laporan praktikum organik
TRANSCRIPT
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
PERCOBAAN V
Judul Percobaan : PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM
RANGKAP DARI TEMBAGA
Tujuan Percobaan : 1. Membuat Dan Mengenal Sifat Garam Rangkap Tembaga
(II) Amonium Sulfat Heksahidrat
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
2. Membuat dan memeriksa sifat garam kompleks
tetramintembaga II sulfat monohidrat Cu(NH3)4SO4.H2O.
Hari / Tanggal : Selasa / 1 Mei 2007.
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Unlam Banjarmasin.
I. DASAR TEORI
Beberapa data fisika logam tembaga dapat dilihat pada table dibawah ini :
Sifat fisik Logam CuNomor atom 29Konfigurasi elektron (Ar)3d104s1
Energi ionisasi pertama/KJmol-1 745Energi ionisasi kedua/KJmol-1 1956Kerapatan/gcm-3 8,92Titik leleh 1356Titik didih/K 2868Jari-jari atom/nm 0,177Jari-jari ion/nm 0,096Energi hidrasi Cu+(g)/KJmol-1 -2244Energi hidrasi Cu2+(g)/KJmol-1 -481Potensial elektroda/V
- Cu2+ + 2e Cu +0,34- Cu+ + e Cu +0,52- Cu2+ + e Cu+ +0,15
Praktikum Kimia Anorganik 1
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Dibeberapa tempat dapat dijumpai logam tembaga dalam keadaan bebas,
namun 80% tembaga diperoleh dari bijinya. Seperti CuFeS2 (pirit tembaga) dan
Cu2S (copper glanco). Oleh karena itu pada umunya bijih tembaha hanya
mengandung beberapa persen tembaga.
Sifat kimia sangat berkaitan dengan energi ionisasi yang besar, kalor
atomisasi besar dan energihidrasi yang relative rendah yang mengakibatkan harga
potensial elektroda positif dan pada umumnya kereaktifa rendah.
Reaksi-reaksi pentig dari tembaga dapat dilihat pada bagan berikut :
udaraCu CuCO3.Cu(OH)3
Warna hijau
asam kuat encerCu tidak terjadi reaksi
panaskanCu CuCl2
Dalam Cl2 kering warna coklat
HNO3 pekat panaskanCu Cu(NO3)2.3H2O CuO Penguapan hitam
panaskan diudaraCu CuO 8000C hitam
HCl pekat Cu CuCl2.2H2O (s) Penguapan kristal hijau
asam encer H2SO4 encer Cu Cu2+ (aq) CuSO4.5H2O Peguapan biru
OH- NH3(aq) Cu2+ Cu(OH)2 Cu(NH3)4
2+
panaskanCu(OH)2 CuO
I-(aq)
Praktikum Kimia Anorganik 2
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Cu2+(aq) CuI (s) + ½ I2
reduksi kompleks tartat
Cu2+(aq) Cu2O(s) Dengan glukosa dalam basa
panaskan dalam udaraCuO CuO(s) + O2
1000°C
HCl NH3
Cu2O(s) CuCl(s) Cu(NH3)22+(aq)
HCl berlebih CuCl (s) CuCl2(aq)
Tembaga termasuk dalam unsur transisi, dibandingkan dengan logam-
logam unsur utama, logam-logam transisi (termasuk Cu) mengandung lebih
banyak elektron tak berpasangan yang bebas bergerak pada kristalnya. Hal ini
berarti bahwa ikatan logam pada unsur transisi lebih kuat dari pada unsur utama.
Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat lebih keras, kerapatan yang
besar, dan titik leleh yang tinggi.
Pada unsur-unsur transisi, tingkat – tingkat energi elektron hampir
bersamaan sehingga elektron-elektron dapat bergerak ke tingkat yang lebih tinggi
dengan mengabsorpsi sinar tampak. Hal ini mengakibatkan sebagian besar ipon-
ion logam transisi memperlihatkan warna-warna yang menarik.
