laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

19
PEMURNIAN FENOL DENGAN DESTILASI A. Tujuan Tujuan percobaan ini yaitu untuk memurnikan bensin. B. Landasan Teori Sebelum membahas lebih lanjut tentang destilasi kita akan mencoba menelusuri terkebih dulu sejarah destilasi tersebut. Pertama kali destilasi dikenalkan oleh seorang kimiawan Babilonia di Mesopotamia pad millennium ke-2 sebelum masehi. Namun untk industri dibawa oleh kimiwan muslim dalam proses mengisolasi ester untuk membuat parfum. Pada abad ke-8 kimiawan muslim juga berhasil mendapatkan substan kimia yang benar-benar murni melalui proses destilasi. Pada tahun 800-an ahli kimia Persia, Jabir ibnu Hayam menjadi insprasi dalam destilasi skala mikro, karena penemuannya di bidang destilasi yang masih dipakai sampai sekarang. Petroleum pertama kali di dsetilasi oleh kimiawan muslim yang bernama Al-Razi pada abad ke-9, untuk destilasi karosin/ minyak tanah pertama ditemukan oleh Avicenna

Upload: idha-jhaya

Post on 24-Oct-2015

784 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

laporan prktikum pemurnian bensin

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

PEMURNIAN FENOL DENGAN DESTILASI

A. Tujuan

Tujuan percobaan ini yaitu untuk memurnikan bensin.

B. Landasan Teori

Sebelum membahas lebih lanjut tentang destilasi kita akan mencoba

menelusuri terkebih dulu sejarah destilasi tersebut. Pertama kali destilasi dikenalkan

oleh seorang kimiawan Babilonia di Mesopotamia pad millennium ke-2 sebelum

masehi. Namun untk industri dibawa oleh kimiwan muslim dalam proses

mengisolasi ester untuk membuat parfum. Pada abad ke-8 kimiawan muslim juga

berhasil mendapatkan substan kimia yang benar-benar murni melalui proses

destilasi. Pada tahun 800-an ahli kimia Persia, Jabir ibnu Hayam menjadi insprasi

dalam destilasi skala mikro, karena penemuannya di bidang destilasi yang masih

dipakai sampai sekarang. Petroleum pertama kali di dsetilasi oleh kimiawan muslim

yang bernama Al-Razi pada abad ke-9, untuk destilasi karosin/ minyak tanah

pertama ditemukan oleh Avicenna pada awal abad ke-11

(http://en.wikipedia/wiki/destilasi).

Destilasi secara umum merupakan suatu proses pemisahan komponen

didalam zat cair pada suhu didihnya. Campuran zat cair yang akan dipisahkan

dididihkan dan uap yang terbentuk diembunkan didalam kondenser. Destilasi ada

beberapa macam, destilasi biasa, destilasi dengan reflux dan destilasi dengan uap.

Pemisahan komponen dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap

komponen dalam campuran. Tekanan cairan diukur sebagai kecenderungan molekul

dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu cairan dinaikkan ,

Page 2: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan

atmosfir. Pada keadaan ini cairan akan mendidih, suhu pada saat tekanan uap cairan

sama dengan tekanan atmosfir dinamakan titik didih. Jika campuran dididihkan,

komposisi uap diatas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan, uap akan

kaya dengan senyawa yang lebih volatil atau komponen yang mempunyai titik didih

lebih rendah. Jika uap didinginkan akan terembunkan dan komposisinya sama

dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap. Jika suhu relatif tetap destilat

akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran zat cair

(Yudhi, et, al., 2007).

Destilasi merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan dengan

menggunakan fase uap yang kemudian diembunkan menjadi suatu larutan murni.

Destilasi dapat digunakan untuk memisahkan dua buah campuran atau lebih terhadap

larutan non volatil. Karena sifat larutan yang selalu terdapat uap diatas cairan,

sehingga berdasarkan hal tersebut maka dengan proses pemisahan dapat dilakukan

untuk memperoleh destilat dengan melihat perbedaan titik didih dalam campuran,

dimana larutan volatil cenderung lebih cepat mendidih daripada larutan non volatil

(Marsal, et, al., 2008)

Salah satu cara untuk mengerjakan destilasi yaitu dengan cara mengurangi

tekanan pada temperatur yang tetap. Tetapi yang lebih umum adalah mendestilasi

pada tekanan tetap dengan menaikkan temperatur. Jika dalam destilasi sederhana

sederhana, uapnya diambil dan dikondensasi, maka suatu metode destilasi terfraksi

dilakukan dengan jalan berulang-ulang secara berurutan. Dengan cara demikian akan

Page 3: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

dihasilkan yang jauh lebih murni dibandingkan dengan destilat sederhana (Atkins,

1994).

Cara yang umum dipakai dalam melukiskan hasil destilat adalah dengan

menggambarkan kurva destilat. Dimana komposisi titik didih atau sifat-sifat fisika

lain dari destilat digambarkan terhadap jumlah destilat. Pemisahan yang sempurna

akan diperoleh pada kurva yang mempunyai sudut yang tajam. Hal ini

memungkinkan untuk campuran yang mudah dipisahkan oleh peralatan yang efektif.

