laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart

12
KELAS : XII PT 1 SMK DHARMA BHAKTI 1 JAMBI JURUSAN : GEOLOGI PERTAMBANGAN JOHAN EDWART L. H. [ XII PT 1 ]

Upload: arieshi

Post on 19-Jul-2015

34 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

KELAS : XII PT 1 SMK DHARMA BHAKTI 1 JAMBI JURUSAN : GEOLOGI PERTAMBANGAN

JOHAN EDWART L. H. [ XII PT 1 ]

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 1

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 1

BAB I ............................................................................................................................................ 2

PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 2

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 2

BAB II ........................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3

2.1 MINERAL............................................................................................................................. 3

2.2 SIFAT FISIK MINERAL............................................................................................................ 3

BAB III .......................................................................................................................................... 4

SIFAT FISIK MINERAL ..................................................................................................................... 4

3.1 WARNA [COLOUR] ............................................................................................................... 4

3.2 KILAP [LUSTER] .................................................................................................................... 5

3.3 CERAT / GORES [STREAK] ..................................................................................................... 6

3.4 BELAHAN [CLEAVAGE] ......................................................................................................... 7

3.5 PECAHAN [FRACTURE] ......................................................................................................... 8

3.6 KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]....................................................................................... 8

3.7 BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY] .......................................................................................... 9

3.8 TRANSPARANSI [TRANSPARENCY] ........................................................................................ 9

3.9 KELIATAN [TENACITY] .......................................................................................................... 9

3.10 BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE] ................................................................................... 11

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 2

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mineral adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan komposisi kimia yang

tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur kristal karakteristik yang tercermin dalam

bentuk dan sifat fisiknya. Saat ini telah dikenal lebih dari 2000 mi neral. Sebagian merupakan

mineral- mineral utama yang dikelompokkan sebagai Mineral Pembentuk Batuan. Mineral - mineral

tersebut terutama mengandung unsur-unsur yang menempati bagian terbesar di bumi, antara lain

unsur Oksigen (O), Silikon (Si), Aluminium (AL), Besi (Fe), Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K) dan

Magnesium (Mg). Mineral dapat dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai

contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak

cukup untuk menentukan jenis mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond)

mempunyai satu komposisi yang sama yaitu karbon (C).

Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat belahan atau

warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas dengan mudah

diuji kekerasannya. Mineral dapat dipelajari dengan seksama dengan memerikan dari bentuk

potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan menggunakan

lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat lain, seperti pisau, kawat baja,

potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL). Mineral juga dipelajari lebih lanjut

sifat fisik dan sifat optiknya dalam bentuk preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan

0,03 mm, Pengetahuan tentang “mineral” merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari

bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat dari Bumi ini

disebut litosfir, yang berarti se laput yang terdiri dari batuan, dengan mengambil “lithos” dari bahasa

latin yang berarti batu, dan “sphere” yang berarti selaput. Tidak kurang dari

2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang. Beberapa daripadanya merupakan benda padat

dengan ikatan unsur yang sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu

jenis unsur saja yaitu “Karbon”. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari senyawa dua

unsur “Natrium” dan “Chlorit” dengan simbol NaCl. Setiap mineral mempunyai susunan unsur-unsur

yang tetap dengan perbandingan tertentu. Studi yang mempelajari segala sesuatunya tentang

mineral disebut “Mineralogi”, didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang “Kristal”, yang

merupakan unsur utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara

benar sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau “Geologi

Fisik”, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama yang akan dibahas. Diatas

telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai

bahan yang membentuk litosfir ini, adalah dengan cara mengenal mineral -mineral yang membentuk

batuan tersebut. Dengan anggapan bahwa pengguna buku ini telah mengenal dan memahami

“mineralogi”, maka untuk selanjutnya akan diulas secara garis besar tentang mineral sebagai

penyegaran saja.

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 3

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MINERAL

Mineral ialah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik,

mempunyai komposisi kimia pada batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara

teratur.

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang beraturan,

maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat tersebut

maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-

batas tertentu.

2.2 SIFAT FISIK MINERAL

Macam - macam sifat fisik mineral yang terpenting dalam pengamatan mineral sebagai identifikasi

mineral yaitu, sebagai berikut :

Warna [Colour]

Kilap [Luster]

Cerat / Gores [Streak]

Belahan [Cleavage]

Pecahan [Fracture]

Kekerasan Mineral [Hardness]

Berat Jenis [Specific Gravity]

Transparansi [Transparency]

Keliatan [Tenacity]

Kemagnetan [Magnetism]

Bentuk Kristal [Crystal Shape]

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 4

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

BAB III

SIFAT FISIK MINERAL

3.1 WARNA [COLOUR]

Warna mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata bilamana mineral tersebut terkena

sinar. Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan sinar yang

cukup.

