laporan organik 22

7
PERCOBAAN I Judul : Metode Fitokimia Tujuan : (1) Untuk dapat mengidentifikasi awal tumbuh- tumbuhan yang mengandung senyawa kimia aktif. (2) Untuk mengetahui pereaksi spesifik yang digunakan dan cara pembuatannya. Hari/Tanggal : Tempat : Laboratorium Kimia MIPA FKIP UNLAM Banjarmasin. 1. TEORI DASAR. Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. Kelompok metabolit ini tidak memiliki kaitan langsung dengan tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, tetapi memiliki fungsi ekologis, seperti menangkal serangan organisme lain atau sebagai penarik serangga untuk penyerbukan. Kelompok senyawa metabolit sekunder adalah alkaloid, steroid, triterpen, flavonoid, saponin dan senyawa fenolik. 2.1 Senyawa Metabolit Pada Tumbuhan 2.1.1 Alkaloid Alkaloid adalah kelompok besar senyawa organik alami dalam hampir semua jenis organisme, seperti tumbuh- tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah, binatang,

Upload: ekky-nova

Post on 11-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

LAPORAN organik 2 dasar teory

TRANSCRIPT

PERCOBAAN

PERCOBAAN I

Judul

: Metode Fitokimia

Tujuan: (1) Untuk dapat mengidentifikasi awal tumbuh-tumbuhan yang mengandung senyawa kimia aktif.

(2) Untuk mengetahui pereaksi spesifik yang digunakan dan cara pembuatannya.

Hari/Tanggal:

Tempat: Laboratorium Kimia MIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

1.TEORI DASAR.

Tumbuh-tumbuhan adalah penghasil berbagai jenis senyawa metabolit sekunder. Kelompok metabolit ini tidak memiliki kaitan langsung dengan tumbuh-tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, tetapi memiliki fungsi ekologis, seperti menangkal serangan organisme lain atau sebagai penarik serangga untuk penyerbukan. Kelompok senyawa metabolit sekunder adalah alkaloid, steroid, triterpen, flavonoid, saponin dan senyawa fenolik.

2.1 Senyawa Metabolit Pada Tumbuhan

2.1.1 Alkaloid

Alkaloid adalah kelompok besar senyawa organik alami dalam hampir semua jenis organisme, seperti tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah, binatang, serangga, mikroorganisme dan organisme laut. Berbagai efek farmakologi yang ditimbulkannya seperti antikanker, anti-inflamasi dan anti-mikroba, juga dapat ditimbulkan oleh alkaloid.

Beberapa contoh alkaloid dapat dilihat pada gambar 1 berikut :

Koniina Nikotina

Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu maupun daun dari tumbuh-tumbuhan. Senyawa alkaloid dapat dipandang sebagai hasil metabolisme dari

tumbuh-tumbuhan atau

dapat berguna sebagai cadangan bagi biosintesis protein. Kegunaan alkaloid bagi tumbuhan ialah sebagai pelindung dari serangan hama, penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon.

Alkaloid bersifat basa, di alam berada sebagai garam dengan asam-asam organik. Adanya sifat basa ini, mempermudah memisahkan ekstrak total alkaloid dari komponen lainnya. Demikian juga, adanya nitrogen dalam alkaloid cenderung membentuk senyawa kopleks dengan ion-ion logam berat yang tidak larut dalam air. Sifat ini dimanfaatkan dalam merancang cara uji yang cepat dalam mendeteksi alkaloid dalam suatu ekstrak. Pereaksi tetes yang lazim digunakan untuk maksud tersebut adalah pereaksi Dragendorff dan Meyer.

2.1.2 Steroid

Steroid merupakan komponen pembentuk membran tanaman. Yang termasuk golongansteroid di antaranya senyawa-senyawa sterol, sapogenin, dan hormon. Struktur senyawa ini pada dasarnya mempunyai cincin siklopentaperhidrofenantren.

Triterpen dan Saponin tersebar hanya dalam kelompok tanaman tertentu. Karena keterbatasan penyebarannya, dapat dijadikan marker taksonomi tumbuhan. Misalnya cimigenol (Cimicuuga dehurica), diosgenin (Dioscorea hypoglauca), glychimizin (Glychimiza uralensis) adalah senyawa bioaktif. Cimigenol telah dibuktikan mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, diogenin meningkatkan eksresi kolesterol dari cairan empedu dan glychimizin memperlihatkan berbagai efek farmakologi seperti anti-inflamasi, antiviral dan antikanker.

2.1.3 Triterpen

Triterpen adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon yaitu skualena yang strukturnya berupa siklik kebanyakan berupa alkohol, aldehid atau asam karboksilat

Triterpenoid dapat dipilah menjadi sekurang kurang empat golongan senyawa antara lain triterpen sebenarnya, steroid, saponin dan glikosida jantung. Senyawa triterpen ini berfungsi sebagai pelindung untuk menolak serangga dan serangan mikroba (Harbone. 1987). Triterpena tertentu terkenal karena rasanya terutama karena kepahitannya. Contohnya limonin, suatu senyawa pahit yang larut dalam lemak dan terdapat dalam buah jeruk. Citrus, senyawa termasuk dalam deret triterpena penta siklik yang rasanya pahit serta dikenal sebagai limonoid dan kuasinoid (Waterman dan Grundon, 1983). Kelompok triterpena pahit lainnya adalah kukurbitasin, yang terdapat terbatas hanya dalam biji berbagai Cucurbitaceae, meskipun dapat juga dideteksi pada suku lain termasuk Cruciferae (Curtis dan Meade, 1971).

Adapun struktur beberapa triterpenoid antara lain :

2.1.4 Saponin

Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tumbuhan (Tsehesche dan Wulff, 1973). Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Dari segi ekonomi saponin penting juga karena kadang-kadang menimbulkan keracunan pada ternak (misalnya saponin alfalfa, Medicago sativa) atau karena rasanya yang manis (misalnya glisirizin dari akar manis, Glycyrrhiza glabra). Pola glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen umum adalah asam glukuronat.

Saponin tersebar hanya dalam kelompok tanaman tertentu. Karena keterbatasan penyebarannya, dapat dijadikan marker taksonomi tumbuhan. Misalnya cimigenol (Cimicuga dehurica), diosgenin (Dioscorea hypoglauca), glychimizin (Glychimiza uralensis) adalah senyawa boiaktif. Cimigenol telah dibuktikan mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, diogenin meningkatkan eksresi kolesterol dari cairan empedu dan glychimizin memperlihatkan berbagai efek farmakologi seperti anti-inflamasi, antiviral dan antikanker.

2.1.5 Flavonoid

Semua flavonoid menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk flavon yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan Primula, dan semuanya mempunyai sejumlah sifat yang sama. Dikenal sekitar 10 kelas flavonoid.

Flavonoid terutama berupa senyawa larut dalam air. Mereka dapat diekstrak dengan etanol 70 % dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah bila ditambah basa atau amonia. Falvonoid mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi, flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh tetapi beberapa kelas labih tersebar dari pada yang lainnya. Dalam tumbuhan flavonoid terdapat dalam bentuk campuran.

NMe

N

H

N

OH

Kolesterol

Skualena

PAGE