laporan pbl klinik emosi membawaku kerumah sakit
DESCRIPTION
membahas dan mengkaji masalah-masalah gizi yang terjadi pada pasien dengan CVA atau cardio vaskular dissease. Bagaimana diet yang tepat untuk pasien dan zat gizi apa yang dibutuhkan untuk pasien.TRANSCRIPT
LAPORAN
PROBLEM BASE LEARNING
“Emosi Membawaku Ke Rumah Sakit”
Minggu ke-1
Tanggal 25 Februari 2014
Grup B
Ana Dwi Fibriyanti 115070301111008
Aprinia Dian N 115070300111009
Asria R Lino 115070307111016
Desi Ayu Ningtyas 115070300111020
Ellen Natalia 115070300111030
Firdausi Ayu Fitriani 115070301111018
Glaveria Galuh Giriananda 115070301111009
Lailatul Muniro 115070301111001
Lega Satya Puspitasari 115070301111025
Lisa Zumrotul Hasanah 115070301111026
Qodriyah N.F 115070300111021
Sofy Amelia Putri 115070300111037
Suci Wulansari 115070301111017
Yeniar Alifa Istiqomah 115070307111014
JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1
DAFTAR ISI
COVER 1
1
DAFTAR ISI 2
2
BAB I : ISI
a. Kompetensi yang akan dicapai 3
b. Skenario 3
3
2
c. Daftar unclear term 3
3
d. CUES 5
e. Problem Identification 6
f. Hasil Brainstorming 6
4
g. Hipotesa 9
3
h. Pembahasan Learning Objective 11
BAB II : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 29
2026
REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
30
27
TIM PENYUSUN
32
4
2929
BAB I
ISI
A. COMPETENCIES
CADE
CD. 33 Mahasiswa mampu merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien berdasarkan
status gizi pasien
B. SKENARIO
SKENARIO
Emosiku Membawaku Ke Rumah Sakit
Ny.I (36 tahun), penjual nasi goreng, merupakan pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang
kurang terkontrol (sejak 5 tahun yll), hipertensi dan dislipidemia. Dengan adanya faktor resiko
dan faktor pencetus berupa emosi, saat ini Ny.I masuk rumah sakit dengan diagnosa UAP
5
(Unstable Angina Pectoris). Kondisi Ny.I saat ini nyeri dada, lemah, nafsu makan yang rendah
serta konstipasi. Dari anamnesa, didapatkan data BB: 45kg, TB: 155 cm, Data biokimia (CPK 97,
CKMB 29, Kolesterol 285 mg/dl, HDL 41 mg/dl, LDL 121 mg/dl, TG 272 mg/dl, asam urat 4,8
mg/dl, GDS 226 mg/dl, GD2JPP 236 mg/dl), Data fisik klinis (KU: CM, GCS 456, Tekanan darah
170/120 mmHg, Nadi 96x/menit, RR 16x/menit). Obat yang didapatkan saat ini adalah
Metolopramide 3x1 amp, Captopril 3x25 mg, Clopidogrel 1x75 mg, Acetylsalicylic Acid 1x80
mg, Niazepam 3x5 mg, Laxadine 3x, ISDN 4x10 mg, Insulatard 0-0-12. Saat ini pasien
mendapatkan makanan dalam bentuk bubur. Dari makanan yang diberikan oleh rumah sakit,
pasien hanya menghabiskan ¼ porsi saja. Kebiasaan makan dirumah mengkonsumsi ikan asin
hampir setiap hari, snack yang disukai adalah kerupuk, roti goreng dan gorengan, sayur bayam
tidak pernah dikonsumsi dengan alasan tidak baik untuk pasien hipertensi. Asuhan gizi yang
tepat sangat diperlukan guna perbaikan kondisi Ny.I tersebut.
C. UNCLEAR TERM
TERM DEFINITION
UAP Nyeri paroksismal pada dada yang sering
menyebar ke lengan terutama kiri yang
biasanya disebabkan karena gangguan suply
oksigen ke jantung dan bersifat tidak stabil
berdasarkan kemungkinan frekuensi, durasi
dan faktor penyebab serangan (Dorland)
Clopidogrel Merupakan inhibitor agresi trombosit yang
digunakan sebagai anti trombotik untuk
mencegah infark miokardium stroke akibat
penyakit vaskular (Dorland)
Metoclopramide Obat antagoonis reseptor dopamine dan
prokinetik yang merangsang motilitas gastric
digunakan dalam bentuk garam hidroclorida
sebagai antiemetik (Dorland)
Captopril Suatu inhibitor angiotensin converting
enzym yang digunakan dalam pengobatan
hipertensi, gagal jantung kongensif dan
disfungsi ventrikel kiri pasca infark miokard
6
(Dorland)
Insulatard Long-acting insulin yang merupakan
suspensi isophane NPH (Kavar, 2011)
Acetylsalicylic acid Suatu obat anti inflamasi non steroid yang
memiliki sifat analgetik anti piretik anti
inflamasi dan anti reumatik dan juga
merupakan penghambat agregasi trombosit
berbentuk gabungan dari asam asetat
(Dorland)
Laxadine Mengatasi kesulitan buang air besar,
persiapan tindakan radiologis dan oprasi.
