kenyataanya guru belum menjadi pusat perhatian siswa, sehingga siswa belum mampu menjadikan guru sebagai figur yang di model. Saat siswa ribut dengan temanya, guru tidak menegur siswa-siswanya. Saran TeoritisDari analisis kasus di atas observer akan memberikan saran teoritis sesuai dengan teori yang digunakan dalam analisis.Yang pertama teori Triadic Reciprocal Causation, yang menjadi akar permasalahan adalah guru belum memberikan timbal balik ke siswa, mengakibetkan siswa terus ngobrol dengan temanya dan suasana kelas menjadi gaduh. Guru semestinya bisa memberikan timbal balik seperti menegur siswa yang gaduh atau mendatangi untuk mengecek catatan muridnya apakah memperhatikan atau tidak. Namun hal itu belums dilakukan guru, sehingga suasana kelas masih gaduh.Yang kedua adalah teori Vicarious Learnin, hampir sama dengan teori yang pertama. Di sini guru belum bisa menjandi perhatian siswa. Dalam teori ini seharusnya guru menjadi sosok yang menjadi model, namun dalam kenyataanya siswa belum memusatkan perhatian kepada guru. Guru seharusnya bisa menjadi pusat perhatian seperti menegur coba diperhatikan anak-anak. Guru harus lebih peka terhadap keadaan siswanya. Atau bisa dengan cara menegur siswa yang ribut dengan temanya.

Kurangnya Pendekatan Persuasif Pada Guru SD N 01 Ngijo GunungpatiPage 4