Untuk tembaga warna – warna ionnya adalah :
Cu+ tidak berwarna
Cu2+ biru
Tembaga dapat membentuk ion kompleks. Senyawa kompleks
adalah senyawa yang tersusun dari atom yang terikat secara ikatan kovalen
koordinasi. Atom pusat merupakan akseptor elektron dan Ligannya sebagai donor
elektron. Bilangan koordinasi m,enunjukkan banyaknya ligan yang mengelilingi
atom pusat.
Praktikum Kimia Anorganik 3
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Senyawa tembaga adalah diamagnetik, dan kestabilan relatif bergantung
sangat kuat kepada sifat anion dan ligan lain yang ada, dan cukup beragam dengan
pelarut atau sifat atom tetangganya dalam kristal.
Dalam larutan akua hanya konsentrasi kesetimbangan yang rendah dari
Cu+ (<10-2 M) dapat terjadi. Satu-satunya senyawaan kupro yang stabil terhadap
air adalah sangat tidak larut seperti CuCl dan CuCN. Ketidakstabilan terhadap air
ini berkaitan sebagian dengan besarnya energi kisi dan solvasi dan tetapan
pembentukan yang tinggi terhadap kompleks ion Cu2+ sedemikian, sehingga
turunan ionik Cu+ adalah tidak stabil.
Adapun stereokimia senyawa tembaga yang lebih penting adalah sebagai
berikut :
Cu+ tetrahedral seperti dalam CuI (s) atau Cu(CN)43-.
Cu2+ segiempat dalam CuO (s), Cupy42+, atau CuCl4
2- octahedral
terdistorsi dalam dua ikatan trans yang lebih panjang. Sebagai
contoh : Cu(H2O)62+ dan CuCl2(s).
Praktikum Kimia Anorganik 4
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
II. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
- Neraca
- Corong Buchner
- Cawan penguapan
- Gelas kimia 100ml
- Batang pengaduk
- Kaca arlogi
- Pipet tetes
- Gelas ukur 100 ml
- Gelas ukur 10 ml
- Kertas saring
- Lumpang dan alu
- termolyne
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
- CuSO4.5H2O
- Etanol
- NH3(aq) 15 M
- (NH4)2SO4
- Aquadest
II. CARA KERJA
A. Membuat Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat heksahidrat
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Menimbang 19,96 gram CuSO4.5H2O dan 10,56 gram (NH4)2SO4
Praktikum Kimia Anorganik 5
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Melarutkan 19,96 gram CuSO4.5H2O dan mencampur 10,56 gram
(NH4)2SO4, dalam 60 ml aquadest.
Mengaduk dan memanaskan hingga semua garam melarut.
Menguapkan di atas Termolyne hingga volumenya tinggal 40 ml.
Membiarkan larutan menjadi dingin pada suhu kamar, sampai terbentuk
kristal. Kristal besar dapat terjadi jika laruatan dibiarkan semalam.
Mendinginkan campuran ini dalam wadah berisi air dingin (air es).
Mendekantasi larutan dan mengambil kristal yang terbentuk.
Menimbang kristal yang terbentuk dan menghitung persentase hasil.
B. Membuat Garam Kompleks Tetraamin Tembaga (II) Sulfat monohidrat
Cu(NH3)4SO4.H2O
Mengambil 22,5 mL amonia pekat NH3(aq) 15 M dan 15 mL aquadest.
Memasukkan 22,5 mL amonia pekat NH3(aq) 15 M dan 15 mL aquadest
ke dalam cawan penguapan.
Menimbang 15 gram CuSO4.5H2O dan menggerusnya dengan lumpang
sampai halus, kemudian memasukkan ke dalam larutan amonia sampai
semua tembaga (II )sulfat monohidrat melarut.
Menambahkan dengan hati-hati 22,5 mL etanol dan menutup cawan
dengan kaca arloji.
Membiarkan (menyimpan)selama semalam.
Mengaduk campuran dan membiarkan kristal mengendap
Mendekantasi dengan corong Buchner..
Menyaring kristal dan membilas cawan dengan campuran 2,5 mL NH3(aq)
15 M dan 2,5 mL etanol..
Mencuci kristal dengan 5 mL etanol
Mengeringkan kristal pada suhu kamar.