Kelemnahan: dalam pemakaian lama
menyebabkan penurunan BB, kelemahan
otot, kehilangan elektrolit dan cairan tubuh
(ISO)
Niazepam Benzodiazepine yang digunakan sebagai anti
ansietas, sedatif, agen anti panik, agen anti
tremor, relaksan otot rangka, anti kolfusan,
dan dalam penatalaksanaan gejala akibat
pemberhentian alkohol (Dorland)
ISDN Merupakan isosorbic dinitrat yang
digunakan sebagai vasodilator koroner
untuk mengobati insufisiensi koroner dan
angina pektoris (Dorland)
CKMB Jenis enzim yang terdapat pada berbagai
jaringan terutama otot rangka miokardium
dan otak. Peningkatan kadar enzim dalam
serum merupakan indikator terpecaya
adanya kerusakan dlm jantung ( RA
dalimunte, 2011)
Diabetes Melitus tipe 2 Resistensi insulin yang disebabkan insulin
yang dihasilkan pankreas tidak sensitive
untuk menguptake glukosa terutama sel sel
7
lemak. Seringkali disertai dengan penyakit
pembuluh darah terutama mengenai
pembuluh darah besar (Dorland)
Respiratory Rate Jumlah pergerakan dinding dada tiap satuan
waktu yang menandakan inhalasi dan
ekshalasi (Dorland)
Emosi Perasaan, kemampuan jiwa untuk
merasakan gejala yang disebabkan oleh
rangsangan dari luar misalnya sedih, senang
(KBBI)
CPK Creatin kinase yaitu enzim yang
mengkatalisis proses fosforilasi kreatin
untuk menghasilkan fosfokreatin (Dorland)
D. CUES
CUES
Ahli gizi mampu merancang dan melakukan asuhan gizi yang tepat sesuai kondisi pasien UAP
dengan riwayat DM tipe 2, hipertensi, dislipidemia
E. PROBLEM IDENTIFICATION
1. Bagaimana etiologi, faktor resiko, patofisologi, sign symptom dari UAP dan
keterkaitannya dengan DM tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
2. Bagaimana IOM, fungsi dan efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi pasien?
3. Bagaimana NCP (beserta cut off monevnya seperti apa), TPS (dijelaskan lemak,
protein dan kh beserta vitamin dan zat micro yang dibutuhkan) pasien?
4. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh untuk pasien UAP?
F. BRAINSTORMING
1. Bagaimana etiologi, faktor resiko, patofisologi, sign symptom dari UAP dan
keterkaitannya dengan DM tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
a. Sign symptom :
- nyeri dada saat aktivitas
- nyeri dada bagian kiri sampai ke punggung
- lemah
8
- nafsu makan rendah
- konstipasi
b. Faktor resiko :
- obesitas
- kebiasaan konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan rendah serat
- usia
- jenis kelamin
- merokok
c. Etiologi :
- spasme yang tidak terlalu lama pada pembuluh darah
d. Keterkaitan :
- dimulai dari dislipidemia menyebabkan insulin menjadi resisten sehingga
mempengaruhi aliran darah, sumbatan lemak pada aliran darah
menyebabkan suplai oksigen ke jantung berkurang sehingga terjadi UAP
2. Bagaimana IOM, fungsi dan efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi pasien?
a. Captopril : obat antidiuretik untuk penyakit hipertensi efek samping
hiperkalemia. Iom makanan tinggi kalium seperti pisang, selain itu iom dengan
grapefruit juice, alkohol, dan kafein.
b. Laxadine : memperlancar buang air besar iomnya susu dan sejenisnya
c. Acetylsalicylic Acid : menghambat agregasi trombosit
3. Bagaimana NCP (beserta cut off monevnya seperti apa), TPS (dijelaskan lemak,
protein dan kh beserta vitamin dan zat micro yang dibutuhkan) pasien?
a. Tujuan :
Mempertahankan status gizi normal
Mencapai berat badan ideal
Memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrient
Tidak memperberat gejala nyeri dada pasien
Meningkatkan intake pasien
Menormalkan kolesterol dan gula darah
b. Prinsip :
Rendah garam 2
Tinggi serat larut air
Rendah lemak jenuh
9
c. Syarat :
Natrium 1200 mg
Karbohidrat 65%
Lemak 20% dipilihkan terutama PUFA
Protein 15%
4. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh untuk pasien UAP?
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber lemak PUFA : Ikan, Minyak
jagung
Tinggi lemak jenuh :
gorengan
Sumber KH Karbohidrat kompleks,
beras merah, gandum
Karbohidrat sederhana
Protein hewani Daging ayam, sapi, ikan
tanpa lemak
Makanan kaleng
10
Dislipidemia
Etiologi: penyempitan katub aorta, spasme arterial,faktor dari luar jantung berupa hipertensi sistemik, takiaritmia dan pemkaian obat- obat simpatomimetik ,ketidak seimbangan kebutuhan dan suplai oksigen dari miokard (Anwar, 2004).
