laporan praktikum identifikasi senyawa organik

26
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan dan senyawa. Di antara banyaknya hal yang dipelajari dalam ilmu kimia tersebut tentu kita mengenal bagiannya yang disebut kimia organik dimana cabang ini mempelajari senyawa organik yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur karbon dan hidrogen, oksigen, dan nitrogen. senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar. Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat diperoleh

Upload: wdamaliah

Post on 19-Jun-2015

15.148 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Ilmu kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan

dan senyawa. Di antara banyaknya hal yang dipelajari dalam ilmu kimia

tersebut tentu kita mengenal bagiannya yang disebut kimia organik dimana

cabang ini mempelajari senyawa organik yaitu suatu senyawa yang

mengandung unsur karbon dan hidrogen, oksigen, dan nitrogen. senyawa

organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang

memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa

organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-mata

karena alasan jumlahnya yang demikian besar.

Identifikasi struktur senyawa organik merupakan masalah yang sering

dihadapi dalam laboratorium kimia organik. Senyawa organik tersebut dapat

diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun isolasi bahan-bahan alam. Dalam

melakukan identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan

pemisahan dan pemurnian komponen-komponen penyusun campuran. Semua

metode pemisahan didasarkan pada perbedaan sifat fisika dari komponen-

komponen penyusun campuran. Teknik pemisahan seperti ekstraksi, yang

didasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan destilasi uap,

yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap.

Senyawa organik begitu penting untuk dilakukan pengidentifikasian,

dimana dapat mengetahui sifat-sifat dari suatu senyawa organik yang belum

Page 2: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

diketahui namanya atau suatu sampel larutan tidak tertera nama larutan atau

senyawanya. Indentifikasi senyawa organik sangat penting bagi orang yang

akan menghabiskan waktunya bekerja dalam laboratorium atau orang yang

akan melakukan penelitian sangat penting ntuk mempelajari indentifikasi

senyawa organik.

Dalam mengidentifikasi senyawa organik dapat dilakukan pengujian

dengan menggunakan suatu pelarut yang khusus untuk menguji suatu senyawa

organik diantaranya eter, air, larutan HCl dan lain sebagainya.

Berdasarkan penyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan

percobaan mengenai indentikasi suatu senyawa organik guna mengetahui cara

dan dapat memberi nama pada senyawa organik yang belm diketahui namanya

dengan menggunakan beberapa sampel larutan.

II. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum identifikasi senyawa organik ini

yaitu untuk mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya.

III. Prinsip Praktikum

Adapun prinsip praktikum pada percobaan ini adalah identifikasi

senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dapat dilakukan dengan

melarutkan senyawa tersebut dalam air, n-heksan, NaOH 10%, dan HCl 10%.

Page 3: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

BAB II

TEORI PENDUKUNG

Langkah pertama dalam menentukan struktur suatu senyawa organic

adalah menentukan rumus molekulnya. Sebelum sampai pada rumus molekul,

terlebih dahulu di tentukan rumus empiris di mana rumus empiris yaitu

perbandingan relatif unsur-unsur penyusunnya. Untuk menentukan banyaknya

karbon dan hydrogen di lakukan dengan mengoksidasi senyawa organic tersebut,

dan kemudian zat hasil oksidasi tersebut di selediki. Alkana yaitu senyawa non

polar sehingga gaya tarik antara molekul lemah. Alkena mudah larut dalam

pelarut zat-zat organic non polar. Misalnya benzene, karbon tetra klorida, eter dan

kloroform tidak larut dalam air dan zat-zat pelarut polar (Respati, 1986).

Metanol dahulu dibuat dari kayu melalui pendinginan dan kadang –

kadang dinamakan alkohol. Umumnya metanol digunakan sebagai bahan baku

pemnuatan formaldehida dan bahan baku kimia lain, dan juga digunakan sebagai

pelarut anti beku. Dengan berkurangnya minyak bumi, metanol dapat digunakan

sebagai bahan bakar motor. Keuntungannya adalah rendahnya pencemaran udara

yang diakibatkan oleh hasil pembakarannya (Hart, 1987).

Alkohol memiliki gugus fungsi OH yang melekat pada rantai alkil.

Alkohol yang paling sederhana adalah metanol dan alkohol yang lebih tinggi lagi

adalah etanol. Baik metanol maupun etanol banyak digunakan sebagai pelarut dan

sebagai zat antara untuk sintesis kimia lebih lanjut. Nama sistematik alkohol

diperoleh dengan mengganti akhiran –ana dari alkana bersangkutan dengan –anol

Page 4: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

dan menggunakan awalan numerik, bila perlu untuk mengidentifikasi atom karbon

yang dilekati oleh gugus OH (Oxtoby, 1998).

Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang

terikat pada atom jenuh. Alkohol mempunyai rumus umum ROH, dimana R

merupakan alkil, alkil tersubtitusi hidrokarbonsiklik. Alkohol disini tidak

memiliki gugus fenol (gugus hidroksil berikatan dengan aromatik), enol (gugus

hidroksil berikatan dengan karbon vinilik) karena sifat – sifatnya berbeda.

Alkohol diklasifikasikan menjadi 3 kelompok alkohol primer, sekunder dan tersier

(Riswayanto, 2009).

Molekul organik non polar seperti hidrokarbon dan halo karbon di

tolak dari air, senyawa tersebut di katakan hidrofob(benci air). Air dan minyak

tidak bercampur, tetapi jika kita campurkan dua cairan non polar, keduanya

membentuk larutan. Zat yang mudah di ingat zat yang melarutkan zat ssejenisnya,

dengan prinsip tersebut alkohol yang merupakan turunan dari keduanya

mempunyai sifat yang serupa. Alkohol mempunyai sampai empat karbon yang

menyusunnya, larut dalam air dalam semua perbandingan. Kelarutan alkohol

dengan dengan rantai empat karbon atau lebih menjadi lebih rendah. Rantai

karbon bersifat non polar dan hidrofob, tetapi gugus hiddroksil yang berikatan

hydrogen besifsat hidrofil (suka air). Alkohol rantai pendek larut dalam air,

sedangkan yang berantai panjang tidak larut. Beberapa alkohol yang rantai

karbonnya tidak terlalu panjang hanya sedikit larut. Eter lebih larut di banding

hidrokarbon dan halokaron, tetapi kurang larut di banding alkohol. Alasannya

oksigen dalam eter adalah penerima elekktron, tetapi eter tidak mempunyai

Page 5: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

hidrogen hidroksil untuk di sumbangkan kepada ikatan hydrogen. Rendahnya

kelarutan ini di banding alkohol di atas apabila lebih dari satu ikatan eter dalam

molekul. Dioksan senyawa siklik dengan dua ikatan eter, larut dalam air pada

semua perbandingan, tetapi di etil eter tidak, sekalipun jumlah karbonnya sama

(Antony, 1992).

Page 6: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

BAB III

METODE PRAKTIKUM

I. Alat dan Bahan

a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

- Gelas piala 500 mL dan 250 mL 1 buah

- Tabung reaksi 5 buah

- Gelas ukur 100 mL 1 buah

- Pipet volume 25 mL 1 buah

- filler 1 buah

- rak tabung reaksi 1 buah

- botol semprot 1 buah

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:

Pelarut Sampel

- Air - Sampel larutan A

- N-heksan - Sampel larutan B

- HCl 10 % - Sampel larutan C

- NaOH 10 % - Sampel larutan D

- Sampel larutan E

- Kertas lakmus merah dan biru

Page 7: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

II. Prosedur Kerja

a. Kelarutan dalam air

b. Kelarutan dalam N-heksan

Tidak larutSedikit tidak larut

Tidak larut Sedikit tidak larut

Tidak larut

- Ditambahkan 1 mL n-heksan- Dikocok kuat-kuat- Diamati kelarutannya

Dimasukan 0,2 mL dalam tabung reaksi

Sampel ESampel DSampel CSampel BSampel A

Larut sempurna

Larut sempurna

Larut sempurna

Larut sempurna

Larut sempurna

- Ditambahkan 1 mL aquades- Dikocok kuat-kuat- Diamati kelarutannya

Dimasukan 0,2 mL dalam tabung reaksi

Sampel ESampel DSampel CSampel BSampel A

Page 8: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

c. Kelarutan dalam NaOH 10%

d. Kelarutan dalam HCl 10%

Sedikit larutsedikit larut Tidak larut Larut sempurna

Larut sempurna

- Ditambahkan 1 mL NaOH 10%- Dikocok kuat-kuat- Diamati kelarutannya

Dimasukan 0,2 mL dalam tabung reaksi

Sampel ESampel DSampel CSampel BSampel A

Larut sempurna

Larut sempurna

Larut sempurna

Larut sempurna

Larut sempurna

- Ditambahkan 1 mL HCl 10%- Dikocok kuat-kuat- Diamati kelarutannya

Dimasukan 0,2 mL dalam tabung reaksi

Sampel ESampel DSampel CSampel BSampel A

Page 9: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

I. Data Pengamatan

NoSenyawa

uji

pelarutNama senyawa

Air n- heksanNaOH 10%

HCl 10%

1 A + + + - - - + + + + + + etanol2 B + + + + + - + - - + + + isopropana3 C + + + - - - - - - + + + NaCl4 D + + + + + - + + + + + + Isopropyl alkohol5 E + + + - - - + - - + + + Urea