Menimbang kristal kering.
Praktikum Kimia Anorganik 6
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
III. HASIL PENGAMATAN
A. Pembuatan CuSO4 (NH4)2SO4 . 6H2O
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Melarutkan 19,96 gram
CuSO4.5H2O + 10,56 gram
(NH4)2SO4, dalam 60 ml
aquadest.
Mengaduk
Memanaskan larutan.
Menguapkan
Mendiamkan selama 1 malam
Mendinginkan dengan es
Menimbang kertas saring
Mengeringkan kristal dengan
corong Buchner
Mengeringkan kristal
Menimbang kristal kering
Larutan berwarna biru keruh
Sebagian garam melarut
Semua garam melarut dalam air dan
warna larutan menjadi biru dan bening
Larutan mendidih
Air menguap
Larutan semakin pekat
Larutan bersisa 40 ml
Terbentuk endapan kristal putih
kebiruan.
Endapan kristal semakin banyak
Massa kertas saring = 0,4844 g
Kristal berwarna biru muda dan agak
basah
Kristal kering
Massa kristal = 26,0287 gram.
Praktikum Kimia Anorganik 7
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
B. Pembuatan Cu (NH3)4SO4 . H2O
No Perlakuan Hasil pengamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
22,5 mL NH3 pekat 15 M + 15
mL air
Menambahkan 15,024 gram
CuSO4.5H2O
Mengaduk
Menambahkan 22,5 mL etanol
Mendiamkan selama 2 malam
Mengaduk
Menimbang kertas saring
Mendekantasi larutan dengan
corong Buchner
Mencuci gelas kimia dengan
campuran NH3 + etanol
Mencuci endapan dengan 5
mL etanol
Mengeringkan
Menimbang endapan kristal
kering.
Larutan bening
Larutan berwarna biru pekat
CuSO4.5H2O larut
Larutan berwarna biru pekat (tua)
Terbentuk endapan di bagian bawahnya
Larutan menjadi kental
Massa kertas saring = 0,45 gram
Endapan terpisah dari larutannya, masih
ada endapan tertinggal dalam gelas kimia
Semua endapan tersaring
Endapan mulai kering
Endapan bebas dari larutannya
Endapan kering
Massa kristal + kertas saring = 10,5870
gram
IV. ANALISIS DATA
A. Pembuatan Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat
Heksahidrat CuSO4 (NH4)2SO4 . 6H2O
Pada pembuatan garam rangkap ini dilakukan dengan cara melarutkan
tembaga (II) sulfat CuSO4.5H2O bersama amonium sulfat (NH4)2SO4 ke dalam
aquadest. Larutan / campuran ini dipanaskan terlebih dahulu yang bertujuan untuk
Praktikum Kimia Anorganik 8
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
menaikkan energi kinetik partikel-partikel ke dalam larutan elektro-elektron yang
ada dalam larutan tersebut saling bertumbukan. Dengan adanya tumbukan antara
partikel / elektron itu maka akan mempercepat pelarutan dari CuSO4.5H2O dan
(NH4)2SO4.
Setelah kedua senyawa tersebut melarut diperoleh larutan yang
berwarna biru bening. Timbulnya warna biru disebabkan karena ion-ion logam
dalam air membentuk kompleks dengan molekul-molekul pelarut yang bertindak
sebagai ligan. Adanya pembentukan kompleks dalam air yang menyebabkan
larutan menjadi berwarna biru.Kompleks yang terbentuk dalam hal ini adalah
Cu(H2O)42+ dengan orbital hybrid yang dihasilkan yaitu dsp2. Satu elektron dari
orbital 3d berpindah ke 4p, artinya ligan H2O mampu mendesak elektron yang
tidak berpasangan dari 3d ke 4p. Pendesakan elektron-elektron yang tidak
berpasangan tergantung pada kuat lemah medan dari ligan dan kation logam. Hal
ini dapat diketahui dari sifat magnet dan bentuk molekulnya.