Warna ini penting untuk membedakan antara warna yang disebabkan oleh campuran atau

pengotoran dan warna asli elemen - elemen utama pada mineral tersebut. Suatu mineral dapat

berwarna terang, transparan (tidak berwarna atau memperlihatkan warna yang berangsur atau

berubah). Warna sangat berariasi, umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran

pada mineral.

Faktor yang dapat mempengaruhi warna mineral, yaitu :

Komposisi Kimia

Struktur kristal dan ikatan atom

Pengotoran dari mineral

Ada beberapa mineral yang mempunyai warna, seperti:

Putih : Kaolin, Gypsum, Kwartz

Kuning : Belerang

Emas : Pirit, Kalkopirit, Emas

Hijau : Klorit, Malasit

Biru : Azurit, Beril

Merah : Jasper, Hematit

Coklat : Garnet, Limonite

Abu-abu : Galena

Hitam : Biotit, Grafit, Augit

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 5

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.2 KILAP [LUSTER]

Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan mineral. Ini akan tergantung pada

kwalitas fisik permukaan (kehalusan dan trasparansi).

Merupakan sifat optis dari mineral yang rapat hubungannya dengan refleksi dan refraksi. Kilap

sebagai hasil pantulan cahaya dari permukaan mineral.

Refleksi mineral dalam menangkap sinar dapat dibagi menjadi :

KILAM LOGAM [METALLIC LUSTER]

Mineral-mineral opak dalam fragmen-fragmen yang tipis atau lebih pada umumnya

mempunyai kilap logam. Contoh : Pirit, Magnetit, Kalkopirit, Gelena, dll.

KILAP BUKAN LOGAM [NONMETALLIC LUSTER]

Kilap bukan logam biasanya terlihat pada mineral-mineral yang mempunyai warna-warna

muda dan dapat melukiskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis. Contoh : Kaolinit

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 6

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.3 CERAT / GORES [STREAK]

Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan pada lempeng

kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineral -mineral logam gores dapat dipakai

sebagai petunjuk.

Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat diperoleh apabila

mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu mineral

kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat

pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya

berubah-ubah.

Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak

berwarna hitam.

Cinnabar : Berwarna kehitaman namun jika digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan

jejak berwarna merah kecoklatan

Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan

Biotite : Ceratnya tidak berwarna

Orthoklase : Ceratnya putih

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 7

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.4 BELAHAN [CLEAVAGE]

Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah melalui bidang lemah

yang terdapat pada struktur kristalnya. Arah belahan ini umumnya sejajar dengan satu sisi -sisi

kristal. Kesempurnaan belahan diperikan dalam istilah sempurna, baik, cukup atau buruk. Beberapa

bentuk belahan ditunjukkan pada Sifat pecah adakalanya tidak berhubungan dengan struktur kristal,

atau mineral tersebut pecah tidak melalui bidang belahannya, yang disebut sebagai rekahan

(fracture).

Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah

tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang oleh disini

ialah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang

licin dan mengikuti bentuk kristal tersebut.

Beberapa sifat rekahan karakteristik :

[Conchoidal Fracture] : seperti pada potongan bawang, contoh : kwarsa

[Fibrous] : seperti pada serabut, contoh : asbes

[Hackly] : seperti pada pecahan kaca

[Even] : rekahan yang halus

[Uneven] : rekahan yang kasar

[Earhty] : seperti pada mineral lunak, contoh : kaolinit

Berikut ini jenis Belahan:

[1] Belahan satu arah [One Direction Cleavage]

Contoh : Muscovite

[2] Belahan dua arah [Two Directions Cleavage]

Contoh : Feldspar

[3] Belahan tiga arah [Three Directions Cleavage]

Contoh : Halit dan Kalsit

[4] Belahan empat arah [Four Directions Cleavage]

Contoh : Flourit

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 8

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.5 PECAHAN [FRACTURE]

Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila

mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral

apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan

sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak

teratur.

Konkoidal, permukaan halusdan melengkung

seperti kenampakan kerang atau pecahan

botol. Contoh: Kuarsa

Splintery, permukaan seperti serat atau abon.

Contoh: Asbes dan augit

Even, bila pecahan tersebut menunjukkan

permukaan bidang pecahan halus. Contoh:

Pada kelompok mineral lempung

Uneven, permukaan kasar dan tidak teratur.