Keterangan :

+ + + = larut sempurna

+ + - = sedikit tidakl larut

+ - - = sedikit larut

- - - = tidak larut

Page 10: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

II. Pembahasan

Dalam pengelompokkan senyawa organik diperlukan suatu

identifikasi untuk mengetahui kedekatan sifat fisik dari senyawa organik,

seperti halnya senyawa asam, basa dan lain-lain. Salah satu identifikasi yang

sederhana yang digunakan atau dilakukan adalah identifikasi berdasarkan sifat

kelarutannya. Senyawa organik dikatakan larut apabila 0,1 gram padatan atau

0,2 mL cairan dapat larut dalam 3 mL pelarut. Kelarutan senyawa organik

dipengaruhi oleh tingkat kepolarannya. Senyawa polar larut dalam pelarut

polar dan senyawa non polar larut dalam pelarut non polar. Kelarutan senyawa

organik dalam suatu pelarut juga dapat memberikan informasi tentang

klasifikasi larutan yang bersifat asam atau basa dengan menentukan sifat

kelarutannya dan larutan asam, basa dan netral.

Suatu senyawa dikatakan polar apabila senyawa yang memiliki

ikatan polar. Ikatan polar terjadi karena electron-elektron menghabiskan lebih

banyak waktunya untuk berada di dekat salah satu atom. Sedangkan senyawa

non polar merupakan senyawa yang tidak memiliki ikatan non polar. Satu sifat

yang dapat membantu kita dalam membedakan senyawa tersebut polar atau

non polar dapat dilihat dengan mengidentifikasi berdasarkan kelarutannya

yaitu Senyawa polar dan non polar larut dalam pelarut polar dan senyawa

nonpolar larut dalam pelarut nonpolar.

Air merupakan senyawa polar, senyawa-senyawa polar akan larut

dalam air sementara senyawa-senyawa non polar tidak larut dalam air.

Senyawa-senyawa seperti alkohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester,

Page 11: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

amida, juga nitril dapat larut dalam air namun mempunyai batas kelarutan.

Senyawa-senyawa tersebut dengan jumlah atom C sampai dengan empat dapat

larut dalam air, tetapi dengan bertambahnya atom C pada deret homolog

tersebut gugus non polar menjadi semakin besar sehingga kelarutannya dalam

air semakin berkurang.

Pada percobaan ini identifikasi senyawa organik ini bertujuan

mengidentifikasi senyawa organik bedasarkan kelarutannya. Senyawa yang

akan diuji diberi label A, B, C, D dan E dengan menggunakan pelarut air, n-

heksan, NaOH 10% dan HCl 10%.

Pada uji kelarutan pertama menggunakan pelarut air, suatu sampel

A, B, C, D, dan E masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak

0,2 mL yang dilarutkan dalam air sekitar 2 mL, kemudian digoyangkan kuat-

kuat yang bertujuan untuk mengetahui larutan sampel tersebut larut atau tidak

dalam air. Ternyata kelima larutan sampel tersebut larut dalam air, dari hasil

uji dapat dinyatakan bahwa sampel A, B, C, D, dan E merupakam larutan atau

senyawa polar karena dapat larut dalam air yang merupakan pelarut polar.

Pada uji kelarutan menggunakan pelarut n-heksan, dimana n-

heksan merupakan pelarut non polar. Larutan sampel A, B, C, D, dan E

sebanyak 0,2 mL dilarutkan dalam 1 mL n-heksan, dari hasil pengamatan

bahwa sampel A, C, dan E tidak larut dalam n-heksan. Hal ini bahwa sampel

tersebut merupakan senyawa polar yang tidak dapat larut dalam pelarut non

polar. Sedangkan sampel B dan D sedikit tidak larut dapat dinyatakan bahwa

Page 12: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

sampel tersebut merupakan senyawa polar ionik karena larut dalam air dan

sedikit tidak larut dalam n-heksan.

