laporan praktikum organik

30
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga PERCOBAAN V Judul Percobaan : PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP DARI TEMBAGA Tujuan Percobaan : 1. Membuat Dan Mengenal Sifat Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat Heksahidrat CuSO 4 (NH 4 ) 2 SO 4 .6H 2 O 2. Membuat dan memeriksa sifat garam kompleks tetramintembaga II sulfat monohidrat Cu(NH 3 ) 4 SO 4 .H 2 O. Hari / Tanggal : Selasa / 1 Mei 2007. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Unlam Banjarmasin. I. DASAR TEORI Beberapa data fisika logam tembaga dapat dilihat pada table dibawah ini : Sifat fisik Logam Cu Nomor atom 29 Konfigurasi elektron (Ar)3d 10 4s 1 Energi ionisasi pertama/KJmol -1 745 Praktikum Kimia Anorganik 1

Upload: adeputri-azhar

Post on 28-Jul-2015

2.277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

PERCOBAAN V

Judul Percobaan : PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM

RANGKAP DARI TEMBAGA

Tujuan Percobaan : 1. Membuat Dan Mengenal Sifat Garam Rangkap Tembaga

(II) Amonium Sulfat Heksahidrat

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

2. Membuat dan memeriksa sifat garam kompleks

tetramintembaga II sulfat monohidrat Cu(NH3)4SO4.H2O.

Hari / Tanggal : Selasa / 1 Mei 2007.

Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Unlam Banjarmasin.

I. DASAR TEORI

Beberapa data fisika logam tembaga dapat dilihat pada table dibawah ini :

Sifat fisik Logam CuNomor atom 29Konfigurasi elektron (Ar)3d104s1

Energi ionisasi pertama/KJmol-1 745Energi ionisasi kedua/KJmol-1 1956Kerapatan/gcm-3 8,92Titik leleh 1356Titik didih/K 2868Jari-jari atom/nm 0,177Jari-jari ion/nm 0,096Energi hidrasi Cu+(g)/KJmol-1 -2244Energi hidrasi Cu2+(g)/KJmol-1 -481Potensial elektroda/V

- Cu2+ + 2e Cu +0,34- Cu+ + e Cu +0,52- Cu2+ + e Cu+ +0,15

Praktikum Kimia Anorganik 1

Page 2: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Dibeberapa tempat dapat dijumpai logam tembaga dalam keadaan bebas,

namun 80% tembaga diperoleh dari bijinya. Seperti CuFeS2 (pirit tembaga) dan

Cu2S (copper glanco). Oleh karena itu pada umunya bijih tembaha hanya

mengandung beberapa persen tembaga.

Sifat kimia sangat berkaitan dengan energi ionisasi yang besar, kalor

atomisasi besar dan energihidrasi yang relative rendah yang mengakibatkan harga

potensial elektroda positif dan pada umumnya kereaktifa rendah.

Reaksi-reaksi pentig dari tembaga dapat dilihat pada bagan berikut :

udaraCu CuCO3.Cu(OH)3

Warna hijau

asam kuat encerCu tidak terjadi reaksi

panaskanCu CuCl2

Dalam Cl2 kering warna coklat

HNO3 pekat panaskanCu Cu(NO3)2.3H2O CuO Penguapan hitam

panaskan diudaraCu CuO 8000C hitam

HCl pekat Cu CuCl2.2H2O (s) Penguapan kristal hijau

asam encer H2SO4 encer Cu Cu2+ (aq) CuSO4.5H2O Peguapan biru

OH- NH3(aq) Cu2+ Cu(OH)2 Cu(NH3)4

2+

panaskanCu(OH)2 CuO

I-(aq)

Praktikum Kimia Anorganik 2

Page 3: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Cu2+(aq) CuI (s) + ½ I2

reduksi kompleks tartat

Cu2+(aq) Cu2O(s) Dengan glukosa dalam basa

panaskan dalam udaraCuO CuO(s) + O2

1000°C

HCl NH3

Cu2O(s) CuCl(s) Cu(NH3)22+(aq)

HCl berlebih CuCl (s) CuCl2(aq)

Tembaga termasuk dalam unsur transisi, dibandingkan dengan logam-

logam unsur utama, logam-logam transisi (termasuk Cu) mengandung lebih

banyak elektron tak berpasangan yang bebas bergerak pada kristalnya. Hal ini

berarti bahwa ikatan logam pada unsur transisi lebih kuat dari pada unsur utama.

Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat lebih keras, kerapatan yang

besar, dan titik leleh yang tinggi.

Pada unsur-unsur transisi, tingkat – tingkat energi elektron hampir

bersamaan sehingga elektron-elektron dapat bergerak ke tingkat yang lebih tinggi

dengan mengabsorpsi sinar tampak. Hal ini mengakibatkan sebagian besar ipon-

ion logam transisi memperlihatkan warna-warna yang menarik.

Untuk tembaga warna – warna ionnya adalah :

Cu+ tidak berwarna

Cu2+ biru

Tembaga dapat membentuk ion kompleks. Senyawa kompleks

adalah senyawa yang tersusun dari atom yang terikat secara ikatan kovalen

koordinasi. Atom pusat merupakan akseptor elektron dan Ligannya sebagai donor

elektron. Bilangan koordinasi m,enunjukkan banyaknya ligan yang mengelilingi

atom pusat.

Praktikum Kimia Anorganik 3

Page 4: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Senyawa tembaga adalah diamagnetik, dan kestabilan relatif bergantung

sangat kuat kepada sifat anion dan ligan lain yang ada, dan cukup beragam dengan

pelarut atau sifat atom tetangganya dalam kristal.

Dalam larutan akua hanya konsentrasi kesetimbangan yang rendah dari

Cu+ (<10-2 M) dapat terjadi. Satu-satunya senyawaan kupro yang stabil terhadap

air adalah sangat tidak larut seperti CuCl dan CuCN. Ketidakstabilan terhadap air

ini berkaitan sebagian dengan besarnya energi kisi dan solvasi dan tetapan

pembentukan yang tinggi terhadap kompleks ion Cu2+ sedemikian, sehingga

turunan ionik Cu+ adalah tidak stabil.

Adapun stereokimia senyawa tembaga yang lebih penting adalah sebagai

berikut :

Cu+ tetrahedral seperti dalam CuI (s) atau Cu(CN)43-.

Cu2+ segiempat dalam CuO (s), Cupy42+, atau CuCl4

2- octahedral

terdistorsi dalam dua ikatan trans yang lebih panjang. Sebagai

contoh : Cu(H2O)62+ dan CuCl2(s).

Praktikum Kimia Anorganik 4

Page 5: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

II. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :

- Neraca

- Corong Buchner

- Cawan penguapan

- Gelas kimia 100ml

- Batang pengaduk

- Kaca arlogi

- Pipet tetes

- Gelas ukur 100 ml

- Gelas ukur 10 ml

- Kertas saring

- Lumpang dan alu

- termolyne

Bahan-bahan yang digunakan adalah :

- CuSO4.5H2O

- Etanol

- NH3(aq) 15 M

- (NH4)2SO4

- Aquadest

II. CARA KERJA

A. Membuat Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat heksahidrat

CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Menimbang 19,96 gram CuSO4.5H2O dan 10,56 gram (NH4)2SO4

Praktikum Kimia Anorganik 5

Page 6: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Melarutkan 19,96 gram CuSO4.5H2O dan mencampur 10,56 gram

(NH4)2SO4, dalam 60 ml aquadest.

Mengaduk dan memanaskan hingga semua garam melarut.

Menguapkan di atas Termolyne hingga volumenya tinggal 40 ml.

Membiarkan larutan menjadi dingin pada suhu kamar, sampai terbentuk

kristal. Kristal besar dapat terjadi jika laruatan dibiarkan semalam.

Mendinginkan campuran ini dalam wadah berisi air dingin (air es).

Mendekantasi larutan dan mengambil kristal yang terbentuk.

Menimbang kristal yang terbentuk dan menghitung persentase hasil.

B. Membuat Garam Kompleks Tetraamin Tembaga (II) Sulfat monohidrat

Cu(NH3)4SO4.H2O

Mengambil 22,5 mL amonia pekat NH3(aq) 15 M dan 15 mL aquadest.

Memasukkan 22,5 mL amonia pekat NH3(aq) 15 M dan 15 mL aquadest

ke dalam cawan penguapan.

