REAKSI IDENTIFIKASI

KATION-KATIONDISUSUN OLEH :

ANISA NURRAUDAH K3314004/KELAS BARTIKA RIZQI NUGRAHENI K3314006/KELAS BDESITA KAMILA ULFA K3314010/KELAS BPUPUT ISTIKA WULANDARI K3314042/KELAS BTOMAS ISTANTYO PUTRO K3314050/KELAS B

JUDUL : Reaksi Identifikasi Kation-Kation

TUJUAN :Tujuan Umum : Mengetahui cara analisa terhadap kation-kation

Tujuan Khusus : Mahasiswa dapat menyebutkan golongan-golongan

kation Mahasiswa dapat mengklasifikasikan kation Mahasiswa dapat mengetahui reaksi-reaksi kation

JUDUL DAN TUJUAN

PEMBAHASAN Percobaan reaksi identifikasi kation-kation dalam larutan

dalam larutan memiliki tujuan umum dan khusus, yaitu mengetahui cara analisis kation sebagai tujuan umum mampu menyebutkan golongan-golongan kation, mampu mengklasifikasikan kation dalam larutan dan mengetahui reaksi-reaksi kation sebagai tujuan khususnya.

Prinsip dasar percobaan ini untuk analisis data kualitatif sistemik kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa reagensia. Penggunaan reagensia golongan sistematik dapat mempermudah klasifikasi kation.

Reaksi untuk klasifikasi kation yang paling utama adalah HCl, H2S, Amonium Sulfida, dan Amonium Karbonat. Klasifikasi kation sendiri berdasarkan pada perbedaan kelarutan dari Klorida, Sulfida dan Karboat dari kation tersebut.

Kelima golongan kation dan ciri-cirinya, sebagai berikut: Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer. Ion

golongan ini adalah Pb2+, Hg22+ dan Ag+

Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl tapi mengendap dengan H2S dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini adalah Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II), Arsenik (V), dll

Golongan III: tidak bereaksi dengan HCl encer dan H2S namun pengendapan dengan ammonium sulfide dalam sauna netral atau amoniakal. Kation golongan ini adalah Ca2+, Ni 2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+ dan Mn2+

Golongan IV : tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III namun membentuk endapan bila ditambahkan (NH4)2CO3 dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation golongan ini adalah Ba2+, Ca2+, dan Sr2+

Golongan V : umumnya tidak bereaksi dengan reagensia golongan I-V, kation golongan ini hanya dapat diuji dengan uji nyala. Kation golongan ini adalah Na+, K+, Mg2+ dan NH4

+

NO PERLAKUAN PENGAMATAN ANALISA KESIMPULAN1 Kation-Kation Golongan I

Ag+

1. AgNO3 + HCl -> ppt dibagi 3

a) Ppt + Sinar Mataharib) Ppt + air panasc) Ppt + NH3 encer + HNO3

encer2. AgNO3 + KI -> ppt

dibagi 2d) Ppt + air panase) Ppt + KI

Ppt berwarna putihLarutan berwarna abu-abu, ppt putihPpt putih, larutan putiih keruhPpt putih, larutan beningPpt putih kekuninganPpt kuning, larutan kuning keruhPpt putih kekuningan

Larutan AgNO3 + HCl akan membentuk endapan berwarna putih dengan reaksi: Ag+ + Cl- -> AgClBerdasarkan teori, penyinaran dengan sinar matahari menguraikan endapa perak klorida menjadi abu-abu atau hitam karena terbentuknya logam perak. Percobaan sesuai dengan teori. Reaksinya: 2AgCl -> 2Ag↓ + Cl2↑Apabila ppt ditambahkan air panas atau diencerkan dengan air, kesetimbangannya kembali ke kiri dan endapan muncul lagi yaitu endapan warna putih.Hal ini disebabkan karena endapan ditambah air panas, maka endapan tidak larut dalam air panas. Reaksi: AgCl → AgCl

Endapan putih menunjukan adanya AgCl. Reaksi: Ag+ + Cl- -> AgClSinar matahari digunakan untuk menguraikan endapan putih klorida menjadi perak2AgCl -> 2Ag↓ +Cl2↑Endapan tidak larut dalam air panas. Reaksi:AgCl → AgClReaksi:AgNO3 + KI -> AgI + KNO3