DM
UAP
Emosi
Hipertensi
Patofis:karena ada ruptur plak dan trombus yang menyumbat koronari lumina menyebakan vasokonstriksi atau spasm terjadi ketidak cukupan oksigen jantung yang menimbulkan manifestasi klinis yang berupa UAP (Thieme, 2007)
Faktor Risiko:FR yang tidak dapat diubah: usia, jk, riwayat penyakit di keluarga
FR yang dapat diubah: merokok, obesitas, DM, hiperlipidemia dan hipertensi (Anwar, 2004)
Sign and symptom:Rasa tidak enak di dada dan tidak selalu timbul sebagai rasa sakit, bisa juga rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik atau terbakar, rasa sesak, lemah, palpitasi, berkeringat dingin, pusing (Anwar, 2004)
Keterkaitan Dislipidemia, DM dan Hipertensi:intake lemak jenuh tinggi hiperkolesterol, hipertrigliserida, LDL tinggi HDL rendah dislipidemia memicu oksidasi LDL dan kerusakan endotel terjadinya arterosklerosis plak atero mengalami fisur, ruptur atau ulserasi pembentukan bekuan atau trombosis dan kalsifikasi.Dislipidemia volume darah mengalir lebih kental dan adanya atero dapat memicu terjadinya hipertensi daya regang yang tinggi dapat mrobek endotel arteri dan arteriol kerusakan berulang menyebabkan peradangan penimbunan sel darah putih dan trombosis (Santoso dan Setiawan, 2005)
IOM
Captopril : Berinteraksi apabila dikonsumsi dengan makanan sehingga dapat menurunkan absobsi (MC Cabe, 2004). Makanan yang tinggi potasium, alkohol fe dan cap saychin (wausau hospital, 2002). Disarankan diminum pada malam hari gormer, 2007)ISDN :Hindari alkohol (wausau hospital, 2002), Dikonsumsi 2 jam sebelum makan makanan tinggi lemak (Caudefale, 2006)Metochlopramid :Hindari alkohol, Menurunkan absorbsi riboflafin (Jonathan, 2003)Clopidogrel:Kafein dan alkohol ( UK Medicine, 2012),GFJ (Boullata, 2004)Laxadine:Menghambat absobsi vit. Larut lemak, hipokalemia, absobsi folat, potasium, kalsium menurun (McCabe, Frankel dan Wolfe, 2003)Acetylsalicylic acid:Menurunkan absorbsi vitamin B12 dan asam folat, Menghambat distribusi vitamin C (Boulatta dan Armenti, 2004)Niazepam:Menghindari alkohol (FAD,2004)Insulatrad:Berinteraksi dengan Alkohol ( NHS)
Asuhan Gizi atau NCP
Status gizi:BB= 45 Kg; TB= 155 cm IMT= 18,73 kg/ m2 (normal )Cut off:HDL (N: > 40 mg/dl); LDL (N:<100 mg/ dl ); TG (N: <150 mg/dl); kolesterol total (N:<200 mg/dl); CPK (N: 50-40); GDS (N:< 100 ); GD2JPP (N:< 140).
G. HIPOTESIS
11
12
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1. Bagaimana etiologi, faktor resiko, patofisologi, sign symptom dari UAP dan
keterkaitannya dengan DM tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
Etiologi
a. Faktor di luar jantung
Padapenderita stenosis arteri koroner berat dengan cadangan aliran
koroner yang terbatas maka hipertensi sistemik, takiaritmia,
tirotoksikosis dan pemakaian obat-obatan simpatomimetik dapat
meningkatkan kebutuhan O2 miokard sehingga mengganggu
keseimbangan antara kebutuhan dan suplai O2. Penyakit paru
menahun dan penyakit sistemik seperti anemi dapat menyebabkan
tahikardi dan menurunnya suplai O2 kemiokard.
b. Sklerotik arteri koroner
Sebagian besar penderita ATS mempunyai gangguan cadangan aliran
koroner yang menetap yang disebabkan oleh plak sklerotik yang lama
dengan atau tanpa disertai trombosis baru yang dapat memperberat
penyempitan pembuluh darah koroner. Sedangkan sebagian lagi
disertai dengan gangguan cadangan aliran darah koroner ringan atau
normal yang disebabkan oleh gangguan aliran koroner sementara
akibat sumbatan maupun spasme pembuluh darah.
c. Agregasi trombosit
Stenosis arteri koroner akan menimbulkan turbulensi dan stasis aliran
darah sehingga menyebabkan peningkatan agregasi trombosit yang
akhirnya membentuk trombus dan keadaan ini akan mempermudah
terjadinya vasokonstriksi pembuluhdarah.
d. Trombosis arteri koroner
Trombus akan mudah terbentuk pada pembuluh darah yang sklerotik
sehingga penyempitan bertambah dan kadang-kadang terlepas
menjadi mikroemboli dan menyumbat pembuluh darah yang lebih
distal. Trombosis akut ini diduga berperan dalam terjadinya ATS.
e. Pendarahan plak ateroma
13
Ruptur plak dan trombus
Penyumbatan koronari lumina
Vasokonstriksi/spasme
O2 jantung tidak cukup
Unstable Angina Pectoris
Robeknya plak ateroma ke dalam lumen pembuluh darah
kemungkinan mendahului dan menyebabkan terbentuknya trombus
yang menyebabkan penyempitan arteri koroner.
f. Spasme arteri koroner
Peningkatan kebutuhan O2 miokard dan berkurangnya aliran koroner
karena spasme pembuluh darah disebutkan sebagai penyeban ATS.
Spasme dapat terjadi pada arteri koroner normal atupun pada stenosis
pembuluh darah koroner. Spasme yang berulang dapat menyebabkan
kerusakan artikel, pendarahan plak ateroma, agregasi trombosit dan
trombus pembuluh darah.