Menimbang 15 gram CuSO4.5H2O dan menggerusnya dengan lumpang

sampai halus, kemudian memasukkan ke dalam larutan amonia sampai

semua tembaga (II )sulfat monohidrat melarut.

Menambahkan dengan hati-hati 22,5 mL etanol dan menutup cawan

dengan kaca arloji.

Membiarkan (menyimpan)selama semalam.

Mengaduk campuran dan membiarkan kristal mengendap

Mendekantasi dengan corong Buchner..

Menyaring kristal dan membilas cawan dengan campuran 2,5 mL NH3(aq)

15 M dan 2,5 mL etanol..

Mencuci kristal dengan 5 mL etanol

Mengeringkan kristal pada suhu kamar.

Menimbang kristal kering.

Praktikum Kimia Anorganik 6

Page 7: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

III. HASIL PENGAMATAN

A. Pembuatan CuSO4 (NH4)2SO4 . 6H2O

No Perlakuan Hasil Pengamatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Melarutkan 19,96 gram

CuSO4.5H2O + 10,56 gram

(NH4)2SO4, dalam 60 ml

aquadest.

Mengaduk

Memanaskan larutan.

Menguapkan

Mendiamkan selama 1 malam

Mendinginkan dengan es

Menimbang kertas saring

Mengeringkan kristal dengan

corong Buchner

Mengeringkan kristal

Menimbang kristal kering

Larutan berwarna biru keruh

Sebagian garam melarut

Semua garam melarut dalam air dan

warna larutan menjadi biru dan bening

Larutan mendidih

Air menguap

Larutan semakin pekat

Larutan bersisa 40 ml

Terbentuk endapan kristal putih

kebiruan.

Endapan kristal semakin banyak

Massa kertas saring = 0,4844 g

Kristal berwarna biru muda dan agak

basah

Kristal kering

Massa kristal = 26,0287 gram.

Praktikum Kimia Anorganik 7

Page 8: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

B. Pembuatan Cu (NH3)4SO4 . H2O

No Perlakuan Hasil pengamatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

22,5 mL NH3 pekat 15 M + 15

mL air

Menambahkan 15,024 gram

CuSO4.5H2O

Mengaduk

Menambahkan 22,5 mL etanol

Mendiamkan selama 2 malam

Mengaduk

Menimbang kertas saring

Mendekantasi larutan dengan

corong Buchner

Mencuci gelas kimia dengan

campuran NH3 + etanol

Mencuci endapan dengan 5

mL etanol

Mengeringkan

Menimbang endapan kristal

kering.

Larutan bening

Larutan berwarna biru pekat

CuSO4.5H2O larut

Larutan berwarna biru pekat (tua)

Terbentuk endapan di bagian bawahnya

Larutan menjadi kental

Massa kertas saring = 0,45 gram

Endapan terpisah dari larutannya, masih

ada endapan tertinggal dalam gelas kimia

Semua endapan tersaring

Endapan mulai kering

Endapan bebas dari larutannya

Endapan kering

Massa kristal + kertas saring = 10,5870

gram

IV. ANALISIS DATA

A. Pembuatan Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat

Heksahidrat CuSO4 (NH4)2SO4 . 6H2O

Pada pembuatan garam rangkap ini dilakukan dengan cara melarutkan

tembaga (II) sulfat CuSO4.5H2O bersama amonium sulfat (NH4)2SO4 ke dalam

aquadest. Larutan / campuran ini dipanaskan terlebih dahulu yang bertujuan untuk

Praktikum Kimia Anorganik 8

Page 9: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

menaikkan energi kinetik partikel-partikel ke dalam larutan elektro-elektron yang

ada dalam larutan tersebut saling bertumbukan. Dengan adanya tumbukan antara

partikel / elektron itu maka akan mempercepat pelarutan dari CuSO4.5H2O dan

(NH4)2SO4.