Pada uji kelarutan menggunakan pelarut NaOH 10% dimana

NaOH bersifat polar, sampel A dan D larut dalam NaOH 10%, dapat

dikatakan bahwa sampel tersebut merupakan senyawa polar. Sampel C tidak

larut dalam NaOH dan sampel B dan E sedikit larut dalam NaOH 10 %.

Endapan dari sampel larutan yang tidak larut dan sedikit larut diuji dengan

beberapa tetes penambahan HCl 10% tidak terlihat terdapatnya endapan pada

kedua sampel larutan ini. Hal ini berarti tidak terdapat gugus asam pada kedua

senyawa organik ini.

Pada uji kelarutan menggunakan pelarut HCl 10%, sampel A, B, C,

D, dan E dilarutkan dalam HCl 10%, semua larutan sampel tersebut larut

dalam HCl 10% dari pengamatan tersebut dapat dinyatakan sampel tersebut

merupakan senyawa polar.

Page 13: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan dari pecobaan yang telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan bahwa sampel A adalah etanol, sampel B adalah isopropana,

sampel C adalah larutan NaCl, sampel D adalah isopropyl alkohol dan sampel

E adalah urea.

II. Saran

Adapn saran yang saya ajukan pada percobaan ini yaitu diharapkan

praktikan melakukan percobaan ini dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan.

Page 14: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

DAFTAR PUSTAKA

Antony, C.W. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB: Bandung.

Hart, Harold. 1987. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Erlangga: Jakarta.

Oxtoby, David, dkk. 1998. Kimia Modern Edisi Keempat. Erlangga: Jakarta.

Respati. 1986. Pengantar Kimia Organik Jilid I. Aksara Baru: Jakarta.

Riswayanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga: Jakarta.

Page 15: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

ABSTRAK

Senyawa organik diperlukan suatu identifikasi untuk mengetahui kedekatan sifat fisik dari senyawa organik, seperti halnya senyawa asam, basa dan lain-lain. Salah satu identifikasi yang sederhana yang digunakan atau dilakukan adalah identifikasi berdasarkan sifat kelarutannya. Senyawa organik dikatakan larut apabila 0,1 gram padatan atau 0,2 mL cairan dapat larut dalam 3 mL pelarut. Adapun tujuan dari praktikum identifikasi senyawa organik ini yaitu untuk mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya. Adapun prinsip praktikum pada percobaan ini adalah identifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannya dapat dilakukan dengan melarutkan senyawa tersebut dalam air, n-heksan, NaOH 10%, dan HCl 10%. Dari hasil pengataman sampel etanol, isoprapana, NaCl, isoprpopyl alkohol, dan urea larut dalam air dan HCl 10%. Sampel etanol, NaCl, dan uera tidak larut dalam n-heksan sedangkan isopropana dan isopropyl alkohol sedikit tidak larut dalam n-heksan. Sampel etanol dan isopropyl alkohol larut dalam NaOH 10%, sampel isopropana dan urea sedikit tidak larut dalam NaOH 10% dan sampel C tidak larut dalam NaOH 10%.

Kata kunci : Senyawa organik, Senyawa polar, Senyawa non polar, Kelarutan

Page 16: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAAN I

IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK

BERDASARKAN KELARUTANNYA

OLEH :

NAMA : WA ODE AMALIA

STAMBUK : A1C4 12 051

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN PEMBIMBING : INDRA KURNIAWAN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 17: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAAN I

IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK

BERDASARKAN KELARUTANNYA

OLEH :

NAMA : WA ODE AMALIA

STAMBUK : A1C4 12 051

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN PEMBIMBING : INDRA KURNIAWAN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

Page 18: laporan praktikum identifikasi senyawa organik

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

Soal!

Senyawa-senyawa yang dapat di simpulkan sebagai identifikasi terhadap

senyawa-senyawa uji jika senyawa tersebut:

1. larut dalam air dan larut dalam n-heksan?

2. larut dalam air tetapi tidak larut dalam n-heksan?

3. tidak larut dalam air tetapi larut dalam n-heksan ?

4. tidak larut dalam air tetapi larut dalam n-heksan dan larut dalam NaOH 10%

5. tidak larut dalam air tetapi larut dalam n-heksan dan larut dalam HCl 10%

Jawab :

1. senyawa polar non ionik

2. senyawa polar ionik

3. senyawa yang bersifat non polar

4. senyawa non polar dan bersifat asam

5. senyawa non polar dan bersifat basa.