(Anwar, 2004)
Faktor Resiko
a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah :
Umur, jenis kelamin dan riwayat penyakit dalam keluarga.
b. Faktor risiko yang dapat diubah :
Merokok, hiperlipidemi, hipertensi, obesitas dan DM.
(Anwar, 2004)
Patofisiologi
14
Angina pectoris terjadi diawali dengan adanya ruptur plak dan trombus
yang menyumbat koronari lumina yang menyebabkan vasokonstriksi atau
spasme sehingga oksigen yang menuju ke jantung tidak cukup yang
kemudian menimbulkan manifestasi klinis. (Siegenthaler, 2007)
Sign Symptom
a. rasa tidak enak di dada dan tidak selalu timbul sebagai rasa sakit,
b. rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik atau terbakar,
c. rasa sesak dan lemah tetapi gejala ini akan hilang ketika angina
pectoris hilang
d. palpitasi,
e. berkeringat dingin,
f. pusing
g. frekuensi deyut jantung dapat menurun, menetap atau meningkat
pada waktu serangan angina
h. stress tes nya positif pada UAP, CPK dan LDH dapat normal dan
meningkat namun tidak melebihi 50% diatas normal dan tes CKMB
positif namun harus disertai pemeriksaan enzim secara serial
i. pucat dan pembesaran jantung pada pasien
(Anwar, 2004; Panduan klinik, 2012)
15
Konsumsi lemak jenuh ↑
Abnormalitas profil lipid → dislipidemia
Penimbunan lipid dalam tunika intima pembuluh darah
Pembentukan plak → aterosklerosis
Remodelling vaskuler
Diameter pembuluh darah mengecil
Aliran darah meningkat
Hipertensi
Inflamasi ↑
Ruptur dengan komplikasi emboli dan trombus
Penyumbatan koronari lumina
Gaya regang ↑ merobek endotel arteri dan arteriol
Kerusakan berulang, penimbunan sel darah putih dan trombosis
DM 2
Resistensi insulin
Lipolisis ↑
hormon sensitif lipase tidak ditekan
Kadar lemak darah ↑
O2 jantung tidak cukup
Unstable Angina Pectoris
Keterkaitan uap DENGAN Diabetes Melitus Tipe 2, Hipertensi, dan
Dislipidemia:
Konsumsi lemak jenuh berlebih dapat mengakibatkan abnormalitas
profil lipid seperti hiperkolesterol, hipertrigliserida, LDL meningkat, dan HDL
menurun yang menimbulkan status dislipidemia. Sementara itu, resistensi
16
insulin yang terjadi pada DM2 akan menyebabkan kerja hormon sensitif
lipase tidak ditekan, sehingga lipolisis akan terus terjadi dan meningkat.
Peningkatan lipolisis ini akan meningkatkan penggunaan asam lemak
sebagai sumber energi pada hati dan otot, yang berakibat pada peningkatan
metabolit lemak dalam jaringan. Peningkatan metabolisme lemak secara
otomatis akan meningkatkan kadar lemak darah yang berujung pada
dislipidemia. Keadaan dislipidemia yang berkelanjutan dapat menimbulkan
penumpukan lipid terutama kolesterol dalam tunika intima pembuluh
darah. Penimbunan lipid dapat memicu terjadinya pembentukan plak dan
terjadi aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan remodelling
vaskuler dan mengakibatkan diameter pembuluh darah mengecil dan aliran
darah meningkat sehingga terjadi hipertensi. Hipertensi yang menyebabkan
gaya regang meningkat sehingga merobek endotel arteri dan arteriol.
Kerusakan berulang menyebabkan penimbunan sel darah putih dan
trombosis. Kerusakan inilah yang meningkatkan inflamasi pembuluh
darah .Keadaan aterosklerosis mengakibatkan inflamasi meningkat.
Inflamasi juga dapat diikuti dengan terjadinya ruptur dengan komplikasi
emboli dan trombus. Kemudian terjadinya sumbatan di koronari lumina
sehingga oksigen yang menuju ke jantung tidak cukup yang kemudian
menimbulkan manifestasi klinis berupa angina pectoris. (Orford BL, 2006;
Baldus S et al, 2003; Brennan ML, 2003; Santoso dan Setiawan, 2005;
Bailey, 2008; Siegenthaler, 2007).
2. Bagaimana IOM, fungsi dan efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi pasien?
No. Nama obat Fungsi Efek samping Interaksi obat dan
makanan
1. Metoclopramide Mengurangi diabetic
gastroparesis akut.
- Gelisah
- Mengantuk
- Mual
- Pusing
- Sakit kepala
- Depresi
- Gangguan GI
- Berinteraksi dengan
alkohol. (Mercy Hospital)
- Dapat menurunkan
absorbsi riboflavin
17
(european
medicine agency,
2013)
- Hipotensi
- Hipertensi
- NMS
- Amenore
(farmaktori, 2010)
2. Captopril Sebagai antihipertensi - Mual
- Muntah
- Ruam pada kulit
- Sindrom nefrotik,
poliurea
- Hipotensi
- Netropenia
- sakit kepala
- nyeri lambung
- hiperkalemia
- menurunkan
kemampuan indra
perasa dan
penciuman
(boullata, 2004)
- Dapat menurunkan
absorbsi obat apabila
dikonsumsi bersamaan
dengan makanan,
sehingga lebih baik
dikonsumsi 1 jam
sebelum makan atau 2
jam setelah makan.