Setelah kedua senyawa tersebut melarut diperoleh larutan yang

berwarna biru bening. Timbulnya warna biru disebabkan karena ion-ion logam

dalam air membentuk kompleks dengan molekul-molekul pelarut yang bertindak

sebagai ligan. Adanya pembentukan kompleks dalam air yang menyebabkan

larutan menjadi berwarna biru.Kompleks yang terbentuk dalam hal ini adalah

Cu(H2O)42+ dengan orbital hybrid yang dihasilkan yaitu dsp2. Satu elektron dari

orbital 3d berpindah ke 4p, artinya ligan H2O mampu mendesak elektron yang

tidak berpasangan dari 3d ke 4p. Pendesakan elektron-elektron yang tidak

berpasangan tergantung pada kuat lemah medan dari ligan dan kation logam. Hal

ini dapat diketahui dari sifat magnet dan bentuk molekulnya.

Dalam CuSO4 murni dan kering, ion Cu2+ tidak berwarna , tetapi larutan

CuSO4 dalam air akan berwarna biru sebab ion Cu2+ akan terikat dalam air

(terhidrasi) sebagai Cu(H2O)42+. Pada senyawa CuSO4.5H2O berwarna biru karena

memantulkan cahaya tampak pada panjang gelombang biru. Zat ini menyerap

warna komplementernya yaitu pada panjang gelombang jingga.

Sesudah pemanasan, larutan didiamkan selama satu malam supaya

terbentuk kristal. Kristal yang terbebtuk ini berwarna biru dan kemudian

didinginkan menggunakan air es agar kristal menjadi lebih padat lalu menyaring

dengan corong Buchner. Setelah dilakukan dekantasi yaitu memisahkan kristal

dari larutannya. Terbentuklah kristal kering seberat 31,53 g.

Reaksinya adalah sebagai berikut :

Cu2+ (aq) + H2SO4 (encer) CuSO4.5H2O (biru)

CuSO4.5H2O(s) + (NH4)2SO4 + H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4.6H2O(aq)

Suhu kamarCuSO4(NH4)2SO4.6H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (s) Pendinginan

Praktikum Kimia Anorganik 9

Page 10: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Garam yang terbentuk inilah yang disebut garam rangkap, karena

berasal dari dua garam yang mirip dan berbeda asalnya, biasanya CuSO4.5H2O

berasal dari basa Cu(OH)2 sedangkan (NH4)2SO4 berasal dari basa NH4OH tetapi

berasal dari asam yang sama yaitu H2SO4.

Garam rangkap yaitu garam yang mengandung dua jenis kation atau dua

jenis anion. Garam rangkap terbentuk dari asam atau basa polivalen, dengan kata

lain suatu garam rangkap yaitu garam yang terbentuk melalui kristalisasi dari

campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam itu.

Dari percobaan ini diperoleh rendemen sekitar 81,3%.

Garam rangkap disebut juga sebagai garam yang kehilangan keadaan

semula (identitasnya) di dalam larutan.

Pada percobaan ini sentawa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O disebut sebagai

garam rangkap jkarena ada 2 garam yang terdapat di dalam senyawa ini, atau 2

buah kation dan 2 buah anion yang terdapat pada senyawa ini, yaitu Cu2+ dan

NH4+, serta 2 buah anion SO4

2-. Sedangkan H2O bertindak swebagai pelarut.

Bilangan oksidasi Cu dalam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah +2. inilah

yang menyebabkan berwarna biru, karena ion Cu2+ berwarna biru

Rendemen yang dihasilakn hanya 81,3 % dari sampel percobaan ini.

B. Pembuatan Garam Kompleks Tetraamin Tembaga (II) Sulfat

Monohidrat CuSO4 (NH3)4SO4 . H2O

Garam kompleks adalah garam yang susunannya kompleks, dimana di

dalam air tyerurai menghasilkan gugus kompleks. Garam kompleks mengandung

kation dan anion kompleks.

Pada percobaan pembuatan garam kompleks ini yaitu melarutkan

CuSO4.5H2O ke dalam larutan NH3 pekat dan air yang menghasilkan campuran

yang berwarna biru dan menimbulkan panas. Ini berarti reaksi yang terjadi

berlangsung eksoterm. Setelah tembaga (II) sulfat monohidrat melarut pada

larutan kemudian ditambahkan etanol secara berhati-hati. Etanol disini berfungsi

sebagai katalis yang dapat mempertahankan sifat kebasaan larutan.