Dalam CuSO4 murni dan kering, ion Cu2+ tidak berwarna , tetapi larutan
CuSO4 dalam air akan berwarna biru sebab ion Cu2+ akan terikat dalam air
(terhidrasi) sebagai Cu(H2O)42+. Pada senyawa CuSO4.5H2O berwarna biru karena
memantulkan cahaya tampak pada panjang gelombang biru. Zat ini menyerap
warna komplementernya yaitu pada panjang gelombang jingga.
Sesudah pemanasan, larutan didiamkan selama satu malam supaya
terbentuk kristal. Kristal yang terbebtuk ini berwarna biru dan kemudian
didinginkan menggunakan air es agar kristal menjadi lebih padat lalu menyaring
dengan corong Buchner. Setelah dilakukan dekantasi yaitu memisahkan kristal
dari larutannya. Terbentuklah kristal kering seberat 31,53 g.
Reaksinya adalah sebagai berikut :
Cu2+ (aq) + H2SO4 (encer) CuSO4.5H2O (biru)
CuSO4.5H2O(s) + (NH4)2SO4 + H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4.6H2O(aq)
Suhu kamarCuSO4(NH4)2SO4.6H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (s) Pendinginan
Praktikum Kimia Anorganik 9
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Garam yang terbentuk inilah yang disebut garam rangkap, karena
berasal dari dua garam yang mirip dan berbeda asalnya, biasanya CuSO4.5H2O
berasal dari basa Cu(OH)2 sedangkan (NH4)2SO4 berasal dari basa NH4OH tetapi
berasal dari asam yang sama yaitu H2SO4.
Garam rangkap yaitu garam yang mengandung dua jenis kation atau dua
jenis anion. Garam rangkap terbentuk dari asam atau basa polivalen, dengan kata
lain suatu garam rangkap yaitu garam yang terbentuk melalui kristalisasi dari
campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam itu.
Dari percobaan ini diperoleh rendemen sekitar 81,3%.
Garam rangkap disebut juga sebagai garam yang kehilangan keadaan
semula (identitasnya) di dalam larutan.
Pada percobaan ini sentawa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O disebut sebagai
garam rangkap jkarena ada 2 garam yang terdapat di dalam senyawa ini, atau 2
buah kation dan 2 buah anion yang terdapat pada senyawa ini, yaitu Cu2+ dan
NH4+, serta 2 buah anion SO4
2-. Sedangkan H2O bertindak swebagai pelarut.
Bilangan oksidasi Cu dalam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah +2. inilah
yang menyebabkan berwarna biru, karena ion Cu2+ berwarna biru
Rendemen yang dihasilakn hanya 81,3 % dari sampel percobaan ini.
B. Pembuatan Garam Kompleks Tetraamin Tembaga (II) Sulfat
Monohidrat CuSO4 (NH3)4SO4 . H2O
Garam kompleks adalah garam yang susunannya kompleks, dimana di
dalam air tyerurai menghasilkan gugus kompleks. Garam kompleks mengandung
kation dan anion kompleks.
Pada percobaan pembuatan garam kompleks ini yaitu melarutkan
CuSO4.5H2O ke dalam larutan NH3 pekat dan air yang menghasilkan campuran
yang berwarna biru dan menimbulkan panas. Ini berarti reaksi yang terjadi
berlangsung eksoterm. Setelah tembaga (II) sulfat monohidrat melarut pada
larutan kemudian ditambahkan etanol secara berhati-hati. Etanol disini berfungsi
sebagai katalis yang dapat mempertahankan sifat kebasaan larutan.
Praktikum Kimia Anorganik 10
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Dari penambahan etanol yang bening, maka larutan tetap berwarna biru
tua. Larutan tersebut kemudian ditutup dengan kaca arloji dan didiamkan selama
satu malam. Setelah penyimpanan, larutan boleh diaduk kemudian dibiarkan lagi
sampai terbentuk kristal, lalu mendekantasi. Larutan menjadi pekat dan terbentuk
endapan.
