laporan pbl klinik emosi membawaku kerumah sakit

43
LAPORAN PROBLEM BASE LEARNING “Emosi Membawaku Ke Rumah Sakit” Minggu ke-1 Tanggal 25 Februari 2014 Grup B Ana Dwi Fibriyanti 115070301111008 Aprinia Dian N 115070300111009 Asria R Lino 115070307111016 Desi Ayu Ningtyas 115070300111020 Ellen Natalia 115070300111030 Firdausi Ayu Fitriani 115070301111018 Glaveria Galuh Giriananda 115070301111009 Lailatul Muniro 115070301111001 Lega Satya Puspitasari 115070301111025 Lisa Zumrotul Hasanah 115070301111026 Qodriyah N.F 115070300111021 Sofy Amelia Putri 115070300111037 Suci Wulansari 115070301111017 Yeniar Alifa Istiqomah 115070307111014 1

Upload: adryqnf

Post on 19-Jan-2016

67 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

membahas dan mengkaji masalah-masalah gizi yang terjadi pada pasien dengan CVA atau cardio vaskular dissease. Bagaimana diet yang tepat untuk pasien dan zat gizi apa yang dibutuhkan untuk pasien.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

LAPORAN

PROBLEM BASE LEARNING

“Emosi Membawaku Ke Rumah Sakit”

Minggu ke-1

Tanggal 25 Februari 2014

Grup B

Ana Dwi Fibriyanti 115070301111008

Aprinia Dian N 115070300111009

Asria R Lino 115070307111016

Desi Ayu Ningtyas 115070300111020

Ellen Natalia 115070300111030

Firdausi Ayu Fitriani 115070301111018

Glaveria Galuh Giriananda 115070301111009

Lailatul Muniro 115070301111001

Lega Satya Puspitasari 115070301111025

Lisa Zumrotul Hasanah 115070301111026

Qodriyah N.F 115070300111021

Sofy Amelia Putri 115070300111037

Suci Wulansari 115070301111017

Yeniar Alifa Istiqomah 115070307111014

JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

1

Page 2: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

DAFTAR ISI

COVER 1

1

DAFTAR ISI 2

2

BAB I : ISI

a. Kompetensi yang akan dicapai 3

b. Skenario 3

3

2

Page 3: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

c. Daftar unclear term 3

3

d. CUES 5

e. Problem Identification 6

f. Hasil Brainstorming 6

4

g. Hipotesa 9

3

Page 4: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

h. Pembahasan Learning Objective 11

BAB II : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 29

2026

REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA

30

27

TIM PENYUSUN

32

4

Page 5: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

2929

BAB I

ISI

A. COMPETENCIES

CADE

CD. 33 Mahasiswa mampu merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien berdasarkan

status gizi pasien

B. SKENARIO

SKENARIO

Emosiku Membawaku Ke Rumah Sakit

Ny.I (36 tahun), penjual nasi goreng, merupakan pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang

kurang terkontrol (sejak 5 tahun yll), hipertensi dan dislipidemia. Dengan adanya faktor resiko

dan faktor pencetus berupa emosi, saat ini Ny.I masuk rumah sakit dengan diagnosa UAP

5

Page 6: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

(Unstable Angina Pectoris). Kondisi Ny.I saat ini nyeri dada, lemah, nafsu makan yang rendah

serta konstipasi. Dari anamnesa, didapatkan data BB: 45kg, TB: 155 cm, Data biokimia (CPK 97,

CKMB 29, Kolesterol 285 mg/dl, HDL 41 mg/dl, LDL 121 mg/dl, TG 272 mg/dl, asam urat 4,8

mg/dl, GDS 226 mg/dl, GD2JPP 236 mg/dl), Data fisik klinis (KU: CM, GCS 456, Tekanan darah

170/120 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 16x/menit). Obat yang didapatkan saat ini adalah

Metolopramide 3x1 amp, Captopril 3x25 mg, Clopidogrel 1x75 mg, Acetylsalicylic Acid 1x80

mg, Niazepam 3x5 mg, Laxadine 3x, ISDN 4x10 mg, Insulatard 0-0-12. Saat ini pasien

mendapatkan makanan dalam bentuk bubur. Dari makanan yang diberikan oleh rumah sakit,

pasien hanya menghabiskan ¼ porsi saja. Kebiasaan makan dirumah mengkonsumsi ikan asin

hampir setiap hari, snack yang disukai adalah kerupuk, roti goreng dan gorengan, sayur bayam

tidak pernah dikonsumsi dengan alasan tidak baik untuk pasien hipertensi. Asuhan gizi yang

tepat sangat diperlukan guna perbaikan kondisi Ny.I tersebut.

C. UNCLEAR TERM

TERM DEFINITION

UAP Nyeri paroksismal pada dada yang sering

menyebar ke lengan terutama kiri yang

biasanya disebabkan karena gangguan suply

oksigen ke jantung dan bersifat tidak stabil

berdasarkan kemungkinan frekuensi, durasi

dan faktor penyebab serangan (Dorland)

Clopidogrel Merupakan inhibitor agresi trombosit yang

digunakan sebagai anti trombotik untuk

mencegah infark miokardium stroke akibat

penyakit vaskular (Dorland)

Metoclopramide Obat antagoonis reseptor dopamine dan

prokinetik yang merangsang motilitas gastric

digunakan dalam bentuk garam hidroclorida

sebagai antiemetik (Dorland)

Captopril Suatu inhibitor angiotensin converting

enzym yang digunakan dalam pengobatan

hipertensi, gagal jantung kongensif dan

disfungsi ventrikel kiri pasca infark miokard

6

Page 7: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

(Dorland)

Insulatard Long-acting insulin yang merupakan

suspensi isophane NPH (Kavar, 2011)

Acetylsalicylic acid Suatu obat anti inflamasi non steroid yang

memiliki sifat analgetik anti piretik anti

inflamasi dan anti reumatik dan juga

merupakan penghambat agregasi trombosit

berbentuk gabungan dari asam asetat

(Dorland)

Laxadine Mengatasi kesulitan buang air besar,

persiapan tindakan radiologis dan oprasi.