Endapan berwarna kuning adalah endapan AgIAgI tidak larut dalam KI

Analisa

Ppt ditambahkan NH3, lalu ditambah HNO3 juga tidak terjadi perubahan, tetap endapan putih. Reaksi: AgCl +NH4OH -> Ag(NH3)Cl + 2H2OTerjadi reaksi:AgNO3 + KI -> AgI + KNO3 Menurut teori AgI tidak larut dalam air panas karena AgI hanya larut dalam KCN dan Na2SO3Reaksi:AgI + H2Opanas -> Tidak bereaksi.Menurut teori, AgI juga tidak larut dalam air panas yang ditunjukan dengan masih adanya endapan dari larutan tersebut. Penambahan KI dalam larutan menyebabkan kandungan I bertambah, tetapi tetap belum melarutkan AgIReaksinya:AgI + KI -> Tdk terjadi 

No Cara Kerja Data Pengamatan Pembahasan Kesimpulan1. c Lar. AgNO3 5 tetes

+ lar. NaOH 5 tetesEndapan coklat abu-abu

Ketika AgNO3+NaOH terbentuk endapan AgOH warna coklat abu-abu, dengan reaksiAgNO3 (aq)+NaOH(aq)AgOH ↓(s)

+NaNO3 (aq)

Ag+(aq)+2OH+

(aq)Ag2O(s)↓+H2O(l)

Identifikasi Ag+ dengan larutan NaOH menghasilkan endapan AgOH berwarna coklat Abu-abu

d. Lar. AgNO3 1ml + lar. K2CrO4 5 tetes

Ppt merah bata Ketika AgNO3+ K2CrO4terbentuk endapan merah bata, dengan persamaan reaksiAgNO3(aq) + K2CrO4Ag2CrO4(s) ↓ +2KNO3(aq)

Identifikaasi Ag+ dengan larutan K2CrO4 menghasilkan endapan merah bata Ag2CrO4

  1). Ppt + asam asetat

Terbentuk endapan coklat pekat, larutan kuning bening

Ppt+CH3COOH seharusnya tidak larut, dan seharusnya menurut teori terbentuk endapan

 

  2). Ppt + asam nitrat

Terbentuk endapan merah kecoklatan, larutan kuning bening

Ppt+HNO3 membuat ppt larut, akan tetapi pada percobaan ini terdapan endapan merah kecoklatan dengan persamaan reaksi2Ag2CrO4↓(s)+2H+

(aq)↔4Ag+

(+Cr2O72-+H2O

 

Perlakuan Hasil

PengamatanData Pengamatan

Kesimpulan

Larutan Pb Asetat + Larutan KIa. Ppt + air

panas

b. Ppt + KI exes

Ppt kuning

a. Ppt kuning dan larutan bening

b. Ppt kuning dan larutan kuning keruh

Pb2+ + 2 I- PbI2 (kuning)a. Percobaan tidak sesuai dengan teori, karena menurut teori endapan akan larut dalam air panas. b. Menurut teori reagensia yang lebih pekat dalam jumlah berlebihan akan melarutkan endapan, dan terbentuk ion tetraiodoplumbat (II). Jadi percobaan tidak sesuai teori.

Reaksinya : Pb2+ + 2 I- PbI2 (kuning)PbI2 + 2 I- [PbI4]2-

Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan karena terkontaminasinya larutan.

2. Ion Pb2+

Perlakuan Hasil Pengamatan

Data Pengamatan

Kesimpulan

Larutan Pb asetat + NaOH (aq)

Putih keruh dan endapan putih

Pb asetat direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan putih timbel hidroksida, dengan reaksi :Pb2+ + 2 OH-

Pb(OH)2 (putih)Dimana endapan larut dalam reagensia berlebihan terbentuk ion tetrahidroksoplumbat (II),dengan reaksi :Pb(OH)2 + 2 OH-

[Pb(OH)4]2-

Percobaan telah sesuai dengan teori.

Perlakuan Hasil

PengamatanData Pengamatan

Kesimpulan

Larutan Pb asetat + larutan K2CrO4

Ppt kuning Pb asetat direaksikan dengan K2CrO4, terbentuk endapan kuning (tidak larut). Pb2+ + CrO4 PbCrO4

Percobaan telah sesuai dengan teori.