Praktikum Kimia Anorganik 10

Page 11: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Dari penambahan etanol yang bening, maka larutan tetap berwarna biru

tua. Larutan tersebut kemudian ditutup dengan kaca arloji dan didiamkan selama

satu malam. Setelah penyimpanan, larutan boleh diaduk kemudian dibiarkan lagi

sampai terbentuk kristal, lalu mendekantasi. Larutan menjadi pekat dan terbentuk

endapan.

Melakukan penyaringan pada kristal yang terbentuk dan membilas cawan

porselen (tempat larutan) dengan larutan NH3(aq) + etanol. Pembilasan ini

dimaksudkan agar kristal yang terbentuk benar-benar murni atau dengan kata lain

agar kotoran-kotoran yang tidak diinginkan tidak ikut menempel pada kristal

garam. Kristal garam yang terbentuk tadi kemudian dikeringkan pada suhu kamar

dan diperoleh kristal seberat 10,58 gram

Pada pembentukan garam kompleks yang terbentuk itu disebut juga reaksi

asam basa Lewis dengan ligan bertindak sebagai basa yang menyumbangkan

sepasang elektron kepada kation yang merupakan atom pusat.

Cu2+ + NH3 [CuNH3]3+

[CuNH3]2+ + NH3 Cu[NH3]22+

Cu[NH3]22+ + NH3 Cu[NH3]3

2+

Cu[NH3]32+ + NH3 Cu[NH3]4

2+

Maka Cu2+ + 4NH3 Cu(NH3)43+ merupakan reaksi keseluruhan.

Dengan adanya air sebagai liga maka reaksinya :

Cu(H2O)42+ + 4NH3 Cu(NH3)4

2+ + 4H2OBiru muda Biru tua

Reaksi mudah berjalan ke kanan dengan penambahan amonia kepada

kompleks air. Penambahan asam kuat yang menetralkan amonia menggerakkan

kesetimbangan kembali ke kompleks airnya dengan cepat.

Reaksi pembuatan garam kompleks merupakan reaksi substitusi dalam

larutan air. Reaksi ini terjadi antara larutan garam logam di dalam air dengan

pereaksi koordinasi.

Reaksinya mulai dari reaksi :

Praktikum Kimia Anorganik 11

Page 12: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Cu2+ + OH- Cu(OH)2

Cu(OH)2 akan beraksi dengan NH3+ pekat menghasilkan Cu(NH3)4

2+ menurut

reaksi :

NH3 (aq) SO42-

Cu(OH)2 Cu(NH3)42+ Cu(NH3)4SO4 H2O

Dengan melakukan perhitungan maka didapatkan rendemen sebesar

68,82% .

Garam kompleks yang diperoleh warnanya lebih tua dibandingkan dengan

garam rangkap karena telah bercampur dengan amonia pekat dan etanol.

Garam kompleks disebut juga sebagai garam yang terdiri dari kation dan

anion dari kompleks yang dikelilingi oleh ligan. Dapat diartikan pula sebagai

garam yang mampu menahan keadaannya (identitasnya) dalam larutan. Ligan

adalah gugus yang mengelilingi atom pusat yang dapat memberikan (donor)

pasangan elektron/ basa lewis.

Perbedaan garam rangkap dan garam kompleks yaitu :

Garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua atau lebih kation dan anion di

dalamnya. Garam rangkap diartikan pula sebagai garam yang kehilangan

keadaannya semula di dalam larutan. Sedangkan garam kompleks yaitu garam

yang terdiri dari kation dan anion dari kompleks yang dikelilingi oleh ligan.

Duartikan juga sebagai garam yang mampu menahan keadaannya dalm larutan.

Praktikum Kimia Anorganik 12

Page 13: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

V. KESIMPULAN

Dari percoban dapat disimpulkan bahwa :

1. Garam rangkap adalah garam yang memiliki dua jenis kation atau dua anion

di dalamnya.

2. Garam kompleks adalah garam yang mengandung kation atau anion kompleks

yang dikelilingi oleh ligan.

3. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O diperoleh dengan mereaksikan CuSO4

.5H2O dan (NH4)2SO4 dalam air.

4. Garam kompleks Cu(NH3)4SO4 H2O diperoleh dengan mereaksikan

CuSO4.5H2O dan NH3 pekat dalam air dan titambahkan etanol.