Kelemnahan: dalam pemakaian lama

menyebabkan penurunan BB, kelemahan

otot, kehilangan elektrolit dan cairan tubuh

(ISO)

Niazepam Benzodiazepine yang digunakan sebagai anti

ansietas, sedatif, agen anti panik, agen anti

tremor, relaksan otot rangka, anti kolfusan,

dan dalam penatalaksanaan gejala akibat

pemberhentian alkohol (Dorland)

ISDN Merupakan isosorbic dinitrat yang

digunakan sebagai vasodilator koroner

untuk mengobati insufisiensi koroner dan

angina pektoris (Dorland)

CKMB Jenis enzim yang terdapat pada berbagai

jaringan terutama otot rangka miokardium

dan otak. Peningkatan kadar enzim dalam

serum merupakan indikator terpecaya

adanya kerusakan dlm jantung ( RA

dalimunte, 2011)

Diabetes Melitus tipe 2 Resistensi insulin yang disebabkan insulin

yang dihasilkan pankreas tidak sensitive

untuk menguptake glukosa terutama sel sel

7

Page 8: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

lemak. Seringkali disertai dengan penyakit

pembuluh darah terutama mengenai

pembuluh darah besar (Dorland)

Respiratory Rate Jumlah pergerakan dinding dada tiap satuan

waktu yang menandakan inhalasi dan

ekshalasi (Dorland)

Emosi Perasaan, kemampuan jiwa untuk

merasakan gejala yang disebabkan oleh

rangsangan dari luar misalnya sedih, senang

(KBBI)

CPK Creatin kinase yaitu enzim yang

mengkatalisis proses fosforilasi kreatin

untuk menghasilkan fosfokreatin (Dorland)

D. CUES

CUES

Ahli gizi mampu merancang dan melakukan asuhan gizi yang tepat sesuai kondisi pasien UAP

dengan riwayat DM tipe 2, hipertensi, dislipidemia

E. PROBLEM IDENTIFICATION

1. Bagaimana etiologi, faktor resiko, patofisologi, sign symptom dari UAP dan

keterkaitannya dengan DM tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

2. Bagaimana IOM, fungsi dan efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi pasien?

3. Bagaimana NCP (beserta cut off monevnya seperti apa), TPS (dijelaskan lemak,

protein dan kh beserta vitamin dan zat micro yang dibutuhkan) pasien?

4. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh untuk pasien UAP?

F. BRAINSTORMING

1. Bagaimana etiologi, faktor resiko, patofisologi, sign symptom dari UAP dan

keterkaitannya dengan DM tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

a. Sign symptom :

- nyeri dada saat aktivitas

- nyeri dada bagian kiri sampai ke punggung

- lemah

8

Page 9: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

- nafsu makan rendah

- konstipasi

b. Faktor resiko :

- obesitas

- kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan rendah serat

- usia

- jenis kelamin

- merokok

c. Etiologi :

- spasme yang tidak terlalu lama pada pembuluh darah

d. Keterkaitan :

- dimulai dari dislipidemia menyebabkan insulin menjadi resisten sehingga

mempengaruhi aliran darah, sumbatan lemak pada aliran darah

menyebabkan suplai oksigen ke jantung berkurang sehingga terjadi UAP

2. Bagaimana IOM, fungsi dan efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi pasien?

a. Captopril : obat antidiuretik untuk penyakit hipertensi efek samping

hiperkalemia. Iom makanan tinggi kalium seperti pisang, selain itu iom dengan

grapefruit juice, alkohol, dan kafein.

b. Laxadine : memperlancar buang air besar iomnya susu dan sejenisnya

c. Acetylsalicylic Acid : menghambat agregasi trombosit

3. Bagaimana NCP (beserta cut off monevnya seperti apa), TPS (dijelaskan lemak,

protein dan kh beserta vitamin dan zat micro yang dibutuhkan) pasien?

a. Tujuan :

Mempertahankan status gizi normal

Mencapai berat badan ideal

Memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrient

Tidak memperberat gejala nyeri dada pasien

Meningkatkan intake pasien

Menormalkan kolesterol dan gula darah

b. Prinsip :

Rendah garam 2

Tinggi serat larut air

Rendah lemak jenuh

9

Page 10: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

c. Syarat :

Natrium 1200 mg

Karbohidrat 65%

Lemak 20% dipilihkan terutama PUFA

Protein 15%

4. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh untuk pasien UAP?

Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan

Sumber lemak PUFA : Ikan, Minyak

jagung

Tinggi lemak jenuh :

gorengan

Sumber KH Karbohidrat kompleks,

beras merah, gandum

Karbohidrat sederhana

Protein hewani Daging ayam, sapi, ikan

tanpa lemak

Makanan kaleng

10

Page 11: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Dislipidemia

Etiologi: penyempitan katub aorta, spasme arterial,faktor dari luar jantung berupa hipertensi sistemik, takiaritmia dan pemkaian obat- obat simpatomimetik ,ketidak seimbangan kebutuhan dan suplai oksigen dari miokard (Anwar, 2004).