Ion Ba2+

Barium adalah logam putih perak yang dapat ditempa dan liat yang stabil dalam udara kering. Asam encer melarutkan barium dengan mudah dengan mengeluarkan gas hidrogen. Reaksinya :Ba + 2H+ Ba2+ + H2

GOLONGAN IV

1. Larutan

BaCl2 + K2CrO4

Data Pengamatan :Terbentuk endapan kuning

Pembahasan :Larutan BaCl2 direaksikan dengan larutan K2CrO4 menghasilkan endapan kuning yang menunjukkan bahwa BaCl2 tidak larut. Hal ini sesuai dengan teori. Reaksinya :Ba2+ + CrO4

- BaCrO4

Kesimpulan :Identifikasi kation Ba2+ dengan larutan K2CrO4 menghasilkan endapan kuning BaCrO4

2. Larutan BaCl2 + NaCO3

Data Pengamatan :Terbentuk endapan putih keruh

Pembahasan :Larutan BaCl2 direaksikan dengan larutan NaCO3 menghasilkan endapan putih keruh yang menunjukkan terbentuknya BaCO3. Reaksinya :Ba2+ + CO3

2- BaCO3

Kesimpulan :Identifikasi kation Ba2+ dengan larutan NaCO3 menghasilkan endapan putih keruh BaCO3

3. Larutan BaCl2 + H2SO4 encer

Data Pengamatan :Terbentuk endapan putih keruh

Pembahasan :Larutan BaCl2 direaksikan dengan H2SO4 encer menghasilkan endapan putih keruh dan tidak larut. Hasil tersebut sesuai dengan teori. Reaksinya :SO4

2- + Ba2+ BaSO4

Kesimpulan :Identifikasi kation Ba2+ dengan H2SO4 encer menghasilkan endapan putih keruh BaSO4

Ion Ca2+ Kalsium adalah logam putih perak yang agak lunak. Kalsium membentuk kation kalsium (II) yaitu Ca2+ dalam larutan cair. Kalsium klorida mudah larut dalam etanol.

1. Larutan

CaCl2 + K2CrO4

Data Pengamatan :Endapan kuning

Pembahasan :Larutan CaCl2 direaksikan dengan K2CrO4 tidak larut dan membentuk endapan kuning. Hal ini tidak sesuai dengan teori karena menurut teori seharusnya CaCl2 larut dan tidak terbentuk endapan. Ketidaksesuaian dengan teori dapat disebabkan karena terkontaminasinya larutan. Reaksinya :Ca2+ + CrO4

- CaCrO4

Kesimpulan :Identifikasi kation Ca2+ dengan larutan K2CrO4 menghasilkan endapan kuning CaCrO4

2. Larutan CaCl2 + H2SO4 pekat

Data Pengamatan :Timbul panas, terbentuk endapan putih, dan ada sedikit larutan

Pembahasan :Larutan CaCl2 direaksikan dengan H2SO4 pekat menghasilkan endapan putih. Hal ini tidak sesuai teori karena seharusnya larutan CaCl2 larut dan tidak terbentuk endapan. Ketidaksesuaian dengan teori ini dapat disebabkan karena terkontaminasinya larutan. Reaksinya :SO4

2- + Ca2+ CaSO4

Kesimpulan :Identifikasi kation Ca2+ dengan H2SO4 pekat menghasilkan endapan putih CaSO4

Strontium adalah logam putih perak yang dapat di tempa dan liat. Sifat sifatnya serupa dengan sifat

sifat bariumLarutan SrCl2 + K2CrO4

Endapan kuning

Berdasarkan teori akan terbentuk endapan kuning, hasil percobaan sesuai dengan teori. Reaksinya :Sr2+ + CrO4

2- → SrCrO4↓

Endapan berwarna kuning adalah endapan SrCrO4

Larutan SrCl2 + H2SO4

Endapan putih

Berdasarkan teori akan terbentuk endapan putih, hasil percobaan sesuai dengan teori. Reaksinya :Sr2+ + SO4

2- → SrSO4↓

Endapan berwarna putih adalah endapan SrSO4

Ion Sr2+

Na+ (Natrium) Kawat nikrom dicelupkan ke dalam larutan HNO3 kemudian di masukkan ke larutan NaCl

Warna nyala kuning orange

Natrium adalah logam putih perak yang lunak. Dalam garam garamnya natrium berada sebagai kation monovalen Na+.

Garam garam ini membentuk larutan berwarna putih. Pada uji nyala natrium terbentuk warna kuning orange oleh uap garam Natrium. Hal ini telah sesuai dengan teori

Nyala Natrium adalah kuning orange

K+ (Kalium) Kawat nikrom dicelupkan ke dalam larutan HNO3 kemudian di masukkan ke larutan KCl

Warna nyala ungu

Kalium adalah logam putih perak yang lunak, pada percobaan diperoleh warna nyala yaitu ungu. Hal ini sesuai dengan teori

Nyala Kalium adalah ungu

Ion Na+ dan Ion K+