Contoh: Pirit, kalkopirit

Hackly, permukaan kasar, tidak teratur dan

runcing. Contoh: Emas

3.6 KEKERASAN MINERAL [HARDNESS]

Kekerasan adalah ketahanan mineral tersebut terhadap goresan. Kekerasan mineral adalah

ketahanannya terhadap kikisan. Kekerasan ini ditentukan dari dengan cara menggoreskan satu

mineral yang tidak diketahui denga mineral lain yang telah diketahui. Dengan cara ini Mohs

membuat skala kekerasan relatif dari mineral-mineral, dari yang paling lunak hingga yang paling

keras. Kekerasan mineral secara relatif ditentukan dengan Skala Mohs.

Skala Mohs sebagai Ukuran standar Kekerasan mineral :

Talk - [1]

Gypsum - [2]

Kalsit - [3]

Flourit - [4]

Apatit - [5]

Ortoklas - [6]

Kuarsa - [7]

Topaz - [8]

Korondum - [9]

Intan - [10]

Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga

dibandingkan dengan benda lain yang diketahui skala

kekerasannya. Yaitu :

Kuku manusia : 2,5

Kawat tembaga : 3

Paku : 5,5

Pecahan kaca dan Pisau baja : 5,5-6

Kikir baja : 6,5-7

Intan : 10

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 9

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.7 BERAT JENIS [SPECIFIC GRAVITY]

Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum untuk

menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya

beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y

gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat mineral dikurangi dengan berat air

yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.

Berat jenis [SG] dapat diukur dengan sederhana di labolatorium bila kristal tersebut tidak terlalu

kecil. Dilapangan agak sulit menentukan dengan pasti biasanya dengan perkiraan; berat, sedang atau

ringan.

Beberapa mineral yang dapat dipakai sebagai perbandingan misalnya :

Silikat, Karbonat, Sulfat, dan Halida = SG [2,2 - 4,0]

Bijih logam, termasuk Sulfida, Gelena, dan Oksida = SG [4,5 - 7,5]

Native elemen (logam), Emas dan Perak umumnya termasuk logam berat = SG [10 - 12]

3.8 TRANSPARANSI [TRANSPARENCY]

Transparansi merupakan kemampuan (potongan pipih) mineral untuk meneruskan cahaya.

Suatu obyek terlihat jelas melalui cahaya yang menembus potongan mineral yang transparan. Bila

obyek tersebut terlihat secara samar, dipakai istilah transculent.

3.9 KELIATAN [TENACITY]

Keliatan (Tenacity) Keliatan adalah tingkat ketahanan pada mineral untuk hancur atau melentur.

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 10

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.10 KEMAGNETAN [MAGNETISM]

Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet.

Dikatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik,

phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah

yaitu paramagnetic.

Kemagnetan merupakan salah satu sifat fisik mineral. Berdasarkan gimana reaksi suatu mineral kalau

dipapar medan magnet, mineral terbagi atas 3 jeniS.

Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan dapat dibedakan menjadi

3 macam, yaitu :

Feromagnetik : tertarik kuat oleh magnet, seperti magnetite, pyrrhotite

Paramagnetik : tertarik agak kuat oleh magnet, seperti pyrite.

Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet, seperti kuarsa, gypsum, dll.

Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan pada seutas

tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan pada magnet

tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita

lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.

Pada umumnya mineral – mineral yang mengandung unsur Fe dan Ni dalam rumus kimianya akan

bersifat magnetic.

MAKALAH KRISTAL MINERAL - SIFAT FISIK MINERAL P A G E | 11

SMK DHARMA BAHKTI 1

KOTA JAMBI

MAKALAH KRISTAL MINERAL

SIFAT FISIK MINERAL

3.11 BENTUK KRISTAL [CRYSTAL SHAPE]

Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan struktur dalam dari mineral.

Bentuk kristal merupakan kumpulan dari sisi -sisi yang membentuk permukaan luar kristal. Sifat

simetri kristal adalah hubungan geometri antara sisi-sisinya, yang merupakan karakteristik dari tiap

mineral. Satu mineral yang sama selalu menunjukkan hubungan menyudut dari sisi -sisi kristal yang

disebut sebagai sudut antar sisi (constancy of interfacial angels), yang merupakan dasar dari sifat

simetri. Bentuk kristal ditentukan berdasarkan sifat-sifat simetrinya yaitu, bidang simetri dan sumbu

simetri.

Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh sistem

kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut Mineral Kristalin.

Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang khas disebut Amorf (tidak berbentuk kristal).

Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:

Isometrik/Kubik [Cubic] : Florit, Octahedron, Pirit, Gelena

Tetragonal/Balok : Wilfenit, Apiphilit

Heksagonal : Kalsit, Vanadinit, Kuarsa

Ortorombik [Orthorombic] : Topaz, Barit, Staurolit

Monoklin [Monoclonic] : Gypsum, Mika

Triklin [Triclinic] : Microcline

Trigonal