DM

UAP

Emosi

Hipertensi

Patofis:karena ada ruptur plak dan trombus yang menyumbat koronari lumina menyebakan vasokonstriksi atau spasm terjadi ketidak cukupan oksigen jantung yang menimbulkan manifestasi klinis yang berupa UAP (Thieme, 2007)

Faktor Risiko:FR yang tidak dapat diubah: usia, jk, riwayat penyakit di keluarga

FR yang dapat diubah: merokok, obesitas, DM, hiperlipidemia dan hipertensi (Anwar, 2004)

Sign and symptom:Rasa tidak enak di dada dan tidak selalu timbul sebagai rasa sakit, bisa juga rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik atau terbakar, rasa sesak, lemah, palpitasi, berkeringat dingin, pusing (Anwar, 2004)

Keterkaitan Dislipidemia, DM dan Hipertensi:intake lemak jenuh tinggi hiperkolesterol, hipertrigliserida, LDL tinggi HDL rendah dislipidemia memicu oksidasi LDL dan kerusakan endotel terjadinya arterosklerosis plak atero mengalami fisur, ruptur atau ulserasi pembentukan bekuan atau trombosis dan kalsifikasi.Dislipidemia volume darah mengalir lebih kental dan adanya atero dapat memicu terjadinya hipertensi daya regang yang tinggi dapat mrobek endotel arteri dan arteriol kerusakan berulang menyebabkan peradangan penimbunan sel darah putih dan trombosis (Santoso dan Setiawan, 2005)

IOM

Captopril : Berinteraksi apabila dikonsumsi dengan makanan sehingga dapat menurunkan absobsi (MC Cabe, 2004). Makanan yang tinggi potasium, alkohol fe dan cap saychin (wausau hospital, 2002). Disarankan diminum pada malam hari gormer, 2007)ISDN :Hindari alkohol (wausau hospital, 2002), Dikonsumsi 2 jam sebelum makan makanan tinggi lemak (Caudefale, 2006)Metochlopramid :Hindari alkohol, Menurunkan absorbsi riboflafin (Jonathan, 2003)Clopidogrel:Kafein dan alkohol ( UK Medicine, 2012),GFJ (Boullata, 2004)Laxadine:Menghambat absobsi vit. Larut lemak, hipokalemia, absobsi folat, potasium, kalsium menurun (McCabe, Frankel dan Wolfe, 2003)Acetylsalicylic acid:Menurunkan absorbsi vitamin B12 dan asam folat, Menghambat distribusi vitamin C (Boulatta dan Armenti, 2004)Niazepam:Menghindari alkohol (FAD,2004)Insulatrad:Berinteraksi dengan Alkohol ( NHS)

Asuhan Gizi atau NCP

Status gizi:BB= 45 Kg; TB= 155 cm IMT= 18,73 kg/ m2 (normal )Cut off:HDL (N: > 40 mg/dl); LDL (N:<100 mg/ dl ); TG (N: <150 mg/dl); kolesterol total (N:<200 mg/dl); CPK (N: 50-40); GDS (N:< 100 ); GD2JPP (N:< 140).

G. HIPOTESIS

11

Page 12: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

12

Page 13: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1. Bagaimana etiologi, faktor resiko, patofisologi, sign symptom dari UAP dan

keterkaitannya dengan DM tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?

Etiologi

a. Faktor di luar jantung

Padapenderita stenosis arteri koroner berat dengan cadangan aliran

koroner yang terbatas maka hipertensi sistemik, takiaritmia,

tirotoksikosis dan pemakaian obat-obatan simpatomimetik dapat

meningkatkan kebutuhan O2 miokard sehingga mengganggu

keseimbangan antara kebutuhan dan suplai O2. Penyakit paru

menahun dan penyakit sistemik seperti anemi dapat menyebabkan

tahikardi dan menurunnya suplai O2 kemiokard.

b. Sklerotik arteri koroner

Sebagian besar penderita ATS mempunyai gangguan cadangan aliran

koroner yang menetap yang disebabkan oleh plak sklerotik yang lama

dengan atau tanpa disertai trombosis baru yang dapat memperberat

penyempitan pembuluh darah koroner. Sedangkan sebagian lagi

disertai dengan gangguan cadangan aliran darah koroner ringan atau

normal yang disebabkan oleh gangguan aliran koroner sementara

akibat sumbatan maupun spasme pembuluh darah.

c. Agregasi trombosit

Stenosis arteri koroner akan menimbulkan turbulensi dan stasis aliran

darah sehingga menyebabkan peningkatan agregasi trombosit yang

akhirnya membentuk trombus dan keadaan ini akan mempermudah

terjadinya vasokonstriksi pembuluhdarah.

d. Trombosis arteri koroner

Trombus akan mudah terbentuk pada pembuluh darah yang sklerotik

sehingga penyempitan bertambah dan kadang-kadang terlepas

menjadi mikroemboli dan menyumbat pembuluh darah yang lebih

distal. Trombosis akut ini diduga berperan dalam terjadinya ATS.

e. Pendarahan plak ateroma

13

Page 14: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Ruptur plak dan trombus

Penyumbatan koronari lumina

Vasokonstriksi/spasme

O2 jantung tidak cukup

Unstable Angina Pectoris

Robeknya plak ateroma ke dalam lumen pembuluh darah

kemungkinan mendahului dan menyebabkan terbentuknya trombus

yang menyebabkan penyempitan arteri koroner.

f. Spasme arteri koroner

Peningkatan kebutuhan O2 miokard dan berkurangnya aliran koroner

karena spasme pembuluh darah disebutkan sebagai penyeban ATS.

