laporan modul 8

12
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1 Nama : Fadhil Muddasir NPM : 1206258396 Fak. Prog. Studi : FMIPA / Fisika Nomor Modul : 8 Nama Modul : Rangkaian Penjumlahan dan Pengurangan Kelompok : 2 Teman Kelompok : Donnie Indrawan Tangggal : 28 November 2013 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, 2013

Upload: fadhil-muddasir

Post on 29-Nov-2015

151 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Rangkaian Penjumlahan dan pengurangan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Modul 8

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1

Nama : Fadhil Muddasir

NPM : 1206258396

Fak. Prog. Studi : FMIPA / Fisika

Nomor Modul : 8

Nama Modul : Rangkaian Penjumlahan dan Pengurangan

Kelompok : 2

Teman Kelompok : Donnie Indrawan

Tangggal : 28 November 2013

LABORATORIUM ELEKTRONIKADEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK, 2013

Page 2: Laporan Modul 8

MODUL III

RANGKAIAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

A.TUJUAN

1. Mempelajari perubahan fase pada inverting adder

2. Mengamati pengaruh skala pada output scalling adder

3. Mempelajari dan membuat balans pada adder-substracter dan direct adder

B. PENDAHULUAN

Op-amp pada penggunaannya dapat digunakan sebagai rangkaian penjumlahan terdiri

dari inverting adder, scalling adder, adder substracter, dan direct adder dengan

masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri. Pada inverting adder penguatan tidak

menjadi faktor utama, sedangkan rangkaian penjumlahan lainnya sangat

memperhatikan penguatan.

Rangkaian Adder atau penjumlah sinyal dengan Op-Amp adalah konfigurasi Op-Amp

sebagi penguat dengan diberikan input lebih dari satu untuk menghasilkan sinyal output

yang linier sesuai dengan nilai penjumlahan sinyal input dan faktor penguatan yang ada.

Inverting Adder

Pada operasi penjumlahan sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3) diberikan

ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, dan R3. Besarnya

penjumlahan sinyal tersebut bernilai negatif karena penguat operasiaonal dioperasikan

pada mode inverting.

Besar penguatan tegangan tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan

Resistor input. Masing-masing teganagan output dari penguatan masing-masing sinyal

input tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Page 3: Laporan Modul 8

Besarnya tegangan output dari rangkaian adder di atas dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Scaling Adder

Rangkaian Adder Subtarctor

Rangkaian Adder Subtarctor mempunyai input baik dari kaki inverting maupun kaki non inverting. Sebelum menjumlahkan hasil outputnya kita harus membandingkan penguatan di kaki inverting dengan kaki non iverting, apabila berbeda kita harus menambahkan resistor beban pada input yang penguatannya kurang hingga kedua input mempunyai penguatan yang sama.

C.ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

Sumber tegangan +- 15 V

Osiloskop

Page 4: Laporan Modul 8

Multimeter

Op-amp 741

Resistor

D.PROSEDUR PERCOBAAN

I. INVERTING ADDER

1. Susun rangkaian pada gambar III.1 dengan nilai R=10kΩ

2. Beri tegangan 5V pada V1 dan 0V pada V2. Catat tegangan outputnya

3. V1 tetap 5V, naikkan tegangan pada V2 dengan interval 1V-5V

4. Catat fase dan besar tegangan output

U1

741

3

2

4

7

6

51

V115 V

V2-15 V

R1

10kΩ

R2

10kΩ

RF

10kΩ

V1

V2

Vout

Gambar III.1 Inverting adder

II. SCALLING ADDER

1. Susun rangkaian pada gambar III.2 dengan nilai R1, R2, R3 = 10 kΩ, Rf=100 kΩ

2. Beri tegangan 1V pada masing-masing input. Catat tegangan outputnya

3. Ganti nilai R1 dengan 20 kΩ. Catat tegangan outputnya

4. Ganti nilai R2 dengan 25 kΩ dan harga R1 tetap 20 kΩ. Catat tegangan outputnya

Page 5: Laporan Modul 8

U2

741

3

2

4

7

6

51

R1

10kΩ

R2

10kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R3

10kΩV3

V2-15 V

V115 V

Gambar III.2 Scalling adder

III. ADDER SUBSTRACTER

1. Susunlah rangkaian seperti gambar III.3 dengan nilai R1, R2, R1’, R2’ = 10 kΩ

dan Rf, Rf’ masing-masing 100 kΩ

2. Beri tegangan 1V pada masing-masing input V1 dan V2 serta 2V untuk V3 dan

V4. Catat tegangan outputnya

3. Ganti harga R1 dan R2 dengan 50 kΩ. Amati yang terjadi pada outputnya

4. Tanya assisten menjadi balans

U3

741

3

2

4

7

6

51

R1

10kΩ

R2

10kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R11

10kΩ

R21

10kΩ

V4

V3

RF1

100kΩ

V115 V

V2-15 V

Gambar III.3 Adder-subtracter (balans)