(Boullata, 2004)
- Berinteraksi dengan
makanan yang tinggi
potasium, alkohol, Fe dan
cap saychin. (Wausau
hospital, 2002)
3. Clopidogrel Agen antiplatelet
yang digunakan untuk
terapi unstable angina
pectoris dan penyakit
jantung koroner.
(Boullata, 2004)
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Diare
- Dispepsia
- Nyeri perut
- Mimisan (NHS)
- Dapat berinteraksi
dengan kafein dan
alkohol. (UK medicine,
2012)
- Berinteraksi dengan
grape fruit juice.
(Boullata, 2004)
- Hindari penggunaan
bersamaan dengan
bawang putih, jahe dan
18
ginseng karena dapat
menyebabkan
pembekuan darah.
(opler, 2005)
4. Acetylsalicylic
acid
- Antiinflamasi non
steroid
- Penghambat
agregasi trombosit
(Dorland, 2012)
- Hipoglikemi
- Hipokalemia
- Iron defisiensi
- Folic acid defisiensi
- Vitamin e
defisiensi
- Metabolic asidosis
- Glycosuria
- Uricosuria
(Boulatta dan
Armenti, 2004)
- Menurunkan absorbsi
vitamin B12 dan asam
folat
- Menghambat distribusi
vitamin C
(Boulatta dan Armenti,
2004)
5. Niazepam - Antiansietas
- Sedative
- Agen anti panik
- Agen anti tremor
- Relaksan otot
rangka
- Antikonvulsan
(Dorland, 2012)
- Hipocalcemia
- Hypokalemia
(Boulatta dan
Armenti, 2004)
- Pada orang tua
dapat
menyebabkan
dementia
(McCabe, Frankel dan
Wolfe, 2003)
- Grapefruit juice
(Boulatta dan Armenti,
2004)
6. Laxadine - Obat pencahar
- Memperlancar
buang air besar
(Dorland, 2012)
- Hypokalemia
- Hyponatremia
(Boulatta dan
Armenti, 2004)
- Hypocalcemia
- Hypomagnesemia
(McCabe, Frankel dan
Wolfe, 2003)
- Menurunkan absorbsi
potasium
- Menurunkan absorbsi
magnesium
(McCabe, Frankel dan
Wolfe, 2003)
19
7. ISDN - Pencegahan dan
pengobatan angina
pektoris; untuk
gagal jantung
kongestif
- Untuk mencegah sakit
di dada yang
disebabkan oleh
angina.
(Lulman, 2005)
- Hipotensi
- Bowel ncontinence
- Xerostomia
- Bradicardia
(Lulman, 2005)
Hindari Alkohol
8. Isulatard Membantu tubuh
untuk menggunakan
gula dalam darah dgn
baik dan membantu
untu mencegah kadar
gula darah menjadi
terlalu tinggi
- Tremor
- nerves
- lemah
- pusing
- susah
berkonsentrasi
Alkohol dapat
menyebabkan
Hypoglikemi
3. Bagaimana NCP (beserta cut off monevnya seperti apa), TPS (dijelaskan lemak,
protein dan kh beserta vitamin dan zat micro yang dibutuhkan) pasien?
a. Tujuan Diet
1. Mempertahankan status gizi normal
2. Mencapai berat badan ideal
3. Mengubah kadar glukosa darah menjadi normal
4. Mencapai kadar lipida serum normal
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi optimal
6. Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
7. Menurunkan asupan kolesterol makanan
20
8. Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana
9. Mencegah penimbunan garam
10.Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
b. Prinsip Diet
1. Diet Diabetes Melitus
2. Diet Rendah Garam III
c. Syarat Diet
1. Energi cukup untuk mencapai berat badan ideal. Kebutuhan energi ditentukan
dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25
kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadaan
khusus. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makanan pagi (20%), siang
(30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan (masing-
masing 10 dan 15%)
2. Kebutuhan protein normal yaitu 15%
3. Kebutuhan lemak sedang yaitu 25% (SAFA 5%, MUFA 10%, PUFA 10%). Asupan
kolesterol makanan dibatasi yaitu ≤300mg hari
4. Kebutuhan KH sedang yaitu 60%
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan dibatasi
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
7. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air
8. Rendah garam III 1200mg atau 1 sdt (4g) garam dapur
9. Cukup vitamin dan mineral
Vitamin A 0,6 mg
Vitamin B1 0,8 mg ditambah dengan suplementasi 300 mg per hari dalam bentuk
suplementasi oral untuk mencegah perkembangan penyakit vascular disease,
fungsi endotel, stress oksidatif, dan turunnya level tiamin yang mengganggu
metabolism karbohidrat.
Vitamin B2 1,1 mg
21
Vitamin B3 13 mg ditambah dengan suplementasi 3 mg dalam bentuk
suplementasi oral
Vitamin B5 5 mg
Vitamin B6 1,2 mg
Vitamin B7 100 µg
Vitamin B12 1,5 µg ditambah dengan suplementasi oral 1000 µg
Vitamin C 40 mg
Suplementasi vitamin D 4000 IU oral untuk mengurangi resistensi insulin dan
memperbaiki sekresi insulin
Vitamin E 3 mg ditambah suplementasi 400 IU untuk menurunkan kadar HbA1c
Asam folat 0,2 mg dan suplementasi 5 mg untuk menurunkan level homosistein
dan mengontrol diabetes.