Spasme dapat terjadi pada arteri koroner normal atupun pada stenosis

pembuluh darah koroner. Spasme yang berulang dapat menyebabkan

kerusakan artikel, pendarahan plak ateroma, agregasi trombosit dan

trombus pembuluh darah.

(Anwar, 2004)

Faktor Resiko

a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah :

Umur, jenis kelamin dan riwayat penyakit dalam keluarga.

b. Faktor risiko yang dapat diubah :

Merokok, hiperlipidemi, hipertensi, obesitas dan DM.

(Anwar, 2004)

Patofisiologi

14

Page 15: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Angina pectoris terjadi diawali dengan adanya ruptur plak dan trombus

yang menyumbat koronari lumina yang menyebabkan vasokonstriksi atau

spasme sehingga oksigen yang menuju ke jantung tidak cukup yang

kemudian menimbulkan manifestasi klinis. (Siegenthaler, 2007)

Sign Symptom

a. rasa tidak enak di dada dan tidak selalu timbul sebagai rasa sakit,

b. rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik atau terbakar,

c. rasa sesak dan lemah tetapi gejala ini akan hilang ketika angina

pectoris hilang

d. palpitasi,

e. berkeringat dingin,

f. pusing

g. frekuensi deyut jantung dapat menurun, menetap atau meningkat

pada waktu serangan angina

h. stress tes nya positif pada UAP, CPK dan LDH dapat normal dan

meningkat namun tidak melebihi 50% diatas normal dan tes CKMB

positif namun harus disertai pemeriksaan enzim secara serial

i. pucat dan pembesaran jantung pada pasien

(Anwar, 2004; Panduan klinik, 2012)

15

Page 16: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Konsumsi lemak jenuh ↑

Abnormalitas profil lipid → dislipidemia

Penimbunan lipid dalam tunika intima pembuluh darah

Pembentukan plak → aterosklerosis

Remodelling vaskuler

Diameter pembuluh darah mengecil

Aliran darah meningkat

Hipertensi

Inflamasi ↑

Ruptur dengan komplikasi emboli dan trombus

Penyumbatan koronari lumina

Gaya regang ↑ merobek endotel arteri dan arteriol

Kerusakan berulang, penimbunan sel darah putih dan trombosis

DM 2

Resistensi insulin

Lipolisis ↑

hormon sensitif lipase tidak ditekan

Kadar lemak darah ↑

O2 jantung tidak cukup

Unstable Angina Pectoris

Keterkaitan uap DENGAN Diabetes Melitus Tipe 2, Hipertensi, dan

Dislipidemia:

Konsumsi lemak jenuh berlebih dapat mengakibatkan abnormalitas

profil lipid seperti hiperkolesterol, hipertrigliserida, LDL meningkat, dan HDL

menurun yang menimbulkan status dislipidemia. Sementara itu, resistensi

16

Page 17: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

insulin yang terjadi pada DM2 akan menyebabkan kerja hormon sensitif

lipase tidak ditekan, sehingga lipolisis akan terus terjadi dan meningkat.

Peningkatan lipolisis ini akan meningkatkan penggunaan asam lemak

sebagai sumber energi pada hati dan otot, yang berakibat pada peningkatan

metabolit lemak dalam jaringan. Peningkatan metabolisme lemak secara

otomatis akan meningkatkan kadar lemak darah yang berujung pada

dislipidemia. Keadaan dislipidemia yang berkelanjutan dapat menimbulkan

penumpukan lipid terutama kolesterol dalam tunika intima pembuluh

darah. Penimbunan lipid dapat memicu terjadinya pembentukan plak dan

terjadi aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan remodelling

vaskuler dan mengakibatkan diameter pembuluh darah mengecil dan aliran

darah meningkat sehingga terjadi hipertensi. Hipertensi yang menyebabkan

gaya regang meningkat sehingga merobek endotel arteri dan arteriol.

Kerusakan berulang menyebabkan penimbunan sel darah putih dan

trombosis. Kerusakan inilah yang meningkatkan inflamasi pembuluh

darah .Keadaan aterosklerosis mengakibatkan inflamasi meningkat.

Inflamasi juga dapat diikuti dengan terjadinya ruptur dengan komplikasi

emboli dan trombus. Kemudian terjadinya sumbatan di koronari lumina

sehingga oksigen yang menuju ke jantung tidak cukup yang kemudian

menimbulkan manifestasi klinis berupa angina pectoris. (Orford BL, 2006;

Baldus S et al, 2003; Brennan ML, 2003; Santoso dan Setiawan, 2005;

Bailey, 2008; Siegenthaler, 2007).

2. Bagaimana IOM, fungsi dan efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi pasien?

No. Nama obat Fungsi Efek samping Interaksi obat dan

makanan

1. Metoclopramide Mengurangi diabetic

gastroparesis akut.

- Gelisah

- Mengantuk

- Mual

- Pusing

- Sakit kepala

- Depresi

- Gangguan GI

- Berinteraksi dengan

alkohol. (Mercy Hospital)

- Dapat menurunkan

absorbsi riboflavin

17

Page 18: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

(european

medicine agency,

2013)

- Hipotensi

- Hipertensi

- NMS

- Amenore

(farmaktori, 2010)

2. Captopril Sebagai antihipertensi - Mual

- Muntah

- Ruam pada kulit

- Sindrom nefrotik,

poliurea

- Hipotensi

- Netropenia

- sakit kepala

- nyeri lambung

- hiperkalemia

- menurunkan

kemampuan indra

perasa dan

penciuman

(boullata, 2004)

- Dapat menurunkan

absorbsi obat apabila

dikonsumsi bersamaan

dengan makanan,

sehingga lebih baik

dikonsumsi 1 jam

sebelum makan atau 2

jam setelah makan.