Keadaan ketajaman pembelokan memberikan gambaran pendekatan tentang

ketajaman pemisahan (Anwar, 1994).

Tekanan uap kompleks murni suatu larutan ideal biasanya berbeda dan arena

alasan ini maka larutan memilki komposisi berbeda dengan fasa uapnya yang

berkesetimbangan dengannya. Suatu cairan dapat diuapkan dengan berbagai cara.

Yang paling mudah mendidihkannya sampai menguap dan komposisi akhirnya akan

sampai dengan cairan asalnya. Sudah jelas bahwa campuran mendidih pada suatu

kisaran suhu, tidak pada satu suhu Tb sebagaimana pada cairan murni. Alternatifnya

dikumpulkan dan diembunkan kembali. Cairan yang dihasilkan akan lebih kaya

dengan komponen 1 dibandingkan larutan asalnya. Larutan non ideal dapat

menunjukkan prilaku yang lebih rumit. Campuran yang menunjukkan penyimpangan

negatif besar dari hukum Raoult (yaitu jika gaya tarik zat terlarut-terlarut sangat

kuat) akan memiliki titik didih maksimum (Suminar, 1994).

Pemurnian suatu zat volatil dapat dilakukan dengan metode destilasi. Pada

percobaan ini fenol didestilasi dari kotoran yang tidak menguap pada keepatan tidak

tetap. Kecepatan penguapan bensin perlahan-lahan sehingga volume destilat dan

Page 4: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

sampel yang didestilasi harus sama. Penggunaan CuSO4 selama destilasi sampel

yang telah diasamkan memungkinkan pembentukan kupri sulfida tanpa diikuti

dekomposisi menjadi H2S. Larutan yang asam juga mencegah pengendapan kupri

hidroksida yang berperan sebagai bahan pengoksidasi terhadap bensin (Armid,

2006:3).

Pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas suatu bahan

agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Beberapa metode pemurnian yang

dikenal adalah secara kimia ataupun fisika. Pemurnian secara fisika memerlukan

peralatan penunjang yang cukup spesifik, akan tetapi minyak yang dihasilkan lebih

baik, karena warnanya lebih jernih dan komponen utamanya menjadi lebih tinggi.

Untuk metode pemurnian kimiawi bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan

yang sederhana dan hanya memerlukan pencampuran dengan adsorben atau senyawa

pengomplek tertentu (Hernani, 2006)

C. Alat dan Bahan

1. Alat

- 1 Set Alat Destilasi

- Statif dan Klem

- Gelas Ukur

- Elektromantel

- Aluminium foil

- tissue

2. Bahan

- Bensin

- Vaselin

- tissue

Page 5: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

- dihubungkan dengan kondensor- dipanaskan- diamati kenaikan suhu pada termometer-

- diambil 75 mL - dimasukkan ke dalam labu alas bulat- ditambahkan batu didih

- Diukur volume destilat- dihitung efisiensi kadar bensin

Hasil pengamatan

D. Prosedur Kerja

75 mL bensin + batu didih dalam labu Destilasi

Destilat

disusun menjadi rangkaian alat destilasi

Alat Destilasi

Bensin

Page 6: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

E. Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Hasil

1. Rangkai alat destilasi

2. Dimasukkan bensin 100

mL ke dalam labu alas

bulat

- Bensin dalam alat destilasi

3. Dipanaskan - Bensin murni menguap

membentuk hasil berupa

destilat

4. Hasil destilasi - Destilat (bensin murni) 5,8

ml

Perhitungan :

Dik. volume sampel = 100 mL

Volume destilat= 5,8 mL

Dit. Efisiensi….??

Penyelesaian :

Efesiensi = vol. destilat x 100% Vol. sampel

= 5,8 mL x 100% 100 mL = 5,8 %

Page 7: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

Pembahasan

Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat

cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan

memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi

cair dengan bantuan kondensor. Destilasi terdiri dari beberapa macam yaitu destilasi

sederhana, destilasi bertingkat, destilasi azeotrop, destilasi vakum, refluks/ destrusi

dan destilasi kering.

Pada percobaan kali ini memurnikan bensin dengan menggunakan metode

destilasi sederhana. Destilasi sederhana biasanya digunakan untuk memisahkan zat

cair yang titik didihnya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau

miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair dan ketika uap

tersebut telah berada di kondensor, akan mengalami pendinginan atau pengembunan.

Setelah melewati kondensor, uap yang telah menjadi cairan tersebut akan ditampung

dalam suatu wadah. Hasil tersebut dinamakan destilat. Namun hasilnya tidak benar-

benar murni atau biasa dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat

cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.

Pada destilasi ini, penguapan cairan terjadi karena molekul-molekul cairan

dipermukaan cairan meninggalkan cairan. Molekul-molekul ini mempunyai tenaga

lebih besar dari pada tenaga rata-rata dalam cairan. Penguapan tidak terjadi terus

menerus, sebab sebagian dari uap kembali kedalam cairan. Bila kecepatan

penguapan dan pengembunan sama, terjadi kesetimbangan dan tekanan uap yang

terjadi disebut tekanan uap jenuh pada temperatur tersebut atau tekanan uap.