IV. DIRECT ADDER

Page 6: Laporan Modul 8

1. Susun rangkaian seperti pada gambar III.4 dengan harga Rf, Rf’, R1’, R2’=100

kΩ dan R1=50 kΩ

2. Beri tegangan 2V pada V1 dan V2

3. Catat tegangan outputnya

4. Ganti R1’ dan R2’ dengan 50 kΩ. Amati outputnya

5. Tanya assisten menjadi balans

U4

741

3

2

4

7

6

51

R1

50kΩ

RF

100kΩ

Vout

R11

100kΩ

R21

100kΩ

V1

V2

RF1

100kΩ

V2-15 V

V115 V

Gambar III.4 Direct-adder (balans)

E. TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan keuntungan dan kerugian inverting adder !

2. Mengapa diperlukan penguatan yang seimbang pada rangkaian adder substracter ?

3. Buat rangkaian yang menjumlahkan tegangan berikut 5V +2V -4V -6V dengan input

masing-masing 1V !

F. Simulasi Multisim

I. Inverting Adder

- V1 = 5 V, dan V2 = 0 V

Page 7: Laporan Modul 8

U1

741

3

2

4

7

6

51

V1

15 V

V2

-15 V

R1

10kΩ

R2

10kΩ

RF

10kΩ

V1

V2

Vout

5 V

0 V

U2DC 10MOhm

-4.996 V+

-

- V1 = 5V, dan V2 = 1 V – 5 V

V1 (V) V2 (V)Vout (V)

5 1 -5.9965 2 -6.9965 3 -7.9965 4 -8.9965 5 -9.996

II. Scalling Adder

- R1 = R2 = R3 = 10k

U2

741

3

2

4

7

6

51

V3

50 V

V4

-50 V

R1

10kΩ

R2

10kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R3

10kΩ

V3

U1DC 10MOhm

-29.959 V+

-1 V

1 V

1 V

- R1 = 20k, R2 = R3 = 10k

Page 8: Laporan Modul 8

U2

741

3

2

4

7

6

51

V3

50 V

V4

-50 V

R1

20kΩ

R2

10kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R3

10kΩ

V3

U1DC 10MOhm

-24.966 V+

-1 V

1 V

1 V

- R1 = 20k, R2 = 25k, R3 = 10k

U2

741

3

2

4

7

6

51

V3

50 V

V4

-50 V

R1

20kΩ

R2

25kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R3

10kΩ

V3

U1DC 10MOhm

-18.973 V+

-1 V

1 V

1 V

III. Adder Subtracter

- R1 = R2 = 10k

Page 9: Laporan Modul 8

U3

741

3

2

4

7

6

51

V5

50 V

V6

-50 V

R1

10kΩ

R2

10kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R11

10kΩ

R21

10kΩ

V4

V3

RF1

100kΩ

U1DC 10MOhm

20.019 V+

-

2 V

1 V

1 V

2 V

- R1 = R2 = 50k

U3

741

3

2

4

7

6

51

V5

50 V

V6

-50 V

R1

50kΩ

R2

50kΩ

RF

100kΩ

V1

V2

Vout

R11

10kΩ

R21

10kΩ

V4

V3

RF1

100kΩ

U1DC 10MOhm

5.532 V+

-

2 V

1 V

1 V

2 V

IV. Direct Adder

- R1’ = R2’ = 100k

Page 10: Laporan Modul 8

U4

741

3

2

4

7

6

51

V7

15 V

V8

-15 V

R1

50kΩ

RF

100kΩ

Vout

R11

100kΩ

R21

100kΩ

V1

V2

RF1

100kΩ

2 V

U1DC 10MOhm

4.004 V+

-

- R1’ = R2’ = 50k

U4

741

3

2

4

7

6

51

V7

15 V

V8

-15 V

R1

50kΩ

RF

100kΩ

Vout

R11

50kΩ

R21

50kΩ

V1

V2

RF1

100kΩ

2 V

U1DC 10MOhm

4.807 V+

-