(Boullata, 2004)

- Berinteraksi dengan

makanan yang tinggi

potasium, alkohol, Fe dan

cap saychin. (Wausau

hospital, 2002)

3. Clopidogrel Agen antiplatelet

yang digunakan untuk

terapi unstable angina

pectoris dan penyakit

jantung koroner.

(Boullata, 2004)

- Mual

- Muntah

- Pusing

- Diare

- Dispepsia

- Nyeri perut

- Mimisan (NHS)

- Dapat berinteraksi

dengan kafein dan

alkohol. (UK medicine,

2012)

- Berinteraksi dengan

grape fruit juice.

(Boullata, 2004)

- Hindari penggunaan

bersamaan dengan

bawang putih, jahe dan

18

Page 19: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

ginseng karena dapat

menyebabkan

pembekuan darah.

(opler, 2005)

4. Acetylsalicylic

acid

- Antiinflamasi non

steroid

- Penghambat

agregasi trombosit

(Dorland, 2012)

- Hipoglikemi

- Hipokalemia

- Iron defisiensi

- Folic acid defisiensi

- Vitamin e

defisiensi

- Metabolic asidosis

- Glycosuria

- Uricosuria

(Boulatta dan

Armenti, 2004)

- Menurunkan absorbsi

vitamin B12 dan asam

folat

- Menghambat distribusi

vitamin C

(Boulatta dan Armenti,

2004)

5. Niazepam - Antiansietas

- Sedative

- Agen anti panik

- Agen anti tremor

- Relaksan otot

rangka

- Antikonvulsan

(Dorland, 2012)

- Hipocalcemia

- Hypokalemia

(Boulatta dan

Armenti, 2004)

- Pada orang tua

dapat

menyebabkan

dementia

(McCabe, Frankel dan

Wolfe, 2003)

- Grapefruit juice

(Boulatta dan Armenti,

2004)

6. Laxadine - Obat pencahar

- Memperlancar

buang air besar

(Dorland, 2012)

- Hypokalemia

- Hyponatremia

(Boulatta dan

Armenti, 2004)

- Hypocalcemia

- Hypomagnesemia

(McCabe, Frankel dan

Wolfe, 2003)

- Menurunkan absorbsi

potasium

- Menurunkan absorbsi

magnesium

(McCabe, Frankel dan

Wolfe, 2003)

19

Page 20: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

7. ISDN - Pencegahan dan

pengobatan angina

pektoris; untuk

gagal jantung

kongestif

- Untuk mencegah sakit

di dada yang

disebabkan oleh

angina.

(Lulman, 2005)

- Hipotensi

- Bowel ncontinence

- Xerostomia

- Bradicardia

(Lulman, 2005)

Hindari Alkohol

8. Isulatard Membantu tubuh

untuk menggunakan

gula dalam darah dgn

baik dan membantu

untu mencegah kadar

gula darah menjadi

terlalu tinggi

- Tremor

- nerves

- lemah

- pusing

- susah

berkonsentrasi

Alkohol dapat

menyebabkan

Hypoglikemi

3. Bagaimana NCP (beserta cut off monevnya seperti apa), TPS (dijelaskan lemak,

protein dan kh beserta vitamin dan zat micro yang dibutuhkan) pasien?

a. Tujuan Diet

1. Mempertahankan status gizi normal

2. Mencapai berat badan ideal

3. Mengubah kadar glukosa darah menjadi normal

4. Mencapai kadar lipida serum normal

5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi optimal

6. Mengubah jenis dan asupan lemak makanan

7. Menurunkan asupan kolesterol makanan

20

Page 21: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

8. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan

karbohidrat sederhana

9. Mencegah penimbunan garam

10.Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien

dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit

b. Prinsip Diet

1. Diet Diabetes Melitus

2. Diet Rendah Garam III

c. Syarat Diet

1. Energi cukup untuk mencapai berat badan ideal. Kebutuhan energi ditentukan

dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25

kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadaan

khusus. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makanan pagi (20%), siang

(30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-

masing 10 dan 15%)

2. Kebutuhan protein normal yaitu 15%

3. Kebutuhan lemak sedang yaitu 25% (SAFA 5%, MUFA 10%, PUFA 10%). Asupan

kolesterol makanan dibatasi yaitu ≤300mg hari

4. Kebutuhan KH sedang yaitu 60%

5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan dibatasi

6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas

7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air

8. Rendah garam III 1200mg atau 1 sdt (4g) garam dapur

9. Cukup vitamin dan mineral

Vitamin A 0,6 mg

Vitamin B1 0,8 mg ditambah dengan suplementasi 300 mg per hari dalam bentuk

suplementasi oral untuk mencegah perkembangan penyakit vascular disease,

fungsi endotel, stress oksidatif, dan turunnya level tiamin yang mengganggu

metabolism karbohidrat.