Melakukan penyaringan pada kristal yang terbentuk dan membilas cawan
porselen (tempat larutan) dengan larutan NH3(aq) + etanol. Pembilasan ini
dimaksudkan agar kristal yang terbentuk benar-benar murni atau dengan kata lain
agar kotoran-kotoran yang tidak diinginkan tidak ikut menempel pada kristal
garam. Kristal garam yang terbentuk tadi kemudian dikeringkan pada suhu kamar
dan diperoleh kristal seberat 10,58 gram
Pada pembentukan garam kompleks yang terbentuk itu disebut juga reaksi
asam basa Lewis dengan ligan bertindak sebagai basa yang menyumbangkan
sepasang elektron kepada kation yang merupakan atom pusat.
Cu2+ + NH3 [CuNH3]3+
[CuNH3]2+ + NH3 Cu[NH3]22+
Cu[NH3]22+ + NH3 Cu[NH3]3
2+
Cu[NH3]32+ + NH3 Cu[NH3]4
2+
Maka Cu2+ + 4NH3 Cu(NH3)43+ merupakan reaksi keseluruhan.
Dengan adanya air sebagai liga maka reaksinya :
Cu(H2O)42+ + 4NH3 Cu(NH3)4
2+ + 4H2OBiru muda Biru tua
Reaksi mudah berjalan ke kanan dengan penambahan amonia kepada
kompleks air. Penambahan asam kuat yang menetralkan amonia menggerakkan
kesetimbangan kembali ke kompleks airnya dengan cepat.
Reaksi pembuatan garam kompleks merupakan reaksi substitusi dalam
larutan air. Reaksi ini terjadi antara larutan garam logam di dalam air dengan
pereaksi koordinasi.
Reaksinya mulai dari reaksi :
Praktikum Kimia Anorganik 11
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Cu2+ + OH- Cu(OH)2
Cu(OH)2 akan beraksi dengan NH3+ pekat menghasilkan Cu(NH3)4
2+ menurut
reaksi :
NH3 (aq) SO42-
Cu(OH)2 Cu(NH3)42+ Cu(NH3)4SO4 H2O
Dengan melakukan perhitungan maka didapatkan rendemen sebesar
68,82% .
Garam kompleks yang diperoleh warnanya lebih tua dibandingkan dengan
garam rangkap karena telah bercampur dengan amonia pekat dan etanol.
Garam kompleks disebut juga sebagai garam yang terdiri dari kation dan
anion dari kompleks yang dikelilingi oleh ligan. Dapat diartikan pula sebagai
garam yang mampu menahan keadaannya (identitasnya) dalam larutan. Ligan
adalah gugus yang mengelilingi atom pusat yang dapat memberikan (donor)
pasangan elektron/ basa lewis.
Perbedaan garam rangkap dan garam kompleks yaitu :
Garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua atau lebih kation dan anion di
dalamnya. Garam rangkap diartikan pula sebagai garam yang kehilangan
keadaannya semula di dalam larutan. Sedangkan garam kompleks yaitu garam
yang terdiri dari kation dan anion dari kompleks yang dikelilingi oleh ligan.
Duartikan juga sebagai garam yang mampu menahan keadaannya dalm larutan.
Praktikum Kimia Anorganik 12
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
V. KESIMPULAN
Dari percoban dapat disimpulkan bahwa :
1. Garam rangkap adalah garam yang memiliki dua jenis kation atau dua anion
di dalamnya.
2. Garam kompleks adalah garam yang mengandung kation atau anion kompleks
yang dikelilingi oleh ligan.
3. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O diperoleh dengan mereaksikan CuSO4
.5H2O dan (NH4)2SO4 dalam air.
4. Garam kompleks Cu(NH3)4SO4 H2O diperoleh dengan mereaksikan
CuSO4.5H2O dan NH3 pekat dalam air dan titambahkan etanol.
5. Pada pembuatan garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang dihasilkan
berwarna biru seberat 25,5787 gram atau 81,3 % dari berat sampel.
6. Pada pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O yang dihasilkan
berwarna biru seperti blau (nila) seberat 10,137 gram atau 68,82% dari berat
sampel.