Page 8: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses destilasi,

salah satunya yaitu peletakan thermometer harus tepat berada pada posisi jalan

keluar uap kekondensor agar uap yang akan menuju ke kondensor langsung terukur

suhunya. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan penegembunan kembali uap

tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan

uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut

destilat. tujuan destilasi yaitu pemisahan zat cair berdasarkan perbedaan titik didih

suatu campuran.

Pada proses destilasi ini diperlukan kesetimbangan fasa uap cair yang mana

kesetimbangan ini bergantung pada tekanan uap larutan. Hukum Raoult digunakan

untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses pemisahan yang

menggunakan metode destilasi. Hukum Raoult menjelaskan bahwa tekanan uap

suatu komponen yang menguap (bensin) dalam larutan sama dengan tekanan

komponen murni yang dikalikan dengan fraksi mol komponen yang menguap dalam

larutan yang dalam hal ini adalah bensin.

Bensin merupakan cairan volatil hal ini disebabkan oleh tekanan uapnya

yang tinggi. Perlu diketahui bahwa volatilitas dapat digunakan untuk menjelaskan

dan memperoleh hubungan antara komposisi uap dan cairan dalam kesetimbangan.

Istilah volatilitas pada umumnya digunakan di dalam suatu pengertian yang luas

untuk menunjukkan mudah atau sukarnya penguapan dari suatu zat. Volatilitas dari

suatu zat dalam suatu campuran didefinisikan sebagai tekanan uap parsial dibagi

dengan mol fraksi dalam cairan. Bila suatu campuran binair dengan komposisi cairan

sebesar Xs yang mendidih pada temperatur t1, dan berada pada kesetimbangan

Page 9: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

dengan uapnya yang mempunyai komposisi sebesar Y1 dan lebih kaya akan

komponen yang lebih volatil. Komposisi uap yang besarnya Y1 ini bila

dikondensasikan akan memberikan komposisi yang sama dengan cairannya sebesar

X1.

Beberapa tujuan destilasi pada umumnya adalah untuk mengambil sebagian

atau seluruh zat tertentu yang ada dalam bahan. Pada proses pemurnian 75 mL

bensin didapatkan destilat berupa petroleum eter sebagi bensin murni sebesar 22,5

mL, sehingga efisiensi destilat dapat dihitung yaitu sebesar 30 %. Destilat yang

diperoleh memiliki sifat fisik yang agak berbeda jika dilihat dari warna cairan, yang

mana pada bensin warna cairannya yaitu kuning sedangkan pada destilat berwarna

bening. Selain itu destilat yang diperoleh volatilitasnya lebih tinggi jika

dibandingkan dengan bensin. Hal ini dipengaruhi oleh zat-zat pengotor yang

terdapat pada bensin sehingga ikut mempengaruhi volatilitas cairan. Volatilitas

dipengaruhi oleh titik didih cairan, semakin rendah titik didih suatu cairan maka

semakin tinggi volatilitas suatu cairan dan demikian pula sebaliknya.

F. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa pemurnian bensin dapat dilakukan dengan menggunakan metode

destilasi. Kita dapat melihat kemurnian sample yang didestilasi dengan melihat

efisiensi kadar destilat. efisiensi kadar bensin yang diperoleh sebesar 30 %. Dimana

arti dari 30 % tersebut yaitu hasil pemurnian bensin yang diperoleh hanya sebesar 30

% dari volume awal dari. Dimana 60 % bagian lainnya kemungkinan merupakan zat-

zat pengotor yang terkandung dalam sample (bensin yang akan didestilasi).

Page 10: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

DAFTAR PUSTAKA

Armid, 2006. Petunjuk Praktikum Metode Pemisahan Kimia Analitik. F-MIPA UNHALU. Kendari.

Atkins, P.W., 1994. Kimia Fisika. Erlanga. Jakarta.

Khairil, Anwar, 1994. Penuntun Praktikum Kimia Organik. UGM. Yogyakarta.

Marsal, et., al., 2008. “ Sistem dari Alat Destilasi “. Jurnal Destilasi

Suminar, 1994. Kimia Dasar Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Yudhi, at, al., 2005. “ Pemisahan Fluorida dari Larutan Uranil Nitrat dengan Cara Distilasi Uap “. Jurnal Destilasi Uap.

Hernani, 2006. “Peningkatan Mutu Minyak Atsiri Melalui Proses Pemurnian”. Jurnal Proses Pemurnian.

http://en.wikipedia/wiki/destilasi (diakses tanggal 14 Maret 2009).

Page 11: laporan praktikum kimia organik pemurnian bensin

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA ANALITIK

PERCOBAAN II

PEMURNIAN BENSIN DENGAN DESTILASI

O L E H

NAMA : NURWAHIDA SYAHRIR

STAMBUK : F1C1 11 071

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN :

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2 0 1 3