Vitamin B2 1,1 mg

21

Page 22: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Vitamin B3 13 mg ditambah dengan suplementasi 3 mg dalam bentuk

suplementasi oral

Vitamin B5 5 mg

Vitamin B6 1,2 mg

Vitamin B7 100 µg

Vitamin B12 1,5 µg ditambah dengan suplementasi oral 1000 µg

Vitamin C 40 mg

Suplementasi vitamin D 4000 IU oral untuk mengurangi resistensi insulin dan

memperbaiki sekresi insulin

Vitamin E 3 mg ditambah suplementasi 400 IU untuk menurunkan kadar HbA1c

Asam folat 0,2 mg dan suplementasi 5 mg untuk menurunkan level homosistein

dan mengontrol diabetes.

Vitamin K 45 µg

Suplementasi zink 50 mg untuk mengontrol glikemik dan kadar lipid

(Martin, 2013; Kibirige dan Mwebaze, 2013; Jayawardena et al., 2012)

- Perhitungan kebutuhan :

Energi menggunakan perhitungan PERKENI (2006):

1. Jenis Kelamin : 25 kkal x 45 kg = 1125

2. Aktivitas Fisik istirahat karena dirawat di rumah sakit. 10% x 1125 = 112,5

3. Faktor stress (10-20%) dengan penyakit jantung kongestif : 15% x 1125 =

168,75

4. Statu gizi normal tanda faktor koreksi

5. Umur 36 tahun tanpa faktor koreksi

Total energi : 1125 + 112,5 + 168,75 = 1406,25

Pembagian waktu makan:

Makan utama:

pagi (20%) = 20% x 1406,25 = 281,25

siang (30%) = 30% x 1406,25 = 421,875

sore (25%) = 25% x 1406,25 =351,56

makanan selingan

selingan 1 : 10% x 1406,25= 140,625

selingan 2 : 15% x 1406,25= 210,94

22

Page 23: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Kebutuhan Protein :

15% x 1406,25 = 52,73 g

Kebutuhan Lemak :

25% x 1406,25 = 39,1 g

Kebutuhan KH :

60% x 1406,25 = 210,9 g

- Cut Off Data Biokimia

Data Nilai Pasien Nilai Normal Interpretasi

HDL 41 mg/dl <40 Rendah

≥60 Tinggi

Normal

LDL 121 mg/dl <100 Optimal

100-129 Jauh atau

diatas normal

130-159 Cukup tinggi

160-189 Tinggi

≥189 Sangat tinggi

Normal

Trigliserida 272 mg/dl <150 Normal

150-199 Cukup tinggi

200-499 Tinggi

≥500 Sangat tinggi

Tinggi

Total Kolesterol 285 mg/dl <200 Diinginkan

200-239 Cukup tinggi

≥240 Tinggi

Tinggi

Sumber: (Adam, 2007)

CPK 97 40-50 Normal Normal

CKMB 29 -

Asam Urat 4,8 mg/dl -

GDS 226 mg/dl <100 Normal

100-125 pradiabetes

>126 Diabetes

Tinggi (Diabetes)

GD2JPP 236 mg/dl <140 normal

140-199 pradiabetes

>200 Diabetes

Tinggi (Diabetes)

23

Page 24: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Sumber: (Mendrofa, 2011)

Tekanan Darah 170/120 mmHg Tekanan sistolik

>120 Normal

120-139 prehipertensi

140-159 hipertensi

stage 1

≥160 hipertensi stage

2

Tekanan diastolik

>80 Normal

80-89 prehipertensi

90-99 hipertensi stage

1

≥100 hipertensi stage

2

Hipertensi stage 2

Sumber: (JNC,2006)

RR 16/menit 22/menit Rendah

24

Page 25: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

ASESSMENT DIAGNOSAINTERVENSI MONEV

DATA DASAR SINTESA DATA P E S

Antropometri :

BB: 45 kg

TB: 155 cm

IMT: 18,73 (normal)

BBI : 49,5 kg

Usia: 36 thn

Biokimia :

Cpk: 97 (N:40-150)

Ckmb 29 (< 3% cpk)

kolesterol 285 (kurang dari

200)

HDL 41(>= 40)

LDL 121 (< 150)

TG 272(<150)

asam urat 4,8

GDS 226 (<= 90)

GD2Jpp 236(<= 126)

Clinis:

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

NI 2.1

Ketidakcukupan

intake oral

NI 5.4

Penurunan

kebutuhan zat gizi

kolesterol

NI 5.8

ketidakcukupan

intake sarat

NB 1.7

Pemilihan bahan

makanan yg salah

Dihubungkan nafsu

makan rendah

Dihubungkan

dengan dislipidemia

Dihubungkan

dengan konstipasi

-

Dibuktikan dengan

pasien hanya

menghabiskan ¼

porsi bubur

Dibuktikan dengan

total kolesterol dan

trigliserida yang

tinggi

Ditandai dengan

di buktikan dengan

intake serat yang

rendah (konsumsi

sayur yang kurang)

Dibuktikan dengan

pasien sering

mengkonsumsi

makanan tinggi

ND 1.2

Memodifikasi diet

distribusi, tipe, dan

jumlah makanan

pasien

RC 1

Kolaborasi dengan

tim medis yang lain

E 1

Memberikan

edukasi mengenai

preskripsi diet

(tujuan diet,

prinsip, dan syarat),

pemilihan, dan cara

pengolahan BM

ND 1.3

Pemilihan BM

secara spesifik

BE 1.2

Pengetahuan pasien mengenai

pemilihan dan pengolahan

makanan yang tepat yang

meningkat (observasi dan

wawancara)