7. dua anion yang terdapoat dalam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah SO42- dan
kationnya adalah Cu2+ dan NH4+. Serta H2O berguna sebagai pelarut.
Praktikum Kimia Anorganik 13
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
A. Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Dari percobaan dapat dihitung rendemennya yaitu sekitar 98,65% dengan
perhitungan sebagai berikut :
massa CuSO4.5H2O = 19,96 gram
massa (NH4)2.SO4 = 10,56 gram
Mr CuSO4.5 H2O = 249,5 g/mol
Mr (NH4)2.SO4 = 132 g/mol
Maka :
mol CuSO4.5H2O = g / Mr
= 19,96 g / 249,5 gmol-1
= 0,08 mol
mol (NH4)2.SO4 = g / Mr
= 10,56 g / 132 gmol-1
= 0,08mol
Cu2+ (aq) + H2SO4 (encer) CuSO4.5H2O
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
Dari persamaan reaksi tadi diperoleh :
½ mol CuSO4 ½ mol CuSO4.5H2O
Reaksi Pembuatan garam rangkap :
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
0,08 mol 0,08 mol 0,08 mol
Massa teoritis dari reaksi :
Mr CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 349,5 g/mol
Massa CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = mol x Mr
Praktikum Kimia Anorganik 14
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
= 0,08 mol x 349,5 gmol-1
= 31,46 g
Massa percobaan
% rendemen = x 100 % massa teoritis
(26,0287 - 0,45) gram = x 100 %
31,46 gram
=
= 81,3 %
Jadi garam rangkap yang dihasilkan sebesar 81,3 % dari sample.
B. perhitungan randemen garam kompleks.
Massa CuSO4.5H2O = 15,024 gram
Mr CuSO4.5H2O = 249,5 gram/mol
mol CuSO4.5H2O = massa CuSO4.5H2O
Mr CuSO4.5H2O
=
= 0,06 mol
dari reaksi :
CuSO4.5H2O (aq) + 4NH3 (aq) Cu(NH3)4SO4 H2O (s)
mol CuSO4.5H2O Cu(NH3)4SO4 H2O
0,06 mol 0,06 mol
Jadi mol Cu(NH3)4SO4 H2O = 0,06 mol
Sehingga massa Cu(NH3)4SO4 H2O = mol x Mr
= 0,06 mol x 245,5 gmol-1
= 14,73 g
Berat hasil perciobaan = 10,5870 gram
Sehingga rendemennya dapat dihitung sebagai berikut :
Praktikum Kimia Anorganik 15
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Berat percobaan = 10,5870 gram – berat kertas saring
= 10,5870 gram – 0,45 gram= 10,137 gram
Berat percobaan% rendemen = x 100 %
Berat teoritis
10,137 g = x 100 %
14,73 g
= 68,818 % = 68,82 %
JAWABAN PERTANYAAN
Praktikum Kimia Anorganik 16
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
1. Perbedaan garam rangkap dan garam kompleks :
- Garam rangkap yaitu garam yang terdiri dari dua lebih kation dan anion di
dalamnya. Garam rangkap diartikan juga sebagai garam yang kehilangan
keadaan semula (identitasnya) di dalam larutan
- Garam kompleks yaitu garam yang terdiri dari kation dan anion dari
kompleks yang dikelilingi oleh ligan. Diartikan juga sebagai garam yang
mampu menahan keadaannya (identitasnya) dalam larutan.
2. CuSO4(NH4)2SO4.6H2O disebut garam rangkap karena ada 2 garam di dalam
senyawa ini atau 2 buah kation dan 2 buah anion yang terdapat pada senyawa
itu yaitu Cu2+ dan NH4+, serta 2 buah anion SO4
2-. H2O bertindak sebagai
pelarut
3. Biloks Cu dalam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O adalah +2
4. Cu(NH3)4SO4.H2O disebut garam kompleks karena terdiri dari kation dan
anion dan ion kompleks. Cu bertindak sebagai atom pusat, NH3 dan SO4
bertindak sebagai ligan (gugus pengeliling atom pusat) dan H2O sebagai
pelarut.