Vitamin K 45 µg
Suplementasi zink 50 mg untuk mengontrol glikemik dan kadar lipid
(Martin, 2013; Kibirige dan Mwebaze, 2013; Jayawardena et al., 2012)
- Perhitungan kebutuhan :
Energi menggunakan perhitungan PERKENI (2006):
1. Jenis Kelamin : 25 kkal x 45 kg = 1125
2. Aktivitas Fisik istirahat karena dirawat di rumah sakit. 10% x 1125 = 112,5
3. Faktor stress (10-20%) dengan penyakit jantung kongestif : 15% x 1125 =
168,75
4. Statu gizi normal tanda faktor koreksi
5. Umur 36 tahun tanpa faktor koreksi
Total energi : 1125 + 112,5 + 168,75 = 1406,25
Pembagian waktu makan:
Makan utama:
pagi (20%) = 20% x 1406,25 = 281,25
siang (30%) = 30% x 1406,25 = 421,875
sore (25%) = 25% x 1406,25 =351,56
makanan selingan
selingan 1 : 10% x 1406,25= 140,625
selingan 2 : 15% x 1406,25= 210,94
22
Kebutuhan Protein :
15% x 1406,25 = 52,73 g
Kebutuhan Lemak :
25% x 1406,25 = 39,1 g
Kebutuhan KH :
60% x 1406,25 = 210,9 g
- Cut Off Data Biokimia
Data Nilai Pasien Nilai Normal Interpretasi
HDL 41 mg/dl <40 Rendah
≥60 Tinggi
Normal
LDL 121 mg/dl <100 Optimal
100-129 Jauh atau
diatas normal
130-159 Cukup tinggi
160-189 Tinggi
≥189 Sangat tinggi
Normal
Trigliserida 272 mg/dl <150 Normal
150-199 Cukup tinggi
200-499 Tinggi
≥500 Sangat tinggi
Tinggi
Total Kolesterol 285 mg/dl <200 Diinginkan
200-239 Cukup tinggi
≥240 Tinggi
Tinggi
Sumber: (Adam, 2007)
CPK 97 40-50 Normal Normal
CKMB 29 -
Asam Urat 4,8 mg/dl -
GDS 226 mg/dl <100 Normal
100-125 pradiabetes
>126 Diabetes
Tinggi (Diabetes)
GD2JPP 236 mg/dl <140 normal
140-199 pradiabetes
>200 Diabetes
Tinggi (Diabetes)
23
Sumber: (Mendrofa, 2011)
Tekanan Darah 170/120 mmHg Tekanan sistolik
>120 Normal
120-139 prehipertensi
140-159 hipertensi
stage 1
≥160 hipertensi stage
2
Tekanan diastolik
>80 Normal
80-89 prehipertensi
90-99 hipertensi stage
1
≥100 hipertensi stage
2
Hipertensi stage 2
Sumber: (JNC,2006)
RR 16/menit 22/menit Rendah
24
ASESSMENT DIAGNOSAINTERVENSI MONEV
DATA DASAR SINTESA DATA P E S
Antropometri :
BB: 45 kg
TB: 155 cm
IMT: 18,73 (normal)
BBI : 49,5 kg
Usia: 36 thn
Biokimia :
Cpk: 97 (N:40-150)
Ckmb 29 (< 3% cpk)
kolesterol 285 (kurang dari
200)
HDL 41(>= 40)
LDL 121 (< 150)
TG 272(<150)
asam urat 4,8
GDS 226 (<= 90)
GD2Jpp 236(<= 126)
Clinis:
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
NI 2.1
Ketidakcukupan
intake oral
NI 5.4
Penurunan
kebutuhan zat gizi
kolesterol
NI 5.8
ketidakcukupan
intake sarat
NB 1.7
Pemilihan bahan
makanan yg salah
Dihubungkan nafsu
makan rendah
Dihubungkan
dengan dislipidemia
Dihubungkan
dengan konstipasi
-
Dibuktikan dengan
pasien hanya
menghabiskan ¼
porsi bubur
Dibuktikan dengan
total kolesterol dan
trigliserida yang
tinggi
Ditandai dengan
di buktikan dengan
intake serat yang
rendah (konsumsi
sayur yang kurang)
Dibuktikan dengan
pasien sering
mengkonsumsi
makanan tinggi
ND 1.2
Memodifikasi diet
distribusi, tipe, dan
jumlah makanan
pasien
RC 1
Kolaborasi dengan
tim medis yang lain
E 1
Memberikan
edukasi mengenai
preskripsi diet
(tujuan diet,
prinsip, dan syarat),
pemilihan, dan cara
pengolahan BM
ND 1.3
Pemilihan BM
secara spesifik
BE 1.2
Pengetahuan pasien mengenai
pemilihan dan pengolahan
makanan yang tepat yang
meningkat (observasi dan
wawancara)
FI 1.1
Memonitoring dan mengevaluasi
total energi intake dari pasien
setiap hari dilihat dari waste plate
S 3.2
Memonitoring dan mengevaluasi
Kondisi fisik klinis pasien setiap
hari
S 2.6
Memonitoring dan mengevaluasi
profil lipid pasien hingga
mencapai kadar normal di lihat
setiap 1 minggu sekali
S 2.5
26
CM
Tekanan drah:170/120
Nadi : 96/menit
RR: 16/ menit
Nyeri dada
Lemah
konstipasi
Dietari
dahulu:
sering konsumsi ikan asin
krupuk goreng
tidak mengkonsumsi sayur
bayam
sekarang:
pasien menghabiskan 1/4
porsi
Ekologi:
Pekerjaan: Penjual nasi
goreng
Hipertensi stage 2
Rendah
+
+
+
Tinggi NA
Tinggi lemak
Serat rendah
Intake makan
pasien rendah
Efek Samping:
mual, muntah, sakit
kepala,
ammenorhea, hypo
dan hypertensi,
NC 2.2
Perubahan nilai
laboratorium
terkait zat gizi
Dihubungkan
dengan adanya
dislipidemia, UAP
dan DM type 2
lemak jenuh ,
natrium dan rendah
serat
Dibuktikan dengan
kadar TG, dan
Kolesterol yang
tinggi, GDS dan
GD2JPP yang tinggi
sesuai diet pasien Memonitoring dan mengevaluasi
kadar gula darah GDS dan GD2JPP
hingga mencapai kadar normal
dilakukan setiap minggu sekali.