FI 1.1

Memonitoring dan mengevaluasi

total energi intake dari pasien

setiap hari dilihat dari waste plate

S 3.2

Memonitoring dan mengevaluasi

Kondisi fisik klinis pasien setiap

hari

S 2.6

Memonitoring dan mengevaluasi

profil lipid pasien hingga

mencapai kadar normal di lihat

setiap 1 minggu sekali

S 2.5

26

Page 26: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

CM

Tekanan drah:170/120

Nadi : 96/menit

RR: 16/ menit

Nyeri dada

Lemah

konstipasi

Dietari

dahulu:

sering konsumsi ikan asin

krupuk goreng

tidak mengkonsumsi sayur

bayam

sekarang:

pasien menghabiskan 1/4

porsi

Ekologi:

Pekerjaan: Penjual nasi

goreng

Hipertensi stage 2

Rendah

+

+

+

Tinggi NA

Tinggi lemak

Serat rendah

Intake makan

pasien rendah

Efek Samping:

mual, muntah, sakit

kepala,

ammenorhea, hypo

dan hypertensi,

NC 2.2

Perubahan nilai

laboratorium

terkait zat gizi

Dihubungkan

dengan adanya

dislipidemia, UAP

dan DM type 2

lemak jenuh ,

natrium dan rendah

serat

Dibuktikan dengan

kadar TG, dan

Kolesterol yang

tinggi, GDS dan

GD2JPP yang tinggi

sesuai diet pasien Memonitoring dan mengevaluasi

kadar gula darah GDS dan GD2JPP

hingga mencapai kadar normal

dilakukan setiap minggu sekali.

FI 5.4.2

Memonev Intake serat yg larut air

S 1.1

Memonitoring dan mengevaluasi

BMI sesuai status gizi yg normal

pada pasien

FI 5.1.7

Memonev jumlah kolesterol dari

makanan dengan cara 24-h recall

dengan target < 200 mg/hr

FI 5.1.2

Memonev jumlah lemak jenuh

dengan target <7% dari total

energi

27

Page 27: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Riwayat penyakit dahulu: DM

2 sejak 5 thn lalu dengan

hipertensi dan dislipidemia

konsumsi obat :

metalopramid, captopril,

clopidogrel, aspirin,

niazepam, laxadine,

ISDN ,dan isulactrat

hypoglikemia,

hyperglikemia dll

Iom : Konsumsi

makanan yang

tinggi serat, tinggi

kalium, GFJ, kafein

dan alkohol

28

Page 28: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

4. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh untuk pasien UAP?

Bahan

makanan

Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber KH Beras merah,

gandum,kentang, roti

tawar, tepungterigu,

sagu,

dantepungsingkong.

Sumberkarbohidrattingginatrium, seperti:

cake, biskuit, dankrekers.

Sumber

lemak

Minyakjagung,

minyakkedele,

margarin.

Minyakkelapa,

minyakkelapasawit,mentegadalamjumlahbany

akdansantankental.

Sumber

protein

nabati

Semuajeniskacang-kacangandanhasilnya yang

merupakansumber protein bernilai biologic

rendah.

Sumber

protein

hewani

Daging

aya

mdansapitanpalemak,

ikan, telur,

susurendahlemak.

Dagingdanikan yang diawetkan, seperti:

ikanasin, dendeng, sarden, dancorned beef.

Sayuran Sayuranrendahkalium

seperti: caisim,

kangkung, sawi,

wortel, danterong.

Sayurantinggikalium, seperti: tomat, kol,

bayam, bit, daunbawang, taugekacanghijau,

kacangbuncis, kembangkol, waluh,

danrebung.

Sayuran yang menimbulkan gas, dan yang

diawetkan dengan garam dapur.

Buah-

buahan

Rendahkalium,

seperti: kedongdong,

manga, markisa,

melon, semangka,

nangka, pir, salak,

sawo. Serta buah yang

tidak mengandung

gas.

Tinggikaliumseperti: anggur, arbei, belimbing,

duku, jambubiji, jeruk, pepaya, danpisang.

Serta buah yang mengandung gas dan yang

diawetkan.

29

Page 29: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Minuman Berbagaiminumanbersodadanberalkoholserta

yang tinggicafeinseperti kopi.

Bumbu Semuajenisbumbukec

ualiguladanbumbu

yang tajam

Semuajenisgula, Lombok, caberawit,

danbumbu – bumbu lain yang tajam

Almatsier, Sunita. 2010

30

Page 30: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme yang mempengaruhi hampir

semua organ tubuh manusia sehingga menimbulkan komplikasi penyakit lain seperti

hipertensi, dislipidemia dan dengan adanya faktor pencetus emosi, maka bisa menimbulkan

UAP atau Unstable Angina Pectoris. Dan untuk memberikan asuhan gizi yang tepat, hal utama

yang perlu diperhatikan ialah mengatasi akar dari penyakit tersebut dalam kasus ini adalah

Diabetes Melitus tipe 2. Oleh karena itu penatalaksanaan asuhan gizi untuk kasus ini

menggunakan diet Diabetes Melitus dengan tetap memperhatikan asupan natrium pasien

sesuai diet rendah garam 3 yakni 1000-1200 mg.

Dalam memberikan asuhan gizi terhadap pasien dengan penyakit komplikasi seperti

ini, intervensi dan monev yang dilakukan harus diperhatikan agar tepat dan dapat membantu

memperbaiki kondisi pasien. Salah satu monev yang dilakukan berupa pemberian edukasi

kepada pasien mengenai pemilihan dan pengolahan makanan yang tepat. Selain itu kolaborasi

antar tenaga medis juga perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan asuhan medis dan

asuhan gizi yang diberikan.