5. Ligan adalah gugus yang mengelilingi atom pusat yang dapat memberikan
(donor) pasangan elektron / basa Lewis).
6. Ion atau molekul yang berfungsi sebagai ligan adalah ion atau molekul yang
dapat memberikan pasangan elektron. Contohnya adalah Cl-, SO42-, NO2
-,
NH3, H2O dan lain-lain.
7. Bilangan koordinasi adalah banyaknya ligan yang mengelilingi atom pusat
atau jumlah ikatan kovalen koordinasi yang terbentuk dalam ion kompleks.
8. Hibridisasi yang dipakai untuk menjelaskan Cu(NH3)42+
29Cu = (Ar) 3d10 4s1
Cu2+ = (Ar) 3d9 4s0 4p0
Hibridisasi dsp2 : dengan membentuk molekul bujur sangkar
Biloks Cu dalam Cu(NH3)4SO4.H2O
Praktikum Kimia Anorganik 17
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Cu(NH3)4SO4.H2O = 0
Cu + (4.0) + (-2) + 0 = 0
Cu = +2
9. Teori yang menjelaskan senyawa kompleks :
a. Teori ikatan valensi (VBT)
- Banyaknya ligan yang mengelilingi, terikat pada atom pusat disebut
bilangan koordinasi.
- Orbital-orbital atom pusat sebelum menerima pasangan elektron dari
ligan akan mengalami hibridisasi.
- Jumlah orbital hybrid yang terbentuk adalah sama dengan jumlah orbital
atom-atom yang terikat dalam hibridisasi.
b. Teori medan kristal (CFT)
- Interaksi antara atom pusat dengan ligan dianggap sebagai interaksi
elektrostatik
- Ligan-ligan diperlukan sebagai atom-atom bermuatan.
- Interaksi antara atom pusat dengan ligan merupakan interaksi
elektrostatik apabila ligan yang ada merupakan ligan yang netral maka
dalam interaksi tersebut ujung (-) dari dipol dalam molekul netral
diarahkan terhadap ion logam.
- Tidak terdapat interaksi antara orbital-orbital ion logam dengan orbital-
orbital dari ligan.
10. Bilangan oksidasi Cu dalam Cu(NH3)4SO4. H2O
Cu (NH3)4 SO4. H2O =
Cu + (4 . 0 ) + (-2) + 0 = 0
Cu = +2
FLOWCHART
Praktikum Kimia Anorganik 18
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
A. Membuat Garam Rangkap Tembaga (II) Amonium Sulfat
heksahidrat CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
- mengaduk - memanaskan hingga semua garam
melarut
- menguapkan hingga volumenya tinggal
40 mL
- membiarkan larutan dingin
- mengeringkan kristal
* Menimbang kristal dan menghitung % hasilnya
B. Pembuatan Garam Kompleks Tetraamin Tembaga (II) Sulfat
Monohidrat CuSO4 (NH3)4SO4 . H2O
Praktikum Kimia Anorganik 19
larutan
40 mL larutan
larutan + endapan kristal
kristal kering
19,96 g CuSO4.5H2O + 10,56 g (NH4)2SO4 + 60 mL air
22,5 mL NH3 15 M + 15 mL air
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
- memasukan dalam cawan penguapan
- menambahkan 15 g CuSO4.5 H2O yang sudah digerus halus
- menambahkan dengan hati-hati 22,5 mL etanol - menutup cawan dengan kaca arloji - membiarkan semalam
- mengaduk - mendekantasi - menyaring dan membilas cawan - dengan campuran 2,5 mLNH3 (aq) 15
M dan 2,5 mL etanol
- mencuci kristal dengan 5 mL etanol
- mengeringkan kristal
* Menimbang kristal dan menghitung % hasilnya
Praktikum Kimia Anorganik 20
larutan
larutan + endapan
filtrat endapan kristal
kristal kering
Pembuatan Garam Kompleks dan Rangkap dari Tembaga
Praktikum Kimia Anorganik 21