FI 5.4.2
Memonev Intake serat yg larut air
S 1.1
Memonitoring dan mengevaluasi
BMI sesuai status gizi yg normal
pada pasien
FI 5.1.7
Memonev jumlah kolesterol dari
makanan dengan cara 24-h recall
dengan target < 200 mg/hr
FI 5.1.2
Memonev jumlah lemak jenuh
dengan target <7% dari total
energi
27
Riwayat penyakit dahulu: DM
2 sejak 5 thn lalu dengan
hipertensi dan dislipidemia
konsumsi obat :
metalopramid, captopril,
clopidogrel, aspirin,
niazepam, laxadine,
ISDN ,dan isulactrat
hypoglikemia,
hyperglikemia dll
Iom : Konsumsi
makanan yang
tinggi serat, tinggi
kalium, GFJ, kafein
dan alkohol
28
4. Makanan apa yang boleh dan tidak boleh untuk pasien UAP?
Bahan
makanan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber KH Beras merah,
gandum,kentang, roti
tawar, tepungterigu,
sagu,
dantepungsingkong.
Sumberkarbohidrattingginatrium, seperti:
cake, biskuit, dankrekers.
Sumber
lemak
Minyakjagung,
minyakkedele,
margarin.
Minyakkelapa,
minyakkelapasawit,mentegadalamjumlahbany
akdansantankental.
Sumber
protein
nabati
Semuajeniskacang-kacangandanhasilnya yang
merupakansumber protein bernilai biologic
rendah.
Sumber
protein
hewani
Daging
aya
mdansapitanpalemak,
ikan, telur,
susurendahlemak.
Dagingdanikan yang diawetkan, seperti:
ikanasin, dendeng, sarden, dancorned beef.
Sayuran Sayuranrendahkalium
seperti: caisim,
kangkung, sawi,
wortel, danterong.
Sayurantinggikalium, seperti: tomat, kol,
bayam, bit, daunbawang, taugekacanghijau,
kacangbuncis, kembangkol, waluh,
danrebung.
Sayuran yang menimbulkan gas, dan yang
diawetkan dengan garam dapur.
Buah-
buahan
Rendahkalium,
seperti: kedongdong,
manga, markisa,
melon, semangka,
nangka, pir, salak,
sawo. Serta buah yang
tidak mengandung
gas.
Tinggikaliumseperti: anggur, arbei, belimbing,
duku, jambubiji, jeruk, pepaya, danpisang.
Serta buah yang mengandung gas dan yang
diawetkan.
29
Minuman Berbagaiminumanbersodadanberalkoholserta
yang tinggicafeinseperti kopi.
Bumbu Semuajenisbumbukec
ualiguladanbumbu
yang tajam
Semuajenisgula, Lombok, caberawit,
danbumbu – bumbu lain yang tajam
Almatsier, Sunita. 2010
30
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme yang mempengaruhi hampir
semua organ tubuh manusia sehingga menimbulkan komplikasi penyakit lain seperti
hipertensi, dislipidemia dan dengan adanya faktor pencetus emosi, maka bisa menimbulkan
UAP atau Unstable Angina Pectoris. Dan untuk memberikan asuhan gizi yang tepat, hal utama
yang perlu diperhatikan ialah mengatasi akar dari penyakit tersebut dalam kasus ini adalah
Diabetes Melitus tipe 2. Oleh karena itu penatalaksanaan asuhan gizi untuk kasus ini
menggunakan diet Diabetes Melitus dengan tetap memperhatikan asupan natrium pasien
sesuai diet rendah garam 3 yakni 1000-1200 mg.
Dalam memberikan asuhan gizi terhadap pasien dengan penyakit komplikasi seperti
ini, intervensi dan monev yang dilakukan harus diperhatikan agar tepat dan dapat membantu
memperbaiki kondisi pasien. Salah satu monev yang dilakukan berupa pemberian edukasi
kepada pasien mengenai pemilihan dan pengolahan makanan yang tepat. Selain itu kolaborasi
antar tenaga medis juga perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan asuhan medis dan
asuhan gizi yang diberikan.