REKOMENDASI

Kasus yang diberikan sudah sangat menarik dan kompleks penyakitnya. Akan tetapi

diharapkan waktu diskusi satu dan dua dilaksanakan di hari yang berbeda agar maksimal dalam

mencapai cade yang diharapkan.

31

Page 31: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

DAFTAR PUSTAKA

Adam. 2005. Guidelines for Adolescent Nutrition Services

Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Anwar T Bahri. 2004. Angina Pektoris Tak Stabil. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara. Medan : e-USU Repository

Bailey, Clifford J. dan Caroline Day. 2011. Obesity in the Pathogenesis of Type 2 Diabetes.

British Journal of Diabetes and Vascular Disease. www.medscape.com

Baldus S, Heeschen C, Melnertz T, Zeihev AM, Eiserich JP, Munszel T, el al. 2003.

Myloperoxidase Serum Level Predict In Patient With Acute Coronary Syndrome

Circulation.

Boulatta J.I dan Armenti V.T. 2004. Handbook of Drug - Nutrient Interaction. United States of

America: Humana Press

Brennan ML, et al. 2003. Prognostic Value Of Myeloperaxidase In Patient With Chest Pain. N

Eng I J Med

Dalimunthe R A. 2009. Pengaruh Kafein Terhadap Toksisitas Parasetamol Ditinjau Dari

Parameter Farmakokinetika, Kadar AST, ALT, Dan Gambaran Histopatologis Jaringan

Hati, Ginjal dan Jantung Tikus Putih. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Medan : USU Repository

Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran ECG

European medicines agency. 2013. European medicines agency changes to the use of

metoclopramide

IDNT. 2008.

Jayawardena, R., Ranasinghe, P., Galappatthy, P., Malkanthi, RLDK., Constantine, GR.,

Katulanda, P. 2012. Effects of zinc supllementation on diabetes mellitus: a systematic

review and meta-analysis. Diabetology & Metabolic Syndrome Journal Biomed Central

2012, 4: 13.

JNC. 2006. Direktorat clinic pharmasist.

Kibirige, Davis, Mwebaze, Raymond. 2013. Vitamin B12 deficiency among patients with

diabetes mellitus: is routine screening and supplementation justified?. Journal of

Diabetes & Metabolic Disorders 2013, 12:17.

32

Page 32: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

Lullmaan, H et al. 2005 Colour Atlas of pharmacology

Martin, Carole. 2013. The role of vitamins in the prevention and treatment of type 2 diabetes

and its complications. Journal of Diabetes Nursing Vol. 17 No. 10 2013: 376-83.

McCabe B.J, Frankel EH dan Wolfe J.J. 2003. Handbook Food - Drug Interaction. Washington

D.C: CRC Press

Mendrofa, Ira. 2011. Karakteristik Penderita Dm Dan Pengetahuan Penderita Dm Tentang

Kontrol Kadar Gula Darah di Rsud Gunungsitoli Periode Juni – September 2011.Usu :

Medan.

Ministry of Health. 2011. Laxadin. Petach : Teva Pharmaceutical Industries Ltd

Neal J Michael. 2002. Medical Pharmacology At A Glance. Germany : Blackwell Publishing

Company

Opler, Lewis A. 2005. The Complete Pill Guide : the Latest Information about Generic and

Brand Name Prescription Drug.

Orforb BL, Selwyn AP. 2006. Atheroclerosis. http://www.emedicine.com

Phanufactury. 2010.

http://www.pharmamanufacturerindia.com/doctors_pdf/Metoclopramide.pdf. Diakses

Tanggal 25 Februari 2014 Pukul 11.30 WIB.

Poudre Valley Hospital’s Medical Nutrition Therapy. 2006. Food & Drug Interactions. Poudre

Valley Hospital Pharmacy Departement

Saba. 2011. Insulartard.

http://www.old.health.gov.il/units/pharmacy/trufot/alonim/Insulatard_dr_1316930407

906.pdf. Diakses Tanggal 25 Februari 2014 Pukul 11.40 WIB.

Santoso dan Setiawan. 2005. Penyakit Jantung Koroner

Siegenthaler, Walter. 2007. Differential Diagnosis in Internal Medicine

Wausau Hospital. 2002. Food Drug Interaction. Halaman 3

Wolfe, Jonathan. 2003. Handbook Of Food Drug Interactions.CRC Press: USA.

33

Page 33: Laporan PBL klinik emosi membawaku kerumah sakit

TIM PENYUSUN

A. KETUA :

Yeniar Alifa Istiqomah 115070307111014

B. SEKRETARIS :

Lega Satya Puspitasari 115070301111025

Sofy Amelia Putri 115070300111037

C. ANGGOTA

1. Ana Dwi Fibriyanti 115070301111008

2. Aprinia Dian N 115070300111009

3. Asria R Lino 115070307111016

4. Desi Ayu Ningtyas 115070300111020

5. Ellen Natalia 115070300111030

6. Firdausi Ayu Fitriani 115070301111018

7. Glaveria Galuh Giriananda 115070301111009

8. Lailatul Muniro 115070301111001

9. Lisa Zumrotul Hasanah 115070301111026

10. Qodriyah N.F 115070300111021

11. Suci Wulansari 115070301111017

D. FASILITATOR

Mbak Lola

E. PROSES DISKUSI

1. Diskusinya berjalan sangat lancar meskipun dengan waktu yang sangat singkat

2. Fasil sangat membantu

3. Mahasiswa banyak mendapatkan pengetahuan baru mengenai asuhan gizi yang

tepat untuk pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan komplikasi Hipertensi,

Dislipidemia dan UAP.

34