5. Pada pembuatan garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang dihasilkan

berwarna biru seberat 25,5787 gram atau 81,3 % dari berat sampel.

6. Pada pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O yang dihasilkan

berwarna biru seperti blau (nila) seberat 10,137 gram atau 68,82% dari berat

sampel.

7. dua anion yang terdapoat dalam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah SO42- dan

kationnya adalah Cu2+ dan NH4+. Serta H2O berguna sebagai pelarut.

Praktikum Kimia Anorganik 13

Page 14: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

LAMPIRAN

PERHITUNGAN

A. Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

Dari percobaan dapat dihitung rendemennya yaitu sekitar 98,65% dengan

perhitungan sebagai berikut :

massa CuSO4.5H2O = 19,96 gram

massa (NH4)2.SO4 = 10,56 gram

Mr CuSO4.5 H2O = 249,5 g/mol

Mr (NH4)2.SO4 = 132 g/mol

Maka :

mol CuSO4.5H2O = g / Mr

= 19,96 g / 249,5 gmol-1

= 0,08 mol

mol (NH4)2.SO4 = g / Mr

= 10,56 g / 132 gmol-1

= 0,08mol

Cu2+ (aq) + H2SO4 (encer) CuSO4.5H2O

2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4

Dari persamaan reaksi tadi diperoleh :

½ mol CuSO4 ½ mol CuSO4.5H2O

Reaksi Pembuatan garam rangkap :

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

0,08 mol 0,08 mol 0,08 mol

Massa teoritis dari reaksi :

Mr CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 349,5 g/mol

Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = mol x Mr

Praktikum Kimia Anorganik 14

Page 15: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

= 0,08 mol x 349,5 gmol-1

= 31,46 g

Massa percobaan

% rendemen = x 100 % massa teoritis

(26,0287 - 0,45) gram = x 100 %

31,46 gram

=

= 81,3 %

Jadi garam rangkap yang dihasilkan sebesar 81,3 % dari sample.

B. perhitungan randemen garam kompleks.

Massa CuSO4.5H2O = 15,024 gram

Mr CuSO4.5H2O = 249,5 gram/mol

mol CuSO4.5H2O = massa CuSO4.5H2O

Mr CuSO4.5H2O

=

= 0,06 mol

dari reaksi :

CuSO4.5H2O (aq) + 4NH3 (aq) Cu(NH3)4SO4 H2O (s)

mol CuSO4.5H2O Cu(NH3)4SO4 H2O

0,06 mol 0,06 mol

Jadi mol Cu(NH3)4SO4 H2O = 0,06 mol

Sehingga massa Cu(NH3)4SO4 H2O = mol x Mr

= 0,06 mol x 245,5 gmol-1

= 14,73 g

Berat hasil perciobaan = 10,5870 gram

Sehingga rendemennya dapat dihitung sebagai berikut :

Praktikum Kimia Anorganik 15

Page 16: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Berat percobaan = 10,5870 gram – berat kertas saring

= 10,5870 gram – 0,45 gram= 10,137 gram

Berat percobaan% rendemen = x 100 %

Berat teoritis

10,137 g = x 100 %

14,73 g

= 68,818 % = 68,82 %

JAWABAN PERTANYAAN

Praktikum Kimia Anorganik 16

Page 17: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

1. Perbedaan garam rangkap dan garam kompleks :

- Garam rangkap yaitu garam yang terdiri dari dua lebih kation dan anion di

dalamnya. Garam rangkap diartikan juga sebagai garam yang kehilangan

keadaan semula (identitasnya) di dalam larutan

- Garam kompleks yaitu garam yang terdiri dari kation dan anion dari

kompleks yang dikelilingi oleh ligan. Diartikan juga sebagai garam yang

mampu menahan keadaannya (identitasnya) dalam larutan.

2. CuSO4(NH4)2SO4.6H2O disebut garam rangkap karena ada 2 garam di dalam

senyawa ini atau 2 buah kation dan 2 buah anion yang terdapat pada senyawa

itu yaitu Cu2+ dan NH4+, serta 2 buah anion SO4

2-. H2O bertindak sebagai

pelarut

3. Biloks Cu dalam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah +2

4. Cu(NH3)4SO4.H2O disebut garam kompleks karena terdiri dari kation dan

anion dan ion kompleks. Cu bertindak sebagai atom pusat, NH3 dan SO4

bertindak sebagai ligan (gugus pengeliling atom pusat) dan H2O sebagai

pelarut.