REKOMENDASI
Kasus yang diberikan sudah sangat menarik dan kompleks penyakitnya. Akan tetapi
diharapkan waktu diskusi satu dan dua dilaksanakan di hari yang berbeda agar maksimal dalam
mencapai cade yang diharapkan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Adam. 2005. Guidelines for Adolescent Nutrition Services
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Anwar T Bahri. 2004. Angina Pektoris Tak Stabil. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara. Medan : e-USU Repository
Bailey, Clifford J. dan Caroline Day. 2011. Obesity in the Pathogenesis of Type 2 Diabetes.
British Journal of Diabetes and Vascular Disease. www.medscape.com
Baldus S, Heeschen C, Melnertz T, Zeihev AM, Eiserich JP, Munszel T, el al. 2003.
Myloperoxidase Serum Level Predict In Patient With Acute Coronary Syndrome
Circulation.
Boulatta J.I dan Armenti V.T. 2004. Handbook of Drug - Nutrient Interaction. United States of
America: Humana Press
Brennan ML, et al. 2003. Prognostic Value Of Myeloperaxidase In Patient With Chest Pain. N
Eng I J Med
Dalimunthe R A. 2009. Pengaruh Kafein Terhadap Toksisitas Parasetamol Ditinjau Dari
Parameter Farmakokinetika, Kadar AST, ALT, Dan Gambaran Histopatologis Jaringan
Hati, Ginjal dan Jantung Tikus Putih. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Medan : USU Repository
Dorland, W.A. Newman. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran ECG
European medicines agency. 2013. European medicines agency changes to the use of
metoclopramide
IDNT. 2008.
Jayawardena, R., Ranasinghe, P., Galappatthy, P., Malkanthi, RLDK., Constantine, GR.,
Katulanda, P. 2012. Effects of zinc supllementation on diabetes mellitus: a systematic
review and meta-analysis. Diabetology & Metabolic Syndrome Journal Biomed Central
2012, 4: 13.
JNC. 2006. Direktorat clinic pharmasist.
Kibirige, Davis, Mwebaze, Raymond. 2013. Vitamin B12 deficiency among patients with
diabetes mellitus: is routine screening and supplementation justified?. Journal of
Diabetes & Metabolic Disorders 2013, 12:17.
32
Lullmaan, H et al. 2005 Colour Atlas of pharmacology
Martin, Carole. 2013. The role of vitamins in the prevention and treatment of type 2 diabetes
and its complications. Journal of Diabetes Nursing Vol. 17 No. 10 2013: 376-83.
McCabe B.J, Frankel EH dan Wolfe J.J. 2003. Handbook Food - Drug Interaction. Washington
D.C: CRC Press
Mendrofa, Ira. 2011. Karakteristik Penderita Dm Dan Pengetahuan Penderita Dm Tentang
Kontrol Kadar Gula Darah di Rsud Gunungsitoli Periode Juni – September 2011.Usu :
Medan.
Ministry of Health. 2011. Laxadin. Petach : Teva Pharmaceutical Industries Ltd
Neal J Michael. 2002. Medical Pharmacology At A Glance. Germany : Blackwell Publishing
Company
Opler, Lewis A. 2005. The Complete Pill Guide : the Latest Information about Generic and
Brand Name Prescription Drug.
Orforb BL, Selwyn AP. 2006. Atheroclerosis. http://www.emedicine.com
Phanufactury. 2010.
http://www.pharmamanufacturerindia.com/doctors_pdf/Metoclopramide.pdf. Diakses
Tanggal 25 Februari 2014 Pukul 11.30 WIB.
Poudre Valley Hospital’s Medical Nutrition Therapy. 2006. Food & Drug Interactions. Poudre
Valley Hospital Pharmacy Departement
Saba. 2011. Insulartard.
http://www.old.health.gov.il/units/pharmacy/trufot/alonim/Insulatard_dr_1316930407
906.pdf. Diakses Tanggal 25 Februari 2014 Pukul 11.40 WIB.
Santoso dan Setiawan. 2005. Penyakit Jantung Koroner
Siegenthaler, Walter. 2007. Differential Diagnosis in Internal Medicine
Wausau Hospital. 2002. Food Drug Interaction. Halaman 3
Wolfe, Jonathan. 2003. Handbook Of Food Drug Interactions.CRC Press: USA.
33
TIM PENYUSUN
A. KETUA :
Yeniar Alifa Istiqomah 115070307111014
B. SEKRETARIS :
Lega Satya Puspitasari 115070301111025
Sofy Amelia Putri 115070300111037
C. ANGGOTA
1. Ana Dwi Fibriyanti 115070301111008
2. Aprinia Dian N 115070300111009
3. Asria R Lino 115070307111016
4. Desi Ayu Ningtyas 115070300111020
5. Ellen Natalia 115070300111030
6. Firdausi Ayu Fitriani 115070301111018
7. Glaveria Galuh Giriananda 115070301111009
8. Lailatul Muniro 115070301111001
9. Lisa Zumrotul Hasanah 115070301111026
10. Qodriyah N.F 115070300111021
11. Suci Wulansari 115070301111017
D. FASILITATOR
Mbak Lola
E. PROSES DISKUSI
1. Diskusinya berjalan sangat lancar meskipun dengan waktu yang sangat singkat
2. Fasil sangat membantu
3. Mahasiswa banyak mendapatkan pengetahuan baru mengenai asuhan gizi yang
tepat untuk pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan komplikasi Hipertensi,
Dislipidemia dan UAP.
34