5. Ligan adalah gugus yang mengelilingi atom pusat yang dapat memberikan

(donor) pasangan elektron / basa Lewis).

6. Ion atau molekul yang berfungsi sebagai ligan adalah ion atau molekul yang

dapat memberikan pasangan elektron. Contohnya adalah Cl-, SO42-, NO2

-,

NH3, H2O dan lain-lain.

7. Bilangan koordinasi adalah banyaknya ligan yang mengelilingi atom pusat

atau jumlah ikatan kovalen koordinasi yang terbentuk dalam ion kompleks.

8. Hibridisasi yang dipakai untuk menjelaskan Cu(NH3)42+

29Cu = (Ar) 3d10 4s1

Cu2+ = (Ar) 3d9 4s0 4p0

Hibridisasi dsp2 : dengan membentuk molekul bujur sangkar

Biloks Cu dalam Cu(NH3)4SO4.H2O

Praktikum Kimia Anorganik 17

Page 18: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Cu(NH3)4SO4.H2O = 0

Cu + (4.0) + (-2) + 0 = 0

Cu = +2

9. Teori yang menjelaskan senyawa kompleks :

a. Teori ikatan valensi (VBT)

- Banyaknya ligan yang mengelilingi, terikat pada atom pusat disebut

bilangan koordinasi.

- Orbital-orbital atom pusat sebelum menerima pasangan elektron dari

ligan akan mengalami hibridisasi.

- Jumlah orbital hybrid yang terbentuk adalah sama dengan jumlah orbital

atom-atom yang terikat dalam hibridisasi.

b. Teori medan kristal (CFT)

- Interaksi antara atom pusat dengan ligan dianggap sebagai interaksi

elektrostatik

- Ligan-ligan diperlukan sebagai atom-atom bermuatan.

- Interaksi antara atom pusat dengan ligan merupakan interaksi

elektrostatik apabila ligan yang ada merupakan ligan yang netral maka

dalam interaksi tersebut ujung (-) dari dipol dalam molekul netral

diarahkan terhadap ion logam.

- Tidak terdapat interaksi antara orbital-orbital ion logam dengan orbital-

orbital dari ligan.

10. Bilangan oksidasi Cu dalam Cu(NH3)4SO4. H2O

Cu (NH3)4 SO4. H2O =

Cu + (4 . 0 ) + (-2) + 0 = 0

Cu = +2

FLOWCHART

Praktikum Kimia Anorganik 18

Page 19: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

A. Membuat Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat

heksahidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O

- mengaduk - memanaskan hingga semua garam

melarut

- menguapkan hingga volumenya tinggal

40 mL

- membiarkan larutan dingin

- mengeringkan kristal

* Menimbang kristal dan menghitung % hasilnya

B. Pembuatan Garam Kompleks Tetraamin Tembaga (II) Sulfat

Monohidrat CuSO4 (NH3)4SO4 . H2O

Praktikum Kimia Anorganik 19

larutan

40 mL larutan

larutan + endapan kristal

kristal kering

19,96 g CuSO4.5H2O + 10,56 g (NH4)2SO4 + 60 mL air

22,5 mL NH3 15 M + 15 mL air

Page 20: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

- memasukan dalam cawan penguapan

- menambahkan 15 g CuSO4.5 H2O yang sudah digerus halus

- menambahkan dengan hati-hati 22,5 mL etanol - menutup cawan dengan kaca arloji - membiarkan semalam

- mengaduk - mendekantasi - menyaring dan membilas cawan - dengan campuran 2,5 mLNH3 (aq) 15

M dan 2,5 mL etanol

- mencuci kristal dengan 5 mL etanol

- mengeringkan kristal

* Menimbang kristal dan menghitung % hasilnya

Praktikum Kimia Anorganik 20

larutan

larutan + endapan

filtrat endapan kristal

kristal kering

Page 21: Laporan Praktikum Organik

Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga

Praktikum Kimia Anorganik 21